Program Book Ceril Desember 2015

download Program Book Ceril Desember 2015

of 75

Transcript of Program Book Ceril Desember 2015

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    1/75

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    2/75

    1CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    PENGANTARKETUA PANITIA

    Salam sejahtera,

    Kami sampaikan terima kasih dan selamat datang kepada para sejawat pada CERIL edisi

    Desember 2015 yang didedikasikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada untuk

    Continuing Education Developmentbidang Periodonsia. Pada kesempatan kali ini, panitia CERIL

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Ikatan Periodonsia

    Indonesia Komisariat Yogyakarta, Majalah Kedokteran Gigi Indonesia, dan The Indonesian

    Journal of Dental Research mengadakan seminar ilmiah, pameran, serta table clinic dengan

    tema Periodontal Treatment and Vitamin Mineral Administration Protocols in Dentistry.Terima

    kasih juga kami sampaikan kepada Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang menilai

    CERIL edisi Desember 2015 memiliki potensi mendorong pengembangan sektor pariwisata

    sehingga memberikan dukungan pada penyelenggaraan kegiatan ini.

    Jaringan periodontal merupakan bagian integratif dari gigi sehingga pengetahuan dan

    keterampilan para dokter gigi untuk melakukan penatalaksanaan berbagai kelainan dan

    penyakit pada jaringan periodontal merupakan hal yang penting. Salah satu cara pemeliharaan

    jaringan periodontal dan gigi adalah dengan mengatur asupan vitamin dan mineral. Selain itu,

    beberapa kondisi kekurangan vitamin dan mineral memiliki manifestasi oral yang tidak ringan.

    Kami mengundang pakar bidang Farmakologi dan Terapi untuk mengulas dan menyegarkan

    pengetahuan sejawat mengenai protokol pemberian vitamin dan mineral untuk menangani

    pasien dengan kondisi yang sesuai.

    Penatalaksanaan jaringan periodontal yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien

    merupakan pengetahuan yang penting dimiliki dokter gigi. Pada CERIL edisi Desember 2015,

    kita akan mendiskusikan perawatan periodontal pada pasien dengan Diabetes Mellitus, aplikasi

    graft tulang untuk persiapan pemasangan implan, serta penanganan penyakit periodontal

    dengan host modulation therapybersama pakar Ilmu Periodonsia dari Universitas Gadjah Mada

    dan Universitas Airlangga. Dari kacamata perawatan jaringan keras gigi, kesehatan jaringan

    periodontal juga merupakan hal krusial yang perlu dipertimbangkan, misalnya pada prosedur

    restorasi kavitas Kelas II. Sudut pandang ini akan dibahas dengan topik Aesthetic Class II with

    Perfect Contact Proximal.

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    3/75

    2CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    Kami menyampaikan selamat datang dan selamat bergabung pada 49 sejawat dari Politeknik

    Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta, RS dr. S. Hardjolukito Yogyakarta, Universitas

    Airlangga, Universitas Gadjah Mada Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran, yangakan menyajikan hasil tinjauan pustaka, laporan kasus, dan hasil penelitian pada sesi Ceramah

    Singkat. Tiga puluh tujuh di antara presenter yang mendaftar dinyatakan memenuhi syarat

    untuk berkompetisi dalam CERIL SCIENTIFIC AWARD. Kami akan memberikan penghargaan

    untuk 2 naskah laporan kasus dan 2 naskah laporan penelitian terbaik.

    Besar harapan kami untuk dapat menjadikan CERIL sebagai media komunikasi yang efektif bagi

    peneliti dan akademisi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi bagi

    masyarakat. Selamat berbagi ilmu dan selamat berkompetisi.

    drg. Sri Suparwitri, M.S., Sp.Ort (K)

    KETUA PANITIA

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    4/75

    3CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    DAFTAR ISI

    PENGANTAR KETUA PANITIA

    DAFTAR ISI.

    JADWAL ACARA ...

    INFORMASI UMUM

    KUMPULAN ABSTRAK.

    1. PEMBICARA UTAMA...

    2. CERAMAH SINGKAT......

    INDEKS PENULIS..

    SUSUNAN PANITIA...

    1

    3

    4

    15

    16

    17

    22

    72

    73

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    5/75

    4CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    JADWAL ACARA

    JUMAT, 4 DESEMBER 2015

    WAKTU BALLROOM 1 BALLROOM 2 BALLROOM 3

    07.30-08.00 Registrasi Peserta Seminar

    08.00-08.10

    Sambutan Dekan FKG

    UGM

    drg. Erwan Sugiatno, M.S.,

    Sp.Pros (K), Ph.D

    DentalExhibit

    ion

    08.10-08.20

    Sambutan Ketua CERIL

    drg. Sri Suparwitri, S.U.,

    Sp.Ort (K)

    08.20-08.30

    Sambutan Ketua IPERI

    Komisariat Yogyakarta

    Dr. drg. Dahlia Herawati,

    S.U., Sp.Perio (K)

    08.30-09.45

    Main Lecture 1

    Perawatan Periodontal

    pada Penderita Diabetes

    Mellitus

    Dr. drg. Dahlia Herawati,

    S.U., Sp.Perio (K)

    08.30-08.40: Penatalaksanaan

    Emergensi pada Trauma

    Oromaksilofasial disertai Fraktur

    Basis Kranii Anterior (Agus Dwi

    Sastrawan, Endang Syamsudin)

    08.40-08.50: Management of

    Mandibular Fracture in Pediatric

    (Hadira, Endang Syamsudin,Ferry Bilzardi)

    08.50-09.00: Penatalaksanaan

    Osteomielitis Kronismandibula

    pada Pasien Dewasa Muda

    dengan Debridement Surgical

    (Heinz Frick Simanjuntak, Melita

    Slvyana)

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    6/75

    5CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    09.00-09.10: Penatalaksanaan

    Dislokasi Sendi

    Temporomandibula Anterior

    Bilateral (Novyan Abraham Ning,

    Endang Syamsudin)

    09.10-09.20: Penatalaksanaan

    Fraktur Midfasial dengan

    Intoksikasi Alkohol: Emergensi

    dan Elektif (Nur Huda Alimin, Asri

    Arumsari)

    09.20-09.30: Fraktur ComminutedBilateral pada Mandibula (Ronal,

    Abel Tasman, Fathurachman)

    09.30-09.40: Penatalaksanaan

    Adenoma Pleomorfik di Palatum

    pada Pasien Dewasa Muda

    dengan Biopsi Eksisi (Syahril

    Samad, Asri Arumsari, Kiki

    Akhmad Rizki)

    09.40-09.50: Pembekalan Ilmu

    Perawatan Alat Praktek

    Kedokteran Gigi bagi Dokter Gigi

    di Balai Pengobatan Haji

    Indonesia (BPHI) di Arab Saudi

    (Armanusah Mahdani, Siti Rohmi,

    Nur Rahman Ahmad Seno Aji,

    Probosuseno)

    09.50-10.00: Aplikasi Android

    Pendeteksi Kelas Warna Gigi

    secara Objektif bagi Pasien Gigi

    Tiruan (Alfira Harifi, Damar Adi

    Prabowo, Dwi Prasetyo Adi

    Nugroho)

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    7/75

    6CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    10.00-10.10: Effect of

    Bisphosphonate Administrations

    on Orthodontic Tooth Movement

    (Dini Anggraini* and Haru Setyo

    Anggan)

    10.10-10.20 : Penatalaksanaan

    Periodontitis Kronis Generalisata

    Disertai dengan Kelainan Jantung

    Koroner: Laporan kasus

    (Dicky Fitriady Dwinata,Ira

    Komara)

    09.45-10.00 Coffee break

    10.00-11.15

    Main Lecture 2

    Vitamin and Mineral

    Administration Protocols

    Prof. dr. Iwan Dwiprahasto,

    M.Med.Sc., Ph.D

    Dental

    Exhibition

    10.30-10.40: Rekonstruksi

    Perlekatan Mukosa untuk

    Perawatan Gummy Smile (Agung

    Krismariono)

    10.40-10.50: Java Project on

    Periodontal Diseases: Effect of

    Vitamin

    C/Calciumthreonate/Citrus

    Flavonoids Supplementation on

    Periodontal Pathogens, CRP and

    HbA1c (Amaliya, Laine ML, Loos

    BG, Van der Velden U)

    10.50-11.00: Gingivektomi pada

    Gummy Smile (Denny TriWulandari, Agung Krismariono)

    11.00-11.10: Eksisi Mucocele

    Rekuren pada Ventral Lidah

    dengan Anestesi Loka (Dody S,

    Bambang D, E. Riyati)

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    8/75

    7CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    11.10-11.20: 7th Day

    Autotransplantation of Avulsion

    Teeth of 11 Operation After

    Injuried (Heru Maxmara)

    11.20-11.30: Perawatan Lesi

    Periodontitis Kronis pada Gigi

    Anterior Rahang Bawah Dengan

    Bedah Flap Menggunakan Bone

    Graft dan Platelet Rich-Fibrin

    (PRF) (Muhammad Riza Tofani,

    Nunung Rusminah)

    11.30-11.40: Gingival Scraping

    untuk Depigmentasi Gingiva

    (Muhammad Ryan, Agung

    Krismariono)

    11.40-11.50: Perawatan Defek

    Tulang Vertikal Disertai

    Kegoyangan Gigi Derajat III

    dengan Bedah Flap dan Cangkok

    Tulang (Riny Zoraya Rinaldy, Ira

    Komara)

    11.50-12.00: Retainer Kaitan

    Ekstrakorona Tipe Ball untuk

    Peningkatan Rentensi dan

    Stabilisasi Gigi Tiruan Sebagian

    Pada Kasus Kennedy Klas I

    Rahang Bawah (Rani Purba,

    Heriyanti Amalia K, M. Th. Esti

    Tjahjanti)

    11.15-13.00 Lunch (Prefunction Ballroom)

    13.00-14.45

    Main Lecture 3

    Aplikasi Bone Graft untuk

    Augmentasi Tulang Alveolar

    dan Implan

    Dr. drg. Ahmad Syaify,

    Sp.Perio (K)

    Dental

    Exhibition

    13.00-13.10: Crown Lenghthening

    disertai Restorasi Pasak dan

    Mahkota Jaket Premolar Satu

    Kanan Maksila (Aji Tri Baskara,

    Diatri Nari Ratih)

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    9/75

    8CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    13.10-13.20: Koreksi Inklinasi

    Insisivus Sentralis Maksila yang

    Mengalami Fraktur dengan

    Custom Dowel Core (Brigitta

    Natania Renata Purnomo, Pribadi

    Santosa)

    13.20-13.30: Restorasi Mahkota

    Jaket Porcelain Fused to metal

    dengan Pasak Custom Dowel

    dengan Crown Lengthening pada

    Perawatan Saluran Akar Gigi

    Nekrosis (Cannia NurRamadhiani, R. Tri Endra Untara)

    13.30-13.40: Mahkota Porcelain

    Fused Metal Pasca One Visit

    Endodontik dengan Perbaikan

    Malposisi dan Selective Conturing

    (Eldina Febrianifa, Wignyo

    Hadriyanto)

    13.40-13.50: Pengambilan

    Fragmen Instrumen di dalam

    Saluran Akar disertai Perawatan

    Estetik Komplek pada Gigi

    Anterior Maksila dan Mandibula

    (Fitria Ayuningtyas, Tunjung

    Nugraheni)

    13.50-14.00: Apikoektomi pada

    Gigi Insisivus Kiri Maksila non

    Vital disertai Ekstrusi Gutta Perca

    (Erlian Septiana Sari, WignyoHadriyanto)

    14.00-14.10: Perawatan Saluran

    Akar pada Gigi Disertai Polip

    Pulpa dan Polip Gingiva dengan

    Restorasi Mahkota Jaket

    Akrilik dengan Penguat Custom

    Dowel Core (Gita Nugrahenny,

    Tunjung Nugraheni)

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    10/75

    9CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    14.10-14.20: Crown Lengthening

    Disertai Retreatment pada

    Insisivus Sentralis Kiri Maksila

    Fraktur Ellis Kelas IV dengan

    Restorasi Mahkota Pasak (Erna

    Dyah Kusumawati, Ema

    Mulyawati)

    14.20-14.30: Perawatan Saluran

    Akar Satu Kunjungan disertai

    Restorasi Resin Komposit dan

    Pasak pada Kasus

    Kedaruratan Endodontik padaGigi Insisivus Lateralis Kanan

    Maksila (Hertanti Destika, Wignyo

    Hadriyanto)

    14.45-16.30

    Main Lecture 4

    Host Modulation Therapy

    untuk Penanganan Penyakit

    Periodontal

    Dr. drg. ErnieMaduratnaSetiawatie, M.Kes, Sp.Perio

    (K)

    Table Clinic:

    Gingivektomi Vs ENAP

    Dr. drg. Dahlia Herawati, S.U.,

    Sp.Perio (K)

    16.30-16.45 Coffee break

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    11/75

    10CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    SABTU, 5 DESEMBER 2015

    WAKTU BALLROOM 1 BALLROOM 2 BALLROOM 3

    08.00-09.45

    Main Lecture 5

    Aesthetic Class II with

    Perfect Contact Proximal

    drg. IF. Suhanto Lesmono,

    FISID Denta

    lExhibition

    08.00-08.10: Pertimbangan

    Penggunaan Plat Ekspansi pada

    Perawatan Ortodontik Cekat

    Kasus Borderline (Endhira Lentik

    Rousstia, Cendrawasih A.F.,

    Kuswayuning)

    08.10-08.20: Penatalaksanaan

    Interdisipliner Kasus Impaksi Gigi

    Incisivus Sentral Maksila AkibatObstruksi Odontoma Kompleks

    (Lidya Noviana Arfiadi,

    Cendrawasih A.F., Kuswayuning)

    08.20-08.30: Penanganan Kasus

    Mesial Tipping Molar II

    Mandibula Akibat Kehilangan

    Molar I dengan L Loop Pada

    Teknik Edgewise (Paramita

    Noviasari, Soehardono, Dyah

    Karunia)

    08.30-08.40: Perawatan

    Ortodontik Interseptif Maloklusi

    Kelas III dengan Kombinasi Alat

    Ortodonti Lepasan Bionator dan

    Chin Cap (Ratna S, Sri

    Suparwitri, Soekarsono)

    08.40-08.50: Penatalaksaan

    Kasus Impaksi Gigi Kaninus

    Maksila dengan Alat Ortodontik

    Lepasan Modifikasi Nance

    Holding Appliance (Sekar Putri,

    Christnawati, Wayan Ardhana)

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    12/75

    11CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    08.50-09.00: Perawatan

    Ortodontik pada Kasus

    Periodontitis Kronis dengan

    Kerusakan Tulang Infraboni

    Secara Menyeluruh (Stephanie

    Adelia Susanto, Cendrawasih

    A.F., Kuswayuning)

    09.00-09.10: Hubungan Antara

    Karies dengan Koloni

    Streptococcus Mutans dan pH

    Saliva Pada Anak Usia Dini(Elastria Widita, Yuni

    Pamardiningsih, Christia Aye WV,

    dan Menikha Maulida)

    09.10-09.20: Faktor Rongga

    Mulut, Perilaku Ibu, dan

    Lingkungan yang Berperan

    terhadap Risiko Karies pada

    Anak Sekolah (Quroti Ayun)

    09.20-09.30: Thin Layer

    Chromatography Identification of

    Sudamala (Artemisia vulgaris L.)

    (Ira Arundina, Theresia Indah

    Budhy S, Retno Indrawati,

    Muhammad Luthfi)

    09.45-11.00 Coffee break & Dental Exhibition

    11.00-13.00

    Table Clinic:

    Aesthetic Class II with

    Perfect Contact Proximal

    (group 1)

    drg. IF. Suhanto Lesmono,

    FISID

    Dental

    Exhibition

    11.00-11.10: Analisis Profil Lesi

    Oral pada Penderita Penyakit

    Autoimun (Indah Suasani

    Wahyuni, Tenny Setiani Dewi,

    Erna Herawati, Dewi Zakiawati)

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    13/75

    12CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    11.10-11.20: Profil Kandidiasis

    Oral di Bagian Ilmu Penyakit

    Mulut Rumah Sakit Dr. Hasan

    Sadikin (RSHS) Bandung

    Periode 2010-2014 (Wahyu

    Hidayat, Nanan Nuraeny, Tenny

    Setiani Dewi, Erna Herawati,

    Indah Suasani)

    11.20-11.30: Perawatan Saluran

    Akar Satu Kunjungan disertai

    Restorasi Mahkota PenuhPorselen Fusi Metal dengan

    Tappered Self Threading Dowel

    pada Gigi Molar Kedua Kiri

    Mandibula Nekrosis Pulpa dan

    Lesi Periapikal (Laurensia

    Santoso, Yulita Kristanti)

    11.30-11.40: Restorasi Gigi

    Anterior dengan Veneer Resin

    Komposit Direk pada

    Amelogenesis Imperfecta

    (Merryca Bellinda, Diatri Nari

    Ratih)

    11.40-11.50: Apikoektomi Gigi

    Insisivus Sentralis Kanan Maksila

    Pasca Perawatan Saluran Akar

    disertai Lesi Periapikal dengan

    Resorpsi Akar Eksternal (Praditya

    Wisang Irwandana, Yulita

    Kristanti)

    11.50-12.00: Pasak Fabricated

    Fiber-Reinforced Composite

    dengan Restorasi Resin

    Komposit pInsisivus Sentral

    Maksila Karies Sekunder dengan

    Pulpa Nekrosis (Sartika Putri

    Utami, Ema Mulyawati)

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    14/75

    13CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    12.00-12.10:Reseksi Apikal dan

    Pengisian Retrograde

    Menggunakan Mineral Trioxide

    Aggregate pada Insisivus Maksila

    Imatur Fraktur Ellis Klas III

    disertai Nekrosis Pulpa Pasca

    Perawatan Saluran Akar

    (Simyardika Gunawan, Tunjung

    Nugraheni)

    12.10-12.20: Restorasi Direk

    Resin Komposit Preparasi Onlei

    pada Gigi Pasca PerawatanSaluran Akar (Sylvia

    Widhihapsari, Diatri Nari Ratih)

    12.20-12.30: Restorasi Estetik

    Dua Gigi Anterior Maksila dengan

    Custom Dowel Core dan Fiber

    Reinforced Composite (Tri

    Hastuti Handayani, Pribadi

    Santosa)

    12.30-12.40: Nekrosis Pulpa

    disertai Parulis dengan Restorasi

    Onlai Direk Resin Komposit

    dengan Penguat Pita Fiber

    (Yunnie Adisetyani, Ema

    Mulyawati)

    12.40-12.50: Karakteristik Kawat

    TMA (Titanium Molybdenum

    Alloy) dan Penggunaannya dalam

    Perawatan Ortodonti (PutriArifiani, Erwin Siregar)

    12.50-13.00: Abses

    Submandibula Odontogenik pada

    Penderita Idiopatik

    Trombositopeni Purpura di RSUP

    Dr. Sardjito (Indah Wulansari,

    Maria Goreti Widiastuti)

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    15/75

    14CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    13.00-14.00 Lunch (Prefunction Ballroom)

    14.00-16.00

    Table Clinic:

    Aesthetic Class II with

    Perfect Contact Proximal

    (group 2)

    drg. IF. Suhanto Lesmono,

    FISID

    Dental

    Exhibition

    Table Clinic:

    Aplikasi Bone Graft untuk

    Augmentasi Tulang Alveolar dan

    Implan

    Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp.Perio

    (K)

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    16/75

    15CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    INFORMASI UMUM

    Waktu PelaksanaanJumat dan Sabtu, 4-5 Desember 2015

    LokasiSahid Rich Hotel Yogyakarta

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada

    Jl. Magelang KM. 6 No. 18, Kec. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284, Indonesia

    Kontak Panitia:drg. Niswati Fathmah R., M.D.Sc.(informasi acara)

    Telepon: 0817 0505 487

    E-mail: [email protected]://ceril.fkg.ugm.ac.id

    drg. Lisdriyanto Hanindriyo, MPH, Ph.D. (pameran)

    0813 2805 5454

    drg. Veronica (booking hotel)

    0812 2789 1005

    Biaya registrasi:CERIL:

    Rp 500.000 sebelum 1 Desember 2015 dan Rp. 550.000,- setelah 1 Desember 2015

    Table Clinic (wajib ikut seminar ilmiah):

    Aplikasi Cangkok Tulang Alloplastik GamaCHA untuk Socket Preservation

    Rp. 800.000,- (Gratis Produk GamaCHA)

    Aesthetic Class II with Perfect Contact Proximal

    Rp. 750.000,- (Gratis Produk Komposit 3M Z350XT)

    Gingivectomy vs ENAP

    Rp. 500.000,-

    Fasilitas:

    Seminar kit, snack, lunch box, sertifikat SKP

    Pendaftaran: Transfer biaya pendaftaran ke No.Rek. Bank Mandiri 1370098168087 a/n drg.

    Hendrawati M.Kes.(bukti transfer harap dibawa saat registrasi)

    Konfirmasi via sms dengan mengetik Peserta/Pembicara, Nama Lengkap dengan Gelar,

    Nominal, dan Tanggal Transfer ke drg. Hendrawati, M.Kes 0898 5755 584

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    17/75

    16CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    KUMPULAN ABSTRAK

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    18/75

    17CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    -Pembicara Utama-

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    19/75

    18CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    PERAWATAN PERIODONTAL PADA PENDERITA DIABETESMELLITUS

    Dr. drg. Dahlia Herawati S.U. Sp. Perio(K)

    Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Periodontitis bisa menjadi akibat maupun penyebab dari Diabetes mellitus, hubungan keduanya

    termasuk a birectional relationship. Keterlibatan faktor sistemis seperti Diabetes mellitus(DM)

    nampaknya menimbulkan keparahan pada periodontitis. Demikian juga sebaliknya adanya

    periodontitis pada penderita DM akan menyebabkan gangguan pada kadar gula darah

    meskipun upaya-upaya lain guna penurunan telah dilakukan. Perawatan periodontitis dengan

    penyebab lokal dan ada keterlibatan penyakit sistemis dipandang perlu mendapat perhatian

    khusus untuk mendapatkan efek optimal bagi keduanya. Bagaimana cara perawatan

    periodontal pada penderita DM?

    Perawatan periodontal pada penderita DM harus melalui tahap berikut: Intial phase therapy

    yang kadang harus didahului oleh Emeregenc therapy. Tahap berikutnya Corrective phase

    therapy dan Maintenance phase therapy setelah dinilai ada keberhasilan dari tahap awal. Di

    samping itu salah satu pencegahan DM bisa dilakukan melalui perawatan periodontal pada

    penderita berisiko DM.

    Perawatan periodontitis secara benar dapat mencegah dan mengendalikan gula darah

    penderita DM dan mencegah timbulnya DM bagi penderita yang berisiko DM. Perlu ada kerja

    sama yang baik antara dokter dan dokter gigi untuk melakukan perawatan komprehensif pada

    penderita Diabetes mellitus.

    Kata kunci:periodontitis, diabetes mellitus, bidirection relationship, Initital phase therapy,

    perawatan komprehensif

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    20/75

    19CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    THE APPLICATION OF ALLOPLASTIC BONE GRAFT INALVEOLAR RIDGE AUGMENTATION AND DENTAL IMPLANT

    Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp. Perio(K)

    Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRACT

    The tooth lost whether is caused by traumatic injury or severe periodontal disease with alveolar

    bone resorption is accompanied by a concomitant loss of the surrounding alveolar bone. On the

    other hand, the placement of dental implant requires adequate bone volume to perform

    successful osseointegration. When the morphology of the bone does not allow proper implant

    placement, there are various bone augmentation procedures which aid in reconstruction of the

    residual alveolar ridge. The alloplastic bone graft is an artificial bone graft material that has

    superior properties needed to facilitate and improve new reinforcement and has nearly

    composition to human bone. This article described a case report of localized alveolar ridge

    augmentation using GamaCHA alloplastic bone graft prior to anterior single dental implant

    placement.

    Keywords:alloplastic bone graft, ridge augmentation, dental implant

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    21/75

    20CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    HOST MODULATION IN PERIODONTITIS THERAPY

    Dr.drg. Ernie Maduratna Setiawatie, M.Kes., Sp. Perio(K)Dept of Periodontology. Airlangga University. Surabaya

    ABSTRACT

    Host modulation is a new term incorporated in periodontal therapy. In the periodontal

    diseases that are initiated by bacteria, the host clearly is the individual who harbors these

    pathogens. Not all individuals develop periodontitis. Periodontal disease susceptible group

    present advanced periodontal breakdown even though they achieve a high standard of oral

    hygiene. Bacteria are essential for periodontitis to occur, but they are insufficient to cause the

    disease alone. Plaque bacteria initiate the periodontal disease and bacterial antigens cross thejunctional epithelium and drive the inflammatory process. Severe periodontal disease is

    characterized by high concentrations of MMPs, cytokines, and prostanoids in the periodontal

    tissue. The purpose of host modulation therapy is to restore the balance of proinflammatory or

    destructive mediators and anti-inflammatory or protective mediators to that seen in healthy

    individuals. Host modulation aims at bringing these enzymes and mediators to normal

    level.Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), bisphosphonates, nitrous oxide (NO)

    synthase inhibitors, recombinant human interleukin-11 (rhIL-11), omega-3 fatty acid, mouse

    anti-human interleukin-6 receptor antibody (MRA), mitogen-activated protein kinase (MAPK)

    inhibitors, nuclear factor-kappa B (NF-kb) inhibitors, osteoprotegerin, and tumor necrosis factor

    antagonist (TNF-) are some of the therapeutic agents that have host modulation properties.

    Host modulation with chemotherapeutic therapy or drugs is a promising new adjunctive

    therapeutic option for the management of periodontal diseases

    Keywords: Periodontitis Therapy , Host Modulation

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    22/75

    21CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    AESTHETIC CLASS II WITH PERFECT CONTACT PROXIMAL

    drg. IF. Suhanto Lesmono, FISID

    ABSTRAK

    Salah satu komponen penting dalam restorasi gigi adalah Kontak Proksimal, baik kontak dengan

    gigi asli maupun kontak dengan gigi tiruan. Hal ini dapat mempengaruhi faktor estetik untuk

    gigi anterior dan fungsional untuk gigi posterior. Kontak yang tidak baik dengan gigi sebelahnya

    dapat menyebabkan karies proksimal pada gigi asli, gangguan fungsi pengunyahan, serta

    menimbulkan gangguan pada jaringan penyangga gigi. Seminar ini membahas secara detail

    bagaimana cara untuk mengembalikan kontak proksimal dengan bantuan Sectional Matrix dan

    membuat restorasi yang baik serta estetis.

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    23/75

    22CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    -Ceramah Singkat-

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    24/75

    23CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    REKONSTRUKSI PERLEKATAN MUKOSAUNTUK PERAWATAN GUMMY SMILE

    Agung Krismariono

    Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Surabaya

    ABSTRAK

    Perawatan di bidang periodonsia ditujukan untuk meningkatkan kesehatan jaringan periodontal

    dan memperbaiki estetik. Gummy smile merupakan problem estetik yang terkait dengan

    jaringan periodontal. Penyebab gummy smile, antara lain: pertumbuhan vertikal yang

    berlebihan dari maksila, keterlambatan erupsi pasif dan bibir atas pendek. Macam perawatan

    tergantung dari tipe gummy smile, yaitu: ringan, sedang, lanjut maupun parah. Laporan kasusini bertujuan untuk menjelaskan bedah periodontal pada kasus gummy smile dengan cara

    rekonstruksi perlekatan mukosa. Seorang penderita wanita usia 40 tahun dengan problem

    estetik yaitu gingiva tampak berlebihan ketika tersenyum. Pemeriksaan intraoral: posisi margin

    gingiva normal, tidak ada hiperplasi, perbandingan antara dimensi vertikal dan horisontal gigi

    dalam batas normal. Penderita tidak mempunyai kelainan sistemik. Penderita setuju dilakukan

    tindakan bedah periodontal untuk mengurangi keparahan gummy smile. Rekonstruksi

    perlekatan mukosa dilakukan pada vestibulum regio Premolar-2 kiri sampai kanan. 1 bulan

    setelah operasi, menunjukkan keparahan gummy smile berkurang secara signifikan.

    Rekonstruksi perlekatan mukosa merupakan alternatif untuk perawatan gummy smile.

    Kata kunci:gummy smile, rekonstruksi perlekatan mukosa

    Korespondesi

    Agung Krismariono

    Departemen Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga

    Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 47, Surabaya 60132, Indonesia

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    25/75

    24CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    PENATALAKSANAAN EMERGENSI PADA TRAUMAOROMAKSILOFASIAL DISERTAI FRAKTUR BASIS KRANII

    ANTERIOR(LAPORAN KASUS)

    Agus Dwi Sastrawan*, Endang Syamsudin**, Ahmad Faried***

    * Program Studi Bedah Mulut dan Maksilofasial Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Bandung

    ** Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

    Padjadjaran, Bandung

    **Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Bandung

    ABSTRAK

    Pedahuluan. Trauma oromaksilofasial disertai fraktur basis kranii merupakan kasus yang cukup

    banyak ditemukan di ruang Gawat Darurat Bedah Mulut dan Maksilofasial Rumah Sakit Hasan

    Sadikin. Penatalaksanaan emergensi bertujuan untuk melakukan tindakan yang tepat,

    mencegah komplikasi, serta konsultasi kepada bagian lain yang terkait.

    Laporan kasus. Seorang laki-laki usia 28 tahun datang dengan keluhan perdarahan dari mulut

    akibat kecelakaan motor kurang lebih 6 jam sebelum masuk rumah sakit. Pemeriksaan fisik

    ditemukan wajah asimetris, oedema dan hematoma pada regio periorbita bilateral, terdapat

    rhinorrhea, serta bekas jahitan pada regio labiomental. Pemeriksaan intra oral tampak frakturpada daerah maksila, palatum, parasimfisis, fraktur dentoalveolar, vulnus laserasi pada bibir

    atas, bibir bawah, palatum, gingiva, kesulitan membuka mulut, dan maloklusi gigi geligi.

    Pembahasan. Tindakan emergensi Bedah Mulut dan Maksilofasial dilakukan segera dan cepat

    dengan minimal intervensi pada rahang atas bertujuan untuk mencegah kebocoran cairan

    serebro spinal persisten, mencegah terjadinya peningkatan tekanan intrakranial dan meningitis.

    Manajemen luka jaringan lunak dan jaringan keras, melakukan reduksi, fiksasi dan imobilisasi

    fraktur, manajemen nyeri serta pemberian antibiotik.

    Kesimpulan. Penatalaksanaan emergensi pada trauma oromaksilofasial disertai fraktur basis

    kranii dilakukan segera dan cepat dengan minimal intervensi.

    Kata kunci: oromaksilofasial, basis kranii, fraktur, manajemen

    Korespondensi:

    Agus Dwi Sastrawan

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    26/75

    25CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    CROWN LENGHTHENING DISERTAI RESTORASI PASAKDAN MAHKOTA JAKET PREMOLAR SATU KANAN MAKSILA

    Aji Tri Baskara* dan Diatri Nari Ratih**

    * Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Konservasi Gigi Departemen Konservasi Gigi

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Mahkota klinis yang pendek menimbulkan permasalahan estetik serta kurangnya retensi dalam

    pembuatan suatu restorasi mahkota. Untuk itu perlu dilakukan tindakan operatif sebagaipersiapan restorasi akhir, disebut crown lengthening. Tujuan laporan kasus ini untuk

    menginformasikan hasil perawatan crown lengthening sebagai retensi pembuatan restorasi

    mahkota jaket fusi metal dengan penguat pasak radix ancor. Pasien wanita berumur 22 tahun

    datang ke klinik konservasi RSGM Prof. Soedomo untuk merawat gigi premolar kanan maksila

    yang sudah berlubang dan patah sekitar 2 tahun yang lalu. Gigi tidak ada mobilitas dan terdapat

    kavitas di oklusal mencapai bukal berbatasan dengan gingiva. Diagnosis gigi 14 adalah nekrosis

    pulpa disertai lesi periapikal dan fraktur mahkota bukal setinggi puncak gingiva. Gigi 14

    dilakukan perawatan crown lengtheningdinding distal mesial dan bukal. Prosedur berikutnya

    adalah preparasi dan pemasangan pasak radix ancorpada saluran akar palatal. Panjang kerja

    saluran akar palatal adalah 19 mm dan bukal adalah 20 mm. Panjang mahkota gigi 14 adalah 3

    mm. Pasak radix ancordiulasi semen resin dan dimasukkan secara perlahan dalam saluran akar.

    Pembuatan coredengan resin komposit dan dilakukan preparasi inti untuk pembuatan mahkota

    jaket PFM. Dilakukan pencetakan rahang atas dengan irreversibel hydrocolliddan bahan cetak

    double impression pada rahang bawah. Mahkota jaket PFM disementasi menggunakan semen

    resin dan dilakukan penyinaran selama 40 detik. Evaluasi hasil perawatan yang dilakukan 1

    bulan setelah restorasi, tidak ada keluhan rasa sakit dan pasien merasa puas karena gigi

    tersebut tidak kemasukan makanan lagi dan nyaman digunakan untuk mengunyah.

    Kata kunci: crown lengthening, radix anchor, porselin fusi metal

    Korespondensi:Aji Tri Baskara

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    27/75

    26CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    APLIKASI ANDROID PENDETEKSI KELAS WARNA GIGISECARA OBJEKTIF BAGI PASIEN GIGI TIRUAN

    Alfira Harifi*, Damar Adi Prabowo**, Dwi Prasetyo Adi Nugroho**,Yudhistira Pradiptya*, Zahratul Iftikar, J.M**

    Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas GadjahMada, Yogyakarta

    Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Sebanyak 80% pasien tidak puas dengan gigi tiruan mereka. Salah satu penyebab

    ketidakpuasan adalah kurang tepatnya dokter gigi dalam memilih warna gigi tiruan yang samadengan gigi asli kerena masih menggunakan metode visual dengan tooth shade guide. Metode

    ini sangat tergantung pada pengelihatan dan persepsi doter gigi. Selain itu juga membutuhkan

    waktu yang relatif lama. Tujuan dari program ini adalah membuat aplikasi android untuk

    membantu dokter gigi menentukan kelas warna gigi pada pasien gigi tiruan secara objektif dan

    cepat, yang selanjutnya diberi nama Obtutive, Pembuatan Obtutive meliputi penotasian nilai

    warna, implementasi fungsi dasar ke aplikasi android, pengecekan tingkat kesamaan dua

    warna, pembuatan database kelas warna gigi, penyempurnaan aplikasi dan fitur pendukung,

    pengujian aplikasi, dan pengunggahan ke Google Play Store. Aplikasi Obtutive bekerja dengan

    cara mengambil foto gigi pasien dengan smartphone Android berkamera minimal 5

    megapiksel, kemudian memotongnya pada bagian gigi yang diinginkan. Aplikasi kemudian

    mengekstrak warna rata-rata (photocolorimetric) dari potongan gambar gigi yang didapat kedalam notasi warna CIELab. Aplikasi kemudian mencari kelas warna gigi dengan nilai CIELab

    yang paling mendekati dengan hasil ekstraksi di antara kelas-kelas warna gigi yang telah

    diekstrak sebelumnya dari tooth shade guide. Hasil kelas warna gigi muncul dalam waktu 2

    detik. Selanjutnya, pada tahap pengujian, hasil penentuan kelas warna menggunakan aplikasi

    dibandingkan dengan hasil penentuan kelas warna gigi menggunakan tooth shade guide.

    Kata kunci: tooth shade guide,photocolorimetric, notasi warna CIELab, aplikasiandroid

    Korespondensi:Alfira Harifi

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    28/75

    27CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    JAVA PROJECT ON PERIODONTAL DISEASES: EFFECT OFVITAMIN C/CALCIUMTHREONATE/CITRUS FLAVONOIDS

    SUPPLEMENTATION ON PERIODONTAL PATHOGENS, CRPAND HBA1C

    Amaliya A*, Laine ML**, Loos BG**, Van der Velden U**

    *Department of Periodontology Padjadjaran State University, Bandung, Indonesia,

    **Department of Periodontology Academic Centre for Dentistry Amsterdam (ACTA) University

    of Amsterdam and VU University Amsterdam, The Netherlands.

    ABSTRAK

    Objective: To assess in a periodontally diseased rural population deprived from regular dental

    care and having poor dietary conditions, the effect of vitamin C/calcium threonate/citrus

    flavonoids (VitC/Ca/Fl) supplementation on subgingival microbiota and plasma levels of vitamin

    C, HbA1c and hsCRP.

    Material & Methods: The study population consisted of 98 subjects who previously

    participated in a prospective study on the natural history of periodontitis. Participants were

    instructed to consume one tablet/day containing 200mg Ester C calcium ascorbate, 25mg

    calcium threonate and 100mg citrus flavonoids for 90 days. Following parameters were

    evaluated: prevalence/amount of seven periodontal pathogens, cytomegalovirus, Epstein Barr

    virus (EBV); and plasma levels of vitamin C, HbA1c and hsCRP.

    Results: After VitC/Ca/Flsupplementation, 100% of subjects showed normal plasma vitamin Cvalues compared to 55% before. At baseline, 48% of subjects harbored A.

    actinomycetemcomitans, >97% the other periodontal pathogens and 73% EBV.

    Supplementation with VitC/Ca/F reduced the subgingival load of all studied bacteria (p-values:

    0.014-0.0001) and EBV (p

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    29/75

    28CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    GAMBARAN FASILITAS PELAYANAN GIGI DAN MULUTJEMAAH HAJI INDONESIA DI BPHI MAKKAH

    Armanusah Mahdani*, Siti Rohmi**, Nur Rahman Ahmad Seno Aji***, Probosuseno****

    *Pusat Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

    **Puskesmas Bulu Kabupaten Temanggung

    ***Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ****Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Latar Belakang: Kesehatan yang optimal dan keadaan bebas rasa sakit menjadi hal yang sangat

    penting bagi jemaah haji agar dapat menjalankan ibadah haji dengan baik. Nyeri dan berbagai

    ketidaknyamanan yang timbul akibat permasalahan gigi dapat mengganggu aktivitas ibadah haji

    sehingga keberadaan poli gigi di BPHI penting untuk mengatasi keluhan sakit jamaah haji

    Indonesia. Hingga saat ini belum ada informasi mengenai pemeliharaan fasilitas dan berbagai

    perlengkapan medis di poli gigi serta penilaian kualitas alat yang sangat penting untuk

    menjamin berjalannya pelayanan gigi dan mulut.

    Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode observasi di

    Poli Gigi Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), Makkah, Arab Saudi.

    Hasil Penelitian: terdapat temuan mengenai keterbatasan fasilitas dan instrumen di poli gigi

    BPHI Makkah saat peneliti pertama kali datang ke lokasi. Temuan bervariasi dari kerusakan

    dental unit hingga ketiadaan instrument konservasi gigi dan bahan restorasi gigi.Pembahasan: minimnya fasilitas dan instrument poli gigi BPHI menimbulkan kerugian biaya,

    waktu tunda pelayaan kesehatan, dan kecemasan. Hal ini dapat disebabkan karena belum

    adanya standar operational prosedur pemeliharaan instrument dan kurangnya perhatian dari

    petugas.

    Kesimpulan: Pemeliharaan fasilitas dan instrument Poli Gigi BPHI Makkah belum ideal.

    Diperlukan pembuatan standar operational prosedur pemeliharaan alat dan perawatan berkala

    yang dipahami dan dijalankan oleh petugas agar pelayanan gigi dan mulut dapat berjalan

    dengan optimal.

    Kata Kunci: pelayanan gigi dan mulut-kesehatan jemaah haji- BPHI Makkah

    Korespondensi:

    Nur Rahman Ahmad Seno Aji, drg

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    30/75

    29CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    KOREKSI INKLINASI INSISIVUS SENTRALIS MAKSILA YANG

    MENGALAMI FRAKTUR DENGAN CUSTOM DOWEL CORE

    Brigitta Natania Renata Purnomo* dan Pribadi Santosa**

    * Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran

    Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Fraktur pada gigi anterior merupakan kasus yang sering terjadi. Gigi yang mengalami malposisi,

    terutama protrusi, dapat meningkatkan resiko terjadinya fraktur sehingga restorasi dengan

    koreksi inklinasi harus dilakukan pada gigi malposisi pasca fraktur untuk memperbaiki estetik

    dan fungsi gigi. Salah satu jenis restorasi yang dapat menjadi pilihan adalah custom dowel core.

    Makalah ini bertujuan untuk melaporkan restorasi dengan koreksi inklinasi pada insisivus

    sentralis maksila yang mengalami fraktur Ellis klas III dengan mahkota jaket porselin fusi metal

    yang diperkuat custom dowel core. Pasien wanita berusia 21 tahun ingin merawatkan gigi

    depan atasnya yang patah dan terasa nyeri berkepanjangan setelah pasien makan/minum.

    Pemeriksaan radiografis menunjukkan bahwa fraktur pada gigi telah menyebabkan pulpa

    terbuka. Pulpektomi dilakukan pada gigi tersebut dan dilanjutkan dengan pembuatan restorasi

    mahkota jaket porselin fusi metal diperkuat custom dowel coreuntuk koreksi inklinasi. Koreksi

    inklinasi pada gigi anterior yang mengalami fraktur dapat dilakukan dengan custom dowel core.

    Restorasi pada gigi tersebut dapat memperbaiki estetik dan fungsi gigi.

    Kata kunci: fraktur gigi anterior, pulpektomi, custom dowel core, mahkota jaket porselin fusi

    metal, koreksi inklinasi

    Korespondensi:

    Brigitta Natania Renata Purnomo

    Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada

    Jl. Denta No. 1 Sekip Utara, Yogyakarta

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    31/75

    30CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    BLEACHING INTRACORONALTEKNIK WALKING BLEACH

    PASCA PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI INSISIVUS

    SENTRALIS KANAN MAKSILA DISKOLORASI INTRINSIK

    Cannia Nur Ramadhiani* dan R. Tri Endra Untara**

    * Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran

    Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Perubahan warna (diskolorasi) gigi anterior merupakan suatu problem estetik. Terdapat duafaktor penyebab perubahan warna gigi yaitu diskolorisasi ekstrinsik dan diskolorisasi intrinsik.

    Trauma pada gigi merupakan salah satu penyebab diskolorasi intrinsik, disebabkan oleh adanya

    perdarahan intrapulpa pada saat terjadi trauma pada gigi dapat menyebabkan terputusnya

    pembuluh darah pada pulpa dan terjadi lisis sel darah merah. Produk disintegrasi darah diduga

    sebagai ion sulfida, masuk ke dalam tulubus dentin sehingga menyebabkan perubahan warna

    gigi yang makin lama makin meningkat. Prosedur bleaching merupakan prosedur sederhana

    yang dapat menjadi perawatan diskolorasi dibandingkan restorasi indirek.

    Tujuanlaporan kasus ini untuk mengevaluasi tindakan bleaching intrakoronal pada diskolorisasi

    gigi akibat trauma untuk mendapat hasil estetik yang maksimal dan mengembalikan fungsi gigi.

    Kasus:Seorang pasien wanita berusia 26 tahun datang dengan keluhan perubahan warna pada

    gigi insisivus sentralis kanan rahang atas. Pasien tidak merasakan sakit pada giginya, tapi warna

    gigi incisivus sebelah kanan tampak lebih gelap dibanding gigi sebelahnya. Perawatan saluran

    akar dilakukan dan evaluasi satu minggu dilakukan sebelum melakukan walking bleach dengan

    metode intrakoronal bleaching. Setelah satu minggu, evaluasi dilakukan dan hasilnya

    menunjukkan perubahan warna seperti yang diinginkan, kemudian gigi dilanjutkan dengan

    restorasi permanen.

    Kesimpulan: Perawatan menggunakan bleaching intrakoronal dapat menjadi altematif

    perawatan gigi akibat trauma. Aplikasi penyesuaian warna dalam perawatan ini lebih mudah

    daripada restorasi indirek dan hasil yang didapat memuaskan.

    Kata kunci: perawatan saluran akar, bleaching intrakoronal, diskolorasi intrinsik

    Korespondensi:

    Cannia Nur Ramadhiani

    Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada

    Jl. Denta No.1 Sekip Utara, Yogyakarta

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    32/75

    31CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    GINGIVEKTOMI PADA GUMMY SMILE: LAPORAN KASUS

    Denny Tri Wulandari* dan Agung Krismariono**

    *Program Studi Periodonsia Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas

    Kedokteran Gigi Unversitas Airlangga, Surabaya

    **Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Surabaya

    ABSTRAK

    Latarbelakang: Setiap orang menginginkan senyuman yang indah karena suatu senyuman

    menggambarkan kegembiraan, keramahan dan kesenangan. Harmoni senyuman tidak hanya

    ditentukan oleh bentuk, posisi dan warna gigi tetapi juga ditentukan oleh jaringan gingiva.

    Gingiva maksila yang nampak pada saat tersenyum (>3mm) merupakan kondisi gummy smile.

    Kasus: Seorang wanita, 23 tahun mengeluhkan terganggu dan tidak percaya diri dengan

    gusinya bila tersenyum. Pasien telah memakai piranti ortodontik selama 2 tahun.

    Metode: Gingivektomi pada gigi anterior maksila.

    Kesimpulan: Prosedur bedah periodontal sederhana seperti gingivektomi dapat menjadi terapi

    gummy smile.

    Kata kunci: gummy smile, gingivektomi

    Korespondensi:

    Denny Tri Wulandari

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    33/75

    32CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    PENATALAKSANAAN PERIODONTITIS KRONISGENERALISATA DISERTAI DENGAN KELAINAN JANTUNG

    KORONER: LAPORAN KASUS

    Dicky Fitriady Dwinata* dan Ira Komara*

    *Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Unversitas Gadjah Mada

    ABSTRAK

    Penyakit periodontitis kronis generalisata merupakan suatu penyakit yang secara klinis terlihat

    gambaran adanya clinical attachment loss,poket periodontal, dan kerusakan tulang alveolar.

    Perkembangan periodontitis ini berjalan secara lambat sampai sedang, tetapi dapat

    berkembang sangat cepat. Luas dan keparahan dari penyakit periodontitis dapatmempengaruhi penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, dikarenakan pada

    poket periodontal yang dalam terdapat bakteri yang dapat mempengaruhi sistem

    kardiovaskular. Bedah periodontal merupakan salah satu penatalaksanaan yang efektif untuk

    mengeliminasi poket periodontal dan meregenerasi jaringan periodontal yang hilang. Kasus:

    Pasien laki-laki usia 47 tahun mempunyai keluhan bila meludah atau sehabis sikat gigi ataupun

    ketika sedang menyetir mobil, pada gigi belakang kiri rahang atas, gigi belakang kiri dan kanan

    rahang bawah suka mengeluarkan darah sejak 2 tahun. Pasien juga menderita penyakit jantung

    koroner sejak tahun 2010, dan sedang meminum obat pengencer darah secara teratur.

    Pemeriksaan klinis terlihat gambaran poket periodontal hampir pada seluruh giginya,

    kegoyangan gigi tingkat 1 dan 2, disertai resesi kelas 1 dan 2 Miller, pada gigi anterior danposterior rahang atas dan rahang bawah, abses periapikal gigi 36 dan 46. Pemeriksaan

    radiografis terlihat gambaran kerusakan tulang dengan pola vertikal dan horizontal oleh karena

    itu pada prosedur ini dibutuhkan penggunaan bone graftdan membran untuk meregenerasi

    jaringan periodontal yang hilang. Setelah dilakukan perawatan fase inisial yaitu skeling, root

    planing, profilaksis, splinting dan kontrol 2 bulan, maka dilakukan bedah flap, dengan bone

    grafting dan membran. Setelah 7 bulan dilakukan bedah flap, dengan bone grafting dan

    membran, poket periodontal berhasil dieliminasi, pada gambaran radiografis terlihat terjadi

    penaikan ketinggian tulang alveolar yang menunjukkan terdapat regenerasi struktur tulang.

    Kata Kunci: periodontitis kronis generalista, bedah flap, bone graft, membran, kardiovaskular,

    jantung

    Koresponsi:

    Dicky Fitriady Dwinata

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    34/75

    33CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    EFEK PEMAKAIAN BISPHOSPHONATE SECARA SISTEMIKPADA PERGERAKAN GIGI ORTODONTI

    (SARI PUSTAKA)

    Dini Anggraini*dan Haru Setyo Anggani**

    * Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Departemen Ortodonti Universitas Indonesia, Jakarta

    **Departemen Ortodonti Universitas Indonesia, Jakarta

    ABSTRAK

    Pergerakan gigi penjangkaran yang tidak diinginkan atau relaps gigi-geligi paska perawatan

    ortodonti, merupakan salah satu efek samping yang tidak diharapkan. Berbagai alat mekanik

    ortodonti telah digunakan guna mencegah hilangnya penjangkaran, baik alat ekstra oral dan

    intra oral. Namun, pada penggunaan alat-alat ini masih dijumpai kehilangan penjangkaran danmenimbulkan efek-efek samping seperti resorpsi akar, lesi white spot, karies, gingivitis dan

    sebagainya. Selain alat mekanik, agen farmakologi juga potensial untuk menyediakan

    penjangkaran. Agen farmakologi terbaru yang dapat menghambat pergerakan gigi ortodonti

    adalah Bisphosphonate. Penulis melakukan studi literatur ini guna mengetahui lebih jauh

    tentang senyawa Bisphosphonate dan efek farmakodinamik serta farmakokinetiknya sehingga

    mungkin dapat dijadikan sebagai agen farmakologi guna menghambat pergerakan gigi

    ortodonti. Hasil penelusuran pada berbagai pustaka menunjukkan bahwa Bisphosphosphonate

    dapat menghambat pergerakan gigi ortodonti. Temuan ini membuka peluang penggunaan

    Bisphosphonate guna menambah sifat penjangkaran pada perawatan ortodonsi. Namun perlu

    penelitian lebih lanjut, agar senyawa ini dapat digunakan secara klinik untuk menghambatpergerakan gigi ortodonti.

    Kata kunci: bisphosphonate, pergerakan gigi ortodonti, penjangkaran

    Korespondensi:

    Dini Anggaini

    Bagian Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

    Jalan Salemba Raya No. 4 Jakarta 10430, Indonesia

    No. telp: 0818849729

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    35/75

    34CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    EKSISI MUCOCELE REKUREN PADA VENTRAL LIDAHDENGAN ANESTESI LOKAL

    (LAPORAN KASUS)

    Dody Setiawan*, Bambang Dwirahardjo**, E. Riyati**

    * Program Studi Bedah Mulut dan Maksilofasial Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah

    Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Mucocele adalah lesi yang umum ditemukan pada mukosa oral dan merupakan lesi jinak

    kelenjar saliva yang paling sering ditemukan di rongga mulut. Insiden mucocele sering

    ditemukan karena adanya trauma kelenjar saliva minor. Mucocele dapat terjadi laki-laki

    maupun perempuan pada segala usia dengan insiden tertinggi pada dekade kedua. Mucocele

    dapat terjadi pada daerah manapun di dalam rongga mulut yang mengandung kelenjar saliva

    minor, tetapi bibir bawah merupakan lokasi paling umum karena paling mudah mengalami

    trauma. Mucocele Blandin Nuhn adalah mucocele yang paling sering terjadi pada lidah,

    meskipun jarang terjadi. Dilaporkan kasus mucocele Blandin Nuhn pada ventral lidah yang

    terjadi pada anak laki-laki 17 tahun, datang ke poli Bedah Mulut dan Maksilofasial RSUP Dr

    Sardjito, dengan riwayat rekurensi dimana sebelumnya 3 bulan yang lalu telah dilakukan eksisi

    lesi yang sama pada tempat yang sama. Penatalaksanaan pada kasus ini adalah insisi sekitar lesi

    bentuk ellip, lalu dilakukan deseksi hingga eksisi kelenjar saliva yang terlibat dengan anestesilokal disertai motivasi terhadap pasien agar tidak menggangu bekas luka. Setelah dilakukan

    kontrol 6 bulan dengan hasil baik dan tidak ditemukan keluhan yang sama.

    Kata kunci:mucocele Blandin Nuhn, rekuren, insisi ellip, deseksi, eksisi

    Korespondensi:Dody SetiawanProgram Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran Gigi Unversitas Gadjah [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    36/75

    35CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    HUBUNGAN ANTARA SKOR KOLONI MUTANSSTREPTOCOCCI DAN pH SALIVA DENGAN STATUS

    PENGALAMAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI YOGYAKARTA

    Elastria Widita*, Yuni Pamardiningsih*, Christia Aye WV*, Menikha Maulida**

    *Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Pogram Studi Ilmu Keperawatan Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada,

    Yogyakarta

    ABSTRAK

    Karies gigi merupakan penyakit dengan etiologi multifaktorial yang dapat mengakibatkan

    gangguan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak usia pra-sekolah yang

    menderita karies akan mengalami peningkatan risiko terkena karies di masa yang akan datang.

    Mutans Streptococci (MS)dan saliva memiliki peran yang sangat penting di dalam mekanisme

    terjadinya karies. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara koloni MS dalam

    saliva dan pH saliva dengan status pengalaman karies gigi pada anak usia pra-sekolah.

    Responden penelitian berjumlah 85 orang anak berusia 2-5 tahun yang bersekolah di Bianglala,

    Kindergarten, Play Group, and Daycare, Yogyakarta. Status pengalaman karies gigi diukur

    dengan menggunakan indeks dmf-t sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh WHO. Koloni

    MS adalah kadar MS dalam saliva yang diukur dengan menggunakan Dentocult-SM. Pengukuran

    pH saliva dilakukan dengan strip uji pH saliva GC. Hasil penelitian ditabulasikan dan dianalisissecara statistik. Indeks dmf-t yang dimiliki oleh anak adalah 5.33 dengan 44.7% anak memiliki

    rata-rata pH saliva 4.026 (+1.02) dan 36.5% anak memiliki koloni MS dengan skor 1 (104-10

    5

    CFU/ml). Analisis bivariat yang telah dilakukan menunjukkan bahwa skor koloni MS dan pH

    saliva memiliki hubungan yang signifikan dengan status pengalaman karies (p

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    37/75

    36CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    RESTORASI PASCA ONE VISITENDODONTIK DENGANPERBAIKAN MALPOSISI DAN SELECTIVE CONTOURING

    Eldina Febrianifa* dan Wignyo Hadriyanto**

    * Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran

    Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Karies yang meluas hingga ke pulpa dapat mengakibatkan inflamasi pulpa. Pulpitis ireversibel

    merupakan inflamasi pulpa yang dapat diatasi dengan perawatan saluran akar satu kunjungan.

    Restorasi pasca perawatan endodontik pada gigi depan harus mempertimbangkan estetik.

    Estetik tidak hanya dilihat dari warna gigi, tetapi juga bentuk gigi, ukuran gigi, oklusi danpenggunaan ruang agar tampak selaras. Pada kasus ini permasalahan yang terjadi adalah karies

    yang luas hingga menyisakan 1/3 mahkota serta sisa ruang gigi yang sempit.

    Tujuan: Makalah ini bertujuan untuk melaporkan restorasi mahkota porcelain fused to metal

    pada gigi insisivus sentralis kiri rahang atas pasca perawatan saluran akar dengan perubahan

    inklinasi dan selective contouring.

    Kasus: Seorang pasien pria berusia 23 tahun dirujuk untuk perawatan endodontik pada gigi

    insisivus sentralis kiri rahang atas. Pasien merasakan sakit spontan pada giginya.Gigi labioversi

    dengan sisa mahkota 1/3 dan sisa ruang sempit. Radiografi menunjukkan karies telah mengenai

    pulpa. Perawatan endodontik dilakukan dalam satu kunjungan, evaluasi dilakukan satu minggu

    setelahnya dan dilanjutkan dengan perhitungan estetik, pembuatan pasak custom doweldengan perbaikan inklinasi, dan selective conturing gigi untuk mendapatkan ruang ideal.

    Setelah pemasangan pasak, dilakukan restorasi mahkota PFM.

    Kesimpulan: Restorasi pasca endodontik pada gigi anterior dengan malposisi gigi dan ruang gigi

    sempit dapat berhasil baik dengan pertimbangan estetik, perbaikan inklinasi dengan pasak

    custom doweldan selective conturing.

    Kata kunci:one visit endodontic, custom dowel, selective grinding, porcelain fused metal crown

    Korespondensi:

    Eldina Febrianifa

    Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada

    Jl. Denta No.1 Sekip Utara, Yogyakarta

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    38/75

    37CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    PERTIMBANGAN PENGGUNAAN PLAT EKSPANSI PADAPERAWATAN ORTODONTIK CEKAT KASUS BORDERLINE

    (LAPORAN KASUS)

    Endhira Lentik Rousstia*, Cendrawasih A.F. **, Kuswahyuning**

    * Program Studi Ortodonsia Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran

    Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Kasus gigi berjejal di regio anterior kadang membuat keraguan dalam merencanakan perawatan

    bagi operator dalam melakukan pencabutan, atau disebut sebagai kasus borderline.Tujuan daripemaparan studi kasus ini adalah untuk mengevaluasi pemilihan pemecahan masalah ruang

    dengan ekspansi pada kasus borderline.

    Seorang pasien perempuan usia 22 tahun datang ke klinik ortodonti RSGM Prof. Soedomo

    dengan keluhan gigi depan atas bawah yang berjejal dan terdapat gigi depan kiri atas yang

    tumbuh lebih ke belakang. Pasien memiliki maloklusi Angle Klas I dengan hubungan skeletal

    Klas I bimaksiler retrusif malrelasi deepbitepada gigi 12 11 22 dengan 32 41 42,crossbite21

    dan 31, overjet 1,4 mm, overbite 4 mm serta malposisi gigi individual, berdasarkan diagnosis

    dan perancangan ketersediaan ruang diputuskan kasus ini termasuk kasus borderline.

    Pertimbangan perhitungan pont, bukal koridor yang sempit, profil wajah pasien yang baik maka

    dipilih perawatan ekspansi untuk kebutuhan ruang.Pasien dirawat dengan alat ortodontik cekat teknik straightwire kombinasi alat ekspansi

    lepasan yang dimulai Desember 2014. Kontrol dilakukan 3 minggu sekali untuk alat ortodontik

    cekat dan seminggu sekali untuk alat ekspansi, setelah 25x putaran (2x1/4 putaran) alat

    ekspansi lepasan dilepas dan dilanjutkan hanya dengan alat ortodontik cekat. Setelah sekitar 6-

    7 bulan perawatan ortodontik cekat ini mendapatkan kontak interdigitasi yang baik, overjet

    overbite normal, dan profil muka cembung normal. Kesimpulan dari studi kasus ini bahwa

    penggunaan plat ekspansi pada perawatan ortodontik cekat kasus borderline mempunyai hasil

    yang memuaskan.

    Kata kunci:plat ekspansi, alat ortodontik cekat, kasus borderline

    Korespondensi:

    Endhira Lentik Rousstia

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    39/75

    38CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    APIKOEKTOMI PADA GIGI INSISIVUS KIRI MAKSILA NONVITAL DISERTAI EKSTRUSI GUTTA PERCA

    Erlian Septiana Sari* dan Wignyo Hadriyanto**

    * Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas

    Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada,

    Yogyakarta

    ABSTRAK

    Ekstrusi gutta perca pada perawatan saluran akar dapat menyebabkan terjadinya inflamasipada jaringan periapikal dan dapat memicu terbentuknya granuloma. Apikoektomi merupakan

    pilihan penatalaksanaan untuk membersihkan daerah periapikal dari gutta perca dan jaringan

    granulasi. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk melaporkan keberhasilan penyembuhan

    jaringan periapikal pasca apikoektomi. Pasien perempuan usia 21 tahun dengan keluhan gigi

    depan atas kanan terasa tidak nyaman. Gigi yang dikeluhkan sudah dilakukan perawatan

    saluran akar sebelumnya. Pemeriksaan klinis, gigi non vital pasca perawatan saluran akar.

    Periapikal radiografis menunjukkan ekstrusi gutta perca dan jaringan granulasi. Apikoektomi

    dilakukan dengan akses bedah pada apikal gigi 21, pemotongan apikal 21 sebesar tiga mm

    dilanjutkan dengan pengurangan gutta perca dua mm dari apikal dan ditutup dengan mineral

    trioxide agregat (MTA), defek tulang ditutup dengan bone graft. Simpulan evaluasi subyektifenam bulan pasca apikoektomi tidak ditemukan keluhan pasien. Hasil radiografis bulan ke tiga

    dan ke enam tampak proses ossifikasi dan area radiolusen menghilang.

    Kata kunci: ekstrusi gutta perca, apikoektomi, bone graft

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    40/75

    39CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    CROWN LENGTHENING DISERTAI RETREATMENT PADAINSISIVUS SENTRALIS KIRI MAKSILA FRAKTUR ELLIS

    KELAS IV DENGAN RESTORASI MAHKOTA PASAK

    Erna Dyah Kusumawati* dan Ema Mulyawati**

    * Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran

    Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Latar Belakang: Perawatan gigi yang baik ditentukan oleh keberhasilan perawatan saluran akar dan

    restorasinya. Perawatan saluran akar yang baik ditentukan oleh preparasi saluran akar dan obturasi yangdilakukan. Kegagalan perawatan saluran akar akan menimbulkan keluhan di masa mendatang dan

    membutuhkan tindakan retreatment.Tepi permukaan fraktur servikal gigi yang tajam dengan ketinggian

    hampir sama atau di bawah gingival crestdapat menyebabkan terjadinya gesekan antara gingiva dengan

    gigi yang berlangsung lama dan terus-menerus sehingga terjadi proliferasi pembuluh darah dan

    terbentuk hiperplasi gingiva. Hiperplasi gingiva akan menghalangi terciptanya seal dari tumpatan

    sementara selama proses retreatment, oleh karena itu perlu dilakukan crown lengthening terlebih dulu

    pada awal retreatment. Crown lengthening juga akan memberikan tampilan yang lebih estetis dan

    membantu terciptanyaferrule effect untuk resistensi mahkota pasak.

    Tujuan: Tujuan dari makalah ini adalah untuk melaporkan perawatan crown lengthening disertai

    retreatment padainsisivus sentralis kiri maksila fraktur Ellis kelas IV dengan restorasi mahkota pasak.

    Kasus: Pasien mengeluhkan gigi depan kiri atasnya yang sakit. Sekitar 2 tahun yang lalu gigi tersebut

    pernah sakit, dirawat saluran akarnya kemudian dipasang mahkota jaket tetapi 2 bulan yang lalu gigi

    tersebut patah. Pasien merasa terganggu penampilannya karena gigi tersebut. Selama kurang lebih 1

    minggu ini, pasien merasakan sakit lagi pada gigi tersebut. Perawatan diawali dengan mengeluarkan

    bahan obturasi dari saluran akar dan pemberian medikasi ekstra oral. Perawatan dilanjutkan dengan

    prosedur crown lengthening.Kontrol pasca pembedahan pada 1 minggu setelah operasi menunjukkan

    luka bekas operasi baik dan tidak ada tanda inflamasi. Luka bekas operasi dipantau selama proses

    retreatmenthingga sebelum dilakukan pembuatan restorasi gigi permanen untuk memastikan hiperplasi

    gingiva tidak terbentuk kembali.

    Kesimpulan: Hasil crown lengthening akan mempengaruhi hasil retreatment dan restorasi. Keberhasilan

    crown lengthening dipengaruhi oleh prosedur dan teknik yang benar, ditandai dengan tidak adanya

    keluhan serta tidak terjadi hiperplasi gingiva kembali.

    Kata kunci:crown lengthening, hiperplasi gingiva, retreatment, mahkota pasak

    Korespondensi:

    Erna Dyah Kusumawati

    Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada

    Jl. Denta No.1 Sekip Utara, Yogyakarta

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    41/75

    40CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    PENGAMBILAN FRAGMEN INSTRUMEN DI DALAMSALURAN AKAR DISERTAI PERAWATAN ESTETIK

    KOMPLEK PADA GIGI ANTERIOR MAKSILA DANMANDIBULA

    Fitria Ayuningtyas* dan Tunjung Nugraheni**

    * Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran

    Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Latar Belakang: Kerusakan gigi depan yang disertai kelainan jaringan pulpa membutuhkan

    perawatan saluran akar. Prosedur perawatan saluran akar memiliki faktor resiko diantaranya

    fraktur instrumen yang dapat berakibat kegagalan perawatan sehingga sedapat mungkin

    fragmen instrumen dikeluarkan. Pasca perawatan saluran akar gigi juga harus dilakukan

    restorasi ideal untuk menjamin keberhasilan perawatan saluran akar jangka panjang.

    Tujuan: tujuan dari makalah ini adalah untuk melaporkan pengambilan fragmen instrumen di

    dalam saluran akar dilanjutkan perawatan estetik komplek pada gigi anterior maksila dan

    mandibula.

    Kasus: Seorang pasien perempuan berusia 23 tahun mengalami kecelakaan sehingga gigi

    insisivus sentralis atas kiri berubah posisi menjadi distopalatotorsiversi. Gigi insisivus lateralis

    bawah kiri nekrosis, pada pemeriksaan radiografis terdapat fragmen instrumen di sepertigaapikal saluran akar. Gigi insisivus sentralis bawah kiri kondisi nekrosis dan luksasi derajat 2,

    pada pemeriksaan radiografis terdapat area radiolusen diameter kurang dari 4 mm dan

    pelebaran ruang ligamen periodontal. Saat pemeriksaan, pasien tidak merasakan sakit pada

    giginya. Scaling dilakukan sebelum penatalaksanaan kasus endodontik. Insisivus sentralis bawah

    kiri dilakukan perawatan saluran akar dan ditumpat kavitas kelas IV dengan resin komposit dan

    penguat pasak fiber fabricated. Fragmen instrumen pada insisivus lateralis bawah kiri

    dikeluarkan dari saluran akar dan dilanjutkan perawatan saluran akar serta ditumpat

    menggunakan mahkota jaket porcelain fused to metal dan penguat pasak fiber fabricated.

    Koreksi inklinasi dan direct labial veneer dilakukan pada gigi insisivus sentralis atas kiri yang

    distopalatotorsiversi.

    Kesimpulan: kerusakan gigi depan dapat diatasi melalui keberhasilan terapi endodontik

    dilanjutkan restorasi estetik dengan koreksi inklinasi.

    Kata kunci:perawatan saluran akar, estetik gigi, instrumen patah

    Korespondensi:

    Fitria Ayuningtyas Simamora

    Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada

    Jl. Denta No.1 Sekip Utara, Yogyakarta

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    42/75

    41CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    PERAWATAN SALURAN AKAR PADA GIGI DISERTAI POLIP

    PULPA DAN POLIP GINGIVA DENGAN RESTORASI

    MAHKOTA JAKET AKRILIK DENGAN PENGUAT CUSTOM

    DOWEL CORE

    Gita Nugrahenny* dan Tunjung Nugraheni**

    *Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran

    Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Latar belakang: Polip pulpa atau pulpitis hiperplastik kronis adalah suatu inflamasi pulpa

    produktif yang disebabkan oleh pembukaan karies luas pada pulpa muda. Polip gingiva adalah

    radang pada gingiva yang menyebabkan pembesaran gusi ditandai daging tumbuh akibat

    gesekan terus-menerus antara gingiva dengan tepi permukaan gigi yang tajam dengan

    ketinggian hampir sama atau di bawah crest gingiva. Prosedur perawatan polip pulpa adalah

    eksisi polpi pulpa diikuti ekstirpasi pulpa dan perawatan saluran akar sekali kunjungan.

    Perawatan polip gingiva adalah eksisi polip gingiva,supaya gigi tersebut dapat direstorasi.

    Restorasi pada kasus ini adalah mahkota jaket akrilik, dikarenakan pasien akan melanjutkan

    dengan perawatan ortho cekat.

    Tujuan: Tujuan dari makalah ini adalah untuk melaporkan perawatan saluran akar satu kali

    kunjungan pada gigi insisivus kiri atas maksila disertai polip pulpa dan polip gingiva dengan

    restorasi mahkota jaket akrilik dengan custom dowel core.

    Kasus: Seorang laki-laki berusia 21 tahun datang atas saran dokter yang akan merawat ortho

    cekatnya untuk merawatkan gigi depannya yang tinggal separo. Gigi tersebut sudah berlubang

    lama, namun tidak pernah dirawat, sehingga lama-lama tinggal separo. Rasa sakit hanya timbul

    saat terkena makanan.

    Kesimpulan: keberhasilan perawatan gigi dipengaruhi oleh prosedur eksisi polip pulpa dan

    polip gingiva, teknik perawatan saluran akar, dan restorasi yang benar, ditandai dengan tidak

    adanya keluhan setelah perawatan.

    Kata kunci:perawatan saluran akar, polip pulpa, polip gingiva, custom dowel core

    Korenpondensi:

    Gita Nugrahenny

    Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada

    Jl Denta No.1 Sekip Utara, Yogyakarta

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    43/75

    42CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    PENATALAKSANAAN FRAKTUR MANDIBULA PADA ANAKDENGAN CEDERA KEPALA SEDANG

    LAPORAN KASUS

    Hadira*, Endang Syamsudin**,Bilzardy Ferry Zulkifli***

    *Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran

    Gigi Universitas Padjadjaran, Bandung

    **Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

    Padjadjaran, Bandung

    ***Departemen Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

    Rumah Sakit Hasan Sadikin. Bandung

    ABSTRAK

    Fraktur mandibula pada anak dengan cedera kepala sedang relatif jarang ditemukan,

    penatalaksanaa pasien anak butuh perhatian khusus karena dalam masa pertumbuhan.

    Penatalaksanaan fraktur mandibula pada anak dengan cedera kepala sedang perlu kerjasama

    dengan Spesialis Bedah Saraf. Laporan kasus ini bertujuan untuk menjelaskan penatalaksanaan

    fraktur mandibula pada anak dengan cedera kepala sedang. Anak laki-laki usia 7 tahun dibawah

    orang tuanya ke RS. Hasan Sadikin Bandung dengan keluhan perdarahan kepala dan patah pada

    rahang bawah. Pada saat pasien menyeberang jalan datang motor dengan kecepatan tinggi

    menabrak pasien. Lalu pasien jatuh dengan mekanisme tidak diketahui, riwayat pingsang 20

    menit, riwayat mual, muntah disangkal, ditemukan perdarahan mulut, hidung, tidak ditemukan

    perdarahan telinga. Pemeriksaan GCS=9, wajah asimetris, post suturing di regio parietal kanan,

    dan patah pada rahang bawah. Lalu, dilakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap, foto

    thoraks, foto polos kepala, CT scan kepala, dan panoramik , kemudian didiagnosa dengan

    Moderate Head Injury dengan Open fracture > 1 tabula at right parietal dan fraktur angulus

    mandibula kanan, fraktur parasimphisis mandibula kiri. Penatalaksanaan kasus ini dengan

    craniectomy debridement, setelah kondisi pasien stabil lalu dilakukan Open Reduction

    Intermaxillary Fixationberupa pemasangan miniplat pada daerah fraktur mandibula. Prosedur

    ini berhasil mengembalikan kondisi pasien menjadi baik. Craniectomydebridement dan Open

    Reduction Intermaxillary Fixationdilakukan untuk mengurangi Intracranial pressuredan fiksasi

    fraktur mandibula sehingga mencegah timbulnya gangguan fungsi otak dan mendapatkan oklusi

    yang normal. Penatalaksanaan fraktur mandibula pada anak dengan cedera kepala sedangberhasil jika ada kerjasama antara spesialis Bedah saraf serta Bedah Mulut dan Maksilofasial.

    Kata kunci: anak, fraktur mandibula, cedera kepala sedang, penatalaksanaan

    Korespondensi:

    Hadira

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    44/75

    43CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    PENATALAKSANAAN OSTEOMIELITIS KRONIS SUPURATIFMANDIBULA DENGAN DEBRIDEMEN BEDAH

    (LAPORAN KASUS)

    Heinz Frick Simanjuntak*, Melita Sylvyana**, Fathurachman***

    * Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial Universitas

    Padjajaran, Bandung

    **Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung

    ***Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung

    ABSTRAK

    Pendahuluan: Osteomielitis adalah kondisi inflamasi pada tulang yang melibatkan bagianmedula dan korteks tulang di dekatnya. Osteomielitis lebih sering terjadi pada mandibula

    daripad maksila dan sering berkaitan dengan supurasi dan nyeri. Pasien perempuan umur 26

    tahun dengan adanya drainase sinus ektra oral pada mandibula kanan. Pasien tersebut

    mengeluhkan sakit gigi pada mandibula kanan beberapa bulan sebelumnya yang pada akhirnya

    muncul drainase sinus pada regio mandibula kanan. Karena keluhannya tidak kunjung membaik

    maka pasien pergi berobat ke bedah mulut RSHS. Dilakukan pemeriksaan klinis

    rutinpreoperatif. Pemeriksaan rontgen foto panoramik menunjukan area roadiolusen pada

    apikal gigi M2 kanan bawah yang meluas ke gigi M3 kanan bawah. Berdasarkan pemeriksaan

    klinis dan radiologi ditetapkan diagnosis osteomielitis kronis.Dengan narkose umum dilakukan

    surgical debridement ,ekstraksi gigi molar kedua dan semua molar ketiga rahang atas danbawah.Saluran sinus ekstra oral dieksisi dan dilakukan penjahitan luka. Jaringan yang dieksisi

    dilakukan pemeriksaan histopatologis. Pada kasus osteomielitis kronis yang dilaporkan ini

    menunjukkan bahwa surgical debridement merupakan terapi definitif untuk kasus osteomielitis

    kronis mandibula, dengan hasil klinis dan radiologi yang memuaskan post operative.

    Kata kunci: Osteomielitis,sekuester,debridement surgical

    Korespondensi:

    Heiz Frick Simanjuntak

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    45/75

    44CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    PERAWATAN SALURAN AKAR SATU KUNJUNGANDISERTAI RESTORASI RESIN KOMPOSIT DAN PASAK PADA

    KASUS KEDARURATAN ENDODONTIK PADA GIGIINSISIVUS LATERALIS KANAN MAKSILA

    Hertanti Destika* dan Wignyo Hadriyanto**

    * Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran

    Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Kedaruratan endodontik biasanya dikaitkan dengan rasa nyeri atau pembengkakan dan memerlukan

    penegakan diagnosis serta perawatan dengan segera. Perawatan untuk gigi dengan pulpa mengalami

    kerusakan atau kematian adalah perawatan saluran akar. Berdasarkan jumlah kunjungan, perawatan

    saluran akar ada dua macam, yaitu perawatan saluran akar lebih dari satu kunjungan dan perawatan

    saluran akar satu kunjungan. Perawatan satu kunjungan meliputi pembersihan saluran akar, sterilisasi

    dan obturasi dilakukan dalam satu kunjungan. Keberhasilan perawatan satu kunjungan dapat

    dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah diagnosis kasus yang tepat, apabila perawatan

    berhasil dapat menghemat waktu dan mencegah perluasan infeksi.

    Tujuan: tujuan makalah ini adalah untuk melaporkan perawatan saluran akar satu kali kunjungan

    disertai restorasi resin komposit dan pasakfiber prefabricatedpada gigi insisivus lateralis kanan maksila.

    Kasus:Pasien laki-laki berusia 21 tahun datang ke klinik Konservasi Gigi RSGM Prof. Soedomo FKG UGM

    untuk memeriksakan gigi-gigi depannya karena mulut terkena pemukul baseball. Pada bibir dan gigi

    terasa sakit. Pasien ingin gigi cepat sembuh dan terlihat bagus kembali karena akan ke luar kota untukbertanding baseball. Pada pemeriksaan radiografi tampak fraktur sudah mencapai pulpa dan tidak ada

    kelainan periapikal. Rencana perawatan pada kasus ini, akan dilakukan perawatan saluran akar satu kali

    kunjungan kemudian dievaluasi selama satu minggu, apabila tidak ada keluhan dilakukan restorasi resin

    komposit dan pasakfiber prefabricated.

    Kesimpulan: perawatan saluran akar satu kali kunjungan pada kasus kedaruratan endodontik pasca

    trauma merupakan pilihan yang tepat namun perlu diperhatikan faktor-faktor pendukung dalam

    menunjang keberhasilan perawatan ini diantaranya keterampilan dan pengetahuan operator serta alat

    dan bahan yang memadai.

    Kata kunci:perawatan saluran akar satu kali kunjungan, kedaruratan endodontik, fraktur gigi anterior,

    restorasi resin komposit,fiber prefabricated

    Korespondensi:

    Hertanti Destika

    Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada

    Jl. Denta No.1 Sekip Utara, Yogyakarta

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    46/75

    45CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    REIMPLANTASI GIGI 11 - TUJUH HARI PASKA TRAUMA

    Heru Maksmara

    Rumah Sakit dr. S Harjolukito Dinas Kesehatan Angkatan Udara, Yogyakarta Indonesia

    ABSTRAK

    Latar belakang: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk reimplant gigi dan transplantasi gigi

    setelah trauma bukan dengan reimplantation secepatnya. Gigi akan kembali normal lagi. Kunci

    keberhasilan adalah untuk memperbaiki tulang alveolar dengan menggunakan regenerasi

    remodeling tulang.

    Metode: Pasien wanita yang alami trauma wajah, bersikeras bahwa giginya jadi kembali

    normal. Kehilangan gigi 11 yang ditemukan enam hari setelah kecelakaan lalu lintas dan

    mendapat operasi reimplantasi setelahnya. Gigi 21 goyah 20dan kehilangan gigi 11. Gigi 11

    yang akan di-reimplantasi dilakukan perawatan saluran akar pulp serta disterilkan. Saya

    mengatur fragmen tulang guna remodeling serta reimplantasi gigi menjadi lebih mudah.

    Regenerasi tulang dipandu untuk tulang remodeling saya menggunakan demineralisasi frezze-

    dired bone allograft. Pasien harus mematuhi untuk membersihkan mulut secara baik dan

    menjaga diet , selama enam bulan atau lebih, parameter pengukuran dilakukan.

    Hasil: Gigi tidak goyah waktu ke waktu dan tidak ada perdarahan saat probing setelah operasi.

    Pengurangan kedalaman probing 10 - 15 mm menjadi 3 mm. Tidak sakit saat perkusi dan

    tekanan.

    Kesimpulan: Dalam kondisi terbatas penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa remodeling

    kerusakan tulang dengan menggunakan demineralized freeze-dried bone allograft sangatefektif untuk reimplantasi gigi.

    Kata kunci:regenerasi tulang, demineralized frezze-dried bone allograft, remodeling tulang,

    reimplantasi gigi.

    Korespondensi:

    Heru Maksmara

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    47/75

    46CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    ANALISIS PROFIL LESI ORAL PADA PENDERITA PENYAKIT

    AUTOIMUN

    Indah Suasani Wahyuni*, Tenny Setiani Dewi, Erna Herawati, Dewi Zakiawati

    *Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi

    Universitas Padjadjaran, Bandung

    ABSTRAK

    Pendahuluan: Lesi oral biasa ditemukan pada penderita penyakit autoimun sebagai manifestasi

    penyakit atau efek samping pengobatan. Lesi oral harus ditangani dengan baik untuk mencegah

    terjadinya infeksi sekunder, mengatasi rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

    Tujuanpenelitian untuk mengetahui dan menganalisis profil lesi oral pada penderita penyakitautoimun, meliputi karakteristik klinis dan lokasi lesi oral serta distribusi usia dan jenis kelamin

    penderita.

    Metode yang digunakan adalah observasi retrospektif dan analisis terhadap data sekunder

    penderita autoimun yang ditangani oleh bagian Ilmu Penyakit Mulut FKG Universitas

    Padjadjaran di SMF Gigi dan Mulut RS dr. Hasan Sadikin Bandung. Data pasien yang

    dipergunakan antara bulan Agustus 2010 sampai Agustus 2014 (n=66), dengan diagnosis

    penyakit autoimun yang paling sering adalah Lupus erythematosus (LE), Oral lichen planus

    (OLP) dan Pemfigus vulgaris (PV).

    Hasil: Usia penderita bervariasi antara 9 hingga 68 tahun dan jumlah penderita wanita lebih

    banyak daripada pria.Penderita yang didiagnosis LE 26 orang (39,4%), OLP 12 orang (18,2%)

    dan PV 28 orang (42,4%). Berdasarkan gambaran klinisnya jenis lesi oral yang banyak ditemukanadalah erosi (n = 52/ 78,8%), sedangkan berdasarkan lokasi lesi oral banyak ditemukan pada

    mukosa bukal (n = 46/69,7% penderita).

    Kesimpulan: Pemeriksaan intra oral hendaknya dijadikan prosedur rutin dalam tatalaksana

    komprehensif penderita penyakit autoimun. Dokter gigi diharapkan dapat berperan dalam

    mendiagnosis lesi oral dan memberikan terapi yang tepat sehingga dapat meningkatkan

    kualitas hidup penderita penyakit autoimun.

    Kata kunci: lesi oral, penyakit autoimun; lupus erythematosus, oral lichen planus, pemfigus

    vulgaris

    Korespondensi:

    Indah Suasani Wahyuni

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    48/75

    47CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    ABSES SUBMANDIBULA ODONTOGENIK PADA PENDERITAIDIOPATIK TROMBOSITOPENI PURPURA DI RSUP

    DR.SARDJITO(LAPORAN KASUS)

    Indah Wulansari* dan Maria Goreti Widiastuti**

    *Program Studi Bedah Mulut dan Maksilofasial Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah

    Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    ITP (Idiopatik Trombositopeni Purpura) adalah kelainan yang berhubungan dengan penurunan

    jumlah platelet yang beredar dalam darah, dapat disebabkan oleh peningkatan destruksi

    platelet karena autoimun. Penurunan jumlah platelet akan menurunkan kemampuan

    hemostasis tubuh. Prevalensi ITP adalah 4 sampai 5.3 per 100.000 anak, dengan tingkat

    mortalitas ITP kronis sekitar 4%. Abses submandibula menempati urutan pertama abses leher

    yang paling sering dijumpai (42.30%) dengan prevalensi causa odontogenik sebesar 34.21%.

    Tujuan laporan kasus ini adalah untuk mempresentasikan keberhasilan evakuasi pus dan

    eliminasi gigi kausa pada kasus abses submandibula odontogenik pada seorang anak penderita

    ITP.

    Seorang anak perempuan 14 tahun penderita ITP dengan riwayat sakit gigi geraham kananbawah dan pembengkakan pada submandibula kanan dengan fistula ekstra oral yang

    mengeluarkan darah dan pus datang ke IGD RSUP Dr.Sardjito dengan kondisi lemah. Kasus ini

    dirawat bersama dengan bagian hematologi onkologi anak untuk penanganan kondisi

    trombositopenia sehingga memungkinkan untuk dilakukan tindakan incisi drainase dan

    pencabutan gigi kausa.

    Tindakan perawatan gigi dan pembedahan dapat dilakukan pada penderita ITP dengan

    memperhatikan angka trombosit. Untuk mencapai angka trombosit yang cukup, diperlukan

    kerja sama dengan dokter bagian hematologi, sehingga resiko perdarahan durante dan pasca

    tindakan dapat di minimalisir.

    Kata kunci:Idiopatik Trombositopeni Purpura (ITP), abses submandibula, pencabutan gigi

    Korespondensi:Indah Wulansari

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    49/75

    48CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    THIN LAYER CHROMATOGRAPHY IDENTIFICATION OFSUDAMALA

    (Artemisia vulgarisL.)

    Ira Arundina*Theresia Indah Budhy S**, Retno Indrawati*, Muhammad Luthfi*

    *Department of Oral Biology Faculty of Dental Medicine Universitas Airlangga, Surabaya

    **Department of Oral Pathology and Maxillofacial Faculty of Medicine Universitas Airlangga,

    Surabaya

    ABSTRACT

    BackgroundOral squamous cell carcinoma is the most frequent type of cancer found in oral

    cavity. The primary risk factor of malignancy in oral cavity includes the habit of consumingtobacco and or alcohol. The plant Sudamala (Artemisia vulgaris L.) is often used in the

    community as anti-tumor in digestive organ, including in oral cavity. However, there have been

    no studies on active ingredients playing the role as anti-cancer in oral cavity. The species are

    mostly from the genus Artemisia, while those generally grow in Indonesia is the species

    Artemisia vulgarisL.

    Purpose The objective of this study was to explain the identification by TLC of Sudamala.

    Methods the study was Sudamala extraction, identification of Sudamala extract, Sudamala

    fractionation with Vacuum Column Chromatography and identification of Sudamala

    fractionation with TLC (Thin LayerChromatography)

    Result obtained hexane extract which in fractionation resulted in 11 fractions of n-hexane:

    ethyl acetate. Fraction of n-hexane: ethyl acetate (3:7, v/v) was identified of compounds

    containing terpenoids.

    Conclusion fraction of n-hexane: ethyl acetate (3:7, v/v) Sudamala (Artemisia vulgaris L.)

    identified containing terpenoids compounds

    Key words: Sudamala (Artemisia vulgarisL).,identification, TLC, oral cancer

    Correspondence:

    Ira Arundina

    Department of Oral Biology Faculty of Dental Medicine Universitas Airlangga

    Jl. Mayjend Prof Dr Moestopo no. 47 Surabaya 60132Telp. 62-31-5030255

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    50/75

    49CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    PERAWATAN SALURAN AKAR SATU KUNJUNGANDISERTAI RESTORASI MAHKOTA PENUH PORSELEN FUSI

    METAL DENGAN TAPPERED SELF THREADING DOWELPADA GIGI MOLAR KEDUA KIRI MANDIBULA NEKROSIS

    PULPA DAN LESI PERIAPIKAL

    Laurensia Santoso* dan Yulita Kristanti**

    *Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran

    Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    **Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Latar Belakang: Nekrosis Pulpa dapat menyebabkan iskemia infark sebagian atau total pada

    pulpa dan menyebabkan respon pulpa terhadap inflamasi rendah. Hal ini memungkinkan

    bakteri untuk penetrasi sampai pembuluh darah kecil pada apeks. Invasi bakteri tidak berhenti

    pada ruang pulpa, namun toksin bakteri menyebar menuju ke jaringan periapikal melalui

    foramen apikal dan foramen aksesoris, lalu menimbulkan inflamasi pada area tersebut.

    Tujuan: Tujuan penulisan ini adalah untuk melaporkan keberhasilan perawatan saluran akar

    satu kali kunjungan pada gigi molar kedua kiri mandibula dengan restorasi mahkota penuh

    porselen fusi metal dan tappered self threading doweluntuk penanganan kasus nekrosis pulpa

    disertai dengan lesi periapikal. Kasus: Pasien seorang laki laki berusia 67 tahun datang ke

    RSGM Prof Soedomo dengan keluhan ingin menambalkan gigi belakang kiri bawah yangtambalannya lepas. Pasien tidak merasa sakit pada gigi tersebut, tetapi tidak nyaman saat

    digunakan untuk mengunyah.

    Kesimpulan: Perawatan saluran akar satu kunjungan disertai dengan restorasi mahkota penuh

    porselai fusi metal dan tappered self threading dowelmerupakan pilihan perawatan yang tepat

    untuk merestorasi gigi dengan nekrosis pulpa yang disertai lesi periapikal.

    Kata kunci:Perawatan saluran akar satu kali kunjungan, nekrosis, mahkota penuh porselen fusi

    metal dengan tappered self threading dowel

    Korespondensi:

    Laurensia Santoso

    Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada

    Jl. Denta No. 1 Sekip Utara, Yogyakarta

    [email protected]

  • 7/23/2019 Program Book Ceril Desember 2015

    51/75

    50CERIL FKG UGM

    Jumat Sabtu, 4-5 Desember 2015

    PENATALAKSANAAN INTERDISIPLINER KASUS IMPAKSIGIGI INCISIVUS SENTRAL MAKSILA AKIBAT OBSTRUKSI

    ODONTOMA KOMPLEKS

    Lidya Noviana Arfiadi*, Cendrawasih A.F. **, Kuswayuning**

    *Program Studi Ortodonsia Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran

    Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ** Bagian Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSTRAK

    Odontoma adalah tumor jinak odontogenik yang terdiri dari jaringan keras gigi. Pada perawatan

    ortodontik cekat, odontoma sering menjadi salah satu penyebab obstruksi jalannya erupsi gigiincisivus sentral maksila. Penatalaksanaan kasus impaksi gigi incisivus sentral membutuhkan

    pendekatan interdisipliner yang melibatkan tindakan bedah dan perawatan ortodontik. Tujuan

    studi kasus ini untuk mengamati proses perawatan ortodontik cekat pada kasus impaksi gigi

    incisivus sentral setelah dilakukan pengambilan odontoma secara bedah dengan closed method

    exposure.

    Seorang pasien perempuan berusia 23 tahun mengeluhkan gigi seri kiri rahang atas tidak

    tumbuh sejak gigi desidui sebelumnya tanggal sehingga gigi seri sebelahnya bergeser ke tengah.

    Pemeriksaan objektif menunjukkan regio 21 edentulous dan terjadi pergeseran gigi 11 dan 22

    sehingga a