Profile Laboratorium Termodinamika Teknik

download Profile Laboratorium Termodinamika Teknik

of 22

description

Profile Laboratorium Termodinamika Teknik

Transcript of Profile Laboratorium Termodinamika Teknik

Laboratorium Termodinamika TeknikJl.Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 No.C113Telp. (022) 7564108 Fax. (022) 7562721http://www.ittelkom.ac.id

PROFILE LABORATORIUM TERMODINAMIKA TEKNIKA. SejarahLaboratorium Termodinamika Teknik berinduk pada Laboratorium Rekayasa Energi yang bernaung di Fakultas Sains khususnya pada Prodi Teknik Fisika. Laboratorium termodinamika Teknik berdiri pada tahun 2010 dengan dasar sebagai laboratorium praktikum matakuliah Termodinamika Teknik pada semester 3. Laboratorium Termodinamika Teknik pada saat ini memiliki 4 modul dan akan terus dikembangkan oleh asisten dan dosen agar memiliki konten materi yang lebih banyak dan aplikatif . Harapannya dengan semakin berkembangnya berbagai konten praktikum dapat membuat mahasiswa/i Teknik Fisika dapat memahami lebih mendalam tentang teori Termodinamika Teknik yang diselaraskan dengan praktikum di laboratorium.B. Struktur OrganisasiDekan Fakultas Sains: Suwandi, Drs., M.SiAsisten Manager Laboratorium : Indra Chandra, M.SiKoordinator Asisten Laboratorium: R Biantoro Kusumo SSekretaris Laboratorium: Lisa AnjaniKoordinator Divisi Akademik: Rais NurdimansyahKoordinator Sumber Daya Manusia: Mutia AnugerahKoordinator Alat: Idam FirdausKoordinator Tata Tertib dan Kedisiplinan: Muh. Kholik. M. EC. Bidang FokusTermodinamika Teknik dan Rekayasa Energi KalorD. Visi dan Misi Laboratorium Teknika. VisiMenjadi Laboratorium yang unggul di bidang Termodinamika dan terdepan dalam inovasib. Misi Menjabarkan dan memperdalam ilmu pengetahuan mahasiswa di bidang Termodinamika Teknik Menyajikan layanan terpadu yang terkait dibidang termodinamika teknik Mengembangkan Teknologi dibidang energi kalor beserta teknologi terkait Mengadakan Riset dan Study Group di Laboratorium Termodinamika Teknik

TATA TERTIB PRAKTIKUM LABORATORIUM TERMODINAMIKA

KEHADIRAN1. Praktikan harus datang 10 menit sebelum dimulainya praktikum.2. Tukar jadwal dilaksanakan paling lambat 1x24 jam sebelum praktikum dimulai, dan pelaksanaan tukar jadwal hanya dibolehkan 1 kali tukar.3. Toleransi waktu keterlambatan maksimal 20 menit. Jika melebihi waktu yang ditentukan nilai Tes Awal = 04. Keterlambatan sebelum/selama Tes Awal (TA) diperkenankan mengikuti praktikum tanpa ada tambahan waktu.5. Praktikum susulan:a. Praktikum susulan dilaksanakan SATU KALI SECARA SERENTAK.b. Alasan yang dibolehkan mengikuti praktikum susulan adalah karena sakit (dengan memberikan surat keterangan sakit disertai tanda tangan Kepala Laboratorium Termodinamika) dan mewakili IT Telkom dalam lomba (dengan surat keterangan terlampir yang ditandatangani oleh Kepala Laboratorium Termodinamika).c. Bagi praktikan yang tidak mengikuti praktikum surat sakit wajib diserahkan ke Koordinator Asisten Lab.d. Praktikum susulan dilaksanakan maksimal minggu terakhir sebelum UAS (jadwal disesuaikan).

ATURAN PENILAIANTugas Pendahuluan: 10%Tes Awal: 25%Percobaan: 40%Tes Akhir: 25%

Total: 100%

PELAKSANAAN PRAKTIKUM1. Toleransi keterlambatan adalah 20 menit. Jika melebihi waktu yang ditentukan praktikan tidak mendapatkan nilai Tes Awal.2. Pada saat praktikum HANYA DIPERKENANKAN MEMAKAI SERAGAM RESMI IT TELKOM.3. Saat mengikuti praktikum dilarang membawa hal-hal yang tidak berhubungan dengan praktikum di meja praktikum.4. Praktikan dilarang mengoperasikan alat-alat sebelum mendapat instruksi dari asisten jaga.5. Selama pelaksanaaan praktikum HP WAJIB DI SILENT. Menerima atau mengirim call atau sms harus dengan seizin asisten jaga.6. Dilarang membuat keributan selama praktikum.7. Tidak boleh makan dan minum di ruangan praktikum.8. Praktikan dan asisten wajib merapikan alat alat praktikum setelah praktikum selesai.9. Kehilangan atau kerusakan alat atas kesalahan praktikan praktikan menjadi tanggung jawab praktikan.10. Praktikan wajib mengikuti seluruh modul praktikum Termodinamika. Jika tidak mengikuti salah satu satu modul maka nilai modul yg tidak diikuti adalah NOL.11. Segala hal yang berhubungan dengan Lab Termodinamika maupun Administrasi Lab Termodinamika harus memakai seragam dan bersepatu (missal: pengumpulan TP)12. Kepentingan mahasiswa yang berhubungan dengan praktikum Termodinamika dapat dilayani sampai pukul 16.30 hari Senin Jumat (atau hubungi Koordas pada hari dan jam yang sama).13. Pengurangan nilai terhadap praktikan tidak harus dikonfirmasi dan diperingatkan pada praktikan yang bersangkutan.14. Pengurangan nilai dapat dilakukan oleh asisten jaga atau rekomendasi dari asisten lainnya.

KELENGKAPAN PRAKTIKUM

1. Pada saat pelaksanaan praktikum, praktikan WAJIB memakai seragam resmi kuliah IT TELKOM serta menggunakan sepatu dan kaos kaki.2. Kartu Praktikum: Praktikan wajib membawa kartu praktikum selama mengikuti praktikum Termodinamika. Kartu praktikum diberi foto dan identitas diri Kartu praktikum hanya diberikan satu kali saja pada saat akan dimulai praktikum, harap dijaga baik-baik. Kartu praktikum yang tertinggal dapat diambil terlebih dahulu baru boleh mengikuti praktikum3. Perlengkapan praktikum yang wajib dibawa adalah modul, kartu praktikum, dan alat tulis.

TUGAS PENDAHULUAN

1. TP bersifat wajib. Bagi yang tidak mengumpulkan TP, maka tidak diperkenankan mengikuti praktikum.2. TP dikeluarkan setiap minggunya pada hari jumat pukul 15.00.3. TP dikumpulkan pada hari Senin pukul 10.00 11.00 secara kolektif tiap kelompok dimasukkan ke dalam amplop coklat yang diberi identitas kelompok dan dimasukkan ke dalam tempat yang telah disediakan oleh Lab.4. TP dikerjakan pada kertas A4 (harus bolak-balik) dengan margin 3-2-2-2.5. TP dikumpulkan oleh perwakilan kelompok yang menggunakan seragam resmi IT TELKOM.6. Semua soal harus dikerjakan, jika ada soal yang kosong maka TP=0

TES AWAL

1. Tes awal dilaksanakan dalam kurun waktu 20 menit.2. Tes awal tidak dapat diwakilkan.3. Tidak ada penambahan waktu untuk mengerjakan tes awal bagi praktikan yang datang terlambat.4. Dalam pelaksanaan tes awal diharapkan praktikan tidak berbuat curang. Jika terjadi kecurangan nilai TA=0.

TES AKHIR

1. Tes akhir dilaksanakan setelah praktikum selesai.2. Untuk ketentuan tes akhir, ada pada asisten masing-masing.

HAK PRAKTIKAN

1. Mengikuti praktikum sesuai jadwal.2. Praktikan diperkenankan mengikuti praktikum diluar jadwal yang telah ditentukan atau tukar jadwal dengan kelompok lain dengan syarat menghubungi asisten jaga sehari sebelum praktikum dimulai.3. Praktikan diperkenankan meninggalkan ruang praktikum selama 20 menit apabila telah memasuki waktu shalat fardhu.4. Diperkenankan meninggalkan ruangan praktikum hanya setelah mendapat izin dari asisten jaga.5. Jika ada nilai praktikan yang tidak sesuai dengan yang diperoleh aslinya (kesalahan teknis), dapat menghubungi asisten jaga maksimal tujuh hari setelah nilai keluar.6. Mendapat penjelasan berkenaan dengan materi yang dibahas dan menanyakan hal yang kurang jelas mengenai materi tsb.7. Mengadukan kepada Koordinator Asisten Lab Termodinamika jika ada tindakan asisten jaga yang tidak sesuai dengan tata karma dan sopan santun untuk ditindaklanjuti.

PERATURAN YANG BELUM DITETAPKANAKAN DITETAPKAN SELANJUTNYA

MODUL 2 HUKUM BOYLE DAN GAY LUSSAC

I. PENDAHULUAN Gas merupakan salah satu dari tiga wujud zat yang ada. Zat selalu memiliki keadaan volume, temperatur, dan tekanan yang saling berhubungan. Berdasarkan hukum Boyle, pada temperatur yang sama perkalian tekanan dan volume zat akan selalu konstan. Gay Lussac juga telah melakukan pengamatan terhadap fenomena yang menunjukkan bahwa tekanan pada gas berubah secara linier terhadap perubahan suhu, selama volume gas tersebut konstan. Pembuktian berlakunya hukum Boyle dan Gay Lussac dilakukan pada praktikum ini.

IITUJUAN PERCOBAAN 1. Mengamati perubahan tekanan (P) dan perubahan temperatur (T) pada gas, ketika gas dikondisikan pada volume (V) konstan. 2. Mengamati perubahan tekanan (P) dan perubahan volume (V) pada gas, ketika gas dikondisikan pada temperatur (T) konstan. 3. Menganalisis perilaku yang terjadi pada gas tersebut.

III ALAT- ALAT 1. Kolom air raksa 1 unit. 2. Pipa tabung berskala 1 unit. 3. Tabung pemanas 1 unit. 4. Pipa karet penghubung 1 unit. 5. Kompor Listrik 1 unit. 6. Waterpass 1 unit. 7. Thermometer 1 unit.

IV TEORI DASAR Penemuan Boyle tentang adanya hubungan antara volume dan tekanan pada gas mendorong ilmuwan lain untuk mengamati hubungan volume, tekanan dan temperatur pada gas. Tahun 1802, Gay Lussac menyatakan bahwa, Bagi suatu kuantitas dari suatu gas ideal, yaitu kuantitas menurut beratnya, hasil kali dari volume dan tekanan dibagi temperatur mutlak adalah konstan.

Hukum Boyle menyatakan hubungan antara P dan V sebagai berikut :

P V = Konstan

Hukum Gay Lussac menyatakan hubungan antara V dan T sebagai berikut : V - V0 = ( 1 + 0 (T1-2) )

Dengan 0 adalah koefisien muai kubik gas. Dari kedua Persamaan di atas, dapat dibuktikan bahwa:

dikenal sebagai hukum Boyle-Gay Lussac.

Untuk membuktikan fenomena di atas, kita tinjau suatu pipa gelas yang salah satu ujungnya (A) tertutup dan ujung lainnya (D) terbuka, lihat gambar 1. Pipa diisi udara (AB), dan disumbat dengan kolom air raksa (BC) yang dapat bergerak bebas. Kalau penampang pipa sama rata maka volume udara sebanding dengan panjang kolom udara AB. Kalau tekanan udara luar diketahui, maka tekanan udara dalam pipa dapat dicari dengan mengukur panjang kolom air raksa.

A B C D

Gambar 1. Pipa Gelas yang Salah Satu Ujungnya Tertutup dan Ujung Lainnya Terbuka

V.PROSEDUR PERCOBAAN

1. Periksalah keadaan pipa, apakah kolom air raksa masih ada dan tidak terpotong-potong ! Apakah air raksa sudah benar-benar bebas bergerak ? Apakah bagian yang terbuka dalam kondisi tidak benar ? Jika keadaannya tidak sesuai dengan prosedur percobaan, maka segera laporkan ke asisten !

2. Gunakan waterpass ! Buatlah kedudukan pipa sebagai berikut :a) Mendatar. b) Tegak dengan ujung tertutup di atas.c) Tegak dengan ujung tertutup di bawah.3. Amatilah untuk masing-masing keadaan tersebut ! Kedudukan titik A, B, C dengan ketelitian pembacaan skala 0,05 cm. 4. Ulangi langkah ke 2 dan ke 3 beberapa kali ! 5. Isilah ketel dengan air kira kira 1/3 bagian, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit ! Pasanglah pipa-pipa karet ketel dan pipa berskala !6. Nyalakan kompor listrik, panaskan air yang ada di dalam ketel sampai mendidih dan uap masuk ke dalam pipa berskala ! 7. Amati temperatur uap sebelum dan sesudah percobaan dilakukan ! Hatihati jangan sampai termometer jatuh ! Masukan termometer kedalam pipa berskala. 8. Ulangi langkah percobaan 2, 3, dan 4 pada keadaan tempertaur yang sama dengan temperatur uap air ! 9. Catatlah keadaan ruangan (P, T, RH (Relative Hummidity) ! 10. Lihat tabel titik didih air !

VI.HASIL PENGAMATAN

1. Keadaan pipa mendatar

I. Keadaan awal pipa.Suhu Awal : ..Tekanan Awal : .. NO A (cm) B (cm) C (cm)

1

2

3

Tabel 1. Hasil Pengamatan Keadaan Pipa Mendatar (Keadaan Awal)

II. Keadaan setelah dimasukkan uap ke dalam pipa.Suhu Awal : ..Tekanan Awal : ..

Tabel 2. Hasil Pengamatan Keadaan Pipa Mendatar (Keadaan Akhir)

2. Keadaan pipa tegak dengan ujung tertutup di atas .

I. Keadaan awal pipa.Suhu Awal : ..Tekanan Awal : .. Tabel 3. Hasil Pengamatan Keadaan Pipa Tegak dengan Ujung Tertutup di Atas (Keadaan Awal)

II. Keadaan setelah dimasukkan uap ke dalam pipa.Suhu Awal : ..Tekanan Awal : ..

Tabel 4. Hasil Pengamatan Keadaan Pipa Tegak dengan Ujung Tertutup di Atas (Keadaan Akhir)

3. Keadaan pipa tegak dengan ujung tertutup di bawah.

I. Keadaan awal pipa.Suhu Awal : ..Tekanan Awal : .. Tabel 5. Hasil Pengamatan Keadaan Pipa Tegak dengan Ujung Tertutup di Bawah (Keadaan Awal)

II. Keadaan setelah dimasukkan uap ke dalam pipa.Suhu Awal : ..Tekanan Awal : ..

Tabel 6. Hasil Pengamatan Keadaan Pipa Tegak dengan Ujung Tertutup di Bawah (Keadaan Akhir)

VII. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan: 1. Gambarkan grafik yang menggambarkan hubungan tekanan (P) dan temperatur (T) pada masing-masing gas ! 2. Gambarkan grafik yang menggambarkan hubungan tekanan (P) dan volume (V) pada masing-masing gas ! 3. Dari hasil yang diperoleh, uraikan analisis kesimpulan anda !

MODUL 3MESIN PENDINGINI. PENDAHULUANDi era serba maju sekarang, kita pasti sudah sangat akrab dengan mesin pendingin atau air conditioner (AC). Kehidupan modern, apalagi di perkotaan hampir tidak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi ini. Namun apakah banyak dari kita yang tahu bagaimana cara kerja AC sehingga bisa menghasilkan udara yang nyaman. Udara dingin tersebut sebenarnya merupakan luaran dari sistem yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu: compressor AC; kondensor; orifice tube; evaporator; katup ekspansi; dan evaporator.II. TUJUAN PERCOBAAN1. Mengetahui prinsip kerja dari mesin pendingin.2. Menganalisis proses yang terjadi pada mesin pendingin.III. ALAT-ALAT1. Generator AC.2. Kompresor.3. Kondensor.4. Drier.5. Altenator.6. ACCU.7. Katup Ekspansi.8. Evaporator.9. Orifice tube.IV. TEORI DASARLihat gambar 1 mengenai sistem mesin pendingin. Compressor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), sehingga refrigent yang masuk ke dalam compressor AC dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di dalam kondenser tersebut.

Gambar 1. Sistem pada Mesin PendinginDi bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair. Hal ini mengakibatkan refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi compressor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaporator dari substansi yang akan didinginkan. Pada kondensor, tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair, maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi. Pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator. Di dalam evaporator ini, refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun. Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser. Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan. Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpy substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan. Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.

V. PROSEDUR PERCOBAAN1. Lihat alat peraga mesin pendingin yang ada di Lab !2. Dengarkan penjelasan dari Asisten Praktikum !3. Amati dan identifikasi setiap bagian yang terdapat pada mesin pendingin !4. Amati bagaimana setiap bagian yang terdapat pada mesin pendingindapat bekerja !

VI. HASIL PENGAMATANHasil pengamatan yang telah dilakukan:

VII. KESIMPULANDari hasil percobaan yang telah dilakukan:1. Jelaskan secara singkat prinsip kerja mesin pendingin beserta gambardiagram bloknya !2. Jelaskan proses apa saja yang terjadi pada mesin pendingin, dangambarkan dalam diagram (P) terhadap (V) !

MODUL 4MOTOR BAKAR I. PENDAHULUAN Motor Bakar bensin 4 tak pertama kali didemonstrasikan oleh Nikolaus Otto pada tahun1876, oleh sebab itu dikenal sebagai siklus Otto (Otto cycle). Keempat langkah pada motor empat langkah adalah langkah masuk, langkah kompresi, langlah tenaga, serta langkah buang. Masing masing langkah terjadi pada satu langkah penuh dari piston, oleh sebab itu satu siklus lengkap memerlukan dua kali putaran poros engkol.

II. TUJUAN 1. Mengetahui prinsip kerja dari Motor Bakar. 2. Menganalisis proses yang terjadi pada Motor Bakar. III. ALAT-ALAT 1. Starter. 2. Motor. 3. Knalpot. 4. Karburator. 5. Lampu Sein. 6. Lampu. 7. Kalkson. 8. Accu. 9. Busi Motor.

IV. TEORI DASAR

Motor bensin termasuk ke dalam jenis motor bakar torak. Proses pembakaran bahan bakar dan udara di dalam silinder (internal combustion engine). Motor bakar bensin dilengkapi dengan busi dan karburator yang membedakanya dengan motor diesel .Busi berfungsi untuk membakar campuran udara-bensin yang telah dimampatkan dengan jalan memberi loncatan api listrik diantara kedua elektrodanya. Karena itu motor bensin dinamai dengan spark ignitions. Sedangkan karburator adalah tempat bercampurnya udara dan bensin. Campuran tersebut kemudian masuk ke dalam silinder yang dinyalakan oleh loncatan bunga api listrik dari busi menjelang akhir langkah kompresi.Keempat langkah dalam motor bakar 4 tak yaitu: Langkah Isap (Intake); Langkah Tekan(Compression); Langkah Tenaga (Power); serta Langkah Buang (Exhaust). Langkah Isap (Intake). Pada langkah ini piston bergerak dari atas ke bawah sekaligus menghisap campuran udara dan bahan bakar melalui lubang pemasukan. Pada saat ini katup masuk terbuka dan katup buang dalam keadaan tertutup. Langkah Tekan (Compression). Pada langkah ini piston bergerak dari bawah ke atas menekan campuran bahan bakar dan udara yang menyebabkan peningkatan suhu dan tekanannya. Pada saai ini kedua katup dalam keadaan tertutup. Langkah Tenaga (Power). Pada saat piston mencapai titik mati atas maka busi menyala dan menyundut campuran bahan dan udara yang sudah bertekanan dan bersuhu tinggi sehingga terjadi pembakaran (ledakan). Energi dari ledakan ini kemudian mendorong piston ke bawah. Pada saai ini kedua katup dalam keadaan tertutup. Langkah Buang (Exhaust). Pada langkah ini piston bergerak dari bawah ke atas dan mendorong sisa hasil pembakaran ke luar melalui lubang pengeluaran. Pada saat ini katup buang terbuka dan katup masuk dalam keadaan tertutup. Gambar 1. Prinsip Kerja Motor Bakar

Siklus Otto(ideal) pembakaran tersebut dimisalkan dengan pemasukan panas pada volume konstan.

Keterangan grafik 0 1 Proses pengisapan udara dan pemasukan bahan bakar dari luar. 1 2 Kompresi (Proses Isentropik) 2 3 Pemasukan Kalor (Terjadi Pada Tekanan Konstan) 3 4 Kerja (Diangap proses Isentropik) 4 1 Pengeluaran Kalor pada Volume Konstan).

Daya PorosDaya poros didefinisikan sebagai momen putar dikalikan dengan kecepatan putar poros engkol. Daya poros diketahui dari pengukuran, dinamometer-brake digunakan untuk mengukur momen putar dan tachometer untuk mengukur putaran poros engkol.

Tekanan Efektif Rata rataTekanan efektif rata rata didefinisikan sebagai tekanan efektif dari fluida kerja terhadap torak sepanjang langkahnya untuk menghasilkan kerja persiklus. Efisiensi TermalEfisiensi termal menyatakan perbandingan antara daya yang dihasilkan terhadap jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu.

Efisiensi volumetrikEfisiensi volumetrik didefinisikan sebagai perbandingan antara laju aliran udara sebenarnya terhadap laju aliran ideal.Pemakaian bahan bakar dinyatakan dalam kg/jam, misalkan pemakaian 50cc bahan bakar setiap detik maka jumlah bahan bakar yang dipakai dalam kg/jam adalah :

mf = . Spgr bahan bakar . kg/jam

Pemakaian bahan bakar spesifikPemakaian bahan bakar spesifik didefinisikan sebagai banyaknya bahan bakar yang terpakai perjam untuk menghasilkan setiap kW daya motor.

Perbandingan Bahan Bakar-UdaraUntuk menentukan perbandingan perbandingan bahan bakar-udara digunakan persamaan :

Laju Air PendinginAlat ukur ini digunakan untuk mengukur volume aliran air yang masuk radiator, maka debit aliran air dapat ditentukan :

Qa = Maka laju massa aliran air :

ma = kg/s

dimana : ma = laju massa air pendingin

= massa jenis air, kg/m3Qa = debit aliran air, m3/s

Prinsip keseimbangan energi digunakan untuk mengetahui energi dalam bentuk panas yang digunakan secara efektif pada suatu sistem. Skema keseimbangan energi seperti gambar dibawah ini :

Q loss

HNe

HspHf

HgbHu

V. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Lihat alat peraga motor bakar yang ada di Lab ! 2. Dengarkan penjelasan dari Asisten Praktikum ! 3. Amati dan identifikasi setiap bagian yang terdapat pada motor bakar ! 4. Amati bagaimana setiap bagian yang terdapat pada motor bakar dapat bekerja ! VI. HASIL PENGAMATAN Hasil pengamatan yang telah dilakukan:

VII. KESIMPULAN

1. Jelaskan secara singkat prinsip kerja dari Motor Bakar beserta dengan diagram bloknya ! 2. Jelaskan proses apa saja yang terjadi pada Motor Bakar, dan gambarkan dalam diagram (P) terhadap (V) !

Catatan