Profile Kantor KPPBC TMC Kudus 2010

download Profile Kantor KPPBC TMC Kudus 2010

of 27

Transcript of Profile Kantor KPPBC TMC Kudus 2010

P

Birokrasi harus mampu dan mau melakukan perubahan sistem dan prosedur kerjanya yang lebih berorientasi pada ciri-ciri organisasi modern yakni : pelayanan cepat, tepat, akurat, terbuka dengan tetap mempertahankan kualitas, efisiensi biaya dan ketepatan waktu

Sambutan Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Tengah dan DIY

uji syukur kehadirat Allah S.W.T., Tuhan Yang Maha Esa, atas prestasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Madya Cukai Kudus sebagai Peringkat Pertama Kantor Pelayanan Percontohan Tingkat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tahun 2010, dan menjadi peserta lomba Kantor Pelayanan Percontohan Tingkat Kementerian Keuangan Tahun 2010. Prestasi tersebut adalah bukti nyata atas capaian kinerja KPPBC Madya Cukai Kudus sebagai kantor modern yang telah ditetapkan secara operasional sejak akhir Oktober 2008, dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-59/BC/2008 yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87/PMK.01/2008 yang kemudian disempurnakan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2008 Berpedoman pada prinsip-prinsip pelayanan publik, KPPBC Madya Cukai Kudus telah melaksanakan tugas dan fungsi organisasi secara maksimal. Hal tersebut tentunya berkat komitmen dan keinginan yang kuat dari seluruh jajaran pegawai untuk senantiasa menjalankan pelayanan prima, yang bersih, serta bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, yang semata-mata didedikasikan untuk memberikan kepuasan kepada para pengusaha Barang Kena Cukai. Sejumlah inisiatif yang kreatif, serta inovasi untuk memberikan kemudahan pelayanan telah membuahkan hasil nyata berupa capaian indikator kinerja utama yang semakin optimal dan terukur, terutama dari rata-rata waktu penyelesaian setiap jenis layanan dokumen cukai, serta capaian kinerja penerimaan cukai yang semakin meningkat. Sejalan dengan tujuan Program Reformasi Birokrasi Kementerian Keuangan, dengan berbagai penghargaan dan apresiasi sebagai institusi dengan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi terbaik, tentunya KPPBC Madya Cukai Kudus patut menjadi Kantor Pelayanan Percontohan bagi KPPBC lainnya di lingkungan Kantor Wilayah DJBC Jawa Tengah dan D.I.Y., dan diharapkan juga menjadi contoh bagi institusi pemerintahan lainnya. Demikian terima kasih.

Kudus, Juli 2010 Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Tengah dan D.I.Y., Drs. Ismartonowww.beacukaikudus.com

i

K

Sambutan Kepala KPPBC Madya Cukai Kudus

antor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Madya Cukai Kudus yang ditetapkan pada akhir Oktober 2008 adalah awal dari pelaksanaan kantor modern dan merupakan bagian yang fundamental dalam program reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Keuangan. Penetapan kantor yang semula tipologinya adalah A3 kemudian menjadi Madya Cukai sudah dipersiapkan sangat matang. Hal tersebut diawali dengan menyempurnakan struktur organisasi, rekrutmen pegawai secara selektif berdasarkan analisis beban kerja, integritas, dan standar kompetensi jabatan, menyempurnaan bisnis proses, mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung organisasi, serta menetapkan indikator kinerja utama untuk menjamin agar tugas dan fungsi organisasi berjalan dengan baik dan terukur. Pelayanan prima yang menjadi tujuan utama ditetapkannya KPPBC Madya Cukai Kudus menjadi suatu hal yang mutlak dibutuhkan untuk menjamin kepuasan pengguna jasa khususnya pengguna jasa Barang Kena Cukai. Oleh karena itu, KPPBC Madya Cukai Kudus menetapkan visi, misi, motto, serta sasaran organisasi, yang bukan hanya sekedar slogan, namun sudah menjadi budaya kerja bagi seluruh jajaran pegawai dalam setiap langkah pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Keberhasilan kinerja, penghargaan dan prestasi KPPBC Madya Cukai Kudus ini adalah pencapaian yang didapat karena kepedulian banyak pihak yang punya komitmen kuat untuk terus menjaga agar reformasi birokrasi di DJBC ini terus berjalan lebih baik. Kami, seluruh pegawai KPPBC Madya Cukai Kudus, bersyukur diberi kesempatan yang luar biasa untuk turut serta dalam proses reformasi birokrasi ini. Oleh karena itu kami bertekad untuk senantiasa belajar dan bekerja keras agar KPPBC Madya Cukai Kudus ini menjadi kantor pemerintah yang disegani, bermartabat dan terhormat. Akhir kata, perubahan bukanlah sesuatu yang linier. Dia layaknya sebuah drama kehidupan yang menghadirkan kesulitan sekaligus harapan. Dan harapan seperti sebuah jalan, dia akan bermakna ketika kita bersedia menitinya. Oleh karenanya, siapa pun, mari kita terlibat dalam proyek perubahan ini. Perubahan menjadi bangsa yang lebih baik. Demikian terima kasih.

VisiMenjadi pengelola keuangan dan kekayaan negara bertaraf internasional yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat, serta instrumental bagi proses transformasi bangsa menuju masyarakat adil, makmur dan berperadaban tinggi

Sasaran Organisasi1. Tercapainya pengawasan yang efektif. 2. Terwujudnya pelayanan yang prima (efisien, responsif, dan transparan). 3. Tercapainya kantor yang bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). 4. Tercapainya hubungan kemitraan dengan pengguna jasa. 5. Terwujudnya penerapan teknologi informasi untuk mendukung pelayanan dan pengawasan. 6. Terwujudnya organisasi yang efektif dan efisien. 7. Tersedianya sistem pengukuran kinerja dalam menerjemahkan visi dan misi kedalam aksi operasi.

MisiMelakukan pengawasan yang efektif, pelayanan yang prima, dan pembinaan yang proaktif kepada pengguna jasa

MottoMelayani sepenuh hati, membina dengan empati, menindak tanpa kompromi

Kepala KPPBC Madya Cukai Kudus, Ir. Muhamad Purwantoro, M.A.

ii

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

iii

Sekapur SirihSejarah Kudus, kota di pesisir utara provinsi Jawa Tengah, tidak terlepas dari sejarah dimulainya produksi komoditi tembakau yang dikemudian hari menjadikan kota ini sebagai ikon sebuah produk hasil tembakau rajangan dan cengkeh yang sangat khas yaitu sigaret kretek. Produk hasil tembakau tersebut berkembang pesat dari waktu ke waktu yang kemudian diperdagangkan antar kota dan sangat mendunia, bahkan menjadi inspirasi terciptanya produkproduk hasil tembakau lainnya dengan berbagai cita rasa. Pengenaan pajak berupa cukai atas produk hasil tembakau tersebut awalnya ditangani dengan sistem dan administrasi yang sangat sederhana, bahkan sebutan Pegawai Bea dan Cukai pada saat itu lebih dikenal sebagai "polisi tembakau". Namun demikian, dengan perkembangan teknologi industri dan semakin berkembangnya ragam produk hasil tembakau, maka meningkat pula jumlah penerimaan cukai yang kian menuntut Pegawai Bea dan Cukai untuk mengelola penerimaan negara tersebut dengan sistem administrasi yang lebih baik. Seiring perkembangan teknologi industri dan produksi hasil tembakau tersebut, administrasi Kantor Bea dan Cukai di Kota Kudus yang semula masih dikelola secara manual, secara terusmenerus mengalami perubahan yang semakin sempurna sesuai tuntutan para pengusaha Barang Kena Cukai agar sistem pelayanan menjadi lebih cepat dan baik. Penyempurnaan tersebut meliputi penggunaan Sistem Aplikasi Cukai (SAC) berbasis teknologi informasi sampai kepada perubahan struktur organisasi berbasis sistem manajemen yang modern, efektif dan efisien. Kantor Bea dan Cukai di Kota Kudus yang semula berbentuk Kantor Inspeksi Bea dan Cukai

kemudian Kantor Pelayanan Bea dan Cukai, juga turut berkembang semakin sempurna dengan ditetapkannya menjadi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) dengan tipologi Madya Cukai yang secara operasional telah dilaksanakan sejak bulan Oktober 2008 sebagai cikal bakal pembentukan kantor modern khususnya pada instansi vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pembentukan KPPBC Madya Cukai Kudus ini juga dibekali dengan sistem rekrutmen pegawai yang berintegritas dan berdedikasi tinggi, sehingga diharapkan dapat memberikan warna tersendiri khususnya terkait dengan budaya organisasi yang baik sesuai prinsip-prinsip pelayanan prima dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Satu hal yang sangat khas dari KPPBC Madya Cukai Kudus ini adalah bahwa selain mengutamakan fungsi pelayanan juga mempunyai fungsi pengawasan yang pelaksanaannya harus dapat menjamin tugas pelayanan dapat berjalan dengan baik tanpa hambatan apa pun. Fungsi pengawasan tersebut dilaksanakan secara selektif dan proporsional sesuai dengan reputasi (profil) pengusaha Barang Kena Cukai. Beberapa bentuk inisiatif dan inovasi dalam rangka menjamin terlaksananya tugas dan fungsi organisasi dengan baik telah dilaksanakan oleh KPPBC Madya Cukai Kudus. Misalnya penggunaan Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan instrumen pengawasan berupa SiMoNev (Sistem Informasi dan Monitoring Evaluasi), sistem pengawasan terhadap Pengusaha Barang Kena Cukai berbasis pembinaan dengan menggunakan sistem manajemen risiko dan satuan tugas penindakan yang disebut dengan Unit Penindakan Cepat (UPC), serta beberapa bentuk inovasi lainnya. Akhir kata, Buku Profil ini memandu kita untuk mengetahui KPPBC Madya Cukai Kudus secara utuh beserta inisiatif dan inovasi yang semoga dapat menjadi contoh bagi Kantor Bea dan Cukai lainnya, dan institusi pemerintah lainnya dalam rangka menghadapi era reformasi birokrasi yang dicita-citakan masyarakat pengguna jasa.

Semoga bermanfaativPROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS www.beacukaikudus.com

v

daftar isiSambutan Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Tengah dan DIY Sambutan Kepala KPPBC Madya Cukai Kudus Visi, Misi, Motto, Sasaran Organisasi i ii iii

KUDUS Kretek KotaPada masanya dahulu, Kudus adalah area suci di wilayah politik Kerajaan Demak, dengan Sunan Kudus dan Sunan Muria sebagai tokohnya. Bicara kota Kudus tidak bisa dilepaskan dari sebuah komoditi yang sangat dominan menghiasi rona kehidupan masyarakat kota ini. Komoditi yang dikemudian hari menjadikan kota ini menjadi ikon sebuah produk yang begitu mendunia. Komposisi racikan antara tembakau rajangan dan cengkeh yang tepat yang dikembangkan oleh para "founding fathers" rokok di Kudus, telah menghasilkan produk yang sekarang kita kenal dengan nama sigaret kretek. Dalam sejarah, jenis sigaret kretek yang khas ini pertama kali ditemukan di kota Kudus. Temuan yang kemudian berkembang pesat, tidak hanya di Kudus, karena sekutu Muria lainnya juga turut menjadi tungku-tungku pengembangannya. Keberadaannya bahkan sanggup menjadi 'layer' baru di atas masa lalu Lereng Muria itu sendiri. Industri yang kemudian tidak pernah lepas dari sebuah institusi bernama Bea dan Cukai

Sekapur Sirih iv Daftar Isi vi Kudus Kota Kretek Organisasi Wilayah Kerja Sistem Administrasi 1 2 6 8

Inovasi 9 Kinerja dan Prestasi 12 Sumber Daya Manusia 18 Good Governance 23 Sarana dan Prasarana 25 Penutup 28 Info Layanan 29 Layanan Unggulan KPPBC Madya Cukai Kudus 30

www.beacukaikudus.com

1

Organisasi

T

ipologi Kantor Bea dan Cukai Kudus berubah sesuai dengan kebutuhan organisasi, antara lain Kantor Inspeksi Bea dan Cukai, Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3, dan sejak akhir November 2008 ditetapkan menjadi sebuah kantor modern dengan tipologi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai.

Struktur OrganisasiStruktur organisasi KPPBC Madya Cukai Kudus dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA CUKAI

KUDUS

SUBBAGIAN UMUM

URUSAN TATA USAHA DAN KEPEGAWAIAN

URUSAN KEUANGAN

URUSAN RUMAH TANGGA DAN DUKUNGAN TEKNIS

SEKSI INTELEJEN DAN PENINDAKAN

SEKSI PENYIDIKAN DAN BARANG HASIL PENINDAKAN

SEKSI PERBENDAHARAAN

SEKSI PELAYANAN KEPABEANAN DAN CUKAI (2)

SEKSI PENYULUHAN DAN LAYANAN INFORMASI

SEKSI KEPATUHAN INTERNAL

SUBSEKSI INTELEJEN

SUBSEKSI PENYIDIKAN

SUBSEKSI ADMINISTRASI PENERIMAAN DAN JAMINAN

SUBSEKSI HANGGAR PABEAN DAN CUKAI (3)

SUBSEKSI PENYULUHAN

SUBSEKSI KEPATUHAN PELAKSANAAN TUGAS PELAYANAN DAN ADMINISTRASI

SUBSEKSI PENINDAKAN (2)

SUBSEKSI ADMINISTRASI BARANG HASIL PENINDAKAN

SUBSEKSI ADMINISTRASI PENAGIHAN DAN PENGEMBALIAN

SUBSEKSI LAYANAN INFORMASI

SUBSEKSI KEPATUHAN PELAKSANAAN TUGAS PENGAWASAN

SUBSEKSI SARANA OPERASI

SUBSEKSI ADMINISTRASI DAN DISTRIBUSI PITA CUKAI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

2

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

3

Tugas Pokok dan Fungsi OrganisasiKPPBC Madya Cukai KudusSubbagian Umum, yang mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga Kantor Pengawasan dan Pelayanan, penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas, pengoperasian komputer dan sarana penunjangnya, pengelolaan dan penyimpanan data dan file, pelayanan dukungan teknis komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengolahan, dan penyajian data kepabeanan dan cukai Seksi Intelijen dan Penindakan, mempunyai tugas melakukan intelijen, patroli dan operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai serta pengelolaan dan pengadministrasian sarana operasi, sarana komunikasi dan senjata api. Seksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan, mempunyai tugas melakukan penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai, dan pengurusan barang hasil penindakan dan barang bukti. Seksi Perbendaharaan, mempunyai tugas melakukan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, bea keluar, cukai, dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai, mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis dan fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai serta penerimaan, penelitian kelengkapan dan pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai. Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, mempunyai tugas melakukan bimbingan kepatuhan, konsultasi, dan layanan informasi di bidang kepabeanan dan cukai. Seksi Kepatuhan Internal, mempunyai tugas melakukan pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja di lingkungan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masingmasing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pejabat StrukturalKepala Kantor Ir. Muhamad Purwantoro, M.A. Kasubbag Umum Djarot Nuswantoro, S.H. Kasi Intelijen dan Penindakan Agung Saptono, S.E., M.Si. Kasi Penyidikan dan BHP Wahyu Indriadi, S.Sos. Kasi Perbendaharaan Eka Rubaedah Kasi Pelayanan Kepabeanan & Cukai I Tommy Hutomo, S.H. Kasi Pelayanan Kepabeanan & Cukai II Charda Ika Wijaya, S.E., MM Kasi Penyuluhan & Layanan Informasi Heru Djatmika Sunindya, S.E., MM Kasi Kepatuhan Internal Mohamad Latief, S.H., MM

4

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

5

Data Penyebaran 253 Pengusaha Hasil Tembakau Berdasarkan Wilayah Pengawasan Pengguna JasaNo. 1 2 3 Pengguna Jasa Pengusaha Hasil Tembakau Importir Eksportir Fasilitas KITE Tempat Penimbunan Berikat Jumlah Jumlah 253 2 2 8 5 270 % 93,70 0,74 0,74 2,96 1,85 100,00 No. 1 2 3 4 5 Wilayah Kabupaten Kudus Kabupaten Jepara Kabupaten Pati Kabupaten Rembang Kabupaten Blora Jumlah Jumlah 154 87 10 1 1 253 % 60,87 34,39 3,95 0,40 0,40 100,00

Wilayah KerjaWilayah kerja KPPBC Madya Cukai Kudus adalah seluruh wilayah eks Karesidenan Pati yang meliputi Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora dengan total seluas 5.741,5 km2 Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, KPPBC Madya Cukai Kudus memiliki 2 (dua) Kantor Bantu Pelayanan Bea dan Cukai yaitu di Juwono dan Jepara, serta 5 (lima) Pos Pengawasan Bea dan Cukai yaitu di Banyutowo, Cepu, Blora, Rembang, dan Karimun Jawa.

4 5

Pengguna jasa di KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus lebih didominasi oleh pengusaha hasil tembakau yaitu sebanyak 253 (dua ratus lima puluh tiga) perusahaan atau hampir 94% dari jumlah total pengguna jasa. Pengusaha hasil tembakau tersebut tersebar di seluruh wilayah pengawasan dan sebagian besar terdapat di Kab. Kudus (61%) dan Kab. Jepara (34%).

Berdasarkan data tersebut, tugas dan fungsi KPPBC Madya Cukai Kudus pada dasarnya lebih difokuskan pada tugas pengawasan dan pelayanan terhadap pengusaha hasil tembakau, namun selain itu juga terdapat tugas lainnya untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengusaha di bidang kepabeanan, yaitu importir, eksportir, pengusaha Tempat Penimbunan Berikat, dan perusahaan penerima fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).

6

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

7

Sistem AdministrasiSistem administrasi KPPBC Madya Cukai Kudus dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan organisasi dan tata kerja instansi vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana diatur terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009, peraturan pelaksanaan perundang-undangan kepabeanan dan cukai, serta pembagian tugas berdasarkan Uraian Jabatan dan Standar Prosedur Operasi. KPPBC Madya Cukai Kudus adalah instansi vertikal yang mempunyai tugas utama memungut penerimaan negara berupa bea masuk, cukai, dan pajak negara yang pemungutannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Selain menjalankan fungsinya sebagai aparatur pelayahan publik, KPPBC Madya Cukai Kudus juga mengedepankan tugas pengawasan dalam rangka menjamin tingkat kepatuhan pengguna jasa terhadap peraturan pelaksanaan perundang-undangan kepabeanan dan cukai. Berdasarkan struktur organisasi KPPBC Madya Cukai Kudus, terdapat beberapa hal yang khas dan unggul baik dari tugas dan fungsinya, maupun dalam pengelolaan sistem administrasinya, yaitu : 1. Pemisahan fungsi yang jelas di bidang penegakan hukum, dengan dibentuknya Seksi Intelijen dan Penindakan, serta Seksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan, yang didukung dengan sistem pengawasan berbasis manajemen risiko dan program Unit Penindakan Cepat (UPC); 2. Optimalisasi fungsi hubungan masyarakat dengan dibentuknya Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, serta pegawai pelaksana yang bertugas sebagai Client Coordinator (CC); 3. Optimalisasi fungsi pengawasan internal dengan dibentuknya Seksi Kepatuhan Internal yang ditunjang dengan sarana pendukung elektronis berupa SiMoNev untuk memonitor capaian kinerja yang ditetapkan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU); 4. Penggunaan sarana teknologi informasi berupa Sistem Aplikasi Cukai (SAC) untuk mendukung kelancaran tugas pelayanan kepada pengusaha Barang Kena Cukai; 5. Beberapa bentuk inisiatif dan inovasi seperti Layanan Mandiri, kemudahan akses informasi melalui website, serta SMS Layanan Informasi, serta Mobil Layanan Keliling.

InovasiJumlah pengguna jasa yang cukup signifikan dan tersebar di wilayah pengawasan yang sangat luas merupakan tantangan yang harus dihadapi dan disikapi secara bijaksana dengan segala keterbatasan sumber daya. Tuntutan pengguna jasa terutama pengusaha pabrik hasil tembakau terhadap kinerja KPPBC Madya Cukai Kudus, telah memberikan motivasi pegawai untuk terus-menerus mengembangkan inovasi dalam rangka menciptakan kualitas pelayanan yang semakin baik sesuai prinsip-prinsip pelayanan prima, serta sistem pengawasan yang efektif dan efisien. Inovasi tersebut meliputi : 1. Sistem Aplikasi Cukai (SAC), yaitu sistem aplikasi yang berintegrasi secara online dengan Kantor Pusat DJBC sehingga pelayanan dokumen cukai menjadi lebih cepat yang dapat menjamin kepastian waktu penyelesaiannya. 2. Layanan Mandiri , yaitu sarana elektronik untuk kemudahan dalam pengajuan dokumen cukai yang akan diajukan oleh pengguna jasa yang belum mengerti dan paham data-data apa saja yang perlu dicantumkan dalam dokumen cukai. Dalam hal ini, pengguna jasa dibantu 4. Penerapan Manajemen Risiko, yaitu sistem pengelolaan data base profil pengguna jasa agar pengawasan dan pelayanan dapat dilakukan secara selektif dan proporsional sesuai dengan tingkat risiko. 5. SMS Info Layanan, yaitu penyampaian informasi melalui telepon genggam (SMS) misalnya mengenai jadwal pelaporan CK-4C, pemberitahuan jatuh tempo penundaan pembayaran cukai, dan informasi aktual lainnya berkaitan dengan berlakunya tarif cukai baru.www.beacukaikudus.com

oleh pegawai bea dan cukai dalam melengkapi isian dokumen cukai pada komputer yang disediakan KPPBC Madya Cukai dan dapat langsung dicetak untuk kemudian diserahkan kepada petugas front office. 3. Mobil Layanan Keliling, yaitu kendaraan yang beroperasi secara periodik dipergunakan pegawai untuk memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada pengguna jasa di pabrik dan tempat-tempat lainnya, yang sekaligus juga dipergunakan untuk mengambil laporan CK-4C yang seharusnya diserahkan oleh pengguna jasa di KPPBC Madya Cukai Kudus.

8

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

9

6. Penyelenggaraan Official Website , yaitu media publikasi elektronik melalui dunia maya (website) mengenai kegiatan KPPBC Madya Cukai serta informasi terkait lainnya yang disajikan secara lebih lengkap dan akurat. 7. SiMonEv, yaitu Sistem Informasi dan Monitoring Evaluasi Kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan berdasarkan kebijakan Kepala Kantor dan berlaku di internal KPPBC Madya Cukai Kudus. Sistem tersebut berguna untuk memberikan peringatan dini (alert warning system) terhadap kinerja yang belum tercapai, sekaligus dipergunakan untuk mencetak laporan periodik atau sewaktu-waktu apabila diperlukan pimpinan. 8. Unit Penindakan Cukai (UPC), yaitu program pemberantasan hasil tembakau ilegal yang secara operasional mampu bergerak cepat dengan tetap mengedepankan profesionalisme.

9. Penyuluhan Inovatif, yaitu kegiatan penyuluhan pegawai yang efektif untuk kepekaan publik pada acara-acara yang simpatik agar pesan dapat disampaikan secara lebih efektif, misalnya melalui acara sambung rasa, radio on air, talkshow TV, Cukai goes to school, rubrik kolom cukai di koran hingga penyebaran stiker.

10. Beberapa bentuk pelayanan prima yaitu Pelayanan Dengan Keramahan dan Senyuman Yang Tulus kepada pengguna jasa dan Pelayanan Bergaransi 15 Menit, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Layanan Pengaduan Melalui Hotline Service

10

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

11

Kinerja dan PrestasiKINERJA PENERIMAAN NEGARASesuai fungsinya sebagai revenue collector, indikator keberhasilan KPPBC Madya Cukai Kudus dapat dilihat dari kinerja penerimaan negara, terutama penerimaan Cukai yang dalam periode 5 (tahun) terakhir terus meningkat dan selalu melampaui target APBN. Hal yang patut dicatat bahwa penerimaan Cukai tersebut memberikan kontribusi rata-rata 25% (dua puluh lima persen) dari total penerimaan Cukai secara nasional. Dengan adanya perubahan budaya kerja dan sistem administrasi yang semakin baik, maka sangat optimis realisasi penerimaan negara tersebut akan terus meningkat tajam dari waktu ke PENERIMAAN BEA MASUK DAN CUKAI Periode 5 (Lima) Tahun Terakhir s.d. Juni 2010Target (Rp) Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Bea Masuk 24.986.786.000 25.117.478.000 26.709.861.000 29.436.736.000 40.394.130.000 Cukai 8.216.302.855.000 9.579.606.381.000 11.487.218.174.000 13.807.754.457.000 14.568.716.420.000 Realisasi (Rp) Bea Masuk 23.735.257.808 25.977.401.962 34.933.644.137 62.644.094.002 40.505.989.663 Cukai 8.650.535.244.728 10.977.065.697.891 13.534.172.388.882 15.174.578.727.052 7.861.435.147.990

waktu dan mencapai target yang telah ditetapkan dalam APBN. PERKEMBANGAN PENERIMAAN CUKAI Periode 5 (Lima) Tahun Terakhir s.d. Juni 201016.000.000,00 14.000.000,00 12.000.000,00 10.000.000,00 8.000.000,00 6.000.000,00 4.000.000,00 2.000.000,00 0,00

KINERJA PELAYANANFungsi yang tidak kalah pentingnya dari KPPBC Madya Cukai Kudus adalah fungsi pelayanan publik berdasarkan prinsipprinsip trade facilitator dan industrial assistance. Fungsi tersebut telah dilaksanakan sangat baik dengan memberikan kemudahan dalam setiap jenis layanan dokumen, sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan efisien. Berdasarkan data jumlah dokumen yang dilayani menunjukan angka yang terus meningkat sejak tahun 2005 s.d. 2009, dan dengan adanya penajaman fungsi Kepatuhan Internal dan fungsi Penyuluhan dan Layanan Informasi tentunya akan berpengaruh pada tingkat kepatuhan pengguna jasa terhadap peraturan pelaksanaan perundang-undangan kepabeanan dan cukai. Dengan demikian jumlah dokumen yang dilayani diharapkan akan terus meningkat sampai periode berikutnya.JENIS LAYANAN / DOKUMEN TAHUN 2005 2006 2007 2008 2009

Penerbitan NPPBKC2006 Target 2007 2008RealisasiProsentase Bea Masuk 94,99% 103,42% 130,79% 212,81% 100,28% Cukai 105,29% 114,59% 117,82% 109,90% 53,96%

200 8.800 12 650 200 23.000.000 200 9.900

247 6.616 16 841 232 22.830.767 247 6.886

569 11.203 12 959 272 31.717.977 272 11.461

25 7.128 23 1.054 318 33.903.759 318 7.047

29 7.611 58 1.103 485 33.636.663 917 7.672

2010

2010

CK -1 CK -2 CK -8 (Ekspor) PIB Nilai Devisa (USD) SSPCP Pabean SSPCP Cukai

KINERJA PELAYANAN DOKUMEN Periode 5 (Lima) Tahun Terakhir s.d. 2009

12

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

13

CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)KPPBC Madya Cukai Kudus sebagai contoh kantor modern telah menggunakan IKU sebagai instrumen pengawasan internal terhadap kinerja setiap pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. IKU tersebut ditetapkan berdasarkan kebijakan Kepala Kantor dan 3 (tiga) diantaranya merupakan layanan unggulan Kementerian Keuangan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 187/KMK.01/2010 tentang Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedure) Layanan Unggulan Kementerian Keuangan, yaitu : 1. Pelayanan Permohonan Penyediaan Pita Cukai Hasil Tembakau (P3C) Pengajuan Awal Secara Elektronik. 2. Pelayanan Permohonan Penyediaan Pita Cukai Hasil Tembakau (P3C) Pengajuan Tambahan Secara Elektronik. 3. Pelayanan Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau (CK-1) Secara Elektronik. Capaian target norma waktu atau janji layanan yang ditetapkan pada masing-masing kegiatan telah dicapai dengan baik, namun masih perlu ditingkatkan lagi untuk memenuhi tuntutan atau kebutuhan pengguna jasa. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Atas Beberapa Layanan Cukai Selama Periode 6 (enam) Bulan Terakhir Tahun 2010 A. CK-1 (Permohonan Pita Cukai)CK-1 NO BULAN JUMLAH 1 Januari 309 612 810 705 662 812 TDK MENCAPAI PENCAPAIAN KPI 7 11 14 12 61 69 97,73 98,20 98,27 98,30 90,79 91,50 KET KPI = 16 menit

B. Permohonan Penetapan HJE (Harga Jual Eceran) dan MerekHJE / Merek NO BULAN JUMLAH 1 Januari18 16 17 19 16 18

TDK MENCAPAI PENCAPAIAN KPI0 0 0 0 1 0 100 100 100 100 93,75 100

KET KPI = 3 Jam

2 Februari 3 4 5 6 Maret April Mei Juni

D. Permohonan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC)NPPBKC NO BULAN JUMLAH 1 Januari1 0 0 2 1 0

TDK MENCAPAI PENCAPAIAN KPI0 0 0 0 0 0 100 100 100 100 100 100

KET KPI = 6 hari

Keterangan: Norma waktu yang berlaku umum adalah 30 Hari, dan KPI KPPBC Madya Cukai Kudus adalah 3 Jam.

2 Februari 3 4 KET KPI = 15 menit 5 6 Maret April Mei Juni

C. Permohonan Penyediaan Pita Cukai (P3C)P3C / TD / ID NO BULAN JUMLAH 1 Januari263 266 255 270 252 285

2 Februari 3 4 5 6 Maret April Mei Juni

TDK MENCAPAI PENCAPAIAN KPI0 0 0 0 0 0 100 100 100 100 100 100

2 Februari 3 4 5 6 Maret April Mei Juni

Keterangan: Norma waktu yang berlaku umum adalah 30 Hari, dan KPI KPPBC Madya Kudus adalah 6 Hari.

Keterangan: Norma waktu yang berlaku umum adalah 45 Menit,dan KPI KPPBC Madya Cukai Kudus adalah 16 Menit.

Keterangan: Norma waktu yang berlaku umum adalah 60 Menit, dan KPI KPPBC Madya Cukai Kudus adalah 15 Menit.

14

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

15

KINERJA PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUMFungsi pengawasan KPPBC Madya Cukai Kudus dilaksanakan dengan prinsip community protector yang memberikan perlindungan kepada masyarakat bahwa Barang Kena Cukai pada dasarnya merupakan produk yang dibatasi. Fungsi pengawasan tersebut dilaksanakan secara selektif berbasis manajemen risiko yang baik dan mengutamakan data base profil pengguna jasa. Dengan demikian, sekalipun wilayah kerja KPPBC Madya Cukai Kudus cukup luas, namun pengawasan dapat dilakukan secara lebih efektif berdasarkan targeting, dalam rangka mengamankan hak-hak negara, dan mencegah terjadinya pelanggaran terhadap peraturan pelaksanaan perundangundangan kepabeanan dan cukai. Berdasarkan selama tahun 2007 sampai dengan 2010 menunjukkan kinerja pengawasan yang sangat baik dengan bobot yang cukup signifikan terutama dengan jumlah pengenaan sanksi berupa denda aministrasi dan jumlah kasus penyidikan atas pelanggaran pidana.

PRESTASI LAINNYASelain capaian kinerja penerimaan, kinerja pelayanan, serta kinerja pengawasan dan penegakkan hukum, terdapat beberapa bentuk penghargaan dan apresiasi lainnya yang diperoleh KPPBC Madya Cukai Kudus yang patut menjadi contoh bagi Kantor Bea dan Cukai lainnya, antara lain : 1. Peringkat Pertama Kantor Pelayanan Percontohan di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tahun 2010 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor KEP-37/BC/2010 tanggal 4 Juni 2010, yang selanjutnya menjadi wakil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam Lomba Kantor Pelayanan Percontohan Tingkat Kementerian Keuangan Tahun 2010. 2. Apresiasi berupa "Piagam Penghargaan sebagai Satker dengan Laporan Keuangan Terbaik antar KPPBC Tipe Madya Tahun 2009" dalam rangka penyusunan laporan keuangan DJBC Tahun Anggaran 2009. 3. Apresiasi berupa "Piagam Penghargaan kepada Sdr. Ferdiyansyah sebagai Pengelola terbaik Sistem Aplikasi Instansi antar KPPBC Tipe Madya Tahun 2009". 4. Apresiasi berupa "Piagam Penghargaan sebagai Satker yang melakukan Penindakan Pelanggaran di Bidang 5. Apresiasi atas kinerja di bidang pengawasan berupa pemberitaan pada media massa tentang hasil-hasil penindakan yang dilakukan KPPBC Madya Cukai Kudus dalam rangka memberantas perdagangan dan peredaran hasil tembakau ilegal. Kepabeanan dan Cukai dengan Jumlah Penindakan Terbanyak selama tahun 2009" dalam rangka peringatan hari Pabean Internasional ke-58 tahun 2010.

KINERJA PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM Periode Tahun 2007 s.d. 2010Tahun 2007 2008 2009 2010 Pembekuan NPPBKC 587 92 19 5 Pencabutan NPPBKC 307 1315 232 2 68 3 SPPSA 336 160 44 13 Denda Administrasi 2.431.969.542 5.644.950.947 3.339.833.448 248.880.000 Kasus Pidana 42 35 46 18 Keterangan P-21 / Vonis 42 Vonis 35 Vonis 26 P-21/19 Vonis 12 P-21/6 Vonis

16

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

17

Sumber Daya Manusia

S

umber daya manusia adalah faktor yang sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Rekrutmen pegawai KPPBC Madya Cukai Kudus telah melalui serangkaian proses seleksi yang dilakukan di Kantor Pusat DJBC.

Komposisi Pegawai Berdasarkan JabatanNo 1 2 3 4 Jabatan Kepala Kantor Kepala Seksi Kepala Urusan / Sub Seksi Pelaksana Jumlah Jumlah 1 8 20 56 85 % 1,18% 9,41% 23,53% 65,88% 100,00%

Jumlah pegawai KPPBC Madya Cukai Kudus adalah sebanyak 85 orang. Berdasarkan tugas dan fungsi yang mengutamakan pelayanan dan pelaksanaan tugas lapangan, komposisi pegawai lebih didominasi oleh pegawai pria yaitu sebanyak 79 orang, sedangkan pegawai wanita adalah sebanyak 6 orang.Wanita 7% 41 - 50 13% 31 - 40 23% 51 - 55 12%

Komposisi Pegawai Berdasarkan Ruang GolonganNo 1 2 3 5 Golongan Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I Jumlah Jumlah 2 38 45 0 85 % 2,35% 44,94% 52,94% 0,00% 100,00%

Usia PegawaiPria 93% 18 - 30 52%

Gender Pegawai

Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat PendidikanNo 1 Strata S2 ( post graduated) S1 (Graduated) Diploma III Diploma II Diploma I SMU Jumlah Jumlah 8 % 9,41% 20,00% 15,29% 0,00% 31,76% 23,53% 100,00%

Komposisi pegawai tersebut cukup ideal apabila dilihat dari kelompok golongan ruang yang lebih mengutamakan pegawai golongan III sebanyak 38 orang (45%) dan golongan II sebanyak 45 orang (53%), serta dari kelompok usia yaitu 44 orang (52%) pegawai berusia dibawah 30 tahun.

2 3 4 5 6

1713 0 27 20 85

18

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

19

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN STRUKTUR ORGANISASISUBBAGIAN UMUM Kaur TU dan Kepegawaian : Wiwik Wiludjeng Kaur Keuangan : Noor Chasan Kaur RT dan Dukungan Teknis : Heru Sigit Jatmiko, S.E., M.Hum. Pelaksana : Ning Kifdloh, Darmawan Sigit P, Nurul Khasanah, Ilham Effendie, Chamdan, Hermanto, Moh. Baidowi, Wendy Januarsyah, Ferdiansyah, Annas Satria Firdausya, Satrio Adi Sri Pamekar, Zulda Agusta Manan, Ibnu Hery Widyanto, Ade Bambang Susanto, Sholeh Nur Wibawa, Kasinin, Prabu Agung Notonegoro, M. Nizar, Andy Wijaya Eka Saputra, Krisna Adi Kurniawan, Nurudin Akbar Amar R. Pelaksana : Ihsan Nur Handoyo, Nasirin, Asti Supriyati, Wendy Dwi Nata, Citra Ardiansyah Muslim SEKSI PENYULUHAN & LAYANAN INFORMASI Kasubsi Penyuluhan : Murjanto Kasubsi Layanan Informasi : Zaini Rasidi Pelaksana : Endang Widi Wardani, Hendy Dwi Cahyono, Herman Jusuf

SEKSI PELAYANAN KEPABEANAN & CUKAI II SEKSI PENYIDIKAN DAN BHP Kasubsi Penyidikan : Jimmy Herman M. S.Sos, MM Kasubsi Administrasi BHP : Haris Setioko, S.H. Pelaksana : Baskara Priya Utama, Syaefudin, Budi Riswanto, Vincentius Nar W, Kuncoro, Martinus Alexan Roy S. Kasubsi Hanggar Pabean & Cukai I : Kasubsi Hanggar Pabean & Cukai II : Rahmad Budiantara, S.E. Kasubsi Hanggar Pabean & Cukai III : Sugeng Haryanto Kasubsi Hanggar Pabean & Cukai IV : Sofjan, S.IP Kasubsi Hanggar Pabean & Cukai V : Setya Hadi Winoto, SE Kasubsi Hanggar Pabean & Cukai VI : Muljadi, S.IP Pelaksana : Thomas Suyono, Rahardjo, Juwadi, Ely Kusmiran, Agung Rahmadani, Galih Eka Saputra, Kurnia Eka Novianto, Gigih Hendro Saputro, Satrio Elsamarizqi, Fitrianto Budi Santoso

SEKSI KEPATUHAN INTERNAL Kasubsi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pelayanan dan Administrasi : Richandar R.A Kasubsi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pengawasan : Suwarno Pelaksana : Sudiran, Akhmad Sutiono, Bambang Kristiawan

SEKSI INTELIJEN DAN PENINDAKAN Kasubsi Intelijen : Christian Sukmadi Gunanto Kasubsi Penindakan I : Wahyu Tri Mulyo, S.E. Kasubsi Penindakan II : Maman Sunaryo Kasubsi Sarana Operasi :Pelaksana : M. Heri Syamsul B., Heru Suseno, Andi Cristiyawan, Sadim, Kustarso, Arif Nur Akhmad, Tri Pambudiwidagdo, Abdul SEKSI PERBENDAHARAAN Kasubsi Administrasi Penerimaan dan Jaminan : Alfan Kasubsi Administrasi Penagihan dan Pengembalian : Gunawan, S.E. Kasubsi Administrasi dan Distribusi Pita Cukai : Tiqtosin

20

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

21

Wujud konkrit strategi tersebut adalah : 1. Menyelenggarakan in-house training dan forum pertemuan rutin dalam rangka sosialisasi dan internalisasi kebijakan baru, serta forum kajian teknis dan non teknis dalam setiap kendala dan permasalahan yang dihadapi. 2. Mengirimkan pegawai untuk dikutsertakan dalam setiap pendidikan dan pelatihan yang diadakan Pusdiklat Bea dan Cukai, serta forum pelatihan yang diselenggarakan Kantor Pusat DJBC. 3. Menyelenggarakan forum bimbingan rohani dalam rangka membina mental pegawai agar memiliki semangat dan integritas yang tinggi. 4. Mengadakan kegiatan bakti sosial misalnya kegiatan donor darah dan kerja bakti social yang diselenggarakan secara rutin. 5. Menyelenggarakan senam kesegaran jasmani setiap hari Jum'at pagi, serta pertandingan olah raga antar unit kerja internal dan dengan instansi lain di kota Kudus, dalam rangka meningkatkan sportivitas antar pegawai.

Good Governance

K

STRATEGI PENGEMBANGAN PEGAWAIeberadaan pegawai termasuk petugas keamanan dan Kpetugas kebersihan dalam sebuah organisasi tentu tidak dapat disamakan dengan sumber daya yang lain. Keberadaannya harus dipelihara dan ditingkatkan, karena pegawai lah yang akan membentuk warna dan budaya organisasi. Dalam rangka memberdayakan organisasi agar tugas dan fungsi dapat berjalan dengan baik dan saling bersinergi, strategi yang dilakukan KPPBC Madya Cukai Kudus adalah membangun jiwa kebersamaan dan komunikasi secara kontinu, serta meningkatkan kapasitas pegawai.

PPBC Madya Cukai Kudus telah menerapkan prinsipprinsip Good and Clean Governance sebagai standar perilaku dalam melaksanakan tugas pengawasan dan pelayanan kepada pengguna jasa. Praktik-praktik Good and Clean Governance yang telah dilaksanakan antara lain : 1. Menerapkan analisis jabatan (Uraian Jabatan) dan Standard Operating Procedure (SOP) serta menerapkan norma standar waktu pelayanan, sebagai satu instrumen untuk memonitor alur kerja dan sistem pengawasan yang melekat atas tugas-tugas pengawasan dan pelayanan. Hal tersebut akan memberikan motivasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga setiap kendala dalam proses pekerjaan dapat dideteksi secara lebih awal dan dapat diselesaikan tepat waktu. 2. Menerapkan kode etik secara jelas yang mengatur kewajiban dan larangan bagi para pegawai, termasuk sanksi akibat pelanggaran kode etik yang akan berpengaruh dalam menumbuhkan budaya baru berupa sikap Zero Tolerance terhadap seluruh pegawai terhadap praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

3. Menerapkan sistem absensi secara elektronik (fingerprint), untuk meningkatkan kedisiplinan agar patuh terhadap ketentuan absen dan jam kantor, yang secara langsung dapat berpengaruh pada kinerja pengawasan dan pelayanan. Hasil rekap absen fingerprint ini juga menjadi dokumentasi yang efektif untuk menilai kedisiplinan pegawai dan pemberian sanksi bagi pegawai yang melanggar ketentuan jam kantor. 4. Menyelenggarakan program pembinaan mental dan perilaku pegawai berupa penyeluhan, penyegaran rohani melalui ceramah agama, dan bimbingan motivasi yang dilakukan secara berkesinambungan. 5. Pemberian reward berupa program pemilihan pegawai terbaik secara periodik, dan penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai yang melanggar kode etik. 6. Menyelenggarakan layanan aduan dan keluhan masyarakat dan pengguna jasa yang dilakukan secara prosedural, baik yang disampaikan langsung secara lisan melalui Help Desk dan nomor aduan 02913415059, maupun tidak langsung secara tertulis melalui kotak aduan pada Front Office, suratmenyurat.

22

www.beacukaikudus.com

23

KEWAJIBAN : 1. Menghormati agama, kepercayaan, budaya, dan adat istiadat orang lain; 2. Bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel; 3. Mengamankan data dan atau informasi yang dimiliki DJBC; 4. Memberikan pelayanan kepada pengguna jasa, sesama pegawai, atau pihak lain dsalam pelaksanaan tugas dengan sebaik-baiknya; 5. Mentaati perintah kedinasan; 6. Bertanggung jawab dalam penggunaan barang inventaris milik DJBC; 7. Mentaati ketentuan jam kerja dan tata tertib kantor; 8. Menjadi panutan yang baik bagi masyarakat dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pelayanan kepabeanan dan cukai; 9. Bersikap, berpenampilan, dan bertutur kata secara sopan. LARANGAN : 1. Bersikap diskriminatif dalam melaksanakan tugas; 2. Menjadi anggota atau simpatisan aktif partai politik; 3. Menyalahgunakan kewenangan jabatan baik langsung maupun tidak langsung; 4. Menyalahgunakan fasilitas kantor; 5. Menerima segala pemberian dalam bentuk apapun, baik langsung maupun tidak langsung, dari pengguna jasa, sesama pegawai, atau pihak lain, yang menyebabkan pegawai yang menerima, patut diduga memiliki kewajiban yang berkaitan dengan jabatan atau pekerjaannya; 6. Menyalahgunakan data dan atau informasi kepabeanan dan cukai; 7. Melakukan perbuatan yang patut diduga dapat mengakibatkan gangguan, kerusakan dan atau perubahan pada sistem informasi DJBC; 8. Melakukan perbuatan tidak terpuji yang bertentangan dengan norma kesusilaan dan dapat merusak citra serta martabat DJBC.

KODE ETIKKode etik atau Code of Conduct pada prinsipnya adalah komitmen mengenai kewajiban dan larangan yang harus dipatuhi yang merupakan pedoman internal sikap, perilaku dan integritas pegawai. Berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan nomor 01/PM.4/2008, KPPBC Madya Cukai Kudus berkomitmen untuk melaksanakan kode etik dalam rangka membentuk budaya kerja dan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Hal tersebut juga merupakan salah satu bagian upaya mencapai visi dan misi, serta tercapainya nilai tambah melalui Motto Pelayanan : Cepat, Unggul, Kualitas, Akurat, dan Inovatif.

Sarana dan PrasaranaGedung KantorGedung KPPBC Madya Cukai Kudus yang terletak di Jalan AKBP Agil Kusumadya Nomor 936 Kudus secara umum sudah memenuhi standar kenyamanan dalam rangka mewujudkan terlaksananya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Gedung KPPBC Madya Cukai Kudus tersebut terdiri dari 3 (tiga) bangunan yang saling berhubungan : 1. Bangunan Utama, yaitu tempat untuk ruangan kerja Kepala Kantor, ruangan Kepala Subbagian Umum beserta pegawai, ruangan Rapat Kepala Kantor, dan Aula atau ruangan serba guna untuk keperluan sosialisasi pengguna jasa serta keperluan lainnya yang dapat menampung lebih dari 300 orang dan dilengkapi dengan peralatan sound system serta sarana penyuluhan yang memadai. 2. Bangunan Pelayanan, yaitu tempat untuk ruangan pelayanan (front office), ruangan untuk para pejabat dan pegawai Seksi Perbendaharaan, Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai, Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, dan Seksi Kepatuhan Internal, serta ruangan kerja Client Coordinator (CC) serta ruangan untuk antrian pengguna jasa. Selain itu juga terdapat Gudang Pita Cukai dan ruangan arsip, serta ruangan tempat server Sistem Aplikasi Cukai (SAC) dan sarana teknologi informasi, ruangan CCTV, dan smoking room.

24

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

25

3. Bangunan Pengawasan, yaitu tempat untuk ruangan pejabat dan pegawai Seksi Intelijen dan Penindakan, dan Seksi Penyidikan dan BHP. Selain itu juga terdapat ruangan pemeriksaan dalam rangka tugas penyidikan, Ruang Tahanan, dan tempat penyimpanan barang bukti. Satu yang khas bahwa ketiga bangunan gedung KPPBC Madya Cukai Kudus adalah renovasi bangunan yang lama dengan penyempurnaan tata letak ruangan untuk memenuhi standar pelayanan publik dan menyesuaikan jumlah pejabat struktural dan pegawai.

Sarana Pelayanan PublikRuangan tunggu pelayanan merupakan tempat utama yang harus dapat menjamin kenyamanan agar pengguna jasa dapat dilayani dengan tertib. Untuk itu pada ruangan tunggu pelayanan tersedia sarana sebagai berikut : 1. Mesin antrian layanan (queueing machine) yang diletakkan di ruang tunggu pelayanan, lengkap dengan alat pengeras suara dan display elektronis untuk memberitahukan nomor urut pelanggan. 2. Ruangan konsultasi (closing room) yang disediakan

untuk bimbingan dan konsultasi pengguna jasa yang membutuhkan informasi dengan penjelasan yang lebih komprehensif. 3. Layanan Mandiri untuk mengantisipasi kendala pengguna jasa dalam mengisi dan mengajukan dokumen Cukai. 4. Tempat parkir kendaraan bermotor yang cukup luas. 5. Beberapa display publikasi berupa Smooking Area pesawat televisi, standing banner, brosur, dan bentuk publikasi lainnya yang berisi info layanan KPPBC Madya Cukai Kudus. 6. Petugas layanan, baik pegawai pada front office, Client Coordinator, maupun petugas penerima tamu dan petugas keamanan.Mesin Antrian

Musholla

Poliklinik

Kantin

Sarana Operasional KantorSelain sarana umum kebutuhan kerja pegawai berupa alat tulis kantor, air conditioner, dan lainlainnya, untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPPBC Madya Cukai Kudus juga melengkapi

sarana operasional yang bersifat teknis misalnya : 1. Sistem Aplikasi Cukai (SAC) untuk pelayanan dokumen cukai yang sudah mandatory untuk dilayani secara elektronis. Sistem aplikasi tersebut juga dipergunakan sebagai data base yang membantu pengelolaan manajemen risiko. 2. SiMoNev yaitu Sistem Informasi dan Monitoring Evaluasi kinerja KPPBC Madya Cukai Kudus dalam melaksanakan Indikator Kinerja Utama (IKU). 3. Gudang Pita Cukai, tempat menyimpan Pita Cukai yang dibutuhkan pengusaha hasil tembakau. Gudang tersebut didesain khusus untuk menjamin kualitas Pita Cukai agar tetap terjaga baik. 4. Ruangan arsip sebanyak 2 (dua) untuk menyimpan arsip dokumen teknis dan dokumen yang bersifat umum. 5. Ruangan Tahanan untuk tersangka yang sedang dalam proses penyidikan. 6. Kendaraan dinas sebanyak 24 (dua puluh empat) unit yang terdiri dari 10 (sepuluh)

unit kendaraan roda empat, dan 14 (empat belas) unit kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat tersebut sudah termasuk 2 (dua) unit mobil ranger untuk tugas pengawasan, dan 2 (dua) unit mobil layanan keliling untuk penyuluhan dan pengambilan laporan cukai. 7. Sarana teknis lainnya berupa CCTV, Senjata Api Dinas, Alat Bantu Komunikasi berupa handy talky.

Sarana LainnyaSelain sarana dan prasarana tersebut di atas, juga terdapat sarana yang disediakan kepada pegawai, antara lain berupa-: 1. Rumah Dinas sebanyak 20 (dua puluh) unit. 2. Poliklinik yang dibuka secara rutin setiap hari Senin s.d. Kamis mulai pukul 09.00 s.d. 11.00. 3. Musholla. 4. Kantin umum yang dikelola oleh pihak swasta dengan sewa ruangan yang dikenakan biaya berupa PNBP.

26

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

27

PENUTUP

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Madya Cukai Kudus

Keberhasilan kinerja dan prestasi yang telah dicapai KPPBC Madya Cukai Kudus selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir patut dibanggakan dan disyukuri, namun disadari sepenuhnya bahwa hal tersebut adalah titik awal dari perubahan budaya kerja yang harus terus menerus ditingkatkan di masa mendatang dalam upaya mewujudkan opini publik, citra, dan kinerja yang semakin baik. Berpedoman pada prinsip-prinsip pelayanan prima, KPPBC Madya Cukai Kudus berkomitmen untuk selalu meningkatkan kinerja dan integritas pegawai, dan menjadi tema dalam setiap melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, sehingga manfaatnya akan dirasakan oleh

masyarakat pengguna jasa dalam bentuk pelayanan yang cepat, mudah, dan akurat, serta pelayanan yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Hal tersebut tentu merupakan tatangan yang sangat berat. Akhir kata kami sangat meyakini bahwa semangat yang kuat dari seluruh jajaran pegawai, dengan dukungan dari semua pihak terutama para pengguna jasa yang semakin patuh, maka komitmen tersebut dapat dilaksanakan dengan baik sesuai motto "Melayani Sepenuh Hati, Membina Dengan Empati, Menindak Tanpa Kompromi".

Alamat Jl. AKBP Agil Kusumadya Nomor 936 Kudus Telepon 0291 - 432354, 432355 Faksimile 0291 - 439351 Hotline 0291 - 3415059 Email [email protected] Website www.beacukaikudus.com

28

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

29

1. Pelayanan Permohonan Penyediaan Pita Cukai Hasil Tembakau (P3C) Pengajuan Awal secara elektronik.A. DESKRIPSI: a.1. Permohonan Penyediaan Pita Cukai yang selanjutnya disingkat P3C adalahdokumen cukai yang digunakan pengusaha pabrik atau importir hasiltembakau untuk mengajukan permohonan penyediaan pita cukai sebelumpengajuan dokumen pemesanan pita cukai (CK-1); a.2. Tujuan penyediaan pita cukai hasil tembakau adalah menjamin tersedianya pita cukai yang dibutuhkan pengusaha pabrik atau importir hasil tembakau untuk 1 (satu) bulan berikutnya; a.3. Terhadap pita cukai yang disediakan berdasarkan P3C Pengajuan Awal yang tidak direalisasikan dengan CK-1, dikenakan biaya pengganti penyediaan pita cukai; a.4. SOP pelayanan P3C Pengajuan Awal ini dimulai sejak diterimanya dokumen P3C Pengajuan Awal dari pengusaha pabrik atau importir hasil tembakau sampai dengan diserahkannya tanda terima P3C Pengajuan Awal kepada pemohon; a.5. Unit pelaksana SOP ini adalah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kudus.

LAYANAN UNGGULAN KPPBC MADYA CUKAI KUDUSBerdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 187/KMK.01/2010Tentang Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedure) Layanan Unggulan Kementerian Keuangan

www.beacukaikudus.com

31

B. DASAR HUKUM: b.1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007; b.2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108/PMK.04/2008 tentang Pelunasan Cukai sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 09/PMK.04/2009; b.3. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-16/BC/2008 tentang Penyediaan dan Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-29/BC/2009. C. PIHAK YANG DILAYANI/STAKEHOLDER: Pengusaha pabrik atau importir hasil tembakau. D. JANJI LAYANAN: d.1. Jangka waktu penyelesaian pelayanan P3C Pengajuan Awal Hasil Tembakau dilaksanakan paling lama 1 (satu) jam. d.2. Tidak ada biaya atas jasa pelayanan. d.3. Persyaratan administrasi:

a. P3C Pengajuan Awal hanya dapat diajukan oleh pengusaha pabrik atau importir HT dalam hal: 1) telah memiliki Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) dan NPPBKC tersebut tidak dalam keadaan dibekukan; 2) tidak memiliki utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya, kekurangan cukai, dan/atau sanksi administrasi berupa denda yang belum dibayar sampai dengan tanggal jatuh tempo; dan/atau 3) telah melunasi biaya pengganti penyediaan pita cukai dalam waktu yang ditetapkan. b. Selain persyaratan tersebut pada huruf a, juga ditambahkan ketentuan harus memiliki Surat Keputusan Penetapan Harga Jual Eceran yang masih berlaku; c. P3C Pengajuan Awal hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode persediaan untuk setiap jenis pita cukai mulai tanggal 1 (satu) sampai dengan tanggal 10 (sepuluh) untuk kebutuhan 1 (satu) bulan berikutnya; Dikecualikan dari batas waktu P3C Pengajuan Awal: 1) pengusaha baru mendapatkan NPPBKC; 2) pengusaha mengalami kenaikan golongan; 3) pengusaha yang NPPBKC-nya diaktifkan kembali setelah pembekuannya dicabut; 4) untuk kebutuhan pita cukai bulan Januari; atau 5) terdapat kebijakan di bidang tarif cukai atau HJE. d. Jumlah pita cukai yang diajukan oleh pengusaha pada P3C Pengajuan Awal untuk setiap jenis pita cukai: 1) paling banyak 100% (seratus persen) dari rata-rata per bulan jumlah pita cukai yang dipesan dengan CK-1 dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sebelum P3C Pengajuan Awal, dengan memperhatikan batasan produksi golongan pengusaha pabrik; atau 2) dalam hal data rata-rata per bulan jumlah yang dipesan dengan CK-1 dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sebelum P3C Pengajuan Awal: untuk jenis pita cukai yang diajukan tidak tersedia, jumlah pita

32

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

33

cukai yang dapat diajukan sesuai kebutuhan per bulan dengan memperhatikan batasan produksi golongan pengusaha pabrik.

2. Pelayanan Permohonan Penyediaan Pita Cukai Hasil Tembakau (P3C) Pengajuan Tambahan secara elektronik.A. DESKRIPSI: a.1. Permohonan Penyediaan Pita Cukai Pengajuan Tambahan adalah permohonan penyediaan pita cukai yang diajukan pengusaha pabrik atau importir hasi tembakau dalam hal jumlah pita cukai berdasarkan Permohonan Penyediaan Pita Cukai (P3C) Pengajuan Awal tidak mencukupi; a.2. Tujuan P3C Pengajuan Tambahan adalah menjamin tersedianya pita cukai yang dibutuhkan pengusaha pabrik atau importir hasil tembakau untuk kebutuhan 1 (satu) periode yang sama dalam hal P3C Pengajuan Awal tidak mencukupi; a.3. Terhadap pita cukai yang disediakan berdasarkan P3C Pengajuan Tambahan yang tidak direalisasikan dengan CK1, dikenakan biaya pengganti penyediaan pita cukai; a.4. SOP pelayanan P3C Pengajuan Tambahan ini dimulai sejak diterimanya dokumen P3C Pengajuan Tambahan dari pengusaha pabrik atau importir hasil tembakau sampai dengan diserahkannya tanda terima P3C Pengajuan Tambahan kepada pemohon; a.5. Unit pelaksana SOP ini adalah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kudus.

34

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

35

B. DASAR HUKUM: b.1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007; b.2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108/PMK.04/2008 tentang Pelunasan Cukai sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 09/PMK.04/2009; b.3. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-16/BC/2008 tentang Penyediaan dan Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P29/BC/2009. C. PIHAK YANG DILAYANI/STAKEHOLDER: Pengusaha pabrik atau importir hasil tembakau. D. JANJI LAYANAN: d.1. Jangka waktu penyelesaian pelayanan P3C Hasil Tembakau Pengajuan Tambahan dilaksanakan paling lama 1 (satu) jam. d.2. Tidak ada biaya atas jasa pelayanan. d.3. Persyaratan administrasi:

a. P3C Pengajuan Tambahan hanya dapat diajukan oleh pengusaha pabrik atau importir hasil tembakau dalam hal: 1) telah memiliki Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) dan NPPBKC tersebut tidak dalam keadaan dibekukan; 2) tidak memiliki utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya, kekurangan cukai, dan/atau sanksi administrasi berupa denda yang belum dibayar sampai dengan tanggal jatuh tempo; dan/atau 3) telah melunasi biaya pengganti penyediaan pita cukai dalam waktu yang ditetapkan. b. P3C Pengajuan Tambahan dapat dilakukan apabila pengusaha pabrik atau importir hasil tembakau telah mengajukan P3C Pengajuan Awal dan memiliki Surat Keputusan Penetapan Harga Jual Eceran yang masih berlaku; c. P3C Pengajuan Tambahan hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode persediaan untuk setiap jenis pita cukai dan diajukan paling lambat tanggal 20 (dua puluh) pada bulan pengajuan CK-1; d. Jenis pita cukai yang diajukan pada P3C Pengajuan Tambahan, sama dengan jenis pita cukai yang diajukan pada P3C Pengajuan Awal untuk periode yang sama; e. Jumlah pita cukai yang diajukan oleh pengusaha dalam P3C Pengajuan Tambahan paling banyak 50% (lima puluh persen) untuk setiap jenis pita cukai dari P3C Pengajuan Awal yang telah diajukan dalam periode yang sama dengan memperhatikan batasan produksi golongan pengusaha pabrik; f. Dalam hal jumlah pita cukai yang dapat diajukan dengan P3C Pengajuan Tambahan kurang dari 10 (sepuluh) lembar, maka jumlah pengajuan pita cukai dalam P3C Pengajuan Tambahan adalah 10 (sepuluh) lembar.

36

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

37

E. PROSES: e.1. Awal : Pengusaha mengisi dan mengajukan permohonan P3C Pengajuan Tambahan; e.2. Akhir : Kasi Perbendaharaan menandatangani tanda terima dan P3C Pengajuan tambahan serta menyampaikannya kepada pengusaha serta menugaskan pelaksana untuk membukukan tanda terima dan P3C Pengajuan Tambahan pada buku bambu. F. KELUARAN/HASIL AKHIR (OUTPUT): P3CT yang telah mendapatkan persetujuan (nomor dan tanda tangan) beserta tanda terima.

3. Pelayanan Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau (CK-1) secara elektronik.

A. DESKRIPSI: a.1. Untuk mendapatkan pita cukai, pengusaha pabrik hasil tembakau mengajukan pemesanan pita cukai dengan menggunakan dokumen pemesanan pita cukai hasil tembakau (CK-1) kepada Kepala KPPBC; a.2. Pemesanan pita cukai hasil tembakau diajukan secara elektronik oleh pengusaha pabrik hasil tembakau/importir hasil tembakau kepada KPPBC berdasarkan Permohonan Penyediaan Pita Cukai Hasil Tembakau (P3C Pengajuan Awal, P3C Pengajuan Tambahan, dan/atau P3C Pengajuan Tambahan Izin Direktur Jenderal); a.3. Pita cukai tersebut disediakan oleh; a. KPPBC untuk pengusaha pabrik HT yang total produksi semua jenis hasil tembakau dalam 1 (satu) tahun takwim sebelumnya sampai dengan 100.000.000 (seratus juta) batang dan/atau gram, b. KP DJBC untuk: 1) Importir hasil tembakau; 2) Pengusaha pabrik hasil tembakau yang total produksi semua jenis hasil tembakau dalam 1 (satu) tahun takwim sebelumnya lebih dari 100.000.000 (seratus juta) batang dan/atau gram; 3) Pengusaha pabrik hasil tembakau sesuai butir a.3 huruf a, berdasarkan permohonan yang bersangkutan.

38

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

39

a.4. Terhadap butir a.3. huruf b, KPPBC menyerahkan kepada pengusaha CK-1 lembar 3 dan Bukti Penerimaan Jaminan (BPJ) dalam hal CK-1 kredit atau CK- 1 lembar 3 dan salinan Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak (SSPCP) yang dilegalisasi dalam hal CK-1 tunai untuk arsip atau untuk pengurusan pengambilan pita cukai di KP DJBC; a.5. Pemesanan pita cukai dilakukan dengan: a. CK-1 tunai; b. CK-1 kredit, apabila perusahaan tersebut mendapatkan fasilitas penundaan pembayaran cukai hasil tembakau atas pemesanan pita cukai; a.6. Pelayanan pemesanan pita cukai hasil tembakau (CK-1) dilakukan secara selektif berdasarkan profil pengusaha. Terhadap pengusaha yang berisiko tinggi akan dilakukan pemeriksaan lebih mendalam sebelum permohonan CK 1 dilayani; a.7. Dalam hal pengusaha pabrik hasil tembakau telah mengajukan P3C Pengajuan Awal, P3C Pengajuan Tambahan, dan/atau P3C Pengajuan Tambahan Izin Direktur Jenderal tetapi tidak menyelesaikan seluruhnya dengan CK-1 karena pita cukainya sudah tidak dapat digunakan lagi, maka terhadap pengusaha pabrik hasil tembakau yang bersangkutan dikenakan biaya pengganti penyediaan pita cukai yang besarnya untuk tiap-tiap keping sebagai berikut: a. Pita cukai seri I : Rp 25,00 (dua puluh lima rupiah); b. Pita cukai seri II : Rp 40,00 (empat puluh rupiah); dan c. Pita cukai seri III : Rp 25,00 (dua puluh lima rupiah).

a.8. SOP Pelayanan Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau (CK-1) secara Elektronik ini dimulai saat diterimanya CK-1 sampai dengan penyerahan pita cukai ke pengusaha pabrik hasil tembakau untuk pita cukai yang diambil di KPPBC atau sampai dengan diterimanya CK-1 lembar 3 dan BPJ dalam hal CK-1 kredit atau CK-1 lembar 3 dan salinan SSPCP yang dilegalisasi dalam hal CK-1 tunai untuk pengambilan pita cukai di Kantor Pusat DJBC; a.9. Unit pelaksana SOP ini adalah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kudus. B. DASAR HUKUM: b.1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007; b.2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108/PMK.04/2008 tentang Pelunasan Cukai sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 09/PMK.04/2009; b.3. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-16/BC/2008 tentang Penyediaan dan Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P29/BC/2009. C. PIHAK YANG DILAYANI/STAKEHOLDER: Pengusaha pabrik atau importir hasil tembakau.

40

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

41

D. JANJI LAYANAN:

"Melayani Sepenuh Hati, Membina Dengan Empati, Menindak Tanpa Kompromi"

42

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS

www.beacukaikudus.com

43

Catatan

44

PROFIL KPPBC MADYA CUKAI KUDUS