profil pengusaha
-
Author
cozmoanandk -
Category
Documents
-
view
2.061 -
download
7
Embed Size (px)
Transcript of profil pengusaha

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Di zaman globalisasi dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, aroma
persaingan sangat terasa. Apabila ingin sukses dan tidak terlindas oleh kerasnya jaman,
seseorang harus memiliki kiat - kiat untuk menjadi sukses yaitu salah satu caranya adalah
dengan mengenal lebih dalam dan belajar dari seseorang yang telah sukses dalam suatu
hal/bidang.
Untuk mempelajari suatu hal dari seseorang, maka kita harus mengenal lebih dalam
tentang orang tersebut. Kita harus tahu prinsip hidupnya, kerja kerasnya, pemikiran -
pemikirannya, kendala - kendala yang dihadapi serta cara mengatasinya sehingga dari hal -
hal ini, kita dapat termotivasi untuk menentukan kiat - kiat sukses kita sendiri dalam bidang
yang kita tekuni.
Pengusaha - pengusaha yang telah sukses sangatlah banyak baik di dalam maupun luar
negeri, tetapi akan lebih baik apabila kita melihat sosok seorang pengusaha yang berasal dari
Indonesia sendiri karena ini akan lebih sesuai dengan kondisi negara, lingkungan,
masyarakat, pangsa pasar yang ada serta stabilitas ekonomi yang sedang dihadapi.
KH Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa AA Gym banyak kita kenal sebagai
pembicara dan motivator dalam sebuah forum/pertemuan.Tidak banyak orang yang tahu
tentang latar belakang kehidupannya. Siapa sangka bahwa ia sebenarnya adalah seorang
pengusaha yang sukses. Beliau memiliki bisnis dibidangswalayan, warung telekomunikasi,
penerbitan buku, tabloid, stasiun radio, pembuatan kaset, dan VCD. Hampir semua bisnisnya
ini, Beliau jalankan di dalam pondok pesantren Daarut Tauhid, sehingga selain menjadi lahan
bisnis, hal - hal tersebut justru memberikan banyak manfaat kepada para santri yang sedang
belajar di sana, yaitu para santri memiliki fasilitas belajar non akademik dan menjadi
lapangan pekerjaan bagi para santri itu sendiri.
Sama halnya dengan AA Gym, Bob Sadino adalah orang yang tidak dapat dipandang
sebelah mata dalam dunia bisnis di Indonesia ini. Beliau adalah orang yang sederhana dan
bersahaja yang tercermin dari cara berpakaian Beliau yang unik yaitu kemeja warna putih dan
bercelana pendek. Ini menjadi ciri khas Beliau sehingga orang akan sangat mudah
mengingatnya. Beliau adalah pengusaha sukses dalam industri makanan.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 1

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
Contoh pengusaha lain yang tak kalah hebat adalah Puspo Wardoyo. Tahukah Anda
bahwa Puspo Wardoyo adalah pemilik Rumah Makan Ayam Bakar yang terkenal “Wong
Solo”? Apabila Anda belum mengenalnya, mungkin Anda tahu tentang Poligamy Award
yang dianugerahkan kepada pria yang bersuamikan lebih dari seorang istri serta sukses dalam
kariernya. Selain sukses dalam wirausaha, Beliau juga mempunyai beberapa istri sehingga
Beliau merupakan sosok pengusaha yang banyak menuai pro-kontra serta kekaguman bagi
sebagian orang.
Ketiga pengusaha tersebut merintis karir dari nol, tidak jarang kendala - kendala besar
yang dihadapi, namun kerja keras dan kemauan mereka yang kuat menjadi modal yang
akhirnya mengantarkan mereka menjadi orang yang sukses sekarang.
B. Tujuan
Makalah ini berisikan biografi pengusaha yang sukses dalam bisnisnya yaitu KH
Abdullah Gymnastiar, Puspo Wardoyo, dan Bob Sadino. Tujuan dibuatnya makalah ini yang
pertama yaitu sebagai syarat tugas mata kuliah Manajemen Proyek. Tujuan yang kedua yaitu
agar mahasiswa dapat mengenal lebih dalam para pengusaha yang telah sukses khususnya
KH Abdullah Gymnastiar atau yang lebih dikenal dengan AA Gym dan Bob Sadino tentang
bagaimana kehidupan, prinsip hidup, kerja keras yang dilakukan serta kendala - kendala yang
dihadapi menuju sukses sehingga hal - hal tersebut dapat memacu dan memotivasi mahasiswa
dalam setiap langkah kehidupannya.
C. Rumusan Masalah
Kewirausahaan merupakan suatu kecenderungan mental yang sudah melekat pada
seseorang. Namun ada hal – hal yang dapat diambil, dan untuk itu pembelajaran
kewirausahaan lebih diarahkan untuk ikut menumbuh kembangkan kecenderungan mental
tersebut dan memberikan wawasan mengenai kewirausahaan itu sendiri.
Untuk itu silabus mata kuliah Management Proyek perlu disusun agar dapat ikut
berperan dalam misi pembelajaran dengan pendekatan siklus hidup usaha dimana topik-topik
penting, seperti apa karakter seorang wirausaha dan bagaimana menumbuhkannya;
bagaimana merintis usaha, mengelola pertumbuhan usaha dan bagaimana mempertahankan
kesinambungan usaha perlu diutarakan.
Proses pembelajarannya mungkin akan lebih dinamis apabila pengajar dapat
memberikannya dengan menggunakan metode problem based learning (belajar berdasarkan
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 2

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
masalah). Dimana dalam hal ini dosen memberikan suatu permasalahan kepada mahasiswa
sebagai pemicu untuk memancing keterlibatan dinamis mereka dalam menerapkan konsep
teori yang diberikan oleh pengajar. Kemudian mereka membawa permasalahan tersebut
kedalam kerja kelompok dan mendiskusikanya. Setelah diperoleh beberapa hasil dari kerja
kelompok, mereka diminta untuk mempresentasikannya dalam diskusi kelas. Pada saat inilah
pengajar bertindak sebagai fasilitator yang berperan mengarahkan jalannya diskusi. Selain itu
penugasan secara praktis dan nyata bagaimana menerapkan arti membangun mimpi menjadi
kenyataan dapat dilakukan dalam bentuk kerja kelompok. Dapat dalam bentuk membangun
usaha baru ataupun bentuk lainnya yang tetap merupakan suatu kegiatan kewirausahaan.
Namun dalam makalah ini meninjau tentang profil para pengusaha sukses dimana mahasiswa
disini diharapkan dapat mencontoh keberhasilan mereka para pengusaha yang meraih sukses.
D. Landasan Teori
1. Pengertian Wirausaha
Wirausaha merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan
menangkap peluang bisnis, mengumpulkan sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat dalam memastikan keberhasilan.
2. Ciri dan watak pengusaha
Seseorang dapat dikatakan sebagai wirausaha apabila ia memiliki ciri – ciri sebagai
berikut :
a. Percaya diri
b. Berorientasi pada tugas dan hasil.
c. Pengambilan resiko
d. Kepemimpinan
e. Orisinalitas
f. Berorientasi pada masa depan
Watak yang melekat pada seorang wirausaha adalah :
a. Keyakinan, kemandirian, individualitas dan optimisme.
b. Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad
mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif.
c. Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan menyukai tantangan.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 3

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
d. Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik.
e. Inovatif dan kreatif serta fleksibel.
f. Pandangan ke depan perspektif.
3. Sifat – Sifat Yang Harus Dimiliki Wirausaha
Untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses, diperlukan sifat – sifat sebagai
berikut :
a. Terbuka pada pengalaman
b. Melihat sesuatu dengan cara pandang yang berbeda
c. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
d. Memiliki rasa tepo seliro (toleransi yang tinggi
e. Mampu menerima perbedaan
f. Independen dalam pertimbangan, pemikiran dan tindakan
g. Membutuhkan dan menerima otonomi
h. Percaya pada diri sendiri
i. Berani mengambil resiko
j. Tekun dan ulet
4. Syarat – Syarat Wirausaha
Setiap wirausahawan pasti ingin sukses dalam menjalankan usahanya. Untuk itu
seorang wirausahawan harus membekali dirinya dengan hal – hal sebagai berkut :
a. Memiliki sikap mental yang positif.
b. Mampu berpikir kreatif.
c. Rajin mencoba hal – hal yang baru (inovatif).
d. Memiliki motivasi dan semangat juang yang tinggi.
e. Mampu berkomunikasi.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan makalah ini yaitu :
1. Study literatur melalui media cetak dan media informasi dari internet.
2. Kajian pustaka dari catatan kaki buku.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 4

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
BIOGRAFI BOB SADINO
A. Profil Singkat Bob Sadino
Nama : Bambang Masturi Sadino (Bob Sadino)
TTL : Lampung, 9 Maret 1933
Agama : Islam
Pendidikan :
SD Yogyakarta (1947)
SMP Jakarta (1950)
SMA Jakarta (1953)
Karir :
Karyawan Unilever (1954-1955)
Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam, dan Hamburg (1958-1967)
Pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
Dirut PT Boga Catur Rata
PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat rumah : Jl. Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Alamat kantor : Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan.
B. Perjalanan Hidup
Bob Sadino adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-
benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Om Bob adalah bungsu dari 5
bersaudara dari keluarga yang hidup berkecukupan. Pada saat berumur 19 tahun, Ayah Bob
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 5

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
Sadino meninggal dunia sehingga Bob Sadino muda mewarisi seluruh harta kekayaan
keluarganya karena dianggap saudara kandungnya yang lain sudah hidup mapan.
Bob berwirausaha karena "kepepet", selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever
kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena terbawa oleh teman-temannya selama
beberapa bulan. Setelah memutuskan untuk keluar dari Universitas Indonesia, Beliau
kemudian bekerja pada McLain and Watson Coy.
Setalah itu, Bob Sadino menghabiskan harta warisan keluarganya untuk berkeliling
dunia. Dalam perjalanannya tersebut, Beliau singgah di Amsterdam dan menetap selama
kurang lebih selama 9 tahun. Disana Beliau bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdamdan
juga Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan
hidupya, Soelami Soejoed.
Setelah menikah, Bob dan istri pada tahun 1967 memutuskan menetap di Indonesia dan
memulai tahap ketidaknyamanan untuk hidup miskin, padahal waktu itu istrinya bergaji
besar. Pada saat kembali ke Indonesia, Beliau membawa serta 2 Mercedes miliknya buatan
tahun 1960-an. Salah satunya dijual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta
Selatan sementara yang lain tetap disimpan.
Setelah beberapa lama tinggal di Indonesia, Bob Sadino memutuskan untuk keluar dari
pekerjaannya dan Beliau memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri. Hal ini karena ia
berprinsip bahwa dalam keluarga, laki-laki adalah pemimpin, dan ia pun bertekad untuk tidak
jadi pegawai dan berada di bawah perintah orang sejak saat itu ia pun bekerja apa saja.
Pekerjaan pertamanya adalah menyewakan mobil Mercedes miliknya dan Beliau sendiri yang
menjadi supirnya.Namun sayang, suatu ketika Beliau mengalami kecelakaan sehingga
menyebabkan mobilnya rusak parah dan tidak dapat digunakan. Karena tidak mempunyai
biaya, Beliau memutuskan untuk bekerja menjadi tukan batu/kuli bangunan dengan upah Rp
100 per hari. Bob Sadino mengalami depresi berat akibat kejadian tersebut.
Suatu hari seorang temannya mengajaknya untuk memelihara ayam untuk mengatasi
depresi yang dialaminya. Awalnya, Beliau Bob Sadino menerima pemberian 50 ekor ayam
ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang.Dari memelihara ayam tersebutia terinspirasi
bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan
bertelur, tentunya manusia pun juga bisa, sejak saat itulah ia mulai berwirausaha.
Pada awalnya sebagai peternak ayam, Bob menjual telur beberapa kilogram per hari
bersama istrinya. Dalam satu setengah tahun, dia sudah banyak relasi karena menjaga kualitas
dagangan, dengan kemampuannya berbahasa asing, ia berhasil mendapatkan pelanggan
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 6

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
orang-orang asing yang banyak tinggal di kawasan Kemang, tempat tinggal Bob ketika itu.
Selama menjual tidak jarang dia dan istrinya dimaki-maki oleh pelanggan bahkan oleh
seorang babu.
Namun Bob segera sadar kalo dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi
pelayanan yang baik, sejak saat itulah dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya dari
seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai modal kekuatan yang luar biasa yang
pernah ia miliki.
Usaha Bob pun berkembang menjadi supermarket, kemudian dia pun juga menjual
garam,merica, sehingga menjadi makanan. Om Bob pun akhirnya merambah ke agribisnis
khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur-mayur konsumsi
orang-orang Jepang dan Eropa dia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa
daerah untuk memenuhi permintaan para pelanggannya. Catatan awal 1985 menunjukkan
rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton
daging olahan dan 100 to sayur segar.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, perjalanan
wirausaha tidak semulus yang dikira orang, dia sering jatuh bangun dan jungkir balik dalam
usahanya. Baginya uang adalah nomor sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen
tinggi, dan selalu bisa menemukan dan berani mengambil peluang.
Bob berkesimpulan bahwa saat melaksanakan sesuatu pikiran kita berkembang, rencana
tidak harus selalu baku dan kaku, apa yang ada pada diri kita adalah pengembangan dari apa
yang telah kita lakukan. Dunia ini terlampau indah untuk dirusak, hanya untuk kekecewaan
karena seseorang tidak mencapai sesuatu yang sudah direncanakan. Kelemahan banyak orang
adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah, yang
penting adalah action.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke
lapangan, setelah mengalami jatuh bangun, akhirnya Bob trampil dan menguasai bidangnya.
Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman yang selalu dimulai dari ilmu dulu, baru
praktek lalu menjadi terampil dan professional.
Menurut pengamatan Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu berpikir dan
bertindak serba canggih, bersikap arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang
lain.
Om Bob selalu luwes terhadap pelanggan dan mau mendengarkan saran dan keluhan
pelanggan, sehingga dengan sikapnya tersebut Bob meraih simpati pelanggan dan mampu
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 7

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelangan akan membawa kepuasan pribadinya
untuk itu ia selalu berusaha melayani klien sebaik-baiknya.
Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah keluarga, semua anggota keluarga Kem
harus saling menghargai, tidak ada yang utama,semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-
sendiri.
Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis
makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia
tak ingin berkhayal yang macam-macam. Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar
berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri
dan dua anaknya.
C. Perusahaan Bob Sadino
1. PT Kem Chicks
Merupakan supermarket yang dibangun untuk melayani konsumen tingkat
menengah dan atas.
2. PT Kem Food
PT. Kemang Food Industries atau lebih dikenal
dengan sebutan PT Kemfood terletak di Jl.Pulo
Kambing No.11 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta
Timur, adalah sebuah perusahaan nasional yang berdiri
sejak tahun 1970.
Visi dan Misi PT Kem Food adalah :
“Bersama-sama memberikan yang "TERBAIK" kepada CUSTOMER pelayanan
terbaik dengan cara memberikan produk yang berkualitas dan higienis serta on time
delivery serta menjadikan Kemfood sebagai salah satu perusahaan pengolahan daging
terbaik di Indonesia.”
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 8

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
PT Kemfood bergerak dibidang Industri pengolahan daging dengan merk Villadorp,
Villa, Kemfood, Yangini, Chami, dan Chiefs. Daging Olah yang diproduksi terbagi
menjadi 4 kelompok besar yaitu Sosis, Burger, Delicatesen, dan Baso.
a. Kelompok Sosis
Sosis adalah daging olah yang dibuat dengan cara mencincang daging,
dihaluskan, dibumbui kemudian dimasukanke dalam selongsong hingga berbentuk
silinder lalu dimasak dan diasap selama 3-4 jam, didinginkan, dan terakhir dikemas.
Sosis dibuat dari daging dengan standar mutu II (SII).
Sosis yang diasap akan lebih tahan lama dibanding yang tidak diasap karena
bebarapa unsur penyusun asap itu akan melindungi produk dari kerusakan atau
pembusukan oleh bakteri. Kelompok Sosis, antara lain Sosis Sapi Beef Frank Beef
Cocktail Beef Chicken frank. Berdasarkan bahan baku yang digunakan sosis terbagi
menjadi 2 yaitu Sapi, Ayam dan Babi.
Berdasarkan jenis casing (selongsong) maka sosis terbagi menjadi 3 yaitu :
Edible Casing : Casing yang dapat di konsumsilangsung (dimakan), berasal dari
rumput laut.
Non Edible Casing : Casing yang tidak dapat dikonsumsi (dimakan), berasal dari
plastic.
Natural Casing : Casing yang terbuat dari usus Sapi, kambing atau babi.
b. Kelompok Burger
Pada dasarnya Burger sama dengan Sosis namun selongsong yang digunakan
lebih besar dan adonan tidak sehalus adonan sosis. Bahan baku yang digunakan ada tiga
macam yaitu Sapi, Ayam dan Babi. Pada kelompok burger, sebelum produk dikemas
maka produk di iris (sliced) sesuai standar produk. Yang termasuk kelompok burger
adalah Burger, Luncheon, Salami, dan Pepperoni. Kelompok Burger, antara lain : Beef
& Chicken Burger Beef Salami Beef pepperoni Beef & Chicken Luncheon
c. Kelompok Delicatessen
Delicatessen adalah produk daging olah yang menggunakan daging utuh dengan
standar mutu1 (S1), disuntik bumbu kemudian dimasak dan diasap selama 5-6 jam.
Proses pencetakan delicatessen menggunakan casing, net, atau form. Bahan baku yang
digunakan adalah Sapi, Ayam, dan Babi. Saat pengemasan kelompok Delicatessen ada
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 9

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
yang disliced kemudian dikemas dan ada juga yang dikemas Whole (tanpa disliced).
Kelompok Delicatessen, antara lain : Smoked Beef Smoked Beef Rib Corned Beef
Pastrami Smoked & Cooked Chicken Meat.
d. Kelompok Baso
Proses pembuatan Baso sama dengan pembuatan sosis namun adonan tidak dibuat
sehalus Sosis selain itu adonanbaso tidak dimasukan kedalam selongsong melainkan
dicetak menggunakan mesin pencetak baso. Bahan baku yangdigunakan adalah Sapi
dan ayam. Kelompok Baso, antara lain : Baso sapi Baso Ayam.
PT. KEMFOODS menyebarkan hasil produksinya ke hampir seluruh kota besar di
Indonesia, dan penyebaran produk tersebut adalah ke seluruh jenis Pasar baik Pasar
Modern terdiri dari : Supermarket, Hotel, Restaurant, Bakery, Fast-foods, maupun Pasar
Tradisional melalui kemitraan dan keagenan. Untuk memudahkan dalam memberikan
pelayanan, PT. KEMFOODS saat ini mempunyai Depo-depo atau Cabang-cabang di
beberapa kota, diantaranya : Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Bali, Palembang, Medan,
dan Lampung.
Semua produk dengan bahan baku Sapi dan ayam telah memperoleh sertifikat halal
dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan semua produk Kemfoods telah terdaftar di
Departemen Kesehatan. Kemfoods juga telah memperoleh sertifikat HACCP yaitu
sertifikat keamanan pangan sehingga produk-produk yang diproduksi Kemfoods layak dan
aman untuk dikonsumsi.
3. PT Kem Farm
PT. Kemfarm Indonesia yang tergabung dalam Kemchik's group adalah salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri sayur beku olahan dengan
kapasitas produksi 1.500 ton per tahun. Selama ini perusahaan telah berjalan dengan baik,
volume penjualan terus meningkat dan kondisi keuangannya cukup baik. Permasalahan
yang dihadapi perusahaan adalah meningkatnya persaingan dari negara eksportir lainnya
seperti Thailand, Vietnam, dan Cina baik dari sisi kuantitas, kualitas, dan variasi produk.
Ketidakmampuan perusahaan dalam mengantisipasi perkembangan teknologi dan
persaingan dapat menyebabkan hilangnya kesempatan meningkatkan pemasaran serta
dapat berakibat berpindahnya pembeli yang sudah ada ke perusahaan lain.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 10

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
Kapasitas produksi PT. Kemfarm Indonesia saat ini telah mendekati maksimal.
Kapasitas yang ada saat ini sebesar 1.500 ton / tahun, sedangkan kapasitas terpakai sebesar
1.380 ton /tahun atau sudah mencapai 92%, disisi lain saat ini perusahaan baru
memproduksi sayuran dalam bentuk goreng dan panggang yang dibekukan. Sementara itu
permintaan sayur beku olahan saat ini terus meningkat baik itu dalam bentuk goreng atau
panggang beku dan segar yang dibekukan. Oleh karena itu, saat ini perusahaan
berkeinginan untuk melakukan perluasan usaha yakni dengan cara pengembangan usaha
dengan memproduksi produk sayur dalam bentuk olahan beku dan peningkatan kapasitas
produksinya sehingga menjadi 3.300 ton per tahun.
D. Prinsip Hidup Bob Sadino
Bob Sadino terkenal dengan pengusaha yang 'Nyleneh' gaya dan pola pikirnya. Sejak
dari jaman Soeharto, dia terkenal dengan 'kostumnya' yang selalu bercelana pendek.
Begitulah cara Om Bob bertemu dengan semua presiden negeri ini.
Bob Sadino berpendapat bahwa kebanyakan orang salah dalam prinsip berwirausaha,
seorang pengusaha akan berpikir bahwa bisnis yang dijalankannya adalah untuk mencari
untung padahal tidak demikian menurut Bob Sadino.
Dia menjelaskan, kalo bisnis cari untung, apa selamanya untung? Sama juga kalo bisnis
cari rugi, apa selamanya rugi? Maknanya adalah, rugi tak perlu ditakuti. Bahkan karyawan
Kemchicks (pabrik daging olahan) dan Kemfarms (exportir sayur dan buah) diijinkan untuk
berbuat salah. Sampai-sampai ada karyawan yang pernah membuat kerugian US$ 5 juta dan
masih bekerja sampai sekarang.
Bob Sadino pernah suatu ketika bertanya, ”pilih Goblok atau Pintar?” Lalu dengan
pernyataannya Beliau berujar bahwa, bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam
usaha atau bahkan melangkahpun tak berani. Beliau juga berkata, kalo orang 'goblok' itu tak
pandai menghitung, makanya lebih cepat mulai usaha. Kalau orang pinter, menghitungnya
'njlimet', jadi nggak mulai-mulai usahanya.
Orang 'goblok' berbisnis tidak berfikir urutan, sedangkan orang pinter, berfikir urut.
Orang pintar tidak percayaan dengan orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah
tak ada yang dapat menggantikan dirinya.
Nah, kalau orang 'goblok', dia akan mencari orang pintar dan harus lebih pintar darinya,
untuk menjalankan usahanya. Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 11

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
untuk menutupi kekurangannya, "Ehm, situasi ekonominya lagi down", atau "Pemerintah
nggak mendukung saya", kata orang pintar.
Lain hal dengan orang 'goblok', jika ketemu gagal, nggak merasa kalau dia gagal,
karena dia merasa sedang 'belajar'. Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai
orang 'goblok' tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal cita-cita.
Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan perencanaan. Buahnya,
orang 'goblok' yang jadi bossnya orang pintar. Itulah adilnya Tuhan menciptakan orang pintar
dan orang 'goblok'.
Filosofi 'goblok' Bob Sadino dia ibaratkan seperti air sungai yang sedang mengalir.
Ketemu batu di depan, ya belok kanan atau belok kiri. Namun seperti air di sungai, kitapun
harus siap dikencingi, dibuangi sampah dan kotoran-kotoran yang lain. Bagi Beliau :
"Pengusaha tak harus pintar dalam segala hal. Tapi harus pintar mencari orang
pintar"
E. Pintar dan Bodoh Menurut Bob Sadino
Sebuah Ukuran yang tepat mengenai bodoh dan pintar bagi setiap orang pasti berbeda-
beda. Kali ini mari kita melihat pandangan Pak Bob Sadino mengenai Bodoh dan Pintar yang
seseorang dari kacamata Entrepreneur/wiraswasta.
1) Terlalu Banyak Ide
Orang "pintar" biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga
tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang "bodoh" mungkin hanya punya
satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya.
2) Miskin Keberanian Untuk Memulai
Orang "bodoh" biasanya lebih berani dibanding orang "pintar", kenapa? Karena
orang "bodoh" sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to
lose. Sebaliknya, orang "pintar" telalu banyak pertimbangan.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 12

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
3) Terlalu Pandai Menganalisis
Sebagian besar orang "pintar" sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis,
dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point.
Orang "bodoh" tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
4) Ingin Cepat Sukses
Orang "Pintar" merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya
termasuk mendapatkan hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang "bodoh" merasa dia harus
melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
5) Tidak Berani Mimpi Besar
Orang "Pintar" berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di
capai. Orang "bodoh" tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu,
sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
6) Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi
Orang "Pintar" menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu.
Orang "Bodoh" berpikir, dia pun bisa berbisnis.
7) Berpikir Negatif Sebelum Memulai
Orang "Pintar" yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang
sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan
orang "bodoh" tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
8) Maunya Dikerjakan Sendiri
Orang "Pintar" berpikir "aku pasti bisa mengerjakan semuanya", sedangkan orang
"bodoh" menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang
lain.
9) Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan
Orang "Pintar" menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali
melupakan penjualan. Orang "bodoh" berpikir sederhana, "yang penting produknya
terjual"
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 13

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
10) Tidak Fokus
Orang "Pintar" sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak
hal lebih mengasyikkan. Sementara orang "bodoh" tidak punya kegiatan lain kecuali fokus
pada bisnisnya.
11) Tidak Peduli Konsumen
Orang "Pintar" sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya
sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang "bodoh"?
Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
12) Abaikan Kualitas
Orang "bodoh" kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak
tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sedangkan orang
"pintar" sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
13) Tidak Tuntas
Orang "Pintar" dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena
punya banyak kemampuan dan peluang. Orang "bodoh" mau tidak mau harus
menuntaskan satu bisnisnya saja.
14) Tidak Tahu Pioritas
Orang "Pintar" sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal
dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang "Bodoh"? Yang paling
mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan prioritas.
15) Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas
Banyak orang "Bodoh" yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus
sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Di lain sisi kebanyakan orang
"Pintar" malas untuk berkerja keras dan sok cerdas.
16) Mencampur adukan Keuangan
Seorang "pintar" sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan mencampur adukan
keuangan pribadi dan perusahaan.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 14

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
17) Mudah Menyerah
Orang "Pintar" merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih
ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang "Bodoh" seringkali tidak punya
pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
18) Melupakan Tuhan
Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa
campur tangan "TUHAN". Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan
menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
19) Melupakan Keluarga
Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan suporter pada saat baru memulai
menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga.
20) Berperilaku Buruk
Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya
sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah
mampu berdiri di atas kakinya sendiri.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 15

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
BIOGRAFI K.H ABDULLAH GYMNASTIAR
A. Profil Singkat Abdullah Gymnastiar
Nama : Abdullah Gymnastiar
TTL : Bandung, 29 Januari1962
Agama : Islam
Pendidikan :
SD Damar, SD Sukarasa 3
SMP 12 Bandung
SMA 5 Bandung
Progam D3, Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) Universitas
Padjajaran di Fakultas Ekonomi (Selama satu tahun)
Universitas Ahmad Yani
Karir :
Pendiri Daruut Tauhid (1990)
Pendiri CV House and Building (HNB)
Pendiri PT Mutiata Qolbun Salim
Pendiri PT Tabloid MQ
Pendiri Radio Ummat dan Radio Bening Hati
Alamat rumah : Jl. Geger Kalong Girang No: 38, Bandung
B. Perjalanan hidup
Lahir sebagai salah satu anak dari empat bersaudara Aa Gym
telah menekuni banyak hal mulai dari menjual koran hingga menyetir
angkutan umum untuk membiayai dirinya saat dan setelah bersekolah
di teknik elektro sebelum berubah haluan menjadi wirausahawan.
Kemampuannya tampil di depan publik juga diasah saat menjadi
pendebat di universitasnya.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 16

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
Perjalanan hidup Aa Gym dimulai pada tahun 1980'an, di bawah bimbingan ajengan
Junaedi di Garut, Jawa Barat mendalami pemahaman spiritual ilmu laduni (ilmu tanpa
melalui proses belajar). Pada 1982, ia menjadi Komandan Resimen Mahasiswa di Akademi
Teknik Jenderal Achmad Yani.
Pada tahun 1987, ia bersama teman-temannya melalui lembaga Keluarga Mahasiswa
Islam Wiraswasta (KMIW) merintis usaha wiraswasta pada bidang usaha kecil seperti
pembuatan stiker, kaos, gantungan kunci, dan peralatan tulis kantor dengan slogan-slogan
religius.
Pada tahun 1990, KMIW mendirikan Pondok Pesantren Darut Tauhid (DT) di rumah
orang tua Aa Gym yang kemudian pindah lokasi ke Jalan Gegerkalong Girang 38 yang
awalnya berupa rumah pondokan dengan 20 kamar yang akhirnya dibeli langsung dari
pemiliknya dengan harga Rp 100 juta. Ide pembentukan DT terilhami oleh keberhasilan
gerakan Al-Arqom dari Malaysia yang sukses mengembangkan kemandirian dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari secara Islami. Dengan perbedaannya DT tidak
bersifat eksklusif seperti Al-Arqom tetapi terbuka untuk semua orang.
Pada tahun 1993, Yayasan Pondok Pesantren Daarut Tauhid dibangun menjadi gedung
permanen berlantai tiga. Lantai satu digunakan untuk kegiatan perekonomian, lantai dua dan
tiga dijadikan masjid. Pada 1994, didirikan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) DT
untuk menopang dakwahnya. Pada 1995 sekitar 50 meter dari masjid, seorang jemaah
membelikan sebidang tanah berikut bangunannya di Jalan Gegerkalong Girang 30 D yang
kemudian digunakan sebagai kantor yayasan, kediaman pemimpin pondok, Taman Kanak-
kanak Al-Qur’an (TKA) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), ruang pertemuan, ruang
produksi konveksi, gudang, dan kamar para santri. Pada akhir tahun 1997 Gedung Kopontren
empat lantai di seberang masjid ini digunakan untuk kantor Baitul Mal wat-Tamwil (BMT),
penerbitan dan percetakan, swalayan dan mini market, warung telekomunikasi, dan lainnya.
Pada tahun 1999, DT berhasil memiliki Radio Ummat yang mengudara sejak 9
Desember 1999, mendirikan CV House and Building (HNB), PT MQs (Mutiata Qolbun
Salim), PT Tabloid MQ, Asrama Daarul Muthmainnah 2000, Radio Bening Hati, dan
membangun Gedung Serba Guna, seluruh aset ini diperkirakan bernilai 6 miliar rupiah.
Pada tahun 2000, Aa Gym mulai tampil berdakwah di TV Nasional Ia menjadi salah
satu pengisi acara tetap dalam program Hikmah Fajar di RCTI. Pada tahun 2001, Aa Gym
memiliki program mandiri di bawah rangkaian program Hikmah Fajar berjudul "Manajemen
Qolbu".
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 17

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
Pada tahun 2002, Aa Gym telah memiliki 15 usaha penerbitan yang telah menerbitkan
32 judul buku dan lusinan kaset serta VCDnya sebagai media menyebarkan dakwahnya. Aa
Gym tercatat menerima 1.200 undangan untuk menjadi pembicara setiap bulannya. Tarif
siarnya untuk berdakwah bisa mencapai USD 100.000 per jam pada bulan Ramadhan, dan
penampilannya menjadi rebutan stasiun-stasiun TV. Usaha lainnya yang ia miliki adalah
penyiaran radio, studio mini televisi, dan usaha media lainnya termasuk kantor situs-situs
web, koperasi supermarket, mesjid dan pesantren berkapasitas 500 santri, dua panti asuhan,
rumah persinggahan untuk menampung pengunjung yang datang, serta penyelenggaraan
seminar-seminar pelatihan manajemen yang tarifnya mencapai USD 200 per kepala. Ulil
Abshar-Abdalla dari Jaringan Islam Liberal menjulukinya "Layaknya Britney Spears dalam
Islam". Majalah Time mempertanyakan apakah ia hanya pedagang yang menggunakan agama
sebagai alat untuk menarik keuntungan, dan Solahuddin Wahid dari NU berpendapat bahwa
kekuatan Aa Gym terletak pada ketulusannya.
Pada tahun 2004, Aa Gym membawakan program bertemakan politik berjudul Ada Aa
Gym di RCTI berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu 2004.
C. Jenis Usaha Aa Gym
1. Buku.
Setiap pagi beliau berjualan buku di Masjid al-Furqon, IMP Bandung. Sambil
belajar tafsir dan ilmu hadits di sana, beliau memikul kardus berisi buku-buku agama
untuk dijual. Jadi, sambil menuntut ilmu juga mencari rezeki. Alhamdulillah, usaha kecil
inilah yang menjadi cikal bakal toko buku dan sekarang berkembang menjadi supermarket
yang saat ini sudah dikelola dan diserahkan kepada Koperasi Pondok Pesantren
(Kopontren) Daarut Tauhid.
2. Handicraft.
Sambil mengajar di madrasah KPAD, beliau membuat hasil kerajinan bersama anak-
anak pada sore harinya. Usaha ini terus berkembang hingga bisa membeli mesin gergaji.
Sejak itu kami banyak menerima order plang nama serta order sablonan. Dari usaha
sederhana inilah kemudian berkembang menjadi usaha percetakan dan penerbitan buku.
Subhanallah, benar-benar semuanya dimulai dari hal yang kecil.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 18

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
3. Konveksi.
Mengingat istri beliau punya keterampilan menjahit, maka untuk menambah
penghasilan keluarga, beliau menabung agar bisa membeli mesin jahit bekas.
Alhamdulillah, order jahitan berkembang dan bisa mengajak beberapa muslimah untuk
ikut bergabung. Kadang seminggu sekali kami berbelanja untuk membeli kain yang dijual
kiloan. Dari kegiatan dan perjuangan inilah cikal bakal lahirnya usaha konveksi.
4. Mie Baso.
Menjual mie baso, inilah pekerjaan yang paling mengesankan. Beliau mengelola
usaha warung baso kecil-kecilan di Perumnas Sarijadi, bekerja sama dengan pamannya
selaku pemilik rumah. Setiap pukul empat subuh beliau sudah pergi ke Pasar Sederhana
untuk mencari tulang karena kuah yang enak harus dicampur dengan sumsum tulang.
Aktivitas berikutnya dilanjutkan dengan menggiling daging untuk bahan baso, dan pukul
sembilan pagi beliau baru bisa melayani pembeli. Karena beliau tak mau ketinggalan
shalat berjamaah, setiap kali adzan, warung baso beliau tinggalkan.
Beliau pergi shalat berjamaah di sebuah masjid yang letaknya agak jauh dari
warung, sementara pembeli beliau tinggalkan dan dipersilahkan memasukkan uang
bayarannya ke tempatnya. Memang tampaknya seperti mengajak pada kejujuran, tapi
hasilnya pembeli banyak yang bingung justru yang sering datang adalah yang mau
berkonsultasi. Akibatnya, tak jarang saya baru bisa pulang ke rumah sekitar jam sembilan
malam. Lelah sekali rasanya sementara hasilnya pun tak seberapa. Rupanya masyarakat
tak terbiasa dengan cara baru ini. Belum lagi badan yang selalu bau baso karena seharian
bergulat dengan baso. Yang menyedihkan, ternyata istri agak mual dan kurang suka
mencium bau baso. Akhirnya, tutuplah warung baso ini dengan segudang pengalamannya.
D. Prinsip hidup Aa Gym
Kunci kesuksesan Aa Gym dalam menjalankan roda bisnis di pesantrennya, hingga
telah berkembang menjadi 24 bidang usaha dalam 12 tahun, terletak pada pembangunan
kredibilitas para pengelolanya yang meliputi tiga aspek utama yaitu, nilai kejujuran,
kecakapan (profesionalisme), dan inovatif. Nilai kejujuran yang diajarkan meliputi ketepatan
dalam menepati janji, manajemen waktu, memiliki fakta dan data yang jelas, terbuka,
kemampuan mengevaluasi, rasa tanggung jawab dan pantang putus asa.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 19

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
Kecakapan dalam berbisnis ini selain diperlukan pendidikan yang penting juga adalah
pelatihan nyata. Seperti ditulis oleh Syafi’i Antonio dalam artikelnya yang menceritakan
tentang riwayat Rasulullah yang telah mendapat pendidikan entrepreneurship sejak usia 12
tahun, ketika bersama pamannya Abu Thalib melakukan perjalanan bisnis. Pada usia 17 tahun
Beliau telah diberi tanggung jawab untuk mengurus seluruh bisnis pamannya, dan mulai
merasakan persaingan dengan para pedagang yang lebih professional.
Menginjak usia 25 tahun Beliau mendapatkan dukungan finansial dari konglomerat
setempat Siti Khadijah yang kemudian menjadi istri Beliau. Nilai yang ketika yang
dikembangkan Daarut Tauhid yang juga dikenal dengan bengkel akhlak ini adalah inovatif.
Beberapa aspek pendidikannya antara lain melatih jiwa progressive, dengan menjadikan
perubahan ke arah yang lebih baik sebagai kewajiban massal, mengadakan studi banding,
melakukan pelatihan-pelatihan dan senantiasa memberikan rangsangan untuk melahirkan
sikap kreatif dan inovatif.
Ketiga nilai tersebut telah dilakukan secara integral di Daarut Tauhid. Bisnis bagi Aa
Gym akan terasa hambar jika nilai-nilai moral dikesampingkan, hanya akan menjadi materi
sebagai dewa yang dikejar dan diagung-agungkan, dan akhirnya akan melahirkan jiwa-jiwa
Brutus di setiap pelaku bisnis.
Aspek-aspek modal dalam bisnis sebetulnya telah diajarkan oleh Rasul jauh 15 abad
yang lalu, lewat sifat-sifat kerasulan yang dimiliki Beliau yaitu sidiq (benar), amanah
(terpercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh (komunikasi). Nilai-nilai moral ini bersifat
general truth, melintasi batas waktu, agama dan budaya. Jika disinergikan dengan strategi
bisnis yang tepat akan mampu membangun kepercayaan konsumen yang kuat. Kepercayaan
konsumen ini merupakan aset yang tidak ternilai.
Kepemimpinan yang berkembang umum di kalangan pesantren pada umumnya masih
tradisional, kyai sentries, komando tunggal, dan iklim demokrasi kurang berkembang
sehingga seringkali timbul blind faith di kalangan santri. Fungsi manajemen yang dijalankan
pun kurang mendapat sentuhan bahkan cenderung diabaikan. Pola kepemimpinan Darut
Tauhid tidak lagi menempatkan figur sebagai sentral. Aa Gym sebagai pemimpin pesantren
hadir hanya karena nilai khusus yang dimilikinya. Meminjam istilah Max Webber, pola
kepemimpinan yang lahir seperti ini karena otoritas karismatik. Kepemimpinan di Daarut
Tauhid telah menerapkan sistem pendelegasian kerja, sebagai pengalihan wewenang formal
manajer kepada bawahannya. Pemimpin diajarkan untuk memiliki sikap rendah hati dan mau
melayani, seperti pernah dikemukakan oleh A.M. Mangunhardjana SJ. Bahwa pada intinya
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 20

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
pemimpin adalah tugas pengabdian mereka menjalankan “the golden rule of leadership yaitu
knows the way, shows the way and goes the way”. Bagi beliau :
“Kalau kita mau sukses, kunci pertama adalah jujur, dengan bermodalkan kejujuran,
orang akan percaya kepada kita.Kedua, professional.Kita harus cakap sehingga siapapun
yang memerlukan kita merasa puas dengan yang kita kerjakan.Ketika, inovatif, artinya kita
harus mampu menciptakan sesuatu yang baru, jangan hanya menjiplak atau meniru yang
sudah ada.”
E. Visi dan misi Aa Gym
Visi Aa Gym dalam pembangunan perusahaan adalah menjadi perusahaan propesional
pemberdaya ekonomi masyarakat berlandaskan kebeningan hati yg terus menerus bersinegi &
memperbaiki diri untuk membangun masyarakat yg bermartabat,bersatu,& sejahtera misalnya
adalah memberdayakan ekonomi masyarakat untuk memberikan nilai tambah yg optimal,
membangun budaya yg propesionalisme yg terus menerus memperbaiki diri & berinovasi
membangun & memelihara citra positif perusahaan dgn karya fenomenal &
memasyarakatkan manajemen qolbu. Hal terwujud bukan atas kerja sendiri alias kerja tim &
pastinya atas pertolongan Allah SWT juga.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 21

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
BIOGRAFI Puspo wardoyo
A. Profil Singkat Puspo Wardoyo
Nama : Puspo Wardoyo
TTL : -
Agama : Islam
Pendidikan : -
B. Perjalanan Hidup Puspo Wardoyo
Bicara waralaba ayam bakar, ingat Wong Solo. Berdebat tentang Wardoyo, pemilik
Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Malah dalam banyak hal, nama lelaki ini lebih
beken ketimbang rumah makannya. Maklum, keberaniannya membuat acara Poligamy Award
di suatu hotel beberapa waktu lalu, menimbulkan pro dan kontra. Apakah ia kebablasan
dalam hal personal branding?
Hijrah membawa berkah
“Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini
tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak, Barang siapa keluar dari rumahnya dengan
maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya , kemudian kematian menimpanya (sebelum
sampai ketempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya disisi Allah. Dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”(An-Nisaa : 100)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 22

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
Setelah keluar dari PNS Puspo Wardoyo balik ke kampung halamannya di Solo.
Banyak saudara dan kawan bingung melihat Beliau pulang kampung dan membuka Ayam
Goreng kaki lima di Kleco Solo, bahkan tidak sedikit yang berolok. Dengan kesabaran dan
ketabahan, serta dibantu oleh 2 orang, Puspo Wardoyo menekuni usaha ini. Sedikit demi
sedikit usahanya berkembang. Usahanya ini termasuk perintis atau pionir kaki lima lesehan di
kota Solo (1986).
Perkembangan bisnis Puspo Wardoyo dimulai ketika suatu hari datang kawannya,
seorang penjual bakso di Medan (saat itu pulang ke Solo) menyampaikan bahwa prospek
bisnis rumah makan di Medan sangat bagus. Dengan enteng dia mengatakan bahwa Medan
itu tidak jauh, lebih dekat dibandingkan Semarang, perjalanan hanya 3,5 jam saja, demikian
dia memotivasi Puspo. Peluang ini akhirnya diambil dengan segala resiko. Karena
perhitungannya kalau di Solo terus, rasanya sulit untuk berkembang dengan pesat, mengingat
Solo waktu itu termasuk kota kecil (kurang hetereogen), persaingan sangat ketat, karena
sudah banyak Rumah Makan Ayam Goreng/Bakar yang sudahbesar.
Akhirnya usaha yang ada diteruskan oleh kawan Beliau dan sampai sekarang menjadi
Rumah Makan yang cukup terkenal di Solo (tetapi perkembangannya tidak pesat). Dengan
berbekal uang seadanya Puspo berangkat ke Medan. Karena modal tidak cukup, maka Puspo
berusaha mencari modal di Jakarta. Puspo Wardoyo memang keras dalam prinsip, Beliau
berprinsip tidak mau meminta-minta kepada siapapun untuk mendapatkan modal dalam
rangka mengembangkan bakat wirausahanya.
Pada suatu hari, Puspo membaca pengumuman di suatu surat kabar bahwa ada
lowongan menjadi GURU di Perguruan Wahidin Bagan siapi-api. Walaupun harus menjadi
guru lagi, Puspo bertekad bahwa dia bekerja mencari modal untuk membiayai bakatnya.
Akhirnya Puspo mendaftar dan diterima mengajar di perguruan Wahidin selama 2 tahun yaitu
tahun 1989-1991. Di tempat kerja inilah Puspo mendapatkan istri pertamanya, Rini Purwanti,
SE (alumnus FE UGM), yang merupakan teman seprofesi.
Dari hasil kerja selama dua tahun terkumpul uang sebesar Rp 2.400.000,-. Akhirnya
suami-istri Puspo Wardoyo berangkat ke Medan. Dari uang yang didapatkan, sebagian
digunakan untuk membeli sepeda motor, sebagian untuk kontrak rumah dan yang Rp
700.000,00 digunakan untuk modal kerja jualan Ayam Bakar Kaki Lima, yaitu di Jl SMA 2
Padang Golf Polonia Medan.
Puspo memilih untuk berjualan ayam bakar berdasar wasiat yang telah dia terima dari
ayahnya, padahal sebelumnya Puspo berjualan ayam goreng. Tiga hari sebelum ayahnya
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 23

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
meninggal, Ayahnya sempat berpesan agar berjualan ayam bakar dengan jaminan dari
ayahnya, bahwa kelak Beliau akan menjadi sukses. Wasiat dari ayahnya dilaksanakan betul.
Walaupun sudah ada pengalaman, awal-awal usahanya tidak langsung menuai hasil.
Saat itu Ayam Bakar belum ada di Medan, dan Puspo menjadi pionir bagi wirausaha ayam
bakar.Puspo hanya jualan nasi dan ayam bakar, tidak ada menu lainnya.Setiap harinya hanya
bisa menjual 3-4 ekor/hari.Puspo tidak mempunyai karyawan, semua dilakukan sendiri.Istri
juga tidak terlibat, mungkin waktu itu masih malu.Hal ini berjalan sampai hampir satu tahun.
Sedangkan istrinya melamar dosen di Politeknik USU Medan, dan kemudian
diterima.Melihat perkembangan yang kurang bagus, istrinya membujuk agar berhenti jualan
(karena malu), menganggap pekerjaan ini remeh.
Ajakan untuk berhenti dari usaha jualan ayam bakar tidak hanya datang dari istrinya,
namun juga mertua Beliau dan memintanya untuk menjadi guru kembali.Banyak kendala
yang sering melanda, namun tak membuatnya patah arang.Suatu ketika, makanan yang sudah
dimasak di rumah, tumpah di jalan karena jalanan licin sehabis hujan, sehingga terpaksa
pulang dan masak lagi. Juga sering seharian hujan tidak berhenti, sehingga tidak ada tamu
yang datang. Itu semua adalah cerita-cerita pahit yang justru membuat cambuk pada Puspo.
Dengan kesabaran, tekad yang bulat, kerja keras, tak patah arang, dan usaha yang ingin
selalu maju, Beliau terus berjualan serta terus meyakinkan istri bahwa usaha ini Insya Allah
akan maju. Pelan tapi pasti, usahanya sudah mulai tampak kemajuannya. Sadar akan
perkembangan ini Puspo mulai mempekerjakan 2 karyawan untuk membantu.
Walaupun sudah mempunyai karyawan, pekerjaan-pekerjaan utama tetap dikerjakan
sendiri, terutama menyangkut masakan karena puspo merasa harus menjaga kualitas (quality
control).
Sampai suatu saat kesabarannya diuji, salah satu rumah karyawatinya akan disita oleh
Rentenir, karena tidak sanggup membayar. Puspo pada saat itu hanya memiliki uang sebesar
uang Rp 1.300.000,- di BRI. Setelah bercerita kepada istrinya, kemudian Puspo mengambil
keputusan untuk membantu karyawannya tersebut, walaupun dengan berat hati karena uang
tersebut adalah hasilnya berjualan ayam bakar.
Merasa terima kasih, karyawati tersebut membawa seorang wartawan yang merupakan
kawan suaminya. Akhirnya ditulislah sebuah profile “Sarjana Buka Ayam Bakar Wong Solo”
di koran Waspada Medan. Ternyata, obrolan dengan wartawan tersebut menjadi headline.
Keesokan harinya, ratusan konsumen mendatangi warung Puspo. Seratus potong ayam ludes
terjual hari itu juga dan terus meningkat hingga 200 potong pada hari-hari berikutnya. Omzet
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 24

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
juga ikut membubung menjadi sekitar Rp 350 ribu/hari. Momen ini sekaligus menyadarkan
Puspo akan dua hal, yakni : a)Di dalam berjualan/berbisnis kita harus melakukan promosi dan
publikasi serta membuat sensasi-sensasi sehingga nama kita bisa dikenal di masyarakat; b)
Sisihkan sebagian uang kita atau keuntungan kita untuk orang lain yang membutuhkan.
Goleko Jeneng dulu, Jenang Belakangan
Itu adalah pepatah jawa, jeneng artinya Nama,
sedangkan Jenang (pulut/ketan) artinya uang atau
keuntungan atau hasil. Jadi kalau kita mau sukses
janganlah tergesa-gesa untuk menikmati hasilnya tapi
lebih pada bangunlah nama /brand /merk terlebih
dahulu. Kalau Nama /brand /merk kita sudah kuat
maka jenang/uang/hasil akan mengikuti kita.
Bisnis rumah makan merupakan bisnis jasa, disamping kualitas makanan (cita rasa harus
enak), beda dengan lainnya (diferensiasi), ada hal-hal penting yang harus diperhatikan yaitu,
pelayanan, dan Value (nilai). Nama/brand sangat terkait dengan value. Value bisa di tafsirkan
sebagai gengsi.
Awalnya tamu-tamu Puspo malu menyebut mereka makan di Wong Solo, tetapi
sekarang banyak tamu bangga kalau mereka makan di Wong Solo. Kasus ini benar-benar
terjadi, dan ini berkaitan dengan gengsi tadi. Untuk membangun brand/nama (image
building) kita harus berani mengeluarkan biaya yang jumlahnya tidak kecil. Kasus seperti
rumah makan yang konsumennya sifatnya masal (banyak) peran brand ini sangat besar,
sehingga brand harus dibangun dan dijaga terus menerus.
Puspo selalu membuat suasana rumah makannya selalu tampak baru. Dengan
pengecatan, renovasi di sana-sini, penambahan ornamen-ornamen sehingga tamu kalau
datang akan senang. Orang lain kadang melihat hal ini adalah pemborosan, atau mutlak
sebagai cost (biaya), tetapi Puspo melihat ini adalah investasi yang nantinya akan sangat
mempengaruhi masa depan rumah makannya. Ini salah satu cara Puspo menjaga gengsi tadi
dan juga membangun image.
Puspo selalu berusaha bagaimana membuat tamunya kerasan dan mau kembali lagi.
Puspo selalu menempatkan diri sebagai abdi/pelayan di hadapan tamu. Puspo
memperlakukan pelanggan-pelanggannya seperti saudara, dia selalu berusaha untuk
mengetahui nama-nama mereka sehingga hubungan dengan pelanggan terasa akrab, Puspo
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 25

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
selalu berusaha mengetahui nama-nama pelanggan dengan cara pura-pura ada yang mencari
walaupun salah, untuk kesempatan tanya nama, selanjutnya dia selalu menegur dan menyapa
dengan nama agar merasa bangga diantara teman-teman tamunya.
Puspo juga selalu bertanya apa keluahan para tamunya selama ini. Masukan-masukan
pelanggan juga dia perhatikan untuk terus memperbaiki pelayanan. Banyak tamu Puspo yang
datang di samping makan tentunya, juga untuk bersilaturahmi dengannya. Bahkan lucunya
setelah makan pelanggannya mengucapkan terima kasih. Bahkan kalau pelanggannya lama (1
minggu) tidak datang, mereka minta maaf dan dengan berbagai alasan seperti keluar kota,
sedang sibuk, atau alasan lainnya. Dan 75% lebih pelanggan-pelanggan Puspo masih setia
datang di outlet Wong Solo dimanapun berada sampai sekarang.
Sedikit-demi sedikit jumlah menu Puspo tambah sehingga lebih bervariasi sehingga
tamu mempunyai banyak pilihan. Satu cacatan penting, sebelum menu ini ditampilkan Puspo
selalu melakukan uji coba berkali-kali sampai mendapatkan rasa yang benar-benar cocok,
baru menu itu ditampilkan, sehingga dia sangat hati-hati dalam hal ini. Untuk penampilan
karyawan sedikit demi sedikit juga diperbaiki, yang sebelumnya tidak pakai seragam,
sekarang memakai seragam sehingga penampilan lebih bagus. Semua usaha-usaha di atas
ujung-ujungnya adalah membangun image (citra).
Di samping usaha-usaha yang sifatnya internal, Puspo juga melakukan promosi secara
tidak langsung/terselubung lewat tulisan-tulisan Puspo di koran seperti profil-profil bisnis.
Dengan tulisan ini menurutnya lebih bagus, artinya lebih masuk ke dalam pikiran konsumen
daripada harus menawarkan diri secara vulgar misal, “Datanglah ke Rumah Makan Saya,
Yang Enak, Murah, Kualitas Bagus”.
C. Filosofi Hidup dan Bisnis
Berbicara mengenai filosofi, Puspo sebenarnya mempunyai suatu pandangan yang
sederhana tetapi maknanya sangat dalam bahwa hidup ya bisnis, bisnis ya ibadah, hidup ya
ibadah, jadi ketiganya walaupun secara istilah berbeda tetapi baginya mempunyai makna
sama, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang
dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih ?, ( yaitu) : Kamu beriman kepada Allah
dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik
bagi kamu jika kamu mengetahui.” (QS; Ash Shaff : 10-11)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 26

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
“Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku
(ibadah)” (QS: Adz-dzaariyat : 56)
Dua ayat di atas jelas bahwa antara hidup, bisnis, ibadah itu merupakan satu kesatuan
yang tak terpisahkan. Kunci sukses Ayam Bakar Wong Solo tidak lepas dari hukum-hukum
Allah dan Puspo memahami bahwa hal terpenting dalam menjalankan roda perniagaannya
adalah bagaimana suatu pekerjaan tersebut justru dapat menyelamatkan diri dari siksa api
neraka. Sehingga insan Ayam Bakar Wong Solo memandang Bekerja Adalah beribadah. Di
setiap outlet tersedia sarana peribadatan berupa Mushalla dan mewajibkan pendalaman
Agama bagi para staff dan karyawan secara terus-menerus.
Jadi tujuan sukses insan Ayam Bakar Wong Solo yaitu usaha profesional yang maju
dan islami dalam rangka terhindarnya insan Ayam Bakar Wong Solo dari azab yang pedih
dan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, serta sukses dunia dan akhirat.
Di samping berbisnis tentu Puspo juga harus mengurus rumah tangga (istri dan anak-anak)
karena Puspo merasa dirinya adalah suami (kepala keluarga). Kalau rumah tangga ini tidak
dimanage, bisnis kita pasti akan kacau. Sadar akan hal ini, dari awal Puspo sudah sepakat
dengan istri bahwa resiko kariernya adalah seperti ini, maka dia ingin menjalaninya dengan
ikhlas.
D. Dipercaya Lembaga Keuangan
Usaha yang Puspo geluti terus berkembang dan berkembang dan akhirnya, pertengahan
tahun 1993, BNI menawarkan bantuan pinjaman tanpa agunan (bantuan pegel kop/pengusaha
golongan lemah dan koperasi) sebesar Rp 2 juta tanpa Puspo mengajukan permohonan
pinjaman sebab memang tak butuh. Namun, Puspo setuju dan menggunakannya untuk
memperluas warung sekaligus mengganti kompor minyaknya dengan kompor gas yang lebih
modern.
Penambahan fasilitas semakin membuat usaha terus berkembang dan akhirnya Puspo
menjadi anak emas BNI, berbagai fasilitas ditawarkan dalam rangka pengembangan usahanya
tersebut.
Melihat prospek bisnis yang cukup bagus, pada tahun 1997, lembaga keuangan non
bank, yaitu PT Sarana Sumut Ventura (PT SSUV), tertarik untuk membiayainya. Gayung
bersambut, Puspo memang telah mempunyai niat untuk mengembangkan RM Ayam Bakar
Wong Solo Go nasional. Bersama PT SSUV, RM Wong Solo mulai mengawali program Go
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 27

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
Nasionalnya dengan membuka gerainya di Sumatera (Medan, Pekanbaru), Jawa (Surabaya,
Solo, Semarang, Ungaran, Yogyakarta, dan Malang). Sedangkan Bali bekerjasama dengan
PT Sarana Bali Ventura (PT SBV).
Memasuki tahun 2002 RM Wong Solo mulai memasuki Ibu kota Jakarta. “Kepung
Jakarta”, menjadi tekad bulat untuk mengusai pasar ibu kota (makanan tradisional). Beberapa
investor perorangan mulai bergabung. Mereka mengadakan patungan dengan
rekan/kawannya untuk membuka RM Wong Solo di Jakarta ( Kalimalang, Bintaro, Cibubur,
Bogor, Fatmawati, Semanggi Pluit dan seterusnya)
Melihat perkembangan outlet-outlet di Jakarta yang cukup menjanjikan, lembaga
keuangan PT Permodalan Nasional Madani Venture Capital, Bank BNI Syariah, Bank
Muamalat tertarik untuk membiayai pengembangan RM Wong Solo dalam rangka Go
Nasional dan internasional.
Puspo selalu berusaha untuk menjaga amanah orang yang percaya kepadanya. Puspo
selalu berusaha untuk membayar tepat waktu kemudian menggunakannya sesuai dengan
rencana atau proposal.
E. Perkembangan Usaha
Sampai saat ini RM Wong Solo telah memiliki 27 outlet yang tersebar di kota-kota
besar di Sumatera, Jawa, dan Bali. RM Wong Solo masih tetap memfokuskan usahanya di
bidang restoran, belum ada niat untuk diversifikasi usaha. Di tahun 2002 RM Wong Solo
telah membuka gerainya di Kota Jakarta tepatnya pada tanggal 24 Januari 2002, tepatnya di Jl
Meruya hilir 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat. Kehadiran RM Wong Solo di Ibu kota Jakarta ini
mendapat sambutan yang cukup bagus. Hal ini dapat dilihat mulai pembukaan sampai saat
ini, banyak tamu rela antri menunggu tempat duduk yang kosong untuk menikmati menu-
menu RM Wong Solo, terutama hari sabtu, minggu, dan hari-hari libur nasional.
Melihat perkembangan yang cukup bagus tersebut maka Wong Solo menambah
outletnya yang ke dua di Jakarta yaitu, di Jl Kalimalang Kav DKI A-2 no 8/9 pondok kelapa
Jakarta Timur pada tanggal 7 Maret 2002, serta outletnya yang ketiga di Jakarta yaitu di
kawasan Bintaro Jaya sektor VII tanggal 11 Juli 2002, Jakarta Selatan, kemudian menyusul di
Cibubur, Bandung, Pondok Gede, Kelapa Gading, Fatmawati, kafe Semanggi, Pluit,
Rawamangun. Bogor, Kedoya, Casablanca, dan Cikarang.
Pada targetnya tahun 2005 RM Wong Solo akan membuka 25 outlet di wilayah
Jabotabek, RM Wong Solo menggunakan strategi “Kepung Jakarta“ artinya Wong Solo
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 28

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
memasuki Jakarta dimulai dari daerah pinggiran Jakarta. Dengan strategi ini diharapkan
Wong Solo akan “menguasai” Jakarta dari pinggiran. Target itu memang tidak terlalu
berlebihan mengingat potensi Jakarta yang sangat besar. Hal ini juga didukung oleh
keberadaan Wong Solo yang telah memiliki jaringan yang luas dari Medan sampai Bali,
adanya standarisasi bumbu dan rasa, serta sistem operasional yang sudah dibakukan.
Sedangkan untuk luar Jawa dan Sumatera RM Wong Solo mengembangkan outletnya di
Batam, Pontianak Balikpapan, Makasar.
RM Wong Solo juga terus bertekad mengembangkan gerainya baik di Luar negeri
(Malaysia dan Singapura). Negara-negara tersebut dipilih karena alasan serumpun artinya
selera makannya tidak jauh berbeda dengan bangsa kita. Khusus untuk Malaysia, RM Wong
Solo sudah begitu dikenal, terutama yang ada di Medan dan Pekanbaru. Sudah banyak sekali
wisatawan Malaysia yang yang datang di RM Wong Solo, bahkan boleh dibilang seminggu
sekali wisatawan Malaysia datang. Bahkan ada cerita, ketika rombongan Malaysia datang ke
Surabaya, oleh Tour Guide-nya diajak makan ke suatu restoran. Mereka menolak dan minta
makan di RM Wong Solo. Tour Guide-nya bingung apakah di Surabaya ada RM Wong Solo?
(waktu itu RM Wong Solo Surabaya baru saja dibuka).
Akhirnya dicarilah RM Wong Solo dan ketemu. Ketenaran RM Wong Solo di
masyarakat Malaysia tidak bisa dipungkiri salah satunya adalah peran media elektronik
terutama TV yaitu TV3 dan TV1. RM Wong Solo pernah dimuat di acara niaga tahun 1998 di
TV 3 dengan durasi ± 15 menit selama dua kali. Dan di tahun 2001 ini juga diliput oleh TV1
Malaysia dan disiarkan pada acara Salam Nusantara selama lebih kurang 15 menit juga.
Banyak pengusaha dari negeri jiran itu untuk membeli Wong Solo. Di samping
mengembangkan outlet stand alone (berdiri sendiri), ke depan Wong Solo juga
mengembangkan usahanya di mallmall dan super market. Hal ini penting terhadap
perkembangan ke depan mengingat orang cenderung untuk melakukan hal-hal yang bersifat
efisien mengingat terbatasanya waktu, tenaga, dan biaya. Trend ke depan orang cenderung
melakukan one stop shoping, dan mall menjadi pilihan utama.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 29

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
RaNGKUMAN
Sukses itu bukan teori, namun didapat dari perjuangan dan kerja keras, serta dilandasi
keyakinan kuat untuk mewujudkan cita-cita. Bob Sadino adalah contoh nyata bahwa setiap
orang bisa sukses asal mau membayar “harga” dengan perjuangan tanpa henti.
Dalam berusaha, Bob Sadino mempunyai pandangan berbeda dengan orang-orang
kebanyakan. Baginya, ketika mulai suatu usaha, kita tidak boleh terlalu banyak memikirkan
resiko, ketika kita memikirkan resiko, maka kita tidak akan pernah bisa memulai suatu usaha
akibat takut terkena resiko. Bahkan, Beliau berani mengambil resiko yang sebesar-besarnya,
triknya adalah bagaiman kita merubah resiko yang besar tersebut menjadi sesuatu yang lain.
“Sesuatu yang lain” itu bukan selalu berarti uang, namun sesuatu itu bisa berarti kebahagiaan,
dll. Bukankah semakin besar resiko yang akan diambil, maka keuntungan yang didapatkan
akan semakin besar?
Kunci sukses untuk berusaha adalah kerja keras, pantang menyerah, dan jangan pernah
takut untuk gagal. Seorang pengusaha juga harus dapat melihat peluang, kemudian memenuhi
peluang tersebut. Sebuah prinsip sukses yang sering diucapkan oleh Beliau adalah :
“Jadilah yang pertama. Jika tidak, jadilah yang terbaik. Jika masih tidak juga,
jadilah yang berbeda.”
AA Gym pun mengutarakan hal yang tidak jauh berbeda dengan Bob Sadino, Beliau
berkata :
“Kalau kita mau sukses, kunci pertama adalah jujur, dengan bermodalkan
kejujuran, orang akan percaya kepada kita.
Kedua, professional. Kita harus cakap sehingga siapapun yang memerlukan kita
merasa puas dengan yang kita kerjakan.
Ketiga, inovatif, artinya kita harus mampu menciptakan sesuatu yang baru, jangan
hanya menjiplak atau meniru yang sudah ada.”
Ini adalah sesuatu yang patut kita ambil dan kita teladani dari pengusaha – pengusaha
tersebut untuk menjalani kehidupan kita. Kiat – kiat sukses mereka belum tentu cocok dengan
pribadi kita, sehingga kita sebaiknya menentukan kiat – kita sukses kita sendiri tetapi kita
harus belajar dari mereka yang telah sukses.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 30

Tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek
daftar pustaka
1. http://pondok-cerita.blogspot.com/2009/06/bodoh-vs-pintar-ala-bob-sadino.html
2. http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=mbipb-
12312421421421412-ariefrahma-546&newtheme=gray
3. http://wongsolo.com
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR – BATAN 31