PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB...

71
PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP KELAS IX SE-KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2015/2016 (Skripsi) Oleh ANA RIANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2016

Transcript of PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP KELAS IXSE-KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN AJARAN 2015/2016

(Skripsi)

OlehANA RIANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2016

Page 2: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

ii

ABSTRAK

PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP KELAS IXSE- KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh

ANA RIANTI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi literasi sains siswa kelas IX

SMP se- Kecamatan Pagelaran, dan faktor - faktor yang berpengaruh terhadap

kompetensi literasi sains siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari 341 siswa kelas

IX yang berasal dari siswa SMP se- Kecamatan Pagelaran pada tahun ajaran

2015/2016 yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal PISA

2006, angket guru dan angket siswa. Data kuantitatif berupa kompetensi literasi

sains siswa yang diperoleh dari jawaban siswa pada soal PISA 2006 dan dianalisis

dengan melakukan perhitungan rerata skor dan diinterpretasikan ke dalam tabel

kriteria. Data kualitatif berupa faktor - faktor berpengaruh terhadap kompetensi

literasi sains siswa yang diperoleh dari jawaban siswa pada angket kemudian

Page 3: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

iii

dianalisis dengan menghitung persentase dan diinterpretasikan ke dalam tabel

kriteria.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kompetensi literasi sains siswa termasuk

dalam kriteria “sangat rendah” dengan skor rerata 33,60. Kompetensi literasi sains

berdasarkan status sekolah menunjukkan siswa di sekolah negeri memiliki

kompetensi literasi lebih tinggi dibandingkan siswa di sekolah swasta. Sedangkan

kompetensi literasi berdasarkan gender, siswa perempuan memiliki kompetensi

literasi lebih tinggi dibandingkan siswa laki-laki. Kompetensi literasi sains siswa

ditinjau dari soal PISA menunjukkan bahwa aspek “mengidentifikasi

permasalahan ilmiah” merupakan aspek yang paling banyak dikuasai siswa,

Aspek “menggunakan bukti-bukti ilmiah” merupakan aspek yang paling sedikit

dikuasai siswa. Adapun faktor internal yang mempengaruhi kompetensi literasi

sains siswa adalah minat siswa untuk melanjutkan sekolah. Faktor motivasi dan

kebiasaan belajar tidak berpengaruh terhadap kompetensi literasi sains siswa.

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah proses pembelajaran guru

dikelas, fasilitas pembelajaran IPA, latar belakang pendidikan orang tua,

bimbingan orang tua dirumah, dan profesionalisme guru.

Kunci : literasi sains, status sekolah, gender

Page 4: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP KELAS IXSE-KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh

ANA RIANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan BiologiJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2016

Page 5: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan
Page 6: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan
Page 7: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan
Page 8: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pagelaran pada tanggal 06 juli 1994.

Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, buah hati

dari pasangan Bapak Yurianto dan Ibu Sur Amnah. No

handphone penulis yaitu 085758615290/082280538179.

Penulis mengawali pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri 4 Patoman yang

diselesaikan pada tahun 2006, kemudian melanjutkan di SMP Negeri 1 Pagelaran

yang diselesaikan pada tahun 2009, dan lulus dari Madrasah Aliyah Swasta

Alfatah pada tahun 2012. Pada tahun 2012, Penulis diterima sebagai mahasiswa

Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program

Studi Pendidikan Biologi melalui jalur SNMPTN.

Selama menempuh pendidikan di Prodi Biologi, penulis memiliki pengalaman

organisasi dan aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa diantaranya Forum

Pembinaan dan Pengkajian Islam (FPPI) sebagai anggota bidang kaderisasi

(2013) dan Himasakta sebagai anggota bidang kerohanian (2014). Selain itu

penulis juga aktif dibeberapa organisasi eksternal kampus diantaranya Forum

Komunikasi Mahasiswa Hizbullah (FKMH) pada tahun 2013/2015 dan program

pengabdian Almumtaz di ponpes Alfatah tahun 2014/2016. Selain itu penulis juga

aktif menjadi asisten praktikum untuk beberapa mata kuliah.

Page 9: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

MOTO

“Dan seandainya pohon – pohon di bumi menjadi pena dan

laut (menjadi tinta). Ditambahkan kepadanya tujuh laut

(lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya

(dituliskan) kalimat Allah, sesungguhnya Allah Maha

Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Q.S Al Luqman: 27)

“ Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,

melainkan kaum yang kafir “ (Q.S Yusuf : 87)

“ Hai orang – orang beriman, jadikan sabar dan sholatmu

sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-

orang yang sabar” (Q.S Al Baqarah: 153)

Man Jadda wajada (Barang siapa bersungguh – sungguh

pasti akan mendapatkan hasil)

Page 10: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

Dengan Menyebut Nama ALLAH yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN

Segala puji hanya milik Allah SWT, Sang pemberi hidupSholawat serta salam selalu tercurah kepada Baginda Rasullulllah Muhammad Saw.Dengan Ridho Allah SWT, Kupersembahkan karya tulis ini sebagai tanda bakti cinta

kasihku kepada :

Kedua orang tuaku tercinta, Ayah dan Ibu yang selama ini mendoakanku, menuntun ku dijalan- NYA, selalu memberikan cinta dan kasih sayang serta dukungan yang tiada henti demi

tercapainya asa dan impianku. Cinta dan kasih mu tiada mungkin dapat kubalas hanyadengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Namun semoga ini

menjadi langkah awal ku untuk membuat simpul senyum dan kebahagiaan untukmu ayah danibu

Adik-adikku tersayang Rizky Setiawan dan Fikri Faqihhudin , Tiada hal yang palingberharga selain berkumpul bersama kalian, meskipun terkadang pertengkaran kecil muncul

diantara kita. Maafkan mbamu ini yang belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tetapipercayalah mba akan menjadi yang terbaik untuk kalian.

Bulek Rina Prihatin, mbah Buriyah, Nenek Sainunah serta seluruh keluarga besarku

Sahabat terbaikku Dwi Nashri Hasan, yang selalu bersedia mendengarkan keluh kesah, asadan semua ceritaku

teman dan kakak senior terbaikku yang selama ini membantuku berproses menuju kedewasaandan menjadi pribadi yang baik,

Seluruh Dosen yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan hingga aku berhasil.

Almamater tercinta, Universitas Lampung

Page 11: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

xi

SANWACANA

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Profil Kompetensi

Literasi Sains Siswa SMP Kelas IX Se-Kecamatan Pagelaran Kabupaten

Pringsewu Tahun Ajaran 2015/2016”. Penulis menyadari bahwa terdapat

banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku Pembimbing I sekaligus pembimbing

akademik, atas kesabarannya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan

motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

4. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi sekaligus sebagai pembimbing II atas bimbingan, saran dan kritik

kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembahas terima kasih atas saran dan

perbaikan yang telah diberikan.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Biologi dan

Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Page 12: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

xii

Universitas Lampung, terima kasih atas ilmu dan wawasan yang telah

diberikan kepada penulis;

7. Seluruh Kepala sekolah SMP yang ada di Kecamatan Pagelaran, serta

bapak dan ibu guru mata pelajaran IPA yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu. Terima kasih telah ikut membantu penulis dalam

melaksanakan penelitian.

8. Seluruh guruku, terima kasih atas segala ilmu dan wawasan yang kalian

ajarkan kepadaku, sehingga menghantarku menuju kematangan berfikir

dan bertindak serta memiliki kepribadian baik.

9. Keluarga besar Pendidikan Biologi dari angkatan 2008 – 2015, terima

kasih atas doa, saran serta dukungan yang kalian berikan.

10. Sahabat lingkar hati, rekan KKN-KT pekon Biha, keluarga blitzma,

keluarga FKMH, terima kasih telah membentuk episode-episode

pengalaman dan pembelajaran tak terlupakan.

11. Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan mendapat pahala serta balasan

dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Aamiin.

Bandar Lampung, Juni 2016

Penulis,

Ana Rianti

Page 13: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1B. Rumusan Masalah.............................................................................. 6C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7E. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................. 8F. Kerangka Fikir ................................................................................... 9

11. TINJAUAN PUSTAKAA. Kurikulum dan Pembelajaran IPA ..................................................... 13B. Literasi Sains dan PISA ..................................................................... 23C. Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap Literasi Sains............. 31

III. METODE PENELITIANA. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 34B. Populasi dan Sampel Peneltian ............................................................ 34C. Desain Penelitian.................................................................................. 35D. Prosedur Penelitian............................................................................... 36E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data .................................................... 37F. Teknik Analisis Data............................................................................ 41

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ................................................................................... 45B. Pembahasan.......................................................................................... 60

V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ............................................................................................. 76B. Saran ................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

xiv

LAMPIRAN

1. Pemetaan Soal ...................................................................................... 88

2. Naskah Soal Tes Literasi Sains ............................................................ 91

3. Rubrik Penilaian Tes Literasi Sains ..................................................... 106

4. Kuisioner Siswa.................................................................................... 111

5. Rubrik dan Kisi-Kisi Kuisioner siswa....................................................114

6. Kuisioner Guru .......................................................................................117

7. Rubrik dan Kisi-Kisi Kuisioner Guru .................................................. 118

8. Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ................. 120

9. Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Setiap Aspek. .................... 121

10. Hasil Uji Normalitas. ........................................................................... 123

11. Hasil Uji Independent Sample t- Test dan Uji U ................................. 127

12. Dokumentasi Proses Mengerjakan Soal dan mengisi angket .............. 131

Page 15: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perbandingan literasi sains pada tahun 2000 dan 2003........................ 28

2. Perbandingan literasi sains pada tahun 2006 2009 .............................. 29

3. Data populasi dan sampel .................................................................... 35

4. Pemetaan Soal PISA ............................................................................ 38

5. Indikator pencapaian kompetensi menurut PISA 2006........................ 39

6. Kisi-kisi lembar kuisioner siswa....................................................... ... 40

7. Kisi- kisi lembar kuisioner guru........................................................... 40

8. Kriteria interpretasi skor tes ................................................................. 42

9. Kriteria interpretasi skor kuisioner ...................................................... 44

10. Kompetensi literasi sains siswa di setiap sekolah ................................ 47

11. Kompetensi literasi sains berdasarkan status sekolah.......................... 49

12. Kompetensi literasi sains berdasarkan gender ..................................... 50

13. Faktor motivasi dan kebiasaan belajar IPA.......................................... 52

14. Minat siswa untuk melanjutkan sekolah .............................................. 53

15. Faktor-faktor dalam proses pembelajaran IPA .................................... 54

16. Faktor pendidikan terakhir orang tua (Ayah)....................................... 56

17. Faktor intensitas bimbingan orangtua dalam belajar .......................... 57

18. Faktor fasilitas belajar IPA di sekolah ................................................ 57

19. Faktor profesionalisme guru pada setiap sekolah ............................... 59

Page 16: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ....................................................................... 12

Page 17: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi saat ini menyebabkan kemajuan teknologi tidak bisa dihindari

dalam kehidupan ini. Dwiningrum (dalam Ngafifi, 2014: 34) menyatakan

bahwa perkembangan dunia IPTEK telah memberikan sumbangsih terhadap

kemajuan peradaban umat manusia. Kemajuan teknologi memberikan banyak

kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan manusia. Menurut Rahayu

(2014: 1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya

memberikan kemudahan dan dampak positif bagi manusia. Namun seringkali

dibarengi dengan permasalahan – permasalahan baru terkait etika, moral, dan

isu-isu global yang dapat mengancam martabat dan kelangsungan hidup

manusia.

Perkembangan teknologi juga berpengaruh terhadap meningkatnya daya saing

dan kompetisi individu didalam masyarakat. Salah satu upaya untuk mampu

bertahan dan menyesuaikan diri dalam kemajuan era globalisasi yaitu

memiliki kemampuan literasi sains (Alam, Utari, dan Karim, 2015: 317).

Pendidikan memiliki peranan penting dalam menyiapkan sumber daya

manusia berkualitas. Pendidikan diharapkan mampu menumbuhkan

keterampilan berpikir logis, berpikir kritis, kreatif, berinisiatif dan adaptif

Page 18: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

2

terhadap perubahan dan perkembangan. Keterampilan-keterampilan tersebut

akan menghantarkan siswa memiliki kemampuan literasi sains (Ngertini,

Sadia dan Yudana, 2013: 2). Literasi sains menurut Firman (dalam Herdianti,

2013: 1) didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan

sains, mengidentifikasikan pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan

bukti-bukti, kemampuan memahami dan membuat keputusan berkenaan

dengan alam serta perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas

manusia.

Literasi sains merupakan kunci dari pembelajarn IPA. Wenning (dalam Arief,

2015: 167) mengemukakan bahwa pentingnya literasi sains berhubungan

dengan bagaimana siswa mampu menghargai alam dengan memanfaatkan

sains dan teknologi yang dikuasainya. Siswa yang berliterasi sains akan

menjaga dan menghargai alam, mengetahui tujuan dan batasan antara sains

dan teknologi, dan mempunyai ide dan solusi mengenai persoalan yang

berhubungan dengan sains dan teknologi. Toharudin, Hendrawati, dan

Rustaman (2011: 3) menyatakan bahwa kemampuan literasi sains dapat

membantu siswa dalam memahami lingkungan hidup, kesehatan, ekonomi,

dan masalah-masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat modern yang sangat

bergantung pada teknologi dan kemajuan, serta perkembangan ilmu

pengetahuan. Jika siswa tidak memiliki dan menguasai literasi sains tentunya

akan sulit untuk menyesuaikan diri dan bersaing dalam lingkungan

masyarakat modern yang sangat bergantung pada teknologi.

Page 19: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

3

Kompetensi literasi sains merupakan salah satu ranah studi Programme for

Internasional Student Assessment (PISA). Penilaian PISA pertama kali

dilaksanakan pada tahun 2000 dengan peserta sebanyak 41 negara (Hariadi,

2009: 2). Menurut Novita (dalam Sulastri, Johar dan Munzir, 2014: 13) PISA

merupakan salah satu penilaian tingkat internasional yang diselenggarakan

setiap tiga tahun sekali, melibatkan siswa berusia 15 tahun. Tujuan dari

penilaian ini adalah mengevaluasi dan mengumpulkan informasi siswa terkait

kemampuan membaca, matematika, dan literasi sains. untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Selain itu,

PISA juga bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari

Melalui penilaian PISA dapat diketahui gambaran kemampuan literasi sains

dunia. Setelah diukur melalui tes PISA, beberapa negara di dunia yang

bergabung dalam OECD terbukti memiliki kemampuan literasi sains berkategori

rendah. Dari hasil PISA 2012 hanya 1 % siswa dari seluruh anggota OECD

yang memiliki kemampuan literasi sains tingkat tinggi. Sedangkan 18 % siswa

anggota OECD memiliki kemampuan literasi sains tingkat rendah.

Shanghai-China menduduki peringkat teratas dari 65 negara yang tergabung

sebagai negara peserta dengan skor 580 poin (Thomson, Hillman dan Bortoli

2013: 125)

Indonesia merupakan salah satu negara yang secara rutin mengikuti PISA.

Namun sangat disayangkan, prestasi Indonesia selalu berada di bawah standar

internasional yang telah ditetapkan. Pada tahun 2006, Indonesia berada pada

Page 20: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

4

urutan ke- 53 dari 57 negara peserta. Sedangkan pada tahun 2009, kemampuan

literasi sains anak Indonesia berada pada peringkat ke- 62 dari 65 negara

peserta (Zuriyani, 2003: 5). Selanjutnya, berdasarkan laporan hasil PISA 2012

dituliskan bahwa rata-rata nilai sains siswa Indonesia adalah 382, dimana

Indonesia menempati peringkat kedua terbawah dari seluruh negara peserta

PISA (OECD, 2014: 37). Rerata skor siswa Indonesia selalu dibawah rerata

skor Internasional, hal ini mencerminkan bahwa literasi sains siswa Indonesia

masih rendah (Wasih, 2013: 12).

Penelitian yang dilakukan Anggraini (2014: 169) mengenai kemampuan

literasi sains siswa kelas X di Solok menunjukkan bahwa capaian literasi sains

siswa masuk dalam kategori rendah. Dari hasil penelitian diketahui bahwa

siswa belum mampu mengidentifikasi masalah, menjelaskan dan menerapkan

pengetahuan ilmiah serta menghubungkan konsep yang dimilikinya dengan

kehidupan sehari-hari, Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Odja dan

Payu (2014: 42-45) menunjukkan hasil serupa. Kemampuan literasi sains

siswa barada pada kategori nominal Pada kategori ini siswa hanya mampu

menyatakan satuju atau tidak setuju terhadap pernyataan orang lain, siswa

tidak dapat memunculkan pernyataan berdasarkan pemikiran sendiri.

Rendahnya kemampuan literasi sains siswa Indonesia ini dipengaruhi oleh

banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain kurikulum dan sistem

pendidikan, pemilihan metode dan model pengajaran oleh guru, sarana dan

fasilitas belajar, sumber belajar, bahan ajar, dan lain sebagainya (Kurnia,

Zulherman, dan Fathurohman, 2014: 1). Hal ini diperkuat oleh pernyataan

Page 21: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

5

Trianto (dalam Fitriani, Hairida, dan Lestari, 2014: 2) bahwa proses

pembelajaran sains di sekolah–sekolah Indonesia kurang melatih literasi sains

siswa. Pembelajaran sains saat ini cendrung hanya menghafalkan konsep, teori

dan hukum saja. Sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan

pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

Rendahnya kemampuan literasi sains siswa, menurut Sardiman (dalam

Bagiarta, Karyasa, dan Suardana, 2015: 3) dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu

faktor individual dan faktor sosial. Motivasi berprestasi merupakan faktor

individual yang berasal dari dalam diri siswa. Sedangkan menurut Guswita

(2014: 3) banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor

tersebut diantaranya faktor internal dan faktor eksternal. Kurangnya minat,

motivasi, kesulitan mengatur waktu belajar merupakan beberapa contoh faktor

internal yang mempengaruhi hasil belajar. Sedangkan faktor eksternal

diantaranya yaitu kurang mendapat perhatian orang tua, lingkungan yang

kurang mendukung sehingga menyebabkan anak malas belajar.

Berkaitan dengan rendahnya literasi sains siswa Indonesia, perlu dilakukan upaya

perbaikan terhadap pembelajaran sains di sekolah. Oleh karena itu, peneliti

melakukan uji literasi sains di lingkup Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu

dengan dasar untuk mengetahui gambaran mengenai capaian literasi sains siswa

SMP se-Kecamatan Pagelaran. Sehingga nantinya hasil dari penelitian ini dapat

dijadikan referensi dan informasi yang akurat untuk memperbaiki kualitas

pembelajaran di tingkat sekolah.

Page 22: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan diatas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana profil kompetensi literasi sains siswa SMP Kelas IX Se-

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu pada Tahun Ajaran 2015/2016?

2. Bagaimana profil kompetensi literasi sains siwa siswa SMP Kelas IX Se-

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu pada Tahun Ajaran 2015/2016

berdasarkan status sekolah?

3. Bagaimana profil kompetensi literasi sains siwa siswa SMP Kelas IX Se-

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu pada Tahun Ajaran 2015/2016

berdasarkan gender?

4. Apa saja faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kompetensi

literasi sains siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, yang telah dikemukakan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Gambaran mengenai profil kompetensi literasi sains siswa SMP kelas IX Se-

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu pada tahun ajaran 2015/2016.

2. Gambaran mengenai profil kompetensi literasi sains siwa SMP kelas IX Se-

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu pada tahun ajaran

2015/2016.berdasarkan status sekolah.

Page 23: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

7

3. Gambaran mengenai profil kompetensi literasi sains siwa SMP kelas IX Se-

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu pada tahun ajaran 2015/2016.

berdasarkan gender.

4. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi tingkat kemampuan literasi

sains siswa.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Peneliti, yaitu untuk mendapatkan wawasan dan gambaran tentang profil

literasi sains pada siswa SMP sehingga jika peneliti dapat melakukan

perbaikan dalam proses pembelajaran nantinya ketika menjadi seorang

guru.

2. Peneliti lain, yaitu menjadi bahan referensi untuk memudahkan peneliti

selanjutnya yang ingin melakukan penelitian terkait dengan literasi sains

3. Guru, yaitu memberikan refleksi kepada guru mengenai kemampuan siswa

dalam litersi sains serta dapat menjadi bahan pertimbangan guru untuk

melakukan proses perbaikan dalam melakukan pembelajaran

4. Siswa, yaitu memberikan pengalaman dalam mengenal dan menyelesaikan

soal-soal bertaraf PISA.

5. Sekolah, memberikan gambaran kemampuan literasi sains siswa SMP saat

ini dan dapat dijadikan sebagai masukan dalam mengevaluasi kurikulum

yang diterapkan di sekolah. Sehingga sekolah dapat mengembangkan

pembelajaran dengan lebih baik agar dalam pelaksanaannya dapat

dilakukan dengan memaksimalkan kemampuan dalam literasi sains.

Page 24: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

8

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap masalah yang akan dibahas,

maka diberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Profil kompetensi yang diukur dalam penelitian ini adalah kompetensi yang

berkenaan dengan aspek yang diatur dalam tes PISA 2006 meliputi

kemampuan mengidentifikasi permasalahan ilmiah, menjelaskan fenomena

ilmiah dan menggunakan bukti-bukti ilmiah.

2. Literasi sains adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan sains,

mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-

bukti, dalam rangka memahami serta membuat keputusan berkenaan

dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas

manusia.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP kelas IX se-Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2015/2016.

4. Sampel dalam penelitian ini adalah 50% dari jumlah keseluruhan siswa

SMP se- Kecamatan Pagelaran yang dipilih melalui teknik purposive

sampling.

5. Kemampuan literasi sains yang dianalisis diperoleh melalui tes tertulis

berjumlah 30 soal yang terdiri atas soal berbentuk pilihan ganda,

pertanyaan “ya/tidak”, isian singkat dan uraian terbuka.

6. Materi pokok yang digunakan dalam tes pada penelitian ini adalah

keanekaragaman hayati (kelas VII KD 7.2), materi pokok yang digunakan

dalam tes pada penelitian ini adalah keanekaragaman hayati (kelas VII KD

7.2), peran manusia dalam pengelolaan lingkungan (Kelas VII KD 7.4),

Page 25: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

9

sistem gerak (kelas VIII KD 1.3), sistem pencernaan (kelas VIII KD 1.4),

sistem pernapasan (kelas VIII KD 1.5), dan sistem kordinasi dan alat indra

(kelas IX KD 1.3 semester ganjil).

7. Instrument tes literasi sains yang digunakan adalah soal literasi sains PISA

2006 bidang biologi.

8. Pendistribusian kuisioner kepada siswa dan guru untuk memperoleh data

pendukung mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi literasi sains siswa.

9. Faktor – faktor yang mempengaruhi literasi sains siswa dalam penelitian ini

terbagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi

motivasi belajar IPA, kebiasaan belajar, dan minat melanjutkan sekolah.

Sedangkan faktor eksternal meliputi fasilitas sekolah, latar belakang

pendidikan orang tua, bimbingan orang tua saat siswa di rumah, dan

profesionalisme guru.

F. Kerangka Pikir

IPA pada hakikatnya merupakan ilmu untuk mencari tahu dan memahami

alam semesta secara sistematik. IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep atau prinsip melainkan merupakan

proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana untk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Hakikat IPA meliputi empat unsur,

yaitu: produk proses, aplikasi dan sikap. Keempat unsur tersebut membentuk

metode pembelajaran sains yang mengutamakan pembelajaran kontekstual

dengan menggunakan metode ilmiah.

Page 26: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

10

Berlandaskan mengenai hakikat IPA tersebut maka dibentuklah kurikulum

sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan.

Kurikulum sebagai rencana pembelajaran merupakan suatu program yang

diperuntukkan membelajarkan siswa, sehingga terjadi perubahan dan

perkembangan tingkah laku. Kurikulum merupakan dokumen rencana

pembelajaran serta memberikan acuan atau landasan apa yang akan diajarkan.

Kurikulum tanpa adanya pembelajaran hanyalah sebuah rencana belaka.

Kurikulum IPA menekankan pada pembelajran yang seimbang antara konsep,

proses dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung kepada

siswa untuk mengembangkan kompetensi dan mengembangkan konsep-

konsep yang didapat, sehingga siswa dapat menjelajahi dan memahami alam

sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA memberikan pengalaman belajar yang

mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan memiliki pemikiran

yang lebih luas. Pembelajaran IPA juga merupakan cara yang paling tepat

untuk memperoleh keterampilan-keterampilan, sikap dan pengembangan

penguasaan konsep. Sehingga siswa dapat mengaitkan pengetahuan yang

diperoleh dengan situasi dan kondisi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan pembelajaran IPA memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi

keberhasilan dalam penguasaan pengetahuan IPA. Faktor-faktor tersebut

diantaranya motivasi belajar IPA. Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam

setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar

Page 27: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

11

memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula. Artinya

semakin tinggi motivasinya, semakin tinggi pula usaha yang dilakukan.

Dengan peningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan

sikap dan prilaku siswa dalam belajar. Kebiasaan cara belajar juga menjadi

faktor yang mempengaruhi pembelajaran IPA. Hal ini dikarenakan IPA bukan

hanya sekedar konsep atau teori saja, sehingga tentu berbeda antara siswa

yang kebiasaan belajarnya hanya sekedar membaca saja dengan siswa yang

mencoba pengetahuan yang diperoleh.

Ketersediaan fasilitas sekolah yang memadai juga mempengaruhi proses

pembelajaran IPA. Fasilitas sekolah yang lengkap tentu akan mempermudah

proses belajar mengajar. Fasilitas tersebut seperti adanya laboratorium,

perpustakaan dan adanya akses internet. Kebedaaan laboratorium tentu sangat

menunjang proses belajar IPA mengingat banyak percobaan yang bisa

dilakukan di laboratorium. Selain itu profesionalisme guru juga

mempengaruhi hasil dari pembelajaran IPA. Meskipun fasilitas sekolah

lengkap jika tidak didampingi oleh guru yang berkualitas hasilnya pun tidak

akan maksimal. Kurang kompeten dan keterbatasan pengetahuan guru dalam

penyampaian materi baik dalam hal metode ataupun penunjang pokok

pembelajaran lainnya akan berpengaruh terhadap pembelajaran.

Kegiatan belajar pada dasarnya berlangsung secara terus menerus, maka dari

itu orang tua memilki peranan penting bagi pendidikan anak. Pentingnya

bimbingan belajar orangtua terhadap pendidikan anak bisa diterapkan melalui

perhatian terhadap kegiatan belajar anak di rumah dan hal-hal yang

Page 28: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

12

berhubungan dengan pendidikan di sekolah. Siswa yang mendapat bimbingan

belajar dari orang tua akan memiliki motivasi belajar yang lebih dibandingkan

siswa yang tidak mendapat bimbingan di rumah.

Melalui pembelajran IPA juga ditanamkan kemampuan literasi sains. Literasi

sains menjadi penting untuk dikuasai siswa karena dengan memiliki

kemampuan literasi sains maka siswa dapat memahami lingkungan hidup,

kesehatan, isu-isu global dan masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat

modern yang sangat sudah dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan

ilmu pengetahuan.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Pembelajaran IPA

Faktor Internal :1. Motivasi

belajar2. Kebiasaan

belajar3. Minat

melanjutkansekolah

Literasi Sains:1. Secara umum2. Berdasarkan gender3. Berdasarkan status sekolah

Faktor Eksternal:1. Fasilitas sekolah2. Latar belakang

pendidikan orangtua

3. Bimbinganorangbtua saat dirumah

4. Prosespembelajaran

5. Profesionalismeguru

Hakikat IPA

KurikulumIPA

Page 29: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kurikulum dan Pembelajaran IPA

Definisi tentang IPA (sains) telah banyak dikemukaan oleh para ahli, antara

lain menurut Tawil dan Liliasari (2014: 7), IPA merupakan kumpulan dari

pengetahuan fakta, konsep, dan proses. Sains tidak hanya sekedar pengetahuan

yang bersifat ilmiah saja melainkan terdapat pula dimensi-dimensi ilmiah yang

menjadi bagian sains. Kubicek (dalam Ali, Suastra dan Sudiatmika, 2013: 2)

menyatakan bahwa IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam

secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan berupa fakta-fakta, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan.

Berdasarkan pengertian IPA yang sudah diuraikan sebelumnya Toharudin,

Hendrawati, dan Rustaman ( 2011: 28) mengemukakan bahwa hakikat sains

terbagi dalam tiga unsur utama yaitu :

a. Sikap; sikap ini merupakan kecenderungan individu untuk berprilaku

dalam memecahkan masalah.

b. Proses; tata cara pemecahan masalah melalui langkah-langkah tertentu

yang sistematis (metode ilmiah) .

Page 30: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

14

c. Produk; berupa fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum. Pelaksanaannya

berupa penerapan metode ilmiah dalam kehidupan sehari-hari

Sementara itu Trianto (dalam Ulum, 2014: 1) menyatakan bahwa IPA

hakikatnya merupakan suatu produk, proses dan aplikasi. Sebagai produk, IPA

merupakan sekumpulan pengatahuan dan konsep. Sedangkan sebagai suatu

proses IPA, merupakan proses atau cara yang digunakan untuk mempelajari

objek studi. IPA sebagai aplikasi merupakan penerapan dari teori-teori IPA

yang akan memberikan sumbangsih dalam perkembangan teknologi.

Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan

perkembangan teori dan praktik pendidikan. Dirjen PMPTK (2008: 9)

menyatakan bahwa dengan beragamnya pendapat mengenai pengertian

kurikulum, maka secara teoritis cenderung sulit untuk menentukan satu

pengertian yang dapat merangkum semua pendapat. Pada saat ini istilah

kurikulum memiliki empat dimensi pengertian, satu dimensi dengan dimensi

lainnya saling berkaitan. Keempat dimensi kurikulum tersebut yaitu:

1. kurikulum sebagai suatu ide/gagasan.

2. kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan

perwujudan dari kurikulum sebagai ide / gagasan.

3. kurikulum sebagai suatu kegiatan atau suatu rencana tertulis.

4. kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari

kurikulum sebagai suatu kegiatan

Kurikulum sebagai rencana pembelajaran merupakan suatu program

pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program

Page 31: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

15

tersebut siswa dapat melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi

perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan

pendidikan dan pembelajaran. Kurikulum sebagai pengalaman belajar

merupakan serangkaian pengalaman belajar. Semua kegiatan yang

memberikan pengalaman belajar bagi siswa pada hakikatnya adalah kurikulum

(Hamalik, 2001: 18).

Berkaitan dengan kualitas kurikulum, Oliva (dalam Anjarsari, 2014: 3)

menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah berupaya menyempurnakan

kurikulum. Dalam dunia pendidikan Indonesia sudah beberapa kali mengalami

perubahan dan perbaikan kurikulum. Kurikulum yang ada merupakan langkah

perbaikan dari kurikulum-kurikulum yang berlaku sebelumnya. Perubahan

tersebut terjadi karena adanya perubahan pada sistem politik, sosial, budaya,

ekonomi, dan IPTEK dalam masyarakat. BPPDPN (2007: 1) menuturkan

bahwa untuk membangun pendidikan yang berkualitas perlu dirancang suatu

sistem yang dapat menjawab harapan dan tantangan terhadap perubahan-

perubahan yang terjadi. Salah satu komponen yang mempunyai andil besar

dalam dunia pendidikan adalah kebijakan mengenai kurikulum. Untuk itu,

kurikulum dimasa depan perlu dirancang dan disempurnakan. Sehingga

nantinya kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat meningkat dan

mampu bersaing dikancah nasional maupun internasional.

Berikut merupakan pemaparan dari beberapa kurikulum yang pernah

diterapkan di Indonesia. Siskandar (dalam Tim Peneliti Balitbang Sumut ,

2005: 18), mendefinisikan bahwa kurikulum berbasis kompetensi (KBK)

Page 32: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

16

merupakan pengembangan kurikulum yang bertitik tolak dari kompetensi

yang seharusnya dimiliki siswa setelah menyelesaikan pendidikan, yang

meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai dan pola pikir serta

mengaplikasikan pengetahuan yang telah pelajari. Menurut Toharudin,

Hendrawati, dan Rustaman (2011: 57) rumusan tujuan pembelajaran sains

dituangkan dalam kurikulum sains dan dijabarkan dalam bentuk kompetensi-

kompetensi standar yang harus dikuasai oleh siswa

Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi, Depdiknas (2003: 2 )

menyatakan secara khusus fungsi dan tujuan IPA disebutkan sebagai berikut:

1. Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah.

3. Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang melek sains (literasi

sains) dan teknologi.

4. Menguasai konsep sains untuk bekal hidup dimasyarakat dan melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Dari fungsi dan tujuan tersebut kiranya jelas bahwa kurikulum pendidikan

IPA di Indonesia sudah mengarahkan siswa untuk memiliki kemampuan

literasi sains. Hal ini tergambar jelas pada point ketiga yang menyatakan

bahwa salah satu fungsi dan tujuan IPA adalah untuk mempersiapkan siswa

menjadi warga negara yang melek sains dan teknologi.

Kurikulum lainnya yang juga diterapkan di Indonesia adalah kurikulum

tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dalam KTSP pembelajaran IPA di tingkat

Sekolah Menengah Pertama disajikan secara terpadu. Keterpaduan tersebut

Page 33: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

17

memberikan makna bahwa persoalan IPA dapat dikaji dari aspek fisika, kimia

ataupun biologi. Salah satu tujuan pembelajaran sains yang dikembangkan

oleh KTSP adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa

untuk mengetahui dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK

(Yuliastuti, 2009: 15). Berdasarkan penjelasan diatas KTSP dimaksudkan

untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan serta membudayakan

berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Hal ini jelas

menggambarkan bahwa KTSP juga sudah menghantarkan siswa untuk

memiliki kemampuan literasi sains atau melek sains.

Pemerintah dalam kurikulum 2013 mengamanahkan bahwa mata pelajaran

IPA SMP dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science,

berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan

belajar, rasa ingin tahu, dan sikap peduli dan tanggung jawab terhadap

lingkungan. Tujuan pembelajaran secara umum untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara seimbang (Anjarsari, 2013: 2).

Pada implementasi kurikulum 2013, pembelajaran IPA dikembangkan dengan

pendekatan scientific.Pendekatan ini menekankan lima unsur (5M) yaitu

mengamati, mengukur, menanya, mencoba, dan mengkomunikasikan. Dalam

kurikulum 2013 siswa lebih mengedepankan dan mengembangkan pola pikir

dengan daya analisis sehingga nantinya siswa dapat memecahkan masalahnya

sendiri. Hal ini sejalan dengan tujuan literasi sains yaitu mampu menggunakan

metode ilmiah/ melek sains dalam memecahkan masalah pada kehidupan

sehari-hari (Lukman, Suwono, dan Suarsini, 2014: 2).

Page 34: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

18

Pendidikan Indonesia telah beberapa kali mengalami pergantian kurikulum.

Lederman (dalam Anjarsari, 2014: 3) menyatakan bahwa selama bertahun-

tahun model kurikulum dan pembelajaran didesain dan dirancang untuk

meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPA. Pada akhirnya semua model

kurikulum tersebut mengarah pada literasi sains Berdasarkan uraian mengenai

kurikulum di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya kurikulum yang

diberlakukan di Indonesia sudah mengarahkan siswa untuk memiliki

kemampuan literasi sains. Hal ini tergambar jelas pada setiap fungsi dan

tujuan pada masing-masing kurikulum. Tentunya setiap kurikulum memiliki

karakteristik kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga sebenarnya

kurikulum yang diterapkan saat ini merupakan pengembangan dari kurikulum

sebelumnya. Sehingga untuk masa mendatang berkemungkinan untuk muncul

kurikulum baru sebagai upaya untuk menghadapi tantangan global yang

dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan hasil kajian terhadap kurikulum sains, konsep pembelajaran yang

terfokus pada literasi sains dapat menjadi alternative pembelajaran yang

diterapkan di sekolah. Konsep pembelajaran yang berorientasi sains bersifat

fleksibel dan memiliki keunikan khusus yang menunjukkan identitas

pembelajaran sains yang sesungguhnya. Dengan kata lain konsep literasi sains

dapat diterapkan pada semua jenis kurikulum (Toharudin, Hendrawati dan

Rustaman, 2011: 51).

Kurikulum sains di Indonesia hingga saat ini masih memiliki beberapa

kelemahan yang harus diperbaiki dan disempurnakan. Berkenaan dengan

Page 35: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

19

kemampuan sains terutama berkenaan dengan materi literasi sains, Toharudin,

Hendrawati, dan Rustaman (2011: 65) merekomendasikan beberapa hal ke

depan sebagai perbaikan :

a. Kurikulum sains hendaknya menekankan pembelajaran sains yangseimbang antara konsep, proses dan aplikasinya

b. Pembelajaran sains hendaknya dapat menumbuhkan kepercayaan diri siswabahwa mereka mampu mempelajari sains, bukan hanya konsepnya tetapijuga harus disertai pengembangan sikap dan keterampilan ilmiah.

c. Sistem penilaian hendaknya direncanakan secara matang unuk mengukurpengetahuan dan konsep keterampilan proses sains, penalaran tingkat tinggi(kritis, logis, kreatif), menggunakan asesment portofolio dan kinerja ilmah..

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan gambaran proses pembelajaran

dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Model

pembelajaran merupakan landasan implementasi suatu pendekatan, metode dan

pembelajaran. Membangun Kemampuan literasi sains dapat ditanamkan kepada

siswa melalui pembelajaran di kelas. Tentunya terdapat model-model

pembelajaran yang tepat dan sesuai yang dapat diterapkan di kelas. Toharudin,

Hendrawati dan Rustaman (2011: 79-109) menyatakan terdapat enam model

pembelajran yang dapat membangun literasi sains siswa yaitu pendekatan sains

terpadu, inquiri, pendekatan Science- Technology- Society (STM),

pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis masalah dan belajar tuntas (

mastery learning).

Berikut ini merupakan penjabaran dari setiap model pembelajaran yang dapat

membangun kemampuan literasi sains siswa. Proses pembelajaran yang

pertama adalah inquiri. Menurut Fitriani, Hairida dan Lestari (2014: 8) model

pembelajaran inquiri merupakan pembelajaran aktif yang dapat memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan memecahkan

Page 36: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

20

masalah, mengambil keputusan dari masalah yang dihadapi. Melalui

pembelajaran ini siswa dilatih untuk dapat mengaitkan materi yang didapat

dengan situasi nyata yang siswa hadapi. Selain itu, menurut Coulburn (dalam

Utami, Dasna, dan Sulistina, 2013: 2) pembelajaran inquiri merupakan

serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir

dalam memahami fenomena alam dan menemukan konsep pembelajaran bagi

diri sendiri.

STM (Science- Technology- Society) merupakan pendekatan yang digunakan

untuk meningkatkan literasi sains. Pembelajaran menggunakan pendekatan

STM dapat melatih siswa melakukan pembelajaran secara mandiri,

menemukan konsep dari materi pembelajaran (Gunarto dan Hidayah, 2014:

28). Menurut Yaser (dalam Hakim, 2012: 3) model pembelajaran STM

merupakan pembelajaran yang melibatkan isu sains yang dihadapi masyarakat

dan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi serta terkait langsung dengan

kehidupan sehari-hari. Dengan pembelajaran seperti ini, maka siswa dapat

memiliki kemampuan literasi sains yang bermanfaat untuk memahami alam

sekitar serta mengambil tindakan dalam menghadapi masalah.

Pendekatan lain yang juga digunakan dalam pembelajaran sains adalah CTL

(contextual teaching learning). Mulyani( 2013: 116) menyatakan bahwa

pendekatan CTL (contextual teaching learning) ini menekankan pada proses

keterlibatan siswa untuk dapat menemukan dan menghubungkan materi yang

dipelajari dengan situasi dan keadaan dikehidupan nyata, sehingga siswa dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan ini siswa

Page 37: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

21

dapat lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam

kehidupan sehari-hari. Tentunya pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan CTL (contextual teaching learning) memberikan kontribusi dalam

membangun kemampuan literasi sains siswa.

Metode lain yang tepat untuk menanamkan kemampuan literasi sains adalah

Problem Based Learned. Metode PBL merupakan metode pembelajaran

dengan menghadapkan siswa pada permasalahan –permasalahan dunia. PBL

merupakan pembelajaran aktif dan pendekatan pembelajaran berpusat pada

masalah yang tidak terstruktur yang digunakan sebagai titik awal dalam proses

pembelajaran (Wulandari, 2013: 3). Pembelajaran berbasis masalah

mempunyai tujuan untuk mengembangkan dan menerapkan keterampilan

dalam memecahkan masalah berdasarkan kemampuan sendiri ataupun

kerjasama dalam kelompok. Pada intinya PBL merupakan suatu pembelajaran

yang menggunakan masalah nyata, yang disajikan diawal pembelajaran (Putra,

2012: 22).

Pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran siswa aktif dalam

menemukan konsep sendiri diantaranya adalah discovery. Siswa belajar

melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip, dan guru

mendorong siswa untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan

yang memungkinkan siswa menemukan konsep dan prinsip – prinsip untuk diri

mereka sendiri (Widiadnyana, Sadia, Suastra, 2014). Menurut Ruseffendi

(dalam Rahman dan Maarif, 2014: 36) metode discovery merupakan metode

mengajar yang dirancang siswa memperoleh pengetahuan baru tanpa

Page 38: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

22

pemberitahuan langsung dari guru tetapi sisiwa menemukan pengetahuan

tersebut sendiri. Diharapkan, jika sisiwa aktif terlibat didalam menemukan

suatu prinsip sendiri, siswa akan memahami konsep lebih baik dan akan

mampu mengingat dalam kurun waktu yang lama.

Pemahaman tentang karakteristik IPA berdampak pada proses belajar IPA di

sekolah. Cakupan dan proses belajar IPA di sekolah memiliki karakteristik

tersendiri yaitu diantaranya proses belajar IPA melibatkan hampir seluruh

indera, dan proses berpikir serta menggunakan berbagai macam cara/teknik.

Selain itu belajar IPA juga memerlukan berbagai macam alat, terutama untuk

membantu pengamatan. Belajar IPA juga melibatkan kegiatan-kegiatan temu

ilmiah, studi kepustakaan, dan yang lainnya untuk memperoleh penguatan

terhadap hasil temuan. Selain itu belajar IPA juga merupakan proses aktif.

Keaktifan dalam belajar IPA terwujud dalam keaktifan bertindak dan berpikir

(Djojosoediro, 2009: 21-22).

Belajar sains merupakan cara yang paling tepat untuk memperoleh

keterampilan-keterampilan, sikap dan pengembangan penguasaan konsep yang

berkaitan dengan pengalaman sehari-hari. Kubicek (dalam Ali, Suastra, dan

Sudiatmika, 2013) mengatakan proses pembelajaran IPA mengutamakan pada

pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi

agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA

diarahkan untuk inquiri dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk

memperoleh pemahaman yang lebih detail dan mendalam tentang alam

Page 39: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

23

Pembelajaran IPA menitikberatkan pada membelajarkan siswa secara aktif

untuk berinteraksi dengan objek nyata. Koes (dalam Ali, Suastra, dan

Sudiatmika, 2013) mengatakan pada pelaksanaannya proses pembelajaran IPA

menunjukkan fakta bahwa pembelajaran IPA belum berjalan dengan tepat.

Beberapa fakta tersebut diantaranya :

a. Proses pembelajaran berpusat pada guru bukan pada siswa. Dengan ceramah

sebagai metode yang paling dominan.

b. Guru hanya memberikan informasi dari buku paket tanpa memberikan

informasi dari sumber lain

c. Guru hanya mementingkan ketercapaian target pengajaran dan nilai akhir

siswa atau penyelesaian penyampaian semua bab tanpa memperhatikan

penggunaan metode yang tepat

B. Literasi Sains

Programme for International Student Assessment (PISA) adalah studi

internasional tentang prestasi literasi membaca, matematika, dan sains siswa

sekolah berusia 15 tahun. Studi ini dikoordinasikan oleh Organisation for

Economic Cooperation and Development (OECD) yang berkedudukan di

Paris, Perancis. PISA merupakan studi yang diselenggarakan setiap tiga tahun

sekali, yaitu pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009, dan seterusnya. Dalam

melakukan studi ini, setiap negara harus mengikuti prosedur operasi standar

yang telah ditetapkan, seperti pelaksanaan uji coba dan survei, penggunaan tes

dan angket, penentuan populasi dan sampel, pengelolaan dan analisi data, dan

pengendalian mutu (Litbang, 2015: 1).

Page 40: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

24

Literasi sains merupakan salah satu kategori yang masuk dalam penilaian

PISA.

Terkait dengan definisi dari literasi sains, Firman (dalam Suciati dkk, 2014: 3)

mendefinisikan literasi sains sebagai kemampuan menggunakan pengetahuan

sains, mengidentifikasikan petanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan

bukti-bukti, dalam rangka memahami serta membuat keputusan berkenaan

dengan alam dan perubahan yang dilakukan dilakukan terhadap alam melalui

aktivitas manusia. Definisi literasi sains ini memandang literasi sains bersifat

multidimensional, bukan hanya pemahaman terhadap pengetahuan sains,

melainkan lebih luas dari itu Literasi sains menurut OECD (dalam Sandi,

Setiawan dan Rusnayati, 2015: 94) diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi petanyaan, dan menarik

kesimpulan berdasarkan bukti-bukti, dalam rangka membuat keputusan

berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui

aktivitas manusia.

Literasi sains terdapat empat aspek yang melandasi penilaian PISA. Keempat

aspek tersebut yaitu aspek konteks, pengetahuan, kompetensi dan sikap.

Aspek konteks meliputi isu personal, lokal, nasional juga isu global.

Sedangkan aspek pengetahuan merupakan sebuah pemahaman mengenai

fakta, konsep dan penjelasan teori yang membentuk pengetahuan ilmiah.

Aspek selanjutnya yaitu aspek kompetensi. Aspek ini meliputi kemampuan

menjelaskan fenomena secara ilmiah, merancang dan mengevaluasi

penyelidikan ilmiah serta menginterpersi data dan fakta secara ilmiah. Aspek

Page 41: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

25

terakhir yaitu aspek sikap. Pada aspek ini sikap diidentifikasikan dengan rasa

ketertarikan pada sains dan teknologi (Nisa, Rochintaniawati dan Fitriani,

2015: 311).

Dalam pengujian kemampuan literasi sains PISA menggunakan soal sebagai

alat ukur kemampuan literasi sains siswa. Adapun karakteristik soal PISA

yang dinyatakan oleh Rustaman (2004 : 10-11) adalah sebagai berikut :

a. Soal-soal yang mengandung konsep tidak langsung terkait dengan konsep-

konsep dalam kurikulum manapun, tetapi diperluas.

b. Menyediakan sejumlah informasi atau data dalam berbagai bentuk

penyajian untuk diolah oleh siswa yang akan menjawabnya.

c. Soal-soal PISA meminta siswa mengolah informasi dalam soal.

d. Pernyataan yang menyertai pertanyaan dalam soal perlu dianalisis dan

diberi alasan saat menjawabnya.

e. Disajikan dalam bentuk yang bervariasi, bentuk pilihan ganda, isisan

singkat, atau esai.

f. Soal PISA mencakup konteks aplikasi (personal-komunitas-global,

kehidupan-kesehatan-bumi, dan lingkungan-teknologi) yang kaya.

Literasi sains penting untuk dikuasai oleh siswa dalam kaitannya dengan cara

siswa itu dapat memahami lingkungan hidup, kesehatan, ekonomi, dan

masalah-masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat modern yang sangat

bergantung pada teknologi dan kemajuan, serta perkembangan ilmu

pengetahuan. Tujuan pendidikan sains adalah meningkatkan kompetensi yang

dibutuhkan siswa untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dalam berbagai

Page 42: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

26

situasi. Dengan kompetensi itu, siswa mampu membangun dirinya untuk

belajar lebih lanjut dan juga mampu bersaing ketika terjun kemasyarakat

sekitarnya (Toharudin, Hendrawati, dan Rustaman, 2011: 3)

Terkait pentingnya literasi sains bagi siswa Sandi, Setiawan dan Rusnayati

(2012: 94) menyatakan bahwa literasi sains penting untuk dikuasai oleh setiap

individu karena hal ini berkaitan erat dengan cara individu untuk memahami

lingkungn hidup dan masalah-masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat

modern yang sangat bergantung terhadap IPTEK. Literasi sains dapat

dijadikan dasar atau landasan individu dalam mengambil suatu tindakan

dengan mempertimbangkan akibat – akibat yang mungkin terjadi. Jadi, literasi

sains bukan hanya berpengaruh terhadap IPTEK tetapi juga mempunyai

pengaruh yang luas dalam kehidupan manusia yang dapat mencerminkan

budaya suatu masyarakat.

Literasi sains dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan. Pertama, functional

literacy yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan

kebutuhan dasar manusia seperti pangan, kesehatan dan perlindungan. Kedua,

civic literacy yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk berpartisipasi

secara bijak dalam bidang sosial mengenai isu yang berkenaan dengan sains

dan teknologi, Ketiga, cultural literacy yang mencangkup kesadaran pada

usaha ilmiah dan persepsi bahwa sains merupakan aktivitas intelektual yang

utama (Zuriyani, 2003: 3).

Page 43: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

27

Lebih rinci Holbrook dan Rannikmae (2009: 279) menyatakan dalam

penilaian literasi sains dapat dibedakan pada empat tingkatan, ke empat

tingakatan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Nominal ; siswa hanya mengetahui istilah ilmiah, tetapi tidak paham

mengernai arti dari istilah tersebut.

b. Fungsional; siswa sudah dapat menggunakan kosakata ilmiah dan

teknologi.

c. Konseptual dan prosedural; siswa telah memiliki pemahaman mengenai

hubungan antar konsep-konsep yang ada serta sudah dapat menggunakan

proses ilmiah dengan tepat

d. Multidimensi; siswa tidak hanya memiliki pemahaman, namun telah

mengembangkan pengetahuan yang dimiliki dan mengaplikasikan

pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Penilaian literasi sains, PISA (OECD, 2000: 77) menetapkan lima komponen

proses sains yaitu:

a. Mengenal pertanyaan ilmiah, yaitu pertanyaan yang dapat diselidiki

secara ilmiah, seperti mengidentifikasi pertanyaan yang dapat dijawab oleh

sains.

a. Mengidentifikasi bukti yang diperlukan dalam penyelidikan ilmiah. Proses

ini melibatkan identifikasi atau pengajuan bukti yang diperlukan untuk

menjawab pertanyaan dalam suatu penyelidikan sains, atau prosedur yang

diperlukan untuk memperoleh bukti itu.

Page 44: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

28

b. Menarik dan mengevaluasi kesimpulan. Proses ini melibatkan kemampuan

menghubungkan kesimpulan dengan bukti yang mendasari atau

seharusnya mendasari kesimpulan itu.

c. Mengkomunikasikan kesimpulan yang valid, yakni mengungkapkan

secara tepat kesimpulan yang dapat ditarik dari bukti yang tersedia.

d. Mendemonstrasikan pemahaman terhadap konsep-konsep sains, yakni

kemampuan menggunakan konsep-konsep dalam situasi yang berbeda dari

apa yang telah dipelajarinya.

Literasi sains dalam pelaksanaannya selalu mengalami perkembangan yang

disesuaikan dengan perkembanagan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tabel

berikut memberikan macam perbandingan literasi sains pada tahun 2000 dan

2003 (Rustaman, 2004: 11).

Tabel 1. Perbandingan literasi sains pada tahun 2000 dan 2003

Area Penilaian Literasi sains 2000 Literasi sains 2003Dimensi konten Konsep-konsep biologi, fisika, kimia,

dan IPBA, yang terkait pada temautama Bentuk dan fungsi, biologi manusia,

perubahan fisiologis, keberagamanmakhluk hidup, pengendaliangenetik dan ekosistem

Struktur dan sifat materi, perubahanatmosfer, perubahan fisik dan kimia,transformasi energi, gerak dan gaya

Bumi dan kedudukannya di alamsemesta dan perubahan geologis

Area pengetahuan ilmiahdan konsep seperti : Biodiversitas Gaya dan perpindahan Perubahan fisiologis

Dimensi Proses Kemampuan atau proses mental yangterlibat ketika menjawab pertanyaanatau memecahkan masalah, seperti: Mengenal pertanyaan yang dapat

dijawab dalam sains Identifikasi bukti Interpretasi bukti Menerangkan kesimpulan sesuai

bukti yang ada

Kemampuan menggunakanpengetahuan ilmiah danpemahaman , memperolehinterpretasi dan bertindakterhadap bukti: Memberikan dan

menjelaskan prediksifenomena ilmiah Memahami investigasi

ilmiah Interpretasi bukti ilmiah

dan kesimpulan

Page 45: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

29

Tabel 2. Perbandingan pengujian area literasi sains antara 2006 dan 2009 (Bybee, McCrae dan Laurie: 2009 )

Assesmen Area Literasi Sains 2006 Literasi Sains 2009Dimensi Konten Konsep –konsep bioogi, fisika,

kimia, IPBA dan teknologiKonsep-konsep biologi,fisika, kimia, IPBA danteknologi

Dimensi Proses Protes sains dalam PISAdibagi menjadi 3 aspek: mengidentifikasi pertanyaan

ilmiah menjelaskan fenomena

secara ilmiah menggunakan bukti ilmiah

Proses sains dalam PISAdibagi menjadi 3 aspek mengidentifikasi

pertanyaan ilmiah menjelaskan

fenomena secarailmiah

menggunakan buktiilmiah

Dimensi Konteks Konteks sains, terfokus padapenggunaan yang terkaitdengan: kesehatan Sumber daya alam Mutu lingkungan Bahaya dan Perkembangan mutakhir

sains dan teknologiRelevensi: pribadi, komunitas,global

Konteks sains, terfokuspada penggunaan yangterkait dengan: Kesehatan Sumber daya alam Mutu lingkungan Bahaya dan Perkembangan

mutakhir sains danteknologi

Relevensi: pribadi,komunitas, global

Berdasarkan hasil peringkat PISA, siswa Indonesia dimasukkan ke dalam

kategori memiliki kemampuan literasi sains rendah. Skor siswa Indonesia

cenderung mengalami penurunan namun pada tahun 2006 cenderung stabil

atau tidak mengalami peningkatan. Hasil Studi PISA tahun 2009 menunjukkan

tingkat literasi sains siswa Indonesia yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi

tahun 2006. Tingkat literasi sains siswa Indonesia berada pada peringkat ke 57

Dimensi Situasi Konteks sains, terfokus padapengunaan yang terkait dengan Kehidupan dan kesehatan Bumi dan lingkungan Teknologi Relevensi : Pribadi, komunitas,

global

Konteks, sains terfokus padapenggunaan yang terkaitdengan : Kehidupan dan

kesehatan Teknologi

Page 46: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

30

dari 65 negara peserta dengan skor yang diperoleh 383 dan skor ini berada di

bawah rata-rata standar dari PISA (OECD, 2009: 18).

Berikut ini merupakan penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan

penelitian yang dilaksanakan oleh penulis. Penguasaan literasi sains siswa

SMA kelas X di kota Solok diukur dengan soal-soal PISA 2006 oleh Anggraini

(2014: 169) juga didapatkan hasil bahwa kemampuan literasi sains siswa

masih kurang sekali, karena persentase yang didapatkan adalah 27,94% (rendah

sekali ≤54% ). Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya capaian siswa

berupa materi pelajaran yang belum pernah dipelajari, siswa tidak terbiasa

mengerjakan soal yang menggunakan wacana, dan proses pembelajaran yang

tidak mendukung siswa dalam mengembangkan kemampuan literasi sains.

Penelitian lain yang dilakukan Suciati, Resty, W. Itang, E. Nanang, Meikha,

Prima dan Reni (2012: 7) bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan siswa

ditinjau dari aspek literasi sains meliputi 3 aspek: konten, proses, dan konteks.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa ditinjau

dari aspek konten (34,4%), aspek proses (32,61%), dan aspek konteks

(35,91%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata

kemampuan literasi sains pada aspek proses merupakan aspek kemampuan

literasi sains rendah.

Beberapa hasil penelitian di atas, secara nyata memberikan gambaran

rendahnya kemampuan literasi sains siswa Indonesia. Hal ini jelas

membutuhkan perhatian serius untuk menindak lanjuti permasalahan tersebut.

Page 47: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

31

Semua komponen pendidikan bertanggung jawab untuk memperbaiki dan

meningkatkan kemampuan literasi sains siswa.

C. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Literasi Sains

Rendahnya kemampuan literasi sains siswa Indonesia ini dipengaruhi oleh

banyak hal, antara lain kurikulum dan sistem pendidikan, pemilihan metode

dan model pembelajaran oleh guru, sarana dan fasilitas belajar, sumber belajar,

bahan ajar, dan lain sebagainya. Salah satu faktor yang secara langsung

bersinggungan dengan kegiatan pembelajaran siswa dan mempengaruhi

rendahnya kemampuan literasi sains siswa Indonesia adalah keberadaan

sumber belajar siswa, dalam hal ini bahan ajar berbentuk buku, yang selama ini

masih merupakan sumber utama pembelajaran siswa di sekolah (Kurnia,

Zulherman dan Fathurohman, 2014: 43).

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor tersebut

dikelompokkan dalam dua jenis yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari dalam diri siswa itu sendiri

Faktor internal tersebut diantaranya kurangnya minat dan motivasi dalam

belajar, sulit mengatur waktu belajar, serta kurang menjaga kesehatan sehingga

menggangu proses belajar. Sedangkan faktor ekternal merupakan faktor

merupakan faktor yang muncul dari luar diri siswa. Faktor eksternal tersebut

diantaranya kurangnya perhatian dari orangtua, serta lingkungan yang kurang

mendukung sehingga menyebabkan anak malas belajar (Guswita, 2014: 3).

Page 48: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

32

Faktor lain yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi belajar,

kebiasaan belajar, kelengkapan fasilitas sekolah, profesionalisme guru dalam

mengajar, latar belakang siswa dan juga bimbingan orang tua ketika belajar di

rumah. Menurut Hamdu dan Agustina (2011: 2) motivasi belajar berpengaruh

terhadap prestasi siswa karena dengan adanya motivasi, siswa belajar lebih

keras, ulet, tekun dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar

pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang

perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran.

Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah kebiasaan belajar.

Kebiasaan belajar sangat bergantung pada siswa itu sendiri. Slameto (dalam

Siagian, 2015: 124) siswa yang memiliki kebiasaan belajar cendrung hidup

dengan disiplin dan tanggung jawab dalam setiap tindakan belajarnya. Siswa

yang memiliki kebiasaan belajar yang baik memiliki keterampilan khusus yang

dapat menunjang peningkatan prestasi belajarnya. Keterampilan tersebut

diantaranya pembuatan jadwal belajar yang terstruktur, membuat catatan yang

menarik, selalu mengulang pelajaran yang didapat dirumah. Pada intinya, siswa

yang memiliki kebiasaan belajar yang baik maka memiliki hasil belajar dan

prestasi yang baik pula.

Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap prestasi siswa adalah bimbingan

orang tua di rumah. Untuk mendapatkan prestasi yang maksimal, peran dan

sikap orang tua dalam mendampingi di saat anak belajar sangat dibutuhkan.

Sikap orang tua yang menunjang ini, misalnya memberi waktu kepada anak

untuk berfikir, merenung, dan berkhayal. Kegiatan bimbingan belajar

Page 49: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

33

dilakukan untuk memecahkan hambatan belajar anak sehingga dapat

menyesuaikan diri dengan situasi belajarnya, serta dapat mengembangkan

keterampilan belajar anak, membentuk kebiasaan belajar konsisten dan dapat

mencapai prestasi semaksimal mungkin sesuai potensi yang dimiliki oleh anak

(Kharisma, 2015: 3).

Ketersediaan dan kelengkapan fasilitas belajar merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi hasil belajar. Fasilitas belajar di sekolah memiliki peranan

penting dalam proses pembelajaran. Fasilitas yang memadai dapat menunjang

siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal (Rejeki, 2013: 1). Hal ini

diperkuat oleh pendapat AlQomariyatin (2013: 2) bahwa kelengkapan fasilitas

belajar siswa baik di rumah ataupun di sekolah sangat penting untuk

memotivasi siswa agar giat belajar. Dengan lengkapnya fasilitas belajardapat

menunjang proses belajar, sehingga siswa rajin untuk belajar.

Kompetensi profesional guru juga menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Marno (dalam Irshad, 2013: 20)

guru dapat dikatakan professional jika guru tersebut menguasai bidang studi

yang diajarkan, memahami keadaan siswa, memamhami prinsip-prinsip dan

teknik mengajar serta menguasai cabang ilmu pengetahuan yang relevan

dengan bidang studinya. Sedangkan Nurjanah (2011: 2) menyatakan bahwa

guru dikatakan profesional jika guru tersebut mempunyai kemampuan

mengajar yang baik, ijasah atau gelar kependidikan serta mampu membuat

perencanaan pembelajaran yang baik.

Page 50: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

34

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan Februari 2016 di SMP

se- Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun ajaran 2015-2016.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP se-

kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun ajaran 2015/2016 yang

tersebar pada delapan sekolah yang berbeda. Keseluruhan sekolah menengah

pertama di Kecamatan Pagelaran terdiri dari dua sekolah negeri dan enam

sekolah swasta.

Sampel dalam penelitian ini adalah 50% dari jumlah populasi tiap sekolah,

namun untuk sekolah yang hanya memiliki siswa kelas IX sebanyak satu

kelas maka keseluruhan siswanya dapat dijadikan sampel. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang

menurut Arikunto (2010: 183) adalah pengambilan sampel dengan kriteria

atau tujuan yang diinginkan oleh peneliti.

B. Populasi dan Sampel

Page 51: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

35

Data populasi dan sampel dari masing-masing sekolah dapat dilihat pada

tabel di bawah ini (Tabel 3).

Tabel 3. Data populasi dan sampel

No SekolahPopulasi

(siswa)

Sampel

(siswa)

1 SMP N 1 Pagelaran 304 siswa 152 siswa

2 SMP N 3 Pagelaran 92 siswa 46 siswa

3 SMP Muhammadiyah 1 Pagelaran 16 siswa 16 siswa

4 SMP Muhammadiyah 2 Pagelaran 18 siswa 18 siswa

5 SMP PGRI 1 Pagelaran 54 siswa 54 siswa

6 SMP 17 1 Pagelaran 33 siswa 33 siswa

7 SMP 17 2 Pagelaran 12 siswa 6 siswa

8 SMP Xaverius Pagelaran 25 siswa 16 siswa

Jumlah 554 siswa 341 siswa

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian

deskriptif (Sukardi, 2003: 14). Penelitian ini dilakukan untuk membuat

deskripsi secara sistematis, akurat dan sesuai dengan kenyataan yang ada

tanpa dikurangi atau dilebih-lebihkan mengenai kemampuan literasi sains

siswa SMP se- Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu dalam tes literasi

sains menggunakan soal PISA 2006. Tes soal PISA 2006 dipilih karena lebih

memfokuskan pada literasi sains dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hal ini dikarenakan pada setiap tahun pelaksanaannya, tes soal PISA

memiliki fokus tertentu. Peneliti juga membagikan kuisioner kepada guru

IPA dan sampel penelitian sebagai data pendukung untuk mengetahui

gambaran faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi literasi sains.

C. Desain Penelitian

Page 52: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

36

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan

penelitian. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah:

a. Menyusun proposal penelitian.

b. Mencari informasi terkait jumlah sekolah SMP yang ada di

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

c. Membuat surat izin observasi untuk sekolah yang dijadikan sebagai

tempat penelitian.

d. Melakukan observasi ke sekolah dan meminta data siswa sebagai data

awal untuk menentukan jumlah sampel penelitian.

e. Menentukan jumlah sampel pada setiap sekolah yang diambil dari

kelas IX.

f. Mempersiapkan instrumen-instrumen yang diperlukan dalam

penelitian yaitu kumpulan soal-soal PISA 2006 bidang IPA Biologi,

kuisioner guru dan kuisioner siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

a. Berdiskusi dengan guru terkait jadwal pelaksanaan dan teknis

pelaksanaan penelitian.

b. Mengkondisikan peserta didik yang dijadikan sampel penelitian.

D. Prosedur penelitian

Page 53: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

37

c. Membagikan soal literasi sains kepada sampel dan memberikan waktu

menyelesaikan 80 menit. Menjelaskan petunjuk pengerjaan soal.

d. Membagikan kuisioner kepada sampel penelitian dengan waktu

penyelesaian 30 menit.

e. Membagikan kuisioner kepada guru IPA terpadu.

f. Menganalisis dan memberikan skor terhadap lembar jawaban sampel

terkait soal yang diberikan.

g. Menganalisis dan memberikan skor hasil kuisioner yang diberikan

pada guru IPA dan sampel.

h. Mengolah data yang diperoleh untuk mengetahui gambaran literasi

sains siswa kelas IX se-Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

i. Mendeskripsikan kemampuan literasi sains siswa kelas IX se-

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

1. Jenis Data

Data penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif berupa kompetensi literasi sains siswa yang

diperoleh dari hasil skor penilaian soal–soal literasi sains yang diujikan.

Sedangkan data kualitatif berupa faktor – faktor berpengaruh yang

diperoleh dari jawaban kuisioner guru dan kuisioner siswa yang berisi

mengenai pertanyaan dan pernyataan terkait literasi sains dan faktor –

faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi sains siswa.

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data

Page 54: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

38

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah:

a. Tes

Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data kuantitatif terkait

kompetensi literasi sains siswa SMP. Tes tertulis yang diberikan pada

siswa berupa soal PISA 2006 konteks IPA Biologi yang termasuk ke

dalam materi pada Kompetensi Dasar kelas VII, VIII dan IX khusus

semester ganjil. Tes tertulis terdiri atas soal berbentuk pilihan jamak

yang berjumlah 11 butir soal, 2 butir soal isian singkat, 7 butir soal

pertanyaan memilih “ya” atau “tidak”, dan 10 butir soal uraian.

Sehingga total terdapat 30 butir soal. Rincian soal literasi sains yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel pemetaan soal

PISA (Tabel 4).

Tabel 4. Pemetaan Soal PISA

KD/Kelas

Tema/MateriNo.Soal/Kompetensi yang diuji

PG Isian Ya/Tidak Esai7.2 / VII Biodiversitas 1A, 2B

7.4/ VII

Ozon 4A 5A 6A 3BEfek rumah kaca 7C, 8CHujan asam 10B 9A 11BResiko kesehatan 12B

1.3/ VIII Latihan fisik 13B,14B 15B1.4/ VIII Gigi berlubang 16A,17A

1.5/ VIIITembakau dalamrokok

18B, 20C 19B, 21A

SK 1/ VIII Operasi besar 24B 22B, 25C 23B1.2/ IX Ultrasound 30A 29C1.3/ IX Sistem Imun 26A 27B, 28C

Ket: A. Mengidentifikasi permasalahan ilmiah (8 soal) B. Menjelaskan fenomenasecara ilmiah (15 soal) C. Menggunakan bukti-bukti ilmiah (7 soal)

Page 55: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

39

Adapun indikator dari masing-masing kompetensi yang dinilai dapat di

lihat pada tabel 5.

Tabel 5. Indikator pencapaian kompetensi menurut PISA 2006

AspekKompetensi

Ilmiah PISA 2006

Indikator PencapaianKompetensi

Distribusi NomorSoal

Mengidentifikasipermasalahanilmiah

1. Mengenali permasalahanyang dapat diselidiki secarailmiah

2. Mengidentifikasi kata-katakunci untuk memperolehinformasi ilmiah

3. Mengenali fitur penyelidikanilmiah

6, 21, 30

1, 5, 16, 26,

9

Menjelaskanfenomena ilmiah

1. Mengaplikasikanpengetahuan sains dalamsituasi yang diberikan

2. Mendeskripsikan ataumenafsirkan fenomenailmiah dan memprediksiperubahan

3. Mengidentifikasi deskripsi,eksplanasi, dan prediksi yangtepat

13, 14, 15, 18, 19,22,

3, 10, 11, 12, 23,24,

2, 4, 27, 28,

Menggunakanbukti-bukti ilmiah

1. Menafsirkan bukti ilmiah danmembuat sertamengkomunikasikankesimpulan

2. Mengidentifikasi asumsi,bukti sosial, danperkembangan sains danteknologi

7, 8, 17, 25, 29

20

Sumber : OECD (2007: 29)

b. Kuisioner.

Kuisiner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup

(Sugiyono, 2013 : 199). Kuisioner dibuat untuk memperoleh informasi

yang relevan dengan tujuan penelitian. Selain itu, kuisioner juga

dijadikan data yang bisa menunjang peneliti untuk mengetahui faktor-

Page 56: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

40

faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi sains. Kisi-kisi

kuisioner siswa yang digunakan dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Kisi-kisi lembar kuisioner siswa

No Indikator Nomor item soal1 Mengetahui motivasi belajar siswa I (1-10)

2Mengetahui proses pembelajaran IPA yangberlangsung disekolah

1,2,3,4

3 Mengetahui kebiasaan belajar siswa II (1-8)

4Mengetahui ketersediaan fasilitas sekolahsiswa

III (1-5)

5Mengetahui bimbingan orang tua terhadapsiswa

5, 6

6Mengetahui niat siswa untuk melanjutkansekolah atau tidak

7, 8

Adapun kisi-kisi kuisioner guru yang digunakan dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini.

Tabel 7. Kisi-kisi lembar kuisioner guru

No. IndikatorNomor Item

Soal

1.Mengetahui lama pengalaman gurumengajar

6

2.Mengetahui latar belakang pendidikanguru

1, 2, 3, 5, 7

3.Mengetahui jenjang pendidikan terakhirguru IPA

4

4.Mengetahui metode pembelajaran yangdigunakan guru dalam pembelajaran IPA

8, 10

5.Mengetahui frekuensi praktikum yangdilaksanakan selama 1 semester terakhir

9

6.Mengetahui kesiapan guru IPA sebelummengajar di kelas

11, 12

Page 57: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

41

Data kuantitatif dan kualitatif yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis

menggunakan tehnik tertentu untuk mengetahui capaian kompetensi literasi

sains siswa. Penjelasan teknik analisis data dari masing-masing instrumen

adalah sebagai berikut:

1. Tes

Siswa yang menjawab benar mendapat skor 1 dan jika salah atau tidak

menjawab mendapat skor 0. Sedangkan, siswa yang menjawab benar butir

soal isian singkat maka mendapat nilai 1, dan jika salah atau tidak

menjawab mendapat 0. Jika siswa menjawab benar butir soal pertanyaan

memilih “ya” atau “tidak” maka mendapat skor 1 dan jika salah atau tidak

menjawab mendapat 0. Jika siswa menjawab benar butir soal uraian

mendapat nilai 1, jika siswa menjawab kurang tepat mendapat nilai 0,5

dan jika salah atau tidak menjawab mendapat 0.

Berdasarkan bobot setiap soal tes yang sudah diuraikan di atas maka

diperoleh ketentuan bahwa skor maksimum tes literasi sains dalam

penelitian ini adalah 30. Menurut Arikunto (1991: 239) skor yang

didapatkan siswa setelah selesai mengikuti sebuah tes merupakan data

mentah yang harus diolah kembali menjadi skor berstandar 100. Skor

yang sudah diubah menjadi skor berstandar 100 digunakan untuk

mengetahui ketercapaian penguasaan kompetensi literasi sains siswa.

Skor mentah yang diperoleh siswa diubah terlebih dahulu menjadi skor

berstandar 100 dengan rumus:

F. Teknik Analisis Data

Page 58: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

42

= 100Keterangan :NP = nilai yang dicariR = skor yang diperoleh siswaSM = skor maksimal dari tes yang bersangkutan100 = bilangan tetap(Purwanto, 2013: 112).

Sehingga nilai yang diperoleh peserta didik dapat dimasukkan ke dalam

rentangan dengan interval sebagai berikut:

Tabel 8. Kriteria interpretasi skor tes literasi

Interval Kriteria86 – 100 Sangat tinggi76 – 85 Tinggi60 – 75 Sedang55 – 59 Rendah≤ 54 Sangat rendah

Sumber : dimodifikasi dari Purwanto (2013: 103).

Data skor rerata kompetensi literasi sains siswa selanjutnya dianalisis

dengan melakukan beberapa pengujian untuk mengetahui signifikansi

perbedaan rata-rata dari dua kelompok sampel dalam hal ini rerata

kompetensi literasi sains siswa berdasarkan gender yaitu kompetensi

literasi sains antara siswa laki-laki dan siswa perempuan serta kompetensi

literasi sains antara siswa sekolah negeri dan siswa sekolah swasta . Uji

pertama yang dilakukan yaitu uji normalitas untuk mengetahui apakah

sebaran data dalam penelitian berditribusi normal atau tidak. Uji

normalitas pada penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov- Smirnov

dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Dasar pengambilan keputusan

yaitu apabila nilai sig.> 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal dan

Page 59: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

43

jika nilai sig.< 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Prayitno,

2010:32)

Setelah dilakukan uji normalitas, data yang berdistribusi normal

selanjutnya diuji dengan independent sample t – test. Melalui pengujian

ini peneliti dapat mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata dua

kelompok sampel yang saling tidak berhubungan. Dengan dasar

pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi yaitu jika nilai

signifikansi atau probabilitas > 0,05 maka H0 diterima (tidak ada

perbedaan yang signifikan) dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0

ditolak (ada perbedaan yang signifikan) (Priyatno, 2010: 32). Data tidak

berdistribusi normal di uji dengan menggunakan uji Mann-Whitney U

untuk mengetahui perbedaan dua sampel yang tidak berhubungan dengan

kriteria pengujian yaitu jika - ztabel < z hitung < -ztabel atau probabilitasnya

> 0,05 maka H0 diterima (tidak ada perbedaan yang signifikan) dan jika

ztabel > zhitung atau - ztabel < - zhitung atau probabilitasnya < 0,05 maka H0

ditolak (ada perbedaan yang signifikan) (Sheskin, 2003: 322)

2. Kuisioner

Kuisioner yang dibuat dalam penelitian ini bersifat tertutup sehingga

pilihan jawaban yang harus dijawab oleh responden yaitu siswa dan guru

sudah tersedia pada kuisioner. Kuisioner siswa digunakan untuk

memperoleh data siswa terkait faktor – faktor berpengaruh terhadap

komptensi liters sains siswa, sedangkan kuisioner guru digunakan untuk

mengetahui profesionalisme guru. Untuk kuisioner siswa terdapat 6

Page 60: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

44

indikator dan 31 pertanyaan. Kuisioner guru terdapat 6 indikator dan 12

pertanyaan dalam setiap soal memiliki pilihan alternatif jawaban.

Kuisoner disebarkan kepada 328 responden siswa dan 11 responden guru.

Kemudian direkapitulasi dengan cara mengalikan dengan banyaknya

responden yang menjawab setiap alternatif jawaban. Lalu menghitung

jumlah skor ideal untuk skor tertinggi dan skor terendah. Untuk

memperoleh persentase skor pada tiap butir pertanyaan menurut Ali (2013:

201) digunakan rumus sebagai berikut:

% = X 100

Keterangan :N = jumlah seluruh nilain = nilai yang diperoleh

Setelah diperoleh persentase tiap butir pertanyaan kemudian dihitung

persentase tiap indikator dengan cara menjumlahkan persentase tiap butir

pertanyaan kemudian dibagi dengan jumlah butir pertanyaan yang ada

dalam setiap indikator. Hasil persentase akhir yang diperoleh

diinterpretasikan ke dalam kriteria-kriteria tertentu (Tabel 9).

Tabel 9. Kriteria interpretasi skor kuisioner

Interval Kriteria0- 20% Sangat rendah21- 40% Rendah41- 60% Cukup61- 80% Tinggi81- 100% Sangat tinggi

Sumber : dimodifikasi dari Riduwan (2012: 89).

Page 61: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

76

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulkan

sebagai berikut :

1. Profil kompetensi literasi sains siswa SMP kelas IX Se-Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Pringsewu pada tahun ajaran 2015/2016 termasuk dalam kriteria

“sangat rendah”.

2. Profil kompetensi literasi sains siswa SMP kelas IX Se-Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Pringsewu pada tahun ajaran 2015/2016 berdasarkan status

sekolah menunjukkan bahwa siswa sekolah negeri memiliki kompetensi literasi

sains lebih tinggi dan berbeda tidak signifikan dibandingkan siswa sekolah

sewasta.

3. Profil kompetensi literasi sains siswa SMP kelas IX Se-Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Pringsewu pada tahun ajaran 2015/2016 berdasarkan gender

menunjukkan bahwa siswa perempuan memiliki kompetensi literai sains

lebih tinggi tetapi tidak berbeda signifikan dibandingkan siswa laki-laki.

Page 62: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

77

4. Faktor internal yang berpengaruh terhadap profil kompetensi literasi sains

adalah minat siswa melanjutkan sekolah, sedangkan faktor motivasi dan

kebiasaan belajar IPA tidak berpengaruh terhadap kompetensi literasi

sains siswa. Faktor eksternal yang berpengaruh diantaranya proses

pembelajaran di kelas, latar belakang pendidikan orang tua, bimbingan

orang tua dalam belajar, fasilitas pembelajaran IPA, dan profesionalisme

guru.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas

maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Dalam penelitian deskriftif, diperlukan adanya referensi dari berbagai

sumber. Untuk peneliti selanjutnya dianjurkan untuk mencari referensi

lebih banyak lagi sehingga peneliti tidak merasakan kesulitan untuk

menyatakan fakta-fakta yang ada dilapangan bersesuaian atau tidak bila

dilihat dari berbagai teori yang ada.

2. Berkaitan dengan hasil rendahnya kemampuan literasi sains siswa,

diharapkan dilakukan perbaikan dan pengkajiann terkait kelemahan pada

sektor pendidikan.

Page 63: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

78

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, E. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPATentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperiment. Diunduh dariRepository.upi.edu. Pada tanggal 21 Desember 2015. Pada pukul 11.05 WIB.19 hlm.

Alam, D.P., S, Utari dan S, Karim. 2015. Rekonstruksi Rancangan RencanaPelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi SainsSiswa SMP Kelas VII pada Topik Gerak Lurus. Prosiding SimposiumNasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015) Diunduh darihttp://portal.fi.itb.ac.id/snips2015/files/snips_2015_dyna_purnama_alam_f604a54987754e9feeb155f2d881d1fe.pdf. Pada tanggal 19 November 2015. Padapukul 10.20 WIB. 4 hlm.

Ali, L.U., A.A. Suastra, dan I.A.R. Sudiatmika. 2013. Pengelolaan PembelajaranIPA ditinjau dari Hakikat Sains pada SMP di Kabupaten Lombok Timur. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol.3, No 1Diunduh dari http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa /article/view/750/536. Pada tanggal 11 November 2015. Pukul 05.30 WIB. 11 hlm.

Ali, M. 2013. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Bandung.233 hal.

AlQomariyatin. 2013. Pengaruh Kelengkapan Fasilitas Belajar Dan PenggunaanMetode Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas Xi Ips SmaNegeri 1 Kartasura. Diunduh dari eprints.ums.ac.id/26688/14 /jurnal_pendidikan. Pada tanggal 24 Desember 2015. Pukul 23.00 WIB. 12 hlm.

Anggraini, G. 2014. Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa Sma Kelas X Di KotaSolok. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Diunduh darihttp://prosiding.upgrismg.ac.id/index.php/masif2014/masif2014/paper.Prosiding Mathematics and Sciences Forum 2014. Diunduh pada tanggal 11Agustus 2015. Pukul 20.00 WIB. 10 hlm.

Anjarsari, P. 2013. Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu (ImplementasiKurikulum 2013). Makalah PPM “ Workshop Pengembangan PerangkatPembelajaran Sains Terpadu untuk Meningkatkan Kognitif, Keterampilan

Page 64: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

79

Proses, Kreativitas, serta Menerapkan Konsep Ilmiah SIswa SMP.Yogyakarta: Tidak diterbitkan.

. 2014. Literasi sains dalam kurikulum dan pembelajaran IPA SMP.Prosiding. Semnas Pensa VI peran literasi sains. Surabaya. ISBN. 978-979-028-686-3. Tersedia di http://www.google.co.id/url%2Fputri-anjarsari-ssi-mpd%2Fliterasi-sains-dalam-kurikulum-dan-pembelajaran-ipa-smp.pdf.Pada tanggal 3 Desember 2015 pukul 18.15 WIB. 6 hal.

Arief, M. K. 2015. The Levels Of Inquiry Application In “ Global Warming Theme”Based Science Learning To Improve Critical Thinking Skill. Jurnal IlmuPendidikan dan Pengajaran vol 2. No 2. Diunduh dari ejournal.sps.upi.edu/../89. Diunduh pada tanggal 9 November 2015. Pada pukul 23.00 WIB. 11hlm.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.Jakarta

Bagiarta, I.N., I.W. Karyasa dan I.N. Suardana. 2015. Komparasi Literasi SainsAntara Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model PembelajaranKooperatiftipe Gi (Group Investigation) Dan Model Pembelajaran InkuiriTerbimbing (Guided Inquiri) Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Siswa Smp.E-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. ProgramStudi Pendidikan IPA. Vol 5. Diunduh dari http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1564/1220. Pada tanggal 9November 2015. Pada pukul 20.30 WIB. 11 hlm.

BPDPDPN. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata PelajaranIPA. Pusat Kurikulum. Jakarta.

Bybee, R., R. McCrae dan R. Laurie. 2009. PISA 2006: An Assessment of ScientificLiteracy. Journal Of Research In Science Teaching Vol. 46, No. 8, PP. 865–883. Wiley InterScience. Colorado. Diakses dari http://onlinelibrary.wiley.com /doi/10.1002/tea.20333/pdf. Pada 26 Oktober 2015 06.21 WIB. 19 hlm.

Dasmo, Nurhayati dan G. Marhento. 2012. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan PolaAsuh Orang Tua terhadap prestasi belajar IPA. Jurnal Formatif. Vol 2. No1.Diunduh dari journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif /article/download/94/92. Pada tanggal 28 April 2016. Pukul 19.30 WIB. 8 hlm.

Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta. Tidak diterbitkan.

Dirjen PMPTK. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). DirektoratTenaga Pendidikan. Jakarta. 84 hlm.

Page 65: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

80

Djojosoediro, W. 2009. Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA SD. Diakses darihttp://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/egalita/article/view/1992/pdfn.Pada tanggal 25 Desember 2015. Pukul 22.00 WIB. 46 hlm.

Fitriani, W., Hairida., dan I, Lestari. 2014. Deskripsi Literasi Sains Siswa dalamModel Inquiry pada Materi Laju Reaksi di SMAN Pontianak.Jurnal Untan.Vol3. No 1.http : jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpd/article/view/4432.Diaksespada 20 oktober 2015. Pukul 05.30 WIB. 13 hlm.

Gunarto, W dan N. Hidayah. 2014. Upaya Meningkatkan Minat Belajar dan PrestasiBelajar Siswa Pada Materi Pembelajaran Alat-Alat Optik MelaluiPendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas Viii Smpn 3 BelitangMadang Raya. Junal Inovasi dan pembelajarn fisika Vol 1,No 1.Diunduh dariejournal.unsri.ac.id/index.php/jipf/article/download/1076/320. Pada tanggal22 Desember 2015. Pada pukul 11.15 WIB. 6 hlm.

Guswita, L. 2014. Tinjauan Faktor Internal dan Eksternal Penyebab KesulitanBelajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 2 Bayang Kecamatan BayangKabupaten Pesisir Selatan. Diunduh dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=263906&val =6308&title=TINJAUAN% 20FAKTOR%20INTERNAL%20DAN%20EKSTERNAL%20PENYEBAB%20KESULITAN%20BELAJAR%20BIOLOGI%20SISWA%20KELAS%20VIII%20SMPN%202%20BAYANG%20KECAMATAN%20BAYANG%20KABUPATEN%20PESISIR%20SELATAN. Pada tanggal 22 Desember 2015. Pukul 10.00WIB. 6 hlm.

Hakim, N. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat UntukMeningkatkan Literasi Sains Siswa SMP. Jurnal Universitas PendidikanIndonesia. Diunduh dari repository.upi.edu. Pada tanggal 11 November 2015.Pukul 11.00 WIB. 11 hlm.

Hamalik, O. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamdu. G dan L. Agustina. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa TerhadapPrestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Diunduh dari http://jurnal.uppi.edu/../8-Ghllam_Hamdu.pdf. Pada tanggal 9 Desember 2015. Pukul 19.00 WIB. 6hlm.

Hariadi, E. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi Sains Siswa IndonesiaBerusia 15 Tahun. Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 10, No.1. Diunduh darihttp://ejournal.unesa.ac.id/mobile/. Pada tanggal 2 November 2015. Pukul10.00 WIB. 15 hlm.

Harianti, D. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. DepartemenPendidikan Nasional. Diakses darihttp://www.academia.edu/5782888/naskah_akademik_kajian_kebijakan_kurik

Page 66: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

81

ulum_mata_pelajaran_ipa_pusat_kurikulum_badan_penelitian_dan_pengembangan_departemen_pendidikan_nasional_2007. Pada tanggal 11 November2015 pukul 22.42 WIB. 32 hlm.

Herdianti, A. 2013. Deskripsi Literasi Sains Siswa dalam Model Inkuiri pada MateriLaju Reaksi di SMAN 9 Pontianak. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia.http://repository.upi.edu/2392/1/S_BIO_0907360_Title.pdf. Diunduh pada 190ktober 2015. Pukul 09.30 WIB. 11 hlm.

Holbrook, J dan M. Rannikmae. 2009. The Meaning of Scientific Literacy.International Journal of Environmental & Science Education University ofTartu, Estonia, Vol. 4, No. 3, July 2009, 275-288. Editors: Coll, Richard K.& Neil Taylor. Diakses dari https://www.pegem.net/dosyalar/dokuman/138340-20131231103513-6.pdf. Pada 10 November 2015. Pukul 06.57WIB. 14 hlm.

Irshad, S.M. 2013. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru dan Fasilitas BelajarTerhadap Hasil Belajar Siswa . Diunduh dari lib.unnes.ac.id/19050/1/7101408068.pdf. Pada tanggal 15 Desember 2015. Pukul 20.40 WIB. 20 hlm.

Kharisma, E.M. 2015. Pengaruh bimbingan belajar orangtua terhadap prestasibelajar matematika siswa SD 1 Payaman Mejobo Kudus tahun ajaran2014/2015. Skripsi. UNS. Surakarta. Tersedia di http://eprints.ums.ac.id/32702/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf. Pada tanggal 15 Oktober 2015 pukul08.32 WIB. 15 hal.

Khusna, N.L. 2015. Hubungan Bimbingan Orang Tua dengan Prestasi BelajarSiswa. Diunduh dari http://jurnal.fkip.unila.ac.id/ index.php/ pgsd/article/viewFile/8338/5140. Pada tanggal 27 April 2016.Pukul 20.30. 14 hlm.

Kurnia, F., Zulherman., dan A. Fathurohman. 2014. Analisis Bahan Ajar Fisika SMAKelas IX di Kecamatan Indralaya Utara Berdasarkan Kategori Liteasi Sains.Jurnal inovasi dan Pembelajaran Fisika. Vol 1, No 1. E.journal Unsri.Diunduh dari Ac.id/index.php/jipf/article/download/1263/419. Pada tanggal20 Agustus 2015. Pukul 09.00 WIB. 5 hlm.

Kusumawardhany, D.A. 2013. Perbandingan Pengaruh Metode Student TeamsAchievement Division (STAD) dengan Ceramah Terhadap Prestasi BelajarSosiologi Siswa IPS di SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.Diunduh dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index. php/sosant/ article/ download/2537/1804. Pada tanggal 2 Mei 2016. Pukul 20.48. 11hlm.

Litbang Kemdikbud. 2015. Programme for International Student Assessment (PISA)http:/litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survey-internasional pisa. Diunduhpada 10 november 2015. Pukul 19.00 WIB. 1 hlm.

Lukman. Y., H. Suwono, dan E. Suarsi. 2014. Pengaruh Pembelajaran InquiriTerbimbing Berbasis Blended Learning Terhadap Literasi Sains dan Hasil

Page 67: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

82

Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Malang. Diunduh dari http://jurnal-online.um.ac.id>Home>Artikel. Pada tanggal 10 November 2015. Pukul20.47 WIB. 10 hlm.

Mulyani, H.R.A. 2013. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kontekstual TerhadapPeningkatan Penguasaan Konsep Bhan Kimia dan Kehidupan Sehari-haridan keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Metro.Jurnal bioedukasi vol. 4. No 2. Diunduh pada tanggal 10 Desember 2015.Pukul 21.05 WIB. 8 hlm.

Ngafifi, M. 2014.Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam PerspektifSosial Budaya.Jurnal Pembangan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi .Volume2, No1.http://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa.Diakses pada 5 oktober 2015.15 hlm.

Ngertini. N., W. Sadia dan W. Yudana. 2013. Pengaruh Implementasi ModelPembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan PemahamanKonsep Dan Literasi Sains Siswa Kelas X Sma Pgri 1 Amlapura. e-JournalProgram Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha . Program StudiAdministrasi Pendidikan Volume 4. Diunduh dari http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ap/article/view/1012/760. Pada tanggal 19November 2015. Pada pukul 11.15 WIB. 11 hlm

Nisaa, R.A., D. Rochinaniawati dan A. Fitriani. 2015. Analisi Buku Biologi Kelas XBerdasarkan Muatan Literasi Sains. Prosiding Seminar Nasional PendidikanBiologi Yang Diselenggaraka Oleh Prodi Pendidikan Biologi FKIPUniversitas Muhamadiyah Malang. Diunduh dari biology.umm.ac.id /files/file/309-316%20Ran. Pada tanggal 1 Januari 2016. Pukul 11.00 WIB. 8hlm.

Nuada,I.M., 2015. Analisis Sarana dan Intensitas Penggunaan LaboratoriumTerhadap Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri Se- KotaTanjungbalai. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED VOL 12, NO 1. Diunduh darijurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tabularasa/article/view/3234/2904 padatanggal 5 Mei 2016 18 hlm.

Nurjanah. 2011. Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Prestasi Siswa. Diunduhdari library.walisongo.ac.id/digilib.Dwoanload. Pada tanggal 5 Desember2015. Pukul 20.00 WIB. 71 hlm.

Nursa’ada, F.P. 2014. Pengaruh Metode Pembeljaran dan Sikap Siswa padaPelajaran IPA terhadap Hasil Belajar IPA. Jurnal Formatif 4 Diunduh darihttp://journal.lppmunindra.ac.id/index.php /Formatif/article/viewFile/145/139.Pada tanggal 28 April 2016. Pukul 23.00 WIB. 12 hlm.

Page 68: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

83

Odja, A.H dan C.S. Payu. 2014. Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa PadaKonsep IPA. September 2014. Tersedia di http://fmipa.unesa.ac.id/kimia/wp-content/uploads/2013/11/40-47-Abdul-Haris-Odja-Universitas-Negeri-Gorontalo.pdf. Pada tanggal 14 Oktober 2015 pukul 10.15 WIB. 8 hal.

OECD. 2000. The PISA 2000 Assesment of Reading, Mathematical and ScientificLiteracy. Diakses dari http://www.pisa.oecd.org /dataoecd/44/63/ 33692793.pdf. Pada tanggal 29 Oktober 2015. Pukul 19.00 WIB. 102 hlm.

. 2009. Database PISA 2009. Diunduh dari PISA2009.acer.edu.au/download.php. Pada Tanggal 20 Oktober 2015. Pukul20.30 WIB. 21 hlm.

. 2014. PISA 2012 Results in Focus: What 15-Year-Olds Know And WhatThey Can Do With What They Know. National Center for EducationStatistics, Institute of Education Sciences, U.S. Department of Education.Washington, DC. Diakses dari http://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview.pdf. Pada tanggal 11Oktober 2015. Pukul 23.00WIB.44 hlm.

Prayitno, D. 2010. Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta. MediaKom. 323 hlm.

Purwanto, N. 2013. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT RemajaRosdakarya. Bandung. 165 hal.

Putra, T.T. 2012. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa DenganPembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan MTK VOL 1. No 1,Diunduh dari http:// ejournal.unp.ac.id/ ../1152. Pada tanggal 1 Januari 2015.Pukul 21.00 WIB. 5 hlm.

Rahayu, S. 2014. Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya 2014. MenujuMasyarakat Berliterasi Sains : Harapan dan Tantangan Kurikulum 2013.6September 2014. Universitas Negeri Malang. Malang. Diakses darihttp://kimia.um.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Makalah-Sri-Rahayu_Semnas-Kimia-Pembelajarannya_6-September-2014.pdf Padatanggal 8 November 2015. Pukul 09.00 WIB. 19 hlm.

Rahman, R dan R. Maarif. 2014. Pengaruh Penggunaan Metode DiscoveryTerhadap Kemampuan Analogi Matematis Siswa SMK AL Ikhsan PamaricanKabupaten Ciamis Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Program Studi MatematikaSTKIP Siliwangi Bandung Vol 3, No 1. Diunduh dari e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/ ../37. Pada tanggal 20 Desember 2015. Pukul 15.00 WIB.

Rejeki, A. 2013. Pengaruh Fasilitas Belajar dan Kinerja Guru Terhadap HsilBelajar Matematika Kelas IV SD Se- Kecamatan Kutowinangun. Diunduh

Page 69: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

84

dari http:// download.portalgaruda.org>article. Pada tanggal 24 Desember2015. Pukul 23.05 WIB. 8 hlm.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian. Alfabeta. Bandung. 244 hal.

Rohli, M. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu BerorientasiLiterasi Sains Pada Model Pembelajaran Exclusive. Jurnal Pendidikan FKIPUNILA. Diunduh dari http:digilib unila.com. Pada tanggal 7 november2015. Pukul 20.30 WIB. 11 hlm.

Rustaman, N. Y. 2004. Literasi Sians Anak Indonesia 2000 & 2003. MakalahLitsains 2003. Diakses dari http://file.upi.edu/direktori/sps/prodi.pendidikan_ipa/195012311979032-nuryani_rustaman /makalah_litsains_2003_sep,06.pdf. Pada tanggal 15 Oktober 2015. Pukul 09.00 WIB. 20 hlm.

Sandi, M.I., A. Setiawan dan H. Rusnayati. 2012. Analisis Buku Ajar Fisika SMAKelas X di Kota Bandung Berdasarkan Komponen Literasi Sains. Diunduhdari http://snf unj.ac.id/files/8414/2345/ 2854/prosiding_fisika_ 2014_fix17.pdf. Pada tanggal 20 November 2015. Pukul 20.00 WIB. 9 hlm.

Sheskin, D.J. 2003. Parametric and Nonparametric Statistical Procedures. CRCPress Company. New York

Siagian. R.E.F. 2012. Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa TerhadapPrestasi Belajar Matematika. Jurnal Formatif.Diunduh dari http://unindra.ac.id/Roida-3.pdf. Pada tanggal 9 Desember 2015. Pukul 21.00 WIB. 10 hlm.

Suciati, Resty, W. Itang, E. Nanang, Meikha, Prima dan Reny. 2012. IdentifikasiKemampuan Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Aspek-AspekLiterasi Sains. Program Studi Magister Pendidikan Sains, FKIP, UNS.diunduh dari http://download.portalgaruda.org/article. php?article=273489&val =7135&title=identifikasi%20kemampuan %20 siswa%20dalam %20pembelajaran%20biologi%20ditinjau%20dari%20aspek-aspek%20literasi%20sains. Pada tanggal 8 November 2015. Pukul 13.07 WIB. 8 hlm.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Penerbit alfabeta. Bandung. 456 hlm.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. BumiAksara. Jakarta. 234 hlm.

Sulastri, R., R. Johar, dan S. Munzir. 2014. Kemampuan Mahasiswa Program StudiPendidikan Matematika FKIP Unsyiah Menyelesaikan Soal PISA MostDifficult Level. Jurnal Didaktik Matematika issn 2355-4185 Vol. 1. No 2.Diunduh dari http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/DM/article/view/2073/2027.Pada tanggal 10 November 2015. Pada pukul 09.00 WIB. 9 hlm.

Page 70: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

85

Susanti, W. 2012. Analisis Capaian Soal - Soal Biologi Literasi Sains Kategori SulitSulit pada Tes PISA. Diunduh daria-research.upi.edu/operator/upload/ s_bio_0809107_chapter1.pdf. Pda tanggal 28 April 2016. Puku 20.00 WIB. 11 hlm

Tawil, M dan Liliasari. 2014. Keterampilan-Keterampilan Sains DanImplementasinya Dalam Pembelajaran IPA. Badan Penerbit UniversitasNegeri Makassar. Makassar. 146 hal.

Thomson, S., K. Hillman, dan L.D. Bortoli. 2013. A Teacher’s Guide To PISAScientific Literacy. ACER Press. Australian Council for Educational ResearchLtd 19 Prospect Hill Road, Camberwell, Victoria, 3124, Australia. Diaksesdari https://www.acer.edu.au/files/PISA_Thematic_Report_-_Science_-_web.pdf. Pada tanggal 10 November 2015. Pukul 20.00 WIB. 58 hlm.

Tim Peneliti Balitbang Provinsi Sumut. 2005. Studi Evaluasi PelaksanaanKurikulum Berbasis Kompetensi di Sumatera Utara. Badan Penelitian danPengembangan Propinsi Sumatera Utara: Sumatera Utara. 91 hlm.

Toharudin, U., S.Hendrawati, dan A. Rustaman. 2011. Membangun Literasi SainsPeserta Didik. Humaniora. Bandung. 291 hal.

Ulum, H. 2014. Studi Eksperimen Model Inkuiri Terbimbing Disertai Teknik PetaKonsep Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII Mtsn 2Jember. Diunduh dari http://dspace.unej.ac.id/bitstream/handle /123456789/64019/Hasanatul%20Ulum.pdf?sequence=1. Pada tanggal 20 November2015.16 hlm.

Utami,W.D., I.W. Dasna. dan O. Sulistina. 2013. Pengaruh Penerapan ModelPembelajaran Inquiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dan KeterampilanProses Sains Siswa Terhadap Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.Diunduh dari http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel /artikelBE228A886CE46FF4DA860195F98AA44F.pdf. Pada tanggal 3 Desember 2015. Pukul21.05 WIB. 7 hlm.

Wasih, 2013. Merenungkan Kembali Hasil Pembelajaran Sains. Seminar NaionalFMIPA UNDIKSHA III. Diunduh dari http://download. portalgaruda.org/article.php?article=145972&val=1365&title=Merenungkan%20kembali%20hasil%20pembelajaran%20sains. Pada tangal 27 April 2016. Pukul 20.00 WIB.7hlm

Widiadnyana, I.W., I.W. Sadia, dan I.W. Suastra. 2014. Pengaruh Model DiscoveryLearning Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program StudiIPA. Volume 4.Diunduh darihttp://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/viewFile/1344/1036. Pada tanggal 2 Desember 2015. Pukul 05.00 WIB. 13 hlm.

Page 71: PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA SMP …digilib.unila.ac.id/23062/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tabulasi Persentase Jawaban Siswa Pada Tiap Butir Soal ... dan kenyamanan

86

Wiyono, D.K. 2015. Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar Dan Pola BelajarTerhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Colomadu TahunAjaran 2014/2015. Diunduh dari http://eprints.ums.ac.id/33294/1/1.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf. Pada tanggal 13 Mei 2016. Pukul 7.30WIB. 15 hlm

Wulandari, B. 2013. Pengaruh problem-based learning Terhadap hasil belajarDitinjau dari motivasi belajar plc di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3,No 2. Diunduh dari http://download.portalgaruda.org /article.php?article=138040&val=438. Pada tanggal 9 November 2015. Pukul 23.00 WIB. 11 hlm.

Yuliastuti, M. 2009. Peningkatan Aspek Literasi Sains dan Teknologi MelaluiPenerapan Model Pembelajaran Sains ber-VISI SETS(Science, Environment,Tecnology, and Sociiety). Jurnal UNNES. Diunduh dari http://lib.unnes.ac.id/729/1/1254.pdf. Pada tanggal 5 Desember 2015. Pukul 21.00 WIB. 84 hlm.

Yusuf, S. 2015. Perbandingan Gender dalam Prestasi Literasi Siswa Indonesia.Diunduh dari http://www.uninus.ac.id/data/data_ilmiah /Suhendra%20Yusuf%20-% 20Makalah %20untuk%20Jurnal%20Uninus.pdf. Paa tanggal13 Mei 2016. Pukul 7.44 WIB. 17 hlm.

Zuriyani, E. 2003. Literasi Sains dan Pendidikan. Diunduh darihttp://sumsel.kemenag.go.id/file/file TULISAN/wagj1343099486.pdf. Padatanggal 20 0ktober 2015. Pukul 20.00 WIB. 13 hlm.