PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014 - depkes.go.id · Bab ini berisikan tentang latar belakang disusunnya...
Transcript of PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014 - depkes.go.id · Bab ini berisikan tentang latar belakang disusunnya...
2015
J L . G A J A H M A D A N O - B A J A W A N G A D A
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
DINAS KESEHATAN
PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
bimbingan dan penyertaan-Nya, Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
Tahun 2014 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan Profil ini didasarkan pada
hasil-hasil pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh jajaran
kesehatan di Kabupaen Ngada tahun 2014.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian
hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan Standar
Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan dan pencapaian target indikator Millenium
Development Goals bidang kesehatan, serta berbagai upaya yang terkait dengan
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti BPS, BPMPD-PP
dan KCS.
Profil Kesehatan ini mengikuti petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota yang responsif gender yang sudah diedarkan sejak awal tahun 2014,
namun mengingat ketersediaan data dari sumber data belum dapat terkompilasi
dengan baik, maka belum seluruh data yang tersaji berupa lampiran data berbasis
gender sesuai buku petunjuk penyusunan Profil Kesehatan berbasis gender. Dengan
tersedianya data Profil kesehatan yang responsif gender, diharapkan dapat
mengidentifikasi ada tidaknya serta besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan
ii
dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi,
kontrol dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan.
Profil Kesehatan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu usul dan saran dari
berbagai pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan guna penyempurnaannya.
Akhirnya, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan mengambil bagian dalam proses penyusunan Profil Kesehatan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati segala daya upaya kita dalam
mengatasi permasalahan kesehatan di Kabupaten Ngada.
Bajawa, Agustus 2014
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada,
drg. EMERENTIANA R. WAHJUNINGSIH, MHlth&IntDev
PEMBINA TK I
NIP. 19720123 200012 2 002
iii
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang
B. MaksuddanTujuan C. SistematikaPenyajian
1 2 3
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN NGADA A. KondisiGeografis B. KondisiDemografis C. KeadaanSosialEkonomi D. Tingkat Pendidikan
4 6 7
10
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Mortalitas
1. Angka Kematian Bayi 2. Angka Kematian Balita 3. Angka Kematian Ibu 4. Angka Harapan Hidup
B. Morbiditas 1. Pola 10 Penyakit Terbanyak 2. Penyakit Menular 3. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi 4. Penyakit Potensial KLB atau Wabah 5. Status Gizi
11 11 12 13 15 15 15 16 21 22 26
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. PelayananKesehatanDasar
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 2. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita 3. Pelayanan KB 4. Pelayanan Imunisasi 5. Ketersediaan Obat
28 28 33 36 37 40
B. Perbaikan Gizi Masyarakat 41
iv
1. Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil 2. Pemberian Kapsul Vitamin A 3. Pemantauan Garam Yodium 4. Pemberian ASI Eksklusif 5. Penimbangan Balita di Posyandu
C. Perilaku Hidup Masyarakat
D. Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar 1. Rumah Sehat 2. Sarana Air Bersih 3. Sumber Air Minum 4. Sarana Sanitasi Dasar 5. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan
41 41 42 42 43 44 45 45 46 46 46 47
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas dan Jaringannya 2. Rumah Sakit 3. Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 4. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat 5. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
B. Tenaga Kesehatan C. Pembiayaan Kesehatan
48 48 49 52 53 56 57 60
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
61 61
LAMPIRAN
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 17
ayat 1 menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses
terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan
memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain itu pada pasal 168
menyatakan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien
diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui
kerjasama lintas sektor dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan
Pemerintah (No 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan). Sedangkan pasal
169 menyatakan bahwa pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk
memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan yang dapat
memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap
informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan. Profil Kesehatan merupakan salah satu
paket penyajian data atau informasi kesehatan yang relative lengkap, berisi data atau
informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data atau
informasi terkait lainnya yang terbit setiap tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Ngada
Tahun 2014 disusun berdasarkan data atau informasi yang didapatkan dari Puskesmas,
Pengelola Program di lingkungan Dinas Kesehatan dan lembaga atau badan terkait
lainnya.
Pada Penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2014 ini mengacu pada Petunjuk Teknis
Penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2014 (berdasarkan data terpilah jenis kelamin dan
terdiri dari 81 tabel) yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI.
B. Tujuan
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk : melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil
BAB I PENDAHULUAN
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 2
pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) di
bidang kesehatan dan pencapaian target indikator Milenium Development Goals bidang
kesehatan, serta berbagai upaya terkait dengan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan lintas sektor.
C. Sistimatika Penyajian
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang disusunnya profil kesehatan, tujuan dan
sistematika penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Ngada. Selain uraian
tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor
lainnya seperti kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan
lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka
kesakitan, angka harapan hidup dan angka status gizi masyarakat.
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
dasar rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.
Upaya pelayanan kesehatan diuraikan dalam bab ini juga memuat indikator
kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya
pelayanan kesehatan lainnya.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 3
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2014
berdasarkan hasil analisis sederhana dari masing-masing hasil pelaksanaan
program kesehatan. Selain keberhasilan-keberhasilan, bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Lampiran
Pada lampiran berisi resume atau angka pencapaian program kesehatan dalam
81 tabel data kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 4
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN NGADA
Kabupaten Ngada adalah salah satu kabupaten di pulau Flores propinsi Nusa
Tenggara Timur, yang letaknya diapit oleh Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten
Manggarai Timur. Letak astronomisnya antara 8o LS – 9o LS dan 120,45o BT – 121,5 o BT,
dengan luas wilayah 1.620,92 km2. Posisi geografis Kabupaten Ngada adalah sebelah
Utara berbatasan dengan Laut Flores, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Sawu,
sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Nagekeo dan sebelah Barat berbatasan
dengan Kabupaten Manggarai Timur.
Tahun 2014, secara administratif wilayah Kabupaten Ngada terbagi atas 12
Kecamatan, 135 desa dan 16 kelurahan. Luas wilayah masing-masing kecamatan cukup
bervariasi dimana Kecamatan Riung memiliki luas terbesar yaitu 327,94 km2 dan
kecamatan terkecil adalah Kecamatan Inerie dengan luas 67,28 km2.
Peta 2.1. Peta Wilayah Kabupaten Ngada Tahun 2014
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN
NGADA
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 5
A. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Ngada Tahun 2014 yaitu 156.180 jiwa dengan
penduduk laki-laki sebanyak 76.299 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 79.881
jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 93,35 jiwa/km2 (Ngada Dalam Angka 2014).
Jumlah rumah tangga 1.609 dan rata-rata jiwa per rumah tangga 97,07 jiwa per rumah
tangga.
Tabel 2.1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
No Kecamatan Luas
Wilayah Jumlah Desa/
Kelurahan
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk (per km2)
L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Bajawa 133,30 22 19.983 20.663 40.646 304,92
2 Aimere 92,50 10 4.347 4.572 8.919 96,42
3 Inerie 67,28 10 3.871 3.857 7.728 114,86
4 Jerebu'u 74,98 12 3.578 4.058 7.636 101,84
5 Golewa Barat 74,59 10 5.139 5.314 10.453 140,14
6 Golewa 78,13 16 8.818 9.222 18.040 230,90
7 Golewa Selatan 98,00 12 5.213 5.741 10.954 111,78
8 Bajawa Utara 167,38 11 4.514 4.665 9.179 54,84
9 Soa 91,14 14 6.546 6.694 13.240 145,27
10 Wolomeze 103,19 8 2.820 2.797 5.617 54,43
11 Riung Barat 312,49 10 4.162 4.006 8.168 26,14
12 Riung 327,94 16 7.308 8.292 15.600 47,57
Jumlah 1620,92 151 76.299 79.881 156.180 96,35
Sumber : Ngada Dalam Angka, 2014
Jumlah penduduk laki-laki relatif seimbang dibandingkan dengan penduduk
perempuan. Sedangkan angka beban tanggungan (Dependency Ratio) antara penduduk
laki-laki dan perempuan sebesar 78,03%.
B. Keadaan Sosial Ekonomi
Status sosial dan ekonomi individu atau kelompok secara keseluruhan memiliki
dampak yang amat kuat pada status kesehatan begitupun sebaliknya. Perhatian yang
diberikan pada segi ekonomi memberikan intervensi semakin besar : apakah biaya
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 6
sebuah program kesehatan masyarakat menghasilkan manfaat yang setara dengan,
kurang dari atau lebih besar dari biaya program.
Di Kabupaten Ngada tingkat sosial ekonomi penduduk dapat dilihat dari biaya
pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari penduduk. Data Survei Sosial Ekonomi
Nasional (SUSENAS) tahun 2013, menyebutkan bahwa persentase terbesar atau 38,21%
dari jumlah penduduk memiliki pengeluaran antara Rp.100.000-Rp.499.999.-perkapita
per bulan. Rata-rata pengeluaran perkapita per bulan untuk makanan sebesar
Rp.265.186 atau 54,51% dan untuk non makanan sebesar Rp.221.335 atau 45,49%.
Pengeluaran non makanan meliputi pengeluaran untuk pendidikan sebesar Rp.16.525
atau 3,40% dan pengeluaran untuk kesehatan sebesar Rp.8.010 atau hanya sekitar
1,65% dari 45,49% total pengeluaran non makanan (Ngada Dalam Angka, 2014).
Pengeluaran untuk pembiayaan kesehatan masih sangat minim, oleh karena itu
pemerintah memberikan bantuan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat kurang
mampu melalui program JKMN (Jaminan Kesehatan Masyarakat Ngada) sejak tahun
2011.
C. Tingkat Pendidikan
Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya
manusia yang berkualitas merupakan sebuah modal yang sifatnya eksternal, sehingga
pendidikan bisa dipandang sebagai komponen pertumbuhan dan pembangunan yang
vital, karena menyangkut hal yang melekat pada diri manusia itu sendiri. Semakin besar
modal pendidikan dapat meningkatkan pengembalian atas investasi di bidang
kesehatan. Karena pendidikan identik dengan peningkatan keahlian, sehingga semakin
tinggi investasi di bidang pendidikan akan menyebabkan pekerja mempunyai
kemampuan yang lebih, sehingga akan meningkatkan taraf kesehatan yang bisa
menaikan investadi di bidang kesehatan.
Kemampuan untuk membaca dan menulis penduduk digambarkan dengan berapa
besar angka melek huruf penduduk dan tingkat pendidikan penduduk. Pada tahun 2014
angka melek huruf di Kabupaten Ngada sebesar 96,94%. Tingkat pendidikan dapat
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 7
diukur melalui kemampuan penduduk umur 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan
persentase pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
Grafik 2.1. Persentase Pendidikan Tertinngi Yang Ditamatkan
Di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Ngada Dalam Angka, 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, masih ada penduduk yang tidak memiliki
ijazah atau tidak menamatkan SD sebesar 40,30% atau 47.166 penduduk dan penduduk
yang memiliki ijazah sebesar 50,70% atau 109.012 penduduk dengan rincian sebagai
berikut :
1. Tamat SD/MI : 54,84% atau 64.190 penduduk
2. Tamat SMP/MTs : 16,24% atau 19.007 penduduk
3. Tamat SMA/SMK/MA : 13,12 % atau 15.352 penduduk
4. Tamat Diploma I/II : 3,72% atau 4.357 penduduk
5. Tamat Akademi/Diploma III : 0,76% atau 890 penduduk
6. Tamat Universitas atau Diploma IV : 1,11% atau 1.296 penduduk
7. Tamat S2/S3 : 3,35% atau 3.920 penduduk
40.30
54.84
16.24
13.123.72
0.76 1.11
3.35 Tidak Memiliki Ijazah SD
SD/MI
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
Diploma I/II
Akademi/Diploma III
Universitas/Diploma IV
S2/S3
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 8
Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapa indikator
yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan morbiditas
(kesakitan). Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Ngada
digambarkan melalui Angka Mortalitas; terdiri atas Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Harapan Hidup.
Angka Morbiditas; terdiri atas angka kesakitan beberapa penyakit balita dan dewasa
serta status gizi pada balita.
Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor
tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan
ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor
ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya.
A. Mortalitas
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab
lainnya. Angka kematian yang disajikan dalam bab ini yaitu angka kematian bayi, angka
kematian balita, angka kematian ibu dan belum menggambarkan angka kematian kasar
secara kabupaten.
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum
mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun
kematian sehingga AKB merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Dalam indikator kematian bayi ini, Angka
Kematian Neonatal (AKN) merupakan penyumbang terbesar AKB, ini mengakibatkan
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 9
proporsi kematian neonatal semakin besar dari tahun ke tahun jika dibandingkan
dengan seluruh kematian bayi dan balita. Oleh karena itu, AKN dan AKB harus
diturunkan dengan upaya meningkatkan kesehatan ibu hamil dan menjamin
pertolongan persalinan yang aman sesuai dengan tujuan akhir MDGs ke 5 tentang
memperbaiki kesehatan ibu. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan
dalam rangka menurunkan AKB.
AKB di Indonesia masih jauh dari target MDGs yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015. Tetapi tercatat AKB mengalami penurunan yaitu dari 35 per 1.000
kelahiran hidup (SDKI 2002) menjadi sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2007),
dan terakhir menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2012) walaupun penurunan
AKB melambat.
Grafik 3.1. Angka Kematian Bayi per-1000 Kelahiran Hidup
di Kabupaten Ngada Tahun 2010-2014
Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas, 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten
Ngada tahun 2010-2014 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 AKB yang dilaporkan
sebesar 18,1/1.000 kelahiran hidup atau sebanyak 51 kasus (dengan Angka Kematian
Neonatal 27 kasus). Penyebab kematian bayi adalah pneumonia (7 kasus), BBLR
(7 kasus), asfiksia atau kesulitan bernapas saat lahir (9 kasus), gangguan menyusui
20.5
18.1
22.3 20.1
18.1
-
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
2010 2011 2012 2013 2014
Angka Kematian Bayi (Per-1.000 KH)
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 10
(5 kasus), diare (6 kasus) dan penyebab lain seperti : cacat bawaan, kejang demam,
infeksi (17 kasus).
Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan untuk mengatasi tingginya kematian bayi,
yaitu dengan melakukan pelacakan kasus kematian bayi melalui kerjasama dengan
program AIP-MNH (Australia-Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal Health),
sosialisasi pelaksanaan kelas balita, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
(magang penanganan asfiksia dan BBLR), peningkatan infrastruktur dan kapasitas fasilitis
kesehatan (pembangunan gedung KIA di puskesmas Surisina, poskesdes di puskesmas
Rawangkalo) dan kerjasama dengan lintas sektor (jejaring desa siaga). Namun demikian
penurunan AKI masih jauh yang diharapkan. Data jumlah kematian bayi per puskesmas
dapat dilihat pada lampiran profil tabel 5.
2. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah anak yang meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup.
AKABA merepresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan
sebelum umur 5 tahun.
Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA, yaitu
sangat tinggi dengan nilai > 140 per 1.000 kelahiran hidup, tinggi dengan nilai 71-140 per
1.000 kelahiran hidup, sedang dengan nilai 20-70 per 1.000 kelahiran hidup, dan rendah
dengan nilai < 20 per 1.000 kelahiran hidup. SDKI tahun 2012 mengestimasikan nilai
AKABA periode 5 tahun terakhir sebelum survei sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan kategori tersebut, maka secara nasional Indonesia masuk dalam kategori
AKABA sedang.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 11
Grafik 3.2. Angka Kematian Balita per-1000 Kelahiran Hidup
di Kabupaten Ngada Tahun 2010-2014
Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas, 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, AKABA di Kabupaten Ngada tahun
2010-2014 mengalami fluktuatif. Pada tahun 2014 AKABA yang dilaporkan sebesar
22,3 per 1.000 kelahiran hidup atau sebanyak 63 kasus. Angka ini bila dibandingkan
dengan nilai normatif AKABA pada target MDGs termasuk kategori sedang.
Penyebab kematian balita adalah pneumonia, BBLR, ISPA, diare, suspect rabies, kejang,
cacat bawaan dan kecelakaan. Data jumlah kematian balita per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 5.
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat
kesehatan perempuan. AKI juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan
dalam tujuan MDGs ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang dicapai
4.5
19.0
24.3 23.2 22.3
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
2010 2011 2012 2013 2014
Angka Kematian Balita (Per-1.000 KH)
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 12
sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu atau
sebesar 108 per 100.000 kelahiran hidup. AKI merupakan kematian ibu pada masa
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Grafik 3.3. Angka Kematian Ibu (per 100.000 Kelahiran Hidup)
di Kabupaten Ngada Tahun 2010-2014
Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas, 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten
Ngada tahun 2010-2014 cenderung meningkat. Tahun 2014 AKI dilaporkan sebesar
142,1/100.000 kelahiran hidup atau sebanyak 4 kasus dari 2.815 kelahiran hidup.
Kasus kematian ibu ini terjadi di Puskesmas Inerie (1 kasus) dengan penyebab psikosa,
Puskesmas Mangulewa (1 kasus) dengan penyebab suspek kanker ovarium, Puskesmas
Riung (1 kasus) dengan penyebab AFLP (Accut Fatty Lever Pregnancy) dan di Puskesmas
Koeloda (1 Kasus) dengan penyebab Hepatitis B.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kematian ibu, seperti
meningkatkan kemitraan bidan dan dukun, penyuluhan kesehatan ibu dan anak,
penguatan sistem rujukan, adanya komunikasi cepat 2H2 Centre dengan nomor
082146483440, peningkatan puskesmas non poned menjadi puskesmas poned
211
171
101
138.6 142.1
0
50
100
150
200
250
2010 2011 2012 2013 2014
Angka Kematian Ibu (Per-100.000 KH)
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 13
(puskesmas Koeloda dan puskesmas Maronggela), magang bidan di RSUD Bajawa,
pelatihan kelas ibu hamil dan pelatihan enuminator bagi bidan. Upaya lain yang telah
dilakukan adalah meningkatkan peran desa siaga dengan membangun 6 jejaring desa
siaga (notifikasi, donor darah, pendanaan, transportasi, informasi kesehatan reproduksi
dan KB). Data jumlah kematian ibu per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil
tabel 6.
4. Angka Harapan Hidup (AHH)
Derajat kesehatan masyarakat juga dapat diukur dengan melihat besarnya Umur
Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH). Umur Harapan Hidup pada saat lahir adalah
perhitungan proyeksi yang sering dipakai sebagai salah satu indikator untuk
meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Dengan asumsi kecenderungan Angka Kematian
Bayi menurun serta perubahan susunan umur penduduk. Selain itu, AHH juga menjadi
salah satu indikator yang digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). AHH yaitu rata-rata jumlah tahun yang akan dijalani seseorang sejak orang
tersebut lahir.
Berdasarkan Ngada Dalam Angka tahun 2014, umur harapan hidup tahun 2014 di
Kabupaten Ngada adalah 67,46 tahun.
B. MORBIDITAS
Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen
dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi
pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
1. Pola 10 Penyakit Terbanyak
Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien di puskesmas tahun 2014 dapat dilihat dari
laporan LB1 (Laporan Bulanan) puskesmas yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa
penyakit yang selalu menduduki urutan teratas tiap tahunnya, yang dapat dilihat pada
tabel berikut :
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 14
Tabel 3.1. 10 Patron Penyakit Terbanyak
di Kabupaten NgadaTahun 2014
No Nama Penyakit Jumlah
1 Infeksi akut pada saluran pernapasan bagian atas 20.398
2 Penyakit OD sistem otot termasuk rematik 10.755
3 Penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas 7.642
4 Penyakit kulit infeksi 3.862
5 Penyakit kulit alergi 3.838
6 Infeksi penyakit usus yang lain 2.757
7 Diare 2.445
8 Tonsilitis 2.259
9 Bronchitis 1.477
10 Ginggivitis dan penyakit periodental 1.329
Total 56.762
Sumber : Bagian Yankesdas dan Rujukan Dinkes, 2014
2. Penyakit Menular
a. TB Paru
TB merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang
telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB juga menjadi salah
satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs
(poin ke 6 yang bunyinya Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya).
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah jumlah seluruh
kasus TB yang ditemukan atau Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien
baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif
yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Disamping itu untuk mengukur
keberhasilan pengobatan TB digunakan Angka Keberhasilan Pengobatan (SR=Succes
Rate) yang mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif yang
menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan
lengkap di antara pasien baru TB positif yang tercatat. Succes Rate dapat membantu
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 15
dalam mengetahui kecenderungan meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada
wilayah tersebut.
Pada tahun 2014 jumlah seluruh kasus TB (CNR) adalah 89/100.000 penduduk
(139 kasus) dengan jumlah kasus baru BTA positif (CNR kasus baru) 50,58/100.000
penduduk (79 kasus). Jumlah tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan CNR baru
tahun 2013 yaitu 54,7/100.000 penduduk atau 83 kasus. Angka kesembuhan (Cure Rate)
64,56%, angka pengobatan lengkap (Complete Rate) 63,29% dan angka keberhasilan
pengobatan (Success Rate) adalah 127,85% (dijumlahkan dari angka kesembuhan dan
angka pengobatan lengkap). Data jumlah kasus TB paru per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 7, 8, 9.
b. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat
disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat
kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang
pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun
dan orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).
Pada tahun 2014 jumlah perkiraan penderita pneumonia sebanyak 1.288 orang dari
jumlah balita seluruhnya 12.882 orang, penderita pneumonia yang ditemukan sebanyak
176 orang (13,66%) dan semuanya ditangani (100%). Data jumlah penderita pneumonia
per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 10.
c. HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS
dengan cara menyerang sel darah putih sehingga dapat merusak sistem kekebalan
tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit
walaupun yang sangat ringan sekalipun. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita
terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat
dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary Conseling Testing (VCT),
Sero Survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 16
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan dampak atau efek dari
perkembangbiakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Penyakit AIDS disebabkan
oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena
sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh virus HIV. Penyakit ini ditularkan
melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses hubungan seksual, transfusi
darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi secara bergantian dan penularan
dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan menyususi.
Grafik 3.4. Jumlah Kasus HIV/AIDS
di Kabupaten Ngada (Periode Tahun 2011-2014)
Sumber : Bagian P2M Dinkes, 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kasus HIV/AIDS dari tahun 2011-2014
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 jumlah kasus HIV sebanyak 5 kasus (ditemukan di
0
5
10
15
20
25
2011 2012 2013 2014
5
0
21
5
12
1
4 57
1
4 5
HIV AIDS Kematian akibat AIDS
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 17
Kecamatan Bajawa 3 kasus, Golewa Selatan 1 kasus, dan Soa 1 kasus), AIDS sebanyak
5 kasus (terjadi di kecamatan Golewa Barat 1 kasus, Golewa 2 kasus, Bajawa 1 kasus dan
Bajawa Utara 1 kasus) dan yang meninggal akibat AIDS sebanyak 5 kasus. Data jumlah
kasus HIV/AIDS per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 11.
d. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai status
eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita terdaftar kurang
dari 1 kasus per 10.000 penduduk. Dengan demikian, sejak tahun tersebut di tingkat
dunia maupun nasional, kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan telah
menetapkan 33 provinsi di Indonesia ke dalam 2 kelompok beban kusta, yaitu provinsi
dengan beban kusta tinggi (high endemic) dan beban kusta rendah (low endemic).
Provinsi dengan high endemic jika NCDR (New Case Detection Rate atau penemuan
kasus baru kusta) > 10 per 100.000 penduduk atau jumlah kasus baru lebih dari 1.000,
sedangkan low endemic jika NCDR < 10 per 100.000 penduduk atau jumlah kasus baru
kurang dari 1.000 kasus.
Pada tahun 2014 angka penemuan kasus baru kusta (NCDR/New Case Detection
Rate) adalah 0,64/100.000 penduduk atau sebanyak 1 kasus. Penderita kusta tersebut
masuk dalam kategori kusta basah atau Multi Basiler (MB). Penderita berjenis kelamin
perempuan (umur 27 tahun) berasal dari Kecamatan Soa dan masih dalam taraf
pengobatan karena penderita ditemukan bulan September tahun 2014. Data kasus kusta
dapat dilihat pada lampiran profil tabel 14, 15, 16, 17.
e. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya
menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria
disebabkan oleh hewan bersel satu (protozoa). Plasmodium yang hidup dan
berkembangbiak dalam sel darah merah manusia ditularkan oleh nyamuk malaria
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 18
(Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki-laki ataupun perempuan
pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang dewasa.
Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah wilayah terpencil dengan kondisi
lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses
pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang
rendah serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat.
Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas
malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu :
1) Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.
2) Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 - 5 per 1.000 penduduk.
3) Endemis Rendah bila API 0 - 1 per 1.000 penduduk.
4) Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah
pembebasan malaria) atau API = 0.
Pada tahun 2014 jumlah kasus malaria positif dengan pemeriksaan sediaan darah
(mikroskopis) masih tinggi, hal ini terlihat dari jumlah penderita tahun 2014 (yang
berobat ke puskesmas dan melakukan pemeriksaan darah) sebanyak 6.238 orang,
sedangkan malaria positif sebanyak 281 kasus. API (Annual Parasite Incidence) sebesar
1,80/1.000 penduduk sehingga Kabupaten Ngada masuk dalam strata endemis sedang.
Data jumlah kasus malaria per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 22.
f. Frambusia
Frambusia adalah penyakit yang tidak menimbulkan kematian walaupun bila tidak
ditangani dengan baik dapat menimbulkan kecacatan. Selain itu, frambusia biasanya
terjadi di daerah yang sulit dijangkau (end of the road) oleh pelayanan kesehatan serta
menginfeksi masyarakat miskin dengan kebersihan perorangan yang jelek. Kesulitan
mendapatkan air bersih merupakan salah satu kendala sulitnya dilaksanakan eradikasi
frambusia.
Pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan adanya penyakit
frambusia.
3. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 19
a. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis)
Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk PD3I. Penyakit ini
disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami
kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berusia 0-3 tahun ini
ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, serta sakit
di tungkai dan lengan. Pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan
adanya penyakit polio. Data Polio dapat dilihat pada lampiran profil tabel 20.
AFP atau non polio merupakan kelumpuhan yang sifatnya flaccid yang bersifat
lunglai, lemas atau layuh (bukan kaku), atau terjadi penurunan kekuatan otot, dan
terjadi secara akut (mendadak). Pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten Ngada
ditemukan 2 kasus AFP (3,37/100.000 penduduk usia < 15 tahun). Ditemukan di
Kecamatan Inerie (1 kasus) dan Kecamatan Golewa (1 kasus). Data AFP dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 18.
b. Difteri
Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang
menyerang sistem pernapasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher,
demam ringan dan sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran
kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Penyakit difteri pada
umumnya menyerang anak-anak usia 1-10 tahun.
Pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan dan dilaporkan
adanya kasus penyakit difteri. Data difteri dapat dilihat pada lampiran profil tabel 19.
c. Tetanus
Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke
tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya
disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus Tetanus
Neonatorum banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah.
Pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan kasus tetanus
neonatorum maupun tetanus non neonatorum. Data tetanus neonatorum dan tetanus
non neonatorum dapat dilihat pada lampiran profil tabel 19.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 20
d. Campak
Penyakit campak disebabkan oleh virus campak, golongan Paramyxovirus.
Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh droplet (ludah)
orang yang telah terinfeksi. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak usia pra
sekolah dan usia SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka dia akan
mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut seumur hidupnya.
Pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan adanya penyakit
campak. Data campak dapat dilihat pada lampiran profil tabel 20.
4. Penyakit Potensial KLB atau Wabah
a. Diare
Diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan
konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi gerak lebih
dari biasanya, lazimnya tiga kali atau lebih dalam sehari. Penyebab penyakit diare bisa
bermacam-macam antara lain infeksi, intoxikasi, malabsorbsi, alergi dan keracunan.
Pada tahun 2014 penyakit diare menduduki urutan ke-7 pada pola sepuluh penyakit
terbanyak dengan jumlah target penemuan kasus diare sebanyak 3.342, diare yang
ditemukan sebanyak 2.983 kasus dan semuanya ditangani (100%). Data jumlah kasus
diare per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 13.
b. DBD
Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus
dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus
Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor yang
paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus
dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah
masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat
mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 21
Pada tahun 2014 Incidence Rate DBD yang ditemukan sebesar 38,42/100.000
penduduk atau 60 kasus dan tidak ada yang meninggal (CFR). Kasus ini meningkat bila
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 13,8/100.000 penduduk atau 18 kasus.
Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim membuat musim tidak bisa diprediksi sehingga
menyebabkan penyakit ini ada setiap tahun (terutama pada musim penghujan).
Selain itu juga DBD berkaitan erat dengan lingkungan kita (buang sampah sembarangan,
genangan air), tingginya mobilitas penduduk, kurang efektifnya fogging fokus dengan
fogging sebelum penularan, perilaku masyarakat (belum memasyarakatnya
Pemberantasan Sarang Nyamuk sering dilupakan masyarakat). Data jumlah kasus DBD
per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 21.
c. Rabies
Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies yang
ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan
serigala yang di dalam tubuhnya mengandung virus rabies. Terdapat beberapa indikator
yang digunakan dalam memantau upaya pengendalian rabies, yaitu : GHPR (kasus
Gigitan Hewan Penular Rabies), kasus yang divaksinasi dengan Vaksin Anti Rabies (VAR),
dan kasus yang positif rabies dan mati berdasarkan uji Lyssa.
Pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan kasus rabies. Namun
kasus gigitan HPR cenderung meningkat. Jumlah kasus gigitan HPR sebanyak 725 kasus.
291 kasus di vaksin lengkap, 407 kasus di vaksin tapi tidak lengkap dan 27 kasus tidak di
vaksin. Data kasus gigitan HPR per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil
tambahan tabel 82.
d. Filariasis
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria, yang
terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori.
Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis menular melalui gigitan
nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 22
tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga
menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudara, lengan dan organ genital.
Pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan adanya penyakit
filariasis.
e. Pes
Pes atau bubonic plaque adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Pasteurella pestis melalui hewan pengerat liar. Pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten
Ngada tidak ditemukan adanya penyakit pes.
f. Leptospirosis
Leptospira merupakan zoonosis yang diduga paling luas penyebarannya di dunia.
Sumber infeksi pada manusia biasanya akibat kontak secara langsung atau tidak
langsung dengan urine hewan yang terinfeksi. Manusia dapat terinfeksi jika terpapar
dengan air, tanah basah yang telah terkontaminasi urin tersebut. Penyakit ini ditandai
dengan beberapa gejala seperti flu sampai dengan gangguan serius yang dapat
menyebabkan kematian.
Penyakit ini bersifat musiman, di daerah yang beriklim sedang masa puncak
insidens dijumpai pada musim panas dan musim gugur karena temperatur adalah faktor
yang mempengaruhi kelangsungan hidup Leptospira, sedangkan di daerah tropis
insidens tertinggi selama musim hujan.
Pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan adanya kasus
penyakit leptospirosis.
g. Antraks
Penyakit antraks merupakan salah satu penyakit zoonosa yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh kuman antraks
(Bacillus anthracis). Kuman ini dapat membentuk spora yang tahan terhadap perubahan
lingkungan dan dapat bertahan hidup selama 60 tahun di dalam tanah, sehingga sulit
untuk dimusnahkan. Sumber penularan antraks adalah hewan peliharaan seperti sapi,
kerbau, kambing dan domba yang terinfeksi Bacillus anthracis. Hewan yang terinfeksi
tersebut dapat menularkan kepada manusia sehingga dapat menimbulkan kematian.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 23
Pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten Ngada tidak ditemukan adanya kasus
penyakit antraks.
5. Status Gizi
a. Status Gizi Balita
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs
adalah status gizi balita. Status gizi balita dapat diukur berdasarkan umur, berat badan
(BB), dan tinggi badan/panjang badan (TB). Variabel umur, BB, dan TB ini disajikan dalam
bentuk tiga indikator antropometri, yaitu :
1) Berat Badan menurut Umur (BB/U)
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak
memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena
berat badan berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat
badan yang rendah dapat disebabkan karena tubuh yang pendek (kronis) atau karena
diare atau penyakit infeksi lain (akut).
2) Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)
Indikator (TB/U) memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai
akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku hidup tidak
sehat dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang
mengakibatkan anak menjadi pendek.
3) Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
Indikator BB/TB dan Indeks Massa Tubuh (IMT) memberikan indikasi masalah gizi
yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak
lama (singkat), misalnya mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang
mengakibatkan anak menjadi kurus.
Pada tahun 2014 status gizi berdasarkan indikator BB/U untuk gizi baik sebesar
87,1% (9.454 balita), gizi kurang sebesar 10,2% (1.104 balita), BGM gizi kurang sebesar
1,4% (150 balita) dan BGM gizi buruk sebesar 1,4% (140 balita) dari jumlah sasaran balita
12.882 orang. Status gizi berdasarkan indikator BB/TB untuk status gizi normal sebesar
99,4% (10.793 balita), BGM gizi kurus sebesar 0,56% (61 balita) dan BGM gizi kurus
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 24
sekali 0,03% (4 balita) dari jumlah sasaran balita 12.882 orang. Data status gizi balita per
puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 48 dan lampiran profil tambahan
tabel 83.
b. Status Gizi Penduduk Dewasa
Gambaran status gizi pada kelompok umur >18 tahun dapat diketahui melalui
prevalensi gizi berdasarkan indikator Indeks Massa Tubuh (IMT). Status gizi pada
kelompok dewasa berusia di atas 18 tahun didominasi dengan masalah obesitas,
walaupun masalah kurus juga masih cukup tinggi. Pada tahun 2014 di Kabupaten Ngada
tidak dilakukan kegiatan penilaian status gizi untuk penduduk dewasa.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 25
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan
masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan pada tahun 2014.
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah-langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan
pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian
besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Pelayanan kesehatan dasar di
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil
bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa
pertumbuhan bayi dan anaknya.
a. Pelayanan Antenatal (K4)
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan
perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti program
pedoman pelayanan antenatal yang diutamakan pada kegiatan promotif dan preventif.
Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K4.
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal. Sedangkan K4 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit 4 (empat) kali
kunjungan, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada trimester
pertama, satu kali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Pelayanan ANC
standar adalah 10 T yang terdiri dari timbang berat badan, ukur lingkar lengan atas, ukur
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 26
tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, hitung denyut jantung janin, penentuan
presentasi janin, imunisasi TT, pemberian tablet besi (FE), periksa laboratorium dan KIE.
Grafik 4.1. Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Profil Puskesmas, 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, cakupan K1 sebesar 3.018 (82,01%) dari
seluruh ibu hamil 3.680. Cakupan ini menurun dibandingkan tahun 2013 yaitu 85,44%.
Cakupan K1 di puskesmas Aimere dan Natarandang melebihi 100%. Hal ini disebabkan
karena sasaran ibu hamil menggunakan target proyeksi dan target proyeksi untuk kedua
puskesmas ini lebih kecil dibandingkan dengan ibu hamil (K1) yang ditemukan.
Sedangkan cakupan K4 sebesar 1.895 (51,49%) dari seluruh ibu hamil 3.680.
Cakupan K1 dan K4 ibu hamil ini belum mencapai target SPM (Standar Pelayanan
Minimal) bidang kesehatan yaitu 95%. Hal ini disebabkan karena banyak ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di atas triwulan 1 (setelah usia kehamilan lebih dari 3
bulan) sehingga sweeping ibu hamil sangat penting untuk dilakukan. Masalah lain yang
ditemukan adalah dukungan dari keluarga untuk memeriksakan kehamilannya secara
dini di fasilitas kesehatan masih sangat kurang. Oleh karena itu, perlu adanya KIE yang
-
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
93.95 93.14
108.59
84.52
61.39
88.58
65.52 67.28 71.77
80.60
111.20
92.11
68.81
82.01
51.49
K1
K4
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 27
terus menerus kepada masyarakat terutama bagi ibu hamil dan keluarga untuk
memeriksakan kehamilannya sedini mungkin ke fasilitas kesehatan. Data cakupan K1
dan K4 per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 29.
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi
pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan persalinan tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (professional).
Keputusan Gubernur NTT No 42 Tahun 2012 tentang Revolusi KIA mengharuskan semua
persalinan dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang memadai (Puskesmas dan Rumah Sakit).
Grafik 4.2. Cakupan Persalinan Ditolong Nakes Dengan Kompetensi Kebidanan
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Profil Puskesmas, 2014
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan tahun 2014 sebesar 79,66% atau 2.801 ibu bersalin dari jumlah ibu bersalin
seluruhnya 3.516 orang dan tidak mencapai target SPM 95%. Cakupan pertolongan
persalinan untuk tahun 2014 ini menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan karena masih ada persalinan yang ditolong oleh dukun terlatih
sebanyak 0,36% atau 13 persalinan, dukun tidak terlatih sebanyak 0,54% atau 19
91.3 93.4 96.5 98.04
79.66
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013 2014
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 28
persalinan, ditolong keluarga 0,09% atau 8 persalinan dan ditolong diri sendiri 0,08%
atau 3 persalinan. Data persalinan oleh tenaga kesehatan per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 29.
c. Penanganan Komplikasi Obstetri
Masa kehamilan merupakan masa yang memerlukan perhatian besar pada ibu,
karena banyak sekali resiko-resiko yang bisa dialami pada masa kehamilan. Ibu hamil
resiko tinggi atau komplikasi yaitu keadaan penyimpangan dari normal, yang secara
langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Yang dimaksudkan
dengan Risti/Komplikasi pada ibu hamil yaitu apabila HB < 8g%, tekanan darah tinggi,
oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervaginan, ketuban pecah dini, letak lintang
pada usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primi gravida, infeksi
berat/sepsis, persalinan premature.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan
puskesmas, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus resiko tinggi (risti),
maka kasus tersebut memerlukan pelayanan kesehatan rujukan ke unit pelayanan
kesehatan yang memadai karena keterbatasan kemampuan maupun prasarana
penanganan risti di desa dan puskesmas.
Pada tahun 2014 jumlah ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas dengan resiko tinggi
yang terdata di sarana pelayanan kesehatan sebesar 1.338 dari keseluruhan ibu hamil,
ibu bersalin dan ibu nifas yang ada. Komplikasi kebidanan yang ditangani di puskesmas
dan di rumah sakit sebesar 181,79% atau 1.338 dari 736 perkiraan ibu hamil, ibu
melahirkan dan ibu nifas dengan komplikasi.
Penanganan yang dimaksudkan disini yaitu penanganan sesuai standar oleh tenaga
kesehatan yang terlatih di Puskesmas Perawatan dan RS pemerintah/swasta dengan
fasilitas PONED dan PONEK (Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan
Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif). Data penanganan obstetri
(komplikasi kebidanan) secara terperinci per puskesmas dapat dilihat pada lampiran
profil tabel 33.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 29
d. Penanganan Komplikasi Neonatal
Pada tahun 2014 jumlah neonatal resti yang terdata di sarana pelayanan kesehatan
sebesar 246 dari keseluruhan neonatal resti yang ada. Neonatal resti yang ditangani di
puskesmas dan di rumah sakit sebesar 58,26% dari 422 perkiraan neonatal resti atau
komplikasi. Data penanganan neonatal secara terperinci per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 33.
e. Pelayanan Nifas
Ibu nifas adalah ibu pada masa 6 jam pasca persalinan sampai dengan 42 hari.
Sedangkan pelayanan nifas adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu pada masa 6
jam sampai 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali oleh tenaga
kesehatan dengan distribusi waktu 6 jam-3 hari, 8 hari-14 hari, dan 29-42 hari.
Pelayanan nifas dapat dilakukan di fasilitas kesehatan dan dengan kunjungan rumah bagi
ibu nifas dan neonatal atau bayi baru lahir.
Pada tahun 2014 cakupan pelayanan ibu nifas sebesar 73,89% atau 2.598 ibu nifas
dari 3.516 jumlah ibu bersalin. Cakupan pelayanan ibu nifas ini tidak mencapai target
SPM bidang kesehatan yaitu 90%. Hal ini disebabkan karena menggunakan target
proyeksi dan pelayanan yang diberikan belum memenuhi jadwal yang ditentukan
(kunjungan nifas III, 29 – 42 hari setelah melahirkan). Data cakupan ibu nifas per
puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 29.
2. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
a. Kunjungan Neonatus (KN)
Kunjungan neonatus merupakan pelayanan kesehatan neonatal dasar yang meliputi
ASI Eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin
K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi Hb1 bila tidak
diberikan pada saat lahir dan manajemen terpadu bayi muda. Kunjungan neonatus
dilakukan sesuai standar sedikitnya 3 kali dengan distribusi waktu 6-48 jam setelah lahir,
3-7 hari dan pada hari ke 8-28 hari setelah lahir yang dilakukan di fasilitas kesehatan
maupun kunjungan rumah.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 30
Cakupan kunjungan neonatus adalah jumlah bayi memperoleh pelayan kesehatan
sesuai standar minimal 3 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
dibandingkan jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja dalam kurun waktu
yang sama x 100%.
Grafik 4.3. Cakupan KN1 dan KN3
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Profil Puskesmas, 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN3)
sebesar 2.601 (92,4%) dari jumlah bayi seluruhnya 2.815. Cakupan KN3 sudah mencapai
target SPM bidang kesehatan yaitu 80%. Data cakupan KN3 per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 38.
b. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi
Pelayanan kesehatan bayi merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan pada
bayi usia 29 hari-11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (pustu, polindes, poskesdes,
puskesmas, rumah sakit, rumah bersalin) maupun di rumah, posyandu, tempat
penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas dengan
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, dan perawat).
-
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00 99.89
92.40
KN1 KN3
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 31
Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali, yaitu satu kali pada
umur 29 hari-3 bulan, satu kali pada umur 3-6 bulan, satu kali pada umur 6-9 bulan dan
satu kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi : pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), Stimulasi Deteksi Intervensi
Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Perawatan
kesehatan bayi diantaranya konseling ASI eksklusif, pemberian MP-ASI sejak usia 6
bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan pertumbuhan
dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6-11 bulan.
Cakupan kunjungan bayi adalah jumlah bayi memperoleh pelayan kesehatan sesuai
standar minimal 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibandingkan
jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x
100%.
Grafik 4.4. Cakupan Kunjungan Bayi
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas, 2014
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa, cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Ngada
tahun 2014 sebesar 87,14% atau 2.453 bayi dari 2.815 jumlah bayi seluruhnya. Cakupan
kunjungan bayi belum mencapai target SPM bidang kesehatan yaitu 90%. Hal ini
disebabkan karena masih ada bayi yang belum mencapai usia 11 bulan sehingga belum
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
81.80 90.11
75.98
91.67 98.99
80.00 76.34 86.32
97.58
123.91
65.99
90.85 84.82 87.14
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 32
dapat dihitung atau dimasukan ke dalam cakupan kunjungan bayi. Data cakupan
kunjungan bayi per puskesmas dapat dilhat pada lampiran profil tabel 40.
c. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur
12-59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun,
pemantauan perkembangan minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x setahun
(Bulan Februari dan Agustus). Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan (di posyandu, puskesmas,
rumah sakit, bidan praktik swasta serta sarana atau fasilitas kesehatan lainnya).
Pemantauan perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan. Pemberian vitamin A
dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan.
Pada tahun 2014 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (12-59 bulan) sebesar
81,89% atau 8.404 anak balita dari jumlah anak balita seluruhnya 10.263. Data cakupan
pelayanan kesehatan anak balita per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil
tabel 46.
d. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat
Masalah kesehatan anak usia sekolah semakin kompleks, yang biasanya berkaitan
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan
benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering
dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman
penglihatan dan masalah gizi.
Sebelum dilakukan pelayanan kesehatan terhadap siswa SD dan setingkat terlebih
dahulu dilakukan penjaringan sasaran. Kegiatan penjaringan kesehatan anak SD adalah
kegiatan rutin yang dilakukan oleh seluruh puskesmas di Kabupaten Ngada. Sasaran dari
pelaksanaan kegiatan ini diutamakan untuk siswa kelas 1 SD. Hal ini dimaksudkan agar
pembelajaran tentang kebersihan dan kesehatan gigi bisa dilaksanakan sedini mungkin.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 33
Grafik 4.5. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Profil Puskesmas, 2014
Pada tahun 2014 jumlah siswa SD dan setingkat yang dijaring sebesar 92,91%
(3.654 siswa) dari jumlah murid kelas 1 SD seluruhnya 3.933 siswa.
Grafik 4.6. Cakupan Pelayanan Gigi dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Profil Puskesmas, 2014
75
80
85
90
95
100100 100 100
98.8298.06
94.97
91.8291.34
88.9888.8488.6486.57 86.3
92.91
0102030405060708090
100100 100 100 98.84
81.72
48.03 47.86 47.12
18.74 17.8513.51
7.70
52.32
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 34
Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut (UKGS) pada anak SD dan setingkat
pada tahun 2014 sebesar 52,32% (11.474 siswa) dari jumlah murid SD seluruhnya 21.929
murid. Yang perlu perawatan sebanyak 6.842 murid dan yang mendapat perawatan
sebesar 67,39% (4.611 murid.
Data cakupan pelayanan kesehatan siswa SD dan setingkat per puskesmas dapat
dilihat pada lampiran profil tabel 49 dan 51.
3. Pelayanan KB
Hasil SDKI 2012 menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu masih tinggi, yaitu 359
per 100.000 kelahiran hidup. Seringnya ditemukan 4 terlalu (terlalu muda, terlalu tua,
terlalu dekat jarak antara kelahiran dan terlalu banyak anak yang dilahirkan), merupakan
salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya kematian ibu.
Pelayanan KB yang berkualitas dan merata memiliki kedudukan yang strategis yaitu
sebagai bagian dari upaya komprehensif untuk menurunkan AKI dan sebagai bagian dari
Program KKB (Kependudukan dan Keluarga Berencana). Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal 78 menyatakan bahwa
pelayanan kesehatan dalam KB dimaksudkan untuk pengaturan kehamilan bagi
pasangan usia subur untuk membentuk generasi penerus yang sehat dan cerdas dan
pemerintah bertanggung jawab dan menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan,
alat dan obat dalam memberikan Pelayanan KB yang aman, bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat.
Sejalan dengan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan tersebut, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Pasal 1
menyebutkan bahwa KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak-hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Disebutkan pula
bahwa suami dan isteri mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dalam
melaksanakan KB dan bahwa dalam menentukan cara KB pemerintah wajib
menyediakan bantuan pelayanan kontrasepsi bagi suami dan isteri.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 35
MKJP adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang yang meliputi : IUD/spiral/AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), MOP (Metode Operasi Pria), MOW (Metode Operasi
Wanita) dan implant (alat kontrasepsi bawah kulit), sedangkan non MKJP adalah metode
kontrasepsi jangka pendek yang meliputi : suntik, pil KB dan kondom.
Keberhasilan program KB dapat diukur dengan melihat cakupan KB aktif dan KB
baru. Cakupan KB aktif menggambarkan proporsi pasangan usia subur (PUS) yang
sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi terhadap jumlah PUS yang ada.
Sedangkan cakupan KB baru adalah jumlah PUS yang baru menggunakan alat/metode
kontrasepsi terhadap jumlah PUS.
Pada Tahun 2014 jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Ngada adalah
20.635 PUS, peserta KB aktif 52,23% atau 10.778 PUS dan peserta KB baru 20,31% atau
4.190 PUS. Persentase KB aktif tertinggi yang digunakan PUS adalah KB suntik sebesar
40,53%, dan KB aktif yang tidak digunakan oleh PUS adalah obat vagina. Untuk KB baru
tertinggi yang digunakan PUS adalah KB suntik sebesar 47,06 dan KB baru yang tidak
digunakan oleh PUS adalah obat vagina. Data kepesertaan KB aktif dan KB baru secara
terperinci dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 4.7. Persentase KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Profil Puskesmas, 2014
17.27 0.27
7.33
26.80
40.53
6.860.95
0.00IUD
MOP
MOW
IMPLAN
SUNTIK
PIL
KONDOM
OBAT VAGINA
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 36
Grafik 4.8. Persentase KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Profil Puskesmas, 2014
Data penggunaan alat atau cara berKB per puskesmas dapat dilihat pada lampiran
profil tabel 34, 35 dan 36.
4. Pelayanan Imunisasi
Peraturan Menteri Kesehatan No 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi menyatakan bahwa untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
mempertahankan status kesehatan seluruh rakyat diperlukan tindakan imunisasi sebagai
tindakan preventif. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan. Imunisasi juga merupakan hal terpenting dalam usaha melindungi
kesehatan anak dan merupakan suatu cara efektif untuk memberikan kekebalan
khususnya terhadap seseorang yang sehat, dengan tujuan utama untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi.
4.96 0.00 5.13
20.72
47.06
17.97
4.15 0.00
IUD
MOP
MOW
IMPLAN
SUNTIK
PIL
KONDOM
OBAT VAGINA
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 37
Indikator yang diukur untuk menilai keberhasilan pelaksanaan imunisasi adalah
pelaksanaan imunisasi dasar lengkap (dilihat dari pemberian imunisasi campak) dan
UCI (Universal Child Immunization). UCI adalah gambaran suatu desa/kelurahan
dimana ≥ 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/kelurahan tersebut
sudah mendapat imunisasi dasar lengkap.
a. Imunisasi Dasar Pada Bayi
Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular
yang dapat mematikan, seperti : Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak,
radang paru-paru dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan
yang terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko ini terlindung adalah melalui
imunisasi dasar lengkap (LIL) yang terdiri dari : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio,
1 dosis hepatitis B, dan 1 dosis campak. Dari kelima imunisasi dasar lengkap yang
diwajibkan tersebut, campak merupakan imunisasi yang mendapat perhatian lebih.
Hal ini terkait dengan realita bahwa campak adalah penyebab utama kematian pada
balita. Dengan demikian pencegahan campak memiliki peran signifikan dalam
penurunan angka kematian balita.
Grafik 4.9. Cakupan Desa UCI
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100100 100
91.67 9083.3381.8281.82 80 80
75 7568.75
50
81.46
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 38
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa, pada tahun 2014, cakupan pemberian
imunisasi dasar lengkap (campak) sebesar 105,93%. Persentase desa UCI sebesar
81,46% atau 123 desa UCI dari 151 jumlah desa/kelurahan. Cakupan desa UCI ini
meningkat dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2013, persentase desa UCI
adalah 64,2% atau sebanyak 97 desa dari 151 desa/kelurahan. Data cakupan imunisasi
per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 41,42,43.
b. Imunisasi Pada Ibu Hamil
Ibu hamil juga merupakan populasi yang rentan terhadap infeksi penyakit menular,
oleh karena itu program imunisasi juga ditujukan bagi kelompok ini. Salah satu penyakit
menular yang dapat berakibat fatal dan berkontribusi terhadap kematian ibu dan
kematian anak adalah Tetanus Maternal dan Neonatal. Pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Kesehatan berkomitmen terhadap program Eliminasi Tetanus Maternal
dan Neonatal (Maternal and Neonatal Tetanus Elimination atau MNTE).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan status eliminasi Tetanus Maternal dan
Neonatal jika terdapat kurang dari satu kasus tetanus neonatal per 1.000 kelahiran
hidup di setiap kabupaten di suatu negara. MNTE merupakan program eliminasi tetanus
pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk
mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah :
1) Pertolongan persalinan yang aman dan bersih
2) Cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata
3) Penyelenggaraan surveilans Tetanus Neonatorum
Pada tahun 2014, cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil sebesar 1.925 (52,31%)
dari 3.680 ibu hamil. Cakupan imunisasi TT pada ibu hamil dapat dilihat pada grafik di
bawah ini :
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 39
Grafik 4.10. Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Profil Puskesmas, 2014
Grafik 4.10. Cakupan Imunisasi TT Pada WUS
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Profil Puskesmas, 2014
0
10
20
30
40
50
60
TT1 TT2 TT3 TT4 TT5 TT2+
15.68 14.18 15.73
9.6212.77
52.31
0
1
2
3
4
5
6
TT1 TT2 TT3 TT4 TT5
5.74
3.93
1.93
0.73 0.9
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 40
5. Ketersediaan Farmasi
Kebijakan Pemerintah terhadap peningkatan akses obat telah ditetapkan antara lain
dalam Peraturan Presiden No 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
dan Kebijakan Obat Nasional (KONAS). Dalam SKN dikatakakan bahwa sediaan farmasi,
alat kesehatan dan makanan diselenggarakan guna menjamin keamanan, khasiat,
manfaat dan mutu semua produk sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan yang
beredar, menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat, terutama obat
essensial, perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan
obat dan penggunaan obat yang rasional dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Upaya penggunaan obat yang rasional merupakan salah satu langkah untuk
mandapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan mengefisienkan biaya pengobatan.
Upaya penggunaan obat yang rasional dilakukan melalui :
a. Penerapan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dalam upaya pelayanan kesehatan
tingkat primer, sekunder dan tersier melalui pemanfaatan pedoman terapi dan
formularium berbasis bukti ilmiah terbaik.
b. Audit dan umpan balik dalam penggunaan obat rasional.
c. Pengembangan mekanisme pemantauan ketersediaan obat esensial dan
langkah-langkah perbaikan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan.
d. Pemberdayaan Komite Farmasi dan Terapi (KFT) untuk meningkatkan mutu
pelayanan kefarmasian melalui penggunaan obat secara rasional.
e. Penerapan pendekatan fermako ekonomi melalui analisis biaya efektif.
f. Penyediaan informasi obat yang benar, objektif dan lengkap.
g. Pemberdayaan masyarakat melalui KIE
h. Pemberdayaan sumber daya manusia.
Pemantauan ketersediaan farmasi digunakan untuk mengetahui kondisi tingkat
ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Kabupaten dan Puskesmas. Kegiatan ini dilakukan
untuk mendukung pemerintah propinsi dan pusat dalam rangka menentukan
langkah-langkah kebijakan yang akan diambil di masa yang akan datang. Di era otonomi
daerah, pengelolaan obat merupakan salah satu kewenangan yang diserahkan ke
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 41
kabupaten. Adanya data ketersediaan obat di puskesmas akan mempermudah
penyusunan prioritas bantuan maupun intervensi program di masa yang akan datang.
Untuk mendapatkan gambaran ketersediaan farmasi di Indonesia dilakukan
pemantauan ketersediaan obat dan vaksin. Obat yang dipantau ketersediaannya
merupakan obat indikator yang digunakan untuk pelayanan kesehatan dasar dan obat
yang mendukung pelaksanaan program kesehatan. Jumlah item obat yang dipantau
adalah 135 item obat untuk pelayanan kesehatan dasar dan 9 jenis vaksin untuk
imunisasi dasar. Data ketersediaan obat dan vaksin dapat dilihat pada lampiran profil
tabel 66.
B. Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi
yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan
beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain
:
1. Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil
Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang
disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb.
Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi sehingga
disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi dan kelompok yang paling
rentan adalah wanita hamil.
Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini terfokus pada pemberian tablet
tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Pelayanan pemberian tablet besi (Fe) selama masa
kehamilan dimaksudkan untuk mengatasi kasus anemia ibu hamil serta meminimalisasi
dampak buruk akibat kekurangan Fe selama masa kehamilan hingga persalinan. Tablet
Fe diberikan minimal sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.
Cakupan pemberian tablet Fe ibu hamil adalah jumlah ibu hamil yang memperoleh
tablet Fe sebanyak 90 tablet di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
dibandingkan jumlah seluruh ibu hamil di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang
sama x 100%. Pada tahun 2014 cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil sebesar
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 42
82,04% (3.019 ibu hamil) dari total ibu hamil 3.680 orang. Cakupan pemberian tablet Fe
ibu hamil tahun 2014 menurun bila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar
96,83% atau 3.511 ibu hamil dari total ibu hamil 3.626 orang. Data cakupan pemberian
tablet Fe ibu hamil dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 4.11. Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe3) Pada Ibu Hamil
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Profil Puskesmas, 2014
Data cakupan pemberian tablet Fe ibu hamil per puskesmas dapat dilihat pada
lampiran profil tabel 32.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan)
diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul
vitamin A 200.000 SI dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayi
akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan
setahun pada bulan Februari atau Agustus dan untuk anak balita enam bulan sekali,
yang diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Tujuan pemberian
kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkan prevalensi dan mencegah
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Jumlah Ibu Hamil Fe1 Fe3
3680
81.98 82.04
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 43
kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk
mengatasi masalah kekurangan viamin A (KVA) pada masyarakat apabila cakupannya
tinggi. Bukti-bukti lain menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan secara
bermakna angka kematian anak, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya
pemberian vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup, kesehatan dan
pertumbuhan anak.
Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan
terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan di luar
pelayanan tersebut selama ibu nifas belum mendapatkan kapsul vitamin A.
Cakupan pemberian vitamin A tahun 2014 pada bayi sebesar 99,36% dan anak
balita sebesar 99,43%. Data cakupan pemberian vitamin A per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 44.
3. Pemantauan Garam Yodium
Yodium sangat diperlukan bagi tubuh dalam jumlah yang sedikit namun mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap tubuh, yaitu kebodohan, pertumbuhan terlambat
dan gondok. Apabila kekurangan zat yodium yang sering akan menyebabkan GAKY
(Gangguan Akibat Kekuarangan Yodium).
Untuk melihat kualitas yodium dalam garam, maka dilakukan pemantauan dengan
menggunakan Yodina test. Kabupaten Ngada melakukan pemantauan kandungan
yodium dalam garam dilakukan secara rutin oleh petugas kesehatan yang ada di
puskesmas. Pada tahun 2014 cakupan pemakaian garam beryodium sebesar 81,5%
(3.291 sampel) dari 4.036 sampel yang diambil. Jumlah desa dengan cakupan
penggunaan garam yodium dengan kategori baik 38,3% (57 desa) dan kategori tidak
baik 63,1% (94 desa) dari jumlah desa seluruhnya 151 desa.
Data cakupan penggunaan garam beryodium per puskesmas dapat dilihat pada
lampiran profit tambahan tabel 84.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 44
4. Pemberian ASI Eksklusif
Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi
paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, karena itu untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. ASI perlu diberikan secara eksklusif
sampai umur 6 bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 24 bulan.
Pemantauan atau pengawasan pemberian ASI Eksklusif belum maksimal sehingga
cakupan pemberiannya masih sangat rendah.
Pada tahun 2014 cakupan Asi Eksklusif sebesar 94,65% atau 2.373 orang dari
jumlah bayi (0-6 bulan) 2.507 orang. Cakupan ini meningkat bila dibandingkan dengan
tahun 2013 sebesar 84,58%. Data cakupan pemberian asi eksklusif dapat dilihat pada
grafik dibawah ini :
Grafik 4.11. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Sumber : Profil Puskesmas, 2014
Upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan agar cakupan pemberian Asi Eksklusif
tinggi adalah dengan penyampaian informasi kepada semua ibu yang baru melahirkan
untuk memberikan ASI Eksklusif dan pentingnya ASI Ekslusif serta manfaat bagi ibu bila
menyusui. Kegiatan lain yang telah dilakukan adalah pelatihan tenaga konselor ASI
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100100 98.0197.8497.4597.3797.3697.06 96.9 95.4894.6992.5291.49
81.12
94.65
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 45
Eksklusif bagi para bidan dan kader posyandu. Data cakupan pemberian ASI Ekslusif per
puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 39.
5. Penimbangan Balita di Posyandu
Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk mengetahuai
adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Untuk mengetahui
pertumbuhan tersebut, penimbangan balita setiap bulan sangat diperlukan.
Penimbangan balita dapat dilakukan di berbagai tempat seperti Pustu, Polindes,
Poskesdes, Puskesmas, Posyandu atau saran pelayanan kesehatan yang lain.
Penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan
cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya
imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi cakupan
D/S, seyogyanya semakin tinggi pula cakupan vitamin A, semakain tinggi cakupan
imunisasi dan diharapkan semakin rendah prevalensi gizi kurang.
Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) pada tahun 2014 sebesar 84,28%
atau 10.857 balita dari jumlah balita seluruhnya 12.882 balita. Data cakupan
penimbangan balita per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 47.
C. Perilaku Hidup Masyarakat
Faktor yang sangat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat menurut HL Blum
adalah faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetika. Determinan
utama dari derajat kesehatan masyarakat selain kondisi lingkungan adalah perilaku
masyarakat. Dengan menerapkan perilaku yang sehat, diharapkan dapat menurunkan
angka kesakitan dan angka kematian ibu dan anak akibat terlambat atau kurangnya
kesadaran dalam mengunjungi sarana pelayanan kesehatan.
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat
mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 46
Dalam konsep PHBS terdapat 5 tatanan. Tiga tatanan yang menjadi sasaran utama
PHBS adalah tatanan rumah tangga, tatanan institusi dan tatanan TTU (Tempat-Tempat
Umum). Dalam profil kesehatan ini, hanya ditampilkan PHBS dalam tatanan rumah
tangga karena rumah tangga sebagai dasar terhadap perubahan perilaku masyarakat
secara umum.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. 10 indikator PHBS dalam
tatanan rumah tangga, yaitu :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Bayi 0-6 bulan diberi ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air dan sabun
6. Pengelolaan air minum dan makan di rumah tangga
7. Menggunakan jamban sehat
8. Pengelolaan limbah cair di rumah tangga
9. Membuang sampah di tempat sampah
10. Memberantas jentik nyamuk
11. Keluarga mempunyai rumah dengan kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni
(9m2/orang).
12. Keluarga mempunyai rumah yang lantainya bukan dari tanah
13. Seluruh anggota keluarga tidak merokok dalam rumah
14. Setiap anggota keluarga melakukan aktivitas fisik setiap hari minimal 30 menit
seperti mencuci pakaian, menyapu halaman, mengepel lantai, dll.
15. Makan buah dan sayur setiap hari.
Pada tahun 2014 persentase rumah tangga ber-PHBS sebesar 72,75% atau 22.332
rumah ber-PHBS dari 30.699 rumah tangga yang dipantau. Data cakupan rumah tangga
ber-PHBS per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 57.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 47
Rendahnya cakupan rumah tangga yang ber-PHBS antara lain disebabkan oleh
capaian kepemilikan dan penggunaan jamban sehat di setiap rumah tangga masih
rendah, penggunaan air bersih masih rendah, masih banyak anggota keluarga yang
merokok dalam rumah, mencuci tangan tidak menggunakan sabun, dll.
Untuk itu perlu adanya upaya pemecahan masalah antara lain dengan
meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang PHBS bagi masyarakat serta meningkatkan
kerjasama lintas program dan sektor. Agar data yang diperoleh lebih akurat mengenai
PHBS maka sampel yang diambil harus lebih banyak dan representatif.
D. Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yang memilki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah
yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
Pada tahun 2014 persentase rumah yang memenuhi syarat (rumah sehat) sebesar
84,09% atau 2.400 rumah sehat dari 2.854 rumah yang diperiksa. Data persentase
rumah sehat per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 58.
2. Sumber Air Minum
Pada tahun 2014 sumber air minum yang memenuhi syarat kesehatan yaitu :
a. Sumur gali terlindung sebesar 72,72% atau 304 sumur gali terlindung dari jumlah
sumur gali terlindung 418.
b. Sumur gali dengan pompa sebesar 100% ( 2 buah).
c. Sumur bor dengan pompa sebesar 100% (58 buah).
d. Terminal air sebesar 100% (92 buah).
e. Mata air terlindung sebesar 89,47% atau 68 mata air terlindung dari jumlah mata
air telindung 76.
f. Penampungan air hujan sebesar 92,26% atau 525 penampungan air hujan dari
jumlah penampungan air hujan 569.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 48
g. Perpipaan sebesar 88,46% atau 7.580 perpipaan dari jumlah perpipaan 8.568.
Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak sebesar 74,10%
atau 115.736 penduduk pengguna akses air minum layak dari jumlah pendududk
seluruhnya 156.180. Sedangkan kualitas air minum yang memenuhi syarat kesehatan
(fisik, bakteriologi, kimia) sebesar 90,66%. Data penduduk menggunakan akses air
minum layak per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 59 dan 60.
3. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No 852 Tahun 2008 tentang Strategi
Nasional bagi program STBM. STBM adalah satu program nasional Indonesia di bidang
sanitasi yang dipegang oleh Kementerian Kesehatan sebagai leading sector.
Ditetapkannya kepmenkes ini memulai perubahan paradigma baru dalam pelaksanaan
program sanitasi. Strategi nasional untuk program STBM adalah penciptaan lingkungan
yang kondusif, peningkatan kebutuhan, peningkatan penyediaan, pengelolaan
pengetahuan, pembiayaan, pemantauan dan evaluasi.
Pada tahun 2014 terdapat 58 desa (38,41%) yang melaksanakan STBM,
7 desa (4,64%) dengan desa stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) dan 2 (1,32%)
desa STBM. Data desa STBM per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 62.
4. Tempat-Tempat Umum (TTU)
Tempat-tempat umum merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang
dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. Tempat-tempat umum
meliputi : sarana kesehatan, sarana pendidikan dan hotel. TTU sehat adalah
tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu yang memiliki sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang
baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki
pencahayaan ruang yang sesuai.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 49
Grafik 4.15. Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) Memenuhi Syarat Kesehatan
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 TTU yang memenuhi syarat
kesehatan sebesar 96,6% (284 TTU) dari 294 jumlah TTU yang terdata. Data TTU per
puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 63.
5. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Tempat pengelolaan makanan merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh
banyak orang dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. Tempat
pengeloalaan makanan meliputi : jasa boga, rumah makan/restoran, depot air minum
(DAM), dan makanan jajanan. Tempat pengelolaan makanan sehat adalah tempat yang
memenuhi syarat kesehatan, yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang
sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.
94.0
95.0
96.0
97.0
98.0
99.0
100.0
Sarana pendidikan
Sarana Kesehatan
Hotel Kabupaten
96.0
100 100
96.6
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 50
Grafik 4.15. Cakupan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat
di Kabupaten Ngada Tahun 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 TPM yang memenuhi syarat
kesehatan sebesar 96,56% (281 TPM) dari 291 jumlah TPM yang terdata. 10 TPM yang
tidak memenuhi syarat kesehatan, 8 jumlah TPM dibina dan 2 TPM diuji petik. Data TPM
per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 64, 65.
92.00
93.00
94.00
95.00
96.00
97.00
98.00
99.00
100.00
Jasa Boga Restoran Depot Air Minum
Makanan Jajanan
Kabupaten
98.20
94.80
100 100
96.56
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 51
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan
pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Pada bab sumber daya kesehatan ini menyajikan gambaran
keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
A. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam Sistem
Kesehatan Nasional (Perpres No 72 Tahun 2012 Tentang SKN), khususnya subsistem
upaya kesehatan. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pada tahun 2014 jumlah
puskesmas di Kabupaten Ngada adalah sebanyak 13 puskesmas yang tersebar di 12
kecamatan, dimana pada kecamatan Bajawa terdapat 2 Puskesmas, karena jumlah
penduduknya terhitung paling banyak.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas
menyelenggarakan fungsi : 1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya dan 2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayak kerjanya.
Dalam rangka pemenuhan pelayanan kesehatan yang didasarkan pada kebutuhan
dan kondisi masyarakat, puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik
wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan.
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 52
Berdasarkan karakteristik wilayah kerjanya puskesmas dikategorikan menjadi :
a. Puskesmas kawasan perkotaan
Adalah puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit 3 dari 4 kriteria kawasan perkotaan yaitu :
• Aktivitas penduduk > 50 % non agraris (terutama industri, perdagangan dan
jasa).
• Memiliki fasilitas perkotaan antara lain : sekolah radius 2,5 km, pasar radius
2 km, Rumah Sakit radius < 5 km, bioskop atau hotel.
• Rumah tangga dengan listrik ≥ 90 %
• Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas tersebut.
b. Puskesmas kawasan pedesaan
Adalah puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit 3 dari 4 kriteria yaitu :
• Aktivitas penduduk > 50 % agraris.
• Memiliki fasilitas antara lain : sekolah radius > 2,5 km, pasar dan perkotaan
(radius > 2 km), Rumah Sakit (radius > 5 km), tidak memiliki fasilitas
bioskop/hotel .
• Rumah tangga dengan listrik < 90 %
• Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas tersebut.
c. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik yaitu :
• Berada di wilayah yg sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus
pulau atau pesisir.
• Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, waktu tempuh PP dari
ibukota Kabupaten memerlukan ≥ 6 jam, trasportasi yg ada sewaktu-waktu
terhalang iklim/cuaca.
• Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan.
Untuk 13 puskesmas di Kabupaten Ngada belum ada pembagian puskesmas berdasarkan
karakteristiknya.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 53
Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan, puskesmas dikategorikan menjadi :
a. Puskesmas rawat inap
Puskesmas rawat inap adalah puskesmas yang diberi tambahan sumber daya untuk
menyelenggarakan pelayanan rawat inap, sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan.
Pada tahun 2014 jumlah puskesmas rawat inap di Kabupaten Ngada adalah
sebanyak 5 puskesmas (38%) dari 13 puskesmas yang ada, yaitu puskesmas Riung,
puskesmas Waepana, puskesmas Aimere, puskesmas Maronggela dan puskesmas
Koeloda.
b. Puskesmas non rawat inap
Puskesmas non rawat inap adalah puskesmas yang tidak menyelenggarakan
pelayanan rawat inap, kecuali pertolongan persalinan normal.
Pada tahun 2014 jumlah puskesmas non rawat inap di Kabupaten Ngada adalah
sebanyak 8 puskesmas (62%) dari 13 puskesmas yang ada, yaitu puskesmas Kota,
puskesmas Surisina, puskesmas Inerie, puskesmas Watumanu, puskesmas Mangulewa,
puskesmas Ladja, puskesmas Watukapu dan puskesmas Natarandang.
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas terhadap masyarakat di
wilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa
puskesmas pembantu, polindes, poskesdes dan puskesmas keliling.
2. Rumah Sakit
Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan preventif,
didalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif. Berdasarkan Permenkes No 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perijinan
Rumah Sakit dikatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Sedangkan Rumah
Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 54
Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam :
a. Rumah Sakit Umum
Rumah Sakit Umum diklasifikasikan menjadi :
Rumah Sakit Umum Kelas A;
Rumah Sakit Umum Kelas B;
Rumah Sakit Umum Kelas C;
Rumah Sakit Umum Kelas D.
b. Rumah Sakit Khusus.
Rumah Sakit Khusus diklasifikasikan menjadi :
Rumah Sakit Khusus Kelas A;
Rumah Sakit Khusus Kelas B;
Rumah Sakit Khusus Kelas C.
Berdasarkan klasifikasi tersebut di Kabupaten Ngada terdapat 1 buah Rumah Sakit
Umum (Rumah Sakit Umum Pemerintah Daerah) dan termasuk Rumah Sakit Umum
Kelas C atau Tipe C. Dikatakan Rumah Sakit Umum Tipe C karena pelayanan yang
diberikan meliputi pelayanan medik, kefarmasian, keperawatan dan kebidanan,
penunjang klinik, penunjang nonklinik, pelayanan rawat inap sedangkan sumber daya
manusianya meliputi tenaga medis, keperawatan, kefarmasian, kesehatan lain dan non
kesehatan.
Kemampuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dilihat
dari jumlah dan rasio tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk. Jumlah
tempat tidur rumah sakit sebanyak 106 tempat tidur. Untuk menggambarkan cakupan
pelayanan rumah sakit digunakan indikator pemanfaatan tempat tidur dan indikator
pelayanan rumah sakit lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Rate Bed Occupancy (BOR) = Angka Penggunaan Tempat Tidur
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur Rumah Sakit selama satu tahun.
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur
di rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 55
Pada tahun 2014 jumlah hari perawatan RSUD Bajawa sebanyak 5.760 hari rawat,
sehingga BOR sebesar 14,89%. BOR RSUD Bajawa tahun 2014 belum memenuhi standar
yang ideal.
b. Avarage Length of Stay (ALOS) = Rata-rata Lamanya Pasien Dirawat
ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan
gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan
hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut.
Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
Pada tahun 2014 jumlah pasien yang keluar (hidup dan mati) sebanyak 4.907 pasien, dan
jika dibandingkan dengan hari perawatan maka ALOS RSUD Bajawa adalah 1 hari atau
rata-rata 1 orang pasien dirawat adalah 1 hari. ALOS RSUD Bajawa tahun 2014 belum
memenuhi standar yang ideal.
c. Turn Over Interval (TOI) = Tenggang Perputaran
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya atau selang waktu pemakaian tempat
tidur. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Tahun 2014 TOI RSUD
Bajawa adalah 6,71% atau rata-rata hari tempat tidur tidak terisi adalah 3 sampai 4 hari.
d. Net Death Rate (NDR)
NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian di rumah sakit 48 jam
setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan
gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir
adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar.
Tahun 2014 NDR RSUD Bajawa adalah 2,47 per 1000 pasien keluar sehingga NDR
RSUD Bajawa tahun 2014 sudah melewati standar toleransi.
e. Gross Death Rate (GDR)
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000
penderita keluar. Nilai GDR diharapkan tidak lebih dari 45 per 1000 pasien keluar.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 56
Tahun 2014 jumlah pasien keluar mati seluruhnya 214 pasien, sehingga GDR 4,36%
per 1000 pasien keluar. Dengan kata lain setiap 1000 pasien keluar terdapat 45 pasien
meninggal sehingga GDR RSUD Bajawa dalam batas toleransi.
3. Balai Pengobatan Swasta (BPS)
Selain puskesmas dan rumah sakit terdapat juga sarana pelayanan kesehatan milik
swasta yang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat diawasi
langsung oleh pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan. Di sarana pelayanan swasta
tersebut juga ada tenaga kesehatannya. Di Kabupaten Ngada pada tahun 2014 terdapat
4 BPS (Balai Pengobatan Swasta), yaitu :
a. BP Santa Maria yang terletak di Kelurahan Trikora Kecamatan Bajawa
b. BP Santa Fatima yang terletak di Kecamatan Soa
c. BP Santo Gabriel yang terletak di Desa Mangulewa Kecamatan Golewa Barat.
d. BP Santa Walburga yang terletak di Kelurahan Mataloko Kecamatan Golewa.
Balai Pengobatan Swasta ini memberikan pelayanan pengobatan kepada
masyarakat yang datang memeriksakan kesehatannya. Namun untuk sistem pencatatan
dan pelaporannya msih berdiri sendiri (tidak dibawah pengawasan Puskesmas atau
Dinas Kesehatan).
4. Sarana Distribusi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan
Jumlah distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan merupakan salah satu
indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan.
Obat merupakan salah satu komponen yang tak tergantikan dalam pelayanan
kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat esensial merupakan salah satu hak asasi
manusia. Penyediaan obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan institusi
pelayanan kesehatan baik publik maupun swasta. Sebagai komoditi khusus, semua obat
yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan mutunya agar dapat memberikan
manfaat bagi kesehatan. Oleh kerana itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk
menjamin mutu obat hingga ke tangan konsumen adalah menyediakan sarana
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 57
penyimpanan obat dan alat kesehatan yang dapat menjaga keamanan secara fisik serta
dapat mempertahankan kualitas obat di samping tenaga pengelola yang terlatih.
Instalasi farmasi merupakan unit pengelola perbekalan kefarmasian dan alat
kesehatan yang ada di tingkat kabupaten, sebagai sarana pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalalian, administrasi dan pelaporan serta
evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan kefarmasian.
Salah satu kebijakan pelaksanaan dalam Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
adalah pengendalain obat dan perbekalan kesehatan diarahkan untuk menjamin
keamanan, khasiat dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan. Hal ini bertujuan
untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penyalahgunaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan atau penggunaan yang salah/tidak tepat serta tidak
memenuhi mutu keamanan dan pemanfaatan yang dilakukan pada saat distribusi dan
penggunaannya di masyarakat.
Pada tahun 2014 jumlah sarana distribusi farmasi di Kabupaten Ngada berupa
Gudang Farmasi Kabupaten (GFK) sebanyak 1 unit, apotek puskesmas sebanyak 13 unit,
apotik swasta sebanyak 5 unit dan toko obat sebanyak 1 unit. Data jumlah obat dan
ketersediaan vaksin dapat dilihat pada lampiran profil tabel 66.
5. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar
kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan
bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya.
a. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
bayi. Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan tujuan untuk
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 58
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama KIA, KB, imunisasi, gizi dan
penanggulangan diare kepada masyarakat setempat.
Tingkat perkembangan masing-masing posyandu tidak sama. Dengan demikian,
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing posyandu juga berbeda. Untuk
mengetahui tingkat perkembangan posyandu, telah dikembangkan metode dan alat
telaahan perkembangan posyandu yang dikenal dengan Telaah Kemandiarian Posyandu.
Posyandu dikatakan aktif jika masuk dalam kategori strata Purnama dan Mandiri.
Pada tahun 2014 jumlah posyandu yang ada di Kabupaten Ngada sebanyak 334
posyandu dan posyandu aktif sebesar 56,59% atau dengan absolut 189 posyandu.
Tingkat perkembangan posyandu/strata dibedakan atas 4 tingkat, yaitu :
1) Strata Pratama
Strata pratama adalah posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh
kegiatan bulanan posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader
kurang dari 5 orang.
Pada tahun 2014 jumlah posyandu strata pratama sebanyak 32 posyandu atau
9,58% dari jumlah keseluruhan posyandu.
2) Strata Madya
Strata madya adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih
dari 8 kali per tahun, jumlah kader 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan
utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50%.
Pada tahun 2014 jumlah posyandu strata madya sebanyak 113 posyandu atau
33,83% dari jumlah keseluruhan posyandu.
3) Strata Purnama
Strata purnama adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun, jumlah kader 5 orang atau lebih, cakupan kelima
kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan,
ada sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang
pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja posyandu.
Pada tahun 2014 jumlah posyandu strata purnama sebanyak 180 posyandu
atau 53,89% dari jumlah keseluruhan posyandu.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 59
4) Strata Mandiri
Strata mandiri adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun, jumlah kader 5 orang atau lebih, cakupan kelima
kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan,
ada sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang
pesertanya lebih dari 50% KK di wilayah kerja posyandu.
Pada tahun 2014 jumlah posyandu strata mandiri sebanyak 9 posyandu atau
2,69% dari jumlah keseluruhan posyandu.
Data cakupan posyandu aktif dan strata posyandu per puskesmas dapat dilihat pada
lampiran profil tabel 69.
b. Poskesdes (Pos Kesehatan Desa)
Poskesdes adalah UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau
menyediakan pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh dan terpadu bagi masyarakat
desa. Poskesdes sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat desa. Program
kesehatan yang diselenggarakan oleh poskesdes merupakan program desa siaga untuk
memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi, oleh dan untuk masyarakat sebagai
upaya membangun masyarakat mandiri.
Pada tahun 2014 jumlah poskesdes di Kabupaten Ngada berjumlah 31 poskesdes
yang tersebar di 13 puskesmas. Data jumlah poskesdes per puskesmas dapat dilihat
pada lampiran profil tabel 70.
c. Polindes (Pondok Bersalin Desa)
Polindes merupakan salah satu bentuk UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat) yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai
kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA-KB
serta pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan bidan.
Fungsi polindes adalah sebagai berikut :
1. Sebagai tempat pelayanan KIA-KB dan pelayanan kesehatan lainnya.
2. Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan konseling
KIA.
3. Pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 60
Pada tahun 2014 jumlah polindes di Kabupaten Ngada berjumlah 41 polindes yang
tersebar di 13 puskesmas. Data jumlah polindes per puskesmas dapat dilihat pada
lampiran profil tabel 70.
d. Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja)
Pos UKK adalah bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal
utamanya di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh pekerja. Prinsip pos UKK dari, oleh dan untuk kelompok pekerja informal di
masyarakat.
Pada tahun 2014 jumlah pos UKK di Kabupaten Ngada ada 2 yaitu pos UKK Naru
dan pos UKK Waenai yang keduanya terletak di desa Naru wilayah puskesmas Surisina.
e. Desa Siaga
Desa siaga adalah desa yang melakukan kegiatan dengan startegi yang berbasis
pendekatan dan kebersamaan dan berupaya memfasilitasi percepatan dan pencapaian
peningkatan derajat kesehatan bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiap-
siagaan di tingkat desa. Desa/kelurahan siaga aktif adalah desa/kelurahan yang
penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar (Poskesdes,
Pustu, Puskesmas), dapat mengembangkan UKBM dan melaksanakan surveilens
berbasis masyarakat (pemantauan penyakit, KIA, gizi, lingkungan dan perilaku),
kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan
sehingga masyarakatnya menerapkan PHBS.
Desa/kelurahan siaga aktif merupakan salah satu indikator dalam SPM bidang
kesehatan di Kabupaten Ngada. Pada tahun 2014 jumlah desa siaga di wilayah
Kabupaten Ngada berjumlah 74 desa siaga atau 49,01% dari 151 jumlah/desa kelurahan.
Jumlah desa siaga aktif sebanyak 61 desa atau 82,43% dari 74 desa siaga. Cakupan desa
siaga aktif belum mencapai target SPM bidang kesehatan yaitu 80%. Data jumlah desa
siaga aktif per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 71.
f. Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu)
Posbindu menurut Depkes RI (2002) adalah pusat bimbingan pelayanan kesehatan
yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 61
dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Posbindu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
(UKBM) yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat
itu sendiri, khususnya penduduk usia lanjut.
Tujuan diadakannya Posbindu adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat sesuai dengan eksistensinya dalam strata kemasyarakatan. Jadi
dengan adanya Posbindu diharapkan adanya kesadaran dari usia lanjut untuk membina
kesehatannya serta meningkatkan peran serta masyarakat termasuk keluarganya dalam
mengatasi kesehatan usia lanjut.
Fungsi dan tugas pokok Posbindu yaitu membina lansia supaya tetap bisa
beraktivitas, namun sesuai kondisi usianya agar tetap sehat, produktif dan mandiri
selama mungkin serta melakukan upaya rujukan bagi yang membutuhkan
Pada tahun 2014 jumlah posbindu di Kabupaten Ngada berjumlah 2 posbindu. Data
jumlah posbindu per puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 70.
6. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
a. Jumlah, Jenis dan Persebaran Institusi
Pembangunan kesehatan secara berkelanjutan membutuhkan tenaga kesehatan
yang memadai baik dari segi jenis, jumlah maupun kualitas. Untuk menghasilkan tenaga
kesehatan yang berkualitas tentu saja dibutuhkan proses pendidikan yang berkualitas
pula. Kementerian Kesehatan RI merupakan institusi dari sektor pemerintah yang
berperan di dalam penyediaan tenaga kesehatan yang berkualitas tersebut. Dalam
rangka peningkatan Mutu dan Kualitas Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kabupaten
Ngada, maka harus didukung dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia yang memadai
dan berkompeten dalam bidangnya guna mendukung pencapaian target tujuan
Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) Tahun. Hal ini
dipersyaratkan lagi oleh Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 bahwa dasar
minimal pendidikan adalah D3 bagi para medis pada tahun 2015.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 62
b. Akreditasi Institusi
Program Khusus D III Kebidanan yang berada di Kabupaten Ngada sebagai bentuk
kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Ngada dengan Poltekkes Kemenkes Kupang,
status akreditasinya mengikuti akreditasi dari Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Kupang sebagai penampuhnya.
c. Peserta Dididk
Jumlah tenaga bidan yang mengikuti Program Khusus D III kebidanan tahun 2013 di
Kabupaten Ngada berjumlah 45 orang yang terdiri dari 33 orang berasal dari Kabupaten
Ngada dengan status sebagai Ijin Belajar serta mendapat bantuan pendidikan dari
Pemerintah Kabupaten Ngada dan 12 orang dari Kabupaten Nagekeo dengan status
sebagai tugas belajar.
d. Lulusan
Program Khusus D III Kebidanan di Kabupaten Ngada Pada tahun 2014 berjumlah
45 orang.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 63
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umumdisimpulkan bahwa pada tahun 2013 telah dicapai peningkatan derajat
kesehatan masyarakat sebagai hasil dari pembangunan kesehatan di Kabupaten Ngada
sejalan dengan peningkatan kondisi, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi masyarakat
secara umum.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada ini belum dapat menyajikan data dan informasi
yang sesuai dengan harapan, namun diupayakan sajian ini merupakan satu-satunya
publikasi data dan informasi di jajaran kesehatan yang yang harus disajikan setiap tahun
sebagai bahan informasi dalam membantu dalam pengambilan keputusan.
B. Saran
1. Pelaksanaan program kesehatan yang dilakukan belum optimal hal ini masih perlunya
perhatian dan penanganan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
bidang kesehatan.
2. Adanya peningkatan angka kematian ibu dan bayi perlu mendapat perhatian serius,
sejalan dengan kebijakan Provinsi NTT dalam Revolusi KIA, penanggulanngan AKI
diutamakan dimulai dari tingkat keluarga dan desa dengan mengoptimalkan Program
Desa Siaga.
3. Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan pemegang program
dalam mencermati data guna peningkatan validitas data dan keakuratan data.
4. Optimalisasi kinerja TIM SIKDA Kabupaten Ngada sehingga dapat meningkatkan
kualitas data profil kesehatan.
5. Disadari penyusunan buku Profil kesehatan ini masih ditemui banyak hambatan, oleh
karena itu untuk penyusunan Profil Kesehatan diharapkan semakin berkualitas agar
dapat memberi informasi guna membantu dalam pengambilan keputusan
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada, 2014 64
DATA DUKUNGAN MATERI PIDATO
BUPATI NGADA DALAM RANGKA HUT
PROKLAMASI RI KE 69
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGADA
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 1.621 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 151 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 76.544 79.636 156.180 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 97,1 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
96,4 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 78,0 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 96,1 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 9.136,53 9.870,58 19.007,11 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 7.059,34 8.293,16 15.352,49 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 2.701,91 1.655,51 4.357,42 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 312,36 577,87 890,23 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 874,61 421,69 1.296,29 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 2.202,14 1.717,98 3.920,12 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1.500 1.315 2.815 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 14 20 17 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 18 9 27 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 12 7 10 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 35 16 51 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 23 12 18 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 43 20 63 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 29 15 22 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 4 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 142 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 47 32 79 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 59,49 40,51 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 30,09 20,49 50,58 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 81 58 139 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 51,86 37,14 89,00 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 5,04 % Tabel 7
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Persentase BTA+ terhadap suspek 6,22 3,91 5,02 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 65,96 62,50 64,56 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 53,19 78,13 63,29 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 119,15 140,63 127,85 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 0,64 1,28 1,92 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 14,95 12,27 13,66 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 8 3 11 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 3 0 3 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
24 Jumlah Kematian karena AIDS #REF! #REF! #REF! Jiwa Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,10 0,00 0,07 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 1 1 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,00 0,64 0,64 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun #REF! % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #REF! % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #REF! per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0,00 0,06 0,06 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! 0,00 0,00 % Tabel 17
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 3,37 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak #DIV/0! % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 19,21 19,21 38,42 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 1,85 1,75 1,80 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Cakupan pengukuran tekanan darah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 24
35 Cakupan pemeriksaan obesitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 25
36 Cakupan pemeriksaan IVA+ #DIV/0! % Tabel 26
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
37 Cakupan pemeriksaan CBE #DIV/0! % Tabel 26
38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 82 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 51,49 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 79,66 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 73,89 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 80,72 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 52,31 % Tabel 30
45 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ #REF! % Tabel 31
46 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 82,04 % Tabel 32
47 Penanganan komplikasi kebidanan 181,79 % Tabel 33
48 Penanganan komplikasi Neonatal 61,33 54,75 58,26 % Tabel 33
49 Peserta KB Baru 20,31 % Tabel 36
50 Peserta KB Aktif 52,23 % Tabel 36
51 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
52 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 6,27 5,40 5,86 % Tabel 37
53 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100,07 99,70 99,89 % Tabel 38
54 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 92,07 92,78 92,40 % Tabel 38
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
55 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 94,92 94,37 94,65 % Tabel 39
56 Pelayanan kesehatan bayi 85,13 89,43 87,14 % Tabel 40
57 Desa/Kelurahan UCI 81,46 % Tabel 41
58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi #REF! #REF! #REF! % Tabel 42
59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak #REF! #REF! #REF! % Tabel 42
60 Imunisasi dasar lengkap pada bayi #REF! #REF! #REF! % Tabel 43
61 Bayi Mendapat Vitamin A 99,29 99,44 99,36 % Tabel 44
62 Anak Balita Mendapat Vitamin A 99,44 99,41 99,43 % Tabel 44
63 Baduta ditimbang 89,70 88,54 89,13 % Tabel 45
64 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,75 2,33 2,03 % Tabel 45
65 Pelayanan kesehatan anak balita 81,84 81,94 81,89 % Tabel 46
66 Balita ditimbang (D/S) 84,35 84,21 84,28 % Tabel 47
67 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,95 2,26 2,10 % Tabel 47
68 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 #DIV/0! 100,00 % Tabel 48
69 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 92,13 93,78 92,91 % Tabel 49
70 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,24 Tabel 50
71 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100,00 sekolah Tabel 51
72 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100,00 sekolah Tabel 51
73 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 51,74 52,94 52,32 % Tabel 51
74 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 67,80 66,99 67,39 % Tabel 51
75
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 67,80 66,99 67,39 % Tabel 51
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 43,24 47,26 45,25 % Tabel 52
77 Kegiatan promosi kesehatan:
a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan #REF! Tabel 53
b. Jumlah kunjungan rumah #REF! Tabel 53
c. Penyebaran informasi #REF! Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Persentase
78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan #REF! #REF! #REF! % Tabel 54
79 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 67,15 104,52 86,20 % Tabel 55
80 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 0,96 1,72 1,35 % Tabel 55
81 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 4,81 3,95 4,36 per 100.000 pasien keluar Tabel 56
82 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 2,68 2,27 2,47 per 100.000 pasien keluar Tabel 56
83 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 14,89 % Tabel 57
84 Bed Turn Over (BTO) di RS 46,29 Kali Tabel 57
85 Turn of Interval (TOI) di RS 6,71 Hari Tabel 57
86 Average Length of Stay (ALOS) di RS 1,18 Hari Tabel 57
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 72,75 % Tabel 58
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 80,10 % Tabel 59
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 74,10 % Tabel 60
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 90,66 % Tabel 61
91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 60,75 % Tabel 62
92 Desa STBM 1,32 % Tabel 63
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 96,60 % Tabel 64
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 96,56 % Tabel 65
TPM tidak memenuhi syarat dibina 80,00 % Tabel 66
TPM memenuhi syarat diuji petik 0,71 % Tabel 66
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 RS Tabel 68
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 68
119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 5,00 Tabel 68
120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 8,00 Tabel 68
Jumlah Puskesmas Keliling 10,00 Tabel 68
Jumlah Puskesmas pembantu 29,00 Tabel 68
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
121 Jumlah Apotek 4,00 Tabel 68
122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 69
124 Jumlah Posyandu 334,00 Posyandu Tabel 70
125 Posyandu Aktif 56,59 % Tabel 70
126 Rasio posyandu per 100 balita 1,89 per 100 balita Tabel 70
127 UKBM
Poskesdes 31,00 Poskesdes Tabel 71
Polindes 41,00 Polindes Tabel 71
Posbindu 2,00 Posbindu Tabel 71
Posmaldes #REF! Posmaldes Tabel 71
Pos Tb desa #REF! Pos Tb desa Tabel 71
128 Jumlah Desa Siaga 74,00 Desa Tabel 72
129 Persentase Desa Siaga 49,01 % Tabel 72
D.2 Tenaga Kesehatan
130 Jumlah Dokter Spesialis - - - Orang Tabel 73
132 Jumlah Dokter Umum 7,00 11,00 18,00 Orang Tabel 73
133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 11,53 per 100.000 penduduk Tabel 73
134 Jumlah Dokter Gigi 4,00 5,00 9,00 Orang Tabel 73
135 Jumlah Bidan 176,00 Orang Tabel 74
136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 221,01 per 100.000 penduduk Tabel 74
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
137 Jumlah Perawat 37,00 250,00 287,00 Orang Tabel 74
136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 183,76 per 100.000 penduduk Tabel 74
138 Jumlah Perawat Gigi 8,00 21,00 29,00 Orang Tabel 74
139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 3,00 26,00 29,00 Orang Tabel 75
141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan - 20,00 20,00 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Sanitasi 12,00 16,00 28,00 Orang Tabel 76
140 Jumlah Tenaga Gizi 2,00 13,00 15,00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
145 Total Anggaran Kesehatan ######## Rp Tabel 82
146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota #DIV/0! % Tabel 82
147 Anggaran Kesehatan Perkapita ######## Rp Tabel 82
TABEL 1
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BAJAWA 133,30 13 9 22 40.646 273 148,89 304,92
2 AIMERE 92,50 8 2 10 8.919 109 81,83 96,42
3 INERIE 67,28 10 0 10 7.728 116 66,62 114,86
4 JEREBU'U 74,98 12 0 12 7.636 116 65,83 101,84
5 GOLEWA BARAT 74,59 9 1 10 10.453 107 97,69 140,14
6 GOLEWA 78,13 14 2 16 18.040 149 121,07 230,90
7 GOLEWA SELATAN 98,00 12 0 12 10.954 137 79,96 111,78
8 BAJAWA UTARA 167,38 11 0 11 9.179 106 86,59 54,84
9 SOA 91,14 14 0 14 13.240 172 76,98 145,27
10 WOLOMEZE 103,19 8 0 8 5.617 67 83,84 54,43
11 RIUNG BARAT 312,49 10 0 10 8.168 98 83,35 26,14
12 RIUNG 327,94 14 2 16 15.600 159 98,11 47,57
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.620,92 135 16 151 156.180 1.609 97,07 96,35
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Ngada Dalam Angka 2014, Badan Pusat Statistik
NO KECAMATANDESA KELURAHAN
DESA +
KELURAHAN
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 8.387 9.277 17.664 90,40
2 5 - 9 11.667 9.808 21.475 118,95
3 10 - 14 9.668 10.573 20.241 91,43
4 15 - 19 34.813 36.796 71.609 94,61
5 20 - 24 0 #DIV/0!
6 25 - 29 0 #DIV/0!
7 30 - 34 0 #DIV/0!
8 35 - 39 0 #DIV/0!
9 40 - 44 0 #DIV/0!
10 45 - 49 0 #DIV/0!
11 50 - 54 7.778 8.340 16.118 93,26
12 55 - 59 0 #DIV/0!
13 60 - 64 0 #DIV/0!
14 65 - 69 4.232 4.842 9.074 87,42
15 70 - 74 0 #DIV/0!
16 75+ 0 #DIV/0!
JUMLAH 76.544 79.636 156.180 96,12
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 78,03
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Ngada Dalam Angka 2014, Badan Pusat Statistik
NOKELOMPOK UMUR
(TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 56.490 60.551 117.041
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF0 0 0 0,00 0,00 0,00
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN :
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 23.005 24.161 47.166 40,72 39,90 40,30
b. SD/MI 31.252 32.938 64.190 55,32 54,40 54,84
c. SMP/ MTs 9.137 9.871 19.007 16,17 16,30 16,24
d. SMA/ MA 7.059 8.293 15.352 12,50 13,70 13,12
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0 0 0,00 0,00 0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 2.702 1.656 4.357 4,78 2,73 3,72
g. AKADEMI/DIPLOMA III 312 578 890 0,55 0,95 0,76
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 875 422 1.296 1,55 0,70 1,11
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 2.202 1.718 3.920 3,90 2,84 3,35
Sumber :
- sumber lain…... (sebutkan)Ngada Dalam Angka 2014, Badan Pusat Statistik
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 237 3 240 252 2 254 489 5 494
2 SURISINA 147 3 150 126 0 126 273 3 276
3 AIMERE AIMERE 107 1 108 72 2 74 179 3 182
4 INERIE INERIE 65 0 65 67 1 68 132 1 133
5 JEREBU'U WATUMANU 54 1 55 45 0 45 99 1 100
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 106 0 106 89 4 93 195 4 199
7 GOLEWA KOELODA 174 2 176 143 5 148 317 7 324
8 GOLEWA SELATAN LADJA 95 1 96 95 2 97 190 3 193
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 91 2 93 74 2 76 165 4 169
10 SOA WAEPANA 127 2 129 103 0 103 230 2 232
11 WOLOMEZE NATARANDANG 81 2 83 66 0 66 147 2 149
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 81 1 82 61 1 62 142 2 144
13 RIUNG RIUNG 135 4 139 122 8 130 257 12 269
1.500 22 1.522 1.315 27 1.342 2.815 49 2.864
14,45 20,12 17,11
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi.
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
MATI
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
KECAMATANNAMA
PUSKESMASHIDUP
PEREMPUAN
HIDUP
JUMLAH (KAB/KOTA)
KABUPATEN NGADA
NO
HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
HIDUPHIDUP + MATI
TAHUN 2014
MATI
TABEL 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BAJAWA KOTA 1 5 0 5 2 3 0 3 3 8 0 8
2 0 SURISINA 2 3 0 3 2 3 0 3 4 6 0 6
3 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 2 0 2 0 2 0 2
4 INERIE INERIE 1 2 1 3 1 2 0 2 2 4 1 5
5 JEREBU'U WATUMANU 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 2 2 1 3 0 0 1 1 2 2 2 4
7 GOLEWA KOELODA 3 4 1 5 0 1 1 2 3 5 2 7
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 4 1 5 0 1 0 1 0 5 1 6
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1 1 0 1 1 1 2 3 2 2 2 4
10 SOA WAEPANA 0 1 0 1 1 1 0 1 1 2 0 2
11 WOLOMEZE NATARANDANG 2 3 2 5 0 0 0 0 2 3 2 5
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 1 2 1 3 1 1 0 1 2 3 1 4
13 RIUNG RIUNG 4 7 1 8 1 1 0 1 5 8 1 9
JUMLAH (KAB/KOTA) 18 35 8 43 9 16 4 20 27 51 12 63
12,00 23,33 5,33 28,67 6,84 12,17 3,04 15,21 9,59 18,12 4,26 22,38
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi.
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA BAYI ANAK
BALITA
ANAK
BALITA
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
ANAK
BALITA
JUMLAH KEMATIAN
BALITA BAYI
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA NEONATAL NEONATAL NEONATAL
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BAJAWA KOTA 489 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 SURISINA 273 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 AIMERE AIMERE 179 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 INERIE INERIE 132 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
5 JEREBU'U WATUMANU 99 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 195 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
7 GOLEWA KOELODA 317 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
8 GOLEWA SELATAN LADJA 190 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 165 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 SOA WAEPANA 230 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 WOLOMEZE NATARANDANG 147 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 142 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 RIUNG RIUNG 257 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
2.815 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2 0 4 0 4
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 142,10
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
TABEL 7
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 20 21
1 BAJAWA KOTA 13.252 13.599 26.851 3 50,00 3 50,00 6 9 47,37 10 52,63 19 3 15,79
2 0 SURISINA 6.731 7.064 13.795 4 36,36 7 63,64 11 4 36,36 7 63,64 11 0 0,00
3 AIMERE AIMERE 4.347 4.572 8.919 3 60,00 2 40,00 5 5 50,00 5 50,00 10 1 10,00
4 INERIE INERIE 3.871 3.857 7.728 3 75,00 1 25,00 4 4 80,00 1 20,00 5 0 0,00
5 JEREBU'U WATUMANU 3.578 4.058 7.636 0 0,00 2 100,00 2 0 0,00 4 100,00 4 0 0,00
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 5.139 5.314 10.453 2 100,00 0 0,00 2 2 100,00 0 0,00 2 0 0,00
7 GOLEWA KOELODA 8.818 9.222 18.040 5 83,33 1 16,67 6 9 69,23 4 30,77 13 0 0,00
8 GOLEWA SELATAN LADJA 5.213 5.741 10.954 1 100,00 0 0,00 1 5 100,00 0 0,00 5 0 0,00
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 4.514 4.665 9.179 6 75,00 2 25,00 8 4 50,00 4 50,00 8 1 12,50
10 SOA WAEPANA 6.546 6.694 13.240 13 68,42 6 31,58 19 21 63,64 12 36,36 33 0 0,00
11 WOLOMEZE NATARANDANG 2.820 2.797 5.617 2 40,00 3 60,00 5 3 60,00 2 40,00 5 0 0,00
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 4.162 4.006 8.168 1 33,33 2 66,67 3 4 50,00 4 50,00 8 0 0,00
13 RIUNG RIUNG 7.308 8.292 15.600 4 57,14 3 42,86 7 11 68,75 5 31,25 16 2 12,50
JUMLAH (KAB/KOTA) 76.299 79.881 156.180 47 59,49 32 40,51 79 81 58,27 58 41,73 139 7 5,04
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 30,09 20,49 50,58
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 51,86 37,14 89,00
Sumber :
Bagian P2M Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll.
CNR = seluruh kasus baru yang ditemukan.
TB Paru = TB Paru BTA +
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK
0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU BTA+
L P
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH SELURUH
KASUS TB ( Case Notification Rate/CNR )
L PL+PL+P
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 40 26 66 3 3 6 7,50 11,54 9,09
2 0 SURISINA 132 140 272 4 7 11 3,03 5,00 4,04
3 AIMERE AIMERE 94 0 94 3 2 5 3,19 #DIV/0! 5,32
4 INERIE INERIE 8 5 13 3 1 4 37,50 20,00 30,77
5 JEREBU'U WATUMANU 23 44 67 0 2 2 0,00 4,55 2,99
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 11 10 21 2 0 2 18,18 0,00 9,52
7 GOLEWA KOELODA 32 15 47 5 1 6 15,63 6,67 12,77
8 GOLEWA SELATAN LADJA 9 1 10 1 0 1 11,11 0,00 10,00
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 107 142 249 6 2 8 5,61 1,41 3,21
10 SOA WAEPANA 75 75 150 13 6 19 17,33 8,00 12,67
11 WOLOMEZE NATARANDANG 111 137 248 2 3 5 1,80 2,19 2,02
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 91 206 297 1 2 3 1,10 0,97 1,01
13 RIUNG RIUNG 23 18 41 4 3 7 17,39 16,67 17,07
JUMLAH (KAB/KOTA) 756 819 1.575 47 32 79 6,22 3,91 5,02
Sumber :
Bagian P2M Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
TABEL 9
L P L + P JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H% JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H% L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 BAJAWA KOTA 3 3 6 0 0,00 1 33,33 1 16,67 0 0,00 2 66,67 2 33,33 0,00 100,00 50,00 0 1 1
2 0 SURISINA 4 7 11 2 50,00 7 100,00 9 81,82 0 0,00 7 100,00 7 63,64 50,00 200,00 145,45 0 0 0
3 AIMERE AIMERE 3 2 5 2 66,67 1 50,00 3 60,00 2 66,67 1 50,00 3 60,00 133,33 100,00 120,00 0 0 0
4 INERIE INERIE 3 1 4 3 100,00 0 0,00 3 75,00 2 66,67 2 200,00 4 100,00 166,67 200,00 175,00 0 0 0
5 JEREBU'U WATUMANU 0 2 2 2 #DIV/0! 1 50,00 3 150,00 0 #DIV/0! 2 100,00 2 100,00 #DIV/0! 150,00 250,00 0 0 0
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 2 0 2 2 100,00 0 #DIV/0! 2 100,00 2 100,00 0 #DIV/0! 2 100,00 200,00 #DIV/0! 200,00 0 0 0
7 GOLEWA KOELODA 5 1 6 2 40,00 0 0,00 2 33,33 3 60,00 5 500,00 8 133,33 100,00 500,00 166,67 1 0 1
8 GOLEWA SELATAN LADJA 1 0 1 0 0,00 0 #DIV/0! 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 0,00 0,00 #DIV/0! 0,00 0 0 0
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 6 2 8 3 50,00 0 0,00 3 37,50 1 16,67 0 0,00 1 12,50 66,67 0,00 50,00 0 0 0
10 SOA WAEPANA 13 6 19 8 61,54 5 83,33 13 68,42 7 53,85 2 33,33 9 47,37 115,38 116,67 115,79 0 0 0
11 WOLOMEZE NATARANDANG 2 3 5 3 150,00 1 33,33 4 80,00 3 150,00 1 33,33 4 80,00 300,00 66,67 160,00 0 0 0
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 1 2 3 1 100,00 1 50,00 2 66,67 1 100,00 0 0,00 1 33,33 200,00 50,00 100,00 0 1 1
13 RIUNG RIUNG 4 3 7 3 75,00 3 100,00 6 85,71 4 100,00 3 100,00 7 100,00 175,00 200,00 185,71 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 47 32 79 31 65,96 20 62,50 51 64,56 25 53,19 25 78,13 50 63,29 119,15 140,63 127,85 1 2 3
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0,64 1,28 1,92
Sumber :
Bagian P2M Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll.
Angka Kesembuhan dan angka pengobatan lengkap dilihat berdasarkan BTA + baru yang ditemukan dan ditangani.
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BAJAWA KOTA 859 808 1.667 86 81 167 15 17,46 11 13,61 26 15,60
2 0 SURISINA 546 518 1.064 55 52 106 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3 AIMERE AIMERE 478 391 869 48 39 87 5 10,46 2 5,12 7 8,06
4 INERIE INERIE 311 285 596 31 29 60 0 0,00 1 3,51 1 1,68
5 JEREBU'U WATUMANU 293 269 562 29 27 56 2 6,83 4 14,87 6 10,68
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 441 408 849 44 41 85 0 0,00 0 0,00 0 0,00
7 GOLEWA KOELODA 695 646 1.341 70 65 134 2 2,88 0 0,00 2 1,49
8 GOLEWA SELATAN LADJA 490 453 943 49 45 94 1 2,04 1 2,21 2 2,12
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 456 425 881 46 43 88 6 13,16 1 2,35 7 7,95
10 SOA WAEPANA 679 676 1.355 68 68 136 15 22,09 10 14,79 25 18,45
11 WOLOMEZE NATARANDANG 341 325 666 34 33 67 0 0,00 0 0,00 0 0,00
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 402 378 780 40 38 78 41 101,99 39 103,17 80 102,56
13 RIUNG RIUNG 699 610 1.309 70 61 131 13 18,60 7 11,48 20 15,28
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.690 6.192 12.882 669 619 1.288 100 14,95 76 12,27 176 13,66
Sumber :
Bagian P2M Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 15 16 17 15 16 17 14
10 - 5 Tahun
0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
26 - 9 Tahun
0 1 1 9,09 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
310 - 14 Tahun
0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
415 - 19 Tahun
0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
520 - 24 Tahun
2 1 3 27,27 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
625 - 49 Tahun
6 1 7 63,64 3 0 3 100,00 3 0 3 0 0 0 #DIV/0!
7≥ 50 Tahun
0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
8 3 11 3 0 3 3 0 3 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 72,73 27,27 100,00 0,00
Sumber :
Bagian P2M Dinkes, 2014
Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah ditemukan di RS yang ada VCTnya
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
H I V
NO KELOMPOK UMUR
KABUPATEN NGADA
JUMLAH (KAB/KOTA)
TAHUN 2014
AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
TABEL 12
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PMI Kabupaten 1.010 383 1.393 1.010 100,00 383 100,00 1.393 100,00 1 0,10 0 0,00 1 0,07
JUMLAH 1.010 383 1.393 1.010 100,00 383 100,00 1.393 100,00 1 0,10 0 - 1 0,07
Sumber :
PMI Kabupaten Ngada, 2014
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
HIV
L P
POSITIF HIV
L + P L P L + P
JUMLAH PENDONOR
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BAJAWA KOTA 13.252 13.599 26.851 284 291 575 250 88,15 241 82,81 491 85,45
2 0 SURISINA 6.731 7.064 13.795 144 151 295 1 0,69 0 0,00 1 0,34
3 AIMERE AIMERE 4.347 4.572 8.919 93 98 191 193 207,47 195 199,30 388 203,28
4 INERIE INERIE 3.871 3.857 7.728 83 83 165 17 20,52 10 12,12 27 16,33
5 JEREBU'U WATUMANU 3.578 4.058 7.636 77 87 163 60 78,36 77 88,67 137 83,84
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 5.139 5.314 10.453 110 114 224 51 46,37 52 45,73 103 46,05
7 GOLEWA KOELODA 8.818 9.222 18.040 189 197 386 86 45,57 90 45,60 176 45,59
8 GOLEWA SELATAN LADJA 5.213 5.741 10.954 112 123 234 98 87,85 88 71,63 186 79,35
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 4.514 4.665 9.179 97 100 196 86 89,03 104 104,18 190 96,73
10 SOA WAEPANA 6.546 6.694 13.240 140 143 283 136 97,08 177 123,56 313 110,47
11 WOLOMEZE NATARANDANG 2.820 2.797 5.617 60 60 120 82 135,88 88 147,02 170 141,43
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 4.162 4.006 8.168 89 86 175 187 209,95 192 223,96 379 216,83
13 RIUNG RIUNG 7.308 8.292 15.600 156 177 334 198 126,61 224 126,23 422 126,41
JUMLAH (KAB/KOTA) 76.299 79.881 156.180 1.633 1.709 3.342 1.445 88,50 1.538 89,97 2.983 89,25
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber :
Bagian P2M Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH TARGET
PENEMUAN
DIARE DITANGANI
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
P L + PL
NO
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 SURISINA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 INERIE INERIE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 SOA WAEPANA 0 0 0 0 1 1 0 1 1
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 0,00 100,00 0,00 100,00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,00 0,64 0,64
Sumber :
Bagian P2M Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
1 kasus kusta
usia 27 tahun
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta Kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BAJAWA KOTA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 0 SURISINA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 AIMERE AIMERE 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 INERIE INERIE 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 GOLEWA KOELODA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 SOA WAEPANA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK #DIV/0!
Sumber :
Bagian P2M Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
PENDERITA
KUSTA
JUMLAH (KAB/KOTA)
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 SURISINA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 INERIE INERIE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 SOA WAEPANA 0 0 0 0 1 1 0 1 1
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,0 0,1 0,1
Sumber :
Bagian P2M Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta Kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 0 SURISINA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 INERIE INERIE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 SOA WAEPANA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0 0 0
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0 0 0
Sumber :
Bagian P2M Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
PENDERITA MBa
L + P
RFT MB
L PL PNO
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + PPENDERITA PB
a
TABEL 18
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 BAJAWA KOTA 0 0
2 0 SURISINA 0 0
3 AIMERE AIMERE 0 0
4 INERIE INERIE 0 1
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0
7 GOLEWA KOELODA 0 1
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0
10 SOA WAEPANA 0 0
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0
13 RIUNG RIUNG 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 59.380 2
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 3,37
Sumber :
Bagian P2WB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar : 59.380
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 SURISINA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 INERIE INERIE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 SOA WAEPANA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber :
Bagian P2M Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM)
TABEL 20
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 SURISINA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 INERIE INERIE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 SOA WAEPANA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0!
Sumber :
Bagian P2M Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH KASUS PD3I
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 16 14 30 0 0 0 0,00 0,00 0,00
2 0 SURISINA 4 6 10 0 0 0 0,00 0,00 0,00
3 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 INERIE INERIE 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 1 0 1 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
7 GOLEWA KOELODA 1 2 3 0 0 0 0,00 0,00 0,00
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 2 2 0 0 0 #DIV/0! 0,00 0,00
10 SOA WAEPANA 2 0 2 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 6 6 12 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 30 30 60 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 19,21 19,21 38,42
Sumber :
Bagian P2WB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 BAJAWA KOTA 65 496 561 65 496 561 5 7,69 1 0 6 1,07 0 0 0 0 0 0
2 0 SURISINA 53 422 475 58 362 420 0 0 0 0 0 - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 AIMERE AIMERE 315 1.180 1.495 315 1.180 1.495 3 0,95 6 1 9 0,60 0 0 0 0,00 0,00 0,00
4 INERIE INERIE 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 JEREBU'U WATUMANU 82 287 369 108 291 399 5 4,63 3 1 8 2,01 0 0 0 0,00 0,00 0,00
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 GOLEWA KOELODA 204 676 880 204 676 880 27 13,24 21 3 48 5,45 0 0 0 0,00 0,00 0,00
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 105 285 390 105 285 390 1 0,95 0 - 1 0,26 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
10 SOA WAEPANA 233 506 739 233 506 739 1 0,43 2 0 3 0,41 0 0 0 0,00 0,00 0,00
11 WOLOMEZE NATARANDANG 97 156 253 97 156 253 0 0,00 1 1 1 0,40 0 0 0 #DIV/0! 0,00 0,00
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 222 302 524 222 302 524 76 34,23 91 30 167 31,87 0 0 0 0,00 0,00 0,00
13 RIUNG RIUNG 151 366 517 151 366 517 23 15,23 15 4 38 7,35 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.527 4.676 6.203 1.558 4.620 6.178 141 9,05 140 3 281 4,55 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 1,85 1,75 1,80
Sumber :
Pengelola Malaria Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 0 0
2 0 SURISINA 0 0 0 0 0 0
3 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 0 0
4 INERIE INERIE 0 0 0 0 0 0
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 0 0
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 0 0
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0
10 SOA WAEPANA 0 0 0 0 0 0
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 0 0
13 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber :Bagian P2M Dinkes, 2014Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15 17 18
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 0 SURISINA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 INERIE INERIE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 SOA WAEPANA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber :Profil Puskesmas, 2014
Catatan :
Jumlah penduduk ≥ 18 tahun kolom 4 = jumlah penduduk ≥ 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar :
L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18
TAHUN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
L P L + P
CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
L P
TABEL 25
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 0 SURISINA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 INERIE INERIE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 GOLEWA KOELODA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 SOA WAEPANA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber :
Profil Puskesmas, 2014
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN
JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
L P L+ P
OBESITAS
L P L + P
CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 26
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 7 8
1 BAJAWA KOTA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 0 SURISINA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 AIMERE AIMERE 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 INERIE INERIE 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 GOLEWA KOELODA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 SOA WAEPANA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber :Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
IVA : Inspeksi Visual dengan Asam Asetat
CBE : Clinical Breast Examination
PUSKESMASPEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN
TUMOR/BENJOLAN
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
LEHER RAHIM DAN PAYUDARA IVA POSITIFNO KECAMATAN
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
DIKETAHUIDITANGGU-
LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 DIARE 1 1 05/08/2014 06/08/2014 06/08/2014 7 2 9 0 0 0 4 3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 423 412 835 1,65 0,49 1,08 0 0 0
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber :
Bagian P2P Dinkes, 2014
(Kecamatan
Bajawa
Utara)
(desa
Uluwae)
CFR (%)
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
NOJENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH
DESA/KEL
TABEL 28
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 BAJAWA KOTA 0 0 #DIV/0!
2 0 SURISINA 0 0 #DIV/0!
3 AIMERE AIMERE 0 0 #DIV/0!
4 INERIE INERIE 0 0 #DIV/0!
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 #DIV/0!
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 #DIV/0!
7 GOLEWA KOELODA 0 0 #DIV/0!
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 #DIV/0!
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1 1 100,00
10 SOA WAEPANA 0 0 #DIV/0!
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 #DIV/0!
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100,00
Sumber :
Bagian P2P Dinkes, 2014
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 29
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 14 15 16 17
1 BAJAWA KOTA 618 593 95,95 299 48,38 590 492 83,39 487 82,54 494 83,73
2 0 SURISINA 306 285 93,14 165 53,92 292 277 94,86 266 91,10 277 94,86
3 AIMERE AIMERE 163 177 108,59 136 83,44 156 180 115,38 151 96,79 181 116,03
4 INERIE INERIE 155 131 84,52 85 54,84 148 131 88,51 114 77,03 131 88,51
5 JEREBU'U WATUMANU 202 124 61,39 56 27,72 193 99 51,30 100 51,81 100 51,81
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 254 225 88,58 155 61,02 243 196 80,66 198 81,48 199 81,89
7 GOLEWA KOELODA 467 306 65,52 216 46,25 446 322 72,20 297 66,59 317 71,08
8 GOLEWA SELATAN LADJA 272 183 67,28 159 58,46 260 191 73,46 186 71,54 191 73,46
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 209 150 71,77 90 43,06 199 158 79,40 155 77,89 163 81,91
10 SOA WAEPANA 299 241 80,60 209 69,90 286 229 80,07 218 76,22 229 80,07
11 WOLOMEZE NATARANDANG 125 139 111,20 88 70,40 120 143 119,17 139 115,83 147 122,50
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 190 175 92,11 88 46,32 182 137 75,27 115 63,19 144 79,12
13 RIUNG RIUNG 420 289 68,81 149 35,48 401 246 61,35 172 42,89 265 66,08
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.680 3.018 82,01 1.895 51,49 3.516 2.801 79,66 2.598 73,89 2.838 80,72
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT
YANKES NIFAS
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAHK1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
TABEL 30
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 BAJAWA KOTA 618 123 19,90 88 14,24 96 15,53 43 6,96 27 4,37 254 41,10
2 0 SURISINA 306 66 21,57 39 12,75 44 14,38 29 9,48 71 23,20 183 59,80
3 AIMERE AIMERE 163 0 - 0 - 4 2,45 36 22,09 68 41,72 108 66,26
4 INERIE INERIE 155 0 - 0 - 14 9,03 32 20,65 63 40,65 109 70,32
5 JEREBU'U WATUMANU 202 0 - 6 2,97 93 46,04 45 22,28 46 22,77 190 94,06
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 254 42 16,54 49 19,29 72 28,35 14 5,51 27 10,63 162 63,78
7 GOLEWA KOELODA 467 81 17,34 88 18,84 58 12,42 42 8,99 51 10,92 239 51,18
8 GOLEWA SELATAN LADJA 272 28 10,29 31 11,40 20 7,35 15 5,51 7 2,57 73 26,84
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 209 39 18,66 46 22,01 39 18,66 35 16,75 30 14,35 150 71,77
10 SOA WAEPANA 299 73 24,41 72 24,08 47 15,72 19 6,35 19 6,35 157 52,51
11 WOLOMEZE NATARANDANG 125 35 28,00 33 26,40 22 17,60 18 14,40 21 16,80 94 75,20
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 190 28 14,74 20 10,53 31 16,32 14 7,37 17 8,95 82 43,16
13 RIUNG RIUNG 420 62 14,76 50 11,90 39 9,29 12 2,86 23 5,48 124 29,52
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.680 577 15,68 522 14,18 579 15,73 354 9,62 470 12,77 1.925 52,31
Sumber :
Pengelola Imunisasi Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 BAJAWA KOTA 665 141 21,20 86 12,93 98 14,74 47 7,07 26 3,91
2 0 SURISINA 1.511 184 12,18 27 1,79 40 2,65 54 3,57 90 5,96
3 AIMERE AIMERE 1.222 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
4 INERIE INERIE 1.355 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
5 JEREBU'U WATUMANU 1.100 455 41,36 481 43,73 93 8,45 33 3,00 42 3,82
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 1.585 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
7 GOLEWA KOELODA 3.342 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
8 GOLEWA SELATAN LADJA 1.955 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1.994 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
10 SOA WAEPANA 2.032 319 15,70 144 7,09 120 5,91 1 0,05 1 0,05
11 WOLOMEZE NATARANDANG 889 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 1.715 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
13 RIUNG RIUNG 848 62 7,31 57 6,72 39 4,60 12 1,42 23 2,71
JUMLAH (KAB/KOTA) 20.213 1.161 5,74 795 3,93 390 1,93 147 0,73 182 0,90
Sumber :
Pengelola Imunisasi Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 32
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BAJAWA KOTA 618 591 95,63 591 95,63
2 0 SURISINA 306 285 93,14 285 93,14
3 AIMERE AIMERE 163 175 107,36 175 107,36
4 INERIE INERIE 155 131 84,52 131 84,52
5 JEREBU'U WATUMANU 202 124 61,39 124 61,39
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 254 223 87,80 223 87,80
7 GOLEWA KOELODA 467 306 65,52 308 65,95
8 GOLEWA SELATAN LADJA 272 183 67,28 183 67,28
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 209 153 73,21 153 73,21
10 SOA WAEPANA 299 248 82,94 248 82,94
11 WOLOMEZE NATARANDANG 125 139 111,20 139 111,20
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 190 174 91,58 174 91,58
13 RIUNG RIUNG 420 285 67,86 285 67,86
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.680 3.017 81,98 3.019 82,04
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2014
Bagian PGM Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 33
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 BAJAWA KOTA 618 124 251 203,07 237 252 489 36 38 73 26 73,14 15 39,68 41 55,90
2 0 SURISINA 306 61 210 343,14 147 126 273 22 19 41 7 31,75 13 68,78 20 48,84
3 AIMERE AIMERE 163 33 132 404,91 107 72 179 16 11 27 8 49,84 4 37,04 12 44,69
4 INERIE INERIE 155 31 58 187,10 65 67 132 10 10 20 10 102,56 7 69,65 17 85,86
5 JEREBU'U WATUMANU 202 40 53 131,19 54 45 99 8 7 15 1 12,35 1 14,81 2 13,47
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 254 51 90 177,17 106 89 195 16 13 29 6 37,74 3 22,47 9 30,77
7 GOLEWA KOELODA 467 93 179 191,65 174 143 317 26 21 48 15 57,47 15 69,93 30 63,09
8 GOLEWA SELATAN LADJA 272 54 71 130,51 95 95 190 14 14 29 9 63,16 12 84,21 21 73,68
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 209 42 78 186,60 91 74 165 14 11 25 6 43,96 10 90,09 16 64,65
10 SOA WAEPANA 299 60 95 158,86 127 103 230 19 15 35 14 73,49 11 71,20 25 72,46
11 WOLOMEZE NATARANDANG 125 25 42 168,00 81 66 147 12 10 22 4 32,92 4 40,40 8 36,28
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 190 38 29 76,32 81 61 142 12 9 21 7 57,61 4 43,72 11 51,64
13 RIUNG RIUNG 420 84 50 59,52 135 122 257 20 18 39 25 123,46 9 49,18 34 88,20
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.680 736 1.338 181,79 1.500 1.315 2.815 225 197 422 138 61,33 108 54,75 246 58,26
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
1. Jumlah bayi adalah jumlah bayi lahir hidup
2. Apabila tidak ada data jumlah bayi lahir hidup maka menggunakan jumlah bayi resti proyeksi dengan rumus 15 % x jumlah bayi.
PERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH BAYI
(Bayi Lahir Hidup)
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
TABEL 34
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH %
KON
DOM %
SUNTI
K% PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BAJAWA KOTA 557 36,64 0 0,00 265 17,43 136 8,95 958 63,03 30 1,97 448 29,47 84 5,53 0 0,00 0 0,00 562 36,97 1.520 100,0
2 0 SURISINA 154 20,87 0 0,00 63 8,54 123 16,67 340 46,07 10 1,36 334 45,26 54 7,32 0 0,00 0 0,00 398 53,93 738 100,0
3 AIMERE AIMERE 71 12,07 0 0,00 12 2,04 214 36,39 297 50,51 4 0,68 236 40,14 51 8,67 0 0,00 0 0,00 291 49,49 588 100,0
4 INERIE INERIE 14 2,23 0 0,00 18 2,86 204 32,43 236 37,52 0 0,00 358 56,92 35 5,56 0 0,00 0 0,00 393 62,48 629 100,0
5 JEREBU'U WATUMANU 45 10,64 0 0,00 14 3,31 147 34,75 206 48,70 4 0,95 172 40,66 41 9,69 0 0,00 0 0,00 217 51,30 423 100,0
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 40 6,69 0 0,00 75 12,54 244 40,80 359 60,03 2 0,33 213 35,62 24 4,01 0 0,00 0 0,00 239 39,97 598 100,0
7 GOLEWA KOELODA 119 10,65 3 0,27 142 12,71 195 17,46 459 41,09 24 2,15 528 47,27 106 9,49 0 0,00 0 0,00 658 58,91 1.117 100,0
8 GOLEWA SELATAN LADJA 140 14,48 0 0,00 47 4,86 277 28,65 464 47,98 0 0,00 441 45,60 62 6,41 0 0,00 0 0,00 503 52,02 967 100,0
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 132 22,68 0 0,00 33 5,67 235 40,38 400 68,73 0 0,00 179 30,76 3 0,52 0 0,00 0 0,00 182 31,27 582 100,0
10 SOA WAEPANA 180 15,14 11 0,93 49 4,12 615 51,72 855 71,91 4 0,34 308 25,90 22 1,85 0 0,00 0 0,00 334 28,09 1.189 100,0
11 WOLOMEZE NATARANDANG 24 4,82 9 1,81 33 6,63 90 18,07 156 31,33 8 1,61 314 63,05 20 4,02 0 0,00 0 0,00 342 68,67 498 100,0
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 134 17,18 0 0,00 13 1,67 62 7,95 209 26,79 0 0,00 459 58,85 112 14,36 0 0,00 0 0,00 571 73,21 780 100,0
13 RIUNG RIUNG 251 21,85 6 0,52 26 2,26 347 30,20 630 54,83 16 1,39 378 32,90 125 10,88 0 0,00 0 0,00 519 45,17 1.149 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.861 17,27 29 0,27 790 7,33 2.889 26,80 5.569 51,67 102 0,95 4.368 40,53 739 6,86 0 0,00 0 0,00 5.209 48,33 10.778 100,0
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 35
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BAJAWA KOTA 39 12,23 0 0,00 115 36,05 33 10,34 187 58,62 12 3,76 70 21,94 50 15,67 0 0,00 0 0,00 132 41,38 319 100,00
2 0 SURISINA 51 16,67 0 0,00 100 32,68 49 16,01 200 65,36 10 3,27 92 30,07 4 1,31 0 0,00 0 0,00 106 34,64 306 100,00
3 AIMERE AIMERE 6 2,91 0 0,00 0 0,00 126 61,17 132 64,08 6 2,91 50 24,27 18 8,74 0 0,00 0 0,00 74 35,92 206 100,00
4 INERIE INERIE 0 0,00 0 0,00 0 0,00 40 20,62 40 20,62 0 0,00 112 57,73 42 21,65 0 0,00 0 0,00 154 79,38 194 100,00
5 JEREBU'U WATUMANU 2 0,48 0 0,00 0 0,00 58 14,04 60 14,53 26 6,30 235 56,90 92 22,28 0 0,00 0 0,00 353 85,47 413 100,00
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 13 3,44 0 0,00 0 0,00 52 13,76 65 17,20 21 5,56 186 49,21 106 28,04 0 0,00 0 0,00 313 82,80 378 100,00
7 GOLEWA KOELODA 8 1,32 0 0,00 0 0,00 42 6,91 50 8,22 46 7,57 383 62,99 129 21,22 0 0,00 0 0,00 558 91,78 608 100,00
8 GOLEWA SELATAN LADJA 14 5,51 0 0,00 0 0,00 51 20,08 65 25,59 0 0,00 136 53,54 53 20,87 0 0,00 0 0,00 189 74,41 254 100,00
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 2 0,50 0 0,00 0 0,00 135 34,01 137 34,51 17 4,28 167 42,07 76 19,14 0 0,00 0 0,00 260 65,49 397 100,00
10 SOA WAEPANA 1 0,41 0 0,00 0 0,00 121 49,79 122 50,21 4 1,65 103 42,39 14 5,76 0 0,00 0 0,00 121 49,79 243 100,00
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0,00 0 0,00 0 0,00 13 6,57 13 6,57 1 0,51 157 79,29 27 13,64 0 0,00 0 0,00 185 93,43 198 100,00
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 53 17,04 0 0,00 0 0,00 19 6,11 72 23,15 0 0,00 149 47,91 90 28,94 0 0,00 0 0,00 239 76,85 311 100,00
13 RIUNG RIUNG 19 5,23 0 0,00 0 0,00 129 35,54 148 40,77 31 8,54 132 36,36 52 14,33 0 0,00 0 0,00 215 59,23 363 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 208 4,96 0 0,00 215 5,13 868 20,72 1.291 30,81 174 4,15 1.972 47,06 753 17,97 0 0,00 0 0,00 2.899 69,19 4.190 100,00
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJPMKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BAJAWA KOTA 3.051 319 10,46 1.520 49,82
2 0 SURISINA 1.730 306 17,69 738 42,66
3 AIMERE AIMERE 1.127 206 18,28 588 52,17
4 INERIE INERIE 946 194 20,51 629 66,49
5 JEREBU'U WATUMANU 857 413 48,19 423 49,36
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 1.109 378 34,08 598 53,92
7 GOLEWA KOELODA 2.029 608 29,97 1.117 55,05
8 GOLEWA SELATAN LADJA 1.798 254 14,13 967 53,78
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1.461 397 27,17 582 39,84
10 SOA WAEPANA 1.822 243 13,34 1.189 65,26
11 WOLOMEZE NATARANDANG 853 198 23,21 498 58,38
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 1.468 311 21,19 780 53,13
13 RIUNG RIUNG 2.384 363 15,23 1.149 48,20
JUMLAH (KAB/KOTA) 20.635 4.190 20,31 10.778 52,23
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 37
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 237 252 489 237 100,00 252 100,00 489 100,00 21 8,86 15 5,95 36 7,36
2 0 SURISINA 147 126 273 147 100,00 126 100,00 273 100,00 6 4,08 13 10,32 19 6,96
3 AIMERE AIMERE 107 72 179 107 100,00 72 100,00 179 100,00 6 5,61 2 2,78 8 4,47
4 INERIE INERIE 65 67 132 65 100,00 67 100,00 132 100,00 5 7,69 4 5,97 9 6,82
5 JEREBU'U WATUMANU 54 45 99 54 100,00 45 100,00 99 100,00 1 1,85 1 2,22 2 2,02
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 106 89 195 106 100,00 89 100,00 195 100,00 4 3,77 0 0,00 4 2,05
7 GOLEWA KOELODA 174 143 317 174 100,00 143 100,00 317 100,00 7 4,02 11 7,69 18 5,68
8 GOLEWA SELATAN LADJA 95 95 190 95 100,00 95 100,00 190 100,00 6 6,32 2 2,11 8 4,21
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 91 74 165 91 100,00 74 100,00 165 100,00 5 5,49 8 10,81 13 7,88
10 SOA WAEPANA 127 103 230 127 100,00 103 100,00 230 100,00 9 7,09 2 1,94 11 4,78
11 WOLOMEZE NATARANDANG 81 66 147 81 100,00 66 100,00 147 100,00 3 3,70 4 6,06 7 4,76
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 81 61 142 81 100,00 61 100,00 142 100,00 5 6,17 3 4,92 8 5,63
13 RIUNG RIUNG 135 122 257 135 100,00 122 100,00 257 100,00 16 11,85 6 4,92 22 8,56
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.500 1.315 2.815 1.500 100,00 1.315 100,00 2.815 100,00 94 6,27 71 5,40 165 5,86
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 237 252 489 237 100,00 251 99,60 488 99,80 235 99,16 241 95,63 476 97,34
2 0 SURISINA 147 126 273 147 100,00 126 100,00 273 100,00 148 100,68 127 100,79 275 100,73
3 AIMERE AIMERE 107 72 179 107 100,00 72 100,00 179 100,00 99 92,52 61 84,72 160 89,39
4 INERIE INERIE 65 67 132 64 98,46 66 98,51 130 98,48 64 98,46 66 98,51 130 98,48
5 JEREBU'U WATUMANU 54 45 99 54 100,00 45 100,00 99 100,00 52 96,30 46 102,22 98 98,99
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 106 89 195 106 100,00 89 100,00 195 100,00 100 94,34 91 102,25 191 97,95
7 GOLEWA KOELODA 174 143 317 173 99,43 143 100,00 316 99,68 158 90,80 137 95,80 295 93,06
8 GOLEWA SELATAN LADJA 95 95 190 95 100,00 95 100,00 190 100,00 92 96,84 95 100,00 187 98,42
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 91 74 165 91 100,00 73 98,65 164 99,39 87 95,60 71 95,95 158 95,76
10 SOA WAEPANA 127 103 230 131 103,15 102 99,03 233 101,30 128 100,79 104 100,97 232 100,87
11 WOLOMEZE NATARANDANG 81 66 147 81 100,00 66 100,00 147 100,00 70 86,42 61 92,42 131 89,12
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 81 61 142 80 98,77 61 100,00 141 99,30 75 92,59 45 73,77 120 84,51
13 RIUNG RIUNG 135 122 257 135 100,00 122 100,00 257 100,00 73 54,07 75 61,48 148 57,59
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.500 1.315 2.815 1.501 100,07 1.311 99,70 2.812 99,89 1.381 92,07 1.220 92,78 2.601 92,40
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
LJUMLAH BAYI
NO
TABEL 39
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 202 199 401 188 93,07 183 91,96 371 92,52
2 0 SURISINA 126 109 235 122 96,83 107 98,17 229 97,45
3 AIMERE AIMERE 78 61 139 75 96,15 61 100,00 136 97,84
4 INERIE INERIE 61 68 129 60 98,36 65 95,59 125 96,90
5 JEREBU'U WATUMANU 66 52 118 66 100,00 52 100,00 118 100,00
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 93 77 170 90 96,77 75 97,40 165 97,06
7 GOLEWA KOELODA 139 127 266 136 97,84 123 96,85 259 97,37
8 GOLEWA SELATAN LADJA 75 76 151 74 98,67 74 97,37 148 98,01
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 88 89 177 83 94,32 86 96,63 169 95,48
10 SOA WAEPANA 131 134 265 127 96,95 131 97,76 258 97,36
11 WOLOMEZE NATARANDANG 67 46 113 64 95,52 43 93,48 107 94,69
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 49 45 94 47 95,92 39 86,67 86 91,49
13 RIUNG RIUNG 125 124 249 102 81,60 100 80,65 202 81,12
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.300 1.207 2.507 1.234 94,92 1.139 94,37 2.373 94,65
Sumber :
Bagian PGM Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI
(USIA 0 - 6 BULAN)
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASL P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 237 252 489 207 87,34 193 76,59 400 81,80
2 0 SURISINA 147 126 273 125 85,03 121 96,03 246 90,11
3 AIMERE AIMERE 107 72 179 79 73,83 57 79,17 136 75,98
4 INERIE INERIE 65 67 132 61 93,85 60 89,55 121 91,67
5 JEREBU'U WATUMANU 54 45 99 52 96,30 46 102,22 98 98,99
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 106 89 195 87 82,08 69 77,53 156 80,00
7 GOLEWA KOELODA 174 143 317 124 71,26 118 82,52 242 76,34
8 GOLEWA SELATAN LADJA 95 95 190 84 88,42 80 84,21 164 86,32
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 91 74 165 81 89,01 80 108,11 161 97,58
10 SOA WAEPANA 127 103 230 144 113,39 141 136,89 285 123,91
11 WOLOMEZE NATARANDANG 81 66 147 52 64,20 45 68,18 97 65,99
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 81 61 142 71 87,65 58 95,08 129 90,85
13 RIUNG RIUNG 135 122 257 110 81,48 108 88,52 218 84,82
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.500 1.315 2.815 1.277 85,13 1.176 89,43 2.453 87,14
Sumber :
Bagian PGM Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI (bayi lahir hidup)
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
1 2 3 4 5 6
1 BAJAWA KOTA 11 11 100,00
2 0 SURISINA 11 9 81,82
3 AIMERE AIMERE 10 8 80,00
4 INERIE INERIE 10 8 80,00
5 JEREBU'U WATUMANU 12 11 91,67
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 10 9 90,00
7 GOLEWA KOELODA 16 11 68,75
8 GOLEWA SELATAN LADJA 12 10 83,33
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 11 9 81,82
10 SOA WAEPANA 14 14 100,00
11 WOLOMEZE NATARANDANG 8 6 75,00
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 10 5 50,00
13 RIUNG RIUNG 16 12 75,00
151 123 81,46
Pengelola Imunisasi Dinkes, 2014
KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANDESA/KEL UCI
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 41
Sumber :
JUMLAH (KAB/KOTA)
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 237 252 489 86 36,29 94 37,30 180 36,81 233 98,31 246 97,62 479 97,96
2 0 SURISINA 147 126 273 45 30,61 47 37,30 92 33,70 134 91,16 126 100,00 260 95,24
3 AIMERE AIMERE 107 72 179 94 87,85 57 79,17 151 84,36 102 95,33 58 80,56 160 89,39
4 INERIE INERIE 65 67 132 62 95,38 69 102,99 131 99,24 54 83,08 65 97,01 119 90,15
5 JEREBU'U WATUMANU 54 45 99 56 103,70 40 88,89 96 96,97 52 96,30 39 86,67 91 91,92
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 106 89 195 79 74,53 59 66,29 138 70,77 105 99,06 96 107,87 201 103,08
7 GOLEWA KOELODA 174 143 317 126 72,41 92 64,34 218 68,77 145 83,33 140 97,90 285 89,91
8 GOLEWA SELATAN LADJA 95 95 190 61 64,21 60 63,16 121 63,68 100 105,26 104 109,47 204 107,37
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 91 74 165 87 95,60 69 93,24 156 94,55 91 100,00 73 98,65 164 99,39
10 SOA WAEPANA 127 103 230 116 91,34 99 96,12 215 93,48 127 100,00 102 99,03 229 99,57
11 WOLOMEZE NATARANDANG 81 66 147 75 92,59 65 98,48 140 95,24 69 85,19 60 90,91 129 87,76
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 81 61 142 75 92,59 52 85,25 127 89,44 63 77,78 54 88,52 117 82,39
13 RIUNG RIUNG 135 122 257 93 68,89 111 90,98 204 79,38 133 98,52 119 97,54 252 98,05
1.500 1.315 2.815 1.055 70,33 914 69,51 1.969 69,95 1.408 93,87 1.282 97,49 2.690 95,56
Pengelola Imunisasi Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
L + P
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR HIDUP
L P
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 42
L + P L P
Sumber :
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB/DPT-HB-Hib (DPT/HB1,DPT/HB2,DPT/HB3) POLIO (1,2,3,4) CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 BAJAWA KOTA 237 252 489 256 108,02 244 96,83 500 102,25 245 103,38 251 99,60 496 101,43 256 108,02 260 103,17 516 105,52 256 108,02 260 103,17 516 105,52
2 0 SURISINA 147 126 273 146 99,32 137 108,73 283 103,66 138 93,88 127 100,79 265 97,07 140 95,24 118 93,65 258 94,51 140 95,238 118 93,651 258 94,505
3 AIMERE AIMERE 107 72 179 95 88,79 80 111,11 175 97,77 96 89,72 69 95,83 165 92,18 108 100,93 76 105,56 184 102,79 108 100,93 76 105,56 184 102,79
4 INERIE INERIE 65 67 132 69 106,15 78 116,42 147 111,36 52 80,00 68 101,49 120 90,91 72 110,77 59 88,06 131 99,24 72 110,77 59 88,06 131 99,242
5 JEREBU'U WATUMANU 54 45 99 75 138,89 59 131,11 134 135,35 75 138,89 61 135,56 136 137,37 79 146,30 61 135,56 140 141,41 79 146,3 61 135,56 140 141,41
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 106 89 195 94 88,68 96 107,87 190 97,44 97 91,51 85 95,51 182 93,33 107 100,94 99 111,24 206 105,64 107 100,94 99 111,24 206 105,64
7 GOLEWA KOELODA 174 143 317 155 89,08 138 96,50 293 92,43 170 97,70 152 106,29 322 101,58 126 72,41 144 100,70 270 85,17 126 72,414 144 100,7 270 85,174
8 GOLEWA SELATAN LADJA 95 95 190 102 107,37 96 101,05 198 104,21 84 88,42 89 93,68 173 91,05 113 118,95 94 98,95 207 108,95 113 118,95 94 98,947 207 108,95
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 91 74 165 114 125,27 97 131,08 211 127,88 93 102,20 78 105,41 171 103,64 115 126,37 104 140,54 219 132,73 115 126,37 104 140,54 219 132,73
10 SOA WAEPANA 127 103 230 133 104,72 155 150,49 288 125,22 143 112,60 161 156,31 304 132,17 143 112,60 157 152,43 300 130,43 143 112,6 157 152,43 300 130,43
11 WOLOMEZE NATARANDANG 81 66 147 89 109,88 97 146,97 186 126,53 84 103,70 75 113,64 159 108,16 83 102,47 72 109,09 155 105,44 83 102,47 72 109,09 155 105,44
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 81 61 142 56 69,14 56 91,80 112 78,87 61 75,31 54 88,52 115 80,99 68 83,95 62 101,64 130 91,55 68 83,951 62 101,64 130 91,549
13 RIUNG RIUNG 135 122 257 126 93,33 147 120,49 273 106,23 102 75,56 111 90,98 213 82,88 142 105,19 124 101,64 266 103,50 142 105,19 124 101,64 266 103,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.500 1.315 2.815 1.510 100,67 1.480 112,55 2.990 106,22 1.440 96 1.381 105,02 2.821 100,21 1.552 103,47 1.430 108,75 2.982 105,93 1.552 103,47 1.430 108,75 2.982 105,93
P L + PP L + PNO KECAMATAN
L L P L + P
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
P L + P LPUSKESMAS
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)L
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 BAJAWA KOTA 129 123 252 129 100,00 123 100,00 252 100,00 636 604 1.240 636 100,00 604 100,00 1.240 100,00 765 727 1.492 765 100,00 727 100,00 1.492 100,00
2 0 SURISINA 63 70 133 63 100,00 70 100,00 133 100,00 432 379 811 432 100,00 379 100,00 811 100,00 495 449 944 495 100,00 449 100,00 944 100,00
3 AIMERE AIMERE 41 32 73 36 87,80 28 87,50 64 87,67 385 316 701 355 92,21 287 90,82 642 91,58 426 348 774 391 91,78 315 90,52 706 91,21
4 INERIE INERIE 28 28 56 28 100,00 28 100,00 56 100,00 251 212 463 251 100,00 212 100,00 463 100,00 279 240 519 279 100,00 240 100,00 519 100,00
5 JEREBU'U WATUMANU 24 25 49 24 100,00 25 100,00 49 100,00 239 220 459 239 100,00 220 100,00 459 100,00 263 245 508 263 100,00 245 100,00 508 100,00
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 50 36 86 50 100,00 36 100,00 86 100,00 349 349 698 349 100,00 349 100,00 698 100,00 399 385 784 399 100,00 385 100,00 784 100,00
7 GOLEWA KOELODA 67 70 137 67 100,00 70 100,00 137 100,00 590 536 1.126 590 100,00 536 100,00 1.126 100,00 657 606 1.263 657 100,00 606 100,00 1.263 100,00
8 GOLEWA SELATAN LADJA 37 40 77 37 100,00 40 100,00 77 100,00 397 374 771 397 100,00 374 100,00 771 100,00 434 414 848 434 100,00 414 100,00 848 100,00
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 47 47 94 47 100,00 47 100,00 94 100,00 363 331 694 363 100,00 331 100,00 694 100,00 410 378 788 410 100,00 378 100,00 788 100,00
10 SOA WAEPANA 89 102 191 89 100,00 102 100,00 191 100,00 543 527 1.070 543 100,00 527 100,00 1.070 100,00 632 629 1.261 632 100,00 629 100,00 1.261 100,00
11 WOLOMEZE NATARANDANG 29 26 55 29 100,00 26 100,00 55 100,00 276 278 554 276 100,00 278 100,00 554 100,00 305 304 609 305 100,00 304 100,00 609 100,00
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 50 44 94 50 100,00 44 100,00 94 100,00 335 318 653 335 100,00 318 100,00 653 100,00 385 362 747 385 100,00 362 100,00 747 100,00
13 RIUNG RIUNG 50 68 118 50 100,00 68 100,00 118 100,00 588 473 1.061 588 100,00 473 100,00 1.061 100,00 638 541 1.179 638 100,00 541 100,00 1.179 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 704 711 1.415 699 99,29 707 99,44 1.406 99,36 5.384 4.917 10.301 5.354 99,44 4.888 99,41 10.242 99,43 6.088 5.628 11.716 6.053 99,43 5.595 99,41 11.648 99,42
Bagian PGM Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN
LL + PPUSKESMAS
L + P
JUMLAH BAYI (JUMLAH
REAL BAYI USIA 6-11
BULAN) P
MENDAPAT VIT AJUMLAH
BALITA (6-59 BULAN)
P
MENDAPAT VIT A
L
JUMLAH REAL BALITA
USIA 12-59 BULAN PL L + P
Sumber :
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 381 422 803 318 327 645 83,46 77,49 80,32 3 0,94 2 0,61 5 0,78
2 0 SURISINA 253 247 500 237 235 472 93,68 95,14 94,40 1 0,42 0 0,00 1 0,21
3 AIMERE AIMERE 186 145 331 166 127 293 89,25 87,59 88,52 3 1,81 3 2,36 6 2,05
4 INERIE INERIE 133 112 245 132 109 241 99,25 97,32 98,37 1 0,76 2 1,83 3 1,24
5 JEREBU'U WATUMANU 111 99 210 103 90 193 92,79 90,91 91,90 2 1,94 0 0,00 2 1,04
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 187 162 349 160 135 295 85,56 83,33 84,53 6 3,75 3 2,22 9 3,05
7 GOLEWA KOELODA 289 278 567 255 246 501 88,24 88,49 88,36 12 4,71 9 3,66 21 4,19
8 GOLEWA SELATAN LADJA 201 197 398 180 178 358 89,55 90,36 89,95 1 0,56 2 1,12 3 0,84
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 170 171 341 157 160 317 92,35 93,57 92,96 6 3,82 11 6,88 17 5,36
10 SOA WAEPANA 311 305 616 299 294 593 96,14 96,39 96,27 1 0,33 9 3,06 10 1,69
11 WOLOMEZE NATARANDANG 127 124 251 106 104 210 83,46 83,87 83,67 1 0,94 4 3,85 5 2,38
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 179 156 335 158 136 294 88,27 87,18 87,76 2 1,27 3 2,21 5 1,70
13 RIUNG RIUNG 277 253 530 245 224 469 88,45 88,54 88,49 5 2,04 7 3,13 12 2,56
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.805 2.671 5.476 2.516 2.365 4.881 89,70 88,54 89,13 44 1,75 55 2,33 99 2,03
Bagian PGM Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D) % (D/S) L
Sumber :
TABEL 46
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 631 593 1.224 370 58,64 341 57,50 711 58,09
2 0 SURISINA 418 394 812 384 91,87 364 92,39 748 92,12
3 AIMERE AIMERE 387 327 714 330 85,27 275 84,10 605 84,73
4 INERIE INERIE 249 224 473 244 97,99 215 95,98 459 97,04
5 JEREBU'U WATUMANU 234 226 460 213 91,03 215 95,13 428 93,04
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 346 332 678 258 74,57 255 76,81 513 75,66
7 GOLEWA KOELODA 564 520 1.084 444 78,72 410 78,85 854 78,78
8 GOLEWA SELATAN LADJA 400 367 767 341 85,25 309 84,20 650 84,75
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 371 341 712 330 88,95 308 90,32 638 89,61
10 SOA WAEPANA 536 535 1.071 464 86,57 455 85,05 919 85,81
11 WOLOMEZE NATARANDANG 282 274 556 205 72,70 208 75,91 413 74,28
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 325 315 640 277 85,23 266 84,44 543 84,84
13 RIUNG RIUNG 582 490 1.072 498 85,57 425 86,73 923 86,10
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.325 4.938 10.263 4.358 81,84 4.046 81,94 8.404 81,89
Bagian PGM Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
Sumber :
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BAJAWA KOTA 859 808 1.667 577 534 1.111 67,17 66,09 66,65 3 0,52 4 0,75 7 0,63
2 0 SURISINA 546 518 1.064 509 485 994 93,22 93,63 93,42 7 1,38 5 1,03 12 1,21
3 AIMERE AIMERE 478 391 869 409 332 741 85,56 84,91 85,27 13 3,18 19 5,72 32 4,32
4 INERIE INERIE 311 285 596 305 275 580 98,07 96,49 97,32 4 1,31 3 1,09 7 1,21
5 JEREBU'U WATUMANU 293 269 562 273 253 526 93,17 94,05 93,59 2 0,73 1 0,40 3 0,57
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 441 408 849 345 324 669 78,23 79,41 78,80 1 0,29 4 1,23 5 0,75
7 GOLEWA KOELODA 695 646 1.341 568 528 1.096 81,73 81,73 81,73 17 2,99 9 1,70 26 2,37
8 GOLEWA SELATAN LADJA 490 453 943 425 389 814 86,73 85,87 86,32 6 1,41 5 1,29 11 1,35
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 456 425 881 411 388 799 90,13 91,29 90,69 12 2,92 11 2,84 23 2,88
10 SOA WAEPANA 679 676 1.355 608 596 1.204 89,54 88,17 88,86 5 0,82 15 2,52 20 1,66
11 WOLOMEZE NATARANDANG 341 325 666 257 253 510 75,37 77,85 76,58 21 8,17 15 5,93 36 7,06
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 402 378 780 348 324 672 86,57 85,71 86,15 8 2,30 10 3,09 18 2,68
13 RIUNG RIUNG 699 610 1.309 608 533 1.141 86,98 87,38 87,17 11 1,81 17 3,19 28 2,45
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.690 6.192 12.882 5.643 5.214 10.857 84,35 84,21 84,28 110 1,95 118 2,26 228 2,10
Bagian PGM Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L P
DITIMBANG
Sumber :
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 0 SURISINA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 AIMERE AIMERE 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 INERIE INERIE 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 GOLEWA KOELODA 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
10 SOA WAEPANA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 0 4 4 100 0 #DIV/0! 4 100,00
Sumber :
Bagian PGM Dinkes, 2014
Catatan :
Jumlah Gizi Buruk merupakan Jumlah Real Kasus Gizi Buruk yang ditemukan
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
L
JUMLAH BALITA GIZI BURUK
DITEMUKAN
TABEL 49
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BAJAWA KOTA 332 267 599 304 91,57 246 92,13 550 91,82 15 15 100
2 0 SURISINA 135 137 272 135 100,00 137 100,00 272 100,00 12 12 100
3 AIMERE AIMERE 143 124 267 143 100,00 124 100,00 267 100,00 11 11 100
4 INERIE INERIE 89 80 169 87 97,75 80 100,00 167 98,82 12 12 100
5 JEREBU'U WATUMANU 113 86 199 108 95,58 81 94,19 189 94,97 11 11 100
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 131 102 233 114 87,02 93 91,18 207 88,84 11 11 100
7 GOLEWA KOELODA 228 221 449 184 80,70 214 96,83 398 88,64 17 17 100
8 GOLEWA SELATAN LADJA 183 152 335 171 93,44 135 88,82 306 91,34 14 14 100
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 166 177 343 143 86,14 153 86,44 296 86,30 11 11 100
10 SOA WAEPANA 177 173 350 155 87,57 148 85,55 303 86,57 13 13 100
11 WOLOMEZE NATARANDANG 118 88 206 115 97,46 87 98,86 202 98,06 11 11 100
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 68 59 127 60 88,24 53 89,83 113 88,98 12 12 100
13 RIUNG RIUNG 200 184 384 200 100,00 184 100,00 384 100,00 22 22 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.083 1.850 3.933 1.919 92,13 1.735 93,78 3.654 92,91 172 172 100
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 92,13 93,78 92,91
Sumber :
Bagian Yankesdas dan Rujukan Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
TABEL 50
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 BAJAWA KOTA 6 259 0,02
2 0 SURISINA 0 152 0,00
3 AIMERE AIMERE 73 196 0,37
4 INERIE INERIE 3 9 0,33
5 JEREBU'U WATUMANU 0 38 0,00
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 0 0 #DIV/0!
7 GOLEWA KOELODA 29 105 0,28
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 #DIV/0!
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 #DIV/0!
10 SOA WAEPANA 133 161 0,83
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 #DIV/0!
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 0 88 0,00
JUMLAH (KAB/ KOTA) 244 1.008 0,24
Sumber :
Bagian Yankesdas dan Rujukan Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 BAJAWA KOTA 15 15 100 15 100 1.763 1.693 3.456 858 48,67 796 47,02 1.654 47,859 316 407 723 66 20,886 57 14,005 123 17,01
2 0 SURISINA 12 12 100 12 100 1.032 982 2.014 135 13,08 137 13,95 272 13,505 74 39 113 43 58,108 21 53,846 64 56,64
3 AIMERE AIMERE 11 11 100 11 100 720 698 1.418 720 100 698 100 1.418 100 254 285 539 251 98,819 279 97,895 530 98,33
4 INERIE INERIE 12 12 100 12 100 608 513 1.121 604 99,34 504 98,25 1.108 98,84 604 504 1.108 538 89,073 443 87,897 981 88,54
5 JEREBU'U WATUMANU 11 11 100 11 100 567 548 1.115 113 19,93 86 15,69 199 17,848 108 81 189 108 100 81 100 189 100
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 11 11 100 11 100 891 878 1.769 891 100 878 100 1.769 100 446 439 885 0 0 0 0 0 0
7 GOLEWA KOELODA 17 17 100 17 100 1.301 1.220 2.521 619 47,58 569 46,64 1.188 47,124 291 281 572 52 17,869 60 21,352 112 19,58
8 GOLEWA SELATAN LADJA 14 14 100 14 100 205 167 372 169 82,44 135 80,84 304 81,72 79 86 165 29 36,709 35 40,698 64 38,79
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 11 11 100 11 100 1.004 852 1.856 76 7,57 67 7,86 143 7,7047 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 SOA WAEPANA 13 13 100 13 100 1.003 875 1.878 467 46,56 435 49,71 902 48,03 118 108 226 118 100 108 100 226 100
11 WOLOMEZE NATARANDANG 11 11 100 11 100 562 516 1.078 115 20,46 87 16,86 202 18,738 4 3 7 4 100 3 100 7 100
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 12 12 100 12 100 561 455 1.016 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 22 22 100 22 100 1.076 1.239 2.315 1.076 100 1.239 100 2.315 100 1.076 1.239 2.315 1.076 100 1.239 100 2.315 100
JUMLAH (KAB/ KOTA) 172 172 100 172 100 11.293 10.636 21.929 5.843 51,74 5.631 52,94 11.474 52,323 3.370 3.472 6.842 2.285 67,80 2.326 66,993 4.611 67,39
Sumber :
Bagian Yankesdas dan Rujukan Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
TABEL 52
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BAJAWA KOTA 593 347 940 91 15,35 79 22,77 170 18,09
2 0 SURISINA 465 579 1.044 96 20,65 146 25,22 242 23,18
3 AIMERE AIMERE 593 347 940 19 3,20 24 6,92 43 4,57
4 INERIE INERIE 465 670 1.135 141 30,32 96 14,33 237 20,88
5 JEREBU'U WATUMANU 354 359 713 297 83,90 326 90,81 623 87,38
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 463 596 1.059 463 100,00 596 100,00 1.059 100,00
7 GOLEWA KOELODA 203 214 417 119 58,62 94 43,93 213 51,08
8 GOLEWA SELATAN LADJA 410 494 904 410 100,00 494 100,00 904 100,00
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 297 266 563 28 9,43 24 9,02 52 9,24
10 SOA WAEPANA 1.197 1.182 2.379 503 42,02 525 44,42 1.028 43,21
11 WOLOMEZE NATARANDANG 164 168 332 27 16,46 31 18,45 58 17,47
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 418 402 820 237 56,70 223 55,47 460 56,10
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.622 5.624 11.246 2.431 43,24 2.658 47,26 5.089 45,25
Sumber :
Bagian KIA/KB Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 53
%
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 69.365 #DIV/0! #DIV/0! 44,41
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 0 0 53.820 #DIV/0! #DIV/0! 34,46
1.2 PBI APBD 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1.3 Pekerja Penerima Upah (PPU) 0 0 12.332 #DIV/0! #DIV/0! 7,90
1.4Pekerja Bukan Penerima Upah
(PBPU)/Mandiri0 0 433 #DIV/0! #DIV/0! 0,28
1.5 Bukan Pekerja (BP) 0 0 2.780 #DIV/0! #DIV/0! 1,78
2 Jamkesda (JKMN) 0 0 5.000 #DIV/0! #DIV/0! 3,20
3 Asuransi Swasta 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Asuransi Perusahaan 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 143.730 #DIV/0! #DIV/0! 92,03
Sumber :
BPJS Kabupaten Ngada, 2014
Bagian Jamkesmas Dinkes, 2014
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 54
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Kota 5.264 11.246 16.510 0 0 0 0 0 0
2 Puskesmas Surisina 6.412 8.025 14.437 0 0 0 0 0 0
3 Puskesmas Aimere 4.496 6.743 11.239 120 179 299 0 0 0
4 Puskesmas Inerie 2.007 4.183 6.190 0 0 0 0 0 0
5 Puskesmas Watumanu 3.923 4.984 8.907 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas Mangulewa 3.562 6.409 9.971 0 0 0 0 0 0
7 Puskesmas Koeloda 3.588 6.248 9.836 244 699 943 0 0 0
8 Puskesmas Ladja 2.699 4.488 7.187 0 0 0 0 0 0
9 Puskesmas Watukapu 3.174 6.071 9.245 0 0 0 0 0 0
10 Puskesmas Waepana 6.686 8.917 15.603 236 258 494 0 0 0
11 Puskesmas Natarandang 2.324 3.966 6.290 0 0 0 0 0 0
12 Puskesmas Maronggela 4.061 6.726 10.787 7 9 16 2 0 2
13 Puskesmas Riung 3.200 5.227 8.427 130 223 353 23 13 36
SUB JUMLAH I 51.396 83.233 134.629 737 1.368 2.105 25 13 38
1 RSUD Bajawa 0 0 0
SUB JUMLAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 51.396 83.233 134.629 737 1.368 2.105 25 13 38
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 76.544 79.636 156.180 76.544 79.636 156.180
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 67,15 104,52 86,20 0,96 1,72 1,35
Sumber :
Bagian Yankesdas dan Rujukan Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Catatan :
Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 55
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Bajawa 106 2.347 2.560 4.907 113 101 214 63 58 121 48,15 39,45 43,61 26,84 22,66 24,66
2 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
106 2.347 2.560 4.907 113 101 214 63 58 121 4,81 3,95 4,36 2,68 2,27 2,47
Sumber :
RSUD Bajawa, 2014
NONAMA RUMAH
SAKITa
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWAT
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NONAMA RUMAH
SAKITa
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Bajawa 106 4.907 5.760 5.813 14,89 46,29 6,71 1,18
2 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
106 4.907 5.760 5.813 14,89 46,29 6,71 1,18
Sumber :
RSUD Bajawa, 2014
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU
JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BAJAWA KOTA 5.137 5.137 100,00 4.214 82,03
2 0 SURISINA 2.665 2.665 100,00 2.573 96,55
3 AIMERE AIMERE 1.980 1.980 100,00 416 21,01
4 INERIE INERIE 1.721 1.709 99,30 1.527 89,35
5 JEREBU'U WATUMANU 1.320 1.320 100,00 1.002 75,91
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 2.117 2.117 100,00 1.747 82,52
7 GOLEWA KOELODA 3.012 3.012 100,00 2.555 84,83
8 GOLEWA SELATAN LADJA 2.145 2.145 100,00 1.820 84,85
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 2.452 2.452 100,00 1.305 53,22
10 SOA WAEPANA 2.610 2.610 100,00 1.871 71,69
11 WOLOMEZE NATARANDANG 1.083 1.083 100,00 673 62,14
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 1.806 1.806 100,00 917 50,78
13 RIUNG RIUNG 3.546 2.663 75,10 1.712 64,29
JUMLAH (KAB/KOTA) 31.594 30.699 97,17 22.332 72,75
Pengelola Promkes Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Sumber :
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 BAJAWA KOTA 4.208 2.786 66,21 1.422 1.422 100,00 438 30,80 3.224 76,62
2 0 SURISINA 2.353 1.668 70,89 685 685 100,00 685 100,00 2.353 100,00
3 AIMERE AIMERE 1.907 1.474 77,29 433 - 0,00 - #DIV/0! 1.474 77,29
4 INERIE INERIE 1.602 1.072 66,92 530 530 100,00 300 56,60 1.372 85,64
5 JEREBU'U WATUMANU 1.320 1.055 79,92 265 265 100,00 57 21,51 1.112 84,24
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 2.084 1.688 81,00 396 125 31,57 50 40,00 1.738 83,40
7 GOLEWA KOELODA 2.874 1.668 58,04 1.206 1.206 100,00 653 54,15 2.321 80,76
8 GOLEWA SELATAN LADJA 2.145 1.652 77,02 493 493 100,00 168 34,08 1.820 84,85
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 1.990 - 0,00 1.990 1.151 57,84 1.151 100,00 1.151 57,84
10 SOA WAEPANA 2.610 1.871 71,69 739 739 100,00 253 34,24 2.124 81,38
11 WOLOMEZE NATARANDANG 1.083 673 62,14 410 - 0,00 - #DIV/0! 673 62,14
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 1.629 1.091 66,97 538 533 99,07 102 19,14 1.193 73,24
13 RIUNG RIUNG 2.854 1.584 55,50 1.270 816 64,25 816 100,00 2.400 84,09
JUMLAH (KAB/KOTA) 28.659 18.282 63,79 10.377 7.965 76,76 4.673 58,67 22.955 80,10
2014
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
2013
Bagian Kesling Dinkes, 2014
Sumber :
Profil Puskesmas, 2014
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)JUMLAH
RUMAH YANG
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
TABEL 59
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 BAJAWA KOTA 26.851 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 6 1 6 12 74 12 74 11 26.771 11 26.771 26.851 100,00
2 0 SURISINA 13.795 - - - - - - - - - - - - - - - - 5 1.491 5 1.491 443 2.215 400 2.215 1.000 2.665 867 9.089 12.795 92,75
3 AIMERE AIMERE 8.919 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0,00
4 INERIE INERIE 7.728 2 8 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.099 6.594 457 2.742 2.742 35,48
5 JEREBU'U WATUMANU 7.636 - - - - - - - - - - - - - - - - 26 7.420 26 7.420 - - - - - - - - 7.420 97,17
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 10.453 - - - - 2 615 2 615 - - - - - - - - 6 3.081 6 3.081 92 581 92 581 878 5.035 878 5.035 9.312 89,08
7 GOLEWA KOELODA 18.040 - - - - - - - - - - - - - - - - 3 565 3 565 21 247 21 247 932 17.228 932 17.228 18.040 100,00
8 GOLEWA SELATAN LADJA 10.954 4 18 2 14 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 963 1.051 894 9.242 9.256 84,50
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 9.179 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 271 - 205 - - 0,00
10 SOA WAEPANA 13.240 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2.610 13.095 2.610 13.095 13.095 98,90
11 WOLOMEZE NATARANDANG 5.617 10 65 1 15 - - - - - - - - - - - - 1 30 - - 1 5 - - 100 5.067 44 2.845 2.860 50,92
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 8.168 40 333 29 275 - - - - - - - - - - - - 25 287 18 200 - - - - 70 674 48 540 1.015 12,43
13 RIUNG RIUNG 15.600 362 6.596 272 5.841 - - - - 58 386 58 386 92 2.397 92 2.397 9 625 9 625 - - - - 634 3.099 634 3.099 12.348 79,15
JUMLAH (KAB/KOTA) 156.180 418 7.020 304 6.145 2 615 2 615 58 386 58 386 92 2.397 92 2.397 76 13.505 68 13.388 569 3.122 525 3.117 8.568 81.279 7.580 89.686 115.734 74,10
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
KECAMATAN MEMENUHI
SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
MEMENUHI
SYARAT
Sumber :
JU
ML
AH
SA
RA
NAPUSKESMAS PENDUDUK
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
%
Profil Puskesmas, 2014
MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI
SYARAT
Bagian Kesling Dinkes, 2014
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI
SYARAT
JU
ML
AH
SA
RA
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
NO
KABUPATEN NGADA
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
TERMINAL AIR PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
TAHUN 2014
PENDUDUK DENGAN
AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR
MINUM LAYAK
MATA AIR TERLINDUNG
MEMENUHI
SYARAT
MEMENUHI
SYARAT
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
TABEL 60
JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
JUMLAH JUMLAH %
1 2 3 4 5 7 8
1 BAJAWA KOTA 1 20 20 100,00
2 0 SURISINA 1 0 0 #DIV/0!
3 AIMERE AIMERE 1 2 2 100,00
4 INERIE INERIE 1 35 27 77,14
5 JEREBU'U WATUMANU 12 0 0 #DIV/0!
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 3 21 19 90,48
7 GOLEWA KOELODA 18 32 32 100,00
8 GOLEWA SELATAN LADJA 12 28 28 100,00
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 #DIV/0!
10 SOA WAEPANA 1 24 24 100,00
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 20 13 65,00
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 1 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 51 182 165 90,66
Bagian Kesling Dinkes, 2014
Sumber :
Profil Puskesmas, 2014
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM
PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 61
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 BAJAWA KOTA 26851 - - - - #DIV/0! 4.167 26.630 3.840 26.339 98,91 28 221 20 160 72,40 - - - - #DIV/0! 26499 98,69
2 0 SURISINA 13795 - - - - #DIV/0! 965 7.088 704 7.088 100 677 5.707 315 5.707 100 - - - - #DIV/0! 12795 92,75
3 AIMERE AIMERE 8919 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 0 0,0
4 INERIE INERIE 7728 - - - - #DIV/0! 750 4.100 750 4.100 100 347 1.685 282 1.410 83,68 154 815 - - 0 5510 71,30
5 JEREBU'U WATUMANU 7636 - - - - #DIV/0! 1.002 6.592 1.002 6.592 100 179 868 90 450 51,843 - - - - #DIV/0! 7042 92,22
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 10453 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 0 0,0
7 GOLEWA KOELODA 18040 - - - - #DIV/0! 1.800 - 1.520 - #DIV/0! 727 - 72 - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 0 0,0
8 GOLEWA SELATAN LADJA 10954 - - - - #DIV/0! 597 4.052 597 4.052 100 1.241 6.019 1.241 6.019 100 - - - - #DIV/0! 10071 91,94
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 9179 - - - - #DIV/0! 2.311 8.743 1.308 7.435 85,04 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 7435 81,00
10 SOA WAEPANA 13240 - - - - #DIV/0! 1.692 9.555 1.692 9.655 101,0 492 3.389 492 3.389 100 - - - - #DIV/0! 13044 98,52
11 WOLOMEZE NATARANDANG 5617 - - - - #DIV/0! 230 286 230 286 100 - - - - #DIV/0! 551 636 551 636 100 922 16,41
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 8168 - - - - #DIV/0! 1.485 1.806 997 1.045 57,86 - - - - #DIV/0! 563 761 - - 0 1045 12,79
13 RIUNG RIUNG 15600 - - - - #DIV/0! 1.678 7.640 1.678 7.640 100 416 2.370 416 2.370 100 78 513 78 513 100 10523 67,46
JUMLAH (KAB/KOTA) 156.180 - - - - #DIV/0! 16.677 76.492 14.318 74.232 97,05 4.107 20.259 2.928 19.505 96,278 1.346 2.725 629 1.149 42,17 94.886 60,75
TAHUN 2014
PENDUDUK
DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK
(JAMBAN SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
JU
MLA
H S
AR
AN
A
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI SYARAT
PLENGSENGAN CEMPLUNG
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
KABUPATEN NGADA
Sumber :
Profil Puskesmas, 2014
JENIS SARANA JAMBAN
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
KOMUNAL LEHER ANGSA
Bagian Kesling Dinkes, 2014
TABEL 62
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BAJAWA KOTA 11 2 18,18 1 9,09 0 0,00
2 0 SURISINA 11 2 18,18 1 9,09 0 0,00
3 AIMERE AIMERE 10 10 100,00 1 10,00 1 10,00
4 INERIE INERIE 10 2 20,00 0 0,00 0 0,00
5 JEREBU'U WATUMANU 12 2 16,67 0 0,00 0 0,00
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 10 2 20,00 1 10,00 0 0,00
7 GOLEWA KOELODA 16 2 12,50 0 0,00 0 0,00
8 GOLEWA SELATAN LADJA 12 12 100,00 0 0,00 0 0,00
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 11 2 18,18 0 0,00 0 0,00
10 SOA WAEPANA 14 2 14,29 2 14,29 0 0,00
11 WOLOMEZE NATARANDANG 8 2 25,00 0 0,00 0 0,00
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 10 2 20,00 0 0,00 0 0,00
13 RIUNG RIUNG 16 16 100,00 1 6,25 1 6,25
JUMLAH (KAB/KOTA) 151 58 38,41 7 4,64 2 1,32
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS
(SBS)
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
Bagian Kesling Dinkes, 2014
PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
Sumber :
Profil Puskesmas, 2014
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN
STBM
TABEL 63
SD
SLT
P
SLT
A
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H S
AK
IT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N B
INT
AN
G
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BAJAWA KOTA 14 7 5 1 1 0 15 43 14 100 7 100 5 100 1 100 1 100 0 #DIV/0! 15 100 43 100
2 0 SURISINA 12 3 0 1 0 0 0 16 12 100 3 100 0 #DIV/0! 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 16 100
3 AIMERE AIMERE 11 4 3 1 0 0 3 22 11 100 4 100 3 100 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 100 22 100
4 INERIE INERIE 12 3 0 1 0 0 0 16 12 100 3 100 0 #DIV/0! 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 16 100
5 JEREBU'U WATUMANU 11 4 1 1 0 0 0 17 11 100 4 100 1 100 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 17 100
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 11 3 1 1 0 0 0 16 11 100 3 100 1 100 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 16 100
7 GOLEWA KOELODA 17 8 2 1 0 0 1 29 17 100 8 100 2 100 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 100 29 100
8 GOLEWA SELATAN LADJA 15 5 0 1 0 0 0 21 15 100 5 100 0 #DIV/0! 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 21 100
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 11 4 1 1 0 0 0 17 11 100 3 75,00 1 100 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 16 94,12
10 SOA WAEPANA 13 4 1 1 0 0 0 19 13 100 4 100 1 100 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 19 100
11 WOLOMEZE NATARANDANG 11 3 1 1 0 0 0 16 8 72,73 2 66,67 0 0 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 11 68,75
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 15 4 1 1 0 0 0 21 12 80,00 3 75,00 1 100 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 17 80,95
13 RIUNG RIUNG 21 8 3 1 0 0 8 41 21 100 8 100 3 100 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 8 100 41 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 174 60 19 13 1 0 27 294 168 96,55 57 95,00 18 94,74 13 100 1 100 0 #DIV/0! 27 100 284 96,60
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN
YANG ADA
JU
MLA
H T
TU
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
HOTELSARANA
KESEHATANHOTEL
SARANA KESEHATAN
PUSKESMASSLTP SLTA
Bagian Kesling Dinkes, 2014
Sumber :
Profil Puskesmas, 2014
TEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
BINTANG NON BINTANG
SARANA PENDIDIKAN
SDRUMAH SAKIT
UMUM
TABEL 64
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 BAJAWA KOTA 165 32 4 3 126 165 100,00 0 0 0 0 0 0,00
2 0 SURISINA 6 2 0 0 0 2 33,33 3 1 0 0 4 66,67
3 AIMERE AIMERE 7 0 5 1 0 6 85,71 0 1 0 0 1 14,29
4 INERIE INERIE 2 0 0 0 0 0 0,00 2 0 0 0 2 100,00
5 JEREBU'U WATUMANU 1 0 0 0 0 0 0,00 1 0 0 0 1 100,00
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 20 0 2 0 18 20 100,00 0 0 0 0 0 0,00
7 GOLEWA KOELODA 53 9 43 0 0 52 98,11 0 1 0 0 1 1,89
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!
10 SOA WAEPANA 7 0 6 0 0 6 85,71 0 1 0 0 1 14,29
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG 30 12 14 1 3 30 100,00 0 0 0 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 291 55 74 5 147 281 96,56 6 4 0 0 10 3,44
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMASJUMLAH
TPM
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
Bagian Kesling Dinkes, 2014
Sumber :
Profil Puskesmas, 2014
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TABEL 65
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 BAJAWA KOTA0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 165 0 0 0 0 0 0,00
2 0 SURISINA4 3 1 0 0 4 100,00 2 2 0 0 0 2 100,00
3 AIMERE AIMERE1 0 0 0 0 0 0,00 6 0 0 0 0 0 0,00
4 INERIE INERIE2 2 0 0 0 2 100,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
5 JEREBU'U WATUMANU1 1 0 0 0 1 100,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 20 0 0 0 0 0 0,00
7 GOLEWA KOELODA1 0 0 0 0 0 0,00 52 0 0 0 0 0 0,00
8 GOLEWA SELATAN LADJA0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
10 SOA WAEPANA1 0 1 0 0 1 100,00 6 0 0 0 0 0 0,00
11 WOLOMEZE NATARANDANG0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
12 RIUNG BARAT MARONGGELA0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
13 RIUNG RIUNG0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 30 0 0 0 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA)10 6 2 0 0 8 80,00 281 2 0 0 0 2 0,71
JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JU
ML
AH
TP
M T
IDA
K
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M D
IUJI
PE
TIK
KABUPATEN NGADA
Bagian Kesling Dinkes, 2014
TAHUN 2014
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M D
IBIN
A
Sumber :
Profil Puskesmas, 2014
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JU
ML
AH
TP
M
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA
TABEL 66
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 3.800 - 3.800 #DIV/0!
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 400 - 400 #DIV/0!
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 5.000 11.200 10.700 21.900 4,38
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 700 - 700 700 1,00
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 240.000 70.496 240.000 310.496 1,29
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 307.600 504.300 811.900 #DIV/0!
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 3.200 4.141 4.404 8.545 2,67
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 1.200 1.080 1.840 2.920 2,43
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul 82.200 - 82.200 #DIV/0!
10Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mgtablet 400.000 154.200 595.800 750.000 1,88
11Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +
polimiksin 10.000 IU/gtube 537 150 687 #DIV/0!
12Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
Heksaklorofen 250 mgsupp - - - #DIV/0!
13Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat
3%pot - - - #DIV/0!
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 170 932 155 1.087 6,39
15Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mgtablet 234 170 404 #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 100 - 60 60 0,60
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 1.134.000 70.000 1.134.000 1.204.000 1,06
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 10.200 36.900 47.100 #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 2.000 - 2.000 2.000 1,00
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet 30 - 30 #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol 200 - - - 0,00
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - - - #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
23 Betametason krim 0,1 % krim 1.353 394 1.747 #DIV/0!
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 1.400 38.600 40.000 #DIV/0!
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 40.400 14.900 55.300 #DIV/0!
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol 5.000 1.985 6.595 8.580 1,72
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 35.000 170.500 217.900 388.400 11,10
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 100 - - - 0,00
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 460 2.500 2.960 #DIV/0!
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 48.900 71.000 119.900 #DIV/0!
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 100 - 100 100 1,00
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 7.000 12.500 19.500 #DIV/0!
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet - - #DIV/0!
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 535 - 535 #DIV/0!
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 700 700 1.300 2.000 2,86
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 24.750 16.000 40.750 #DIV/0!
37 Etakridin larutan 0,1% botol 12.000 42.000 54.000 #DIV/0!
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul 95 - 95 #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 421 710 1.131 #DIV/0!
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet - - - #DIV/0!
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet 10 2.565 2.575 #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet 70.000 14.100 - 14.100 0,20
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol - - - #DIV/0!
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul - - - #DIV/0!
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 1.200 - 1.200 1.200 1,00
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 1.200 26.390 27.590 #DIV/0!
47 Gameksan lotion 1 % botol 2.700 8.400 11.100 #DIV/0!
48Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida
0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g sach 3.800 5.800 9.600 #DIV/0!
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol - - - #DIV/0!
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 18.000 17.871 27.100 44.971 2,50
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet - 865 865 #DIV/0!
52 Gliserin botol 29.000 2.800 29.500 32.300 1,11
53 Glukosa larutan infus 5% botol 90.000 223.000 236.000 459.000 5,10
54 Glukosa larutan infus 10% botol - #DIV/0!
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 20 55 75 #DIV/0!
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 280 40 240 280 1,00
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 125 415 540 #DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 3.000 8.900 11.600 20.500 6,83
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 900 1.500 2.400 #DIV/0!
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet - #DIV/0!
61 Hidrkortison krim 2,5% tube - #DIV/0!
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 5.000 97.000 102.000 #DIV/0!
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 1.200 1.502 2.350 3.852 3,21
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 25.400 - 25.400 #DIV/0!
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 22.000 2.500 19.500 22.000 1,00
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet - - - #DIV/0!
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 200.000 152.000 183.000 335.000 1,68
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 2.900 - 2.900 #DIV/0!
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul - 23 23 #DIV/0!
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 660 540 1.200 #DIV/0!
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 6.000 34.920 40.920 #DIV/0!
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 1.200 992 1.036 2.028 1,69
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 50.000 316.000 494.000 810.000 16,20
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - #DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 75 435 510 #DIV/0!
78Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin
500 mgtablet - - - #DIV/0!
79Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +
Trimetoprim 40 mg/ 5 mlbotol 4.000 1.300 4.700 6.000 1,50
80Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol
400 mg, Trimetoprim 80 mgtablet 700 - 700 #DIV/0!
81Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol
100 mg, Trimetoprim 20 mgtablet 1.000 2.692 3.798 6.490 6,49
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 25.000 27.000 38.700 65.700 2,63
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul 60.700 99.200 159.900 #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 4.160 3.411 7.571 #DIV/0!
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 2 577 579 #DIV/0!
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 11 522 533 #DIV/0!
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet 500 440 1.133 1.573 3,15
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 11.000 18.800 29.800 #DIV/0!
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 30.000 20.300 50.300 #DIV/0!
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 1.980 200 2.180 #DIV/0!
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 100 4.600 4.700 #DIV/0!
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 100 100 100 200 2,00
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 3.000 1.944 4.208 6.152 2,05
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 800 120 1.370 1.490 1,86
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 5.000 473 4.875 5.348 1,07
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 2.981 1.104 4.085 #DIV/0!
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 8.000 4.300 12.368 16.668 2,08
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 3.000 15.450 11.100 26.550 8,85
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 350.000 407.750 497.000 904.750 2,59
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 26.800 9.400 36.200 #DIV/0!
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 60.000 91.000 81.000 172.000 2,87
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 409 1.247 1.656 #DIV/0!
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 456 132 588 #DIV/0!
111 Prednison tablet 5 mg tablet 60.000 35.000 64.000 99.000 1,65
112 Primakuin tablet 15 mg tablet 15.000 1.000 13.400 14.400 0,96
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 600 - 600 #DIV/0!
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 1.000 2.300 2.200 4.500 4,50
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - 12.900 12.900 #DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - #DIV/0!
117 Ringer Laktat larutan infus botol 1.800 4.620 3.340 7.960 4,42
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% tube 1.000 126 898 1.024 1,02
119 Salisil bedak 2% kotak 918 1.013 1.931 #DIV/0!
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 20 1 23 24 1,20
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 30 - 30 30 1,00
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 24.000 7.930 22.890 30.820 1,28
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 519 436 955 #DIV/0!
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 19.500 28.500 48.000 #DIV/0!
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 40.000 - - - 0,00
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 2.820 4.150 6.970 #DIV/0!
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 143.000 184.000 327.000 #DIV/0!
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 2.090 - 2.090 2.090 1,00
134 Vaksin Rabies Vero vial 3.556 1.827 1.729 3.556 1,00
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 221.000 74.300 295.300 #DIV/0!
VAKSIN 0,00
136 BCG vial 2.654 1.394 1.260 2.654 1,00
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
137 T T vial 2.812 1.632 1.180 2.812 1,00
138 D T vial 1.473 833 640 1.473 1,00
139 CAMPAK 10 Dosis vial 4.556 3.550 1.006 4.556 1,00
140 POLIO 10 Dosis vial 3.655 2.465 1.190 3.655 1,00
141 DPT-HB vial 5.930 4.213 1.717 5.930 1,00
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 3.595 2.855 740 3.595 1,00
143 POLIO 20 Dosis vial - - #VALUE! #VALUE!
144 CAMPAK 20 Dosis vial - - #VALUE! #VALUE!
Sumber :
Farmasi Dinkes, 2014
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM - - 1 - - - 1 JUMLAH PUSTU JUMLAH TEMPAT TIDUR
2 RUMAH SAKIT KHUSUS - - - - - - - KOTA 0 RIUNG 15
SURISINA 2 WAEPANA 16
1 PUSKESMAS RAWAT INAP - - 5 - - - 5 AIMERE 3 AIMERE 15
- JUMLAH TEMPAT TIDUR - - 54 - - - 54 INERIE 2 KOELODA 3
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP - - 8 - - - 8 WATUMANU 2 MARONGGELA 5
3 PUSKESMAS KELILING - - 10 - - - 10 MANGULEWA 2 TOTAL 54
4 PUSKESMAS PEMBANTU - - 29 - - - 29 KOELODA 3
LADJA 2
1 RUMAH BERSALIN - - - - - - - WATUKAPU 6
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK - - - - - 5 5 WAEPANA 1
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA - - - - - - - NATARANDANG 1
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN - - - - - 14 14 MARONGGELA 2
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL - - - - - - - RIUNG 3
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT - - - - - - - TOTAL 29
7 UNIT TRANSFUSI DARAH - - 1 - - - 1
1 INDUSTRI FARMASI - - - - - - -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL - - - - - - -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL - - - - - - -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN - - - - - - -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI - - - - - - -
6 APOTEK - - - - - 4 4
7 TOKO OBAT - - - - - 2 2
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN - - - - - - -
Bagian Diklat dan Akreditasi, 2014
Profil Puskesmas, 2014
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO
DATA TAMBAHAN
FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
Sumber :
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
SARANA PELAYANAN LAIN
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!
1 1 100,00
RSUD Bajawa, 2014
Sumber :
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 68
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 69
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 BAJAWA KOTA 0 0,00 19 73,08 7 26,92 0 0,00 26 7 26,92
2 0 SURISINA 2 7,41 0 0,00 25 92,59 0 0,00 27 25 92,59
3 AIMERE AIMERE 7 35,00 8 40,00 5 25,00 0 0,00 20 5 25,00
4 INERIE INERIE 4 25,00 6 37,50 5 31,25 1 6,25 16 6 37,50
5 JEREBU'U WATUMANU 0 0,00 3 15,79 13 68,42 3 15,79 19 16 84,21
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 4 16,00 21 84,00 0 0,00 0 0,00 25 0 0,00
7 GOLEWA KOELODA 11 33,33 16 48,48 6 18,18 0 0,00 33 6 18,18
8 GOLEWA SELATAN LADJA 0 0,00 0 0,00 28 100,00 0 0,00 28 28 100,00
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 0 0,00 7 25,93 20 74,07 0 0,00 27 20 74,07
10 SOA WAEPANA 0 0,00 0 0,00 21 77,78 0 0,00 21 21 100,00
11 WOLOMEZE NATARANDANG 0 0,00 5 18,52 10 37,04 0 0,00 15 10 66,67
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 0 0,00 14 51,85 15 55,56 0 0,00 29 15 51,72
13 RIUNG RIUNG 4 14,81 14 51,85 25 92,59 5 18,52 48 30 62,50
32 9,58 113 33,83 180 53,89 9 2,69 334 189 56,59
1,89
Sumber :
Pengelola Promkes Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
Posyandu aktif dilihat dari strata purnama dan mandiri.
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 70
POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 6 7 8 9
1 BAJAWA KOTA 11 0 4 0
2 SURISINA 11 3 2 1
3 AIMERE AIMERE 10 2 3 0
4 INERIE INERIE 10 3 3 0
5 JEREBU'U WATUMANU 12 1 4 0
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 10 4 4 0
7 GOLEWA KOELODA 16 2 4 0
8 GOLEWA SELATAN LADJA 12 5 4 0
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 11 2 2 0
10 SOA WAEPANA 14 3 2 1
11 WOLOMEZE NATARANDANG 8 1 2 0
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 10 3 3 0
13 RIUNG RIUNG 16 2 4 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 151 31 41 2
Sumber :
Pengelola Promkes Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA
MASYARAKAT (UKBM)
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 71
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BAJAWA KOTA 11 8 0 0 0 8 72,73
2 SURISINA 11 1 0 0 0 1 9,09
3 AIMERE AIMERE 10 3 0 0 0 3 30,00
4 INERIE INERIE 10 6 0 0 0 6 60,00
5 JEREBU'U WATUMANU 12 7 0 0 4 11 91,67
6 GOLEWA BARAT MANGULEWA 10 2 0 0 0 2 20,00
7 GOLEWA KOELODA 16 6 0 0 0 6 37,50
8 GOLEWA SELATAN LADJA 12 1 0 0 0 1 8,33
9 BAJAWA UTARA WATUKAPU 11 3 0 0 0 3 27,27
10 SOA WAEPANA 14 8 0 9 0 17 121,43
11 WOLOMEZE NATARANDANG 8 6 0 0 0 6 75,00
12 RIUNG BARAT MARONGGELA 10 5 0 0 0 5 50,00
13 RIUNG RIUNG 16 5 0 0 0 5 31,25
JUMLAH (KAB/KOTA) 151 61 0 9 4 74 49,01
Sumber :
Pengelola Promkes Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Kota 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
2 Puskesmas Surisina 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1
3 Puskesmas Mangulewa 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Puskesmas Koeloda 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5 Puskesmas Ladja 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas Watumanu 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Puskesmas Aimere 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1
8 Puskesmas Inerie 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
9 Puskesmas Watukapu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Puskesmas Waepana 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
11 Puskesmas Natarandang 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Puskesmas Maronggela 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Puskesmas Riung 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
0 0 0 4 8 12 4 8 12 4 3 7 0 0 0 4 3 7
1 RSUD Bajawa 0 0 0 3 3 6 3 3 6 0 2 2 0 0 0 0 2 2
0 0 0 3 3 6 3 3 6 0 2 2 0 0 0 0 2 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 7 11 18 7 11 18 4 5 9 0 0 0 4 5 9
0 11,53 11,53 5,76 0 5,76
Bagian Kepegwaian Dinkes, 2014
Bagian Kepegawaian RSUD, 2014
Profil Puskesmas, 2014
a termasuk S3
Keterangan :
DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
KABUPATEN NGADA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
Sumber :
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
TAHUN 2014
TABEL 72
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
DOKTER
SPESIALIS GIGI TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
JUMLAH (KAB/KOTA)
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas Kota 14 2 12 14 0 3 3
2 Puskesmas Surisina 16 1 11 12 0 1 1
3 Puskesmas Mangulewa 10 1 6 7 1 0 1
4 Puskesmas Koeloda 11 3 26 29 0 3 3
5 Puskesmas Ladja 11 2 6 8 0 1 1
6 Puskesmas Watumanu 10 1 6 7 2 0 2
7 Puskesmas Aimere 8 2 14 16 0 3 3
8 Puskesmas Inerie 8 1 2 3 0 1 1
9 Puskesmas Watukapu 12 2 10 12 0 1 1
10 Puskesmas Waepana 11 3 17 20 1 2 3
11 Puskesmas Natarandang 7 1 6 7 0 1 1
12 Puskesmas Maronggela 9 1 4 5 1 0 1
13 Puskesmas Riung 16 1 15 16 1 2 3
143 21 135 156 6 18 24
1 RSUD Bajawa 33 16 115 131 2 3 5
33 16 115 131 2 3 5
0 0
0 0
0 0
176 37 250 287 8 21 29
221,01 183,76 18,57
Bagian Kepegwaian Dinkes, 2014
Bagian Kepegawaian RSUD, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan :
a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 73
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber :
BIDANPERAWAT
a
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Puskesmas Kota 0 2 2 0 0 0 0 2 2
2 Puskesmas Surisina 0 1 1 0 1 1 0 2 2
3 Puskesmas Mangulewa 0 1 1 0 0 0 0 1 1
4 Puskesmas Koeloda 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5 Puskesmas Ladja 0 1 1 0 0 0 0 1 1
6 Puskesmas Watumanu 1 0 1 0 0 0 1 0 1
7 Puskesmas Aimere 0 1 1 0 0 0 0 1 1
8 Puskesmas Inerie 0 1 1 0 0 0 0 1 1
9 Puskesmas Watukapu 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10 Puskesmas Waepana 0 2 2 0 0 0 0 2 2
11 Puskesmas Natarandang 0 1 1 0 0 0 0 1 1
12 Puskesmas Maronggela 0 1 1 0 0 0 0 1 1
13 Puskesmas Riung 1 1 2 0 0 0 1 1 2
2 14 16 0 1 1 2 15 17
1 RSUD Bajawa 1 8 9 0 3 0 1 11 12
1 8 9 0 3 0 1 11 12
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
3 22 25 0 4 1 3 26 29
18,57
Bagian Kepegwaian Dinkes, 2014
Bagian Kepegawaian RSUD, 2014
Profil Puskesmas, 2014
a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH (KAB/KOTA)
TAHUN 2014
TABEL 74
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
Keterangan :
Sumber :
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
KABUPATEN NGADA
TABEL 75
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas Kota 0 1 1 0 2 2
2 Puskesmas Surisina 0 0 0 0 2 2
3 Puskesmas Mangulewa 0 0 0 2 1 3
4 Puskesmas Koeloda 0 2 2 0 2 2
5 Puskesmas Ladja 0 0 0 0 1 1
6 Puskesmas Watumanu 0 1 1 0 2 2
7 Puskesmas Aimere 0 2 2 2 0 2
8 Puskesmas Inerie 0 1 1 0 1 1
9 Puskesmas Watukapu 0 1 1 1 0 1
10 Puskesmas Waepana 0 2 2 1 1 2
11 Puskesmas Natarandang 0 1 1 1 1 2
12 Puskesmas Maronggela 0 1 1 1 0 1
13 Puskesmas Riung 0 2 2 1 0 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 14 14 9 13 22
1 RSUD Bajawa 0 6 6 3 3 6
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 6 6 3 3 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 20 20 12 16 28
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 12,81 17,93
Bagian Kepegwaian Dinkes, 2014
Bagian Kepegawaian RSUD, 2014
Profil Puskesmas, 2014
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
Sumber :
TABEL 76
NUTRISIONIS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Kota 0 1 1 0 0 0 0 1 1
2 Puskesmas Surisina 0 1 1 0 0 0 0 1 1
3 Puskesmas Mangulewa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Puskesmas Koeloda 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5 Puskesmas Ladja 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas Watumanu 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7 Puskesmas Aimere 0 1 1 0 0 0 0 1 1
8 Puskesmas Inerie 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Puskesmas Watukapu 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10 Puskesmas Waepana 1 0 1 0 0 0 1 0 1
11 Puskesmas Natarandang 0 1 1 0 0 0 0 1 1
12 Puskesmas Maronggela 0 1 1 0 0 0 0 1 1
13 Puskesmas Riung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 8 9 0 0 0 1 8 9
1 RSUD Bajawa 1 5 6 0 0 0 1 5 6
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 5 6 0 0 0 1 5 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 13 15 0 0 0 2 13 15
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9,60 0,00 9,60
Bagian Kepegwaian Dinkes, 2014
Bagian Kepegawaian RSUD, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Sumber :
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJADIETISIEN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 77
TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Puskesmas Surisina 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Puskesmas Mangulewa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Puskesmas Koeloda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Puskesmas Ladja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas Watumanu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Puskesmas Aimere 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Puskesmas Inerie 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Puskesmas Watukapu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Puskesmas Waepana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Puskesmas Natarandang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Puskesmas Maronggela 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Puskesmas Riung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RSUD Bajawa 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 3,20 0,00 0,00 0,00 3,20
Bagian Kepegwaian Dinkes, 2014
Bagian Kepegawaian RSUD, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Sumber :
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJATENAGA KETERAPIAN FISIK
TOTAL
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
FISIOTERAPIS
TABEL 78
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
2 Puskesmas Surisina 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
3 Puskesmas Mangulewa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Puskesmas Koeloda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
5 Puskesmas Ladja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas Watumanu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7 Puskesmas Aimere 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
8 Puskesmas Inerie 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
9 Puskesmas Watukapu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
10 Puskesmas Waepana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 3
11 Puskesmas Natarandang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
12 Puskesmas Maronggela 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
13 Puskesmas Riung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 3 4
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 10 14 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 5 12 17
1 RSUD Bajawa 2 3 5 0 1 1 4 0 4 1 0 1 3 14 17 0 0 0 0 0 0 1 3 4 0 1 1 0 0 0 11 22 33
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 3 5 0 1 1 4 0 4 1 0 1 3 14 17 0 0 0 0 0 0 1 3 4 0 1 1 0 0 0 11 22 33
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 3 5 0 1 1 4 0 4 1 0 1 7 24 31 0 0 0 0 0 0 2 5 7 0 1 1 0 0 0 16 34 50
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 32,01
Bagian Kepegwaian Dinkes, 2014
Bagian Kepegawaian RSUD, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Keterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
REFRAKSIONIS
OPTISIEN
ORTETIK
PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN
INFORMASI
KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
TEKNISI
KARDIOVASKULERJUMLAH
Sumber :
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN FISIK
RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI
ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI
ANALISIS
KESEHATAN
TABEL 79
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Puskesmas Surisina 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Puskesmas Mangulewa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Puskesmas Koeloda 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Puskesmas Ladja 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas Watumanu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Puskesmas Aimere 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Puskesmas Inerie 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Puskesmas Watukapu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Puskesmas Waepana 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Puskesmas Natarandang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Puskesmas Maronggela 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Puskesmas Riung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RSUD Bajawa 0 0 0 48 21 69 48 21 69
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 48 21 69 48 21 69
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 48 21 69 48 21 69
Bagian Kepegwaian Dinkes, 2014
Bagian Kepegawaian RSUD, 2014
Profil Puskesmas, 2014
Sumber :
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TABEL 80
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Puskesmas Kota 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2
2 Puskesmas Surisina 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2
3 Puskesmas Mangulewa 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
4 Puskesmas Koeloda 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
5 Puskesmas Ladja 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
6 Puskesmas Watumanu 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 0 2
7 Puskesmas Aimere 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 6 1 1 2
8 Puskesmas Inerie 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
9 Puskesmas Watukapu 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
10 Puskesmas Waepana 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 3 3
11 Puskesmas Natarandang 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
12 Puskesmas Maronggela 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
13 Puskesmas Riung 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 17 9 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 9 6 15 17 10 27
1 RSUD Bajawa 5 9 14 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 11 16
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 9 14 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 11 16
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 18 40 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 9 6 15 22 21 43
Bagian Kepegawaian Dinkes, 2014
Profil Puskesmas, 2014
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
TENAGA
KEPENDIDIKANJURU
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJATOTALPEJABAT
STRUKTURAL
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK
TENAGA NON KESEHATAN
Sumber :
TENAGA
PENUNJANG
KESEHATAN
LAINNYA
Rupiah % Rupiah %
1 2 3 4 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER :
1 APBD KAB/KOTA 34.831.757.544 83,23 36.892.999.577 88,16
a. Belanja Langsung 14.948.821.681 11.760.746.127
b. Belanja Tidak Langsung 19.882.935.863 25.132.253.450
2 APBD PROVINSI - #VALUE! - #VALUE!
3 APBN : 4.769.000.000 11,40 3.941.277.200 9,42
- Dana Dekonsentrasi - #VALUE! - #VALUE!
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 0,00 1.378.010.000 3,29
- ASKESKIN 0,00 2.563.267.200 6,13
- DANA BOK 2.769.000.000 6,62 - #VALUE!
- DANA TP 2.000.000.000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 2.247.575.000 5,37 - #VALUE!
- AIPMNH 199.750.000
- AIPHSS 2.029.330.000
- GF 18.495.000
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00 - #VALUE!
41.848.332.544 100,0 40.834.276.777 97,6
#DIV/0! #DIV/0!
267.949,37 420.683.514,75
Bagian Keuangan Dinkes, 2014
TABEL 81
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
(DINKES KAB. NGADA)
TOTAL APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN
KABUPATEN NGADA
TAHUN 2014
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
(RSUD BAJAWA)
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
Sumber :
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN