PROFIL KESEHATAN KOTA SIBOLGA TAHUN 2013 · lebih rendah dibandingkan tahun 2012 yang hanya...

170
PROFIL KESEHATAN KOTA SIBOLGA TAHUN 2013

Transcript of PROFIL KESEHATAN KOTA SIBOLGA TAHUN 2013 · lebih rendah dibandingkan tahun 2012 yang hanya...

PROFIL KESEHATAN

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

=========== ===========

1

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Profil Kesehatan Kota Sibolga merupakan salah satu sarana

yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap

pencapaian hasil pembangunan Kesehatan, termasuk kinerja

penyelenggaraan minimal yang telah dilakukan oleh Kota Sibolga yang

diukur berdasarkan Indikator Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Kota

Sibolga.

Profil Kesehatan Kota Sibolga diterbitkan secara berkala

setiap setahun sekali berdasarkan data tahun kalender 2013. Ada 2

(dua) tahap dalam penyusunan Profil ini yaitu tahap pertama

pengumpulan lampiran–lampiran atau tabel (draft) dan tahap kedua

berupa pembuatan narasi dan kumpulan lampiran (finalisasi).

Penyusunan Profil Kesehatan Kota Sibolga ini berupa

gambaran secara umum tentang kondisi derajat kesehatan, upaya

kesehatan, sumber daya kesehatan dan faktor-faktor terkait lainnya

serta data yang bersumber dari survey.

Data dianalisis dengan sederhana untuk beberapa masalah

kesehatan yang dianggap penting akan dianalisis lebih lanjut dan lebih

rinci yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik maupun gambar.

Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Kota Sibolga, selalu

dilakukan upaya perbaikan, baik dari segi materi, analisis maupun

bentuk tampilan fisiknya, sesuai masukan dari para pengelola program

di Dinas Kesehatan Kota sibolga dan para pemakai pada umumnya.

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013, diharapkan dapat

memberikan data yang dibutuhkan oleh para penentu kebijakan sebagai

suatu bukti untuk dapat dilakukannya pengambilan keputusan

berdasarkan fakta (evidence based decision making). Profil Kesehatan ini

B A B I P E N D A H U L U A N

=========== ===========

2

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

dapat digunakan sebagai sarana penyedia data dan informasi dalam

rangka evaluasi dan perencanaan kegiatan–kegiatan, serta dapat juga di

gunakan sebagai sarana pembinaan dan pengawasan pelaksanaan

upaya kesehatan di Kota Sibolga sebagai mana di amanatkan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, maupun yang di

uraikan dalam UUD No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah di

mana Kesehatan merupakan salah satu urusan Wajib Pemerintah

Daerah.

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013 ini, terdiri dari 6

(enam) bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan

diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Sibolga ini

sistematika penyajiannya.

BAB II : GAMBARAN UMUM

Bab ini berisi tentang gambaran umum Kota Sibolga yang

meliputi geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan

informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-

faktor lingkungan dan perilaku.

BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Bab ini berisi uraian tentang indikator Mortalitas (angka

kematian), Morbiditas (angka kesakitan) dan angka Status

Gizi Masyarakat.

BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN

Bab ini berisi uraian tentang upaya – upaya kesehatan

yang telah dilakukan oleh bidang kesehatan sampai tahun

2013 untuk tercapainya dan berhasilnya program

pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang

upaya kesehatan yang telah dilakukan ini meliputi

persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan

=========== ===========

3

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

dasar, persentase pencapaian cakupan pelayanan

kesehatan rujukan dan berbagai upaya lain yang berupa

gambaran pelayanan program kesehatan lainnya.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu

menjadi perhatian dan ditelaah lebih lanjut tentang

pencapaian pembangunan kesehatan serta saran yang

dibutuhkan untuk perbaikan kedepan.

LAMPIRAN : Terdiri dari rekapitulasi angka pencapaian Kota Sibolga

dan 82 tabel data yang merupakan gabungan Tabel

Indikator Kota Sibolga Sehat dan Indikator Pencapaian

Kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan.

=========== ===========

4

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

2.1. Lokasi dan Keadaan Geografis

Kota Sibolga terletak pada garis 10 44’ Lintang Utara dan 980

47’ Bujur Timur. Kota Sibolga berada di tengah-tengah Kabupaten

Tapanuli Tengah karena sebelah Utara, Timur dan Selatan wilayah Kota

Sibolga berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah. Sebelah Barat

Kota Sibolga berbatasan dengan teluk Tapian Nauli

Luas dataran Kota Sibolga adalah 10,769 Km2 yang terdiri

dari Dataran Sumatera dengan luas 8,892 Km2 dan Dataran Kepulauan

luasnya 1,878 Km2.

Kota Sibolga berada antara 1-50 meter di atas permukaan

laut dan beriklim cukup panas dengan suhu maksimum mencapai

31,90C dan suhu minimum 21,30C. Selain itu juga Kota Sibolga

memiliki curah hujan yang cenderung tidak teratur di sepanjang

tahunnya. Jumlah hari hujan tahun 2013 adalah sebanyak 223 hari

lebih rendah dibandingkan tahun 2012 yang hanya mencapai 397 hari.

Sejalan dengan jumlah hari hujan, rata-rata kelembaban

udara Kota Sibolga juga mengalami penurunan dari 82,7% tahun 2012

menjadi 81,3% tahun 2013. Sementara itu, rata-rata kecepatan angin di

Kota Sibolga pada tahun 2013 adalah sebesar 5,6 knot dengan

penguapan udara sebesar 4,8 mm.

Secara admistratif, Kota Sibolga pada Tahun 2013 memiliki 4

Kecamatan yang terdiri dari 17 Kelurahan. Pembagian Kecamatan

tersebut adalah: (1.) Kecamatan Sibolga Utara dengan luas wilayah

3,333 km2 yang terdiri dari 5 Kelurahan, (2.) Kecamatan Sibolga Kota

dengan luas wilayah 2,732 km2 yang terdiri dari 4 Kelurahan, (3.)

Kecamatan Sibolga Sambas dengan luas wilayah 1,566 km2 yang terdiri

B A B II G A M B A R A N U M U M

=========== ===========

5

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

dari 4 Kelurahan, (4.) Kecamatan Sibolga Selatan dengan luas wilayah

3,138 Km2 yang terdiri dari 4 Kelurahan (Lampiran 1).

2.2. KEPENDUDUKAN

Kota Sibolga merupakan negeri yang berbilang kaum dengan

karakteristik penduduk yang mempunyai beraneka ragam kebudayaan,

kebiasaan, serta prilaku yang berhubungan dengan kesehatan.

Sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik Kota Sibolga

pada Tahun 2013 jumlah penduduk Kota Sibolga tercatat sebesar

85.981 jiwa. Kota Sibolga merupakan salah satu wilayah yang

mempunyai kepadatan penduduk yang terbesar di Provinsi Sumatera

Utara, dengan kepadatan penduduk sebesar 7,983 jiwa/km2.

Berdasarkan data tersebut Kecamatan Kota Sibolga yang

memiliki penduduk terpadat adalah Kecamatan Sibolga Sambas dengan

jumlah kepadatan 13,935 jiwa per km2 dan Kecamatan Sibolga Kota

merupakan kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang

terendah sebanyak 5,352 jiwa per km2 (Tabel 1).

Berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk laki-laki lebih

banyak dibanding jumlah penduduk perempuan, masing-masing

sebanyak : Penduduk laki-laki 43.100 jiwa dan 42.881 jiwa merupakan

penduduk perempuan. Dengan demikian rasio penduduk menurut jenis

kelamin sebesar 100,51% (Tabel 2).

Bila dilihat berdasarkan rata-rata banyaknya anggota

keluarga di Kota Sibolga pada Tahun 2013 adalah sebesar 4,61 (yang

berarti rata-rata pada setiap keluarga terdiri dari 4-5 anggota keluarga).

Kecamatan yang rata-rata jumlah anggota kelurganya paling banyak

adalah Sibolga Selatan yaitu 7 orang dan yang paling sedikit adalah

Kecamatan Sibolga Sambas yaitu 3 orang.

=========== ===========

6

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

4,820

4,622

4,339

4,076

3,860

3,801

3,424

2,864

2,514

2,312

2,049

1,560

1,075

1,565

Perempuan

0 - 4

5 - 9

10 - 14

15 - 19

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 - 64

65 +

5,095

4,905

4,240

4,177

4,050

3,906

3,672 3,117

2,550

2,181

1,865

1,495 952

895

Laki-laki

Grafik 2.1 Piramida Penduduk Kota Sibolga Tahun 2013

Komposisi penduduk Kota Sibolga menurut umur, menunjukkan

bahwah penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 28.021

jiwa, yang berusia produktif (15-64 tahun ) sebesar 55.500 jiwa, dan

yang berusia tua (65+ tahun) sebesar 2.460 jiwa. Dengan demikian

maka Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kota

Sibolga Tahun 2013 sebesar 54,92 %. Angka ini mengalami penurunan

dibandingkan Tahun 2013 yang besarnya 54,89 % (Lampiran 2).

2.3. SOSIAL DAN BUDAYA

2.3.1. Pendidikan

Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang

sering ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu

Negara. Melalui pengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap

perubahan prilaku kesehatan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh

tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus (Predisposing)

yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk

berprilaku sehat. Dari hasil Data Badan Statistik Tahun 2013 Angka

Partisipasi Murni Masyarakat menurut jenjang pendidikan di Kota

Sumber : Badan Statistik Kota Sibolga Tahun 2013

=========== ===========

7

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Sibolga yaitu : SD/MI sebanyak 98,13%, SMP/MTS sebanyak 73,31%,

SMA/MA sebanyak 65,03% dan PT 65,03%.

Kemampuan membaca dan menulis tercermin dari angka

Melek Huruf, yaitu persentase penduduk usia 10 tahun keatas yang

dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Kondisi

Tahun 2013 berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Statistik Kota

Sibolga, penduduk Kota sibolga berumur 10 tahun ke atas yang melek

huruf sebanyak 99,31% pada tahun 2013. Persentase penduduk

berumur 10 tahun ke atas berdasarkan kecamatan dan jenis kelamin

dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini.

Grafik 2.2 Gambaran Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf

Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan Kota Sibolga Tahun 2013

99.29

99.30

99.31

99.32

SIBOLGA

UTARA

SIBOLGA

KOTA

SIBOLGA

SAMBAS

SIBOLGA

SELATAN

99.32

99.30

99.31 99.3199.31

99.32

99.30

99.31

LAKI-LAKI PEREMPUAN

Sumber : Bandan Statistik Kota Sibolga Tahun 2013

2.3.2. Agama

Penduduk Kota Sibolga merupakan negeri yang berbilang

kaum dengan keaneka ragaman sosial budaya penduduk, ini juga dapat

dilihat dari agama yang dianut setiap penduduk. Walaupun demikian

hubungan antar umat beragama terjalin dengan harmonis. Hal ini

sesuai dengan Falsafah negara pelayanan kehidupan beragama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan

dan ditingkatkan untuk membina kehidupan masyarakat dan

=========== ===========

8

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin menghambat

kemajuan bangsa. Bardasarkan data yang diperoleh dari Badan

Statistik Kota Sibolga Tahun 2013, penduduk Kota Sibolga sebagian

besar adalah Agama Islam 57,32% kemudian Protestan 35,24%,

Katholik 4,43% dan sisanya Budha/Hindu dan lainnya sebanyak 3,1 %.

2.3.3. Ketenagakerjaan

Angkatan kerja (penduduk usia 15 tahun keatas) di Kota Sibolga

sebesar pada tahun 2013 sebanyak 66,14% (penduduk yang bekerja + aktif

mencari kerja), sedangkan sisanya 33,86% adalah bukan angkatan kerja

(sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya). Capaian yang diperoleh

tahun 2013 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2012

yang besarnya 57,31% angkatan kerja, sedang sisanya 42,69 % bukan

angkatan kerja.

Jika dilihat dari status pekerjaanya, 48,72% angkatan kerja

Sibolga adalah buruh karyawan/pegawai. Penduduk yang berusaha sendiri

tanpa bantuan orang lain ada sekitar 29,22%, berusaha dengan dibantu

buruh tidak tetap/tidak dibayar 8,49%, berusaha dengan buruh tetap 4,62 %,

pekerja bebas di non pertanian sebesar 2,43% pekerja bebas di pertanian 1,51

% dan penduduk yang berprofesi sebagai pekerja keluarga sebesar 5 %.

Jumlah Penduduk berumur 15 Tahun ke atas yang bekerja

menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kota Sibolga Tahun 2013

sebanyak 14.184 orang yang terdiri dari: Usia 15-24 Tahun sebanyak 1.264

orang yang bekerja, Usia 25-54 Tahun sebanyak 10.759 orang yang bekerja,

dan Usia 55 Tahun ke atas sebanyak 2.161 orang yang bekerja.

Di bawah ini akan digambarkan keadaan penduduk berumur

15 Tahun ke atas menurut jenis kegiatan utama di Kota Sibolga 2011-

2013.

=========== ===========

9

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Tabel 2.1 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama di Kota Sibola Tahun 2011-2013.

NO. Jenis Kegiatan

Utama

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

I. Angktan Kerja 37.132 38.889 37.255

1. Bekerja 33.484 31.419 33.503

2. Pengangguran 3.648 7.470 3.752

II. Bukan Angkatan Kerja 16.869 15.818 19.067

1. Sekolah 5.320 2.663 6.517

2. Mengurus Rumah Tangga

8.629 9.945 9.952

3. Lainnya 2.920 3.210 2.598

Jumlah Total 54.001 54.707 56.322

Tingkat Partisipasi/Angkatan Kerja

68,76% 71,09% 66,15%

Tingkat Pengangguran Terbuka

9,82% 19,21% 10,07%

2.4. KEADAAN LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering

mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan

masyarakat, variabel lainnya adalah faktor perilaku, pelayanan

kesehatan dan genetik. Keempat variabel diatas dapat menentukan baik

buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan

keadaan lingkungan, berikut ini akan disajikan indikator-indikator

yaitu persentase rumah sehat, persentase rumah tangga memiliki akses

terhadap air minum, persentase rumah tangga menurut sumber air

minum, persentase rumah tangga yang memiliki sarana penampungan

akhir kotoran/tinja/BAB.

2.4.1 Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang

memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki jamban sehat, sarana air

bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan limbah,

=========== ===========

10

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

ventilasi rumah yang baik, kepadatan rumah hunian yang sesuai dan

lantai rumah tidak terbuat dari tanah.

Ukuran rumah yang relatif kecil dan desak – desakan dapat

mempengaruhi tumbuh kembang mental atau jiwa anak-anak. Anak-

anak memerlukan lingkungan bebas, tempat bermain yang luas yang

mampu mendukung daya kreatifitasnya. Dengan kata lain, rumah bila

terlampau padat disamping merupakan media yang cocok untuk

terjadinya penularan penyakit saluran nafas juga dapat mempengaruhi

perkembangan anak.

Kepadatan hunian diperoleh dengan cara membagi luas

lantai rumah dalam meter persegi dengan jumlah anggota rumah

tangga. Hasil perhitungan di kategorikan sesuai kriteria Permenkes

tentang rumah sehat, yaitu memenuhi syarat bila . 8/m2 / Kapita

(tidak padat) dan tidak memenuhi syarat bila <8m2/Kapita (padat).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2P dan PL

Dinas Kesehatan Kota Sibolga, Jumlah rumah yang ada di Kota Sibolga

Tahun 2013 sebanyak 16.784. Jumlah rumah yang memenuhi syarat

sebanyak 11.917 (71%) dan jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat

sebanyak 4.867. Hasil pencapaian tahun 2013 ini sudah mencapai

target yang telah ditetapkan dalam indikator kinerja utama Dinas

Kesehatan Kota Sibolga untuk Tahun 2013 yang besarnya 71%.

Persentase rumah sehat berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada

(Lampiran 59).

2.4.2. Persentase Rumah Tangga Memiliki Akses Terhadap Air

Minum

Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang P2P dan PL

Tahun 2013, bahwa dari 85.981 jiwa penduduk Kota Sibolga jumlah

penduduk yang memiliki akses air minum sebanyak 71.335 (82,97%).

Rincian kepemilikian akses air minum penduduk Kota Sibolga sebagai

berikut: Penggunan Sumur Gali Terlindung yang memenuhi syarat

sebanyak 716 jiwa, Sumur Gali dengan Pompa yang memenuhi syarat

sebanyak 15 jiwa, Sumur Bor dengan pompa yang memenuhi syarat

=========== ===========

11

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

sebanyak 21 jiwa, Mata air terlindung yang memenuhi syarat sebanyak

4.120 jiwa, Perpipaan (PDAM, BPSPAM) yang memenuhi syarat

sebanyak 66.463 jiwa.

jumlah kepala rumah tangga yang dipemeriksa (84,85%)

sebagian Besar (80,20%) menggunakan sumber air minum yang berasal

dari ledeng meteran, selanjutnya air lain-lainnya berupa air gunung

yang dialirkan melalui selang ke rumah-rumah penduduk dan air

pancuran (8,20%), Ledeng eceran (4,75%), sumur terlindung (1,75%),

mata air terlindung (1,66%), air isi ulang (1,64%), mata air tak

terlindung (1,23%), air hujan (0,57%), air pompa (0,01%). Data

Persentase keluarga menurut sumber air minum yang digunakan

penduduk Kota Sibolga berdasarkan Kecamatan Tahun 2012 dapat di

lihat pada (Lampiran Tabel 65).

2.4.3. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Sarana Pembuangan Kotoran/Tinja/BAB

Berdasarkan data dari Bidang P2P dan PL Tahun 2012,

menunjukkan persentase Rumah Tangga yang menggunakan fasilitas

tempat buang air besar septic tank sebesar 9.184 Kepala Rumah Tangga

(71,89%) dari 12.775 (59,28%) rumah tangga yang dipemeriksa. Dari

Jumlah rumah yang menggunakan septic tank ada 7.238 (78,81%)

rumah yang memiliki septic tank memenuhi syarat kesehatan. Data

persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar menurut

kecamatan dapat dilihat pada (Lampiran Tabel 66).

2.4.4. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat

Yang termasuk TUPM adalah hotel, restoran, bioskop, pasar

terminal, dll. TPUM sehat adalah tempat umum dan pengelolaan

makanan yang memenuhi syarat kesehatan yaitu yang memiliki sarana

air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air

limbah, ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dengan banyaknya

pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.

=========== ===========

12

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Pada tahun 2013, jumlah tempat-tempat umum sebanyak

141 sarana dan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat sebanyak

100 sarana (70,9%). Hasil yang diperoleh tahun 2013 telah memenuhi

target Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Sibolga untuk tahun 2013.

Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan menurut

kecamatan dapat dilihat pada (lampiran tabel 64).

Jumlah Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) pada tahun

2013 sebanyak 465 sarana dan jumlah TPM yang memenuhi sarat

sebanyak 320 sarana (68,82%). Dari seluruh TPM yang tidak memenuhi

syarat kesehatan (145 sarana) dilakukan pembinaan. Hasil yang

diperoleh dari pembinaan sebanyak 31 sarana TPM yang ada telah

memenuhi syarat kesehatan. Tempat Pengelolaan Makanan dibina dan

diuji petik dapat dilihat (pada lampiran tabel 66).

Kota Sibolga hanya memiliki 1 sarana penyelenggara air

minum yaitu PDAM Tirtanauli yang setiap tahunya selalu dilakukan

pemeriksaan Fisik, bakteriologi dan kimia. Hasil dari pemeriksaan

tersebut air yang dialirkan ke masyrakat memenuhi syarat air bersih.

2.5. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT

Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang

berpengaruh terhadap derajat kesehatan, dapat kita lihat dari

persentase masyarakat di Kota sibolga yang Berperilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS). PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman

belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi,

memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan,

sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, melalui pendekatan dan

pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan

masyarakat (empowerment). Strategi PHBS memfokuskan pada 5 (lima)

program prioritas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Gizi, Kesehatan

Lingkungan, Pencegahan, dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

(P2PTM) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPM).

=========== ===========

13

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang Kesehatan

Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga sampai akhir Tahun 2013,

jumlah total rumah tangga di Kota Sibolga 18.649 Kepala Keluarga. Dari

seluruh rumah tangga yang ada di Kota Siobolga hanya 12.151 rumah

tangga yang dipantau dan hasil yang diperoleh, sebanyak 7.850 (64,6%)

rumah tangga yang telah melaksanakan Prilaku Hidup Bersih dan

Sehat. Hasil realisasi yang diperoleh belum memenuhi target Indikator

Kinerja Utama dari Dinas Kesehatan Kota Sibolga untuk tahun 2013

yang besarnya 70%. Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih

dan sehat (ber-PHBS) menurut kecamatan dan puskesmas dapat dilihat

pada (lampiran tabel 58).

=========== ===========

14

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur

kualitas hidup dan unsur-unsur mortalitas dan yang

mempengaruhinya, yaitu Morbiditas dan Status Gizi. Untuk kualitas

hidup, yang digunakan sebagai indikator adalah Angka Harapan Hidup

(AHH) Waktu Lahir. Sedangkan untuk mortalitas telah di sepakati 3

(tiga) indikator, yaitu Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup,

Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup, dan Angka Kematian

Ibu Maternal per 100.000 Kelahiran hidup. Untuk morbiditas di

sepakati 14 (empat belas) indikator yaitu, Angka “Acute Flaccid

Paralysis” (AFP) pada anak usia <15 Tahun per 100.000 Anak, Angka

Kesembuhan Penderita TB Paru BTA(+), persentase Balita dengan

Pneumonia ditangani, persentase HIV/AIDS ditangani, prevalensi HIV

(Persentase Kasus terhadap penduduk Beresiko), Persentase Infeksi

Menular Seksual (IMS) diobati, Angka Kesakitan Demam Berdarah

Dangue (DBD) per 100.000 penduduk, persentase DBD ditangani,

Angka Kesakitan Malaria per 1000 penduduk, persentase Malaria di

obati, persentase penderita selesai berobat, kasus Penyakit Filiarial

ditangani, jumlah kasus dan angka kesakitan penyakit menular yang

dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I). Sementara itu status gizi telah

disepakati 5 (lima) indikator, yaitu Persentase Kunjungan Neotanus,

Persentase Kunjungan Bayi, Persentase Kunjungan BBLR ditangani,

Persentase Balita dengan Gizi Buruk dan Persentase Kecamatan Bebas

Rawan Gizi.

B A B III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

=========== ===========

15

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

3.1. MORTALITAS ( ANGKA KEMATIAN )

Angka kematian masyarakat dari waktu ke waktu dapat

memberikan gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat

dan dapat juga digunakan sebagai indikator dalam penilaian

keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan

kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnnya dapat dihitung

dengan melakukan survey dan penelitian. Perkembangan tingkat

kematian dan penyakit-penyakit penyebab utama kematian yang terjadi

di Kota Sibolga sampai akhir Tahun 2013 akan diuraikan dibawah ini.

3.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi (AKB)

merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat

kesehatan masyarakat, baik pada tatanan provinsi maupun nasional.

Selain itu, program pembangunan kesehatan di Indonesia banyak

menitikberatkan pada upaya penurunan AKB. Angka Kematian Bayi

(AKB) merujuk kepada jumlah bayi yang meninggal pada fase antara

kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun per 1000

kelahiran hidup.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Kesehatan

Masyarakat Angka Kematian Bayi (AKB) yang dilaporkan di Kota Sibolga

untuk tahun 2013 menglami penurunan menjadi 12 orang per 1000

kelahiran hidup dari 13 orang per 1000 kelahiran hidup pada tahun

2012. Realisasi capaian AKB tahun 2013 masih berada di bawah target

Renstra Dinas Kesehatan Kota Sibolga untuk tahun 2013 yang besarnya

10 orang per 1000 kelahiran hidup.

Berikut ini akan disajikan Gambaran Angka Kematian Bayi

dalam kurun waktu 7 (Tujuh) tahun terakhir pada grafik 3.1 di bawah

ini.

=========== ===========

16

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Selain data tersebut di atas, Angka Kematian Bayi

berdasarkan Kecamatan dan Jenis Kelamin pada Tahun 2013 dapat

kita lihat bahwa : Angka Kematian Bayi Laki-laki (17 orang per 1000

kelahiran hidup) lebih tinggi bila dibandingkan dengan Angka Kematian

Bayi Perempuan (7 orang per 1000 Kelahiran Hidup). Untuk melihat

lebih jelas data Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita menurut

jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Sibolga Tahun 2013

dapat dilihat pada lampiran Tabel 5.

Jumlah Kematian Bayi yang terbesar dapat dijumpai di

Kecamatan Sibolga Selatan sebanyak 12 bayi, dan jumlah kematian

bayi terendah di Kecamatan Sibolga Sambas sebanyak 9 bayi yang

meninggal. Berikut ini akan disajikan Data Jumlah Kematian Bayi di

Kota Sibolga Tahun 2013 bersarkan Jenis Kelamin dan Kecamatan pada

grafik 3.2 di bawah ini :

35.4 35.1 34.8 34.5 34.2

23

12 13

12

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Grafik 3.1 Angka Kematian Bayi Kota Sibolga dari Tahun 2005 s/d Tahun 2013

An

gk

a K

em

ati

an

Tahun

=========== ===========

17

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Grafik 3.2 Grafik Jumlah Kematian Bayi menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan

Kota Sibolga Tahun 2013

0 2 4 6 8

Sibolga Utara

Sibolga Kota

Sibolga Sambas

Sibolga Selatan

1

0

8

3

0

0

1

3

Perempuan Laki-Laki

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan AKB,

antara lain tersedianya berbagai fasilitas atau faktor eksebilitas dan

pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil dan kesediaan

masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional norma ke kehidupan

modren dalam bidang kesehatan. Pendapatan masyarakat yang

meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi yang

berdampak daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.

Kematian bayi yang terjadi di Kota Sibolga sering kali

dikarenakan, Asfeksia, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), Kelainan

Jantung bawaan, dan prematur.

3.1.2. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka kematian Balita menggambarkan peluang untuk

meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.

Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang Kesehatan Masyarakat,

Angka Kematian Balita di Kota Sibolga mengalami penurunan

dibandingkan dengan Tahun 2012 yang besarnya 19 per 1000 Kelahiran

Hidup menjadi 14,35 per 1000 Kelahiran Hidup pada tahun 2013.

Gambaran Angka Kematian Balita (AKABA) dalam kurun 8 (Delapan)

tahun terakhir dapat diperhatikan pada grafik 3.3 di bawah ini :

=========== ===========

18

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

0

10

20

30

40

50

60

Tahun

2005

Tahun

2006

Tahun

2007

Tahun

2008

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

2012

Tahun

2013

5445 45

36 36 35

2419

14

Grafik 3.3 Angka Kematian Balita Kota Sibolga per 1000

kelahiran hidup Tahun 2005-2013

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Secara umum AKABA di Indonesia dari tahun ke tahun

cenderung mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan Tujuan ke

empat dari Pembangunan Melenium Indonesia, yaitu : Menurunkan

Angka Kematian Balita sebesar dua pertiganya dari tahun 1990 s/d

2015.

Mellenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai

normatif AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan

nilai 71-140, sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20.

Kota Sibolga Tahun 2013 memiliki nilai AKABA sebesar 14 termasuk

kategori AKABA rendah dan apabila AKABA Kota Sibolga Tahun 2013

dibandingkan dengan target Renstra Dinas Kesehatan tahun 2013

angka ini masih di bawah target yang telah ditetapkan yang besarnya

10,84 kematian balita per 1000 kelahiran hidup.

Jumlah Balita yang meninggal terbanyak tahun 2013 berada

di Kecamatan Sibolga Sambas sebesar 11 balita dan wilayah ini juga

merupakan wilayah yang memiliki Angka Kematian tertinggi. Angka

Kematian Balita terendah tahun 2013 berada di daerah Kecamatan

Sibolga Kota yang besarnya 0 balita per 1000 kelahiran hidup. Data

Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin,

Kecamatan, dan Puskesmas Kota Sibolga Tahun 2013 dapat

diperhatikan pada tabel 5.

=========== ===========

19

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

3.1.3. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu Maternal dan Angka Kematian Ibu

merupakan indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu mulai dari masa

kehamilan, persalinan dan nifas. Berdasarkan data yang diperoleh dari

Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga, Angka

Kematian Ibu Tahun 2013 sebesar 76 per 100.000 kelahiran hidup

mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang

besarnya 200 per 100.000 kelahiran hidup.

Penyebab kematian ibu di Kota Sibolga dikarenakan adanya

penyakit yang menyertai kehamilan seperti : Jantung, hipertensi, dan

adanya kasus Preeklampsi. Hal ini sering terjadi akibat masih

kurangnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya

secara berkala dan terlambatnya pemberian pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan berkompetensi kebidanan.

Pada Grafik 3.4 di bawah ini dapat kita lihat perbandingan

AKI Kota Sibolga dalam kurun 3 (tiga) tahun terakhir.

0

50

100

150

200

250

Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

2012

Tahun

2013

177

247223

76

Grafik 3.4 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota

Sibolga per 100.000 Kelahiran Hidup pada Tahun

2010-2013

Series1

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Jumlah Angka Kematian Ibu menurut kelompok umur,

kecamatan, dan puskesmas Kota Sibolga Tahun 2013 dapat di lihat

pada lampiran (tabel 6).

=========== ===========

20

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

3.1.4. Umur Harapan Hidup (UHH)

Umur Harapan Hidup (UHH) di gunakan juga untuk menilai

derajat kesehatan dan secara tidak langsung juga memberikan

gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat baik

di kab/kota, propinsi maupun Negara. Adanya perbaikan pada

pelayanan melalui keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan

dapat di indikasikan dengan adanya peningkatan angka harapan hidup

saat lahir.

Angka Harapan Hidup penduduk Kota Sibolga diperkirakan

mengalami peningkatan yang bermakna dalam 9 (sembilan) tahun

terakhir (periode 2004-2012), berikut ini akan di sajikan data umur

harapan hidup 9 (sembilan) tahun terakhir pada grafik 3.5 di bawah ini:

Sumber: Badan Statistik Kota Sibolga

Grafik diatas menunjukkan gambaran mengenai Umur

Harapan Hidup di Kota Sibolga dalam kurun waktu 9 (sembilan) tahun

terakhir yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada Tahun 2012

Kota Sibolga Memiliki Umur Harapan Hidup sebesar 70,25 Tahun.

Realisasi Umur Harapan Hidup yang diperoleh pada tahun 2012 masih

di atas target Umur Harapan Hidup dalam Target Renstra Dinas

Kesehatan Kota Sibolga untuk tahun 2012 yang besarnya 70,21. Untuk

69

69.2

70 70.09 70.1

70.17 70.2 70.23 70.25

68.1

68.6

69.1

69.6

70.1

70.6

Tahun

2004

Tahun

2005

Tahun

2006

Tahun

2007

Tahun

2008

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

2012

Grafik 3.5

Angka Harapan Hidup Penduduk Kota Sibolga Tahun 2004 - 2012

AHH

=========== ===========

21

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

tahun yang akan datang diharapkan Umur Harapan Hidup semakin

meningkat dari tahun ke tahun.

3.2. MORBIDITAS ( ANGKA KESAKITAN)

Tingkat kesakitan suatu Negara juga mencerminkan situasi

derajat kesehatan masyarakat yang ada di dalamnya. Bahkan tingkat

angka kesakitan penyakit menular tentu yang tekait dengan komitmen

internasional senantiasa menjadi sorotan dalam membandingkan

kondisi kesehatan antar Negara.

Morbiditas adalah kesakitan, baik insiden maupun prvalen

dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit

dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Berikut ini akan

disajikan gambaran morbiditas penyakit-penyakit menular dan tidak

menular yang dapat menggambarkan keadaan derajat kesehatan

masyarakat di Kota Sibolga sepanjang Tahun 2011.

Pada Tahun 2011 Gambaran/pola 10 (sepuluh) penyakit terbanyak

Kota Sibolga sebagai berikut :

Tabel 3.1

Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Inap di RSU Dr.F.L Tobing Kota Sibolga Tahun 2013

No. Jenis Penyakit Jumlah Pasien

1 Sengle Delivery by Caesarean

Section 695

2 Dengue haemorrhagic fever 482

3 Typoid Fever 303

4 Diarrhoea and gastroenteritis of

presumed infectious origin 298

5 Unspecfied injury of head 179

6

Tuberculolosis of lung, without

mention of bacteriological or

histological confirmation

174

7 Dyspepsia 167

8 Hypertensive Heart Disease without

(congestive) heart failure 105

9 Pneumonia 99

10 Congestive heart failure 93

Sumber : RSU Dr. F.L. Tobing Kota Sibolga

=========== ===========

22

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Tabel 3.2 Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Jalan di

RSU Dr. F.L. Tobing Kota Sibolga Tahun 2013

No.

Jenis Penyakit

Banyak Pasien

1 Diabetes Mellitus Type II 3490

2 Tuber culosis of lung, without mention of

bacteriological or histological confirmation

2906

3 Refractive Error 2233

4 Hypertensive Heart Disease without 1084

5 Hypertensi 1073

6 Stroke 897

7 Low Back Pain 732

8 Acute upper respiratory infections of multiple

and unspecfied sites

729

9 Other specified chronic obstructive pulmonary

disease

710

10 Impacted Cerumen 635

Sumber : RSU Dr. F.L. Tobing Kota Sibolga

Tabel 3.3 Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Jalan di

Seluruh Puskesmas Kota Sibolga Tahun 2013

No.

Jenis Penyakit

Jumlah

Kunjungan

1 Infeksi Akut Lain pada Saluran Pernafasan

Bagian Atas

11.135

2 Penyakit Lainnya 8.388

3 Penyakit pada system, otot dan jaringan

pengikat

4.556

4 Penyakit lainnya pada saluran pernafasan

bagaian atas

3.643

5 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 2.727

6 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 1.758

7 Diare (termasuk tersangka kolera) 1.528

8 Penyakit Kulit Alergi 1.506

9 Penyakit Kulit Infeksi 1.275

10 Gangguan Gigi dan jaringan penyangga lain 1.149

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Sibolga

=========== ===========

23

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Berdasarkan tabel 3.1 s/d 3.3 di atas dapat dilihat, bahwa

Pasien yang datang berobat ke RSU Dr. F.L. Tobing terbanyak menderita

penyakit tidak menular dibandingkan dengan penyakit yang menular.

Jenis Penyakit yang paling banyak di derita Pasien yang menderita

penyakit yang tidak menular adalah : Sengle Delivery by Caesarean

Section, Unspecified injury of heard, dyspepsia, hypertensive heart

disease without heart failure, Congestive heart failure, Pneumonia,

Diabetes Millitus Type II, Refracrive Error, Hypertensi, Stroke, dll.

Jenis penyakit menular yang banyak diderita adalah: Dengue

haemorrhagic fever, Typoid Fever, Darrhoe and Gastroenteritis,

Tuberculosis of lung. Distribusi penyakit menular terbanyak dirawat

inap di rumah sakit Tahun 2013, umumnya menunjukkan pola

penyebaran yang relatif tidak jauh berbeda dengan Tahun 2012.

Data yang diperoleh dari Rumah Sakit Dr.F.L. Tobing

merupakan data seluruh pasien yang dilayani baik itu dari Kota Sibolga,

Kabupaten Tapteng dan sekitarnya.

Sedangkan 10 penyakit menular terbanyak di puskesmas

Tahun 2013 juga menunjukkan pola penyebaran yang hampir sama

dengan keadaan tahun 2012.

Selanjutnya untuk menggambarkan angka kesakitan di Kota

Sibolga, berikut ini akan di sajikan beberapa penyakit yang di

kelompokkan ke dalam penyakit menular (Communicable Diseases),

penyakit menular yang dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I),

penyakit potensial KLB/Wabah serta penyakit tidak menular (Non

Communicable Diseases).

3.2.1. Penyakit menular ( Communicable Diseases )

Penyakit menular yang dapat disajikan dalam bagian ini

antara lain penyakit malaria, TB Paru, ISPA, AFP, DBD, Diare, Kusta,

Filariasis dan Rabies, dan HIV-AIDS.

=========== ===========

24

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

a. Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya

penurunan kasusnya terkait dengan komitmen internasional dalam

MDG’s. Kasus Malaria. Pada Tahun 2013 Kota Sibolga terdapat suspek

malaria sebanyak 68 orang dan dilakukan pemeriksaan darah sebanyak

10 orang. Dari hasil pemeriksaan darah tidak ditemukan kasus malaria

positif di Kota Sibolga. Gambaran Angka Kesakitan Malaria dalam

kurun waktu 8 (delapan) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik 3.6 di

bawah ini :

9.2 9.03

1.59

0.810.41

10.11 0.06

00

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Tahun

2005

Tahun

2006

Tahun

2007

Tahun

2008

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

2012

Tahun

2013

Grafik 3.6

Annual Malaria Incidence Kota SibolgaTahun 2005 s/d 2013

Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Anual Malaria Index (AMI), merupakan salah satu upaya

untuk mengetahui penyebaran suspek malaria klinis tahunan di

wilayah Kota Sibolga. Berdasarkan laporan bulanan dari empat

puskesmas dan sarana kesehatan lainnya yang masuk ke bidang P2P

dan PL Tahun 2012, Annual Malaria Index (AMI) Kota Sibolga mengalami

penurunan sebesar 0,05 dibandingkan pada Tahun 2011 sehingga

mencapai angka 0,06 per 1000 penduduk kota Sibolga Tahun 2012.

Pada tahun 2013 tidak ditemukan kasus malaria positif. Data Kesakitan

dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin, kecamatan, dan

puskesmas Kota Sibolga Tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran tabel

22.

=========== ===========

25

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Sementara apabila dilihat menurut data jenis kelamin

penyebaran malaria tidak menunjukkan adanya perbedaan yang

bermakna antara laki-laki dan perempuan, kemungkinan potensi

terserang malaria pada kelompok laki-laki dan perempuan sama

besarnya.

b. TB Paru

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2P dan PL,

diketahui bahwa pada Tahun 2013 jumlah kasus Baru TB Paru BTA (+)

di Kota Sibolga sebanyak 115 kasus sehingga diperoleh Angka Insiden

Penyakit TB Paru BTA (+) menjadi 133,75 kasus dari 100.000 penduduk

Kota Sibolga Tahun 2013. Realisasi pencapaian hasil ini mengalami

penurunan dibandingkan dengan Angka Insiden Penyakit TB Paru

BTA(+) pada tahun 2012 yang besarnya 164 kasus dari 100.000

penduduk.

Pada Tahun 2013 ditemukan penderita suspek TB Paru

sebanyak 880 orang di Kota Sibolga. Dari suspek yang ada terdapat 115

orang dilaksanakan pemeriksaan sputum dan hasilnya 115 orang

dinyatakan BTA (+) TB Paru. Dilihat dari hasil pemeriksaan sputum

lebih banyak diderita oleh penduduk berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 60 orang disbanding penduduk berjenis perempuan (55

orang). Pada tahun 2013 juga dijumpai penderita TB Paru yang BTA(+)

sebanyak 1 orang remaja.

Jumlah penderita BTA (+) terbanyak barada di Kecamatan

Sibolga Selatan sebanyak 41 orang dan jumlah penderita paling sedikit

di jumpai di Kecamatan Pelabuhan Sambas sebanyak 12 orang.

Pada grafik 3.7 dapat dilihat Jumlah Kasus dan Angka

Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) menurut Jenis Kecamatan Kota

Sibolga Tahun 2013 sebagai berikut:

=========== ===========

26

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

0 50 100 150 200 250 300 350 400

Sibolga Utara

Sibolga Kota

Sibolga Sambas

Sibolga Selatan

196

356

106

222

24

38

12

41

Grafik 3.7

Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) menurut

Kecamatan Kota Sibolga Tahun 2013

Suber: Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa hasil pemeriksaan

suspek yang ada, penemuan penderita TB Paru BTA (+) terbanyak di

Kecamatan Sibolga Selatan (18,47%). Banyaknya penemuan penderita

TB Paru (+) di Kecamatan Sibolga Selatan dikarenakan daerah

Kecamatan Sibolga Selatan yang berbatasan dengan daerah Kabupaten

Tapanuli Tengah yang masyarakatnya lebih dekat ke sarana pelayanan

kesehatan Puskesmas Aek Habil. Hal ini berdampak terhadap

penemuan kasus TB Paru.

Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) dari suspek yang

ada terendah di wilayah Kecamatan Sibolga Kota (10,67%). Walaupun

angka penemuannya terendah, tetapi jumlah penderitanya terbesar ke

dua setelah Kecamatan Sibolga Selatan yang banyaknya 38 orang di

Tahun 2013.

Apabila dilihat dari angka Kesembuhan (Success Rate)

trendnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dalam

kurun waktu tiga tahun terakhir. Angka Kesembuhan penyakit TB Paru

BTA (+) di Kota Sibolga pada Tahun 2013 sebanyak 94,78%. Dari

persentase kesembuhan yang ada terdapat 6 orang penderita yang

mendapatkan pengobatan lengkap (Complete Rate). Pada Tabel 3.8 di

bawah ini dapat dilihat perkembangan Angka Kesembuhan penyakit TB

Paru BTA(+) di Kota Sibolga mulai Tahun 2008 s.d Tahun 2013.

=========== ===========

27

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

96.4998.25

98.32 100

51.05

94.78

0

20

40

60

80

100

120

Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Grafik 3.8

Angka Kesembuhan (Succes Rate/SR) Penyakit TB Paru (+) di Kota

Sibolga Tahun 2008 s/d 2013

Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Jumlah kasus penyakit TB Paru (+) di Kota Sibolga Tahun

2013 memiliki resiko lebih banyak diderita penduduk laki-laki

dibandingkan perempuan. Hal ini juga dijumpai pada angka

kesembuhan penderita TB Paru (+) lebih banyak dijumpai pada

penduduk laki-laki (95%) dibanding penduduk perempuan (94,55%).

Untuk melihat perbandingan jumlah kasus Penyakit TB Paru (+)

berdasarkan jenis kelamin per Kecamatan dapat dilihat pada (tabel 8)

dan angka kesembuhan pada (tabel 9).

c. Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas (ISPA)/ Pneumonia

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2P dan PL

Tahun 2013, jumlah perkiraan kasus pneumonia pada balita di Kota

Sibolga sebanyak 992 kasus dan jumlah penemuan penderita penyakit

pneumonia sebanyak 62 balita yang menderita pneumonia (6,3%).

Seluruh penderita penyakit pneumonia yang dijumpai telah mendapat

pengobatan dan dinyatakan sembuh. Untuk melihat penemuan kasus

Pneumonia Balita menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di

Kota Sibolga dapat dilihat pada tabel 10.

d. HIV/AIDS

Dalam kurung waktu tiga tahun terakhir jumlah kasus

penyakit HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan di

=========== ===========

28

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

tahun 2012 mengalami penurunan. Pada tahun 2013 mengalami

peningkatan menjadi 6 kasus. Untuk melihat gambaran jumlah kasus

penyakit HIV/AIDS di Kota Sibolga dalam kurun 4 (empat) tahun

terakhir dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini :

1

2

3

2

6

0

1

2

3

4

5

6

7

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Grafik 3.9 Gambaran Jumlah Kasus HIV/AIDS

Kota Sibolga Tahun 2009 s/d Tahun 2013

Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2P dan PL

Dinas Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013, 6 orang penderita HIV/AIDS

telah mendapatkan pengobatan secara intensif dan seluruh penderita

masih dalam sehat (hidup).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari 6 orang

penderita HIV/AIDS dapat diperkirakan terinfeksi penyakit HIV/AIDS

dikarenakan hubungan seksual bebas dari salah satu pasangan. Selain

itu juga dari 6 orang penderita, 1 orang penderita masih kategori umur

remaja. Penemuan kasus penyakit HIV/AIDS diibaratkan fenomena

gunung es, jumlah penderita yang terdata tidak dapat menggambarkan

keadaan seluruh dimasyarakat.

Penemuan kasus HIV/AIDS di Kota Sibolga dalam kurun

waktu 3 (tiga) tahun terakhir banyak diderita oleh penduduk laki-laki

dibandingkan dengan penduduk perempuan. Hal ini sedikit berbeda

dengan keadaan tahun 2013, dimana resiko terkena penyakit HIV/AIDS

antara penduduk laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama.

=========== ===========

29

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Kasus HIV/AIDS yang dijumpai dari tahun ke tahun yang

kita anggap masih relatif kecil tersebut, diperkirakan masih jauh lebih

sedikit dari jumlah yang sebenarnya di lapangan karena secara

epidemiologis penyebaran kasus HIV umumnya mengikuti “ fenomena

gunung es“ yakni jumlah yang diketahui lebih kecil dari yang

tersembunyi, hal ini disebabkan masa inkubasi AIDS yang umumnya

relatif lama dan penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang belum

efektif untuk mendeteksi keberadaan kasus HIV sedini mungkin. Data

HIV/AIDS di Kota Sibolga Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 11.

e. Kusta

Kusta merupakan penyakit menular (kronis) yang

disebabkan Mycobacterium Leprae. Gejala kusta biasanya timbul di kulit

dan saraf tepi seperti pada muka, tangan dan kaki serta sering

menyebabkan Kecacatan (Deformitas) permanen yang tidak dapat

kembali ke keadaan normal. Dalam perjalanan hidupnya penderita

kusta sering mengalami Diskriminasi, dijauhi dan di kucilkan

masyarakat. Tingginya prevalensi kusta dapat berdampak pada

munculnya permasalahan sosial–ekonomi karena penyakit ini

umumnya menyerang penduduk kelompok usia produktif sehingga

mereka tidak dapat bekerja. Oleh karenanya pemerintah berkewajiban

memberikan perhatian yang serius dalam upaya mencegah dan

menanggulangi penyakit kusta di wilayahnya. Dengan berkembangnya

teknologi kedokteran, kecacatan akibat kusta sudah dapat dicegah

apabila penderita ditemukan dan dilakukan penanganan sejak awal.

Pengobatan dan perawatan diri pada penderita sedini mungkin

merupakan cara yang efektif untuk memutuskan rantai penularan dan

mencegah kecacatan akibat kusta.

Kota Sibolga merupakan salah satu kab/kota yang banyak

menyumbang kasus penyakit kusta di provinsi Sumatera Utara. Pada

tahun 2013 ada dijumpai kasus penyakit kusta kering (Pausi

Basiler/PB) sebanyak 1 orang penderita, sedangkan kasus kusta basah

(Multi Basiler/MB) masih mendominasi di Kota Sibolga sebanyak 7

=========== ===========

30

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

(tujuh) orang. Dari seluruh penderita kusta terdapat 2 orang anak (0-14

tahun) yang menderita kusta. Selain itu juga dari seluruh penderita

ditemukan 1 orang penderita yang mengalami cacat tingkat 2.

Dari keseluruhan jumlah kasus kusta yang ada di Kota

Sibolga, daerah yang paling banyak kita jumpai kasus kusta di

Kecamatan Sibolga Kota sebanyak 6 kasus dan Kecamatan Sibolga

Selatan sebanyak 2 kasus, sedangkan Kecamatan Sibolga Utara dan

Kecamatan Sibolga Sambas tidak ada ditemukan kasus kusta. Data

kasus kusta di Kota Sibolga Tahun 2013 dapat dilihat pada (tabel 14

s/d tabel 16).

f. Penyakit Menularan yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi

(PD3I) PD3I merupakan penyakit yang dapat diberantas/ditekan

dengan pelaksanaan program imunisasi, PD3I yang di bahas dibawah

ini mencakup penyakit Difteri, Pertusis (batuk rejan), Tetanus, Tetanus

Neonatorium, Campak, Polio dan Hepatitis B. Jumlah kasus penyakit

menular yang dapat di cegah dengan imunisasi berdasarkan jenis

kelamin per Kecamatan pada tahun 2013, dapat di lihat tabel 19 dan

tabel 20.

1) Difteri

Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheria

dengan gejala-gejala: sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan

menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, lemah,

kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Difteri

dapat dicegah dengan imunisasi DPT . Pada tahun 2013 di Kota

Sibolga tidak ada dijumpai kasus difteri.

2) Pertusis (Batuk rejan)

Pertusi disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis dengan gejala-

gejala: pilek, batuk yang diikuti tarikan napas besar (Whoop)

bahkan sampai muntah. Penyakit pertusis dapat dicegah dengan

imunisasi DPT. Pada tahun 2013 tidak ada ditemukan kasus

Pertusis (batuk rejan) di Kota Sibolga.

=========== ===========

31

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

3) Tetanus

Tetanus adalah suatu toksemania akut yang disebabkan oleh

clostridium tetani dengan gejala-gelaja: kram otot, lemah, sulit

menelan, dan kejang mulut. Melalui imunisasi DPT penyakit ini

dapat dicegah. Pada tahun 2013 tidak ada satu pun kasus tetanus

ditemukan di Kota Sibolga.

4) Tetanus Neonatorum

Pencegahan terhadap terjadinya kasus tetanus neonatorum dapat

dilakukan dengan pertolongan persalinan harus secara hygienis

serta ditunjang dengan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sewaktu ibu

hamil. Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir (Tahun 2010 s/d 2013)

di Kota Sibolga tidak ada dijumpai kasus Tetanus Neonatorum.

5) Campak

Program imunisasi campak merupakan core component dari upaya

reduksi campak yang merupakan bagian dari target global measles

mortality reduction Tahun 2010. Dengan strategi pencapaian

imunisasi rutin campak minimal 90% dan seluruh anak telah

mendapatkan imunisasi campak dosis ke-2 (Second Dose) yang

diikuti dengan pengamatan kasus campak melalui pengumpulan

data aggregat dan case base measles surveillance (CBMS) secara

adekaut, maka diharapkan akan dapat dicapai penurunan kasus

kematian campak di Kota Sibolga.

Pada tahun 2013 kasus campak di Kota Sibolga mengalami

peningkatan kembali menjadi 23 kasus, setelah tahun 2012

mengalimi peningkatan dari tahun 2011 sebanyak 3 kasus menjadi

14 kasus tahun 2012. Jumlah kasus terbanyak dijumpai di wilayah

kecamatan Sibolga Utara sebanyak 17 kasus dan Kecamatan

Sibolga Sambas 6 kasus. Kedua kecamatan yang lainnya tidak

ditemukan kasus campak

Berikut gambaran Jumlah kasus campak dalam kurun waktu

lima tahun terakhir:

=========== ===========

32

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

6

15

3

14

23

0

5

10

15

20

25

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Grafik 3.10 Jumlah Kasus Campak di Kota Sibolga

Tahun 2009 - 2013

Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga

6) Polio (AFP-Accute Flacid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)

Non polio AFP Rate merupakan salah satu indikator untuk

mengukur sensitivitas Surveilans AFP sebagai salah satu strategi

Eradikasi Polio global sesuai standar sertifikasi. Pencapaian Non

polio AFP rate yang tinggi menggambarkan sensivitas penemuan

kasus mirip polio yang telah dilakukan pemeriksaan laboratorium

dengan hasil negative. Disamping itu, pencapaian rate penemuan

Non polio AFP yang tinggi juga merupakan informasi yang

membuktikan bahwa transmisi virus polio liar telah dapat

diputuskan. Pada Tahun 2013 di Kota Sibolga tidak ada dijumpai

kasus penyakit polio AFP.

7) Hepatitis B

Pada tahun 2013 di Kota Sibolga tidak ada dijumpai kasus penyakit

Hepatitis B pada anak-anak yang berusia <15 tahun.

g. Penyakit Potensial KLB/ Wabah

Beberapa penyakit menular berpotensi menimbulkan

kejadian luar biasa (KLB) atau wabah, berikut ini akan disajikan

beberapa penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah.

=========== ===========

33

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

1. Diare

Berdasarkan data bidang P2P dan PL Tahun 2012 jumlah

kasus penyakit Diare mengalami penurunan dari 2.145 orang penderita

pada tahun 2011 menjadi 1.712 orang penderita di tahun 2012. Pada

tahun 2013 kembali mengalami peningkatan menjadi 1.831 orang

penderita diare. Semua penderita diare pada tahun 2013 mendapatkan

penangan oleh tenaga kesehatan. Berikut ini akan disajikan keadaan

jumlah kasus diare yang ditangani di Kota Sibolga dalam kurun waktu

lima tahun terakhir pada tabel 3.11 :

Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Penemuan dan perawatan kasus diare pada tahun 2013

belum dapat menggambarkan keadaan sebenarnya di masyrakat, hal ini

disebabkan karena tidak seluruh penderita diare yang ada

dimasyarakat berobat ke puskesmas dan dilaporkan oleh kader, selain

itu mereka juga berobat ke sarana pelayanan kesehatan lain dan

dimungkinkan juga melakukan pengobatan sendiri dengan

mengkonsumsi obat-obatan bebas dan tradisional yang banyak dijual di

apotek, toko obat, toko obat tradisional, dll. Kasus diare yang ditangani

menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas Kota Sibolga dapat

dilihat pada (tabel 13).

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013

2044

1367

2283

3574

2145

1712 1831

Grafik 3.11 Jumlah Kasus Diare di Kota Sibolga pada

Tahun 2007 s/d 2013

=========== ===========

34

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

2. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Pada Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011

Kota Sibolga masuk ke dalam Daerah Sporadis DBD, selain itu juga

daerah Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara yang dekat dengan Kota

Sibolga juga menjadi daerah Sporadis DBD. Penyakit DBD di Provinsi

Sumatera Utara telah menyebar luas keseluruh daerah dan merupakan

penyakit yang KLB dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif

tinggi.

Berikut ini akan disajikan gambaran angka kesakitan DBD

di Kota Sibolga dalam 9 (Sembilan) tahun terakhir pada grafik 3.12 di

bawah ini.

Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Pada grafik di atas dapat kita lihat bahwa angka kesakitan

kasus DBD di kota Sibolga dalam kurung waktu llima tahun terakhir

mulai dari tahun 2009 s/d 2013 terus mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun. Pada tahun 2013 angka kesakitan DBD di Kota Sibolga

mengalami peningkatan yang sangat tinggi dalam kurun waktu

Sembilan tahun terakhir yang mencapai sebesar 460,6 orang per

100.000 penduduk di Kota Sibolga.

Pada tahun 2013 penyakit DBD paling banyak menyerang

penduduk laki-laki (211 orang) dibandingkan penduduk perempuan

(185 orang). Selain itu juga diperoleh data daerah yang paling banyak

75.00

92.45

39.70

67.64

24.99

72.21

86.78

115.31

460.60

0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 450.00 500.00

Th 2005

Th 2006

Th 2007

Th 2008

Th 2009

Th 2010

Th 2011

Th 2012

Th 2013

Angka Kesakitan…

Grafik 3.12 Angka Kesakitan DBD di Kota Sibolga Pada Tahun 2005 s/d 2013

=========== ===========

35

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

diserang pada Tahun 2013 yaitu daerah Kecamatan Sibolga Selatan

dengan jumlah 141 kasus, sedangkan daerah yang sedikit yaitu

Kecamatan Sibolga Sambas yang jumlahnya 71 kasus. Data jumlah

kasus DBD berdasarkan jenis kelamin per kecamatan di Kota Sibolga

Tahun 2013 dapat dilihat tabel 21.

3. Filariasis

Filariasis dikenal dengan nama penyakit kaki gajah yang

disebabkan oleh berbagai jenis nematoda dari keluarga Filariaoideae.

Istilah filariasis ini hanya digunakan untuk filarial yang hidup dalam

kelenjar limfe. Dikenal 3 (tiga) spesies nematode (cacing) penyebab

filariasis limfatik diantaranya Whucereria Bancrofti, Brugia Malayi dan

Brugia Timori. Penyakit menular melalui gigitan nyamuk yang

mengandung larva infektif, penularan W. bancrofti, paling dominan

adalah melalui gigitan nyamuk Culex quinquefasciatus, Anophles

gambianse, An. Funestus, Aedes polinesiensis, An. Scapularis dan Ae.

Pseudoscutellaris, B. malayi, oleh spesies yang bervariasi dari

Manzonia, Anopheles dan Aedes dan B. timori, oleh An. Barbirostris.

Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang P2P dan PL

dalam kurun waktu 8 (delapan) tahun terakhir tidak ada dijumpai

kasus Filariasis di Kota Sibolga.

4. Rabies

Rabies merupakan penyakit dengan Case Fatility Rate yang

sangat tinggi, sehingga penderita yang terserang Rabies biasanya

meninggal dunia. Kasus Luar Biasa rabies diawali adanya kasus gigitan

hewan penularan rabies yang terinfeksi Virus Rabies dari family

Rhabdoviridae yang merupakan virus berbentuk seperti peluru (bahasa

Yunani : Rhabdo atau bentuk batang). Berdasarkan data yang diperoleh

dari bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

tercatat sebanyak 77 kasus gigitan anjing, 77,92% diantaranya (60

orang) telah diberikan Vaksin Rabies (VAR). Dari seluruh kasus gigitan

anjing tersebut tidak ada dijumpai kematian akibat gigitan tersebut.

=========== ===========

36

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Berdasarkan hasil pemeriksaan specimen hewan yang diketahui positif

mengandung virus rabies sebanyak 3 ekor anjing dan 4 orang tergigit.

Upaya pencegahan timbulnya kasus Rabies yang

mematikan ini pada Tahun 2013 sepenuhnya dilakukan oleh Dinas

Kesehatan Kota Sibolga bekerja sama dengan Dinas Kelautan,

Perikanan dan Peternakan dengan memberikan vaksin Anti Rabies

(VAR) kepada penderita yang tergigit anjing dan vaksinasi kepada

anjing yang ada di Kota Sibolga secara gratis selagi jumlah vaksin

mencukupi.

3.2.2 Penyakit Tidak Menular ( Non Communicable Diseases )

Pengaruh globalisasi di segala bidang, perkembangan

teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku

dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungannya, misalnya

perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan

meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan.

Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi

kontribusi terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin

meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti : Jantung,

Tumor, Diabetes, Hipertensi dan Gagal Ginjal, dsb. Demikian juga

dengan pola penyakit penyebab kematian menunjukkan adanya transisi

epidemiologi, yaitu bergesernya penyebab kematian terutama dari

penyakit infeksi ke penyakit non infeksi ( Degeneratif ).

Berdasarkan data 10 penyakit terbanyak di Kota Sibolga

baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas jenis penyakit tidak

menular masih masuk nominasi jenis penyakit yang terbanyak diderita

penduduk Kota Sibolga. Beberapa jenis penyakit tidak menular yang

banyak diderita diantaranya adalah Hipertensi, Diabetes Melitus,

Dispepsia, Stroke, Jantung Koroner, Bronchitis, gangguan penyakit

system otot dan jaringan pengikat, Alergi Kulit, dsb.

=========== ===========

37

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

3.3 STATUS GIZI MASYARAKAT

Dalam profil ini keadaan status gizi masyarakat Kota

Sibolga akan dijelaskan melalui indikator Berat Badan Lahir Rendah

(BBLR) dan Status gizi Balita.

3.3.1 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berat Badan Lahir Rendah (Kurang dari 2500 gr)

merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap

kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam dua kategori

yaitu: BBLR karena prematur (Usia Kandungan Kurang dari 37 minggu)

atau BBLR karena Intrauterine grawth retardation (IUGR), yaitu bayi

yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara

berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi

buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit Menular Seksual.

Berdasarkan data dari bidang Kesehatan Masyarakat dalam

kurun waktu lima tahun terakhir mulai dari tahun 2009 s/d 2013

mengalami penurunan. Pada tahun 2009 jumlah bayi dengan BBLR

sebanyak 1,73%, tahun 2010 sebanyak 1,65%, tahun 2011 sebanyak

1,07%, dan tahun 2012 sebanyak 0,97% dari seluruh bayi yang lahir

hidup pada tahun yang sama. Pada tahun 2013 persentase bayi BBLR

kembali mengalami penurunan menjadi 0,5%.

Pada tahun 2013 Jumlah BBLR terbanyak terjadi pada bayi

laki-laki (0,7%) dibandingkan bayi perempuan (0,2%) dan Kecamatan

Sibolga Sambas merupakan daerah terbanyak dijumpai kasus BBLR

(1,1%). Kota Sibolga terdapat dua kecamatan yang tidak ditemukan bayi

BBLR yaitu Kecamatan Sibolga Utara dan Kecamatan Sibolga Kota.

3.3.2 Status Gizi Balita

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang

menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara

penilaian status gizi balita adalah dengan anthropometri yang

menggunakan indeks Berat Badan per Umur (BB/Umur). Keadaan

status gizi balita dapat dibedakan menjadi empat kategori yaitu : Gizi

Lebih, Gizi Baik, Gizi Kurang dan Gizi Buruk.

=========== ===========

38

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Pada tahun 2013 jumlah balita yang ditimbang sebanyak

6.375 balita (Laki-laki : 3.256 dan Perempuan : 3.119). Dari seluruh

balita ditimbang dapat diketahui:

a. Status gizi Baik pada balita di Kota Sibolga Tahun 2013 sebanyak

6.066 balita (95,15%) dan paling banyak dapat dijumpai di daerah

Kecamatan Sibolga Utara sebanyak 99,11%. Dari Seluruh Balita

yang mempunyai gizi baik paling banyak terjadi pada balita Laki-laki

sebanyak 3.104 balita (95,33%) dibandingkan dengan balita

Perempuan sebanyak 2.962 (94,97%).

b. Status Gizi Kurang balita di Kota Sibolga Tahun 2013 terjadi pada

303 balita (4,8%) dan banyak terjadi pada anak Perempuan (4,9%)

dibandingkan dengan anak Laki-laki (4,6%). Keadaan status gizi

kurang di Kota Sibolga paling banyak dijumpai di kecamatan Sibolga

Sambas sebanyak 156 balita (9,6%) dan kecamatan yang paling

sedikit dijumpai status gizi kurang berada di kecamatan Sibolga

Utara sebanyak 14 orang (o,9%).

c. Status Gizi Buruk balita di Kota Sibolga Tahun 2013 terjadi pada 6

(enam) balita (0,09%). Dari seluruh Kecamatan yang ada di Kota

Sibolga Kecamatan Sibolga Selatan yang memiliki Status Gizi Buruk

Balita terbanyak di Kota Sibolga yang besarnya 0,06% balita,

sedangkan Kecamatan Sibolga Utara dan Kecamatan Sibolga Kota

tidak ada sama sekali dijumpai balita yang status gizi buruk.

Perbandingan antara balita Perempuan dan Laki-laki yang

mengalami gizi buruk pada tahun 2013 sama sebanding.

Untuk melihat lebih jelas lagi status gizi balita di Kota

Sibolga berdasarkan jenis kelamin per Kecamatan pada Tahun 2012

dapat dilihat pada tabel 47 dan tabel 48.

=========== ===========

39

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Pelaksanaan upaya kesehatan diarahkan untuk mencapai

tujuan pembangunan kesehatan yaitu mewujudkan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya melalui peningkatan

keterjangkauan (Accebility), kemampuan (Affordability), kualitas

(Quality) pelayanan kesehatan sehingga mampu mengantisipasi

perubahan, perkembangan, masalah dan tantangan dalam

pembangunan kesehatan.

4.1 VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

Dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah serta

berbagai kecenderungan pembangunan kesehatan ke depan serta dalam

mencapai sasaran pembangunan kesehatan yang tertuang dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota

Sibolga Tahun 2011-2015, maka telah di tetapkan Visi Dinas Kesehatan

Kesehatan Kota Sibolga yaitu “MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN

BERKEADILAN”.

Masyarakat Sehat yang mandiri dan berkeadilan

merupakan gambaran Penduduk yang hidup dalam lingkungan dan

dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta

memiliki derajat yang setinggi–tingginya. Dalam hal ini Dinas Kesehatan

Kota Sibolga berperan sebagai agent penggerak peranan masyarakat

dalam pembangunan kesehatan melalui pelayanan prima.

B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

=========== ===========

40

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

4.2 MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

Misi merupakan sesuatu yang merupakan tonggak dari

perencanaan yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan Visi yang

telah ditentukan diatas sehingga apa yang menjadi tujuan yang hendak

dicapai dapat terlaksana dengan baik secara obyektif dan rasional.

Untuk mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan Misi Dinas Kesehatan

Kota Sibolga sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemandirian kesehatan masyarakat melalui

pemberdayaan masyarakat termasuk swasta.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin

tersedianya upaya kesehatan yang merata, bermutu, dan

berkeadilan.

3. Meningkatkan ketersediaan dan pemerataan sumber daya

manusia di bidang kesehatan.

4. Menggerakkan Pembangunan berwawasan Kesehatan.

5. Pemantapan kerjasama lintas sektor dan lintas program

bidang kesehatan

6. Meningkatkan Pembiayaan bidang kesehatan termasuk

Pemberian Pelayanan Kesehatan kepada Keluarga Miskin.

7. Mendorong masyarakat untuk ikut dalam Asuransi Kesehatan.

4.3 PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

4.3.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya kesehatan dasar merupakan langkah awal yang

sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat . Dengan memberikan pelayanan kesehatan dasar secara

tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan

masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang

dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagia berikut;

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Peran seorang ibu sangat besar dalam pertumbuhan bayi

dan perkembangan anak. Ibu hamil yang mengalami gangguan

=========== ===========

41

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

kesehatan bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan

hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.

a. Pelayanan Antenatal ( K1 dan K4 )

Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh

tenaga kesehatan profesional (Dokter spesialis obgyn, dokter umum,

bidan dan perawat) seperti pengukuran berat badan dan tekanan darah,

pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi tetanus oxoid (TT) serta

pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya

sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada

kegiatan promotif dan preventif.

Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan

pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu

hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan

kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan

cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah

mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar paling sedikit

dengan empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali pada triwulan

pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga

umur kehamilan. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas

pelayanan keseahatan kepada ibu hamil.

Cakupan K4 dalam 9 (sembilan) tahun terakhir di Kota

Sibolga dapat di lihat pada grafik 4.1 di bawah ini :

82.65

87.0992.55 92.31 92.75 93.24

93.36

80.25

92.65

70

75

80

85

90

95

Tahun

2005

Tahun

2006

Tahun

2007

Tahun

2008

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

2012

Tahun

2013

Grafik 4.1

Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil di Kota Sibolga Tahun 2005-2013

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga

=========== ===========

42

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan kunjungan K4 ibu

hamil di Kota Sibolga dalam kurun waktu 7 tahun terakhir terus

mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, tetapi pada Tahun 2008

mengalami sedikit penurunan dan akhir Tahun 2009 s.d Tahun 2011

sedikit demi sedikit mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 kunjungan

K4 ibu hamil kembali mengalami penurunan menjadi 92,79%. Tahun 2013

kembali mengalami peningkatan kembali menjadi 92,65%. Pencapaian

yang diperoleh pada tahun 2013 masih berada di bawah angka Standart

Pelayanan Minimal tahun 2015 yang besarnya 95%, selain itu juga hasil

capaian ini juga masih dibawah target indikator Kinerja Utama Dinas

Kesehatan Kota Sibolga untuk tahun 2013 yang besarnya 93,80%.

Rendahnya hasil capaian disebabkan karena tingginya angka sasaran ibu

hamil yang diprediksi untuk tahun 2013 sebanyak 1.973 bumil.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga dengan Kompetensi

Kebidanan

Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir

sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan

pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

kompetensi kebidanan. Dalam kurun waktu 9 tahun terakhir, cakupan

persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari tahun

ketahun. Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan Tahun

2005 – Tahun 2012 dapat di lihat pada grafik 4.2 berikut ini:

0

20

40

60

80

100

Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013

83.99 84.6989.75 90.53 90.54 90.59

100

72.56 71.82

Grafik 4.2

Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

dengan Kompetensi Kebidanan Di Kota Sibolga Tahun 2005-2013

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga

=========== ===========

43

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Bila dilihat berdasarkan tabel di atas persentase cakupan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi

kebidanan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dalam kurun

waktu empat tahun terakhir Kota Sibolga sudah memperoleh angka

cakupan pertolongan persalinan di atas Standard Pelayanan Minimal

Nasional yaitu 90%. Pada tahun 2012 pertolongan persalinan ditolong

tenakes mengalami penurunan yang siknifikan menjadi 72,56%. Tahun

2013 kembali mengalami penurunan kembali menjadi 71,82%

Rendahnya realisasi capaian disebabkan karena jumlah ibu bersalin

yang diperkirakan tahun 2013 sebanyak 1.884 orang, sedangkan

jumlah ibu yang melahirkan hanya 1.353 orang dan 531 orang ibu

belum melahirkan. Seluruh ibu hamil yang melahirkan telah

mendapatkan pertolongan tenakes. Data cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan menurut Kecamatan Tahun 2013

disajikan pada lampiran (tabel 29).

c. Rujukan Kasus Risti dan penanganan Komplikasi

Dalam pemberian pelayanan khususnya tenaga Bidan di

Kelurahan dan Puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki resiko

(Risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya

kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu

dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai.

Risti atau komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari

norma, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu

maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi: Hb< 8g %, tekanan

darah tinggi (sistole>140mmHg, diastole>90 mmHg), oedema nyata,

eklamsia, pendarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang

pada usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida,

infeksi berat/sepsis, persalinan premature. Ibu hamil risti yang

mengalami komplikasi dan ditangani tahun 2013 sebanyak 388 orang

(98,33%) dari 395 orang yang diperkirakan mengalami komplikasi.

Realisasi capaian yang diperoleh di atas Standart Pelayanan Minimal

Nasional yang besarnya 80%. Data cakupan ibu hamil risti yang

ditangani menurut Kecamatan dapat disajikan pada lampiran tabel 33.

=========== ===========

44

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Neonatal risti/komplikasi meliputi asfiksia, tetanus

neonatorium, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir<2.5000

gr), sindroma gangguan pernapasan dan kelainan neonatal. Neonatal

Risti/komplikasi yang tertangani adalah neonatal risti/komplikasi yang

mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan terlatih, Dokter dan bidan

di Poskeskel, Puskesmas, Rumah Bersalin dan Rumah Sakit.

Jumlah Neonatal risti tahun 2013 sebanyak 180 (90,63%)

neonatal risti dari 199 neonatal yang diperkirakan risiko tinggi tahun

2013. Tingginya angka neonatal risti disebabkan karena ISPA, DHF,

Asfiksia, Dehidrasi, Kelainan Jantung, BBLR, dll. Seluruh Neonatal risti

(100%) yang terdeteksi telah mendapatkan penanganan dari tenaga

kesehatan.

Angka persentase cakupan neonatal risti yang mendapatkan

penanganan dari tenakes pada Tahun 2013 sudah berada di atas

Standart Pelayanan Minimal Nasional yaitu 80%. Data selengkapnya

menuntut jenis kelamin per Kecamatan dapat di lihat pada lampiran

tabel 33.

d. Kunjungan Neonatus ( KN1 dan KN3 )

Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan

umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya

kesehatan dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut, antara lain

dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan

pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28) minimal 3 kali, Kunjungan

Neonatus 1 dilakukan dalam kurun waktu 6-8 jam setelah bayi lahir,

Kunjungan Neonatus 2 dilakukan pada kurun waktu setelah dilahirkan,

Kunjungan Neonatus 3 dilakukan pada kurun waktu hari ke 8-28

setelah dilahirkan.

Petugas kesehatan dalam melaksanakan pelayanan

neonatus disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi, juga

dilakukan konseling perawatan bayi kepada ibunya. Pelayanan tersebut

meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi,

pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan

infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian

=========== ===========

45

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

imunisasi), pemberian vitamin K, Manajemen Terpadu Balita Muda

(MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan

buku KIA.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Kesehatan

Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga, Cakupan kunjungan

neonatal (KN3) tahun 2013 seluruh bayi yang lahir (76,1%) telah

mendapatkan Pelayanan Neonatus sebanyak 3 kali (KN lengkap). Data

cakupan kunjungan neonatus menurut jenis kelamin per Kecamatan

Tahun 2013 disajikan pada lampiran (tabel 38).

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Keberhasilan program KB biasanya diukur dengan beberapa

indikator, diantaranya proporsi peserta KB Baru menurut metode

kontrasepsi, persentase KB aktif terhadap jumlah Pasangan Usia Subur

(PUS) dan persentase baru Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

Cakupan secara lengkap menurut kecamatan dari

pelayanan KB dapat dilihat pada lampiran tabel 34-36. Berdasarkan

data yang diperoleh dari Badan KB dan PP Kota Sibolga, jumlah peserta

KB baru Tahun 2013 sebanyak 4.308 (35,5%). Hasil pencapaian

cakupan tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012

yang besarnya 4.301 (34,89%).

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir angka cakupan

peserta KB aktif mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,

sedangkan tahun 2012 mengalami penurunan. Pada tahun 2009

cakupan pencapaian : 66,11%, Tahun 2010 menjadi 69,54%, Tahun

2011 mencapai 78,70% dan di akhir tahun 2012 menjadi 69,37%.

Tahun 2013 capaian peserta KB aktif kembali mengalami peningkatan

menjadi 64,6%. Realisasi tahun 2013 belum memenuhi Angka Standard

Pelayanan Minimal Nasional yang besarnya 70% peserta KB aktif.

Berdasarkan jenis alat kontrasepsi KB aktif yang digunakan peserta KB

selama Tahun 2008 – 2013 dapat dilihat pada grafik 4.3 berikut ini :

=========== ===========

46

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Grafik 4.3 Proporsi Jenis Alat Kontrasepsi Yang Digunakan Peserta KB Aktif

Di Kota Sibolga Tahun 2008 – 2013

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

Suntik Pil Implant IUD MOW/MOP Kondom

Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013

Sumber : Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kota Sibolga

Dari grafik 4.3 diatas menunjukkan bahwa selama tahun

2008-2013 alat kontrasepsi yang paling banyak diminati adalah

suntikan KB dan Pil. Rincian proporsi peserta KB aktif menurut jenis

kontrasepsi, kecamatan, dan puskesmas Kota Sibolga Tahun 2013

dapat di lihat pada lampiran (tabel 33 s/d Tabel 35).

3. Pelayanan Imunisasi

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi

kepada bayi umur 0-1 tahun ( BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi

untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD

(Kelas 1 : DT dan Kelas 2-3 : TT), sedangkan imunisasi tambahan

dilakukan atas dasar ditemukan masalah seperti Desa Non Uci,

Potensi/Risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau

kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.

Hasil pelaksanaan program imunisasi berdasarkan data

yang diperoleh dari Bidang P2P dan PL Tahun 2013 akan digambarkan

pada grafik 4.4 dibawah ini:

=========== ===========

47

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Grafik 4.4 Persentase Cakupan Program Imunisasi Rutin BCG, DPT-HB3,

Hepatitis B0, Polio dan Campak di Kota Sibolga Tahun 2013

Sumber : Bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Pencapaian Program imunisasi pada (grafik 4.4)

memperlihatkan beberapa cakupan imunisasi Tahun 2013. Dari data di

atas imunisasi Hepatitis B0 yang pencapaiannya paling kecil

dibandingkan dengan cakupan imunisasi lainnya. Hal ini terjadi karena

masih banyak di praktek bidan yang belum memberikan pelayanan

imunisasi HB0 bagi bayi-bayi yang baru dilahirkan 0-7 hari.

Dari grafik di atas juga dapat dilihat bahwa cakupan

imunisasi yang terbanyak diterima pada bayi perempuan dibandingkan

dengan bayi laki-laki. Untuk melihat cakupan imunisasi berdasarkan

jenis kelamin per kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 42 dan

tabel 43.

Disamping itu, berdasarkan perhitungan pencapaian

program imunisasi untuk rata-rata tingkat Kota Sibolga menunjukkan

tingkat Drop Out (DO) DPT-HB dan Campak (-6,09) masih berada jauh

di atas stadart (<10%), pencapaian hasil ini tidak terlepas dari adanya

kegiatan sweeping dan drop out follow up/ DOFU dengan sasaran bayi

sebelum genap berusia 1 (satu) tahun, sehingga dapat dicapai cakupan

imunisasi dasar yang lengkap sesuai standard yang merata pada setiap

kelurahan. Dengan demikian seluruh kelurahan diharapkan akan dapat

mencapai Universal Child Immunization (UCI) sebagai standar

keberhasilan imunisasi.

0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00

100.00110.00120.00130.00

BCG Polio Campak DPT-HB3 Hepatitis B0

113.75

82.36

107.5

91.40

38.62

121.69

89.24

122.7

96

27.18

LAKI-LAKI PEREMPUAN

=========== ===========

48

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Pencapaian UCI (Universal Child Immunization) merupakan

proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada

sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu

wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya

tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (Herd Immunity) terhadap

penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam

hal ini pemerintah mentargetkan pencapaian UCI pada wilayah

administrasi desa/kelurahan. Sutu desa/kelurahan telah mencapai

Target UCI apabila >80% bayi di desa/kelurahan tersebut sudah

mendapat imunisasi lengkap.

Pada tahun 2011-2012 di Kota Sibolga telah dilaksanakan

sweeping dan DOFU secara maksimal, hal ini dapat terlihat pada

pencapaian UCI di Kota Sibolga yang meningkat menjadi 70,59% tahun

2011 dari 29,41% pada tahun 2010, dan di tahun 2012 cakupan UCI

masih tetap 70,59%. Tahun 2013 capaian UCI Kota Sibolga kembali

mengalami peningkatan kembali menjadi 76,5%. Walaupun angka

capaian UCI masih bertahan di posisi 76,5% pada tahun 2013, angka

capain ini masih berada di bawah standart pelayanan minimal yang

besarnya 100%. Belum tercapainya cakupan UCI 100% di Kota Sibolga

dikarenakan masih adanya masyarakat yang pengetahuannya kurang

dan memegang penuh kepercayaannya bahwa anak/ cucu/

keponakannya akan selalu tetap sehat walaupun tidak disutik sama

sekali, ibu-ibu yang takut anaknya deman setelah disuntik, dan masih

ada ibu-ibu yang lupa membawa anaknya ke posyandu/puskesmas

untuk diimunisasi, selain itu juga masih banyak bayi yang belum

mendapat imunisasi lengkap.

Untuk mencapai angka 100% UCI di Kota Sibolga, maka

perlu ditingkatkan peran aktif tenaga kesehatan dan kader posyandu

balita dalam menghimbau/memberikan pengertian/pengetahuan

kepada masyarakat dengan pendekatan-pendekatan yang lebih

mendalam dan meningkatkan pencapaian sweeping dan DOFU yang

dilakukan ke rumah masyarakat langsung.

=========== ===========

49

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

4.3.2 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

Sesuai dengan kebijakan pembangunan kesehatan di Kota

Sibolga yang dituangkan dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan,

salah satu misi Dinas Kesehatan Kota Sibolga adalah Melindungi

kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan

yang merata, bermutu, dan berkeadilan. Untuk menggambarkan akses

dan mutu pelayanan kesehatan di Kota Sibolga, akan disajikan capaian

beberapa indikator diantaranya: persentase penduduk yang

memanfaatkan Puskesmas dan RS, persentase sarana pelayanan

kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan, persentase RS

yang menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan spesialistik dasar, serta

persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat.

1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah

dan masyarakat serta swasta untuk memelihara, meningkatkan

kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan/memulihkan kesehatan

perorangan. Upaya pelayanan kepada masyarakat dilakukan secara

rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan

ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui

rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan

kesehatan sedang hingga berat.

Berdasarkan data yang diperoleh dari rumah sakit yang ada

di Kota Sibolga, jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap di

seluruh Rumah Sakit di Kota Sibolga adalah 65.065 kunjungan. Bila

kita lihat dari tingkat keberhasilan pelayanan di Rumah Sakit yaitu

tingkat pemakaian sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan, belum

sesuai dengan yang di harapkan. Berdasarkan indikator pemanfaatan

tempat tidur (BOR: Bed Ocoupancyrate) di Rumah Sakit Kota Sibolga

kembali mengalami penurunan menjadi 39% pada tahun 2012

dibandingkan tahun 2012 (49,09%) dan tahun 2011 (56,1%), capaian

yang diperoleh belum mencapai angka ideal yang diharapkan yaitu :

60% - 80%. Angka capaian LOS dan TOI dari seluruh rumah sakit yang

ada di Kota Sibolga besarnya 4 hari rata-rata lama rawatan dan 6 hari

=========== ===========

50

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

rata-rata tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi

berikutnya. Rendahnya hasil capaian BOR, LOS dan TOI dari Rumah

Sakit yang ada di Kota Sibolga dikarenakan pada akhir-akhir tahun

2013 di Kota Sibolga baru berdiri dan baru beroperasi 1 unit rumah

sakit sehingga jumlah kunjugan pasien masih rendah.

2. Sarana kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan

Pada Tahun 2013 sarana kesehatan yang telah mempunyai

kemampuan Laboratorium Kesehatan dapat dirinci sbb : 3 Rumah Sakit

yang ada di Kota Sibolga semuanya dapat memberikan pelayanan

laboratorium begitu juga 4 puskesmas seluruhnya dapat memberikan

pelayanan laboratorium dasar. Pemeriksaan laboratorium merupakan

pelayanan kesehatan penunjang dalam menegakkan diagnosa suatu

penyakit.

3. Rumah Sakit yang menyelenggarakan 4 (empat) Pelayanan Kesehatan Spesialistik Dasar

Yang dimaksud 4 (empat) jenis pelayanan kesehatan

spesialistik dasar adalah : spesialis bedah, spesialis dalam, spesialis

anak dan spesialis kebidanan dan kandungan. Empat spesialis dasar ini

merupakan persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh RSU kelas

C. Sementara untuk RSU Kelas A dan B disamping memenuhi syarat

tersebut, harus juga menyelenggarakan pelayanan spesialistik lainnya.

Untuk mendukung pelayanan keempat spesialistik dasar tersebut

disyaratkan tiga pelayanan penunjang yaitu: radiologi, anestesi dan

patologi klinik.

Sampai akhir Tahun 2012, terdapat satu RSU di Kota

Sibolga yang mempunyai 4 pelayanan kesehatan spesialistik dasar dari

tiga RSU yang ada di Kota Sibolga. Rumah Sakit Dr.F.L. Tobing Kota

Sibolga merupakan rumah sakit Tipe B yang merupakan tempat

rujukan dari beberapa daerah yang berada di sekitar Kota Sibolga.

=========== ===========

51

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

4. Ketersediaan Obat sesuai Kebutuhan

Pencapaian ketersediaan obat esensial, obat generik dan

penulisan obat generik di Kota Sibolga sampai dengan akhir Tahun

2013 terangkum pada table berikut ini :

Tabel 4.1

Capaian Ketersedian Obat Sesuai Kebutuhan di Kota Sibolga Tahun 2009-2013

No.

Indikator Program

Target 2011-2015

Hasil

2009 2010 2011 2012 2013

1. Ketersedian Obat Sesuai Kebutuhan

100 % 60% 70% 85% 87% 92%

2. Pengadaan Obat Essensial

100% 85% 90% 93% 95% 95%

3. Pengadaan Obat Generik

100% 100% 100% 100% 100% 100%

4. Persentase Penulisan Obat Generik

100% 80% 85% 90% 95% 95%

Sumber data: Bidang Farmasi dan Alat Kesehatan

Dari Tahun 2009 ke Tahun 2013 terlihat bahwa terjadi

peningkatan persentase pengadaan obat esensial dari 85% menjadi

95%. Angka ini belum mencapai target 2011 - 2015, tapi dari tahun ke

tahun mengalami peningkatan dan belum dapat mencapai target yang

telah ditetapkan.

Sedangkan pengadaan obat generik mulai dari tahun 2009

s/d 2013 telah tercapai 100% dalam pemberian pelayanan kesehatan

di seluruh puskesmas di Kota Sibolga.

5. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi

Masyarakat Miskin ( JPKMM/ JAMKESMAS)

Mulai Tahun 2008 program ASKESKIN berganti nama

menjadi JAMKESMAS (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat)

dan tahun 2014 berganti menjadi JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).

Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam bidang

=========== ===========

52

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

kesehatan untuk membantu masyarakat miskin mendapatkan

pelayanan kesehatan secara gratis. Tujuan program ini adalah untuk

meningkatkan eksebilitas masyarakat miskin untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan.

Jumlah masyarakat miskin di Kota Sibolga tahun 2012

sebanyak 36.507 orang, seluruh masyarakat ini tidak dapat terkafer

menjadi peserta Jamkesmas. Jumlah masyarakat miskin dan yang

terdaftar menjadi peserta Jamkesmas sebanyak 30.257 orang, selain

Jamkesmas Kota Sibolga juga memiliki Jamkesda yang dapat

menampung masyarakat yang tidak terkafer di Jamkesmas sebanyak

6.250 orang. Program pemeliharaan kesehatan bukan hanya

masyarakat miskin, tetapi juga masyarakat dalam kategori abu – abu

yaitu mereka yang jatuh miskin akibat sakit.

Pada tahun 2009 sampai sekarang Kota Sibolga telah

melaksanakan program pelayanan kesehatan dasar gratis dengan

mencakup seluruh masyarakat di Kota Sibolga melalui APBD Kota

Sibolga setiap tahunnya.

4.3.3 PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

Kota Sibolga menghadapi beban ganda dalam

pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya beberapa penyakit

menular, dipihak lain penyakit tidak menular (Degenerative) sudah

menunjukkan eksistensinya ditambah lagi dengan munculnya penyakit-

penyakit menular baru. Program pencegahan dan pemberantasan

penyakit bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan

kecacatan dari penyakit menular dan mencegah penyebaran serta

mengurangi dampak sosial akibat penyakit sehingga tidak menjadi

masalah kesehatan. Berikut ini akan diuraikan secara singkat berbagai

upaya yang telah dilakukan di kota Sibolga:

1. Pengendalian Penyakit Polio

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah

dilakukan dengan gerakan imunisasi polio serta ditindak lanjuti

dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus

=========== ===========

53

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Acute Flaccid Paralisys (AFP) kelompok umur <15 tahun hingga dalam

kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio

liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan specimen

tinja dari kasus AFP yang ditemukan. Penemuan kasus AFP

dilaksanakan melalui surveilans berbasis rumah sakit dan berbasis

masyarakat.

Kota Sibolga sesuai dengan program nasional telah

melaksanakan kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yaitu pemberian

vaksin polio pada anak<5 tahun selama lima tahun berturut-turut.

Keberhasilan dari pelaksanaan imunisasi tambahan ini harus dibarengi

dengan tidak ditemukannya kasus pada orang anak berusia 15 tahun

setiap tahunnya.

Dari hasil cakupan imunisasi polio tambahan yang

diperoleh ini diharapkan dapat membentuk herd immunity dan sebagian

besar populasi rentan di wilayah Kota Sibolga memiliki imunitas

humoral dan secara temporer imunitas intestinal terhadap serangan

virus polio liar impor yang kemungkinan masih dapat terjadi.

2. Pengendalian TB Paru

Upaya pencegahan dan pemberantasan TB Paru dilakukan

dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatmen Shortcourse) atau

pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas

Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita

dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang

ditindaklanjuti dengan pengobatan dengan sistem paket mangacu

kepada berat badan pasien.

Strategi pengendalian penyakit tuberculosis dilaksanakan

dengan melibatkan semua unit pelayanan kesehatan baik Puskesmas,

Rumah Sakit, Pustu, Balai pengobatan dan Dokter Praktek Swasta/DPS

melaksanakan DOTS dalam penanggulangan TBC.

Indikator untuk menilai keberhasilan upaya pengendalian

tuberculosis diukur dengan melihat cakupan penemuan penderita CDR

(Case Detection Rate), di Kota Sibolga persentase penemuan TB Paru

dari suspek yang ada Tahun 2013 sebesar 13,07% dan tahun 2012

=========== ===========

54

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

cakupan penemuan penderita (CDR) TB Paru dari jumlah perkiraan

penderita TB Paru sebanyak 10,44%. Angka Kesekitan TB Paru tahun

2013 sebanyak 133,75%.

Tingkat kesembuhan penderita dinyatakan sembuh apabila

dari hasil pemeriksaan dahak ditemukan hasilnya negatif dalam kurun

waktu 2 kali berturut turut dan salah salah satu dari pemeriksaan

dilakukan pada akhir pengobatan. Pada Tahun 2013 Angka

Kesembuhan (Succes Rate) mengalami peningkatan menjadi 89,57% bila

dibandingkan tahun 2012 Angka Kesembuhan (Succes Rate) sebesar

51,05%. Angka kesembuhan yang dicapai telah beradas di atas target

nasional yaitu sebesar >85%. Data angka kesembuhan berdasarkan

jenis kelamin per Kecamatan di Kota Sibolga dapat dilihat pada

lampiran (tabel 7).

3. Pengendalian Penyakit ISPA

Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit Infeksi

Saluran Pernapasan Akut (ISPA) lebih difokuskan pada upaya

penemuan secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat

terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan. Upaya ini

dikembangkan melalui suatu Manajemen Terpadu Dalam Penanganan

Balita Sakit ( MTBS ). Melalui pendekatan MTBS semua penderita ISPA

langsung ditangani di unit yang menemukan, namun bila kondisi balita

sudah berada dalam Pneumonia berat sedangkan peralatan tidak

mencukupi maka penderita langsung dirujuk ke fasilitas pelayanan

yang lebih lengkap.

Pada tahun 2011 penemuan balita yang menderita

Pneumonia sebanyak 37 orang (2,68%) dan tahun 2012 mengalami

peningkatan menjadi 93 orang (9,98%). Tahun 2013 jumlah balita yang

menderita Pneumonia mengalami penurunan menjadi 62 orang (6,3%).

Data jumlah penderita penyakit ISPA dan penangananannya

berdasarkan jenis kelamin per kecamatan di Kota Sibolga Tahun 2013

dapat di lihat pada lampiran tabel 10.

=========== ===========

55

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

4. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS

Penanggulangan penyakit HIV/AIDS dan Penyakit Menular

Seksual (PMS) dilaksanakan secara terintegrasi dan dikoordinir oleh

bidang P2P dan PL Dinas Kesehatan Kota Sibolga. Kegiatan

penanggulangan HIV/AIDS dan PMS diarahkan untuk melakukan

upaya pokok berupa pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan

serta kegiatan penunjang yang di butuhkan.

Kegiatan pencegahan penyakit, antara lain diarahkan untuk

meningkatkan gaya hidup sehat melalui penyelenggaraan KIE, Life Skill

Education, pendidikan kelompok sebaya, konseling, peningkatan

penggunaan kondom pada perilaku seksual rawan tertular dan

menularkan HIV dan PMS, pengurangan dampak buruk (Harm

Reduction) pada pengguna napza suntik, penatalaksanaan IMS pada

kegiatan Klinis IMS, pemeriksaan berkala, pengobatan dengan

pendekatan sindrom dan etiologi, skrining pengamanan darah donor,

kewaspadaan universal pada setiap kegiatan medis dan pencegahan

penularan dari ibu HIV kepada anaknya.

Upaya penaggulangan HIV/ AIDS disamping ditujukan

kepada penanganan penderita yang ditemukan, juga diarahkan pada

upaya pencegahan melalui penderita secara dini yang dilanjutkan

dengan kegiatan konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan

melalui skrining HIV/ AIDS terhadap darah donor, pemetaan populasi

beresiko tinggi, pemantauan pada kelompok beresiko tinggi (Sero

Surveilans) pada penderita penyakit Menular Seksual (PMS) seperti

Penjaja Komersial (PSK), Waria/Gay, penyalahgunaan obat dan

suntikan (IDUS), penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) atau sesekali

dilakukan penelitian pada kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah

tangga dan sebagainya.

Sedangkan kegiatan pelayanan kepada ODHA di Kota

Sibolga belum memiliki bagian khusus yang menangani penyakit

HIV/AIDS. Untuk itu penderita yang dinyatakan hasil laboratoriumnya

terindikasi HIV AIDS dirujuk ke Rumah Sakit Provinsi untuk dilakukan

voluntary counseling & testing (VTC), hotlin servis, pemberian Anti Retro

=========== ===========

56

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Viral Therapy (ART) tehadap pengidap Virus HIV, pengobatan infeksi

opportunistic, pelayanan gizi ODHA, pengobatan paliatif, perawatan

ODHA, laboratorium di RS/klinik VCT dan program untuk melakukan

perawatan penderita di rumah (Home Base Care) serta manajemen

kasus (case management).

Upaya pengendalian HIV/AIDS dilakukan secara

terintegrasi dengan melibatkan lintas program di jajaran kesehatan,

lintas sektor dan pihak terkait lainnya termasuk organisasi sosial

masyarakat (LSM), dengan harapan pelaksanaan program pengendalian

HIV/AIDS akan mampu berjalan efektif dalam upaya membatasi laju

penyebaran infeksi HIV/AIDS.

5 Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD )

Upaya pemberantasan demam berdarah dapat dibagi

dalam tiga kegiatan yaitu : 1) Peningkatan kegiatan surveilans penyakit

dan surveilans vector, 2) Diagnosis dini dan pengobatan dini, 3)

Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD.

Upaya pemberantasan DBD dititikberatkan pada penggerakan potensi

masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang

nyamuk (PSN) melalui 3 M plus ( menguras, menutup dan mengubur)

plus menabur larvasida, penggerakan juru pemantau jentik nyamuk

(jumantik) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah

tangga. Angka Bebas Jentik (AJB) digunakan sebagai tolok ukur upaya

pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi

masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan

pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat

merupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Upaya yang telah

dilakukan oleh dinas Kesehatan Kota Sibolga adalah antara lain :

Pertemuan Jumantik PSN DBD

Fogging fokus bagi kasus yang terjadi di Kelurahan/Kecamatan

di Kota Sibolga

Fumigasi

Pendistribusian bubuk abate ke seluruh masyarakat melalui

puskesmas-puskesmas Kota Sibolga

=========== ===========

57

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Pemberitahuan tentang kewaspadaan dini setiap peningkatan

kasus penyakit (KLB) kepada puskesmas-puskesmas Kota

Sibolga

Himbauan tentang pencegahan DBD kepada masyarakat melalui

running text dan radio.

6 Pengendalian Penyakit Malaria

Ada dua model pendekatan dalam upaya penegakan

diagnosa penderita malaria, yaitu untuk wilayah Jawa-Bali dilakukan

secara aktif (Acitve Case Detection) oleh Juru Malaria Desa dengan

mendatangi warga yang mengeluh gejala klinis malaria, sedangkan

untuk wilayah luar Jawa-Bali, dilakukan secara pasif dengan

menunggu pasien datang berobat kepelayanan kesehatan. Upaya hanya

diberikan kepada penderita klinis atau penderita dengan konfirmasi

laboratorium namun juga diberikan pada kelompok tertentu untuk

tujuan profilaksis. Annual malaria Incidence (AMI) di Kota Sibolga

dalam 7 (enam) tahun terakhir dapat dilihat pada (grafik 3.6).

Adapun pola penanganan malaria yang dilakukan oleh

Dinas Kesehatan Kota Sibolga antara lain : peningkatan kerjasama

lintas program dan sektoral, penambahan jumlah peralatan (spray can),

penerapan metode pengobatan malaria baru, peningkatan frekuensi

penyuluhan kesehatan masyarakat, menyampaikan informasi kepada

sarana-sarana kesehatan tentang perlunya pencatatan/pengiriman

pelaporan kasus Dinas Kesehatan Kota Sibolga dalam upaya

pencegahan & penanggulangan lebih awal dan peningkatan peran serta

masyarakat serta perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan.

7 Pengendalian Penyakit Kusta

Pelaksanaan upaya pengendalian Kusta di wilayah Kota

sibolga diperkuat dengan senantiasa meningkatkan kemampuan

manajemen teknis. Dalam hal ini sebagian besar pengelola program

sudah mendapatkan pelatihan P2 kusta. Pelatihan diperlukan bagi

petugas baru dan refresing bagi petugas yang sudah lama bekerja.

Pembentukan Puskesmas Rujukan Kusta perlu dibentuk untuk

=========== ===========

58

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

memperkuat program pada daerah low endemic, dengan pengenalan

tanda-tanda kusta bagi petugas kesehatan lain di puskesmas disamping

upaya penyebaran informasi kusta ke masyarakat melalui berbagai

media informasi baik media elektronik dan cetak serta penyuluhan

langsung ke masyarakat perlu kiranya terus dilakukan.

Disadari bahwa dari keberhasilan dalam mencapai eliminasi

kusta tersebut, diperkirakan masih terdapat penderita kusta yang

belum ditemukan akibat penderita yang tersembunyi atau memang

penderita yang tersembunyi karena phobia. Bagi para pengambil

kebijakan, dan petugas kesehatan di unit pelayanan kesehatan (UKP)

maupun masyarakat perlu diingatkan bahwa di Kota Sibolga masih

mempunyai kantong-kantong penyakit kusta yang perlu mendapat

penanganan.

Berikut ini beberapa upaya yang telah dilaksanakan pada

Tahun 2013 dalam rangka memperkuat pelaksanaan program P2 Kusta

di Kota Sibolga antara lain melaksanakan pertemuan sehari dengan

petugas kusta (Puskesmas, Pustu dan Bidan Kelurahan Kota Sibolga

untuk sosialisasi tanda-tanda kusta dalam upaya penemuan penderita

kusta sedini mungkin), melaksanakan pemeriksaan kontak serumah,

upaya pencegahan kecacatan dan perawatan sejak dini dari kasus yang

di temukan, pemberian obat gratis kepada penderita secara teratur.

8. Pengendalian Penyakit Rabies

Untuk dapat melakukan upaya pencegahan dan

penanggulangan rabies maka perlu diketahui perkembangan jumlah

kasus gigitan hewan penular rabies, upaya vaksinasi baik pada hewan

maupun manusia yang digigit hewan suspek rabies, kasus lysa dan

faktor resiko yang menyebabkan penyakit rabies berkembang di

masyarakat.

Dapat diketahui fluktuasi jumlah kasus gigitan anjing per

tahun dan pencegahan dengan pemberian vaksinanti rabies (VAR)

secara gratis pada penderita yang merupakan penduduk Kota Sibolga,

upaya pemberian VAR telah dilakukan secara selektif, hingga tidak

=========== ===========

59

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

seluruh kasus gigitan anjing di berikan VAR. Pemberian VAR hanya

diprioritaskan terhadap kasus gigitan anjing yang sifatnya cluster

(mengelompok) dan kasus yang digigit hewan yang diperkiran positif

mengidap virus rabies baik secara klinis maupun hasil pemeriksaan

spesimen hewan dan penyuluhan bagi masyarakat.

4.3.4 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada dasarnya bertujuan

untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Di Kota

Sibolga upaya yang telah dilakukan meliputi :

1. Pemberian Kapsul Vitamin A

Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang di

butuhkan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan

tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Kekurangan vitamin A dalam

jangka waktu yang lama akan mengakibatkan terjadinya gangguan pada

mata, dan bila anak tidak segera mendapatkan Vitamin A bisa

menimbulkan kebutaan.

Dalam rangka penanggulangan masalah gizi khususnya

sasaran yang mengalami kurang Vitamin A terutama bayi dan balita,

dan ibu nifas telah dilakukan distribusi kapsul Vitamin A dosis tinggi

kepada bayi, balita, ibu nifas yang diberikan sebanyak 2 kali dalam

setahun.

Tahun 2013 cakupan realisasi pemberian Vitamin A

sebanyak 7.109 orang balita (107,55%) yang terdiri dari bayi 6-11 bulan

sebanyak 1.469 orang (110,95%) dan anak balita 12-59 bulan sebanyak

5.644 orang (106,77%). Untuk lebih jelas data cakupan pemberian

vitamin A pada Bayi, anak balita menurut jenis kelamin dapat dilihat

pada lampiran tabel 44.

2. Pemberian Tablet Besi

Pelayanan Pemberian Tablet Besi yang dimaksudkan untuk

mangatasi kasus Anemia serta meminimalisir dampak buruk akibat

kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Cakupan

=========== ===========

60

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Pencapaian pemberian tablet Fe-1 dan Fe-3 Tahun 2012 (74,73%)

mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2011 (93,80%). Tahun

2013 capaian pemberian Fe-1 dan Fe-3 sedikit berbeda dengan dua

tahun terakhir yaitu: Jumlah pemberian Fe-1 sebanyak 1.546 bumil

(78,36%) dan Jumlah pemberian Fe-3 sebanyak 1.335 bumil (67,66%).

Untuk melihat data ibu hamil yang mendapatkan Fe-1 dan Fe-3 per

kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 32.

3. Cakupan ASI Eksklusif

Persentase pemberian ASI Eksklusif pada bayi Tahun 2011

mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2010 yang

pencapaiannya masih 50,30% bayi dan tahun 2011 pencapaiannya

sebesar 65,87%. Pada tahun 2012 pemberian ASI Eksklusif mengalami

penurunan kembali menjadi 44,03% bayi. Tahun 2013 cakupan ASI

Eksklusif kembali mengalami penurunan menjadi 35,3%. Rendahnya

cakupan ASI Eksklusif di Kota Sibolga banyak penyebabnya

diantaranya: banyak ibu-ibu yang menjadi wanita karier (pekerja)

mengakibatkan belum 6 bulan anak full mendapatkan ASI Esklusif

telah mendapat makanan pendamping susu formula, kurangnya

produksi ASI untuk kebutuhan bayi sehingga banyak keluarga yang

memberikan susu formula/bubur menambah kebutuhan bayi tersebut,

masih adanya keluarga yang tabu/tidak percaya manfaat ASI, ada ibu-

ibu yang takut kalau dengan memberikan ASI payudaranya kendor dan

bodinya melar, dan lain-lain. Data jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif

menurut jenis kelami, kecamatan dan puskesmas Kota Sibolga dapat

dilihat pada lampiran tabel 39.

4. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Pelaksanaan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

di Kota Sibolga baru terlaksana selama 2 (dua) tahun terakhir ini

melalui anggaran APBD Kota Sibolga. Pemberian Makanan Pendamping

ASI di Kota Sibolga tidak tertutup kemungkinan hanya untuk anak-

anak dari keluarga miskin, melainkan seluruh balita di Kota Sibolga

=========== ===========

61

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang dan layak untuk

mendapkannya.

Pada tahun 2011 Pemberian Makanan Pendamping ASI

(MP-ASI) dapat terlaksana walaupun jumlahnya terbatas hanya 72

paket MP-ASI untuk 72 orang anak (6-23 bulan) yang mengalami gizi

buruk dan gizi kurang. Pada tahun 2012 mengalami penambahan kuota

menjadi 515 balita yang gizi buruk dan gizi kurang. Tahun 2013

kembali mengalami penambahan kuota menjadi 553 balita yang gizi

buruk dan gizi kurang. Selain makanan tambahan untuk balita, Kota

Sibolga juga memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil yang

mengalami kekurangan Energi dan Protein sebanyak 99 orang.

=========== ===========

62

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan

dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan

pembiayaan kesehatan.

5.1 SARANA KESEHATAN

Pada bagian ini akan di uraikan tentang sarana kesehatan

diantaranya Puskesmas, Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan

Bersumber Daya Masyarakat (UKBM).

5.1.1 Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

Pelayanan kesehatan di Puskesmas diupayakan terus

meningkat dari tahun ke tahun sehingga diharapkan pelayanan

kesehatan dapat terjangkau oleh masyarakat dan merata sampai ke

seluruh kalangan masyarakat. Selain peningkatan kualitas pelayanan

bagi masyarakat di setiap puskesmas, peningkatan status puskesmas

juga dilakukan, yaitu peningkatan status puskesmas Sambas yang

menerima Sertifikat ISO 9001: 2008 pada tahun 2010.

Persebaran Puskesmas di Kota Sibolga sudah cukup

merata. Setiap Kecamatan sudah memiliki paling sedikit 1 (satu)

puskesmas. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Sibolga

(85.981 jiwa), maka 1 (satu) Puskesmas melayani 21.496 jiwa, bila

dibandingkan dengan Standar Nasional (ISO:2010), 1 (satu) Puskesmas

melayani 30.000 jiwa, berarti pemerintah Kota Sibolga telah mampu

menyediakan sarana kesehatan khususnya puskesmas mencapai

standard nasional tersebut.

B A B V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

=========== ===========

63

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Berdasarkan, jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat

Inap di seluruh Puskesmas di Kota Sibolga adalah (47.596) kunjungan,

bila diperkirakan tahun 2012 rata-rata penduduk yang memanfaatkan

puskesmas adalah (55,35%). Bila dibandingkan dengan target nasional

(ISO:2010) yaitu (15%), maka Kota Sibolga telah melampaui target. Bila

dibandingkan dengan persentase pada tahun 2012 (48,52%), terjadi

peningkatan terhadap pemanfaatan puskesmas oleh penduduk Kota

Sibolga.

Untuk lebih mendekat keterjangkauan masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan, dilaksanakan pelayanan kesehatan di

puskesmas pembantu yang tersebar di wilayah kerja puskesmas induk.

Pada Tahun 2013, jumlah Puskesmas Pembantu di Kota Sibolga

sebanyak 14 unit (sama dengan tahun 2011). Bila dibandingkan dengan

jumlah Puskesmas induk, maka jumlah puskesmas pembantu 3,5 kali

lebih banyak. Ini bukan berarti bahwa masing-masing Puskesmas

Induk mempunyai 4 puskesmas pembantu karena ada puskemas induk

yang hanya memiliki 2 unit puskesmas pembantu di wilayah kerjanya,

sementara di lain tempat, ada puskesmas induk yang mempunyai lebih

dari empat puskesmas pembantu.

5.1.2 Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan.

Indikator yang di gunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah

sakit antara lain dengan angka pemanfaatan tempat tidur (BOR), lama

pasien dirawat LOS), dan interval pemakaian tempat tidur (TOI). Jika

dilihat tabel 55 (lampiran profil), rumah sakit Dr. FL. Tobing merupakan

rumah sakit tipe B dengan angka BOR 52,1%, LOS 4 hari dan TOI 4

hari untuk tahun 2013, sedangkan Rumah Sakit TNI AD Dankesyah

angka BOR 15,7%, LOS 3 hari dan TOI 18 hari tahun 2013. Akhir

Tahun 2013 di Kota Sibolga baru beroperasi rumah sakit umum baru

yaitu: Rumah Sakit Metha Medika dengan angka BOR 15,7%, LOS 3

hari dan TOI 18 hari.

=========== ===========

64

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

5.1.3 Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Dalam pelaksanaan kegiatan pambangunan kesehatan,

perlu dilibatkan peran serta masyarakat sebagai objek sekaligus Subjek

pembangunan kesehatan tersebut. Berbagai upaya dapat dilakukan

dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di

masyarakat baik itu penggalangan dana, pemanfaatan sumber daya

manusia, pemanfaatan sumber daya alam termasuk teknologi tepat

guna dalam bidang kesehatan.

Dalam profil Kesehatan ini dapat digambarkan dari upaya

kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) adalah kegiatan

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Poskesehatan Kelurahan dan

Kelurahan Siaga.

Posyandu adalah salah satu upaya kesehatan bersumber

daya masyakat yang menyelenggarakan minimal 5 (lima) Program

Prioritas, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB),

Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Kegiatan

posyandu ini disamping menggambarkan tingkat kemandirian dan

peran serta masyarakat juga menggambarkan kepedulian (perilaku)

masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan.

Oleh karena itu dalam penyelenggaraan kegiatan masyarakat yang

berperan aktif, sementara petugas kesehatan dan aparat kelurahan

diharapakan hanya sebagai fasilitator dan pelaksana kegiatan

kesehatan/medis.

Untuk memantau perkembangannya posyandu

dikelompokkan ke dalam 4 (empat) strata yaitu : Pratama, Madya,

Purnama, dan Mandiri. Ada empat kriteria penggolongan posyandu

tersebut yaitu : jumlah kader, frekuensi kegiatan selama setahun,

pencapaian kegiatan, dan adanya program tambahan selain program

dasar.

Posyandu Pratama adalah posyandu yang kegiatan

pelayanan balum rutin dan jumlah kader masih terbatas. Posyandu

Madya adalah Posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibandingkan

posyandu pratama dan jumlah kader 5 orang. Posyandu Purnama

=========== ===========

65

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

adalah Posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,

rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5

program utamanya yaitu KIA, KB, Gizi, Imunisasi, dan penanggulangan

diare lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan. Posyandu

Mandiri (strata tertinggi) adalah apabila jumlah kadernya 5 orang dan

aktif, frekuensi kegiatan 12 kali/pertahun (ada kegiatan pada setiap

bulannya), cakupan lima program dasar lebih >50%, ada program

tambahan dan ada dana sehat/dana bersumber dari swadaya

masyarakat.

Posyandu di Kota Sibolga terbagi menjadi dua yaitu :

Posyandu Balita sebanyak 95 unit dan Posyandu Lansia sebanyak 76

unit. Berikut ini akan disajikan perkembangan posyandu di Kota

Sibolga berdasarkan stratanya:

Tabel 5.1 Jumlah Posyandu Balita Menurut Strata

di Kota Sibolga Tahun 2009-2013

Strata

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Jumlah

% Jumlah

% Jumlah

% Jumlah

% Jumlah

%

Posyandu Pratama 14 14,89 0 0 0 0 0 0 0 0

Posyandu Madya 37 39,36 63 67,02 53 55,79 52 54,74 41 43,16

Posyandu Purnama

39 42,49 27 27,66 37 38,95 39 41,05 51 53,68

Posyandu Mandiri 4 4,26 5 5,32 5 5,26 4 4,21 3 3,16

Jumlah 94 100 95 100 95 100 95 100 95 100

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa Tahun 2011 dan 2012

terdapat peningkatan kualifikasi posyandu balita dari kualifikasi Madya

menjadi Purnama sebanyak 2 posyandu yaitu: dari 37 posyandu

Purnama di tahun 2011 menjadi 39 posyandu tahun 2012. Tahun 2013

jumlah posyandu purnama kembali meningkat menjadi 51 posyandu.

Hal ini berbeda dengan keadaan posyandu mandiri yang

dalam kurung waktu 3 tahun terakhir mengalami penurunan menjadi 3

posyandu pada tahun 2013. Rendahnya capaian kualifikasi posyandu

=========== ===========

66

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

mandiri di karenakan sering sekali terjadi pertukaran kader dan jumlah

balita di Kota Sibolga mengalami penurunan.

Selain posyandu balita di Kota Sibolga juga memiliki

Posyandu Lansia yang tersebar di seluruh kelurahan di Kota Sibolga,

ada pun Data Posyandu Lansia untu tahun 2012 dapat dilihat pada

tabel 5.2 di bawah ini :

Tabel 5.2

Jumlah Posyandu Lansia Menurut Strata di Kota Sibolga Tahun 2012-2013

Strata

Tahun 2012 Tahun 2013

Jumlah % Jumlah %

Posyandu Pratama 1 1,32 0 0

Posyandu Madya 46 60,53 47 61,04

Posyandu Purnama 21 27,63 20 25,97

Posyandu Mandiri 8 10,52 10 12,99

Jumlah 76 100 77 100

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Poskeskel (Pos Kesehatan Kelurahan) adalah salah satu

peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dimana petugas

kesehatan dan masyarakat melalui kader kesehatan, bekerjasama

mengelola masalah kesehatan dan menanggulanginya dengan

memanfaatkan potensi yang ada, sebelum dirujuk ke tingkat yang lebih

tinggi.

Poskeskel menjadi salah satu kriteria untuk menetapkan

desa siaga. Setiap desa siaga diharuskan mempunyai minimal 1

poskeskel di wilayahnya. Tenaga poskeskel tersebut terdiri minimal 1

(satu) bidan dan 2 (dua) orang kader. Pada tahun 2013 jumlah

poskeskel di Kota Sibogla 17 unit, tetapi poskeskel yang memiliki

tempat sarana pelayanan kesehatan sendiri (tidak menumpang di

rumah penduduk) hanya 4 (empat) unit yang lainnya masih

menumpang di rumah masyarakat.

=========== ===========

67

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Kelurahan Siaga adalah Kelurahan yang penduduknya

memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk

mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan

kegawat daruratan kesehatan secara mandiri. Jumlah kelurahan siaga

di Kota Sibolga tahun 2013 sebanyak 17 kelurahan siaga yang

seluruhnya merupakan desa siaga aktif.

5.2 TENAGA KESEHATAN

Tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor yang sangat

penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelayanan

kesehatan yang berkualitas harus didukung oleh sumber daya manusia

yang berkualitas di samping ketersediaan sumber daya yang lain. Hal

yang penting diperhatikan dalam pengadan sumber daya manusia

adalah jumlah, jenis, persebaran/distribusi tenaga kesehatan dan

rasionya terhadap jumlah penduduk.

5.2.1 Persebaran SDM Kesehatan

Berdasarkan data Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian

Dinas Kesehatan Kota Sibolga, sampai akhir tahun 2013, tenaga

kesehatan yang bekerja di institusi pelayanan kesehatan pemerintah

dan swasta (Dinkes, Puskesmas, UPTD, RSU Kota Sibolga, RS

Rumkitban) sebanyak 745 Orang dengan proporsi terbesar pada Sarana

kesehatan yang berada di dalam naungan Dinas Kesehatan Kota Sibolga

(termasuk pustu dan poskeskel) yaitu 50,93%, diikuti dengan Rumah

Sakit (Dr.FL. Tobing, Rumkitban, Rumah Bersalin dan Balai

Pengobatan) sebanyak 49,07%.

Untuk mengetahui jenis ketenagaan dan rasionya terhadap

jumlah penduduk, berikut ini akan disajikan jumlah kesehatan

menurut masing-masing disiplin ilmu dan profesi di Kota Sibolga pada

tahun 2008-2012.

=========== ===========

68

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Tabel 5.3 Jumlah Tenaga Kesehatan dan Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000

penduduk di Kota Sibolga Tahun 2009 dan 2013

No.

Jenis Tenaga

Jumlah Tenaga Rasio per 100.000 penduduk

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

1. Dokter Spesialis 9 16 10 10 19 9,37 18,94 11,73 11,65 22,1

2. Dokter Umum 33 32 39 42 49 34,36 37,88 45,74 46,59 56,99

3. Dokter Gigi 10 10 16 15 16 10,41 11,84 18,76 17,47 18,61

4. Perawat 204 217 251 258 186 212,42 256,86 294,36 281 215,16

5. Bidan 123 135 169 186 131 128,08 159,80 198,19 205 152,36

6. Apoteker 4 8 9 8 8 4,17 9,47 10,55 9,32 9,3

7. Asisten Apoteker 11 11 11 14 11 11,45 13,02 12,9 16,31 12,8

8. Sarjana Kesmas 21 25 23 34 30 21,87 29,59 26,97 27,96 34,89

9. Sanitarian (D3) 11 13 13 11 8 2,08 15,39 15,25 12,81 9,30

10. Gizi (D3-D4) 6 11 12 12 11 6,25 13,02 14,07 13 12,79

11. Keterapian Fisik 5 5 7 6 8 5,21 5,92 8,21 6,99 9,30

12. Keteknisan Medis

29 28 29 28 31 30,20 33,14 34,01 27,96 36,05

Sumber : Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Sibolga

Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa secara umum pada

tahun 2013 seluruh jumlah tenaga kesehatan di Kota Sibolga

mengalami peningkatan, walaupun ada yang tetap dan berkurang.

Rasio tenaga kesehatan terhadap 100.000 penduduk Kota

Sibolga pada Tahun 2013 mengalami peningkatan. Dari tabel 5.3 dapat

kita kita lihat bahwa rasio tenaga kesehatan “Perawat” memiliki angka

rasio terbanyak (100.000 penduduk dilayani oleh 215 tenaga perawat)

dan tenaga kesehatan “Keterapian Fisik, Sanitarian (D3), dan Apoteker”

memili rasio terendah (100.000 penduduk dilayani oleh 9 orang tenaga

Keterapian Fisik/Sanitarian/Apoteker).

=========== ===========

69

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Untuk melihat Sumber Daya Manusia Kesehatan yang ada

di Kota Sibolga pada Tahun 2013 berdasarkan jenis kelamin di sarana

pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel 73 -81.

5.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN

5.3.1 Pembiayaan Kesehatan Oleh Pemerintah

Pada Tahun 2012 pembiayaan kesehatan pemerintah Kota

Sibolga biasanya bersumber dari APBD Kab/Kota, APBD Provinsi,

APBN, Pinjaman Luar Negeri dan sumber lainnya. Kalau dilihat

proporsinya, maka pembiayaan kesehatan yang paling tinggi bersumber

dari APBD Kota Sibolga Rp. 23.358.909.380,- (71,03%), disusul dari

APBN 8.729.300.000,- (26,54%) dan APBD Provinsi Rp. 800.000.000

(2,43%).

Pada tahun 2013 pembiayaan kesehatan mengalami

peningkatan dibandingkan tahun 2012 menjadi : Bersumber APBD Kota

Sibolga Rp. 85.649.020.650,- (74,30%), APBN Rp. 21.130.345.500,-

(18,33%), dan APBD Provinsi Rp. 8.500.000.000,- (7,37).

Besarnya pembiayaan kesehatan di Kota Sibolga mencapai

16,42% dari total seluruh APBD Kota Sibolga. Dengan kata lain jumlah

biaya kesehatan perkapita penduduk Kota Sibolga sebesar Rp.

1.340.753,-. Untuk lebih jelasnya rincian pembiayaan kesehatan oleh

pemerintah Kota Sibolga dapat dilihat pada lampiran tabel 82.

5.3.2 Pembiayaan Kesehatan Oleh Masyarakat

Salah satu kebijakan pemerintah yang sedang terus

digalakan adalah pembiayaan kesehatan dengan pola prabayar (Pre-

payment). Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan system asuransi

kesehatan (Helth insurance). Pada saat ini berkembang berbagai cara

pembiayaan kesehatan pra upaya antara lain : dana sehat, asuransi

kesehatan (ASKES), Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK)/Jaminan kesehatan

tenaga kerja (Jamsostek), Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat

(JPKM), asuransi jiwa lainnya.

Khusus untuk masyarakat miskin dewasa ini dikenal

dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dimana

=========== ===========

70

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

masyarakat tidak perlu membayar pelayanan kesehatan yang diperoleh

karena akan ditanggung/dibayar oleh pemerintah.

Cakupan atau kepesertaan masyarakat Kota Sibolga

terhadap berbagai jaminan pembiayaan kesehatan pada tahun 2012

masih sangat rendah, dari 85.981 penduduk Kota Sibogla, baru 66,46%

(57.146 Penduduk ) yang memilik jaminan pemeliharaan kesehatan pra

bayar. Untuk itu, maka Pemerintah Kota Sibolga telah menetapkan

Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis bagi seluruh penduduk Kota Sibolga

yang memiliki Kartu Keluarga Kota Sibolga, Kartu Tanda Penduduk

(KTP). Selanjutnya untuk pelayanan kesehatan lanjutan bagi keluarga

Sangat Miskin, Miskin, hampir miskin yang tidak tertampung pada

Jamkesmas pada tahun 2013, Kota Sibolga telah memiliki program

Jamkesda yang menampung 6.250 orang penduduk. Selain itu juga

masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan ke sarana

pelayana kesehatan strata 2 dan 3 di Provinsi Sumatera Utara, Provinsi

Sumatera Utara juga menampung anggaran untuk Jamkesda Provinsi

Sumut.

=========== ===========

71

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan yang disajikan di Propil kesehatan

Kota Sibolga tahun 2013 ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Derajat kesehatan masyarakat Kota Sibolga semakin meningkat,

dilihat dari penurunan AKB serta morbiditas penyakit secara

keseluruhan, peningkatan status gizi masyarakat dan umur

harapan hidup. Dari hasil yang dicapai belum menunjukkan hasil

yang optimal dan AKI yang masih dibawah standard.

2. Beberapa penyakit menular ( TB Paru, DBD, Kusta, Diare dsb )

masih menjadi masalah kesehatan di Kota Sibolga, ditambah lagi

dengan penyakit-penyakit tidak menular yang semakin meningkat

dari tahun ke tahun (Darah Tinggi, Stroke, DM, dsb).

3. Pelaksanaan upaya kesehatan yang dilakukan di Kota Sibolga

dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Cakupan K4 sebanyak 92,65%.

b. Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

sebesar 71,82%.

c. Cakupan Kunjungan Neonatus minimal 3 kali kunjungan

mencapai 76,1%.

d. Cakupan UCI sebesara 76,5%

e. Pengendalian berbagai penyakit yang telah dilakukan antara

lain:

Gerakan imunisasi polio dan kegiatan surveilans

epidemiologi secara aktif khususnya terhadap AFP.

B A B VI KESIMPULAN DAN SARAN

=========== ===========

72

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Pencegahan dan pemberantasan TB Paru dengan strategi

DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource) atau

pengobatan TB paru dengan pengawasan langsung oleh

Pengawas Menelan Obat (PMO).

Fogging Fokus pada kasus DBD yang terjadi di

kelurahan/kecamatan.

Pelaksanaan Fumigasi

Peningkatan tatalaksana berbagai kasus penyakit dengan

cepat dan tepat.

Pemberian Kapsul Vitamin A kepada balita (1-4 Tahun)

dengan capaian 106,77%.

Pemberian tablet Fe1 sebesar 78,36% dan Fe3 sebesar

67,66% kepada ibu hamil di Kota Sibolga

4. Pada tahun 2013 ada penambahan jumlah sarana pelayanan

kesehatan pada Rumah Sakit. Jumlah Rumah Sakit tahun 2013

bertambah 1 unit menjadi 3 unit rumah sakit di Kota Sibolga.

Sarana pelayanan kesehatan lainnya tidak ada perubahan

dibanding tahun 2012. Ratio tenaga kesehatan terhadap jumlah

penduduk, dapat digambarkan sebagai berikut:

A. Jumlah Rumah Sakit di Kota Sibolga sebanyak 3 unit

dengan rincian 1 unit RS Pemerintah dengan tipe B dan 1

unit RS ABRI (Rumkitban), rumah sakit swasta 1 unit.

B. Jumlah Puskesmas sampai akhir tahun 2013 sebanyak 4

buah dan Setiap kecamatan telah memiliki 1 Puskesmas.

C. Jumlah Puskesmas Pembantu sampai akhir tahun 2013

sebanyak 14 buah.

D. Jumlah Dokter Umum sebanyak 49 orang dan rasionya

terhadap jumlah penduduk Kota Sibolga adalah 56,99

(setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 57 orang dokter

umum).

E. Jumlah Dokter spesialis sebanyak 19 orang, rasionya

terhadap jumlah penduduk Kota Sibolga adalah 22,1 (setiap

100.000 penduduk dilayani oleh 19 orang dokter spesialis).

=========== ===========

73

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

F. Jumlah Dokter gigi sebanyak 16 orang, rasionya terhadap

jumlah penduduk Kota Sibolga adalah 18,61 (setiap

100.000 penduduk dilayani oleh 19 orang dokter gigi.

G. Jumlah perawat sebanyak 186 orang, rasionya terhadap

penduduk Kota Sibolga adalah 215,16 (setiap 100.000

penduduk dilayani oleh 215 orang perawat).

H. Jumlah Bidan sebanyak 131 orang, rasionya terhadap

jumlah penduduk Kota Sibolga adalah 305,50 (setiap

100.000 penduduk dilayani oleh 306 orang Bidan).

I. Jumlah Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) sampai

dengan akhir tahun 2013 sebanyak 17 buah, tetapi hanya 4

(empat) buah Poskeskel yang mempunyai bangunan sendiri.

J. Jumlah Desa siaga sampai akhir 2013 masih sama seperti

tahun sebelumnya sebanyak 17 buah.

5. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir Pembiayaan kesehatan

tahun Kota Sibogla yang bersumber pemerintah, terutama APBD

Kota Sibolga mengalami turun naik dari tahun 2009 sampai

dengan 2012 yang besarnya: pada tahun 2009 yang besarnya Rp

43.442.971.347 pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi

Rp 37.065.123.305 dan pada tahun 2011 kembali meningkat

menjadi Rp 58.699.673.867. Pada Tahun 2012 pembiayaan

kesehatan Kota Sibolga kembali mengalami penurunan menjadi Rp

23.358.909.380 (5,83% dari total APBD Kota Sibolga). Peningkatan

pembiayaan kesehatan kembali terjadi tahun 2013 menjadi RP

85.649.020.650. Pembiayaan kesehatan Kota Sibolga bersumber

APBD Tahun 2013 hanya mencapai 74,30% dari seluruh APBD

Kota Sibolga Tahun 2013, angka ini masih telah mencapai standart

alokasi biaya kesehatan yang semestinya besarnya 15% dari

seluruh total APBD Kab/Kota.

6. Masih lemahnya system pelaporan sehingga dalam penyusunnya

sedikit mengalami kesulitan untuk mengumpulkan data, selain itu

juga terkadang data yang diperoleh dapat berbeda bila

=========== ===========

74

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

dibandingkan antara Puskesmas dan data dari tiap bidang di Dinas

Kesehatan Kota Sibolga.

6.2 SARAN-SARAN

1. Perlu peningkatan alokasi anggaran kesehatan terutama dari APBD

Kota Sibolga guna mendukung pembangunan sektor kesehatan.

2. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) melalui

peningkatan kemampuan tenaga kesehatan didalam pengolahan

analisa data, khususnya teknis pengisian data ke dalam tabel profil

kesehatan, sehingga kedepan profil yang dihasilkan lebih baik.

3. Diharapkan adanya keseragaman dalam pengisian format (tabel)

yang telah ditentukan dan kesamaan data yang diberikan

Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota Sibolga dengan Data yang

diserahkan Dinas Kesehatan ke Provinsi.

4. Perlu adanya keseragaman waktu dalam penyampaian laporan

kepada tim pembuatan profil sehingga profil dapat diselesaikan

dengan cepat dan tepat.

Diharapkan Profil Kesehatan ini dapat mendukung

kebutuhan data dan informasi di dalam penyusunan program

kesehatan di Kota Sibolga dalam rangka mencapai visi Dinas Kesehatan

“MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN TAHUN 2015”

=========== ===========

75

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis

bagi pemimpin dan organisasi dalam pelaksanaan menajemen, sehingga

penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan

sebagai masukan dalam pengambilan keputusan.

Profil Kesehatan Kota Sibolga ini diharapkan dapat menjadi

salah satu bahan untuk menilai pencapaian progam di Kota Sibolga.

Dengan adanya penyajian data dan informasi di dalam Profil Kesehatan

Kota Sibolga dalam bentuk narasi dan lampiran diharapkan dapat

digunakan untuk mengambil langkah-langkah perbaikan dari setiap

program, sehingga hasilnya dapat lebih dirasakan oleh masyarakat

dalam bentuk pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.

Kami sadari, sistem informasi kesehatan yang ada pada

saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi

kesehatan secara optimal, sehingga kualitas data dan informasi yang

disajikan dalam profil kesehatan Kota Siboga Tahun 2013 belum sesuai

dengan harapan.

Untuk perbaikan ke depan terhadap subtansi penyajian

ataupun waktu terbit dari profil Kesehatan Kota Sibolg ini dibutuhkan

adanya komitmen bersama, keseriusan dan dukungan dari segala pihak

khususnya bidang-bidang dan UPTD Puskesmas di lingkungan Dinas

Kesehatan Kota Sibolga agar penyajian profil Kesehatan Dinas

Kesehatan ini baik subtansi penyajian maupun waktu terbitnya menjadi

lebih baik dan lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga

rujuan agar Profil Kesehatan Kota Sibolga dapat menjadi salah satu

sumber data dan informasi dapat tercapai.

B A B VII P E N U T U P

=========== ===========

76

Profil Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kota Sibolga

Besar harapan kami untuk mendapatkan sarana dan kritik

dan semua pihak untuk peningkatan penampilan data dan informasi

pada Profil Kesehatan Kota Sibolga tahun 2014 mendatang.

KOTA SIBOLGA 0

TAHUN 0

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 11 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 17 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 43,100 42,881 85,981 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.6 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

7983.4 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 54.9 per 100 penduduk produktif Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 100.5 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

b. SMA/ SMK/ MA 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

c. Sekolah menengah kejuruan 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

d. Diploma I/Diploma II 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

e. Akademi/Diploma III 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

f. Universitas/Diploma IV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 720 604 1,324 Tabel 4

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 16 7 12 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4

12 Jumlah Kematian Neonatal 12 4 16 neonatal Tabel 5

13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 17 7 12 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

14 Jumlah Bayi Mati 12 4 16 bayi Tabel 5

15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 17 7 12 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

16 Jumlah Balita Mati 14 5 19 Balita Tabel 5

17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 19 8 14 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

18 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 1 Ibu Tabel 6

Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 76 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

B.2 Angka Kesakitan

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

19 Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB BTA+ 60 55 115 Kasus Tabel 7

Proporsi kasus baru TB BTA+ 52.17 47.83 % Tabel 7

CNR kasus baru BTA+ 69.78 63.97 133.75 per 100.000 penduduk Tabel 7

Jumlah seluruh kasus TB 64 63 127 Kasus Tabel 7

CNR seluruh kasus TB 74.44 73.27 147.71 per 100.000 penduduk Tabel 7

Kasus TB anak 0-14 tahun 0.79 % Tabel 7

Persentase BTA+ terhadap suspek 13.48 12.64 13.07 % Tabel 8

Angka kesembuhan BTA+ 90.00 89.09 89.57 % Tabel 9

Angka pengobatan lengkap BTA+ 5.00 5.45 5.22 % Tabel 9

Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 95.00 94.55 94.78 % Tabel 9

Angka kematian selama pengobatan 0.00 0.00 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 9

20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 8.05 4.36 6.25 % Tabel 10

21 Jumlah Kasus Baru HIV 3 3 6 Kasus Tabel 11

22 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 11

23 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 0 0 0 Kasus Tabel 11

24 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 11

25 Donor darah diskrining positif HIV 0.13 0.00 0.12 % Tabel 12

26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13

27 Kusta

Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 6 2 8 Kasus Tabel 14

Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 6.98 2.33 9.30 per 100.000 penduduk Tabel 14

Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 25.00 % Tabel 15

Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 12.50 % Tabel 15

Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 1.16 per 100.000 penduduk Tabel 15

Angka Prevalensi Kusta 0.70 0.12 0.81 per 10.000 Penduduk Tabel 16

Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.00 #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17

Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 44.44 50.00 45.45 % Tabel 17

28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18

Jumlah Kasus Difteri 0 0 #WERT! Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Difteri #WERT! % Tabel 19

Jumlah Kasus Pertusis 0 0 #WERT! Kasus Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 #WERT! Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #WERT! % Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 #WERT! Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #WERT! % Tabel 19

Jumlah Kasus Campak 13 10 23 Kasus Tabel 20

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20

Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20

Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20

29 Incidence Rate DBD 245.40 215.16 460.57 per 100.000 penduduk Tabel 21

30 Case Fatality Rate DBD 0.00 0.00 0.00 % Tabel 21

31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22

32 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 22

33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23

34 Cakupan pengukuran tekanan darah 64.76 64.80 64.78 % Tabel 24

35 Cakupan pemeriksaan obesitas 0.00 0.00 0.00 % Tabel 25

36 Cakupan pemeriksaan IVA+ 0.00 % Tabel 26

37 Cakupan pemeriksaan CBE 0.00 % Tabel 26

38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam #DIV/0! % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 96 % Tabel 29

40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 92.65 % Tabel 29

41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 71.82 % Tabel 29

42 Pelayanan Ibu Nifas 71.76 % Tabel 29

43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 71.76 % Tabel 29

44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 57.43 % Tabel 30

45 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ 8.72 % Tabel 31

46 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 67.66 % Tabel 32

47 Penanganan komplikasi kebidanan 98.33 % Tabel 33

48 Penanganan komplikasi Neonatal 87.04 94.92 90.63 % Tabel 33

49 Peserta KB Baru 35.49 % Tabel 36

50 Peserta KB Aktif 64.58 % Tabel 36

51 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37

52 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0.69 0.17 0.45 % Tabel 37

53 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 80.83 69.04 75.45 % Tabel 38

54 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 81.39 69.70 76.06 % Tabel 38

55 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 36.19 34.38 35.28 % Tabel 39

56 Pelayanan kesehatan bayi 17.08 122.68 65.26 % Tabel 40

57 Desa/Kelurahan UCI 76.47 % Tabel 41

58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 107.50 122.68 114.43 % Tabel 42

59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 4.33 (19.71) (6.09) % Tabel 42

60 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 89.58 101.99 95.24 % Tabel 43

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

61 Bayi Mendapat Vitamin A 102.50 121.03 110.95 % Tabel 44

62 Anak Balita Mendapat Vitamin A 113.58 99.49 106.77 % Tabel 44

63 Baduta ditimbang 91.96 91.28 91.63 % Tabel 45

64 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 6.44 5.91 6.18 % Tabel 45

65 Pelayanan kesehatan anak balita 80.97 80.92 80.95 % Tabel 46

66 Balita ditimbang (D/S) 89.70 90.41 90.04 % Tabel 47

67 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 4.58 4.94 4.75 % Tabel 47

68 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48

69 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100.00 100.00 100.00 %

Tabel 49

70 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.10 Tabel 50

71 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100.00 sekolah Tabel 51

72 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100.00 sekolah Tabel 51

73 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 27.23 28.35 27.80 % Tabel 51

74 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 136.31 138.49 137.54 % Tabel 51

75 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut 136.31 138.49 137.54 % Tabel 51

76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 7.53 34.58 23.45 % Tabel 52

77 Kegiatan promosi kesehatan:

a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan 172 Tabel 53

b. Jumlah kunjungan rumah 9383 Tabel 53

c. Penyebaran informasi 0 Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase

78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 66.44 66.49 66.46 % Tabel 54

79 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 78.70 79.48 79.09 % Tabel 55

80 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 51.33 52.55 51.94 % Tabel 55

81 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 4.45 3.14 3.74 per 100.000 pasien keluar Tabel 56

82 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 1.42 1.12 1.26 per 100.000 pasien keluar Tabel 56

83 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 39.28 % Tabel 57

84 Bed Turn Over (BTO) di RS 39.04 Kali Tabel 57

85 Turn of Interval (TOI) di RS 5.68 Hari Tabel 57

86 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3.66 Hari Tabel 57

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

87 Rumah Tangga ber-PHBS 64.60 % Tabel 58

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

C.4 Keadaan Lingkungan

88 Persentase rumah sehat 72.93 % Tabel 59

89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 82.97 % Tabel 60

90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 100.00 % Tabel 61

91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 71.90 % Tabel 62

92 Desa STBM 100.00 % Tabel 63

93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 70.92 % Tabel 64

TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 68.82 % Tabel 65

TPM tidak memenuhi syarat dibina 100.00 % Tabel 66

TPM memenuhi syarat diuji petik 9.69 % Tabel 66

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

94 Jumlah Rumah Sakit Umum 3.00 RS Tabel 68

95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 68

119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 68

120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 68

Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 68

Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 68

121 Jumlah Apotek 10.00 Tabel 68

122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 66.67 % Tabel 69

124 Jumlah Posyandu 95.00 Posyandu Tabel 70

125 Posyandu Aktif 56.84 % Tabel 70

126 Rasio posyandu per 100 balita 0.96 per 100 balita Tabel 70

127 UKBM

Poskesdes 17.00 Poskesdes Tabel 71

Polindes - Polindes Tabel 71

Posbindu - Posbindu Tabel 71

Posmaldes - Posmaldes Tabel 71

Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71

128 Jumlah Desa Siaga 17.00 Desa Tabel 72

129 Persentase Desa Siaga 100.00 % Tabel 72

D.2 Tenaga Kesehatan

130 Jumlah Dokter Spesialis 14.00 5.00 19.00 Orang Tabel 73

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

132 Jumlah Dokter Umum 17.00 32.00 49.00 Orang Tabel 73

133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 79.09 per 100.000 penduduk Tabel 73

134 Jumlah Dokter Gigi 7.00 9.00 16.00 Orang Tabel 73

135 Jumlah Bidan 131.00 Orang Tabel 74

136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 305.50 per 100.000 penduduk Tabel 74

137 Jumlah Perawat 47.00 139.00 186.00 Orang Tabel 74

136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 215.16 per 100.000 penduduk Tabel 74

138 Jumlah Perawat Gigi - 1.00 1.00 Orang Tabel 74

139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 2.00 14.00 16.00 Orang Tabel 75

141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 9.00 21.00 30.00 Orang Tabel 76

142 Jumlah Tenaga Sanitasi 2.00 6.00 8.00 Orang Tabel 76

140 Jumlah Tenaga Gizi - 11.00 11.00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan

145 Total Anggaran Kesehatan ######## Rp Tabel 82

146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 16.42 % Tabel 82

147 Anggaran Kesehatan Perkapita ######## Rp Tabel 82

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 SIBOLGA UTARA 3.3 0 5 5 20,346 4,651 4.37 6,110

2 SIBOLGA KOTA 2.7 0 4 4 14,611 3,391 4.31 5,352

3 SIBOLGA SAMBAS 1.6 0 4 4 20,465 6,302 3.25 13,035

4 SIBOLGA SELATAN 3.1 0 4 4 30,559 4,305 7.10 9,732

JUMLAH (KAB/KOTA) 10.8 0 17 17 85,981 18,649 4.61 7,983

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota

- sumber lain…... (sebutkan)

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANDESA KELURAHAN

DESA +

KELURAHAN

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 5,095 4,820 9,915 105.71

2 5 - 9 4,905 4,622 9,527 106.12

3 10 - 14 4,240 4,339 8,579 97.72

4 15 - 19 4,177 4,076 8,253 102.48

5 20 - 24 4,050 3,860 7,910 104.92

6 25 - 29 3,906 3,801 7,707 102.76

7 30 - 34 3,672 3,424 7,096 107.24

8 35 - 39 3,117 2,864 5,981 108.83

9 40 - 44 2,550 2,514 5,064 101.43

10 45 - 49 2,181 2,312 4,493 94.33

11 50 - 54 1,865 2,049 3,914 91.02

12 55 - 59 1,495 1,560 3,055 95.83

13 60 - 64 952 1,075 2,027 88.56

14 65 - 69 453 631 1,084 71.79

15 70 - 74 257 454 711 56.61

16 75+ 185 480 665 38.54

JUMLAH 43,100 42,881 85,981 100.51

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 55

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota

- Sumber lain…... (sebutkan)

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 33,100 33,439 66,539

2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF0 0.00 0.00 0.00

3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD0 0.00 0.00 0.00

b. SD/MI 0 0.00 0.00 0.00

c. SMP/ MTs 0 0.00 0.00 0.00

d. SMA/ MA 0 0.00 0.00 0.00

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0.00 0.00 0.00

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0.00 0.00 0.00

g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0.00 0.00 0.00

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0.00 0.00 0.00

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0.00 0.00 0.00

Sumber : Badan Statistik Kota Sibolga

TABEL 3

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 1 149 97 0 97 245 1 246

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 0 124 112 0 112 236 0 236

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 8 222 142 1 143 356 9 365

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 3 237 253 3 256 487 6 493

JUMLAH (KAB/KOTA) 720 12 732 604 4 608 1,324 16 1,340

16.4 6.6 11.9

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

HIDUP + MATI

JUMLAH KELAHIRAN

NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS

HIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI

TABEL 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 8 8 1 9 1 1 1 2 9 9 2 11

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 3 3 1 4 3 3 0 3 6 6 1 7

JUMLAH (KAB/KOTA) 12 12 2 14 4 4 1 5 16 16 3 19

17 17 3 19 7 7 2 8 12 12 2 14.35

Sumber : Bidang Kesematan Masyarakat

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

KECAMATAN PEREMPUAN

ANAK

BALITA

NO

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

ANAK

BALITABAYI NEONATAL NEONATAL BALITA BALITA NEONATAL

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI BALITA BAYI ANAK

BALITA

PUSKESMAS LAKI - LAKI

TABEL 6

< 20

tahun

20-34

tahun

≥35 tahun

JUMLAH< 20

tahun

20-34

tahun

≥35 tahun

JUMLAH< 20

tahun

20-34

tahun

≥35 tahun

JUMLAH< 20

tahun

20-34

tahun

≥35 tahun

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 245 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 236 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 356 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 487 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1,324 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 76

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

LAHIR

HIDUP

JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KEMATIAN IBU

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

TABEL 7

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 10,107 10,239 20,346 14 58.33 10 41.67 24 15 48.39 16 51.61 31 0 0.00

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 7,194 7,417 14,611 19 50 19 50.00 38 22 52 20 47.62 42 1 2.38

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 10,380 10,085 20,465 7 58 5 41.67 12 5 42 7 58.33 12 0 0.00

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 15,419 15,140 30,559 20 49 21 51.22 41 22 52 20 47.62 42 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 43,100 42,881 85,981 60 52 55 48 115 64 50 63 50 127 1 1

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 69.78 63.97 133.75

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 74.44 73.27 147.71

Sumber : Bidang P2P dan PL

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 85981

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK

0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU BTA+

L PL+P

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH SELURUH

KASUS TB

L PL+P

TABEL 8

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 103 93 196 14 10 24 13.59 10.75 12.24

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 176 180 356 19 19 38 10.80 10.56 10.67

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 44 62 106 7 5 12 15.91 8.06 11.32

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 122 100 222 20 21 41 16.39 21.00 18.47

JUMLAH (KAB/KOTA) 445 435 880 60 55 115 13.48 12.64 13.07

Sumber : Bidang P2P dan PL

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

% BTA (+)

TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS

SUSPEK

TABEL 9

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 14 10 24 9 64.29 7 70.00 16 66.67 3 21.43 1 10.00 4 16.67 85.71 80.00 83.33 0 0 0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 19 19 38 18 94.74 16 84.21 34 89.47 0 0.00 2 10.53 2 5.26 94.74 94.74 94.74 0 0 0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 7 5 12 7 100.00 5 100.00 12 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 20 21 41 20 100.00 21 100.00 41 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 60 55 115 54 90.00 49 89.09 103 89.57 3 5.00 3 5.45 6 5.22 95.00 94.55 94.78 0 0 0

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.0

Sumber : Bidang P2P dan PL 87 46 133 87 46 133 0 0

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP

(COMPLETE RATE)

L P

BTA (+) DIOBATI

ANGKA KEBERHASILAN

PENGOBATAN

(SUCCESS RATE/SR)

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN

SELAMA PENGOBATAN

TABEL 10

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 1,203 1,070 2,273 120 107 227 5 4.2 4 3.7 9 4.0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 757 761 1,518 76 76 152 0 0.0 0 0.0 0 0.0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 1,227 1,143 2,370 123 114 237 35 28.5 15 13.1 50 21.1

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 1,908 1,846 3,754 191 185 375 1 0.5 2 1.1 3 0.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,095 4,820 9,915 510 482 992 41 8.0 21 4.4 62 6.3

Sumber : Bidang P2P dan PL

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

L P L + P

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN

PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

TABEL 11

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 < 1 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

3 5 - 14 TAHUN 0 1 1 16.67 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

5 20 - 29 TAHUN 1 0 1 16.67 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

6 30 - 39 TAHUN 2 1 3 50.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

7 40 - 49 TAHUN 0 1 1 16.67 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN 50.00 50.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber : Bidang P2P dan PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

H I V

NO KELOMPOK UMUR

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

TABEL 12

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 RSU Dr. F.L. TOBING 786 82 868 786 100.00 82 100.00 868 100.00 1 0.13 0 0.00 1 0.12

JUMLAH 786 82 868 786 100.00 82 100.00 868 100.00 1 0.13 0 - 1 0.12

Sumber : Unit Transfusi Darah

L + P L P L + P

JUMLAH PENDONOR

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP

HIV

L P

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

POSITIF HIV

TABEL 13

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 10,107 10,239 20,346 216 219 435 353 163 318 145 671 154

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 7,194 7,417 14,611 154 159 313 258 168 184 116 442 141

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 10,380 10,085 20,465 222 216 438 109 49 181 84 290 66

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 15,419 15,140 30,559 330 324 654 301 91 127 39 428 65

JUMLAH (KAB/KOTA) 43,100 42,881 85,981 922 918 1,840 1,021 110.7 810 88.3 1,831 99.5

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber : Bidang P2P dan PL

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIAREJUMLAH PERKIRAAAN

KASUS

DIARE DITANGANI

TABEL 14

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0 0 5 1 6 5 1 6

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 1 1 1 0 1 1 1 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 6 1 7 6 2 8

PROPORSI JENIS KELAMIN 0.00 100.00 85.71 14.29 75.00 25.00

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 6.98 2.33 9.30

Sumber : Bidang P2P dan PL

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU

TABEL 15

L P L+P JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 0 0 0.00 0 0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 5 1 6 2 33.33 1 16.67

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0.00 0 0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 1 1 2 0 0.00 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 2 8 2 25.00 1 12.5

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 1

Sumber : Bidang P2P dan PL

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA

0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0 0 5 1 6 5 1 6

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 0 0 1 0 1 1 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 6 1 7 6 1 7

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.7 0.1 0.8

Sumber : Bidang P2P dan PL

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

TABEL 17

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 1 8 2 29 0 0 2 25

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1 3 2 100 1 100 3 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 9 2 11 4 44 1 50 5 45

ta kurang 1 th penderi 8 6 14 7 6 13

Sumber : Bidang P2P dan PL

Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama

X = tahun data.

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

NO KECAMATAN PUSKESMASRFT PB

L + P

PENDERITA PB PENDERITA MB

L + P

RFT MB

L PL P

TABEL 18

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

1 2 3 4 5

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 6,561 0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 4,354 0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 6,699 0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 10,407 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 28,021 0

AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0.00

Sumber : Bidang P2P dan PL

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebes28,021

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 19

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 0 0 0 0 0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS NIHIL ###### NIHIL 0 NIHIL ###### NIHIL ###### NIHIL ######

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) ###### 0 0 0 ###### 0 0 ###### 0 0 0 ###### 0

CASE FATALITY RATE (%) #WERT! #WERT! #WERT!

Sumber : Bidang P2P dan PL

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUSMENINGGAL

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TABEL 20

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 10 7 17 0 0 0 0 0 0 0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 13 10 23 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber : Bidang P2P dan PL

TAHUN 2013

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUS

MENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TABEL 21

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 46 38 84 0 0 0 0.0 0.0 0.0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 37 34 71 0 0 0 0.0 0.0 0.0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 50 50 100 0 0 0 0.0 0.0 0.0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 78 63 141 0 0 0 0.0 0.0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 211 185 396 0 0 0 0.0 0.0 0.0

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 245.4 215.2 460.6

Sumber : Bidang P2P dan PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

TABEL 22

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P

1 2 3 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 29 24 53 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 6 3 9 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 3 3 6 6 4 10 0.00 - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 38 30 68 6 4 10 - 0.00 - - #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber : Bidang P2P dan PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

POSITIF

L

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

CFRMENINGGAL SUSPEK

MALARIA

TABEL 23

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 0 0 0 0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0 0 0 0 0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 0 0 0 0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber : Bidang P2P dan PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

TABEL 24

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 6,789 6,843 13,632 5,179 76.29 5,100 74.53 10,279 75.40

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 4,875 4,914 9,789 3,509 71.98 3,568 72.61 7,077 72.30

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 6,828 6,883 13,711 4,900 71.76 4,321 62.78 9,221 67.25

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 10,196 10,278 20,474 4,991 48.95 5,749 55.94 10,740 52.46

JUMLAH (KAB/KOTA) 28,688 28,918 57,606 18,579 64.76 18,738 64.80 37,317 64.78

Sumber : Bidang P2P dan PL

TAHUN 2013

CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN

KOTA SIBOLGA

TABEL 25

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 6,279 7,064 13,343 0.00 0.00 0 0.00

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 2,205 2,488 4,693 0.00 0.00 0 0.00

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 2,891 2,718 5,609 0.00 0.00 0 0.00

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4,048 4,138 8,186 0.00 0.00 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 15,423 16,408 31,831 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN

JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

NO KECAMATAN

TABEL 26

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 2,630 0.00 0.00

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 1,889 0 0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 2,645 0 0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 3,950 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 11,114 0 0 0 0

Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

PEMERIKSAAN IVAPEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA

(CBE)NO KECAMATAN PUSKESMAS

PEREMPUAN

USIA 30-49 TAHUN

TABEL 27

DIKETAH

UI

DITANGGUL

ANGIAKHIR L P L+P 0-7 HARI

8-28

HARI

1-11

BLN

1-4

THN

5-9

THN

10-14

THN

15-19

THN

20-44

THN

45-54

THN

55-59

THN

60-69

THN

70+

THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######

2 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######

3 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######

4 N I H I L N I H I L 0 N I H I L N I H I L 0 ##### ##### ##### ##### ##### #####

5 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######

6 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######

7 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######

8 0 0 0 ###### ###### ###### ###### ###### ######

Sumber : Bidang P2P dan PL

JUMLAH PENDUDUK

TERANCAMJUMLAH

KEC

YANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN

(TANGGAL)KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH

DESA/KEL

CFR (%)

NO

JENIS

KEJADIAN

LUAR BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN

TABEL 28

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %

1 2 3 4 5 6

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN #DIV/0!

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS N I H I L N I H I L #WERT!

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS #DIV/0!

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0!

Sumber : Bidang P2P dan PL

KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 29

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 467 456 97.64 443 94.86 446 247 55.38 246 55.16 246 55.16

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 335 330 98.51 300 89.55 320 237 74.06 237 74.06 237 74.06

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 469 456 97.23 435 92.75 448 370 82.59 370 82.59 370 82.59

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 702 658 93.73 650 92.59 670 499 74.48 499 74.48 499 74.48

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,973 1,900 96.30 1,828 92.65 1,884 1,353 71.82 1,352 71.76 1,352 71.76

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL

PERSALINAN

DITOLONG NAKES

MENDAPAT

YANKES NIFAS

IBU NIFAS

MENDAPAT VIT A JUMLAH

K1 K4NO

TABEL 30

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 467 282 60.4 256 54.8 0 - 0 - 0 - 256 54.8

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 335 204 60.9 157 46.9 75 22.4 42 12.5 13 3.9 287 85.7

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 469 169 36.0 110 23.5 38 8.1 10 2.1 1 0.2 159 33.9

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 702 320 45.6 303 43.2 85 12.1 33 4.7 10 1.4 431 61.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,973 975 49.4 826 41.9 198 10.0 85 4.3 24 1.2 1,133 57.4

Sumber : Bidang P2P dan PL 1977

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL

JUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 31

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 591 481 81.39 290 49.07 0 - 0 - 0 - 290 49.07

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 333 204 61.26 157 47.15 99 29.73 42 12.61 13 3.90 311 93.39

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 5,258 167 3.18 110 2.09 38 0.72 10 0.19 1 0.02 159 3.02

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 7,504 320 4.26 303 4.04 85 1.13 33 0.44 13 0.17 434 5.78

JUMLAH (KAB/KOTA) 13,686 1,172 8.56 860 6.28 222 1.62 85 0.62 27 0.20 1,194 8.72

Sumber : Bidang P2PL dan PL 18025

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS

(15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 32

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 467 260 55.67 291 62.31

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 335 304 90.75 310 92.54

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 469 287 61.19 263 56.08

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 702 695 99.00 471 67.09

JUMLAH (KAB/KOTA) 1973 1,546 78.36 1,335 67.66

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

KECAMATANJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMAS

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 33

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 467 93 110 117.77 148 97 245 22 15 37 16 72.07 16 109.97 32 87.07

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 335 67 65 97.01 124 112 236 19 17 35 9 48.39 13 77.38 22 62.15

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 469 94 80 85.29 214 142 356 32 21 53 29 90.34 14 65.73 43 80.52

4 SIBOLGA SELATANAEK HABIL 702 140 133 94.73 234 253 487 35 38 73 40 113.96 43 113.31 83 113.62

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,973 395 388 98.33 720 604 1,324 108 91 199 94 87.04 86 94.92 180 90.63

Sumber : Kesehatan Masyarakat

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

L + PL P

PENANGANAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH LAHIR HIDUP

PERKIRAAN

BUMIL

DENGAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATAL

KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

TABEL 34

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW %IM

PLAN%

JUMLA

H%

KON

DOM %

SUNTI

K% PIL %

OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA%

JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 157 8.3 24 1.3 201 10.6 565 29.7 947 49.8 172 9.0 532 28.0 250 13.2 0 0.0 0 0.0 954 50.2 1,901 100.0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 74 5.7 37 2.9 141 10.9 160 12.4 412 31.9 154 11.9 492 38.1 234 18.1 0 0.0 0 0.0 880 68.1 1,292 100.0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 120 6.0 33 1.7 164 8.3 246 12.4 563 28.4 167 8.4 804 40.5 451 22.7 0 0.0 0 0.0 1,422 71.6 1,985 100.0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 8.8 69 2.6 225 8.5 482 18.1 1,010 38.0 173 6.5 1,047 39.3 431 16.2 0 0.0 0 0.0 1,651 62.0 2,661 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 585 7.5 163 2.1 731 9.3 1,453 18.5 2,932 37.4 666 8.5 2,875 36.7 1,366 17.4 0 0.0 0 0.0 4,907 62.6 7,839 100.0

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +

NON

MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS NON MKJP

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 35

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 54 11.9 13 2.9 46 10.2 90 19.9 203 44.9 63 13.9 114 25.2 72 15.9 0 0.0 0 0.0 249 55.1 452 100.0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 19 3.2 54 9.2 84 14.4 61 10.4 218 37.3 93 15.9 179 30.6 95 16.2 0 0.0 0 0.0 367 62.7 585 100.0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 85 10.8 12 1.5 36 4.6 52 6.6 185 23.5 83 10.5 299 38.0 220 28.0 0 0.0 0 0.0 602 76.5 787 100.0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 237 9.5 3 0.1 35 1.4 348 14.0 623 25.1 565 22.7 734 29.5 562 22.6 0 0.0 0 0.0 1,861 74.9 2,484 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 395 9.2 82 1.9 201 4.7 551 12.8 1,229 28.5 804 18.7 1,326 30.8 949 22.0 0 0.0 0 0.0 3,079 71.5 4,308 100.0

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJPMKJP +

NON

MKJP

% MKJP

+ NON

MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 36

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 2,766 452 16.3 1,901 68.7

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 1,893 585 30.9 1,292 68.3

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 3,080 787 25.6 1,985 64.4

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4,399 2,484 56.5 2,661 60.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 12,138 4,308 35.5 7,839 64.6

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

PESERTA KB AKTIF

JUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 37

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 97 245 148 100.0 97 100.0 245 100.0 0 0 0 0.0 0 0.0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 112 236 124 100.0 112 100.0 236 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 142 356 214 100.0 142 100.0 356 100.0 4 1.9 0 0.0 4 1.1

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 253 487 234 100.0 253 100.0 487 100.0 1 0.4 1 0.4 2 0.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 720 604 1,324 720 100.0 604 100.0 1,324 100.0 5 0.7 1 0.2 6 0.5

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

BBLR

JUMLAH LAHIR HIDUP

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 38

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 97 245 104 70.27 43 44.33 147 60.0 103 69.59 43 44.33 146 59.6

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 112 236 102 82.26 80 71.43 182 77.1 102 82.26 80 71.43 182 77.1

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 142 356 208 97.20 94 66.20 302 84.8 211 98.60 96 67.61 307 86.2

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 253 487 168 71.79 200 79.05 368 75.6 170 72.65 202 79.84 372 76.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 720 604 1,324 582 80.83 417 69.04 999 75.5 586 81.39 421 69.70 1,007 76.1

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)

L

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP

NO

TABEL 39

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 211 215 426 93 44.1 68 31.6 161 37.8

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 149 155 304 45 30.2 48 31.0 93 30.6

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 217 210 427 120 55.3 112 53.3 232 54.3

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 321 316 637 67 20.9 80 25.3 147 23.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 898 896 1,794 325 36.2 308 34.4 633 35.3

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

USIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN

JUMLAH BAYI

PUSKESMASL P

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

TABEL 40

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 97 245 123 83.1 248 255.7 371 151.4

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 112 236 0.0 171 152.7 171 72.5

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 142 356 0.0 74 52.1 74 20.8

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 253 487 0.0 248 98.0 248 50.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 720 604 1,324 123 17.1 741 123 864 65.3

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYIPELAYANAN KESEHATAN BAYI

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

P L + PL

TABEL 41

1 2 3 4 5 6

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 5 5 100.0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 4 - -

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 4 4 100.0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4 4 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 13 76.5

Sumber : Bidang P2P dan PL

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

DESA/KELURAHANDESA/KEL UCI

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 42

BAYI DIIMUNISASI

DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 97 245 250 168.9 178 183.5 428 174.7 197 133.1 164 169.1 361 147.3 273 184.5 248 255.7 521 212.7 -9.20 -39.33 -21.73

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 112 236 160 129.0 138 123.2 298 126.3 142 114.5 144 128.6 286 121.2 141 113.7 171 152.7 312 132.2 11.88 -23.91 -4.70

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 142 356 149 69.6 125 88.0 274 77.0 122 57.0 108 76.1 230 64.6 87 40.7 74 52.1 161 45.2 41.61 40.80 41.24

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 253 487 250 106.8 178 70.4 428 87.9 197 84.2 164 64.8 361 74.1 273 116.7 248 98.0 521 107.0 -9.20 -39.33 -21.73

JUMLAH (KAB/KOTA) 720 604 1,324 809 112.4 619 102.5 1,428 107.9 658 91.4 580 96.0 1,238 93.5 774 107.5 741 122.7 1,515 114.4 4.33 -19.71 -6.09

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat 901 896

L + P L P L + P

NO KECAMATAN

L P

PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

L P L + P

DO RATE (%)

L P L + P

TABEL 43

BAYI DIIMUNISASI

BCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 97 245 215 145.27 192 197.94 407 166.12 146 98.65 118 121.65 264 107.755 144 97.30 123 126.804 267 108.98

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 112 236 156 125.81 166 148.21 322 136.44 149 120.16 145 129.46 294 124.576 141 113.71 171 152.679 312 132.203

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 142 356 153 71.50 113 79.58 266 74.72 90 42.06 81 57.04 171 48.0337 87 40.65 74 52.1127 161 45.2247

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 253 487 295 126.07 264 104.35 559 114.78 208 88.89 195 77.08 403 82.7515 273 116.67 248 98.0237 521 106.982

JUMLAH (KAB/KOTA) 720 604 1,324 819 113.75 735 121.69 1,554 117.37 593 82.36 539 89.24 1,132 85.4985 645 89.58 616 101.987 1,261 95.2417

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

P L + PL P L + P L

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

L P L + P

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

TABEL 44

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 148 97 245 127 85.81 129 132.99 256 104.49 681 605 1,286 810 118.94 738 121.98 1,548 120.37 829 702 1,531 937 113.03 867 123.50 1,804 117.83

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 124 112 236 126 101.61 123 109.82 249 105.51 360 401 761 579 160.83 659 164.34 1,238 162.68 484 513 997 705 145.66 782 152.44 1,487 149.15

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 214 142 356 158 73.83 166 116.90 324 91.01 637 616 1,253 616 96.70 615 99.84 1,231 98.24 851 758 1,609 774 90.95 781 103.03 1,555 96.64

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 234 253 487 327 139.74 313 123.72 640 131.42 1,054 932 1,986 1,098 104.17 529 56.76 1,627 81.92 1,288 1,185 2,473 1,425 110.64 838 70.72 2,263 91.51

JUMLAH (KAB/KOTA) 720 604 1,324 738 102.50 731 121.03 1,469 110.95 2,732 2,554 5,286 3,103 113.58 2,541 99.49 5,644 106.77 3,452 3,158 6,610 3,841 111.27 3,268 103.48 7,109 107.55

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

P

MENDAPAT VIT A

P L + PL + P

MENDAPAT VIT A

L P

KECAMATAN

L

NO

MENDAPAT VIT A

JUMLAH

L

JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH BAYI

L + P

TABEL 45

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 235 210 445 235 210 445 100.0 100.0 100.0 2 0.9 2 1.0 4 0.9

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 169 174 343 169 174 343 100.0 100 100.0 2 1.2 3 1.7 5 1.5

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 450 437 887 335 331 666 74.4 76 75.1 11 3.3 8 2.4 19 2.9

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 614 589 1,203 611 572 1,183 99.5 97 98.3 72 11.8 63 11.0 135 11.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,468 1,410 2,878 1,350 1,287 2,637 92.0 91 91.6 87 6.4 76 5.9 163 6.2

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

% (D/S) L P L+P

NO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)

JUMLAH BADUTA

DILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGM

JUMLAH (D)

TABEL 46

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 681 605 1,286 551 80.9 490 81.0 1,041 80.9

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 360 401 761 295 81.9 325 81.0 620 81.4

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 637 616 1,253 514 80.7 499 81.0 1,013 80.8

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 1,054 932 1,986 852 80.8 753 80.8 1,605 80.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,732 2,554 5,286 2,212 81.0 2,067 80.9 4,279 80.9

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

L

TABEL 47

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 892 820 1,712 825 744 1,569 92.5 90.7 91.6 8 1.0 6 0.8 14 0.9

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 509 556 1,065 451 497 948 88.6 89 89.0 7 1.6 10 2.0 17 1.8

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 854 826 1,680 822 798 1,620 96.3 97 96.4 84 10.2 72 9.0 156 9.6

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 1,375 1,248 2,623 1,158 1,080 2,238 84.2 87 85.3 50 4.3 66 6.1 116 5.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,630 3,450 7,080 3,256 3,119 6,375 89.7 90 90.0 149 4.6 154 4.9 303 4.8

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

P

DITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA

DILAPORKAN (S)

BALITA

L+P

BGM

L

TABEL 48

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN - - - - - - - - -

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS - - - - - - - - -

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 1 1 2 1 100.0 1 100.0 2 100.0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 2 2 4 2 100.0 2 100.0 4 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 6 3 100.0 3 100.0 6 100.0

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

NO KECAMATAN PUSKESMAS

L

JUMLAH DITEMUKAN

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

P L + P

MENDAPAT PERAWATAN

TABEL 49

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 278 208 486 278 100.0 208 100.0 486 100.0 15 15 100

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 315 315 630 315 100.0 315 100.0 630 100.0 15 15 100

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 241 207 448 241 100.0 207 100.0 448 100.0 8 8 100

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 341 353 694 341 100.0 353 100.0 694 100.0 23 23 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,175 1,083 2,258 1,175 100.0 1,083 100.0 2,258 100.0 61 61 100

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100.0 100.0 100.0

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH

MENDAPAT

PELAYANAN

KESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

L P L + P

SD DAN SETINGKAT

TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI

TETAP

RASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN

1 2 3 4 5 6

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 142 235 0.6

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 15 653 0.0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 6 262 0.0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL - 449 0.0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 163 1,599 0.1

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 51

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 15 15 100.0 15 100.0 1,358 1,440 2,798 272 20.0 284 19.7 556 19.9 54 89 143 54 100.0 89 100.0 143 100.0

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 15 15 100.0 15 100.0 2,100 2,134 4,234 437 20.8 357 16.7 794 18.8 129 273 402 129 100.0 273 100.0 402 100.0

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 8 8 100.0 8 100.0 540 380 920 174 32.2 100 26.3 274 29.8 66 66 132 - 0.0 - 0.0 - 0.0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 23 23 100.0 23 100.0 420 600 1,020 320 76.2 550 91.7 870 85.3 120 50 170 320 266.7 300 600.0 620 364.7

JUMLAH (KAB/ KOTA) 61 61 100.0 61 100.0 4,418 4,554 8,972 1,203 27.2 1,291 28.3 2,494 27.8 369 478 847 503 136.3 662 138.5 1,165 137.5

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

% %

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH

SD/MI

TABEL 52

L P L+P L % P % L+P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 428 753 1,181 21 4.91 242 32.14 263 22.27

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 418 562 980 40 9.57 163 29.00 203 20.71

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 538 666 1,204 51 9.48 252 37.84 303 25.17

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 463 659 1,122 27 5.83 256 38.85 283 25.22

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,847 2,640 4,487 139 7.53 913 34.58 1,052 23.45

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

1,847 2,640

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 53

KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

JUMLAH KEGIATAN

PENYULUHAN

KESEHATAN

JUMLAH

KUNJUNGAN

RUMAH

PENYEBARAN

INFORMASI

1 2 3 4 5 6

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 50 2476

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 41 2069

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 36 1859

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 45 2979

SUB JUMLAH I 172 9383 0

1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 0 0

2 Rumah Sakit 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 172 9383 0

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 54

%

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 JAMKESMAS 15,555 14,702 30,257 36.09 34.29 35.19

2 ASKES PNS 7,141 7,896 15,037 16.57 18.41 17.49

3 JPK JAMSOSTEK 2,028 1,711 3,739 4.71 3.99 4.35

4TNI/POLRI/PNS/

KEMHAN/PNS POLRI615 365 980 1.43 0.85 1.14

5 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0 0 0.00 0.00 0.00

6 ASURANSI SWASTA 396 487 883 0.92 1.14 1.03

7 JAMKESDA 2,899 3,351 6,250 6.73 7.81 7.27

JUMLAH (KAB/KOTA) 28,634 28,512 57,146 66.44 66.49 66.46

Sumber : Perusahan Jaminan Kesehatan

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

JUMLAH

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 55

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas …..

a. Puskesmas Pintu Angin 10,358 10,200 20,558 0 31 3 34

b. Puskesmas Sambas 3,509 3,568 7,077 0 42 41 83

c. Puskesmas Pelabuhan Sambas 4,900 4,321 9,221 0 1 0 1

d. Puskesmas Aek Habil 4,991 5,749 10,740 0 8 8 16

SUB JUMLAH I 23,758 23,838 47,596 0 0 0 82 52 134

1 RSU Dr. F.L. Tobing 10,162 10,243 20,405 22,124 22,536 44,660 0 0 0

2 RSU Metamedika 0 0 0

3 Rumkitban 0 0 0

SUB JUMLAH II 10,162 10,243 20,405 22,124 22,536 44,660 0 0 0

1 Balai Pengobatan Santo Michael 0 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 33,920 34,081 68,001 22,124 22,536 44,660 82 52 134

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 43,100 42,881 85,981 43,100 42,881 85,981

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 78.7 79.5 79.1 51.3 52.6 51.9

Sumber : Sarana Kesehatan Kota Sibolga

Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 56

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSU Dr. F.L. Tobing 127 2,850 3,456 6,306 142 120 262 46 42 88 49.8 34.7 41.5 16.1 12.2 14.0

2 RSU Metamedika 64 689 742 1,431 21 15 36 6 6 12 30.5 20.2 25.2 8.7 8.1 8.4

3 Rumkitban 13 127 100 227 - - - - - - - - - - - -

204 3,666 4,298 7,964 163 135 298 52 48 100 4.4 3.1 3.7 1.4 1.1 1.3

Sumber : Rumah Sakit yang ada di Kota Sibolga

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKIT

a

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH

TEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

TABEL 57

NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH

TEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI

PERAWATAN

JUMLAH LAMA

DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RSU Dr. F.L. Tobing 127 6,306 24,158 24,080 52.1 50 4 4

2 RSU Metamedika 64 1,431 4,346 4,332 18.6 22 13 3

3 Rumkitban 13 227 747 700 15.7 17 18 3

204 7964 29,251 29,112 39.3 39.04 5.7 3.7

Sumber : Rumah Sakit yang ada di Kota Sibolga

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU

JUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 8

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 4,651 4,398 94.6 3,179 72.3

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 3,391 2,543 75.0 1,492 58.7

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 6,302 932 14.8 559 60.0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4,305 4,278 99.4 2,620 61.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 18,649 12,151 65.2 7,850 64.6

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

RUMAH TANGGA

TABEL 58

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 4,186 3,139 75.00 1,046 827 79.03 80 9.67 3,219 76.91 3,139 133.33 5581.2 75 2,354.57

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 3,052 2,289 75.00 763 615 80.61 61 9.92 2,350 77.00 2,289 133.33 4069.2

3 SIBOLGA SAMBASPELABUHAN

SAMBAS 5,672 3,970 70.00 1,702 822 48.31 81 9.85 4,051 71.43 3,970 142.86 8102.571429

4SIBOLGA

SELATANAEK HABIL 3,875 2,518 65.00 1,356 1,162 85.69 102 8.78 2,620 67.63 2,518 153.85 5960.769231

JUMLAH (KAB/KOTA) 16,784 11,917 71.00 4,867 3,426 70.39 324 9.46 12,241 72.93 23,713.74

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

TABEL 59

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

JUMLAH

RUMAH

YANG BELUM

MEMENUHI

SYARAT

RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI

SYARAT

Tahun 2013

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

SELURUH

RUMAH

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

Tahun 2012

TABEL 60

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 20,346 23 184 20 170 - 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 469 3804 334 2672 0 0 0 0.00 1,379 13,124 1,379 13,124 15,966 78.47

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 14,611 24 188 22 178 4 15 4 15 2 10 2 10.00 0 0 0 0 52 472 37 296 0 0 0 0.00 1,231 12,761 1,231 12,761 13,260 90.75

3SIBOLGA

SAMBAS

PELABUHAN

SAMBAS20,465 - 0 0 0.00 - 0 0 0 2 11 2 11.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 450 17,586 450 17,586 17,597 85.99

4SIBOLGA

SELATANAEK HABIL 30,559 96 384 92 368 - 0 0 0 0 - 0 0.00 0 0 0 0 203 2024 144 1152 0 0 0 0.00 1,856 22,992 1,856 22,992 24,512 80.21

JUMLAH (KAB/KOTA) 85,981 143 756 134 716 4 15 4 15 4 21 4 21 0 0 0 0 724 6300 515 4120 0 0 0 0 4,916 66,463 4,916 66,463 71,335 82.97

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

.

PENDUDUK YANG

MEMILIKI AKSES

AIR MINUM

JU

ML

AH

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

MEMENUHI

SYARATKECAMATAN PUSKESMAS

PE

ND

UD

UK

TERMINAL AIR

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA

NOMEMENUHI

SYARAT

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

MEMENUHI SYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JU

ML

AH

SA

RA

NA MEMENUHI

SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

TABEL 61

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 1 1 100.00 1 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100.00 1 100.00

Sumber : Bidang Farmasi dan Alkes

MEMENUHI SYARAT

(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

JUMLAH

PENYELENGGARA

AIR MINUM

PUSKESMAS

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 62

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 20346 6 107 3 54 50.00 4,019 20,095 3,276 13,104 65.21 17 45 14 35 77.778 33 99 25 76 76.768 13269 65.2

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 14611 - - - - 0 3,752 14,511 455 2,275 15.678 6 25 4 17 68 20 75 15 64 85.333 2356 16.1

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 20465 - - - - 0 4,295 20,345 4,195 20,245 99.508 14 39 11 35 89.744 25 81 12 56 69.136 20336 99.4

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 30559 5 150 4 120 80.00 5,965 29,875 5,065 25,325 84.77 39 103 29 87 84.466 110 431 83 332 77.03 25864 84.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 85,981 11 257 7 174 67.51 18,031 84,826 12,991 60,949 71.852 76 212 58 174 82.075 188 686 135 528 76.968 61,825 71.9

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

PENDUDUK

DENGAN AKSES

SANITASI LAYAK

NO KECAMATAN

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA MEMENUHI SYARAT

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

MEMENUHI SYARAT

LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNGKOMUNAL

MEMENUHI SYARAT

PUSKESMAS

JENIS SARANA JAMBAN

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

MEMENUHI SYARAT

JU

ML

AH

SA

RA

NA

TABEL 63

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 2 6 7 8 9 10

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 5 2 40 1 50.00 2 100.00

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 4 2 50.0 2 100.00 2 100.00

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 4 2 50.0 1 50.00 2 100.00

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4 2 50.0 1 50.00 2 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 8 47.1 5 62.50 8 100.00

Sumber : Bidang P2P dan PL

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN KELURAHAN STOP BABS

(SBS)NO KELURAHAN

MELAKSANAKAN STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

KELURAHAN STBM

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

PUSKESMASJUMLAH

KELURAHAN

TABEL 64

SD

SL

TP

SL

TA

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

H S

AK

IT

UM

UM

BIN

TA

NG

NO

N B

INT

AN

G

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 15 4 4 1 - 1 1 26 11 73.3 2 50.0 3 75.0 1 100.0 - - 1 100.0 1 100.0 19 73.1

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 22 5 7 1 2 2 10 49 17 77.3 4 80.0 4 57.1 1 100.0 2 100.0 2 100.0 5 50.0 35 71.4

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 18 2 1 1 - - 10 32 15 83.3 1 50.0 2 200.0 1 100.0 - - 0 - 5 50.0 24 75.0

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 25 4 3 1 1 - - 34 16 64.0 2 50.0 2 66.7 1 100.0 1 100.0 0 - - - 22 64.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 80 15 15 4 3 3 21 141 59 73.8 9 60.0 11 73.3 4 100.0 3 100.0 3 100.0 11 52.4 100 70.9

Sumber : Bidang P2P dan PL

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN

YANG ADA

JU

ML

AH

TT

U

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

SARANA

KESEHATANHOTEL

SARANA KESEHATAN

PUSKESMASSLTP SLTA

TEMPAT-TEMPAT

UMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

BINTANG NON BINTANG

SARANA PENDIDIKAN

SDRUMAH SAKIT

UMUM

HOTEL

TABEL 65

JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL % JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 76 3 9 6 26 44 57.89 1 4 1 26 32 42.11

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 114 4 34 11 36 85 74.56 2 19 4 4 29 25.44

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 149 4 22 7 71 104 69.80 2 6 6 31 45 30.20

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 126 3 39 16 29 87 69.05 1 11 8 19 39 30.95

JUMLAH (KAB/KOTA) 465 14 104 40 162 320 68.82 6 40 19 80 145 31.18

Sumber : Bidang P2P dan PL

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMASJUMLAH

TPM

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 66

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR M

INU

M

(DA

M)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR M

INU

M

(DA

M)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 32 1 4 1 26 32 100.00 44 1 1 0 2 4 9.09

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 29 2 19 4 4 29 100.00 85 1 15 0 2 18 21.18

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 45 2 6 6 31 45 100.00 104 1 2 0 2 5 4.81

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 39 1 11 8 19 39 100.00 87 1 1 0 2 4 4.60

JUMLAH (KAB/KOTA) 145 6 40 19 80 145 100.00 320 4 19 0 8 31 9.69

Sumber : Bidang P2P dan PL

JU

ML

AH

TP

M T

IDA

K

ME

ME

NU

HI

SY

AR

AT

PUSKESMAS

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIU

JI P

ET

IK

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIB

INA

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JU

ML

AH

TP

M M

EM

EN

UH

I

SY

AR

AT

HIG

IEN

E S

AN

ITA

SI

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

TABEL 67

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 40,000 1,460 38,010 39,470 98.68

2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 20,000 20,000 #DIV/0!

3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet #DIV/0!

4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!

5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 30,000 2,540 24,150 26,690 88.97

6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 1,000,000 35,050 604,026 639,076 63.91

7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 16,000 830 12,910 13,740 85.88

8 Metampiron tablet 500 mg tablet 90,000 9,000 117,860 126,860 140.96

9 Metampiron injeksi 250 mg ampul #DIV/0!

10Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium

Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mgtablet 800,000 683,280 683,280 85.41

11Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +

polimiksin 10.000 IU/gtube #DIV/0!

12Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +

Heksaklorofen 250 mgsupp #DIV/0!

13Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam

Salisilat 3%pot 60 648 708 #DIV/0!

14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet #DIV/0!

15Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +

Levodopa 250 mgtablet #DIV/0!

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial #DIV/0!

17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 600,000 50,400 712,220 762,620 127.10

18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!

19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!

20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!

21 Atropin tetes mata 0,5% botol #DIV/0!

22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul #DIV/0!

23 Betametason krim 0,1 % krim 7,500 377 8,151 8,528 113.71

24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 10,000 685 8,865 9,550 95.50

25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 450,000 13,300 407,400 420,700 93.49

26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol #DIV/0!

27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 5,000 93 5,940 6,033 120.66

28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 400,000 400,000 400,000 100.00

29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul #DIV/0!

30 Diazepam tablet 2 mg tablet 150,000 2,650 147,350 150,000 100.00

31 Diazepam tablet 5 mg tablet #DIV/0!

32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 1,200 200 4,480 4,680 390.00

33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!

34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!

35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet #DIV/0!

36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul #DIV/0!

37 Etakridin larutan 0,1% botol 450 30 470 500 111.11

38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul #DIV/0!

39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul #DIV/0!

40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 11,000 900 10,100 11,000 100.00

41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet #DIV/0!

42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet #DIV/0!

43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol #DIV/0!

44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 1,500 140 3,060 3,200 213.33

45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 5,000 1,100 2,120 3,220 64.40

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

46 Furosemid tablet 40 mg tablet 5,000 200 5,440 5,640 112.80

47 Gameksan lotion 1 % botol #DIV/0!

48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium

klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g

sach 40,000 2,500 39,420 41,920104.80

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 500 80 420 500 100.00

50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 70,000 2,680 83,770 86,450 123.50

51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 700,000 31,900 491,500 523,400 74.77

52 Gliserin botol #DIV/0!

53 Glukosa larutan infus 5% botol 450 38 325 363 80.67

54 Glukosa larutan infus 10% botol #DIV/0!

55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul #DIV/0!

56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 35,000 1,550 38,450 40,000 114.29

57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!

58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet #DIV/0!

59 Haloperidol tablet 5 mg tablet #DIV/0!

60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet #DIV/0!

61 Hidrkortison krim 2,5% tube 6,000 235 5,765 6,000 100.00

62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 12,500 1,550 10,950 12,500 100.00

63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 50,000 550 49,450 50,000 100.00

64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet #DIV/0!

65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 700,000 21,880 409,000 430,880 61.55

66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 30,000 2,970 21,610 24,580 81.93

67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 50,000 3,870 47,620 51,490 102.98

68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet #DIV/0!

69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial #DIV/0!

70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul #DIV/0!

71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 180,000 5,500 174,500 180,000 100.00

72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 700 97 541 638 91.14

73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 350,000 33,100 1,110,595 1,143,695 326.77

74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul #DIV/0!

75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!

76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!

77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet #DIV/0!

78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +

Sulfadoxin 500 mg

tablet#DIV/0!

79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +

Trimetoprim 40 mg/ 5 ml

botol 14,120 1,270 12,800 14,07099.65

80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol

400 mg, Trimetoprim 80 mg

tablet 85,000 5,920 105,780 111,700131.41

81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol

100 mg, Trimetoprim 20 mg

tablet 10,000 1,350 22,200 23,550235.50

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet #DIV/0!

83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul #DIV/0!

84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 5,000 233 6,709 6,942 138.84

85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial #DIV/0!

86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial #DIV/0!

87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach #DIV/0!

88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol #DIV/0!

89 Mebendazol tablet 100 mg tablet #DIV/0!

90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet#DIV/0!

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul #DIV/0!

92 Metronidazol tablet 250 mg tablet #DIV/0!

93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet #DIV/0!

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol #DIV/0!

95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 250 45 87 132 52.80

96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul #DIV/0!

97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet #DIV/0!

98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet #DIV/0!

99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 7,500 7,500 7,500 100.00

100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube #DIV/0!

101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 200 15 185 200 100.00

102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 900 5 750 755 83.89

103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 20,000 800 21,200 22,000 110.00

104 Paracetamol tablet 100 mg tablet #DIV/0!

105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 1,000,000 69,000 931,000 1,000,000 100.00

106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol #DIV/0!

107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 5,500 640 5,100 5,740 104.36

108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 400,000 20,900 588,850 609,750 152.44

109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 2,000 2,053 2,034 4,087 204.35

110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 5 60 65 #DIV/0!

111 Prednison tablet 5 mg tablet 600,000 600,000 600,000 100.00

112 Primakuin tablet 15 mg tablet #DIV/0!

113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet #DIV/0!

114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet #DIV/0!

115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet #DIV/0!

116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!

117 Ringer Laktat larutan infus botol 650 68 407 475 73.08

118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap

4%

tube 100 15 104 119119.00

119 Salisil bedak 2% kotak 2,000 148 1,850 1,998 99.90

120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial #DIV/0!

121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial #DIV/0!

122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial #DIV/0!

123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul #DIV/0!

124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial #DIV/0!

125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 15,000 680 13,620 14,300 95.33

126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol #DIV/0!

127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol #DIV/0!

128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 250,000 17,600 84,681 102,281 40.91

129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul #DIV/0!

130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul #DIV/0!

131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 600,000 30,000 320,000 350,000 58.33

132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul #DIV/0!

133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet #DIV/0!

134 Vaksin Rabies Vero vial #DIV/0!

135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 800,000 393,230 35,520 428,750 53.59

VAKSIN #DIV/0!

136 BCG vial 6,000 5,260 1,100 6,360 106.00

137 T T vial 7,700 5,470 100 5,570 72.34

138 D T vial 3,600 3,600 #DIV/0!

139 CAMPAK 10 Dosis vial 7,000 6,850 3,000 9,850 140.71

140 POLIO 10 Dosis vial 12,000 11,550 2,900 14,450 120.42

141 DPT-HB vial 6,000 5,650 1,950 7,600 126.67

142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 1,600 1,531 1,600 3,131 195.69

143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!

144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!

Sumber : Bidang Farmasi dan Alat Kesehatan

TABEL 68

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 3

2RUMAH SAKIT KHUSUS

-

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 1

- JUMLAH TEMPAT TIDUR

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3

3 PUSKESMAS KELILING 5

4 PUSKESMAS PEMBANTU 14

1 RUMAH BERSALIN 5 5

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 1 1 2

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 -

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 62 62

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 30 30

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -

7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

SARANA PELAYANAN LAIN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

1 INDUSTRI FARMASI -

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -

5 PEDAGANG BESAR FARMASI -

6 APOTEK 10 10

7 TOKO OBAT 12 12

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

TABEL 69

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 3 2 66.67

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 2 66.67

Sumber : Seluruh Rumah Sakit di Kota Sibolga

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 70

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 0 0.00 25 92.59 2 7.41 0 0.00 27 2 7.41

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 0 0.00 0 0.00 20 95.24 1 4.76 21 21 100.00

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 0 0.00 12 54.55 10 45.45 0 0.00 22 10 45.45

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 0 0.00 4 16.00 19 76.00 2 8.00 25 21 84.00

0 0.00 41 43.16 51 53.68 3 3.16 95 54 56.84

1

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRI

POSYANDU AKTIF

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDU

PRATAMA

TABEL 72

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 5 5 0.00 0.00 0.00 5 100

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 4 4 0.00 0.00 0.00 4 100

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 4 4 0.00 0.00 0.00 4 100

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4 4 0.00 0.00 0.00 4 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 17 0 0 0 17 100

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/

KELURAHAN

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 71

POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA

1 2 3 6 7 8 9 10 11

1 SIBOLGA UTARA PINTU ANGIN 5 5 0.00 - 0.00 -

2 SIBOLGA KOTA SAMBAS 4 4 0.00 - - -

3 SIBOLGA SAMBAS PELABUHAN SAMBAS 4 4 0.00 - - -

4 SIBOLGA SELATAN AEK HABIL 4 4 0.00 - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 17 0 0 0 0

Sumbe : Bidang Kesehatan Masyarakat

DESA/

KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 73

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas ………

a. Puskesmas Pintu Angin - - - 1 1 2 1 1 2 2 2 4 - - - 2 2 4

b. Puskesmas Sambas - - - - 4 4 - 4 4 1 - 1 - - - 1 - 1

c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - - - 1 1 2 1 1 2 1 - 1 - - - 1 - 1

d. Puskesmas Aek Habil - - - 1 5 6 1 5 6 - 4 4 - - - - 4 4

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 3 11 14 3 11 14 4 6 10 - - - 4 6 10

1 RS …………

a. RSU Dr. F.L. Tobing 5 2 7 8 14 22 13 16 29 1 2 3 - - - 1 2 3

b. RSU Metamedika 9 3 12 5 7 12 14 10 24 - 1 1 - - - - 1 1

c. Rumkitban - - - 1 - 1 1 - 1 2 - 2 - - - 2 - 2

d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - - - - - - - - - - -

e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - - - - - - - - - - -

f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - - - - - - - - - - -

g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 14 5 19 14 21 35 28 26 54 3 3 6 - - - 3 3 6

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - - - - - - - - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA - - - - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 14 5 19 17 32 49 31 37 68 7 9 16 - - - 7 9 16

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 22.0979 56.9893 79.0872 18.6088 0 18.6088

Keterangan : a termasuk S3

DOKTER

SPESIALIS GIGI TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL

Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga

DOKTER GIGI

NO UNIT KERJA

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 74

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Puskesmas ………

a. Puskesmas Pintu Angin 12 1 10 11 0 0 0

b. Puskesmas Sambas 16 1 11 12 0 1 1

c. Puskesmas Pelabuhan Sambas 11 0 6 6 0 0 0

d. Puskesmas Aek Habil 25 5 11 16 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 64 7 38 45 0 1 1

1 RS …………

a. RSU Dr. F.L. Tobing 25 27 63 90 0 0 0

b. RSU Metamedika 20 7 29 36 0 0 0

c. Rumkitban 6 6 6 12 0 0 0

d. Rumah Bersalin Linayanti 2 0 2 2 0 0 0

e. Rumah Bersalin Nuraisyah 6 0 0 0 0 0 0

f. Rumah Bersalin Dinda 4 0 0 0 0 0 0

g. Rumah Bersalin Nursam 4 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 67 40 100 140 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0

LABORATORIUM DINAS KESEHATAN 0 0 1 1 0 0 0

DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 131 47 139 186 0 1 1

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 305.50 215.16 1

Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

BIDANPERAWAT

a

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 75

TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14

1 Puskesmas ………

a. Puskesmas Pintu Angin - - - - - - - - -

b. Puskesmas Sambas - - - - - - - - -

c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - 1 1 - - - - 1 1

d. Puskesmas Aek Habil - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 - - - - 1 1

1 RS …………

a. RSU Dr. F.L. Tobing 1 3 4 1 2 3 2 5 7

b. RSU Metamedika - 5 5 - 2 2 - 7 7

c. Rumkitban - 1 1 - - - - 1 1

d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - -

e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - -

f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - -

g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 9 10 1 4 5 2 13 15

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - - - - -

DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 10 11 1 4 5 2 14 16

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 18.6087624

Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga

Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 76

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Puskesmas ………

a. Puskesmas Pintu Angin 1 1 2 - 1 1

b. Puskesmas Sambas - 3 3 1 - 1

c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - 1 1 - 1 1

d. Puskesmas Aek Habil - 2 2 1 - 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 7 8 2 2 4

1 RS …………

a. RSU Dr. F.L. Tobing 6 10 16 - 1 1

b. RSU Metamedika - 2 2 - 2 2

c. Rumkitban 2 - 2 - - -

d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - -

e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - -

f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - -

g. Rumah Bersalin Nursam - 1 1 - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 8 13 21 - 3 3

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -

LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - 1 1 - 1 1

DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 21 30 2 6 8

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 34.8914295 9.3043812

Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 77

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas ……… - - - - -

a. Puskesmas Pintu Angin - 1 1 - - - - 1 1

b. Puskesmas Sambas - 1 1 - - - - 1 1

c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - 1 1 - - - - 1 1

d. Puskesmas Aek Habil - 2 2 - - - - 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 5 5 - - - - 5 5

1 RS ………… - - -

a. RSU Dr. F.L. Tobing - - - - 2 2 - 2 2

b. RSU Metamedika - 4 4 - - - - 4 4

c. Rumkitban - - - - - - - - -

d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - -

e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - -

f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - -

g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 4 4 - 2 2 - 6 6

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - 9 9 - 2 2 - 11 11

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 10.46742885 2.3260953 12.79352415

Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 78

FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Puskesmas ………

a. Puskesmas Pintu Angin - - - - - - - - - - - - - - -

b. Puskesmas Sambas - - - - - - - - - - - - - - -

c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - - - - - - - - - - - - - - -

d. Puskesmas Aek Habil - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -

1 RS ………… -

a. RSU Dr. F.L. Tobing 1 5 6 - - - - - - - - - 1 5 6

b. RSU Metamedika 2 - 2 - - - - - - - - - 2 - 2

c. Rumkitban - - - - - - - - - - - - - - -

d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - - - - - - - -

e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - - - - - - - -

f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - - - - - - - -

g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 5 8 - - - - - - - - - 3 5 8

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -

LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - - - - - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 5 8 - - - - - - - - - 3 5 8

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9.30438 0 0 0 9.30438

Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA TEKNISI MEDIS

TOTAL

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 79

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Puskesmas ………

a. Puskesmas Pintu Angin - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

b. Puskesmas Sambas - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

d. Puskesmas Aek Habil - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

1 RS …………

a. RSU Dr. F.L. Tobing 2 5 7 - - - 1 1 2 - - - 1 3 4 - 2 2 - - - - - - - - - - - - 4 11 15

b. RSU Metamedika 2 - 2 - - - - - - - - - 1 7 8 - - - - - - 1 1 2 - - - - - - 4 8 12

c. Rumkitban - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 5 9 - - - 1 1 2 - - - 2 10 12 - 2 2 - - - 1 1 2 - - - - - - 8 19 27

- - - - - - - - - - - - -

LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - - - - - - - - - - - - 2 2 4 - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 4

DINAS KESEHATAN KOTA SIBOLGA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 5 9 - - - 1 1 2 - - - 4 12 16 - 2 2 - - - 1 1 2 - - - - - - 10 21 31

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 36.05

Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga

Keterangan:

*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA TEKNISI MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI

ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI

ANALISIS

KESEHATAN

REFRAKSIONIS

OPTISIEN

SARANA PELAYANAN KESEHATAN

LAIN

ORTETIK PROSTETIK

REKAM MEDIS DAN

INFORMASI

KESEHATAN

TEKNISI TRANSFUSI

DARAH

TEKNISI

KARDIOVASKULER

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH

TABEL 80

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas ………

a. Puskesmas Pintu Angin - 1 1 - 6 6 - 7 7

b. Puskesmas Sambas - 1 1 - 6 6 - 7 7

c. Puskesmas Pelabuhan Sambas 1 - 1 - 10 10 1 10 11

d. Puskesmas Aek Habil 1 - 1 - 15 15 1 15 16

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 2 4 - 37 37 2 39 41

1 RS ………… - - - - -

a. RSU Dr. F.L. Tobing 5 15 20 10 33 43 15 48 63

b. RSU Metamedika - - - - - - - - -

c. Rumkitban - - - 2 - 2 2 - 2

d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - -

e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - -

f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - -

g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 15 20 12 33 45 17 48 65

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 26 29 55 - - - 26 29 55

JUMLAH (KAB/KOTA) 33 46 79 12 70 82 45 116 161

Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAINNYA

TOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

TABEL 81

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Puskesmas ………

a. Puskesmas Pintu Angin - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

b. Puskesmas Sambas - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

c. Puskesmas Pelabuhan Sambas - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2

d. Puskesmas Aek Habil - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2

1 RS ………… - - -

a. RSU Dr. F.L. Tobing - - - 5 5 10 2 - 2 3 3 6 - - - - - - - - - 10 8 18

b. RSU Metamedika 1 2 3 13 22 35 - - - - - - - - - - - - - - - 14 24 38

c. Rumkitban - - - - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - - 3 3

d. Rumah Bersalin Linayanti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

e. Rumah Bersalin Nuraisyah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

f. Rumah Bersalin Dinda - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

g. Rumah Bersalin Nursam - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 2 3 18 30 48 2 - 2 3 3 6 - - - - - - - - - 24 35 59

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -

LABORATORIUM DINAS KESEHATAN - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 1 2 8 7 15 - - - 1 3 4 - - - - - - - - - 10 11 21

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 4 6 27 39 66 2 - 2 4 6 10 - - - - - - - - - 35 49 84

Sumber : Sarana Kesehatan di Kota Sibolga

TENAGA

KEPENDIDIKANJURU

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA NON KESEHATAN

TOTALPEJABAT

STRUKTURAL

STAF PENUNJANG

ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG

TEKNOLOGI

STAF PENUNJANG

PERENCANAANTENAGA PENDIDIK

TABEL 82

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 85,649,020,650 74.30

a. Belanja Langsung 44,644,546,473

* Dinas Kesehatan 16,701,107,600

* RSU Dr. F.L. Tobing Kota Sibolga 27,943,438,873

b. Belanja Tidak Langsung 41,004,474,177

* Dinas Kesehatan 18,647,657,087

* RSU Dr. F.L. Tobing Kota Sibolga 22,356,817,090

2 APBD PROVINSI 8,500,000,000 7.37

3 APBN : 21,130,345,500 18.33

- Dana Dekonsentrasi 0.00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 4,956,010,000 4.30

- Dana Tugas Perbantuan (BOK) 312,000,000 0.27

- Dana Tugas Perbantuan Rumah Sakit 14,500,000,000 12.58

- ASKESKIN 1,362,335,500 1.18

- Lain-lain (sebutkan) 0.00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00

115,279,366,150 100.0

521,529,193,134.62

- Belanja Langsung 276,876,350,178.00

- Belanja Tidak Langsung 244,652,842,956.62

16.42

1,340,753.96

Sumber: Dinas PKAD Kota Sibolga

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

KOTA SIBOLGA

TAHUN 2013