PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN...

181
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2013

Transcript of PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN...

PROFIL KESEHATAN

KABUPATEN TABANAN

TAHUN 2012

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN TABANAN

TAHUN 2013

ii

KATA PENGANTAR

Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa

/Tuhan Yang Maha Esa, Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan

Tahun 2012 ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dari

rangkaian penyajian data dan informasi.

Profil Kesehatan Kabupaten merupakan salah satu sarana

yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan

evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan,

termasuk kinerja dari penyelenggaraan Standar Pelayanan

Minimal (SPM) bidang kesehatan, dan pencapaian target

indikator Millenium Development Goals bidang kesehatan.

Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2012 merupakan

kelanjutan dari profil-profil tahun sebelumnya, dan merupakan

salah satu wujud akuntabilitas dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Tabanan. Supaya tidak membingungkan dan dianggap tertinggal,

maka data dan informasi yang disajikan adalah sesuai dengan

tahun yang tercantum. Data yang digunakan untuk menyusun

Profil Kesehatan Kabupaten ini bersumber dari bidang-bidang

dan pengelola program di jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten

Tabanan, Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan, pelayanan

kesehatan swasta yang terdapat di Kabupaten Tabanan, serta

iii

lintas sektor terkait. Untuk menjamin akurasi, dilakukan

validasi data melalui mekanisme pemutakhiran data. Namun

demikian, Profil Kesehatan ini masih banyak kekurangannya,

oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat

diharapkan untuk memperbaiki penyusunan di tahun-tahun

mendatang.

Tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun

2012 ini tidak lepas dari komitmen dan kerja keras seluruh

jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, untuk itu

disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya, dan mudah-

mudahan Profil Kesehatan ini bermanfaat dalam mengisi

kebutuhan data dan informasi kesehatan yang terkini sesuai

dengan harapan kita semua.

Tabanan, April 2013.

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tabanan,

dr. I Nyoman Suratmika, M.Kes

Pembina Utama Muda

NIP. 19630410 199003 1 014

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................... i

KATA PENGANTAR ................................. ii

DAFTAR ISI ..................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ................................ v

BAB I PENDAHULUAN ............................... 1

BAB II GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Penduduk ............................. 9

B. Keadaan Ekonomi .............................. 10

C. Keadaan Pendidikan ........................... 12

D. Keadaan Lingkungan ........................... 13

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Mortalitas .................................. 17

B. Morbiditas .................................. 26

BAB IV UPAYA KESEHATAN

A. Pelayanan Kesehatan Dasar ................... 52

B. Pelayanan Kesehatan Rujukan ................. 78

C. Perbaikan Gizi Masyarakat ................... 86

D. Promosi Kesehatan ........................... 90

BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sarana Kesehatan ............................ 94

B. Tenaga Kesehatan ............................ 105

C. Pembiayaan Kesehatan ........................ 109

BAB VI KESIMPULAN

A. Kesimpulan .................................. 112

B. Saran ....................................... 114

LAMPIRAN TABEL

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap

individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta.

Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh

konstribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi dan

peranannya masing-masing. Tujuan pembangunan kesehatan

adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang optimal. Setiap individu

berkewajiban ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat.

Perwujudan derajat kesehatan yang optimal bagi

masyarakat diselenggarakan melalui upaya kesehatan dengan

pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan

penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan

pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan

secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

Dalam Sistem Kesehatan selalu harus ada sub sistem

informasi yang mendukung subsistem lainnya, tidak mungkin

subsistem lain dapat bekerja tanpa didukung dengan Sistem

2

Informasi Kesehatan. Sebaliknya Sistem Informasi Kesehatan

tidak mungkin bekerja sendiri, tetapi harus bersama

subsistem lain. Ini tercermin dalam Sistem Kesehatan

Nasional (SKN) 2009, dimana terdapat Subsistem Manajemen

Informasi Kesehatan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa

pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses

terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan

kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain itu dalam pasal

168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya

kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi

kesehatan, yang dilakukan melalui sistem informasi dan

melalui kerjasama lintas sektor, dengan ketentuan lebih

lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan

pada pasal 169 disebutkan bahwa pemerintah memberikan

kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses

terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat.

3

Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di

bidang kesehatan, kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan

Regional dan Nasional sangat ditentukan oleh kualitas dari

Sistem-Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota. Sistem

Informasi Kesehatan adalah tulang punggung dari

pelaksanaan pembangunan daerah berwawasan kesehatan di

Kabupaten atau dengan kata lain Sistem Informasi Kesehatan

Kabupaten dapat memberi arah dalam penentuan kebijakan dan

pengambilan keputusan di Kabupaten berdasarkan fakta

(Evidence Based Decision Making). Salah satu keluaran dari

penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil

Kesehatan Kabupaten, yang merupakan salah satu paket

penyajian data/informasi kesehatan yang relatif lengkap,

berisi data/informasi tentang derajat kesehatan, upaya

kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data/informasi

terkait lainnya, dimana Profil Kesehatan Kabupaten ini

terbit setiap tahun.

Profil Kesehatan Kabupaten diharapkan dapat

dijadikan salah satu media untuk memantau dan mengevaluasi

hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kabupaten,

dan sebagai masukan bagi penyusunan Profil Kesehatan

Provinsi. Untuk itu penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten

4

yang berkualitas, yaitu yang dapat terbit lebih cepat,

menyajikan data yang lengkap, akurat, konsisten, dan

sesuai kebutuhan, menjadi harapan bersama.

Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun

2012 ini mengacu pada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil

Kesehatan Kabupaten/Kota Edisi Data Terpilah menurut Jenis

Kelamin Tahun 2011 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan

Informasi, Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan

Kabupaten Tabanan Tahun 2012 disusun berdasarkan

data/informasi yang didapatkan dari bidang-bidang dan

pengelola program di jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten

Tabanan, Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan, pelayanan

kesehatan swasta di Kabupaten Tabanan, serta

data/informasi dari lintas sektor terkait.

Profil Kesehatan Kabupaten Tabanan ini terdiri atas

6 (enam) bab, antara lain :

5

Bab I - Pendahuluan.

Bab ini menyajikan tentang tentang latar belakang

diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten ini serta

sistematika penyajiannya.

Bab II - Gambaran Umum.

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten, letak

geografis, administratif dan informasi umum lainnya yang

berpengaruh terhadap kesehatan.

Bab III - Situasi Derajat Kesehatan.

Bab ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat

kesehatan, yang mencakup tentang angka kematian, angka

kesakitan, angka harapan hidup, dan status gizi

masyarakat.

Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan.

Bab ini menguraikan tentang upaya kesehatan yang sesuai

tujuan program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran

tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi

pencapaian pelayanan kesehatan dasar, pencapaian pelayanan

kesehatan rujukan, perbaikan gizi masyarakat dan promosi

kesehatan.

Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan.

6

Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang

kesehatan. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup

tentang keadaan sarana/fasilitas kesehatan, tenaga

kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.

Bab VI – Kesimpulan.

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang

perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil

Kesehatan Kabupaten Tabanan Tahun 2012. Bab ini juga

mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam

rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan

7

BAB II

GAMBARAN UMUM

Kabupaten Tabanan terletak di bagian selatan pulau Bali, yang secara

geografis berada pada posisi 080

14’ 30” sampai 080 38’ 07“ Lintang Selatan dan 114

0

54’ 52’’ sampai 1150

12’ 57” Bujur Timur. Wilayah ini cukup strategis karena

berdekatan dengan Ibukota Propinsi Bali yang hanya berjarak sekitar 25 Km dengan

waktu tempuh ± 45 menit dan dilalui oleh jalur arteri yaitu jalur antar propinsi. Secara

administratif Kabupaten Tabanan terbagi atas 10 kecamatan dan 133 desa.

Batas-batas wilayah Kabupaten Tabanan secara lengkap adalah :

- Sebelah Utara : Kabupaten Buleleng

- Sebelah Timur : Kabupaten Badung

- Sebelah Barat : Kabupaten Jembrana

- Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Luas Kabupaten Tabanan adalah 839,33 km2 atau sekitar 14,90 % dari luas

Propinsi Bali (5.632,86 km2). Berdasarkan besarnya wilayah, maka Kabupaten

Tabanan termasuk kabupaten terbesar kedua di Propinsi Bali setelah Kabupaten

Buleleng. Keadaan topografi Kabupaten Tabanan dapat digambarkan dengan adanya

dataran tinggi di bagian utara wilayah Tabanan, dan dataran rendah di bagian

selatannya. Kabupaten Tabanan bagian utara merupakan daerah pegunungan dengan

ketinggian tertinggi berada pada puncak Gunung Batukaru, yaitu 2.276 meter dari

permukaan laut, dan di bagian selatan Kabupaten Tabanan merupakan daerah pantai

yang berupa dataran rendah.

8

Bila dilihat dari penguasaan tanahnya, dari luas wilayah yang ada, sekitar

62,573 km2 (74,55 %) wilayah Kabupaten Tabanan merupakan lahan pertanian, yang

terdiri dari lahan sawah sebesar 22.388 km2 (35,78 %) dan 40,185 km

2 (64,22 %)

merupakan lahan pertanian bukan sawah, yang sebagian besar berupa perkebunan,

tegal, hutan rakyat, dan lainnya (tambak, kolam, empang, dll). Sedangkan 25,45 %

lahan lainnya di Kabupaten Tabanan merupakan lahan bukan pertanian, seperti jalan,

pemukiman, perkantoran, sungai dan lain-lain.

Curah hujan disuatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi, dan

pertemuan arus angin. Dari topografinya, Kabupaten Tabanan merupakan daerah

pegunungan dan pantai. Hal ini mengakibatkan perbedaan suhu di masing-masing

daerah di wilayah Kabupaten Tabanan, dimana perbedaan suhu tersebut pada akhirnya

dapat mempengaruhi tingkat curah hujan.

A. KEADAAN PENDUDUK

Berdasarkan hasil pengolahan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan,

jumlah penduduk Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 tercatat 440.923 jiwa, terdiri

dari 219.329 jiwa penduduk laki-laki dan 221.594 jiwa penduduk perempuan, dengan

tingkat kepadatan penduduk sebesar 525,33 jiwa per km2.

Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan

Kediri, dengan kepadatan sebesar 1.443,69 jiwa per km2, sedangkan Kecamatan

Selemadeg Barat merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah, yaitu

hanya 185,33 jiwa per km2.

9

Komposisi penduduk Kabupaten Tabanan menurut kelompok umur,

menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 22,34 %, yang

berusia produktif (15-64 tahun) sebesar 67,17 %, dan yang berusia tua (≥ 65 tahun)

sebesar 10,49 %. Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan (Depedency

Ratio) penduduk Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 adalah sebesar 49,89 %.

Rincian jumlah penduduk menurut kelompok umur dan angka beban tanggungan dapat

dilihat pada lampiran tabel 2 dan 3.

B. KEADAAN EKONOMI

Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam

menentukan keberhasilan pembangunan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

merupakan total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit di suatu

wilayah dalam periode tertentu, dimana informasi tersebut berisi tentang data nilai

tambah sektoral, struktur perekonomian, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per

kapita. PDRB suatu daerah dapat dihitung melalui dua pendekatan, yaitu PDRB atas

dasar harga konstan, dan PDRB atas dasar harga berlaku. Data Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Tabanan menyebutkan bahwa PDRB Kabupaten Tabanan pada tahun

2012 atas dasar harga berlaku mencapai 6.105.205,26 juta rupiah, sedangkan PDRB

atas dasar harga konstan sebesar 2.774.393,97 juta rupiah. Dengan memperhatikan laju

pertumbuhan PDRB, maka dapat diketahui pertumbuhan perekonomian. Untuk tahun

2012 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Tabanan sebesar 5,91 persen

10

Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan

termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait

dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam

pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat, sehingga dapat melemahkan daya

tahan tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit-penyakit

tertentu. Fenomena gizi buruk dan kurang seringkali dikaitkan dengan kondisi ekonomi

yang buruk jika merujuk pada fakta betapa keterbatasan pemenuhan pangan dapat

menyebabkan busung lapar, kwashiokor, penyakit kekurangan vitamin seperti

xeropthalmia, scorbut.

Adapun kriteria Keluarga Miskin versi BKKBN yaitu :

a. Pada umumnya anggota keluarga makan kurang dari 2 (dua) kali sehari.

b. Anggota keluarga tidak memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah,

bekerja/sekolah, dan berpergian.

c. Bagian lantai rumah yang terluas adalah dari tanah.

d. Anak sakit atau PUS yang ingin ber KB tidak dibawa ke sarana kesehatan.

e. Dalam seminggu keluarga tidak pernah makan daging/telur/ ikan.

f. Setahun terakhir anggota keluarga tidak mendapat pakaian baru.

g. Luas lantai rumah kurang 8 m2 untuk tiap penghuni

h. Anak umur 7-15 tahun belum sekolah karena faktor ekonomi.

Berdasarkan kriteria diatas maka Jumlah penduduk miskin di Kabupaten

Tabanan pada tahun 2012 sebanyak 42.558 jiwa atau 9,65 % dari jumlah penduduk.

Jumlah penduduk miskin terbanyak terdapat di Kecamatan Kediri yaitu sebesar 9.263

11

jiwa dan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Selemadeg Timur dengan jumlah

penduduk miskin sebanyak 1.813 jiwa.

C. KEADAAN PENDIDIKAN

Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam

mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara. Melalui pengetahuan,

pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan yang

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus

(predisposing) yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk

berperilaku sehat.

Kemampuan membaca dan menulis penduduk tercermin dari Angka Melek

Huruf, yaitu persentase penduduk umur 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan

menulis huruf latin dan huruf lainnya. Di Kabupaten Tabanan, persentase penduduk

yang melek huruf pada tahun 2012 sebesar 89,35 %. Persentase melek huruf pada

penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan penduduk perempuan, yaitu 94,57 %

berbanding 84,19 %.

Sementara itu, persentase penduduk usia 10 tahun keatas berdasarkan ijasah

tertinggi yang dimiliki antara lain tidak/belum punya ijasah sebesar 60.406, memiliki

ijasah SD sederajat sebesar 152.471, memiliki ijasah SLTP sederajat sebesar 78.969,

memiliki ijasah SMU sederajat sebesar 116.977, memiliki ijasah DI/DII/DII sebesar

12.655 dan ijasah DIV/S1/S2/S3 sebesar 19.455.

12

D. KEADAAN LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian

khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku,

pelayanan kesehatan, dan genetik. Lingkungan menentukan baik buruknya status

derajat kesehatan masyarakat.

Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-

indikator seperti persentase rumah sehat, persentase keluarga memiliki akses air bersih,

persentase keluarga dengan kepemilikan sanitasi dasar, persentase Tempat Tempat

Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM) sehat, serta persentase

institusi dibina kesehatan lingkungannya.

Persentase rumah tangga sehat di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012

mencapai 90,30 %. Persentase keluarga memiliki akses air bersih mencapai 100 %

dimana sumber air dari ledeng adalah sumber air yang paling banyak digunakan rumah

tangga di Kabupaten Tabanan yaitu mencapai 91,12 %. Untuk persentase keluarga

dengan kepemilikan sanitasi dasar, jumlah rumah tangga yang memiliki jamban

mencapai 94,52 %. Secara lebih rinci disajikan pada lampiran tabel 64, 65 dan 66.

Dari 11 hotel yang diperiksa pada tahun 2012, persentase hotel sehat

mencapai 100 %, begitu pula halnya dengan restoran dan rumah makan, dari 82 buah

restoran dan rumah makan yang diperiksa, 100 % merupakan restoran dan rumah

makan dengan kategori sehat. Dari 21 Pasar yang ada di Kabupaten Tabanan, hanya 80

% yang memenuhi syarat kesehatan, sedangkan TUPM lainnya yang sehat sudah

mencapai 97,78 %. Secara keseluruhan persentase TUPM sehat di Kabupaten Tabanan

13

sudah mencapai 97,65 %. Persentase Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan

Makanan di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 secara rinci dapat dilihat pada

lampiran tabel 67.

Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya seperti sarana pendidikan,

sarana ibadah, perkantoran dan sarana lainnya. Sarana pendidikan yang dibina

mencapai 91,69 %, sarana ibadah yang dibina mencapai 71,05 %, perkantoran yang

dibina mencapai 93,73 %, sarana lain yang dibina mencapai 87,82 %. Secara

keseluruhan institusi yang dibina kesehatan lingkungannya mencapai 81,21 %. Untuk

lebih rinci, institusi yang dibina kesehatan lingkungan di Kabupaten Tabanan pada

tahun 2012 dapat disimak pada lampiran tabel 68.

16

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Dalam mengambarkan pencapaian pembangunan kesehatan dan menilai derajat

kesehatan masyarakat dari beberapa program yang dilaksanakan dalam menunjang

tercapainya visi kesehatan, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan. Indikator-

indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi morbiditas, mortalitas, dan

status gizi. Pada bab ini, derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tabanan digambarkan

melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka

Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit.

Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor

tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan

ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor-faktor

ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan faktor lainnya.

A. MORTALITAS

Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat

tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab

lainnya.

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian

kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga

17

dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan

program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung

dengan melakukan berbagai survey dan penelitian.

Angka kematian yang disajikan pada bab ini adalah Angka Kematian Bayi (AKB),

Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Kasar.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai

usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB

menggambarkan banyaknya jumlah bayi yang meninggal pada fase antara kelahiran hingga

bayi belum mencapai umur 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu di suatu

daerah.

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan indikator yang

sangat berguna tidak hanya terhadap status kesehatan anak, tetapi juga terhadap status

penduduk secara keseluruhan dan kondisi ekonomi dimana penduduk tersebut bertempat

tinggal. AKB merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat

kesehatan masyarakat, baik pada tataran kabupaten, provinsi maupun nasional. Selain itu,

program-program kesehatan di Indonesia banyak yang menitikberatkan pada upaya

penurunan Angka Kematian Bayi. AKB tidak hanya mencerminkan besarnya masalah

kesehatan yang berkaitan dengan kematian bayi seperti akibat diare, infeksi saluran

pernafasan, salah gizi, atau penyakit infeksi lainnya, akan tetapi juga mencerminkan tingkat

18

kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara umum serta tingkat perkembangan

sosial ekonomi masyarakat.

Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 sebesar 8,30

per 1000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Angka

Kematian Bayi pada tahun 2011 yang sebesar 9,4 per 1000 kelahiran hidup. Menurut jenis

kelamin, kematian bayi laki-laki lebih tinggi dari kematian bayi perempuan, yakni 30

kematian bayi laki-laki sedangkan bayi perempuan hanya 11 kematian bayi. Angka

Kematian Bayi pada tahun 2012 menunjukkan angka terendah dimiliki oleh Kecamatan

Pupuan dengan Angka Kematian Bayi sebesar 0,20 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan

Angka Kematian Bayi tertinggi dimiliki oleh Kecamatan Kerambitan, dimana Angka

Kematian Bayi di kecamatan tersebut sebesar 1,82 per 1000 kelahiran hidup.

Gambaran perkembangan terakhir mengenai Angka Kematian Bayi dapat dilihat

pada gambar 3.1 berikut ini.

19

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

AKB 3.8 7.97 9.34 7.28 11.31 5.37 9.40 8.30

0

2

4

6

8

10

12

Gambar 3.1

Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Tabanan Periode Tahun 2005-2012

Apabila diperhatikan data AKB Kabupaten Tabanan dari Tahun 2005-2012, terlihat

trend AKB yang terus mengalami pasang surut. Untuk itu perlu kiranya mendapat perhatian

lebih dari program terkait, karena kejadian kematian bayi sangat berkaitan dengan kualitas

pelayanan kesehatan, yang dipengaruhi antara lain karena banyaknya persalinan di rumah,

status gizi ibu selama kehamilan kurang baik, rendahnya pengetahuan keluarga dalam

perawatan bayi baru lahir. Untuk itu diperlukan perhatian khusus dalam memberikan

pelayanan kesehatan bayi terutama pada hari-hari pertama kehidupannya yang sangat

rentan karena banyak perubahan yang terjadi pada bayi dalam menyesuaikan diri dari

kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim.

20

Kesehatan ibu waktu hamil sangat berperanan terhadap besarnya Angka Kematian

Bayi. Gangguan perinatal merupakan salah satu dari sekian faktor yang mempengaruhi

kondisi kesehatan ibu selama hamil, sedangkan gangguan pernafasan kemungkinan besar

disebabkan reflek yang kurang baik yang berhubungan dengan perkembangan fungsi dari

organ janin yang kurang sempurna, hal-hal tersebut berhubungan dengan kesehatan ibu

selama hamil serta asfiksia pada penanganan proses persalinan.

2. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum

mencapai usia 5 (lima) tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup.

AKABA menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum

umur 5 (lima) tahun. AKABA dapat menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak

dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak seperti gizi, sanitasi,

penyakit infeksi, dan kecelakaan. Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai

normatif AKABA yaitu, sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71 – 140,

sedang dengan nilai 20 – 70, dan rendah dengan nilai < 20.

Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

menyebutkan bahwa Angka Kematian Balita pada tahun 2012 sebesar 8,30 per 1000

kelahiran hidup. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Angka Kematian

Balita pada tahun 2011, dimana Angka Kematian Balita sebesar 9,4 per 1000 kelahiran

hidup. Angka Kematian Balita pada tahun 2012 menunjukkan angka terendah dimiliki oleh

21

Kecamatan Pupuan dengan Angka Kematian Balita sebesar 0,20 per 1000 kelahiran hidup.

Sedangkan Angka Kematian Balita tertinggi dimiliki oleh Kecamatan Kerambitan, dengan

Angka Kematian Balita sebesar 1,82 per 1000 kelahiran hidup.

Gambaran perkembangan Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Tabanan

pada tahun 2005-2012 disajikan pada gambar 3.2 berikut ini.

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

AKABA 0.64 0 0 8.24 0 5.37 9.4 8.3

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Gambar 3.2

Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Tabanan Tahun 2005-2012

3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari

suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak

termasuk kecelakaan atau insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas

22

(42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran

hidup.

Angka Kematian Ibu bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa menjadi

indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Angka Kematian Ibu mengacu

pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. AKI

berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan

kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk

ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Sensitifitas AKI

terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan

pembangunan sektor kesehatan.

Menurut laporan dari Seksi Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Angka

Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 adalah sebesar 141,73 per

100.000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih tinggi dari Angka Kematian Ibu pada tahun

2011 yang sebesar 61,3 per 100.000 kelahiran hidup. Gambaran Angka Kematian Ibu di

Kabupaten Tabanan periode tahun 2005-2012 disajikan pada gambar 3.3. berikut.

23

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

AKI 34.58 20.44 19.45 95.48 62.81 52 61.3 141.73

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Gambar 3.3

Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Tabanan Periode Tahun 2005-2012

Pada gambar diatas terlihat trend AKI yang mengalami pasang surut dari tahun

2005 sampai dengan 2012, bahkan AKI pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang

sangat tajam dari tahun sebelumnya dan merupakan AKI tertinggi selama kurun waktu 8

(delapan) tahun terakhir. Untuk itu perlu kiranya mendapat perhatian lebih dari Seksi

Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana serta program terkait, karena kematian ibu

dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum, pendidikan, serta pelayanan selama

kehamilan dan melahirkan.

Pada tahun 2012, dari 7 kasus kematian ibu, 1 kasus merupakan kasus kematian ibu

hamil, 3 kasus merupakan kematian ibu saat bersalin, dan 3 kasus merupakan kematian ibu

saat nifas. Kematian ibu hamil terjadi di wilayah kerja Puskesmas Selemadeg Barat.

24

Kematian ibu saat bersalin terjadi di wilayah kerja Puskesmas Pupuan I (2 kasus) dan

Puskesmas Marga I (1 kasus). Kematian ibu saat nifas terjadi di wilayah kerja Puskesmas

Baturiti I (2 kasus) dan Puskesmas Kediri I (1 kasus).

4. Angka Kematian Kasar (AKK)

Angka Kematian Kasar (AKK) adalah jumlah kematian yang terjadi pada suatu

waktu dan tempat tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun. Angka ini disebut

kasar karena belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai risiko

kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang masih muda. Jika tidak

ada indikator kematian yang lain, maka angka ini berguna untuk memberikan gambaran

mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Pada

tahun 2012 belum ada hasil perhitungan Angka Kematian Kasar (AKK) dari Badan Pusat

Statistik Kabupaten Tabanan, namun jumlah kematian berdasarkan hasil registrasi pada

2012 berjumlah 2.524 jiwa, yang terdiri dari 1.238 jiwa laki-laki, dan 1.286 jiwa

perempuan.

5. Angka Harapan Hidup (AHH)

Selain Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

Harapan Hidup (AHH) juga digunakan untuk menilai derajat kesehatan dan kualitas hidup

masyarakat, baik kabupaten, provinsi, maupun negara. AHH juga menjadi salah satu

indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada

25

sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan angka harapan hidup saat

lahir. AHH Kabupaten Tabanan untuk tahun 2012 belum ada, yang ada hanya AHH tahun

2011 sebesar 74,49.

B. MORBIDITAS

Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu

penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun

waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan

masyarakat.

Tingkat kesakitan suatu negara juga mencerminkan situasi derajat kesehatan

masyarakat yang ada di dalamnya. Bahkan tingkat morbiditas penyakit menular tertentu

yang terkait dengan komitmen internasional senantiasa menjadi sorotan dalam

membandingkan kondisi kesehatan antar negara. Pada bab ini disajikan gambaran

morbiditas penyakit-penyakit menular dan tidak menular yang dapat menjelaskan keadaan

derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tabanan sepanjang tahun 2012.

1. Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

Berdasarkan laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

(SP2TP), pola 10 besar penyakit terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan pada

tahun 2012 menunjukkan bahwa kasus terbanyak adalah penyakit Infeksi akut lain pada

saluran pernafasan bagian atas dengan jumlah total kasus sebanyak 57.478, diikuti penyakit

tekanan darah tinggi dengan jumlah total kasus sebanyak 30.442, dan penyakit pada sistem

26

otot dan jaringan pengikat (penyakit tulang belulang, radang sendi termasuk reumatik)

dengan jumlah total kasus sebanyak 28.705. Tabel 3.1 berikut menyajikan pola 10 penyakit

terbanyak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan pada tahun 2012.

Tabel 3.1

Pola 10 Penyakit Terbanyak

di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

Pada Tahun 2012

No Nama Penyakit Jumlah Rangking

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian lain

Penyakit tekanan darah tinggi

Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat

(penyakit tulang belulang, radang sendi termasuk

reumatik)

Kecelakaan dan ruda paksa

Gastritis

Penyakit pulpa dan jaringan periapikal

Penyakit kulit alergi

Asma

Diare (termasuk tersangka kolera)

Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya

57.478

30.442

28.705

19.500

15.810

12.599

12.513

8.467

8.008

7.845

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

X

Sumber : Laporan SP2TP

2. Status Gizi

27

Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam

MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan

(BB), dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator

antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U),

dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi

masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi

yang sifatnya kronis maupun akut, karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan

tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya

pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi lain (akut).

Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai

akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat

dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang

mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB dan IMT/U memberikan indikasi

masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu

yang tidak lama (singkat), misalnya : mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan

gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus.

Untuk mengukur status gizi balita dapat dilihat dari jumlah balita yang Berat Badan

Naik (N/D1), balita Bawah Garis Merah (BGM). Data dari bidang Bina Kesehatan

Masyarakat menyebutkan bahwa, dari 25.294 balita yang ada, 79,79 % (20.183 balita) yang

berat badannya ditimbang (D). Dari jumlah balita yang ditimbang, 85,16 % (15.055 balita)

yang Berat Badannya Naik (N/D1), dan 2,69 % (542 balita) merupakan balita Bawah Garis

Merah (BGM). Jumlah balita BGM terbanyak terdapat diwilayah Puskesmas Pupuan II

28

dengan 67 balita BGM, sedangkan jumlah balita BGM terendah, dengan tidak ada balita

BGM di wilayah kerjanya, terdapat di 4 (empat) Puskesmas yaitu di Puskesmas Tabanan II,

Puskesmas Kerambitan I, Puskesmas Selemadeg dan Puskesmas Selemadeg Timur II.

Permasalahan gizi yang dapat diketahui melalui indikator BB/TB, menunjukkan

gambaran bahwa jumlah balita gizi buruk di Kabupaten Tabanan sebanyak 8 (delapan)

orang yang terdiri dari 2 (dua) orang balita laki-laki dan 6 (enam) orang balita perempuan,

yang ditemukan di 7 puskesmas yaitu di Puskesmas Tabanan I, Puskesmas Kerambitan I,

Puskesmas Pupuan I, Puskesmas Penebel II, Puskesmas Baturiti I, Puskesmas Baturiti II,

dan Puskesmas Kediri I, dimana di masing-masing Puskesmas tersebut ditemukan 1 (satu)

balita gizi buruk, kecuali di Puskesmas Baturiti I yang ditemukan 2 balita gizi buruk.

Semua balita gizi buruk telah mendapatkan perawatan dengan Pemberian Makanan

Tambahan (PMT) yang berupa susu dan biscuit, serta pemberian penyuluhan kesehatan.

3. Penyakit Menular

a. Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya

menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria

disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah

merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang

semua orang, baik laki-laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-

anak, dan orang dewasa. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa-desa

terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi

29

yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi

masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup

sehat. Upaya penanggulangan penyakit malaria di Indonesia dapat dipantau dengan

menggunakan indikator Annual Parasite Incidence (API) yang telah digunakan sejak tahun

2010 untuk seluruh provinsi di Indonesia. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas

malaria suatu wilayah menjadi 4 strata yaitu :

1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.

2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 – 5 per 1.000 penduduk.

3. Endemis Rendah bila API 0 – 1 per 1.000 penduduk.

4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah

pembebasan malaria) atau API = 0

Pada tataran nasional, malaria masih menjadi permasalahan kesehatan yang berarti. Namun

tidak demikian halnya dengan yang terjadi di Kabupaten Tabanan. Angka kesakitan malaria

di Kabupaten Tabanan dalam kurun waktu 2005 sampai dengan 2011 menunjukkan

kecenderungan penurunan, bahkan enam tahun terakhir (2007 sampai dengan 2012) angka

kesakitan malaria di Kabupaten Tabanan adalah 0/1000 penduduk. Hal ini disebabkan

karena Kabupaten Tabanan bukan merupakan daerah endemis penyakit malaria. Kasus-

kasus yang terjadi merupakan kasus import dari penduduk yang datang dari daerah endemis

malaria. Tabel 3.2 akan menjelaskan kasus dan angka kesakitan malaria di Kabupaten

Tabanan periode tahun 2005-2012.

Tabel 3.2

30

Jumlah Kasus Penyakit Malaria di Kabupaten Tabanan

Periode Tahun 2005-2012

Tahun Kasus Malaria (+) API

2005 2 0

2006 2 0

2007 0 0

2008 0 0

2009 0 0

2010 0 0

2011 0 0

2012 0 0

Sumber : Bidang P2 PL

b. TB Paru

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh

infeksi bakteri Mycobanterium Tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet

orang yang telah terinfeksi basil TB. Kuman ini tidak hanya menyerang paru-paru, tapi juga

organ tubuh lainnya, seperti tulang sendi, usus, kelenjar limpa, selaput otak dan lain-lain.

Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang

pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs).

Pada level nasional berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini

diantaranya melalui program Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) atau

pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO).

Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana

pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. Strategi ini telah

terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektit (cost-

efektive).

31

Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection

Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien BTA positif yang ditemukan dan diobati

terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut.

Pencapaian CDR di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 sebesar 29,21 %. Angka ini tentu

jauh dari target minimal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan yaitu sebesar

73 %. Pada tingkat Puskesmas, CDR tertinggi terdapat di Puskesmas Kediri I sebesar 56,52

%, diikuti Puskesmas Tabanan II, Puskesmas Kerambitan I, dan Puskesmas Selemadeg

Barat dengan CDR sebesar 50 %, serta Puskesmas Kediri II dengan CDR sebesar 44,44 %.

Sedangkan Puskesmas dengan CDR terendah adalah Puskesmas Selemadeg Timur I dan

Puskesmas Selemadeg Timur II dengan CDR sebesar 0%, diikuti oleh Puskesmas Marga I

dengan CDR sebesar 6,25 %, serta Puskesmas Pupuan II dengan CDR sebesar 9,09 %.

Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan indikator persentase

sembuh, persentase pengobatan lengkap, dan angka keberhasilan pengobatan (Success

Rate). Pada tahun 2012, persentase sembuh sebesar 77,50 % dan persentase pengobatan

lengkap sebesar 8,75 %. Success Rate (SR) mengindikasikan persentase pasien baru TB

paru BTA postif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang

menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat.

Pencapaian Success Rate pada tahun 2012 di Kabupaten Tabanan sebesar 86,25 %. Angka

ini telah melampaui target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk

Success Rate yaitu sebesar 85 %.

c. HIV/AIDS

32

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human

Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut

menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah

untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui

beberapa cara penularan, yaitu hubungan seksual lawan jenis (heteroseksual), hubungan

sejenis melalui lelaki seks dengan lelaki (LSL), penggunaan alat suntik secara bergantian,

transfusi darah dan perinatal.

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV

positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu

pada layanan Voluntary, Counseling and Testing (VCT), Sero Survey, dan Survey Terpadu

Biologis dan Perilaku (STBP).

Pada tahun 2012 di Kabupaten Tabanan terdapat 40 kasus HIV yang terdiri dari 18

laki-laki dan 22 perempuan, dengan jumlah kasus AIDS adalah 65 kasus yang terdiri dari

49 laki-laki dan 16 perempuan, dimana terdapat 1 kasus kematian yang disebabkan AIDS.

Sedangkan jumlah infeksi menular seksual lainnya adalah 389 kasus yang terdiri dari 45

laki-laki dan 344 perempuan.

Jumlah kasus HIV/AIDS setiap tahun terus meningkat, oleh karena itu kita tidak

boleh terlena untuk tetap melakukan promosi kesehatan di tempat-tempat yang mempunyai

risiko tinggi terjadinya penularan penyakit HIV/AIDS, karena tidak dapat dipungkiri

masalah yang terjadi bertalian dengan mobilitas penduduk yang meningkat pesat disertai

peningkatan perilaku seksual yang tidak aman dan penggunaan NAPZA suntik yang

semakin meluas. Jika selama ini intervensi banyak dilakukan pada domain penularan

33

melalui hubungan seksual, kini upaya promotif dan preventif pada kelompok pengguna

narkoba suntik perlu dioptimalkan lagi. Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka

penanggulangan penyakit HIV/AIDS, disamping ditujukan pada penanganan penderita

yang ditemukan, juga diarahkan pada upaya pendekatan kesehatan masyarakat, salah

satunya adalah upaya deteksi dini untuk mengetahui akan status HIV seseorang melalui

Konseling dan Tes HIV sukarela atau Voluntary Counseling and Testing (VCT).

d. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat

disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat

kecelakaaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang

pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau

orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).

Cakupan penemuan pneumonia balita pada tahun 2012 sebesar 8,10 % dengan

jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 205 kasus, yang terdiri dari 105 kasus laki-laki dan

100 kasus perempuan. Dilihat dari Puskesmas, cakupan penemuan kasus pneumonia

tertinggi adalah Puskesmas Kerambitan II yakni sebesar 30,45 %, diikuti Puskesmas

Selemadeg sebesar 29,67 %, dan Puskesmas Kerambitan II sebesar 18,23 %.

e. Kusta

Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium

Leprae. Penyakit Kusta merupakan penyakit menahun yang menyerang kulit, saraf tepi, dan

34

jaringan tubuh lainnya. Penatalaksanaan yang buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi

progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.

Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut :

1. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa.

2. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan

kelemahan/kelumpuhan otot.

3. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA positif).

Pada tahun 2012, dilaporkan terdapat kasus baru tipe Multi Basiler sebanyak 2

kasus (keduanya laki-laki) dan tipe Pausi Basiler sebanyak 1 kasus (perempuan) dengan

Newly Case Detection Rate (NCDR) sebesar 0,68 per 100.000 penduduk. Keberhasilan

dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tinggi rendahnya proporsi cacat tingkat II

(kecacatan yang dapat dilihat dengan mata), sedangkan untuk mengetahui tingkat penularan

di masyarakat digunakan indikator proporsi anak (0 -14 tahun) di antara penderita baru.

Angka proporsi cacat tingkat II digunakan untuk menilai kinerja petugas dalam upaya

penemuan kasus. Angka proporsi cacat tingkat II yang tinggi, mengindikasikan adanya

keterlambatan dalam penemuan penderita yang dapat diakibatkan rendahnya kinerja

petugas dan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai tanda-tanda dini penyakit kusta.

Sedangkan indikator proporsi anak diantara kasus baru, mampu merepresentasikan

penularan kusta yang masih terjadi di masyarakat. Di Kabupaten Tabanan, proporsi cacat

tingkat II pada tahun 2012 sebesar 0 %, dan proporsi anak di antara penderita baru pada

tahun 2012 sebesar 0 %.

35

4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) merupakan penyakit yang

diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi. Penyakit yang

termasuk kelompok PD3I meliputi : Tetanus Neoatorum, Campak, Difteri, Polio dan AFP

(Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut).

a. Tetanus Neonatorum

Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium Tetani, yang masuk

ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya

disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus TN banyak

ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan yang rendah. Pada tahun 2012, di Kabupaten Tabanan dilaporkan tidak ada kasus

Tetanus Neonatorum.

b. Campak

Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus campak.

Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Penularan dapat terjadi melalui udara

yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi. Pada tahun 2012

dilaporkan terdapat 62 kasus campak, yang terdiri dari 35 orang laki-laki dan 27 orang

perempuan, dengan case fatality rate : 0 %. Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan

merupakan tempat dimana kasus campak paling banyak ditemukan yaitu sebanyak 48

kasus.

36

c. Difteri

Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang

menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam

ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang

menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada tahun 2012 di Kabupaten Tabanan,

ditemukan 1 (satu) kasus difteri, yang ditemukan di Puskesmas Tabanan I dengan jenis

kelamin laki-laki, namun tidak ada kasus yang meninggal atau dengan kata lain CFR = 0%.

d. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)

Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I. Penyakit

ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita

mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0-3 tahun

ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, dan sakit

ditungkai dan lengan. Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang

mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada

kelumpuhan. Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator

surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate minimal sebesar 2/100.000 anak

usia < 15 tahun. Non Folio AFP Rate untuk Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 adalah

1,02/100.000 anak usia < 15 tahun.

5. Penyakit Potensial KLB/Wabah

37

Penyakit menular tertentu memiliki potensi menjadi Kejadian Luar Biasa

(KLB)/wabah, diantaranya adalah Demam Berdarah Dengeu (DBD), Diare, Chikungunya,

Rabies, dan Filariasis. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian

dan kerugian secara ekonomi.

a. Deman Berdarah Dengeu (DBD)

Demam Berdarah Dengeu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengeu dan

ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak

berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa.

Sepanjang tahun 2012 dilaporkan terjadi 288 kasus di Kabupaten Tabanan dengan

Incidence Rate (IR) sebesar 65,32 per 100.000 penduduk dengan tidak ada kematian akibat

DBD atau Case Fatality Rate (CFR) adalah 0 %. Jumlah kasus yang terjadi pada tahun

2012 ini meningkat apabila dibandingkan dengan jumlah kasus yang terjadi pada tahun

sebelumnya yakni dengan 106 kasus. Jumlah kasus terbanyak ditemui di Kecamatan

Tabanan dengan 107 kasus, disusul kemudian oleh Kecamatan Kediri dengan 81 kasus, dan

Kecamatan Kerambitan dengan 50 kasus. Sedangkan tiga kecamatan dengan jumlah kasus

paling sedikit adalah Kecamatan Pupuan dengan 1 kasus, Kecamatan Selemadeg dengan 5

kasus, dan Kecamatan Selemadeg Barat dengan hanya 7 kasus. Jumlah kasus DBD menurut

Puskesmas pada tahun 2012 secara rinci dapat dilihat pada tabel 23.

Walaupun periode tahun 2009 sampai dengan 2011 terjadi kecenderungan

penurunan kasus DBD dan Incidene Rate, namun meningkat lagi pada tahun 2012 ini. Oleh

Karena itu kita tidak boleh lengah, karena lonjakan kasus bisa terjadi kapan saja dan bisa

menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang berarti. Penyakit yang ditularkan oleh

38

nyamuk Aedes aegypti ini kerap menimbulkan kepanikan di masyarakat karena

penyebarannya yang cepat dan potensinya yang menyebabkan kematian. Salah satu cara

untuk menekan penyebaran penyakit Deman Berdarah Dengeu (DBD) adalah dengan

membasmi jentik nyamuk Aedes aegypty di dalam rumah maupun di sekitar lingkungan

rumah. Gambaran Kasus DBD dan Incidene Rate di Kabupaten Tabanan periode tahun

2007-2012 disajikan pada gambar 3.4. berikut.

2007 2008 2009 2010 2011 2012

KASUS 536 347 659 491 106 288

IR 22.49 83.26 156.89 116.15 24.46 65.32

0

100

200

300

400

500

600

700

Gambar 3.4

Jumlah Kasus DBD dan IR DBD di Kabupaten Tabanan Periode Tahun 2007-2012

b. Diare

Diare adalah penyakit yang terjadi ketika perubahan konsistensi feses selain dari

frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari

biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi

39

tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Secara klinis penyebab Diare antara lain : infeksi

(disebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan,

imunodefisiensi, dan sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan di lapangan

ataupun secara klinis adalah Diare yang disebabkan oleh infeksi dan keracunan. Jenis Diare

ada 2 (dua) yaitu Diare Akut dan Diare Persisten (diare kronik). Diare Akut adalah diare

yang berlangsung kurang dari 14 hari, sedangkan Diare Persisten (diare kronik) adalah

diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.

Pada tahun 2012 jumlah perkiraan kasus diare di Kabupaten Tabanan sebesar

18.651 kasus. Dari jumlah tersebut, jumlah kasus yang ditangani sebesar 12.885 kasus

(69,08 %) yang terdiri dari laki-laki sebesar 6.464 kasus (69,67 %) dan perempuan sebesar

6.421 (68,51 %). Terjadi peningkatan jumlah kasus diare dari tahun sebelumnya, dimana

pada tahun 2011 jumlah kasus diare sebanyak 8.353 kasus. Untuk itu upaya kesehatan

harus lebih ditingkatkan lagi untuk mencegah tingkat kematian akibat diare. Tingkat

kematian akibat diare dapat diturunkan dengan adanya tata laksana yang tepat dan cepat,

diantaranya melalui pelatihan petugas yang diintegrasikan dengan Manajemen Terpadu

Balita Sakit (MTBS). Selain itu juga dapat dilakukan pengamatan tata laksana diare ke

Puskesmas.

c. Chikungunya

Chikungunya adalah penyakit infeksi akut yang ditandai gejala utama demam,

ruam/bercak-bercak kemerahan di kulit dan nyeri persendian. Penyakit ini disebabkan oleh

infeksi virus Chik yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

40

Penyakit ini kerap dijumpai terutama di daerah tropis/subtropis dan sering

menimbulkan epidemi. Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya penyakit ini antara

lain rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk

penular karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim

penghujan, serta semakin meningkatnya arus mobilisasi penduduk.

Pada tahun 2012, tidak ada laporan tentang kasus Chikungunya di Kabupaten

Tabanan.

d. Rabies

Penyakit anjing gila atau dikenal dengan rabies merupakan penyakit yang

disebabkan oleh infeksi virus Rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing,

kucing, kelelawar, kera, musang dan serigala yang di dalamnya tubuhnya mengandung

virus Rabies.

Penyakit ini bila sudah menunjukkan gejala klinis pada hewan atau manusia selalu

diakhiri dengan kematian, sehingga mengakibatkan timbulnya rasa cemas dan takut bagi

orang-orang yang terkena gigitan dan kekhawatiran serta keresahan bagi masyarakat pada

umumnya.

Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam memantau upaya pengendalian

Rabies, yaitu kasus GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies), kasus yang di vaksinasi VAR

(Vaksin Anti Rabies), dan kasus Rabies yang menyebabkan kematian (Lyssa).

41

Pada tahun 2012 di Kabupaten Tabanan, jumlah kasus Gigitan Hewan Penular

Rabies (GHPR) sebanyak 7.513 kasus, dimana yang diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR)

sebanyak 7.374 atau 98,15 % dari kasus gigitan, namun tidak terdapat jumlah kasus

penyakit rabies yang menyebabkan kematian (Lyssa). Kasus GHPR terbanyak terjadi pada

bulan Mei yaitu dengan 758 kasus, sedangkan bulan Pebruari merupakan bulan dengan

kasus GHPR paling sedikit yakni dengan 488 kasus. Gambaran kasus GHPR di Kabupaten

Tabanan pada tahun 2012 disajikan pada gambar 3.5 dibawah ini

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des

GHPR 635 488 520 558 758 698 718 726 621 628 565 598

Gambar 3.5

Jumlah Kasus Gigitan Hewan Penular RabiesDi Kabupaten Tabanan Tahun 2012

Walaupun jumlah kasus kematian akibat rabies di Kabupaten Tabanan pada tahun

2012 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, akan tetapi mengingat akan bahaya

rabies terhadap kesehatan dan ketentraman masyarakat karena dampak buruknya selalu

diakhiri kematian, serta dapat mempengaruhi dampak perekonomian khususnya bagi

42

pengembangan daerah-daerah pariwisata seperti Bali yang tertular rabies, maka usaha

pengendalian penyakit berupa pencegahan dan pemberantasan perlu dilaksanakan seintensif

mungkin bahkan menuju pada program pembebasan dari rabies.

e. Filariasis

Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) merupakan penyakit infeksi menahun yang

disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria yang terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu

Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Filariasis ditularkan oleh vektor

nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya, kemudian di dalam tubuh

manusia cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe

(getah bening) sehingga akan menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudara,

lengan, dan organ genital. Hingga kini filariasis masih menjadi permasalahan kesehatan

masyarakat di Indonesia, namun di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 tidak ditemukan

adanya penderita penyakit filariasis.

Implementation Unit (IU) yang digunakan dalam program eliminasi filariasis adalah

kabupaten/kota, artinya satuan wilayah terkecil dalam program ini adalah kabupaten/kota,

baik untuk penentuan endemisitas maupun pengobatan massal. Bila sebuah kabupaten/kota

sudah endemis filariasis, maka kegiatan pengobatan massal filariasis harus segera

dilaksanakan untuk memutus rantai penularan. Sasaran pengobatan massal adalah semua

penduduk di kabupaten/kota tersebut kecuali anak berumur < 2 tahun, ibu hamil, orang

yang sedang sakit berat, penderita kronis filariasis yang dalam serangan akut, dan balita

dengan marasmus/kwasiokor dapat ditunda pengobatannya.

43

51

BAB IV

UPAYA KESEHATAN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu Upaya

Kesehatan Masyrakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Upaya kesehatan

masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat

serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat

mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan

penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan

penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan

farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan

minuman, pengamanan narkotika, psikotroprika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta

penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,

pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan

pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

52

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakah langkah awal yang sangat penting

dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan

kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan

masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan

oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Peran seorang ibu sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak.

Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada

kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan

anaknya.

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan

dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan

di semua jenis fasilitas kesehatan, dari Posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun

fasilitas kesehatan swasta.

a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)

Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu

yang mengandung maupun janin yang dikandungnya, sehingga dalam masa kehamilan

perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari

gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan

ibu dan janin yang dikandungnya.

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal

53

yang ditetapkan dalan Standar Pelayanan Kebidanan. Tenaga kesehatan yang

berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter

spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat.

Pelayanan kesehatan yang sesuai standar meliputi timbang berat badan,

pengukuran tinggi badan, mengukur tekanan darah, menilai status gizi (mengukur

lingkar lengan atas), pemeriksaan tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan

denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi

Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet

selama masa kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta

temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

(P4K), serta KB pasca persalinan.

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan

serta memenuhi standar pelayanan kesehatan. Ditetapkan pula bahwa distribusi

frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan

ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan, yaitu : minimal 1 kali pada

triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar

waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada

ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.

Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan

menggunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses

pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan

pemeriksaan pertama kali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan

54

pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu

hamil yang telah melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar serta paling

sedikit 4 kali pemeriksaan kehamilan. Indikator K1 dan K4 ini dapat dimanfaatkan

untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.

Gambar 4.1 memperlihatkan cakupan kunjungan K1 dan K4 pada ibu hamil

selama lima tahun terakhir. Terlihat bahwa cakupan K1 dan K4 selama tahun 2008

sampai dengan tahun 2012 mengalami pasang surut.

2008 2009 2010 2011 2012

K1 97.62 92.08 100.02 98.08 100.15

K4 91.62 85.83 98.05 93.58 95.32

75

80

85

90

95

100

105

Gambar 4.1

Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4di Kabupaten Tabanan Tahun 2008-2012

Dari gambar tersebut diatas dapat dilihat kesenjangan yang terjadi antara

cakupan K1 dan K4. Pada tahun 2008 terjadi selisih antara cakupan K1 dan K4 sebesar

6 %, kemudian tahun 2009 meningkat menjadi sebesar 6,25 %. Tahun 2009 merupakan

tahun terjadinya kesenjangan cakupan K1 dan K4 yang paling besar, dan juga

55

merupakan tahun dimana cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Tabanan berada pada titik

terendah. Kesenjangan paling kecil antara cakupan K1 dan K4 terjadi pada tahun 2010

yaitu hanya 1.97 %, namun pada tahun 2011 kesenjangan tersebut meningkat menjadi

4,50 %, dan pada tahun 2012 kesenjangan tersebut meningkat kembali menjadi 4,83 %.

Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menunjukkan angka drop out K1 dan K4,

dengan kata lain, jika kesenjangan K1 dan K4 kecil, maka hampir semua ibu hamil

yang melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal meneruskannya hingga

kunjungan keempat pada triwulan 3, sehingga kehamilannya dapat terus dipantau oleh

petugas kesehatan.

Pada tahun 2012, Puskesmas dengan persentase cakupan pelayanan K1 tertinggi

adalah Puskesmas Selemadeg Barat (111,48 %), Puskesmas Kediri II (107,26 %), dan

Puskesmas Penebel II (105,85 %). Sedangkan Puskesmas dengan cakupan pelayanan

K1 terendah adalah Puskesmas Puskesmas Pupuan II (88,45 %), Puskesmas Selemadeg

Timur II (91,17 %), dan Puskesmas Selemadeg Barat (96,10 %). Untuk Puskesmas

dengan persentase cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah Puskesmas Selemadeg

(116,75 %), Puskesmas Kediri II (103,91 %), dan Puskesmas Tabanan I (102,65 %).

Sedangkan Puskesmas dengan cakupan pelayanan K4 terendah adalah Puskesmas

Selemadeg Timur II (80,56 %), Puskesmas Pupuan II (85,26 %), dan Puskesmas

Kerambitan I (86,27 %). Cakupan kunjungan ibu hamil (K1 dan K4) lebih rinci dapat

disimak pada lampiran tabel 28.

56

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan

(Pn)

Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar

terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dan 1 minggu

pertama diperkirakan 60 % dari seluruh kematian ibu. Kasus komplikasi dan kematian

ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan,

hal ini antara lain disebabkan pertolongan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan

yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Persalinan yang dilakukan di

sarana pelayanan kesehatan dapat menurunkan risiko kematian ibu saat persalinan,

karena ditempat tersebut persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan tersedia sarana

kesehatan yang memadai sehingga dapat menangani komplikasi yang mungkin terjadi

pada saat persalinan yang membahayakan nyawa ibu dan bayi. Cakupan persalinan

ditolong tenaga kesehatan pada tahun 2012 di Kabupaten Tabanan sebesar 97,16 %.

Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan cakupan persalinan ditolong tenaga

kesehatan pada tahun 2011 yang sebesar 95,64 %. Puskesmas dengan pencapaian

cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) tertinggi adalah Puskesmas

Selemadeg (116,00 %), diikuti Puskesmas Kediri II (107,02 %) dan Puskesmas Baturiti

I (106,62 %). Sedangkan Puskesmas Pupuan II merupakan Puskesmas dengan

Pencapaian Pn terendah (80,33 %), diikuti Puskesmas Marga I (83,52 %), dan

Puskesmas Selemadeg Timur II (89,71 %). Data mengenai Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran tabel 28.

57

2008 2009 2010 2011 2012

Pn 96.12 88.86 100 95.64 97.16

82

84

86

88

90

92

94

96

98

100

102

Gambar 4.2

Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tabanan Tahun 2008-2012

Gambar 4.2 diatas memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh

tenaga kesehatan sejak tahun 2008 sampai tahun 2012 yang mengalami pasang surut.

Upaya peningkatan cakupan persalinan perlu dilakukan melalui upaya pelaksanaan

program kesehatan ibu, diantaranya peningkatan persalinan di fasilitas pelayanan

kesehatan melalui jaminan program persalinan, revitalisasi Bidan Koordinator melalui

pelaksanaan supervisi fasilitatif untuk peningkatan mutu dan kualitas tenaga penolong

persalinan, serta peningkatan kualitas surveilans kesehatan ibu melalui pelaksanaan

Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA).

58

c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada

ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi

dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas

dengan melakukan kunjungan nifas minimal 3 kali dengan distribusi waktu : 1)

kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2)

kunjungan nifas ke-2 (KF2) dilakukan dalam waktu hari ke-4 sampai dengan hari ke-28

setelah persalinan; 3) kunjungan nifas ke-3 (KF3) dilakukan dalam waktu hari ke-29

sampai dengan hari ke-42 setelah persalinan. Pelayanan kunjungan nifas didefinisikan

sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar

gedung fasilitas kesehatan (termasuk bidan di desa/polindes/ poskesdes) dan kunjungan

rumah.

Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi : 1) pemeriksaan tekanan

darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan

lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI

ekslusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali; dan 6)

pelayanan KB pasca persalinan.

Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2012 adalah 96,02 %, angka ini sudah

melampaui cakupan kunjungan ibu nifas berdasarkan target Standar Pelayanan Minimal

bidang kesehatan yaitu 90 %. Berdasarkan Puskesmas, Puskesmas Selemadeg

merupakan Puskesmas dengan pencapaian cakupan KF3 tertinggi yaitu 116,50 %,

sedangkan Puskesmas Pupuan II merupakan Puskesmas dengan cakupan KF3 terendah

59

yaitu 75,73 %. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas di Kabupaten Tabanan pada

tahun 2012, lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 28.

d. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal

Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara

langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Komplikasi

kebidanan antara lain ketuban pecah dini, perdarahan pervaginam, hipertensi dalam

kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) dengan atau tanpa edema pre

tibial, ancaman persalinan prematur, infeksi berat dalam kehamilan, distosia (persalinan

macet, persalinan tidak maju), dan infeksi masa nifas.

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan

Puskesmas, beberapa ibu hamil memiliki risiko tinggi/komplikasi dan memerlukan

pelayanan kesehatan. Karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan,

maka kasus tersebut dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang

memadai. Pada tahun 2012 di Kabupaten Tabanan jumlah ibu hamil adalah 5.315

bumil, dimana 1.063 bumil (20 %) merupakan ibu hamil dengan risiko tinggi/

komplikasi, dengan jumlah ibu hamil risiko tinggi/komplikasi yang ditangani sebanyak

986 ibu hamil (92,76 %). Puskesmas dengan jumlah bumil risti/komplikasi terbanyak

adalah Puskesmas Kediri I dengan 130 bumil, sedangkan Puskesmas Selemadeg Timur

II merupakan Puskesmas dengan ibu hamil risti/komplikasi terendah yaitu sebanyak 14

bumil. Jumlah dan persentase ibu hamil risiko tinggi/komplikasi lebih rinci dapat

disimak pada lampiran tabel 31.

60

Neonatus risti/komplikasi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma

lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan dan

kelainan neonatal. Neonatus risti/komplikasi yang ditangani adalah neonatus

risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu

dokter dan bidan di puskesmas dan rumah sakit.

Pada tahun 2012 cakupan penanganan neonatal komplikasi yang dilaporkan

sebesar 654 neonatal (88,28 % ) dari 741 jumlah perkiraan neonatal risti/komplikasi.

Sementara target standar pelayanan minimal bidang kesehatan untuk indikator tersebut

adalah 80 %. Cakupan penanganan neonatal komplikasi yang tidak memenuhi standar

pelayanan minimal bidang kesehatan ini perlu mendapat perhatian karena langkah ini

merupakan salah satu strategi untuk menurunkan angka kematian bayi.

e. Kunjungan Neonatal

Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur yang

memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan

untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan

sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.

Sebagian besar kematian neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupan (0-6

hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru

lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu

pertama, untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat

61

dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal tersebut,

terjadi perubahan kebijakan dalam pelaksanaan kunjungan neonatus dari semula 2 kali

(satu kali pada minggu pertama dan satu kali pada 8-28 hari), menjadi 3 kali (dua kali

pada minggu pertama). Dengan perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan

pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari, dan 8-28 hari.

Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan standar yang mengacu pada

pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda

vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI Ekslusif, injeksi Vitamin K1,

imunisasi (jika belum diberikan pada saat lahir), penanganan dan rujukan kasus, serta

penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA.

Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan indikator cakupan

kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) pada

tahun 2012 sebesar 99,64 %. Puskesmas dengan cakupan KN1 tertinggi adalah

Puskesmas Baturiti I dengan 100,45 %, sedangkan Puskesmas dengan cakupan KN1

terendah terdapat di Puskesmas Selemadeg Barat dengan 98,23 %.

Cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN Lengkap) pada tahun ini meningkat

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2011 cakupan KN Lengkap

sebesar 93,03 % maka pada tahun 2012 cakupan KN lengkap meningkat menjadi 99,74

%. Puskesmas dengan cakupan KN Lengkap tertinggi adalah Puskesmas Marga I

dengan cakupan sebesar 109,59 %, diikuti oleh Puskesmas Kediri III dengan cakupan

sebesar 105,73 %, dan Puskesmas Puskesmas Kerambitan II dengan cakupan sebesar

103,98 %. Sedangkan Puskesmas dengan cakupan KN Lengkap terendah terdapat di

62

Puskesmas Penebel II dengan cakupan 82,10 %, diikuti Puskesmas Tabanan II dengan

cakupan 94,57 %, dan Puskesmas Pupuan I dengan cakupan 95,78 %. Lebih lengkap

mengenai cakupan kunjungan neonatus baik KN1 maupun KN Lengkap dapat dilihat

pada lampiran tabel 36.

f. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga

kesehatan (Dokter, Bidan, dan Perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu satu kali

pada umur 29 hari-3 bulan, satu kali pada umur 3-6 bulan, satu kali pada umur 6-9 bulan,

dan satu kali pada umur 9-11 bulan.

Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG,

DPT/HB1-3, Polio, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang

bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini merupakan penilaian

terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar,

mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan

pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi.

Pada tahun 2012 cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Tabanan adalah 84,66

%. Puskesmas dengan cakupan kunjungan bayi tertinggi adalah Puskesmas Tabanan III

dengan cakupan sebesar 190,37 %, diikuti oleh Puskesmas Baturiti I dengan cakupan

sebesar 116,00 %, dan Puskesmas Selemadeg Barat dengan cakupan sebesar 104,55 %.

Sedangkan Puskesmas dengan cakupan kunjungan bayi terendah terdapat di Puskesmas

Pupuan I dengan cakupan hanya 37,75 %, diikuti Puskesmas Kediri III dengan cakupan

63

sebesar 64,71 %, dan Puskesmas Penebel I dengan cakupan sebesar 74,78 %.

Pencapaian target cakupan kunjungan bayi sangat dipengaruhi oleh keaktifan Posyandu

tiap bulannya, peran kader, dan partispasi keluarga untuk membawa bayi ke posyandu,

serta keaktifan tenaga Puskesmas dalam membina Posyandu. Lebih lengkap mengenai

cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 dapat disimak pada

lampiran tabel 37.

g. Pelayanan Kesehatan Pada Balita

Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur

12-59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun,

pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, dan pemberian Vitamin A 2 kali

setahum (Bulan Pebruari dan Agustus).

Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui penimbangan Berat Badan,

pengukuran Tinggi Badan di Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan praktek

swasta serta sarana/fasilitas kesehatan lainnya. Pemantauan perkembangan dapat

dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang)

oleh petugas kesehatan. Pemberian Vitamin A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di

sarana kesehatan.

Pada tahun 2012 di Kabupaten Tabanan terdapat 20.463 anak balita (umur 12-59

bulan) yang terdiri dari 10.418 anak balita laki-laki dan 10.045 anak balita perempuan.

Dari jumlah anak balita yang ada, 77,95 % telah mendapatkan pelayanan kesehatan

dengan rincian 77,75 % anak balita laki-laki dan 78,15 % anak balita perempuan yang

64

mendapatkan pelayanaan kesehatan. Untuk lebih jelas mengenai cakupan pelayanan

kesehatan anak balita menurut jenis kelamin, kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten

Tabanan tahun 2012, dapat dilihat pada lampiran tabel 43.

h. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan setingkat

Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah

semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar,

mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami

anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman

penglihatan, dan masalah gizi.

Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan kesehatan terhadap murid

SD/MI kelas I dimana sebagai indikatornya adalah jumlah sekolah dasar yang

melaksanakan penjaringan kesehatan siswa kelas I. Hal ini diharapkan dapat

meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah.

Menurut laporan dari Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, pada tahun 2012

cakupan penjaringan kesehatan kelas 1 siswa SD dan setingkat di Kabupaten Tabanan

sudah mencapai 100 %. Dari 20 Puskesmas yang ada, semua Puskesmas cakupan

penjaringan kesehatan kelas 1 siswa SD dan setingkat mencapai 100%. Lebih lengkap

mengenai cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat dapat dilihat pada

lampiran tabel 46.

65

Sedangkan laporan dari Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat, mengenai

pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat, dengan kegiatan

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) melaporkan bahwa pada tahun 2012 dari 334

SD/MI yang ada, 334 (100 %) SD/MI dengan sikat gigi massal, dan 322 (96,41 %)

SD/MI yang mendapatkan pelayanan gigi. Dari 100.735 jumlah murid SD/MI, yang

diperiksa sebanyak 40.786 murid (40,49 %), dimana 19.085 murid perlu mendapat

perawatan gigi dan yang mendapat perawatan gigi sebanyak 13.316 murid (69,77 %)

dari jumlah murid yang perlu mendapat perawatan. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut

pada anak SD dan setingkat lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 53.

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan

sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, usia

subur seoarang wanita biasanya antara 15 - 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur

jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita lebih diprioritaskan untuk

menggunakan alat KB.

Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari cakupan

peserta KB yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB Aktif), cakupan

peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan

jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Dari 86.618 Pasangan Usia Subur (PUS) yang

ada di Kabupaten Tabanan, 69.957 (85,71 %) merupakan peserta KB aktif dan 4.258 (5,22

%) merupakan peserta KB baru. Jumlah PUS terbanyak terdapat di Kecamatan Kediri

66

dengan 14.444 PUS, diikuti Kecamatan Tabanan dengan 12.030 PUS, dan Kecamatan

Baturiti dengan 10.515 PUS. Sedangkan Kecamatan dengan jumlah PUS paling sedikit

adalah Kecamatan Selemadeg dengan 3.778 PUS, diikuti oleh Kecamatan Selemadeg Barat

dengan 3.883 PUS, dan Kecamatan Selemadeg Timur dengan PUS sebanyak 4.794.

Pada tahun 2012, sebesar 58,69 % peserta KB aktif menggunakan Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) terutama IUD sebanyak 54,47 %, MOW (Medis

Operatif Wanita) sebanyak 3,57 %, Implan sebanyak 0,54 % dan MOP (Medis Operatif

Pria) sebanyak 0,11 %. Sedangkan metode Non MKJP digunakan oleh 41,31 % peserta KB

aktif, dimana alat kontrasepsi yang banyak digunakan adalah Suntik sebanyak 33,92 %,

kemudian Pil sebanyak 6 %, dan Kondom sebanyak 1,40 %.

Berbeda dengan peserta KB aktif, peserta KB baru lebih banyak menggunakan Non

MKJP yaitu sebanyak 61,25 %, dimana alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan

adalah Suntik sebanyak 49.79 %, Pil sebanyak 6,93 %, dan kontrasepsi jenis kondom

sebanyak 4,51 %. Sedangkan 38,75 % peserta KB baru yang menggunakan MKJP, alat

kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah IUD sebanyak 34,36 %, diikuti oleh

MOW (Medis Operatif Wanita) sebanyak 2,40 %, kemudian Implan sebanyak 1,93 % dan

MOP (Medis Operatif Pria) sebesar 0,07 %. Lebih jelas mengenai pelayanan KB di

Kabupaten Tabanan dapat disimak pada lampiran tabel 33, 34 dan 35.

3. Pelayanan Imunisasi

Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular

yang dapat mematikan seperti Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang

67

paru-paru, dan masih banyak lagi penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang

terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.

Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam tubuh, maka sebagai

reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya,

reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum

mempunyai “pengalaman” tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah

mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi

terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya

pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya dilakukan tindakan imunisasi atau

vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit

penyakit tersebut, atau seandainya terkena pun tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.

a. Imunisasi Dasar pada Bayi

Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi dasar Lengkap) pada

bayi yang dicanangkan pemerintah meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio,

4 dosis hepatitis B, dan 1 dosis campak.

Campak merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,

dimana campak ini adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu

pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian

balita. Imunisasi campak diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan merupakan

imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainya.

Pada tahun 2012, cakupan imunisasi campak di Kabupaten Tabanan telah

mencapai 94,98 %. Puskesmas dengan cakupan imunisasi campak tertinggi adalah

68

Puskesmas Tabanan III dengan cakupan sebesar 244,44 %, diikuti oleh Puskesmas

Tabanan I dengan cakupan sebesar 108,72 %, dan Puskesmas Puskesmas Selemadeg

Barat dengan cakupan sebesar 108,08 %. Sedangkan Puskesmas dengan cakupan

imunisasi campak terendah adalah Puskesmas Pupuan I dengan cakupan sebesar 54,03

%, diikuti oleh Puskesmas Kediri III dengan cakupan sebesar 72,55 %, dan Puskesmas

Marga II dengan cakupan sebesar 85,33 %. Data mengenai cakupan imunisasi dasar

pada bayi menurut Puskesmas tahun 2012 terdapat pada lampiran tabel 39 dan tabel 40.

Idealnya seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi dasar sesuai umurnya,

sehingga kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi dapat optimal. Namun kenyataannya, sebagian anak tidak mendapatkan

imunisasi dasar secara lengkap. Anak-anak inilah yang disebut dengan drop out

imunisasi. Imunisasi DPT-HB1 adalah jenis imunisasi yang pertama kali diberikan pada

bayi, sebaliknya imunisasi campak adalah imunisasi dasar yang terakhir diberikan pada

bayi. Dengan asumsi bayi yang mendapat imunisasi campak telah mendapatkan

imunisasi dasar lengkap, maka drop out rate imunisasi bayi dihitung berdasarkan

persentase penurunan cakupan imunisasi campak terhadap cakupan imunisasi DPT-

HB1. Pada tahun 2012, angka drop out imunisasi di Kabupaten Tabanan adalah 3,91 %.

Rincian angka drop out cakupan imunisasi DPT-HB1-campak menurut Puskesmas

dapat dilihat pada lampiran tabel 39.

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan

proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Bila

cakupan UCI dikaitkan dengan batas suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah

69

tersebut tergambar besarnya tingkat kekebalan bayi (herd immunity) terhadap penularan

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini pemerintah

menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan.

Desa UCI merupakan gambaran desa/kelurahan dengan ≥ 80 % jumlah bayi

yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam

waktu satu tahun. Pencapaian desa UCI di Kabupaten Tabanan mengalami pasang

surut. Pada periode tahun 2004 - 2008 persentase desa UCI sudah mencapai 100 %,

namun terjadi penurunan persentase pada tahun 2009 menjadi 97,73 %, kemudian naik

lagi pada tahun 2010 menjadi 100 %, lalu turun lagi pada tahun 2011 menjadi 75,19 %,

sedangkan pada tahun 2012 persentase desa UCI di Kabupaten Tabanan sudah

mencapai 96,24 %.

b. Imunisasi Dasar pada Ibu hamil

Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut

Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus

Noenatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah

satu penyebab kematian bayi di Indonesia.

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu

kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus

Neonatal di setiap kabupaten hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun.

MNTE merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur

termasuk ibu hamil, dengan strategi antara lain : pertolongan persalinan yang aman dan

70

bersih, cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata, serta penyelenggaraan

surveilans.

Pada tahun 2012, cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil di Kabupaten

Tabanan adalah sebesar 132,38 %, dimana cakupan TT2+ tertinggi terdapat di

Puskesmas Selemadeg Timur II dengan cakupan sebesar 186,11 %, dan cakupan

terendah terdapat di Puskesmas Kerambitan II dengan cakupan sebesar 70,83 %. Lebih

lengkap mengenai cakupan imunisasi TT pada ibu hamil menurut kecamatan dan

Puskesmas di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012, dapat disimak pada lampiran tabel

29.

4. Ketersediaan Obat

Obat adalah salah satu kebutuhan dasar dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dan merupakan barang publik yang perlu dijamin ketersediaannya dalam upaya

pemenuhan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu dilakukan pengadaan buffer stock obat

untuk menjamin ketersediaan obat, pemerataan pelayanan dan terjaminnya mutu obat dan

perbekalan kesehatan sampai ke masyarakat.

Dalam hal perencanaan dan penyusunan kebutuhan obat (RKO) buffer stock

diperlukan data kebutuhan dari masing-masing Puskesmas. Dalam perhitungan tersebut,

tingkat kecukupan obat harus dapat tersedia untuk kurun waktu minimal selama 18 bulan,

dengan asumsi 12 bulan untuk pemenuhan kebutuhan obat selama 1 tahun anggaran dan 6

bulan untuk pemenuhan kebutuhan selama waktu tunggu proses pengadaan obat di tahun

anggaran selanjutnya.

71

Pada lampiran tabel 69 dapat dilihat ketersedian obat menurut jenis obat. Dari tabel

tersebut terlihat kalau hampir semua jenis obat yang tingkat kecukupannya diatas 50 % atau

lebih, hanya 1 (satu) jenis obat yang tingkat kecukupannya masih dibawah 50 % yakni

tablet Pyrantel Pamoat 125 mg, dimana tingkat kecukupannya hanya 2,56 %. Sedangkan

obat yang tingkat kecukupannya paling tinggi adalah Dekstrometopan HBR table 15 mg

dengan tingkat kecukupan sebesar 961,90 %.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan meningkatkan akses keterjangkauan

dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana pelayanan kesehatan

perorangan seperti Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Beberapa

kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan antara lain peningkatan pelayanan kesehatan

rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit, dan lain-

lain. Dibawah ini akan diuraikan secara singkat mengenai pelayanan kesehatan rujukan.

1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan swasta

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan. Upaya pelayanan kepada

masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan

kesehatan ringan, dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui rujukan

pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan sedang hingga besar.

Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit dapat dilihat dari berbagai

segi diantaranya tingkat pemanfaatan sarana, mutu, dan tingkat efisiensi pelayanan.

72

Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit antara lain

pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari perawatan

(Length of Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata selang

waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI), persentase pasien keluar yang

meninggal (Gross Death Rate/GDR), dan persentase pasien keluar yang meninggal ≥ 48

jam perawatan (Net Death Rate/NDR).

Tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di Badan Rumah Sakit Umum Tabanan

(BRSU Tabanan) selama periode tahun 2007-2009 cenderung menurun setiap tahunnya

walaupun masih di atas angka ideal yang diharapkan (60 -85 %). Pada tahun 2007 angka

BOR BRSU Tabanan adalah 87,39 %, kemudian turun 1,09 % menjadi 86,3% pada tahun

2008, dan pada tahun 2009 turun lagi menjadi 85,4 % namun pada tahun 2010, BOR BRSU

Tabanan mengalami peningkatan menjadi 90,4 %, kemudian pada tahun 2011, mengalami

penurunan menjadi 88,71 %. Tetapi pada tahun 2012 BOR BRSU sedikit meningkat

menjdai 89,74 %. Banyak faktor yang mempengaruhi angka BOR suatu rumah sakit,

diantaranya semakin meningkatnya jumlah rumah sakit dan tempat tidur yang tersedia,

sementara jumlah populasi yang mencari pelayanan tidak terlalu tinggi.

Los adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini disamping

memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan,

apabila diterapkan diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih

lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal adalah antara 6-9 hari. Gambar 4.3

memperlihatkan pencapaian LOS pada BRSU Tabanan periode tahun 2008 sampai 2012

yang berkisar antara 4,2 - 4,7 hari dan belum mencapai angka ideal.

73

2008 2009 2010 2011 2012

LOS 4.60 4.70 4.20 4.69 4.49

3.90

4.00

4.10

4.20

4.30

4.40

4.50

4.60

4.70

4.80

Gambar 4.3

Pencapaian LOS di BRSU TabananTahun 2008-2012

Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah Turn Over Interval (TOI). TOI

adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat

digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien

berikurnya). Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Selama tahun

2008-2012 TOI di BRSU Tabanan belum pernah mencapai angka ideal. Pada tahun 2008

TOI BRSU Tabanan adalah 0,70 hari, tahun 2009 adalah 0,80 hari, tahun 2010 adalah 0,40

hari, tahun 2011 menjadi 0,60 hari, dan pada tahun 2012 adalah 0,51 hari. Rincian indikator

pelayanan kinerja di rumah sakit baik yang di BRSU Tabanan maupun yang di Rumah

Sakit swasta di Kabupaten Tabanan tahun 2012, dapat dilihat pada lampiran tabel 60.

74

GDR adalah angka kematian umum setiap 1.000 penderita keluar dari rumah sakit.

Pada GDR, tidak terlihat berapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai

meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2012 angka

GDR di Kabupaten Tabanan sebesar 30 kematian per 1.000 pasien keluar rumah sakit.

NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per 1.000 pasien

keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika

pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam, berarti ada faktor pelayanan

rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien

meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien

datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDr yang

ideal adalah < 25 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2012, angka NDR di Kabupaten

Tabanan adalah 18,70 per 1.000 pasien keluar.

2. Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)

Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) adalah program bantuan sosial

untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat sangat miskin, miskin, dan tidak mampu.

Tujuan umum dari JAMKESMAS adalah meningkatnya akses dan mutu pelayanan

kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat

kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Tujuan tersebut dijabarkan

dalam tujuan khusus yang meliputi : (i) meningkatnya cakupan masyarakat sangat miskin,

miskin dan tidak mampu yang mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas serta

jaringannya dan di Rumah Sakit; (ii) meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi

75

masyarakat sangat miskin, miskin dan tidak mampu sesuai dengan standar; (iii)

terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Sedangkan sasaran

program JAMKESMAS ini adalah masyarakat sangat miskin, miskin dan tidak mampu di

seluruh Indonesia sejumlah 76,4 juta jiwa, tidak termasuk yang sudah mempunyai jaminan

kesehatan lainnya.

Setiap peserta JAMKESMAS mempunyai hak mendapatkan pelayanan kesehatan

dasar meliputi pelayanan kesehatan rawat jalan (RJ) dan rawat inap (RI), serta pelayanan

kesehatan rujukan rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL), rawat inap tingkat lanjutan (RITL)

dan pelayanan gawat darurat. Tercatat pada tahun 2012, program yang memberikan

pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin ini telah menjangkau ribuan masyarakat

yang kurang mampu. Jumlah kunjungan rawat jalan yang menggunakan fasilitas

JAMKESMAS mencapai 51.677 kunjungan, dimana 35.244 mendapatkan pelayanan

kesehatan rawat jalan di pelayanan kesehatan dasar (sarana kesehatan strata 1) dan 16.433

mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di pelayanan kesehatan rujukan (sarana

kesehatan strata 2 dan strata 3). Sedangkan jumlah kunjungan rawat inap mencapai 4.195

kunjungan, dimana 57 mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap di pelayanan

kesehatan dasar (sarana kesehatan strata 1) dan 4.138 mendapatkan pelayanan kesehatan

rawat inap di pelayanan kesehatan rujukan (sarana kesehatan strata 2 dan strata 3). Cakupan

masyarakat miskin (dan hampir miskin) yang mendapatkan pelayanan kesehatan baik

pelayanan kesehatan rawat jalan maupun rawat inap dengan menggunakan fasilitas

JAMKESMAS terbanyak terdapat di Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan. Lebih

76

rinci mengenai cakupan pelayanan kesehatan masyarakat miskin dapat dilihat pada

lampiran tabel 56 dan tabel 57.

3. Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)

Sekitar 72 % dari penduduk Bali belum memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

yang senantiasa akan bermasalah ketika mereka jatuh sakit. Bahkan mereka yang sudah

tercakup asuransipun masih ada kendala, karena sebagian asuransi yang dikembangkan

Pemerintah Kabupaten, portabilitasnya masih terbatas sampai tingkat pelayanan dasar atau

tingkat rujukan lokal (RS kabupaten setempat), sehingga akan tetap bermasalah ketika

harus ke tingkat provinsi atau pusat.

Berdasarkan hal tersebut diatas, Pemerintah Provinsi Bali (Gubernur dan

Bupati/Walikota) mengambil kebijakan untuk menaungi masyarakat dengan pelayanan

kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) untuk seluruh masyarakat

Bali.

Tujuan umum dari JKBM adalah meningkatnya akses dan mutu pelayanan

kesehatan terhadap seluruh masyarakat Bali agar tercapai derajat kesehatan masyarakat

yang optimal secara efektif dan efesien. Sasaran program JKBM ini adalah penduduk Bali

yang sudah terdaftar dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bali dan anggota

keluarganya, memiliki kartu keluarga dan surat keterangan belum memiliki jaminan

kesehatan atau dengan kartu JKBM.

C. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

77

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani

permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah

dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok

masyarakat antara lain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat

kekurangan yodium.

1. Pemberian Tablet Tambah Darah pad Ibu Hamil (Fe)

Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang

disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di

Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga

disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi.

Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama

gizi besi. Pelayanan pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus anemia

serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe, khususnya yang dialami ibu

hamil. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah sebanyak 90 tablet selama kehamilannya.

Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe) di Kabupaten

Tabanan pada tahun 2012 adalah 100,15 % untuk Fe1 (30 tablet) dan 95,32 % untuk Fe3

(90 tablet) dari 5.315 jumlah ibu hamil yang ada. Cakupan Fe1 dan Fe3 pada tahun ini

mengalami sedikit peningkatan dari cakupan tahun sebelumnya.

Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan Antenatal Care

(ANC), dimana seharusnya cakupan Fe3 lebih besar atau sama dengan cakupan K4. Pada

tahun 2012 cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah sebanyak 90 tablet (Fe3)

sama dengan cakupan kunjungan K4 pada ibu hamil, ini berarti telah optimalnya koordinasi

78

sistem pencatatan dan pelaporan antar program terkait. Lebih lengkap mengenai cakupan

pemberian tablet Fe1 dan Fe3 kepada ibu hamil menurut Kecamatan dan Puskesmas dapat

dilihat pada lampiran tabel 30.

2. Pemberian Kapsul Vitamin A

Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah menurunkan prevalensi dan

mencegah kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif

untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada masyarakat apabila

cakupannya tinggi. Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh

yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan untuk kesehatan mata.

Anak yang menderita kurang vitamin A, bila terserang penyakit campak, diare atau

penyakit infeksi lain, maka penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat

mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap

zat-zat gizi, dan pada saat yang sama akan mengikis simpanan vitamin A di dalam tubuh.

Bila tubuh kekurangan vitamin A untuk jangka waktu yang lama, akan mengakibatkan

terjadinya gangguan pada mata, dan bila anak tidak segera mendapatkan vitamin A, maka

akan mengakibatkan kebutaan.

Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan)

diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul

vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga

bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan)

diberikan setahun pada bulan Pebruari atau Agustus, dan untuk anak balita diberikan enam

bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Pebruari dan Agustus. Sedangkan

79

pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan

pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebut

selama ibu nifas tersebut belum mendapatkan kapsul vitamin A.

Cakupan bayi yang mendapat kapsul vitamin A pada tahun 2012 adalah sebesar 100

%, cakupan anak balita yang mendapat kapsul vitamin A sebesar 100 %, dan cakupan ibu

nifas mendapat kapsul vitamin A sebesar 96,18 %. Untuk lebih rinci tentang cakupan

pemberian vitamin A pada bayi, anak balita, dan ibu nifas menurut jenis kelamin,

kecamatan dan Puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 32.

3. Cakupan Pemberian ASI Ekslusif

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi

secara ekslusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak

sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI

yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.

Cakupan pemberian ASI ekslusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat

terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundangan tentang pemberian

ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait

pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana KIE

ASI dan MP-ASI dan belum optimalnya pembinaan kelompok pendukung ASI dan MP-

ASI.

Berdasarkan laporan dari Bidang Bina Kesehatan Masyarakat pada tahun 2012

terdapat 64,89 % bayi umur 0-6 bulan yang mendapat ASI ekslusif. Puskesmas dengan

cakupan ASI ekslusif tertinggi adalah Puskesmas Penebel I dengan 91,33 %, sedangkan

80

Puskesmas Tabanan III dengan 28,21 % adalah Puskesmas dengan cakupan ASI ekslusif

terendah. Jumlah bayi yang diberi ASI ekslusif di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012

lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel 41.

D. PROMOSI KESEHATAN

Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan utama promosi

kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk memanfaatkan dan memberdayakan

masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.

Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena

mencakup aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, kemampuan,

potensi dan faktor budaya pada umumnya. Jumlah seluruh kegiatan penyuluhan di

Kabupaten Tabanan mencapai 3.934 kegiatan, dimana 3.691 kegiatan penyuluhan

dilakukan di seluruh Puskesmas, sedangkan 243 kegiatan penyuluhan dilaksanakan oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten, yang terbagi dari 240 kegiatan penyuluhan kelompok, dan 3

kegiatan penyuluhan massa.

Perilaku kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan manusia yang didasari oleh

pengetahuan, sikap dan kemampuan yang dapat berdampak positif atau negatif terhadap

kesehatan. Perilaku sehat yang diterapkan oleh keluarga dapat dilihat dari jumlah tatanan

rumah tangga yang menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

PHBS di rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota rumah tangga agar

tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif

dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Rumah tangga ber-PHBS adalah rumah tangga

81

yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10 (sepuluh)

indikator yaitu :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

2. Memberi bayi ASI ekslusif.

3. Menimbang balita setiap bulan.

4. Menggunakan air bersih.

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.

6. Menggunakan jamban sehat.

7. Memberantas jentik di rumah seminggu sekali.

8. Makan buah dan sayur setiap hari.

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.

10. Tidak merokok di dalam rumah.

Berbagai upaya promosi kesehatan untuk mengubah agar masyarakat berperilaku

sehat telah dilakukan melalui kegiatan-kegiatan antara lain advokasi untuk menghasilkan

kebijakan perilaku sehat, bina suasana untuk membentuk opini masyarakat, pemberdayaan

masyarakat untuk menumbuhkan gerakan hidup sehat, kemitraan lintas program dan lintas

sektor, sosialisasi pesan-pesan hidup sehat, dan peningkatan profesionalisme praktisi

promosi kesehatan di setiap tingkat administrasi. Untuk tahun 2012, jumlah rumah tangga

ber-PHBS di Kabupaten Tabanan sebanyak 15.090 rumah tangga atau 74,73% dari 20.192

rumah tangga yang dipantau. Puskesmas dengan persentase rumah tangga ber-PHBS

tertinggi adalah Puskesmas Kediri III dengan 90,17 %, diikuti Puskesmas Tabanan II

dengan 86,11 %, dan Puskesmas Selemadeg Barat dengan 85,16 %, sedangkan Puskesmas

82

dengan persentase rumah tangga ber-PHBS terendah adalah Puskesmas Marga II dengan

47,62 %, diikuti Puskesmas Marga I dengan 48,57 %, dan Puskesmas Tabanan III dengan

51,43 %. Persentase rumah tangga ber-PHBS secara rinci dapat disimak pada lampiran

tabel 61.

94

BAB V

SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan

pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat

kesehatan. Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila pemenuhan sumber

daya sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan memadai dan

seimbang dengan kebutuhan. Gambaran mengenai sumber daya kesehatan dapat

dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.

A. SARANA KESEHATAN

Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi : Puskesmas, rumah sakit,

dan sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).

1. Puskesmas

Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dari Dinas Kesehatan

Kabupaten yang berada di wilayah kecamatan, yang melaksanakan tugas-tugas operasional

pembangunan kesehatan. Keberadaan Puskesmas di tiap kecamatan memiliki peran yang

sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat. Puskesmas sebagai unit pelayanan

kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan, harus

melakukan upaya kesehatan wajib dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan

dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah

daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1) pusat pembangunan berwawasan

kesehatan; 2) pusat pemberdayaan masyarakat; 3) pusat pelayanan kesehatan masyarakat

primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.

95

Pada tahun 2012 jumlah Puskesmas di Kabupaten Tabanan sebanyak 20 unit, denga

rincian jumlah Puskesmas perawatan sebanyak 4 unit dan Puskesmas non rawat inap

sebanyak 16 unit. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan

penduduk terhadap Puskesmas adalah rasio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk. Rasio

Puskesmas per 100.000 penduduk pada tahun 2012 menunjukkan adanya penurunan. Jika

pada tahun 2011 rasio puskesmas adalah 4,61 per 100.000 penduduk, maka pada tahun

2012 rasio Puskesmas adalah 4,54 per 100.000 penduduk.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, maka jumlah

Puskesmas Perawatan terus ditambah. Pada tahun 2012 jumlah Puskesmas Perawatan di

Kabupaten Tabanan adalah 4 unit atau 20 % dari jumlah Puskesmas yang ada. Puskesmas

di Kabupaten Tabanan yang merupakan Puskesmas Perawatan antara lain Puskesmas

Pupuan I di Kecamatan Pupuan, Puskesmas Selemadeg di Kecamatan Selemadeg,

Puskesmas Baturiti I di Kecamatan Baturiti, dan Puskesmas Tabanan III di Kecamatan

Tabanan.

Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan Puskesmas terhadap masyarakat di

wilayah kerjanya, Puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa Puskesmas

Pembantu (Pustu) dan Puskesmas Keliling (Pusling). Jumlah Pustu pada tahun 2012

dilaporkan sebanyak 78 unit, dan jumlah Pusling di Kabupaten Tabanan adalah sebanyak

11 unit yang tersebar di 20 Puskesmas.

Jumlah kunjungan di Puskesmas pada tahun 2012 sebanyak 278.534 kunjungan,

yang terdiri dari 277.429 kunjungan rawat jalan, dan 1.105 kunjungan rawat inap. Dari

jumlah total kunjungan, 4.502 kunjungan (1,62 %) merupakan kunjungan gangguan jiwa.

96

Belum semua Puskesmas di Kabupaten Tabanan memiliki kemampuan memberikan

pelayanan Gawat Darurat (Gadar) level I, tetapi semua Puskesmas mempunyai

Laboratorium Kesehatan (Labkes).

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

2008 2009 2010 2011 2012Σ Kunjungan 198,298 240,321 236,030 257,899 278,534

Gambar 5.1

Jumlah Kunjungan Puskesmas Di Kabupaten Tabanan Tahun 2008-2012

2. Rumah Sakit

Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan preventif, di

dalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat kuratif dan rehabilitatif. Rumah

sakit merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerak dalam kegiatan

kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit juga berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan

rujukan.

97

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara

lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan

menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah

penduduk.

Pada tahun 2012 jumlah rumah sakit di Kabupaten Tabanan sebanyak 7 (tujuh) unit.

Rumah sakit yang dikelola pemerintah sebanyak 1 (satu) unit yakni Badan Rumah Sakit

Umum (BRSU) Tabanan, sedangkan rumah sakit yang dikelola swasta sebanyak 6 (empat)

unit antara lain RS. Wisma Prasanthi, RS. Dharma Kerti, RS. Bhakti Rahayu, RS. Gelgel,

RS. Dharmanatha, dan RS. Kasih Ibu. Namun RS. Gelgel sudah menghentikan

operasionalnya, sedangkan RS. Kasih Ibu merupakan rumah sakit baru, yang memulai

operasionalnya sejak 18 Desember 2012. Hanya 6 rumah sakit yang terdapat di Kabupaten

Tabanan mempunyai fasilitas pelayanan Laboratorium Kesehatan (Labkes), dan memiliki

kemampuan memberikan pelayanan 4 spesialis dasar (spesialis kandungan, spesialis anak,

spesialis bedah, dan spesialis penyakit dalam). Di Kabupaten Tabanan hanya terdapat

rumah sakit umum, tidak terdapat rumah sakit jiwa, rumah sakit bersalin maupun rumah

sakit khusus lainnya.

Pada tahun 2012 jumlah kunjungan di rumah sakit sebanyak 186.209 kunjungan,

yang terdiri dari 165.285 kunjungan rawat jalan, dan 20.924 kunjungan rawat inap. Apabila

jumlah kunjungan (rawat jalan dan rawat inap) yang ada di Puskesmas dan di rumah sakit

dijumlah, akan didapatkan cakupan kunjungan. Adapun cakupan kunjungan di Kabupaten

Tabanan adalah 442.714 (100,41 %) merupakan kunjungan rawat jalan, dan 22.029 (5,00

%) merupakan kunjungan rawat inap di berbagai sarana pelayanan kesehatan. Gambar 5.2

98

memperlihatkan cakupan kunjungan, baik cakupan kunjungan rawat jalan maupun cakupan

kunjungan rawat inap di Kabupaten Tabanan periode tahun 2008-2012.

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

2008 2009 2010 2011 2012

Rawat Jalan 95.21 87.61 113.08 95.88 100.41

Rawat Inap 5.04 4.58 6.15 4.88 5.00

Gambar 5.2Cakupan Kunjungan Di Kabupaten Tabanan

Tahun 2008-2012

Selain jumlah rumah sakit, untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan

kesehatan perlu disajikan data jumlah tempat tidur rumah sakit. Jumlah dan rasio tempat

tidur rumah sakit terhadap penduduk dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan

rumah sakit tersebut dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk

sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan. Pada tahun 2012 jumlah tempat tidur di rumah

sakit yang ada di Kabupaten Tabanan sebanyak 384 tempat tidur, dengan rasio 83,09 per

100.000 penduduk. Rincian jumlah tempat tidur rumah sakit dapat dilihat pada lampiran

tabel 58.

99

2008 2009 2010 2011 2012

Rasio TT 65.99 72.85 76.41 73.61 83.09

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Gambar 5.3

Rasio Tempat Tidur Rumah Sakitdi Kabupaten Tabanan Periode Tahun 2008-2012

3. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,

berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada,

termasuk potensi yang ada di masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep pemberdayaan

pengembangan masyarakat. Langkah tersebut tercemin dalam pengembangan sarana Upaya

Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM diantaranya terdiri dari Posyandu

(Pos Pelayanan Terpadu), Poskesdes (Pos Kesehatan Desa), Toga (Tanaman Obat

Keluarga), dan POD (Pos Obat Desa).

Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat.

Posyandu menyelenggarakan minimal 5 (lima) program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan

anak, Keluarga Berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Untuk

100

memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokan ke dalam 4 (empat) strata yaitu

Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri. Jumlah

Posyandu di Kabupaten Tabanan sebanyak 828 Posyandu, dengan rasio Posyandu per 100

Balita sebesar 2,87. Pada tahun 2012, jumlah Posyandu Pratama sebanyak 15 Posyandu

(1,81 %), jumlah Posyandu Madya sebanyak 84 Posyandu (10,14 %), jumlah Posyandu

Purnama sebanyak 728 Posyandu (87,92 %), dan jumlah Posyandu Mandiri sebanyak 1

Posyandu (0,12 %). Persentase Posyandu aktif (Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri)

pada tahun 2012 adalah 88,04 %. Rincian jumlah Posyandu di Kabupaten Tabanan pada

tahun 2012 berdasarkan strata dapat dilihat pada lampiran tabel 72.

Salah satu kriteria sebuah desa telah menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah

memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Poskesdes dapat

dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan upaya-upaya masyarakat

dan dukungan pemerintah. Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya

masyarakat yang di bentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan

kesehatan dasar bagi masyarakat desa, dengan kata lain sebagai salah satu wujud upaya

untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Poskesdes

diselenggarakan oleh tenaga kesehatan (minimal seorang bidan) dengan dibantu oleh

sekurang-kurangnya 2 (dua) orang kader kesehatan. Kegiatan utama Poskesdes yaitu

pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans perilaku berisiko, lingkungan, dan masalah

kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap

bencana serta pelayanan kesehatan. Pelayanan yang diberikan di Poskesdes juga mencakup

pertolongan persalinan dan pelayanan KIA. Pada tahun 2012 jumlah Poskesdes dilaporkan

101

sebanyak 131 unit Poskesdes atau 98,50 % dari jumlah desa yang ada di Kabupaten

Tabanan.

Desa siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk

mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat, seperti kurang

gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa

(KLB), kejadian bencana, kecelakaan, dan lain-lain dengan memanfaatkan potensi setempat

secara gotong royong. Pengembangan Desa Siaga mencakup upaya untuk lebih

mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa, menyiapsiagakan

masyarakat menghadapi masalah-masalah kesehatan, memandirikan masyarakat dalam

mengembangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Inti kegiatan desa siaga adalah

memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Untuk menuju Desa

Siaga perlu dikaji berbagai kegiatan bersumberdaya masyarakat yang ada sebagai embrio

atau titik awal pengembangan menuju Desa Siaga. Jumlah Desa Siaga di Kabupaten

Tabanan pada tahun 2012 sebanyak 131 desa siaga atau 98,50 % dari 133 jumlah desa yang

ada, dengan Desa Siaga Aktif sebanyak 131 desa (100 %). Desa Siaga Aktif merupakan

pengembangan dari Desa Siaga, yaitu desa yang penduduknya dapat mengakses dengan

mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos

Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti

Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

atau sarana kesehatan lainnya. Selain syarat diatas, Desa Siaga dikatakan Desa Siaga Aktif

apabila desa tersebut penduduknya mengembangkan Usaha Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) dan melaksanakan survailans berbasis masyarakat (meliputi

102

pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku), kedaruratan

kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga

masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jadi Desa Siaga

Aktif memiliki 3 komponen yaitu (1) Pelayanan kesehatan dasar; (2) Pemberdayaan

masyarakat melalui pengembangan UKBM dan mendorong upaya survailans berbasis

masyarakat, kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan

lingkungan; (3) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Rincian Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) menurut kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel

73.

B. TENAGA KESEHATAN

Bervariasinya jenis tenaga kesehatan serta luasnya kebutuhan akan tenaga kesehatan

di Indonesia menuntut adanya manajemen sumber daya manusia yang efisien, efektif serta

produktif sehingga dapat berimplikasi secara positif pada pencapaian tujuan program

pembangunan kesehatan di Indonesia.

Untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dan bidang prioritas

pembangunan di Kabupaten Tabanan terutama bidang kesehatan, perlu kiranya di dukung

oleh sumber daya tenaga kesehatan yang cukup dan terdistribusi secara merata di seluruh

Kabupaten Tabanan.

Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat,

kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki, terutama

ketersediaan tenaga kesehatan. Pada tahun 2012 terdapat 774 tenaga kesehatan yang

bekerja di 20 Puskesmas yang ada di Kabupaten Tabanan. Dari 774 tenaga kesehatan yang

103

ada, jumlah dokter umum yang bertugas di Puskesmas sebanyak 64 orang dengan rata-rata

3,20 dokter umum per Puskesmas, jumlah dokter gigi sebanyak 39 orang dengan rata-rata

1,95 dokter gigi per puskesmas, jumlah bidan sebanyak 304 orang dengan rata-rata 15,20

per Puskesmas. Gambar 5.4 memperlihatkan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang

bekerja di Puskesmas.

-

50

100

150

200

250

300

350

Dokter Dokter Gigi Bidan Perawat Prwt Gigi Farmasi Gizi Kesmas Sanitasi Tek. Medis Fisoterapis

NAKES 64 39 304 172 61 27 21 14 55 15 2

Gambar 5.4Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Tahun 2012

Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit, baik itu rumah sakit

pemerintah (BRSU Tabanan) maupun rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Tabanan

sebanyak 779 orang, dengan rincian 611 orang tenaga kesehatan bekerja di BRSU Tabanan,

104

dan 188 orang tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit swasta. Dari 611 orang tenaga

kesehatan yang bekerja di BRSU Tabanan, 5,89 % (36 orang) merupakan dokter spesialis,

6,22 % (38 orang) adalah dokter umum, 1,15 % (7 orang) adalah dokter gigi, 10,64 % (65

orang) adalah bidan, dan 52,54 % (321 orang) adalah perawat, yang juga merupakan jumlah

tenaga kesehatan terbanyak di BRSU Tabanan. Gambar 5.5 memperlihatkan jumlah dan

jenis tenaga kesehatan yang bekerja di BRSU Tabanan.

0

50

100

150

200

250

300

350

Dr. Spesialis Dokter Dokter Gigi Bidan Perawat Prwt Gigi Farmasi Gizi Kesmas Sanitasi Tek. MedisFisoterapis

NAKES 36 38 7 65 321 11 39 24 10 12 37 11

Gambar 5.5Jumlah Tenaga Kesehatan di BRSU Tabanan

Tahun 2012

Pada tahun 2012, rasio dokter spesialis di Kabupaten Tabanan terhadap 100.000

penduduk adalah 8,85 per 100.000 penduduk, rasio dokter umum adalah 27,44 per 100.000

penduduk, rasio bidan adalah 96,39 per 100.000 penduduk, dan rasio perawat adalah

105

128,14 per 100.000 penduduk. Gambar 5.6 memperlihatkan rasio tenaga kesehatan

terhadap 100.000 penduduk.

0

20

40

60

80

100

120

140

Dr. Spesialis Dokter Dokter Gigi Bidan Perawat Farmasi Gizi Kesmas Sanitasi Tek. Medis Fisoterapis

NAKES 8.85 27.44 10.89 96.39 128.14 19.28 11.57 5.67 15.20 14.06 2.95

Gambar 5.6Rasio Tenaga Kesehatan Terhadap 100.000 Penduduk

di KabupatenTabanan Tahun 2012

Untuk lebih rinci mengenai jumlah dan persebaran tenaga kesehatan di sarana

pelayanan kesehatan menurut unit kerja dapat dilihat pada lampiran tabel 74 sampai dengan

lampiran tabel 78.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menjalankan

pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Pembiayaan kesehatan di Indonesia

umumnya terdiri atas pembiayaan kesehatan oleh pemerintah dan pembiayaan kesehatan

106

oleh masyarakat yakni mengenai pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan dan jaminan

pemeliharaan kesehatan. Pada profil ini hanya akan disajikan pembiayaan kesehatan oleh

pemerintah, karena data mengenai pembiayaan kesehatan oleh masyarakat belum ada pada

bidang yang terkait.

Alokasi anggaran kesehatan di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 bersumber dari

anggaran APBD Kabupaten Tabanan dan APBN ( Dana Alokasi Khusus/DAK, dan Tugas

Pembantuan/TP) dengan total anggaran kesehatan sebesar Rp. 175.847.130.088,. Dari

APBD Kabupaten Tabanan, alokasi anggaran untuk kesehatan sebesar Rp.

155.882.676.088,- atau 14,07 % dari APBD Kabupaten Tabanan Tahun Anggaran 2012

yang berjumlah Rp. 1.108.188.715.959,- sehingga anggaran kesehatan perkapita pada tahun

2012 sebesar Rp. 398.815,96. Alokasi anggaran yang disediakan oleh Pemerintah

Kabupaten Tabanan tersebut dipergunakan untuk belanja langsung maupun belanja tidak

langsung pada 2 (dua) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yakni SKPD Dinas

Kesehatan Kabupaten Tabanan dan SKPD Badan Rumah Sakit Umum (BRSU) Tabanan.

Persentase alokasi anggaran kesehatan pada tahun 2012 mengalami sedikit penurunan

dibandingkan dengan alokasi anggaran kesehatan pada tahun 2011 yang berjumlah Rp.

135.756.956.211,- atau 14,75 % dari APBD Kabupaten Tabanan Tahun Anggaran 2011.

Gambar 5.7 memperlihatkan persentase alokasi anggaran kesehatan dari APBD Kabupaten

Tabanan periode tahun 2005-2012.

107

0

2

4

6

8

10

12

14

16

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

% Anggaran Kesehatan 13.36 10.73 12.97 11.27 15.70 15.74 14.75 14.07

Gambar 5.7

Persentase Anggaran Kesehatan Terhadap APBD Kabupaten Tabanan

Tahun 2005-2012

Sedangkan anggaran kesehatan di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012 yang

bersumber dari APBN antara lain dari Dana Alokasi Khusus (DAK) memperoleh anggaran

sebesar Rp. 8.197.454.000,- dan dari dana Tugas Pembantuan (TP) mendapatkan anggaran

sebesar Rp. 11.767.000.000,- sehingga total anggaran kesehatan di Kabupaten Tabanan

yang bersumber dana APBN sebesar Rp. 19.964.454.000 atau 11,35 % dari total anggaran

kesehatan di Kabupaten Tabanan pada tahun 2012.

112

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Gambaran mengenai derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tabanan pada tahun

2012 dapat dilihat dari 2 (dua) aspek, yaitu aspek mortalitas dan aspek morbiditas.

Dari aspek mortalitas, terjadi penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 9,4 per

1000 kelahiran hidup pada tahun 2011, menjadi 8,30 per 1000 kelahiran hidup pada

tahun 2012. Angka Kematian Balita (AKABA) juga mengalami penurunan yang dari

9,4 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2011, menjadi 8,30 per 1000 kelahiran hidup

pada tahun 2012. AKI meningkat tajam dari 61,3 per 100.000 kelahiran hidup pada

tahun 2011 menjadi 141,73 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012.

Dari aspek morbiditas, hanya tingkat kesakitan pada penyakit Pneumonia dan kusta

yang mengalami penurunan jumlah kasus, namun penyakit-penyakit menular lainnya

seperti DBD, TB, HIV/AIDS, campak, diare dan rabies mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya.

2. Upaya kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Tabanan antara lain pelayanan

kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, perbaikan gizi masyarakat, dan promosi

kesehatan. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas

pelayanan kesehatan meliputi pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, pelayanan Keluarga

Berencana, dan pelayanan Imunisasi. Perbaikan gizi masyarakat dilakukan dengan cara

pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita, serta pemberian tablet

113

besi (Fe) pada ibu hamil. Sedangkan promosi kesehatan dilaksanakan dengan cara

penyuluhan kesehatan, baik penyuluhan kelompok maupun penyuluhan massa.

3. Sumber daya kesehatan terdiri dari sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan

pembiayaan kesehatan. Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Tabanan antara lain

20 unit Puskesmas, 11 Unit Puskesmas Keliling, 7 unit Rumah Sakit, 828 unit Pos

Pelayanan Terpadu (Posyandu), 131 unit Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), dan 131

Desa Siaga Aktif. Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas sebanyak 774

orang, dan sebanyak 799 orang tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit, baik

rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. Persentase anggaran kesehatan

terhadap APBD Kabupaten Tabanan mengalami fluktuasi dalam 8 tahun terakhir.

Alokasi anggaran kesehatan pada tahun 2012 adalah 14,07 % dari APBD Kabupaten

Tabanan.

B. SARAN-SARAN

1. Kepada pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan agar senantiasa

meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu pengumpulan laporan, sehingga proses

informasi yang dihasilkan semakin bermutu dan tepat waktu.

2. Kepada pihak-pihak yang terkait semoga informasi yang tersaji dalam profil ini bisa

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun

pengambilan keputusan.

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 839.33 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 133 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 219,329 221,594 440,923 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.57 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

525.33 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 48.89 Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 98.98 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 94.57 84.19 89.35 % Tabel 4

9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan

tertinggi SMP+ #DIV/0! #DIV/0! 51.7 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 2,500 2,439 4,939 Bayi Tabel 6

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 4.4 4.1 4.23 Tabel 6

12 Jumlah Bayi Mati 30 11 41 Bayi Tabel 7

13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 12.0 4.5 8.30 per 1.000 KH Tabel 7

14 Jumlah Balita Mati 30 11 41 Balita Tabel 7

15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 12.0 4.5 8.30 per 1.000 KH Tabel 7

16 Jumlah Kematian Ibu 7 Ibu Tabel 8

17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 141.73 per 100.000 KH Tabel 8

B.2 Angka Kesakitan

18 AFP Rate (non polio) < 15 th 1.02 per 100.000 pend <15thn Tabel 9

19 Angka Insidens TB Paru 37 37 36.97 per 100.000 penduduk Tabel 10

20 Angka Prevalensi TB Paru 37 37 36.97 per 100.000 penduduk Tabel 10

21 Angka kematian akibat TB Paru 0 0 0.23 per 100.000 penduduk Tabel 10

22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 27.69 30.66 29.21 % Tabel 11

23 Success Rate TB Paru 82.98 90.91 86.25 % Tabel 12

24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 8.1896888 8.0173174 8.10 % Tabel 13

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

25 Jumlah Kasus Baru HIV 18 22 40 Kasus Tabel 14

26 Jumlah Kasus Baru AIDS 49 16 65 Kasus Tabel 14

27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 45 344 389 Kasus Tabel 14

28 Jumlah Kematian karena AIDS 1 0 1 Jiwa Tabel 14

29 Donor darah diskrining positif HIV 0.00 4.24 0.44 % Tabel 15

30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 69.67 68.51 69.08 % Tabel 16

31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 1 1 Kasus Tabel 17

32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 2 0 2 Kasus Tabel 17

33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0.91 0.45 0.68 per 100.000 penduduk Tabel 17

34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 0.00 0.00 % Tabel 18

35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 0.00 0.00 % Tabel 18

36 Angka Prevalensi Kusta 0.09 0.05 0.07 per 10.000 Penduduk Tabel 19

37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100.00 0.00 100.00 % Tabel 20

38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0.00 100.00 100.00 % Tabel 20

39 Jumlah Kasus Difteri 1 0 1 Kasus Tabel 21

40 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 21

41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21

42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 29 Kasus Tabel 21

43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 21

44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21

45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 21

46 Jumlah Kasus Campak 35 27 62 Kasus Tabel 22

47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22

48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22

49 Jumlah Kasus Hepatitis B 33 6 39 Kasus Tabel 22

50 Incidence Rate DBD 56.99 73.56 65.32 per 100.000 penduduk Tabel 23

51 Case Fatality Rate DBD 0.00 0.00 0.00 % Tabel 23

52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 0.00 0.00 per 1.000 penduduk Tabel 24

53 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 24

54 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 25

B.3 Status Gizi

55 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 26

56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3.08 2.83 2.96 % Tabel 26

57 Balita Gizi Baik #DIV/0! #DIV/0! 92.26 % Tabel 27

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

58 Balita Gizi Kurang #DIV/0! #DIV/0! 4.53 % Tabel 27

59 Balita Gizi Buruk #DIV/0! 23 0.98 % Tabel 27

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100.15 % Tabel 28

61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 95.32 % Tabel 28

62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 97.16 % Tabel 28

63 Pelayanan Ibu Nifas 96.02 % Tabel 28

64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 132.38 % Tabel 29

65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 95.32 % Tabel 30

66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 92.76 % Tabel 31

67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 85.60 91.02 88.28 % Tabel 31

68 Bayi Mendapat Vitamin A 100.00 100.00 100.00 % Tabel 32

69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 100.00 100.00 100.00 % Tabel 32

70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 96.18 % Tabel 32

71 Peserta KB Baru 5.22 % Tabel 35

72 Peserta KB Aktif 85.71 % Tabel 35

73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100.16 99.10 99.64 % Tabel 36

74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 100.40 99.06 99.74 % Tabel 36

75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 82.19 87.37 84.66 % Tabel 37

76 Desa/Kelurahan UCI 96.24 % Tabel 38

77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 94.98 % Tabel 39

78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 3.91 % Tabel 39

79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 66.68 62.95 64.89 % Tabel 41

80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin - - - % Tabel 42

81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 77.75 78.15 77.95 % Tabel 43

82 Balita ditimbang 79.59 80.00 79.79 % Tabel 44

83 Balita berat badan naik 85 86 85.16 % Tabel 44

84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 2 3 2.69 % Tabel 44

85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 8 100.00 % Tabel 45

86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkat

100.00 100.00 100.00 % Tabel 46

87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkat

30.08 29.62 29.86 % Tabel 47

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 37.52 36.19 36.84 % Tabel 48

89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 5.56 % Tabel 49

90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 51

91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.64 0.85 0.75 Tabel 52

92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100.00 sekolah Tabel 53

93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 96.41 sekolah Tabel 53

94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 40.68 40.29 40.49 % Tabel 53

95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 69.75 69.80 69.77 % Tabel 53

96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut 69.75 69.80 69.77 % Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar - - 100.00 % Tabel 55

98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup

Askeskin/Jamkesmas #DIV/0! #DIV/0! 100.00 % Tabel 56

99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1

#DIV/0! #DIV/0! 82.81 %

Tabel 56

100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3

#DIV/0! #DIV/0! 38.61 %

Tabel 56

101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1

#DIV/0! #DIV/0! 0.13 %

Tabel 57

102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3

#DIV/0! #DIV/0! 9.72 %

Tabel 57

103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 96.78 104.00 100.41 % Tabel 58

104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 4.69 5.30 5.00 % Tabel 58

105 Gross Death Rate (GDR) di RS 35.44 24.72 30.01 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

106 Nett Death Rate (NDR) di RS 24.36 13.18 18.70 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 63.87 % Tabel 60

108 Length of Stay (LOS) di RS 3.71 Hari Tabel 60

109 Turn of Interval (TOI) di RS 2.10 Hari Tabel 60

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

110 Rumah Tangga ber-PHBS 74.73 % Tabel 61

C.4 Keadaan Lingkungan

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

111 Rumah Sehat 90.30 % Tabel 62

112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 88.55 % Tabel 63

113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 100.00 % Tabel 65

114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 90.92 % Tabel 66

115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 80.82 % Tabel 66

116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 78.37 % Tabel 66

117 TUPM Sehat 97.65 % Tabel 67

118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 81.21 % Tabel 68

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

119 Jumlah Rumah Sakit Umum 7 Tabel 70

120 Jumlah Rumah Sakit Khusus - Tabel 70

121 Jumlah Puskesmas Perawatan 4 Tabel 70

122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 16 Tabel 70

123 Jumlah Apotek 47 Tabel 70

124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 96.30 % Tabel 71

125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 85.71 % Tabel 71

126 Jumlah Posyandu 828 Posyandu Tabel 72

127 Posyandu Aktif 88.04 % Tabel 72

128 Rasio posyandu per 100 balita 2.87 per 100 balita Tabel 72

129 Jumlah Desa Siaga 131 Desa Tabel 73

130 Desa Siaga Aktif 100.00 % Tabel 73

131 Jumlah Poskesdes 131 Poskesdes Tabel 73

D.2 Tenaga Kesehatan

132 Jumlah Dokter Spesialis 31 8 39 Orang Tabel 74

133 Rasio Dokter Spesialis 14.13 3.61 8.85 per 100.000 penduduk Tabel 74

134 Jumlah Dokter Umum 61 60 121 Orang Tabel 74

135 Rasio Dokter Umum 27.81 27.08 27.44 per 100.000 penduduk Tabel 74

136 Jumlah Dokter Gigi 15 33 48 Orang Tabel 74

137 Jumlah Bidan 124 301 425 Orang Tabel 75

138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 139.39 Tabel 75

139 Jumlah Perawat 175 419 637 Orang Tabel 75

140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 14 71 85 Orang Tabel 76

141 Jumlah Tenaga Gizi 8 43 51 Orang Tabel 76

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

142 Jumlah Tenaga Kesmas 8 17 25 Orang Tabel 77

143 Jumlah Tenaga Sanitasi 28 39 67 Orang Tabel 77

144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 33 29 62 Orang Tabel 78

145 Jumlah Fisioterapis 7 6 13 Orang Tabel 78

D.3 Pembiayaan Kesehatan

146 Total Anggaran Kesehatan 175,847,130,088.00 Rp Tabel 79

147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 14.07 % Tabel 79

148 Anggaran Kesehatan Perkapita 398,815.96 Rp Tabel 79

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Tabanan 51.40 12 0 12 66,610 19,386 3.44 1295.91

2 Kerambitan 42.39 15 0 15 39,898 12,096 3.30 941.21

3 Selemadeg 52.05 10 0 10 21,922 6,524 3.36 421.17

4 Selemadeg Barat 120.15 11 0 11 22,267 7,081 3.14 185.33

5 Selemadeg Timur 54.78 10 0 10 24,137 7,573 3.19 440.62

6 Pupuan 179.02 14 0 14 42,791 11,206 3.82 239.03

7 Penebel 141.98 18 0 18 50,466 13,453 3.75 355.44

8 Marga 44.79 16 0 16 43,813 12,244 3.58 978.19

9 Baturiti 99.17 12 0 12 51,637 13,375 3.86 520.69

10 Kediri 53.60 15 0 15 77,382 20,439 3.79 1443.69

JUMLAH (KAB/KOTA) 839.33 133 0 133 440,923 123,377 3.57 525.33

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

(Estimasi Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2011)

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,

RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN

0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Tabanan 66,610 2,216 5,704 14,080 8,134 3,142 33,276 2,140 4,827 14,740 7,784 3,843 33,334 48.89 99.83

2 Kerambitan 39,898 1,311 3,375 8,331 4,813 1,859 19,689 1,297 2,926 8,937 4,719 2,330 20,209 48.87 97.43

3 Selemadeg 21,922 719 1,851 4,568 2,639 1,019 10,796 714 1,611 4,920 2,598 1,283 11,126 48.88 97.03

4 Selemadeg Barat 22,267 737 1,898 4,685 2,706 1,045 11,071 719 1,621 4,951 2,614 1,291 11,196 48.88 98.88

5 Selemadeg Timur 24,137 802 2,064 5,095 2,943 1,137 12,041 776 1,752 5,349 2,824 1,395 12,096 48.89 99.55

6 Pupuan 42,791 1,431 3,683 9,093 5,252 2,029 21,488 1,368 3,085 9,420 4,974 2,456 21,303 48.90 100.87

7 Penebel 50,466 1,633 4,203 10,374 5,993 2,315 24,518 1,666 3,757 11,474 6,059 2,992 25,948 48.87 94.49

8 Marga 43,813 1,433 3,688 9,103 5,258 2,031 21,513 1,432 3,229 9,861 5,207 2,571 22,300 48.88 96.47

9 Baturiti 51,637 1,730 4,451 10,988 6,347 2,451 25,967 1,648 3,717 11,351 5,994 2,960 25,670 48.90 101.16

10 Kediri 77,382 2,596 6,680 16,490 9,525 3,679 38,970 2,466 5,562 16,986 8,969 4,429 38,412 48.90 101.45

JUMLAH (KAB/KOTA) 440,923 14,608 37,597 92,807 53,610 20,707 219,329 14,226 32,087 97,989 51,742 25,550 221,594 48.89 98.98

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

(Estimasi Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2011)

Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 440,923

RASIO

BEBAN

TANG

GUNGAN

RASIO

JENIS

KELAMIN

NO KECAMATANJUMLAH

PENDUDUK

TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KABUPATEN/KOTA

TAHUN

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN

1 2 3 4 5

1 0 - 4 14,608 14,226 28,834

2 5 - 9 19,391 16,309 35,700

3 10 - 14 18,206 15,778 33,984

4 15 - 19 15,968 14,426 30,394

5 20 - 24 9,564 11,302 20,866

6 25 - 29 12,876 14,470 27,346

7 30 - 34 15,201 15,267 30,468

8 35 - 39 17,855 21,273 39,128

9 40 - 44 21,343 21,251 42,594

10 45 - 49 17,175 17,594 34,769

11 50 - 54 16,452 13,296 29,748

12 55 - 59 12,021 11,013 23,034

13 60 - 64 7,962 9,839 17,801

14 65 - 69 6,230 9,307 15,537

15 70 - 74 6,844 6,360 13,204

16 75+ 7,633 9,883 17,516

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

(Estimasi Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2011)

TABANAN

2012

440,923JUMLAH 219,329 221,594

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAHMELEK

HURUF% JUMLAH

MELEK

HURUF% JUMLAH

MELEK

HURUF%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Tabanan 33,278 31,471 94.57 33,333 28,063 84.19 66,611 59,534 89.38

2 Kerambitan 19,690 18,621 94.57 20,209 17,014 84.19 39,899 35,635 89.31

3 Selemadeg 10,797 10,211 94.57 11,124 9,365 84.19 21,921 19,576 89.30

4 Selemadeg Barat 11,072 10,471 94.57 11,196 9,426 84.19 22,268 19,897 89.35

5 Selemadeg Timur 12,042 11,388 94.57 12,095 10,183 84.19 24,137 21,571 89.37

6 Pupuan 21,489 20,322 94.57 21,302 17,934 84.19 42,791 38,256 89.40

7 Penebel 24,519 23,188 94.57 25,947 21,845 84.19 50,466 45,032 89.23

8 Marga 21,514 20,346 94.57 22,298 18,773 84.19 43,812 39,118 89.29

9 Baturiti 25,968 24,558 94.57 25,668 21,610 84.19 51,636 46,168 89.41

10 Kediri 38,972 36,856 94.57 38,410 32,337 84.19 77,382 69,193 89.42

219,341 207,431 94.57 221,582 186,550 84.19 440,923 393,981 89.35

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

(Estimasi Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2011)

JUMLAH (KAB/KOTA)

TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS

LAKI-LAKI + PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUANNO

TABEL 5

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS

MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MISMP/

MTs

SMA/

SMK/

MA

AK/

DIPLO

MA

UNIVER

SITASJUMLAH

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MISMP/

MTs

SMA/

SMK/

MA

AK/

DIPLO

MA

UNIVER

SITASJUMLAH

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MI SMP/ MTsSMA/ SMK/

MA

AK/ DIPLO

MA

UNIVERSIT

ASJUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Tabanan - - -

2 Kerambitan - - -

3 Selemadeg - - -

4 Selemadeg Barat - - -

5 Selemadeg Timur - - -

6 Pupuan - - -

7 Penebel - - -

8 Marga - - -

9 Baturiti - - -

10 Kediri - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 60,406 152,471 78,969 116,977 12,655 19,445 440,923

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

(Estimasi Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2011)

NO KECAMATAN

TABEL 6

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 183 2 185 156 - 156 339 2 341

2 Tabanan II 118 1 119 103 - 103 221 1 222

3 Tabanan III 133 - 133 153 - 153 286 0 286

4 Kerambitan Kerambitan I 97 1 98 104 - 104 201 1 202

5 Kerambitan II 108 - 108 93 1 94 201 1 202

6 Selemadeg Selemadeg 109 - 109 128 - 128 237 0 237

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 105 - 105 121 1 122 226 1 227

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 87 1 88 76 - 76 163 1 164

9 Selamdeg Timur II 35 - 35 25 - 25 60 0 60

10 Pupuan Pupuan I 169 2 171 139 - 139 308 2 310

11 Pupuan II 87 - 87 107 - 107 194 0 194

12 Penebel Penebel I 161 - 161 166 2 168 327 2 329

13 Penebel II 78 1 79 84 1 85 162 2 164

14 Marga Marga I 116 - 116 103 - 103 219 0 219

15 Marga II 116 1 117 110 - 110 226 1 227

16 Baturiti Baturiti I 231 - 231 216 - 216 447 0 447

17 Baturiti II 98 1 99 89 - 89 187 1 188

18 Kediri Kediri I 277 1 278 281 5 286 558 6 564

19 Kediri II 98 - 98 87 - 87 185 0 185

20 Kediri III 94 - 94 98 - 98 192 0 192

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,500 11 2,511 2,439 10 2,449 4,939 21 4,960

ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 4.38 4.08 4.23

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

KECAMATAN NAMA PUSKESMAS

HIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATIHIDUP +

MATI

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATIHIDUP +

MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATIHIDUP +

MATI

JUMLAH KELAHIRAN

NO

TABEL 7

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 2 - 2 - - 0 2 0 2

2 Tabanan II - - 0 1 - 1 1 0 1

3 Tabanan III - - 0 - - 0 0 0 0

4 Kerambitan Kerambitan I 4 - 4 3 - 3 7 0 7

5 Kerambitan II - - 0 2 - 2 2 0 2

6 Selemadeg Selemadeg - - 0 2 - 2 2 0 2

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 3 - 3 1 - 1 4 0 4

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5 - 5 - - 0 5 0 5

9 Selamdeg Timur II - - 0 - - 0 0 0 0

10 Pupuan Pupuan I 1 - 1 - - 0 1 0 1

11 Pupuan II - - 0 - - 0 0 0 0

12 Penebel Penebel I 1 - 1 1 - 1 2 0 2

13 Penebel II 2 2 1 - 1 3 0 3

14 Marga Marga I 1 - 1 - - 0 1 0 1

15 Marga II 1 - 1 - - 0 1 0 1

16 Baturiti Baturiti I 3 - 3 - - 0 3 0 3

17 Baturiti II 2 - 2 - - 0 2 0 2

18 Kediri Kediri I 4 - 4 - - 0 4 0 4

19 Kediri II 1 - 1 - - 0 1 0 1

20 Kediri III - - 0 - - 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 30 0 30 11 0 11 41 0 41

12.0 0.0 12.0 4.5 0.0 4.5 8.30 0.00 8.30

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI BALITA

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

BAYI ANAK

BALITABALITA

LAKI - LAKINO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN

PEREMPUAN

BALITA ANAK

BALITABAYI

ANAK

BALITA

TABEL 8

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH KEMATIAN IBU

< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Tabanan Tabanan I 339 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Tabanan II 221 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Tabanan III 286 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Kerambitan Kerambitan I 201 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kerambitan II 201 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Selemadeg Selemadeg 237 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 226 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 163 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Selamdeg Timur II 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Pupuan Pupuan I 308 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0 2

11 Pupuan II 194 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Penebel Penebel I 327 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Penebel II 162 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Marga Marga I 219 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

15 Marga II 226 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 Baturiti Baturiti I 447 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 1 1 0 2

17 Baturiti II 187 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Kediri Kediri I 558 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

19 Kediri II 185 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Kediri III 192 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4,939 0 1 0 1 0 3 0 3 1 1 1 3 1 5 1 7

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 141.73

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR

HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL

TABEL 9

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS

AFP (NON POLIO)

AFP RATE

(NON POLIO)

1 2 3 4 5 6

1 Tabanan Tabanan I 6,212 0 0.00

2 Tabanan II 4,464 0 0.00

3 Tabanan III 4,211 1 23.75

4 Kerambitan Kerambitan I 4,443 0 0.00

5 Kerambitan II 4,466 0 0.00

6 Selemadeg Selemadeg 4,895 0 0.00

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 4,975 0 0.00

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 3,953 0 0.00

9 Selamdeg Timur II 1,441 0 0.00

10 Pupuan Pupuan I 5,520 0 0.00

11 Pupuan II 4,047 0 0.00

12 Penebel Penebel I 6,323 0 0.00

13 Penebel II 4,936 0 0.00

14 Marga Marga I 5,586 0 0.00

15 Marga II 4,196 0 0.00

16 Baturiti Baturiti I 7,371 0 0.00

17 Baturiti II 4,175 0 0.00

18 Kediri Kediri I 9,993 0 0.00

19 Kediri II 3,265 0 0.00

20 Kediri III 4,046 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 98,518 1 1.02

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS

Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 98,518

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TABEL 10

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Tabanan Tabanan I 13,972 13,810 27,782 4 7 11 0 0 0 4 7 11 29 51 39.59 0 1 1

2 Tabanan II 9,858 10,135 19,993 5 2 7 0 0 0 5 2 7 51 20 35.01 0 0 0

3 Tabanan III 9,448 9,388 18,836 5 4 9 0 0 0 5 4 9 53 43 47.78 0 0 0

4 Kerambitan Kerambitan I 9,826 10,070 19,896 0 10 10 0 0 0 0 10 10 0 99 50.26 0 0 0

5 Kerambitan II 9,864 10,139 20,003 5 1 6 0 0 0 5 1 6 51 10 30.00 0 0 0

6 Selemadeg Selemadeg 10,797 11,124 21,921 6 3 9 0 0 0 6 3 9 56 27 41.06 0 0 0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11,072 11,196 22,268 5 9 14 0 0 0 5 9 14 45 80 62.87 0 0 0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 8,796 8,899 17,695 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0

9 Selamdeg Timur II 3,246 3,196 6,442 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0

10 Pupuan Pupuan I 12,434 12,249 24,683 1 4 5 0 0 0 1 4 5 8 33 20.26 0 0 0

11 Pupuan II 9,055 9,053 18,108 1 2 3 0 0 0 1 2 3 11 22 16.57 0 0 0

12 Penebel Penebel I 13,880 14,444 28,324 4 3 7 0 0 0 4 3 7 29 21 24.71 0 0 0

13 Penebel II 10,639 11,503 22,142 4 3 7 0 0 0 4 3 7 38 26 31.61 0 0 0

14 Marga Marga I 12,342 12,670 25,012 1 2 3 0 0 0 1 2 3 8 16 11.99 0 0 0

15 Marga II 9,172 9,628 18,800 5 4 9 0 0 0 5 4 9 55 42 47.87 0 0 0

16 Baturiti Baturiti I 16,620 16,341 32,961 4 3 7 0 0 0 4 3 7 24 18 21.24 0 0 0

17 Baturiti II 9,348 9,327 18,675 3 3 6 0 0 0 3 3 6 32 32 32.13 0 0 0

18 Kediri Kediri I 22,758 21,894 44,652 13 9 22 0 0 0 13 9 22 57 41 49.27 0 0 0

19 Kediri II 7,344 7,257 14,601 1 5 6 0 0 0 1 5 6 14 69 41.09 0 0 0

20 Kediri III 8,870 9,259 18,129 2 1 3 0 0 0 2 1 3 23 11 16.55 0 0 0

21 BRSU Tabanan 13 6 19 0 0 0 13 6 19 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 219,341 221,582 440,923 82 81 163 0 0 0 82 81 163 37 36.56 36.97 0 1 1

ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 37.38 36.56 36.97 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.5 0.2

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI

(PER 100.000 PENDUDUK)

JUMLAH KEMATIAN

AKIBAT TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK

KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU +

KASUS LAMA

TABEL 11

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Tabanan Tabanan I 8 8 16 37 39 76 2 3 5 25.00 37.50 31.25

2 Tabanan II 6 6 12 18 18 36 4 2 6 66.67 33.33 50.00

3 Tabanan III 6 6 12 16 17 33 2 1 3 33.33 16.67 25.00

4 Kerambitan Kerambitan I 6 6 12 20 23 43 0 6 6 0.00 100.00 50.00

5 Kerambitan II 6 6 12 13 12 25 2 1 3 33.33 16.67 25.00

6 Selemadeg Selemadeg 6 7 13 23 26 49 2 1 3 33.33 14.29 23.08

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7 7 14 15 13 28 1 6 7 14.29 85.71 50.00

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5 6 11 15 20 35 0 0 0 0.00 0.00 0.00

9 Selamdeg Timur II 2 2 4 11 12 23 0 0 0 0.00 0.00 0.00

10 Pupuan Pupuan I 7 8 15 9 12 21 1 3 4 14.29 37.50 26.67

11 Pupuan II 5 6 11 20 24 44 0 1 1 0.00 16.67 9.09

12 Penebel Penebel I 9 9 18 15 26 41 1 1 2 11.11 11.11 11.11

13 Penebel II 7 7 14 12 10 22 2 2 4 28.57 28.57 28.57

14 Marga Marga I 8 8 16 10 13 23 1 0 1 12.50 0.00 6.25

15 Marga II 6 6 12 20 11 31 3 2 5 50.00 33.33 41.67

16 Baturiti Baturiti I 10 10 20 11 14 25 2 1 3 20.00 10.00 15.00

17 Baturiti II 6 6 12 17 10 27 1 3 4 16.67 50.00 33.33

18 Kediri Kediri I 11 12 23 57 43 100 8 5 13 72.73 41.67 56.52

19 Kediri II 4 5 9 25 33 58 1 3 4 25.00 60.00 44.44

20 Kediri III 5 6 11 16 11 27 2 1 3 40.00 16.67 27.27

21 Rumah Sakit 180 191 371 1 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 130 137 267 560 578 1,138 36 42 78 27.69 30.66 29.21

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TB PARU

ANGKA PENEMUAN

KASUS (CDR)BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PERKIRAAN

KASUS BARU KLINIS

TABEL 12

JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2011

L P L + P

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Tabanan Tabanan I 3 0 3 0 0.00 0 0.00 0 0.000 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00

2 Tabanan II 3 0 3 2 66.67 0 0.00 2 66.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 66.67 0.00 66.67

3 Tabanan III 3 3 6 2 66.67 2 66.67 4 66.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 66.67 66.67 66.67

4 Kerambitan Kerambitan I 0 2 2 0 0.00 2 100.0 2 100.0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 100.0 100.0

5 Kerambitan II 3 2 5 3 100.0 1 50.00 4 80.00 0 0.00 1 50.00 1 20.00 100.0 100.0 100.0

6 Selemadeg Selemadeg 3 2 5 2 66.67 1 50.00 3 60.00 1 33.33 0 0.00 1 20.00 100.0 50.00 80.00

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 6 1 7 4 66.67 1 100.0 5 71.43 0 0.00 0 0.00 0 0.00 66.67 100.0 71.43

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1 1 2 1 100.0 1 100.0 2 100.0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.0 100.0 100.0

9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00

10 Pupuan Pupuan I 2 1 3 2 100.0 1 100.0 3 100.0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.0 100.0 100.0

11 Pupuan II 0 1 1 0 0.00 1 100.0 1 100.0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 100.0 100.0

12 Penebel Penebel I 1 0 1 1 100.0 0 0.00 1 100.0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.0 0.00 100.0

13 Penebel II 0 3 3 0 0.00 2 66.67 2 66.67 0 0.00 1 33.33 1 33.33 0.00 100.0 100.0

14 Marga Marga I 2 1 3 2 100.0 1 100.0 3 100.0 1 50.00 0 0.00 1 33.33 150.0 100.0 133.33

15 Marga II 4 0 4 3 75.00 0 0.00 3 75.00 0 0.00 1 0.00 1 25.00 75.00 0.00 100.0

16 Baturiti Baturiti I 3 1 4 3 100.00 0 0.00 3 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.0 0.00 75.00

17 Baturiti II 2 1 3 2 100.00 1 100.0 3 100.0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.0 100.0 100.0

18 Kediri Kediri I 6 10 16 5 83.33 9 90.00 14 87.50 1 16.67 0 0.00 1 6.25 100.0 90.00 93.75

19 Kediri II 2 2 4 2 100.00 2 100.0 4 100.0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.0 100.0 100.0

20 Kediri III 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00

21 Rumah Sakit 3 2 5 2 66.67 1 50.00 3 60.00 0 0.00 1 50.00 1 20.00 66.67 100.0 80.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 47 33 80 36 76.60 26 78.79 62 77.50 3 6.38 4 12.12 7 8.75 82.98 90.91 86.25

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

L + P

PENGOBATAN LENGKAP

L P

TB PARU

BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN

(SUCCESS RATE/SR)P L + P

KESEMBUHANNO KECAMATAN PUSKESMAS

L

TABEL 13

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Tabanan Tabanan I 761 690 1,451 76 69 145 0 0.00 0 0.00 0 0.00

2 Tabanan II 557 536 1,093 56 54 109 5 8.98 3 5.60 8 7.32

3 Tabanan III 420 395 815 42 40 82 0 0.00 0 0.00 0 0.00

4 Kerambitan Kerambitan I 507 535 1,042 51 54 104 6 11.8 13 24.30 19 18.23

5 Kerambitan II 540 478 1,018 54 48 102 18 33.3 13 27.20 31 30.45

6 Selemadeg Selemadeg 537 508 1,045 54 51 105 17 31.7 14 27.56 31 29.67

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 561 544 1,105 56 54 111 0 0.00 0 0.00 0 0.00

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 426 372 798 43 37 80 5 11.7 8 21.51 13 16.29

9 Selamdeg Timur II 190 173 363 19 17 36 0 0.00 0 0.00 0 0.00

10 Pupuan Pupuan I 1,412 1,283 2,695 141 128 270 1 0.71 0 0.00 1 0.37

11 Pupuan II 676 608 1,284 68 61 128 0 0.00 0 0.00 0 0.00

12 Penebel Penebel I 714 670 1,384 71 67 138 7 9.80 5 7.46 12 8.67

13 Penebel II 456 425 881 46 43 88 0 0.00 0 0.00 0 0.00

14 Marga Marga I 655 638 1,293 66 64 129 12 18.32 7 10.97 19 14.69

15 Marga II 644 592 1,236 64 59 124 10 15.53 3 5.07 13 10.52

16 Baturiti Baturiti I 1,001 979 1,980 100 98 198 0 0.00 0 0.00 0 0.00

17 Baturiti II 525 541 1,066 53 54 107 10 19.05 5 9.24 15 14.07

18 Kediri Kediri I 1,283 1,598 2,881 128 160 288 9 7.01 23 14.39 32 11.11

19 Kediri II 496 447 943 50 45 94 2 4.03 0 0.00 2 2.12

20 Kediri III 460 461 921 46 46 92 0 0.00 1 2.17 1 1.09

21 BRSU Tabanan 3 #DIV/0! 5 #DIV/0! 8

JUMLAH (KAB/KOTA) 12,821 12,473 25,294 1,282 1,247 2,529 105 8.19 100 8.02 205 8.10

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN

PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

TABEL 14

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Tabanan Tabanan I 0 0 45 344 389 0 0 0

2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 * 0 0

15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0

16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0

17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0

19 Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 18 22 40 49 16 65 45 344 389 1 0 1

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, KPAD Kabupaten Tabanan

Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT

AIDS

JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KECAMATAN PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL

LAINNYAA I D S

JUMLAH KASUS BARU

NO H I V

TABEL 15

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 BRSU Tabanan 3,444 401 3,845 3,444 100.0 401 100.0 3,845 100.0 0 0.00 17 4.24 17 0.44

JUMLAH 3,444 401 3,845 3,444 100.0 401 100.0 3,845 100.0 0 0.00 17 4 17 0.44

Sumber : BRSU Tabanan

P L + PJUMLAH PENDONOR

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA

L P

POSITIF HIV

L + P L

TABEL 16

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Tabanan Tabanan I 13,972 13,810 27,782 591 584 1,175 204 34.52 192 32.87 396 33.70

2 Tabanan II 9,858 10,135 19,993 417 429 846 199 47.72 175 40.82 374 44.22

3 Tabanan III 9,448 9,388 18,836 400 397 797 214 53.55 201 50.62 415 52.09

4 Kerambitan Kerambitan I 9,826 10,070 19,896 416 426 842 108 25.98 109 25.59 217 25.78

5 Kerambitan II 9,864 10,139 20,003 417 429 846 121 29.00 97 22.62 218 25.76

6 Selemadeg Selemadeg 10,797 11,124 21,921 457 471 927 288 63.06 240 51.00 528 56.94

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11,072 11,196 22,268 468 474 942 87 18.58 76 16.05 163 17.30

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 8,796 8,899 17,695 372 376 748 25 6.72 29 7.70 54 7.21

9 Selamdeg Timur II 3,246 3,196 6,442 137 135 272 67 48.80 75 55.48 142 52.11

10 Pupuan Pupuan I 12,434 12,249 24,683 526 518 1,044 162 30.80 154 29.72 316 30.27

11 Pupuan II 9,055 9,053 18,108 383 383 766 116 30.29 68 17.76 184 24.02

12 Penebel Penebel I 13,880 14,444 28,324 587 611 1,198 252 42.92 222 36.33 474 39.56

13 Penebel II 10,639 11,503 22,142 450 487 937 437 97.10 465 95.57 902 96.31

14 Marga Marga I 12,342 12,670 25,012 522 536 1,058 250 47.89 225 41.98 475 44.90

15 Marga II 9,172 9,628 18,800 388 407 795 289 74.49 246 60.40 535 67.28

16 Baturiti Baturiti I 16,620 16,341 32,961 703 691 1,394 263 37.41 186 26.91 449 32.20

17 Baturiti II 9,348 9,327 18,675 395 395 790 20 5.06 19 4.82 39 4.94

18 Kediri Kediri I 22,758 21,894 44,652 963 926 1,889 365 37.92 297 32.07 662 35.05

19 Kediri II 7,344 7,257 14,601 311 307 618 112 36.05 137 44.63 249 40.32

20 Kediri III 8,870 9,259 18,129 375 392 767 207 55.17 153 39.06 360 46.94

Rumah Sakit 2,678 #DIV/0! 3,055 #DIV/0! 5,733 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 219,341 221,582 440,923 9,278 9,373 18,651 6,464 69.67 6,421 68.51 12,885 69.08

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIAREJUMLAH PERKIRAAAN

KASUS

DIARE DITANGANI

TABEL 17

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1

9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1

13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Marga Marga I 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 2 0 2 2 0 2 2 1 3

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.91 0.45 0.68

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAHNO KECAMATAN PUSKESMAS

Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering

0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN

KASUS BARU

PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah

JUMLAH

TABEL 18

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

2 Tabanan II - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

3 Tabanan III - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

4 Kerambitan Kerambitan I - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

5 Kerambitan II - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

6 Selemadeg Selemadeg - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1 - 1 - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

9 Selamdeg Timur II - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

10 Pupuan Pupuan I - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

11 Pupuan II - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

12 Penebel Penebel I 1 - 1 - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

13 Penebel II - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

14 Marga Marga I - 1 1 - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

15 Marga II - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

16 Baturiti Baturiti I - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

17 Baturiti II - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

18 Kediri Kediri I - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

19 Kediri II - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

20 Kediri III - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 0 0.0 - 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN

L P L+P P L+P

CACAT TINGKAT 2

KASUS BARU

LNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 19

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 1 0 1 1 0 1

9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Penebel Penebel I 0 0 0 1 0 1 1 0 1

13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Marga Marga I 0 1 1 0 0 0 0 1 1

15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 2 0 2 2 1 3

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.09 0.05 0.07

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

PB MB JUMLAH

TABEL 20

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

2011 2010

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

2 Tabanan II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

3 Tabanan III 1 0 1 1 100.0 0 0.00 1 100.0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

5 Kerambitan II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

6 Selemadeg Selemadeg 1 0 1 1 100.0 0 0.00 1 100.0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

11 Pupuan II 1 0 1 1 100.0 0 0.00 1 100.0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

13 Penebel II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

14 Marga Marga I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

15 Marga II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

17 Baturiti II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

19 Kediri II 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

20 Kediri III 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 1 1 0 0.00 1 100.0 1 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 0 3 3 100.0 0 0.00 3 100.0 0 1 1 0 0.00 1 100.0 1 100.0

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

NO KECAMATAN PUSKESMASRFT PB

L + PL P

PENDERITA PB PENDERITA MB

L + P

RFT MB

L P

TABEL 21

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 Rumah Sakit 0 0 0 0 0 0 0 29 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 0 0 0 0 0 0 29 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0 0.00 #DIV/0!

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUS MENING-

GAL

JUMLAH KASUS MENING-

GAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUS MENING-

GAL

TABEL 22

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Tabanan Tabanan I 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

2 Tabanan II 3 6 9 0 0 0 0 0 0 0

3 Tabanan III 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 Kediri II 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0

20 Kediri III 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

21 Rumah Sakit 30 18 48 0 0 0 0 33 6 39

JUMLAH (KAB/KOTA) 35 27 62 0 0 0 0 33 6 39

CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 23

JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 20 24 44 0 0 0 0.0 0.0 0.0

2 Tabanan II 4 7 11 0 0 0 0.0 0.0 0.0

3 Tabanan III 20 32 52 0 0 0 0.0 0.0 0.0

4 Kerambitan Kerambitan I 8 8 16 0 0 0 0.0 0.0 0.0

5 Kerambitan II 14 20 34 0 0 0 0.0 0.0 0.0

6 Selemadeg Selemadeg 2 3 5 0 0 0 0.0 0.0 0.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 5 2 7 0 0 0 0.0 0.0 0.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 4 6 10 0 0 0 0.0 0.0 0.0

9 Selamdeg Timur II 0 1 1 0 0 0 0.0 0.0 0.0

10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

11 Pupuan II 1 0 1 0 0 0 0.0 0.0 0.0

12 Penebel Penebel I 2 3 5 0 0 0 0.0 0.0 0.0

13 Penebel II 2 2 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0

14 Marga Marga I 1 2 3 0 0 0 0.0 0.0 0.0

15 Marga II 3 3 6 0 0 0 0.0 0.0 0.0

16 Baturiti Baturiti I 1 3 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0

17 Baturiti II 2 2 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0

18 Kediri Kediri I 31 40 71 0 0 0 0.0 0.0 0.0

19 Kediri II 3 3 6 0 0 0 0.0 0.0 0.0

20 Kediri III 2 2 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 125 163 288 0 0 0 0.0 0.0 0.0

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 56.99 73.56 65.32

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

TABEL 24

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

MALARIA

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

3 Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

19 Kediri II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

20 Kediri III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.0

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA

DENGAN PEMERIKSAAN

SEDIAAN DARAH

TANPA PEMERIKSAAN

SEDIAAN DARAH

NO KECAMATAN PUSKESMAS CFRMENINGGAL

TABEL 25

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0

2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0

3 Tabanan III 0 0 0 0 0 0

4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0

5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0

6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0

9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0

10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0

11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0

12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0

13 Penebel II 0 0 0 0 0 0

14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0

15 Marga II 0 0 0 0 0 0

16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0

17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0

18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0

19 Kediri II 0 0 0 0 0 0

20 Kediri III 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

TABEL 26

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 183 156 339 183 100.0 156 100.0 339 100.0 5 2.73 10 6.41 15 4.42

2 Tabanan II 118 103 221 118 100.0 103 100.0 221 100.0 2 1.69 3 2.91 5 2.26

3 Tabanan III 133 153 286 133 100.0 153 100.0 286 100.0 6 4.51 4 2.61 10 3.50

4 Kerambitan Kerambitan I 97 104 201 97 100.0 104 100.0 201 100.0 6 6.19 4 3.85 10 4.98

5 Kerambitan II 108 93 201 108 100.0 93 100.0 201 100.0 2 1.85 3 3.23 5 2.49

6 Selemadeg Selemadeg 109 128 237 109 100.0 128 100.0 237 100.0 4 3.67 2 1.56 6 2.53

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 105 121 226 105 100.0 121 100.0 226 100.0 9 8.57 5 4.13 14 6.19

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 87 76 163 87 100.0 76 100.0 163 100.0 10 11.49 2 2.63 12 7.36

9 Selamdeg Timur II 35 25 60 35 100.0 25 100.0 60 100.0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

10 Pupuan Pupuan I 169 139 308 169 100.0 139 100.0 308 100.0 3 1.78 3 2.16 6 1.95

11 Pupuan II 87 107 194 87 100.0 107 100.0 194 100.0 0 0.00 1 0.93 1 0.52

12 Penebel Penebel I 161 166 327 161 100.0 166 100.0 327 100.0 5 3.11 5 3.01 10 3.06

13 Penebel II 78 84 162 78 100.0 84 100.0 162 100.0 1 1.28 4 4.76 5 3.09

14 Marga Marga I 116 103 219 116 100.0 103 100.0 219 100.0 1 0.86 1 0.97 2 0.91

15 Marga II 116 110 226 116 100.0 110 100.0 226 100.0 3 2.59 6 5.45 9 3.98

16 Baturiti Baturiti I 231 216 447 231 100.0 216 100.0 447 100.0 6 2.60 5 2.31 11 2.46

17 Baturiti II 98 89 187 98 100.0 89 100.0 187 100.0 4 4.08 8 8.99 12 6.42

18 Kediri Kediri I 277 281 558 277 100.0 281 100.0 558 100.0 7 2.53 3 1.07 10 1.79

19 Kediri II 98 87 185 98 100.0 87 100.0 185 100.0 1 1.02 0 0.00 1 0.54

20 Kediri III 94 98 192 94 100.0 98 100.0 192 100.0 2 2.13 0 0.00 2 1.04

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,500 2,439 4,939 2,500 100.0 2,439 100.0 4,939 100.0 77 3.08 69 2.83 146 2.96

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 27

STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Tabanan Tabanan I 262 #DIV/0! #DIV/0! 6 2.29 #DIV/0! #DIV/0! 255 97.33 #DIV/0! #DIV/0! 1 0.38 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00

2 Tabanan II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 Tabanan III 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 Kerambitan Kerambitan I 250 #DIV/0! #DIV/0! 6 2.4 #DIV/0! #DIV/0! 232 92.80 #DIV/0! #DIV/0! 10 4.00 #DIV/0! #DIV/0! 2 0.80

5 Kerambitan II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

6 Selemadeg Selemadeg 272 #DIV/0! #DIV/0! 8 2.9 #DIV/0! #DIV/0! 251 92.28 #DIV/0! #DIV/0! 10 3.68 #DIV/0! #DIV/0! 3 1.10

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 245 #DIV/0! #DIV/0! 6 2.4 #DIV/0! #DIV/0! 224 91.43 #DIV/0! #DIV/0! 14 5.71 #DIV/0! #DIV/0! 1 0.41

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

9 Selamdeg Timur II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

10 Pupuan Pupuan I 277 #DIV/0! #DIV/0! 3 1.1 #DIV/0! #DIV/0! 239 86.28 #DIV/0! #DIV/0! 22 7.94 #DIV/0! #DIV/0! 13 4.69

11 Pupuan II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

12 Penebel Penebel I 281 #DIV/0! #DIV/0! 11 3.9 #DIV/0! #DIV/0! 258 91.81 #DIV/0! #DIV/0! 11 3.91 #DIV/0! #DIV/0! 1 0.36

13 Penebel II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

14 Marga Marga I 258 #DIV/0! #DIV/0! 8 3.1 #DIV/0! #DIV/0! 238 92.25 #DIV/0! #DIV/0! 12 4.65 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00

15 Marga II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

16 Baturiti Baturiti I 248 #DIV/0! #DIV/0! 3 1.2 #DIV/0! #DIV/0! 229 92.34 #DIV/0! #DIV/0! 13 5.24 #DIV/0! #DIV/0! 3 1.21

17 Baturiti II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

18 Kediri Kediri I 245 #DIV/0! #DIV/0! 1 0.4 #DIV/0! #DIV/0! 231 94.29 #DIV/0! #DIV/0! 13 5.31 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00

19 Kediri II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

20 Kediri III 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 2,338 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 52 2.22 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2,157 92.26 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 106 4.53 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 23 0.98

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (SKDN 2011)

L L+PL+P PP L+P

GIZI BAIKGIZI LEBIH

PLL PL+PNO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG

BALITA

GIZI KURANG GIZI BURUK

L

TABEL 28

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG

NAKES% JUMLAH

MENDAPAT

YANKES%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Tabanan Tabanan I 340 353 103.82 349 102.65 324 338 104.32 324 339 104.63

2 Tabanan II 232 230 99.14 230 99.14 222 222 100.00 222 218 98.20

3 Tabanan III 332 327 98.49 306 92.17 317 297 93.69 317 282 88.96

4 Kerambitan Kerambitan I 233 229 98.28 201 86.27 223 201 90.13 223 205 91.93

5 Kerambitan II 216 215 99.54 200 92.59 206 195 94.66 206 196 95.15

6 Selemadeg Selemadeg 209 233 111.48 244 116.75 200 232 116.00 200 233 116.50

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 231 222 96.10 215 93.07 221 221 100.00 221 218 98.64

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 168 167 99.40 147 87.50 161 165 102.48 161 161 100.00

9 Selamdeg Timur II 72 66 91.67 58 80.56 68 61 89.71 68 62 91.18

10 Pupuan Pupuan I 332 327 98.49 316 95.18 317 304 95.90 317 289 91.17

11 Pupuan II 251 222 88.45 214 85.26 239 192 80.33 239 181 75.73

12 Penebel Penebel I 336 327 97.32 318 94.64 320 324 101.25 320 323 100.94

13 Penebel II 171 181 105.85 158 92.40 163 162 99.39 163 147 90.18

14 Marga Marga I 274 266 97.08 253 92.34 261 218 83.52 261 242 92.72

15 Marga II 237 231 97.47 218 91.98 226 225 99.56 226 228 100.88

16 Baturiti Baturiti I 443 458 103.39 447 100.90 423 451 106.62 423 435 102.84

17 Baturiti II 200 194 97.00 178 89.00 191 185 96.86 191 190 99.48

18 Kediri Kediri I 652 677 103.83 644 98.77 623 562 90.21 623 555 89.09

19 Kediri II 179 192 107.26 186 103.91 171 183 107.02 171 179 104.68

20 Kediri III 207 206 99.52 184 88.89 197 191 96.95 197 188 95.43

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,315 5,323 100.15 5,066 95.32 5,073 4,929 97.16 5,073 4,871 96.02

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

IBU NIFAS

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN

PUSKESMASNO KECAMATAN

IBU HAMIL

KABUPATEN/KOTA

TABEL 29

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Tabanan Tabanan I 340 1 0.29 0 - 0 - 128 37.65 360 105.88 488 143.53

2 Tabanan II 232 16 6.90 10 4.31 0 - 170 73.28 178 76.72 358 154.31

3 Tabanan III 332 0 - 0 - 0 - 101 30.42 214 64.46 315 94.88

4 Kerambitan Kerambitan I 233 90 38.63 85 36.48 0 - 105 45.06 225 96.57 415 178.11

5 Kerambitan II 216 0 - 0 - 0 - 19 8.80 134 62.04 153 70.83

6 Selemadeg Selemadeg 209 0 - 0 - 0 - 164 78.47 216 103.35 380 181.82

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 231 0 - 0 - 0 - 14 6.06 150 64.94 164 71.00

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 168 0 - 0 - 0 - 92 54.76 89 52.98 181 107.74

9 Selamdeg Timur II 72 0 - 0 - 0 - 65 90.28 69 95.83 134 186.11

10 Pupuan Pupuan I 332 0 - 0 - 0 - 0 - 306 92.17 306 92.17

11 Pupuan II 251 0 - 0 - 0 - 222 88.45 240 95.62 462 184.06

12 Penebel Penebel I 336 0 - 0 - 0 - 109 32.44 276 82.14 385 114.58

13 Penebel II 171 0 - 0 - 0 - 43 25.15 126 73.68 169 98.83

14 Marga Marga I 274 0 - 0 - 0 - 69 25.18 274 100.00 343 125.18

15 Marga II 237 86 36.29 86 36.29 0 - 109 45.99 119 50.21 314 132.49

16 Baturiti Baturiti I 443 0 - 0 - 0 - 161 36.34 447 100.90 608 137.25

17 Baturiti II 200 97 48.50 72 36.00 0 - 140 70.00 91 45.50 303 151.50

18 Kediri Kediri I 652 27 4.14 6 0.92 21 3.22 522 80.06 464 71.17 1,013 155.37

19 Kediri II 179 107 59.78 90 50.28 108 60.34 12 6.70 24 13.41 234 130.73

20 Kediri III 207 0 - 0 - 0 - 106 51.21 205 99.03 311 150.24

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,315 424 7.98 349 6.57 129 2.43 2,351 44.23 4,207 79.15 7,036 132.38

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 30

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Tabanan Tabanan I 340 353 103.82 349 102.65

2 Tabanan II 232 230 99.14 230 99.14

3 Tabanan III 332 327 98.49 306 92.17

4 Kerambitan Kerambitan I 233 229 98.28 201 86.27

5 Kerambitan II 216 215 99.54 200 92.59

6 Selemadeg Selemadeg 209 233 111.48 244 116.75

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 231 222 96.10 215 93.07

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 168 167 99.40 147 87.50

9 Selamdeg Timur II 72 66 91.67 58 80.56

10 Pupuan Pupuan I 332 327 98.49 316 95.18

11 Pupuan II 251 222 88.45 214 85.26

12 Penebel Penebel I 336 327 97.32 318 94.64

13 Penebel II 171 181 105.85 158 92.40

14 Marga Marga I 274 266 97.08 253 92.34

15 Marga II 237 231 97.47 218 91.98

16 Baturiti Baturiti I 443 458 103.39 447 100.90

17 Baturiti II 200 194 97.00 178 89.00

18 Kediri Kediri I 652 677 103.83 644 98.77

19 Kediri II 179 192 107.26 186 103.91

20 Kediri III 207 206 99.52 184 88.89

JUMLAH (KAB/KOTA) 5315 5,323 100.15 5,066 95.32

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

KECAMATANJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMAS

TABEL 31

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Tabanan Tabanan I 340 68 59 86.8 183 156 339 27 23 51 28 102.00 29 123.93 57 112.09

2 Tabanan II 232 46 39 84.05 118 103 221 18 15 33 11 62.15 15 97.09 26 78.43

3 Tabanan III 332 66 53 79.82 133 153 286 20 23 43 18 90.23 17 74.07 35 81.59

4 Kerambitan Kerambitan I 233 47 62 133.05 97 104 201 15 16 30 6 41.24 11 70.51 17 56.38

5 Kerambitan II 216 43 23 53.24 108 93 201 16 14 30 19 117.28 18 129.03 37 122.72

6 Selemadeg Selemadeg 209 42 67 160.29 109 128 237 16 19 36 10 61.16 27 140.63 37 104.08

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 231 46 47 101.73 105 121 226 16 18 34 18 114.29 18 99.17 36 106.19

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 168 34 36 107.14 87 76 163 13 11 24 11 84.29 10 87.72 21 85.89

9 Selamdeg Timur II 72 14 22 152.78 35 25 60 5 4 9 15 285.71 9 240.00 24 266.67

10 Pupuan Pupuan I 332 66 49 73.80 169 139 308 25 21 46 21 82.84 17 81.53 38 82.25

11 Pupuan II 251 50 39 77.69 87 107 194 13 16 29 12 91.95 9 56.07 21 72.16

12 Penebel Penebel I 336 67 66 98.21 161 166 327 24 25 49 29 120.08 32 128.51 61 124.36

13 Penebel II 171 34 18 52.63 78 84 162 12 13 24 11 94.02 9 71.43 20 82.30

14 Marga Marga I 274 55 48 87.59 116 103 219 17 15 33 7 40.23 8 51.78 15 45.66

15 Marga II 237 47 35 73.84 116 110 226 17 17 34 13 74.71 14 84.85 27 79.65

16 Baturiti Baturiti I 443 89 65 73.36 231 216 447 35 32 67 23 66.38 26 80.25 49 73.08

17 Baturiti II 200 40 32 80.00 98 89 187 15 13 28 10 68.03 5 37.45 15 53.48

18 Kediri Kediri I 652 130 110 84.36 277 281 558 42 42 84 38 91.46 42 99.64 80 95.58

19 Kediri II 179 36 41 114.53 98 87 185 15 13 28 8 54.42 6 45.98 14 50.45

20 Kediri III 207 41 75 181.16 94 98 192 14 15 29 13 92.20 11 74.83 24 83.33

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,315 1,063 986 92.76 2,500 2,439 4,939 375 366 741 321 85.60 333 91.02 654 88.28

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL RISTI/

KOMPLIKASI

PERKIRAAN NEONATAL

RISTI/KOMPLIKASI

NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI

L + PL P

BUMIL

RISTI/KOMPLIKASI

DITANGANI

TABEL 32

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS

L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Tabanan Tabanan I 169 152 321 169 100.0 152 100.0 321 100.0 660 548 1,208 660 100.0 548 100.0 1,208 100.0 324 324 100.00

2 Tabanan II 119 98 217 119 100.0 98 100.0 217 100.0 447 436 883 447 100.0 436 100.0 883 100.0 222 222 100.00

3 Tabanan III 72 63 135 72 100.0 63 100.0 135 100.0 501 454 955 501 100.0 454 100.0 955 100.0 317 297 93.69

4 Kerambitan Kerambitan I 119 108 227 119 100.0 108 100.0 227 100.0 493 634 1,127 493 100.0 634 100.0 1,127 100.0 223 201 90.13

5 Kerambitan II 93 90 183 93 100.0 90 100.0 183 100.0 443 384 827 443 100.0 384 100.0 827 100.0 206 195 94.66

6 Selemadeg Selemadeg 116 113 229 116 100.0 113 100.0 229 100.0 481 305 786 481 100.0 305 100.0 786 100.0 200 232 116.00

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 118 80 198 118 100.0 80 100.0 198 100.0 100 103 203 100 100.0 103 100.0 203 100.0 221 221 100.00

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 75 69 144 75 100.0 69 100.0 144 100.0 350 339 689 350 100.0 339 100.0 689 100.0 161 160 99.38

9 Selamdeg Timur II 35 30 65 35 100.0 30 100.0 65 100.0 148 143 291 148 100.0 143 100.0 291 100.0 68 61 89.71

10 Pupuan Pupuan I 315 281 596 315 100.0 281 100.0 596 100.0 1,189 1,214 2,403 1,189 100.0 1,214 100.0 2,403 100.0 317 304 95.90

11 Pupuan II 122 91 213 122 100.0 91 100.0 213 100.0 343 307 650 343 100.0 307 100.0 650 100.0 239 192 80.33

12 Penebel Penebel I 195 142 337 195 100.0 142 100.0 337 100.0 518 537 1,055 518 100.0 537 100.0 1,055 100.0 320 323 100.94

13 Penebel II 81 62 143 81 100.0 62 100.0 143 100.0 389 356 745 389 100.0 356 100.0 745 100.0 163 162 99.39

14 Marga Marga I 118 115 233 118 100.0 115 100.0 233 100.0 557 565 1,122 557 100.0 565 100.0 1,122 100.0 261 216 82.76

15 Marga II 123 136 259 123 100.0 136 100.0 259 100.0 520 456 976 520 100.0 456 100.0 976 100.0 226 225 99.56

16 Baturiti Baturiti I 180 220 400 180 100.0 220 100.0 400 100.0 375 1,022 1,397 375 100.0 1,022 100.0 1,397 100.0 423 423 100.00

17 Baturiti II 98 110 208 98 100.0 110 100.0 208 100.0 422 467 889 422 100.0 467 100.0 889 100.0 191 185 96.86

18 Kediri Kediri I 285 308 593 285 100.0 308 100.0 593 100.0 1,073 1,046 2,119 1,073 100.0 1,046 100.0 2,119 100.0 623 562 90.21

19 Kediri II 100 88 188 100 100.0 88 100.0 188 100.0 416 370 786 416 100.0 370 100.0 786 100.0 171 183 107.02

20 Kediri III 157 98 255 157 100.0 98 100.0 255 100.0 374 381 755 374 100.0 381 100.0 755 100.0 197 191 96.95

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,690 2,454 5,144 2,690 100.0 2,454 100.0 5,144 100.0 9,799 10,067 19,866 9,799 100.0 10,067 100.0 19,866 100.0 5,073 4,879 96.176

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P

BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A

VIT A

MENDAPAT JUMLAH

L PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAHL + PJUMLAH

MENDAPAT VIT A 2X

TABEL 33

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW %IM

PLAN% JUMLAH % SUNTIK % PIL %

KON

DOM %

OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Tabanan Tabanan I 2,780 56.53 0 0.00 219 4.45 30 0.61 3,029 61.59 1,627 33.08 230 4.68 32 0.65 0 0.0 0 0.0 1,889 38.41 4,918 100.0

2 Tabanan II 1,869 61.44 0 0.00 205 6.74 13 0.43 2,087 68.61 741 24.36 124 4.08 90 2.96 0 0.0 0 0.0 955 31.39 3,042 100.0

3 Tabanan III 1,519 63.34 6 0.25 80 3.34 19 0.79 1,624 67.72 664 27.69 69 2.88 41 1.71 0 0.0 0 0.0 774 32.28 2,398 100.0

4 Kerambitan Kerambitan I 2,113 63.74 0 0.00 123 3.71 3 0.09 2,239 67.54 847 25.55 168 5.07 61 1.84 0 0.0 0 0.0 1,076 32.46 3,315 100.0

5 Kerambitan II 1,496 56.45 6 0.23 127 4.79 3 0.11 1,632 61.58 773 29.17 224 8.45 21 0.79 0 0.0 0 0.0 1,018 38.42 2,650 100.0

6 Selemadeg Selemadeg 1,612 47.83 12 0.36 94 2.79 7 0.21 1,725 51.19 1,486 44.09 121 3.59 38 1.13 0 0.0 0 0.0 1,645 48.81 3,370 100.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 937 30.04 4 0.13 232 7.44 14 0.45 1,187 38.06 1,527 48.96 351 11.25 54 1.73 0 0.0 0 0.0 1,932 61.94 3,119 100.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 1,703 56.62 7 0.23 72 2.39 11 0.37 1,793 59.61 1,088 36.17 105 3.49 22 0.73 0 0.0 0 0.0 1,215 40.39 3,008 100.0

9 Selamdeg Timur II 668 50.53 0 0.00 81 6.13 0 0.00 749 56.66 478 36.16 93 7.03 2 0.15 0 0.0 0 0.0 573 43.34 1,322 100.0

10 Pupuan Pupuan I 2,248 54.17 1 0.02 98 2.36 29 0.70 2,376 57.25 1,571 37.86 146 3.52 57 1.37 0 0.0 0 0.0 1,774 42.75 4,150 100.0

11 Pupuan II 721 26.84 1 0.04 18 0.67 6 0.22 746 27.77 1,663 61.91 267 9.94 10 0.37 0 0.0 0 0.0 1,940 72.23 2,686 100.0

12 Penebel Penebel I 2,413 53.17 3 0.07 67 1.48 93 2.05 2,576 56.77 1,493 32.90 297 6.54 172 3.79 0 0.0 0 0.0 1,962 43.23 4,538 100.0

13 Penebel II 1,282 36.70 3 0.09 68 1.95 27 0.77 1,380 39.51 1,718 49.18 345 9.88 50 1.43 0 0.0 0 0.0 2,113 60.49 3,493 100.0

14 Marga Marga I 1,561 55.02 3 0.11 172 6.06 1 0.04 1,737 61.23 937 33.03 144 5.08 19 0.67 0 0.0 0 0.0 1,100 38.77 2,837 100.0

15 Marga II 1,831 53.92 0 0.00 108 3.18 11 0.32 1,950 57.42 1,077 31.71 329 9.69 40 1.18 0 0.0 0 0.0 1,446 42.58 3,396 100.0

16 Baturiti Baturiti I 3,272 62.13 15 0.28 248 4.71 13 0.25 3,548 67.38 1,358 25.79 320 6.08 40 0.76 0 0.0 0 0.0 1,718 32.62 5,266 100.0

17 Baturiti II 2,304 64.12 10 0.28 149 4.15 58 1.61 2,521 70.16 707 19.68 330 9.18 35 0.97 0 0.0 0 0.0 1,072 29.84 3,593 100.0

18 Kediri Kediri I 4,554 62.67 5 0.07 194 2.67 30 0.41 4,783 65.82 1,957 26.93 373 5.13 154 2.12 0 0.0 0 0.0 2,484 34.18 7,267 100.0

19 Kediri II 1,413 62.66 0 0.00 96 4.26 3 0.13 1,512 67.05 627 27.80 100 4.43 16 0.71 0 0.0 0 0.0 743 32.95 2,255 100.0

20 Kediri III 1,809 54.26 0 0.00 43 1.29 9 0.27 1,861 55.82 1,389 41.66 58 1.74 26 0.78 0 0.0 0 0.0 1,473 44.18 3,334 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 38,105 54.47 76 0.11 2,494 3.57 380 0.54 41,055 58.69 23,728 33.92 4,194 6.00 980 1.40 0 0.0 0 0.0 28,902 41.31 69,957 100.0

Sumber : Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +

NON MKJP

%

MKJP

+ NON

MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

TABEL 34

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA%

JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Tabanan Tabanan I 34 12.14 0 0.00 7 2.50 6 2.14 47 16.79 202 72.14 29 10.36 2 0.71 0 0.00 0 0.00 233 83.21 280 100.0

2 Tabanan II 45 26.95 0 0.00 5 2.99 0 0.00 50 29.94 99 59.28 13 7.78 5 2.99 0 0.00 0 0.00 117 70.06 167 100.0

3 Tabanan III 108 58.70 0 0.00 0 0.00 1 0.54 109 59.24 67 36.41 3 1.63 5 2.72 0 0.00 0 0.00 75 40.76 184 100.0

4 Kerambitan Kerambitan I 91 37.14 0 0.00 5 2.04 1 0.41 97 39.59 135 55.10 8 3.27 5 2.04 0 0.00 0 0.00 148 60.41 245 100.0

5 Kerambitan II 27 17.88 0 0.00 7 4.64 0 0.00 34 22.52 108 71.52 5 3.31 4 2.65 0 0.00 0 0.00 117 77.48 151 100.0

6 Selemadeg Selemadeg 39 16.96 0 0.00 10 4.35 18 7.83 67 29.13 143 62.17 15 6.52 5 2.17 0 0.00 0 0.00 163 70.87 230 100.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 22 16.79 1 0.76 10 7.63 15 11.45 48 36.64 70 53.44 11 8.40 2 1.53 0 0.00 0 0.00 83 63.36 131 100.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 67 48.20 0 0.00 13 9.35 5 3.60 85 61.15 33 23.74 2 1.44 19 13.67 0 0.00 0 0.00 54 38.85 139 100.0

9 Selamdeg Timur II 127 73.84 0 0.00 0 0.00 0 0.00 127 73.84 27 15.70 7 4.07 11 6.40 0 0.00 0 0.00 45 26.16 172 100.0

10 Pupuan Pupuan I 109 54.77 1 0.50 1 0.50 7 3.52 118 59.30 58 29.15 16 8.04 6 3.02 1 0.50 0 0.00 81 40.70 199 100.0

11 Pupuan II 31 22.79 0 0.00 2 1.47 1 0.74 34 25.00 78 57.35 19 13.97 5 3.68 0 0.00 0 0.00 102 75.00 136 100.0

12 Penebel Penebel I 151 32.26 0 0.00 13 2.78 18 3.85 182 38.89 232 49.57 31 6.62 23 4.91 0 0.00 0 0.00 286 61.11 468 100.0

13 Penebel II 125 55.31 0 0.00 2 0.88 1 0.44 128 56.64 68 30.09 19 8.41 11 4.87 0 0.00 0 0.00 98 43.36 226 100.0

14 Marga Marga I 38 19.49 0 0.00 0 0.00 2 1.03 40 20.51 106 54.36 25 12.82 24 12.31 0 0.00 0 0.00 155 79.49 195 100.0

15 Marga II 20 11.49 0 0.00 9 5.17 4 2.30 33 18.97 119 68.39 13 7.47 9 5.17 0 0.00 0 0.00 141 81.03 174 100.0

16 Baturiti Baturiti I 210 50.00 1 0.24 8 1.90 1 0.24 220 52.38 159 37.86 20 4.76 21 5.00 0 0.00 0 0.00 200 47.62 420 100.0

17 Baturiti II 16 15.69 0 0.00 2 1.96 1 0.98 19 18.63 63 61.76 17 16.67 3 2.94 0 0.00 0 0.00 83 81.37 102 100.0

18 Kediri Kediri I 122 25.36 0 0.00 8 1.66 0 0.00 130 27.03 294 61.12 25 5.20 32 6.65 0 0.00 0 0.00 351 72.97 481 100.0

19 Kediri II 45 52.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 45 52.33 35 40.70 6 6.98 0 0.00 0 0.00 0 0.00 41 47.67 86 100.0

20 Kediri III 36 50.00 0 0.00 0 0.00 1 1.39 37 51.39 24 33.33 11 15.28 0 0.00 0 0.00 0 0.00 35 48.61 72 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,463 34.36 3 0.07 102 2.40 82 1.93 1,650 38.75 2,120 49.79 295 6.93 192 4.51 1 0.02 0 0.00 2,608 61.25 4,258 100.0

Sumber : Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJPMKJP +

NON

MKJP

%

MKJP +

NON

MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 35

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Tabanan Tabanan I 5,551 280 5.04 4,918 88.60

2 Tabanan II 3,536 167 4.72 3,042 86.03

3 Tabanan III 2,943 184 6.25 2,398 81.48

4 Kerambitan Kerambitan I 3,623 245 6.76 3,315 91.50

5 Kerambitan II 3,020 151 5.00 2,650 87.75

6 Selemadeg Selemadeg 3,778 230 6.09 3,370 89.20

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 3,833 131 3.42 3,119 81.37

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 3,297 139 4.22 3,008 91.23

9 Selamdeg Timur II 1,497 172 11.49 1,322 88.31

10 Pupuan Pupuan I 4,737 199 4.20 4,150 87.61

11 Pupuan II 3,088 136 4.40 2,686 86.98

12 Penebel Penebel I 5,862 468 7.98 4,538 77.41

13 Penebel II 3,901 226 5.79 3,493 89.54

14 Marga Marga I 4,360 195 4.47 2,837 65.07

15 Marga II 3,633 174 4.79 3,396 93.48

16 Baturiti Baturiti I 6,680 420 6.29 5,266 78.83

17 Baturiti II 3,835 102 2.66 3,593 93.69

18 Kediri Kediri I 7,790 481 6.17 7,267 93.29

19 Kediri II 2,804 86 3.07 2,255 80.42

20 Kediri III 3,850 72 1.87 3,334 86.60

JUMLAH (KAB/KOTA) 81,618 4,258 5.22 69,957 85.71

Sumber : Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 36

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 183 156 339 183 100.00 156 100.00 339 100.00 179 97.81 162 103.85 341 100.59

2 Tabanan II 118 103 221 118 100.00 103 100.00 221 100.00 106 89.83 103 100.00 209 94.57

3 Tabanan III 133 153 286 133 100.00 153 100.00 286 100.00 132 99.25 154 100.65 286 100.00

4 Kerambitan Kerambitan I 97 104 201 97 100.00 104 100.00 201 100.00 101 104.12 107 102.88 208 103.48

5 Kerambitan II 108 93 201 112 103.70 87 93.55 199 99.00 117 108.33 92 98.92 209 103.98

6 Selemadeg Selemadeg 109 128 237 107 98.17 128 100.00 235 99.16 109 100.00 126 98.44 235 99.16

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 105 121 226 111 105.71 111 91.74 222 98.23 111 105.71 110 90.91 221 97.79

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 87 76 163 87 100.00 76 100.00 163 100.00 89 102.30 80 105.26 169 103.68

9 Selamdeg Timur II 35 25 60 35 100.00 25 100.00 60 100.00 36 102.86 26 104.00 62 103.33

10 Pupuan Pupuan I 169 139 308 168 99.41 139 100.00 307 99.68 151 89.35 144 103.60 295 95.78

11 Pupuan II 87 107 194 87 100.00 105 98.13 192 98.97 87 100.00 105 98.13 192 98.97

12 Penebel Penebel I 161 166 327 159 98.76 163 98.19 322 98.47 164 101.86 156 93.98 320 97.86

13 Penebel II 78 84 162 78 100.00 83 98.81 161 99.38 69 88.46 64 76.19 133 82.10

14 Marga Marga I 116 103 219 116 100.00 103 100.00 219 100.00 136 117.24 104 100.97 240 109.59

15 Marga II 116 110 226 114 98.28 110 100.00 224 99.12 109 93.97 108 98.18 217 96.02

16 Baturiti Baturiti I 231 216 447 233 100.87 216 100.00 449 100.45 241 104.33 220 101.85 461 103.13

17 Baturiti II 98 89 187 98 100.00 89 100.00 187 100.00 98 100.00 92 103.37 190 101.60

18 Kediri Kediri I 277 281 558 277 100.00 281 100.00 558 100.00 267 96.39 286 101.78 553 99.10

19 Kediri II 98 87 185 97 98.98 87 100.00 184 99.46 109 111.22 73 83.91 182 98.38

20 Kediri III 94 98 192 94 100.00 98 100.00 192 100.00 99 105.32 104 106.12 203 105.73

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,500 2,439 4,939 2,504 100.16 2,417 99.10 4,921 99.64 2,510 100.40 2,416 99.06 4,926 99.74

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)

LJUMLAH BAYI LAHIR HIDUP

NO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

TABEL 37

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 169 152 321 146 86.39 137 90.13 283 88.16

2 Tabanan II 119 98 217 98 82.35 97 98.98 195 89.86

3 Tabanan III 72 63 135 133 184.72 124 196.83 257 190.37

4 Kerambitan Kerambitan I 119 108 227 88 73.95 93 86.11 181 79.74

5 Kerambitan II 93 90 183 75 80.65 76 84.44 151 82.51

6 Selemadeg Selemadeg 116 113 229 97 83.62 105 92.92 202 88.21

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 118 80 198 99 83.90 108 135.00 207 104.55

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 75 69 144 69 92.00 56 81.16 125 86.81

9 Selamdeg Timur II 35 30 65 33 94.29 32 106.67 65 100.00

10 Pupuan Pupuan I 315 281 596 113 35.87 112 39.86 225 37.75

11 Pupuan II 122 91 213 91 74.59 110 120.88 201 94.37

12 Penebel Penebel I 195 142 337 146 74.87 106 74.65 252 74.78

13 Penebel II 81 62 143 80 98.77 63 101.61 143 100.00

14 Marga Marga I 118 115 233 97 82.20 100 86.96 197 84.55

15 Marga II 123 136 259 111 90.24 112 82.35 223 86.10

16 Baturiti Baturiti I 180 220 400 238 132.22 226 102.73 464 116.00

17 Baturiti II 98 110 208 75 76.53 81 73.64 156 75.00

18 Kediri Kediri I 285 308 593 238 83.51 241 78.25 479 80.78

19 Kediri II 100 88 188 104 104.00 80 90.91 184 97.87

20 Kediri III 157 98 255 80 50.96 85 86.73 165 64.71

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,690 2,454 5,144 2,211 82.19 2,144 87.37 4,355 84.66

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)

TABEL 38

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

1 2 3 4 5 6

1 Tabanan Tabanan I 4 4 100.0

2 Tabanan II 6 6 100.0

3 Tabanan III 2 2 100.0

4 Kerambitan Kerambitan I 7 7 100.0

5 Kerambitan II 8 6 75.00

6 Selemadeg Selemadeg 10 10 100.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 11 100.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 7 100.0

9 Selamdeg Timur II 3 3 100.0

10 Pupuan Pupuan I 7 7 100.0

11 Pupuan II 7 7 100.0

12 Penebel Penebel I 9 9 100.0

13 Penebel II 9 9 100.0

14 Marga Marga I 10 10 100.0

15 Marga II 6 6 100.0

16 Baturiti Baturiti I 7 7 100.0

17 Baturiti II 5 5 100.0

18 Kediri Kediri I 6 3 50.00

19 Kediri II 4 4 100.0

20 Kediri III 5 5 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 133 128 96.24

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI

TABEL 39

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI

DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Tabanan Tabanan I 169 152 321 183 108.35 185 121.64 368 114.64 194 114.53 195 128.58 389 121.18 174 102.76 175 115.36 349 108.72 5.16 5.16 5.16

2 Tabanan II 119 98 217 115 96.59 116 118.43 231 106.45 110 92.41 111 113.30 221 101.84 100 83.63 100 102.53 200 92.17 13.42 13.42 13.42

3 Tabanan III 72 63 135 147 204.56 149 236.05 296 219.26 162 224.61 163 259.18 325 240.74 164 228.06 166 263.17 330 244.44 -11.49 -11.49 -11.49

4 Kerambitan Kerambitan I 119 108 227 96 80.70 97 89.78 193 85.02 97 81.54 98 90.71 195 85.90 103 86.14 103 95.83 206 90.75 -6.74 -6.74 -6.74

5 Kerambitan II 93 90 183 105 113.43 107 118.35 212 115.85 95 102.19 96 106.62 191 104.37 92 98.45 92 102.72 184 100.55 13.21 13.21 13.21

6 Selemadeg Selemadeg 116 113 229 114 98.66 116 102.26 230 100.44 113 97.80 115 101.37 228 99.56 108 93.51 110 96.93 218 95.20 5.22 5.22 5.22

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 118 80 198 115 97.41 116 145.07 231 116.67 110 93.61 112 139.42 222 112.12 106 90.24 108 134.40 214 108.08 7.36 7.36 7.36

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 75 69 144 86 114.78 87 125.97 173 120.14 85 112.79 85 123.78 170 118.06 70 93.55 71 102.67 141 97.92 18.50 18.50 18.50

9 Selamdeg Timur II 35 30 65 32 92.41 33 108.86 65 100.00 31 89.57 32 105.51 63 96.92 35 99.52 35 117.23 70 107.69 -7.69 -7.69 -7.69

10 Pupuan Pupuan I 315 281 596 170 53.87 171 60.97 341 57.21 160 50.86 162 57.57 322 54.03 160 50.86 162 57.57 322 54.03 5.57 5.57 5.57

11 Pupuan II 122 91 213 114 93.40 115 126.43 229 107.51 103 84.02 103 113.73 206 96.71 114 93.81 116 126.98 230 107.98 -0.44 -0.44 -0.44

12 Penebel Penebel I 195 142 337 166 84.97 167 117.82 333 98.81 160 81.91 161 113.57 321 95.25 166 85.23 168 118.17 334 99.11 -0.30 -0.30 -0.30

13 Penebel II 81 62 143 76 93.37 76 123.17 152 106.29 76 93.99 77 123.98 153 106.99 76 93.99 77 123.98 153 106.99 -0.66 -0.66 -0.66

14 Marga Marga I 118 115 233 128 108.37 129 112.28 257 110.30 128 108.37 129 112.28 257 110.30 118 99.94 119 103.54 237 101.72 7.78 7.78 7.78

15 Marga II 123 136 259 118 95.88 119 87.55 237 91.51 115 93.85 117 85.71 232 89.58 110 89.40 111 81.64 221 85.33 6.75 6.75 6.75

16 Baturiti Baturiti I 180 220 400 205 113.62 206 93.86 411 102.75 203 112.51 204 92.95 407 101.75 205 113.62 206 93.86 411 102.75 0.00 0.00 0.00

17 Baturiti II 98 110 208 101 103.07 102 92.72 203 97.60 104 106.12 105 95.46 209 100.48 95 96.98 96 87.24 191 91.83 5.91 5.91 5.91

18 Kediri Kediri I 285 308 593 269 94.28 271 88.09 540 91.06 252 88.34 254 82.54 506 85.33 260 91.31 263 85.31 523 88.20 3.15 3.15 3.15

19 Kediri II 100 88 188 95 95.04 96 109.05 191 101.60 98 97.53 98 111.90 196 104.26 83 83.10 84 95.34 167 88.83 12.57 12.57 12.57

20 Kediri III 157 98 255 96 60.85 96 98.43 192 75.29 90 57.05 90 92.28 180 70.59 92 58.63 93 94.84 185 72.55 3.65 3.65 3.65

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,690 2,454 5,144 2,530 94.06 2,555 104.11 5,085 98.85 2,484 92.36 2,509 102.22 4,993 97.06 2,431 90.38 2,455 100.03 4,886 94.98 3.91 3.91 3.91

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

PNO KECAMATAN

L PPUSKESMAS

JUMLAH BAYI

L + P

DO RATE (%)

L P L + PL + P L P L + P L

TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI

BCG POLIO3

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I 169 152 321 182 107.76 184 120.98 366 114.02 189 111.589 190 125.272 379 118.07

2 Tabanan II 119 98 217 109 91.99 111 112.79 220 101.38 112 94.08 113 115.35 225 103.69

3 Tabanan III 72 63 135 147 204.56 149 236.05 296 219.26 154 214.239 156 247.218 310 229.63

4 Kerambitan Kerambitan I 119 108 227 101 84.46 101 93.97 202 88.99 96 80.70 97 89.78 193 85.02

5 Kerambitan II 93 90 183 102 109.15 102 113.88 204 111.48 103 110.219 103 114.996 206 112.57

6 Selemadeg Selemadeg 116 113 229 116 99.95 117 103.59 233 101.75 110 95.23 112 98.70 222 96.94

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 118 80 198 114 96.99 116 144.44 230 116.16 114 96.99 116 144.4 230 116.16

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 75 69 144 86 114.78 87 125.97 173 120.14 86 114.777 87 125.967 173 120.14

9 Selamdeg Timur II 35 30 65 30 85.30 30 100.48 60 92.31 32 90.99 32 107.181 64 98.46

10 Pupuan Pupuan I 315 281 596 158 50.07 159 56.68 317 53.19 161 51.18 163 57.93 324 54.36

11 Pupuan II 122 91 213 108 88.91 110 120.36 218 102.35 119 97.48 120 131.952 239 112.21

12 Penebel Penebel I 195 142 337 165 84.72 167 117.47 332 98.52 166 85.23 168 118.173 334 99.11

13 Penebel II 81 62 143 73 89.69 73 118.31 146 102.10 105 129.619 106 170.982 211 147.55

14 Marga Marga I 118 115 233 132 112.17 134 116.21 266 114.16 125 106.265 127 110.094 252 108.15

15 Marga II 123 136 259 108 88.19 110 80.53 218 84.17 115 93.4495 116 85.34 231 89.19

16 Baturiti Baturiti I 180 220 400 224 124.40 226 102.77 450 112.50 205 113.892 207 94.09 412 103.00

17 Baturiti II 98 110 208 95 96.47 95 86.78 190 91.35 100 102.056 101 91.80 201 96.63

18 Kediri Kediri I 285 308 593 257 90.26 260 84.33 517 87.18 257 90.0897 259 84.1703 516 87.02

19 Kediri II 100 88 188 92 91.56 92 105.05 184 97.87 92 91.56 92 105.05 184 97.87

20 Kediri III 157 98 255 99 63.07 100 102.02 199 78.04 99 62.75 99 101.508 198 77.65

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,690 2,454 5,144 2,498 92.88 2,523 102.80 5,021 97.61 2,540 94.41 2,564 104.50 5,104 99.22

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

P L + PL P L + P L

TABEL 41

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 206 197 403 113 54.85 104 52.79 217 53.85

2 Tabanan II 104 79 183 36 34.62 22 27.85 58 31.69

3 Tabanan III 19 20 39 5 26.32 6 30.00 11 28.21

4 Kerambitan Kerambitan I 68 63 131 48 70.59 42 66.67 90 68.70

5 Kerambitan II 76 68 144 63 82.89 46 67.65 109 75.69

6 Selemadeg Selemadeg 332 200 532 260 78.31 131 65.50 391 73.50

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 72 75 147 27 37.50 28 37.33 55 37.41

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 71 54 125 39 54.93 28 51.85 67 53.60

9 Selamdeg Timur II 21 26 47 14 66.67 20 76.92 34 72.34

10 Pupuan Pupuan I 293 277 570 238 81.23 214 77.26 452 79.30

11 Pupuan II 101 108 209 59 58.42 53 49.07 112 53.59

12 Penebel Penebel I 170 153 323 152 89.41 143 93.46 295 91.33

13 Penebel II 77 83 160 63 81.82 68 81.93 131 81.88

14 Marga Marga I 99 100 199 81 81.82 71 71.00 152 76.38

15 Marga II 112 104 216 28 25.00 48 46.15 76 35.19

16 Baturiti Baturiti I 198 218 416 90 45.45 99 45.41 189 45.43

17 Baturiti II 67 69 136 49 73.13 43 62.32 92 67.65

18 Kediri Kediri I 192 214 406 160 83.33 168 78.50 328 80.79

19 Kediri II 70 62 132 45 64.29 33 53.23 78 59.09

20 Kediri III 44 46 90 25 56.82 28 60.87 53 58.89

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,392 2,216 4,608 1,595 66.68 1,395 62.95 2,990 64.89

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

NO KECAMATANJUMLAH BAYI (DIPANTAU)

PUSKESMAS L P L + P

TABEL 42

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

2 Tabanan II 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

3 Tabanan III 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

4 Kerambitan Kerambitan I 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

5 Kerambitan II 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

6 Selemadeg Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

9 Selamdeg Timur II 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

10 Pupuan Pupuan I 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

11 Pupuan II 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

12 Penebel Penebel I 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

13 Penebel II 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

14 Marga Marga I 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

15 Marga II 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

16 Baturiti Baturiti I 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

17 Baturiti II 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

18 Kediri Kediri I 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

19 Kediri II 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

20 Kediri III 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

NO

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN

%KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 6-23 BULAN

DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

TABEL 43

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 607 535 1,142 499 82.21 424 79.25 923 80.82

2 Tabanan II 452 430 882 410 90.71 403 93.72 813 92.18

3 Tabanan III 270 243 513 206 76.30 226 93.00 432 84.21

4 Kerambitan Kerambitan I 402 428 830 276 68.66 278 64.95 554 66.75

5 Kerambitan II 442 380 822 365 82.58 340 89.47 705 85.77

6 Selemadeg Selemadeg 442 413 855 367 83.03 344 83.29 711 83.16

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 457 438 895 422 92.34 424 96.80 846 94.53

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 350 295 645 260 74.29 260 88.14 520 80.62

9 Selamdeg Timur II 158 140 298 126 79.75 123 87.86 249 83.56

10 Pupuan Pupuan I 1,262 1,131 2,393 869 68.86 817 72.24 1,686 70.46

11 Pupuan II 563 493 1,056 181 32.15 217 44.02 398 37.69

12 Penebel Penebel I 562 517 1,079 384 68.33 387 74.85 771 71.46

13 Penebel II 379 347 726 314 82.85 301 86.74 615 84.71

14 Marga Marga I 531 513 1,044 445 83.80 420 81.87 865 82.85

15 Marga II 537 484 1,021 453 84.36 398 82.23 851 83.35

16 Baturiti Baturiti I 801 776 1,577 790 98.63 807 103.99 1,597 101.27

17 Baturiti II 434 450 884 295 67.97 308 68.44 603 68.21

18 Kediri Kediri I 988 1,300 2,288 887 89.78 824 63.38 1,711 74.78

19 Kediri II 415 365 780 310 74.70 291 79.73 601 77.05

20 Kediri III 366 367 733 241 65.85 258 70.30 499 68.08

JUMLAH (KAB/KOTA) 10,418 10,045 20,463 8,100 77.75 7,850 78.15 15,950 77.95

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

TABEL 44

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH %JUMLA

H% JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

JUMLA

H%

JUMLA

H% JUMLAH %

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Tabanan Tabanan I 761 690 1,451 479 62.94 490 71.01 969 66.78 395 51.91 412 59.71 807 55.62 293 74.18 313 75.97 606 75.09 7 1.46 41 8.37 48 4.95

2 Tabanan II 557 536 1,093 392 70.38 379 70.71 771 70.54 319 57.27 307 57.28 626 57.27 266 83.39 254 82.74 520 83.07 0 0.00 0 0.00 0 0.00

3 Tabanan III 420 395 815 202 48.10 191 48.35 393 48.22 137 32.62 123 31.14 260 31.90 87 63.50 80 65.04 167 64.23 27 13.37 20 10.47 47 11.96

4 Kerambitan Kerambitan I 507 535 1,042 428 84.42 437 81.68 865 83.01 406 80.08 411 76.82 817 78.41 330 81.28 336 81.75 666 81.52 0 0.00 0 0.00 0 0.00

5 Kerambitan II 540 478 1,018 498 92.22 444 92.89 942 92.53 470 87.04 412 86.19 882 86.64 395 84.04 350 84.95 745 84.47 27 5.42 34 7.66 61 6.48

6 Selemadeg Selemadeg 537 508 1,045 414 77.09 386 75.98 800 76.56 352 65.55 331 65.16 683 65.36 297 84.38 280 84.59 577 84.48 0 0.00 0 0.00 0 0.00

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 561 544 1,105 495 88.24 477 87.68 972 87.96 443 78.97 432 79.41 875 79.19 362 81.72 346 80.09 708 80.91 27 5.45 41 8.60 68 7.00

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 426 372 798 366 85.92 316 84.95 682 85.46 330 77.46 285 76.61 615 77.07 245 74.24 210 73.68 455 73.98 7 1.91 14 4.43 21 3.08

9 Selamdeg Timur II 190 173 363 162 85.26 150 86.71 312 85.95 156 82.11 144 83.24 300 82.64 135 86.54 123 85.42 258 86.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

10 Pupuan Pupuan I 1,412 1,283 2,695 1,046 74.08 1,023 79.73 2,069 76.77 979 69.33 962 74.98 1,941 72.02 928 94.79 911 94.70 1,839 94.74 20 1.91 20 1.96 40 1.93

11 Pupuan II 676 608 1,284 465 68.79 410 67.43 875 68.15 391 57.84 351 57.73 742 57.79 343 87.72 304 86.61 647 87.20 20 4.30 47 11.46 67 7.66

12 Penebel Penebel I 714 670 1,384 670 93.84 615 91.79 1,285 92.85 632 88.52 569 84.93 1,201 86.78 509 80.54 461 81.02 970 80.77 13 1.94 0 0.00 13 1.01

13 Penebel II 456 425 881 398 87.28 371 87.29 769 87.29 358 78.51 328 77.18 686 77.87 309 86.31 280 85.37 589 85.86 7 1.76 7 1.89 14 1.82

14 Marga Marga I 655 638 1,293 585 89.31 567 88.87 1,152 89.10 552 84.27 534 83.70 1,086 83.99 520 94.20 503 94.19 1,023 94.20 13 2.22 17 3.00 30 2.60

15 Marga II 644 592 1,236 470 72.98 412 69.59 882 71.36 370 57.45 337 56.93 707 57.20 272 73.51 255 75.67 527 74.54 0 0.00 20 4.85 20 2.27

16 Baturiti Baturiti I 1,001 979 1,980 874 87.31 796 81.31 1,670 84.34 675 67.43 632 64.56 1,307 66.01 551 81.63 545 86.23 1,096 83.86 9 1.03 27 3.39 36 2.16

17 Baturiti II 525 541 1,066 416 79.24 428 79.11 844 79.17 367 69.90 377 69.69 744 69.79 334 91.01 344 91.25 678 91.13 0 0.00 14 3.27 14 1.66

18 Kediri Kediri I 1,283 1,598 2,881 1,033 80.51 1,296 81.10 2,329 80.84 893 69.60 1,133 70.90 2,026 70.32 803 89.92 1,036 91.44 1,839 90.77 14 1.36 14 1.08 28 1.20

19 Kediri II 496 447 943 422 85.08 393 87.92 815 86.43 345 69.56 320 71.59 665 70.52 283 82.03 267 83.44 550 82.71 0 0.00 27 6.87 27 3.31

20 Kediri III 460 461 921 389 84.57 398 86.33 787 85.45 353 76.74 356 77.22 709 76.98 296 83.85 299 83.99 595 83.92 4 1.03 4 1.01 8 1.02

JUMLAH (KAB/KOTA) 12,821 12,473 25,294 10,204 79.59 9,979 80.00 20,183 79.79 8,923 69.60 8,756 70.20 17,679 69.89 7,558 84.70 7,497 85.62 15,055 85.16 195 1.91 347 3.48 542 2.69

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

L+PP PL

BGMNO KECAMATAN PUSKESMAS

LL+P

BALITA

BALITA YANG ADADITIMBANG (D)

LP L

BB NAIK

L+PL+P P

DITIMBANG (D')

TABEL 45

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I - 1 1 - 0.0 1 100.0 1 100.0

2 Tabanan II - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

3 Tabanan III - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

4 Kerambitan Kerambitan I - 1 1 - 0.0 1 100.0 1 100.0

5 Kerambitan II - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

6 Selemadeg Selemadeg - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

9 Selamdeg Timur II - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

10 Pupuan Pupuan I - 1 1 - 0.0 1 100.0 1 100.0

11 Pupuan II - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

12 Penebel Penebel I - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

13 Penebel II 1 - 1 1 100.0 - 0.0 1 100.0

14 Marga Marga I - - - - 0.00 - 0.0 - 0.0

15 Marga II - - - - 0.00 - 0.0 - 0.0

16 Baturiti Baturiti I 1 1 2 1 100.0 1 100.0 2 100.0

17 Baturiti II - 1 1 - 0.00 1 0.0 1 0.0

18 Kediri Kediri I - 1 1 - 0.00 1 100.0 1 100.0

19 Kediri II - - - - 0.00 - 0.0 - 0.0

20 Kediri III - - - - 0.00 - 0.0 - 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 6 8 2 100.0 6 100.0 8 100.0

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS

LJUMLAH

TABEL 46

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 226 250 476 226 100.0 250 100.0 476 100.0

2 Tabanan II 108 84 192 108 100.0 84 100.0 192 100.0

3 Tabanan III 357 326 683 357 100.0 326 100.0 683 100.0

4 Kerambitan Kerambitan I 114 98 212 114 100.0 98 100.0 212 100.0

5 Kerambitan II 111 105 216 111 100.0 105 100.0 216 100.0

6 Selemadeg Selemadeg 148 117 265 148 100.0 117 100.0 265 100.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 100 125 225 100 100.0 125 100.0 225 100.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 96 117 213 96 100.0 117 100.0 213 100.0

9 Selamdeg Timur II 30 33 63 30 100.0 33 100.0 63 100.0

10 Pupuan Pupuan I 174 149 323 174 100.0 149 100.0 323 100.0

11 Pupuan II 95 103 198 95 100.0 103 100.0 198 100.0

12 Penebel Penebel I 185 150 335 185 100.0 150 100.0 335 100.0

13 Penebel II 89 70 159 89 100.0 70 100.0 159 100.0

14 Marga Marga I 168 135 303 168 100.0 135 100.0 303 100.0

15 Marga II 125 107 232 125 100.0 107 100.0 232 100.0

16 Baturiti Baturiti I 276 240 516 276 100.0 240 100.0 516 100.0

17 Baturiti II 150 113 263 150 100.0 113 100.0 263 100.0

18 Kediri Kediri I 417 347 764 417 100.0 347 100.0 764 100.0

19 Kediri II 112 92 204 112 100.0 92 100.0 204 100.0

20 Kediri III 116 123 239 116 100.0 123 100.0 239 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,197 2,884 6,081 3,197 100.0 2,884 100.0 6,081 100.0

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100.0 100.0 100.0

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

L P L + P

TABEL 47

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

MURID SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 1,433 1,345 2,778 0 0.00 0 0.00 0 0.00

2 Tabanan II 818 657 1,475 107 13.08 108 16.44 215 14.58

3 Tabanan III 357 326 683 357 100.0 326 100.0 683 100.0

4 Kerambitan Kerambitan I 777 690 1,467 279 35.91 242 35.07 521 35.51

5 Kerambitan II 707 687 1,394 699 98.87 677 98.54 1,376 98.71

6 Selemadeg Selemadeg 913 805 1,718 422 46.22 426 52.92 848 49.36

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 869 765 1,634 322 37.05 271 35.42 593 36.29

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 96 116 212 96 100.0 116 100.0 212 100.0

9 Selamdeg Timur II 250 193 443 33 13.20 30 15.54 63 14.2

10 Pupuan Pupuan I 1,110 1,041 2,151 933 84.05 831 79.83 1,764 82.01

11 Pupuan II 639 678 1,317 54 8.45 57 8.41 111 8.43

12 Penebel Penebel I 962 1,016 1,978 426 44.28 397 39.07 823 41.6

13 Penebel II 644 614 1,258 644 100.0 614 100.0 1,258 100.0

14 Marga Marga I 984 931 1,915 437 44.41 399 42.86 836 43.66

15 Marga II 1,055 570 1,625 90 8.53 89 15.61 179 11.02

16 Baturiti Baturiti I 1,652 1,493 3,145 0 0.00 0 0.00 0 0.00

17 Baturiti II 858 772 1,630 0 0.00 0 0.00 0 0.00

18 Kediri Kediri I 2,499 3,131 5,630 0 0.00 0 0.00 0 0.00

19 Kediri II 112 92 204 106 94.64 89 96.74 195 95.59

20 Kediri III 749 767 1,516 254 33.91 272 35.46 526 34.70

JUMLAH (KAB/KOTA) 17,484 16,689 34,173 5,259 30.08 4,944 29.62 10,203 29.86

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

NO KECAMATAN PUSKESMAS

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + PJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR

L

TABEL 48

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 1,380 1,412 2,792 412 29.86 415 29.39 827 29.62

2 Tabanan II 1,157 1,129 2,286 713 61.62 768 68.02 1,481 64.79

3 Tabanan III 419 360 779 582 138.90 597 165.83 1,179 151.35

4 Kerambitan Kerambitan I 1,546 1,772 3,318 275 17.79 250 14.11 525 15.82

5 Kerambitan II 3,012 2,797 5,809 235 7.80 240 8.58 475 8.18

6 Selemadeg Selemadeg 1,186 1,482 2,668 145 12.23 141 9.51 286 10.72

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 1,572 1,761 3,333 318 20.23 418 23.74 736 22.08

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 334 342 676 176 52.69 188 54.97 364 53.85

9 Selamdeg Timur II 352 221 573 285 80.97 261 118.10 546 95.29

10 Pupuan Pupuan I 1,123 1,221 2,344 335 29.83 319 26.13 654 27.90

11 Pupuan II 1,153 1,091 2,244 565 49.00 506 46.38 1,071 47.73

12 Penebel Penebel I 1,029 1,360 2,389 1,154 112.15 1,175 86.40 2,329 97.49

13 Penebel II 1,690 2,105 3,795 443 26.21 515 24.47 958 25.24

14 Marga Marga I 1,688 1,912 3,600 681 40.34 723 37.81 1,404 39.00

15 Marga II 1,301 1,463 2,764 846 65.03 1,056 72.18 1,902 68.81

16 Baturiti Baturiti I 1,812 1,826 3,638 1,144 63.13 947 51.86 2,091 57.48

17 Baturiti II 773 761 1,534 60 7.76 65 8.54 125 8.15

18 Kediri Kediri I 2,033 2,231 4,264 636 31.28 623 27.92 1,259 29.53

19 Kediri II 901 909 1,810 412 45.73 365 40.15 777 42.93

20 Kediri III 1,718 1,487 3,205 405 23.57 433 29.12 838 26.15

JUMLAH (KAB/KOTA) 26,179 27,642 53,821 9,822 37.52 10,005 36.19 19,827 36.84

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 49

TABANAN

2012

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 7 1 14.29

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 -

3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 -

4 PUSKESMAS PERAWATAN 4 0 -

5 SARANA YANKES.LAINNYA 7 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 18 1 5.56

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

KABUPATEN/KOTA

TAHUN

TABEL 50

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

YANG TERSERANG

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Suspek Flu Burung 1 1 1,266 1,286 2,552 0 1 1 - 0.08 0.04 0 0 0 - - -

2 AFP 1 1 1,097 937 2,034 0 1 1 - 0.11 0.05 0 0 0 - - -

3 Keracunan Makanan 1 1 1,714 1,615 3,329 31 37 68 1.81 2.29 2.04 0 0 0 - - -

4 Difteri 1 1 4,735 4,774 9,509 1 0 1 0.02 - 0.01 0 0 0 - - -

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

JUMLAH

DESA

CFR (%)NO

JENIS KEJADIAN LUAR

BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAMJUMLAH

KEC

TABEL 51

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH

RATA2 KEJADIAN

DESA/KELURAHAN

KLB PER JUMLAH

DESA/KELURAHAN

DITANGANI <24

JAM%

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Tabanan Tabanan I 4 1 0.25 1 100.0

2 Tabanan II 6 0 0.00 0 -

3 Tabanan III 2 1 0.50 1 100.0

4 Kerambitan Kerambitan I 7 0 0.00 0 -

5 Kerambitan II 8 1 0.13 1 100.0

6 Selemadeg Selemadeg 10 0 0.00 0 -

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 0 0.00 0 -

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 0 0.00 0 -

9 Selamdeg Timur II 3 0 0.00 0 -

10 Pupuan Pupuan I 7 0 0.00 0 -

11 Pupuan II 7 0 0.00 0 -

12 Penebel Penebel I 9 0 0.00 0 -

13 Penebel II 9 0 0.00 0 -

14 Marga Marga I 10 0 0.00 0 -

15 Marga II 6 0 0.00 0 -

16 Baturiti Baturiti I 7 0 0.00 0 -

17 Baturiti II 5 0 0.00 0 -

18 Kediri Kediri I 6 0 0.00 0 -

19 Kediri II 4 0 0.00 0 -

20 Kediri III 5 1 0.20 1 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 133 4 0.03 4 100.0

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB

NO PUSKESMASJUMLAH

DESA/KELURAHANKECAMATAN

TABEL 52

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Tabanan Tabanan I 32 53 85 58 64 122 0.55 0.83 0.70

2 Tabanan II 95 103 198 53 63 116 1.79 1.63 1.71

3 Tabanan III 115 123 238 235 204 439 0.49 0.60 0.54

4 Kerambitan Kerambitan I 75 83 158 120 100 220 0.63 0.83 0.72

5 Kerambitan II 43 70 113 108 77 185 0.40 0.91 0.61

6 Selemadeg Selemadeg 74 90 164 62 97 159 1.19 0.93 1.03

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 8 17 25 64 54 118 0.13 0.31 0.21

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 70 100 170 34 33 67 2.06 3.03 2.54

9 Selamdeg Timur II 22 25 47 33 25 58 0.67 1.00 0.81

10 Pupuan Pupuan I 95 119 214 159 121 280 0.60 0.98 0.76

11 Pupuan II 34 44 78 78 77 155 0.44 0.57 0.50

12 Penebel Penebel I 64 112 176 264 343 607 0.24 0.33 0.29

13 Penebel II 57 85 142 152 128 280 0.38 0.66 0.51

14 Marga Marga I 25 45 70 60 67 127 0.42 0.67 0.55

15 Marga II 80 123 203 54 33 87 1.48 3.73 2.33

16 Baturiti Baturiti I 65 93 158 151 233 384 0.43 0.40 0.41

17 Baturiti II 112 129 241 200 174 374 0.56 0.74 0.64

18 Kediri Kediri I 189 227 416 126 95 221 1.50 2.39 1.88

19 Kediri II 7 23 30 66 46 112 0.11 0.50 0.27

20 Kediri III 120 122 242 67 60 127 1.79 2.03 1.91

JUMLAH (KAB/ KOTA) 1,382 1,786 3,168 2,144 2,094 4,238 0.64 0.85 0.75

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP

TABEL 53

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Tabanan Tabanan I 23 23 100.0 23 100.0 3,487 3,242 6,729 636 18.24 550 16.96 1,186 17.63 149 121 270 59 39.60 54 44.63 113 41.85

2 Tabanan II 15 15 100.0 15 100.0 2,573 2,219 4,792 520 20.21 447 20.14 967 20.18 154 177 331 123 79.87 113 63.84 236 71.30

3 Tabanan III 15 15 100.0 15 100.0 2,999 2,684 5,683 208 6.94 169 6.30 377 6.63 179 143 322 179 100.0 143 100.0 322 100.0

4 Kerambitan Kerambitan I 16 16 100.0 16 100.0 3,190 2,863 6,053 2,602 81.57 2,338 81.66 4,940 81.61 878 822 1,700 878 100.0 822 100.0 1,700 100.0

5 Kerambitan II 15 15 100.0 15 100.0 939 877 1,816 499 53.14 453 51.65 952 52.42 42 48 90 42 100.0 48 100.0 90 100.0

6 Selemadeg Selemadeg 17 17 100.0 16 94.12 538 585 1,123 493 91.64 521 89.06 1,014 90.29 465 484 949 358 76.99 412 85.12 770 81.14

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 20 20 100.0 14 70.00 128 139 267 128 100.0 139 100.0 267 100.0 66 49 115 61 92.42 42 85.71 103 89.57

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 15 15 100.0 15 100.0 371 388 759 371 100.0 388 100.0 759 100.0 233 232 465 152 65.24 159 68.53 311 66.88

9 Selamdeg Timur II 5 5 100.0 5 100.0 498 448 946 498 100.0 448 100.0 946 100.0 140 140 280 130 92.86 130 92.86 260 92.86

10 Pupuan Pupuan I 18 18 100.0 18 100.0 3,459 3,273 6,732 184 5.32 183 5.59 367 5.45 42 51 93 24 57.14 30 58.82 54 58.06

11 Pupuan II 14 14 100.0 14 100.0 1,965 1,911 3,876 1,965 100.0 1,911 100.0 3,876 100.0 640 576 1,216 495 77.34 442 76.74 937 77.06

12 Penebel Penebel I 25 25 100.0 25 100.0 4,612 4,154 8,766 2,398 51.99 2,153 51.83 4,551 51.92 1,655 1,756 3,411 196 11.84 251 14.29 447 13.10

13 Penebel II 19 19 100.0 19 100.0 2,570 2,603 5,173 522 20.31 368 14.14 890 17.20 278 254 532 205 73.74 201 79.13 406 76.32

14 Marga Marga I 20 20 100.0 15 75.00 1,464 1,403 2,867 615 42.01 441 31.43 1,056 36.83 98 55 153 89 90.82 52 94.55 141 92.16

15 Marga II 14 14 100.0 14 100.0 3,380 3,516 6,896 484 14.32 703 19.99 1,187 17.21 166 120 286 166 100.0 120 100.0 286 100.0

16 Baturiti Baturiti I 23 23 100.0 23 100.0 4,541 4,195 8,736 4,455 98.11 4,126 98.36 8,581 98.23 2,311 1,844 4,155 2,311 100.0 1,844 100.0 4,155 100.0

17 Baturiti II 13 13 100.0 13 100.0 3,448 3,092 6,540 1,781 51.65 1,602 51.81 3,383 51.73 965 858 1,823 577 59.79 516 60.14 1,093 59.96

18 Kediri Kediri I 29 29 100.0 29 100.0 5,933 5,863 11,796 1,333 22.47 1,270 21.66 2,603 22.07 854 837 1,691 513 60.07 641 76.58 1,154 68.24

19 Kediri II 7 7 100.0 7 100.0 2,764 2,366 5,130 541 19.57 486 20.54 1,027 20.02 134 96 230 26 19.40 25 26.04 51 22.17

20 Kediri III 11 11 100.0 11 100.0 3,066 2,989 6,055 888 28.96 969 32.42 1,857 30.67 458 515 973 326 71.18 361 70.10 687 70.61

JUMLAH (KAB/ KOTA) 334 334 100.0 322 96.41 51,925 48,810 100,735 21,121 40.68 19,665 40.29 40,786 40.49 9,907 9,178 19,085 6,910 69.75 6,406 69.80 13,316 69.77

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI

UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)

JUMLAH

SD/MI

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

% %

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN

TABEL 54

KABUPATEN/KOTA TABANAN

2012

PENYULUHAN KESEHATAN

JUMLAH SELURUH

KEGIATAN

PENYULUHAN

KELOMPOK

JUMLAH KEGIATAN

PENYULUHAN

MASSA

1 2 3 4 5

1 Tabanan Tabanan I 34 2

2 Tabanan II 144 18

3 Tabanan III - 0

4 Kerambitan Kerambitan I 84 17

5 Kerambitan II 377 3

6 Selemadeg Selemadeg - 0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 861 18

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 641 0

9 Selamdeg Timur II 252 0

10 Pupuan Pupuan I - 0

11 Pupuan II - 0

12 Penebel Penebel I 39 0

13 Penebel II - 0

14 Marga Marga I 39 0

15 Marga II 402 6

16 Baturiti Baturiti I 40 0

17 Baturiti II 350 0

18 Kediri Kediri I - 0

19 Kediri II 342 0

20 Kediri III 22 0

SUB JUMLAH I 3,627 64

1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 240 3

2 Rumah Sakit 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,867 67

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TAHUN

TABEL 55

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Tabanan Tabanan I 13,972 13,810 27,782 0 0 999 0 0 0 999 0.0 0.0 3.6

2 Tabanan II 9,858 10,135 19,993 0 0 2,265 0 0 0 2,265 0.0 0.0 11.3

3 Tabanan III 9,448 9,388 18,836 0 0 910 0 0 0 910 0.0 0.0 4.8

4 Kerambitan Kerambitan I 9,826 10,070 19,896 0 0 1,608 0 0 0 1,608 0.0 0.0 8.1

5 Kerambitan II 9,864 10,139 20,003 0 0 1,202 0 0 0 1,202 0.0 0.0 6.0

6 Selemadeg Selemadeg 10,797 11,124 21,921 0 0 4,005 0 0 0 4,005 0.0 0.0 18.3

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11,072 11,196 22,268 0 0 2,315 0 0 0 2,315 0.0 0.0 10.4

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 8,796 8,899 17,695 0 0 760 0 0 0 760 0.0 0.0 4.3

9 Selamdeg Timur II 3,246 3,196 6,442 0 0 1,053 0 0 0 1,053 0.0 0.0 16.3

10 Pupuan Pupuan I 12,434 12,249 24,683 0 0 2,363 0 0 0 2,363 0.0 0.0 9.6

11 Pupuan II 9,055 9,053 18,108 0 0 2,290 0 0 0 2,290 0.0 0.0 12.6

12 Penebel Penebel I 13,880 14,444 28,324 0 0 4,651 0 0 0 4,651 0.0 0.0 16.4

13 Penebel II 10,639 11,503 22,142 0 0 1,557 0 0 0 1,557 0.0 0.0 7.0

14 Marga Marga I 12,342 12,670 25,012 0 0 3,291 0 0 0 3,291 0.0 0.0 13.2

15 Marga II 9,172 9,628 18,800 0 0 1,821 0 0 0 1,821 0.0 0.0 9.7

16 Baturiti Baturiti I 16,620 16,341 32,961 0 0 1,365 0 0 0 1,365 0.0 0.0 4.1

17 Baturiti II 9,348 9,327 18,675 0 0 840 0 0 0 840 0.0 0.0 4.5

18 Kediri Kediri I 22,758 21,894 44,652 0 0 4,145 0 0 0 4,145 0.0 0.0 9.3

19 Kediri II 7,344 7,257 14,601 0 0 3,077 0 0 0 3,077 0.0 0.0 21.1

20 Kediri III 8,870 9,259 18,129 0 0 2,041 0 0 0 2,041 0.0 0.0 11.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 219,341 221,582 440,923 0 0 56,708 0 0 0 0 0 42,558 0 0 341,657 0 0 440,923

PERSENTASE (KAB/KOTA) 0.0 0.0 12.9 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 9.65 0.0 0.0 77.49 0.0 0.0 100.00 0.0 0.0 100.00

Sumber : Pengelola Jamkesmas Kab. Tabanan, BRSU Tabanan

JKBM = Jaminan Kesehatan Bali Mandara

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

%JUMLAH PENDUDUK

ASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA (JKBM) JUMLAH

TABEL 56

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Tabanan Tabanan I - - 999 - #DIV/0! - #DIV/0! 999 100.0 412 #DIV/0! 517 #DIV/0! 929 92.99 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

2 Tabanan II - - 2,265 - #DIV/0! - #DIV/0! 2,265 100.0 901 #DIV/0! 1,110 #DIV/0! 2,011 88.79 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

3 Tabanan III - - 910 - #DIV/0! - #DIV/0! 910 100.0 1,213 #DIV/0! 589 #DIV/0! 1,802 198.02 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

4 Kerambitan Kerambitan I - - 1,608 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,608 100.0 606 #DIV/0! 526 #DIV/0! 1,132 70.40 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

5 Kerambitan II - - 1,202 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,202 100.0 981 #DIV/0! 1,254 #DIV/0! 2,235 185.94 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

6 Selemadeg Selemadeg - - 4,005 - #DIV/0! - #DIV/0! 4,005 100.0 1,294 #DIV/0! 1,405 #DIV/0! 2,699 67.39 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat - - 2,315 - #DIV/0! - #DIV/0! 2,315 100.0 617 #DIV/0! 569 #DIV/0! 1,186 51.23 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I - - 760 - #DIV/0! - #DIV/0! 760 100.0 241 #DIV/0! 456 #DIV/0! 697 91.71 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

9 Selamdeg Timur II - - 1,053 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,053 100.0 458 #DIV/0! 553 #DIV/0! 1,011 96.01 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

10 Pupuan Pupuan I - - 2,363 - #DIV/0! - #DIV/0! 2,363 100.0 522 #DIV/0! 636 #DIV/0! 1,158 49.01 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

11 Pupuan II - - 2,290 - #DIV/0! - #DIV/0! 2,290 100.0 976 #DIV/0! 864 #DIV/0! 1,840 80.35 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

12 Penebel Penebel I - - 4,651 - #DIV/0! - #DIV/0! 4,651 100.0 1,691 #DIV/0! 2,191 #DIV/0! 3,882 83.47 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

13 Penebel II - - 1,557 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,557 100.0 752 #DIV/0! 978 #DIV/0! 1,730 111.11 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

14 Marga Marga I - - 3,291 - #DIV/0! - #DIV/0! 3,291 100.0 1,638 #DIV/0! 1,775 #DIV/0! 3,413 103.71 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

15 Marga II - - 1,821 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,821 100.0 711 #DIV/0! 791 #DIV/0! 1,502 82.48 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

16 Baturiti Baturiti I - - 1,365 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,365 100.0 463 #DIV/0! 488 #DIV/0! 951 69.67 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

17 Baturiti II - - 840 - #DIV/0! - #DIV/0! 840 100.0 399 #DIV/0! 398 #DIV/0! 797 94.88 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

18 Kediri Kediri I - - 4,145 - #DIV/0! - #DIV/0! 4,145 100.0 1,157 #DIV/0! 1,220 #DIV/0! 2,377 57.35 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

19 Kediri II - - 3,077 - #DIV/0! - #DIV/0! 3,077 100.0 876 #DIV/0! 1,247 #DIV/0! 2,123 69.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

20 Kediri III - - 2,041 - #DIV/0! - #DIV/0! 2,041 100.0 730 #DIV/0! 1,039 #DIV/0! 1,769 86.67 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

21 BRSU Tabanan - - 0 0.0 #DIV/0! 0 0.0 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 8,603 #DIV/0! 7,830 #DIV/0! 16,433 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) - - 42,558 - #DIV/0! - #DIV/0! 42,558 100.0 16,638 #DIV/0! 18,606 #DIV/0! 35,244 82.81 8,603 #DIV/0! 7,830 #DIV/0! 16,433 38.61

Sumber : Pengelola Jamkesmas Kab. Tabanan, BRSU Tabanan

P L + PL P L + P L P L + P L

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)

MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)

DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

TABEL 57

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Tabanan Tabanan I - - 999 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

2 Tabanan II - - 2,265 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

3 Tabanan III - - 910 5 #DIV/0! 1 #DIV/0! 6 0.66 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

4 Kerambitan Kerambitan I - - 1,608 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

5 Kerambitan II - - 1,202 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

6 Selemadeg Selemadeg - - 4,005 24 #DIV/0! 18 #DIV/0! 42 1.05 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat - - 2,315 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I - - 760 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

9 Selamdeg Timur II - - 1,053 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

10 Pupuan Pupuan I - - 2,363 3 #DIV/0! 4 #DIV/0! 7 0.30 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

11 Pupuan II - - 2,290 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

12 Penebel Penebel I - - 4,651 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

13 Penebel II - - 1,557 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

14 Marga Marga I - - 3,291 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

15 Marga II - - 1,821 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

16 Baturiti Baturiti I - - 1,365 - #DIV/0! 2 #DIV/0! 2 0.15 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

17 Baturiti II - - 840 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

18 Kediri Kediri I - - 4,145 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

19 Kediri II - - 3,077 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

20 Kediri III - - 2,041 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0.00 #DIV/0! #DIV/0! - 0.0

21 BRSU 0 - - - #DIV/0! 1,369 #DIV/0! 2,769 #DIV/0! 4,138 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) - - 42,558 32 #DIV/0! 25 #DIV/0! 57 0.13 1,369 #DIV/0! 2,769 #DIV/0! 4,138 9.72

Sumber : Pengelola Jamkesmas Kab. Tabanan, BRSU Tabanan

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

L P L + P

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN

L P L + P

JUMLAH YANG ADA

MENDAPAT YANKES RAWAT INAP

TABEL 58

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Tabanan I 8,116 10,778 18,894 0 72 43 115

2 Puskesmas Tabanan II 5,056 7,336 12,392 0 119 159 278

3 Puskesmas Tabanan III 8,466 9,922 18,388 37 460 497 67 51 118

4 Puskesmas Kerambitan I 6,071 7,043 13,114 0 198 163 361

5 Puskesmas Kerambitan II 10,092 12,375 22,467 0 91 115 206

6 Puskesmas Selemadeg 8,439 9,225 17,664 156 232 388 183 287 470

7 Puskesmas Selemadeg Barat 4,727 3,800 8,527 0 179 102 281

8 Puskesmas Selemadeg Timur I 2,900 3,931 6,831 0 98 36 134

9 Puskesmas Selemadeg Timur II 3,007 3,746 6,753 0 59 42 101

10 Puskesmas Pupuan I 4,432 4,639 9,071 51 91 142 380 228 608

11 Puskesmas Pupuan II 3,021 3,603 6,624 0 48 22 70

12 Puskesmas Penebel I 11,060 14,598 25,658 0 232 195 427

13 Puskesmas Penebel II 9,037 12,660 21,697 0 100 101 201

14 Puskesmas Marga I 9,756 12,417 22,173 0 120 47 167

15 Puskesmas Marga II 5,414 5,630 11,044 0 90 61 151

16 Puskesmas Baturiti I 7,064 7,496 14,560 19 59 78 87 47 134

17 Puskesmas Baturiti II 6,777 8,380 15,157 0 37 31 68

18 Puskesmas Kediri I 5,302 5,644 10,946 0 284 91 375

19 Puskesmas Kediri II 3,813 4,725 8,538 0 0 0 0

20 Puskesmas Kediri III 3,003 3,928 6,931 0 124 113 237

SUB JUMLAH I 125,553 151,876 277,429 263 842 1,105 2,568 1,934 4,502

1 BRSU Tabanan 71,963 64,832 136,795 6,790 7,796 14,586 949 1,258 2,207

2 RS . Wisma Prashanti 3,287 2,748 6,035 1,500 1,506 3,006 0 0 0

3 RS . Dharma Kerti 9,348 9,366 18,714 705 760 1,465 0 0 0

4 RS . Bakti Rahayu 1,761 1,425 3,186 393 340 733 0 0 0

5 RS. Gelgel 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 RS. Dharmanatha 351 204 555 626 508 1,134 0 0 0

7 RS. Kasih Ibu 0 0 0

SUB JUMLAH II 86,710 78,575 165,285 10,014 10,910 20,924 949 1,258 2,207

1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

0 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 212,263 230,451 442,714 10,277 11,752 22,029 3,517 3,192 6,709

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 219,329 221,594 440,923 219,329 221,594 440,923

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 96.78 104.00 100.41 4.69 5.30 5.00

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAHNO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

TABEL 59

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 BRSU Tabanan RS Umum 200 6,790 7,796 14,586 362 262 624 255 127 382 53.31 33.61 42.78 37.56 16.29 26.19

2 RSU Wisma Prashanti RS Umum 50 3,287 2,748 6,035 32 18 50 20 15 35 9.74 6.55 8.29 6.08 5.46 5.80

3 RSU Dharma Kerti RS Umum 24 811 824 1,635 6 7 13 6 6 12 7.40 8.50 7.95 7.40 7.28 7.34

4 RSU Bhakti Rahayu RS Umum 50 393 340 733 4 3 7 - - - 10.18 8.82 9.55 - - -

5 RSU Gelgel RS Umum 10 - - - - - - - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

6 RSU Dharmanatha RS Umum 50 626 508 1,134 18 12 30 9 13 22 28.75 23.62 26.46 14.38 25.59 19.40

7 RSU Kasih Ibu RS Umum - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

384 11,907 12,216 24,123 422 302 724 290 161 451 35.44 24.72 30.01 24.36 13.18 18.70

Sumber : BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRJENIS RS

b PASIEN KELUAR MATI

TABEL 60

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR

MATI

PASIEN KELUAR

MATI ≥ 48 JAM

DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 BRSU Tabanan RS Umum 200 14,586 624 382 65,509 89.74 4.49 0.51

2 RSU Wisma Prashanti RS Umum 50 6,035 50 35 10,025 54.93 1.66 1.36

3 RSU Dharma Kerti RS Umum 24 1,635 13 12 5,494 62.72 3.36 2.00

4 RSU Bhakti Rahayu RS Umum 50 733 7 - 2,953 16.18 4.03 20.87

5 RSU Gelgel RS Umum 10 - - - - 0.00 0.00 0.00

6 RSU Dharmanatha RS Umum 50 1,134 30 22 5,543 30.37 4.89 11.21

7 RSU Kasih Ibu RS Umum 0 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

384 24,123 724 451 89,524 63.87 3.71 2.10

Sumber : BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

NO NAMA RUMAH SAKITa

JENIS RSb

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

JUMLAH PASIEN

JUMLAH HARI

PERAWATANBOR LOS TOI

KABUPATEN/KOTA

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Tabanan Tabanan I 7,761 840 10.82 520 61.90

2 Tabanan II 5,999 1,260 21.00 1,085 86.11

3 Tabanan III 2,730 420 15.38 216 51.43

4 Kerambitan Kerambitan I 6,084 1,470 24.16 1,222 83.13

5 Kerambitan II 6,033 1,680 27.85 1,108 65.95

6 Selemadeg Selemadeg 5,399 1,470 27.23 1,072 72.93

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7,082 2,466 34.82 2,100 85.16

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 2,000 630 31.50 397 63.02

9 Selamdeg Timur II 6,549 210 3.21 132 62.86

10 Pupuan Pupuan I 9,060 210 2.32 133 63.33

11 Pupuan II 6,848 210 3.07 139 66.19

12 Penebel Penebel I 5,399 1,470 27.23 1,172 79.73

13 Penebel II 4,876 1,470 30.15 952 64.76

14 Marga Marga I 8,465 210 2.48 102 48.57

15 Marga II 210 210 100.0 100 47.62

16 Baturiti Baturiti I 6,707 600 8.95 371 61.83

17 Baturiti II 5,361 1,261 23.52 898 71.21

18 Kediri Kediri I 9,496 1,260 13.27 858 68.10

19 Kediri II 4,051 210 5.18 137 65.24

20 Kediri III 5,168 2,635 50.99 2,376 90.17

JUMLAH (KAB/KOTA) 115,278 20,192 17.52 15,090 74.73

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

RUMAH TANGGA

TABEL 61

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH YANG

ADA

JUMLAH YANG

DIPERIKSA% DIPERIKSA

JUMLAH YANG

SEHAT

% RUMAH

SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Tabanan Tabanan I 7,680 5,855 76.24 4,724 80.68

2 Tabanan II 5,653 2,549 45.09 2,046 80.27

3 Tabanan III 4,989 800 16.04 716 89.50

4 Kerambitan Kerambitan I 6,070 5,645 93.00 5,532 98.00

5 Kerambitan II 5,852 3,994 68.25 3,934 98.50

6 Selemadeg Selemadeg 6,541 4,642 70.97 3,630 78.20

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7,077 370 5.23 356 96.22

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5,399 915 16.95 878 95.96

9 Selamdeg Timur II 1,780 769 43.20 761 98.96

10 Pupuan Pupuan I 6,449 885 13.72 782 88.36

11 Pupuan II 5,399 1,362 25.23 1,203 88.33

12 Penebel Penebel I 7,480 4,912 65.67 4,862 98.98

13 Penebel II 15,251 1,180 7.74 1,020 86.44

14 Marga Marga I 6,312 1,233 19.53 934 75.75

15 Marga II 4,834 3,975 82.23 3,139 78.97

16 Baturiti Baturiti I 8,465 1,204 14.22 1,152 95.68

17 Baturiti II 3,975 590 14.84 514 87.12

18 Kediri Kediri I 10,621 9,600 90.39 9,250 96.35

19 Kediri II 3,825 3,399 88.86 3,203 94.23

20 Kediri III 4,885 3,275 67.04 2,974 90.81

JUMLAH (KAB/KOTA) 128,537 57,154 44.47 51,610 90.30

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

TABEL 62

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RUMAH

TABEL 63

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Tabanan Tabanan I 7,680 7,680 100.0 6,528 85.00

2 Tabanan II 5,653 5,653 100.0 4,895 86.59

3 Tabanan III 4,989 4,989 100.0 4,255 85.29

4 Kerambitan Kerambitan I 6,070 6,070 100.0 5,220 86.00

5 Kerambitan II 5,852 5,852 100.0 5,103 87.20

6 Selemadeg Selemadeg 6,541 6,541 100.0 5,886 89.99

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7,077 7,077 100.0 6,298 88.99

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5,399 5,399 100.0 4,697 87.00

9 Selamdeg Timur II 1,780 1,780 100.0 1,584 88.99

10 Pupuan Pupuan I 6,449 6,449 100.0 6,191 96.00

11 Pupuan II 5,399 5,399 100.0 5,075 94.00

12 Penebel Penebel I 7,480 7,480 100.0 6,432 85.99

13 Penebel II 15,251 15,251 100.0 13,725 89.99

14 Marga Marga I 6,312 6,312 100.0 5,680 89.99

15 Marga II 4,834 4,834 100.0 4,155 85.95

16 Baturiti Baturiti I 8,465 8,465 100.0 7,787 91.99

17 Baturiti II 3,975 3,975 100.0 3,537 88.98

18 Kediri Kediri I 10,621 10,621 100.0 9,027 84.99

19 Kediri II 3,825 3,825 100.0 3,442 89.99

20 Kediri III 4,885 4,885 100.0 4,297 87.96

JUMLAH ( KAB/KOTA) 128,537 128,537 100.0 113,814 88.55

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH

RUMAH/BANGUNAN

YANG ADA

TABEL 64

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLA

H% JUMLAH %

JUMLA

H% JUMLAH %

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 Tabanan Tabanan I 7,680 5,855 76.24 - 0.0 4,622 78.94 - 0.00 1,228 20.97 5 0.09 - 0.00 - 0.0 5,855 100.0

2 Tabanan II 5,653 2,549 45.09 - 0.0 2,220 87.09 - 0.00 321 12.59 8 0.31 - 0.00 - 0.0 2,549 100.0

3 Tabanan III 4,989 800 16.04 - 0.0 800 100.0 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.0 800 100.0

4 Kerambitan Kerambitan I 6,084 5,645 92.78 - 0.0 5,508 97.57 - 0.00 125 2.21 12 0.21 - 0.00 - 0.0 5,645 100.0

5 Kerambitan II 5,852 3,994 68.25 - 0.0 2,973 74.44 114 2.85 892 22.33 15 0.38 - 0.00 - 0.0 3,994 100.0

6 Selemadeg Selemadeg 6,541 4,642 70.97 - 0.0 4,031 86.84 - 0.00 611 13.16 - 0.00 - 0.00 - 0.0 4,642 100.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7,077 370 5.23 - 0.0 370 100.0 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.0 370 100.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5,453 915 16.78 - 0.0 872 95.30 - 0.00 36 3.93 7 0.77 - 0.00 - 0.0 915 100.0

9 Selamdeg Timur II 2,000 769 38.45 - 0.0 710 92.33 - 0.00 59 7.67 - 0.00 - 0.00 - 0.0 769 100.0

10 Pupuan Pupuan I 6,449 885 13.72 - 0.0 846 95.59 - 0.00 25 2.82 14 1.58 - 0.00 - 0.0 885 100.0

11 Pupuan II 4,876 1,362 27.93 - 0.0 1,362 100.0 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.0 1,362 100.0

12 Penebel Penebel I 9,130 4,912 53.80 - 0.0 4,904 99.84 - 0.00 5 0.10 3 0.06 - 0.00 - 0.0 4,912 100.0

13 Penebel II 7,311 1,180 16.14 - 0.0 1,105 93.64 9 0.76 56 4.75 10 0.85 - 0.00 - 0.0 1,180 100.0

14 Marga Marga I 6,707 1,233 18.38 - 0.0 1,208 97.97 - 0.00 25 2.03 - 0.00 - 0.00 - 0.0 1,233 100.0

15 Marga II 5,557 3,975 71.53 - 0.0 3,702 93.13 - 0.00 273 6.87 - 0.00 - 0.00 - 0.0 3,975 100.0

16 Baturiti Baturiti I 8,465 1,204 14.22 - 0.0 1,180 98.01 - 0.00 - 0.00 12 1.00 12 1.00 - 0.0 1,204 100.0

17 Baturiti II 5,615 590 10.51 - 0.0 590 100.0 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.0 590 100.0

18 Kediri Kediri I 11,209 9,600 85.65 - 0.0 9,207 95.91 124 1.29 246 2.56 23 0.24 - 0.00 - 0.0 9,600 100.0

19 Kediri II 4,051 3,399 83.91 - 0.0 3,053 89.82 - 0.00 346 10.18 - 0.00 - 0.00 - 0.0 3,399 100.0

20 Kediri III 5,168 3,275 63.37 - 0.0 2,813 85.89 - 0.00 437 13.34 25 0.76 - 0.00 - 0.0 3,275 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 125,867 57,154 45.41 - 0.0 52,076 91.12 247 0.43 4,685 8.20 134 0.23 12 0.02 - 0.0 57,154 100.00

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

SGL MATA AIRPUSKESMASJUMLAH

KELUARGA

YANG ADA

JUMLAH

KELUARGA

DIPERIKSA

SUMBER AIR

BERSIHNYA

%

KELUARGA

DIPERIKSA

NO KECAMATAN

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KEMASAN JUMLAH

JENIS SARANA AIR BERSIH

LEDENG SPT PAH LAINNYA

TABEL 65

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 Tabanan Tabanan I 5,855 - 0.0 - 0.00 4,682 79.97 - 0.0 - 0.00 1,168 19.95 5 0.09 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 5,855 100.0

2 Tabanan II 2,549 - 0.0 - 0.00 2,220 87.09 - 0.0 - 0.00 321 12.59 8 0.31 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 2,549 100.0

3 Tabanan III 800 - 0.0 - 0.00 800 100.0 - 0.0 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 800 100.0

4 Kerambitan Kerambitan I 5,645 - 0.0 3 0.05 5,508 97.57 - 0.0 - 0.00 122 2.16 12 0.21 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 5,645 100.0

5 Kerambitan II 3,994 - 0.0 - 0.00 3,283 82.20 - 0.0 114 2.85 582 14.57 15 0.38 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 3,994 100.0

6 Selemadeg Selemadeg 4,642 - 0.0 - 0.00 4,031 86.84 - 0.0 - 0.00 611 13.16 - 0.00 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 4,642 100.0

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 370 - 0.0 - 0.00 370 100.0 - 0.0 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 370 100.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 915 - 0.0 - 0.00 872 95.30 - 0.0 - 0.00 36 3.93 7 0.77 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 915 100.0

9 Selamdeg Timur II 769 - 0.0 - 0.00 710 92.33 - 0.0 - 0.00 59 7.67 - 0.00 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 769 100.0

10 Pupuan Pupuan I 885 - 0.0 - 0.00 846 95.59 - 0.0 - 0.00 25 2.82 14 1.58 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 885 100.0

11 Pupuan II 1,362 - 0.0 - 0.00 1,362 100.0 - 0.0 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1,362 100.0

12 Penebel Penebel I 4,912 - 0.0 - 0.00 4,904 99.84 - 0.0 - 0.00 5 0.10 3 0.06 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 4,912 100.0

13 Penebel II 1,180 - 0.0 - 0.00 1,105 93.64 - 0.0 9 0.76 56 4.75 10 0.85 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1,180 100.0

14 Marga Marga I 1,233 - 0.0 - 0.00 1,208 97.97 - 0.0 - 0.00 25 2.03 - 0.00 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1,233 100.0

15 Marga II 3,975 - 0.0 - 0.00 3,702 93.13 - 0.0 - 0.00 273 6.87 - 0.00 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 3,975 100.0

16 Baturiti Baturiti I 1,204 - 0.0 - 0.00 1,180 98.01 - 0.0 - 0.00 12 1.00 12 1.00 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 1,204 100.0

17 Baturiti II 590 - 0.0 - 0.00 590 100.0 - 0.0 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 590 100.0

18 Kediri Kediri I 9,600 - 0.0 - 0.00 9,207 95.91 - 0.0 124 1.29 246 2.56 23 0.24 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 9,600 100.0

19 Kediri II 3,399 - 0.0 - 0.00 3,053 89.82 - 0.0 - 0.00 346 10.18 - 0.00 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 3,399 100.0

20 Kediri III 3,275 - 0.0 0.00 2,818 86.05 - 0.0 - 0.00 437 13.34 20 0.61 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 3,275 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 57,154 - 0.0 3 0.01 52,451 91.77 - 0.0 247 0.43 4,324 7.57 129 0.23 - 0.0 - 0.0 - 0.0 0 0.0 - 0.0 57,154 100.0

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 846

MATA AIR TAK

TERLINDUNGAIR SUNGAIAIR HUJANLEDING METERAN

LEDING

ECERANPOMPA

SUMUR

TERLINDUNG

SUMUR TAK

TERLINDUNG

MATA AIR

TERLINDUNG

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

KELUARGA

DIPERIKSA

SUMBER

AIR

MINUMNYA

AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG

SUMBER AIR MINUM KELUARGA KELUARGA

DENGAN SUMBER

AIR MINUM

TERLINDUNG

TABEL 66

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 Tabanan Tabanan I 7,680 5,855 76.24 5,116 87.38 5,116 100.0 5,855 76.24 5,855 100.0 5,385 91.97 5,855 76.24 3,485 59.52 3,300 94.69

2 Tabanan II 5,653 2,549 45.09 2,549 100.0 2,046 80.27 2,549 45.09 2,549 100.0 2,046 80.27 2,549 45.09 1,200 47.08 1,100 91.67

3 Tabanan III 4,989 800 16.04 800 100.0 644 80.50 800 16.04 800 100.0 690 86.25 800 16.04 684 85.50 548 80.12

4 Kerambitan Kerambitan I 6,084 5,645 92.78 5,640 99.91 4,522 80.18 5,645 92.78 5,645 100.0 5,423 96.07 5,645 92.78 2,648 46.91 1,895 71.56

5 Kerambitan II 5,852 3,994 68.25 3,985 99.77 3,978 99.82 3,994 68.25 3,994 100.0 3,200 80.12 3,994 68.25 2,080 52.08 1,988 95.58

6 Selemadeg Selemadeg 6,541 4,642 70.97 3,630 78.20 3,620 99.72 4,642 70.97 4,642 100.0 2,844 61.27 4,642 70.97 3,858 83.11 2,614 67.76

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7,077 370 5.23 370 100.0 360 97.30 370 5.23 370 100.0 360 97.30 370 5.23 116 31.35 101 87.07

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 5,453 915 16.78 915 100.0 879 96.07 915 16.78 915 100.0 620 67.76 915 16.78 872 95.30 35 4.01

9 Selamdeg Timur II 2,000 769 38.45 762 99.09 758 99.48 769 38.45 769 100.0 725 94.28 769 38.45 680 88.43 501 73.68

10 Pupuan Pupuan I 6,449 885 13.72 885 100.0 878 99.21 885 13.72 885 100.0 782 88.36 885 13.72 198 22.37 76 38.38

11 Pupuan II 4,876 1,362 27.93 1,358 99.71 1,321 97.28 1,362 27.93 1,362 100.0 1,124 82.53 1,362 27.93 201 14.76 93 46.27

12 Penebel Penebel I 9,130 4,912 53.80 3,594 73.17 3,467 96.47 4,912 53.80 4,912 100.0 2,380 48.45 4,912 53.80 2,380 48.45 1,460 61.34

13 Penebel II 7,311 1,180 16.14 1,176 99.66 1,158 98.47 1,180 16.14 1,180 100.0 1,028 87.12 1,180 16.14 907 76.86 891 98.24

14 Marga Marga I 6,707 1,233 18.38 1,233 100.0 1,228 99.59 1,233 18.38 1,233 100.0 1,189 96.43 1,233 18.38 527 42.74 399 75.71

15 Marga II 5,557 3,975 71.53 3,960 99.62 3,942 99.55 3,975 71.53 3,975 100.0 2,896 72.86 3,975 71.53 518 13.03 498 96.14

16 Baturiti Baturiti I 8,465 1,204 14.22 1,200 99.67 1,035 86.25 1,204 14.22 1,204 100.0 941 78.16 1,204 14.22 991 82.31 945 95.36

17 Baturiti II 5,615 590 10.51 586 99.32 578 98.63 590 10.51 590 100.0 486 82.37 590 10.51 521 88.31 485 93.09

18 Kediri Kediri I 11,209 9,600 85.65 9,596 99.96 9,250 96.39 9,600 85.65 9,600 100.0 9,250 96.35 9,600 85.65 7,112 74.08 6,821 95.91

19 Kediri II 4,051 3,399 83.91 3,395 99.88 2,330 68.63 3,399 83.91 3,399 100.0 2,992 88.03 3,399 83.91 680 20.01 589 86.62

20 Kediri III 5,168 3,275 63.37 3,273 99.94 2,010 61.41 3,275 63.37 3,275 100.0 1,830 55.88 3,275 63.37 2,891 88.27 1,169 40.44

JUMLAH (KAB/KOTA) 125,867 57,154 45.41 54,023 94.52 49,120 90.92 57,154 45.41 57,154 100.0 46,191 80.82 57,154 45.41 32,549 56.95 25,508 78.37

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN SEHATKELUARGA

MEMILIKISEHAT

JAMBAN TEMPAT SAMPAH

KELUARGA

DIPERIKSA

KELUARGA

MEMILIKIPUSKESMAS

JUMLAH

KELUARGA

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

KELUARGA

MEMILIKISEHAT

KELUARGA

DIPERIKSA

KELUARGA

DIPERIKSA

TABEL 67

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

JU

ML

AH

YG

AD

A

JU

ML

AH

DIP

ER

IKS

A

JU

ML

AH

SE

HA

T

% S

EH

AT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24

1 Tabanan Tabanan I 1 1 1 100.0 - - - - 2 2 2 100.0 - - - - 3 3 3 100.0

2 Tabanan II - - - - - - - - - - - 26 26 26 100.0 26 26 26 100.0

3 Tabanan III 3 2 2 100.0 3 3 3 100.0 1 1 1 100.0 - - - - 7 6 6 100.0

4 Kerambitan Kerambitan I - - - - 19 19 19 100.0 1 1 1 100.0 - - - - 20 20 20 100.0

5 Kerambitan II - - - - 11 11 11 100.0 1 1 1 100.0 - - - - 12 12 12 100.0

6 Selemadeg Selemadeg - - - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 1 0 -

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat - - - - 2 2 2 100.0 1 1 1 100.0 26 26 26 100.0 29 29 29 100.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I - - - - - - - - 1 1 1 100.0 - - - - 1 1 1 -

9 Selamdeg Timur II - - - - - - - - - - - - - - - - 0 0 0 -

10 Pupuan Pupuan I - - - - 3 3 3 100.0 2 2 1 50.0 203 203 203 100.0 208 208 207 99.52

11 Pupuan II - - - - 3 - - - - - - - - - - - 3 0 0 -

12 Penebel Penebel I - - - - 14 12 12 100.0 2 1 1 100.0 - - - - 16 13 13 100.0

13 Penebel II - - - - 5 5 5 100.0 - - - - - - - - 5 5 5 100.0

14 Marga Marga I - - - - - - - - 1 1 1 100.0 24 13 13 100.0 25 14 14 100.0

15 Marga II - - - - 13 11 11 100.0 1 1 1 100.0 84 10 5 50.00 98 22 17 77.27

16 Baturiti Baturiti I 9 6 6 100.0 25 6 6 100.0 3 3 2 66.7 49 23 12 52.17 86 38 26 68.42

17 Baturiti II - - - - - - - - - - - - - - - 0 0 0 -

18 Kediri Kediri I - - - - 7 7 7 100.0 1 1 1 100.0 654 529 529 100.0 662 537 537 100.0

19 Kediri II - - - - - - - - 2 2 1 50.0 250 250 242 96.8 252 252 243 96.43

20 Kediri III 2 2 2 100.0 8 3 3 100.0 1 1 1 100.0 - - - - 11 6 6 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 15 11 11 100.0 113 82 82 100.0 21 20 16 80.00 1,316 1,080 1,056 97.78 1,465 1,193 1,165 97.65

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAH TUPM

NO PUSKESMAS

HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN

KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Tabanan Tabanan I 2 2 100.0 - - - 23 23 100.0 10 10 100.0 4 4 100.0 - - - 39 39 100.0

2 Tabanan II 3 3 100.0 - - - 15 15 100.0 49 49 100.0 6 6 100.0 - - - 73 73 100.0

3 Tabanan III 1 1 100.0 - - - 15 15 100.0 38 32 84.21 17 16 94.12 1 1 100.0 72 65 90.28

4 Kerambitan Kerambitan I 4 4 100.0 - - - 17 17 100.0 2 2 100.0 38 38 100.0 - - - 61 61 100.0

5 Kerambitan II 5 5 100.0 - - - 16 16 100.0 26 26 100.0 11 11 100.0 - - - 58 58 100.0

6 Selemadeg Selemadeg 4 4 100.0 5 2 40.0 17 12 70.59 62 41 66.13 26 23 88.46 - - - 114 82 71.93

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 7 7 100.0 - - - 20 20 100.0 72 40 55.56 18 16 88.89 - - - 117 83 70.94

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 4 4 100.0 - - - 15 15 100.0 20 20 100.0 10 8 80.00 - - - 49 47 95.92

9 Selamdeg Timur II 3 3 100.0 - - - 5 5 100.0 30 27 90.00 10 10 100.0 - - - 48 45 93.75

10 Pupuan Pupuan I 4 4 100.0 2 2 100.0 18 18 100.0 63 63 100.0 9 9 100.0 3 3 100.0 99 99 100.0

11 Pupuan II 6 6 100.0 - - - 15 14 93.33 61 28 45.90 8 8 100.0 - - - 90 56 62.22

12 Penebel Penebel I 7 7 100.0 2 2 100.0 25 25 100.0 9 9 100.0 25 25 100.0 69 69 100.0 137 137 100.0

13 Penebel II 6 6 100.0 - - - 20 20 100.0 143 50 35.0 81 81 100.0 9 9 100.0 259 166 64.09

14 Marga Marga I 2 2 100.0 - - - 20 20 100.0 36 24 66.67 14 13 92.86 71 48 67.61 143 107 74.83

15 Marga II 4 4 100.0 1 1 100.0 15 15 100.0 33 32 96.97 6 6 100.0 1 1 100.0 60 59 98.33

16 Baturiti Baturiti I 6 6 100.0 2 2 100.0 23 6 26.09 49 21 42.86 16 14 87.50 2 1 50.00 98 50 51.02

17 Baturiti II 3 3 100.0 - - - 13 13 100.0 171 126 73.68 6 6 100.0 - - - 193 148 76.68

18 Kediri Kediri I 2 2 100.0 3 3 100.0 27 22 81.48 181 141 77.90 65 52 80.00 6 6 100.0 284 226 79.58

19 Kediri II 3 3 100.0 - - - 7 7 100.0 23 23 100.0 8 8 100.0 29 29 100.0 70 70 100.0

20 Kediri III 3 3 100.0 1 1 100.0 11 11 100.0 17 14 82.35 5 5 100.0 6 6 100.0 43 40 93.02

JUMLAH (KAB/KOTA) 79 79 100.0 16 13 81.25 337 309 91.69 1,095 778 71.05 383 359 93.73 197 173 87.82 2,107 1,711 81.21

SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH

INSTALASI

PENGOLAHAN AIR

MINUM

SARANA PELAYANAN

KESEHATAN

Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

TABEL 68

NO KECAMATAN

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAHSARANA LAINPERKANTORANPUSKESMAS

TABEL 69

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-

RATA/ BULAN

TINGKAT

KECUKUPAN

(BULAN)1 2 3 4 5 6

1 Amoksilna sirup kering 125 mg/5 mg Btl 60 ml 26,330 1,285 20.49

2 Amoksilna kapsul 500 mg Ktk @ 100 tab 10,044 514 19.54

3 Antasida doen tablet kombinasi Ktk @ 100 tab 6,030 316 19.08

4 Antalgin (metamprion) tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 550 7 78.57

5 Deksametason injeksi 5 mg/ml – 1ml Ktk @ 100 ampul 118 5 23.60

6 Dekstrometopan HBR Sirup 10 mg/ml Btl 60 ml 15,750 675 23.33

7 Dekstrometopan HBR Tablet 15 mg Btl @ 1000 tab 1,212 7 173.14

8 Difenhidramin HCl injeksi 10 mg/ml-ml Ktk @ 100 ampul 496 9 55.11

9 Gliseril Guayakolat tablet 10 mg Btl @ 1000 tab 528 20 26.40

10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 1,267 61 20.77

11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 2,213 24 92.21

12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 202 4 50.50

13 Kotrimoksasol tablet kombinasi Btl @ 100 tab 1,895 83 22.83

14 Kotrimoksasol tablet pediatrik Btl @ 100 tab - - #DIV/0!

15 Kotrimoksasol suspensi Btl 60 ml 14,568 577 25.25

16 Klorfeniramin Maleat tab 4 mg Btl @ 1000 tab 821 38 21.61

17 Kloroquin tablet Tablet 1,800 - #DIV/0!

18 Natrium Klorida larutan Infus 0,9 steril Btl 500 ml 1,700 91 18.68

19 Parasetamol Tablet 500 mg Ktk @ 100 tab 12,375 620 19.96

20 Ringer Laktat larutan Infus steril Btl 500 ml 5,914 344 17.19

21 Vitamin B Kompleks tablet Btl @ 1000 tablet 3,239 38 85.24

22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul 1,832 88 20.82

23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 8,514 583 14.60

24 Multivitamin Sirup Botol 6,002 294 20.41

25 Garam Oralit Bungkus 77,900 1,663 46.84

26 OAT Kat 1 Pkt 276 4 69.00

27 OAT Kat 2 Pkt 5 - #DIV/0!

28 OAT Kat 3 Pkt 221 5 44.20

29 OAT Kat Sisipan Pkt 14 1 14.00

30 OAT Kat Anak Pkt 34 2 17.00

31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Ktk @ 100 Tablet 155 337 0.46

32 Salep 2-4 Pot 1,152 49 23.51

33 Infus set dewasa Kantong 1,617 119 13.59

34 Infus set anak Kantong 835 26 32.12

Sumber : Gudang Farmasi Kesehatan

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

TABEL 70

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 6 7

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 -

3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -

4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 -

5 PUSKESMAS PERAWATAN 4

6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 16

7 PUSKESMAS KELILING 11

8 PUSKESMAS PEMBANTU 78

9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 2 2

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 1 0 4 5

11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 11 11

12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 171 171

13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 -

14 POSKESDES 131

15 POSYANDU 828

16 APOTEK 0 0 0 0 0 47 47

17 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 14 14

18 GFK 0 0 0 0 1 0 1

19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -

20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

NO FASILITAS KESEHATAN

TABEL 71

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 7 6 85.71 6 85.71

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0.00

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0.00

4 PUSKESMAS 20 20 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 27 26 96.30

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR

LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR

TABEL 72

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Tabanan Tabanan I 7 19.44 17 47.22 12 33.33 0 0.00 36 100.0 12 33.33

2 Tabanan II 0 0.00 0 0.0 32 100.0 0 0.00 32 100.0 32 100.0

3 Tabanan III 0 0.00 0 0.00 18 100.0 0 0.00 18 100.0 18 100.0

4 Kerambitan Kerambitan I 0 0.00 0 0.00 44 100.0 0 0.00 44 100.0 44 100.0

5 Kerambitan II 0 0.00 0 0.00 46 100.0 0 0.00 46 100.0 46 100.0

6 Selemadeg Selemadeg 0 0.00 2 3.33 58 96.7 0 0.00 60 100.0 58 96.7

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 0 0.00 0 0.00 72 100.0 0 0.00 72 100.0 72 100.0

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 0 0.00 0 0.00 50 100.0 0 0.00 50 100.0 50 100.0

9 Selamdeg Timur II 0 0.00 0 0.00 21 100.0 0 0.00 21 100.0 21 100.0

10 Pupuan Pupuan I 6 14.29 30 71.43 6 14.29 0 0.00 42 100.0 6 14.29

11 Pupuan II 0 0.00 2 6.67 28 93.3 0 0.00 30 100.0 28 93.3

12 Penebel Penebel I 0 0.00 0 0.00 69 100.0 0 0.00 69 100.0 69 100.0

13 Penebel II 0 0.00 0 0.00 61 100.0 0 0.00 61 100.0 61 100.0

14 Marga Marga I 0 0.00 3 7.1 39 92.86 0 0.00 42 100.0 39 92.86

15 Marga II 0 0.00 3 10.34 26 89.66 0 0.00 29 100.0 26 89.66

16 Baturiti Baturiti I 0 0.00 0 0.00 40 100.0 0 0.00 40 100.0 40 100.0

17 Baturiti II 0 0.00 25 100.0 0 0.00 0 0.00 25 100.0 0 0.00

18 Kediri Kediri I 2 3.77 1 1.89 49 92.45 1 1.89 53 100.0 50 94.3

19 Kediri II 0 0.00 0 0.00 26 100.0 0 0.00 26 100.0 26 100.0

20 Kediri III 0 0.00 1 3.13 31 96.9 0 0.00 32 100.0 31 96.9

15 1.81 84 10.14 728 87.92 1 0.12 828 100.0 729 88.04

2.87

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

JUMLAH

POSYANDU

AKTIFNO KECAMATAN PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH (KAB/KOTA)

POSYANDU

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

TABEL 73

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Tabanan Tabanan I 4 4 100.0 4 100.0 4 36

2 Tabanan II 6 6 100.0 6 100.0 6 32

3 Tabanan III 2 2 100.0 2 100.0 2 18

4 Kerambitan Kerambitan I 7 7 100.0 7 100.0 7 44

5 Kerambitan II 8 8 100.0 8 100.0 8 46

6 Selemadeg Selemadeg 10 10 100.0 10 100.0 10 60

7 Selemadeg Barat Selemadeg Barat 11 10 90.91 10 100.0 10 72

8 Selemadeg Timur Selemadeg Timur I 7 7 100.0 7 100.0 7 50

9 Selamdeg Timur II 3 3 100.0 3 100.0 3 21

10 Pupuan Pupuan I 7 7 100.0 7 100.0 7 42

11 Pupuan II 7 7 100.0 7 100.0 7 30

12 Penebel Penebel I 9 9 100.0 9 100.0 9 69

13 Penebel II 9 9 100.0 9 100.0 9 61

14 Marga Marga I 10 9 90.00 9 100.0 9 42

15 Marga II 6 6 100.0 6 100.0 6 29

16 Baturiti Baturiti I 7 7 100.0 7 100.0 7 40

17 Baturiti II 5 5 100.0 5 100.0 5 25

18 Kediri Kediri I 6 6 100.0 6 100.0 6 53

19 Kediri II 4 4 100.0 4 100.0 4 26

20 Kediri III 5 5 100.0 5 100.0 5 32

JUMLAH (KAB/KOTA) 133 131 98.50 131 100.00 131 828

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN

JUMLAH

DESA/

KELURAHANPOSKESDES

PUSKESMAS

TABEL 74

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11

1 Puskesmas Tabanan I - - - 2 3 5 2 3 5 1 1 2

2 Puskesmas Tabanan II - - - 1 1 2 1 1 2 - 2 2

3 Puskesmas Tabanan III - - - 4 5 9 4 5 9 1 2 3

4 Puskesmas Kerambitan I - - - 1 - 1 1 - 1 - 1 1

5 Puskesmas Kerambitan II - - - 1 2 3 1 2 3 1 1 2

6 Puskesmas Selemadeg - - - 3 2 5 3 2 5 - 1 1

7 Puskesmas Selemadeg Barat - - - 3 - 3 3 - 3 1 1 2

8 Puskesmas Selemadeg Timur I - - - - 3 3 - 3 3 - 2 2

9 Puskesmas Selemadeg Timur II - - - - 2 2 - 2 2 - - -

10 Puskesmas Pupuan I - - - 3 1 4 3 1 4 1 1 2

11 Puskesmas Pupuan II - - - 2 1 3 2 1 3 - 1 1

12 Puskesmas Penebel I - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1

13 Puskesmas Penebel II - - - 2 - 2 2 - 2 1 2 3

14 Puskesmas Marga I - - - 1 1 2 1 1 2 1 1 2

15 Puskesmas Marga II - - - 2 1 3 2 1 3 - 2 2

16 Puskesmas Baturiti I - - - 3 4 7 3 4 7 - 3 3

17 Puskesmas Baturiti II - - - 1 1 2 1 1 2 1 1 2

18 Puskesmas Kediri I - - - 1 1 2 1 1 2 3 - 3

19 Puskesmas Kediri II - - - - 2 2 - 2 2 1 2 3

20 Puskesmas Kediri III - - - - 2 2 - 2 2 - 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 31 33 64 31 33 64 12 27 39

1 BRSU Tabanan 28 8 36 21 17 38 49 25 74 3 4 7

2 RS . Wisma Prashanti 2 - 2 2 3 5 4 3 7 - 1 1

3 RS . Dharma Kerti - - - 2 3 5 2 3 5 - - -

4 RS . Bakti Rahayu - - - 1 2 3 1 2 3 - 1 1

5 RS. Gelgel - - - 1 - 1 1 - 1 - - -

6 RS. Dharmanatha 1 - 1 3 2 5 4 2 6 - - -

7 RS. Kasih Ibu - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 31 8 39 30 27 57 61 35 96 3 6 9

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 14.13 3.61 8.85 27.81 27.08 27.44 41.95 30.69 36.29 6.84 14.89 10.89

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 31 8 39 61 60 121 92 68 160 15 33 48

Sumber : Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian Dikes, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan

Keterangan : a termasuk S3

b termasuk Dokter Gigi Spesialis

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN

JUMLAH DOKTER GIGI b

NO UNIT KERJA

TABEL 75

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

BIDAN PERAWAT

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Puskesmas Tabanan I 6 5 11 - 1 1 2 3 5 2 4 6

2 Puskesmas Tabanan II 7 7 14 - - - - 9 9 - 9 9

3 Puskesmas Tabanan III 2 11 13 - 1 1 1 3 4 1 4 5

4 Puskesmas Kerambitan I 5 10 15 - - - 5 4 9 5 4 9

5 Puskesmas Kerambitan II 9 3 12 - 1 1 3 5 8 3 6 9

6 Puskesmas Selemadeg 10 15 25 2 - 2 5 13 18 7 13 20

7 Puskesmas Selemadeg Barat 1 18 19 1 1 2 3 11 14 4 12 16

8 Puskesmas Selemadeg Timur I 3 9 12 - - - 1 6 7 1 6 7

9 Puskesmas Selemadeg Timur II 5 8 13 - - - 3 3 6 3 3 6

10 Puskesmas Pupuan I 8 14 22 - - - 1 6 7 1 6 7

11 Puskesmas Pupuan II 5 9 14 - - - 2 9 11 2 9 11

12 Puskesmas Penebel I 9 6 15 - - - 2 8 10 2 8 10

13 Puskesmas Penebel II 2 11 13 - - - 1 6 7 1 6 7

14 Puskesmas Marga I 5 18 23 - 1 1 3 4 7 3 5 8

15 Puskesmas Marga II 5 8 13 - - - 1 4 5 1 4 5

16 Puskesmas Baturiti I 4 16 20 - - - 1 2 3 1 2 3

17 Puskesmas Baturiti II 3 11 14 - - - 4 4 8 4 4 8

18 Puskesmas Kediri I 5 8 13 - - - 2 8 10 2 8 10

19 Puskesmas Kediri II 4 8 12 - - - 1 4 5 1 4 5

20 Puskesmas Kediri III 7 4 11 - - - 2 9 11 2 9 11

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 105 199 304 3 5 8 43 121 164 46 126 172

1 BRSU Tabanan 15 50 65 25 27 52 50 219 269 75 246 321

2 RS . Wisma Prashanti 4 18 22 - 9 9 11 24 35 11 33 44

3 RS . Dharma Kerti - 13 13 1 2 3 3 6 9 4 8 12

4 RS . Bakti Rahayu - 6 6 - 1 1 3 3 6 3 4 7

5 RS. Gelgel - 7 7 - - - 1 1 2 1 1 2

6 RS. Dharmanatha - 8 8 1 - 1 5 1 6 6 1 7

7 RS. Kasih Ibu - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 19 102 121 27 39 66 73 254 327 100 293 393

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 96.39 66.57 189.08 128.14

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 124 301 425 30 44 74 116 375 491 146 419 565

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

b termasuk SLTA, D-I, dan D-III

Sumber : Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian Dikes, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN

BIDAN DIII BIDAN JUMLAHSARJANA KEPERAWATAN

aPERAWAT

bNO UNIT KERJA JUMLAH

TABEL 76

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER DAN

SARJANA FARMASI a

D-III FARMASI DAN

ASS APOTEKERD-IV/SARJANA GIZI

a DI DAN D-III GIZI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Tabanan I - - - 2 1 3 2 1 3 - - - - 1 1 - 1 1

2 Puskesmas Tabanan II - - - 1 2 3 1 2 3 - - - - - - - - -

3 Puskesmas Tabanan III - 2 2 - 3 3 - 5 5 - - - - 2 2 - 2 2

4 Puskesmas Kerambitan I - - - - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1 - 1 1

5 Puskesmas Kerambitan II - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1

6 Puskesmas Selemadeg 1 - 1 1 2 3 2 2 4 - - - 1 1 2 1 1 2

7 Puskesmas Selemadeg Barat - - - - 1 1 - 1 1 - - - 1 - 1 1 - 1

8 Puskesmas Selemadeg Timur I - - - - 1 1 - 1 1 - - - 1 - 1 1 - 1

9 Puskesmas Selemadeg Timur II - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Puskesmas Pupuan I - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -

11 Puskesmas Pupuan II - - - - - - - - - - - - 1 - 1 1 - 1

12 Puskesmas Penebel I - - - - - - - - - - 1 1 - - - - 1 1

13 Puskesmas Penebel II - - - - - - - - - - - - - - - - - -

14 Puskesmas Marga I - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -

15 Puskesmas Marga II - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -

16 Puskesmas Baturiti I - - - - 2 2 - 2 2 - - - - 4 4 - 4 4

17 Puskesmas Baturiti II - - - - - - - - - - - - 1 - 1 1 - 1

18 Puskesmas Kediri I - - - - 1 1 - 1 1 - - - - 2 2 - 2 2

19 Puskesmas Kediri II - - - - - - - - - - - - 1 1 2 1 1 2

20 Puskesmas Kediri III - - - - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1 - 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 2 3 4 20 24 5 22 27 - 2 2 6 13 19 6 15 21

1 BRSU Tabanan 1 7 8 6 25 31 7 32 39 1 8 9 1 14 15 2 22 24

2 RS . Wisma Prashanti - 1 1 - 7 7 - 8 8 - - - - 3 3 - 3 3

3 RS . Dharma Kerti - 1 1 - 6 6 - 7 7 - - - - - - - - -

4 RS . Bakti Rahayu 1 - 1 - 1 1 1 1 2 - - - - 1 1 - 1 1

5 RS. Gelgel - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 RS. Dharmanatha 1 - 1 - 1 1 1 1 2 - - - - 2 2 - 2 2

7 RS. Kasih Ibu - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 9 12 6 40 46 9 49 58 1 8 9 1 20 21 2 28 30

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 6.38 32.04 19.28 3.65 19.40 11.57

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 11 15 10 60 70 14 71 85 1 10 11 7 33 40 8 43 51

Sumber : Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian Dikes, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH

TABEL 77

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

TENAGA KESMAS TENAGA

SANITASI

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Puskesmas Tabanan I 1 - 1 - - - 1 - 1 1 3 4

2 Puskesmas Tabanan II - 2 2 - - - - 2 2 1 2 3

3 Puskesmas Tabanan III 1 2 3 - - - 1 2 3 3 2 5

4 Puskesmas Kerambitan I - 1 1 - - - - 1 1 1 1 2

5 Puskesmas Kerambitan II - - - - - - - - - 1 - 1

6 Puskesmas Selemadeg 1 1 2 - - - 1 1 2 5 - 5

7 Puskesmas Selemadeg Barat - - - - - - - - - - 1 1

8 Puskesmas Selemadeg Timur I - - - - - - - - - - 2 2

9 Puskesmas Selemadeg Timur II - - - - - - - - - 1 1 2

10 Puskesmas Pupuan I - 1 1 - - - - 1 1 2 1 3

11 Puskesmas Pupuan II - - - - - - - - - - 1 1

12 Puskesmas Penebel I - - - - - - - - - - 3 3

13 Puskesmas Penebel II - - - - - - - - - 2 1 3

14 Puskesmas Marga I - - - - - - - - - 1 - 1

15 Puskesmas Marga II - 1 1 - - - - 1 1 1 2 3

16 Puskesmas Baturiti I - - - - - - - - - 3 - 3

17 Puskesmas Baturiti II - - - - - - - - - 1 1 2

18 Puskesmas Kediri I - 2 2 - - - - 2 2 1 3 4

19 Puskesmas Kediri II 1 - 1 - - - 1 - 1 2 3 5

20 Puskesmas Kediri III - - - - - - - - - 1 1 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 10 14 - - - 4 10 14 27 28 55

1 BRSU Tabanan 4 6 10 - - - 4 6 10 1 11 12

2 RS . Wisma Prashanti - - - - - - - - - - - -

3 RS . Dharma Kerti - 1 1 - - - - 1 1 - - -

4 RS . Bakti Rahayu - - - - - - - - - - - -

5 RS. Gelgel - - - - - - - - - - - -

6 RS. Dharmanatha - - - - - - - - - - - -

7 RS. Kasih Ibu - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 7 11 - - - 4 7 11 1 11 12

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 3.65 7.67 5.67 12.77 17.60 15.20

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 8 17 25 - - - 8 17 25 28 39 67

Sumber : Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian Dikes, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan

Keterangan: a termasuk S2 dan S3

b termasuk D-I

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a

D-III KESMAS b

TABEL 78

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Puskesmas Tabanan I - - - - 1 1 - - - - 1 1 - 1 1

2 Puskesmas Tabanan II - - - - - - - - - - - - - - -

3 Puskesmas Tabanan III - - - 4 - 4 - - - 4 - 4 1 - 1

4 Puskesmas Kerambitan I - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - -

5 Puskesmas Kerambitan II - - - - - - - - - - - - - - -

6 Puskesmas Selemadeg - - - 2 1 3 - - - 2 1 3 - - -

7 Puskesmas Selemadeg Barat - - - - - - - - - - - - - - -

8 Puskesmas Selemadeg Timur I - - - - - - - - - - - - - - -

9 Puskesmas Selemadeg Timur II - - - - - - - - - - - - - - -

10 Puskesmas Pupuan I 1 - 1 - - - - - - 1 - 1 - - -

11 Puskesmas Pupuan II - - - - - - - - - - - - - - -

12 Puskesmas Penebel I - - - - - - - - - - - - - - -

13 Puskesmas Penebel II - - - - - - - - - - - - - - -

14 Puskesmas Marga I - - - - - - - - - - - - - - -

15 Puskesmas Marga II - - - - - - - - - - - - - - -

16 Puskesmas Baturiti I - 1 1 1 - 1 - - - 1 1 2 - - -

17 Puskesmas Baturiti II - - - - - - - - - - - - - - -

18 Puskesmas Kediri I - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - -

19 Puskesmas Kediri II 1 1 2 - - - - - - 1 1 2 - - -

20 Puskesmas Kediri III - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 4 6 7 2 9 - - - 9 6 15 1 1 2

1 BRSU Tabanan 6 8 14 9 7 16 5 2 7 20 17 37 6 5 11

2 RS . Wisma Prashanti 1 4 5 1 - 1 - - - 2 4 6 - - -

3 RS . Dharma Kerti - - - - - - - - - - - - - - -

4 RS . Bakti Rahayu - 1 1 1 - 1 - - - 1 1 2 - - -

5 RS. Gelgel - - - - - - - - - - - - - - -

6 RS. Dharmanatha - 1 1 1 - 1 - - - 1 1 2 - - -

7 RS. Kasih Ibu - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 14 21 12 7 19 5 2 7 24 23 47 6 5 11

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 15.05 13.09 14.06 3.19 2.71 2.95

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 18 27 19 9 28 5 2 7 33 29 62 7 6 13

Sumber : Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian Dikes, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN

TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS

JUMLAH NO UNIT KERJA

TABEL 79

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 155,882,676,088.00 88.65

a. Belanja Langsung 66,640,391,158.75

b. Belanja Tidak Langsung 89,242,284,929.25

2 APBD PROVINSI - 0.0

3 APBN : 19,964,454,000.00 11.35

- Dana Dekonsentrasi 0.0

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 8,197,454,000.00 4.7

- ASKESKIN 0.0

- Dana Tugas Pembantuan (TP) 11,767,000,000.00 6.69

- DPID

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - 0.0

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0.0

175,847,130,088.00 100.0

1,108,188,715,959.77

14.07

398,815.96

Sumber : Sub Bagian Keuangan Dikes dan BRSU Tabanan

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

TABEL 80

KABUPATEN/KOTA TABANAN

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Puskesmas Tabanan I - - - 2 1 3 - - - 2 1 3

2 Puskesmas Tabanan II - 2 2 - - - - - - - 2 2

3 Puskesmas Tabanan III 2 2 4 - 1 1 - - - 2 3 5

4 Puskesmas Kerambitan I 1 1 2 1 1 2 - - - 2 2 4

5 Puskesmas Kerambitan II - - - - 2 2 - - - - 2 2

6 Puskesmas Selemadeg 1 2 3 - - - - - - 1 2 3

7 Puskesmas Selemadeg Barat - 2 2 - - - - - - - 2 2

8 Puskesmas Selemadeg Timur I 2 1 3 1 - 1 - - - 3 1 4

9 Puskesmas Selemadeg Timur II 1 2 3 - - - - - - 1 2 3

10 Puskesmas Pupuan I 3 2 5 - - - - - - 3 2 5

11 Puskesmas Pupuan II 2 - 2 - - - - - - 2 - 2

12 Puskesmas Penebel I - 4 4 - - - - - 4 4

13 Puskesmas Penebel II - 2 2 - 2 2 - - - - 4 4

14 Puskesmas Marga I - 2 2 - - - - - - - 2 2

15 Puskesmas Marga II 2 - 2 - - - - - - 2 - 2

16 Puskesmas Baturiti I 2 - 2 1 - 1 - - - 3 - 3

17 Puskesmas Baturiti II - 3 3 - - - - - - - 3 3

18 Puskesmas Kediri I - 3 3 1 - 1 - - - 1 3 4

19 Puskesmas Kediri II - 2 2 - - - - - - - 2 2

20 Puskesmas Kediri III - 2 2 - - - - - 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 16 32 48 6 7 13 - - - 22 39 61

1 BRSU Tabanan 1 4 5 6 - 6 - - - 7 4 11

2 RS . Wisma Prashanti - - - - - - - - - - - -

3 RS . Dharma Kerti - - - - - - - - - - - -

4 RS . Bakti Rahayu - - - - - - - - - - - -

5 RS. Gelgel - - - - - - - - - - - -

6 RS. Dharmanatha - - - - - - - - - - - -

7 RS. Kasih Ibu - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 4 5 6 - 6 - - - 7 4 11

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 12 13.22 19.40 16.33

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 36 53 12 7 19 - - - 29 43 72

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

b termasuk SLTA, D-I, dan D-III

Sumber : Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian Dikes, BRSU Tabanan, dan RS Swasta di Kabupaten Tabanan

SPRG

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN GIGI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA AMKG D IV PERAWAT GIGI JUMLAH

PERAWAT GIGI

TARGET SUMBER

2010/2015 HASIL % DATA

A Pelayanan Kesehatan Dasar

1 Persentase Cakupan kunjungan Bumil (K4) 95** 5,066 95.32 Tabel 28

2 Persentase Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80** 986 92.76 Tabel 31

3 Persentase Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki 90** 4,929 97.16 Tabel 28

kompetensi kebidanan

4 Persentase Cakupan pelayanan nifas 90** 4,871 96.02 Tabel 28

5 Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi yg ditangani 80* 654 88.28 Tabel 31

6 Persentase Cakupan kunjungan bayi 90* 4,355 84.66 Tabel 37

7 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100* 128 96.24 Tabel 38

8 Persentase Cakupan pelayanan anak balita 90* 15,950 77.95 Tabel 43

9 Persentase Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia

6 - 24 bulan keluarga miskin 100* - - Tabel 42

10 Persentase Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100* 8 100.00 Tabel 45

11 Persentase Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100* 6,081 100.00 Tabel 46

12 Persentase Cakupan peserta KB aktif 70* 69,957 85.71 Tabel 35

13 Persentase Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

a Acute Placid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun ≥ 2/100.000 1 1.02 Tabel 9

b Penemuan penderita pneumonia balita 100* 205 8.10 Tabel 13

c Penemuan pasien baru TB BTA positif 100* 78 29.21 Tabel 11

d Penderita DBD yang ditangani 100* 288 100.00 Tabel 23

e Penemuan penderita diare 100* 12,885 69.08 Tabel 16

14 Persentase Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100** 35,301 82.95 Tabel 56/57

B Pelayanan Kesehatan Rujukan

1 Persentase Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien maskin 100** 20,571 48.34 Tabel 56/57

2 Persentase Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan 100** 7 100.00 Tabel 71

sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

C Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa / KLB

Persentase Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan 100** 4 100.00 Tabel 51

DATA INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TABANAN TAHUN 2012(Sesuai dengan Permenkes RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008)

NO INDIKATOR SPM PENCAPAIAN

epidemiologi < 24 jam

D Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 80** 131 100.00 Tabel 73

Keterangan :

*) Target indikator SPM pada tahun 2010

**) Target indikator SPM pada tahun 2015