profil JMKI 20092011

JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA(Indonesian Health Student Assosiation)

Sekretariat: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas PadjadjaranJl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Kode Pos: 45363

Telp. (022)7794120 Fax. (022)7794121 E-mail : [email protected]

PROFIL JMKI

Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI) adalah organisasi bersama antar mahasiswa kesehatan program

strata-1 (lintas profesi) di Indonesia. Dideklarasikan tanggal 20 April 2000 di Jakarta dalam Kongres Mahasiswa

Kesehatan Indonesia (KMKI) I, merupakan tempat mengkaji dan mencari solusi berbagai permasalahan kesehatan

di negeri ini sebagai wujud pengabdian mahasiswa kesehatan kepada masyarakat.

Organisasi yang bersifat independen, egaliter dan demokratis ini memiliki visi Terwujudnya derajat kesehatan

masyarakat Indonesia secara adil dan merata. Untuk menunjang visi tersebut, JMKI menerapkan misinya sebagai

berikut:

- Membangun komitmen bersama antar mahasiswa kesehatan Indonesia tanpa melihat kepentingan profesi dan

institusi.

- Memperjuangkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia secara adil dan merata.

Kelengkapan organisasi ini antara lain: Kongres Mahasiswa Kesehatan Indonesia (KMKI), Pra KMKI, KMKI-

LB, Musyawarah Wilayah, Rapat Kerja Wilayah, Sekretaris Jenderal, Bdan Pengawas Nasional, JMKI wilayah,

Koordinator JMKI Wilayah, dan Badan Pengawas Wilayah. Sejauh ini, JMKI telah melaksanakan Kongres

sebanyak 6 kali + 3 kali Pra KMKI :

- KMKI I di Jakarta, 20 April 2000

- KMKI II di Surabaya, 24-27 Agustus 2001

- KMKI III di Bandung, 3-9 Oktober 2002

- Pra KMKI IV di Malang, 07-10 Maret 2004

- KMKI IV telah diselenggarakan di Palembang, dengan tuan rumah Univ. Sriwijaya, 22-26 April 2005 yang

lalu, dan menetapkan 5 pimpinan nasional JMKI yg baru periode 2005-2007.

Pasca KMKI IV telah diselenggarakan Rapimnas di Semarang, 20-22 Mei 2005, yang membahas tentang

Program Kerja dan Agenda Nasional JMKI. Juga Rakernas di Bandung, LKMM Nasional di Surabaya, dan

berbagai kegiatan wilayah.

- Pra KMKI V, di Jogjakarta.

- KMKI V, di Makassar. KMKI V telah diselenggarakan di Makassar,17-22 Juli 2007. Terjadi perubahan

sistem kepemimpinan dari Presidium Nasional menjadi Sekretaris Jenderal.

- Rakernas III diselenggarakan di Surabaya, Desember 2007

- Pra KMKI VI diselenggarakan di Bandung, Juli 2008

- KMKI VI diselenggarakan di Medan, 22-30 Januari 2010

- Rakernas IV diselenggarakan di Bandung, 22-25 April 2010

JMKI Call / SMS Center: 085720209298/ (022) 92384368Sekretariat: Student Center lantai 2 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

mailto:[email protected]




Sejarah

JMKI terbentuk dari hasil pertemuan ketua lembaga eksekutif mahasiswa kesehatan Indonesia (kedokteran

umum, kedokteran gigi, keperawatan, kesehatan masyarakat dan farmasi) pada tahun 1999 di Cibubur, Jakarta.

Dengan demikian tentang kondisi pada saat itu tentang stigma "ego profesi" yang menjadi suatu rahasia umum di

kalangan profesi kesehatan. Suatu pemikiran revolusioner yang berpijak pada idealisme mahasiswa tentang

penempatan kepentingan kesehatan secara global di atas ego masing-masing profesi. Selain itu, adanya

keprihatinan mahasiswa akan terbelengkalainya masalah kesehatan di Indonesia pada masa reformasi juga

menjadi salah satu latar belakang yang menghantarkan terbentuknya JMKI. Dikarenakan gerakan awal JMKI

berawal dari gerakan perseorangan yang saat itu tergabung dalam lembaga eksekutif sehingga organisasi ini

dinamakan "jaringan" (nama jaringan mengandung nilai sejarah bukan keanggotaan), Pertemuan Cibubur

ditindaklanjuti dengan KMKI I di kampus UI, Salemba tahun 2000, yang menjadi tonggak berdirinya JMKI (20

April 2000) dan menghasilkan kesepakatan bahwa diperlukan suatu pertemuan lanjutan untuk membahas

pengorganisasian JMKI yang lebih baik. Terselenggaralah Pra KMKI II di UGM Yogyakarta tahun 2001 dalam

rangka mempersiapkan KMKI II yang kemudian dilaksanakan di Unair, Surabaya (Agustus 2001). KMKI II

menghasilkan perangkat minimal organisasi yaitu adanya kepemimpinan kolektif lima profesi yang disebut

presidium pusat, dengan tugas menyiapkan rancangan perangkat organisasi dasar yaitu AD/ART dan GBHO

sebagai landasan penting dalam suatu organisasi. Sedangkan hasil lain yang direkomendasikan KMKI II tidak

dapat terlaksana karena belum ada perangkat pendukung, seperti kepengurusan pusat dan wilayah.

KMKI III dilaksanakan di Bandung pada Oktober 2002, dengan agenda pengesahan AD/ART dan GBHO, KMKI

III juga menghasilkan terbentuknya kepemimpinan pusat baru yang disebut presidium nasional. Amanah yang

dititikberatkan pada kepemimpinan baru dengan masa tugas 2 tahun adalah pengaktifan JMKI wilayah yang

merupakan ujung tombak representasi JMKI di institusi anggota dan fasilitator kegiatan-kegiatan yang dapat

menyentuh langsung masyarakat. Selain itu, banyaknya permasalahan kesehatan yang diangkat, menjadi sasaran

kegiatan yang diamanahkan kepada presidium nasional. Pada KMKI III juga diputuskan bahwa Pra KMKI IV

akan dilaksanakan di Palembang, namun karena situasi di Palembang yang kurang kondusif, maka Pra KMKI IV

dilaksanakan di Malang (Kedokteran Umum UMM) pada 2004.

Pada 2005 diadakan KMKI IV di Palembang yang menghasilkan kepemimpinan presidium nasional yang baru,

tempat pelaksanaan Pra KMKI V dan KMKI V serta rekomendasi-rekomendasi, Januari 2006 Pra KMKI V

terselenggara di Yogyakarta yang menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang akan dibawa di KMKI V,

pengesahan 3 anggota baru JMKI, dan tempat pelaksanaan KMKI V di Makassar. Pada bulan Juli 2007

dilaksanakan KMKI V di Makassar yang membahas AD/ART dan GBHO, KMKI V juga menghasilkan






rekomendasi-rekomendasi untuk kepengurusan JMKI berikutnya, terbentuknya kepemimpinan yang baru yaitu

Sekretaris Jenderal, dan tempat Rakernas (Surabaya), Pra KMKI VI (Bandung) dan KMKI VI (Medan).

Pada Pra KMKI VI di Bandung bulan Juli 2008, dihasilkan usulan-usulan rekomendasi untuk KMKI VI dan

pengesahan 5 anggota baru JMKI. Selanjutnya, di KMKI VI Medan, ada revisi AD/ART mengenai peraturan

pembentukan wilayah baru dan revisi GBHO mengenai redaksional visi dan misi JMKI agar tidak ada makna

yang buram mengenai target JMKI. Rakernas ke IV diselenggarakan di Bandung dan menghasilkan kesepakatan

mengenai program kerja- program kerja terbaru JMKI dengan beberapa di antaranya yang menjadi andalan adalah

Komunitas Sadar Sehat komprehensif dan aksi wilayah yang serentak dilaksanakan dan terkoordinir secara

nasional untuk memperingati hari kesehatan nasional.

Struktur

JMKI memiliki struktur kepengurusan di nasional, wilayah, dan institusi (bagi yang menyelenggarakan). Struktur

nasional terdiri dari Badan Pengawas Nasional dan Sekretaris Jenderal. Sekretaris Jenderal sendiri bisa

membentuk struktur Pengurus Harian Nasional yang terdiri dari staf ahli – staf ahli yang akan menunjang kinerja

Sekretaris Jenderal selama masa jabatannya.

Hingga saat ini, JMKI memiliki 10 wilayah di seluruh Indonesia yang terdiri atas wilayah-wilayah sebagai

berikut:

1. Sumatera Bagian Utara

2. Sumatera Bagian Selatan

3. Priangan

4. Jakarta Raya

5. Jawa Tengah

6. Yogyakarta

7. Jawa Timur

8. NTB - Bali

9. Sulawesi

10. Kalimantan

Masing–masing wilayah berjalan dengan dipimpin oleh koordinator wilayah dan dikontrol oleh sekretaris

jenderal. Di tiap wilayah, strukturnya terdiri atas Badan Pengawas Wilayah, coordinator wilayah, dan pengurus

wilayah yang berupa staf ahli– staf ahli yang ditunjuk sesuai kebutuhan korwil untuk menunjang kinerja selama

masa jabatannya.






Kegiatan

JMKI menitikberatkan pergerakannya di bidang advokasi, dalam makna advokasi secara luas, di mana kami

mengadvokasi dalam berbagai bentuk dan arah. Kami melaksanakan soft advocation maupun hard advocation,

walaupun yang berupa hard advocation ini bukan titik berat pergerakan kami. Advokasi yang kami lakukan pun

berupa advokasi ke bawah dan ke atas. Yang kami maksud advokasi ke bawah adalah ke pihak masyarakat,

dengan menyelenggarakan bakti- bakti social, penanggulangan bencana, penyuluhan, dan seminar–seminar.

Advokasi ke atas adalah ke pihak pemerintah dan para pembuat kebijakan dengan menyelenggarakan kajian-

kajian isu, lobbying, aksi damai, dan pengajuan rancangan peraturan kepada pihak pembuat kebijakan.

Program-program kami yang menjadi andalan hingga saat ini adalah Komunitas Sadar Sehat (KSS) dan aksi

damai memperingati hari-hari kesehatan. Kedua program kerja andalan kami ini kami lakukan secara

berkelanjutan dengan berbagai perbaikan sejak pertama kali program-program ini dilakukan agar bisa

memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan peningkatan derajat kesehatannya.

KSS adalah suatu program kerja advokasi ke pihak masyarakat mengenai pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Berawal dari keprihatinan kami bahwa masyarakat Indonesia masih kurang menyadari arti pentingnya hidup

bersih dan sehat, maka tercetuslah ide tentang program kerja ini dengan tujuan bahwa masyarakat akan berubah

pola pikirnya mengenai hidup bersih dan sehat dan mampu mengusahakan pola hidup bersih dan sehat ini di

kehidupan mereka sehari-hari. Tidak seperti bakti sosial pada umumnya, di KSS ini kami menekankan pada

perubahan pola pikir dan bukan hanya memampukan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. KSS adalah

program kerja JMKI secara nasional untuk dilakukan per wilayah agar lebih mudah menyentuh masyarakat

dibandingkan bakti sosial secara nasional dan terpusat. Secara teknis, tiap wilayah memilih satu desa lokasi untuk

diselenggarakannya program KSS untuk dibina pola pikir masyarakatnya mengenai setidaknya satu konsep

PHBS. Program andalan kami yang satu ini sempat berhasil memenangkan dana hibah dari DIKTI di tahun 2009

sebesar Rp.40.000.000,- untuk kemudian dananya kami kompetisikan lagi di internal JMKI yang kemudian

digunakan sebagai dana operasional di empat wilayah yang memenangkan dana KSS ini (Priangan, Jawa Tengah,

Jawa Timur, dan Yogyakarta). Hingga saat ini, KSS telah mencapai hasil-hasil yang cukup memuaskan pada

perilaku masyarakat di desa-desa lokasi dan dapat ditindaklanjuti terus untuk hasil yang lebih baik lagi. Prestasi

kami mendapatkan dana hibah dari DIKTI pun tak hanya di acara KSS ini. Sebelumnya di tahun 2008, kami pun

pernah memenangkan dana dari DIKTI sebesar Rp.56.000.000,- untuk acara Festival Kesehatan (Festa) yang

dilaksanakan oleh JMKI daerah Sumedang.

Selain advokasi ke pihak masyarakat, kami pikir kami perlu juga melakukan advokasi ke pihak pembuat

kebijakan. Karena, perubahan yang berarti pada masyarakat pun tidak akan cukup berarti jika kebijakan yang

berlaku kurang mendukung atau belum adanya kebijakan yang mendukung perilaku sehat masyarakat. Karena






itulah, kami pun menyelenggarakan program berupa aksi damai untuk memperingati hari - hari kesehatan. Salah

satu hari kesehatan yang sedang kami sering peringati dengan aksi damai adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia

tiap tanggal 31 Mei. Aksi damai yang kami lakukan biasanya berupa long march dan penukaran rokok dengan

buah jeruk di sepanjang jalan yang dilewati. Pada tahun 2007 di wilayah Priangan, goal yang kami harapkan

untuk bisa audiensi pun tercapai, yaitu berupa tindak lanjut Perda K3 tentang larangan merokok di tempat umum.

Dan berangkat dari peraturan inilah, kami pun turut mendukungnya dengan aksi damai di tanggal 31 Mei tahun

berikutnya dengan mengusung tema “save the passive smokers”. Jadi menurut kami, merokok adalah hak tiap

orang untuk memilih, namun yang sudah memilih untuk merokok sebaiknya jangan mengganggu warga lain yang

memilih untuk tidak merokok. Aksi – aksi yang kami lakukan pun bukanlah aksi yang membawa tindak

kekerasan, melainkan aksi-aksi yang bersifat damai dan bertujuan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Advokasi ke pihak pembuat kebijakan yang kami lakukan pun tidak sebatas berupa aksi saja, melainkan lobi-lobi

professional dan kajian-kajian masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Jadi, kami tidak sembarang

melakukan tindakan advokasi dan sembarang aksi saja, tetapi kami melakukan tindakan advokasi setelah ada

bukti nyata masyarakat membutuhkannya dan melalui proses-proses yang professional.

Berikut beberapa hasil dokumentasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh JMKI.



profil JMKI 20092011

Documents

Transcript of profil JMKI 20092011