Profil Dinkes kota palembang 2013

9
academia.edu PROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2012 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG JL. MERDEKA NO. 72 PALEMBANG www.dinkes.palembang.go.id BAB III GAMBARAN UMUM PROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG 2012 Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012 16 Jum’at 16 mei 2014 9:15 wib

description

dinkes

Transcript of Profil Dinkes kota palembang 2013

Page 1: Profil Dinkes kota palembang 2013

academia.edu

PROFILKESEHATANKOTA PALEMBANGTAHUN 2012PEMERINTAH KOTA PALEMBANGDINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGJL. MERDEKA NO. 72 PALEMBANGwww.dinkes.palembang.go.id

BAB IIIGAMBARANUMUMPROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG2012Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012 16Jum’at 16 mei 2014 9:15 wibSITUASI DERAJAT KESEHATANPencapaian pembangunan kesehatan Kota Palembang selama tahun 2012dapat diamati dengan memakai indikator yang berupa angka kematian, polapenyakit dan keadaan gizi masyarakat, namun angka kematian Kota Palembangmasih menurut angka kematian nasional.

Page 2: Profil Dinkes kota palembang 2013

3.1 Angka KematianBeberapa indikator angka kematian adalah :3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB).Angka Kematian Bayi di Indonesia tahun 2012 diestimasi sebesar 32 per1.000 kelahiran hidup, sedangkan untuk Propinsi Sumatera Selatansebesar 29 per 1.000 kelahiran hidup (Laporan Pendahuluan SDKI,2012). Untuk Kota Palembang, berdasarkan laporan program anak,jumlah kematian bayi di tahun 2012 sebanyak 97 kematian bayi dari29.451 kelahiran hidup (Profil Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, 2012).Penyebab kematian antara lain asfiksia, BBLR, kelainan kongenital,pneumonia, dan penyebab lainnya.

3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA).Menurut batasan BPS yang dimaksud angka ini adalah jumlah anak yangdilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5tahun, dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup Angka initerkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak danmerefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan anak-anakbertempat tinggal termasuk pemeliharaan kesehatannya. BerdasarkanSDKI 2012, AKABA Indonesia sekitar 40 per 1.000 kelahiran hidup,sedangkan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 37 per 1.000 kelahiranhidup (Laporan Pendahuluan SDKI, 2012).Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012 17Untuk Kota Palembang tahun 2012, Angka Kematian Balita sebesar 0.61per 1.000 kelahiran hidup atau 18 orang balita per 29.451 kelahiran hidup(Profil Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, 2012). Penyebab kematianmeliputi penyakit DBD, kelainan kongenital, dan penyebab lainnya.

3.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI).Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi dibandingkandengan negara-negara ASEAN. Berdasarkan data Survey Demografi danKesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010, Angka Angka Kematian Ibu(AKI) di Indonesia sebesar 28 per 100.000. Jumlah kematian ibu tahun2012 di Kota Palembang, berdasarkan laporan sebanyak 13 orang dari29.451 kelahiran hidup (Profil Pelayanan Kesehatan Dasar, 2012).Penyebabnya yaitu penyakit jantung, perdarahan, hipertensi dalamkehamilan, dan sepsis. Sedangkan target MDG’s tahun 2015 adalah102/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012).

3.1.4. Umur Harapan Hidup (UHH)Umur Harapan Hidup (UHH) digunakan untuk mengukurkemajuan pembangunan kesehatan, fisik, mental, sosial dan ekonomisuatu bangsa, dan juga dapat digunakan untuk melihat tingkatkelangsungan hidup penduduk. Peningkatan umur harapan hidup (UHH)akan meningkatkan kemampuan hidup anak balita dan tumbuh menjadiremaja sehat yang di harapkan dapat memperoduksi generasi baru yang

Page 3: Profil Dinkes kota palembang 2013

sehat. Angka harapan hidup penduduk Sumatera Selatan tahun 2010 –2015 diestimasi sebesar 71.2 (BPS Provinsi Sumatera Selatan, 2013).Sedangkan UHH untuk Kota Palembang tahun 2011 sebesar 70.6 (BPSKota Palembang, 2012)Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012 18

3.2 Angka KesakitanMelalui pengamatan terhadap angka kesakitan dari tahun ke tahun dapatdiketahui bahwa sepuluh penyakit terbanyak pada kunjungan rawat jalanpuskesmas Kota Palembang masih didominasi penyakit infeksi dan penyakitmenular. Dengan masa transisi saat ini kita masih mempunyai tiga beban(Triple Burden).3.2.1 Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)Perkembangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2008 s/d2012 tergambar dalam grafik berikut ini :Gambar 3.11.581965675 72388304008001.2001.6002008 2009 2010 2011 2012Jumlah Penderita Demam Berdarah DengueDi Kota PalembangTahun 2008- 2012Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012 19Gambar. 3.2Tabel. 3.1Jumlah Kasus Penderita Demam Berdarah Kota PalembangTahun 2008 – 2012NO TAHUNJUMLAH KASUS CASE FATALITYPENDERITA MENINGGAL RATE1 2008 1.581 7 0.442 2009 965 2 0,213 2010 675 1 0.344 2011 723 1 0.145 2012 883 1 0.11Dari tabel diatas menunjukkan tidak ada kejadian luar biasa (KLB). Daridata tersebut dapat dilihat jumlah penderita terendah pada tahun 2010sebesar 675 dan tertinggi tahun 2008 sebesar 1.581 (Bidang PengendalianMasalah Kesehatan, 2013).Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012 20

Page 4: Profil Dinkes kota palembang 2013

SITUASI UPAYAKESEHATANPROFIL KESEHATAN KOTA PALEMBANG2012Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012 31

SITUASI UPAYA KESEHATAN

4.1 Pelayanan Kesehatan DasarUpaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangatpenting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Denganpemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diaharapkansebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat teratasi. Berbagaipelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanankesehatan antara lain:

4.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi4.1.1.1 Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatanoleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungandan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibuhamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti programpedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat padakegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapatdilihat dari cakupan K1 dan K4.Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamilyang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanankesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yangmendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan stndar sertapaling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekalipada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kalipada trimester ketiga.Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012 32Gambar 4.1Cakupan Pelayanan K1 dan K4 pada Ibu Hamildi Kota Palembang Tahun 201298,7396,33

Page 5: Profil Dinkes kota palembang 2013

98,068

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar

Cakupan K1 untuk Kota Palembang Tahun 2012 sebesar 98.43%dan K4 sebesar 95.92%. Cakupan K1 terendah terdapat diKecamatan Sako (96.55%) dan tertinggi di Kecamatan Kemuning(99.66%). Sedangkan cakupan K4 tertinggi terdapat di KecamatanSukarami (97.93%) dan terendah di Kecamatan Gandus (89.74%).Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012 33Gambar 4.2Cakupan K4, Fe3, dan Status Imunisasi TT pada Ibu Hamildi Kota Palembang Tahun 20120 20 40 60 80 100 120Ilir Barat IIGandusSeberang Ulu IKertapatiSeberang Ulu IIPlajuIlir Barat IBukit KecilIlir Timur IKemuningIlir Timur IIKalidoniSakoSematang BorangSukaramiAlang-Alang LebarK4 Fe3 TT

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa masih terdapat selisihpersentase cakupan K4 dengan Fe3 dan TT. Cakupan K4 diPalembang tahun 2012 adalah 95.92% sedangkan Fe3 95.43%,terdapat selisih 0.49%. Sedangkan jika dibandingkan antaracakupan K4 (95.92%) dengan cakupan TT yang mencapai92.43%, juga diperoleh selisih sebesar 3.49%.

4.1.1.2 Pertolongan Persalinan oleh Tenaga KesehatanPenyebab langsung kematian ibu di Indonesia, 80 %karena komplikasi obstetri dan 20 % oleh sebab lainnya.Sedangkan penyebab tidak langsung adalah “3 Terlambat” dan“4 Terlalu”. Tiga faktor terlambat yang dimaksud adalahterlambat dalam mengambil keputusan, terlambat sampai ketempat rujukan, dan terlambat dalam mendapat pelayanan difasilitas kesehatan.Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012 34Adapun 4 terlalu adalah terlalu muda saat melahirkan,terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak, dan terlalu dekatjarak melahirkan. Untuk mengatasi hal itu diperlukan upayapertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan keterlibatanmasyarakat madani termasuk organisasi profesi dalammenurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia.Gambar 4.3Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatandi Kota Palembang Tahun 201291,3184,6493,26 94,191,9493,0193,9790,78

Page 6: Profil Dinkes kota palembang 2013

90,62 90,3695,5889,9196,1893,5695,0492,127880828486889092949698Ilir Barat IIGandusSeberang Ulu IKertapatiSeberang Ulu IIPlajuIlir Barat IBukit KecilIlir Timur IKemuningIlir Timur IIKalidoniSakoSematang BorangSukaramiAlang-Alang Lebar

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota PalembangTahun 2012 sebesar 92.74%. Cakupan tertinggi di KecamatanSako (96.18%) dan terendah di Kecamatan Gandus (84.64%).

4.1.1.3 Pelayanan Kesehatan Ibu NifasMasa nifas merupakan masa yang diawali sejak beberapajam setelah plasenta lahir dan berakhir setelah 6 minggu setelahmelahirkan. Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitupaling sedikit empat kali dilakukan kunjungan pada masa nifas,dengan tujuan untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi,melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinanProfil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012 35adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya, mendeteksiadanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas,menangani komplikasi atau masalah yang timbul danmengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.Gambar 4.4Cakupan Pelayanan Nifasdi Kota Palembang Tahun 201283,4980,0192,6391,5985,5791,9188,6589,84 90,3383,1493,9893,1195,5788,0191,9490,48707580859095100Ilir Barat IIGandusSeberang Ulu IKertapatiSeberang Ulu IIPlajuIlir Barat IBukit KecilIlir Timur I

Page 7: Profil Dinkes kota palembang 2013

KemuningIlir Timur IIKalidoniSakoSematang BorangSukaramiAlang-Alang Lebar

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar

Cakupan pelayanan nifas di Kota Palembang Tahun 2012mencapai 90.02%, sudah memenuhi target pelayanan minimumyaitu 90%. Kecamatan yang masih belum memenuhi targetpelayanan minimum adalah Ilir Barat II, Gandus, Seberang Ulu II,Ilir Barat I, Bukit Kecil, Kemuning, Sematang Borang.

4.1.1.4 Ibu Hamil Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang akanmenyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besarbaik terhadap ibu maupun terhadap janin yang dikandungnyaselama masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas biladibandingkan dengan kehamilan persalinan dan nifas normal.Untuk itu ibu hamil dengan resiko tinggi harus dirujuk ke tempatpelayanan yang mempunyai fasilitas yang lengkap.Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012 36Gambar 4.5Cakupan Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Dirujukdi Kota Palembang Tahun 201267,93