Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

42
Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum filsafat ilmu Ilmu Pengetahuan (module 04)

description

filsafat ilmu. Ilmu Pengetahuan (module 04). Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum. ILMU PENGETAHUAN. Pengertian Ilmu Pengetahuan Ada dua sarana yang selama ini digunakan manusia untuk memahami dunia adalah pengetahuan mistis-magis (gaib) dan pengetahuan ilmiah. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Page 1: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Prof. Dr. Palmawati TaherGuru Besar Ilmu Hukum

filsafat ilmuIlmu Pengetahuan (module 04)

Page 2: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

ILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ada dua sarana yang selama ini digunakan manusia untuk memahami dunia adalah pengetahuan mistis-magis (gaib) dan pengetahuan ilmiah.

The Liang Gie (1987), menggambarkan ilmu pengetahuan ke dalam tiga bidang yaitu:

1. Pengetahuan ilmiah (scientific knowledge), kumpulan hipotesis yang kebenarannya telah terbukti.

Page 3: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

2. Persoalan ilmiah (scientific problems), kumpulan hipotesis yang dapat diuji, tetapi belum dibuktikan sah.

3. Penjelasan mistis (mystical explanations) , kumpulan hipotesis yang tidak dapat diuji keabsahannya.

Ketiganya saling berhubungan, tetapi yang dikembangkan oleh para ilmuwan adalah scientific problems untuk menghasilkan scientific knowledge melalui research. Sementara bidang mystical explanations semakin kecil.

Page 4: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Ilmu pengetahuan dari bahasa Arab: alima, ya’lamu, ilman, Bahasa Inggris science, berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajar, mengetahui.

Menurut The Liang Gie (1996:88) ilmu sebagai pengetahuan, aktivitas dan metode tertentu kemudian menghasilkan pengetahuan ilmiah.

Page 5: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Menurut W. Atmojo (1998:324) ilmu ialah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan.

Menurut Sumarna (2006:153) ilmu dihasilkan dari pengetahuan ilmiah, yang berangkat dari perpaduan proses berpikir rasional dan empiris.

Page 6: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Menurut Bahm (Kunto Wibisono:1997) bahwa ilmu pengetahuan mencakup enam komponen, yaitu: masalah (problem), sikap (attitude), metode (method), aktivitas (activity), kesimpulan (conclution), dan pengaruh (effects).1. Masalah (problem): suatu masalah disebut ilmiah

kalau: dapat dikomunikasikan (communicability), ada sikap ilmiah (scientific attitude), ada metode ilmiah (scientific method), masalah harus diuji.

Page 7: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

2. Sikap (attitude): harus memenuhi antara lain: rasa ingin tahu (curiosity) tentang suatu masalah, sifat, fungsi dan relasi dengan sesuatu yang lain; spekulatif (speculativeness) dengan mengajukan hipotesis-hipotesis; keinginan untuk bersifat objektif (willingness to be objective); sabar dalam membuat observasi dan bijaksana dalam mengambila kebijakan berdasarkan bukti-bukti yang dihimpun karena masih tentatif.

3. Metode (method), esensi suatu ilmu dilihat pada metodenya. Ilmu sebagai teori sesuatu yang dinamis. Karena scientist tidak selalu memiliki ide yang pasti.

Page 8: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

4. Aktivitas (activity), science merupakan lahan yang digarap oleh scientist yang disebut scientific research, baik itu penelitian individual ataupun sosial.

5. kesimpulan (conclutions), science lebih sering dipahami sebagai tubuh pengetahuan (a body of knowledge). Kesimpulan yang berupa pemahaman yang dicapai sebagai hasil pemecahan masalah merupakan tujuan dari ilmu.

6. Pengaruh (effect), sebagian dari apa yang dihasilkan science harus memberi pengaruh. Penekanannya adalah pengaruh ilmu terhadap ekologi melalui ilmu-ilmu terapan (applied science) dan pengaruh ilmu terhadap masyarakat dan membudayakannya sebagai nilai.

Page 9: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Ilmu PengetahuanIlmu PengetahuanIlmu PengetahuanIlmu Pengetahuan

Knowledge Science Seni, dan Teknologi

Sc

ien

ce

Sc

ien

ce

(Be

rpe

ran

da

lam

me

nja

wa

b

(Be

rpe

ran

da

lam

me

nja

wa

b

pe

rtan

ya

an “

Wh

y”)

p

ert

any

aan

“W

hy

”)

Cak

up

a P

enge

tah

uan

Cak

up

a P

enge

tah

uan

Science (Ilmu Pengetahuan)

Pengetahuan yang menerangkan tentang pengetahuan pengalaman

Page 10: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Dalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya.

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan firasat.

Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan dapat diuji ulang secara ilmiah.

Page 11: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Secara etimologis, kata ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan.

Ilmu pengetahuan atau science adalah himpunan pengetahuan manusia yang dikumpulkan melalui suatu proses pengkajian dan dapat diterima oleh ratio, dan sistematis.

Page 12: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Teknologi adalah produk ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan netral.

Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan2 dalam kehidupan manusia dan lingkungannya.

Page 13: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya. Seni adalah ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu keabadian.

Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni merupakan hasil pengembangan potensi manusia yang diberikan Allah berupa akal dan budi.

Page 14: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

B. Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan

Menurut The Liang Gie (1987) mengungkapkan 5 ciri ilmu pengetahuan yaitu:

1. Empiris; pengetahuan ini diperoleh berdasarkan pengalaman, pengamatan dan percobaan atau eksperimen.

2. Sistematis; yaitu berbagai informasi dan data yang dihimpun sebagai pengetahuan memiliki keterkaitan dan teratur.

Page 15: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

3. Obyektif; science harus bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.

4. Analitis; pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan secara jelas ke dalam bagian-bagian rinci dengan maksud memahami berbagai sifat, relasi dan peranan dari bagian-bagian itu.

5. Verifikatif; pengetahuan ilmiah dapat diperiksa kebenarannya oleh siapa pun.

Page 16: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Cara Mendapatkan Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang BenarPengetahuan Yang Benar

Ide

kau

m

Ras

ion

alis

ad

alah

A

pp

rior

i (M

end

ahu

lui

Pen

gala

man

)

Tidak menggunakan rasional yang abstrak tetapi pengalaman konkrit. Mengamati gejala lalu kemudian menetapkan Silogismus dengan pendekatan induktif, dan itulah pengetahun yang terlahir dari Empirisme

Rasio

Kaum Rasionalis Mengembangkan Paham Rasionalisme

Pengalaman

Kaum Empiris Mengembangkan Paham Empirisme

Page 17: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

C. Pengelompokan Ilmu Pengetahuan

The Liang Gie (2000) menyebut empat bentuk pengelompokan yaitu:

1. Deskripsi

Merupakan kumpulan pernyataan yang bercorak deskriptif (memberikan penjelasan) tentang bentuk, susunan, peranan dan hal-hal terperinci mengenai fenomena yang bersangkutan. Corak seperti ini dapat dilihat dalam ilmu-ilmu khusus, seperti ilmu anatomi dan geografi.

Page 18: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

2. Preskripsi

Merupakan kumpulan pernyataan yang bercorak preskriptif dengan memberikan petunjuk, ketentuan atau peraturan yang sebaiknya dilakukan dalam kaitan dengan objek tertentu. Bentuk seperti ini dapat ditemukan dalam cabang-cabang ilmu sosial. Misalnya, ilmu pendidikan dan paedagogik, ilmu administrasi, ilmu kedokteran, ilmu hukum dan lain-lain.

Page 19: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

3. Eksposisi Pola

Bentuk ini merangkum pernyataan yang menggambarkan pola dalam sekumpulan sifat, ciri, kecenderungan, proses dari fenomena yang akan dijelaskan. Misalnya, dalam ilmu antropologi ditemukan pola kebudayaan dan kepercayaan berbagai suku atau dalam ilmu sosiologi ditemukan pola perubahan masyarakat perkotaan dan pedesaan.

Page 20: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

4. Rekonstruksi Historis

Bentuk ini merangkum pernyataan yang akan mengisahkan dengan alasan atau penjelasan yang diperlukan mengenai perkembangan sesuatu pada masa lampau yang jauh lebih baik secara ilmiah atau karena campur tangan manusia. Misalnya, ilmu purbakala (arkeologi), Historiografis, dan Paleontologi.

Page 21: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Penggolongan ilmu-ilmu dengan kategori lain dalam filsafat ilmu adalah:1. Ilmu Formal dan ilmu non-formal atau ilmu

formal/ilmu non-empiris. Suatu ilmu disebut ilmu formal atau non-empiris, apabila seluruh kegiatannya tidak secara sistematis menyelidiki data-data inderawi, contoh matematika dan filsafat. Sebaliknya ilmu disebut ilmu empiris karena peran sentralnya adalah pengalaman inderawi, contoh ilmu alam, ilmu hayat dan ilmu-ilmu manusia.

Page 22: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

2. Ilmu Murni dan Ilmu Terapan. Ilmu murni adalah ilmu teoretis yang mencoba meraih kebenaran dengan kebenaran. Contoh, matematika dan metafisika. Ilmu terapan atau praktis ialah ilmu yang bertujuan untuk diterapkan atau diambil manfaatnya. Contoh ilmu kedokteran, teknik, hukum, ekonomi, psikologi, sosiologi, administrasi, dan ekologi.

Page 23: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

3. Ilmu Nomotetis dan Idiografis. Yang termasuk ilmu Nomotetis adalah ilmu-ilmu alam. Yang termasuk ilmu idiografis adalah ilmu-ilmu budaya.

4. Ilmu Deduktif dan Induktif. Disebut deduktif karena semua pemecahan permasalahan tidak didasarkan pada pengalaman inderawi atau empiris. Deduksi ialah proses pemikiran di mana akal budi bergerak dari pengetahuan yang umum dan abstrak menuju pengetahuan yang khusus dan individual. Contoh matematika.

Page 24: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Suatu ilmu disebut induktif apabila semua penyelesaian masalah didasarkan pada pengalaman inderawi dan empiris. Contoh ilmu alam. Induksi adalah proses penalaran di mana akal bergerak dari pengetahuan-pengetahuan individual dan khusus menuju pengetahuan yang umum dan abstrak.

Page 25: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

5. Naturwissenschaften dan Geisteswissenschaften (Wilhelm Dilthey, 1833-1911)

Perbedaan antara natur dan geist. Natur adalah ilmu pengetahuan alam dan objek pembahasannya adalah benda alam atau gejala alam. Geist adalah ilmu budaya dan objek pembahasannya adalah produk manusiawi. Ciri khas ilmu budaya adalah memiliki metode tersendiri dan tidak bisa menggunakan metode ilmu alam.

Page 26: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Ilmu budaya mendekati objeknya dengan cara verstehen artinya mengerti atau memahami, ini hanya dapat diterapkan pada ilmu-ilmu sosial. Ilmu alam mendekati objeknya dengan cara erklaren artinya menerangkan , menjelaskan suatu peristiwa berdasarkan penyebab atau suatu hukum umum yang berlaku dalam alam.

Page 27: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

6. Ilmu-ilmu Empiris secara Lebih Khusus

Menurut Berling ada tiga, yakni ilmu alam, ilmu hayat, dan ilmu manusia. Alam yang dimaksud adalah alam tidak hidup (anorganik), maka ilmu alam mencakup ilmu fisika, kimia, astronomi, geologi.

Metode yang digunakan dalam ilmu alam adalah observasi, teori dan eksperimen yang satu sama lain saling berhubungan .

Page 28: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

D. Susunan Ilmu Pengetahuan1. Langkah-langkah dalam ilmu pengetahuan

adalah:a. Perumusan masalah

b. Pengamatan dan pengumpulan data atau observasi

c. Pengamatan dan klasifikasi data

d. Perumusan pengetahuan (Definisi)

e. Tahap ramalan (Prediksi)

f. Pengujian kebenaran (hipotesis).

Page 29: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

2. Limas Ilmu

Ilmu-ilmu biasa digambarkan dalam bentuk limas. Dasar limas meliputi semua data yang diperoleh suatu disiplin ilmu tertentu melalui observasi, eksperimen. Puncak limas adalah teori. Dengan demikian, setiap ilmu mempunyai bahsa sendiri yang berbeda dengan bahasa sehari-hari.

Page 30: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

3. Siklus Empiris

Ilmu empiris memperoleh bahan-bahannya melalui pengalaman. Proses penyelidikannya digambarkan sebagai suatu daur yang terdiri atas lima tahap:

a. Observasi

b. Induksi

c. Deduksi

d. Kajian (eksperimen)

e. Evaluasi (Beerling, 1988).

Page 31: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

4. Penjelasan dan Ramalana. Penjelasan

Penjelasan selalu disertai verstehen yang merupakan pelengkap awal dalam penelitian sehingga dapat disusun hipotesis yang baik.

Penjelasan dalam pengetahuan ilmiah antara lain: penjelasan logis, penjelasan probabilistik, penjelasan finalistik, penjelasan historis atau genetik, dan penjelasan fungsional.

Page 32: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

b. Ramalan (Prediksi)

Bentuk-bentuk ramalan adalah:1) Ramalan menurut hukum, adalah bentuk ramalan

yang paling tua yang berpangkal pada keajekan-keajekan, karena hukum adalah suatu keteraturan yang fundamental yang dapat diterapkan pada setiap keadaan atau persoalan.

2) Ramalan menurut struktur, mampu memperhitungkan keadaan yang akan datang berdasarkan suatu kemajuan, baik vertikal maupun horizontal.

Page 33: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

3) Ramalan menurut proyeksi, mempelajari kejadian terdahulu, sehingga diperoleh suatu pernyataan berdasar kejadian itu.

4) Ramalan menurut utopia, berdasar pada pengetahuan teoretis yang sekarang dimiliki untuk mengetahui kejadian dan keadaan di masa yang akan datang. Contoh penjelajah ruang angkasa yang sebelumnya merupakan fantasi belaka sekarang sudah difilmkan (Abbas Hamami, 1980: 31-35).

Page 34: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

E. Ilmu dan Teknologi

Ilmu sebagai hasil aktivitas manusia yang mengkaji berbagai hal, baik dalam hal pribadi maupun sosial.

Dampak dari teknologi adalah modernisasi, globalisasi, teknokrasi, teknophobia, teknofilia, teknosofi adalah contoh betapa besar pengaruh ilmu dan teknologi terhadap kebudayaan manusia.

Page 35: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Dalam pemikiran sekuler, science memiliki tiga karakteristik yaitu objektif, netral dan bebas nilai.

Dalam pemikiran Islam, science tidak boleh bebas dari nilai, baik nilai lokal maupun nilai universal.

Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu yaitu, akal dan wahyu. Keduanya tidak boleh dipertentangkan.

Page 36: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Ilmu dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi (perennial knowledge) tingkat kebenarannya bersifat mutlak (absolut) karena bersumber dari wahyu Allah.

Ilmu yang bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi (relatif) karena bersumber dari akal pikiran manusia.

Page 37: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

The Liang Gie (1982) mengemukakan perbedaan antara ilmu dan teknologi adalah:1. Teknologi adalah suatu sistem adaptasi yang

efisien untuk tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan ilmu bertujuan untuk memahami dan menerangkan fenomena fisik, biologis, dan dunia sosial manusia secara empiris.

Page 38: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

2. Ilmu berkaitan dengan pemahaman dan bertujuan untuk meningkatkan pikir manusia. Sedangkan teknologi memusatkan diri pada manfaat dan tujuannya untuk menambah kapasitas kerja manusia.

3. Tujuan ilmu adalah memajukan peningkatan pengetahuan, sedangkan tujuan teknologi adalah memajukan kapasitas teknis dalam membuat barang dan layanan.

Page 39: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

4. Abrams dan Layton merumuskan perbedaan ilmu dan teknologi terkait dengan pemegang peran. Ilmuwan diharapkan untuk mencari pengetahuan murni dari jenis tertentu, sedangkan teknologi untuk tujuan tertentu, artinya ilmuwan mencari tahu, teknologi mengerjakan.

5. Ilmu bersifat supranasional (mengatasi batas negara), sedangkan terknologi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tertentu.

Page 40: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

6. Input teknologi berbagai jenis, yaitu material ilmiah, daya alamiah, keahlian teknik dan sebagainya, sedangkan ilmu terdiri dari berabagai macam, misalnya akal sehat, pengalaman, ilham, intuisi dan lain-lain.

7. Output ilmu adalah pengetahuan baru, sedangkan teknologi menghasilkan produk berdimensi tiga.

Page 41: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

F. Wujud Ilmu Menurut The Liang Gie (2000) wujud ilmu

adalah pemaparan tiga ciri pokok sebagai rangkaian kegiatan manusia yaitu proses, prosedur dan produk yang sifatnya dinamis.

Ilmu dipahami sebagai aktivitas penelitian, metode ilmiah dan pengetahuan sistematis.

Page 42: Prof. Dr. Palmawati Taher Guru Besar Ilmu Hukum

Ilmu, pertama dipahami sebagai serangkaian aktivitas yang rasional, kognitif, dan bertujuan. Suatu aktivitas dapat mencapai tujuannya apabila dilaksanakan dengan metode yang tepat.

Ilmu pada pengertian kedua, dipahami sebagai metode. Karena dengan tata cara yang metodis dapat membuahkan hasil berupa keterangan baru atau tambahan mengenai sesuatu hal.