Prof. DR. H. DJOHERMANSYAH DJOHAN, MAGuru Besar IPDN/Institut Otonomi Daerah (i-OTDA)

Jakarta, 19 Agustus 2020

ASPEK FISIK KEWILAYAHAN

ASPEK PENDUDUK

Jumlah penduduk 262juta jiwa

Penduduk multietnik (1.340 suku bangsa)

Agama (6), Aliran Kepercayaan (245)

ASPEK LEGAL KONSTITUSIONAL

• Konstitusi UUD 1945 Sesudah Amandemen,

mengamanahkankehadiran otonomidaerah dan bahkan

otonomi khusus(Pasal 18,18A,18B)

MENGAPA OTONOMI DAERAH DI INDONESIA?

Wilayah NKRI sangat luas (1,9juta km2 luas daratan)

Wilayah NKRI berbentuk kepulauan (17.508 pulau)

Daerah terisolir/remotearea/perbatasan (Papua, Kalimantan, Maluku, dll)

• Konstitusi UUD 1945 Sebelum Amandemen, mengamanahkan harusadanya otonomidaerah (Pasal 18), Founding Fathers

ASPEK GOOD GOVERNANCE

Pemerintahan Daerah:• Lebih efisien, efektif, transparan,

akuntabel, dan partisipatif;• Lebih kreatif dan inovatif (DGS),

dan demokratis;• Public services lebih baik.Pemerintah Pusat:• Lebih ringan bebannya;• Lebih ramping organisasinya.

AdanyaKeadilan(stabilitas)

PenguatanDemokrasi

PeningkatanKesra dan Ekonomi

PelayananPublik yang

baik

APA PENTINGNYA OTONOMI DAERAH

1. KEWENANGAN BANYAK (ada 32 jenis: 6 wajibyandasar, 18 wajib non yandasar, 8 pilihan, plusurusan pemerintahan umum)

2. KELEMBAGAAN BESAR & KOMPLEKS (Setda, OPD, kecamatan, kelurahan/desa, RT-RW)

3. SDM/BIROKRASI “GIGANTIK” (Kelola ASN Daerahsebesar 3.455.905 orang-79% tersebar di 542dae. Dari 15.000 pejabat es.1 dan es.2 12.000jabatan ada di daerah)

4. KEUANGAN “BIG MONEY” (jumlah dana ygdikelola sangat besar. Thn 2020 dana transferRp.856,9triliun, Dana Desa Rp.72triliun, plus PAD-nya)

5. BISA MEMBUAT REGULASI LOKAL (perda danperkada)

The Power Of OTONOMI DAERAH

1. TARIK-MENARIK KEWENANGAN 2. PEMEKARAN DAERAH3. KORUPSI KDH/WKDH4. PECAH KONGSI KDH-WKDH5. POLITIK DINASTI6. POLITISASI BIROKRASI (ASN)7. GUBERNUR SEBAGAI WPP KURANG

EFEKTIF 8. RENDAHNYA PAD9. PERDA DAN PERKADA BERMASALAH10.RELASI PUSAT-DAERAH KURANG

HARMONIS

MASALAH IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH

PEMPUS PEMDA

URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN PENANGANAN BENCANA NON ALAM COVID-19 (UU 23/2014)

§ Kewenangan sepenuhnya di tangan Pempus(Presiden sbg Chief ofexecutive)

§ Menetapkan regulasi, organisasi/satgas, perijinan PSBB, penyediaan kebutuhan dasar, APD

§ Pempus Melakukan KORBINWAS K/L, Prov/Kab/Kota

§ Perpanjangan tangan Pempus (verlengstuk)

§ Dukungan kebijakan sptmembuat perkada tidak boleh bertentangan, penganggaran / realokasi APBD utk biaya sembako, penyediaan tempat pemakaman, dan sumber daya lokal lainnya seperti fasilitas RSUD beserta tenaga medis

DAMPAK COVID-19

➽Bencana nasional non alam tanggungjawab pempus dengandukungan pemda (relasi pusat-daerah kurang “smooth”)

➽Distribusi Bantuan Sosial (gaduh, data “kacau”/tdk sinkron)➽Pusat menunda transfer DAU dan DBH untuk 380 pemda(prov, dan kab/kota)

➽Realokasi APBN (695,2 T utk covid)➽Realokasi APBD (potong anggaran di setiap lini kegiatanuntuk belanja covid)

➽ Ekonomi rakyat menurun, OMB/orang miskin baru, terjadiPHK

DAERAH “MELAWAN” WABAH

üWabah telah berjangkit di 34 provinsi (100%) dan 483kab dan kota (90%)

üAda gubernur/bupati/walikota, dan anggota DPRDtertular covid (bahkan ada yang meninggal)

üRealita banyak pemda yang ”kewalahan” menghadapicovid (keterbatasan uang dan tenaga)

üPelayanan publik tergangguüPAD menurun, penerimaan pajak dan retribusi

berkurangüPendapatan masyarakat di Sektor UMKM merosot

tajamüKinerja daerah rendah akibat DAU/DBH ditunda bayarüPembangunan daerah mandeg, infrastruktur terhenti

(Refocussing Program dan Kegiatan)üDitambah pula PILKADA SERENTAK di 270 daerah (des

2020) dengan keterbatasan dana NPHD

1. COVID-19 : PERANG MELAWAN WABAH,ORGANISASI HARUS HIERARKI.ü PRESIDEN SBG PANGLIMA TERTINGGI

PERANG/ KOMANDAN SATGAS (commander inchief)

ü GUBERNUR/BUPATI/WALI KOTA SBGPANGLIMA TERITORIAL / PELAKSANA TUGASPEMERINTAHAN UMUM, DIBANTU INSTANSIVERTIKAL DAN PERANGKAT DAERAH SBGKETUA SATGAS

REKOMENDASI KEBIJAKAN DALAM ERA NORMAL BARU

2. DATA PENERIMA BANTUAN KORBAN TERDAMPAK COVID-19 HARUS DIMUTAKHIRKANü ARAHAN DARI PEMPUS SUPAYA AMBIL

DATA BARU DARI RT/RW DIVERIFIKASI PEMDA, DAN DITETAPKAN PEMPUS

ü PEMBAGIAN BANTUAN DIBAGI ANTARA PUSAT (porsi terbesar), PROV, DAN KAB/KOTA

ü BANTUAN BERUPA BLT SAJA (bantuanyang bermacam2 diintegrasikan, termasuk dari dana desa)

3. PEMBERLAKUAN NORMAL BARUü PEMDA MELAKUKAN 3 T (testing,

tracing, treatmen) üMASYARAKAT MELAKUKAN 3 M

(memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan)

4. PEMPUS HENDAKNYA MERANGKUL, MENERIMA MASUKAN PEMDA YANG TAHU LAPANGAN, DAN MENGAPRESIASI/BERI INSENTIF KPD PEMDA YANG KREATIF DAN INOVATIF

5. PENUNDAAN PILKADA DES 2020 KE SEP 2021

Sekian dan

Terima Kasih

SELAMAT MEMBACA

Sekian dan Terima Kasih