Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari...

68
NO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH. XXXXI ISSN: 0215-3289 Pendidikan Karakter di Ruang Belajar Terpisah Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari Indonesia

Transcript of Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari...

Page 1: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

NO

. 335

/ S

YAW

AL

/ DZU

LQA’

DA

H /

TH. 1

435

H /

AG

US

TUS

201

4 / T

H. X

XX

XI

ISSN

: 021

5-32

89

Pendidikan Karakterdi Ruang Belajar

Terpisah

Prof. Dr. Ali Mufrodi, MAKejayaan Islam

Bisa Dimulai dari Indonesia

Page 2: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.
Page 3: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

Kontak dan Pendapat --------------- 4Teropong ------------------------------ 5Lensa Utama-------------------------- 6Liputan Khusus ---------------------- 14Inspirasi ------------------------------- 18Cahaya Hati -------------------------- 19Lensa Khusus ------------------------ 20Agama --------------------------------- 22Figur ----------------------------------- 26

Bilik Santri --------------------------- 27Uswah --------------------------------- 34Edukasi ------------------------------- 36Serambi Madrasah ------------------ 42Lintas Peristiwa --------------------- 51Pesona --------------------------------- 58LAA Remaja ------------------------- 59Cermat -------------------------------- 62Dunia Islam -------------------------- 66

Media informasi, komunikasi, dan edukasi,Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur

MPA 335 / AGUSTUS 2014

3MPA 335 / Agustus 2014

Pemimpin Umum:H. Mahfudh Shodar

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:H. Musta'in

Wakil Pemimpin Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid

Staf Ahli:H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi,H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Sakur,

H. M. Fachrur Rozi

Dewan Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR

H. Athor Subroto, H. HartoyoH. Ahmad Husein AR

Sekretaris Redaksi:H. Samsul Anam

Bendahara:H. Sugianto

Staf: Khusnul Khotimah

Distribusi/Tata Usaha:Husnul KhotimahStaf: Sukardjito

Hukum dan Litbang:Hj. Hikmah Rahman

Staf RedaksiEditor:

Choirul MustofaReporter:

M. Hisyam, Suprianto, Dedy KurniawanAnni Athi'ah dan Feri Ariya Santi

Design-Layout:Mey Sutrisno, Muhammad Munif

Korektor:Rasmanna Rahiem

Khoththot:M. Midzhar

Koresponden:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kab/Ko se-Jawa Timur.

Alamat Redaksi:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490,Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

Diterbitkan Oleh:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya,Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya,

Telp. (031) 8475000 (2200-2203)Fax. : 031-8470600

Isi di luar tanggung jawab percetakan

Pembaca setia, alhamdulillah keagungan Ramadhan yang penuh berkah,dapat kita jalani bersama dengan berbagai amalan ibadah. Terutama padamalam-malam Ramadhan yang hening penuh kekhusyukan. Meski keesokanharinya, kita tak mealpakan tugas keseharian.

Begitupun bagi awak redaksi, meski dalam suasana Ramadhan kami tetapmelakukan peliputan seperti biasanya. Hal itu merupakan tugas dan sekaligustanggung jawab yang harus kami lakukan, agar bisa memberikan hidanganinformasi yang Anda butuhkan. Oleh karenanya, meliput suatu berita bagikami merupakan kebanggaan tersendiri.

Lebih-lebih ketika berhasil mewawancarai narasumber yang super sibuk.Itulah sebabnya, ketika kami mendengar Dr. KH. Lukman Hakim, MA akanmemberikan ceramah di Surabaya, kami langsung mengirim reporter kami untukmewawancarainya di sela-sela safari taushiyah Ra-madhan Sufiolog tersebut.

Hasil wawancara itukami sajikan dalam rubrikLensa Utama bersamanarasumber yang lain.Seperti Drs. Agus Sunyo-to, M.Pd (Sejarahwan danpenulis buku best seller‘Atlas Walisongo’), Dr.Suis Qa’im Abdullah,M.Fil.I (Mursyid AkbarAngkatan Muda ThoriqatIndonesia wilayah JawaTimur), dan KH. Mas Muhammad Yahya Chozin (Pengasuh pondok pesantrenSunna’ul Hayat Surabaya).

Itupun kami rangkum dengan hasil wawancara bersama Akh. Muzakki,Grad. Dip.SEA, M.Ag, M.Phil, Ph.D (Sekretaris PWNU Jawa Timur), Drs. H.Moh. Sulthon Amien (Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur), Dr. FajarBudianto, SH, MH (Sekretaris DHD Pejuang 45 Jawa Timur) dan KH.Salahuddin Wahid (Pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang).

Moga hal tersebut dapat menemani hari-hari Anda, seusai letihberanjangsana ke sanak famili dengan hati fitri yang penuh sukacita. Kamijuga menyajikan informasi dari MA Blingual Kota Batu. Meski usianya baruseumur jagung, tapi telah berhasil meraih segudang prestasi. Beritanya bisaAnda simak di rubrik Serambi Madrasah.

Sementara berita dari pondok pesantren, sengaja kami tampilkan PP.Sirojuth Tholibiin Blitar. Sebab pesantren asuhan Kiai Harun Syafi’i ini, terbuktitelah berhasil mengelola berhektar-hektar tanah yang dijadikan sebagai lahanperkebunan. Bagi yang ingin meniru, bisa membacanya di rubrik Bilik Santri.

Sedangkan rubrik Inspirasi kami sajikan ide dari MTs Negeri TarikSidoarjo. Madrasah ini sengaja mengeterapkan pemisahan antara muridperempuan dan murid laki-laki. Tak saja ruang belajaarnya, tapi juga tempatwudlu dan bahkan kantin siswa. Hal itu dimaksudkan untuk mempercepatproses pendidikan karakter di sekolah. Nah!

Dedy Kurniawan bersama Dr. KH. M. Lukman Hakim, MA

Page 4: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

4 MPA 335 / Agustus 2014

INNA LILAAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UNSegenap Keluarga Besar Redaksi Mimbar Pembangnan Agama

Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa TimurTurut berduka atas wafatanya

M. Abdurrahman Habib (Bimbi) Umur 20 TahunPutra Bapak H. Athor Subroto, Dewan Redaksi MPA

Hari Selasa, 24 Juni 2014 M / 26 Sya’ban 1435 H, pukul 17.20 WibDimakamkan di REWWIN Waru Sidoarjo

Semoga amal ibadahnya diterima Allah Swt. Segala dosa dan khilafnya diampuni-Nya.Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kesabaran dan tawakkal

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi

H. Musta’in

Pimpinan dan segenap PegawaiKantor Kementerian Agama Kabupaten MagetanTurut berbelasungkawa sedalam dalamnya atas

wafatnya:

“BPK. Drs. SUHARI, M.Pd.I” Kasi PAIS Kantor Kementerian Agama Kab.Magetan

INNALILLAHI WA INNA ALAIHI RAJI‘UN

SEGENAP KELUARGA BESAR KANTOR KEMENTERIAN AGAMAKABUPATEN SITUBONDO TURUT BERBELA SUNGKAWA SEDALAM-DALAMNYA ATAS WAFATNYA :

H. ABD. GANI – Sumenep Madura(Ayahanda dari Drs. H.Moh. Bakri, M.Pd.I. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Situbondo)

Pada Hari Sabtu, 05 Juli 2014 / 07 Ramadhan 1435 H.

Semoga amal ibadahnya oleh Allah SWT dan segala salah khilafnya diampuni oleh NYA. Amiin.

Kepala Kantor Kementerian AgamaKab.Magetan

TtdDrs.H.MOCH AMIN MAHFUD,M.Pd.I

serta wafatnya:“Ibu SITI NUR FARIDA, S.Ag”Guru MIN Sidorejo Kab.Magetan

Wafat:Pada hari Jum’at, 27 Juni 2014

Jenazah dimakamkan di Pemakaman Umum DesaTamanan Kec. Sukomoro Kab.Magetan

Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT serta segala salah dan kekhilafannya mendapat ampunan-Nya.

Lahir: 17 Maret 1963Wafat:

Padahari Ahad, 29 Juni 2014Jenazah dimakamkan di Pemakaman Umum Desa

Widorokandang Kec. Sidorejo Kab. Magetan

INNA LILAAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN

Page 5: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

5MPA 335 / Agustus 2014

Momentum Perubahan

Pilihan Presiden/Wa-kil Presiden telah usai. Sa-lah satu dari dua pasangantelah terpilih. Mereka me-ngemban amanat memim-pin bangsa dan membawabahtera Indonesia agar se-lamat ditengah-tengah ge-lombang dan badai yangmenerpa.

Tanpa disadari sela-ma ini bangsa Indonesiaterperangkap dalam jerat-an ekonomi kapitalis. Sua-tu sistem yang dirancangoleh Adam Smith yang ber-falsafahkan individualismedan liberalisme. Sistem inimenimbulkan persainganbebas yang menjadi dasarkapitalisme. Pada hal kapi-talisme inilah yang telahmelahirkan kolonialismedan imperialisme.

Kapitalisme telah me-nimbulkan proses pemis-kinan dan marginalisasiperan sebagian masyara-kat. Kesenjangan antarapemilik modal dari Negara-negara donor dengan bangsa-bangsa penghutang makin menganga. Dampak buruk me-nimpa anak bangsa yang harus menanggung beban piutang.Beban itu hingga kini masih menggelayut.

Tahun 2015 berlangsung AFTA. Mau tidak mau, sukatidak suka kita mesti mengikutinya. Pasar bebas ASEANini merupakan peluang sekaligus tantangan. Menjadi pe-luang jika pemimpin bangsa dan jajarannya berhasil me-ningkatkan daya saing sumber daya manusia melalui pen-didikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan tek-nologi serta pembinaan usaha intensif terhadap usaha kecildan menengah. Bila tantangan tidak dapat diantisipasi akanmenjadi faktor penghambat bagi kemajuan bangsa. Dalamkondisi lemah, suatu bangsa yang sudah merdekapun akanmudah dikendalikan oleh pihak luar. Kita belum bisa disebutmerdeka yang sesungguhnya bila kita masih mengikuti arusskenario bangsa lain.

Inilah masalah besar yang dihadapi oleh bangsa ini,dan menjadi tugas penguasa yang baru untuk mencari so-lusinya. Apapun yang terjadi, amanat rakyat ini tidak bolehdisia-siakan. Bekerja keras dan berpikir cerdas harus

dilakukan. Korupsi yangsudah membudaya danmenggurita harus dipang-kas. Inefisiensi kerja parapenyelenggara Negaramesti dihindari. Good Go-vernance –tata pemerin-tahan yang baik- segeradiwujudkan.

Harapan rakyat ke-pada pemimpin nasionalyang baru sangat besar.Bagi rakyat pada umum-nya, persoalan-persoalanyang menyentuh kehidup-annya sehari-hari itulahyang penting. Mampukahpemerintah mencarikansolusi yang tepat terhadappengentasan kemiskinan.Masih banyak pula anak-anak miskin yang tidakdapat menikmati bangkusekolah, karena harus be-kerja membantu mencarinafkah. Toh bersekolah-pun wajib membayar SPPsekalipun sering diden-dangkan lagu “sekolah

gratis”. Agenda besar menunggu. Pemberantasan korupsi,pengentasan kemiskinan, program mandiri pangan danenergi, meningkatkan mutu pendidikan dan pengembanganIPTEK yang menunjang ketenagakerjaan serta mengatasipengangguran yang terus menumpuk.

Perjuangan mengisi kemerdekaan pada hari ulang ta-hunnya yang ke tujuh puluh sekarang adalah menciptakankemerdekaan yang hakiki bagi bangsa ini. Kedaulatan eko-nomi yang sekarang masih terbelenggu oleh sistem kapitalisharus dibebaskan. Sistem ekonomi kerakyatan yang sudahlama digadang-gadang segera diwujudkan. Sekalipun me-rubah sistem yang mengutamakan pertumbuhan menjadisistem yang menomorsatukan kesejahteraan dan keadilanrakyat itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapisetidak-tidaknya pemerintah dan semua intitusi yang memi-liki kewenangan dan kekuasaan berpihak kepada rakyat.

Hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan RI ketujuhpuluh ini adalah momentum penting untuk dilakukanperubahan. Tanpa ada perubahan, bangsa ini akan mati.Perubahan terus menerus menuju perbaikan adalah suatukeniscayaan. (RAW)

Page 6: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

6 MPA 335 / Agustus 2014

LENSA UTAMA

Menurut Akh. Muzakki, Grad.Dip.SEA, M.Ag, M.Phil, Ph.D, hal itudilatarbelakangi oleh anggapan bahwaPilpres atau pilihan-pilihan demokrasilainnya adalah sesuatu yang sangatluar biasa. “Padahal itu kan aktivitasyang biasa, aktivitas duniawi, aktivitasrutin dari cara kita berbangsa danbernegara. Jadi tidak ada yang isti-mewa. Makanya, harus dianggap se-bagai aktivitas biasa-biasasaja,” tuturnya.

Oleh karenanya, lan-jut Sekretaris PWNU JawaTimur ini, janganlah halitu dikait-kaitkan dengandomain, unsur, kepenting-an ideologi dan emosional.Sebab jika kepentinganideologi dan emosionaldigabungkan dengan ke-pentingan politik, makaefek atau dampaknya akansemakin tinggi dan bikinheboh. “Kalau menangeuforianya akan bersifateksessif, yang bisa menim-bulkan pihak yang kalahsakit hati,” katanya meng-ingatkan.

Doktor lulusan TheUniversity of QueenslandAustralia ini mengemuka-

kan, bahwa yang sebenarnya membuatruwet itu masyarakat sendiri. Mereka-lah yang membuat pemilihan tersebutmenjadi serba gegap-gempita, geme-byar dan menjadi medan perjuanganyang sangat luar biasa. “Padahal paraelit politik menganggapnya sebagai halyang biasa-biasa saja. Mereka ngobroldan ketawa-ketawa bareng di café dantempat kerja,” ungkapnya.

Terjadinya persepsi yang ber-lebihan di level grass root itulah, sam-bung pria yang memperoleh titilM.Phil dan Grand Dip.SEA dari TheAustralian National University (ANU)Canberra ini, yang dapat menyebabkan

benturan dan retaknya sebuah bangsa.“Itu berarti, elit politik telah gagalmelakukan pendidikan politik kepadawarga akar rumput,” simpulnya.

Kegagalan para elit politik ter-sebut, kata penulis buku ‘Clash withinIndonesian Islam: Liberalism andAnti-liberalism’ ini, karena dalam Pil-pres kemarin mereka tidak merancangkonsep yang baik tentang bagaimana

membangun dan membesarkan negarake depan. Mereka justru membumbuiproses pertarungan tersebut denganpraktek-praktek yang culas. “Contohpaling konkrit, black campaign. Diseluruh dunia memang terjadi nega-tive campaign. Tetapi yang terjadi padakita.. black campaign. Ini yang me-nyebabkan kita kehilangan akhlak danmoral,” tegasnya.

Penulis buku ‘Islam dan PolitikKebijakan Publik’ ini juga memapar-kan, bahwa para elit politik kurangmemberikan ruang warga untuk mem-berikan input bagaimana bangsa ini kedepan. Yang naïf, masyarakat malah

didorong bagaimana menohok lawanpolitiknya. “Jadi.. ya wajar kalau ma-syarakat lebih sibuk mencari kelemah-an kubu lawan. Sementara terhadapkubunya sendiri cintanya sangat mem-babibuta,” keluhnya. “Lha kalau pe-rasaan benci yang menjadi daya do-rongnya, kan bisa mengakibatkan cek-cok dimana-mana,” tambahnya.

Untuk mengatasi hal itulah, tuturMuzakki, NU menawar-kan empat prinsip kema-syarakatan. Pertama, at-tawassuth wal i’tidal, mo-derat tegak lurus. Artinya,tidak ekstrim kanan atauekstrim kiri. Tidak men-cong kanan dan tidakmencong kiri. Yang kedua,at-tasammuh (toleransi).Pendapat boleh berbeda,tapi kita mempunyai zonatoleransi pada perbedaan.

Ketiga, at-tawazunatau keseimbangan. Hidupitu butuh keseimbangan an-tara masa lalu—masa seka-rang, kehidupan duniawi-ukhrawi, kehidupan mate-rial-spiritual, kehidupan in-dividual-masyarakat. “Nah,kita harus meletakkan Pil-pres dalam keseimbangan

Proses demokrasi untukmenentukan Capres-Cawapres

usai sudah. Gegap gempita yangmengiringi pesta rakyat itupun

telah mereda. Namun demikian,ada satu hal yang menjadi

catatan kita bersama; bahwakedewasaan berdemokrasi kita

masih dalam bingkai tanyatanya. Sebab perbedaan

pendapat yang ada, tak disikapidengan jiwa yang tenang. Dari

berbagai aktivitas“berdemokrasi”, malah justru

dapat memicu dan menjurus keperpecahan.

Akh. Muzakki, Grad. Dip.SEA, M.Ag, M.Phil, Ph.D

Merdeka dan BerdaulatJangan Retak

Hanya Karena Beda Pilihan

Page 7: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

7MPA 335 / Agustus 2014

penuh. Ini adalah persoalan kenegaraan.Jangan sampai membuat antara satu de-ngan yang lain jadi retak hanya karenabeda pilihan,” jelasnya.

Yang keempat, adalah amarma’ruf nahi munkar. Politik atau Pil-pres adalah media yang baik untuk me-nyebarkan kebaikan kepada orang lain.Dakwah melalui politik, akan menja-dikan Pilpres sebagai media untukamar ma’ruf. Jadi jangan dilakukan de-ngan cara yang munkar. “Pokoknnya,jangan pernah meninggalkan akhlakdalam kondisi dan situasi politik yangkayak apapun,” tukasnya.

Bagi pria yang juga menulis buku‘Popular Print Islam: From Transmit-ting Teachings to Shaping Beliefs andPractices Within Ordinary IndonesianMuslims’ ini, PWNU selalu mengang-gap Pilpres itu soal duniawi. Maksud-nya, hal itu berada di wilayah ijti-hadiyah dan bukan wilayah ta’budiyah.“Kalau seseorang bisa berijtihad sendiri,ya tentukan saja sendiri. Sedangkanbagi yang bingung memilih, ya ittiba’saja pada Kiai,” ulasnya.

Yang terpenting, harapnya, ja-ngan sampai gara-gara beda pilihandan kepentingan hubungan masyarakatjustru jadi tercabik-cabik. Apalagi kitadihadapkan pada pilihan yang cumadua pasang calon, sehingga potensiterjadinya gesekan dan konflik sangatbesar. “Maka pahamilah secara penuh,bahwa Pilpres adalah bagian dari ke-pentingan bersama. Jadi.. jangan sam-pai meninggalkan harmoni akhlak di-antara sesama warga,” katanya ber-pesan.

Bagi Drs. H. Moh. SulthonAmien, MM, yang terpenting dari se-mua itu adalah jiwa merdeka untukmenentukan pilihan. Dari ke-merdekaan memilih itulah,yang nantinya menghasilkansiapa yang menang dan siapayang kalah. “Kemer-dekaan disini dapat dipahami bila di da-lamnya tidak ada lagi yang me-rasa mengalahkan dan dika-lahkan, tidak terjadi kehendakingin menguasai sementarayang lain merasa dikuasai,” te-rangnya.

Jadi substansinya, lanjutKetua PW Muhammadiyah Ja-wa Timur ini, keadilan dalamberbagai sektor kehidupan danbermasyarakat mestilah terba-

ngun dan terjaga secara merata. Padasemboyan Bhineka Tunggal Ika, sejati-nya ada spirit kebersamaan secara ber-keadilan. Tidak ada kelompok masya-rakat yang mengutamakan keberada-annya. Misalnya orang Jawa, Suma-tera, Ambon dan lainnya. “Jika de-mikian, pemerintah dan para elit po-litik tidak boleh lagi memandang se-cara dikotomis terhadap daerah ter-tentu sebagai anak emas,” paparnya.

Orang Sumatera, Papua dan lain-nya, tutur Preskom PT. Nara QualitaAhsana – yang bergerak di bidang pe-ngembangan Sumber Daya Insani –Surabaya ini, belum tentu tidak memi-liki kemampuan dalam mengelolapotensi daerahnya. Namun faktanya,rakyat Papua misalnya, bak ‘ayam matidalam lumbung padi’. Mereka tak

sempat menikmati kekayaan alamyang mereka miliki.

Hakikat kemerdekakan, simpuldosen Universitas Muhammadiyah Su-rabaya kelahiran Sidoarjo 10 Maret1957 ini, boleh dibilang adanya se-mangat dan upaya menyamakan hak.Itu yang penting. Baik hak ekonomi,sosial, budaya dan hukum secara setaradan tidak ada masyarakat atau go-longan yang merasa termarjinalkan.

Kemerdekaan, ujar Dr. Fajar Bu-dianto, SH, MH, bisa ditinjau dari sisihukum dan sosial. Dari sisi hukum,bahwa kemerdekaan itu adalah hak se-gala bangsa. Jadi di masa penjajahan,waktu itu Indonesia pada dasarnyabukan menentang penja-jahan semata.Namun lebih dari itu, yakni memper-juangkan nilai-nilai hak azasi kema-nusiaan.

Oleh karena itulah, sambung Fajar,kita harus tegas bahwa kemerdekaan per-lu diproklamirkan, sehingga dunia tahubahwa bukti kemerdekaan ada pengaku-annya. “Walaupun memang ada negarayang merdeka tanpa mengeluarkanpengorbanan, baik nyawa maupun harta.Mereka merdeka karena pemberiansaja,” ulasnya.

Sedangkan kalau ditinjau dari so-sial, urai Sekretaris DHD Pejuang 45ini, merdekanya sebuah negara ituuntuk membentuk tatanan ekonomi,politik, budaya dan lain-lain tanpa di-dekte oleh bangsa lain. “Jadi, prinsipdari tujuan merdeka itu adalah mewu-judkan cita-cita bangsa demi kesejahte-raan, kemakmuran dan keadilan bang-sa,” jelasnya.

Kata kuncinya, tuturnya, kita ha-rus berdaulat dahulu. Baru kita bicarapewaris para pahlawan. Untuk ke arah

sana, lebih dahulu ditanamkanrasa kebangsaan. Oleh karena-nya, selayaknya kita tak pernahmelupakan sejarah. “Ini me-mang gampang mengucapkan-nya. Tapi sulit mengaplikasi-kannya,” ujarnya.

Alhasil, semua itu tergan-tung pada kepemimpinan. Se-orang pemimpin harus memberi-kan contoh yang baik terhadapbawahan, dan bukan sebaliknya.Terjadinya kasus-kasus, korupsidan lain-lain, karena diawali dariatas. “Kongkretnya, sebagai pe-waris para pejuang dulu, kitasebagai generasi bangsa hen-

Drs. H. Moh. Sulthon Amien, MM

Dr. Fajar Budianto, SH, MH

Page 8: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

8 MPA 335 / Agustus 2014

daklah meneladani kepemipinan parasyuhada’,” tegasnya. “Dan itu harustanpa mengenal dimensi perbedaan ras,suku, dan agama. Apalagi hanya untukmengejar pamrih belaka,” tandasnya.

Namun demikian, menurut Fajar,semangat dan tujuan para pemimpin se-karang masih bagus. Dirinya merasaoptimis, bahwa pola pikirnya positif.Contohnya, masih ada perhatian bagiyang kurang mampu dengan adanyaraskin. Di sektor pendidikan, ada yangdigratiskan untuk kecerdasan bangsadan sebagainya. “Kepedulian pada sau-dara kita di Palestina, juga cukup punyaandil. Semua itu termasuk nilai-nilaisemangat yang tidak bisa kita abaikan

begitu saja,” paparnya.Untuk meminimalisir hal-hal

yang negatif, katanya, para pemim-pinkita baik yang duduk di puncak jabatanatau dewan, kembalilah padaagamanya masing-masing secarabenar. Dengan begitu masyarakat akanpercaya pada pemimpinnya yangpunya nilai keteladanan sebagai alatbergantung untuk masa depan bangsa.

Dalam peringatan HUT RI ke-69,dirinya berpesan agar kita semua men-eladani dan mencontoh perjuangan Ra-sulullah SAW. Juga meniru JenderalSoedirman, yang sedikit bicara dan ba-nyak kerja. Di sisi lain, nilai-nilaikarakter jati diri bangsa haruslah tetap

dijaga. Semangat pahlawan selaludihadirkan di setiap langkah dalammembangun bangsa. Dan jugamensosialiasikan nilai-nilai perjuanganpara pahlawan bangsa berdasarkan padasemangat pejuang kepahlawanan.

Fajar menyarankan, agar kitamenanamkan keberanian untukmandiri tanpa tergantung pada bangsalain. Optimis, tidak mudah menyerahmenghadapi persoalan. “Terpentinglagi, tingkatkan rasa persatuan ditengah-tengah kemajemukan, suku, rasdan agama,” pungkasnya.

Laporan: Mey.S, ChoirulMustofa, Rasmana Rahim

(Surabaya).

Page 9: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

9MPA 335 / Agustus 2014

Seperti tertulis di lontar sejarah,ketika melihat krisis kepercayaan dankewibawaan sebagai bangsa yang barusaja menyatakan kemerdekaannya, NUmengeluarkan Resolusi Jihad padatanggal 22 Oktober 1945. Ini merupa-kan tanggapan yang tegas dan cepat,sekaligus sebagai bukti komitmen NUdalam membela dan mempartahankanTanah Air.

Seruan itu telah menggerakkanumat Islam, terutama para santri, un-tuk berjuang mengangkat senjatamelawan kedatangan Belanda kembali.Daerah kantong-kantong NU dan pon-dok pesantren segera berubah menjadimarkas Hizbullah. Masyarakat luaspunturut bersama-sama berjuang demimempertahankan kemerdekaan Indo-nesia.

Adanya Resolusi Jihad terse-but, urai KH. Salahuddin Wa-hid, diawali karena tentaraBelanda ikut dalam ten-tara Sekutu menyerbu Su-rabaya. Menurut Sekutu,karena Jepang sudah ka-lah dengan Sekutu, berartiIndonesia harusnya kem-bali ke tangan Belanda.Namun Indonesia sudah ke-buru menyatakan kemerde-kaannya.

Saat itu tentara kita be-lum siap melawan Belanda.Sebab kita baru berdiri hanyabeberapa bulan sebelumnya. Pa-ra ulama’ sangat menyadari ten-tang hal itu. Kemudian merekabersama-sama bertemu di Sura-baya dan membicarakan ancam-an tersebut. “Maka tercetuslahResolusi Jihad, yang intinya ber-isi beberapa pernyataan sikap,” tu-turnya.

Diantaranya, menyatakan bah-wa wajib hukumnya bagi umat Islammempertahankan kemerdekaan. Ke-dua, memberi fatwa agar rakyat mem-bantu tentara Indonesia melawan Be-landa. Yang ketiga, semua orang de-wasa yang berada dalam radius 90 km(daerah sekitar Surabaya), wajib untukberperang membantu TNI melawanBelanda. “Siapa yang gugur di perangitu akan memperoleh predikat matisyahid. Fatwa inilah yang mendorong

masyarakat untuk berjuang melawanBelanda,” katanya menegaskan.

Pertimbangan dari Resolusi Jihaditu, terang Rektor UNHASY (Univer-sitas Hasyim Asy’ari) Jombang ini, ka-rena kita telah menyatakan merdeka.Ini adalah sebuah negara yang kita di-rikan. Oleh karena itu, kita punya ke-wajiban untuk mempertahankannya.“Namun sekarang ini, meski secara po-litik merdeka, tetapi tidak sepenuhnyakita mampu memanfaatkan kemerde-kaan itu,” ujarnya menyayangkan.

Dalam hal ekonomi, katanya, kitabelum merdeka. Sebab kita belum

benar-benar merasakan kemerdekaanekonomi tersebut. Kemerdekaan ituberarti kita memperoleh hak asasi kitauntuk bisa hidup, memperoleh kehi-dupan yang baik, makanan, layanankesehatan, maupun pendidikan danseterusnya. “Sekarang ini rasanya be-lum sepenuhnya dapat dipenuhi,” sim-pulnya.

Namun demikian, pria kelahiranJombang 11 September 1942 ini me-ngakui, bahwa sudah ada langkah-langkah yang menuju kemerdekaanitu. Seperti adanya kebijakan pendi-dikan gratis. Dalam bidang kesehatankita juga bisa berobat secara cuma-cuma. Ini semua merupakan sebuahlangkah yang maju.

Begitupun mengenai perbedaansuku di negara kita, sudah tidak adamasalah lagi. Sukunya memang ada.Namun perlakukan berbeda terhadapsuku tertentu sudah tidak ada. Telahbanyak sekali mereka yang menikahantar suku. Bahkan menikah denganbukan orang Indonesia, juga tak ma-salah. “Yang menjadi masalah, kalausampai ada yang menikah dengan or-ang lain agama,’ paparnya.

Mengenai perbedaan, lanjut GusSholah – demikian dirinya kerap di-

panggil, memang ada da-lam suku, ras, agama danyang lainnya. Tetapi perbe-daan yang menjurus pada

perpecahan tidak ada. “Kun-ci untuk meredam perbeda-

an itu, adalah keadilanbagi semua orang untukmemperoleh hak-hak-nya,” tegasnya.

Yang terpenting la-gi, sambungnya, kita ha-rus tetap menjunjungtinggi kebhinekaan Indo-nesia. Sebab kebhinekaanadalah sebuah kenyataanyang alamiah. Ini meru-pakan fitrah bangsa Indo-nesia. Baik kebhinekaandi dalam budaya, suku,agama, dan juga kaya-miskin. “Perbedaan kaya-

miskin ini, haruslah memperoleh per-hatian khusus dari pemerintah. Salahsatunya, adalah melalui bidang pendi-dikan dan kesehatan,” katanya. Hisy

Kunci Meredam Perbedaan itu Keadilan

Page 10: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

10 MPA 335 / Agustus 2014

Pada tanggal 17 Agustus 1945 te-lah diproklamirkan Kemerdekaan Re-publik Indonesia. Dengan kemerdeka-an itulah, berarti bangsa ini tak lagiberada di bawah kekuasaan atau te-kanan bangsa lain. Apalagi sejak za-man kuno, bangsa Indonesia hidup diantara dua imperium besar; yakni Cinadan India. “Itulah yang membuat ne-gara lain tidak berani melakukan in-vansi ke negeri ini,” tutur Drs. AgusSunyoto, M.Pd.

Bangsa Indonesia, ujar penulisbuku ‘Suluk Abdul Jalil (7 Jilid)’ ini,sejak dulu dikenal sebagai bangsa yangbesar. Bahkan telah memiliki sum-bangsih yang besar terhadap perkem-bangan peradaban umat manusia.“Pengaruh agama Budha yang meram-bah ke daratan Cina. datangnyadari wilayah Nusantara danbukan dari India yang merupa-kan tempat kelahiran SidhartaGautama,” katanya mencon-tohkan.

Baruna Dipa, ulasnya, me-rupakan nama kuno Kaliman-tan dengan istananya yang ber-nama Barunei (saat ini BruneiDarussalam). “Lidah orang-or-ang Belanda menyebutnyaBorneo. Sedangkan dalam ba-hasa Sansekerta disebut Waru-na, yang bermakna pengikatatau pemersatu,” terangnya.

Yang disayangkan penulisbuku best seller ‘Atlas Waliso-ngo’ ini, secara ideologi bangsaIndonesia masih dipengaruhipenjajah kolonial Belanda.Mental sebagai orang jajahanmasih terekam kuat di benak kita,masih terbenam pada pemikiran dancara berpikir kita. “Hingga kini kitamasih merasa aneh kalau ada orangkulit putih melakukan pekerjaan ka-sar,” tukasnya.

Sebab pekerjaan kasar, sambungdosen tamu Fakultas Ilmu Budaya Uni-versitas Brawijaya Malang ini, masihterpatri di otak kita bahwa itu adalahpekerjaan bangsa Indonesia. “Yangfatal, kita tak hanya jadi pembantu dinegara orang tapi juga di negeri sen-

diri. Sebab kita selalu beranggapan,bahwa orang asing memiliki keung-gulan dibandingkan bangsa sendiri,”tandasnya.

Sebagai akibatnya, sambungalumnus PPs Pendidikan Luar SekolahUneversitas Negeri Malang ini, banyakpucuk pimpinan perusahaan atau in-dustri di negeri ini yang dikuasai or-ang asing. Padahal Bung Karno dulutelah berusaha menghapus jejak ter-sebut dan tidak mau bergantung padabantuan asing. “Bung Karno mengakuisulitnya menghapus imej tersebut, ka-rena memang tokoh-tokoh terpelajarsaat itu mayoritas mengenyam pendi-dikan kolonial Belanda,” urianya men-jelaskan.

Pada tahun 1957, ungkapnya, pe-

merintah Indonesia pernah mengambillangkah strategis dengan melakukannasionalisasi usaha-usaha strategisyang telah dikuasai penjajah kolonial.Seperti perusahaan yang mengelola gasdan bumi menjadi cikal bakal PERTA-MINA. Perusahaan ANIEM pengelolalistrik menjadi PLN. OJS menjadiPerusahan Jawatan KA. Portland men-jadi Semen Gresik dan seterusnya.

Wakil Ketua LP Lesbumi PBNUini mengemukakan, bahwa negara In-donesia sangat mendukung terhadap

kedaulatan setiap negara.Sebagai wujud konkretnya,Indonesia menjadi pem-rakarsa lahirnya KonferensiAsia Afrika tahun 1955 diBandung. Hal itu berlanjut

dengan KTT Gerakan Non Blok. Padatahun 1961 juga mengeluarkan sikapsecara resmi terhadap konflik Israeldan Palestina.

Maka yang bisa kita lakukan se-karang, ujar mantan wartawan JawaPos ini, adalah membangun pendidik-an karakter sejak dini. Dan hal itu ha-ruslah dilandasi dengan aqidah danakhlaq, sehingga terwujud kecintaanterhadap tanah air dan bangga sebagaisebuah bangsa. Di sisi lain, hendaknyamemiliki identitas yang bisa dibangga-kan di tengah-tengah persaingan glo-bal.

Yang lebih penting lagi, ujar AgusSunyoto, adalah mengubah logika ber-pikir dari hegemoni menjadi post he-gemoni. Juga mempertanyakan logika

berpikir yang tidak berpijak pada fakta.Semisal berpikir apa yang terjadi se-andainya tidak ada sekolah? “Logikakita tentu akan menjawab akan terjadikebodohan, buta aksara dan keterbe-lakangan pendidikan,” simpulnya.“Padahal para pendahulu kita, paraulama’ dan Kiai – terutama sebelumtahun 1901, tak pernah mengenyampendidikan formal. Tapi merekatumbuh menjadi orang-orang yang cer-das, mampu memimpin, bijaksana,melek huruf dan amanah,” katanya

Menyikapi Lintas PerbedaanMerengkuh Kemandirian Jiwa dan Hati

Drs. Agus Sunyoto, M.Pd. Dr. Suis Qa’im Abdullah, M.Fil.I

Page 11: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

11MPA 335 / Agustus 2014

membeberkan fakta.Ironisnya, para pendahulu negeri

ini berhasil mengambil alih potensidan kekayaan yang dikuasai penjajahdan digunakan mensejahterakan rak-yatnya. Tapi saat ini banyak aset-asetpenting yang mengusai hajat hidup or-ang banyak, justru penegelolaannyadiserahkan kepada pihak asing denganberbagai dalih atau alasan. “Jadinya,kita seperti anak kos-kosan. Sebabsumber-sumber ekonomi dikuasaibangsa asing, sehingga kita harusmembayar cukup mahal untuk menik-mati fasilitas tersebut,” keluhnya.

Menurut Dr. Suis Qa’im Abdul-lah, M.Fil.I, jika masyarakat memangbetul-betul mau mengumandangkan‘hubbul wathon minal iman’ sebagai-mana ulama’ dahulu, maka apa yangdiberikan untuk negri ini akan dilaku-kan secara merdeka. “Jadi, kita punyaatau tidak punya tetap kita kerjakan,”tegasnya.

Seperti yang tertera pada sebuah

Hadits: Kalau punya harta, bersede-kahlah dengan harta. Kalau punya pe-kerjaan, bersedekahlah dengan peker-jaan. Sedangkan kalau hanya punyaide, bersedekahlah dengan ide. “Inti-nya, berarti kita diperintahkan untukmengoptimalkan diri,” tandasnya.“Agama itu memerintahkan pada per-son-person. Kalau person-personnyabaik, maka bangsa ini akan menjadibaik. Sebaliknya, jika person-person-nya tidak baik maka negara akan men-jadi tidak baik,” tambahnya.

Merdeka, kata Mursyid AMTI(Angkatan Muda Thoriqat Indonesia)Jawa Timur ini, secara internal ber-makna al-ikhlas. Menurut SayyidinaAli, meninggalkan pekerjaan baik ka-rena manusia itu riya’. Sedangkan me-laksanakan pekerjaan yang baik karenamanusia, adalah musyrik. “Jadi, ikhlasitu harus terbebas dari keduanya.Arinya kita bebas melakukan apapunsemata-mata karena Allah,” jelsnya.

Makanya, sambung alumnus sas-tra Arab Diploma 3 Ummul Quro’ IbnuSaud ini, menurut ahli tasawuf manu-sia itu harus berakhlaq mulia. Akhlaqmulia, dirumuskan dengan haalunnafsi al-majnuubatu lil ‘amali bilaatadabburin walaa tafakkurin; yaknikeadaan jiwa yang terdorong untukmelakukan sesuatu, tanpa direkayasadan diatur, serta tanpa berpikir. “Mak-sudnya, terjadi secara refleks,” te-rangnya.

Jika akhlaq tersebut dikerjakansecara terus-menerus, ujar jebolan pon-

dok pesantren Tebuireng ini, akan me-lahirkan budaya. Jika budaya itu diker-jakan terus-menerus akan melahirkanperadaban. Untuk menjadikan per-adaban yang bagus, tentu harus adakendaraannya. “Nah, di sinilah pen-tingnya pendidikan,” simpulnya.

Di sisi lain, kata doktor lulusanUIN Sunan Ampel Surabaya ini, Ra-sulullah menyerukan agar orang muk-min itu harus kuat. Seperti tertera padasebuah Hadits, bahwa Mukmin yangkuat jauh lebih baik daripada Mukmin

yang lemah. “Jadi, melakukan apa sajasesuai dengan ajaran agama itu berartimerdeka,” tukasnya.

Yang disayangkan pria kelahiranLumajang 1 Januari 1962 ini, kita me-mang merdeka dari penjajahan. Tapitidak merdeka dari uangnya “penja-jah”. Indonesia merdeka negaranya,tapi tidak merdeka dalam bidang eko-nomi. Sebab meredeka secara ekono-mi, berarti rakyatnya harus bisa sejah-tera. “Jika kesejahteraaan rakyat belumterpenuhi, rasanya berat hukum bisaditegakkan,” ucapnya serius.

Pemikiran seperti itu pernah di-laksanakan Umar bin Khattab. Dalamsebuah cerita, ada seseorang korupsidi sebuah perusahaan. Lalu orang ter-sebut ditanya Sayyidina Umar menge-nai upah dan tanggungan keluarganya.Diketahui, bahwa upah yang diterimatidak sebanding dengan beban yangditanggungnya.

Maka Umar memerintahkan per-usahaan tersebut untuk menaikkan ga-

jinya. Sebab gajinya se-lama ini tidak cukup un-tuk memenuhi kebutuhanhidupnya. “Ukuran sejah-tera itu ketika gajian se-bulan ada sisanya. Pada-hal yang ada sekarang,meski untuk keperluanyang wajar-wajar saja,gaji satu bulan malah ku-rang,” ungkapnya dengantawa lirih.

Menurut KH. MasMuhammad Yahya Cho-zin, yang terpenting darikemerdekaan itu adalahkemerdekaan jiwa. Hanyasaja, hal itu agak susahuntuk diraih. Sebab ma-syarakat saat ini jiwanyamasih diliputi iri, dengki,saling berprasangkan bu-

ruk dan merasa paling benar sendiri.“Inilah yang membuat seseorang ter-biasa mengecilkan peranan orang lain,”ungkapnya.

Di sisi lain, lanjut Pengasuh pon-dok pesantren Sunna’ul Hayat, Jamba-ngan, Surabaya ini, mereka kehilanganteladan dari para pemimpinnya termasukpara ulama’nya. Sebab kini merekacenderung menentukan sesuatu karenauang. “Seperti pada Pilpres kemarin,banyak yang memilih bukan karenapendapat tapi karena pendapatan,”

KH. Mas Muhammad Yahya Chozin Dr. KH. M. Lukman Hakim, MA

Page 12: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

12 MPA 335 / Agustus 2014

tuturnya sambil tersenyum. “Padahalpenentuan pilihannya itu kan diikutibanyak orang,” tambahnya.

Menurut alumnus pondok pesan-tren at-Tahdzib, Ngoro, Jombang ini,sebaiknya para ulama’ dan Kiai bisaberdiri di tengah-tengah dan tak me-mihak. Ini demi menjaga terjadinya ge-sekan di masyarakat akar rumput. “Jadiketika dirinya diminta untuk memberi-kan doa di sebuah pengajian akbar mi-salnya, maka doakanlah semuanya,”katanya penuh harap. “Kalau sayapribadi lebih mengutamakan berdoakepada Allah, semoga calon Presidendan Wakil Presiden kita berhasil me-mimpin ketika mereka terpilih,” ujarnya.

Pada saat dinyatakan terpilih se-bagai Presiden dan Wakil Presiden, ka-tanya, maka kerjakan amanah tersebutdengan sebaik-baiknya. Lakukanlahtugas-tugas kenegaraan dengan baikdan benar sesuai dengan sumpah janjijabatan mereka lima tahun kedepan.“Bagi yang tidak terpilih, terimalahdengan berbesar hati meski itu pahitdan sangat berat,” tuturnya.

Yang lebih penting dari itu semua,sambung pria yang pernah nyantri dipondok Salafiyah Pasuruan asuhanKiai Hamid ini, adalah bagaimana me-nata masyarakat agar saling menghor-mati dan tidak saling menjatuhkan.“Yang paling gampang, kembalikansemuanya pada ajaran agama. Sebabnilai-nilai agama telah mengajarkankepada kita untuk berakhlaqul kari-mah,” ucapnya bersahaja.

Seperti yang ada di pondok pesan-tren. Lantaran sangat menekankan pa-da pembinaan akhlak, sehingga tidakpernah terdengar berita tawuran antarpesantren. Sebab para santri setiap ha-rinya digembleng dengan akhlak, ke-disiplinan belajar dan ilmu-ilmu aga-ma. Sementara di sekolah-sekolah, me-reka lebih condong emosionalnya se-hingga mudah sekali terbakar yangmengakibatkan tawuran antar sekolah.“Apalagi pelajaran agamanya sangatminim sekali,” sindirnya.

Jadi solusinya, simpul lulusanponpes Al-Falah, Ploso, Kediri ini,kembalikan saja permasalahan bangsaini kepada ajaran agama. Dan sebagaianggota masyarakat kita tiada henti-hentinya senantiasa berdoa dan berse-rah diri kepada Allah SWT, agar negeriini dijaga dari berbagai benturan antarsesama anak bangsa.

Disamping itu, kata pria kelahir-an Surabaya 21 Agustus 1951 ini, ma-rilah kita bercermin pada kesederha-naan orang-orang terdahulu. Meski hi-dup mereka kurang berkecukupan se-cara materi, namun hidupnya penuhkedamaian, tenang, guyub, bergandengtangan dalam kebersamaan dan ringandalam bergotong-royong. “Kehidupansemacam itu terjadi, karena mereka takmengukurnya dengan materi. Sebabkalau segalanya sudah diukur denganuang, jangankan para elit politknya..para ulama’nya saja bisa saling ber-selisih, kok,” tukasnya mengungkap-kan. “Terkadang saya merasa, jangan-jangan nilai keikhlasan itu sudah di-cabutNya dari dunia,” keluhnya.

Segala ragam rupa perbedaanyang terjadi di tengah masyarakat, bagiDr. KH. M. Lukman Hakim, MA, ada-lah sesuatu hal yang wajar. Perbedaanakan menjadi masalah, ketika setiapindividu tidak memiliki toleransi ter-hadap keragaman. “Dalam tiap dirimanusia itu, pasti ada unsur ambisinafsu duniawi,” tukasnya.

Ambisi duniawi itulah, yang lan-tas mendorong manusia untuk cende-rung menguasai dan menjajah individulainnya. Jika tak diredam, bukan tidakmungkin segala perbedaan itu akanmenyulut pertikaian. “Oleh karena itu,kita harus mengembalikan seluruh per-bedaan yang ada itu padaNya,” ujarPemimpin Redaksi Majalah Sufi Ja-karta itu.

Jika masing-masing individumempunyai keinginan untuk menyatu,terangnya, maka harus ada semangatdalam dirinya. Semangat itu, sepertikata-kata ‘nahdho’ yang memiliki pe-ngertian bangkit menuju kepada Allah.“Semangat seperti inilah yang akanmembawa kita menuju kemerdekaanpada diri sendiri,” papar pengajar diPesantren Ciganjur ini.

Untuk bisa merdeka, kita harusmelalui proses pembebasan. Menurutalumni Pesantren Tebuireng Jombangini, seseorang harus bebas dari pen-jajahan di dalam jiwanya. “Kita harusbebas dari penjajahan spiritual dankebudayaan. Terbebas dari faktor in-ternal dan eksternal,” tegasnya.

Agar bisa merengkuh kemerdeka-an, kita harus mempunyai kemandirianjiwa dan kemandirian hati. Denganbegitu, kita tidak akan terpengaruholeh proses-proses perubahan sosial,

perubahan politik, maupun perubahandinamika peradaban. “Semua ini ada-lah urusan pikiran. Jika hati kita se-nantiasa terpaut dengan Allah, makaapapun akan selesai dengan sendi-rinya,” jelas Pengasuh Kajian Komuni-tas Sufi di berbagai kota di Indonesiaini.

Beragam konflik yang timbul,baik bersifat eksternal maupun inter-nal, karena kita terlalu memaksakanpikiran untuk bersatu dan menyatu de-ngan hati. “Kita sendiri yang mencip-takan konflik itu pada diri kita,” tan-dasnya. “Jadi sebelum ada konflik eks-ternal, sudah ada konflik dalam dirikita,” tambahnya.

Baik unsur pikiran maupun ele-men hati, mempunyai tugas masing-masing. Pikiran bertugas pada wilayahdunia yang konkret. Sementara atmos-fir hati, berada dalam lingkunganakhirat. “Jadi tidak usah disatukan.Nanti malah saling mempengaruhi.Ujung-ujungnya, kita akan selalu resahkarena ada konflik antara hati danpikiran yang tak kan pernah selesai,”katanya.

Untuk mengurainya, kita hanyaperlu mengembalikan semuanya padaAllah. “Syaratnya, kita harus ridho,”simpulnya. “Persis seperti yang dijelas-kan dalam ayat yaa ayyatuhannafsulmuthmainnah irji’ii ilaa rabbiki ra-dliatan mardliyyah (wahai jiwa yangtenang, kembalilah kepada jalan Tu-hanmu dengan rela dan Direlakan,”tambahnya.

Dengan landasan ridha inilah,maka kita akan menghadapi segalamacam perbedaan itu dengan biasasaja. Sebab dengan ridha, segala ke-ruwetan itu akan minggir seperti buihdi lautan yang terkena gulungan om-bak. “Masalahnya, kita sering salahmenganggap buih itu laiknya ombak,”ujarnya.

Mutiara-mutiara dibalik gulu-ngan ombak, lanjut Sufiolog ini, tidakakan pernah hilang. Jadi, tidak usahberpikir terlalu rumit. Tetap saja men-jaga hati senantiasa bersama Allah.“Dengan begitu, kita akan sadar bahwayang berlalu itu hanya buih, bukanombak. Dan semua itu akan berlalu de-ngan sendirinya,” tandasnya.

Laporan: Dedy Kurniawan,Muhammad Hisyam, Suprianto,

(Surabaya),Syaifudin Ma’arif (Malang).

Page 13: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

13MPA 335 / Agustus 2014

Keberanian Walikota Surabaya TriRismaharini untuk menutup lokalisasiDolly dan Jarak, tak sekedar kita beriacungan jempol. Lebih dari itu, kita jugaharus dapat meneladaninya. Sebabmenjelang penutupan tempat prostitusitersebut, suasananya benar-benar sangatmencekam.

Tak saja api protes dalam bentukspanduk dan suara-suara yang menentangdi berbagai media cetak, televisi dan me-dia sosial lainnya. Tapi juga teror dan an-caman, serta gerakan massa yang sangatmengkhawatirkan.

Melihat itu semua, semangat BuRisma – demikian paggilan karibnya –tak pernah dibuatnya surut. “Saya sudahpamit pada keluarga untuk menutup gangDolly hari ini. Kalau saya mati ikhlaskan-lah,” kata Risma yang lantas tersebar ke

sejumlah akun di media sosial.Alhasil, pada tanggal 18 Juni 2014

lokalisasi prostitusi Dolly dan Jarak diKelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawah-an, resmi ditutup. Deklarasi Penutupanyang dilaksanakan di Gedung IslamicCenter Surabaya itu, dihadiri sekitar3.000 undangan. Dan 107 orang perwa-kilan warga membacakan deklarasi ter-sebut.

Isi dari deklarasi itu, adalah inginmembebaskan wiilayah Putat Jaya darilokalisasi prostitusi, sehingga menjadiwilayah yang bersih, sehat, aman dantertib. Para warga ingin mengubah daerahtersebut menjadi wilayah yang bermar-tabat, dengan membangun usaha-usahaperekonomian yang sesuai dengan tun-

tunan agama dan peraturan yang berlaku.Oleh karenanya, mereka berharap

agar para aparat yang berwenang me-nindak tegas para pelaku tindak kejahatanperdagangan orang, pelaku perbuatanasusila dan penggunaan bangunan untukperbuatan maksiat sesuai dengan per-aturan dan perundang-undangan yangberlaku. Mereka berharap pula, agarwilayahnya menjadi daerah yang maju,aman dan tertib. Tentu saja, dengan bim-bingan dan perhatian dari aparat keaman-an, Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim danPemerintah Pusat.

Kita semua tentu merasa lega de-ngan penutupan lokalisasi prostitusiDolly dan Jarak. Namun kata Risma,pasca penutupan tak lantas semuanya jadiselesai. Pasalnya, karena masih banyakpihak yang akan tetap nekat menentang

penutupan tersebut. Mereka mengatakan,akan tetap beroperasi lagi seusai bulanRamadhan.

Menanggapi hal itu, Walikota Sura-baya Tri Rismaharini menuturkan, Pe-merintah Kota Surabaya akan menindaktegas bagi wisma-wisma yang tetap men-jajakan layanan prostitusi. “Kami akanmemberlakukan peraturan daerah. Wis-ma ataupun tempat hiburan malam diDolly dan Jarak yang melanggar peratur-an ini akan ditindak,” tegasnya. “Nantihukum akan jalan,” tandasnya.

Laiknya kita mendukung ketegasansikap semacam itu. Apalagi Tri Rismaha-rini dengan tegas menyatakan, bahwaSurabaya harus bebas dari lokalisasi pros-titusi. Semangat dan keberanian sema-

cam ini, juga disandang oleh Dr. H. Su-narto As, M.E.I. Da’i yang sejak kecilhidup di daerah lokalisasi prostitusi ini-pun sangat antusias menyambut kebijak-an Walikota tersebut. “Orang-orang yangtak setuju dengan penutupan Dolly, rata-rata mereka disponsori oleh LSM-LSMyang notabene hidup dari para mucikari,”ungkapnya.

Setiap bulan LSM tersebut memu-ngut mucikari wisma 125 ribu, karaoke150 ribu, PSK 25 ribu. Kalau diakumu-lasi tiap bulannya bisa mencapai 105 juta.LSM itu menjanjikan, bahwa kawasanDolly tidak akan pernah ditutup. “LSM-LSM inilah yang berbicara akan selalumemperjuangkan nasib PSK da mucikari.Lha kalau sampai ditutup, dari manapenghasilannya. Kan hidup mereka darikegiatan-kegiiatan prostitusi,” paparnya.

Sedangkan bagi ma-syarakat yang berdampakdari Dolly dan Jarak, tuturKetua Ikatan Da’i DaerahLokalisasi (IDEAL) JawaTimur ini, mereka setujupenutupan itu. Bahkanmereka yang mendeklara-sikan penutupan tersebut.“Sebab mereka juga inginwilayahnya terbebas dariberbagai bentuk kemak-siatan dan kericuhan,” tu-kasnya.

Prostitusi, lanjutnya,adalah sumber kejahatan,kemaksiatan dan ke-

mungkaran. Seorang preman habis njam-bret, membuang duitnya ke tempat itu.Peredaran narkoba, perjudian dan lain-lainnya, selalu bermuara ke tempat pros-titusi. “Sewaktu saya jadi RT, pernah di-bangunkan warga tengah malam karenaterjadi tawuran gara-gara rebutan PSK,”keluhnya mencontohkan. “Belum lagipembunuhan yang disebabkan tak mera-tanya uang hasil curian,” bebernya.

Itulah sebabnya, sambung pria kela-hiran Surabaya tahun 1962 ini, setiapwarga pasti setuju dengan penutupan lo-kalisasi tersebut. Bahkan para PSKnyasendiri juga setuju lantaran memangingin segera berhenti. Mereka juga me-ngeluh karena setiap bulan dipungutuang. Kalau ada para PSK yang tidak se-

Penutupan DollyMenuju Wilayah Bersih, Maju dan Bermartabat

Dr. H. Sunarto As, M.E.I.Tri Rismaharini

Page 14: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

14 MPA 335 / Agustus 2014

tuju penutupan tersebut, itu karena dipro-vokasi dan diintimidasi oleh kelompok-kelompok yang berkepentingan tadi. “Ka-lau ada PSK yang mengambil dana ban-tuan pemerintah, mereka diancam ma-cam-macam. Itu yang membuat merekajadi ketakutan,” paparnya. “Makanya, pa-ra PSK yang ambil duit sumbangan itudengan cara sembunyi-sembunyi,” tu-kasnya.

Para PSK, tutur penulis buku ‘KiaiProstitusi; Pendekatan Dakwah KH.Muhammad Syuaib di Lokalisasi KotaSurabaya’ ini, sebenarnya sangat hauspembinaan. Sebab mereka yang terjeru-mus ke sana, adalah kebanyakan perem-puan-perempuan desa yang dulunyaakrab dengan langgar dan mushalla. Ha-nya lantaran kepepet ekonomi, akhirnyadengan terpaksa bergelimang denganpekerjaan semacam itu. “Makanya begitukami datang memberikan sentuhan-sen-tuhan ruhani, respon mereka sangat luarbiasa. Mereka begitu gembira dan seka-ligus menangis terharu,” ujarnya.

Apalagi para da’i IDEALadalah da’i yang memang lahirdan besar di daerah lokalisasi.Dengan begitu mereka sangatpaham bagaimana mendekatidan berkomunikasi dengan paraPSK. “Setiap daerah lokalisasi diSurabaya, kami punya da’i disana. Kalau kita jumlah semuaada 60 orang,” jelasnya. “Parada’i ini sangat paham betul apayang menjadi keluhan mereka.Tahu persis karakteristik danpermasalahan yang sedang me-nimpa mereka,” terangnya me-nambahkan.

Garapan para da’i IDEALmemang berkisar pada aspek mental-spiritual. Melalui sentuhan-sentuhan ru-hani, memberikan kesadaran-kesadaran,dengan mengubah mindset mereka. Kinisudah banyak sekali para PSK danmucikari yang bertaubat. Bahkan banyaklokalisasi prostitusi yang sudah tutup.“Dari 48 daerah lokalisasi yang ada diJawa Timur, kini tinggal 22. Jadi, garapankita ya tinggal yang 22 itu,” tuturnya.

Di sisi lain, lanjut dosen FakultasDakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Su-nan Ampel ini, pihaknya tak hanya ber-dakwah bil-lisan saja melainkan juga bil-hal. Diantaranya dengan memberikan sti-muan pada mereka dengan memberikanbantuan-bantuan. Seperti yang diberikan-nya kepada 28 mantan mucikari dan PSKdi eks-lokalisasi Bangunsari. “Ada yang

digunakan untuk jual nasi, jual es, kuekering, minuman segar dan lain sebagai-nya,” ungkapnya. “Kata mereka, meskiuangnya tak sebanyak dulu tapi kini hi-dupnya lebih tenang dan nyaman,” tam-bahnya.

Nanti kalau suasana di Dolly sudahkondusif, sambung mantan PembantuDekan III Fak. Dakwah dua periode ini,pihaknya akan memulai kegiatan. Ren-cananya akan diawali dengan istighotsahdan sekaligus pembagian sembako bagimasyarakat yang terdampak. “Di situnanti kita dengarkan apa kemauan me-reka. Setelah kita godok, nanti kita beri-kan ke Pemkot, Pemprov dan yang lain-nya,” urainya.

Yang terpenting dari semua itu, ha-rapnya, agar para PSK dan mucikari maumenerima secara tulus uluran tangan pe-merintah. Sebab pemerintah sudah mem-perhatikan nasib mereka. Pemerintahingin mengentas dari kehidupan yang ber-masalah ke kehidupan yang bermartabat.

Apalagi dari sisi hukum, mucikari itutermasuk trafficking. “Nah, pemerintahmasih mau memberi uluran. Maka teri-malah uluran tersebut dengan baik, agarAllah memberi jalan kehidupan yang jauhlebih baik,” ucapnya penuh harap.

Begitupun dengan masyarakat yangberdampak. Percayalah, selama ada upa-ya pasti Allah akan memberikan rezki-Nya. “Kata orang Jawa, ono dino onoupo. Jangan bergantung pada kegiatanprostitusi. Yakinlah, bahwa Allah akanmemberi jalan rezki yang terbaik,” tan-dasnya. “Apalagi dengan tutupnya lokali-sasi, masyarakat akan punya harga diri.Kita tidak malu lagi kalau menyebut na-ma daerah kita. Nah, kehormatan sema-cam ini tidak bisa ditukar dengan materi,”tuturnya bersyukur.

Penutupan lokalisasi prostitusi, me-nurut Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag,bagaimanapun juga harus dilakukan. Se-bab prostitusi itu sangat membahayakan.Terutama bagi generasi muda. Prostitusiitu akan sangat mempengaruhi watak ge-nerasi kita. “Makanya, saya sangat men-dukung sekali penutupan lokalisasi pros-titusi Dolly,” tegasnya.

Namun demikian, lanjut KepalaKanwil Kemenag Prov. Jawa Timur ini,keberadaan para PSK juga harus disela-matkan. Sebab mereka adalah korban.Posisi mereka telah diperlakukan sebagaibinatang. “Lha masak manusia kok diju-al?” tukasnya heran. “Itu kekerasan seks-ual. Setiap hari mereka dipaksa harusmelayani sekian orang. Ini benar-benartermasuk eksploitasi perempuan yanglemah,” tandasnya.

Jika ada PSK yang menolak penu-tupan lokalisasi, kata pria kelahiran Tu-ban 30 Januari 1962 ini, karena merekabelum tahu posisi wanita yang sebenar-

nya. Semestinya mereka menger-ti, bahwa dirinya sedang di-angkat harkat dan martabat ke-wanitaannya. “Kalau merekamemahami hal tersebut, pastitidak akan menolak penutupanlokalisasi prostitusi,” ujarnya.“Sebab manusia memang harusdimanusiakan. Harus diangkatharkat dan martabatnya. Jadi,mereka seharusnya malah ber-terima kasih,” terangnya bernadaharap.

Menurut putra pasangan H.Nurfatikh dan Hj. Munafisah ini,Islam sangat keras melarang per-zinahan. Sebab itu merupakandosa besar. Oleh karenanya,

mendekat saja sudah dilarang. Jadi, apayang dilakukan pemerintah sudah benar.“Ubahlah dengan tangan kekuasaan. Danyang punya kekuasaan itu adalah Guber-nur dan Walikota. Pas sudah,” ucapnyabersemangat. “Sementara Kanwil Keme-nag tidak dalam posisi biyadih, tapibilisanih. Jadi, berupa pembinaan-pem-binaan agar mereka bisa menyadari,” te-rangnya menambahkan.

Alhasil, simpul suami Nurul Istiqo-mah ini, posisi Kanwil Kemenag meng-ambil posisi pembinaan dan bukan padapemberantasan. Dan selama ini hal itusudah dilakukan dengan memberikanpenyuluha-penyuluhan. “Kami memangtidak terlibat secara langsung. Tapi ber-sama MUI dan para ulama’ kami telahikut terlibat dalam berbagai program

Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag

Page 15: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

15MPA 335 / Agustus 2014

pembinaan,” ungkapnya. “Nanti kalausuasana Dolly sudah kondusif, kita barumemberikan pembinaan terhadap masya-rakat sekitar daerah tersebut. Kita pulih-kan mindset mereka menuju mindsetyang taubatan nasuha,” tambahnya.

Ayah tiga anak ini juga berharap, kedepan nanti di kawasan Dolly hendaknyadidirikan pusat-pusat bisnis. Sebab ma-syarakat di sana sangat memerlukan agarekonomi mereka bisa bergerak. Ditempat-tempat bisnis tersebut, nantinya juga ha-rus melibatkan masyarakat sekitar. Entahjadi karyawan, jadi satpam, atau yanglainnya.

Di sisi lain, harus didirikan pulatempat-tempat untuk membina merekamenuju surga. “Jadi, disamping mulutnyadisentuh. Hatinya juga disentuh. Artinya,disamping mereka punya pekerjaan untukmenopang hidupnya, hatinya juga dibukadengan ajaran agama,” ujarnya. “Untukmewujudkan hal itu, tentu saja pihak Ke-menag tidak bisa jalan sendirian. Ber-sama pemerintah daerah, kami akanmelakukan kegiatan dalam rangkamengangkat harkat dan martabatmereka,” tambahnya.

Dengan demikian, lanjut Man-tan Kabid Pendma ini, penutupanDolly benar-benar akan mengeluar-kan mereka dari jurang kenistaanmenuju martabat yang mulia. Dariketidakhormatan menjadi lebihterhormat. Dari dunia hitam menujualam yang terang benderang. “Inti-nya, mereka akan diselamatkan darijurang kenistaan menuju wanita ha-rapan surgawi,” tukasnya.

Jadi, sarannya, hormatilah ke-bijakan pemerintah yang menutuplokalisasi tersebut. Apalagi itu sudahmenjadi keputusan resmi yang sudah di-ketok. Di sisi lain, pemerintah juga sudahmemberikan kompensasi. “Ayolah sama-sama menghormati keputusan tersebut.Sebab inilah keputusan yang terbaik,”simpulnya.

Namun demikian, menurut Dr. Hj.Suhartini, M.Si, kita mesti memilahnyamenjadi dua bagian. Pertama, para PSKyang memang terjebak hingga terjerumuske lokalisasi. Mereka terkungkung olehmafia dan terjerat rentenir. Dengan penu-tupan lokalisasi, berarti mereka bisa terle-pas dari jebakan dan jeratan tersebut.

Untuk para PSK yang seperti ini, taksulit bagi pemerintah untuk memberi pe-kerjaan. Mindset mereka bisa diubah me-lalui training-training atau pembinaan-pembinaan. Setelah itu diberikan moti-

vasi untuk dapat bekerja di jalan yang be-nar. “Dengan menggandeng perusahaan-perusahaan, saya kira pemerintah takkesulitan soal itu. Nah, dengan begitumereka akan menjalani kehidupan secaranormal, terhormat, dan kerja halal danbisa diterima di mana saja,” harapnya.

Sedangkan yang kedua, lanjut So-siolog UIN Sunan Ampel Surabaya ini,adalah para PSK yang memang meng-anggap Dolly sebagai lahan pekerjaan.Ketika Dolly ditutup, mereka akan men-cari pekerjaan ditempat lain. “Padahaltempat seperti Dolly di kota atau pulaulain kan banyak,” kilahnya. “Nah, untukPSK yang seperti ini pemerintah pastikesulitan mencarikan pekerjaan buatmereka,” ujarnya.

Berbeda dengan mereka yang kare-na keterpaksaan, jebakan dan jeratan se-hingga terdampar di Dolly. Para PSKsemacam ini akan dengan mudah menda-patkan dan menerima pekerjaan asal se-suai dengan minat dan keahliannya. Tapi

bagi para PSK yang menganggap Dollysebagai lahan pekerjaan, maka tak adapekerjaan lain yang cocok buat mereka.Sebab mereka sudah “ahli” dalam bisnisesek-esek tersebut. “Selama mindsetnyabelum berubah, maka pemerintah nggakakan bisa memberikan pekerjaan untukmereka,” katanya serius.

Sulitnya memberikan pekerjaankepada mereka itu, sambung penulisbuku ‘Statistik Sosial; Studi EvaluasiEfek Dakwah’ ini, dikarenakan merekaterbiasa dengan “pekerjaan” yang gam-pang dan menghasilkan duit banyak. Saatmereka diberi pekerjaan yang layak da-lam ukuran umum, bagi mereka itu malahdianggap sebagai pekerjaan yang taklayak.

Alumnus S2 dan S3 UNAIR Sura-

baya inipun lantas mencontohkan. Ketikaditawari sebagai pegawai pabrik misal-nya, tentu mereka akan bertanya berapabesar gaji dari seorang buruh pabrik?“Mereka pasti menolak upah yang ren-dah. Mereka akan berkilah bahwa upahburuh pabrik tak cukup buat pola hidup-nya,” paparanya menjelaskan.

Begitupun ketika ditawari pekerjaanyang berhubungan dengan kerajinan.Mereka tentu tetap akan menolak.Alasannya, karena itu pekerjaan hobi danmereka tak memiliki hobi seperti itu.Kalaupun diajari akan membutuhkanwaktu yang lama. Sementara merekamembutuhkan uang dengan segera. “Inti-nya, bahwa tak gampang mencarikan pe-kerjaan lain bagi para PSK yang telahmenganggap itu sebagai lahan kerjanya,”simpulnya.

Untuk itulah, perempuan yang jugamenulis buku ‘Dakwah dalam MensikapiPerubahan Sosial’ dan ‘Dakwah denganPendekatan Pekerjaan Sosial’ ini meng-

usulkan, agar buat mereka diberla-kukan seperti para tahanan dalampenjara. “Jadi, mereka ditempatkandi satu asrama atau dipesantrenkan.Lantas ditraining, dididik, dilatih,sesuai dengan bidang masing-ma-sing oleh Dinas Sosial.,” urainya.

Di tempat itulah, mereka didi-dik dengan sebuah keahlian yangmempunyai prospek penghasilanyang tinggi. Langkah ini perlu di-ambil lantaran mereka pasti tidakmau jika diberi keterampilan seder-hana yang menghasilkan upah ren-dah. “Apalagi mereka sudah berniatdan terlanjur menganggap, bahwaitulah pekerjaannya. Dan pekerjaanitu sudah jadi takdir hidupnya,”

ucapnya bernada keluh.Yang jelas, tutur Dekan Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN SAini, kalau masalah tersebut tidak dapatdiantisipasi dengan segera, tentu sebagairesikonya mereka akan bekerja secarailegal menyebar kemana-mana. “Namunresiko itu jauh lebih kecil ketimbangmembiarkan lokalisasi tetap beroperasi.Kalau tak resmi kan sulit orang mencari-nya. Ibarat orang ingin menyalurkansesuatu, tapi dia nggak punya alamat-nya,” ulasnya. “Nah, itulah logikanya lo-kalisasi Dolly ditutup,” tukasnya me-nandaskan.

Laporan:Choirul Mustofa,

Dedy Kurniawan, Suprianto(Surabaya).

Dr. Hj. Suhartini, M.Si

Page 16: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

16 MPA 335 / Agustus 2014

Heboh tentang pro dan kontra pe-nutupan Dolly melanda kota Surabaya.Ada beberapa anggota DPRD KotaSurabaya yang tidak setuju denganpenutupan lokalisasi Dolly, meskipunKetua dan Wakil Ketua DPRD sepakatuntuk segera menutup lokalisasi Dollysesuai rencana. Bahkan Wakil Waliko-ta awalnya juga kurang setuju terhadappenutupan lokalisasi Dolly denganalasan warga Dolly masih belum siap.Sedangkan warga Dolly hampir selu-ruhnya menolak rencana ini, terutama

mucikari dan WTS nya dengan meng-gelar demo penolakan beberapa kali.

Dolly dari Waktu ke WaktuDolly adalah nama dari salah satu

lokalisasi di kota Surabaya. Tempat initerkenal sebagai lokalisasi prostitusiterbesar di Asia Tenggara, mengalah-kan Patpong di Bangkok dan Gaylangdi Singapura. Lokalisasi Dolly sudahberoperasi sejak zaman kolonial Be-landa. Awalnya hanya menyediakanperempuan untuk memenuhi kebutuh-

an hajat seks tentara kolonial.Kawasan pelacuran ini didirikan

oleh perempuan keturunan Belandayang bernama Dolly van der Mart,yang kemudian terbuka untuk umum.Lantaran dianggap sebagai perintis da-lam kegiatan ini, Dolly kemudiandiabadikan sebagai nama kawasanpelacuran yang terletak di daerahDukuh Kupang Timur Surabaya terse-but.

Menurut KPA, terdapat 9.125pelacur yang terdata di Surabaya

Lokalisasi Prostitusi Terbesar di Asia TenggaraAkhirnya Ditutup

Oleh H. A. Rachman Aziz *)

TIRAI

Page 17: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

17MPA 335 / Agustus 2014

dengan jumlah pelanggan 133.776 o-rang hidung belang. Berdasarkan dataDinas Sosial Pemkot Surabaya, jumlahwisma di Dolly sebanyak 400 wisma.Penghuninya rata-rata berumur antara18 hingga 30 tahun, dan paling tua ber-usia 40 tahun. Tapi akhir-akhir ini adayang berumur kurang dari 18 tahundan ada yang berumur sampai 60tahun.

Perkembangan pelacuran sangatmeresahkan masyarakat karena pela-curan sangat dilarang oleh semua aga-ma dan termasuk perbuatan tercela,merusak moral, sumber penyakit, be-rentangan dengan falsafah bangsa In-donesia Pancasila dan UUD 1945.

Berbagai kejahatan yang terjadidi tengah masyarakat seperti perjudian,perampokan, penipuan, penggunaannarkoba, memiliki hubungan yang sa-ngat erat dengan adanya kebebasanprostitusi.

Data di Dinas Kesehatan PemkotSurabaya menyebutkan, jumlah WTSyang terkena HIV/AIDS terus mening-kat setiap tahun. Pada tahun 2006 seki-tar 60 orang, tahun 2007 menjadi 160orang, tahun 2008 bertambah menjadi232 orang dan akhir tahun 2009 me-ningkat menjadi 278 orang. Pada akhirtahun 2013 sudah lebih dari 300 orang.Sedangkan khusus di Dolly-Jarak se-tidaknya terdapat 218 kasus penderitaHIV/AIDS sebelum ditutup.

Berdasarkan data Puskesmas Pu-tat Jaya Kecamatan Sawahan, WTS diDolly sekitar 76 persen diantaranyamenderita penyakit seks menular, se-perti gonoze, sifilis, herpes, hinggaHIV/AIDS.

Dolly ibarat lembah maut. SebabWTS disitu dapat menularkan virusmaut kepada para hidung belang yangsetiap saat mendatangi. Bila parahidung belang ini terjangkit virus HIV/AIDS, maka dia akan menjadi sumberpenularan baru dalam keluarganya.

Penutupan LokalisasiDalam menghadapi praktek pros-

tisusi yang semakin marak dan ber-kembang itu, sesungguhnya MUI Prov.Jatim sejak sekitar 10 tahun yang lalutelah menyerukan kepada pemerintahuntuk melakukan penutupan lokalisasiyang sangat banyak dampak negatifnyabagi pembangunan bangsa yang ber-moral/berakhlak mulia.

Rapat Kerja MUI Jatim 24 De-

sember 2009 menghasilkan rekomen-dasi kepada pemerintah tentang penu-tupan lokalisasi tersebut. Hal itu men-dapat respon positif dari Gubernur Ja-wa Timur Dr. H. Soekarwo, denganmengeluarkan Surat Edaran No.460/16474/031/2010 tertanggal 30 Nofem-ber 2010 perihal Pencegahan dan Pe-nanggulangan Prostitusi serta WomenTrafficking yang ditujukan kepadaseluruh Bupati dan Walikota di JawaTimur.

Hal itu kemudian ditindaklanjutidengan Surat Edaran No.460/15612/031/2011 tertanggal 20 Oktober 2011perihal Penanggulangan Prostitusi diJawa Timur, yang ditargetkan padaakhir 2014 seluruh lokalisasi di JawaTimur harus sudah ditutup sebagai

syarat Jawa Timur Makmur dan Ber-akhlak Mulia.

Pada tanggal 20 Oktober 2010Gubernur Jawa Timur pernah menya-takan: “Saya tidak mau diam saja de-ngan membiarkan lokalisasi Dolly. Inilebih sebagai bentuk tanggung jawabsaya sebagai pemimpin. Dan saya takmau hal itu menjadi beban di akhiratnanti.”

Pada tahun 2014 Gubernur me-ngeluarkan Surat Edaran lagi No.460/7705/031/2014 tertanggal 28 April2014 Perihal Penanganan dan PascaPenutupan lokalisasi WTS di Jawatimur. Walikota Surabaya Tri Rismaha-rini menyambut dengan baik penutup-an rumah-rumah pelacuran di Jawa Ti-mur yang harus tuntas pada tahun2014.

Sesuai surat edaran GubernurJawa Timur, Tri Rismaharini kemudi-an menetapkan lokalisasi di Surabayapaling akhir ditutup adalah Dolly padatanggal 19 Juni 2014, sepuluh hari se-belum Ramadhan 1435 H, yang kemu-dian dimajukan menjadi hari Rabutanggal 18 Juni 2014.

Menyambut akan dideklarasikan-nya penutupan lokalisasi Dolly tersebut– yang rencananya dilaksanakan Rabumalam, maka salah satu organisasi oto-nom dari Majelis Ulama Indonesia Ja-wa Timur yakni Gerakan Umat IslamBersatu (GUIB) Jawa Timur yang me-rupakan gabungan dari 61 Ormas Is-lam, Organisasi Pelajar/Mahasiswadan elemen-elemen lainnya pada sianghari, Rabu tanggal 18 Juni pukul 13.00mengadakan Tabligh Akbar di depanGedung Grahadi Jl. Gubernur Suryoyang diikuti sekitar 2000 peserta.

Tabligh Akbar ini bukanlah untukmenunjukkan bermusuhan atau memu-suhi dan membenci warga Dolly. Ta-bligh Akbar ini untuk menunjukan du-kungan Gerakan Umat Islam Bersatu(GUIB) Jawa Timur terhadap langkahberani Walikota Surabaya Ibu Tri Ris-maharini untuk menutup lokalisasiDolly yang merupakan tempat pros-tisusi terbesar di Asia Tenggara itu. De-ngan maksud memanusiakan manusiakembali, menjadikan manusia berimanyang bermartabat, agar memperolehkehidupan layak yang lebih baik.

Sesuai dengan janjinya, makapada hari Rabu tanggal 18 Juni 2014pukul 19.00 WIB Walikota Surabayamengadakan upacara Deklarasi WargaKelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sa-wahan, Untuk Alih Fungsi Wisma danAlih Profesi Bagi Wanita Harapan, se-kaligus pemberian bantuan secara sim-bolis dari Menteri Sosial RI dan Guber-nur Jawa Timur, yang bertempat diGedung Islamic Center Surabaya.

Alahamdulillah, ternyata akhir-nya lokalisasi pelacuran Dolly ini ber-hasil ditutup. Dengan ditutupnya Dollydiharapkan dapat terwujud Surabayapada khususnya dan Jawa Timur padaumumnya sebagai wilayah yang bersihdari prostitusi, korupsi dan berbagaimacam kemaksiatan, serta kriminalitasyang lain, menuju masyarakat yangbermartabat, makmur dan berakhlakmulia. Semoga!

*) Ketua MUI Jawa Timur BidangInformasi dan Komunikasi.

Page 18: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

18 MPA 335 / Agustus 2014

Yang melatarbelakangi idetersebut, lanjut Kepala MTsNTarik ini, adalah keresahan zamanatas terjadinya pergaulan bebaspara remaja. Sebab perkembanganteknologi komunikasi dan infor-masi begitu pesat dan cepat, se-hingga anak bisa mengasesnyakapan saja dan di mana saja.“Terus terang, kami sangat mirismenyaksikan itu semua. Makanya,kami melarang keras siswa-siswidi sini membawa HP,” tegasnya.

“Bagi yang berani membawanya, itutermasuk pelanggaran berat,” tam-bahnya menandaskan.

Alhasil, sambung mantan WakaMTs. Negeri Krian ini, alasan mo-ralitas itulah yang menjadi dasarutama untuk memisahkan ruangkelas mereka. Bagai gayung ber-sambut, mayoritas guru mendukunggagasan tersebut. Bahkan pihakwalimuridpun sangat mendukungpula. “Ya memang ada satu-dua anakyang dengan iseng mengatakan,bahwa tak enak dipisah. Tapi itu sayaanggap ungkapan yang tidak serius,”katanya sambil tertawa lirih.

Yang jelas, kilah pria kelahiranSidoarjo 12 Agustus 1966 ini, pemi-sahan tersebut adalah untukmengantisipasi terjadinya anakberpacaran dalam usia yang masih

sangat dini. Dan terbukti, denganpemisahan ruang belajar tersebutminat belajar dan konsentrasi kepelajaran jauh lebih serius.“Ya..barangkali karena nggakbanyak gangguan dari lawan jenis,

sehingga belajar mereka lebih enjoy,”ungkapnya bangga.

Suami Hj. Majro’ah, S.Pd yangdikaruniai dua anak ini menyadari,bahwa hal itu tak tertera padaundang-undang pendidikan. Hanyasaja, dirinya ingin mencari formulaagar suasana belajar-mengajar lebihkondusif. “Kita bisa lihat di pesan-tren, pergaualan mereka pasti lebihterjaga. Kenapa nggak kita adopsisaja untuk sekolah,” ujarnya dengannada tanya. “Apalagi di usia-usiaseperti ini kan rawan sekali. Sebabmereka sudah akil-baligh, sehinggamengerti akan lawan jenis mereka,”ungkapnya.

Dengan terpisahnya ruangbelajar mereka, lanjut alumnusUnesa Surabaya ini, terbukti ketikaistirahat mereka mengelompok antar

sesama jenis. Para siswa merasamalu kalau berbaur dengan temanperempuan dan begitupun seba-liknya. “Ketika pada pertemuanOSIS, mereka memang bertemu.Tapi tak sebebas yang ada di sekolah

lain. Jikapun terpaksa duduk ber-sanding, mereka pasti mengambiljarak yang agak renggang,” pa-parnya.

Tak takut dicap sebagaimadrasah yang kolot? “Ah, nggak.Buktinya tidak ada yang memper-gunjing atau kasak-kusuk di bela-

kang,” jawabnya enteng. “Apalagiorangtua siswa dan masyarakatsekitar sangat mendukung dite-rapkannnya kebijakan tersebut. Jadi,kalau toh ada ucapan miring, paling-paling tak lama juga akan berlaludengan sendirinya,” ucapnya sambilmengulum senyum.

Lulusan S2 Universitas Mu-hammadiyah Sidoarjo ini menge-mukakan, bahwa kebijakan tersebutjuga untuk mempercepat prosespendidikan karakter di sekolah.“Inilah salah satu cara kami untukmelakukan pendidikan karaktertersebut,” simpulnya. “Saya yakin,pemisahan ruang belajar siswa dansiswi, bisa menjadi kelebihanmadrasah dan akan jadi daya tariktersendiri bagi orangtua,”tambahnya. Il

Pendidikan Karakterdi Ruang Belajar Terpisah

Bingung mengatasipergaulan siswa dan siswi di

sekolah? Tiru saja MTs NegeriTarik, Krian, Sidoarjo. Sebab

di madrasah ini diterapkanpemisahan antara murid

perempuan dan murid laki-laki. Untuk murid laki-laki

diletakkan di gedung sebelahutara, sedangkan bagi muridperempuan berada di gedung

selatan. “Untuk tempat wudlujuga berbeda letaknya.

Bahkan kantin siswa dan siswijuga kami pisahkan,” tutur

Drs. H. Abdul Adjis, M.Pd.I.

Drs. H. Abdul Adjis, M.Pd.I.

Page 19: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

19MPA 335 / Agustus 2014

Kembali ke FitrahKetika Al Aziz seorang Raja di Me-sir saat itu, hendak membebaskan (Nabi)Yusuf dari penjara, tidak seta merta Yusufmenerimanya. Dia menginginkan klari-fikasi dirinya, mengapa dulu dia dipen-jara. Padahal dia merasa sama sekali ti-dak bersalah apalagi berkhianat kepada-nya. Maka melalui utusan Raja, Yusufberkata :”Kembalilah kepada tuanmudan tanyakanlah kepadanya bagaimanahalnya (dengan kasus) para perempuanyang telah melukai tangannya”. Hasil in-vestigasi Al Aziz terhadap isterinya danpara perempuan itu, telah menemukanbukti kuat bahwa ternyata Yusuf samasekali tidak bersalah, dia orang baik, pe-ngakuannya benar, dan tidak pernah ber-khianat kepada tuannya. Atas pengakuanpara perempuan itu, Yusuf berkata: ”Danaku tidak membebaskan diriku (dari ke-salahan), karena sesungguhnya nafsu ituselalu menyuruh kepada kejahatan, ke-cuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tu-hanku (. . . innaan- nafsala ammaaratunbissuu-iillamaarahimarabbii . . .)”.Untuk merehabilitasi, dan menebus kesa-lahan serta sekaligus penghargaan kepa-da Yusuf, Raja Al Aziz kemudian men-jadikannya sebagai pejabat penting yangdalam perjalanannya kemudian Yusuftelah ikut serta menentukan kemakmurandan kesejahteraan Mesir (QS.12:50-56).

Ketika pada hari qiyamat kelak di-perlihatkan nerakajahannam (dengan se-gala siksa kepedihannya sebagai wujudkeadilan Tuhan) kepada calon penghunineraka, maka mereka mulai menyadarikesalahannya dan sangat menyesali per-buatannya. Karena telah menentang pe-rintah Allah Swt, menolak Utusan-Nya,tidak memuliakan anak yatim, tidak me-nyantuni fakir miskin, mencampur aduk-kan barang yang halal dan haram, terlaluterpesona dengan gebyar gemerlap dunia-wi. Lantas mereka mengatakan: Alang-kah baiknya sekiranya aku dahulu (se-masa hidup di dunia) banyak melakukanamalan shaleh untuk hidupku (diakhiratsekarang ini)— yaquluu yaa laitaniiqa-dam tulihayaatii—”(QS.89:15-26).Terhadap mereka Allah Swt menyatakan:”Aku bersumpah dengan hari qiyamat;dan aku bersumpah dengan jiwa yangamat menyesali (dirinya sendiri); (laa-uqsimu bi yaumi al qiyaamah ; walaau-qsimu bin nafsi al-lawwaamah)”(QS.75:1-2). Maksudnya, bila ia pernahberbuat kebaikan ia juga menyesal kena-pa ia tidak berbuat lebih banyak lagi (saatdi dunia), apalagi kalau ia berbuat keja-hatan (akan lebih sangat menyesal karenakesempatan bertaubat untuk memperbai-ki diri sudah lewat).

Ketika mereka, orang-orang yangberiman jugaberamalshaleh ( antara laindengan memenuhi janjinya dan tidak me-rusak perjanjian yang sudah disepakati/amanah, mendirikan shalat, menafkah-kan sebagian rezeki yang diterimanya,membalas kejahatan dengan kebaikan,dan hanya mengharap ridha Allah sema-ta, serta selalu mengingat Allah Swt ka-pan dan dimanapun berada/dzikrullaah);maka Allah Swt akan menurunkan kepa-danya ketentraman hati dalam berimanserta tempat kembali yang baik/ ‘uqbaaad-daar/husnu ma-aab.”Yaitu orang-or-ang yang beriman dan hati mereka men-jadi tenteram dengan mengingat Allah.Ingatlah hanya dengan mengingat Al-lah–lah hati menjadi tenteram/tenang(alaa bi dzikrillaah itathmainnual-quluub” – QS.13:20-22,28-29). Kepadagolongan inilah Allah Swt berkenanmemberikan penghargaan dengan pang-gilan kehormatan khusus untuk kembalikeharibaan dan sorga-Nya karena keri-dhaan-Nya, “Wahai jiwa yang tenang;kembalilah kepada Tuhanmu dengan hatiyang puas lagi diridhai-Nya; maka ma-suklah kedalamjama’ah hamba-hamba-Ku; dan masuklah kedalam sorga-Ku,(Yaaayyatuhaa an-nafsu al-muthma-innah; irji’ii ilaa Rabbikiraadhiyatanmardhiyyah; fadkhuliifii ‘ibaadii; wad-khulii jannatii/QS.89:27-30).

Ketiga peristiwa diatas, menurun-kan 3 model nafsu, yaitu nafsu al-amma-arah, nafsu al-lawwaamah, dan nafsu al-muthmainnah. Dalam hazanah tasawuf,yang dimaksudkan dengan nafsu al-ammarah adalah kekuatan pendorongnaluri, sejalan dengan nafsu yang cende-rung dengan keburukan. Nafsu dalam ka-tagori ini belum mampu membedakanyang baik dan buruk, yang manfaat danmafsadat (kerusakan), semua yang ber-tentangan dengan keinginannya dianggapmusuh, sebaliknya setiap yang sejalan de-ngan kemauannya adalah karibnya. Da-lam tindakan nyata dapat terlihat dalamsikap yang selalu berkhianat, enggan me-nerima nasihat dan saran, dan sebaliknyagembira menerima bisikan iblis dan setanyang menunjukkan jalan yang buruk danterkutuk. Terhadap nafsu ini, Allah Swtmemperingatkan agar tidak diikuti, sebabia akan menyesatkan, dan setiap yang se-sat akan mendapat azab yang berat (QS.38 : 26). Nafsu al-lawwaamah, yaitu naf-su yang telah mempunyai rasa insaf danmenyesal sesudah melakukan pelanggar-an. Namun ia belum mampu mengekangnafsu yang membawanya kepada per-

buatan buruk itu. Oleh karena itu, ia ma-sih selalu dekat kepada perbuatan yangmafsadat (QS.75:1-2 dan 14-15). Padatingkat ini, seseorang jika selesai melaku-kan perbuatan buruk menjadi insaf danmenyesal. Dan seterusnya mengharapagar kejahatannya tidak terulang lagi dansemoga memperoleh ampunan. Nafsu iniakan menghadapi perhitungan kelak dihari qiyamat. Sedangkan yang terakhir,nafsu al-muthmainnah adalah nafsuyang telah mendapat tuntunan dan peme-liharaan yang baik. Dapat mendatangkanketentraman jiwa, melahirkan sikap danperbuatan baik, mampu membentengidiri dari serangan kekejian dan kejahatan,dan mampu memukul mundur segalakendala dan godaan yang menggangguketentraman jiwa, terutama dengan zikirkepada Allah Swt. Ia berfungsi mendo-rong berbuat kebajikan dan mencegahdari perbuatan jahat (QS.13:28-29). Naf-su ini telah mapan dan tidak terganggulagi oleh gairah, sehingga dapat secarakhusyuk memenuhi keyakinannya(Ensik. Islam, 94, h. 343-344).

Dalam momentum Ramadhan, kitadilatih untuk meredam dan mengendali-kan nafsu al-ammaarah dan nafsu al-lawwaamah. Sebaliknya memupuk danmengembangkan nafsu al-muthmainnah.Kemampuan seseorang untuk memenejketiga nafsu itulah yang akan mengantar-kannya ke derajat meningkatnya kadarkualitas keimanan dan ketaqwaannya(la’allakum tattaquun), yang menjadi tu-juan utama puasa Ramadhan. Indikasi in-tegritas kepribadian orang-orang yang ter-masuk golongan ini a.l. adalah : “orang-orang yang selalu menafkahkan hartanyabaik di waktu lapang maupun disaatsempit, danyang mampu menahan ama-rahnya, dan yang memafkan (kesalahan)orang lain. Dan Allah lebih menyukai or-ang-orang yang berbuat kebajikan/muhsinin” (QS. 3:133-134) ; yaitu “orangyang mampu membalas kejahatan dengankebaikan” (QS.41:34). Dan orang-orangsemacam inilah, yang telah menemukanfithrahnya/kembali ke fithrahnya (idulfithri), yang bersifat hanif (yaitu lurus danjujur yang selalu cenderung kepada nilai-nilai kebenaran dari Allah Swt). Bagimereka yang merasa berhasil puasanya,maka perilaku-perilakuitulah yang harusdibuktikan dalam amalan kesehariannya11 bulan kedepan. Semoga Allah Swt me-masukkan kita dan keluarga kita kedalamgolongan ini, dan mempertemukan kem-bali dengan Ramadhan tahun depan,Allaahumma Amiin .Taqabbalallaahuminnaa wa minkum taqbbal yaa Kariim.Minal ‘aidzinwalfaaiziin. Ahar

Page 20: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

20 MPA 335 / Agustus 2014

Memasuki bulan Ramadhan sua-sana puasa yang damai mulai terasa.Namun hal itu tidak mengurangi pro-fesionalisme bekerja para karyawandan pejabat di lingkungan Kanwil Ke-menterian Agama Provinsi JawaTimur.

Demikian pula halnya dengansuasana pelantikan pejabat eselon IIIoleh Kepala Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Provinsi Jawa Timuryang berlangsung pada tanggal 1 Juli2014. Ada tiga pejabat eselon III yangdilantik di aula al-Ikhlas Kantor Wila-yah Kementerian Agama Provinsi JawaTimur tersebut. Diantaranya adalahNuril Huda, M.HI yang menjabat se-bagai Kepala Kankemang KabupatenLumajang dari jabatan semula sebagaiKepala Subbagain TU Kab. Mojokerto.

Selain itu adalah Drs. Slamet,M.HI. yang semula menjabat sebagaiKepala Subbagian TU kabupaten Ba-nyuwangi, kini menjadi Kepala Kan-kemenag Kabupaten Bondowoso. Se-dangkan Drs. Moh. As’adul Anam,M.Ag menjabat Kepala KankemangKabupaten Malang, yang sebelumnya

PELANTIKAN PEJABAT ESELON III

sebagai Kepala Subbagian TU kabu-paten Malang.

Acara pelantikan dihadiri olehseluruh Kepala Kementerian Agamakab/Kota se Jawa Timur beserta istridan para pejabat Kanwil Kementerian

Agama Prov. Jawa Timur. Dalam sam-butannya, Kepala Kantor WilayahKementerian Agama Prov. Jawa Timur.Drs. H. Mahfud Shodar, M.Ag, me-ngatakan bahwa jabatan adalah ama-nah Allah. Maka segala sesuatunyaakan dimintai pertanguungjawaban-nya, baik di dunia dan di akhirat.

Dan pada dasarnya, apa yang te-lah menjadi ketetapan Allah, tidak adayang bisa menghalangi. Beliau me-ngutib al-Qur’an surat Ali Imron ayat26, yang artinya: Katakanlah (Muham-mad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasa-an. Engkau berikan kekuasaan kepadasiapapun yang Engkau kehendaki, danEngkau cabut kekuasaan dari siapapunyang Engkau kehendaki. Engkau mu-liakan siapapun yang Engkau kehen-daki dan Engkau hinakan siapapunyang Engkau kehendaki. Di tanganEngkaulah segala kebajikan. SungguhEngkau Maha Kuasa atas Segala Se-suatu.”

Beliau juga berharap, agar dalammenjalankan tugas hendaklah keber-samaan selalu diutamakan. Kebersa-maan dilakukan baik secara vertikal,maupun secara horizontal. Kepada pe-jabat yang baru, diucapkan selamatmenjalankan tugas. Dan kepada pe-jabat lainnya, hendaklah terus bekerjasesuai dengan apa yang telah menjaditugas dan fungsi masing-masing.

Anni

Kakanwil mengambil sumpah pejabat yang dilantk

Tiga pejabat eselon III, diambil sumpah oleh Kakanwil Kemenag Jatim

Page 21: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

21MPA 335 / Agustus 2014

Pembinaan Karir,Profesidan Mental (Bin-karsital), adalah merupa-kan agenda rutin tahun-an pegawai di lingkung-an Kanwil Kemenag Prov.Jawa Timur. Demikianpula pada saat Ramadhantahun ini, acara tersebutdiadakan pada tanggal 2Juli 2014. Sebagai pembu-ka, Kepala Kanwil Kemen-terian Agama Prov. JawaTimur, Drs. MahfudhShodar, M.Ag, memberi-kan materi Binkarsital de-ngan judul ‘Etos; EntosKerja dan Puasa’.

Etos berarti profesi-onal. Dan entos juga ber-arti keamanan. Sehinggaetos dapat diartikan se-bagai tuntutan kerja se-orang pegawai yang ha-rus profesional. Misalnya dengan me-nyusun SKP yang harus sesuai dengankinerja. “Hal itu sebagai salah satu per-siapan remunerasi,” tuturnya.

Selain itu ada beberapa hal yangjuga harus diperhatikan, diantaranya:

1. Menambah Kompetensi. Me-ngingat kegiatan sudah berkurang, ma-ka hendaklah waktu yang ada diguna-kan untuk membaca aturan-aturan/re-gulasi yang ada.

2. Meningkatkan ke-disiplinan. Terutama dalamhal disiplin waktu, sertamenahan diri mulai fajarhingga maghrib.

3. Ketelitian denganperencanaan dan pelak-sanaannya. Hasil audit ki-nerja pegawai oleh Irjendiperoleh nilai untuk bebe-rapa daerah sebesar 60-70persen, maka diharapkanKanwil harus lebih tinggidari itu.

4. Penuh kesabarandan tidak su’udzon.

5. Keikhlasan. De-ngan berpikir sederhana,maka keikhlasan akan mun-cul. Seluruh gerak kita

dikendalikan oleh Allah, jadi tidak usahdikondisikan/meminta.

Sedangkan pada tanggal 16 Juli2014, Binkarsital diisi oleh Hj. IzzahAfcarina Mutmainnah, yang meng-usung tema ‘Puasa yang Berkualitas’.Dalam tausiahnya beliau menyampai-kan, bahwa dalam puasa dikenal adatingkatan; yaitu puasa amah atau pua-sa yang hanya menahan lapar dan da-

haga tetapi belum biasmenahan lisan, peng-lihatan dan pendenga-rannya.

Kedua, yaitu yangdisebut dengan puasakhoshshoh (khusus);yakni puasa selain yangdisebutkan di atas. Se-seorang yang mampumenahan lisan, pengli-hatan dan pendengaran-nya dari kemaksiatan.Yang ketiga, adalah pua-sa khoshshotul khosh-shoh (yang lebih khu-sus), yaitu puasa yangmampu memfokuskan dirihingga hatinyapun ber-puasa. Jadi dapat meng-hindari, tidak memikirkan,menghayal atau mem-banggakan duniawi.

Puncak dari Binkar-sital, adalah ceramah KH. Imam Hambalipada tanggal 23 Juli 2014 di masjid al-Ikhlas Kanwil Kementerian Agama Prov.Jawa Timur. Beliau mengajak kita untukmenuju Insan Kamil. Ini berasal darikata insane dan kamil, yang secara har-fiah berarti manusia yang sempurna.

Jadi yang dimaksud insane kamil,adalah orang yang sempurna akalnyadalam artian memfungsikan akalnya se-

cara optimal. Disampingitu juga mau memfungsi-kan intuisinya secara op-timal pula, sehinggamampu menciptakan bu-daya, serta menghiasidirinya dengan sifat-sifatmulia dan berakhlakulkarimah.

Di waktu yang samaUPZ (Unit PengumpulZakat) Kanwil Kemen-terian Agama ProvinsiJawa Timur mendistri-busikan ZIS melalui pro-gram pendidikan, berupasantunan kepada anakyatim dan bea siswa bagisiswa fakir/miskin seka-ligus buka bersama.

Anni

BINKARSITBINKARSITBINKARSITBINKARSITBINKARSITAL (PEMBINAL (PEMBINAL (PEMBINAL (PEMBINAL (PEMBINAAN KARIR,AAN KARIR,AAN KARIR,AAN KARIR,AAN KARIR, PR PR PR PR PROFESI DOFESI DOFESI DOFESI DOFESI DAN MENTAN MENTAN MENTAN MENTAN MENTAL)AL)AL)AL)AL)DI LINGKUNGAN KANWIL KEMENTERIAN AGAMADI LINGKUNGAN KANWIL KEMENTERIAN AGAMADI LINGKUNGAN KANWIL KEMENTERIAN AGAMADI LINGKUNGAN KANWIL KEMENTERIAN AGAMADI LINGKUNGAN KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

PRPRPRPRPROOOOOVINSI JVINSI JVINSI JVINSI JVINSI JAAAAAWWWWWA A A A A TIMURTIMURTIMURTIMURTIMUR

Hj. Izzah Afcarina Mutmainnah saat memberikan binaannya

Karyaan/karyawati mendengarkan dengan serius

Page 22: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

22 MPA 335 / Agustus 2014

Sudahkah Bertaubat

atas keterlanjurannya. Yakni apabila ia berbakti kepada Tuhannya dan menghindari dosanya. (Tafsir Al-Maragi JUZ 25, 26, dan 27 hal 101-102).

Al-‘Allamah almarhum Asysyaikh Muhammad Jamaluddin Alqasimi Addimasqi dalam bukunya Mau’izhatul Mukmini menggolongkan taubat manusia atas empat golongan, yaitu:

Pertama: Seseorang bertubat dan terus menetapi sebagaimana isi taubatnya hingga penghabisan usianya. Dengan demikian dapatlah ia menyusuli segala yang sudah diteledorkan dimasa yang lalu. Kepada hatinya sendiri ia sudah berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dosanya itu.

Inilah yang disebut istiqamah atau mempunyai kemantapan dalam taubatnya. Orang yang melakukan inilah yang berhak dinamakan ‘orang yang maju dengan kebaikan-kebaikan’ serta yang mengganti keburukan dengan kebagusan.

Taubat orang semacam ini yang dinamakan “Taubat Nasuha”. Yakni yang dapat menasihati dirinya sendiri –untuk selanjutnya tidak akan berbuat lagi dengan keinsafan yang sebenar-benarnya.

Menurut Ahmad Mustafa Al-Maragi dalam Tafsirnya, ayat tersebut mengandung penger-

tian bahwa, Sesungguhnya orang-orang berbuat baik adalah mereka yang menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan-besar yang besar urusannya, seperti syirik kepada Allah SwT, membunuh jiwa yang diharamkan Allah tanpa alasan yang benar, dan berzina. Sedang mereka hanyalah melakukan dosa-dosa kecil saja, namun kemudian ber-taubat kepada Tuhan dan menyesali keterlanjuran mereka.

Yang masyhur, kata Al-Maragi, bahwa dosa-dosa itu ada 7 macam. Demi kian menurut riwayat dari Ali Karamallah wajhah. Hal ini berdasarkan pada riwayat yang terdapat pada Sahih Bukhari dan Muslim. “Hindarilah oleh kalian tujuh dosa yang membinasakan, yaitu menyekutukan Allah Ta’ala, Sihir, memakan harta anak yatim, memakan riba, meninggalkan medan perang, dan menuduh berbuat zina terhadap wanita-waita terhormat dan beriman yang sedang lalai.”

Dalam riwayat lain dikatakan, “…tidak ada dosa besar bila mau beristighfar, dan tidak ada dosa kecil yang terus menerus dilakaukan” (karena dosa kecil yang dilakukan terus-terusan akan menjadi dosa besar).

Selanjutnya Allah menyebutkan hal yang menghilangkan putus asa dari orang yang melakukan dosa besar untuk memperoleh ampunan atas dosanya. Firman Allah SwT: Inna rabbaka waasi’ al-maghfirah, Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Maka Dia mengampuni dosa-dosa kecil dengan cara menjauhi dosa-dosa besar. Dan Dia bisa saja mengampuni dosa apapun yang Dia kehendaki setelah pelakunya berusaha secara benar dan menyesal

(yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu

masih janin dalam perut ibumu; Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (QS. An-Najm [[53]: 32)

Dalam memasuki Idul Fitri tahun ini, ada baiknya kita kaji firman Allah SwTyang terdapat di dalam Al-qur’an Surat An-Najm [53] ayat 32,

yang artinya kurang lebih sebagai berikuti.

Page 23: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

23MPA 335 / Agustus 2014

Kedua: Seorang yang bertaubat dan sudah menempuh jalan istiqamah, yakni berlangsung terus menerus dalam melakukan ketaatan-ketaatan yang pokok. Juga sudah meninggalkan kemak siatan-kemaksiatan yang besar. Tetapi belum dapat melepaskan diri dari berbagai dosa yang menghinggapiya. Ini bukannya dilakukan dengan kesenga-jaan, tetapi hanyalah sebagai suatau cobaan yang tidak dapat dihindari karena terpaksa oleh keadaan.

Sebenarnya ia sendiri tidak berani untuk maju melakukan dosa itu, dan tidak ada azamnya sama sekali, dan tidak pula (ada) keinginan. Jadi, dosa-dosa tersebut dilakukan juga dan apabila telah selesai iapun menyesali dirinya sendiri. Berjanji tidak akan menjerumuskan dirinya lagi kedalam dosa itu, dan bermaksud akan menjaga benar-benar sebab yang mendorong mela -kukannya. Penyesalanyapun sungguh-sungguh berkesan.

Jiwa orang semacam ini jelaslah ter masuk dalam golongan “Nafsu Lawwamah” atau “Jiwa Penyesalan”. Sebab, memang menyesali dirinya sendiri, mengapa sampai dapat dibe-lokkan kearah yang tercela tadi, seka-li pun tidak dengan disengaja, diren-canakan atau diinginkan.

Taubat yang demikian inipun termasuk tinggi nilainya. Tetapi lebih rendah mutunya dari pada taubat yang dalam tingkat pertama. Taubat semacam inilah yang biasa berlaku dikalangan orang banyak. Sebab keburukan itu memang bercampur dan lekat sekali dengan tanah liat –asal kejadian manusia yang sukar sekali untuk melepaskannya. Namun demikian, tujuan utamanya ialah agar supaya kebaikannya itu nanti memenangkan keburukannya. Sehingga dalam neraca nanti akan lebih berat timbangannya. Dengan demikian timbangan kebaikan itu akan menang.

Orang-orang sebagaimana diatas itulah yang berhak mendapatkan janji baik dari Allah Ta’ala. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SwT dalam surat An-Najm [53] ayat 32 tersebut di atas. Lagi Sabda Rasulullah SAw: “Semua anak Adam (manusia) itu berbuat kesalahan, tetapi sebaik-baik orang yang bersalah ialah yang suka bertaubat dan memohonkan pengampunan”. (HR. Tirmidzi dan Hakim).

Ketiga: Seseorang yang betaubat dan tetap mengekalkan taubatnya, yakni istiqamah dalam waktu yang terbatas, kemudian dikalahkan lagi oleh kesyahwatannya untuk melakukan beberapa macam kemaksiatan. Kemudian ia maju dan benar-benar melakukan kemaksiatan tadi dengan

sengaja, karena memang tidak tahan mengekang kesyahwatanya. Namun demikian ia tetap langsung melakukan ketaatan dan sebagian besar dosa-dosa juga ditinggalkan. Ia ingin sekali, sekiranya kesalahan itu cukuplah diwaktu ia mengerjakan kesyahwatanya itu saja, dan tidak berlarut-larut terus. Malahan diwaktu ia selesai melakukan kesalahan tadi terus saja menyesali dirinya sendiri dan berkata: “Alangkah celakanya diriku ini. tidak lagi saya akan melakukannyaa dan saya akan bertaubat pula. Nafsuku akan saya paksa untuk dihentikan sampai sekian saja”.

Tetapi sekalipun hatinya sudah mengtakan demikian, pada ketika yang lain lagi jiwanya menyuruh tubuhnya sekali lagi untuk berbuat demikian pula. Jadi ia selalu menangguhkan taubatnya dari sehari kesehari.

Jiwa yang demikian inilah yang tersebut di atas itu ialah termasuk dalam golongan manusia-manusia yang difirmankan Allah dalam Al-Qur’an: “Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan amalan yang baik dengan amalan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taubat [9]: 102)

Jadi, melihat orang tersebut masih tetap melangsungkan ketaatannya kepada Tuhan dan perasaan bencinya pada dosa-dosa yang dijalankan,

kiranya masih ada harapan untuk memperoleh kebahagiaan. Sebab Allah Swt masih tetap dapat menerima taubatnya. Hanya saja akibatnya adalah amat bahaya sekali. Sebab ia suka menangguh-nangguhkan taubat yang sebenar-benarnya. Bagaimana kalau kedahuluan mati –sebelum dia benar-benar taubat. Pasti dikuatirkan nasib orang semacam ini.

Keempat: Seseorang yang bertaubat dan berlangsung terus sampai suatu saat. Jadi, iapun beristiqamah dalam waktu yang terbatas saja. Untuk selanjutnya ia kembali lagi menjeru-muskan dirinya dalam berbagai dosa. Sedang jiwanya sama sekali tidak menyesali perbuatannya dan tidak ada keinginannya sama sekali untuk bertaubat. Ia agaknya sudah tidak menyesal berbuat demikian dan bahkan terus berkecimpung dalam kemaksiatan sebagaimana keadaan orang yang benar-benar lupa pada Allah dan agamanya. Sedang kesyahwatan-kesyahwatannya terus dipenuhi secara tidak terbatas. Mereka ini jelaslah termasuk golongan orang yang berlangsung terus dalam dosa dan kemaksiatan.

Jiwa orang yang sedemikian ini dapatlah disebut “Nafsu Ammarah bissu’”. Yakni jiwa yang megajak kejahatan. Sebagai tandanya ialah suka mendekati keburukan, dan menjauhi dari kebaikan. Sangat dikuatirkan sekali bahwa orang yang semacam ini akan mendapatkan su-ul khatimah, yakni penghabisan (hayatnya) yang buruk.

Apabila orang yang seperti ini mempunyai perasaan hendak menantian pengampunan Tuhan, padahal dirinya tetap dalam keadaan demikian, teranglah bahwa ia adalah seorang yang tertipu oleh perasaannya sendiri. Ia terkena penyakit ghurur (tipuan) yang menyesatkan. Orang cerdik mengatakan, seseorang yang tetap dalam kondisi demikin ini adalah termasuk golongan manusia yang bodoh dan gila.

Sebagai perumpamaannya dapatlah disamakan halnya dengan seseorang yang memiliki rumah yang amat indah, tetapi lalu dirobohkannya sendiri atau dibakarnya -sehingga habislah seluruh harta kekayaanya. Dirinya sendiri serta seluruh keluarganya dibiarkan lapar dan haus, telanjang tanpa pakaian.

Mari, dengan datangnya Idul Fitri ini, kita jadikan momentum yang penting dalam menghentikan setiap doa, sehingga menjadi “Taubatan Nasuha”. Yakni, dapat menasihati dirinya sendiri –untuk selanjutnya tidak akan berbuat lagi. Disertai dengan keinsafan yang sebenar-benarnya. Sehingga, kita menjadi hamba Allah yang diridhai masuk surga-Nya. Semoga. •AS

Hindarilah oleh kalian tujuh dosa

yang membinasakan, yaitu menyekutukan

Allah Ta’ala, Sihir, memakan harta anak

yatim, memakan riba, meninggalkan medan perang, dan

menuduh berbuat zina terhadap wanita-waita terhormat dan beriman

yang sedang lalai.

Page 24: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

24 MPA 335 / Agustus 2014

Mungkin dengan seringnya kata “Merdeka atau mati“ di ucapkan untuk mengingatkan

kembali peristiwa sejarah perjuangan pahlawan. Sangat banyak pejuang yang menghembuskan nafas terakhir di medan laga demi kemerdekaan. Amat mudah bagi kita untuk melihat perjuangan dan pengorbanan mereka sebagai sebuah kenangan melankolis yang paling banter membuat kita meneteskan air mata.

Memang sudah sepatutnya kita menangis. Menangis bukan hanya karena sebuah ingatan sejarah. Menangis karena hari ini, Indonesia yang dulu pernah diperjuangkan dengan taruhan tertinggi, darah dan nyawa, dipenuhi dengan para pejabat yang korup. Para pejabat yang tidak lagi hidup dengan “paradigma dia-lektis antara kepentingan diri dan kepentingan publik“.

Di sini bisa kita maknai kata kepentingan dengan manfaat atau apa yang bisa diperoleh entah bagi diri sendiri, keluarga, atau pun komunitas yang lebih luas. Kepentingan juga berkerabat dekat dengan harapan. Harapan akan manfaat yang bisa diperoleh atau yang bisa diberikan. Kepentingan juga bisa memunculkan sebuah medan konflik. Konflik antara kepentingan diri (pribadi) dan kepentingan publik atau dunia kerja (entah itu sebagai: guru, polisi, bupati, gubernur, atau bahkan presiden) yang sama-sama ingin mendapat manfaat. Sebenarnya pemicu konflik itu bukan pada “sama-sama ingin mendapat manfaat”. Melainkan paradigma menge-nai kepentingan itu sendiri.

Paradigma kepentingan diri (indi-vidu) secara terpisah dari kepen tingan publik pada akhirnya melahirkan dua

ekstrim. Yaitu pertama, Kepentingan diri berada diatas kepentingan kerja atau kepentingan publik. Tidak heran, korupsi dan segala tetek bengeknya terjadi karena si pelaku memaknai kepentingan dirinya/keluarganya berada di atas kepentinga publik atau dunia kerja.

Yang kedua, Kepentingan publik berada diatas kepentingan diri/individu. Pada ekstrim ini, orang biasanya berkata: “Yang kami cari adalah orang yang benar-benar mau bekerja untuk kepentingan banyak orang bukan untuk kepentingan pribadi”.

Ekstrim ini kerap melahirkan eksploitasi tenaga kerja di mana dunia kerja atau profesionalitas men-dapat manfaat sebesar-besarnya dari individu, namun kepentingan individu ditekan hingga sekecil-kecilnya. Kalau kita memperhatikan demonstrasi kaum buruh yang sering akrab dalam keseharian kita, bagi saya, itu merupakan resistensi terhadap ekstrim ini. Kepentingan mereka sebagai individu-individu dikebiri oleh kepentingan publik atau dunia kerja.

Korupsi sebagai Patologi sosial Momen Kemerdekaan tahun ini

bertepatan dengan bulan Syawal. Salah satu momen yang tepat untuk melakukan introspeksi untuk setiap lini bangsa ini. Bulan Syawal identik dengan adanya Idul Fitri yang notabene merupakan sebuah momen ketika umat muslim mencapai sebuah titik kulminasi kemenangan atas nafsu-nafsu keduniaan.Seakan dunia menjadi tujuan dan harapan satu-satunya. Padahal akhirat tujuan utama sebagai bentuk keabadian hidup manusia kelak.

Pada akhir–akhir ini kita sering di-terkejutkan oleh media masa yang memberitakan pejabat negara -baik

Oleh: Imam Mahmud S.Ag, MHI *)

Fenomena Kemenangandi Hari Kemerdekaan

“Merdeka atau Mati“.ungkapan yang sering kali di dengungkan Masyarakat indonesia tiap tahun

di saat hari keMerdekaan. tidak terkecuali pada tahun 2014.

Page 25: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

25MPA 335 / Agustus 2014

daerah maupun pusat yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait masalah Korupsi. Korupsi sebenarnya bukanlah masalah baru di Indonesia, karena telah ada sejak era tahun 1950-an. Bahkan berbagai kalangan menilai bahwa korupsi telah menjadi bagian dari kehidupan. Menjadi suatu sistem dan menyatu dengan penyelenggaraan pemerintah negara. Bukan tidak ada upaya riil dari pemerintah dalam menanggulangi korupsi, salah satu upayanya dengan menggunakan perangkat Undang-Undang No. 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Seakan dengan hukum negara yang tertuang dalam perundang-undangan No 3 Tahun 1971 belum efektif dalam menghentikan aktifitas yang merugikan negara tersebut. Karena masih banyak celah yang bisa dilakukan aparatur negara dalam praktek korupsi dengan dalih hadiah, diskon, tali asih, ucapan terima kasih yang sarat dengan kepentingan individu.

Untuk mewujudkan pemerintahan bersih, bebas korupsi, kolusi, nepo-tisme (KKN) seiring dengan cita-cita reformasi birokrasi, lahirlah sebuah produk hukum Pasal 12 B UU No. 31tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Adalah setiap bentuk pemberian kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya. Artinya, pemberian kepada pejabat publik itu akibat dari kewenangan yang dimilikinya, bukan disebabkan adanya relasi atau intimitas yang sifatnya personal semata, tanpa embel-embel statusnya sebagai pejabat public, di sebut dengan gratifikasi.

Hari kemenangan secara esensial adalah kemenangan nurani melalui manifestasi spiritualitas yang ter-wujud dalam upaya transformasi pengendalian diri yang sempurna. Bukan dengan balas dendam untuk melam piaskan nafsunya kembali. Selain itu tentu segala pembelajaran dan penempaan diri telah bisa dibilang “khatam”, telah selesai segala urusan pribadi. Harusnya keparipurnanya diri ini akan terefleksikan dalam setiap aktivitas dalam peran masing-masing di kehidupan sebenarnya.

Bersama dalam perbedaan Banyak sekali nikmat yang Allah

berikan, salah satu diantaranya adalah nikmat kemerdekaan. Betapa dengan kemerdekaan kita bisa lebih maju. Kita bisa melakukan apapun untuk peningkatan kualitas, sarana dan

Potret Masyarakat Madani sebagai solusi dari keterpurukan Negeri

Indonesia sejak menyatakan ke-mer de kaannya, demokrasi yang kerap kali diajarkan di tiap tingkatan -mulai dasar sampai pendidikan tinggi. Tetapi demokrasi di Indonesia seakan hanya sebuah catatan kecil setelah Indonesia mer deka. Kenyataanya demo krasi Indo nesia gagal, tidak pernah terwujud walaupun sering kali bangsa kita mengu tuk bangsa Barat yang di anggap liberal.

Masyarakat Madani (MM) solusi dari keterpurukan negeri, bukan berarti bangsa ini belum melakukan, tetapi tidak dikerjakan secara mendalam dan terencana secara sistematis. Konsep Masyarakat Madani lebih banyak di bahas dan di kemukakan sebagai topik politik, isu politik, konsumsi kampanye pemilihan umum sehingga secara jelas lebih menampakkan sebagai wacana dan belum sampai pada realitas.

“Bangunlah jiwanya bangunlah badanya“ salah satu bait lagu Indonesia Raya. Untuk itu Masyarakat Madani di Indonesia harus di mulai dari per ma salahan individu seseorang, kesiapan individu dan pemberdayaan masyarakat, partisipasi individu sam-pai dengan partisipasi masyarakat, barulah berbicara demokrasi. Dalam hal ini agama mempunyai peranan penting. Karena pentingnya peran agama dalam kehi dupan Masyarakat Indonesia, maka ketika berbicara perubahan atau kemajuan masyarakat tidak dapat mele-watkan agama.

Tidak menutup ke mungkinan perlu ada reinterprestasi terhadap ajaran penting dalam praktek masyaraka, ketika kita dihadapkan pada tuntutan dan tantangan yang semakin berkembang. Oleh karenanya MM bukan sekedar isu politik belaka yang ujung-ujungnya hanya perebutan kekuasaan.

Di samping harus dimulai dari penerapan nilai-nilai yang mendukung MM dalam praktek kehidupan individu, yang tidak kalah pentingnya adalah harus terwujud contoh (Role Model) dari tokoh atau elite masyarakat Indonesia.

Secara konsepsional dan operasional regulasi dari sebuah lembaga termasuk juga birokrasi tidak hanya secara hirarki tapi keteladanan menjadi hal yang sangat penting. Secara manusiawi seseoarang lebih mudah meniru untuk melakukan sesuatu daripada diperintah, sebagaimana nabi Muhammad SAw sebagai uswatun hasanah.

*) Penulis Pegawai Bimas IslamKemenag Kab. Nganjuk

prasarana ibadah kita. Dengan modal kemerdekaan ini kita bisa menjunjung tinggi harkat kemanusiaan.

Perbedaan merupakan sunatulloh, bukan perbedaan yang menjadikan terpecah belah, menghancurkan antara satu dengan lainya, menghujat dan sebaginya. Tetapi kita yang belum mampu menerima perbedaan. Diantara konflik besar yang sedang memporak porandakan kesatuan bangsa kita adalah konflik agama dan etnis. Kepentingan agama dan etnis di jadikan modus untuk mengusung kepentingan perseorangan, mencapai tujuan individu.

Kedua konflik ini menyibukan petinggi negara dan aparat keamanan. Menguras banyak harta, memakan banyak korban jiwa dan mengancam persatuan dan kesatuan nasional. Bagai manakah Islam menanggapi kon-flik seperti ini, firman Allah dalam Alqur’an QS Al-Baqarah [2]: 256:

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguh-nya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2]: 256)

Firman Allah di dalam Al-Qur’an Surat Al-Nahl 125: Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” Juga QS. Al-Kafirun ayat 6 : “Untukmu agamamu dan untuku agamaku“

Ayat di atas menjelaskan bahwa konsep beragama adalah fanatik kedalam dan toleran keluar. Fanatisme kedalam menghasilkan semangat men ja lan-kan agama yang kuat dengan methode pemahaman yang otentik. Sedangkan toleransi keluar mencip takan suasana keberagamaan yang kondusif.

Ketidaksefahaman atau perbedaan internal dan eksternal, pemimpin (lea-der) dan pengikut (follower) yang sudah menjadi gejala sosial yang harus segera di sikapi -menjadi satu referensi utama menuju masyarakat madani (civil sosiaty). Membangun rasa kebersamaan, dengan mengingatkan kembali bahwa umat islam mempunyai satu tujuan yaitu menuju ridha Allah Swt .

Page 26: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

Drs. H. M. Slamet, M.HIBekerja dan Belajar Agar Slamet

26 MPA 335 / Agustus 2014

Lelaki murah senyum ini tak pernah membayangkan, jikadirinya dilantik menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama Ka-bupaten Malang. Itulah pasalnya, saat pelantikan tanggal 1 Juli2014 di Kanwil Kemenag Prov. Jawa Ti-mur, yang dirasakannya adalah sebuahamanah besar yang tengah disematkandi pundaknya. “Untuk bisa mewujudkanpelayanan prima kepada masyarakat, di-butuhkan sebuah kerja keras. Kuncinya,adalah koordinasi yang baik.” tukasnyaserius. “Untuk itulah, kami butuh duku-ngan semua pihak,” imbuhnya.

Karir Drs. H. Mohammad As’adulAnam, M.Ag sebagai CPNS, dimulai pa-da tahun 1996. Waktu itu sebagai gurumatematika di MTsN 3 Tanggul, Jember.Baginya, dunia pendidikan adalah anu-gerah ladang amal yang luar biasa. Empattahun kemudian mutasi ke MTsN Tum-pang, Malang. Seperti sebelumnya, haltersebut dilakoninya dengan penuh kesabaran dan ketelatenan.

Perlahan tapi pasti, karir pria kelahiran Jombang 31 Juli1969 ini meningkat dengan dipromosikannya sebagai Penye-lenggara Zakat dan Wakaf Kankemenag Kab. Malang tahun 2005.Perubahan dari jabatan fungsional menjadi pejabat strukturalmembuatnya harus menyesuaikan pola kerja, dari manajemen dirimenjadi koordinatif. “Banyak PR yang harus saya kerjakan denganjabatan baru tersebut. Salah satunya, segera membenahi penge-

lolaan manajemen zakat yang waktu itu masih belum berjalansecara optimal,” paparnya.

Langkah itu membuahkan hasil dengan berubahnya carapandang masyarakat dan internal pegawai serta pemerintah daerahterhadap Badan Amil Zakat (BAZ). Dari lembaga apa adanyamenjadi organisasi yang dipercaya pengelolaannya terhadap ZIS.Pengumpulan ZIS dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,seiring dengan berbagai inovasi program yang dijalankan.

Pada tahun 2007, alumnus Fak. Tar-biyah IAIN Sunan Ampel Malang ini di-angkat sebagai Kasi Pekapontren. Ruh or-ganisasi yakni koordinasi segera dijalan-kan, dengan menggandeng berbagai pihakuntuk memajukan dunia pesantren. Lantasdiperbaikilah manajemen pengelolaan pe-santren, dengan menggalang kerjasamadengan UIN Maliki Malang. Dengan catat-an, tetap mempertahankan kultur asli pon-dok pesantren.

Hal paling menggembirakan selamakarirnya sebagai Kasubbag TU sejak tahun2009, adalah menerima hasil audit BPKterhadap laporan keuangan KankemenagKabupaten Malang tahun 2013; yakni ti-dak ada temuan sama sekali. “Ini meru-

pakan buah kerja keras dan koordinasi dengan semua jajaran,”tuturnya penuh syukur.

Kini suami Tri Nuksmawati, S.Sos yang dikaruniai tiga anakini mengemban jabatan baru sebagai Kepala Kankemenag. Ka-bupaten Malang. “Kami akan meningkatkan koordinasi, baik in-tern maupun ekstern. Dan koordinasi harus dilandasi dengan sikapikhlas dan husnudhan, serta menerima orang lain apa adanya,”pungkasnya. Syaifudin Ma’arif

Drs. H. Mohammad As’adul Anam, M.AgKoordinasi dengan Landasan Ikhlas

dan Husnudhan

Memiliki pengalaman lama menjadi pegawai struktural, bagiDrs. H. Slamet, MHI, merupakan modal yang sangat berarti dalammenjaga amanah sebagai Kepala baru di Kantor KementerianAgama Kabupaten Bondowoso. Pria kelahiran Banyuwangi iniresmi dilantik oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Jawa Timur, awal Juli 2014. Sebelumnya, dia menjabatKepala Subbag TU Kemenag Kab. Banyuwangi.

Karirnya sebagai Kepala Kankeme-nag Kab. Bondowoso, diawali sebagai guruhonorer. Kemudian seiring dengan perkem-bangan waktu, pria kelahiran 18 Nopember1965 ini, ikut seleksi CPNS dan akhirnyadiangkat menjadi PNS. “Ini adalah berkahsehingga saya dapat menjadi PNS,” ucap-nya pelan.

Pria sederhana alumni S1 IAIN SunanAmpel Fakultas Syariah ini, awal menjadiPNS di Kankemenag Kab. Banyuwangi.Setelah menjabat sebagai Kaur UP, lantasdiberi amanah ke jenjang yang lebih tinggiuntuk menduduki jabatan pada Penyelenggara Zakat Wakaf. De-ngan kegigihan dan kesabarannya dalam bekerja, akhirnya diper-caya untuk menjabat Kasi Penyelenggara Haji. Kemudian pindahjabatan menjadi Kasi Urais, lalu akhirnya menjabat sebagai Kasub-bag TU di Kankemenag Kab. Banyuwangi.

Selama di Kankemenag Kab. Banyuwangi, banyak Kepalasangat merasa terbantukan dengan pelayanannya yang tidak kenallelah. Dengan kekaguman akan kesabarannya, Kepala Kanke-

menag Kab. Banyuwangi, H. Santoso, S.Ag, M.PdI meluangkanwaktunya bersama dengan perwakilan pegawai Kab. Banyuwangi,Kepala KUA, Kepala MIN, MTsN dan MAN. Dengan takzim me-reka mengantarkan Drs. H. Slamet, MHI pada acara serah terimajabatan; antara Drs. H. Moh. Jum Affandi, M. PdI sebagai KepalaKankemenag lama kepada Drs. H. Slamet, MHI Kepala Kenke-menag baru, di Bondowoso pada 3 Juli 2014.

Lulusan S2 program Studi Hukum Is-lam Universitas Sunan Giri Surabaya ter-sebut, memang dikenal sebagai sosok yangtekun dan sabar. Ketika menjabat KasubbagTU di Kankemenag Kab. Banyuwangi ham-pir 6 tahun, tak menjadikannya semakinsombong dan jauh dari bawahan. “Banyakilmu yang harus saya pelajari dari teman-teman. Bahkan banyak persoalan yang kitatidak pahami datangnya dari bawah. Darisitulah saya akan memulai bekerja dan be-kerja,” ujarnya sederhana.

Dengan jabatan baru, suami Qiro’ahini ingin selalu menjaga amanah tersebut. Sesuai dengan namanya,filosofi slamet lebih ditekankan ketimbang untung. Dengan mak-sud, bekerja sesuai aturan. “Mulai sekarang yang dicari itu PakSlamet bukan Pak Untung, kalau ingin slamet,” ujar pria dua anakini sambil tersenyum kecil.

Tanpa sengaja, secara kebetulan di Kankemenag Kab. Bon-dowoso ada pegawai bernama Pak Untung. Maaf ya.. Pak Untung.Selamat Bertugas Pak Slamet. Sukses selalu! Hijrah

Page 27: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

27MPA 335 / Agustus 2014

Pondok Sirojuth Tholibiin memangjauh dari keramaian kota. Berjarak se-kitar 20 kilometer dari pusat pemerin-tahan Kabupaten Blitar. Namun keber-adaan pesantren yang berada di DesaBacem Kecamatan Sutojayan ini telahmenjadi ikon bagi warga Blitar Selatan.

Dengan lokasi di tepi hutan perhu-tani, di kaki perbukitan wilayah Blitarselatan, justru menjadi penopang tersen-diri pertumbuhan pondok tersebut. Sebabaneka kegiatan bidang pertanian dapatdilakukan secara kreatif. Bahkan pihakpondok berinisiatif untuk menjadi petanibaon (penggarap lahan bekas tebangandengan ikut merawat tanaman pokokPerhutani).

Berbagai jenis penanaman tanamanpalawijapun dilakukan; mulai dari ber-tani padi tadah hujan, kedelai, jagung,kacang tanah dan tanaman lainnya. “Ka-mi juga memanfaatkan peluang untukmemperoleh HGU (Hak Guna Usaha),agar bisa mengolah lahan yang lebih luasyang ada di wilayah Blitar selatan,” tukasKiai Harun Syafi’i.

Alhasil, PP. Sirojuth Tholibiin kinitelah memiliki lahan perkebunan yangcukup luas. Kurang lebih 20 hektar be-rupa lahan perkebunan karet, jati, sengon,jabon, serta tanaman lainnya. “Kami jugatengah mengajukan HGU untuk lahan se-luas 5.500 hektar. Rencananya kami man-faatkan untuk lahan pertanian, perkebunandan pertambangan,” ungkap pendiri danpengasuh PPST bersemangat.

Selama ini, pihak pesantren telah ber-hasil pula mengembangkan usaha perikan-an. Beberapa jenis ikan, diantaranya ikanlele dan gurami, hasilnya terbukti cukupuntuk menopang sebagian kebutuhan pon-

dok pesantren. Sedangkan bidang usahaterbesar, beberapa tahun terakhir telahmenjalin kerjasama dengan PT. HM Sam-poerna Tbk. “Dalam kerjasama tersebut,PPST sebagai penyedia bibit, pemelihara,hingga pengolah tembakau yang pengerja-annya dilakukan bersama warga lingkung-an pesantren,” paparnya.

Jadi, pihak pesantren tak hanya me-nyediakan bibit untuk memenuhi lahanpertanian pondok yang luasnya hingga be-berapa hektar. Namun bibit tembakau itu

juga dijual untuk umum. “Ini sudah cu-kup menguntungkan,” sahutnya. “Dalamproses itu.. segala kebutuhan berupaobat-obat pertanian dicukupi pesantren.Dan hasil produksi nantinya juga dibelioleh pihak pondok untuk dikembalikanke pabrik,” terang Kiai Harun – demikianpengasuh PPST ini akrab disapa.

Bidang usaha lain yang tak kalahsuksesnya, adalah usaha pertokoan. Di-samping khusus untuk memenuhi kebu-tuhan para santri, juga diperuntukkan bagimasyarakat luas. Setidaknya ada tiga buahtoko yang terbilang cukup besar. Toko yangsatu menyediakan berbagai keperluansekolah; mulai dari seragam, buku tulis,aneka kitab, alat tulis, dan sebagainya.Sedangkan dua toko lainnya, menyediakanperlengkapan ibadah dan menyuplaianeka kebutuhan bahan pokok.

Dengan potensi semacam itu – wa-laupun terletak di wilayah pelosok, wajarjika pesantren ini menjadi salah satu pon-pes yang cukup berpengaruh dalam pen-didikan bermodel pesantren yang ada diBlitar Raya. Apalagi melihat usianyayang masih relatif muda. Tepatnya didiri-kan pada tahun 1985.

Meski pondok pesantren ini meng-alami kemajuan dan perkembangan yangpesat, namun tetap mempertahankan pen-didikan salaf. Dengan kata lain, masih me-murnikan untuk mengkaji ilmu-ilmu aga-ma. Dan tentu saja, di sisi lain juga sangatmemperhatikan pendidikan formal parasantrinya.

Secara umum, model pendidikanyang disediakan Yayasan Sirojuth Tholibiinterbagi menjadi dua; yakni pendidikan Di-niyah dan formal – dengan masing-masingdipimpin oleh seorang direktur. Adapun

PP Sirojuth Tholibiin

Pesantren dengan Berhektar-hektarLahan Perkebunan

Gus Moza bersama Kyai Harun Syafi i

Asrama santri putra yang bisa menampung ratusan santri Halaman pondok penuh tembakau saat musim panen

Page 28: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

28 MPA 335 / Agustus 2014

pendidikan formalnya meliputi MadrasahIbtida’iyah (MI), Madrasah Tsanawiyah(MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), sertasebuah Raudhlatul Athfal (RA) yang masihdalam tahap pengembangan.

Dalam keseharian, waktu santri ham-pir penuh oleh berbagai kegiatan. Mulaibangun tidur, para santri mengikuti kegiat-an-kegiatan wajib seperti sorogan, pendi-dikan formal, Madrasah Diniyah, kemudi-an dilanjutkan setelah shalat Ashar pengaji-an kitab kuning. Ba’da shalat Maghrib, adasema’an al-Qur’an. Seusai jama’ah shalatIsyak, terdapat sawir pengajian kitab. Lan-tas dilanjutkan dengan pengjian kitab Ihya’Ulumudin hingga pukul 00.00 Wib.

PP. Sirojuth Tholibiin berada diataslahan seluas 10 hektar, dengan hampir dela-pan puluh persen lahan itu merupakan ba-ngunan-bangunan untuk memfasilitasi ke-giatan para santri. Mulai dari tiga buahmasjid, gedung kantor, madrasah, aula,kantin, koperasi, asrama santri, lapanganolah raga, dan seterusnya.

Ribuan santri dari berbagai daerah diJawa, telah banyak yang mengenyam pen-didikan di pesantren tersebut. Tak sedikitpula santriwan-santriwati yang berasal dariluar pulau Jawa. Sebut saja misal-nya Sumatera, Kalimantan, Sula-wesi, Lombok, dan pulau lainnya.Saat ini jumlah santriwan-santri-wati yang ada di sana sudah men-capai 700 santri.

Uniknya, pondok pesantrenini tak menyediakan dapur bagipara santrinya. Sebab segala ke-butuhan mulai makanan, minum-an dan jajanan murah yang dibu-tuhkan para santri, sudah disedia-kan kantin pondok yang menam-pung masakan-masakan dari war-ga sekitar pesantren. Untuk me-nyesuaikan kemampuan ekonomisantri, harga makanan yang terse-dia di kantin juga sangat berva-

riasi. Semisal nasi bungkus. Disana tersediamulai harga 2.500 hingga 5.000 rupiah.

Menurut Kiai Harun Syafi’i, ada duahal yang membuat perkembangan pondokini melaju dengan cepat. Pertama, PPSTsenantiasa memberdayakan masyarakat –utamanya warga sekitar pesantren. Sedang-kan yang kedua, ikatan alumni pondok pe-santren Sirojuth Tholibiin sangat kuat.

Dengan memberdayakan warga seki-tar, tutur Kiai Harun, akan menumbuhkanrasa handarbeni. Dengan rasa memilikisemacam itu, derap langkah para penguruspondok menjadi lebih bersemangat. Baikdalam mendidik, maupun pada pengem-bangan pesantren. “Rasa handarbeni itumasih terpupuk hingga sekarang meski pe-santren sudah lebih maju,” tandasnya.

Para alumni, lanjutnya, juga berperanbesar dalam menyokong perkembangan fa-silitas pesantren. Bangunan-bangunan yangberdiri megah di lokasi pesantren, tidak se-muanya merupakan karya dari PPST.“Sebagian murni merupakan sumbangsihsantri-santri yang dulu pernah mengaji di-sini. Seperti aula yang berukuran sembilankali delapan belas meter itu,” ujarnya sam-bil menunjuk ke lokasi aula.

Sebenarnya, aku Kiai Harun, penguruspondok adalah orang-orang yang “kepepet”.Dengan kemampuan seadanya, tetapidiserahi tanggung jawab untuk membimbingpara santri yang jumlahnya ratusan. Dansatu lagi, mereka tidak boleh berharapapapun dari para santri. “Jadi, kami ya jugaharus kreatif,” tegasnya.

Pihak pesantren bahkan bertujuan un-tuk memberikan bekal keterampilan terba-ik kepada para santri. Sebab mereka kelakakan bekerja saat kembali ke masyarakat.Para santri juga dimotivasi untuk dapatmembiayai dirinya sendiri. Di sisi lain,pihak pesantren juga mendorong pengem-bangan masyarakat dalam bidang ekonomi.Untuk itulah, berbagai bidang usahapunlantas dikembangkan oleh PP. SirojuthTholibiin.

Terbukti, apa yang telah diusahakanpihak pesantren telah mencapai kesuksesanyang mengagumkan. Namun demikian,Kiai Harun menolak jika dikatakan sukseshanya dengan melihat berapa besar pondokpesantren yang diasuhnya. Atau juga de-ngan hanya menghitung berapa banyakalumni pondok yang sudah menjadi orangsukses, serta yang sudah menjadi Kiai dan

memiliki pesantren sendiri. “Se-buah kesuksesan itu.. jika parasantri bisa menjadi orang-orangyang beriman dan berakhlakul ka-rimah,” tuturnya serius.

Itulah pasalnya, Kiai HarunSyafi’i bersama istrinya Nyai Hj.Siti Chofsiyah tak pernah melu-pakan “hobi” lamanya – saat jum-lah santri masih sedikit. Pada saatsuara tarhim berkumandang men-jelang Shubuh, keduanya senanti-asa berkeliling membangunkanpara santri di bilik-biliknya. “Sayasangat menyukai aktivitas itu. Iba-rat tukang service, itulah sebenar-nya pekerjaan saya,” tuturnyasambil mengulum senyum. Moza

Suasana mengaji di PP. Sirojuth Tholibiin Santri siapkan adonan tanah dan pupuk bibitan tembakau

Santri putri juga ikut membantu merawat kebunsayur milik pesantren

Page 29: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

29MPA 335 / Agustus 2014

Berkerudung atau berhijab (kataorang sekarang) semakin bertambahngetren. Sampai-sampai lahir istilahbaru “hijabers”. Sebuah trademark ba-gi mereka yang suka berhijab denganberbagai variasi dan modevikasi. Adakerudung atau hijab “model Rumana,versi Dewi Sandra, dan ada yang modelSyahrini”.Lebih-lebih di bulan Rama-dhan menjelang lebaran tiba. Biasanyastan-stan kerudung atau hijab jadi sa-lah satu jujugan yang ramai dikunjungioleh para hijabers. Lantas bagaimanalangkah-langkah yang perlu ditempuhbila kita ingin berbisnis atau membukausaha baru dengan jualan kerudungatau hijab di pasar-pasar sore atau bia-sanya juga disebut pasar kaget ataupasar tiban ?. Berikut iniada 5 langkah tips berbisniskerudung atau hijab yangperlu dipertimbangkan :

Langkah Pertama,dari segi pengadaan ba-rang. Pastikan Anda men-dapat sumber pasokan(tempat kulakan yang dapatdihandalkan). Pemasokyang bonafide tentu sajadapat menyediakan motifkerudung/hijab yang ter-kini serta memberikan ke-mudahan pembayaran. Ka-rena pasar sore biasanya di-kunjungi oleh orang-orangyang ingin mencari barang bagustapiharganya murah. Maka upayakanpemasokdapat memberikan harga yangjuga murah. Lebih bagus lagi jikapemasok mau memasok barang denganmodel titipan, atau laku baru bayar(system konsinyasi).

Langkah Kedua, berkaitan de-ngan lokasi yang strategis. Carilah lo-kasi yang banyak dilalui orang. Cirinyadekat dengan pintu masuk utama, pin-tu keluar, atau dekat dengan tempathiburan utama yang banyak dikunjungiorang di pasar sore itu. Tujuannya, su-paya lebih banyak orang yang dapatmemberi perhatian ke tempat jualanAnda. Semakin banyak orang yang lalulalang di tempat Anda, semakin ba-

nyak orang yang akan dapat melihatdan memperhatikan barang Anda.

Langkah Ketiga, berkaitan de-ngan cara mencuri perhatian orang(eye catching). Bila mungkin, pasangdan hiasilah stan Anda dengan lampukerlap-kerlip. Saat ini sudah banyakLED warna-warni yang dapat diopera-sikan dengan baterei seteruman (char-ger). Karena di pasar sore, persainganawal adalah kemampuan mempere-butkan perhatian orang yang lewat.Selanjutnya, membuat orang tadi maumampir ke stan jualan kita. Oleh kare-na itu, tata dan aturlah barang dagang-an Anda dengan cara menarik. Misal-nya, dengan menempatkan model atauwarna kerudung/hijab yang sedang

ngetren di bagian depan, di sertai la-bel atau nama kerudung para artis.Cara lain gunakan penarik harga yangmurah. Atau promosi lain dengan me-masang tulisan besar, misalnya “beli2 dapat 3”, dst.

Langkah Keempat, berhubungandengan kemampuan Anda melayanipengunjung. Saat pengunjung datang,tawarkan kerudung/hijab yang sedangngetren dan digemari pasar. Usahakanpengunjung tidak hanya melihat tetapijuga mau memegang dan mencoba.Sediakan cermin yang bisa digunakanpengunjung yang ingin membayang-kan dirinya saat memakai kerudung/hijab pilihannya itu. Berikan pujian,“Yaa, yang ini cocok dipakai ibu”, mi-

salnya. Kalau pengunjung masih ku-rang cocok, tawarkan model atau war-na lain yang diinginkan. Jangan paksapengunjung membeli barang yang ti-dak disukainya. Yang benar adalah ba-gaimana membuat pengunjung puasdengan barang yang dipilihnya, agardi lain kesempatan mau kembali lagibersama keluarga bahkan dengan te-man-temannya dan sekaligus jadi pe-langgan.

Langkah Kelima, bagaimanamensiasati pasar sore yang kondisinyaberbeda? Biasanya ada pasar sore yangmasih tetap ramai tetapi juga ada yangsudah mulai sepi. Dalam menyikapikondisi yang berbeda semacam ini, adabaiknya Anda selalu mencari tahu danmemburu informasi dari rekan-rekanAnda. Untuk itu perlu membangun hu-bungan yang saling menguntungkandengan teman-teman bisnis Anda. Ter-masuk informasi adanya pasar soreyang baru buka tetapi prospektif. Bilamemungkinkan bisa juga membuka ca-

bang beberapa stan di pasar sore yangberbeda, dengan merekrut anggotakeluarga atau saudara yang dipercaya.Tiap pasar sore mungkin ada perbe-daan dari segi selera atau harga. Nah,barang-barang dagangan yang kuranglaku di salah satu stan “perlu diputar”ke stan yang lain yang mungkin lebihcocok dengan selera pengunjungnya.

Itulah barangkali 5 langkah tipsberbisnis kerudung atau hijab di pasarsore atau pasar tiban / pasar kaget yangmungkin bisa menambah referensiAnda.

Selamat mencoba, semoga lebihberhasil, Amiin.

(diolah dari tabloid peluangusaha edisi 17 th ke ix2014) Ahar

Entrepreneurship

5 Langkah TipsBerbisnis Kerudung/Hijab

di Pasar Sore

Page 30: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

30 MPA 335 / Agustus 2014

Anak yang dibiasakan bersikapsopan santun akan lebih mudah ber-sosialisasi dan mau mematuhi aturanumum di masyarakat. Orang tua me-mang dituntut untuk menularkan tata-krama pada anak. Namun, mengajar-kan tatakrama tak bisa dilakukan da-lam satu hari. Perlu proses yang cukuppanjang dan harus dilakukan secarakonsisten serta berkesinambunganagar hasilnya maksimal. Terkadang,meskipun orang tua sudah “bersusahpayah” mendidik si kecil agar bersikapsopan, lingkungan di luar rumah justrumemberikan model yang berlawanan.Ada juga yang menyikapi perilakunyabiasa saja misalnya mengijinkan sianak merebut mainan anak lain tanpamengupayakan cara yang santun danberanggapan, “Biarin aja begitu, nama-nya juga anak-anak. Nanti juga ber-ubah kok sikapnya kalau sudah besar”.Nah, justru pemakluman seperti inisecara langsung maupun tidak meng-akibatkan anak menerapkan perilakutak sopan bahkan menganggap apayang dilakukannya itu sah-sah saja.Alhasil, sikap tidak baik itu akan terusterbawa sampai besar. Kalau sudah be-gitu, akan sulit sekali untuk mengubahperilakunya. Sebenarnya ada beberapahal penting yang mesti diperhatikanorang tua agar anak cerdas bertatakra-ma diantaranya:

A. Orang Tua dan Guru seba-gai Model

Pembentukan perilaku sopan san-tun sangat dipengaruhi lingkungan.Anak pasti menyontoh perilaku orangtua sehari-hari. Tak salahlah kalau adayang menyebutkan bahwa ayah/ibumerupakan model yang tepat bagianak. Di sisi lain, anak dianggap seba-gai sosok peniru yang ulung. Oleh ka-rena itu, orang tua sebaiknya selalumenunjukkan sikap sopan santun. De-ngan begitu, anak pun secara otomatisakan mengadopsi tatakrama tersebut.Asal tahu saja, pola pengajaran bertata-krama tentunya tidak semata berupanasihat, akan tetapi juga perlu dicon-toh. Kemudian, orang tua juga mestikonsisten dan konsekuen menerapkanadab yang baik. Misalnya, ayah/ibuminta si anak setiap makan atau mi-

num untuk selalu duduk sesuai sunnahrasul. Akan tetapi dia sendiri makanatau minum sambil berdiri. Mungkinsaja si anak malah protes, “Kok ayahmakan/minumnya sambil berdiri, sih?”

Yang perlu di waspadai, anak da-pat berperilaku berlawanan karena me-nyontoh orang lain baik yang sebayaataupun lebih dewasa. Kalau sudah be-gitu, jelaskan pada si kecil dengan ba-hasa yang mudah dipahami kenapa si-kap seperti itu dilarang dan tak baikdilakukan. Yang pasti jangan marah-marah karena toh anak mungkin padadasarnya tak tahu sikap yang dilaku-kannya itu baik atau buruk.

B. Mulai Dari Hal KecilPengajaran tatakrama sebaiknya

dimulai dari kehidupan sehari-hari dan

dari hal yang kecil. Anak dikenalkanmengenai adab sopan santun. Kelak,kebiasaan-kebiasaan baik yang kadangluput dari perhatian ini akan terus dila-kukan hingga dia besar. Berikut con-toh-contoh sikap dasar yang perlu ditu-larkan:

· Mengucapkan “terima kasih” ji-ka diberi sesuatu baik oleh orang tuamaupun orang lain.

· Mengucapkan “maaf” jika ber-salah.

· Mengajarkan sportivitas dan be-rani mengakui kesalahan.

· Mengucapkan “tolong” misal-nya ketika meminta diambilkan sesu-atu, dengan begitu, anak belajar untukmenghargai pertolongan orang lain.

· Menyapa, memberi salam (Ass-alamualaukum) atau mengucapkanpermisi jika bertemu orang lain.

· Mengajarkan bagaimana bersi-kap di tempat umum, misalnya tidak

memotong pembicaraan orang.· Mengajarkan privasi orang lain,

misalnya mengetuk pintu terlebih da-hulu sebelum masuk ke kamar tidurorang lain, misalnya kamar ayah/ibu,kamar kakak/adik, kamar kakek/nenek.

C. Jelaskan TujuannyaMengajarkan anak bersopan san-

tun diupayakan dengan kelembutansehingga anak betul-betul memahamimaksud dan tujuan bertatakrama.Umumnya, anak yang baik dan bisamenghargai orang lain adalah anakyang tahu sopan santun. Sebagai se-buah proses, bagaimana pun orang tuaperlu sabar hingga anak mengerti danmenerapkannya. Anak yang dibiasa-kan dari kecil untuk bersikap sopan

santun akan lebih mudah bersosiali-sasi. Dia akan mudah memahami atur-an-aturan yang ada di masyarakat danmau mematuhi aturan umum tersebut.Anak pun relatif mudah menyesuaikandiri dengan lingkungan baru, supel,selalu menghargai orang lain, penuhpercaya diri, dan memiliki kehidupansosial yang baik.

D. Harus Sejak DiniMengenalkan dan mengajarkan

tatakrama sebaiknya dilakukan sejakdini. Jangan menunggu mengenalkantatakrama ketika anak sudah besar.Dan jangan menyerahkan sepenuhnyaperihal pengajaran sopan santun inipada pihak sekolah. Karena pembe-lajaran tatakrama sebenarnya palingefektif dilakukan ayah dan ibu, teruta-ma ketika anak sedang berada di ru-mah. (Diolah dari Buku Pintar Me-mahami Psikologi Anak Didik, Bach-tiar Soeseno, 2012 dan sumber lain).

Mengajarkan Kecerdasan Sopan SantunOleh Yeti Widyawati,S.Pd (Guru MAN Bondowoso)

Page 31: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

31MPA 335 / Agustus 2014

Rendahnya kualitas masih di-sandang bangsa Indonesia. Hal inidapat diminimalisir dengan meng-optimalkan pendidikan pada anaksejak usia dini. Salah satunya tentangpendidikan tata krama. Pada usia 0-6tahun anak perlu mendaapatkan per-hatian khusus karena saat inilah ke-siapan mental dan emosionalnya mulaiterbentuk. Penelitian terhadap Pendi-dikan anak usia dini menunjukkanbahwa masukan pendidikan, yaitu

kesiapan mental dan emosional anaaksaat memasuki Madrasah Ibtidaiyah.

Anak mulai belajar dan beradap-tasi dengan lingkungan sejak bayi. Halini dikarenakan pertumbuhan otak bayidibentuk pada usia nol samapai enamtahun. Oleh sebab itu mulai dari dinianak perlu dikenalkan dengan tatakrama. Karena diusia ini bisa cepatmenangkap semua apa yang diajarkankepadanya.Itulah sebabnya mengapamasa anak-nak dinamakan masa

keemasan. Sebab, setelah masa per-kembangan ini lewat, berapapun kapa-sitas kecerdasan yang dicapai olehmasing-masing individu, tidak akanmeningkat lagi.

Perkembangan anak itu banyaktergantung pada lingkungannya. Ling-kungan keluarga dan lingkungan di-sekitarnya. Maka dari itu perlu penga-was yang lebih pada anak seusia ini,untuk dapat memantau seberapa jauhyang mereka dapat. Apabila anak

berada dalam lingkunganyang tidak bertata krama maka

ia akan menjadi anak yang tidakpunya tata krama juga. Peran or-ang tua sangat penting dalam halini.

Orang tua daapat mendidikanak dengan memberikan moti-vasi kepada mereka. Seperti

Memberikan contoh yangbaik agar ditirukan oleh anaknya.Untuk anak balita sebaiknya pe-ngajaran tata krama dimulaidari kehidupan sehari-hari.Mulai dari hal-hal simple yangterjadi di kehidupan sehari-harinya. Sehingga hal-halsimple tersebut aakan men-jadi kebiasaan hingga iabesar nanti. Orang tuaakan bangga apabila me-lihat anaknya mempunyai

tata krama yang sesuai dengan norma.Setelah dewasa ia akan menjadi anakyang bangga juga karena bisa contohbagi orang lain dalam kehidupannya.

Di tengah masyarakat sekarangsering kita menemui anak yang urak-an, bicaranya jorok, ringan tangan,tidak tahu sopan santun. Bahkan seringpula kita mendengar orang mengata-kan “Anak kok tidak punya aturan,anaknya siapa ya? “. Jika nama dikait-kan dengan hal itu, seharusnya kita

tidak perlu sakit hati. Sebaiknyaa kitamawas diri,mungkin benar jika selamaini kita lupa tidak mengajarkan tatakrama pada anak. Anak dibiarkan tum-buh dengan sendirinya tanpa bimbi-ngan orang tua, yang penting semuakebutuhannya terpenuhi.

Mengenal tata krama tidak bisatumbuh secara instan, tetapi melaluiprose yang panjang dan harus dimulaisejak kecil. Anak-anak yang memper-oleh pendidikan tata krama sejak diniakan menjadi pribadi yang santun dantahu bagaimana cara menghargai or-ang lain. Mengenal tata krama bisadimulai dari hal-hal yang sangat se-derhana.

Tata krama utama yang harusdiajarkan pada anak: (1) memberi sa-lam kepada tamu. Jika ada tamu yangdatang di rumah; (2) mengucapkanempat kata hormat: silahkan, tolong,maaf, dan terima kasih; (3) menunggugiliran bicara dan tidak memotongpembicaraan orang lain; (4) membukapintu untuk orang lain; (5) memanggildengan nama yang baik; (6) meng-hargai perbedaan; (7) Bertanggungjawab untuk selalu bersih; (8) Sportif;(9) menanggapi pendapat orang de-ngan besar hati.

Pendidikan tata krama sejak usiadini itu sangat penting. Para orang tuahendaknya membuang anggapan bah-wa pendidikan tata krama itu belumperlu diberikan pada anak usia dini.Jangan tunggu ia hingga besar. Apabilapendidikan tata krama terlambat dibe-rikan maka akan menjadi masalahyang fatal. Sebab saat ia sudah besar,tentu ia sudah punya kebiasaan ter-tentu. Akan memerlukan waktu yanglama untuk mengubahnya. Belajarsopan santun sejak dini akan memben-tuk anak menjadi pribadi dewasa yangbertata krama. Cukup ajarkan hal-halkecil yang bisa dilakukan aanak usiadini. Karena pada masa ini otak anaksangat cepat menangkap apa yang ialihat. Anak-anak menirukan apa yangorang lain lakukan. Lingkungan dise-kitar sangat mempengaruhi kelaku-annya. Peran orang tua sangat pentinguntuk mengontrol perkembangan so-pan santun anak.

Pentingnya Pendidikan Tata Krama pada Usia DiniOleh. Sugito. S.Pd Guru MTs Negeri Gresik

Page 32: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

Pada detik-detik malam yang gelap gulita, sunyi senyap, tidak ada sinar, tidak ada suara, tidak ada siapapun

juga yang melihat, maka seakan-akan kita masuk kea lam gaib(Tidak ada jam, tidak tahu arah, tidak ada apa-apa kecuali Allah) maka akan sangat mudah kita membayangkan bagaimana Nabi Saw berangkat dari Masjidil Haram, sampai di Masjidil Aqsha, naik ke langit bertemu dengan arwah para nabi sampai langit ke-7; naik lagi ke Sidratul Muntaha.

Akan sangat bahagia sekali jika kita dapat membayangkan dalam angan-angan kita bagaimana kita menghadap Allah secara langsung, kita curhat, mencurahkan isi hati apa saja yang kita inginkan, seluruh uneg-uneg, semua rahasia kejelekan yang kita tidak pernah bercerita kepada siapapun maka kita aturkan rahasia itu kepada Allah seluruhnya, memohon maghfirah Allah sambil merendah-hati (Andap asor) di hadapan Allah Ta’ala yang serba Maha. Subhana Allah wal-Hamdu Lillah, La ilaha illa Allah wa-Allahu Akbar.

Kemudian diteruskan dengan wirid sedapat-dapatnya:

@ Dzikir dan Wiridi. Adab dan tata tertib berdo’a

1. Merendah diri-Andap asor (Lih. Q.s 7a205; s 6a63; s 7a55)

2. Tidak mendesak meminta segera terkabul (Lih. Bukhari no. 5865)

3. Barpakaian yang sopan dan suci (Lih. Q.s 7a31)

4. Taqarrub = dedepe, pasrah bong kokan kepada Allah secara maksimal (lih. Qs. 96a19; S40a44; Bukhari CD no. 6021 )

5. Dengan suara yang sopan penuh hormat (Lih. Bukhari no. 5905).

6. Dalam sujud (Lih. Muslim no. 4733; Nasai no. 1125; Abu Dawud no. 741; Ahmad no. 9083)

7. Tidak berhenti dari Taqarrub kepada Allah (Lih. Q.s 33a41; s2a152; Muslim no. 558; Abu Dawud no.17.

ii. Dzikir atau wirid dengan membaca Al-Quran

Taqarrub-mendekatkan diri kepada Allah dengan membaca Al-Quran dan merenungkan isinya. Dibaca sebelum, sesudah atau di luar shalat dan di rumah atau saat I’tikaf di dalam masjid. Silahkan pilih sesuai maksud ayat dengan situasi dan kondisi kita sendiri, menurut sempit dan longgarnya waktu, dengan catatan dan pernyataan Rasulullah Saw. sebagai berikut:

@ Al-Quran itu menjadi penolong hamba di Hari Kiamat (Lih.Muslim no. 1337)

@ Orang yang membaca Al-Quran didampingi oleh para malaikat (HR. Bukhari no. 4556 dan Muslim 1329)

@ Jamaah yang membaca dan me re nungkan isi Al-Quran akan diliputi rahmat Allah dan dijaga para malaikat (HR. Muslim no. 4867)

@ Bacaan Al-Quran 10; 100 atau 1000 ayat Al-Quran mengandung anugerah Allah yang sangat besar (HR. Abu Dawud no. 1190 dan Darimi no. 3326).

@ Yang membaca 1000 ayat Al-Quran, dia akan bersanding dengan para nabi, orang-orang shiddiq, syuhada` dan shalihin (HR Ahmad no. 15058)

@ Yang sibuk dzikir dan membaca Al-Quran akan dianugerahi sesuatu yang paling afdhol (Lih.Turmudzi no. 2850 dan Darimi no. 3222).

@ Surat/ayat pilih mana yang cen-derung paling tepat:

(1) Surat Al-Fatihah itu surat yang paling istimewa (Lih. Bukhari no. 4280);

(2) Melalui bacaan S. Al-Fatihah dan S.2 Al-Baqarah 285-286, do’a dijanjikan oleh Allah terkabul (Lih. Bukhari no. 1339);

(3) Surat Al-Falaq dan An-Nas, isinya luar biasa (Lih. Bukhari no. 2827, Muslim 1348);

(4) SuratAl-Ikhlash nilainya sama

dengan 1/3 Al-Quran (Lih. Bukhari no. 6826;

(5) Surat An-Nashr sama dengan ¼ Al-Quran; (Lih. Turmudzi no. 2820).

(6) Surat Al-Kafirun sama dengan ¼ Al-Quran; (Lih. Turmudzi no. 2820).

(7) Surat Zulzilat sama dengan ¼ Al-Quran (Lih. Turmudzi no. 2820).

(8) S.2 al-Baqarah 255 (Ayat Kursi), sebagai do’a mengusir syaitan (Lih. Bukhari no. 3033).

(9) Surat Al-Baqarah, dapat mengusir syaitan (Lih. Muslim no. 1300);

(10) Surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran penuh barokah (Lih. Muslim no. 1337);

(11) Membaca S.18 Al-Kahfi ayat 1-10, bisa terjauh dari godaan Dajjal (Lih. Muslim hadis no. 1342); Surat al-Kahfi membawa ketenteraman (Lih. Bukhari no. 3345, Muslim 1325)

(12) Surat Yasin nilainya sama dengan 1/10 Al-Quran (Lih. Turnudzi no. 2812)

(13) Surat-surat Musabbihat lebih baik dari bacaan 1000 ayat disunatkan dibaca sebelum tidur (Lih.Turmudzi no. 2845, Abu Dawud no. 4398).(Surat-surat Musabbihat ialah Al-Isra`, Al-Hadid, Al-Hasyr, Ash-Shaf, Al-Jum’at, At-Taghabun dan Al-A’la).

(14) S.2 Al-Baqarah 255 (Ayat Kursi) dan s.40 Al-Ghafir 1-3 dijaga oleh malaikat (Lih. Turmudzi no. 2804 dan Darimi no. 3252)

(15) S.30 Ar-Rum 13 menutup amalan yang tertinggal (Lih. Abu Dawud no. 4414)

(16) S.9 At-Taubat 129 dibaca 9 kali Allah akan mencukupi keperluan dia (Lih.Abu Daud no. 4418)

(17) S.59 al-Hasyr 22-23-24 diulang 3 kali, maka dia dido’akan oleh banyak sekali malaikat (Lih. Turmudzi no. 2846 dan Ahmad no. 19419)

(18) Setiap malam Nabi Saw.membaca surat Al-Isra` dan Az-Zumar, (Lih Ahmad no. 24380)

(19) Surat Al-Isra`, Al-Kahfi dan Maryam, merupakan harta simpanan dan pembebas (Lih. Bukhari no. 5339).

(20) Surat Hud, Al-Waqi’ah, Walmur-salat, ‘Amma Yatasaalun dan At-

Mi’rajul Mu’min(Napak Tilas Mi’raj Nabi)

(04)

32 MPA 335 / Agustus 2014

Page 33: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

Takwir (Lih. Turmudzi no. 3219). Walmursaalat dibaca waktu Maghrib (Lih. Bukhari no. 721 dan Muslim no. 704)

(21) Surat Qaf, dibaca tiap Jum’at (Lih.Muslim no. 1440)

(22) Surat Yasin dibacakan kepada orang mati (Lih. Abu Dawud no. Ibnu Majah no. 1438)

(23) Surat Al-Fat-hu paling disukai Nabi Saw. (Lih.Bukhari no. 3859)

(24) Membaca surat Al-Jum’at dan Al-Munafiqun saat shalat Jum’at (Lih.Muslim no. 1451)

@ Berdo’a dengan do’a para nabi dan orang ‘alim soleh:(1) Do’a N.Adam: Qs7a23;(2) Do’a -N.Nuh: Qs71a28;(3) Do’a N.Ibtahim: Qs6a79; s26a83-

85; s2a126-127; s14a3538; 40-41; s37a100;

(4) Do’a Na- bi N.Luth: Qs26a169; (5) Do’a N.Yusuf: s12a101; (6) Do’a N.Musa: s28 a18; 21-22-24;

s7a150; 155-156; s20a24-35;(7) Do’a N.Dawud & N. Sulaiman : Qs27a15;(8) Do’a N.Sulaiman: Qs27a19;

(9) N.Yunus: Qs 21a87; (10) Do’a Ashabulkahfi: Qs 18a10; (11) Nabi Muhammad Saw: Qs20a11;

s17a80; s23a118; s23a97-98; s21a112; (12) ’Alimsoleh: Qs2a201; s3a8; s3a147;

s25a65-66; s 25a74; s59a10).

iii. Adab tata susila berdo’aa. Merendah diri-Andap asor (Lih.

Qs7a205; s6a63; s7a55)b. Tidak mendesak meminta segera

terkabul (Lih. Bukhari no. 5865)c. Barpakaian yang sopan dan suci

(Lih. Q.s7a31)d. Taqarrub-dedeepee, pasrah bong-

kokan kepada Allah secara maksimal (Lih. Qs96a19; S40a44; Bukhari no. 6021 )

f. Dengan suara yang sopan penuh hormat (Lih.Bukhari no. 5905).

g. Dalam sujud (Lih.Muslim no. 4733; Nasai no. 1125; Abu Dawud no. 741; Ahmad no. 9083

h. Tidak berhenti dari Taqarrub kepada Allah (Lih. Qs33a41; s2a152; Muslim no. 558; Abu Dawud no.17 ;

iv. Isi do’aa. Tidak mengandung dosa (Lih.Q.s

60a12; s49a7; s85a9; Bukhari no. 5865; Muslim no. 4916)

b. Demi kebaikan bukan kebu rukan: s47a22;

c. Tidak memutuskan tali silaturahim dengan siapa saja (Lih. Qs47a22-Ahmad CD no. 10709).

v. Memulai do’aa. Al-Fatihah (HR. Bukhari)b. Shalawat Nabi Saw.(Lih. Q.s 33a56)c. Menutup dengan hamdalah, puji-

pujian kepada Allah(Qs10a10)

@ Catatan**)Semua hadis mengambil nomer

dari Kutubut Tis’ah !!!

Pengasuh :Prof. Imam Muchlas, MA

33MPA 335 / Agustus 2014

Page 34: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

34 MPA 335 / Agustus 2014

Desa senantiasa menebarkan pesona.Begitupun dengan desa Wulung, Pilang, diKecamaan Randublatung, Blora, Jawa Te-ngah. Tepat pada tanggal 17 Juni 1952, per-tama kali Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA meng-hirup semerbak aroma dari udara segar de-sanya.

Lantas dirinya tumbuh menjadi se-orang bocah. Ditelusurinya tanah-tanahberkelok di kawasan Randublatung – yangberjarak 26 kilometer dari arah selatan Blo-ra – dengan mengayuh sepeda. Betapasyahdunya area itu; bersih, nyaman, dantentu saja hening. Di kanan-kiri jalanan,seakan tak pernah sepi dari suara-suara he-wan kecil saling bersahutan. “Saya gemarsekali bersepeda. Merantau antar desa. Me-lewati pematang sawah,” ujarnya mene-rawang ke masa silam kanaknya.

Meski daerah ini berangin panas ke-ring, tapi tak menafikan kesyahduan itu.Sebab kawasan tersebut memang didomi-nasi oleh hutan jati, sawah-sawah pertaniandan semak belukar. Dalam suasana sema-cam itulah, Ali Mufrodi kecil menggambarimpian. Beruntung, dia tinggal di tengahdaerah kecamatan. Disamping merupakanpusat pemukiman, daerah itu juga menjadijalanan penghubung ke Blora dan ke Cepu.

Maka tak heran, setamat sekolah da-sar di tahun 1966, dirinya hengkang kePondok Modern Gontor. Kepergian berstu-di ke Ponorogo tersebut, bisa jadi karenaingin mengejar arti dari desanya sendiri;Wulung – berasal dari kata ulung – yangbermakna unggul, handal atau hebat.

Selama belajar di KMI Pondok Mod-ern Gontor, bagi Guru Besar Sejarah danPeradaban Islam UIN Sunan Ampel Sura-baya ini, tak ditemui kendala yang berarti.Sebab ketika di desa, dia terbiasa denganbelajar pagi di SD, sore belajar di Diniyahdan malam mengaji al-Qur’an di rumahPakdenya. “Sewaktu di desa.. ketika sayasudah mengkhatamkan al-Qur’an sekali,maka harus mengaji al-Qur’an lagi denganposisi terbalik,” ujarnya dengan senyumdikulum.

Disamping itu, saat di desa, dirinyajuga sudah belajar bahasa Arab. Itulah pa-salnya, anak pertama dari sembilan ber-saudara ini tak merasa kesulitan denganpercakapan sehari-hari di Pondok Gontoryang menggunakan bahasa Arab. “Peng-ajaran bahasa Arab di Gontor, metodolo-ginya bagus. Dalam waktu setahun kita bisapercakapan sekaligus menulis,” ungkapnya

mengenang.Selepas dari Gontor tahun 1972, ayah

dua anak ini lantas melanjutkan ke Fa-kultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya.Saat penjurusan, dirinya memilih jurusanbaru ’Sejarah dan Peradaban Islam’. “Ke-tika di Gontor saya tertarik pelajaran tarikh.Sebab ada ustadz favorit saya, kalau me-nyebut Damaskus itu sangat fasih: Dimas-qo’,” katanya menirukan ucapan sang Us-tadz. “Di sisi lain, karena Fak. Adab ter-kenal dengan bahasa Arabnya yang sulit.Namun bagi saya justru terbalik. Sayasudah bosan berbahasa Arab. Makanya,saya pilih jurusan baru itu,” paparnya de-ngan tawa lirih.

Tapi apa menariknya dari Sejarah danPeradaban Islam? “Dengan sejarah, kitamengenal peradaban masa lalu. Kita tahukemajuan bangsa-bangsa dan sekaliguspenyebab runtuhnya sebuah kekuasaan,”tukasnya serius. “Di sisi lain, akan banyaktraveling. Kita bisa kemana-mana. Biartahu kalau dunia itu masih sangat luas,”terangnya dengan sukacita.

Seperti yang dibuktikan-nya sendiri. Alumnus S2 danS3 Program PascasarjanaUIN Syarif HidayatullahJakarta ini banyak me-lancong ke berbagai ne-gara. Pada tahun 1991,dia bertandang ke Be-landa, Jerman, Perncisdan Belgia. “Ada kena-ngan menarik saat diBelgia. Waktu itu sayadiberi kesempatan untukkhutbah Jum’at di sana,”ungkapnya.

Setahun kemudian, kembali lagi keBelanda, Mesir dan Saudi Arabia. Ditahuan 1997 berangkat ke Malaysia danSingapura. Pada tahun 2004 ke Syria danke Saudi Arabia yang ketiga kalinya. Danpada tahun 2013 kemarin, pergi ke Canada,Turki dan Maroko. “Tak terasa kalau sayasudah pernah bepergian lintas benua. DariCanada yang ujung Timur sampai Marokoyang paling Barat,” ungkapnya penuhsyukur.

Setelah mempelajari berbagailiteratur dan berkunjung ke berbagainegara, Wakil Rektor bidangKemahasiswaan dan Kerjasama UIN SASurabaya ini menyimpulkan, bahwakejayaan Islam akan dapat terulangkembali. “Bahkan mungkin saja dimulaidari Indonesia,” tegasnya. “Sebab syarat-prasyarat yang dimiliki zaman Abbasiyahdulu juga dimiliki negeri ini,” terangnyamemberikan alasan.

Masyakat dunia, urainya, mayoritasIslam. Dan ajaran Islam selalu mendorongpemeluknya untuk menggerakkan

kemajuan. Secara kuantitas, jumlahumat Islam di dunia sangat besar;

mencapai 23 persen daripenduduk dunia atau sekitar1,5 miliar. SDM yang kitapunyai sekarang juga sudahbagus. Apalagi sumberdayaalam yang melimpahrua.“Bayangkan, dari Marokosampai Merauke

sumberdaya alamnyasangat luar

Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA

Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari Indonesia

Page 35: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

35MPA 335 / Agustus 2014

biasa,” paparnya. “Nah,kalau kita bisa mengua-sai SDM dan SDA yangada, maka secara otoma-tis kejayaan Islam ituakan muncul kembali,”simpulnya.

Untuk mewujud-kan hal tersebut, lanjutpria yang fasih berbahasaArab, Inggris dan Belan-da ini, maka generasimuda Islam setidaknyaharus menguasai tigalhal; pertama, adalah pe-nguasaan bahasa asing.Pepatah bilang al-lughahmiftahul ’ulum (bahasaadalah kunci ilmu penge-tahuan). Yang kedua,menguasai bidang pene-litian. Dengan penelitianinilah, kita bisa mem-perdalam suatu pengeta-huan. Dan yang ketiga,adalah keterampilan tulis-menulis. Sebabdengan menulis, hasil dari pendalamanilmu pengtahuan tersebut dapat disebarkanmelalui tulisan.

Itulah pasalnya, Asesor Badan Akre-ditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) ini dikenal sangat getol dalam pene-litian. Sebab baginya, ilmu penelitian itu

sangatlah penting. Ini adalah alat yang bisadigunakan kapan saja dan sampai kapan-pun. “Dulu, kata teman-teman, kalau sudahada program penelitian, sakit kayak apapunsaya pasti ikut berangkat,” katanya sambilmelepas tawa kecilnya.

Wajar jika Wakil Ketua MasyarakatSejarawan Indonesia (MSI) Jawa Timur ini

banyak menelorkan tu-lisan dari hasil penelitian-nya. Semisal ’Blok Cepu:Kajian Awal untuk Pe-ngembangan Ekonomi Is-lam’ (2007), ’Turkistan:Negeri Islam yang Hilang’(2009), ‘Konflik EtnikUzbek dan Kyrgiz di AsiaTengah’ (2010), ‘Revolusi

untuk MenumbangkanPresiden Hosni Muba-rak di Mesir’ (2011),serta ‘Revolusi di Libya’(2012) dan ‘Perang Sau-dara di Syria’ (2012).

Sedangkan buku-bukunya yang telah ter-bit, antara lain ’Penyele-saian Konflik Pekerja-Pemodal dalam Perspek-tif Islam’, dalam buku’Resolusi Konflik IslamIndonesia’ (IAIN SunanAmpel, Surabaya, 2007),Juga ’Pranata Sosial Is-lam di Indonesia 1900-1945; Politik dan Pendi-dikan’ (Penerbit Alpha,Surabaya, 2007), serta’Islam di Kawasan Kebu-dayaan Arab (Edisi Re-visi – Penerbit Anika Ba-hagia, Surabaya, 2010).

Meski sibuk deng-an dunia penelitian, mengajar, berseminardan aktivits tulis-menulis, namun hal itutak menghambat karirnya. Hal itu diawali-nya dengan menjadi staf di bagian peng-ajaran Fakultas Adab IAIN Surabaya sejaktahun 1981 s/d 1984. Lalu pindah ke bagianKeuangan di Fakultas yang sama hinggatahun 1996. Setahun kemudian, dirinyadipercaya sebagai Dekan di Fakultas ter-sebut hingga tahun 2001.

Pada tahun 2002 menjadi Asisten Di-rektur Bidang Khusus Pascasarjana hing-ga tahun 2005. Lalu mutasi menjadi AsistenDirektur Bid. Administrasi dan Keuangansampai tahun 2010. Dan pada tahun 2012,dirinya diamanahi untuk menjabat PR IIIUIN Sunan Ampel Surabaya hingga tahun2016 nanti. Il, Ded

Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA saat berada di Bengkulu

Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA saat berada di Istambul Turki

Page 36: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

36 MPA 335 / Agustus 2014

Mengikuti upacara bendera ada-lah salah satu dari sekian banyak ke-giatan yang dilakukan oleh PegawaiNegeri Sipil (PNS) di semua instansipemerintahan. Upacara bendera dise-lenggarakan secara rutin dan pada mo-men istimewa tertentu. Kita, PNS Kan-tor Kementerian Agama, melaksana-kan upacara rutin tiap tanggal 17. Upa-cara bendera pada hari kelahiran Kan-tor Kementerian Agama (Kemenag)Republik Indonesia pada 3 Januari.Upacara peringatan proklamasi RIpada tiap 17 Agustus.

Kita melihat ada suasana istime-wa pada Agustus tahun ini. Terasa sua-sana Idul Fitri 1435 dan halal bi halal,setelah umat Islam menjalankan puasaRamadhan. Pada Agustus, suasana ba-tin bangsa Indonesia yang mayoritas-nya muslim, adalah suasana jiwa yangfitri, suasana batin yang penuh rasasyukur, bersih dari amarah, mudah me-maafkan, rukun dan guyup usai halalbi halal. Jiwa fitri tersebut, bagi kita,merupakan potensi positif yang tidakboleh disia-siakan. Ia perlu didayagu-nakan untuk menggali dan menangkapnilai-nilai spiritual yang ada dalamseluruh bentuk kegiatan memperingatiProklamasi Kemerdekaan RI ke-69yang tahun ini mengambil tema “ De-ngan Semangat Proklamasi 17 Agustus1945, Kita Dukung Suksesi Kepemim-pinan Nasional Hasil Pemilu 2014 De-mi Kelanjutan Pembangunan MenujuIndonesia yang Makin Maju dan Se-jahtera”.

Upacara bendera adalah bagiandari kegiatan peringatan proklamasi.Sangat tidak bijaksana, jika upacarabendera kita anggap sebagai kegiatanformalistik. Yang penting hadir. Ikutdan sbsen. Tanpa dibarengi dengan ak-tivitas perenungan untuk menggalihikmah yang ada didalamnya; apayang sesungguhnya ‘pesan tersem-

bunyi’ yang disampaikan oleh rangkai-an proses upacara bendera?.

Berapa pun sering PNS mengikutiupacara bendera, tapi tanpa disertaioleh proses refleksi dan apresiasi, makaupacara bendera tidak menyuntikanapa-apa. Tidak memberi pencerahandan perubahan sikap, wawasan, orien-tasi dan budaya kerja, loyalitas peng-abdian dan lain-lain. Berbeda jika batinpeserta upacara itu peka, ia dapatmengapresiasi dan menggali sertamenghayati rangkaian upacara bende-ra; apa yang tersembunyi di balik pro-ses upacara.

Inilah yang ingin diuraikan da-lam tulisan ini. Kita menyaksikan adasekelompok masyarakat – yang karenapemahamannya terhadap teks wahyusangat rigid (kaku), buta akan kontekswacana (siyaq al-kalam), serta dang-kalnya pemahaman mereka akan ling-uistik-gramatikal bahasa Arab” yangmengharamkan upacara bendera.Alasannya, dalam upacara ada peng-hormatan kepada bendera merah putihdan itu mereka anggap sebagai bentuksyirik (menyekutukan Allah SWT).Katanya, ada kata dan tindakan ‘hor-mat’ kepada selain Allah SWT.

Ironis bukan?. Oleh karena ituperlu diuraikan tiga masalah; apa sajanilai-nilai spiritual dalam upacara ben-dera?, dan apakah didalamnya adaunsur syirik; penghormatan kepadabendera merah putih? serta apa yangperlu kita laksanakan untuk menanam-kan nilai-nilai spiritual dalam upacarabendera ini kepada generasi kita?.

Menemukan Nilai SpiritualBagi kita, upacara bendera itu

penting. Upacara bendera bermanfaatsebagai sarana menumbuhkan kembalidan menanamkan jiwa nasionalismedan menghargai tokoh-tokoh yangberjuang membebaskan Indonesia dari

imperialisme. Berkat jasa dan perju-angan mereka, kita sekarang bisa me-lakukan kegiatan kita (baik kegiatanbersifat dan untuk kepentingan pribadimaupun untuk orang lain). Merekayang setuju dengan upacara atau yangtidak, sesungguhnya, telah menerimamanfaat dari perjuangan tokoh-tokohpendiri negera ini.

Diantara kegiatan inti dalam upa-cara bendera adalah pengibaran danpenghormatan kepada bendera MerahPutih, mengheningkan cipta, pembaca-an teks Pancasila, preambule UUD1945, Panca Praseyta Korpri, danamanat Pembina upacara. Pada limahal di atas, kita menemukan nilai-nilaispiritual.

Pertama, upacara bendera meru-pakan event formal bagi PNS untukmengapresiasi (menghargai) tokoh-tokoh yang berjasa atas berdirinyaNKRI. Kita, terutama generasi yanglahir pasca masa revolusi, tidak pernahmerasakan getirnya hidup di masa ko-lonialisme. Juga tidak pernah terlibatmemanggul senjata dan bentrok militerdengan NICA untuk mempertahankanproklamasi RI yang sudah digemakanoleh Soekarno- Hatta. Kita hidup dimasa yang sudah aman. Mereka relaberjuang mengorbankan segalanya,dan berjuang berdarah-darah untukkita. Mereka yang berjuang, kita yangmemetik hasil. Mereka yang tanam, ki-ta yang panen. Mereka yang memberi,kita yang menerima. Sebuah kesombo-ngan dan kedunguan, jika ada orangyang diberi manfaat dan jasa, tapi iakemudian melupakan pemberinya.Ketika mengheningkan cipta, kita sua-sana batin menghargai mereka. Men-doakan perjuangan mereka sebagaiamal shaleh.

Kedua, upacara bendera meng-ingatkan kita pada tujuan luhur yaituberibadah kepada Allah SWT dengan

Menemukan Nilai Spiritualdalam Upacara BendaraOleh Moh Sholehuddin(Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kab Sidoarjo/Mahasiswa S3 UIN Sunan Ampel Surabaya)

Page 37: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

37MPA 335 / Agustus 2014

melakukan amal ibadah berupa a) me-lindungi segenap bangsa Indonesia danseluruh tumpah darah Indonesia, b)memajukan kesejahteraan umum, c)mencerdaskan kehidupan bangsa, d)ikut melaksanakan ketertiban duniaberdasarkan kemerdekaan, perdamai-an abadi dan keadilan sosial. Empat‘amaliah’ di atas merupakan pekerjaanyang memiliki cakupan yang sangatluas. Wajib berjuang mewujudkannyaselama Republik ini ada. Tidak ada ba-tasan waktu untuk mewujudkannya.

PNS adalah aparatur pemerintah,orang yang secara yuridis diamanatioleh konstitusi untuk mengelola nega-ra. Ada PNS yang diamanati untuk me-nyelenggarakan negara di bidang eko-nomi, pendidikan, urusan agama, sosi-al, keuangan dan lain-lain. PNS Kan-kemenag adalah orang-orang yang di-amanati oleh negara untuk mengurusipembangunan dan masyarakat di bi-dang agama dan segala yang terkait de-ngannya.

Dalam upacara bendera, ketikadibacakan Preambule UUD 1945, ma-ka dibenak kita seyogyanya muncul ke-sadaran; seberapa optimal pekerjaanyang kita kerjakan ini mampu melin-dungi hak hidup bangsa Indonesia?.Sementara fakta menunjukkan banyakTKI-TKW dihukum mati di negaralain. Di dalam negeri, banyak orangmiskin yang mati karena sakit parah,tidak kuat berobat dan memikul ma-halnya biasa operasi.Atau anak-anakyang gizi buruk dan busung lapar. Se-berapa serius dan ikhlas pekerjaanyang kita laksanakan untuk mencer-daskan kehidupan bangsa melalui pen-didikan formal (madrasah) dan non-formal (pesantren, majelis taklim, ha-laqah, pengajian, keluarga sakinah,dan forum-forum sejenisnya)?. Se-dangkan fakta empiris menunjukkanbahwa biaya memperoleh pendidikandan buku pelajaran masih mahal, UjianNasional yang berat tapi terkesan di-paksakan sehingga melahirkan tindak-an curang, dan terjadi pelecehan seks-ual terhadap pelajar Sekolah Dasar.Sumber daya manusia (SDM) bangsaIndonesia kalah dengan bangsa-bang-sa maju di benua Asia dan lainnya.

Ketiga, refleksi personal yang di-barengi hati yang ikhlas, biasanya, me-lahirkan komitmen untuk bangkit. Da-lam upacara bendera, ada pembacaanPanca Prasetya Korp Korpri. Di sini

PNS diingatkan kembali atas limajanji setia dan ikrar PNS untuk mem-bangun negara. Setiap upacara benderadilaksanakan, saat itu pula PNS di-ingatkan supaya tidak lupa dan janjidan ikrarnya untuk bekerja dan mem-bangun negara. Al-Qur’an membericontoh kepada kita bahwa mengingat-kan orang supaya sadar, ingat dan ber-taubat itu tidak cukup satu kali, tapiharus berkali-kali. Ingatlah, al-Qur’anmengulang-ulang kisah kejamnyaFir’un, Haman, Qarun dalam berbagaisurat. Apa tujuannya?. Agar manusiatidak sombong, angkuh, kejam dantega mengeksploitir sesamanya sepertiyang dilakukan Fir’aun.

Memahami Kata Hormat danKonteksnya

Bagi kita, mereka yang menolakupacara bendera karena mengandungunsur syirik yaitu memberi hormatkepada bendera merah- putih adalahorang berfikir harfiyah, memahamikata apa adanya, dan tidak mencobamengerti makna yang bersifat konteks.Berfikir secara harfiyah (letterlux) itutidak selalu tepat dan baik, meskipunsepintas menandakan sikap positif se-perti disiplin dan loyal. Banyak kata-kata (lafadz) dalam al-Qur’an yangtidak boleh dipahami secara harfiyahkarena sangat berbahaya. Antara lainkata “ al-yaqin” dalam Q.S. al-Hijr(15): 99 dan kata al-fitnah dalam Q.S.al-Baqarah (2): 191, serta kata sujuddalam Q.S. al-Baqarah (2): 34.

Kata al-yaqin biasanya berartipercaya atau mantap. Tapi dalam al-Hijr (15): 99 (wa’bud rabbaka hattaya’tiyaka al-yaqin), kata al-yaqin men-jadi sangat berbahaya jika diartikanpercaya atau mantap.Akan bermaknaseperti ini; dan sembahlah Tuhanmuhingga datang kepadamu sebuah ke-yakinan. Pemahaman ini berbahayakarena memberi kesan; menyembahAllah SWT itu kalau manusia yakin.Jika tidak yakin maka tidak perlu me-nyembah-Nya. Ulama tafsir mengata-kan kata al-yaqin disitu berarti al-mautyaitu ajal atau kematian. Artinya, dansembahlah Tuhanmu hingga kamumati. Dalam bahasa Arab, satu katabisa bermakna multi-arti. Kata al-wajhbisa berarti wajah (muka), arah, sisidan perspektif.

Kata al-fitnah dalam bahasa Arabseperti pada al-Baqarah: 191, jangan

diartikan dengan fitnah dalam bahasaIndonesia. Fitnah dalam bahasa Indo-nesia memiliki arti menyebar desas-desus, isu, gossip atau rasan-rasan. Jikakata al-fitnah pada Q.S. al-Baqarah:191 (…wal fitnatu asyaddu minalqatl..) diartikan konteks fitnah dalambahasa Indonesia maka ayat tersebutberarti “ dan gosip itu lebih kejam daripembunuhan..”. Kalau begitu, tukanggosip dihukum bunuh seperti qishas.Berapa banyak orang yang harus di-hukum qishas di negeri ini karena ne-geri ini subur dengan isu dan gosip?.Ulama tafsir mengartikan al-fitnahdalam al-Baqarah: 191 dengan arti me-ngusir orang dari kampung halaman-nya tanpa alasan sah seperti kelakuanIsrael kepada penduduk Palestina, me-rampas harta dan membuat kekacauan.

Kata sujud dalam al-Baqarah: 34tidak berarti menuhankan atau me-nyembah. Malaikat dan iblis tidakdiperintah untuk bersujud kepadaAdam dalam arti menyembah danmenuhankan Adam. Tidak. Sujuddisini berarti menghormati.

Dalam konteks upacara bendera,kata-kata “kepada sang merah-putih,hormat grak” itu berarti menghormatibendera sebagai symbol negara tempatkita hidup, bekerja, makan dan ber-ibadah. Tidak menuhankan bendera,juga tidak menyembah kepada bendera.

Upaya KitaApa yang harus dilakukan supaya

bangsa Indonesia ini tidak mudah jatuhpada pola berfikir yang harfiyah? Ja-wabannya adalah memberi SDM danpemahaman tentang ilmu bahasa seca-ra utuh. Bab tentang makna denotative-konotatif, gramatikal-leksikal perluditekankan lagi kepada siswa madrasah.Bab tentang makna ada pada semuailmu bahasa. Dalam bahasa Arab ter-dapat pada ilmu ma’ani (cabang bala-ghah), dalam bahasa Inggris adala padailmu pragmatic dan semantik. Di sini,guru PAI, PKn, Bahasa Arab, Inggrisdan Indonesia harus berperan. Sebab,tidak menutup kemungkinan bila alum-ni madrasah nanti meneruskan jenjangpendidikan tinggi umum akan bertemupaham radikal, anti-demokrasi dalamtiap agama yang menolak upacara ben-dera. Sebelum alumni madrasah mene-muinya, alumni sudah punya bekal ke-ilmuan agama, bahasa dan nasionalismeyang kuat. Semoga.

Page 38: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

38 MPA 335 / Agustus 2014

Pendidikan merupakan tonggakmajunya suatu peradaban. ImannuelKhan, seorang filsuf berkebangsaanJerman, mengatakan bahwa manusiamenjadi manusia karena pendidikan.Bagi Islam sendiri, banyak dalil-dalilyang menyerukan spirit pendidikan.Salah satunya adalah hadits “Uthlubual-ilma mina al-mahdi ila al-lahdi”(tuntutlah ilmu dari sejak baru lahirsampai mati) yang kemudian menjadifondasi “long life education”.

Spirit tersebut dapat dibuktikandari pemakaian kata “Uthlub” yangberasal dari kata thalaba-yathlubuyang dalam etimologi bahasa arabadalah kalimat perintah (fi’il amr).Sejatinya, kata “thalaba” juga bisaberarti mencari. Memang, “mencari”tidak jauh berbeda dengan “menuntut”.Namun, beberapa ahli bahasa menga-takan bahwa nilai jihad “menuntut”lebih tinggi daripada “mencari”. Men-cari memiliki makna berusaha menda-patkan, menemukan atau memperoleh,sementara menuntut memiliki maknameminta dengan keras, mengharuskansupaya dipenuhi, berusaha keras men-dapat hak atas sesuatu.

Dengan demikian, Islam sangatkeras mendorong kaum muslim untukmenuntut ilmu. Apalagi ditambah de-ngan statement dari sejak lahir sampaipada liang lahat membuat pendidikanmutlah harus dilaksanakan.

Hakikat manusia sebagai wakilAllah (khalifah) di muka bumi, meng-haruskan ilmu tidak hanya bisa ditun-tut saja, melainkan juga harus diamal-kan. Sebagai khalifah manusia memi-liki tugas menata dan memakmurkan

kehidupan sesuai dengan kemampuannalar pikir dan senantiasa menjalan-kan kewajiban yang diamanahkan ke-padanya. Pada posisi ini, kualitas Sum-ber Daya Manusia (SDM) sangat me-nentukan sejauh mana amanah terse-but dapat dilaksanakan dengan baik.

Terkait dengan dua tugas di atas,maka timbullah sebuah transformasiilmu pengetahuan dalam dunia pen-didikan.

Pendidikan Membangun Tra-disi

Ada hal yang sangat menarik ke-tika saya berbincang santai dengan sa-lah satu pengurus Pondok PesantrenSidogiri, Keraton, Pasuruan, pada 21April 213. Saya mengajukan pertanya-an bagaiman bisa Sidogiri sampai saatini bertahan dengan kesalafannya(kajian-kajian keagamaan), sementaraglobalisasi dan modernisasi terus ber-gulir. Jawaban pengurus itu sederhana:Sidogiri menggunakan kurikulum sa-laf, sementara manajemennya meng-gunakan manajemen modern.

Mendapat jawaban seperti itu,saya kemudian ingat sebuah kalimatyang selalu didengung-dengungkanoleh kaum nadhiyyin tentang memper-tahankan tradisi lama yang baik danmengambi tradisi baru yang lebih baik(al-Muhafadzatu ala al-Qadimi al-Shalih wa al-Akhdzu bi al-Jadidi al-Ashlah).

Lebih jauh lagi, jawaban tersebutmenuntun pikiran saya pada sebuahkajian implementasi pendidikan Islamkepada anak didik dengan mengkom-parasikan pendidikan berbasis karakterdan pendidikan berbasis kearifan lokal.

Sejatinya muatan pendidikan berbasiskarakter dan pendidikan berbasis ke-arifan lokal di dalam pendidikan Is-lam sudah ada. Tinggal bagaimana ber-usaha merekonsruksi agar muatan da-lam pendidikan tersebut dapat dilaksa-nakan dengan baik.

Seiring dengan cepatnya gejolakarus globalisasi dan modernisasi, pen-didikan tidak hanya sebagai saranatransfer ilmu pengetahun saja. Secaraluas pendidikan harus menjadi sebuahpembudayaan dengan membentuk ka-rakter dan watak bangsa guna menye-lamatkan anak didik dari dampakburuk globalisasi.

Dewasa ini mulai muncul apayang disebut dengan kebudayaan glo-bal. Kebudayaan global bisa diartikansebagai modernitas yang merupakanhasil dari proses modernisasi, yaitupergeseran sikap dan mentalitas man-usia untuk dapat hidup dengan tuntut-an masa kini. Modernitas mempunyaipengertian masyarakat modern, gayahidup modern, ekonomi modern, buda-ya modern, dan pendidikan modern.

Secara langsung ataupun tidaklangsung, ide atau gagasan yang ber-kembang sebagai interaksi gagasanglobal mengakibatkan terjadinya per-ubahan sikap, nilai, dan norma sepertihalnya perubahan gaya hidup (lifestyle). Yang paling sulit dihindari ada-lah kenyataan bahwa manusia telahmengamali krisis global yang begitukompleks dan multidimensional.

Terjadinya krisis global akibat pe-ngaruh gerak globalisasi membuatpendidikan Islam memiliki tanggung-jawab besar untuk membangun ke-

Spektrum Pendidikan IslamBerbasis Karakter dan Local Wisdom

Oleh: Fandrik Ahmad*

Page 39: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

39MPA 335 / Agustus 2014

sadaran diri pada pembentukan karak-ter anak didik secara utuh. Pembentuk-an karakter dimaksudkan agar anakdidik dapat beradaptasi dengan baiktanpa harus terjebak dalam pusaranglobalisasi.

Karakter merupakan nilai-nilaiperilaku manusia yang universal yangterwujud dalam pikiran, sikap, pera-saan, perkataan, dan perbuatan. Pendi-dikan karakter membawa misi yangsama dengan pendidikan akhlak ataupendidikan moral yang dibentuk sejakdini agar menjadi karakteristik anakdidik. Poin ini sesuai dengan tugaspokok Rasulullah SAW, “Innama buit-stu liutammima makarima al-akhlaq”sesungguhnya aku diutus untuk me-nyempurnakan akhlak.

Aspek utama dari karakter manu-sia merujuk pada kualitas instrinsik se-macam kejujuran, kebaikan hati, dantoleransi. Dengan demikian pendidik-an karakter adalah sebuah proses yangdilakukan untuk untuk mencetak pri-laku-prilaku tertentu sesuai denganharapan tujuan pendidikan agar setiappeserta didik memiliki sebuah kebia-saan dan kesesuaian dalam prilakuyang tertanam dalam kehidupannya.

Selain daripada itu, pola pendi-dikan dalam sejarah penyebaran aga-ma Islam, baik di wilayah Timur Te-ngah maupun di Indonesia, melaluipendekatan kultural yang bersifat softpower, yaitu menjunjung tinggi kete-ladanan dan moralitas. Pola pendekat-an kutural mengindikasikan betapaIslam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur suatu bangsa. Komparasiantara spirit moralitas dan nilai kearif-an lokal mengantarkan Islam sebagaiagama rahmatan lil alamin yang sangamudah diterima di seluruh penjurudunia. Perbedaan karakteristik padasuatu bangsa tertentu tak menyulitkanIslam membingkainya dalam saturumusan “la ilaha illa Allah”.

Kearifan lokal dapat didefinisikansebagai kebijaksanaan atau nilai-nilailuhur dalam kekayaan budaya lokal.Kearifan lokal dapat dipahami sebagaigagasan, nilai, pandangan ‘lokal’ yangbersifat bijak dan arif. Pendidikan ke-arifan lokal adalah pendidikan yangmengajarkan peserta didik untuk selaludekat dengan situasi konkrit yang me-reka hadapi dalam kehidupan sehari-hari, baik itu berhubungan dengan Al-lah (Hablu mina Allah), dengan ma-

nusia (hablu minan an-naas) maupundengan alam (Hablu mina al-Alam).

Persoalannya adalah bagaimanamengimplementasikan pendidikanberbasis karakter dan local wisdom da-lam kerangka Pendidikan Islam di se-kolah/madrasah?

Bertolak dari pertanyaan di atasada dua gagasan pokok yang perlu di-garisbawahi: reorientasi nilai dan akul-turasi kebudayaan. Keduanya memilikiinteraksi “intertekstual” sebagai jalan

memba-ngun ke-s a d a r a netis dalamk o n t e k skebangsaandan keber-budayaan.Pertukaranbudaya glo-bal sepertiyang diulasoleh Hasting Donna dalam bukunyaIslam, Posmodernisme and Globaliza-tion (2007) apabila tidak diimbangindengan prinsip nilai kearifan lokalakan merongrong budaya itu sendiri.Titik inilah yang menyebabkan terjadi-nya krisis global.

Kekuatan dari pengembanganPendidikan Islam Berbasis Karakterdan Local Wisdom, sejatinya tercermin

kuat dalam prinsip al-Muhafadzatu alaal-Qadimi al-Shalih wa al-Akhdzu bial-Jadidi al-Ashlah. Tinggal bagaima-na seorang guru selaku stakehoder da-pat mengimplementasikan denganbaik nilai tersebut kepada anak didik.Inovasi, kreativitas, dan progresivitasadalah tiga kata kunci yang perlu diin-tegrasikan pada proses pendidikan Is-lam agar bisa menyentuh nilai univer-sal, yakni membentuk ummat yang

kaffah.Disinilah diperlukan adanya

dorongan revitalisasi kearifan lokalyang relevan untuk membangun pendi-dikan berkarakter. Kearifan lokal padagilirannya akan mampu mengantarkananak didik untuk membangun sikap ji-wa yang tangguh, semangat yang ting-gi, serta mampu beradaptasi denganbaik terhadap lingkungan.

*Penulis adalah guru di MTsNurul Mannan dan jurnalis di sebuahportail online.

Page 40: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

40 MPA 335 / Agustus 2014

1. PendahuluanKurikulum merupakan aspek

terpenting dalam dunia pendidikan.Wajah lembaga pendidikan sangat di-tentukan dengan keberadaan kuriku-lum di Madrasah atau sekolah. Saat inisemua lembaga pendidikan mulaisibuk berbenah menuju Kurikulum2013. Sudah menjadi tradisi setiappergantian kurikulum berdampakdengan berubahnya perangkat pembe-lajaran yang diterapkan di Madrasah.Belum lama KTSP (Kurikulum Ting-kat Satuan Pendidikan) berlaku. Kuri-kulum tersebut dibuat untuk menggan-tikan KBK (Kurikulum Berbasis Kom-petensi) tahun 2004 sebagai perubahanatas Kurikukum 1994.

Era Kurikulum 1975, kedudukanbahasa Indonesia sangat kuat dan ber-martabat karena dikuatkan oleh peme-rintah sebagai usaha memopulerkanbahasa Indonesia sebagai bahasa na-sional. Pemerintah mewajibkan pema-kaian bahasa Indonesia yang baik danbenar di setiap kegiatan resmi peme-rintah. Sehingga menjadikan bahasaIndonesia menjadi idola dalam pema-kaian bahasa keseharian.

Peranan Kurikulum 1994 untukmendukung pemakaian bahasa Indo-nesia masih sangat kuat. Hal ini terli-hat pemakaian bahasa Indonesia seba-gai bahasa ilmu pengetahuan. Kedu-dukan bahasa Indonesia dijunjungtinggi para ilmuwan. Dalam prosesakademisi dan penelitian kebahasaansangat diperhatikan perkembangannyaoleh Pemerintah.

Dalam Kurikulum KBK keber-adaan bahasa Indonesia mulai berku-rang peranannya. Lembaga pendidikan

lebih berpihak pada kompetensi peser-ta didik ketimbang penekanannya padakemampuan berbahasa Indonesia se-bagai alat komunikasi. Akibatnya pe-makainnya bahasa Indonesia mulai di-geser dengan bahasa asing yang di-anggap lebih berkompetensi. Muncul-nya bahasa Inggris sebagai bahasaInternasional menjadikan alasan untuklebih mementingkan bahasa Inggrisketimbang bahasa Indonesia dalamkalangan pendidikan.

Puncaknya dalam KTSP, kedu-dukan bahasa Indonesia cenderung di-lemahkan pada setiap lembaga pendi-dikan. Mulai dari tingkat sekolah dasardan bahkan prasekolah sampai pergu-ruan tinggi, bahasa Indonesia digeserposisi pentingnya sebagai bahasa pen-didikan dengan bahasa lain. Lembagapendidikan lebih percaya memakai ba-hasa Inggris sebagai upaya meningkat-kan citra lembaganya. Seakan bahasaIndonesia bukan hal terpenting dalamproses pendidikan.

2. PembahasanKurikulum 2013 ingin mengem-

balikan jati diri bahasa Indonesia se-bagai bahasa pendidikan terutama da-lam meningkatkan keilmuan dari matapelajaran yang lainnya. Sebagai dasarpijakan, bahwa peserta didik yang me-miliki kemampuan berbahasa Indone-sia yang baik berarti sudah memillikimodal dasar dalam mempelajari matapelajaran yang lainnya. Dalam setiapmata pelajaran apapun, membutuhkankemampuan berbahasa Indonesia yangbaik.

Kemampuan membaca memaha-mi sangat dibutuhkan dalam mencernailmu pengetahuan dalam literasi yang

terdapat dalam mata pelajaran yanglainnya. Peserta didik yang kemampu-an membacanya kurang akan meng-alami kesulitan memahami bacaanmata pelajaran apapun. Sebaliknyakemampuan membaca merupakanmodal mentrasfer informasi ilmu pe-ngetahuan tertulis menjadi sebuah pe-mahaman.

Menyimak paparan guru tentu-nya diperlukan aspek mendengarkanyang baik. Kemampuan berbahasa In-donesia yang baik dan benar oleh pe-serta didik maupun guru sangat me-nentukan keberhasilan proses menyi-mak. Seorang guru yang tidak piawaimenggunakan bahasa Indonesia, ten-tunya kesuitan menyampaikan materidengan baik, apalagi peserta didiknyasebagai komukan tidak mampu mene-rima pesan lisan akan kesulitan dalammemproses menjadi sebuah pema-haman.

Ketrampilan berbicara baik da-lam situasi resmi maupun santai se-bagai tolak ukur pemakai bahasa Indo-nesia. Mereka yang memiliki kemam-puan bahasa Indoesia yang baik danbenar, akan mudah menjadi pembicarayang baik. Kemampuan berbicara tidakhanya dibutuhkan saat menjadi pembi-cara atau nara sumber, tetapi jugadibutuhkan oleh peserta didik dalamhal menyampaikan pertanyaan padapemahaman materi mata pelajaran ter-tentu. Seorang peserta didik yang tidakpiawai berbicara, tidak akan mampumenyampaikan pertanyaan seputar apayang menjadi kendala dalam memaha-mi ilmu pengetahuan, akibatnya akanterjadi kebuntuan dalam mentrasnferilmu pengetahuan.

Jati Diri Bahasa Indonesiadalam Kurikulum 2013

Oleh Sutaji, S.Pd., S.E., S.Kom., M.Pd., M.Si.(Guru Bahasa Indonesia MAN Jombang)

Page 41: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

41MPA 335 / Agustus 2014

Dalam tuturan yangtertera di facebook,misalnya pemakaianbahasa sudah jauhdari kaidah bahasaIndonesia. Mereka

lebih enjoi memakaikaidahnya sendiri

dalam berko-munikasi. Akibatnyamereka lebih memilih

keluar dari jalurkaidah bahasa Indo-

nesia.

Kemampuan menulis sebagaikegiatan produktif sangat dipengaruhioleh kemampuan berbahasa Indonesia.Dalam tataran ini sangat membutuh-kan kemampuan berbahasa yang sa-ngat tinggi. Tidak sekedar menyampai-kan pesan lewat tulisan, tetapi harusmenguasai kaidah bahasa tulis yangbenar. Penulisan kata baku, huruf be-sar, tanda baca, bahkan penulisan para-graph harus dikuasai, supaya hasil tu-lisan mudah dipahami pembasca.

Kurikulum 2013 dilandasi de-ngan niat baik untuk memartabatkanbahasa Indonesia. Melalui penyusunanKurikulum 2013, mata pelajaran yangjumlahnya terlalu banyak, terutama ditingkat dasar sudah dirampingkan, danbahasa Indonesia dipilih untuk meng-integrasikan Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS).

Pengintegrasian IPA dan IPS da-lam mata pelajaran bahasa Indonesiamembawa konsekuensi kewajibanmenggunakan bahasa Indonesia seba-gai sarana pencarian dan penemuanilmu. Dengan demikian bahasa Indo-nesia menjadi bahasa ilmu. Martabatbahasa Indonesia diharapkan kemabaliBerjaya digunakan untuk kepentinganilmu. Kementerian Pendidikan danKebudayaan (Kemendikbud) danKementerian Agama (Kemenag) seka-rang sudah bertekad untuk membenahikembali karakter bangsa melalui ke-mampuan berbahasa Indonesia denganKurikulum 2013.

Dengan integrasi mata pelajarandiharapkan semua lembaga pendidikansekolah di bawah kendali Kemendik-bud dan Kemenag, maupun madrasahdalam naungan Kemenag mengemba-likan jati diri bahasa Indonesia sebagaibahasa ilmu pengetahuan. Selain itu,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI), sebagai lembaga pemerintahdalam penanganan ilmu pengetahuan,harus lebih percaya diri untuk me-ngembalikan jatidiri bahasa Indonesia.Di LIPI sudah terlihat kecenderunganpengembangan dan pembinaan ilmupengetahuan Indonesia dengan bahasaasing. Misalnya, karya tulis ilmiahyang hanya berbahasa Indonesia masihdianggap cacat atau tidak sempurnakalau belum tertulis dalam bahasaasing, khususnya bahasa Inggris.

Sebagai bahasa ilmu pengetahu-an, bahasa Indonesia harus tumbuh

dan berkembang atas dasar karakterbangsa Indonesia yang tercermin da-lam perilaku berbahasa Indonesia. Pe-nanaman nilai perilaku itu sulit ber-hasil tanpa pendidikan dasar yangberjati diri dan berkarakter kuat. Untukitu, penguatan bahasa Indonesia ditingkat pendidikan dasar perlu du-kungan dari semua pihak.

Masih banyak kendala mengem-balikan jatidiri bahasa Indonesia se-bagai bahasa ilmu pengetahuan. Ja-ngankan sebagai bahasa ilmu penge-tahuan, bahasa Indonesia belum tentudigunakan dalam komunikasi sehari-hari. Pada diri anak dan orang dewasasekali pun, keberadaan bahasa Indo-nesia masih merupakan sebuah proseskonstruksi. Bahasa Indonesia bukanlah“barang idola” yang selalu siap digu-nakan untuk mengomunikasikan ilmukepada peserta didik. Penggunaan ba-hasa Indonesia itu harus berlangsungdi dunia pendidikan melalui penye-lenggaraan kurikulum sekolah denganprinsip kesinambungan.

Benturan muncul dari alih tekno-

logi, pemakaian bahasa prokem yangmenjamur dalam dunia maya, seakanmenyingkirkan keberadaan bahasa In-donesia. Dalam tuturan yang terteradi facebook, misalnya pemakaianbahasa sudah jauh dari kaidah bahasaIndonesia. Mereka lebih enjoi mema-kai kaidahnya sendiri dalam berko-munikasi. Akibatnya mereka lebih me-milih keluar dari jalur kaidah bahasaIndonesia.

Kurikulum 2013 harus mampumenerobos kebuntuan proses pengem-balian jati diri bahasa Indonesia bagikalangan anak mudah yang sedanggandrung menikmati alih teknologi.Tetapi mereka lupa akibatnnya bahasaIndonesia menjadi tersingkir dalamdunia komunikasi. Bahasa SMS, chat-ing, facebook, twiter atau yang lainnyaperlu ada sentuhan edukasi dari peme-rintah agar bahasa Indonesia tetapmenjadi patokan berkomunikasi.

Keberadaan Kurikulum 2013,khususnya untuk tingkat dasar, sudahtampak sangat padat dengan konsepetnopedagogi. Menurut konsep matapelajaran bahasa Indonesia, integrasiIPA dan IPS yang disusun oleh BadanPengembangan dan Pembinaan Baha-sa (Badan Bahasa), Pada tahap awal,peserta didik ditargetkan untuk memi-liki kompetensi “menerima anugerahTuhan Yang Maha Esa berupa bahasaIndonesia yang dikenal sebagai bahasapersatuan dan sarana belajar di tengahkeberagaman bahasa daerah”. Dimensispiritual kompetensi itu akan terlihatdari sikap sosial pada pesrta didik yangbangga atas keberadaan bahasa daerah(etnik) yang sangat beragam di Indo-nesia.

3. PenutupBahasa Indonesia adalah bahasa

nasional sebagai bahasa persatuan me-rupakan bahasa ilmu pengetahuan. Ku-rikulum 2013 dipetieskan untuk me-ngembalikan jatidiri bahasa Indonesiasehingga martabat bahasa Indonesiamenjadi utama dalam pembelajaranmata pelajaran yang terintegrasi.

Peran pemerintah dalam hal iniKemendikbud dan Kemenag sebagaipenentu kebijakan pendidikan sangatpenting dalam mengembalikan jati diribahasa Indonesia. Dan juga dukungandari para guru serat peserta didiknyasangat penting dalam mensukseskankembalinya bahasa Indonesia sebagaibahasa ilmu pengetahuan.

Dalam tuturan yangtertera di facebook,misalnya pemakaianbahasa sudah jauhdari kaidah bahasaIndonesia. Mereka

lebih enjoi memakaikaidahnya sendiri

dalam berko-munikasi. Akibatnyamereka lebih memilih

keluar dari jalurkaidah bahasa Indo-

nesia.

Page 42: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

42 MPA 335 / Agustus 2014

Jangan pernah meremehkanmadrasah “seumur jagung”. Sebabbisa jadi dengan usia yang masihbelia, tetapi memiliki prestasi yangmelampaui madrasah-madrasahyang telah lama berdiri. Seperti hal-nya yang ditunjukkan MA BilingualKota Batu.

Meskipun Madrasah yang ber-alamatkan di jalan Pronoyudo, Ke-lurahan Dadaprejo, Kecamatan Jun-rejo ini baru berusia 4 tahun, ternya-ta sudah menorehkan segudangprestasi yang sangat membangga-kan. Mulai level Kota Batu, MalangRaya, Jawa-Bali, bahkan di tingkatNasionalpun pernah mengukirkanprestasi.

Pada tahun ini, siswa MA bi-lingual meraih Juara Harapan I Kar-ya Tulis Ilmiah tingkat Nasional. Ditahun 2013 juga tercatat sebagai Fi-nalis 5 besar Debat Bahasa InggrisSe-Jawa Bali. Setahun sebelumnya,berada di kisaran finalis 10 besarOlimpiade Bahasa Inggris tingkat Na-sional dan 10 besar Olimpiade Mate-matika se-Pulau Jawa. Sedangkan padalevel Jawa Timur, MA Bilingual KotaBatu berhasil meraih juara 1 LombaPidato Bahasa Arab dan Bahasa Ing-gris dalam kegiatan Porseni. Begitu-pun di tingkat Malang Raya sebagaijuara 1 Seni Bela Diri Tapak Suci.

Madrasah ini awalnya bernamaMA Persiapan Negeri (Bilingual) Batu,

yang didirikan pada tahun 2010. Halitu bermula dari pertemuan para tokohmasarakat desa tentang tanah bengkokmilik desa dadap rejo yang luasnyamencapai 36000 m2. Dari beberapapendapat tersebut, disepakatilah bahwatanah tersebut akan dipergunakan un-tuk lahan kepentingan umum.

Lantas tanah tersebut dibagi men-jadi dua; yakni 18000 m2 untuk mas-jid, polindes, PAUD, KUA dan seba-

gainya. Sedangkan yang 18000 m2dihibahkan untuk MadrasahTerpadu (MIN. MTsN, MAN) –sebagaimana yang dimiliki KotaMalang di jalan Bandung. Makapihak Kementerian Agamamenyambut gembira dan segeramenindaklanjuti penggunaan tanahhibah tersebut.

Dari hasil musyawarah pihakKemenag dan tokoh Masyarakat se-tempat, disepakatilah pembentukanYayasan Al Ikhlas. Dan Yayasan ini-lah yang memperjuangkan berdiri-nya Madrasah terpadu tersebut. Se-telah melewati berbagai proses yangpanjang, maka didirikanlah Madra-sah Aliyah Bilingual Batu yangdikelola Yayasan Pendidikan AlIkhlas.

Yang menawan, madrasah iniberada di daerah pegunungan de-ngan udaranya yang sejuk dan asri.Hal itu didukung pula dengan ling-kungan masyarakat religius, yang

sangat mendukung keberadaan Madra-sah tersebut. Kota Batu pada awalnyamerupakan bagian dari wilayah kabu-paten Malang. Setelah melalui perjua-ngan yang panjang, maka terbentuklahsuatu pemerintahan Kota yang berdirisendiri; yaitu pemerintahan Kota Batu.

Di sisi lain, ujar Drs. Farhadi,M.Si, madrasah ini berciri khas keba-hasaan. Proses belajar-mengajar dankomunikasi sehari-hari menggunakan

MA Bilingual Kota Batu

Madrasah Seumur Jagung dengan Segudang Prestasi

Drs. Farhadi, M.Si

Bersama Native Speaker dalam English Day Penyuluhan kepada siswa tentang bahaya narkoba

Page 43: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

43MPA 335 / Agustus 2014

bahasa pengantar Inggris dan Arab. Itu-lah yang menjadi keunggulan madra-sah yang baru meluluskan dua angkatansiswanya yang lulus seratus persen.

Dengan bimbingan tenaga yangprofesional serta metode pembelajaranyang menyenangkan, ki-ni setelah memasuki em-pat tahun hampir seluruhsiswa sudah lancar ber-komunikasi dengan ba-hasa Inggris dan bahasaArab. Begitupun denganguru-gurunya, hampirsemuanya dapat berko-munikasi dengan bahasaInggris dengan aktif.Apalagi 25 pengajaryang ada, umumnya su-dah bergelar Magister se-suai dengan bidang ilmuyang diajarkannya. De-mikian pula dengan 5tenaga kependidikanyang terampil.

Menurut KepalaMA Bilingual Kota Batuini, barangkali itulahyang membuat para orangtua memper-cayakan putra-putrinya kepada madra-sah tersebut. Pada tahun ajaran 2014/

2015 ini, bahkan tak sedikit siswa yangberasal dari luar daerah. Seperti Kali-mantan Selatan, NTT dan Madura. Ba-gi yang berasal dari luar daerah, me-reka bermukim di pondok pesantrenDarul Falah yang berada di sekitar Ma-

drasah. “Dengan bermukimnya sebagi-an besar siswa di pesantren, diharap-kan dapat meningkatkan kemampuan

berbahasa dan ilmu keagamaannya,”tukasnya berharap.

Dengan berbagai kemajuan yangtelah dicapai, Madrasah ini terus mem-benahi diri agar menjadi madrasahyang ideal, sehingga mampu bersaing

dengan SMA dan MAyang ada di Malang Ra-ya. Demi mewujudkancita-cita tersebut, seluruhkomponen yang ada se-nantiasa bertekad untukselalu menyamakan visidan misi.

Dengan niat dan se-mangat yang kuat sertakekompakan, kata Far-hadi, akan senantiasatercipta suasana yangkondusif. Dengan begituproses belajar-mengajarakan berjalan sesuaiyang diimpikan bersama.Seluruh sarana dan pra-saranapun sebisa mung-kin akan dipenuhi. “Ya..tentunya dengan bantuandari berbagai pihak demi

tercapainya cita cita tersebut,” pung-kasnya.

Syarif Hidayatullah

Bangga Menjadi Siswa Mabil

Belajar yang menyenangkan di Lab. Bahasa

Ikut berpartisipasi dalam Jambore Anak Indonesia

Ikut Menyemarakkan “Tarhib Ramadhan 1435 H”

Kreatif dengan kegiatan ekskul yang diminati siswa

Page 44: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

44 MPA 335 / Agustus 2014

Maasyiral Musliminsidang jamaah Jum’ahyang berbahagia,

Marilah kita senantiasa mensyukuri nikmat Allah SWT dengan meningkatkan peribadatan kita kepada-Nya. Melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya, dengan cara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, pada saat kita sendiri maupun ketika di tengah-tengah keluarga, rekan sekerja, atau di manapun kita berada.

Dalam kesempatan ini saya berwasiat, wasiat ini khususnya saya tujukan kepada diri saya sendiri, dan kepada jamaah sekalian yang berbahagia. Marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah SWT. Di dalam al-Qur’an Allah SWT berfirman:

Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam “ (QS Ali Imran 102)

Ma’asyiral Muslimin sidang jamaah jumah yang berbahagia,

Apabila kita bertafakkur, berfikir dengan fikiran jernih tentang betapa besar

Rahmat dan Nikmat Allah SWT, pasti kita akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa Rahmat dan Nikmat Allah itu teramat besar, dan tidak akan dapat dihitung oleh manusia satu persatu.

Manusia dilahirkan ke dunia dibekali oleh Allah SWT dengan panca indera yang lengkap. Bahkan saat masih dalam kandungan ibu, seorang manusia sudah dilengkapi Allah dengan organ-organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, dan sebagainya. Kesemuanya sejak dipasang, tidak pernah sekalipun berhenti bekerja sampai seorang manusia meninggal dunia. Semua diberikan Allah dengan cuma-cuma, gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun, bahkan semua diberikan tanpa kita dituntut untuk melakukan apapun.

Ma’asyiral Muslimin,calon penghuni sorga Allah yang berbahagia,

Di samping itu semua, Allah menyediakan apa saja yang ada di bumi ini, apa saja yang ada di langit untuk kesenangan dan kenikmatan manusia, dan semuanya juga cuma-cuma, gratis dan tanpa biaya. Allah SWT berfirman :

Artinya : “ Dan Dia telah menun-dukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Se-sungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir “ (QS al-Jatsiyah [45]: 13)

Itulah sifat Rahmaniyah Allah SWT, sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah kepada para hamba-Nya. Nanti ketika seorang manusia sudah sampai pada batas usia taklif, di mana ia sudah menanggung kewajiban untuk beribadah kepada Allah, apabila ia berbuat kebajikan niscaya diberi pahala oleh Allah SWT, bahkan dilipat gandakan pahala oleh-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat al-An’am [6]: 160 :

Artinya : “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya, dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Begitu besar kasih sayang Allah SWT, karena itu ada dua hal yang harus kita lakukan. Pertama : Bersyukur dan bersyukur. Kedua : Menghiasi kehidupan ini dengan akhlakul karimah, di antaranya adalah mengasihi sesama manusia. Rasulullah SAW bersabda (Shekh Nawawi, 2013: 20) :

Artinya : “Orang-orang yang mengasihi kepada sesame, akan dikasihi oleh Allah dzat Yang Maha

Sifat-sifat Insan MuttaqinOleh : H. Ahmad Hartoyo

Page 45: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

45MPA 335 / Agustus 2014

Pengasih. Sayangilah yang ada di bumi, supaya engkau disayang oleh yang ada di langit, yakni para Malaikat “(HR Thabrani dari Abdullah bin Amru bin Ash)

Ma’asyiral Muslimin sidang jamaah jumah yang berbahagia,

Alhamdulillah kita telah selesai menunaikan puasa di bulan Ramadhan, kita laksanakan ikhlas karena Allah semata dan mengharap ridha-Nya. Semoga Allah SWT memberikan pahala kepada kita dan menjadikan kita orang-orang yang bertaqwa kepada-Nya, amin.

Di antara hikmah puasa adalah agar kita memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama manusia, terutama fakir miskin dan dhuafa. Hal itu dapat kita lihat misalnya, orang yang tidak kuat puasa, ia harus membayar fidyah, memberi makan orang miskin.

Begitu juga ketika seseorang melakukan pelanggaran tertentu, yakni berkumpul dengan istrinya di dalam bulan Ramadhan, ia harus mem-bayar kaffarat atau denda. Antara lain dendanya adalah memberi makan enam puluh orang miskin.

Bahkan pada akhir pelaksanaan ibadah puasa, kita wajib membayar zakat fithrah, berupa bahan makanan pokok yang mengenyangkan, seperti beras dan sebagainya.

Ma’asyiral Muslimin sidang jamaah jumah yang berbahagia,

Kita sudah mengetahui tujuan puasa yang terpenting adalah .. agar kamu bertaqwa. Apabila kita memperhatikan beberapa ayat al-Qur’an yang lain, ternyata orang yang bertaqwa antara lain mempunyai sifat belas kasih terhadap sesama manusia.

Kita perhatikan firman Allah SWT :

Artinya : “ Dan bersegeralah kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada

surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa “ (QS Ali Imran [3]: 133)

Muttaqin atau orang-orang yang bertaqwa akan memperoleh kemuliaan yang tinggi dari Allah SWT, yaitu sorga yang penuh dengan segala macam kenikmatan. Lalu siapakah orang-orang yang bertaqwa itu? Atau bagaimana sifat-sifat mereka? Kita perhatikan Firman Allah SWT :

Artinya : “ (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan “ (QS Ali Imran [3]: 134)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa, orang-orang yang bertaqwa mempunyai sifat-sifat, pertama : Mau menafkahkan hartanya, baik ketika lapang (berkecukupan) atau ketika sempit. Menafkahkan harta termasuk juga untuk kepentingan umum, me-nolong orang, membantu fakir miskin, dan sebagainya.

Kedua : Orang yang mampu mena-han amarahnya. Menahan marah erat kaitannya dengan sifat Rah ma-niyah Allah yang baginda Nabi sendiri menganjurkan agar kita melakukannya. Bahkan Rasulullah SAW pernah menga-takan bahwa orang yang kuat bukanlah orang yang mampu mengalahkan musuhnya di medan laga, tetapi orang yang kuat adalah mereka yang mampu menahan amarahnya. Beliau bersabda (Al-Ghazali: 422) :

Artinya : “ Bukanlah keperkasaan

seseorang itu diukur dengan berkelahi, tetapi orang yang kuat ialah orang yang mampu menahan nafsunya pada waktu marah “ (HR Bukhari – Muslim)

Sering kita saksikan, bahwa akibat fatal dialami seseorang yang tidak mampu menahan emosinya. Baru ketika sadar ia jadi menyesal. Karena itu betapa beruntungnya orang yang mampu mengendalikan emosinya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Ketiga : Orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain, ini juga marah erat kaitannya dengan sifat Rahmaniyah Allah yang harus kita amalkan. Allah SWT sendiri amat senang kepada orang-orang yang berbuat kebaikan, sebagaimana Firman-Nya pada akhir ayat tersebut.

Demikianlah tiga dari lima kunci pokok agar seseorang menjadi insan muttaqin, yang justru erat dengan sifat Rahmaniyah Allah SWT. Di samping itu ada dua lagi kunci pokok agar kita menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, sebagaimana Firman-Nya :

Artinya : “ Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui “ (QS Ali Imran [3]: 135)

Ayat ini menjelaskan bahwa ada dua lagi kunci pokok agar kita menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, pertama : Segera memohon ampun kepada Allah jika melakukan kesalahan dan dosa, dan kedua : Tidak akan mengulangi kesalahan atau dosa lagi setelah ia mengetahuinya.

Page 46: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

46 MPA 335 / Agustus 2014

Dulu jarang sekali penderitanya yang dapat mencapai umur kedewasaan karena kesulitan penanganan. Penyakit ini adalah penyakit keturunan yang dengan

kemajuan teknologi kedokteran kini telah banyak yang dapat ditolong.

Klinik. Talasemi (thalasemia) adalah penyakit kelainan

darah. Seringkali penyakit ini dikenali pada awalnya dengan adanya tanda-tanda kelemahan oleh kurng darah, karena penyakit ini terkait dengan kelainan produksi haemoglobine (HB, Hb, zat warna merah darah, bagian “pemegang” oksigen); penderitanya terlihat seperti halnya penderita anemia (kurang darah) pada umumnya. Selain itu pada penderita ini butir-butir erythrocyte (sel darah merah) mudah pecah ataupun juga gangguan pembentukan eritrosit yang karenanya dapat menjadi berbentuk tidak normal. Pecahnya eritrosit ini berakibat terjadinya pembesaran limpa karena harus bekerja keras untuk “membersihkan” sisa-sisa pecahan sel itu. Akibat lanjut dari anemi ini maka selain kelemahan yang tampak, pertumbuhan anak pengidap talasemi berlangsung lambat; masa pubertasnya juga akan berjalan lebih lambat.

Talasemi juga digolongkan sebagai salah satu jenis anemia hemolitik karena mudah pecahnya butir-butir merah darah. Penyakit ini adalah penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal resesif; tepatnya adanya kelainan DNA pada faktor keturunan (gen) terutama pada benang kromosom 11 dan 16. Di Indonesia faktor keturunan (gen) penyakit ini dijumpai pada lebih dari 6-10 % penduduknya. Pada umumnya penderita talasemi yang ada saat ini berumur kurang dari 18 tahun; jarang sekali yang berumur sampai 30 tahun.

Talasemi secara klinis barulah tampak bila menyatunya faktor keturunan yang berasal dari bapak dan yang dari ibu; artinya jika orang normal (tak punya faktor ini) menikah dengan orang yang punya faktor ini, anaknya tak akan yang mengidap talasemi. Namun jika pasangan suami isteri itu sama-sama punya faktor talasemi, kemungkinan anak mereka menjadi penderita talasemia adalah 25%, yang 50% tak sakit walaupun dia menjadi pembawa sifat (carrier) talasemia, sedangkan yang 25% kemungkinan bebas dari talasemia. Lebih pasti munculnya semua anak yang mengidap talasemi jika ayah dan ibu sama-sama pengidap talasemi.

Karena faktor-faktor (gen) yang terganggu bukan hanya satu dan dapat bukan hanya pada satu chromosome (benang pembawa sifat), maka secara klinis penyakit talasemi ini dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam menurut faktornya yang terkait (kelainan laboratoris yang ada: alpha di kromosom

16; betha, gamma, delta di kromosom 11), berat ringannya (mayor, minor, intermediate), ataupun kombinasinya.

Saat ini di Indonesia tercatat lebih dari 5.500 penderita talesemia mayor, yaitu mereka yang seumur hidupnya harus rutin menjalani tambah darah lewat transfusi. Pertambahan penderita baru talasemia mencapai 6-7 persen per tahun.

Penderita thalasemia mayor me nunjukkan gejala yang jelas, yaitu anemia (pucat, kurang darah); mungkin dia terlihat normal ketika lahir. Tetapi setelah berumur 3-18 bulan akan mulai terlihat tanda gejala anemia, untuk selanjutnya muncul pula ciri khas talasemi ini yaitu facies cooley (batang hidung masuk ke dalam, dan tulang pipi menonjol). Pendertia bisa juga menampakkan gejala sakit kuning (jaundice), luka terbuka di kulit (ulcus, borok), batu empedu, dan perut membesar karena pembesaran limpa.

Sumsum tulang harus sangat aktif untuk produksi darah; ini bisa menyebabkan penebalan dan pembesaran tulang, terutama tulang kepala dan wajah. Tulang-tulang panjang menjadi lemah dan mudah patah. Kekurangan kemampuan darah mengangkut oksigen berakibat men jadikan anak-anak yang menderita talasemi akan tumbuh lebih lambat dan mencapai masa pubertas lebih lambat dibandingkan

Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

TALASEMI TERMASUK PENYAKIT YANG KINI MULAI BANYAK DIJUMPAI DI INDONESIA, BIASANYA DIJUMPAI PADA ANAK-ANAK

Page 47: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

47MPA 335 / Agustus 2014

anak lainnya yang normal. Bila tidak dirawat dengan baik, anak-anak penderita talasemi mayor ini biasanya hidup hingga 8 tahun saja.

Ada juga bayi yang parahnya kelainan sudah mengakibatkan mun-culnya kuning (ikterus), pembe saran hati dan limpa, dan janin yang sangat kekurangan darah (anemis). Biasanya, bayi yang mengalami kelainan ini akan meninggal beberapa jam setelah kelahirannya atau dapat juga janin menga lami kematian dalam kandungan.

Thalasemia Minor adalah pem-bawa gen penyakit ini yang kalaulah sakit hanya dengan gejala “ringan”, sehingga penderitanya bisa hidup normal. Namun nantinya akan men-jadi bermasalah ketika penderita ini menikah dengan keturunan orang yang mempunyai penyakit sama; dari pernikahan itu dapat anak dengan thalasemia mayor.

Kadang-kadang gen talasemi menga-lami mutasi sehingga gejala yang muncul dapat berbeda dari yang biasanya; akibatnya diagnosa kian sulit, walaupun mutasi ini dapat menyebabkan penderita tidak mudah terserang malaria.

Diagnosa.Untuk memastikan apakah se-

seorang yang menunjukkan gejala ku-rang darah mengidap talasemi atau kah tidak, dilakukan pemeriksaan darah yang tidak sederhana.Talasemi lebih sulit didiagnosis dibandingkan penyakit gangguan hemoglobin lainnya, yang sama-sama menimbulkan pucat kurang darah. Hitung jenis darah yang komplit menunjukkan adanya anemia dan rendahnya MCV (mean corpuscular volume). Elektroforesa bisa membantu mencari hemoglobin yang cacat, tetapi juga tidak pasti, terutama hanya untuk talasemi. alfa Oleh karena itu kepastian diagnosis biasanya lebih didasarkan pada pola garis keturunan (herediter) dan pemeriksaan khusus hemoglobin.

Pengobatan.Sampai saat ini boleh dibilang

bahwa masih belum ditemukan metoda andalan dalam hal pengobatan serta penanganan penyakit ini. Satu-satunya cara adalah dengan melakukan transfusi darah. Pada talasemi mayor diperlukan transfusi darah rutin disamping pem-berian tambahan asam folat. Pengi-dap talasemi minor yang men dapat pengobatan secara baik dapat menja-lankan hidup layaknya orang normal di tengah masyarakat.

Karena seringnya menjalani transfusi, maka zat besi dari darah itu bisa terkumpul berkelebihan dan mengendap dalam otot jantung, dan mengganggu fungsi jantung,

talasemi karena anak mereka itu punya kemungkinan menderita talasemi. Jika janin ternyata mengidap talasemi mung-kin perlu pertimbangan untuk menggu-gurkannya karena besarnya beban mental keluarga dan beaya perawatan nantinya yang sangat tinggi.

Pencegahan talasemi juga dapat dilakukan pasangan talasemi dengan menggunakan teknologi “bayi tabung”. Sel telur diambil dari si isteri, kemu-dian dibuahi dengan sperma suami, kemudian sel yang telah dibuahi itu diperiksa kromosomnya; jika tak ada kelainan maka sel ini selanjutnya dimasukkan ke dalam rahim si ibu.

Penutup.Penyakit talasemi yang merupakan

penyakit keturunan ini secara nyata memberatkan masyarakat maupun keluarga karena besarnya beaya pera-watannya. Oleh karena itu penting juga dimasyarakatkan adanya screening pra nikah untuk pencegahan per tambahan pengidap talasemi, disertai dengan na sehat perkawinan dalam bidang ke se hatan untuk men cegah penyakit-penyakit yang ditu runkan orang tua kepada anak-anaknya kelak. Beberapa negara yang sudah melakukan cara ini ternyata berhasil mengurangi la-hirnya bayi-bayi pengidap talasemi.

Semoga uraian di atas bermanfaat.

bahkan akhirnya bisa juga menyebabkan kematian karena gagal jantung. Zat besi yang menumpuk di dalam tubuh akibat transfusi perlu menggunakan bantuan obat untuk mengeluarkannya melalui urine. Perhatian pemerintah terhadap penanganan talasemi ini diwujudkan dengan SK Menkes tahun 2011 yang menggratiskan biaya pemeriksaan kadar feritin (zat besi di darah) pada pen-derita penyakit talasemi anak; ini akan sangat membantu keluarga penderita.

Pada bentuk yang sangat berat, mungkin harus perlu dipertimbangkan untuk dilakukan pencangkokan sum-sum tulang (Bone Marrow Transplan-tation). Cangkok sumsum tulang ini masih termasuk prosedur yang mahal. Adapun terapi genetik saat ini masih dalam tahap penelitian.

Pencegahan.Pada keluarga dengan riwayat ta

lasemi perlu dilakukan penyuluhan genetik. Ini untuk menentukan ada atau tidaknya resiko memiliki anak yang menderita talasemi berat. Diingatkan untuk tidak dilakukan pernikahan antar keturunan keluarga yang di dalamnya ada pengidap talasemi.

Jika suami atau istri merupakan pembawa sifat (carrier) talasemi dianjur-kan untuk mendeteksi bayi yang di dalam kandungannya setelah kehamilan mencapai umur lebih dari 11 pekan, kalau-kalau si bayi ternyata mengidap

Page 48: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

48 MPA 335 / Agustus 2014

Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

The outward form of fasting is to abstain from food and water. This abstinence symbolizes the fact that man is at God’s disposal. He should, therefore, be willing, at all times, to sacrifice anything for His sake ; even if it involves relinquishing such basic necessities as food and water.

Obviously one who refrains from taking food and water on specific days, but does not do likewise regarding other things forbidden by God, like telling lies, persecuting his followmen ; perpetrating injustice and so on mistakes the symbols for the essence, appearance for reality. Such a man cannot expect to deserve a reward from God.

The real fast is that of one whose whole life is castin the same consistent mould : who applies in all his affairs, the constraints and bounds that God has laid down ; who checks his tongue from abusing others ; who stays his hand from persecution ; who halts in his steps towards injustice. As the prophets said “Such a man can be likened to a horse tied to his rope, which moves only as far as his string permits him. He cannot transgress. The essence of fasting thus is to eschew all evil ways, throughout the year the true fast is that from which one learns a lesson.

THE ESSENCE OF FASTING (2)

A. Reading (Wacana)

B. Vocabulary (Kosakata)Disposal = mengaturPermits = mengijinkanEschew = menghindariRewards = pahalaDeeds = perbuatan

C. Dialogue CLINCHING A BUSINESS TRANSACTIONMr. Azwar : good morning, Mr. Warner. It’s nice to see you again.

How are you ?Mr. Warner : good morning, Mr. Azwar. I’m pleased to see you again,

too. I’m just fine. How is everything ?Mr. A : it’s all right. Thank you. Please sit down, Mr. Warner. Would

you like some tea or coffe ?Mr. W : thank you. I’ll just have a coffee, please.Mr. A : (speaks to intercom) Nancy, could we have two

coffee, please ?Nancy : right, sir.Mr. A : well, Mr. Warner. What can I do for you today ?Mr. W : I am coming back here to discuss about the machines we

were talking yesterday morning.Mr. A : I hope your are coming back with a good news.Mr. W : Yes. I have spoken withmy superior and we have decided

to purchase. We to place an order for model FX.325Y.Mr. A : thank you, Mr. Warner. How many units do you want

to buy ?Mr. W : we would like five for intermediate delivery and thirty –

five units in three months time. By the end of October.Mr. A : I see. This is a very substantial order. Thank you.Mr. W : yes, of course. As I told you. We are very serious in

our business.Mr. A : well, you know the price of the machine is US 1,270 per

unit. That is without freight and insurance. When we invoice customers, we quote price f.o.b Jakarta

Mr. W : yes, I know that.Mr. A : perhaps you’d prefer the goods to go by air.

Mr. W : no. Air freight is too expensive. You had better despatch them by sea. But if you don’t mind, I like you to quote CIF Bangkok. I prefer in that way.

Mr. A : all right. We can do that. Goods to be shipped by sea CIF Bangkok

Mr. W : correct. And there is one more thing. As this is a bulk order, how many percent discount could you offer me ?

Mr. A : as you are our new customer, we will of course gave you a special conccession. We could give you five percent discount.

Mr. W : why is it so little, Mr. Azwar ? this order will be worth over US $ 6,300 to your company

Mr. A : yes, that’s right. I realize it.Mr. W : and don’t forget, this is not the first and will be the last for

us to order. We will place an offer for some of your other machines in future.

Mr. A : yes, I hope so. This will be the beginning of our businessin future. Well, Mr. Warner. I don’t want to haggle with you about discount. I will give you seven percent.

Mr. W : (hesitates) I suppose that’s fair enough Mr. A : anything else to discuss ?Mr. W : what about methods of payment ?Mr. A : yes, of course. We can discuss it now.

D. Vocabulary (Kosakata)Clinch = menyelesaikanPleased = senangSuperior = atasanPurchase = membeliDelivery = pengirimanSubstantial = besar sekali Freight = ongkos angkat Mind = keberatanPrefer = lebih sukaShip = mengapalkanConcession = perlakuanHaggle = tawar menawar

Page 49: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

49MPA 335 / Agustus 2014

Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak

Kosakata :

3. Hilang

4. Selagi ia tidak mendatangkan (melakukan)

5. Dosa-dosa besar

1. Penghapus (pengganti)

2. Yang terdahulu

Page 50: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

50 MPA 335 / Agustus 2014

NGANJUK – Bertempat di aula lantai dua Kankemenag Kab. Nganjuk, dilaksanakan pelantikan pejabat fungsional di

Kakankemenag Kab. Nganjuk, Drs. H. Ngudiono, M.Ag. MM:Awali setiap aktivitas dengan ketulusan dan keikhlasan.

Pengambilan Sumpah Pejabat Fungsional Kankemenag Kab. Nganjuklingkungan Kemenag Kab. Nganjuk dipimpin langsung oleh Kakankemenag Kab. Nganjuk, (11/6)

Drs. H. Ngudiono M.Ag. MM Kakankemenag Kab. Nganjuk dalam sambutanya memberi selamat kepada pejabat yang baru dilantik. Seraya mengingatkan bahwa jabatan adalah amanah yang harus bisa dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan secara professional bukan untuk dibangga-banggakan. Bangga boleh, tetapi kebanggaan yang berlebihan akan berdampak seseorang bisa terlena dan berkurangnya kualitas kinerja. Oleh sebab itu, pejabat terlantik agar memulai setiap aktivitas kerja dilandasi ketulusan dan keikhlasan.

Adapun pejabat yang dilantik adalah Drs. Arifin tugas lama Kepala MI An Nur Girirejo Bagor jabatan baru Kepala MIN Tanjung Anom, Suhartina S.Pd Guru Matematika MAN Nganjuk jabatan baru Kepala MA Al Huda Gondang, Ali Musyafak S.Pd Guru IPS di lingkungan Kemenag Kab. Nganjuk jabatan baru Kepala MTS Al Huda Gondang, dan M.Choirul Anam S.Ag. M.Pd.I guru PAI jabatan baru Kepala MI Da’watul Choir Kertosono. •Nur

LAMONGAN – Pekan Olahraga dan Seni antar Madrasah Ibtidaiyah (Porseni MI) ke-5 se-Kab. Lamongan dilaksanakan lebih dini. Dimulai tanggal 23 hingga 24 Juni yang lalu dan digelar di Kota Lamongan. Upacara pembukaan dilakukan Kakankemenag Kab. Lamongan di halaman MAN Lamongan yang dihadiri Kasi dan Gara lingkungan Kemenag, PPAI dan K3M MI se-Kab. Lamongan.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Lamongan mengatakan bahwa dalam mengarungi kehidupan, manusia melaksanakan perlombaan untuk menjadi yang terbaik. Demikian juga pada ajang Porseni ini, “Kita semua melaksanakan lomba untuk menjadi yang nomor satu dan terbaik,” ungkapnya yang disampaikan Kasubag TU, Drs. H. M. Rusdi, M.Ag.

Semenara itu, Iskak, S.Pd. selaku ketua panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa cabang olahraga yang dipertandingkan adalah bola voli, tenis meja, catur, bulutangkis, dan atletik. Sedang cabang seni baru akan dipertandingkan Oktober mendatang. Porseni ini dalam rangka mencari duta Kab. Lamongan pada ajang serupa

Peserta sedang bertanding di cabang olahraga lompat jauh, salah satu cabang atletik.

di tingkat Jatim pada tahun 2015 mendatang yang diadakan di Kab. Gresik. Seleksi ini juga merupakan evaluasi. •Nsr

Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) MI Lamongan Lebih Dini

KOTA PASURUAN – Suasana meriah dan macet terasa di depan Kankemenag Kota Pasuruan setiap hari Rabu dan Jum’at selama

Suasana pembagian takjil gratisdi depan Kantor Kementerian Agama Kota Pasuruan.

bulan Ramadhan. Karena pada hari itu setiap pukul 17.00 hingga selesai diadakan pembagian 400 paket takjil gratis bagi para dhuafa dan pengguna jalan yang melintasi jalan Panglima Sudirman.

Kakankemenag Kota Pasuruan Drs. H. Ma’mur Salim, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan pembagian takjil gratis adalah agenda rutin Kankemenag Kota Pasuruan. Acara ini, di samping menyemarakkan bulan Suci Ramadhan, juga sebagai bentuk rasa kepedulian pada sesama serta sebagai bentuk rasa syukur.

Setiap paket yang dibagikan berisi roti dan minuman (kolak, kacang hijau, dan es buah) sedangkan anggaran didapat dari para donatur dalam hal ini donaturnya adalah setiap karyawan karyawati Kantor Kementerian Agama Kota Pasuruan.

Acara pembagian paket takjil gratis yang dihimbau Kakankemenag disambut antusias oleh semua pegawai. Ini terbukti setiap harinya paket yang diberikan semakin bertambah. Bertambahnya paket yang diberikan dari para donatur tradisi ini, bentuk sikap terpuji dalam berbagi. •Daniel

Bagi-bagi Takjil Gratis dalam Rangka Menyemarakkan Ramadhan

Page 51: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

51MPA 335 / Agustus 2014

SITUBONDO - Rasa bangga dan bahagia meliputi seluruh Keluarga Besar Anggota KPRI Sinar Harapan Kankemenag Kab.

PROBOLINGGO – Bertempat di aula Al-Ikhlas Kankemenag Kab. Probolinggo, dilaksanakan pelantikan dan pengambilan

Kakankemenag Kab. Situbondo sangat mengapresiasi peresmian toko SH.

Kakankemenag Kab. Probolinggo, tengah melantik pejabat fungsionalKankemenag Kab. Probolinggo.

Peresmian Toko “S-H” KPRI Sinar Harapan Kemenag Kab. Situbondo

Pelantikan Pejabat Struktural dan Fungsional Kemenag Kab. Probolinggo

Situbondo. Karena telah diresmikan Toko “S-H” KPRI Sinar Harapan Kankemenag Kab. Situbondo, (14/7). Toko seluas 300 m² tersebut merupakan swalayan yang menyediakan aneka kebutuhan pokok berada di Raya Pantura Kota Situbondo.

Ketua KPRI Sinar Harapan Kankemenag Kab. Situbondo, Drs. H.Adi Ariyanto, M.Pd.I. dalam laporannya menyebutkan bahwa pembangunan ini menghabiskan dana 400 juta rupiah yang diambilkan dari dana cadangan koperasi.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Situbondo, Drs. H. Moh. Bakri, M.Pd.I, memberikan apresiasi yang tak terhingga kepada pengurus dan semua pihak yang dengan keras mewujudkan impian anggota KPRI Sinar Harapan, yang telah diprogramkan dalam Raker Anggota tahun 2013. Seraya berharap agar seluruh anggota dapat berperan aktif dalam memajukan usaha dengan berbelanja di Toko “S-H” yang keuntungannya nanti akan kembali pada anggota.

Di akhir acara, dilanjutkan dengan pelepasan balon dan pemotongan pita sekaligus peninjaun ke toko “S-H” diikuti para undangan. •Liz

sumpah pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kankemenag Kab. Probolinggo, (25/6). Acara ini diawali pembacaan SK Menteri Agama RI. Nomor Kw.15.1/2/Kp.07.6/2952/2014 oleh Analis Kepegawaian Kementerian Agama Kab. Probolinggo, Abd. Hadi, S.Sos.

Adapun para pejabat yang dilantik pada kesempatan kali ini adalah H. Moh. Barzan, S.Ag. M.Pd.I sebagai Kasi PAIS, Drs. Badri, M.Pd.I sebagai Ka. KUA Kec. Kraksaan, A. Fauzan, S.Ag sebagai Ka. KUA Kec. Besuk, Mahalli, S.Pd.I, SH sebagai Ka. KUA Kec. Pakuniran, Suhartono, S.Pd.I sebagai Ka. KUA Kec. Kotaanyar, Drs. Achmad Nur Zaini sebagai Ka. KUA Kec. Pajarakan, Ulumuddin, S.Ag sebagai Ka. KUA Kec. Tegalsiwalan, Drs. Ach. Qodri sebagai Ka. KUA Kec. Sumber, dan Eko Heriono, S.Ag sebagai Ka. KUA Kec. Kuripan. Turut dilantik Ka. Satker MAN, MTsN, MI/MIS dan RA.

Diakhir sambutannya, Kaakankemenag Kab. Probolinggo, H. Busthami, SH, MHI. memohon dukungan dari berbagai kalangan dalam menjalankan tugas dan kebijakan. •Yazid Zain

PASURUAN - Bertempat di Centra Bordir Bangil, Seksi PHU melaksanakan kegiatan Manasik Masal 1. Hadir dalam acara ini Bupati Pasuruan, Kabag TU Kanwil Kemenag Jatim, Kakankemenag Kab. Pasuruan, Kepala KUA se-Kab. Pasuruan dan 988 CJH Kab. Pasuruan, (24/6).

Bupati Pasuruan HM. Irsyad Yusuf, SE, MMA memberikan pengarahan kepada CJH dan mengapresiasi positif atas terlaksananya kegiatan ini atas kerjasama lintas sektoral.

Kakankemenag Kab. Pasuruan Drs. H. Barnoto, M.Pd.I berharap agar para calon jama’ah haji Kab. Pasuruan memahami ilmu manasik haji dengan baik agar dapat menjalankan ibadah sesuai dengan aturan syari’at sehingga dapat memperoleh haji mabrur. Di samping itu, calon jama’ah haji juga diharapkan memahami dan dapat mengikuti kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji, baik yang ada di tanah air maupun di tanah suci.

Sementara itu Kabag TU Kanwil Kemenag Jatim, Drs. H. Mustain, M.Ag menyampaikan tentang Kebijakan Pemerintah tentang Manasik. Yang antara lain menyebutkan bahwa hak jama’ah

Kabag TU Kanwil Kemenag Jatim, Drs. H. Musta’in, M.Ag,saat memberikan pengarahannya.

adalah memperoleh pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang salah satunya adalah manasik haji. •Fin

Manasik Haji Masal 1 Calon Jama’ah Haji (CJH) Kab. Pasuruan

Page 52: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

52 MPA 335 / Agustus 2014

TADARRUS DI BULAN RAMADHAN,SYIAR SEKALIGUS MELANCARKAN BACAAN

MADIUN – Dalam rangka mensyiarkan dan melancarkan bacaan al-Qur’an karyawan/karyawati Kankemenag Kab. Madiun pada bulan Ramadhan 1435 H, secara bergiliran dilaksanakan membaca Al-Qur’an setiap hari efektif. Kegiatan “Tadarrus Al-Qur’an” ini dimulai pukul 08.00 hingga 09.00 WIB dengan secara tartil. Yang mengasyikkan dan membuat suasana semarak apabila salah satu pembaca ada yang kurang tepat dalam membaca, spontan para penyimak membenarkan bacaan tersebut. Untuk memperlancar serta memperbaiki bacaan al-Qur’an, panitia menyediakan ruangan khusus bagi karyawan/wati untuk belajar membaca lebih baik.

Kegiatan tadarrus ini telah berlangsung sejak lama di setiap bulan Ramadhan, oleh karena itu Kankemenag Kab. Madiun Drs. Hafidz, M.Si terus melestarikannya sebagai budaya yang baik menjelang melakukan aktifitas kerja. Kakankemenag berpesan agar kegiatan ini selain sebagai sarana memperlancar bacaan Al Qur’an juga sebagai sarana mengkaji ilmu-ilmu yang ada dalam Al Qur’an. Membaca Al Qur’an dibulan Ramadhan ini bukan hanya menambah syiar Islam saja, akan tetapi juga sebagai ladang ibadah. •Arf

MANASIK MASAL CALON JAMA’AH HAJI (CJH) KANKEMENAG NGANJUK

NGANJUK – Bertempat di Gedung Wanita Kabupaten Nganjuk, Kankemenag Kab. Nganjuk melaksanakan Manasik Masal Calon Jama’ah Haji (CJH) Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 M/1435 H, diikuti 586 peserta, (25/6)

Drs. H. Arifin Musthofa Kasi PHU Kankemenag Kab. Nganjuk selaku ketua pelaksana melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan sosialisasi manasik haji untuk bekal CJH melaksanakan ibadah sehingga mengetahui rangkaian ibadah haji.

Kegiatan ini dihadiri oleh H. Nawawi Ketua IPHI Jawa Timur, Ketua KBIH se-Kab Nganjuk, Wabup Kab. Nganjuk, dengan nara sumber Drs. Sutarno P, SH. MH Kasi Haji Kanwil Kemenag Prov. Jatim, Kepala Kemenag Kab. Nganjuk dan Dinkes Kab. Nganjuk.

KH. Abdul Wakhid Badrus M.Pd.I Wabup Nganjuk dalam sambutannya mengi ngatkan bahwa haji adalah ibadah yang wajib dilakukan sekali dalam seumur hidup bagi yang telah mampu, setelah itu melaksanakan haji lagi adalah sunah. Mengingat masa tunggu sudah hampir 13 tahun, alangkah bijaksananya bagi yang sudah haji memberikan kesempatan yang belum haji. Jangan sampai keinginan seseorang melaksakan wajib terhalang oleh orang yang melaksanakan sunnah. •Nur

H. SLAMET RESMI DILANTIKMENJADI KAKANKEMENAG BONDOWOSO

BANYUWANGI –Kasubbag TU Kanke-menag Kab. Banyuwangi Drs. H. Slamet, MHI resmi dilantik menjadi Kakankemenag Kab. Bondowoso, awal Juli lalu, (1/7).

Sejumlah pejabat Kankemenag Kab. Banyu wangi yang terdiri dari para Kasi, Penyelenggara, Kepala Madrasah, Kepala KUA, KTU serta pegawai Kemenag, mengan-tarkan ke tempat yang baru, (2/7).

Rombongan dipimpin langsung oleh Kakan kemenag Kab. Banyuwangi H. Santoso. Rom bongan berangkat bersama-sama dengan menggunakan kendaraan pribadi. Bela sarn kendaraan beriringan berangkat dari halaman Kantor, menuju bondowoso lewat Situbondo. Sementara sampai di Kankemenag Bondowoso, sejumlah pejabat dan pegawai sudah menunggu kedatangan rombongan Kemenag Banyuwangi.

Acara yang dikemas dalam acara Pisah Sambut tersebut dihelat di halaman Kankemenag Bondowoso. Diawali sambutan selamat datang oleh Kasubag TU kemudian mantan Kakemenag Bondowoso. Sementara itu, Kakankemenag Kab. Banyuwangi H. Santoso dalam sambutannya mengung kapkan kegembiraannya atas dilan tiknya H. Slamet. “Saya senang karena putra terbaik Kemenag Banyuwangi menjadi Kakankemenag Bondo-woso”, pungkasnya. •Yasin

PESANTREN RAMADHANDI LAPAS WANITA KLAS II-A MALANG

MALANG – Datangnya bulan Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Lebih-lebih dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan agama kepada umat Islam yang berada di tempat khusus. Seperti yang dilakukan oleh Kankemenag Kab. Malang melalui para Penyuluh Agama-nya melaksanakan kegiatan pesantren Ramadhan bagi warga binaan Lapas Wanita Klas II A Malang, (16/7).

Kegiatan ini sebenarnya kegiatan rutin setiap hari Rabu sejak beberapa tahun silam. Namun, khusus di bulan Ramadhan pihak Lapas sengaja menggelar acara tersebut dengan durasi waktu yang lebih lama. Berbagai materi keagamaan meliputi baca tulis Al Qur’an, aqidah, akhlaq dan materi kontemporer diberikan dengan berbagai metode. Alhasil kegiatan menjadi semarak dan memperoleh respon yang positif. Terbukti jumlah muallaf di Lapas ini meningkat. Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas pembinaan spiritual di kalangan pegawai di lingkungan Kankemenag. Kabupaten Malang juga diselenggarakan pengajian rutin setiap hari Senin hingga Kamis di aula setempat dengan menghadirkan para kyai atau mubaligh yang ternama. •Arif

RAPAT KOORDINASIDAN PEMBINAAN GURU DPK

TUBAN – Dengan antusias dan penuh semangat guru-guru yang diperbantukan di Madrasah maupun Guru PAI di Sekolah Umum mengikuti Rakor dan Pembinaan oleh Kakankemenag Kab. Tuban, Drs. Abd. Wahib, M.Pd.I. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Mahkota Sugihwaras Tuban ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme, kinerja efektifitas dan efisien, pelaksanaan tugas guru dilingkungan Madrasah dan Guru PAI disekolah Umum.

Pada kesempatan ini Kakankemenag Kab.Tuban menyampaikan bahwa mengingat tugas guru adalah sangat mulia maka laksanakanlah tugas itu dengan iklas, kerja keras dan cerdas. Apalagi sekarang ini guru telah mendapat perhatian besar dari pemerintah berupa tunjangan profesi. Seyogyanya guru melaksanakan tugas yang telah dipercayakan dengan disiplin sesuai aturan.

Kakankemenag Kab. Tuban berpesan agar disampaikan kepada semua guru DPK, agar jangan sampai lupa untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan Kankemenag sehingga tidak lupa dengan induknya. Seraya bercanda Kakankemenag mengatakan apabila ada kegiatan kantor lantas DPK tidak mengikuti, maka itu adalah tanda-tanda akan meninggalkan iduknya. •Taar

LAUNCHING BUKU KHAZANAHBACA TULIS ALQURAN

SITUBONDO – Bertempat di aula Kankemenag Kab. Situbondo, Pokjawas PAI Kankemenag Kab. Situbondo bekerjasama dengan Penerbit Tiga Serangkai berhasil melaunching “Buku Khazanah Baca Tulis Al Quran (BTQ) Tingkat SD/MI”, (25/6). Buku yang disusun oleh 10 orang dari Pengawas PAI Kab. Situbondo ini diharapkan mampu menjawab keresahan para guru agama dan masyarakat, karena program BTQ yang telah digalakkan di Kab. Situbondo belum ada buku panduan yang sesuai dengan karakter dan kemampuan anak-anak SD/MI di Situbondo.

Kakankemang Kab. Situbondo Drs. H. Bakri, M.Pd.I, dalam sambutan penga-rahannya berharap kepada seluruh kepala sekolah untuk mendukung para guru Agama Islam dalam mensukseskan program Baca Tulis Al Quran melalui buku panduan Khazanah BTQ yang telah masuk dalam muatan lokal di tingkat SD/MI.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Situbondo yang kehadirannya diwakili oleh Kabid Dikdas Moh. Hasyim, M.Pd. juga memberikan support yang luar biasa. Menurutnya, tonggak pembangunan manusia dimulai dari Agama. Jiwanya harus dibangun terlebih dahulu, kemudian membangun badannya untuk kesejahteraan Indonesia. •Liz

Page 53: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

53MPA 335 / Agustus 2014

KOTA PROBOLINGGO – Bertempat di aula Kankemenag Kota Probolinggo, sebanyak 3 pejabat fungsional dan struktural di

Sebanyak 3 pejabat fungsionaldan struktural Kemenag Kota Probolinggo, dilantik.

Setiap Pejabat Harus Berpikir dan Bertindak serta Bersyukurlingkungan Kemenag Kota Probolinggo mendapatkan promosi dan mutasi jabatan, (5/6).

Pada kesempatan tersebut, H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I, Kakankemenag Kota Probolinggo saat menyampaikan sambutan dan arahannya seusai melantik berharap agar para pejabat yang baru dilantik segera menyesuaikan dengan tempat barunya terutama tupoksinya.

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa promosi atau mutasi bukan merupakan hal yang luar biasa. Jabatan merupakan amanah dan kebutuhan organisasi. Maka setiap pejabat harus berpikir dalam bertindak serta mensyukuri jabatan yang telah diembannya, karena jabatan natinya akan dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, setiap pejabat yang dilantik agar bisa meningkatkan kompetensi diri dan bisa menjalankan jabatan dengan sebaik baiknya.

Tiga pejabat yang dilantik adalah Mulyono, S.Pd.I dilantik sebagai Kepala KUA Kecamata Kademangan, Mahfudz, S.Pd.I dilantik sebagai Kepala KUA Kecamata Wonoasih, Syaiful Anwar, S.Ag dilantik sebagai Kepala MAN 2 Kota Probolinggo. •Roz

MOJOKERTO - Ragam kegiatan dilakukan orang di bulan Ramadhan, di antaranya saat mendekati akhir Ramadhan hampir semua mempersiapkan kebutuhan menyambut hari raya Idul Fitri. Menyikapi hal tersebut, seperti tahun sebelumnya, DWP Kankemenag. Kab. Mojokerto menyelenggarakan bazar Ramadhan yang dilaksanakan, (15/7). Acara yang bertempat di gedung serba guna Kankemenag. Kab. Mojokerto diselenggarakan oleh DWP dan diikuti oleh semua perwakilan KUA se-Kab. Mojokerto dan Satker Madrasah Negeri di lingkungan Kankemenag. Kab. Mojokerto.

Event bazar Ramadhan ini dibuka secara resmi oleh Drs. H. Ahmad Rodli, M.Ag. Kakankemenag. Kab. Mojokerto. Seusai itu, beliau berkeliling mengunjungi meja-meja stan peserta bazar didampingi oleh Ibu Hj. Siti Aisyah Rodli selaku Ketua DWP Kakankemenag Kab. Mojokerto. Mengikuti di belakangnya, seluruh Kasi berserta istri yang antusias mengunjungi stand-stand bazar Ramadhan Kankemenag. Kab. Mojokerto.

Bazar Ramadhan di tahun 2014 ini memasuki pelaksanaan yang

Kakankemenag beserta isteri sedang mengunjungisalah satu stan bazar Ramadhan.

ke empat. Karena efektif dan banyak manfaatnya, kegiatan ini pun rutin dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Ramadhan. •Ans

Bazar DWP Kankemenag Kab. Mojokerto, Ramaikan Ramadhan

KOTA BLITAR – Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, telah dilaksanakan acara Apel dan Pawai Songsong Ramadhan 1435

Ribuan siswa dan santri menyemarakkan Apeldan Pawai songsong Ramadhan 1435 H.

H Kota Blitar, (21/6). Kegiatan ini merupakan kerja bareng antara Kemenag dengan Dikda Kota Blitar yang melibatkan 7.000 peserta perwakilan pelajar serta pondok pesantren.

Beberapa hari sebelum pelaksanaan, Kakankemenag Kota Blitar Drs. H. Imam Muchlis, M. Pd. selalu mengingatkan seluruh warga Kemenag bahwa kegiatan ini awalnya merupakan kreasi dari warga Kemenag. Untuk itu dipandang sangat perlu bagi seluruh warga Kemenag untuk melestarikan kegiatan yang nyata mendapatkan apresiasi tinggi dari warga Kota Blitar ini. Dan diharapkan, dengan acara ini bisa mereduksi kemaksiatan atau penyakit masyarakat.

Bertindak selaku pembina apel pagi itu adalah H. Purnawan Buchori, Wawali Blitar yang mengajak mensyukuri datangnya bulan Ramahan yang penuh rahmat, berkah dan ampunan ini. Dan sebagai bentuknya, ia mengajak untuk menyatukan tekad mewujudkan Kota Blitar yang bebas dari miras dan narkoba. “Tahun ini kita canangkan Kota Blitar yang terus bebas dari miras dan narkoba”, tegasnya berapi-api. •Moza

Apel dan Pawai Songsong Bulan Ramadhan 1435 H

Page 54: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

54 MPA 335 / Agustus 2014

PISAH KENAL KAKANKEMENAGKAB. MAGETAN

MAGETAN – Bertempat di aula utama Kankemenag Kab. Magetan diselenggarakan acara pisah kenal Kakankemenag Kab. Magetan, (31/5). Dari pejabat lama yakni Mas’ud S.Ag,M,Pd.I ke pejabat yang baru yaitu Moch Amin Mahfud, M.Pd.I. Acara ini dihadiri 300 orang yang terdiri dari pejabat struktural dan fungsional, guru Madrasah, pegawai Kemenag, Bupati Magetan, beberapa unsur muspida, Ketua MUI, dan juga tokoh agama.

Dalam sambutan perkenalannya, Amin Mahfud antara lain mengatakan bahwa di Kabupaten Magetan merupakan tugas baru yang berat dan penuh tantangan. Untuk itu dirinya mohon dukungan berbagai pihak khususnya dari Bupati dalam rangka mengembangkan pendidikan di Magetan. Tak lupa juga dukungan keluarga besar Kankemenag Kab. Magetan.

Sementara ini, Mas’ud, S.Ag, M.Pd.I dalam sambutannya berterima kasih kepada seluruh lembaga dan elemen masyarakat di Kabupaten Magetan yang telah memberikan dukungan dan kerjasamanya yang sangat baik. Juga memohon maaf kepada Bupati Magetan, karyawan/wati kemenag, MUI, para tokoh agama dan semua pihak. Meski demikian, beliau berharap masih bisa berbuat yang terbaik untuk Magetan. •Kurdi

PEMBINAAN HAJI MASSAL KAB. JEMBERJEMBER – Sebanyak kurang lebih 1600

CJH tahun 2014, mendatangi Stadion Olah Raga Jember untuk mengikuti kegiatan Manasik Haji yang diselenggarakan Kankemenag Kab. Jember. Manasik haji ini bertujuan untuk memberikan pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya dengan melalui sistem manajemen penye-lenggaraan haji yang baik dan benar. Sehingga CJH dalam melaksanakan ibadah haji nanti dapat berjalan dengan tertib, lancar, aman dan nyaman sesuai dengan aturan yang ada.

Kakankemenag Kab. Jember, Drs. H. Rosyadi BR, M.Pd dalam sambutannya berharap agar CJH tahun 2014 bisa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Utamanya kesehatan dan persiapan mentalnya. Kegiatan manasik haji juga harus diikuti dan dipahami, sehingga CJH mengetahui segala bentuk pelaksanaan ibadah haji setibanya di tanah suci.

Sementara itu, pemateri dari Asrama Haji Surabaya, Irfan Nur Rusuli menjelaskan panjang lebar lika-liku haji, sehingga CJH tidak bingung nantinya. Sementara pemateri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr Nur Baiti menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan kesehatan sebelum dan setibanyan di tanah suci nantinya. •Ratna

GELAR PENGAJIAN MUTIARA RAMADHANDALAM RANGKA PEMBINAAN ROHANIJOMBANG – Dipimpin langsung oleh

Kakankemenag Kab. Jombang, Drs. H. Barozi, M.Pd.I., digelar pengajian dalam rangka pembinaan siraman rohani bagi karyawan Kankemenag Kab. Jombang, (5/7). Kali ini, pengajian yang dihadiri kepala MAN/MTsN/MIN dan Kepala KUA Se Kab. Jombang dan digelar di masjid al-Ikhlas Kemenag Kab. Jombang ini membahas tentang bab “nikah”.

Bertindak sebagai narasumber dari pengajian tersebut adalah, Drs. KH. Wasir Ali. Lc, Pembina Yayasan Mambaul Ma’arif Denayar Kab. Jombang, Jawa Timur. Dalam tausyiahnya Drs. KH. Wasir Ali. Lc menyampaikan bahwa perkawinan merupakan peristiwa penting dalam kehi dupan manusia. Perkawinan ini me-nimbulkan akibat hukum baik terhadap hubungan antara pihak yang melangsungkan perkawinan itu sendiri, maupun dengan pihak lain yang mempunyai kepentingan tertentu. Apabila dari perkawinan tersebut dilahirkan anak, maka timbul hubungan hukum antara anak dengan orang tuanya dan seterusnya. Oleh karena itu, Drs. KH. Wasir Ali berharap agar semua karyawan Kankemenag Kab. Jombang lebih mengerti dan memahami tentang pengetahuan mengenai hukum nikah ini. •Tts

MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN (MTQ)KAB. KEDIRI

KEDIRI – Setelah diawali dengan pelak-sanaan MTQ secara serentak pada tanggal 12 hingga 19 Mei 2014 di 26 Kecamatan, akhirnya tanggal 25 Juni 2014 digelar MTQ tingkat Kabupaten di Masjid Agung An Nur Pare. Kegiatan yang dirangkai dengan pawai ta’aruf dan bazar ini terlaksana dalam 5 cabang, yakni cabang tilawah, tahfidz, tafsir, syarhil dan khat al Qur’an, dengan total peserta 450 orang. Sebelum kegiatan dilaksanakan, jam 6 dini hari sudah dilaksanakan upacara pembukaan yang dipimpin oleh Bupati. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah membumikan al-Qur’an di Kabupaten Kediri khususnya.

MTQ ditutup oleh Wakil Bupati Kediri seraya berpesan bahwa kejuaraan bukanlah tujuan utama, yang utama adalah menerapkan perilaku al-Qur’an dalam kehidupan. Maka bagi yang belum meraih kejuaraan jangan berkecil hati, sedangkan bagi yang telah juara, jangan puas sampai di sini, bersemangatlah untuk senantiasa meraih prestasi.

Adapun secara berurutan yang menjadi juara adalah Kecamatan Badas, Kec. Purwoasri dan Kec. Kandangan mendapatkan piagam, trophy dan hadiah kejuaraan. •Alfy

WORKSHOP PENINGKATANMUTU PENDIDIKAN DINIYAH DAN TPQ NGANJUK – Bertempat di hotel Lotus

Garden Kediri, PD. Pontren Kemenag Kab Nganjuk melaksanakan kegiatan workshop peningkatan mutu pendidikan diniyah dan TPQ diikuti 40 peserta, (17-19/6)

Amnan Khoir S.ThI selaku ketua pelaksana menuturkan bahwa latar bela-kang kegiatan ini adalah seiring mening-katnya jumlah TPQ dan Madin, sudah saatnya TPQ dan Madin berbenah diri yang dimulai dari peningkatan manajemen mutu pendidikanya. Sehingga peningkatan ini tidak hanya secara kuantitas tetapi juga kualitas. Drs. H. Ngudiono M.Ag. MM Kakankemenag Kab Nganjuk dalam sambutanya menyampaikan bahwa kebera-daan TPQ dan madin sebagai lem baga non formal sangat dibutuhkan masyarakat dalam ikut mencerdaskan kehidupan spiritual bangsa. Namun seiring waktu, banyak tantangan dihadapi. Workshop 3 hari ini diharapkan mampu menjadi referensi baru bagi pengelola TPQ/Madin.

Sebagai nara sumber Dr. H.Ali Anwar M.Ag (Dosen STAIN Kediri), Dr. H. Kharisudin Aqib M,Ag (Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya), Zainal Arifin M.Pdi (Dosen STAI Miftahul ‘Ula Nglawak Kertosono Nganjuk), H. Farid Wajdi S.Ag.MM (Peny. Binsyar Kemenag Nganjuk). •Nur

PENGUKUHAN PENGURUS MGMPDAN PEMBINAAN GURU PAI KAB. NGAWINGAWI – Bertempat di BP. Al Falah

Kankemenag Kabuapten Ngawi, berlang-sung acara pengukuhan bagi guru yang aktif dalam kepengurusan MGMP PAI periode 2014 – 2017, dipimpin langsung oleh Kakankemenag Kabupaten Ngawi, Drs. H. Syahidan, MH, (24/6)

Drs. H. Syahidan, MH menerangkan bahwa MGMP PAI merupakan wadah komunikasi pembinaan dan peningkatan profesi dan karier guru PAI dengan tujuan memperluas wawasan, pengetahuan dan ketrampilan guru PAI. Wadah ini juga memberi kesempatan anggotanya menga-dakan sharing pengalaman guna mening-katkan kualitas dan kompetensinya, se-hingga bisa lebih kreatif dan inovatif.

Di tempat terpisah, di aula Rumah Makan ROS-IN Ngawi, diselenggarakan kegiatan sosialisasi data dan koordinasi peningkatan mutu sistem informasi PAI dan pembinaan bagi 110 guru PAI se-Kab. Ngawi yang bertugas di sekolah umum, (24-25/6)

Panitia penyelenggara menerangkan bahwa kegiatan ini bertujuan antara lain memberikan pemahaman bagi guru PAI tentang konsep kompetensi pedagogik dalam proses belajar mengajar, model-model pembelajaran kurikulum 2013, serta memberikan wawasan dan praktik melalui simulasi. •Guh

Page 55: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

55MPA 335 / Agustus 2014

ACARA SERTIJAB MEMBUKAPELUANG PINTU MAAF

BONDOWOSO - Di depan halaman Kankemenag Kab. Bondowoso, dilaksanakan serah terima jabatan dari Kakankemenag Bondowoso yang lama – Drs. H. Moh. Jum Affandi, M.PdI, kepada yang baru, Drs. H. Slamet, MHI yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubag TU Kemenag Kab. Banyu-wangi, (3/7). “Kita menyambut gembira dan mengucapkan marhaban bi hudurikum Drs. H. Slamet, MHI di Bondowoso dan menjadi Kakankemenag baru menggantikan Drs. H. Moh. Jum Affandi, M.PdI,” ungkap Dr. H. Munawir, M.PdI, Kasubbag TU Kankemenag Kab. Bondowoso dalam sambutannya.

Dan mewakili pegawai – lanjutnya – seluruh pegawai Kankemenag Kab. Bondowoso mohon maaf lahir bathin kepada Drs. H. Moh. Jum Affandi, M.PdI atas perilaku atau ucapan yang dianggap tidak baik, baik disengaja ataupun tidak disengaja. Drs. H. Moh. Jum Affandi, M.PdI dalam sambutannya menerima maaf sekaligus meminta maaf kepada segenap pegawai Kankemenag Kab. Bondowoso. Menurutnya, dalam kepemimpinannya, mungkin pernah memarahi pegawai, baik sengaja maupun tidak sengaja. Tak lupa ucapan terima kasih juga diucapkan kepada seluruh pegawai yang telah bekerja sama selama kepemimpinannya. •His

BIMBINGAN MANASIK HAJI MASALKAB. SAMPANG

SAMPANG – Seksi PHU Kankemenag Kab. Sampang mengadakan bimbingan manasik haji masal yang bertempat di aula Kankemenag Kab. Sampang, (24/6). Kegiatan ini dihadiri 309 calon jama’ah haji.

Kakankemenag Kab. Sampang Drs. H. Mudjalli, MHI dalam sambutannya seka-ligus membuka acara mengungkapkan bahwa tujuan acara ini adalah agar CJH mandiri tidak tergantung pada petugas juga memahami kewajiban-kewajibannya sebagai jamaah haji. “Harapan kami dengan adanya kegiatan ini peserta dapat menyerap semua informasi yang disampaikan oleh pemateri,” ungkapnya.

Ketua Panitia yang sekaligus Kasi PHU Kemenag Sampang Drs. H. Holil, M.MPd. menginformasikan bahwa bimbingan manasik untuk tingkat Kabupaten Sampang diadakan 3 kali, sedang pada tingkat kecamatan sebanyak 7 kali. Nara sumber yang hadir berasal dari Kasi PHU Kanwil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Abd. Haris, M.Pd.I, Kakankemenag Sampang Drs. H. Mudjalli, M.HI, dan Kabid P2PL Dinkes Kab. Sampang Dra. Hj. Hanian Maria Farouq.

CJH sangat antusias mengikuti acara ini mengingat informasi tentang penye lenggaraan haji dan masalah kesehatan sangat diperlukan oleh calon jamaah haji. •Lely

KAJIAN RUTIN KITAB KUNINGSELAMA RAMADHAN

TULUNGAGUNG – Kemenag Kab. Tu-lung agung yang dikoordinatori oleh Bimais mengadakan kegiatan kajian kitab kuning selama bulan suci Ramadhan. Kajian ini dilaksanakan setiap hari Kamis jam 10.30 WIB. hingga tiba shalat Dluhur bertempat di masjid Nurul Hikmah Kankemenag Kab. Tulungagung. Pesertanya adalah seluruh pegawai Kankemenag Kab. Tulungagung, para Kepala MAN/MAs, MTsN/MTsS, MIN/MIS, PPAI, Kepala KUA, dan Penyuluh Agama Islam di lingkungan Kemenag Kab. Tulungagung dengan jumlah 100 orang. Sebagai narasumber adalah KH. Muhson Hamdani, M.Pd., pengasuh Ponpes Hida-yatul Mubtadiin Ngunut Tulungagung.

Pada hari Kamis pertama, diawali dengan acara pembukaan oleh Kasi Bimas Islam Kemenag Kab. Tulungagung, Drs. H. Abdul Choliq. Beliau menyampaikan bahwa kajian ini merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap bulan puasa dengan tujuan untuk memperkuat keimanan dan keilmuan para pegawai. Disamping me-mang di bulan suci ini umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak ilmu, khususnya ilmu agama. Adapun kitab kuning yang dikaji adalah kitab Tasawuf karya Imam al-Ghazali yang bernama “Mukhtashor Ihya ‘Ulumuddin”. •Nh

KEBIJAKAN PEMERINTAHTENTANG PEMBINAAN MANASIK HAJIGRESIK – Suasana menjelang Rama-

dhan dimanfaatkan Kankemenag Kab. Gresik untuk menyelenggarakan pembinaan manasik haji massal yang bertempat di Masjid Nurul Jannah Gresik, (23-25/6). Kegiatan ini diikuti CJH sebanyak 1480 orang. Dalam arahannya, Kakankemenag Kab. Gresik Dr. H. Haris Hasanudin, M.Ag menegaskan bahwa pelayanan kepada CJH terus ditingkatkan.

Di antaranya pendaftaran sepanjang tahun dengan menggunakan SISKOHAT. Juga pemberdayaan peran KUA untuk mengadakan manasik haji di tingkat keca-matan sebanyak 7 kali pertemuan. Hal tersebut dimaksudkan agar para CJH lebih memahami manasik haji. Dan dengan dibekali pembinaan manasik haji di tingkat kecamatan dan kabupaten, CJH diharapkan faham manasik haji dan memiliki penge-tahuan yang luas tentang ibadah haji. Sehingga jamaah haji bisa melaksanakan ibadah umroh dan haji secara mandiri tanpa harus tergantung orang lain.

Dan yang terakhir, Kakanmenag Gresik berpesan agar CJH memperbanyak membaca dan menghayati tahlil, subha-nallah, alhamdulillah dan istighfar. Tak lupa, CJH juga diharapkan menyiapkan mental dan fisik dengan menjaga kesehatan. •Fudlla

RAMADLAN MUBARAKPAMEKASAN – Setiap muslim tentu

mendam bakan meraih kemuliaan yang diberikan oleh Allah di bulan Ramadhan ini. Bulan ini merupakan bulan yang penuh dengan rahmat, barakah, maghfirah, dan sejumlah kemuliaan lainnya. Untuk meraih hal itu, Kankemenag Kab. Pamekasan melalui Seksi Bimas Islam memfasilitasi segenap pejabat dan karyawannya dengan sarana penunjang dalam meraih semua kemuliaan itu.

Di antara sarana yang disediakan adalah membiasakan shalat Dhuhur berjamaah di aula Arafah, dengan memfungsikan para penyuluh fungsional sebagai penceramah. Sesekali mengundang muballigh yang sudah ternama. Sedangkan para kepala KUA sebagai imam shalat dan para penghulu sebagai muadzin.

Di samping itu, sebelum mulai bekerja ditradisikan membaca surat Yaasin secara bersama yang dilanjutkan dengan tadarrus di ruang masing-masing. Semua kegiatan semakin menambah semarak dan kekhidmatan Ramadhan.

Diharapkan dengan kegiatan ini seluruh jajaran di Kankemenag Kab. Pamekasan bisa memperoleh banyak kemuliaan yang disediakan oleh Allah. Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan tidak hanya ber langsung di Bulan Ramadhan saja, melainkan setelahnya juga. •Sri Mukti

RUKYATUL HILAL DAN BAZ PEDULIPAMEKASAN – Salah satu tugas yang

harus diemban dan diimplementasikan oleh para pengurus BHR adalah memberikan saran, pertimbangan dan masukan baik kepada Pemerintah Daerah maupun institusi masyarakat yang berkaitan dengan hisab dan rukyat. Dan sebagai bukti nyatanya, bertempat di Pantai Ambat Tlanakan BHR mengadakan rukyatul hilal, (27/6). Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan keyakinan apakah hilal sudah bisa dipastikan terlihat atau belum. Jika jika hilal tidak tampak, maka Bulan Sya’ban harus disempurnakan menjadi 30 hari. Ternyata hasil rukyatul hilal tim BHR kali ini tidak menemukan bulan sabit atau hilal yang menandai masuknya tanggal satu Bulan Ramadhan.

Sementara itu, Badan Amil Zakat (BAZ) yang dimotori oleh Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kankemenag Kab. Pamekasan bekerjasama dengan BAZ daerah semakin memaksimalkan fungsi dan perannya sebagai badan yang ber-kom peten dan terpercaya mengelola zakat. Peran dan fungsi tersebut lebih diopti malkan pada bulan suci Ramadhan, mengingat pada bulan inilah kebutuhan dari para mustahiq, terutama fakir-miskin, melonjak drastis. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri. •Sri Mukti

Page 56: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

56 MPA 335 / Agustus 2014

NGAWI – Bertempat di aula BP. Al Falah Kankemenag Kab. Ngawi, diselenggarakan pembinaan manasik haji massal,

Para calon jama’ah haji dengan seksama menyimakpenjelasan tentang manasik haji.

Manasik Masal Calon Jamaah Haji Kab. Ngawi Tahun 2014(25/6). Hadir dalam acara tersebut para pejabat Kankemenag Kab. Ngawi, KBIH, para petugas haji Kab. Ngawi dan Kabid PHU Kanwil Kemenag Prov. Jatim.

Dalam laporannya, Kasi PHU Kankemenag Kab. Ngawi selaku panitia penyelenggara, Drs. H. M. Mas’ud, MM, menyampaikan bahwa rencana pemberangkatan Calon Jama’ah Haji (CJH) tahun 2014 diikuti oleh 327 orang. Namun hingga saat ini ada 322 CJH yang siap berangkat karena 4 CJH telah meninggal dunia.

Senyampang pada pembukaan acara tersebut, Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. H. Syahidan, MH berharap agar para CJH selalu berkomunikasi dan berkonsultasi dengan TPHI, TPIHI maupun TKHI. Para CJH juga diharapkan nantinya dapat mempraktekkan manasik haji yang telah diperolehnya. Dan yang terpenting adalah ikhlas dan tidak menganggap dirinya lebih tahu dan mampu berhaji.

Kegiatan ini menghadirkan nara sumber yaitu Drs. H. Syahidan, MH dan Drs. H. M. Syukur, M.Si, Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Prop. Jatim, dengan materi Kebijakan Penyelengaan Ibadah Haji tahun 2014. •Guh

LUMAJANG – Bertempat di hotel Bromo View Probolinggo, Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kankemenag Kab. Lumajang melaksanakan kegiatan Workshop Bimbingan Perjalanan Ibadah Haji tahun 2014, (7-8/7). Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari Kepala KUA, penyuluh agama, utusan dari pengurus KBIH Kab Lumajang, dan pengurus IPHI Kab. Lumajang

Kakankemenag Kab. Lumajang, Nuril Huda, SH. S.Pd.I, MH, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa worshop ini sangat diperlukan para pembimbing dan penyelenggara haji. Sehingga pembinaan dan bimbingan kepada para CJH bisa berjalan lancar dan benar sesuai dengan juknis yang ada. Pada akhirnya, para CJH nantinya bisa melaksanakan ibadah hajinya dengan sempurna.

Sementara itu, Kasi PHU Kankemenag Lumajang HM, Mudhofar, Msi menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan mensosialisasikan kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan haji baik haji reguler atau haji khusus juga untuk memberikan saran dan solusi serta

Kakankemenag berharap agar CJHdapat melaksanakan ibadah haji dengan sempurna.

penyempurnaan pelaksanaan bimbingan dan perjalanan haji, baik yang dilaksanakan pemerintah maupun KBIH. •Ziza

Workshop Bimbingan Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 2014 Kankemenag Lumajang

GRESIK – Bedug ditabuh oleh Bupati Gresik Dr.Ir.H. Sambari Halim Radianto, ST. Msi sebagai tanda resmi dibukanya Musabaqah

Kontingah Kec. Bungah mendapatkan piala sebagai juara umumMTQ 2014 Kab. Gresik

Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXVI bertempat di alon-alon Kecamatan Sidayu Gresik, (19-22/6). Suasana semarak defile para kafilah yang diikuti 521 orang peserta yang mengikuti 8 (delapan) cabang lomba. Semakin semarak, MTQ kali ini juga dimeriahkan oleh pawai Ta’aruf dan Pameran Pembangunan.

Dalam sambutannya, Bupati Gresik mengatakan bahwa Kota Gresik yang dikenal dengan sebutan kota santri dan kota wali, bibit-bibit baru MTQ harus terus dimunculkan. Jika di tahun 2013 Gresik menjadi juara ketiga tingkat provinsi, maka kedepan Gresik harus menjadi juara satu. Namun, Al Qur’an jangan hanya dilombakan saja tapi haruslah dipahami makna dan isinya agar kita tahu kandungan Al Qur’an dan kita jadikan pedoman dalam hidup.

Pada ajang empat hari ini, juara umum disabet oleh Kecamatan Bungah, menyusul kemudian Kecamatan Ujung Pangkah, Kecamatan Sidayu, Kecamatan Dukun dan Kecamatan Manyar. Rencananya, MTQ ke XXVII Kab. Gresik tahun 2016 mendatang, bertempat di Kecamatan Manyar. •Fudlla

Juara Umum MTQ 2014 Tingkat Kabupaten Gresik, Disabet Kec. Bungah

Page 57: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

57MPA 335 / Agustus 2014

TA’ARUF KANKEMENAG BARUSEKALIGUS BUKA BERSAMA

LUMAJANG – Bertempat di aula Kankemenag Kab Lumajang, ta’aruf kepala baru dan buka puasa digelar dengan menghadirkan Wabup Lumajang, Muspida, kepala Dinas, pimpinan Bank, pengurus KBIH, Kepala KUA, Kepala Satker, PPAI dan karyawan Kemenag, (4/6).

Kasubbag TU Harnyoto selaku penye-lenggara acara menjelaskan bahwa ta’aruf ini baru bisa digelar sekalian untuk buka bersama. Dan alhamdulillah Wabup Luma-jang bisa hadir begitu juga undangan lainnya.

Sementara itu, Kakankemenag Kab. Lumajang Nuril Huda yang asli orang Mojokerto menceritakan bahwa seusai dilantik, dirinya langsung hunting informasi Lumajang. Menurutnya, yang membuatnya tertarik adalah semboyannya yaitu Amreta Brata Wira Bhakti yang artinya kebajikan itu sejatinya perbuatan ksatria dan pengabdian paripurna. Dirinya berharap agar ikatan sejarah Lumajang dengan Mojokerto, menjadikannya bisa bekerja dan menghasilkan karya terbaik di Lumajang

Wakil Bupati As’at sebelum memberikan tausyiah sekedar mengingatkan kepada Kakankemenag yang baru, bahwa Kemenag selalu bersamanya. Karena alun-alun selalu jadi tempat upacara termasuk peringatan HAB Kemenag. •Ziza

BIMBINGAN MANASIK HAJI CJHKOTA PROBOLINGGO

KOTA PROBOLINGGO – Calon Jama’ah Haji (CJH), jangan sampai salah niat ketika akan berangkat ke tanah suci. Karena banyak orang yang berhaji niatnya bukan semata-mata karena Allah. Ada yang berhaji untuk meningkatkan derajat sosial di masyarakat, berziarah, mencari uang atau rekreasi saja. Pesan tersebut dikatakan oleh Kakan kemenag Kota Probolinggo H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I pada saat membuka kegiatan bimbingan manasik haji bagi CJH Kota Probolinggo tahun 2014. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Seksi PHU Kankemenag Kota Probolinggo ini bertempat di aula Kankamenag Kota Probolinggo selama dua hari, (23-24/6).

Kakankemenag menambahkan bahwa pembinaan manasik haji merupakan kewa jiban pemerintah kepada para Calon Jamaah Haji. Di antara kewajiban negara itu adalah berkewajiban melakukan pembi-naan, memberikan pelayanan, mela ku-kan perlindungan kepada jamaah haji. Sedangkan hak jamaah adalah memperoleh pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang meliputim anasik haji, akomodasi, konsumsi, transportasi, kesehatan, perlin-dungan sebagai warga negara, penggunaan paspor haji, kenyamanan transportsi dan pemondokan. •Roz

TADARRUS BERSAMA DAN KAJIAN KHUSUS SAMBUT RAMADHAN 1435 H

PROBOLINGGO – Bertempat di masjid Ar-Rahiem Kankemenag Kab. Probolinggo digelar tadarrus bersama dan kajian khusus Ramadhan 1435. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama bulan Ramadhan, jam 07.30 hingga 08.30 WIB.

Mengawali kegiatan, Kakankemenag Kab. Probolinggo, H. Busthami, SH. MHI menghimbau sangat kepada segenap Kasi, staff, dan karyawan di lingkungan Kankemenag Kab. Probolinggo agar mengisi Ramadhan dengan tadarrus ber-sama dan kajian ilmiah serta kultum untuk meningkatkan keimanan sekaligus memperluas wawasan keagamaan. “Saya perintahkan kepada segenap Kasi, staff, dan karyawan di lingkungan kantor untuk meluangkan waktu mengikuti kegiatan Ramadhan. Mari kita tadarrus bersama, saling mengkoreksi tanpa memandang birokrasi,” tegasnya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh segenap Kasi, staff dan karyawan, Penyuluh Fungsional dan Kepala KUA. Masing-masing seksi mempunyai tugas untuk mengkoordinir kegiatan secara bergilir. Sedangkan acara kultum dan kajian ilmiah Ramadhan diisi para Kasi dan Kepala KUA dengan moderator dari para Penyuluh Fungsional dam dilaksanakan seusai shalat Dhuhur. •Yazid Zain

TIM AUDIT KINERJA IRJENSUMENEP - Untuk membenahi manage-

ment kinerja yang akuntabel, diperlukan tatanan kinerja yang konstruktif dan kollektif kolegial. Oleh karena itu, selama 10 hari Tim Audit Kinerja Irjen Kemenag RI berada di Kankemenag Kab. Sumenep, (16-25/6).

Kakankemenag Kab. Sumenep, Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.PdI dalam laporannya mengatakan bahwa Kemenag Kab. Sumenep siap diaudit. Karena bagaimanapun audit penting untuk dilakukan guna pembaharuan administrasi perkantoran yang sehat. Pertemuan kali ini diikuti oleh seluruh Kasi dan Kasubbag TU, para satker, para staf yang terkait dengan audit kinerja.

Ketua Tim Audit Kinerja Irjen Kemenag RI yang diketuai H. Aminuddin menjelaskan bahwa kedatangan tim sebanyak 8 orang tidak lain adalah untuk melaksanakan tu gas negara. Tim ini akan mengaudit kinerja seluruh komponen Kankemenag Kab. Sume nep. Selama 10 hari, anggota tim bekerja.

Seusai audit selama 10 hari itu, proses penilaian akhir Kankemenag Kab. Sumenep mendapat skor nilai sebesar 73,66. Ini merupakan nilai yang dibilang cukup baik. Aminuddin berharap agar kinerja terus dibenahi menuju Kemenag yang hebat, bersih dari sarang korupsi. •Zarkasy

SEMARAK RAMADHAN 1435 H/2014 M KANKEMENAG KOTA SURABAYA

SURABAYA - Untuk menyambut bulan Ramadhan, bertempat di aula Kankemenag Kota Surabaya, diselenggarakan serang-kaian kegiata, (30/6). Di antaranya adalah tadararrus Al Qurán, siraman rohani setiap usai tadarrus, dan sholat dhuhur di Masjid Nasional Al Akbar, yang harus diikuti oleh semua pegawai.

Kakankemenag Kota Surabaya, Drs. H. Saifullah Anshari, M.Ag mengajak untuk menyambut Ramadhan dengan penuh suka- cita, kegembiraan dan penuh bersahaja. Karena sabda Nabi mengatakan bahwa barang siapa yang bangga dengan datangnya bulan Ramadhan, maka Allah SWT. mengharamkan jasadnya untuk masuk kedalam neraka. Dan barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan, dan dengan keikhlasan, maka Allah SWT. akan mengampuni dosa-dosa sebelumnya.

Kepada semua pegawai – lanjutnya - yang tidak melaksanakan puasa karena udzur syar’i atau beragama lain, maka harus saling menghormati. Jangan sam-pai mengganggu kekhusukan mereka yang berpuasa. Pandai-pandailah untuk menja-ganya. Acara dilanjutkan pembukaan secara resmi Semarak Ramadhan 1435 H/ 2014 M. dengan ditandai membaca surat Al Fatihah dan Al Baqoroh. •Dori

APEL BENDERA DAN BINKARSITALJEMBER – Tanggal 17, menjadi agenda

rutin bagi Kankemenag Kab. Jember untuk melaksanakan apel bendera. Bulan Juni ini pelaksana upacara semuanya dari unsur Pengawas Agama Islam (PAI), mulai dari pemimpin apel hingga yang bertugas membacakan do’a. (17/6).

Seusai apel dilanjutkan dengan makan bersama, sejurus kemudian 170 peserta apel bendera memasuki aula Kankemenag Kab. Jember untuk mengikuti Binkarsital. Acara ini diawali dengan penyerahan tali asih kepada Aries Papudi, S.Ag (Penyelenggara Katolik) yang berpindah tugas ke Kabupaten Banyuwangi dan pemberian penghargaan kepada siswi peraih nilai UN tertinggi se-Kab. Jember tingkat Madrasah yang diserahkan langsung oleh Kakankemenag Jember, Drs. H. Rosyadi BR, M.Pd.I.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Jember berterima kasih kepada Aris Papudi sekaligus berharap di tempat tugas yang baru akan lebih baik, lancar, dan kerasan. Demikian juga bagi siswi – Amanda – yang berasal dari MTsN 2 Jember, selamat atas prestasi yang telah diraihnya. Acara dilanjutkan Binkarsital yang disampaikan oleh Kasi Pendma, Drs. H. Mahfud M.Pd, dilanjutkan dengan tanya jawab serta pengumuman. •Ratna

Page 58: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

Sudah Merdeka?Benarkah Wanita

Indonesai sudah merdeka 69 tahun lamanya. Di antara penduduknya adalah kaum wanita. Dahulu wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal,

mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan untuk menentukan jodoh/suami sendiri. Berkat perjuangan pahlawan-pahlawan wanita seperti, Kartini, Raden Dewi Sartika dan lain sebagainya. Wanita Indonesia sekarang sudah memperoleh kebebasan atau hak yang sama dengan kaum pria. Pandangan Presiden Soekarno tentang kedudukan Perempuan, Sila kemanusiaan yang adil dan beradap disimbolkan oleh rantai terdiri atas gelang persegi (lambang laki-laki ) yang bertautan dengan gelang bundar (lambang perempuan) pertautan dua jenis rantai mengisyaratkan laki - laki dan perempuan juga mengingatkan bahwa keberlangsungan bangsa tergantung pada keduanya. Sedangkan menurut Gud Dur (Presiden Abdur Rahman Wahid) Laki-laki dan perempuan memiliki posisi yang sama didepan Hukum dan Negara, tetapi memiliki peran sosial yang berbeda.

Gelora “Emansipasi Wanita dan Gender“ sudah terbuka luas, akan tetapi sekarang banyak disalah artikan. Konon katanya di pengaruhi oleh orang-orang yang berpikiran liberal, para penyeru kebebasan bertambah lantang dan lancar dengan berusaha sekuat tenaga menodai kehormatan dan kedudukan wanita. Ada yang bilang, “ kalau wanita ingin merdeka berarti merdeka untuk segalanya bahkan merdeka untuk berbugil ria”. Subhanallah, padahal dibalik itu semua wanita adalah makhluk sangat indah, cantik mempesona dengan segala kelembutannya.

Kaum Feminisme Pada dasarnya ingin menyeret wanita agar supaya mempunyai kedudukan setara dengan kaum lelaki, memperoleh kedudukan dan jabatan yang tinggi, memang peluang itu begitu besar mau jadi apa dan seperti apa kesempatan itu sangat terbuka luas, sudah banyak wanita Indonesia yang menduduki jabatan tinggi seperti presiden (Megawati), Menteri, Gubernur dan lain sebagainya. tapi awas!!! wanita jangan sampai kamu terlena dan tergoda begitu mudahnya dan begitu gampangnya menanggalkan statusmu sebagai muslimah yang wajib bertudung/jilbab dan memakai busana muslimah, Wanita dipermudah bisa bekerja di sektor-sektor lelaki, dengan berhias cantik dan memakai busana seksi, feminim dan menawan.

Kasus para perempuan PSK di gang Dolly yang ditutup Wali kotaSurabaya bu TRI RISMAHARINI membukakan mata kita betapa rendahnya harkat dan martabat wanita yang hanya melihat dunia dari sisi materi yaitu “ Uang ”, mereka sudah tidak punya harga diri, tidak punya rasa malu dan kehormatan yang dia punya dijual hanya dinilai dengan segelintir uang, mereka hidup seperti binatang, siapa mau siapa suka, ayo ! kemerdekaan hidup mereka sudah dijual, mereka sudah diperbudak oleh nafsu dan menjadi hamba uang, bahkan mereka dibela oleh sekelompok orang dengan alasan kebutuhan perut. Sehari menjelang penutupan Dolly seorang pemuda asal Lakarsantri Surabaya Nanang Arrohman mengaku sebagai Tuhan, mengamuk melempari Wisma Putri Ayu II dan wisma Sumber Rejeki dengan batu. Penutupan Dolly setelah 40 tahun menjadi Lokalisasi Terbesar Se – Asia Tenggara. Merupakan satu langkah yang sangat berani dan sangat terpuji.

Ibu kita Risma sangat ingin mengangkat harkat dan derajat kaum wanita untuk keluar dari dunia yang sangat tercela, perbuatan yang mereka lakukan adalah perbuatan zina yang sudah jelas dosanya. Sungguh sangat ngerii, maka sampai sekarang penyakit AID, HIV belum bisa disembuhkan. Dengan didukung Gubernur Jawa Timur, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri dan seluruh pejabat terkait mendeklarasikan penutupan Dolly dengan Peraturan daerah (Perda) nomor 7/1999 tentang larangan menggunakan bangunan untuk perbuatan Asusila. mereka dikembalikan kodratnya sebagai wanita yang hidup terhormat di masyarakat. Dalam Islam wanita memiliki hak sempurna yaitu kebebasan dalam bidang pendidikan, perkawinan, pekerjaan, politik dan kemasyarakatan.

Wanita masih harus diperjuangkan disisi yang belum mendapatkan kemerdekaan seperti trafingking (perdagangan perempuan) karena trafingking di Indonesia menempati urutan ketiga dunia, kekerasan dalam rumah tangga yang akhir-akhir ini marak terjadi wanita dibakar oleh suaminya, dibunuh, dimutilasi dan diperkosa, bahkan anak-anak dibawah umur dicabuli. Sungguh sangat menyedihkan.

Mari kita kembali kepada kemerdekaan yang sudah kita peroleh dan kita syukuri dengan turut membangun Indonesia, kembali kepada agama sebagai wanita Muslimah dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, sebagai ibu rumah tangga, sebagai istri, sebagai anggota masyarakat. •Fudlla

58 MPA 335 / Agustus 2014

Page 59: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

Kurnia Rizqi Aningrum

Kiranya pepatah “air tenang menghanyutkan” tepat sekali diibaratkan kepada Kurnia Rizky Aningrum. Jika bertemu dengannya sekilas, maka tak akan

tampak jika siswi kelas 6 MI Darul Muta’allimin Sugihwaras Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk ini memiliki prestasi yang menggembirakan. Sifatnya yang pendiam dan sesekali tersipu malu saat diajak mengobrol, semakin jauh kesan dirinya yang sebenarnya selalu meraih rangking pertama di kelasnya sejak kelas 1.

Tapi jika bertemu dengan soal-soal pelajaran, anak bungsu dari tiga bersaudara ini tak akan bisa diam. Seolah menemukan makanan favoritnya, semuanya dilahap. Bahkan soal-soal try out yang tingkatannya untuk MTs, bisa mengatasinya. Ini tak terlepas dari kesenangannya untuk

Berprestasi di Mapelyang Tak Ada Kursusannya

berlama-lama belajar di rumah daripada harus main-main dengan temannya. Padahal orang tuanya tak melarangnya untuk bermain, bahkan terkesan menganjurkan. Tak tega saat melihatnya berjibaku dengan buku-buku yang tersebar berserakan di sekelilingnya.

Saking senangnya dengan belajar, nilai 9 bertebaran di raport putri pasangan Madkuri dan Farida ini. Hal tersebut membuat bingung para guru saat penggemar cerita rasul ini akan dipilih sebagai duta sekolah mengikuti ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Kabupaten Nganjuk. Namun, mengingat kakaknya juga pernah sukses di ajang yang sama pada tahun 2012 dan mata pelajaran PAI menjadi salah satu ikon madrasah, akhirnya Aning – begitu dirinya biasa disapa – dipilih mewakili sekolah di ajang itu pada mata pelajaran PAI.

Sepertinya sudah bisa diterka sebelumnya, di KSM yang diadakan di tingkatan kabupaten, ia menjadi salah satu

duta Kabupaten Nganjuk untuk mengikuti ajang KSM di tingkat Provinsi mengalahkan madrasah-madrasah

favorit lainnya. Meski pada tingkatan kabupaten ini, gadis kelahiran Nganjuk 1 Desember 2002 ini menempati posisi kedua.

Berbagai persiapan pun dilakukannya. Mulai dari membaca materi-materi yang akan diujikan,

juga mendapatkan bimbingan dari guru pendamping dan kepala madrasah yang tak henti-hentinya memberikan support. Di sisi lain, sebelum belajar tak lupa juga dirinya memperbanyak berdo’a dengan rutinan istighotsah. Khusus untuk persiapan ini, istighotsah yang biasanya dibaca satu kali, dilipatgandakan.

Akhirnya, usaha dan do’a itu pun tak sia-sia. Pada ajang tahunan KSM tingkat Provinsi yang diadakan pada tanggal 26 hingga 27 Juni 2014 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, penghobi menulis karangan ini ditetapkan sebagai juara pertama pada mata pelajaran PAI tingkat MI. Atas prestasi ini, siswi yang telah hafal juz ‘Amma ini berhak mendapatkan piala, piagam dan uang pembinaan. Capaian ini sekaligus membuat bangga almamater yang

menaunginya. “Kami bangga dengan prestasi ini, karena mata pelajaran

PAI ini tidak ada tempat kursusnya. Ini menunjukkan hasil murni penggemblengan yang ada di madrasah ini,” ungkap Dr. AB Musyafa’ Fathoni, M.Pd.I. kepala MI Darul Muta’allimin. •Hisyam

59MPA 335 / Agustus 2014

Page 60: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

60 MPA 335 / Agustus 2014

Abdullah bin Mas’ud atau yang dikenal dengan nama Ibnu Mas'ud termasuk satu enam

orang yang masuk Islam pertama kali. Saat penyiksaan terhadap kaum muslimin awal, dia mempertaruhkan nyawa dengan mengumandangkan Al-Qur’an secara terang-terangan dan menye barluaskannya di seluruh penjuru kota Mekah. Keberaniannya sangat beralasan, sebab dia termasuk salah satu sahabat yan besar di bawah asuhan Rasulullah.

Pertama kali perjumpaan Abdullah bin Mas’ud dengan Nabi Muhamamd adalah ketika dia sedang menggembalakan kambing milik Uqbah bin Mu’adz. Saat itu, Rasulullah yang sedang bersama Abu Bakar hendak meminta air susu gembalaannya sebagai penghilang rasa dahaga. Namun, dengan alasan memegang amanah dari pemiliknya, Abdullah bin Mas’ud tidak pun mengijinkannya.

Namun, Rasulullah tidak marah dengan penolakannya. Justru sang nabi bertanya tentang seekor kambing betina mandul yang masih belum dibuahi kambing jantan. Dengan rasa penasaran, Abdullah bin Mas’ud pun mengantarkan Rasullullah menuju kambing yang dimaksud.

Lalu Nabi Muhammad meng hampiri kambing betina yang ditunjukkannya. Sambil memanjatkan doa, Rasulullah pun memerah susu kambing tersebut. Tiba-tiba dari kambing yang mandul tersebut keluar air susu dengan derasnya.

Bahkan, Abu Bakar yang menemani Rasulullah saat itu harus mengambil sebuah wadah untuk menampung perahan susu. Kemudian Rasulullah dan Abu Bakar meminum susu tersebut. Tak terkecuali Abdullah bin Mas’ud sendiri.

Setelah semua menikmati susu perahan, Rasulullah pun memerintahkan kepada kambing agar berhenti mengeluarkan

susunya. Dengan serta merta kantong susu kambing itu pun menjadi kempis.

Melihat kejadian langka tersebut, perasaan masyghul pun menghampiri Ibnu Mas’ud. Meski tanpa disadarinya apa yang baru saja disaksikannya merupakan salah satu mukjizat.

Pada saat Ibnu Mas’ud tercengang atas kejadian tersebut, belum juga disadarinya bahwa dia bersama kawan-kawan senasib dari golongan miskin yang lain kelak menjadi salah satu

mu’jizat besar dari Rasulullah.Dan memang kenyataannya, Ibnu Mas’ud

berasal dari keluarga miskin yang tak memiliki pengaruh apa-apa. Tapi sebagai ganti dari kemiskinannya itu, Allah menganugerahinya ilmu pengetahuan dan kemuliaan yang menghantarkannya menjadi salah seorang tokoh terkemuka dalam sejarah Islam. Hal ini sesuai titah Rasulullah saat Ibnu Mas’ud menghadap untuk meminta diajarkan sebuah ilmu. “Engkau akan menjadi seorang anak yang terpelajar!," ujar Rasulullah.

Sungguh, apa yang dikatakan Rasulullah menjadi kenyataan. Dalam per kem bangnnya, Ibnu Mas’ud menjadi faqih atau ahli hukum. “Sungguh ilmunya tentang fiqih berlimpah-Iimpah,” ujar Umar bin Khattab suatu ketika. Tidak

hanya itu, Ibnu Mas’ud juga dikenal sebagai tulang punggung para Huffadh al-Qur’an. Sebab pernah suatu ketika Rasulullah berwasiat kepada para sahabat agar berpegang teguh kepada ilmu yang diberikan oleh Ibnu Ummi

‘Abidin atau Ibnu Mas’ud. •Abu Raya

Tulang Punggung Para Hafizul Qur’anAbdullah bin Mas’ud

Page 61: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

61MPA 335 / Agustus 2014

Oleh: Mey. S

Jalan RuhaniPerdamaian. Kata yang indah dan banyak diidamkan dalam berkehidupan. Namun dalam kehidupan

yang majemuk, tak jarang kita selalu berhadapan dengan sikap manusia. Bila demikian, yang paling diper-lukan adalah terwujudnya sikap etis dalam pergaulan dengan sesama umat manusia dengan berbagai per-bedaannya. Sikap etis inilah yang harus dibiasakan melalui pembelajaran dan pendidikan tanpa henti.

Sebagai bangsa yang berkiprah di arena pendidikan, perlu mempersiapkan tampilnya generasi produkpendidikan yang memenuhi ciri-ciri: sebagai pemikir sistemik, berkompeten dalam menggabungkan antaraisu, kejadian secara utuh dan terpadu. Membangun generasi sebagai agen perubahan yang berkemampuanmengembangkan pemahaman, dan memiliki kompetensi tinggi dalam menciptakan dan memenej perubahanbagi kehidupan bangsa. Sebagai pembaharu dan berani mengambil risiko, terbuka terhadap perspektifyang luas serta tanggap terhadap kemungkinan-kemungkinan yang esensial dalam menentukan tren ber-kehidupan dan berbangsa. Memiliki kemampuan membuat keputusan bersama.

Dinamika suatu bangsa amat ditentukan oleh peradaban serta budaya masyarakatnya. Keragaman,multikultur yang terhimpun dalam bentuk persatuan harus selalu dijadikan landasan membangun budaya.Sementara, budaya itu sendiri bersifat dinamis, mencakup keseluruhan gaya hidup, agama, teknologi,kesusasteraan, dan hasil kesenian. Keragaman sebagai cermin kekayaan budaya suatu bangsa.

Membangun budaya dalam bingkai persatuan yang majemuk dan multikultural harus selalu meng-utamakan nilai dan praktik hidup bersama, dan spirit hidup bersama dalam lingkungan masyarakat majemuk,harus dituntun oleh pembelajaran yang terencana.

Tak ayal, dalam menghadapi tantangan masa depan, sepatutnya harus lebih mempertegas jalan ruhani,dan ketangguhan moral kita dalam mendalami nilai-nilai ajaran Ilahi, melalui jalan pendidikan dan pem-belajaran yang lebih detil dan sistematis. Senantiasa mengasah ketajaman pikir dan rasa yang dapat meng-hantarkan hidup lebih bermakna.

Mempertahankan hidup dan kehidupan adalah hak paling utama bagi umat manusia. Manusia bergerakmewujudkan dan membangun suatu masyarakat, bangsa dan negara, sebab itu manusia selalu berke-tergantungan (interdependen) satu dengan yang lain. Manusia tak dapat menghindar dari hidup dalamkebersamaan, kebersatuan.

Kebersamaan, tidak menciptakan ruang bagi terjadinya pengotakan sosial berdasar perbedaan agama,ras, dan lain-lainnya. Dalam kontek kehidupan bersama di dalam masyarakat majemuk, hubungan antaranggota masyarakat tidak boleh tertutup.

Di tengah berlangsungnya kehidupan bermasyarakat, bahkan berbangsa, tak jarang akan munculletupan penolakan-penolakan serta tak sepahamnya atas sebuah sistem pemerintahan yang dianggapnyatak berkeadilan. Menyikapi itu semua diperlukan kesadaran akan adanya keberagaman, yang salah satunyamenyangkut pola pikir.

Tabiat manusia tidak selalu disebabkan karena alam lingkungannya. Sikap tidak toleran juga bukanditentukan oleh genetika seseorang. Akibat rasa curiga yang berlebihan, rasa takut, dan kebodohan, meru-pakan akar penyebab sikap tidak toleran. Pola tidak toleran tersebut bisa saja tertanam pada jiwa seseorangsejak usia dini. Sikap tidak toleran selalu menjadi tantangan bagi komunitas yang mencita-citakan kehidupantoleransi, damai dan harmonis.

Terjadinya sikap tidak toleran, selayak dipahami secara perlahan dan cermat. Bagi masyarakat(komunitas) yang menghendaki terwujudnya sikap toleran penuh damai, hendaknya dapat mengambilhikmah atas setiap tantangan yang dihadapi. Boleh jadi, hikmah tersebut berupa sejauh mana kesungguhanseseorang dalam mencari jalan ruhani guna mencapai ketangguhan moral, yang semuanya terkait denganpendalaman nilai-nilai ajaran Ilahi yang secara esensial jalan ruhani itu menjadi suatu metoda praktisuntuk membimbing diri, mengendalikan cara pikir, rasa, dan bertindak. Dengan demikian, akan terwujudtata kesopanan (etika) pada setiap waktu dan tempat, dan secara bertahap dapat meningkatkan perenunganmenuju penyadaran diri yang lebih baik.

Tantangan akan selalu datang, sekalipun bentuknya akan berlainan.

“.....Aku yang sekarang ini, kau pun dapat menjadiKarena aku tahu kau dan aku adalah samaJiwa-jiwa yang datang dari TuhannyaBadan badan yang berasal samaBaik atapun jahat, semua adalah milik kitaAku sampaikan pada kalian sekarang pesan yang menggembirakanSemoga kedamaian dan kegembiraan Allah menjadi milikmu selamanya.”(Al Ghazali)

Selamat menghadapi perubahan baru (?) bagimu negeri.

Page 62: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

Kota KelahiranJika waktu mengizinkanku,Bibirku terucap,ini adalah akuDan itu adalah mega lenteraTanah usang kelahirankuKakiku,tak bertapakAir pun,tanpa bejanaBarometer tak berhasilAku butuh tempurung,Untuk membisuAku butuh angkaBerapa tahun lagi,Aku menepiBerapa tahun,Aku akan berlayarAku butuh seribu tahun lagiUntuk Banyuwangi Handika SaputraMAN PesanggaranJl. H. Ichsan Kesilir PO.BOX.237Siliragung-Banyuwangi Kode Pos: 68488

Khusnul KhotimahKaki ini lelah,Dengan semua pijakan lembah kenistaan.Mata ini rabun,Dengan sikap dan kelakuan hina.Nafasku juga sesak,dengan himpunan-himpunan kemaksiatan.Dan dada ini,Penuh gemuruh dengan buih-buih dosa.

Aku rapuh dengan kekotoran jiwaApakah aku mampu menuju surga?Tanpa taqwa,yang tak ku jagaBersama dosa-dosa yang mengembara.

Robbi,hambamu ini juga tak mampuDengan siksa dan panasnya api neraka-MuRobbi,mungkin inilah saatnyaKetika Adzan jumat berkumandangKusucikan iman,kusucikan taqwa.Allahu Akbar,Allahu Akbar,Allahu AkbarTerbata-bata tanpa penuntun maut.

Israil.. Israil... Israil...Apakah engkau israil?Yang akan menyabut nyawakuLafadz Laa illaha illallah...Terpekik lirih dalam baringkuMenuju raga khusnul khotimah.

Lailatun Ni’mahMa’had Darussyafa’ahMAN Pesanggaran

KosongDi antara semua hal yang terisihanya inilah yang paling tercuri oleh harikekosongan telah terpenuhi meliput hamparan khilaf di atas kusam dan kurang

ruangan yang terkosongi hanya terinjak dengan sepatu buntutgetaran mata yang tak berlanjutmembuat akar dan daun ini terus mengelak

raga ini terus kosongcerca hidup ini selalu berkicaumeniup riuh-riuh kosonghingga ludah-ludah initerus mencari jalan keluar

dada ini mulai merasa sesakbahu dan tangan terus menggigilkantak ada yang dipercaya semua inikarena semua telah meninggalkankudi tengah statusku yang kurang terabadi

Dina Zahirotul AmirohMAN 1 Gresik Kelas X 5

Di mana surgaKuKetika aku bernyanyiBersyahdu kisah sang alamMenitipkan sekata suara timangAdukan apa yang kita perbuat

Disamping kamboja putih, tak mau lagi menjadi dusta manusiaLirih melati nan indah purnama, tlah tiadaDiam mawar tak akan lagi menjadi cedera baginyaUjung dubur menjadi nikmatnyaSambil berdoa, mengisik dengan lagu tahlil

Sayap-sayap gelap dan lebar itu berterbanganAkan kemana mereka pergi lagiSemilir rumput menari dibawah debuLaku mentari menyiangi sang peraduMencari jalan teduh dari cakap tangan manusia, hantuinya

Dimanakah surga yang duluSeperti halnya sejarah, entah ditelan riang manusia

Sejak tadi kuteriak meniadaManakala hanya seusap daun mangga gugur ditangan kasarkuMesti kemana kaki ini melangkahMencium harumnya asri

Tumbuh.. nan indah misteri terbelahKepedihan berlalu menau tuk berlariSeperti seribu satu dongengCerita tentang baru Tentang alam yang terampas oleh buruan itu Sambil Menghiasi jejak-jejak suciTumbuh dan berkembangMenitipkan senyum bukan sunyam atau juga helai dukaSemoga bukan hanya cita-cita yang meriwayatkanTapi waktu sebagai kejayaan

Afifah Reza AshkarKelas IX B MTsN Gresik

Ciptaan-muYaa Rabbi..Sunggunh indah ciptaan-Mu ini..Sungguh besar karunia yang Kau berikanuntuk kami..Yaa Rabbi..Telah jelas tanda-tanda kebesaran-MuMaha Suci Engkau Yaa KhaliqTiadalah sia-sia Engkau ciptakan semua ini..Yaa Rabbi..Yaa Tuhan kami..Masukkanlah kami dalam golongan yang ulil albabyaitu golongan mereka yang selalu mengingat-Mudan selalu memikirkan ciptaan-Musaat berdirisaat dudukmaupun saat berbaring..Yaa Rabbi..Yaa Illahi..Ampunilah dosa-dosa kami..Hapuskanlah kesalahan-kesalahn kamidan matikanlah kamibeserta orang-orang yang berbaktiSesungguhnya Engkau tidak pernah mengingkari janji..

Fitria Arifa DewiKelas XI-Agama MAN Kandangan Kandangan-Pare 64211

62 MPA 335 / Agustus 2014

Page 63: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

1. Arif WijAyA, S.Pd MTsN PAroN jl. rAyA 01 PAroN, NgAWi (63253)2. SigiT PAMuNgkAS PeruM BuMi MANgli PerMAi Blok id-9 jeMBer (68136)3. eNdAh rATNAWATi MAN NglAWAk kerToSoNo jl. kh. ABdul fATTAh No. 15 NglAWAk kerToSoNo, NgANjuk (64351)4. eNdANg juliATi jl. SerSAN MeSrul iii-A/31 PAMekASAN (69315)5. deNy PrihArdiNi jl. SlAMeT riyAdi gg. SrikANdi No.9, ProBoliNggo (67213)

jAWABAN TTM No. 333MeNdATAr :1.MAGISTER 5.AUTO 7.GALAKSI 8.AMILASE 9.BIDAI 11.ARENA 12.PILAH 14.ALGILIK 15.GAMELAN 17.RODA 18.APOTEKER

MeNuruN :2.ANOMALI 3.SAJADAH 4.RIA 5.ABADI 6.OPINI 7.GESEKAN 9.BANGKIT 10.ATEISME 12.PAGAR 13.ANEKA 16.ADA

Ketentuan :1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.2. Jawaban dikirim ke redaksi MPa paling lambat akhir agustus 2014 (cap pos).3. Peraih hadiah diumumkan pada MPa edisi 337.

Peraih hadiah TTM No. 333

Bulan aGuSTuS 2014

TTM

MPA

Edisi 335

KUPONNO : 335

dAfTAr PerTANyAANMeNdATAr :1. Sesuatu yang dikehendaki, tujuan4. Gedung, ruangan tempat pertunjukan7. Harapan8. Teliti, seksama, cermat9. Segala sesuatu yang sudah diatur11. Suara terendah wanita12. Peraturan yang lazim dilakukan sejak dulu kala14. Perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk

resmi bersuami istri16. Besar, mulia, luhur17. Suram, tidak bercahaya18. Bagian atas dari bangunan20. Patut, layak sudah tentu22. Kata penghubung menandai waktu yang bersamaan23. Amanat Penderitaan Rakyat24. New Surabaya College25. Tali untuk mengendalikan kuda26. Panggilan saying dan hormat untuk saudara muda

MeNuruN :1. Tempat berakhirnya sungai2. Secarik kertas sebagai tanda atau keterangan3. Tiba di tempat yang dituju4. Senantiasa menurut, patuh5. Persekutuan para penuntut ilmu tasawuf6. Tanah rata, dataran rendah10. Wadah untuk tempat sampah, air, dll13. Ahli dalam membuat rancangan bangunan15. Kerusuhan yang melibatkan banyak orang16. Alat pengukur berat, catatan pembanding untung/rugi17. Panggilan saudara yang lebih tua18. Asisten pribadi19. Rukun Islam ketiga21. Kakak laki-laki

TTM EDISI 335

63MPA 335 / Agustus 2014

Page 64: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

Panggilan : Fira

TTL : Lumajang, 18 Maret 2003

Alamat : RT 20 RW 04 Jatirejo

Kunir - Lumajang

Hobbi : Membaca

Cita-cita : Menjadi Pendidik

Yang Profesional

Orangtua : Muhammad Nadif

dan Siti Asyyah

Panggilan : Rizky

TTL : Sumenep, 12 Desember 2012

Alamat : Jl. KH. Mansyur No. 7A

Pangarangan, Sumenep

Cita-cita : Polisi

Orangtua : Eko Suwandoyo, SP

dan Laili Damayanti, S.Pd

Panggilan : Izzi,

TTL : Nganjuk, 23 April 2010.

Alamat : Prumnas GIP Blok F No.5

Nglawak, Kertosono

Cita-cita : Pilot

Hobi : Main bola dan bercerita

Orangtua : Akhyan

dan Tsalatsa Yuhanti.

Panggilan : Hakim TTL : Pasuruan, 08 Juli 2007Alamat : Dsn. Genitri, Ds. Gunting, Sukorejo, PasuruanMadrasah : MI Tarbiyatul Athfal Gunting 02 Sukorejo PasuruanHobi : Mengaji dan BelajarCita-cita : Menjadi Anak yangSholeh Taat pada Orangtua,Bangsa dan NegaraOrangtua : Khoirul Anamdan Mariah Ulfa

Panggilan : Faqih

TTL : Sumenep, 24 Pebruari 2007

Alamat : Jl. Delima I/VII No. 11

Lenteng Timur, Sumenep

Cita-cita : Dokter

Hobi : Memancing & Menghafal Qur'an

Orangtua : Ibnu Fajar, M.Si

dan Siti Aisiyah

Panggilan : Jihan

TTL : Sumenep, 02 Agustus 2013

Alamat : Jl. Delima I/VII No. 11

Lenteng, Sumenep

Hobby : Bermain

Cita-cita : Hafidzah

Orangtua : Ibnu Fajar M.Si

dan Siti Aisiyah

64 MPA 335 / Agustus 2014

Page 65: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

65MPA 335 / Agustus 2014

ke dalam laci mejaku. Nanti sehabis istirahat bisa aku makan kembali.

Hingga tiba waktu istirahatpun, perutku masih terasa penuh. Jadi tak mungkin aku makan nasi bungkusku. Ah, biar sajalah, nanti bisa ku bawa pulang.

“Ris, lihat tuch Roni!” tunjuk Imron ke arah Roni di bangku deretan kanan belakang dari tempat duduk kami.

“Kenapa?”“Dari tadi kelihatan gelisah, sesekali wajahnya nyengir,

sepertinya dia sedang menahan sakit” “acting...” jawabku datar.“Coba dong kamu perhatikan sebentar”“Aris! Imron!” suara Pak Malik mengagetkan kami.“Nah tuch khan,” ucapku pada Imron sambil memberi

isyarat pada Imron untuk diam, dari pada harus kena damprat lagi dari Pak Malik.

Sejenak kami kembali menyimak penjelasan Pak Malik tentang kandungan isi surat al Kautsar.

“Islam sangat menganjurkan sikap kepedulian sosial. Coba simak dan renungkan isi ayat dari surat al Kautsar. Pada ayat kedua secara tegas disebutkan tentang ajaran berkurban. Itu artinya kita sebagai umat Islam harus selalu punya sikap kepedulian sosial...” penjelasan panjang dari Pak Malik.

“Ris, dengar itu khan, kasihan Roni, dia kayaknya sedang kelaparan! Andai saja aku masih punya sebungkus nasi...”

Aku pura-pura tak mendengar sindiran Imron. Aku tak berniat memberikan nasi bungkus simpananku kepada Roni, si anak bengal yang pandai akting itu. Biar saja dia kelaparan, atau apalah.

Bel pulang berbunyi. Seperti adatnya, para siswa berebut berhamburan pulang kecuali beberapa anak yang kebagian jatah piket membersihkan kelas. Aku langsung tancap gas pulang. Ada tugas lain yang telah menungguku di rumah.

“Astaga!” pekikku spontan. Nasi bungkus dalam laci meja itu ketinggalan.

Besok Imron pasti akan mengolokku habis-habisan tentang ketololanku ini. Semua ini memang akibat dari ketamakanku.

*) Guru Mtsn Watulimo, trenggalek.

Kelas kami baru selesai olahraga. Hari ini Pak Hanik Anwari, guru Penjaskes di sekolah kami memberikan materi atletik. Kami diberi tugas lari mengitari lingkar

jalan Prigi – Sumber yang jaraknya lebih dari 2 km. Sialnya, hari ini aku belum sempat sarapan. Tadi pagi aku bangun kesiangan. Semalam aku begadang, nonton pertandingan sepak bola team kesayanganku. Takut telat, tak sempat lagi aku nimbrung di meja makan. Dengan penuh perjuangan, akhirnya aku sampai juga di garis finish. Catatan waktu yang kutorehkan hari ini jauh dibawah target. Aku tak terlalu perduli dengan sindiran Pak Hanik tentang rekor burukku itu. Biasanya aku memang selalu masuk tiga besar untuk urusan lari.

Tak menunggu lama, aku langsung tancap gas ke kantin. Kebetulan ada kelebihan uang saku hasil menyisihkan beberapa hari sebelumnya. Jadi memang keuanganku agak longgar hari ini. Dua bungkus nasi bantingan plus sebotol teh kemasan. Biasanya satu bungkus nasi telah cukup mengenyangkan perutku yang tergolong kecil. Tapi kali ini, rasa-rasanya dua bungkuspun bisa aku sikat habis.

Selanjutnya aku cari tempat aman di pojok kantin.“Tumben dua sekaligus, Ris” sapa Imron menghampiriku.“Heeh,” jawabku pendek dengan mulut komat-kamit.“Biasanya juga satu bungkus sudah kekenyangan,”“Heeh,” jawabku lagi sambil terus mengunyah.“Makanmu kok seperti orang kelaparan begitu Ris,”“Heeh,” “Waduuh, bener-bener nich anak, barusan keluar dari

hutan belantara kali”“Heeh,” jawabku cuek sambil memasukkan suapan

terakhir ke mulutku.Setelah itu aku reguk setengah gelas air mineral.

Lega. Ternyata perutku memang terlalu kecil untuk dapat menampung dua bungkus nasi bantingan sekaligus. Padahal masih satu bungkus. Tapi, jika aku paksakan menghabiskannya sekaligus, pasti aku kekenyangan, atau malah tidak habis.

“Lo, ke mana Ris? Khan masih ada satu bungkus,” teriak Imron sambil menikmati snack kesukaannya. Aku tidak memperdulikannya. Aku beranjak pergi. Sebungkus nasi bantingan kutenteng dalam plastik hitam. Lalu aku masukkan

Oleh: Nanang M. Safa*)

Akibat Ketamakanku

Page 66: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.

66 MPA 335 / Agustus 2014

Mengapa gazaKeMbali MeMbara?

Tears of Gaza, Save Gaza, Save Palestine, Freedom Palestine!, adalah sebagian dari yel-yel ungkapan kepedulian, simpati, empati, pembelaan, tekad dan

rasa solidaritas masyarakat muslim dan warga dunia yang disampaikan lewat demonstrasi, aksi jalanan, protes dan unjuk rasa. Serta komentar, kecaman dan kutukan lewat media dan dunia maya, yang beredar beberapa hari ini di sebagian besar belahan dunia termasuk di Indonesia sendiri. Sebagai reaksi atas keganasan dan kejahatan kemanusiaan, invasi dan serangan brutal, sadis, barbar, dan biadab yang dilancarkan agressor, penjajah, rezim Israel yang dhalim dan terkutuk itu, terhadap wilayah Gaza Palestina yang di huni oleh sekitar 2 jutaan warganya yang miskin, tertindas, merana dan lama terlunta-lunta. Justru terjadi di saat-saat pelaksanaan ibadah Ramadhan.

Bermula, dipicu oleh kemarahan public Israel atas penculikan tiga remaja seminari Yahudi yang kemudian ditemukan jasad ketiganya dalam keadaan meninggal. Rezim Zionis Israel mendapat tekanan dari public yang geram atas tewasnya remaja itu dan menuduh bahwa penculikan dan pembunuhan itu dilakukan oleh pejuang Hamas Palestine. Tentu pihak Hamas (otoritas pemerintahan Gaza) membantah dan menolak tuduhan Israel yang tidak benar itu. Beberapa saat kemudian, seorang remaja Palestina yang tinggal di Jerusalem terbunuh secara sadis. Publik menengarai bahwa tindakan itu merupakan aksi balas dendam atas kematian tiga remaja Yahudi sebelumnya. Remaja belasan tahun yang sedang berangkat menuju masjid untuk menunaikan shalat Subuh itu diculik. Kemudian disiksa dan di bakar hidup-hidup. Enam orang tersangka warga Yahudi penculik dan pembunuh remaja muslim Palestina yang bernama Muhammad Abu Khudair itu sudah tertangkap. Mereka memang sudah mengakui perbuatannya yang biadab dan tidak berperi-kemanusiaan itu. Tetapi kita tidak mungkin tahu apa hukuman atas mereka. Atau mungkin malah dibebaskan oleh rezim Israel, karena dianggap sebagai pahlawan pembalas dendam.

Ternyata rentetan kasus ini tidak berhenti sampai disini tetapi malahan belanjut dan makin brutal. Atas nama Operasi Perlindungan Perbatasan, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran dengan memborbardir membabi-buta ke wilayah Gaza. Beruntun dan bisa terjadi setiap saat, malam atau siang. Bahkan melalui ratusan ribu selebaran yang ditebarkan lewat udara mereka mengancam, tidak bertanggung jawab atas

keamanan penduduk yang tidak mau mengungsi. Sungguh sangat mengganggu dan mencekam. Membuat ketakutan bagi warga yang hendak beribadah, berpuasa, sakit, sedang beritirahat dst. Mereka berdalih, bahwa serangan itu hanya untuk membalas serangan roket Hamas yang di tujukan ke wilayahnya, padahal Israel sendiri yang memulainya. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa sampai dengan hari ke sembilan sejak serangan mulai dilancarkan (Senin 7/7/14), sudah mengadakan serangan ke 825 titik sasaran Hamas. Demikian juga ratusan roket balasan Hamas telah diluncurkan ke wilayah Israel. Termasuk pesawat tanpa awak (drone) yang baru pertama kali dikirim Hamas ke wilayah Israel. Dengan bala tentara Israel yang cukup besar sekitar 30.000-an personel termasuk tentara cadangan. Disertai senjata dan perangkat perang modern yang lengkap, teknologi super canggih, termasuk rudal patriot dan kubah besi (iron dome) untuk menghalau serangan roket-roket Hamas agar tidak mengenai target sasaran. Dibanding dengan jumlah kekuatan personel yang terbatas serta perlengkapan militer yang tidak memadai dan dukungan logistik yang serba kurang di pihak Hamas, sungguh telah berhadapan dua kekuatan yang amat sangat tidak berimbang.

Akibatnya, korban dipihak Hamas amat besar dan menyedihkan. Hingga hari ke sembilan serangan Israel, telah jatuh korban di pihak Hamas sebanyak 200-an orang meninggal termasuk kaum lansia, perempuan dan anak-anak. Sekitar 1400-an orang lainnya terluka (sekitar 70% dari yang meninggal dan terluka adalah warga sipil) , ratusan rumah dan bangunan gedung hancur. Bahkan beberapa bangunan masjid, serta dua bangunan gedung Darul Quran anak-anak yang baru dipakai satu bulan lalu juga hancur. Badan Pengungsi PBB UNRWA, mencatat sekitar 70.000-an warga Gaza telah dan sedang mengungsi dalam kondisi ketakutan. Beberapa rumah sakit bagi mereka yang berkebutuhan khusus, juga diserang sebagaimana dilansir Maan news (Ahad 13/7). Dengan rumah sakit yang hanya 4 buah dan sebagiannya terkena bom, obat-obatan yang kurang dan tidak lengkap, persediaan air yang juga terbatas, bahkan dibeberapa tempat listrik padam, maka dapat dirasakan tambahan beban kepedihan dan penderitaan para warga Hamas korban serangan biadab Israel itu. Sungguh amat kejam dajjal ini. •Ahar

(1)

Page 67: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.
Page 68: Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA Kejayaan Islam Bisa Dimulai dari ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/iqmt1407743804.pdfNO. 335 / SYAWAL / DZULQA’DAH / TH. 1435 H / AGUSTUS 2014 / TH.