produktivitas kerja wanita
-
Upload
kevin-kevan-breemer -
Category
Documents
-
view
54 -
download
0
Transcript of produktivitas kerja wanita
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 1/26
PENGARUH PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA WANITA
PENGUSAHA DI KOTA KENDARI
Oleh Wa Ode Nely Sulistiawaty 200221091
Pembimbing : DR Hj Syamsiar Bachtiar SE,MPd dan Nurwaty, SE.MS
BAB I P E N D A H U L U A N
1.1. Latar Belakang
Pembangu
nan Nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia adalah
bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materil
dan spritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk
mencapai tujuan pembangunan, maka diperlukan tanggung jawab oleh semua
pihak, golongan dan generasi muda secara terpadu dan berkesinambungan.
Garis-Garis Besar Haluan Negara ( GBHN ) 2003 mengamanatkan bahwa wanita
sebagai warga negara maupun sebagai sumber daya manusia bagi pembangunan,
mempunyai hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dengan pria dalam segalabidang kehidupan bangsa dan dalam segenap kegiatan pembangunan. Bertolak
dari amanat GBHN ini, maka kedudukan wanita dalam masyarakat dan peranannya
dalam pembangunan perlu terus ditingkatkan serta diarahkan, sehingga dapat
memberikan sumbangan yang sebenar-benarnya bagi pembangunan bangsa.
Krisis ekonomi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia berdampak pada
tingginya tingkat pengangguran, yang menimbulkan reaksi antara lain meminta
anak-anak dan istri ikut berupaya, walaupun mungkin sumbangannya kecil.
Masalah yang dihadapi untuk memaksimalkan wanita dan anak-anak adalah bahwa
kemampuan kerja yang terbatas disebabkan oleh tingkat pendidikan yang
rendah. Dengan demikian peningkatan produktivitas harus menjadi fokus
pembangunan utama.
Salah satu ciri negara berkembang adalah jumlah penduduk yang besardan padat, serta tingginya angka kemiskinan. Penduduk yang jumlahnya besar
merupakan modal yang besar dan kuat bagi pembangunan disatu sisi, namun
disisi lain dapat juga merupakan beban apabila penduduk yang besar jumlahnya
tidak memiliki kualitas. Penduduk yang memiliki kualitas akan mampu
melakukan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis, yaitu kegiatan yang
menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan juga
kebutuhan masyarakat.
Pembangunan sumber daya manusia sangatlah beralasan meningkatkan bahwa
bangsa yang mandiri adalah bangsa yang mampu melepaskan ketergantungan
ekonomi maupun tehnologi dari bangsa lain. Oleh sebab itu untuk meningkatkan
kualitas perusahaan dalam rangka kemandirian tersebut, maka kualitas
mengingat bahwa bangsa yang mandiri adalah bangsa yang mampu melepaskan
ketergantungan ekonomi maupun tehnologi dari bangsa lain. Oleh sebab ituuntuk menetukan kualitas perusahaan dalam rangka kemandirian tersebut , maka
kualitas sumber daya manusia mutlak sangat diperlukan.
Dengan mantapnya kualitas sumber daya manusia yang semakin mantap,
maka akan berimbas pada peningkatan produktivitas perusahaan karena faktor
yang terpenting diperhatikan oleh perusahaan sehingga dapat meningkatkan
kontinuitas usaha adalah seberapa besar jumlah keuntungan yang diperolehnya.
Semakin besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan maka semakin besar pula
peluang perusahaan untuk mengembangkan perusahaanya.
Kenyataan yang ada sekarang ini di Indonesia, profil angkatan kerja
ditinjau dari pendidikan formal, sampai saat ini didominasi oleh mereka yang
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 2/26
2
berpendidikan rendah, hanya setingkat SD, tidak tamat SD atau tidak tamat
sekolah. Jika ditelusuri lebih jauh, angkatan kerja yang berpendidikan
rendah, masih banyak didominasi oleh golongan usia muda dan wanita, padahal
seharusnya mereka dapat berperan sebagai subyek pembangunan bilamanamemiliki kemampuan dan juga ditunjang oleh pendidikan.
Berdasarkan pada kenyataan ini penulis tertarik untuk meneliti tentang: “
Pengaruh Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja Wanita Pengusaha di Kota
Kendari “.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada Judul Penulisan ini dan uraian latar belakang yang
telah dikemukakan, maka permasalahan yang akan di telaah dalam penelitian
ini adalah:
Apakah Pendidikan Berpengaruh Terhadap Produktivitas Wanita Pengusaha di
Kota Kendari.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh pendidikan terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha di Kota
Kendari.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Para pengambil kebijakan. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
informasi penting sehubungan dengan pengambilan kebijakan dalam rangka
peningkatan produktivitas kerja wanita pengusaha di Kota Kendari.
2. Menjadi bahan informasi bagi peneliti lebih lanjut yang memilikiorientasi penelitian yang sejenis.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh
pendidikan terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha di Kota Kendari.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan pada tahun 1997 oleh Lustiawaty FH tentang
Pengaruh Pendidikan dan Latihan (Diklat) Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Kendari, dengan menggunakan
alat analisis regresi linier, menyimpulkan bahwa PT. Bank Tabungan Negara
Cabang Kendari dalam memperkerjakan sebanyak 22 orang karyawan dengan statuskaryawan tetap. Dari tahun 1991 sampai tahun 1996 total jumlah karyawan PT.
Bank Tabungan Negara Cabang Kendari sebanyak 35 orang. Adapun tingkat
pendidikan karyawan pada perusahaan PT. Bank Tabungan Negara Cabang Kendari
paling rendah memperoleh ijazah SLTP dan paling tinggi berlatar belakang
pendidikan S1 (Sarjana).
Dalam usaha untuk meningkatkan pendidikan maupun pengembangan karyawan
PT Bank Tabungan Negara Cabang Kendari, setiap tahun disusun dan
dilaksanakan program pendidikan, dan memperluas pengetahuan dan adminstrasi
yang secara langsung menyangkut usaha meningkatkan efesiensi dan
produktivitas kerja. Adapun jenis pendidikan yang dilaksanakan pada PT.
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 3/26
3
Bank Tabungan Negara Cabang Kendari adalah sebagai berikut : 1)
Pendidikan jenjang karier, 2) Pendidikan peningkatan status pegawai.
Setiap tahunnya PT. Bank Tabungan Negara Cabang Kendari mengikut
sertakan karyawannya untuk mengikuti pendidikan baik yang dilaksanakan olehpusat pendidikan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan lainnya.
Setelah mengetahui ukuran output dan input sebelum dan sesudah melakukan
pendidikan dari masing-masing unit maka produktivitas kerja karyawan PT.
Bank Tabungan Negara Cabang Kendari dapat diketahui Perbedaannya dengan
penelitian penulis ialah objeknya.
2.2. Pengertian Wanita
Pentingnya peranan wanita baik dalam pembangunan keluarga maupun
bangsa dan banyaknya atau besarnya kendala yang dihadapi oleh wanita, maka
sejak tahun 1993 telah dicanangkan suatu strategi pembangunan nasional yang
mengharuskan adanya upaya peningkatan peranan wanita, didalam TAP MPR 1993
digariskan bahwa :
1. Wanita baik sebagai warga negara maupun sebagai sumber daya insani
pembangunan mempunyai hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dengan
pria dalam pembangunan disegala bidang. Pembinaan peranan wanita sebagai
mitra sejajar pria ditujukan untuk meningkatkan peran aktif dalam
kegiatan pembangunan.
2. Kemampuan wanita perlu lebih dikembangkan melalui peningkatan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan serta ketahanan mental
spiritual agar dapat lebih memanfaatkan kesempatan berperan aktif
disegala bidang kemampuan.
3. Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat akan tenaga terampil
dalam pembangunan, tenaga kerja wanita sangat diperlukan diberbagai
lapangan pekerjaan. Perhatian khusus perlu diberikan kepada peningkatan
keterampilan, produktivitas, kesejahtraan dan perlindungan tenaga kerja.
Dalam arti sempit wanita dan perempuan mempunyai arti yang sama tetapi
dalam arti yang luas kedua istilah tersebut mempunyai makna yang berbeda,
Oleh Muchtar (1980 ) menyatakan bahwa :
“Kalau Perempuan secara denotatif menunjukkan kepada pengertian
kelompok sebagai lawan jenis dari kelompok laki-laki yang berfungsi sebagai
mahluk ciptaan Tuhan yang melahirkan anak atau menjadi Ibu dari anak yang
dilahirkan ( mahluk biologis )”.
Istilah wanita menunjuk kepada kehalusan sifat, karakter tingkah laku,
budi pekerti, keadaan fisik maupun spikologis yang dimiliki setiap individu
perempuan yang berbeda oleh kaum laki-laki.
Mengenai peran ganda yang dijalankan oleh kaum wanita, Munandar (1983)mengatakan bahwa sebagai seorang wanita mempunyai peran penting dalam
keluarga sebagai tugas utama dari seorang wanita yang telah menikah. Namun
demikian, dalam kehidupan modern dalam masa pembangunan saat ini, wanita
dituntut dan sering bermotivasi untuk memberikan sumbangan lebih lanjut dari
itu, tidak saja terbatas pada pelayanan suami, perawatan anak dan urusan
rumah tangga.
Sesungguhnya peran ganda wanita, terutama bagi yang telah menikah
lebih ditentukan oleh faktor keinginan diri sendiri untuk bekerja luhur demi
mengatasi keadaan ekonomi rumah tangga yang sering kurang menggembirakan
sehingga mendorong mereka untuk mencari kegiatan yang dapat menambah
penghasilan keluarga.
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 4/26
4
Adanya sikap masyarakat terhadap kaum wanita, antara lain makin
disadari pentingnya pendidikan bagi kaum wanita dan perlunya kaum wanita
ikut berpartisipasi dalam bekerja untuk mendapatkan penghasilan dan
keuntungan, memberikan peluang yang cukup baik bagi kaum wanita untuk ikutaktif dalam berbagai bidang pekerjaan. Hal ini berarti bahwa peran wanita
dalam pembangunan ekonomi akan semakin nampak dengan adanya kesempatan yang
diperoleh untuk memiliki pekerjaan sesuai dengan kualitas dan keahliannya
masing-masing.
2.3. Pengertian Kerja Bagi Wanita
Keterlibatan wanita dalam kegiatan ekonomi merupakan suatu fenomena
umum yang telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan tidak dapat
dipisahkan dari keadaan ekonomi rumah tangga. Menurut Ihromi (1990 )
mengemukakan bahwa bekerja adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang Ibu
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan penghasilan
dalam bentuk uang atau barang, mengeluarkan energi dan mempunyai nilai
waktu.
Selanjutnya Sayogyo (1984) memberikan pandangan tentang konsep bekerja
bagi kaum wanita dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi ini bahwa :
Bekerja itu berati melakukan suatu perbuatan pekerjaan misalnya
bertani, berdagang dan sebagainya. Kecendrungan wanita untuk bekerja
pada dasarnya dipengaruhi faktor kemauan sendiri untuk melakukan
sesuatu untuk memperoleh kepuasan lahir dan batin. Disamping itu
karena adanya dorongan kebutuhan ekonomi rumah tangga yang semakin
mendesak akibat kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK )
serta tingkat pendidikan masyarakat yang semakin meningkat.
Lebih lanjut dapat dilihat dari hasil penelitian Sayogyo (1984)
dikatakan bahwa :
Aktivitas kerja seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: Faktor sosial seperti keanggotaan seseorang dalam lembaga sosial,
faktor ekonomi seperti penghasilan keluarga, faktor lingkungan. Selain
itu menurutnya faktor umur, tingkat pendidikan dan budaya serta
pandangan suami terhadap wanita itu sendiri yang dapat mempengaruhi
aktivitas kerja para wanita.
Mendukung pandangan diatas, Ken Suratiyah dkk (1996) dikatakan bahwa
ada beberapa alasan pokok yang melatar belakangi keterlibatan wanita dalam
pasar kerja. Pertama yaitu keharusan sebagai refleksi dari kondisi ekonomi
rumah tangga yang bersangkutan randah, sehingga bekerja untuk mendapatkan
pendapatan rumah tangga adalah suatu hal penting. Kedua yaitu memilih untuk
bekerja sebagai refleksi dari kondisi sosial ekonomi pada tingkat menengah
atas. Ketiga yaitu adalah kondisi dimana wanita itu berada dalam suatu
lingkungan tertentu karena faktor budaya masyarakat yang memiliki nilaiterhadap pekerjaan tertentu.
Pengertian kerja bagi wanita adalah segala sesuatu yang dikerjakan
seseorang individu baik untuk sub sistem, untuk dipertukarkan atau
diperdagangkan untuk menjaga kelangsungan keturunan dan kelangsungan hidup
keluarga atau masyarakat ( Saptari & Holzher, 1997). Kerja tidak hanya
mencakup kerja upahan diluar rumah ( Seperti : Segala kegiatan yang
dilakukan di pabrik, dipasar atau dikantor ), tetapi juga pengasuhan anak,
pelayanan sosial ataupun seksual dan pendidikan anak.
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 5/26
5
2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Untuk Bekerja
Pada umunya parameter yang digunakan untuk melihat sumbangsih wanita
dalam pembangunan biasanya bukanlah dilihat dari beberapa banyak penghasilan
wanita setiap harinya atau bulannya disamping pendapatan suami, tetapibagaimana peran wanita dalam mengurus rumah tangganya. Agaknya penilain ini
telah mendorong keterlibatan wanita dalam proses produksi dan menjadi ukuran
bahwa wanita telah banyak terlibat.
Pudjiwati Sayogyo (1985) wanita berusaha memperoleh (bekerja) bisa
disebabkan oleh berbagai hal, antara lain adanya kemauan wanita untuk
bermandiri di bidang ekonomi yaitu berusaha membiayai kebutuhan hidupnya dan
mungkin juga kebutuhan orang lain yang menjadi tanggung jawabnya dengan
penghasilan sendiri. Adanya kebutuhan untuk menambah penghasilan keluarga
disamping suami, istri juga bekerja untuk meningkatkan penghasilan keluarga,
kemungkinan lain adalah makin luasnya kesempatan kerja wanita antara lain
tumbuhnya industri kerajinan tangan dan industri lainnya yang dilakukan oleh
kaum wanita.
Berdasarkan pada uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa faktor-
faktor yang mendorong wanita untuk melakukan pekerjaan produktif adalah
keinginan untuk memperbesar penghasilan keluarga disamping penghasilan suami
juga adanya kemauan untuk bermandiri dalam bidang ekonomi, yaitu berusaha
membiayai kebutuhan hidup dan penghasilan sendiri. Oleh sebab itu saat ini
peranan wanita dalam berbagai aspek kehidupan tidak dapat diabaikan.
Selain itu faktor-faktor yang mendorong wanita untuk bekerja
dikemukakan oleh S.C. Utari Munandar (1985) adalah :
1. Untuk menambah penghasilan
2. Untuk ekonomi tidak tergantung pada suaminya
3. Untuk menghindari kebosanan dan untuk mengisi waktu kosong
4. Karena ketidak puasan dalam pernikahan
5. Karena mempunyai niat / keahlian tertentu yang ingin di manfaatkan
6. Untuk memperoleh status
7. Untuk pengembangan diri
Dari beberapa alasan diatas yang menyebabkan wanita untuk bekerja,
maka dengan sendirinya keputusan tersebut akan mempunyai dampak terhadap
keluarganya, terhadap suaminya, anak-anaknya, maupun terhadap rumah
tangganya. Dampak tersebut dapat bersifat menguntungkan ataupun merugikan.
2.5. Pengertian Produktivitas
Secara etimologi pengertian produktivitas berasal dari kata produktif.
Dalam kamus umum bahasa Indonesia menjelaskan pengertian produktivitas
adalah banyak mendatangkan hasil.Dengan setiap upaya untuk memperbanyak
hasil dalam suatu bidang kegiatan adalah masuk dalam kategori produktivitas.
(W. J. S. Poerwadarminta, 1987)
Walter Signer (Hidayat, 1986) di dalam makalahnya yang berjudul
“Motivation and Awareness“, Filosofis dan spirit tentang produktivitas sudah
ada sejak awal peradaban manusia karena makna produktivitas adalah
keinginan (The Will) dan upaya (Effort) manusia untuk selalu meningkatkan
kualitas kehidupan dan kemampuan tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 6/26
6
pendidikan dalam rangka meningkatkan kehidupan, juga harus ditunjang dengan
latihan, motivasi kerja, sikap mental dan kemampuan fisik tenaga kerja.
Paul Mali dikutip oleh Dewan Produktivitas (1981) produktivitas adalah
pengukuran seberapa baik sumberdaya yang digunakan bersama- sama dalamorganisasi untuk menyelesaikan suatu kumpulan hasil- hasil.
Selanjutnya menurut formulasi dari National Productivity Board
Singapore, produktivitas adalah sikap mental ( Attitude Of Mind ) yang
mempunyai semangat untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk
melakukan peningkatan perbaikan, dan selalu mempunyai pandangan mutu
kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus
lebih baik dari hari ini.
Sebagaimana dikemukakan Muchdarsyah Sinungan (1987) dalam bukunya
produktivitas, apa dan bagaimana mendevinisikan produktivitas adalah sebagai
berikut “ Pada dasarnya produktivitas mencakup sikap mental patriotik yang
memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa
kehidupan hari ini adalah lebih baik dari kehidupan kemarin dan hari esoklebih baik dari hari ini “.
Sikap seperti ini bagi bangsa Indonesia yang sedang membangun mutlak
diperlukan dalam menjawab berbagai tantangan yang bersifat ekonomis maupun
non ekonomis. Winardi (1982) dalam kamus ekonomi definisi produktivitas
adalah jumlah hasil oleh seorang atau unit faktor produksi lain dalam jangka
waktu tertentu.
Produktivitas tenaga kerja merupakan hal yang sangat menarik, sebab
mengukur hasil-hasil tenaga kerja manusia dengan segala masalah yang
bervariasi khususnya pada kasus-kasus di negara-negara berkembang atau pada
semua organisasi selama periode antara perubahan besar pada formasi modal.
Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik per
orang atau per jam kerja diterima secara luas, namun dari sudut
pandangan/pengawasan harian, pengukuran-pengukuran tersebut pada umumnya
tidak memuaskan, disebabkan oleh adanya variasi dalam jumlah yang diperlukan
untuk memperoduksi satu unit produk yang berbeda. Pengeluaran dalam unit-
unit pekerja yang dibiasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat
dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpecaya yang bekerja menurut
pelaksanaan standar yang diukur dengan indeks sederhana sebagai berikut :
(Muchdarsyah Sinungan, 2003).
Hasil dalam jam-jam yang standar
Masukan dalam jam-jama waktu
Peningkatan produktivitas merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
taraf hidup manusia yang rendah menuju tingkat kemakmuran yang lebih tinggihal ini erat kaitannya dengan tujuan organisasi atau perusahaan dalam
memberikan balas jasa ataupun memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
mengembangkan dirinya dengan menambah pengetahuannya melalui pendidikan
nonformal yang ada di wilayah kerjanya, ini dimaksudkan salah satu upaya
untuk meningkatkan produktivitas bagi perusahaan itu sendiri.
Winardi, dalam kamus ekonomi (1972), memberikan pengertian
produktivitas sebagai berikut : produktivitas adalah jumlah yang ingin
dicapai oleh seorang pekerja dalam jangka waktu tertentu.
Salah satu sumber yang dikemukakan oleh R. Zain Paul (Asian
Productivity Congres). 1980 yang dikutip oleh Rusli syarif (1987) memberikan
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 7/26
7
pengertian produktivitas sebagai berikut : produktivitas adalah hubungan
antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk
mencapai hasil tersebut.
Dari pengertian diatas nampak bahwa produktivitas merupakan keinginandan upaya manusia untuk selalu meningkatkan kehidupan di segala bidang. Oleh
karena itu kualitas dan kemampuan karyawan sangat dipengaruhi oleh
pendidikan, motivasi kerja mental dan kemampuan fisik karyawan yang
bersangkutan. Sedangkan aktivitas perusahaan tidak termasuk pada lingkup
yang terjadi di luar perusahaan seperti sumber – sumber produksi yang
digunakan, prospek pemasaran yang direncanakan dan lingkungan eksternal
lainnya.
Adapun konsep dari pengertian produktivitas di dalam pengertian
fisiologi bahwa produktivitas adalah sikap mental manusia, untuk membuat
hari esok lebih baik dari hari kemarin.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk mencapai
apa yang kita inginkan terlebih dahulu harus ada upaya pengorbanan. Tanpamsukan (input) tidak dapat diperoleh keluaran (output). Hal ini dapat
dikatakan bahwa pengertian input dan output secara teknis menunjukkan rasio
antar keluaran dan masukan yang dicapai dan ditunjukan dengan :
- Perkembangan produksi dari waktu ke waktu
- Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu
- Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu
Selanjutnya Bennet N.B. Silalahi dalam bukunya, pembinaan tenaga kerja
perusahaan, menjelaskan bahwa pengorbanan tenaga kerja untuk pekerjaan
secara produksi dapat dilihat dari perbandingan output persatuan waktu
dengan jumlah tenaga kerja.
Dari beberapa pengertian di atas, maka penulis mengutip pengertianproduktivitas yang baru dikemukakan oleh Dewan Produktivitas Nasional RI
sebagai berikut :
1. Produktivitas adalah merupakan sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
2. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil
yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.
3. Produksi dan produktivitas merupakan dua pengertian yang berbeda yaitu
peningkatan produksi menunjukkan pertambahan jumlah hasil yang dicapai.
Sedangkan peningkatan produktivitas mengandung pengertian
pertambahan hasil dan perbaikan cara pencapaian produksi tersebut.4. Peningkatan tersebut (produksi) tidak selalu disebabkan oleh peningkatan
produktivitas, karena produksi dapat meningkat walaupun produktivitas
tetap atau menurun.
5. Sumber daya memegang peranan penting dalam proses peningkatan
produktivitas, karena produksi dapat meningkat walaupun produktivitas
tetap atau menurun.
6. Produktivitas tenaga kerja mengandung pengertian dan perbandingan hasil
yang dicapai atas peran serta karyawan persatuan waktu.
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 8/26
8
7. Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang
berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor – faktor
lainnya seperti pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika
kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial,lingkungan dan iklim kerja, hubungan industrial pancasila, teknologi
produksi manajemen kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi.
8. Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan pembaharuan pandangan
hidup dan kultur dengan sikap mental memuliakan kerja serta perluasan
upaya untuk meningkatkan mutu kehidupan.
Dari pengertian produktivitas yang telah dikemukakan oleh Dewan
Produktivitas Nasional Indonesia, dapatlah dikatakan bahwa betapa pentingnya
arti dan nilai produktivitas bagi perusahaan atau organisasi, sebab tanpa
produktivitas yang tinggi tidak mungkin perusahaan dapat menghasilkan
produksi yang kompetitif, dimana pada masa dunia usaha sedang dilanda
kelesuan.
Peningkatan produktivitas selalu dilakukan oleh setiap perusahaanmenurut cara atau sistem yang sesuai dengan kondisi usahanya. Karena
pentingnya peningkatan produktivitas ini pada suatu perusahaan atau
organisasi maka berikut ini penulis akan mengutip beberapa pendapat pada
ahli mengenai upaya peningkatan produktivitas antara lain yang dikemukakan
oleh Bambang Kusriyanto dalam bukunya Meningkatkan Produktivitas Karyawan
sebagai berikut :
1. Investasi mesin untuk menggantikan tenaga manusia.
2. Upaya untuk diarahkan pada penentuan dan penerapan metode kerja yang
paling cocok.
3. Usaha untuk menghilangkan praktek – praktek yang tidak produktif yang
biasanya menghambat peningkatan produktivitas.
4. Metode – metode prersonalia yang dapat digunakan oleh manajemen untuk
memanfaatkan secara lebih efektif sumber daya manusia dari suatu
perusahaan.
Upaya – upaya yang dikemukakan diatas menunjukkan bahwa dalam setiap
bidang pekerjaan, tercakup keragaman teknik-teknik yang lebih spesifik atau
dengan kata lain produktivitas perusahaan dapat ditentukan oleh keterampilan
tenaga kerja serta teknologi yang dipakai, disamping faktor lain seperti
modal. Jelas bahwa peningkatan produktivitas harus diartikan lebih jauh
sebagai usaha menyampaikan pelayanan lebih dan lebih baik kepada para
pemakai jasa perusahaan. Peningkatan produktivitas bukan saja peningkatan
output secara kuantitatif melainkan mencakup juga peningkatan
kualitatifdalam arti mutu yang memenuhi selera pemakai.
Sejalan dengan itu Alex S. Nitisemito dalam bukunya ManajemenPersonalia, mengemukakan beberapa cara yang dapat digunakan untuk
meningkatan produktivitas sebagai berikut :
1. Upah/gaji yang cukup
2. Memperhatikan kebutuhan rohani
3. Sekali – kali perlu menciptakan suasana santai
4. Harga diri perlu mendapat perhatian
5. Tempatkan karyawan pada posisi yan tepat
6. Berikan kesempatan pada mereka untuk maju
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 9/26
9
7. Perasaan aman menghadapi masa depan perlu diperhatikan
8. Usahakan pada karyawan mempunyai loyalitas
9. Sekali – kali karyawan mempunyai loyalitas10. Pemberian intensif yang terarah
11. Fasilitas yang menyenangkan.
Setelah kita mngetahui pengertian produktivitas itu sendiri, maka
selanjutnya dapat dilakukan produktivitas dalam berbagai skala dan berbagai
macam jenis. Untuk tingkat skala ekonomi umumnya digunakan empat tingkatan
sebagai berikut :
a. Pengukuran produktivitas tingkat nasional disebut juga pengukuran
produktivitas makro.
b. Pengukuran produktivitas makro tingkat industri, disebut juga pengukuran
produktivitas sektor. Yang setingkat ini adalah pengukuran produktivitas
regional umumnya tingkat produksi.
c. Pengukuran produktivitas tingkat perusahaan, disebut juga pengukuran
produktivitas mikro.
d. Pengukuran produktivitas tingkat produksi, disebut juga pengukuran
produktivitas faktor persial.
Untuk pengukuran produktivitas perusahaan yang digunakan di Indonesia adalah
modal akunting. Pengukuran produktivitas dengan modal ini menggunakan data
akunting perusahaan.
Bentuk perbandingan atau rasio adalah sebagai berikut :
Keuntungan Kotor
1. Produktivitas tenaga kerja =Jumlah Upah / Gaji
Perputaran modal
2. Produktivitas modal =
Jumlah modal yang digunakan
3. Produktivitas produksi = Tingkat Penggunaan Modal
Nilai tambah yang dihasilkan
4. Produktivitas Organisasi =
Ongkos administrasi
Keuntungan operasional
5. Produktivitas penjualan =
Ongkos langsung produksi
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 10/26
10
Nilai tambah yang dihasilkan
6. Produktivitas produk =
Ongkos administrasi
Metode ini dapat juga digunakan untuk pengukuran produktivitas tingkat
faktor produksi.
Dari pengertian tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa untuk
mencapai apa yang dikehendaki terlebih dahulu perlu adanya upaya
pengorbanan. Tanpa masukan tak akan diperoleh pengeluaran ( output ), yaitu
secara tehnik pengertian produktivitas merupakan rasio antara pengeluaran
dan pemasukan yang dicapai. Hal ini dimaksudkan adalah sebagai berikut :
a. Adanya pertambahan produksi dari waktu ke waktu
b. Adanya pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu
c. Adanya pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu
Sedangakan Bambang Kusriyanto (1984), Produktivitas adalah pertama :
biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang
terbesar untuk pengadaan bahan produk jasa; Kedua : sumber daya manusia
lebih mudah dihitung ketimbang masukan pada faktor lain seperti modal.
Selanjutnya Bambang Kusriyanto (1984) menyatakan bahwa peningkatan
Produktivitas pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam empat bagian sebagai
berikut :
a. Pengurangan sedikit sumber daya untuk memperoleh jumlah produksi yang
sama.
b. Pengurangan sumber daya sekedarnya untuk memperoleh jumlah produksi yang
lebih besarc. Pengurangan sumber daya yang sama untuk memperoleh jumlah produksi yang
lebih besar
d. Pengurangan jumlah sumber daya lebih besar untuk memperoleh jumlah
produksi yang lebih besar
Pengertian di atas mempunyai makna bahwa produktivitas bagi setiap
tenaga kerja selalu menciptakan metode kerja yang lebih baik, adanya teknik-
teknik yang spesifik. Payman. J. Simanjuntak (1981) mengemukakan bahwa pada
dasarnya orang yang berproduktivitas rendah karena empat kemungkinan, yaitu
:
a. Kemungkinan disebabkan karena kurangnya keterampilan, biasanya orang
kurang tampil dalam pekerjaan karena pendidikan yang rendah
b. Kemungkinan kurangnya sarana penunjang, ini berbentuk kurangnya alat
kerja
c. Kemungkinan rendahnya tingkat kesehatan dan gizi
d. Kemungkinan rendahnya tingkat upah
2.6. Pengertian Pendidikan
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional tentang pengertian pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 11/26
11
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Jalur pendidikan terdiri atas :
1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
2. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan non
formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan
pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Satuan pendidikan non
formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar,
pusat kegiatan belajar masyarakat.
3. Pendidikan in formal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Menurut Edwin B. Flippo (Malayu S. P. Hasibuan 1990) pendidikan adalah
berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas
lingkungan secara menyeluruh. Pendidikan pada hendaknya adalah usaha sadar
untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah
berlangsung seumur hidup ( GBHN, 1993 ).
Suad Husnan (1994) mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan
untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk di dalamnya
peningkatan pengusahaan teori dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan
yang menyangkut kegiatan pencapaian tujuan.
Pendidikan memegang peran penting bagi suatu bangsa / daerah dan
merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan
manusia, disisi lain pendidikan sampai taraf tertentu kini sudah disadari
menjadi kebutuhan dasar penduduk dan tolak ukur kemapuan bangsa ( BPS – 1996
). Beberapa indikator yang saling diupayakan untuk mengukur tingkat
pendidikan adalah :
a. Partisipasi sekolah
b. Tingkat pendidikan formal
c. Kemampuan baca tulis penduduk
d. Kemampuan berbangsa
Faktor penyebab rendahnya pendidikan dapat dilihat dari dua sisi :
1. Sisi permintaan, beberapa penyebab tingkat pendidikan masyarakat rata-
rata masih rendah adalah :
a. Masih kurangnya tingkat pendapatan atau faktor kemiskinan
b. Kurangnya motivasi atau kemauan untuk mendapat pendidikan yang lebih
baik ( tinggi)
c. Kesehatah atau kondisi jasmani dan fisiknya yang tidak mengizinkan
d. Kesempatan yang tidak ada disebabkan orang tua tidak mampu membiayai
e. Faktor- faktor sosial, agama dan kultur ( tradisi )
2. Sifat penawaran, faktor utama penyebab tingkat pendidikan masyarakat
rata- rata masih rendah adalah :
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 12/26
12
a. Masalah kualitas yaitu jumlah fasilitas seperti gedung, perpustakaan
beserta isinya dan alat- alat penunjang lainnya, distribusinya menurut
wilayah belum merata
b. Masalah kualitas dari komponen- komponen termasuk kulitas dari majalahdan buku ilmiah yang ada di perpustakaan masih relatif rendah.
2.7. Hubungan Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja
Peningkatan produktivitas efisiensinya dapat dicapai bila kulitas
manusia meningkat, kemapuan manusia diletakkan sebagai posisi sentral dalam
proses produksi. Oleh karena itu, pendidikan dipandang sebagai variabel
penting dalam menetukan produktivitas. Saat ini wanita bekerja untuk dapat
mendatangkan penghasilan yang digunakan untuk mengurangi beban ekonomi
keluarga akibat meningkatnya kebutuhan sejalan dengan merasuknya ekonomi
uang. Derasnya arus kaum perempuan memasuki dunia kerja juga ada kaitannya
dengan meningkatnya pendidikan mereka.
Tadjuddin Noer Effendi (1995) mengemukakan bahwa di Indonesia, salah
satu strategi yang telah lama diterapkan dalam peningkatan pendidikan.
Pendidikan dipandang tidak hanya dapat menambah pengetahuan tetapi juga
meningkatkan keterampilan (keahlian) tenaga kerja pada gilirannya dapat
meningkatkan produktivitas. Produktivitas disatu pihak dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, dilain pihak dapat meningkatkan penghasilan dan
kesejahteraan penduduk. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, pendidikan telah
meningkat pesat seiring dengan tersedianya fasilitas pendidikan, baik
perkotaan maupun pedesaan.
Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan
mempunyai wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti pentingnya
produktivitas, pengertian pendidikan di sini mencakup pendidikan formal
maupun nonformal. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas dapat
mendorong tenaga kerja yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif.
Tingkat pendidikan merupakan komponen yang menjadi salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi seseorang dalam berfikir dan bertindak untuk ikut
berpartisipasi dalam suatu kegiatan ekonomi guna peningkatan produktivitas
dan kehidupan rumah tangganya atau dengan kata lain peningkatan pendapatan
wanita dapat dipengaruhi dan diarahkan melalui pendidikan. Umumnya makin
tinggi pendidikan seseorang semakin banyak pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki, sehingga secara teoritis semakin terbuka kesempatan kerja baginya
untuk memperoleh pekerjaan dan pemanfaatan waktu luang karena dengan semakin
tingginya itu akan semakin mudah menerima sesuatu yang bersifat baru atas
setiap perubahan dan penerapan apa yang ia peroleh dari dua sumber yaitu
pendidikan formal dan nonformal.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan
sumber daya manusia, pendidikan menambah pengetahuan, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung menyangkut pekerjaan mengenai tekhnik
penyelesaian suatu tugas kerja secara tepat guna. Dengan demikian pendidikan
pada dasarnya dapat dipandang sebagai investasi yang imbalannya baru dapat
dinikmati beberapa waktu kemudian dalam bentuk pertambahan kemampuan dan
keterampilan kerja. Peningkatan produktivitas akan tercermin di dalam
imbalan yang diterima dan juga tercermin pada tingkat penghasilan. Adanya
sikap dari masyarakat terhadap kaum wanita, antara lain makin disadari
pentingnya pendidikan bagi kaum wanita dan perlunya kaum wanita ikut
berpartisipasi dalam bekerja untuk mendapatkan penghasilan atau keuntungan,
memberikan peluang yang cukup baik bagi kaum wanita untuk ikut aktif dalam
berbagai bidang pekerjaan. Jadi peranan pendidikan terhadap produktivitas
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 13/26
13
kerja berhubungan erat dengan pendapatan dimana dengan pendidikan yang lebih
tinggi dan oleh karenanya akan memungkinkan tingkat pendapatan atau
penghasilan yang lebih tinggi pula.
2.8. Kerangka Pikir
Wanita pengusaha merupakan sumber daya manusia yang menjadi salah satu
komponen sumberdaya harus memiliki pendidikan. Dimana pengaruh pendidikan
dalam meningkatkan produktivitas kerja, sangatlah penting, Pendidikan
formal wanita pengusaha adalah SD, SLTP, SLTA dan Akademik/Perguruan Tinggi
sebagai input, sehingga menghasilkan out put berupa produktivitas kerja.
Untuk mengetahui sejauh mana peranan pendidikan dalam upaya
peningkatan produktivitas kerja wanita pengusaha, maka penulis menggunakan
alat analisis persentase untuk mengetahui pengaruh peningkatan produktivitas
kerja wanita pengusaha, maka digunakan alat analisis regresi linier
sederhana dimana, untuk mengkaji pengaruh yang signifikan antara pendidikan
(X) terhadap produktivitas kerja (Y)
Skema 1
Kerangka Pikir
Sumber Daya Manusia
(Wanita Pengusaha)
Alat Analisis
Regresi Linier Sederhana
Rekomendasi dan Kesimpulan
Pendidikan ProduktivitasKerja
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 14/26
14
2.9. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada kajian teori dan empiris, maka penulis mengajukan
hipotesis penelitian yaitu : pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap produktivitas wanita pengusaha di Kota Kendari.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dipusatkan di Kota Kendari dengan objek penelitian
wanita pengusaha di Kota Kendari.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita pengusaha yang
berjumlah 200 orang di Kota kendari.
3.2.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini sebesar 50 orang sesuai diambil dari
keseluruhan populasi yang berjumlah 200 orang, Tehnik mengambil sampel
adalah purposive sampling, atau penentuan sampel secara sengaja..
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah:
1. Instrumen berupa daftar isian untuk mengumpulkan data pendidikan,
produktivitas hasil kerja.
2. Instrumen berupa angket terbuka untuk mengumpulkan data tentangkarakteristik wanita pengusaha.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik dalam penelitian ini yang akan digunakan untuk mengumpulkan
data yang dibutuhkan adalah :
1. Observasi, yaitu penelitian yang dilakukan dengan pencarian data kongkrit
melalui pengamatan secara langsung dilapangan.
2. Angket, yaitu pengumpulan data dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan
kepada wanita pengusaha yang telah dipilih sebagai responden.
3. Interview pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab yaitu
wawancara secara langsung kepada responden
3.5 Analisa Data
Untuk menjawab permasalahan yang ada, maka analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
Analisis Regresi Linier Sederhana : (Supranto J, 1984)
Y = a + bx + e
Disesuaikan dengan penelitian ini, menjadi :
Y : produktivitas kerja
x : pendidikan
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 15/26
15
a : bilangan konstan
b : koefisien regresi
e : simpangan baku3.6 Definisi Operasional
Guna mendapatkan kesatuan pandangan dan persepsi dalam menelaah
variabel- variabel penelitian, maka setiap variabel didefinisikan sebagai
berikut:
1. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh
wanita pengusaha di daerah penelitian. Pendidikan formal diukur dari tamat
SD, SLTP, SLTA, AKADEMI / Perguruan Tinggi.
2. Produktivitas wanita pengusaha adalah output yang dihasilkan oleh wanita
pengusaha dalam kegiatan usahanya dengan menggunakan kemampuan kerja yang
didasarkan pada jenjang pendidikan formalnya yang diukur dengan skala
likert 1- 5.
3. Pengukuran produktivitas hasil kerja adalah pengukuran hasil kerja yang
diperoleh dari output yang dihasilkan berdasarkan kemampuan kerja wanita
pengusaha dan diukur dengan skala likert 1 -5.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Letak Lokasi Penelitian
Secara administratif Kota Kendari dikelilingi dan berbatasan dengan
Kecamatan-Kecamatan dari Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan
serta laut Banda, dengan batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan Kecamatan Konda,
Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan
Sampara, Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Kendari dan Laut Banda.
Batasan wilayah ini merupakan lingkungan pemerintahan Kota Kendari
dalam meningkatkan sumber daya yang ada di dalamnya seperti sumber daya
manusia, sumber daya alam, dan sumber daya lainnya yang sinergi dalam
menunjang perekonomian masyarakat di Kota Kendari.
Dalam penelitian ini letak wilayah Kota Kendari akan memberikan
dukungan kepada wanita pengusaha dalam melakukan aktivitasnya untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan dalam kegiatannya di Kota Kendari,
sehingga akan mengarahkan penelitian ini mengemukakan pengaruh dari
pendidikan terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha.
4.1.2. Geografis dan Luas Wilayah
Kondisi luas wilayah Kota Kendari sampai pada tahun 2004, Administrasi
Kota Kendari terbagi dalam 6 Kecamatan, dengan 51 Kelurahan. Wilayah Kota
Kendari terletak di jasirah Tenggara Pulau Sulawesi dengan posisi geografis
berada pada bagian selatan khatulistiwa pada posisi 3º00’ - 4º25’ Lintang
Selatan dan 121º73’ - 123º15’ Bujur Timur. Luas daratan Kota Kendari
295,28 km² atau 0,70 % dari luas keseluruhan daratan Provinsi Sulawesi
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 16/26
16
Tenggara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa luas wilayah Kota
Kendari disajikan pada tabel 1.
Tabel.. 1. Luas wilayah Kota Kendari menurut Kecamatan, Tahun 2005
L u a sNo. Kecamatan
km² %
1.
2.
3.
4.
5.
6.
M a n d o n g a
P o a s i a
K e n d a r i
B a r u g a
A b e l i
Kendari Barat
119,68
64,51
16,75
8,95
67,25
18,75
40,45
21,80
5,66
3,02
22,73
6,34
J u m l a h 295,89 100
Sumber Data : Kantor BPS Kota Kendari, (Data Diolah, 2005)
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa luas
wilayah Kota Kendari 295,89 km2. Di Kota Kendari luas wilayah Kecamatan
Mandonga 119,69 km2 sedangkan wilayah kecamatan Baruga hanya seluas 8,95 km2
atau 3,02 persen dari luas Kota Kendari. Selain itu luas wilayah Kecamatan
Poasia 64,51 km2 atau 21,80 persen. Luas Kecamatan Kendari 16,75 km2 atau
5,66 persen, luas Kecamatan Abeli 67,25 km2 atau 22,73 persen sedangkan luas
Kecamatan Kendari Barat 18,75 km2, atau 6,34 persen.
4.1.3. Topografi dan Iklim
Kota Kendari berada pada ketinggian 2 – 5 meter diatas permukaan laut,
dengan kemiringan lahan sebagian besar 0 sampai 2 %. Sebagian besar
wilayah Kota Kendari merupakan dataran rendah namun pada sisi Utara dan
Barat terdapat perbukitan dengan kemiringan lebih dari 30 %.
Kota Kendari mempunyai iklim, dengan curah hujan rata-rata sekitar
1.745,5 sampai 2.995,5 mm pertahun dengan rata-rata 123,4 hari hujan dalam
setahun. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Mei dan paling sedikit
terjadi pada bulan Agustus. Suhu harian rata-rata berdasarkan laporan
stasiun pangkalan Wolter Monginsidi, Kendari berkisar antara 23º C sampai
32 º C, dengan suhu rata-rata 27,5 º C. Tekanan udara rata-rata 1.009,8
milibar dan kecepatan angin mencapai 8 m/detik, dengan tingkat kelembapan
udara rata-rata 84 %.
4.1.4. Demografi
Penduduk Kota Kendari sampai pada tahun 2004, penduduk Kota Kendari
sebanyak 221.723 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk antara tahun 2001
dan 2004 sebesar 5,98 % / tahun. Persebaran penduduk Kota Kendari saat
ini terpusat di Kecamatan Mandonga dan Kecamatan Baruga, sehingga
menimbulkan dampak perkembangan aktivitas ekonomi baru pada kedua kawasan
tersebut. Kondisi demografi dapat disajikan pada tabel berikut :
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 17/26
17
Tabel 2 : Penduduk Kota Kendari berdasarkan Kecamatan Tahun 2005
TahunNo. Kecamatan
2001 2002 2003 2004
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mandonga
P o a s i a
K e n d a r i
B a r u g a
A b e l i
Kendari Barat
97.813
43.944
58.717
-
-
-
45.926
48.627
58.659
51.117
-
-
48.613
49.631
58.941
52.032
-
-
53.427
31.986
22.640
56.292
18.000
39.378
Jumlah 200.474 204.239 209.217 221.723
Sumber Data : Kantor BPS Kota Kendari, (Data Diolah Tahun 2005)
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
penduduk Kota Kendari pada tahun 2001 berjumlah 200.474 jiwa yang berada
pada Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia. Pada tahun
2002 jumlah penduduk Kota Kendari sebanyak 204.239 jiwa yang berada pada
Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia serta Kecamatan
Baruga, tahun 2003 jumlah penduduk sebanyak 209.217 jiwa yang berada pada
Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia serta Kecamatan
Baruga, sedangkan pada tahun 2004 jumlah penduduk Kota Kendari sebanyak
221.723 jiwa yang tersebar di Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari,
Kecamatan Poasia, Kecamatan Baruga, Kecamatan Kendari Barat dan Kecamatan
Abeli.
Dalam penelitian ini kepadatan penduduk berkaitan dengan jumlah wanita
pengusaha yang akan diteliti lebih lanjut untuk menjawab permasalahan yang
dikemukakan dalam penelitian ini. Selain itu wanita pengusaha yang diteliti,
tersebar di 6 Kecamatan yang ada di Kota Kendari. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh bahwa jumlah wanita pengusaha di Kota Kendari mencapai
200 jiwa dan menjalankan usaha dalam berbagai bidang. Adapun penyebaran
wanita pengusaha di Kota Kendari menurut Kecamatan dapat disajikan pada
tabel berikut :
Tabel 3. Jumlah Wanita Pengusaha menurut Kecamatan, Tahun 2005
Wanita PengusahaNo. Kecamatan
Jumlah %
1.
2.
3.
4.
5.
6.
M a n d o n g a
P o a s i a
K e n d a r i
B a r u g a
A b e l i
Kendari Barat
52
18
43
24
26
37
26,00
9,00
21,50
12,00
13,00
18,50
J u m l a h 200 100
Sumber Data : Kantor BPS Kota Kendari
Berdasarkan data pada tabel di di atas, dapat dijelaskan bahwa wanita
pengusaha yang berada di Kota Kendari sebagian besar berada di Kecamatan
Mandonga sebanyak 52 jiwa atau 26,00 persen, di Kecamatan Poasia 9,00
persen, di Kecamatan Kendari 21,50 persen, di Kecamatan Baruga 12,00 persen,
di Kecamatan Abeli 13,00 persen, dengan di Kecamatan Kendari banyak sebanyak
18,50 persen dari jumlah wanita pengusaha di Kota Kendari.
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 18/26
18
4.2. Karakteristik Responden
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendidikan
terhadap produktivitas wanita pengusaha di Kota Kendari menggunakan
responden sebanyak 50 orang dengan karakteristik yang dapat dijelaskansebagai berikut :
4.2.1. Tingkat Usia
Tingkat usia responden yang dikaji dalam penelitian ini mempunyai
kaitan terhadap produktivitas wanita pengusaha. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh bahwa wanita pengusaha di Kota Kendari mempunyai tingkat usia yang
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4. Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Tingkat Usia, Tahun 2005
Wanita PengusahaNo. Tingkat Usia
Jumlah %
1.
2.3.
4.
5.
25 – 30
31 – 3435 – 40
41 – 44
45 – 50
6
918
13
4
12,00
18,0036,00
26,00
8,00
J u m l a h 50 100,00
Sumber: Data diolah, Tahun 2005
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa tingkat
usia wanita pengusaha di Kota Kendari berkisar antara 25 – 50 tahun, dari
hasil penelitian diperoleh bahwa wanita pengusaha yang diteliti yang berusia
antara 25 – 30 tahun, sebanyak 6 orang atau 12,00 persen, wanita pengusaha
yang berusia antara 31 – 34 tahun sebanyak 9 orang atau 18,00 persen, wanita
pengusaha yang berusia antara 35 – 40 tahun sebanyak18 orang atau 36,00
persen, wanita pengusaha yang berusia antara 41 – 44 tahun sebanyak 13 orangatau 26,00 persen, dan wanita pengusaha yang berusia antara 45 – 50 tahun
sebanyak 4 orang atau 8,00 persen.
4.2.2. Tingkat Pendidikan
Pendidikan yang dimiliki oleh setiap responden yang diteliti cukup
bervariasi antara terutama pendidikan formal dari jenjang SMP hingga
Sarjana. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang
diteliti mempunyai jenjang pendidikan formal yang disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 5 Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Tingkat Pendidikan, tahun
2005
Wanita PengusahaNo. Tingkat Pendidikan
Jumlah %
1.
2.
3.
4.
SMP
SMA
Diploma
Sarjana
8
14
7
23
12,00
28,00
14,00
46,00
J u m l a h 50 100,00
Sumber: Data diolah, Tahun 2005
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat
pendidikan responden dalam melakukan kegiatan usaha di Kota Kendari
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 19/26
19
diperoleh responden yang berpendidikan SMP sebanyak 6 orang atau 12,00
persen, responden yang berpendidikan SMA sebanyak 14 orang atau 28,00
persen, responden yang berpendidikan Diploma sebanyak 7 orang atau 14,00
persen, sedangkan responden yang berpendidikan sarjana dalam melakukankegiatan sebagai wanita pengusaha sebanyak 23 orang atau 46,00 persen.
Responden dengan tingkat pendidikan SMP mempunyai kegiatan usaha yang
bervariasi mulai dari usaha konveksi, salon, maupun jenis usaha perdagangan
barang dan jasa untuk menghidupi keluarganya. Begitu pula responden dengan
tingkat pendidikan formal SMA, Disploma dan Sarjana, mereka pada umumnya
melakukan usaha sesuai dengan kemampuannya.
4.2.3. Jumlah Tanggungan
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh setiap wanita pengusaha juga
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Kebutuhan keluarga
tersebut hanya dapat terpenuhi dengan baik, kegiatan usaha juga dapat
berlangsung dengan baik. Hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah tanggungan
responden dapat disajikan pada tabel berikut :
Tabel 5 Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Jumlah Tanggungan, tahun
2005
Wanita PengusahaNo. Jumlah Tanggungan
Jumlah %
1.
2.
3.
4.
2
3 - 4
5 - 6
7
15
19
9
7
30,00
38,00
18,00
14,00
J u m l a h 50 100,00
Sumber: Data diolah, Tahun 2005
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa jumlahtanggungan keluarga dari setiap responden wanita pengusaha dalam penelitian
ini antara 2 hingga 7 orang. Terdapat 15 responden 30,00 persen yang
mempunyai tanggungan kurang dari 2 orang, 19 responden atau 38,00 persen
mempunyai tanggungan antara 3 – 4 orang, 9 responden atau 18,00 persen
mempunyai tanggungan antara 5 – 6 orang dan 7 responden atau 14, 00 persen
mempunyai tanggungan lebih dari 7 orang.
Jumlah tanggungan yang dikemukakan dalam penelitian ini berhubungan
dengan kinerja usaha wanita pengusaha untuk membantu dan memenuhi kebutuhan
rumah tanggganya melalui kegiatan usaha yang dilaksanakan. Jumlah tanggungan
yang bervariasi bagi setiap keluarga responden merupakan tanggung jawab
masing-masing responden dan mereka mereka terus berupaya untuk menjaga
kelangsungan usahanya.
Para tertanggung juga ada yang terlibat secara langsung dalam usaha-
usaha yang dilakukan oleh wanita pengusaha. Banyaknya tertanggung yang
digunakan sebagai tenaga kerja oleh wanita pengusaha tergantung pada
kebijakan pengusaha tersebut.
4.2.4. Pengalaman Usaha
Kegiatan usaha yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu, mengarah
pada lamanya berusaha dan menimbulkan pengalaman usaha bagi setiap pelaku
usaha. Para pelaku usaha seperti wanita pengusaha ini mempunyai pengalaman
yang berbeda-beda dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 20/26
20
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pengalaman usaha
yang dimiliki oleh wanita pengusaha dalam melakukan kegiatan usaha dapat
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 6 Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Pengalaman usaha, tahun 2005
Wanita PengusahaNo. Pengalaman Usaha
Jumlah %
1.
2.
3.
4.
5
6 - 10
11 - 15
16
5
11
20
14
10,00
22,00
40,00
28,00
J u m l a h 50 100,00
Sumber: Data diolah, Tahun 2005
Berdasarkan data pada tabel yang disajikan di atas, dapat dijelaskan
bahwa pengalaman responden bervariasi dalam melakukan kegiatan usaha, adanya
yang kurang dari 5 tahun dan ada yang lebih dari 15 tahun.Pengalaman ini mendukung kelancaran usaha yang dilakukan oleh
responden untuk memperoleh keuntungan. Hasil penelitian diperoleh bahwa 5
responden atau 10 persen mempunyai pengalaman hingga 5 tahun, 11 responden
atau 22,00 persen mempunyai pengalaman antara 6 – 10 tahun, 20 responden
atau 40,00 persen mempunyai pengalaman berusaha antara 11 – 15 tahun selain
itu terdapat responden yang mempunyai pengalaman lebih dari 16 tahun
sebanyak 14 responden atau 28,00 persen.
Keterkaitan penelitian ini dengan karakteristik responden pada tingkat
usia responden dalam melakukan kegiatan usaha, pendidikan responden,
tanggungan keluarga dan pengalaman usaha yang mata rantai yang saling
berhubungan untuk meningkatkan produktivitas kerja.
4.3. Pengaruh Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja Wanita PengusahaDalam penelitian ini akan diteliti lebih lanjut tentang pengaruh
pendidikan terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha yang ada di Kota
Kendari. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi
linear sederhana. Namun sebelumnya perlu dijelaskan variabel pendidikan dan
produktivitas.
4.3.1. Pendidikan (X)
Pendidikan yang dikajikan dalam penelitian ini adalah kemampuan kerja
atas dasar pengetahuan yang diperoleh dari jenjang pendidikan formal dari
seorang wanita pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha Dalam penelitian
ini pendidikan diukur dengan menggunakan skala likert yang hasilnya
disajikan pada lampiran 1.
4.3.2. Produktivitas (Y)
Produktivitas kerja dari seorang wanita pengusaha merupakan output
yang dihasilkan dari setiap kegiatan usaha yang dilakukannya. Di dalam
penelitian ini produktivitas kerja wanita pengusaha dipengaruhi oleh
pendidikan sebagai kemampuan dalam melaksanakan kegiatan usaha yang
dihasilnya diukur dengan skala likert dan disajikan pada lampiran 1.
4.4. Analisis Regresi Linear Sederhana
Dalam menganalisis penelitian ini perlu dijelaskan bahwa terdapat
faktor pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi produktivitas wanita
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 21/26
21
pengusaha di Kota Kendari yang meliputi keluarga, kebutuhan ekonomi dan
lingkungan masyarakat.
Variabel pendidikan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh pendidikan terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha di KotaKendari. Pendidikan yang diteliti tersebut mengarah pada pengetahuan dan
kemampuan wanita pengusaha dalam menghadap berbagai kegiatan usaha untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan kelangsungan usahanya..
4.4.1. Pengujian Hipotesis
Data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang telah
dijelaskan dalam deskritif variabel, maka untuk membuktikan hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini, dimana diduga bahwa pendidikan mempunyai
pengaruh terhadap produktivitas wanita pengusaha di Kota Kendari, maka
digunakan Analisis Regresi Sederhana.
Dari hasil analisis tersebut dengan menggunakan program SPSS diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Variabel Bebas Koefisien
Regresi
(B)
Standar
Error
t hitung
(Stat)
Signifikan
t
r
Partial
X (Pendidikan) 0,143 0,012 12,384 0,000 0,873
Konstanta = 8,486
Adjusted R Square =
0,757
R Square =
0,762
Multiple R =0,873
FRatio/FHitung = 153,374
Sumber : Hasil Analisis dengan Program SPSS.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana, diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut :
Y = 8,486 + 0,143X
Berdasarkan persamaan di atas, dapat dijelaskan pengaruh koefisien
regresi variabel sebagai berikut :
4.4.2. Variabel Pendidikan
Dalam penelitian ini variabel X (Pendidikan) mempunyai koefisien
regresi sebesar 0,143 artinya, dalam setiap kegiatan wanita pengusaha
membutuhkan kenaikkan pendidikan sebesar 14,3 % untuk dapat memahami dan
melaksanakan kegiatan tersebut.
Besarnya koefisien korelasi (r) pendidikan diperoleh sebesar 0,873,
artinya tingkat keeratan hubungan antara pendidikan dan produktivitas kerja
wanita pengusaha positif sangat kuat sebesat 87,3 %
Hasil analisis tersebut dapat diinterpretasikan bahwa setiap
pendidikan, akan mempengaruhi produktivitas (Y) sebesar 14,3 % dengan asumsi
faktor lain Cateri paribus.
Uji simultan pada level of confidence sebesar 95% (α = 0,05) Fratiodiperoleh sebesar 153,374 sedangkan Ftabel = 4,22, berarti secara simultan
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 22/26
22
variabel pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
produktivitas kerja wanita pengusaha. Selain itu diperoleh nilai thitung =
12,384 lebih besar dari ttabel = 1,706 yang menunjukkan bahwa pendidikan
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha.4.5. Pembahasan
Hasil analisis diperoleh bahwa pendidikan wanita pengusaha merupakan
pendidikan formal yang diperoleh dari bangku sekolah hingga perguruan
tinggi, namun terdapat juga wanita pengusaha yang berpendidikan SMP karena
pengalamannya dalam dunia usaha dan ketekunannya melakukan kegiatan usaha.
Hasil analisis regresi sederhana diperoleh bahwa tingkat pendidikan
wanita pengusaha berpengaruhi secara signifikan terhadap produktivitas
kerja. Hal ini menunjukkan bahwa wanita pengusaha yang ada di Kota Kendari
mempunyai tingkat pendidikan yang mendukung aktivitas kegiatan usaha mereka
sehingga pekerjaan mereka dapat dilaksanakan dengan baik.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan mempunyai pengaruhi
yang signifikan terhadap produktivitas wanita pekerja di Kota Kendari,
sekaligus memberikan bukti bahwa hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian
ini dapat dibuktikan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pendidikan merupakan jenjang
formal yang dibutuhkan untuk menambah pengetahuan wanita pengusaha
dalam kegiatan usahanya dan menyebabkan tingkat pendidikan berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha.
2. Hasil analisis diperoleh bahwa tingkat pendidikan wanita pengusaha
dalam melakukan kegiatan usaha di Kota Kendari mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap produktivitas kerja, dengan demikian hipotesis
penelitian terbuktikan.
3. Wanita pengusaha dapat melakukan kegiatan usaha dengan baik selain
didukung oleh modal kerja, keterampilan dan kemampuan didukung juga
oleh tingkat pendidikan.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disarankan
sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan pendidikan wanita pengusaha, maka setiap wanita
pengusaha dapat memenuhi kebutuhkan pendidikan baik pendidikan formal
maupun pendidikan non formal yang berhubungan dengan pekerjaannya
2. Untuk meningkatkan produktivitas kerja, wanita pengusaha harus
menyediakan fasilitas usaha dan sumberdaya yang dapat mendukung
kelancaran usaha.
3. Untuk meningkatkan sumber daya wanita pengusaha, maka pemerintah
diharapkan dapat memberikan peluang bagi berkembangnya kegiatan usaha
yang dilakukan oleh kaum wanita di Kota Kendari.
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 23/26
23
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Tadjuddin Noer . 1995. Dumber Daya Manusia, Peluang Kerja dan KemiskinanCet. II. Tiara Wacana, Yogya.
Ihromi Tapi Omas, 1990. Para Ibu Yang Berperan Ganda dan Berperan Tunggal, FE- UI,
Jakarta.
Ken Suratiyah Dkk, 1996. Dilema Wanita Antara Industri Rumah Tangga dan Aktivitas
Akademi, Aditya Media, Yogyakarta.
Komaruddin, 1986. Ensiklopedi Manajemen. Alumni. Bandung.
Kusriyanto Bambang, 1984. Peningkatan Produktivitas Karyawan. PT Binawan
Pressindo, Jakarta.
Lustiawaty, FH. 1997. Pengaruh Pendidikan dan Latihan (Diklat) Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Bank BTN Cabang Kendari. Skripsi.
Tidak Diterbitkan
Mali Paul, 1981. Mangement Hand Book, John Weley and Sons
Poerwadarminta W. J. S, 1987. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka,
Jakarta.
Sayogyo Pudjiwati. 1984. Peranan Wanita Dalam Pembanguan Ekonomi, Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta.
Sayogyo Pudjiwati. 1985. Pengaruh Teknologi pada Perkembangan Masyarakat,
Lembaga Penelitian Sosiologi Pedesaan IPB. Bogor
Sinungan Muchdarsyah, 1987. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bina Aksara, Jakarta.
Simanjuntak, J. P. 1996. Pembangunan dan Ketenagakerjaan. Jurnal Univerisitas
Brawijaya Vol 8 ( 1 ) 1996.TAP MPR. 1993, Peranan Wanita. MPR RI, Jakarta
--------------------, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2003
Utari Munandar, S.C, 1985. Marginalisasi Pekerja Wanita Di Pedesaan. Pusat
Penelitian Kependudukan UGM. Yogyakarta.
Winardi, 1982. Kamus Ekonomi. Cetakan IX. CV Mandar Maju, Jakarta
Winardi, 1986. Kamus Ekonomi. BPFE-UI. Jakarta
DATA STATISTIK
77.00 2.00
90.00 4.00
88.00 4.00
85.00 4.00
89.00 4.00
76.00 3.00
84.00 4.00
82.00 3.00
78.00 3.00
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 24/26
24
82.00 4.00
87.00 4.00
94.00 5.0072.00 2.00
88.00 4.00
91.00 5.00
83.00 5.00
83.00 4.00
96.00 5.00
95.00 5.00
81.00 3.00
87.00 3.00
79.00 2.00
82.00 3.00
68.00 1.00
67.00 1.00
81.00 3.00
94.00 5.00
93.00 5.00
84.00 4.00
78.00 4.00
78.00 2.00
85.00 3.00
91.00 5.00
83.00 3.00
79.00 2.00
78.00 2.00
85.00 3.00
86.00 3.00
84.00 3.00
79.00 3.00
95.00 5.00
89.00 5.00
82.00 4.00
83.00 4.00
92.00 5.00
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 25/26
25
79.00 2.00
79.00 3.00
71.00 2.0086.00 4.00
96.00 5.00
RegressionVariables Entered/Removed
Model VariablesEntered
VariablesRemoved
Method
1 X . Enter
a All requested variables entered.b Dependent Variable: Y
Model Summary
R RSquare
AdjustedR Square
Std. Errorof the
Estimate
ChangeStatistics
Durbin-Watson
Model R SquareChange
F Change df1 df2 Sig. FChange
1 .873 .762 .757 .5659 .762 153.374 1 48 .000 1.215
a Predictors: (Constant), Xb Dependent Variable: Y
ANOVAModel Sum of Squares df Mean
SquareF Sig.
1 Regression 49.110 1 49.110 153.374 .000
Residual 15.370 48 .320
Total 64.480 49
a Predictors: (Constant), Xb Dependent Variable: Y
Coefficients
Unstandar
dizedCoefficients
Standardiz
edCoefficients
t Sig. Correlation
s
Model B Std. Error Beta Zero-order Partial Part
1 (Constant) -8.486 .973 -8.724 .000
X .143 .012 .873 12.384 .000 .873 .873 .873
a Dependent Variable: Y
5/14/2018 produktivitas kerja wanita - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/produktivitas-kerja-wanita 26/26
26
Residuals Statistics
Minimum Maximum Mean Std.Deviation
N
PredictedValue
1.1040 5.2547 3.5200 1.0011 50
Residual -.9666 1.6060 -1.4699E-15 .5601 50
Std. PredictedValue
-2.413 1.733 .000 1.000 50
Std. Residual -1.708 2.838 .000 .990 50
a Dependent Variable: Y