PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA · PDF file• Penurunan kadar pirit dapat...
Transcript of PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA · PDF file• Penurunan kadar pirit dapat...
PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA BUDIDAYA JENUH AIR
DI LAHAN PASANG SURUT
Munif GhulamahdiMaya Melati
Danner Sagala
PENDAHULUAN• Produksi kedelai nasional baru memenuhi 35-40 % , dengan
luas areal tanam 600 000 ha dan produktivitas 1.3 ton/hasehingga produksi hanya 780 000 ton, dan pemerintah harusmengimport 1.3 juta ton. (Balitbangtan, 2007)
• Perlu adanya peningkatan luas areal tanam denganpengembangan ke lahan suboptimal seperti lahan pasangsurut.
• Luas areal lahan pasang surut di Indonesia sekitar 20 juta ha(Suryana, 2006), dan 9 juta ha sesuai untuk pertanian(Nugroho et al., 1992), yang sesuai potensi tinggi untuk kedelai2.1 juta ha, dan sesuai potensi sedang untuk kedelai 1.3 juta ha(Swastika et al., 1997)
PENDAHULUAN• Permasalahan di lahan pasang surut adalah tingginya kadar
pirit yang menyebabkan rendahnya pH tanah pada saatkondisi teroksidasi. Kadar pirit tinggi menyebabkanproduktivitas hanya 800 kg/ha (Djayusman et al., 2001).
• Penurunan kadar pirit dapat dilakukan dengan pengaturantinggi muka air, pengolahan tanah ( olah tanah ringan),pemberian kapur dan pupuk kandang.
• Adanya “Teknologi Budidaya Jenuh Air” dapat digunakanuntuk menurunkan kadar pirit.
PENDAHULUAN• Budidaya jenuh air (BJA) merupakan penanaman dengan
memberikan irigasi terus-menerus dan membuat tinggimuka air tetap , sehingga lapisan di bawah permukaantanah jenuh air. Air diberikan sejak tanaman berumur 14hari sampai polong berwarna coklat (Hunter et al., 1980).
• Tinggi muka air tetap akan menghilangkan pengaruh negatifdari kelebihan air pada pertumbuhan tanaman, karenakedelai akan beraklimatisasi dan selanjutnya tanamanmemperbaiki pertumbuhannya (Troedson et al., 1983).Tahap aklimatisasi ini dapat dipercepat dengan adanyapemberian pupuk N lewat daun.
PENDAHULUAN• BJA meningkatkan bobot kering akar dan bintil akar serta
aktivitas bakteri penambat N bila dibandingkan cara irigasibiasa (Troedson et al., 1983). Banyaknya bintil dan akartanaman kedelai pada budidaya jenuh air akan meningkatkanserapan hara daun, sehingga meningkatkan hasil kedelaidibandingkan cara konvensional. (Ghulamahdi et al., 2006)
• Kedalaman air dari permukaan tanah di saluran pada budidayajenuh air akan sangat tergantung pada jenis tanah. Di datarantinggi pada tanah yang lebih porous kedalaman sekitar 5 cmsesuai untuk pertumbuhan kedelai.
• Oleh karena itu perlu dicari kedalaman air dari permukaantanah di saluran pada BJA yang sesuai di lahan pasang surut
SISTEM BJA
Kedelai Kedelai Kedelai
Air Air 2m 2 m 2 m
BUDIDAYA JENUH AIR
Tabel 1. Pengaruh interaksi sistem budidaya dan genotip terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai di Bogor
Peubah Sistem Budidaya Genotip
Wilis PTR8 PTR322
Waktu panen (hari) BJABK
86.083.0
94.792.0
99.398.0
Jumlah cabang/tanaman BJABK
2.00.8
3.72.1
3.12.9
Jumlah polong isi/tanaman BJABK
34.315.3
55.325.0
66.935.6
Bobot kering biji/4 m2 (g) BJABK
760.3307.5
869.6383.7
1194.3552.3
Bobot kering biji/ha (kg/ha) BJABK
1900768
2173959
29851380
Tujuan
• Penelitian ini bertujuan mempelajaritanggap beberapa varietas kedelai padaberbagai kedalaman air di saluran padabudidaya jenuh air di lahan pasang surut
BAHAN DAN METODE
• Tempat : Desa Banyu Urip Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyu Asin, Provinsi Sumatera Selatan.
• Waktu : April – Agustus 2009• Rancangan : Petak Terpisah, 3 ulangan
BAHAN DAN METODE• Petak Utama : kedalaman air di saluran :
tanpa pengairan, 10, 20, 30, dan 40 cm dari permukaan tanah
• Anak Petak : varietas : Tanggamus, Slamet, Wilis, dan Anjasmoro.
• Ukuran anak petak : 2 m x 5 m.
Penanaman• Pupuk 2 ton dolomit/ha, 2.5 ton pupuk
kandang/ha, 400kg SP18/ha, dan 100 kgKCL/ha diberi secara sebar pada 2 minggusebelum tanam
• Pupuk Urea diberikan lewat daun 7.5 gUrea/l air pada umur 2 dan 4 minggu
• Saat tanam Inokulan Rhizobium sp diberi 5g/kg benih, dan diberi Marshal 15 g/kg benih
• Jarak tanam : 25 cm x 20 cm, 2 biji/lubang
Pengamatan
• Peubah pengamatan : tinggi tanaman,jumlah daun trifoliat, jumlah cabang,jumlah polong, dan bobot biji per petak
HASIL DAN PEMBAHASANTinggi Tanaman
• Tanaman kedelai pada BJA lebih baikpertumbuhan dan hasilnya dibandingkankontrol (BK)
• Ada pengaruh interaksi antara kedalaman airdan varietas terhadap tinggi tanaman
• Tinggi Tanaman kedelai pada BJA di atas 50cm, dan pada kontrol di bawah 40 cm
• Tinggi tanaman var Slamet lebih tinggi dariyang lain, tetapi tidak berbeda antar kedalaman air
KedalamanAir (cm di
bawahpermukaan
tanah)
Varietas
Tanggamus Slamet Wilis Anjasmoro
………………… cm …………………………
kontrol 34.78 d 37.22 d 38.11 d 36.89 d
10 63.54 c 79.24 ab 61.39 c 67.55 bc
20 66.71 bc 84.01 a 66.77 bc 67.43 bc
30 65.46 bc 85.90 a 65.53 bc 55.47 c
40 62.05 c 91.19 a 59.88 c 53.62 c
Tabel 2. Tinggi tanaman dari beberapa varietas kedelai padaberbagai kedalaman air
Jumlah Daun• Ada pengaruh interaksi antara kedalaman
air dan varietas terhadap jumlah daun• Jumlah daun Tanggamus meningkat lebih
tinggi dibandingkan varietas lainnya ( lebihdua kali lipat) dibandingkan kontrol
• Jumlah daun Tanggamus tidak berbedapada berbagai kedalaman air
• Jumlah daun tertinggi diperoleh padaTanggamus
KedalamanAir (cm di
bawahpermukaan
tanah)
Varietas
Tanggamus Slamet Wilis Anjasmoro
Control 12.11 g 19.00 ef 16.44 fg 21.67 cdef
10 27.50 ab 22.53 bcde 20.43 def 18.90 ef
20 28.60 a 22.17 cde 18.77 ef 19.30 ef
30 29.90 a 26.00 abc 19.43 ef 16.23 fg
40 29.67 a 25.57 abcd 18.20 ef 17.73 ef
Tabel 3. Jumlah daun beberapa varietas kedelai pada berbagaikedalaman air
Jumlah Cabang• Ada pengaruh interaksi antara kedalaman air
dan varietas terhadap jumlah cabang• Jumlah cabang pada Tanggamus meningkat
lebih besar dibandingkan varietas lain ( lebih 3kali lipat) dibandingkan kontrol
• Jmlah cabang Tanggamus lebih besardibandingkan lainnya tetapi tidak berbedaantara kedalaman 20-40 cm.
KedalamanAir (cm di
bawahpermukaan
tanah)
Varietas
Tanggamus Slamet Wilis Anjasmoro
kontrol 2.00 f 2.44 f 2.44 f 3.00 ef
10 4.94 cde 4.96 cde 3.95 def 4.02 def
20 6.42 abc 5.44 abcd 3.98 def 3.78 def
30 6.98 ab 5.46 abcd 3.88 def 3.06 ef
40 7.37 a 5.17 bcd 3.57 def 2.91 ef
Tabel 4. Jumlah cabang beberapa varietas kedelai padaberbagai kedalaman air
Jumlah Polong
• Ada pengaruh kedalaman air, danvarietas, tetapi tidak ada interaksikeduanya terhadap jumlah polong.
• Jumlah polong pada BJA lebih tinggidibandingkan kontrol, tetapi tidak adabeda antar kedalaman air
• Jumlah polong pada Tanggamus nyatalebih tinggi dibandingkan Slamet, Wilis,dan Anjasmoro
KedalamanAir (cm di
bawahpermukaan
tanah)
Varietas
MeansTanggamus Slamet Wilis Anjasmoro
Kontrol 20.56 4.78 6.56 1.33 8.31 b
10 94.12 68.16 46.87 46.09 63.81 a
20 105.36 96.39 39.87 42.06 70.92 a
30 107.72 75.10 47.18 38.59 67.15 a
40 94.54 72.48 32.26 30.92 57.55 a
84.46 a 63.38 b 34.55 c 31.80 c
Table 5. Jumlah polong beberapa varietas kedelai pada beberbagai kedalaman air
Produksi Biji
• Ada pengaruh interaksi kedalaman air dan varietas terhadap bobot biji
• Produksi biji pada BJA pada semua varietas lebih tinggi dibandingkan kontrol
• Tanggamus memberikan produksi tertinggi pada BJA dibandingkan varietas lainnya
• Produksi biji varietas Tanggamus pada BJA tidak ada beda antara kedalaman 20-40 cm
KedalamanAir (cm di
bawahpermukaan
tanah)
Varietas
Tanggamus Slamet Wilis Anjasmoro
……………….. ton/ha …………………………..
Kontrol 0.85 g 0.16 g 0.30 g 0.09 g
10 3.85 b 2.35 def 2.59 cde 2.61 cde20 4.63 a 2.85 cd 2.47 cdef 2.62 cde
30 4.71 a 3.20 bc 1.97 ef 2.64 cde40 4.83 a 2.61 cde 1.72 f 2.15 def
Tabel 5. Produksi biji beberapa varietas kedelai pada berbagai kedalaman air
Produksi Biji• Kondisi awal lahan pasang surut :pH 3.8-4.4,
P2O5 (Bray) 21.4 ppm, K2O 117 ppm, dan pirit0.47 % (4700 ppm)
• Adanya pemberian kapur, pupuk kandang, SP18, dan KCl, serta inokulant Rhizobium sp sertaadanya stabilitas air pada BJA meningkatkanketersediaan hara pada tanaman kedelai.
• Serta dengan adanya suhu siang yang tinggi(27.7-34.4 C), dan hara serta air yang cukuppada BJA meningkatkan jumlah polong isisehingga produksi dapat mencapai tinggidibandingkan kontrol
Pertumbuhan Anjasmoro pada BJA Umur 10MST
Pengisian Polong Tanggamus pada BJA Umur 8 MST
Pengisian Polong Tanggamus pada BJA Umur 10 MST
Pengisian Polong Anjasmoro pada BJA Umur 8 MST
Pengisian Polong Anjasmoro pada BJA Umur 10MST
Pengisian Polong Tanggamus pada Kontrol Umur8 MST
KESIMPULAN• Interaksi kedalaman air dan varietas nyata
mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah dauntrifoliat, jumlah cabang, dan produksi biji,tetapi tidak nyata mempengaruhi jumlahpolong.
• Kedalaman air dan varietas nyatamempengaruhi jumlah polong
• Produksi biji pada BJA pada semua varietas lebih tinggi dibandingkan kontrol
KESIMPULAN
• Tanggamus memberikan produksi tertinggipada BJA dibandingkan varietas lainnya
• Produksi biji varietas Tanggamus pada BJAtidak ada beda antara kedalaman 20-40 cm
• Secara teknis dan ekonomis kedalaman air20 cm merupakan kedalaman yang tepatuntuk produksi kedelai pada BJA di lahanpasang surut
UCAPAN TERIMAKASIH
• Disampaikan kepada “KementerianNegara Riset dan Teknologi” yang telahmemberikan dana untuk pelaksanaanpenelitian ini
TERIMA KASIH