Produk Petrokimia
-
Upload
putri-rokhmayati -
Category
Documents
-
view
85 -
download
6
description
Transcript of Produk Petrokimia
PRODUK PETROKIMIA (OLEFIN)
Oleh :
Putri Rokhmayati 1306370543
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………….………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………..…... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..... 1
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………..….. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………...…...... 2
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………......…. 2
BAB II ISI……………………………………………………………...…….. 3
2.1. Polivinil Klorida………………………………...…………...….….. 3
2.1.1. Sifat Fisik dan Kimia Polivinil Klorida………………......….. 3
2.1.2. Bahaya Penggunaan Polivinil Klorida………………....…..… 3
2.1.3. Kegunaan dan Keistimewaan…….…………………………... 4
2.2. Polietilena…………………………………………………………... 4
2.2.1. Sifat Fisik dan Kimia …………………………………….….. 4
2.2.2. Bahaya Penggunaan ………………...………………..........… 5
2.2.3. Kegunaan dan Keistimewaan…….…………………………... 5
2.3.Etilen Glikol…….……………………………………………....…... 5
2.3.1. Sifat Fisik dan Kimia ………………………………….....….. 5
2.3.2. Bahaya Penggunaan ………………...………………..........… 6
2.3.3. Kegunaan dan Keistimewaan…….……………………....…... 6
2.4. Polipropilena………………………………………………………... 6
2.4.1. Sifat Fisik dan Kimia ……………………………………....... 7
2.4.2. Bahaya Penggunaan ………………...………..……....…....… 7
2.4.3. Kegunaan dan Keistimewaan…….……………..……..……... 7
2.5. Asam Akrilat………………………………………………..…..…... 8
2.5.1. Sifat Fisik dan Kimia …………………………..………...….. 8
2.5.2. Bahaya Penggunaan ………………...………..……....…....… 9
2.5.3. Kegunaan dan Keistimewaan…….………………….....……... 9
2.6. Akrilonitril……………………………………………………...…... 9
2.6.1. Sifat Fisik dan Kimia …………………………….……....….. 10
2.6.2. Bahaya Penggunaan ………………...………….…....….....… 10
2.6.3. Kegunaan dan Keistimewaan…….…………..………..……... 10
2.7. Gliserol………………………………………………………............ 11
2.7.1. Sifat Fisik dan Kimia ……………………………...……........ 11
2.7.2. Bahaya Penggunaan ………………...………………..........… 11
2.7.3. Kegunaan dan Keistimewaan…….…………………………... 12
2.8. Poliester………………………………………………………..….... 12
2.8.1. Sifat Fisik dan Kimia ………………………………….....….. 12
2.8.2. Bahaya Penggunaan ………………...…………..…....…....… 13
2.8.3. Kegunaan dan Keistimewaan…….…………..………..……... 13
BAB III KESIMPULAN……………………………………...…………........ 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..……..….... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Minyak bumi dikenal dengan sebutan petroleum atau minyak mentah.
Kata "Petroleum" berasal dari bahasa latin yaitu: Petro, berarti "Batuan"
dan Oleum, berarti "Minyak". Proses pembentukan minyak bumi terjadi karena
endapan sisa zat organik dari hewan laut dan mikroorganisme yang masuk
kerongga pori-pori batuan yang berisi air laut. Tekanan dan suhu yang tinggi
serta adanya bakteri memecah sisa zat organik menjadi molekul hidrokarbon
sederhana berupa minyak bumi akan terpisah dan terdorong untuk bergerak
mencari tempat lain. Minyak dapat terperangkap dalam batuan sedimen yang
kedap atau kadang-kadang merembes keluar permukaan bumi.Pada umumnya
minyak bumi terperangkap dalam bebatuan yang tidak berpori dalam
pergerakannya ke atas. Untuk memperoleh minyak bumi atau petroleum ini
dilakukan pengeboran.
Petrokimia adalah hasil industry yang berbasis minyak dan gas bumi.
Terdapat tiga jenis bahan dasar petrokimia, yaitu olefin, aromatika, dan gas-
sintesis (syn-gas). Olefin merupakan bahan dasar petrokimia yang paling
utama. Diantara olefin yang terpenting adalah etilena (etena), propilena
(propena), butilena (butena), dan butadiena. Olefin pada umumnya dibuat
melalui proses perengkahan (cracking). Proses perengkahan menghasilkan
campuran berbagai jenis hasil, bergantung pada ikatan mana yang diputuskan.
Aromatika adalah benzena dan turunannya. Aromatika dibuat dari nafta
melalui prosesyang disebut reforming. Diantaranya, aromatika yang terpenting
adalah benzena (C6H6), toluena (C6H5CH3) dan xilena (C6H4(CH3)2). Gas
Sintesis (syn-gas) adalah campuran dari karbon monoksida (CO) dan Hidrogen
(H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang
disebut steamreforming atau oksidasi parsial.
Pada makalah ini penulis akan membahas mengenai produk petrokimia
yang dihasilkan dari olefin.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penulisan makalah ini antara lain
1. Apa tata nama berdasarkan IUPAC maupun nama trivial untuk produk-
produk petrokimia olefin?
2. Bagaimana gambar, struktur kimia, dan gugus fungsi produk-produk
petrokimia olefin?
3. Bagaimana dengan sifat fisik dan sifat kimia produk-produk petrokimia
olefin?
4. Apa kegunaan dan keistimewaan produk-produk petrokimia olefin?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui tata nama berdasarkan IUPAC maupun nama trivial untuk
produk-produk petrokimia olefin
2. Mengetahui gambar, struktur kimia, dan gugus fungsi produk-produk
petrokimia olefin
3. Mengetahui sifat fisik dan sifat kimia produk-produk petrokimia olefin
4. Mengetahui kegunaan dan keistimewaan produk-produk petrokimia olefin
BAB II
ISI
2.1. Polivinil Klorida
Polivinil klorida merupakan polimer yang terbuat dari monomer vinil klorida.
Nama IUPAC : Poli(kloroetanadiol)
Nama Trivial : Polivinil Klorida (PVC)
Vinil klorida sebagai monomer penyusun polivinil klorida mempunyai
rumus kimia CH2CHCl. Vinil Klorida mengandung sebuah gugus fungsi
berupa unsur halogen yaitu Cl.
Struktur Vinil Klorida Struktur
Polivinil Klorida
2.1.1. Sifat Fisik dan Kimia Vinil Klorida
Titik didih : -13,4 ° C (259,8 K)
Titik lebur : 153,8 ° C (119,4 K)
Kepadatan : 0,911 g / ml
Kelarutan : 2,7 g / L (0,0432 mol / L) (dalam air)
Dalam kondisi temperature ruangan vinil klorida merupan
gas yang tak berwarna. PVC bersifat mudah rusak jika terkena
panas. PVC bersifat inert terhadap bahan kimia.
2.1.2. Bahaya Penggunaan PVC
Pembakaran sampah PVC dapat menghasilkan dioksin.
Emisi dioksin berdampak buruk pada kesehatan manusia.
Pembakaran PVC akan mengeluarkan di(2-ethylhexyl)adipate
(DEHA) yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen
manusia. Selain itu juga dapat mengakibatkan kerusakan kromosom
dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat.
2.1.3. Kegunaan dan Keistimewaan PVC
PVC biasa dimanfaatkan sebagai pipa untuk saluran air.
Selain itu PVC juga dapat digunakan sebagai pembungkus (isolator)
berbagai macam kabel, jendela, lantai, pelapis dinding (wall paper)
dan sebagainya. PVC merupakan bahan plastik yang paling luwes
karena dapat diformulasi dan diproses menjadi produk dengan sifat
yang sangat berbeda, mulai dari yang paling keras seperti pipa,
hingga yang lunak dan fleksibel.
PVC merupakan bahan yang memerlukan energi produksi
terendah, emisi karbon dioksida terendah, serta konsumsi bahan
bakar dan bahan baku terendah diantara bahan plastik lainnya. PVC
tidak seluruhnya tersusun atas minyak bumi sehingga bersifat
ekonomis dan lebih tahan terhadap krisis minyak bumi yang akan
terjadi di masa datang serta menjadikannya sebagai salah satu bahan
yang paling ramah lingkungan.
2.2. Polietilena
Polietilena merupakan polimer yang terdiri dari monomer etilena.
Nama IUPAC : Polietena
Nama Trivial : Polietilena
Polietilena terbentuk dari monomer sederhana yang tidak mempunyai
gugus fungsi. Rumus kimia dari etilena yaitu CH2CH2.
Struktur etilena Struktur Polietilena
2.2.1. Sifat Fisik dan Kimia Polietilena
Polietilena adalah bahan termoplastik yang bersifat
transparan. Berwarna putih dengan titik leleh yang bervariasi antara
1100C-1370C. umumnya polietilena bersifat resisiten terhadap zat
lain. Pada suhu kamar polietilena tidak dapat larut baik dalam
pelarut oraganik maupun anorganik. Polietilena dapat teroksidasi
pada temperature tinggi dengan bantuan sinar ultraviolet. Sifatnya
relative stabil terhadap semua bahan kimia kecuali halide dan oksida
kuat.
2.2.2. Bahaya Penggunaan Polietilena
Polietilena merupakan sampah yang sukar terdegradasi oleh
alam. Untuk mendegradasi polietilena dibutuhkan waktu yang
sangat lama.
2.2.3. Kegunaan dan Keistimewaan Polietilena
Pada suhu rendah bersifat fleksibel tahan impak dan tahan
bahan kimia. Karena itu dipakai untuk berbagai keperluan termasuk
untuk permbuatan berbagai wadah, alat dapur, berbagai barang
kecil, botol – botol, tempat minyak tanah, film, pipa, isolator kabel
listrik, serat, kantong tempat sampah dan sebagainya.
2.3. Etilen Glikol
Etilen glikol dihasilkan dari hidrasi etilen oksida. Etilen oksida
sendiri merupakan hasil dari oksidasi etilen yaitu suatu senyawa olefin
sederhana. Monomer etilen glikol membentuk polimer Polietilen Glikol.
Nama IUPAC : 1,2-etanadiol
Nama Trivial : Etilen Glikol
Struktur Etilen Glikol
n
2.3.1. Sifat Fisik dan Kimia Etilen Glikol
Etilen Glikol merupakan cairan jenuh, tidak berwarna, tidak
berbau, berasa manis, dan larut sempurna dalam air .
Senyawa ini higroskopis dan larut sempurna dalam berbagai pelarut
polar, seperti air, alkohol, eter glikol, dan aseton. dalam pelarut
nonpolar, seperti benzene, toluene, dikloroetan, dan klorofom.
Etilen glikol memiliki titik didih yang relatif tinggi 198oC dan titik
bekunya -11,5oC, mudah larut dalam air. Etilen glikol seperti halnya
air dapat membentuk ikatan hidrogen, maka etilen glikol dapat
bercampur dengan air pada segala perbandingan. Hal ini
dikarenakan adanya gugus fungsi OH yang dimilikinya.
2.3.2. Bahaya Penggunaan Etilen Glikol/ Polietilen Glikol
Etilen glikol cukup beracun dengan LDLO = 786 mg/kg
untuk manusia. Bahaya utama terletak pada rasa senyawa ini yang
manis. Oleh karena itu, anak-anak dan hewan sering tak sengaja
mengonsumsinya melebihi dosis maksimal yang diperbolehkan.
Ketika terhirup, etilen glikol teroksidasi menjadi asam glikolat dan
kemudian menjadi asam oksalat, yang bersifat racun. Etilen glikol
dan produk sampingnya yang beracun akan menyerang sistem saraf
pusat, jantung dan ginjal serta dapat bersifat fatal jika tidak segera
ditangani.
2.3.3. Kegunaan dan Keistimewaan Etilen Glikol/ Polietilen Glikol
Dalam industri farmasi, polietilen glikol digunakan untuk
melarutkan obat-obat yang tidak larut air. Penggunaan polietilen
glikol sebagai pelarut juga dapat meningkatkan penyebaran obat di
dalam tubuh manusia. Polietilen glikol dapat digunakan untuk
melapisi kaca atau metal, dan sebagai campuran cat serta tinta. Di
dalam kehidupan sekari-hari, polietilen glikol juga dimanfaatkan
untuk pembuatan kosmetik, perlengkapan mandi, dan alat-alat
rumah tangga. Selain itu, polietilen glikol juga banyak dimanfaatkan
dalam industri kertas, bahan karet, kulit, dan tekstil.
2.4. Polipropilena
Polipropilena adalah polier yang terbentuk dari monomer propena.
Nama IUPAC : Poli(propena)
Nama Trivial : Polipropilena
Rumus kimia Polipropena yaitu (C3H6)n.
Struktur Polipropilena
n
2.4.1. Sifat Fisik dan Kimia Polipropena
Propilena merupakam gas tidak berwarna dan berbau
menyengat. titik didih propilena yaitu -53°C sedangkan titik
lelehnya cukup tinggi yaitu (190 – 200oC), dan titik kristalisasinya
antara 130 – 1350C. Polipropilena mempunyai ketahanan terhadap
bahan kimia (hemical resistance) yang tinggi, tetapi ketahanan
pukul (impact strength) nya rendah. Polipropilen lebih kuat dan
ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik
terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
2.4.2. Bahaya Penggunaan Polipropena
Kekurangan dari polipropilena adalah sensitif terhadap foto
oksidasi, sukar diwarnai dan permukaannya bersifat hirofobik
sehingga membatasi pemakaiannya dalam beberapa bidang penting
secara teknologi. Kekurangan ini dapat diatasi dengan
fungsionalisasi dengan teknik grafting, yaitu mencangkokkan
monomer maupun polimer ke rantai poliproplena.
2.4.3. Kegunaan dan Keistimewaan Polipropena
Polipropilena digunakan sebagai pembungkus makanan,
tekstil, bahagian-bahagian plastik, pembesar suara, komponen-
komponen automotif. Lembar propilena yang sangat tipis dipakai
sebagai dielektrik dalam pulsa berdaya tinggi tertentu serta
kondensator frekuensi radio yang kehilangan frekuensinya rendah.
Kebanyakan barang dari plastik untuk keperluan medis atau
labolatorium bisa dibuat dari polipropilena karena mampu menahan
panas di dalam autoklaf. Sifat tahan panas ini menyebabkannya
digunakan sebagai bahan untuk membuat ketel (ceret) tingkat-
konsumen. Wadah penyimpan makan yang terbuat darinya takkan
meleleh di dalam mesin cuci piring dan selama proses pengisian
panas industri berlangsung.
Kelebihan polipropilena mempunyai bobot jenis yang
rendah dan murah. Polipropilena lebih kuat dan lebih tahan dari
polietilena, sehingga banyak dipakai untuk membuat karung, tali
dan sebagainya. Karena lebih kuat, botol-botol dari polipropilena
dapat dibuat lebih tipis dari polietilena.
2.5. Asam Akrilat
Asam Akrilat adalah senyawa yang mengandung gugus fungsi
berupa asam karboksilat. Monomer-monomer asam akrilat akan
membentuk polimer berupa poli(asam akrilat). Rumus kimia dari asam
akrilat yaitu CH2CHCO2H.
Nama IUPAC : Asam propenoat
Nama trivial : Asam Akrilat
Struktur Asam Akrilat Struktur Poli(asam akrilat)
n
2.5.1. Sifat Fisik dan Kimia Asam Akrilat
Asam akrilat merupakan cairan tidak berwarna, mempunyai
bau yang tajam, dan bersifat mudah terbakar. Asam akrilat bersifat
stabil. Selain itu asam akrilat bersifat reaktif terhadap oksidator,
asam, alkali, dan asam. Asam akrilat dapat larut dalam air.
Rumus molekul : C3H4O2
Berat molekul : 72,06 g/mol
Titik didih : 141 ºC
Titik leleh : 14 ºC
Titik nyala : 50ºC
Tekanan uap : 3,1 mmHg pada 20 ºC.
2.5.2. Bahaya Penggunaan Asam Akrilat
Apabila terhirup asam akrilat dapat merusak jaringan
mukosa membran dan saluran pernapasan atas. Apabila terserap oleh
kulit dapat menyebabkan kulit terbakar. Asam akrilat beracun bagi
kandung kemih, otak, atas saluran pernapasan, mata, sistem saraf
pusat (SSP). Paparan berulang atau lama untuk substansi dapat
terakumulasi sehingga menyebabkan kerusakan organ.
2.5.3. Kegunaan dan Keistimewaan Asam Akrilat
Asam akrilat digunakan sebagai bahan baku untuk ester
akrilik akrilat metil, etil akrilat, butil akrilat dan akrilat 2-ethylhexyl.
Penggunaan asam akrilat yang utama yaitu dalam pembuatan
polyakrilat yang digunakan sebagai pengental, dispersan dan
pengontrol reologi. Asam akrilat juga digunakan sebagai
komonomer dengan akrilamida dalam poliakrilamida anionik dan
menghasilkan hidroksiakrilat yang digunakan dalam formulasi
industri coating.
2.6. Akrilonitril
Akrilonitril adalah monomer yang bersifat fleksibel dan reaktif yang
dapat terpolimerisasi pada berbagai kondisi dan dapat mengalami
dikopolimerisasi dengan berbagai monomer vinil lain. Akrilonitril
mempunyai suatu gugus fungsi berupa CN. Akrilonitril (CH2CHCN) yang
dihasilkan dari propilena, ammonia dan oksigen dengan mencampurkan
katalis oksida. Monomer akrilonitril membentuk polimer poliakrilonitril
(PAN), yang dikenall dengan nama orlon.
Nama IUPAC : Vinil Sianida
Nama Trivial : asam akrilik nitril, nitril propilena, vinil sianida,
nitril asam propenoat
Struktur Akrilonitril Struktur Akrilonitril
n
2.6.1. Sifat Fisik dan Kimia Akrilonitril
Akrilonitril adalah molekul tak jenuh dengan ikatan karbon-
karbon rangkap terkonjugasi dengan kelompok nitril. Ciri-cirinya
adalah cairan tak berwarna, dengan bau menyengat. Titik didihnya
yaitu 77,30C, sedangkan titik leburnya yaitu -83,550C. Akrilonitril
larut dengan sebagian pelarut organik, termasuk acetone, benzena,
carbontetrachloride, eter, etanol,etil asetat, sianohidrin etilen,
karbon dioksida cair, metanol, eter, toluena, xilena, dan beberapa
kerosene.
Dengan adanya kedua ikatan ganda dan elektron penerima
kelompok nitril akrilonitril memungkinkan banyaknya reaksi kimia
dan polimerisasi yang terjadi. Antara lain reaksi Ritter terjadi
dengan komponen seperti olefins dan alcohol sekunder/tersier yang
membentuk ion dalam asam, dan N-tersubstitusi akrilamida dan
reaksi lainnya.
2.6.2. Bahaya Penggunaan Akrilonitril
Monomer vinil sianida bereaksi dengan adenine pada DNA
memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan penyakit
kanker otak.
2.6.3. Kegunaan dan Keistimewaan Akrilonitril
Monomer akrilonitril membentuk polimer poliakrilonitril
(PAN), yang dikenall dengan nama orlon, dan digunakan sebagai
karpet dan pakaian “rajutan”. Monomer akrilonitril membentuk
polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenall dengan nama orlon,
dan digunakan sebagai karpet dan pakaian “rajutan”.
2.7. Gliserol
Gliserol merupakan senyawa alkohol yang memiliki 3 gugus
hidroksil. Gliserol merupakan komponen yang menyusun berbagai
macam lipid, termasuk trigliserida. Gliserol terasa manis saat dikecap,
namun bersifat racun. Rumus kimia gliserol yaitu C3H8O3.
Nama IUPAC : 1,2,3-propanatriol
Nama Trivial : Gliserol
Struktur Gliserol
2.7.1. Sifat Fisik dan Kimia Gliserol
Senyawa ini berwujud cair, tidak berwarna dengan titik didih
290oC. Titik didih tinggi yang dimiliki oleh senyawa dengan bobot
molekul 92,09 g/mol ini disebabkan adanya ikatan hidrogen yang
sangat kuat antar molekul gliserol. Gliserol merupakan bahan baku
pembentuk trigliserida, yang dapat membentuk ikatan ester dengan
asam lemak.sedangkan titik lebur Gliserol adalah 180C.
Molekul gliserol mengandung gugus alkohol primer dan
alkohol sekunder yang dapat mengalami reaksi oksidasi. Pada
umumnya gugus alkohol sekunder lebih mudah dioksidasi daripada
gugus alkohol primer, sehingga apabila gliserol dioksidasi maka
mula-mula akan terbentuk aldehida dan pada oksidasi selanjutnya
akan membentuk asam karboksilat (asam gliserat atau asam
tartronat).
2.7.2. Bahaya Penggunaan Gliserol
Dalam jumlah besar dapat menyebabkan sakit kepala,
kehausan berlebih, rasa mual dan kadar gula tinggi dalam darah,
sebagai bahan aditif, tidak meimbulkan efek samping. Selain itu
sedikit berbahaya jika terkena kulit (iritasi), mata (iritasi), terhirup,
atau tertelan.
2.7.3. Kegunaan Gliserol
Fungsi utama gliserol adalah sebagai humectant (suatu zat
yang berfungsi untuk menjaga kelembutan dan kelembaban).
Gliserol juga dapat digunakan sebagai pelarut, pemanis, pengawet
dalam makanan serta sebagai zat emollient dalam kosmetik.
Berdasarkan sifatnya, gliserol banyak digunakan sebagai zat
pemlastis (plasticizer) dan minyak pelumas dalam mesin
pengolahan makanan dan minuman. Hal ini disebabkan karena
gliserol tidak beracun. Gliserol juga digunakan dalam industri resin
alkid untuk menjaga sifat kelenturan. Resin alkil merupakan suatu
bahan pengikat dalam cat dan tinta.
2.8. Poliester
Polyester adalah suatu polimer yang teriri dari monomer etilen terftalat.
Nama IUPAC : poli (etilen terftalat)
Nama Tirivial : Poliester
Struktur Polietilen Tereftalat
2.8.1. Sifat Fisik dan Kimia Poliester
Serat poliester tahan terhadap panas sampai pada suhu 220
0C, diatas suhu ini akan memepengaruhi kekuatan, mulur, dan
warnanya menjadi kekuningan. Suhu 230-240 C menyebabkan
poliester melunak, suhu 2600 C menyebabkan poliester meleleh.
Serat poliester merupakan suatu polimer yang mengandung
gugus ester dan memiliki keteraturan struktur rantai yang
menyebabkan rantai-rantai mampu saling berdekatan, sehingga gaya
antar rantai polimer poliester dapat bekerja membentuk struktur
yang teratur. Poliester merupakan serat sintetik yang bersifat
hidrofob karena terjadi ikatan hidrogen antara gugus – OH dan
gugus – COOH dalam molekul tersebut, oleh karena itu serat
poliester sulit didekati air atau zat warna.
Poliester tahan asam lemah meskipun pada suhu mendidih,
dan tahan asam kuat dingin. Poliester tahan basa lemah tapi kurang
tahan basa kuat. Poliester tahan zat oksidator, alkohol, keton, sabun,
dan zat-zat untuk pencucian kering. Poliester larut dalam metakresol
panas, asam trifouro asetat-orto-cloro fenol.
2.8.2. Kegunaan Poliester
Polyester biasa digunakan sebagai serat sintetik dalam
pembuatan pakain. Serat ini bersifat anti kusut namun tidak
menyerap keringat. Selain itu polyester juga dimanfaatkan sebagai
bahan dalam pembuatan minuman. Dalam hal ini polyester sering
disebut polietilen terftalat (PET).
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Terdapat tiga jenis bahan petrokimia yaitu olefin, sintetik gas, dan
aromatika
2. PVC adalah polimer yang bisa dimanfaatkan sebagai pipa paralon
3. Polietilena dipakai untuk berbagai keperluan termasuk untuk permbuatan
berbagai wadah, alat dapur, berbagai barang kecil, botol – botol, tempat
minyak tanah, film, pipa, isolator kabel listrik, serat, kantong tempat
sampah dan sebagainya.
4. Polietilen glikol digunakan untuk melarutkan obat-obat yang tidak larut air
5. Polipropilena digunakan sebagai pembungkus makanan, tekstil, bahagian-
bahagian plastik, pembesar suara, komponen-komponen automotif.
6. Asam akrilat digunakan sebagai bahan baku untuk ester akrilik akrilat
metil, etil akrilat, butil akrilat dan akrilat 2-ethylhexyl.
7. Orlon dapat dianfaatkan untuk pembuatan karpet dan kain rajutan
8. Fungsi utama gliserol yaitu sebagai pelembut
9. Polyester adalah polimer yang biasa dimanfaatkan sebagai serat sintetik
DAFTAR PUSTAKA
Hart Harold. 2007. Kimia Organik Edisi II. Jakarta : Erlangga.
Poerwanto, indratmoko. 130 Tahun PVC. http://www.chem-is-try.org/130 tahun
PVC [diakses 7Mei 2014]
Zulfikar. Polimer. http://www.chem-is-try.org/Polimer [diakses 7 Mei 2014]
Zulfikar. Gliserol. http://www.chem-is-try.org/Gliserol [diakses 7 Mei 2014]