PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH...

101
PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FIKIH DAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh : NURUL HIDAYATI NIM. 11150430000063 PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1441H/2019M

Transcript of PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH...

Page 1: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH DALAM

PERSPEKTIF FIKIH DAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK

INDONESIA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh :

NURUL HIDAYATI

NIM. 11150430000063

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1441H/2019M

Page 2: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

ii

Page 3: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

iii

Page 4: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

iv

Page 5: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

v

ABSTRAK

NURUL HIDAYATI. NIM 11150430000063. PRODUK ARRUM HAJI

DI PEGADAIAN SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FIKIH DAN

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA. Program

Studi Perbandingan Mazhab, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1441H/2019 M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme Produk Arrum Haji

di Pegadaian Syariah, Istitha‟ah (kemampuan) seseorang dari segi finansial yang

menggunakan Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah dan untuk mengetahui

apakah Produk Arrum Haji sama dengan Produk Dana Talangan Haji menurut

Peraturan Menteri Agama No. 24 Tahun 2016 Tentang Bank Penerima Setoran

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji, Berdasarkan isu yang beredar, bahwa Produk

Arrum Haji dianggap sama dengan Dana Talangan Haji yang praktiknya sudah

dilarang oleh Kemenag RI. faktor penyebab pelarangan Dana Talangan Haji yaitu

orang yang sudah istitha‟ah (mampu) untuk melakukan ibadah haji merasa

terhalangi oleh orang yang memperoleh fasilitas dari bank yang berupa talangan

haji. Disisi yang lain, keberadaan dana talangan haji dirasakan tidak sejalan

dengan ruh syariat Islam yang menganjurkan kaum muslimin untuk berutang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research ) adalah

penelitian yang dilakukan dengan cara turun langsung kelapangan. selain itu

penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif, karena dalam penelitian ini

bertujuan untuk mengungkap fakta secara menyeluruh dan menggambarkan

fenomena/keadaan yang berhubungan dengan Produk Arrum Haji di Pegadaian

Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan.

Hasil penelitian ini, Produk Arrum Haji (Ar rahn Untuk Umum) di

Pegadaian Syariah bertujuan untuk membantu umat muslim yang ingin

mendapatkan nomor porsi haji dengan cara menggadaikan emas 3,5 gram setara

dengan Rp. 2.000.000; kemudian nasabah akan mendapatkan pinjaman Rp.

25.000.000; (sesuai ketentuan Kementerian Agama untuk mendaftar haji),

pinjaman dapat diangsur dalam beberapa tahun yaitu 12, 24, 36, 48, dan 60 bulan.

Sedangkan kaitannya dengan Istitha‟ah (mampu) dari segi finansial menurut ahli

fikih, calon jamaah haji yang menggunakan Arrum Haji di Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan, telah memenuhi kriteria istitha‟ah. Sebab, calon

jamaah haji harus melunasi utangnya sebelum berangkat haji. Produk Arrum Haji

tidak sama Produk Dana Talangan Haji menurut Peraturan Menteri Agama No. 24

Tahun 2016 tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji.

Karena dalam hal ini Pegadaian Syariah bukan Lembaga yang ditunjuk oleh

Kemenag untuk pengurusan setoran biaya ibadah haji.

Kata Kunci : Arrum Haji, Pegadaian Syariah, Istitha‟ah

Pembimbing : 1. Dr. K.H Ahmad Mukri Aji, M.A

2. Dr. Nahrowi, S.H., M.H.

Daftar Pustaka : 1978 - 2018

Page 6: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing

(terutama Arab) ke dalam tulisan Latin. Pedoman ini diperlukan terutama bagi

mereka yang dalam teks karya tulisnya ingin menggunakan beberapa istilah Arab

yang belum dapat diakui sebagai kata bahasa Indonesia atau lingkup masih

penggunaannya terbatas.

a. Padanan Aksara

Berikut ini adalah daftar aksara Arab dan padanannya dalam aksara Latin:

Huruf

Arab Huruf Latin Keterangan

Tidak dilambangkan ا

b be ب

t te خ

ts te dan es ث

j Je ج

h ha dengan garis ح

bawah

kh ka dan ha خ

d de د

dz de dan zet ذ

r Er ر

z zet س

s es س

sy es dan ye ش

Page 7: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

vii

s es dengan garis ص

bawah

d de dengan garis ض

bawah

t te dengan garis ط

bawah

z zet dengan garis ظ

bawah

ع

koma terbalik di atas

hadap kanan

gh ge dan ha غ

f ef ف

q Qo ق

k ka ك

l el ل

m em م

n en ن

w we و

h ha ه

ء

apostrop

y ya ي

Page 8: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

viii

b. Vokal

Dalam bahasa Arab, vokal sama seperti dalam bahasa Indonesia, memiliki

vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal

tunggal atau monoftong, ketentuan alih aksaranya sebagai berikut:

Tanda

Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin

Keterangan

a fathah ــــــــــ

i kasrah ــــــــــ

u dammah ــــــــــ

Sementara itu, untuk vokal rangkap atau diftong, ketentuan alih aksaranya

sebagai berikut:

Tanda

Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin

Keterangan

ai a dan i ــــــــــ ي

au a dan u ــــــــــ و

c. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (madd), yang dalam bahasa Arab

dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

Tanda

Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin

Keterangan

â a dengan topi diatas اـــــ

î i dengan topi atas ىـــــ

û u dengan topi diatas وـــــ

Page 9: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

ix

d. Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan huruf alif dan

lam )ال), dialih aksarakan menjadi huruf “l” (el), baik diikuti huruf

syamsiyyahatau huruf qamariyyah. Misalnya: اإلجثهاد = al-ijtihâd

al-rukhsah, bukan ar-rukhsah = الزخصح

e. Tasydîd (Syaddah)

Dalam alih aksara, syaddah atau tasydîd dilambangkan dengan huruf, yaitu

dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah. Tetapi, hal ini tidak

berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata

sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya: الشفعح = al-syuî

„ah, tidak ditulis asy-syuf „ah

f. Ta Marbûtah

Jika ta marbûtah terdapat pada kata yang berdiri sendiri (lihat contoh 1) atau

diikuti oleh kata sifat (na‟t) (lihat contoh 2), maka huruf ta marbûtah tersebut

dialihaksarakan menjadi huruf “h” (ha). Jika huruf ta marbûtah tersebut

diikuti dengan kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihasarakan menjadi

huruf “t” (te) (lihat contoh 3).

No Kata Arab Alih Aksara

syarî „ah شزعح 1

al- syarî „ah al-islâmiyyah الشزعح اإلسالمح 2

Muqâranat al-madzâhib مقارنح المذاهة 3

g. Huruf Kapital

Walau dalam tulisan Arab tidak dikenal adanya huruf kapital, namun dalam

transliterasi, huruf kapital ini tetap digunakan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Perlu diperhatikan bahwa

jika nama diri didahului oleh kata sandang, maka huruf yang ditulis dengan

Page 10: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

x

huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata

sandang nya. Misalnya, الثخاري= al-Bukhâri, tidak ditulis al-Bukhâri.

Beberapa ketentuan lain dalam EYD juga dapat diterapkan dalam alih aksara

ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring atau cetak tebal.

Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama yang berasal dari dunia

Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan meski akar kara nama

tersebut berasal dari bahasa Arab. Misalnya: Nuruddin al-Raniri, tidak ditulis

Nûr al-Dîn al-Rânîrî.

h. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (fi‟l), kata benda (ism) atau huruf (harf), ditulis

secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara dengan

berpedoman pada ketentuan-ketentuan di atas:

No Kata Arab Alih Aksara

1 الضزورج تثح

المحظىراخ

al-darûrah tubîhu

almahzûrât

al-iqtisâd al-islâmî اإلقتصاد اإلسالم 2

usûl al-fiqh أصىل الفقه 3

4 األصل األشاء اإلتاحح

فى

al-„asl fi al-asyyâ‟ alibâhah

al-maslahah al-mursalah المصلحح المزسلح 5

Page 11: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, Shalawat dan salam dikirimkan kepada

Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan sampai

kepada zaman manusia yang berilmu dan berakhlak mulia.

Penulis wajib membuat karya tulis ilmiah berbentuk skripsi ini karena

merupakan persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum. Penulisan skripsi

ini ditulis sesuai dengan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan. Penulis

menyadari bahwa dalam proses penulisan ini mengalami banyak kendala, namun

berkat berkah dari Allah SWT dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak

kendala-kendala tersebut dapat diatasi.

Terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua penulis

ayahanda tercinta Agusman Suria dan ibunda tersayang Mastini yang selalu

mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih juga kepada kakak-kakak tersayang Elfira

Suryatni, Mhd. Aldino Saputra, dan adik-adik tercinta Izzatul Ulya dan Nasyila

Khaira atas doa dan dukungannya.

1. Bapak Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.H., M.A., Dekan Fakultas

Syari‟ah dan Hukum serta para Pembantu Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Hj. Siti Hana, S.Ag., Lc., M.A, Ketua Program Studi Perbandingan

Mazhab dan Bapak Hidayatulloh, M.H, Sekretaris Program Studi

Perbandingan Mazhab.

3. Bapak Dr. Ahmad Sudirman Abbas, M.Ag., Dosen penasehat akademik

penulis.

Page 12: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

xii

4. Bapak Dr. K.H Ahmad Mukri Aji, M.A dan Dr. Nahrowi, S.H., M.H., Dosen

pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu serta memberikan arahan,

saran dan ilmunya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah mendidik dan

memberikan ilmu yang tak ternilai harganya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kepada paman Dr. Drs. Afdal Zikri, S.H., M.H. dan Ibu Hafni yang telah

membantu dan mendidik selama saya merantau 10 tahun di Jakarta.

7. Lee, Ike, Fatimah, Arsil, Dayu, Meilani, Frida, Adam, Nadiya, Diana, Tiar,

Sisca, dan teman-teman KKN 098 yang telah menerima penulis dan menjadi

teman suka maupun duka. Semoga persahabatan ini akan selalu terjalin

sampai Jannah-Nya.

8. Juga kepada Haidar yang selalu membantu penulis dengan tulus dan ikhlas,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah membalas

kebaikan kalian.

9. Kepada Ibu IIN Nurlinda, S.E., dan Bapak Asep Supriyanto, S.E., Pegawai

Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

10. Keluarga Besar yang telah menemani dan mewarnai hari-hari penulis selama

perkuliahan. Juga kepada teman seperjuangan PMH 2015 yang telah memberi

pengalaman yang berharga selama perkuliahan.

Akhir kata semoga Allah SWT membalas semua kebaikan atas bantuan

yang telah diberikan kepada penulis. Semoga kebaikan kalian menjadi berkah dan

amal jariyah untuk kita semua. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis serta pembaca pada umumnya. Aamiin

Jakarta, 28 Juli 2019

Penulis

Page 13: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... .... iii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH ................................................ iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

PEDOMAN TRANSLITERAS .......................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah ........................ 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 5

D. Review Kajian Terdahulu ............................................................... 6

E. Batasan Konsep .............................................................................. 8

F. Metode Penelitian ........................................................................... 9

G. Sistematika Penulisan .................................................................... 13

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAJI, ISTITHA'AH, DANA

TALANGAN HAJI DAN KEBIJAKAN PENGHAPUSAN

DANA TALANGAN OLEH KEMENAG RI

A. Tinjauan Tentang Haji ................................................................... 14

B. Istitha'ah (mampu) Menurut Ulama Fikih ..................................... 19

C. Dana Talangan Haji di Bank Syariah ............................................ 22

D. Peraturan Menteri Agama No. 24 Tahun 2016 Tentang

Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji ...... 27

Page 14: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

xiv

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PRODUK ARRUM HAJI DI

PEGADAIAN SYARIAH CABANG KEMANG JAKARTA

SELATAN

A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Cabang Kemang

Jakarta Selatan............................................................................. 31

B. Gambaran Umum Produk Arrum Haji Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan ................................................ 37

C. Mekanisme Produk Arrum Haji Pegadaian Syariah Cabang

Kemang Jakarta Selatan ............................................................. 40

BAB IV SYARAT WAJIB HAJI DALAM PELAKSANAAN PRODUK

ARRUM DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG KEMANG

JAKARTA SELATAN DAN PELARANGAN DANA

TALANGAN HAJI OLEH KEMENAG RI.

A. Istitha'ah dalam berhaji dengan menggunakan Produk Arrum

Haji di Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

menurut ahli Fikih ..................................................................... 45

B. Dana Talangan Haji dan Arrum Haji menurut Peraturan

Menteri Agama No. 24 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Agama No. 30 Tahun 2013 Tentang Bank

Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji…….. 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 58

B. Saran .............................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 60

LAMPIRAN

Page 15: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 .............................................................................................................. 34

Tabel 2 ............................................................................................................. 41

Tabel 3 .............................................................................................................. 42

Tabel 4 .............................................................................................................. 48

Page 16: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. ........................................................................................................ 38

Gambar 2. ........................................................................................................ 40

Page 17: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Haji merupakan bagian dari rukun Islam yang kelima. Umat Islam yang

sudah memiliki kemampuan (istitha‟ah), wajib untuk mengerjakan ibadah haji.

Maka dari itu, syarat wajib haji selain harus beragama Islam, berakal, baligh, dan

juga harus memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Kemampuan yang

dimaksud yaitu kemampuan dari segi fisik, harta, dan keamanan.1 Adapun syarat

untuk kemampuan bagi yang akan melaksanakan ibadah haji, juga dijelaskan di

dalam Al-Quran yaitu;

...)آل... (٧٩ :٣ \عمران ولله على النهاس حج الب يت من استطاع إليو سبيلا

Artinya : “... Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu

(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah....” Q.s.

3 ( Ali Imran : 97).

Mengenai penyelenggaraan ibadah haji diatur dalam peraturan melalui

Undang-undang No. 13 Tahun 2008, Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Terdapat dalam Pasal 2 menyatakan bahwa: Penyelenggaraan Ibadah Haji

meliputi unsur kebijakan, pelaksanaan, dan pengawasan. Kebijakan dan

pelaksanaan dalam penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan

menjadi tanggung jawab Pemerintah.2 Yang dimaksud dengan Penyelenggaraan

Ibadah Haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung jawab Pemerintah,

dalam hal ini adalah Menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di

bidang agama.

Menunaikan ibadah haji adalah harapan bagi setiap umat muslim.

Namun, niat tersebut tidak mudah untuk dilaksanakan. Karena haji harus memiliki

1Slamet Riyanto, Dinamika dan Perspektif Haji Indonesia, (Jakarta: Kementerian

Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, 2012), h. 87. 2Lihat Undang-undang No. 13 Tahun 2008, Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

BAB IV Pengorganisasian.

Page 18: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

2

kemampuan untuk mengerjakannya. Salah satu dari kemampuan tersebut adalah

mampu dari segi finansial. Di Indonesia untuk memperoleh nomor porsi haji para

calon jemaah haji, minimal harus sudah menyetor setoran awal Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp. 25.000.000; lewat Bank

Penerima Setoran Biaya penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH) yang ditunjuk

oleh Kemenag RI untuk menerima setoran awal BPIH, agar bisa mendapatkan

nomor porsi haji.3 Mengingat biaya pendaftaran haji tergolong yang cukup mahal.

Maka dari itu, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) baik Bank Syariah maupun

non-Bank Syariah membuat produk yang dapat membantu umat muslim agar bisa

menunaikan ibadah haji dengan mudah. Dengan menawarkan produk-produk

yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang ingin mendapatkan porsi haji

lebih awal, meskipun belum memiliki uang yang cukup.

Bank Syariah mengeluarkan produk yang diberi nama Dana Talangan

Haji. Dana Talangan Haji merupakan pinjaman kepada nasabah dari Lembaga

Keuangan Syariah (LKS) untuk memenuhi kebutuhan biaya Setoran Awal Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji (SA BPIH) sebanyak Rp. 25. 000.000; untuk

mendapatkan nomor seat porsi haji. sesuai ketentuan Kemenag RI, melalui

Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT). Kemudian, nasabah dapat

melunasi pinjaman dengan cara mencicil.4 Landasan hukum syar‟i dari produk

Dana Talangan Haji yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 29/DSN-

MUI/2002, Tentang Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syariah.,

Namun, Dana Talangan Haji di Bank Syariah mengalami pro dan kontra. Dana

Talangan Haji dianggap orang yang berutang untuk mendaftar haji, menurut

beberapa kalangan menggunakan Dana Talangan Haji termasuk orang yang belum

mampu secara finansial sehingga belum wajib haji.5

3Lihat Peraturan Menteri Agama No. 13 Tahun 2018, Tentang Penyelenggaraan Ibadah

Haji Reguler. Bab II. Syarat dan Prosedur Pendaftaran haji. 4Sopa dan Siti Rahmah yang berjudul, “Studi Evaluasi Atas Dana Talangan Produk

Perbankan Syariah di Indonesia”, (Jurnal Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Jakarta, 2013). 5Apa itu dana talangan haji dan kenapa dilarang. Artikel diakses pada 15 Oktober

2018, Pukul 12.15 WIB dari https://www.cermati.com/artikel/dana-talangan-haji-apa-itu-dan-

kenapa-dilarang.

Page 19: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

3

Menteri Agama, Suryadharma Ali, dalam sebuah wawancaranya di salah

satu media online pada hari selasa, tanggal 19/3/2013, ia mengatakan; bahwa

Kemenag, resmi tak memperbolehkan Bank untuk memberikan fasilitas Dana

Talangan Haji bagi calon jamaah haji. Alasannya, karena jamaah yang berangkat

haji menggunakan Dana Talangan Haji dianggap belum mampu menjalankan

ibadah haji. Menurutnya, salah satu syarat menjalankan ibadah haji adalah

memiliki kemampuan secara ekonomi untuk membiayai perjalanan haji. Hanya

saja, oleh Bank “mampu” itu diartikan sebagai dapat membayar cicilan utang

yang diberikan oleh Bank.6

Pada tanggal 19 Mei tahun 2016, Menteri Agama Republik Indonesia

dibawah pimpinan Lukman Hakim Saifuddin mengkaji ulang dan mengeluarkan

peraturan terkait Dana Talangan Haji yang ditawarkan oleh Lembaga Keuangan

Syariah (LKS) yaitu Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2016 Tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Bank

Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji. Dalam Pasal 6A

memutuskan bahwa: Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji

(BPS BPIH) dilarang memberikan layanan Dana Talangan Haji baik secara

langsung maupun tidak langsung. 7

Bank Syariah mulai menutup Dana Talangan Haji, setelah adanya

larangan praktik Talangan Haji di LKS oleh Kemenag RI,. Namun, peluang ini

dimanfaatkan oleh Lembaga Keuangan non-Bank Syariah lainnya seperti

Pegadaian Syariah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Asisten Manajer, Kuntaji di

Pegadaian Syariah area Yogyakarta dalam wawancaranya pada media

Trinbunjogja.com, pada hari selasa, tanggal 6/3/2018. Ia mengatakan “Bahwa

pada tahun 2016 Pegadaian Syariah meluncurkan produk haji dengan nama Arrum

Haji, ia menambahkan latar belakang kenapa adanya Arrum Haji, karena ini

6Kemenag Larang Bank Beri Dana Talangan Haji. Artikel diakses pada 13 Desember

2018 Pukul 11:15 WIB dari https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/13/03/19/

mjwxc0-kemenag-larang-bank-beri-dana-talangan-haji. 7Lihat Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2016, Tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Agama, Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Bank Penerima Setoran Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji Pasal 6A.

Page 20: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

4

menjadi sebuah peluang untuk menjadikan transaksi gadai emas, dan bisa menjadi

lahan untuk membantu masyarakat mewujudkan niatnya beribadah haji”.8

Produk Arrum Haji bisa mendapatkan porsi haji, dengan cara jaminan

emas seberat 3,5 gram atau setara dengan sejumlah uang Rp.2.000.000; dan uang

yang dipinjamkan kepada nasabah diberikan sebesar Rp.25.000.000; (sesuai

dengan biaya pendaftaran porsi haji yang ditetapkan oleh Kementerian Agama

Republik Indonesia)., Pinjaman uang untuk nomor porsi haji dapat diangsur

selama beberapa tahun, diantaranya 12, 24, 36, 48, dan 60 bulan. Untuk

mendapatkan produk Arrum Haji tersebut nasabah harus memenuhi syarat dan

ketentuan yang harus dipersiapkan, diantaranya menyerahkan KTP, jaminan

emas, buku tabungan haji, Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) dan Setoran Awal

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (SA BPIH).9

Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah sering kali dikait-kaitkan

dengan Produk Dana Talangan Haji yang telah dilarang oleh Kementerian Agama.

Karena, kedua produk tersebut sama-sama memberikan layanan pinjaman kepada

nasabah untuk mendapatkan nomor porsi haji.

Berdasarkan pemaparan di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH

DALAM PERSPEKTIF FIKIH DAN PERATURAN MENTERI AGAMA

REPUBLIK INDONESIA".

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dari pemaparan tersebut, identifikasi masalah membuktikan bahwa

permasalahan yang berkaitan dengan tema dan berbagai macam permasalahan

dalam latar belakang diatas, akan penulis paparkan beberapa diantaranya:

a. Apa yang menjadi syarat orang dikatakan Istitha‟ah (mampu) untuk

melaksanakan ibadah haji ?

b. Bagaimana menurut ulama fikih terhadap haji yang berhutang ?

8Program Dana Talangan Haji ditutup Pegadaian Syariah meluncurkan Arrum Haji.

Artikel diakses pada 15 Desember 2018, pukul 09:15 WIB dari http://jogja.tribunnews.com/

konten/2018/03/06/progam-dana-talangan-haji-ditutup-pegadaian-syariah-luncurkan-arrum-haji. 9Brosur Pegadaian Syariah Kemang Jakarta Selatan Tahun 2019.

Page 21: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

5

c. Mengapa kementerian agama melarang Dana Talangan Haji di Bank

Syariah ?

d. Apakah Dana Talangan Haji di Bank Syariah sama dengan Arrum Haji di

Pegadaian Syariah ?

e. Apakah Pegadaian Syariah diperbolehkan memberikan pinjaman kepada

nasabah yang ingin menggunakan uang pinjamannya tersebut untuk

membayar biaya pendaftaran haji, mengingat Talangan Haji yang selama

ini dijalankan oleh Bank Syariah telah dilarang oleh Kemenag ?

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas. Maka, perlu adanya

pembatasan yang menjadi fokus dalam pembahasan skripsi ini, untuk

mengefektifkan dan memudahkan pengelolaan data, maka penulis membatasi

permasalahan tentang tinjauan fikih yaitu dari segi Istitha‟ah (kemampuan)

seseorang untuk melaksanakan ibadah haji dengan menggunakan Produk Arrum

Haji di Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan dan juga terkait atas

pelarangan Dana Talangan Haji oleh Kemang RI.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka penulis

merumuskan masalah pokok penelitian ini, sebagai berikut;

a. Bagaimana Mekanisme Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah ?

b. Bagaimana Produk Arrum Haji terhadap istitha‟ah dalam berhaji

menurut ahli fikih ?

c. Apakah Produk Arrum Haji sama dengan Produk Dana Talangan Haji

menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan di atas maka

penulisan ini bertujuan untuk:

a. Untuk mengetahui mekanisme Produk Arrum haji di Pegadaian Syariah.

b. Untuk mengetahui bagaimana Produk Arrum Haji terhadap istitha‟ah

dalam berhaji menurut ahli fikih.

Page 22: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

6

c. Untuk mengetahui apakah Produk Arrum Haji sama dengan Produk Dana

Talangan Haji menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan pemikiran, pengetahuan

dan pemahaman secara terperinci untuk akademika khususnya tentang

penggunaan Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah dalam pandangan fikih

ibadah.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi Pegadaian

Syariah untuk menjalankan fungsinya sebagai Lembaga Keuangan non-Bank serta

sebagai masukan dan saran untuk memperbaiki dan mengembangkan dalam

bidang pembiayaan khususnya pada Produk Arrum haji di Pegadaian Syariah.

D. Review Kajian Terdahulu

Skripsi Yessi Widhi Astuti (21411025) yang berjudul “Analisis

pembiayaan Talangan Haji Menurut Hukum Islam Dan Peraturan Menteri

Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 (Studi Kasus di Bank Syariah

Mandiri KC Salatiga)”.10

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana

pelaksanaan pembiayaan talangan haji di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Salatiga ?., Apakah pelaksanaan pembiayaan talangan haji di Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Salatiga sesuai dengan Hukum Islam dan Peraturan

Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Bank

Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji ?

Skripsi Rena Damayanti (11143020152) yang berjudul “Pelaksanaan

Penentuan Ganti Rugi (Ta‟widh) Pada Produk Arrum Haji Pegadaian Syariah

10

Yessi Widhi Astuti, “Analisis pembiayaan Talangan Haji Menurut Hukum Islam Dan

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 (Studi Kasus di Bank

Syariah Mandiri KC Salatiga)”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri

Salatiga, 2015).

Page 23: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

7

Unit Rancekek”.11

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana

pelaksanaan pembiayaan talangan haji di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Salatiga?., Apakah pelaksanaan pembiayaan talangan haji di Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Salatiga sesuai dengan Hukum Islam dan Peraturan

Menteri Agama Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Bank Penerima Setoran

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji?.

Thesis Jauhariatuzzuhdiyah (C04213031) yang berjudul, “Pengaruh

Prosedur Pembiayaan Arrum haji Terhadap Keputusan Nasabah Dalam

Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah (Study Kasus Pegadaian Syariah Cabang

Blauran dan Pegadaian Syariah Cabang Sidoarjo )”.12

Rumusan masalah dari

penelitian ini adalah bagaimana pengaruh prosedur pembiayaan Arrum Haji

terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa pada Pegadaian Syariah ?.,

Seberapa besar pengaruh pembiayaan Arrum Haji terhadap keputusan nasabah

dalam menggunakan jasa pada Pegadaian Syariah?.

Jurnal Sopa dan Siti Rahmah yang berjudul “Studi Evaluasi Atas Dana

Talangan Produk Perbankan Syariah di Indonesia”.13

Dalam jurnal ini membahas

tentang Dana Talangan, akad Dana Talangan, permasalahan dampak positif dan

negatif Dana Talangan Haji.

Berdasarkan tinjauan pustaka yang penulis peroleh, maka pembahasan

mengenai Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah sangat menarik untuk dikaji.

Walaupun sudah ada yang meneliti tentang Arrum Haji yang ditinjau dari segi

pembiayaan, denda (Ta‟widh), dan jasa.

Perbedaan penulis dengan penelitian sebelumnya, terdapat dalam

permasalahan yang akan dikaji. Penulis akan mengkaji Produk Arrum Haji dari

segi fikih bidang ibadah yaitu kriteria Istitha‟ah (kemampuan) seseorang untuk

melaksanakan haji menggunakan Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah dari

11

Rena Damayanti, “Pelaksanaan Penentuan Ganti Rugi (Ta‟widh) Pada Produk Arrum 12

Jauhariatuzzuhdiyah, “Pengaruh prosedur pembiayaan arrum haji terhadap

keputusan nasabah dalam menggunakan jasa pada pegadaian syariah: study kasus pegadaian

syariah cabang Blauran dan pegadaian syariah cabang Sidoarjo”, (Thesis S2 Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018). 13

Sopa dan Siti Rahmah, “Studi Evaluasi Atas Dana Talangan Produk Perbankan

Syariah di Indonesia”.

Page 24: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

8

segi finansial dan tentang pelarangan Dana Talangan Haji oleh Kementerian

Agama Republik Indonesia. Persamaan penulis dengan penelitian sebelumnya

yaitu sama-sama meneliti tentang produk pembiayaan untuk haji.

E. Batasan Konsep

Batasan konsep dari penulisan ini mengenai “Produk Arrum Haji di

Pegadaian Syariah dalam Perspektif Fikih dan Peraturan Menteri Agama Republik

Indonesia” adalah:

1. Produk Arrum Haji

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk

memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Pelanggan memuaskan kebutuhan

dan keinginannya lewat produk. Istilah lain dari produk adalah penawaran. Produk

dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu barang, jasa, dan gagasan.14

Arrum Haji

merupakan singkatan dari Ar-Rahn (Gadai) Umum untuk Haji.15

Ar-Rahn menurut

bahasa Tsubuut dan ad-Dawaam (tetap), dikatakan, “maa‟un raahinun” (air yang

diam, menggenang, tidak mengalir), “haalatun raahinatun” (keadaan yang tetap),

atau ada kalanya berarti al-Habsu dan al-Luzuum (menahan).16

Haji dalam Kamus

Bahasa Indonesia yaitu rukun Islam yang kelima, Kewajiban ibadah yang harus

dilakukan oleh orang Islam yang mampu dengan mengunjungi Ka‟bah di Masjidil

Haram pada bulan haji dan mengamalkan amalan-amalan haji seperti ihram,

tawaf ,sai‟ dan wukuf.17

2. Pegadaian Syariah

Pegadaian Syariah adalah Lembaga keuangan yang menyediakan

transaksi pembiayaan dan jasa gadai berdasarkan prinsip syariah Islam. Dalam

perkembangannya, Pegadaian Syariah tidak hanya menyediakan produk berbasis

14

Veithzal Rivai, Islamic Marketing, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 12. 15

Wawancara pribadi dengan Iin Nurlinda, Kasir Pegadaian Syariah Cabang Kemang

Jakarta Selatan, Jakarta 13 Mei 2019, Kantor Pegadaian Kemang Jakarta Selatan, Pukul 11:00

WIB. 16

Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhul al-Islamy Wa Adillatuh, Penerjemah: Abdul Hayie al-

Kattani, dkk, Fiqih Islam Wa Adillatuhu jilid 6, (Jakarta : Gema Isani, 2011), h.106. 17

Haji, diakses pada 29 Desember 2018, pukul 11.00 WIB, dari https://kbbi.web.id/haji.

Page 25: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

9

gadai, namun pembiayaan jenis lainnya yang juga dijalankan berdasarkan prinsip

syariah.18

3. Perspektif Fikih

Fikih secara etimologi berarti pemahaman yang mendalam dan

membutuhkan pengerahan potensi akal.19

Sedangkan secara terminologi fikih

merupakan bagian dari syari‟ah Islamiyah, yaitu pengetahuan tentang hukum

syari‟ah Islamiyah yang berkaitan dengan perbuatan manusia yang telah dewasa

dan berakal sehat (mukallaf) dan diambil dari dalil yang terinci. Sedangkan

menurut Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin mengatakan fikih adalah ilmu tentang

hukum-hukum syar‟i yang bersifat amaliah digali dan ditemukan dengan dalil-

dalil yang tafsili.20

4. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia

Peraturan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu petunjuk, kaidah,

ketentuan yang dibuat untuk mengatur.21

Dan Menteri Agama Republik Indonesia

adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang urusan

agama di Indonesia. 22

F. Metode Penelitian

Dalam suatu penyusunan karya ilmiah maka penggunaan metode

merupakan suatu keharusan mutlak yang diperlukan karena di samping untuk

mempermudah penelitian juga sebagai cara kerja yang efektif dan rasional guna

mencapai penelitian yang optimal. Berikut pemaparannya:

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

sosiologis yuridis. Pendekatan sosiologis yuridis artinya suatu penelitian yang

dilakukan terhadap keadaan masyarakat atau lingkungan masyarakat dengan

18

Pegadaian Syariah, diakses pada 30 Januari 2019, Pukul 12.00 WIB, dari

www.pegadaiansyariah.co.id. 19

Rachmat syafe‟i, Ilmu Ushul Fikih, ( Jakarta: Pustaka Setia, 2015), h. 18. 20

Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, Jilid 1, ( Jakarta : Logos Wacana,1997), h. 3. 21

Atur, diakses pada 30 Maret 2019, pukul 11.00 WIB, dari https://kbbi.web.id/atur. 22

Lihat Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 83 Tahun 2015, Tentang

Kementerian Agama, Pasal 2.

Page 26: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

10

maksud dan tujuan untuk menemukan fakta ( fact-finding ), yang kemudian

menuju pada identifikasi (problem-identification) dan pada akhirnya menuju

kepada penyelesaian masalah (problem-solution).23

Kemudian, diambil, dan

dihubungkan dengan hukum-hukum positif nasional dengan tidak meninggalkan

hukum syari‟ yang menjadi sumber keberadaan hukum produk Arrum Haji di

Pegadaian Syariah Cabang Syariah Kemang Jakarta Selatan.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research ) adalah

penelitian yang dilakukan dengan cara turun langsung kelapangan untuk menggali

dan meneliti data.24

Yaitu, bagaimana pelaksanaan produk pembiayaan haji di

Pegadaian Cabang Syariah Kemang Jakarta Selatan, selain itu penelitian ini

termasuk penelitian kualitatif, karena dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengungkap fakta secara menyeluruh melalui pengumpulan data di lapangan.

3. Sumber Data

Sumber-sumber penelitian ini dapat dibedakan kepada dua jenis sumber

data, yaitu data primer dan data sekunder. Berikut paparannya:

a. Data Primer

Data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama.25

di

lapangan berupa hasil wawancara terkait topik permasalahan yang diteliti yaitu

tentang Arrum Haji Pegadaian Syariah. Penulis akan mewawancarai Asisten

Manajer dan Pegawai Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah ada, yang diperoleh dari buku,

jurnal, dokumen-dokumen, internet, dan sumber tertulis lainnya yang mendukung

informasi yang berhubungan dengan Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat ditempuh dengan berbagai metode diantaranya:

penggunaan bahan dokumen, observasi/pengamatan, wawancara, pengalaman

23

Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1982), h.10. 24

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet.12, (Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 2002), h. 64. 25

Amiruddin & Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, h. 30.

Page 27: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

11

individu, kuesioner (angket), penggunaan projektif tes.26

Untuk kepentingan

penelitian ini, pengumpulan data dengan teknik :

a. Dokumentasi

Metode dokumentasi ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang

menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti. Sehingga, akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan

perkiraan.27

Studi dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh dan memahami

konsep tentang Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah, landasan hukum Islam

tentang fikih bidang ibadah haji, dan data yang diperoleh dari Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan. Selain itu, penelitian kepustakaan yang

diperoleh dan literatur dan referensi yang berhubungan dengan judul skripsi.

b. Wawancara

Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak,

Pewawancara (Interviewer) sebagai pengajuan atau pemberi pertanyaan dan yang

diwawancara (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu.28

Wawancara yaitu dialog atau tanya jawab bertatap muka (face to face) langsung

dengan Asisten manajer dan Pegawai Kasir di Pegadaian Syariah Cabang Kemang

Jakarta Selatan. Wawancara dilakukan dengan semi terstruktur, yaitu wawancara

dengan menyusun pertanyaan dan mengembangkan pertanyaan lain yang

berhubungan dengan masalah yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

5. Objek Penelitian

Objek penelitian ini ditetapkan khusus pada kantor Pegadaian Syariah

Cabang yang berada di Jl. Kemang Selatan VIII Blok C No. 4, RT.7/RW.2,

Bangka, Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Ibukota Jakarta 12730.

Penelitian ini diarahkan untuk mengumpulkan data yang mendukung guna untuk

menjawab permasalahan yang telah dipaparkan diatas.

26

Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, 2003), h. 29. 27

Basrowi dan Suwardi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2008), h. 158. 28

Basrowo dan Suward , Memahami Penelitian Kualitatif, h.127.

Page 28: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

12

6. Teknik Analisa Data

Setelah selesai mengumpulkan data secara lengkap, tahapan selanjutnya

adalah teknik analisis data. Pada tahap ini, data dikerjakan serta dimanfaatkan

sampai dapat berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai

untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian. Dalam

informasi tersebut akan disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif yang

fungsinya untuk menggambarkan keadaan atau fenomena. Dalam hal ini, penulis

hanya menganalisis pada hal-hal yang berhubungan dengan Produk Arrum Untuk

Haji.

7. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan skripsi ini, mengacu kepada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017”

G. Sistematika Penulisan

Adapun keseluruhan isi dari skripsi terdiri dari 5 (lima) bab, dengan

sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan Pada bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah,

Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah., Tujuan dan Manfaat

Penelitian., Review Studi Terdahulu., Batasan Konsep., Metodologi Penelitian,

dan Sistematika penulisan.

BAB II. Tinjauan Umum Tentang Haji, Istitha’ah, Dana Talangan,

dan Kebijakan Penghapusan Dana Talangan Oleh Kemanag RI. Pada bab ini

akan dibahas lebih mendalam tinjauan pustaka atau studi literatur dan teori-teori

yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini. Terdiri dari beberapa sub

yaitu sub pertama tentang Tinjauan Tentang Haji, sub kedua tentang Istitha‟ah,

sub ketiga tentang Dana Talangan, sub keempat tentang Peraturan Menteri Agama

Republik Indonesia.

BAB III. Gambaran Umum Tentang Arrum Haji di Pegadaian

Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan. Pada bab ini berisi mengenai.

Terdiri dari: Gambaran Umum Pegadaian Syariah Kemang Jakarta Selatan,

Page 29: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

13

Gambaran Umum Tentang Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah, dan

Mekanisme Arrum Haji di Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan.

BAB IV. Syarat Wajib Haji Dalam Pelaksanaan Produk Arrum Haji

di Pegadaian Cabang Kemang Jakarta Selatan dan Pelarangan Dana

Talangan Haji Oleh Kemenag RI. Pada bab ini merupakan analisa penulis

terhadap Produk Arrum haji di Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta

Selatan, terdiri dari: Istitha‟ah dalam berhaji dengan menggunakan Produk

Arrum Haji di Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan menurut

padangan ahli fikih, dan Dana Talangan Haji dan Arrum Haji Menurut Peraturan

Menteri Agama No. Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Bank Penerima Setoran Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Bab V. Penutup. Pada bab ini penulis mencoba membuat kesimpulan

dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan

saran-saran yang kiranya bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 30: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

14

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG HAJI, ISTITHA’AH , DANA TALANGAN

HAJI DAN KEBIJAKAN PENGHAPUSAN DANA TALANGAN HAJI

OLEH KEMANAG RI

A. Tinjauan Tentang Haji

1. Pengertian Haji

Haji menurut bahasa berarti al-qahd ila mu‟azhzham, yang artinya pergi

menuju sesuatu yang diagungkan. Adapun menurut istilah, bepergian hanya untuk

niatan datang ke Baitullah guna menunaikan ritual-ritual peribadatan (manasik)

tertentu.1 Sedangkan menurut istilah syariah, haji berarti:

2قصد الكعبة لداء أفعال مصوصة Artinya : Mendatangi Ka‟bah untuk mengadakan ritual tertentu.

Dan juga didefinisikan berziarah ke tempat tertentu, pada waktu tertentu,

dan amalan-amalan tertentu dengan niat ibadah.3 Dari pengertian tersebut dapat

diuraikan, yang dimaksud dengan: (1) Tempat tertentu ialah Ka‟bah di Baitullah

Kota Makkah, Masjidil Haram untuk thawaf, Padang Arafah untuk wukuf, Bukit

Sata dan Marwa untuk sa‟i, Jamarat untuk melempar jumrah, serta Muzdalifah

dan Mina untuk mabit., (2) Waktu tertentu itu ialah bulan-bulan haji. Bulan-bulan

haji yaitu bulan Syahwal, Dzulqa‟dah dan 10 hari pada permulaan Dzulhijjah., (3)

Amalan tertentu ialah semua yang termasuk ke dalam perbuatan rukun haji, wajib

haji, dan sunah ., (5) Dengan Niat Ibadah, yaitu semua itu tidak bernilai haji kalau

jamaah haji tidak meniatkan hati untuk ibadah kepada Allah.4

1Abdul Aziz Muhammad Azzam, dkk, Alqasiyatu fil figh „ibadati, Penerjemah: Kamran

As‟sat ,dkk, Fiqh Ibadah: Thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji, (Jakarta: Amzah, 2009), h.

481. 2Ahmad Sarwat, Seri Fiqh Kehidupan [6] Haji dan Umrah, (Jakarta: DUA Publishing,

2011), h. 22. 3Ibnu Qudamah, Al Mughni, Penerjemah: Amir Hamzah, Al Mughni [4], (Jakarta:

Pustaka Azzam,2008), h.362. 4Ahmad Sarwat, Seri Fiqh Kehidupan (6) Haji dan Umrah, h. 23.

Page 31: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

15

Jadi dapat disimpulkan bahwa ibadah haji tidak bisa dilakukan di

sembarangan tempat, di sembarangan waktu, dan dengan sembarangan perbuatan.

Apabila haji dilakukan dalam keadaan demikian, itu bukanlah haji, karena haji

dilakukan di tempat yang tertentu, pada waktu tertentu, dan juga dengan

perbuatan-perbuatan tertentu.

2. Dasar Hukum Haji

Dasar kewajiban haji bersumber dari Al-quran, hadist, dan ijma..5 Di

dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman;

قام إب رىيم دخلوۥ كان امناا ولله على ت ومن مه ٱلنهاس حج ٱلب يت فيو ءايت ب ين

لمي غن عن ٱلع (٣:٧٩\)ال عمرانمن ٱستطاع إليو سبيلا ومن كفر فإنه ٱللهArtinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam

Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah

dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu

(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.

Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah

Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. ” Q.s. 3 (Ali

„Imran: 97).

Ada riwayat bahwa Ibnu Abbas menafsirkannya yaitu “Barangsiapa

menjadi kafir karena meyakini bahwa haji itu tidak wajib”.6 Dan juga Allah SWT

berfirman;

... (٦٧١ :٢\البقرة(وأتوا الجه والعمرة للهArtinya :“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah...” Q.s. 3

(Al-Baqarah :196).

5Amir Syarifudidin, Garis-garis Besar Fiqh, (Bogor: Prenada Media. 2003), h. 59.

6Ibnu Qudamah, Al Mughni & Terjemahan, h. 362.

Page 32: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

16

Kewajiban ibadah haji hanya wajib dilaksanakan sekali seumur hidup,

sebagaimana disebutkan dalam Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Daud:

: خطب نا ي عن رسول هللا صلهى هللا عليو وسلهم ف قال: ي عن ابن عبهاس، قال

: أف كل : ف قام الق رع بن حابس ف قال ،كتب عليكم الج قال النهاس أي ها

لو ق لت ها لوجبت، ولو وجبت ل ت عملوا با، أو: ل : قال ؟ ي رسول هللا عام

7(.تستطيعوا أن ت عملوا با الج مرهةا، فمن زاد ف هو تطوع. )رواه أمحد وأبو داودArtinya: “Suatu ketika Rasulullah SAW. Berkhotbah kepada kami, beliau

bersabda, Wahai saudara-saudara sekalian, Allah telah mewajibkan

haji atas kalian, maka berhajilah. Seorang laki-laki berkata, Apakah

setiap tahun, wahai Rasulullah? Beliau tidak menyahut. Setelah

diajukan pertanyaan itu tiga kali, beliau menjawab; Seandainya

kujawab ya, niscaya ia wajib setiap tahun, dan pasti kalian tidak

mampu. Barangsiapa mengerjakan lebih dari satu kali, maka itu

terhitung sebagai ibadah sunah” (HR. Ahmad dan Abu Daud).8

Hadist diatas, ijma‟ dari kalangan sahabat serta para ulama bahwa haji

wajib hanya satu kali seumur hidup bagi yang mampu. Sedangkan pelaksanaan

haji yang kedua dan ketiga hukumnya sunah.9

3. Syarat, Rukun dan Wajib Haji

Para ulama sepakat tentang lima syarat wajib melaksanakan ibadah haji.

Syarat-syarat tersebut adalah :10

a. Islam maksudnya orang-orang non-muslim tidak terbebani kewajiban

melaksanakan ibadah haji.

7Imam Abu Husein Muslim bin Hajaj dan Al-Qusyairi An Naisaburi, Shahih Muslim,

Juz I, (Beirut: Dar al Fikr, 1993), h. 615. 8Al Imam Ahmad Ibnu Hambal, Al Musnad, (Beirut: Dar al Kitab Al Ilmiah, 1993),

h.335. 9Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Penerjemah: Mahyuddin Syaf, Fiqh Sunnah Jilid 5,

(Bandung : PT Al Ma‟arif , 1978). h 33. 10

Husain Mazhahiri, Hajinya Para Nabi dan Malaikat, (Jakarta: Zahra, 2005), h.90.

Page 33: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

17

b. Berakal yaitu orang-orang yang gila, idiot, kurang sempurna akalnya,

sakit ingatan dan yang semacamnya tidak terbeban kewajiban

melaksanakan ibadah haji.

c. Baligh yaitu anak-anak tidak terbebani kewajiban melaksanakan ibadah

haji.

d. Merdeka yaitu budak tidak wajib melaksanakan Ibadah haji karena ia

terbeban kewajiban melaksanakan perintah majikannya. Sedangkan

ibadah haji memerlukan waktu. Di samping itu, ia diperkirakan tidak

mampu dilihat dari segi biaya dan lainnya.

e. Mampu (istitha‟ah) yang dimaksud dengan mampu adalah kecukupan

dari segi fisik, biaya dan keamanan.

Berdasarkan penjelasan diatas, jadi tentang syarat wajib haji adalah sifat-

sifat yang harus dipenuhi oleh seseorang. Sehingga dia diwajibkan untuk

melaksanakan haji, dan barang siapa yang tidak memenuhi salah satu dari syarat-

syarat tersebut, maka dia belum wajib menunaikan haji.

Haji dikatakan sah apabila sudah memenuhi rukun haji, yaitu hal-hal

yang wajib dilakukan dalam berhaji yang apabila ada yang tidak dilaksanakan,

maka tidak sah hajinya, dan harus mengulang di waktu lain, jika ia mampu

melaksanakannya.11

Rukun haji terdiri dari; 12

a. Ihram disertai dengan niat

b. wukuf di Arafah

c. Thawaf di Baitullah.

d. sa‟i antara Shafa dan Marwah

e. Bercukur untuk Tahallul.

f. Tertib

Rukun-rukun haji harus dikerjakan dan tidak boleh digantikan orang

untuk mengerjakannya. Karena rukun haji tidak bisa ditebus dengan membayar

11

Husain Mazhahiri, Hajinya Para Nabi dan Malaikat, h. 92. 12

Zurinal dan Aminuddin, Fiqih Ibadah, (Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 188.

Page 34: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

18

dam (denda). Adapun ibadah haji mempunyai wajib haji di samping mempunyai

rukun-rukun . Wajib haji tersebut adalah;13

a. Ihram dari miqat

b. Melempar jumrah

c. Mabit (bermalam) di Muzdalifah

d. Mabit di Mina

e. Thawaf wada

Perbedaan antara wajib-wajib haji dengan rukun-rukun haji adalah bahwa

jika wajib-wajib haji tertinggal/terlarang maka ibadah haji yang dilaksanakan

tetap sah, tetapi orangnya terkena kewajiban membayar dam (denda). Jika rukun

haji yang tertinggal atau terlanggar maka hajinya menjadi tidak sah.14

B. Istitha’ah Ibadah Haji

1. Pengertian Istitha’ah

Istitha‟ah menurut bahasa berasal kata istatha‟a, yastathi‟u, yang berarti

“mampu, sanggup, dan dapat”, Kata ini berakar atha‟a yathi‟u, yang berarti taat,

patuh, dan tunduk.15

Istitha‟ah adalah kata yang mengandung makna kesanggupan

yaitu dimana seseorang yang melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya.

Jika tidak sanggup maka ia disebut tidak mampu.

Adapun firman Allah mengenai Istitha‟ah (mampu) terdapat dalam Al-

Quran yaitu:

...)الولله على النهاس حج الب يت من استط ... (٧٩ :٣ \عمران اع إليو سبيلاArtinya :... Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu

(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.... Q.s.

3 ( Ali „Imran : 97).

13

Qadhi Abu Syujak Ahmad bin Al-Husain bin Ahmad Al-Asfahani, Matan-Al-Ghayah wa At-Taqrib, Penerjemah: Galih Maulana, Terjemahan Matan-Al-Ghayah wa At-Taqrib Zakat Puasa Haji, (Jakarta: Rumah Fiqih Publishing , 2018), h. 26.

14Husain Mazhahiri, Hajinya Para Nabi dan Malaikat, h. 93.

15Al-Munawwir, Kamus Al-Munawwir-Indonesia, Dikoreksi oleh: KH. Ali Ma’shum, dkk,

(Yogyakarta: Pustaka Progresif 1984), h.934.

Page 35: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

19

Istitha‟ah dalam berhaji adalah mampu melaksanakan haji dari segi fisik,

biaya, dan perjalanan aman. Maksudnya, kemampuan fisik yaitu seseorang yang

ingin menunaikan ibadah haji, tidak mengidap penyakit yang menghalanginya

untuk pergi haji atau sangat memberatkannya. Kemampuan biaya yaitu

mempunyai dana untuk membiayai perjalanan haji seperti untuk makan, minum,

pakaian, bayar utang dan sejenisnya, Sedangkan aman yaitu orang yang

menjalankan haji tidak menemui halangan seperti dicegat musuh.16

2. Istitha’ah (Mampu) Menurut Ulama Fikih

Para ulama sepakat, ada tiga kemampuan yang harus dipenuhi dalam

meliputi ibadah haji, yaitu: kemampuan kesehatan, kemampuan

material/finansial , kemampuan keamanan.17

a. Menurut Mazhab Hanafi

Ulama Hanafiyah menjelaskan bahwa istitha‟ah haji meliputi tiga hal

yakni fisik, finansial, dan keamanan.18

Yaitu:

1) Kesanggupan fisik artinya kesehatan badan. Yang artinya, tidak wajib

haji karena sakit, lumpuh, orang buta (meskipun ada yang menuntunnya),

orang tua yang renta yang tidak dapat duduk sendiri di atas kendaraan,

orang tahanan, dan orang yang dilarang oleh penguasa untuk berangkat

haji, maka ia tidak wajib untuk haji. Karena Allah SWT telah

mensyaratkan haji sesuai dengan kesanggupan.

2) Kesanggupan finansial adalah memiliki bekal, dan kendaraan. Yaitu,

mampu menanggung biaya pulang pergi serta punya kendaraan, yang

merupakan kelebihan dari biaya tempat tinggal, serta keperluan lain.

Harus lebih dari nafkah keluarga yang dinafkahinya sampai waktu

kepulangannya.

3) Kesanggupan dari sisi keamanan adalah jalan biasanya aman, meskipun

dengan membayar uang suap jika perlu. Dan bagi keamanan wanita

menurut pendapat Abu Hanifah wanita harus diiringi oleh mahramnya

16

Zurinal & Aminuddin, Fiqh Ibadah, h.186. 17

Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh. Penerjemah: Abdul Hayie al-

Kattani, dkk, Fiqih Islam Wa Adillatuhu jilid 3, (Jakarta: Gema Isani, 2011), h. 383. 18

Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh & Terjemahan., h. 383-384.

Page 36: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

20

yang baligh dan berakal atau remaja yang terpercaya, punya hubungan

darah atau perkawinan.

b. Menurut Mazhab Maliki

Ulama Malikiyah menjelaskan Kemampuan adalah bisa tiba di Mekah

menurut kebiasaan, dengan berjalan kaki atau berkendaraan. Artinya,

kesanggupan berangkat saja, adapun kesanggupan untuk pulang tidak termasuk

hitungan. Kesanggupan itu meliputi tiga hal:19

1) Kekuatan badan. Artinya, dapat tiba di Mekah menurut kebiasaan,

dengan berjalan ataupun dengan berkendaraan.

2) Adanya bekal yang cukup sesuai dengan kondisi orang dan sesuai pula

dengan kebiasaan mereka itu sendiri, jalan kaki bisa menggantikan

kendaraan, bagi orang yang mampu, dan keterampilan kerja yang

mendatangkan pemasukan yang cukup bisa membuat seseorang tidak

perlu membawa bekal atau uang dan bisa dikatakan cukup sebagai ganti

bakal.

3) Tersedianya jalan, yaitu jalan yang dilalui (darat atau laut) dan biasanya

jalan ini aman. Dan jika biasanya tidak aman maka itu tidak wajib haji,

Adapun bagi wanita dia harus disertai oleh suami atau salah satu

mahramnya.

c. Menurut Mazhab Syafi‟i

Ulama Syafi‟iyah menjelaskan untuk kesanggupan menunaikan sendiri

ibadah haji, adapun syarat yang meliputi kesanggupan fisik, finansial dan

keamanan, sebagai berikut:20

1) Kemampuan fisik. Artinya, orang yang dipandang sehat ialah orang yang

mempunyai kekuatan fisik yang memungkinkan ia sampai di Mekkah

untuk melakukan ibadah haji, tanpa mengalami kesulitan yang berarti,

bahkan, menurutnya, orang buta pun diwajibkan untuk menunaikan

ibadah haji apabila ia mempunyai penuntun yang akan menuntunnya

selama dalam perjalanan dan ibadah haji.

19

Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh dan Terjemahan, h.384-386. 20

Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh dan Terjemahan, h.386-388.

Page 37: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

21

2) Kemampuan finansial, dengan adanya bekal beserta wadahnya, serta

ongkos keberangkatan ke Mekah dan kepulangan ke kampung halaman.

Pendapat imam Syafi‟i berbeda dengan pendapat imam Maliki. Imam

Syafi‟i memandang bahwa pekerjaan di tengah perjalanan itu tidak

dibebani haji, alasannya, ada kemungkinan dia tidak mendapatkan

pekerjaan karena sesuatu hal, dan sekalipun tetap mendapatkan

pekerjaan, maka itu akan banyak kesukaran. Adanya kendaraan (sarana

transportasi) yang sesuai dengan status seseorang dengan cara

membelinya dengan harga rata-rata, bekal dan kendaraan ini disyaratkan

harus lebih dari utangnya (yang sudah jatuh temponya maupun yang

belum ), baik utang itu kepada manusia maupun kepada Allah (seperti

nazar dan kafarat), maupun menafkahi kepada orang-orang yang harus

dinafkahinya selama kepergian dan kepulangannya agar mereka tidak

terbengkalai. Adanya air dan bekal dan makanan hewan tunggangan. Jika

barang-barang itu tidak ada, atau hanya ada salah satunya, maka orang

yang mengalami demikian tidak harus pergi haji ini juga termasuk syarat

dalam kesanggupan finansial.

3) Kesanggupan dari sigi keamanan, yakni keamanan jalan (meskipun

sekedar praduga) bagi jiwa dan harta di semua tempat kondisi yang layak

baginya. Wanita harus disertai oleh suaminya, atau oleh mahram (dari

hubungan nasab/darah atau lainnya). atau oleh rombongan wanita yang

terpercaya, sebab perjalanan wanita secara sendirian adalah haram karena

khawatir dirinya akan dirayu dan diperdaya. Perjalanan itu

memungkinkan. Artinya setelah terpenuhinya ketiga jenis kesanggupan

tersebut ,masih tersedia waktu yang cukup untuk menunaikan haji.

Kesanggupan itu diperhitungkan sejak masuknya waktu haji, yaitu bulan

syawal, sampai tanggal 10 Dzulhijjah. Jadi, haji tidak wajib jika

seseorang tidak mampu pada waktu tersebut.

Page 38: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

22

d. Menurut Mazhab Hambali

Hambali berkata bahwa Kesanggupan yang disyaratkan adalah

Kesanggupan atas bekal dan kendaraan.21

Karena Nabi saw telah menafsirkan

kesanggupan dengan bekal dan kendaraan, Sebagaimana Hadist nya yaitu:

بيل؟قال: الزهادوالرهاحلة( عن أنس رضي هللا عنو قال: )قيل: ي رسول الله ما ا لسه

حو الاكم، والرهاجح إرسالو 22 .رواه الدارقطن وصحهArtinya : “Ada yang bertanya; Wahai Rasulullah, apakah sabil (jalan) itu? beliau

bersabda:“ Bekal dan perjalanan”. Riwayat Daruquthni. Hadits shahih

menurut Hakim. Hadits mursal menurut pendapat yang kuat.

C. Dana Talangan Haji di Bank Syariah

1. Pengertian Dana Talangan Haji

Dana Talangan Haji bisa disebut juga dengan Pembiayaan Talangan

Haji . Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak, baik bagi

pribadi ataupun badan usaha.23

Yang dimaksud Talangan adalah perantara dalam

jual beli, sedangkan menalangi adalah memberi pinjaman uang untuk membayar

sesuatu atau membelikan barang dengan membayar kemudian.24

Dan haji yaitu

rukun Islam yang kelima dan wajib bagi umat muslim yang mampu untuk

melaksanakannya.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diartikan bahwa Dana Talangan Haji

yaitu dana yang diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah kepada calon jamaah

haji. Untuk memenuhi persyaratan minimal Setoran Awal Biaya Penyelenggara

Ibadah Haji (SA BPIH) sebesar Rp. 25.000.000; sehingga ia bisa mendapatkan

21

Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh dan Terjemahan, h. 388. 22

Ali ibni ‘Umar Abu al-Husaini al-Daru Quthni al-Baghdadi, Sunan al-Daru Quthni, Juz 2, (Beirut, Dar al-Ma’rifah, 1996), h.215.

23Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, (Jakarta : Sinar Grafika, 2009), h. 3.

24Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Edisi ke-2 (Jakarta: Balai Pustaka, 1990) h. 995.

Page 39: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

23

porsi haji sesuai dengan ketentuan Kementerian Agama. Dana ini akan

dikembalikan oleh jamaah sesuai dengan perjanjian (akad) yang sudah disepakati

antara LKS dengan calon jamaah haji.25

2. Prosedur Dana Talangan Haji di Bank Syariah

Dana talangan Haji merupakan pembiayaan yang ditujukan kepada

nasabah untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan

Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh Kemanag RI melalui Sistem

Komputerisasi Haji Terpadu. Berikut prosedur Dana Talangan Haji di Bank

Syariah. Adapun prosedur transaksi pembiayaan haji, yaitu: (1) Nasabah

mengajukan permohonan pengurusan perolehan porsi seat haji., (2) Nasabah

mengajukan permohonan untuk keperluan dana setoran awal BPIH., (3) Bank

melakukan analisa atas permohonan pembiayaan haji., (4) Bila telah disetujui,

dilakukan penandatanganan kesepakatan Akad (Ijarah pengurusan perolehan

porsi seat haji dan akad pembiayaan Qardh)., (5) Bank melakukan pengurusan

perolehan porsi seat haji dengan melakukan pendaftaran melalui SISKOHAT, (6)

Nasabah melakukan pembayaran atas ujrah yang telah disepakati dan pelunasan

qardh baik secara angsuran maupun sekaligus sesuai kesepakatan.26

Dana Talangan Haji memiliki landasan Fatwa DSN ( Dewan Syariah

Nasional) MUI Nomor 29/DSN-MUI/VI/2002 tanggal 26 Juni 2002 tentang

Pembiayaan Pengurusan Ibadah Haji oleh LKS (Lembaga Keuangan Syariah).

Dengan ketentuan sebagai berikut :27

1) Dalam pengurusan haji bagi nasabah, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (

ujrah ) dengan menggunakan prinsip al-ijarah sesuai Fatwa DSNMUI nomor

9/DSN-MUI/IV/2000.

25

Muhammad Tho‟in dan Iin Emy Prastiwi, Analisis Dana Talangan Haji Berdasarkan

Fatwa No.29/DSN-MUI/VI/2002 Studi Kasus Pada BPRS Dana Mulia Surakarta, (Jurnal Ilmiah

Ekonomi Islam Vol. 02 NO. 01, Maret 2016). 26

Setiawan Budi Utomo, Produk Talangan Haji Perbankan Syariah, Makalah Seminar

Sehari “Kebijakan Penyelenggaraan Haji Oleh Pemerintah dan Masalah Dana Talangan Haji Pada

Perbankan Syariah”, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Yogyakarta, 24 Rabiul Akhir

1433H/17 Maret 2012. 27

Fatwa DSN MUI Nomor 29/DSN-MUI/VI/2002 Tentang Pembiayaan Pengurusan

Haji Lembaga Keuangan Syari‟ah

Page 40: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

24

2) Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi pembayaran BPIH

nasabah dengan menggunakan prinsip al-Qard sesuai Fatwa DSN-MUI nomor

19/DSN-MUI/IV/2001

3) Jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak boleh diprasyaratkan dengan

pemberian talangan haji.

4) Besar imbalan jasa al-ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan al-

Qard yang diberikan LKS kepada nasabah.

Berdasarkan fatwa DSN-MUI No. 29/ DSN-MUI/VI/2002 . maka ,

lembaga keuangan syariah diperbolehkan untuk membantu nasabah dalam

pengurusan pendaftaran ibadah haji. Lembaga keuangan syariah berhak mendapat

ujrah berdasarkan prinsip ijarah sesuai dengan jasanya tersebut . Lembaga

keuangan syariah juga diperbolehkan memberikan pinjaman dana kepada nasabah

yang kekurangan biaya untuk pendaftaran ibadah haji dengan menggunakan

prinsip al-qard.

Berdasarkan fatwa tersebut, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dapat

memperoleh imbalan atau jasa ( ujrah ) dengan menggunakan prinsip al-ijarah

sesuai fatwa DSNMUI No 9/DSN-MUI/IV/2000. Apabila diperlukan, lembaga

keuangan syariah dapat membantu menalangi pembayaran biaya perjalanan

ibadah haji nasabah dengan menggunakan prinsip al-qard sesuai fatwa DSN MUI

No.19/DSN-MUI/IV/2001.

Lembaga keuangan syariah di dalam memberikan jasa pengurusan haji

tidak boleh diserta dengan syarat peminjaman dana talangan haji, karena

pengurusan haji dengan peminjaman haji merupakan akad yang berbeda.

Besarnya ujrah di dalam pengurusan haji di Lembaga Keuangan Syariah tidak

boleh ditentukan berdasarkan jumlah dana talangan yang diberikan oleh bank

anggota LKS kepada nasabah . Ujrah adalah imbalan jasa yang diberikan

berdasarkan jasa yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah yaitu jasa

pengurusan haji. Dan menurut Fatwa DSN-MUI No. 9 / DSN-MUI/IV/2000.

Orang yang menggunakan barang atau jasa dalam ijarah harus membayar sewa

dan bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan aset yang disewa serta

menggunakannya sesuai kontrak.

Page 41: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

25

Sistem Dana Talangan Haji memakai gabungan dua akad, yaitu akad Qard

(pinjaman) dengan akad ijarah ( jual beli jasa). Isu yang berkembang di

masyarakat dalam menyikapi fatwa tentang Pembiayaan Pengurusan Haji LKS

berkaitan dengan istitha‟ah (mampu): (1). orang yang sudah istitha‟ah (mampu)

untuk melakukan ibadah haji merasa terhalangi oleh orang yang memperoleh

fasilitas dari bank yang berupa talangan haji sehingga mendapatkan porsi haji

lebih awal. (2) disisi yang lain, keberadaan dana talangan haji dirasakan tidak

sejalan dengan ruh syari‟ah Islam yang menganjurkan kaum muslimin dari

berhutang.28

Dampak positif dana talangan haji terebut memberikan kemudahan kepada

nasabah untuk mendapatkan porsi keberangkatan haji. Sedangkan dampak

negatifnya yaitu mengaburkan kriteria mampu (istitha‟ah) dalam berhaji dan

menjadi salah satu faktor penyebab memperpanjang daftar tunggu keberangkatan

haji. Adapun kalangan yang setuju dan tidak setuju terhadap praktik dana talangan

haji, sebagai berikut :

a) Pendapat yang melarang berhaji dengan talangan haji

Organisasi Keagamaan Persatuan Islam (PERSIS). Menurut Irvan

Safrudin, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat PERSIS, Sidang Dewan

Hisbah PERSIS merekomendasikan agar pemerintah menghentikan

praktik dana talangan haji karena haram. Sebab, dana talangan tersebut

mengganggu sistem pembinaan umat. Ibadah haji pada prinsip- nya tidak

dipaksakan namun berdasarkan kemampuan. Kalau seseorang belum

mampu untuk menunaikan ibadah haji maka tidak perlu dipaksakan atau

didorong dengan menggunakan dana talangan dari perbankan. Dengan

perkataan lain, PERSIS mengharamkan dana talangan haji karena nasabah

tersebut sebenarnya belum istitâ„ah sehingga belum terkena kewajiban

haji.29

28

Lihat Ijtima‟ Ulama Komisi Fatwa Seluruh Indonesia IV Fatwa Seluruh Indonesia IV

tentang masalah-masalah fikih kontemporer, (Masail Fiqhiyyah Mu‟ashirah), (Cipasung: 9-12

Sya‟ban 1433H/29 Juli 2012 M). 29

Lihat Dewan Hisbah PP Persatuan Islam, Pada Sidang Dewan Hisbah Terbatas

Tentang : “Dana Talangan Haji”. (Bandung, 11 April 2011/7 Jumadil Ula 1432).

Page 42: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

26

Ketua Pusat Studi Ekonomi Islam (PSEI) LPPM UNS, M Hudi

Asrori. Ada dua hal terkait ibadah haji yaitu masalah ibadah dan masalah

manajemen. Salah satu syarat haji, yaitu bagi orang yang mampu

melaksanakan perjalanan, baik mampu secara finansial, fisik, maupun

memiliki kemampuan biaya hidup untuk orang yang ditinggalkan.

Berdasarkan hukum syar‟i, sistem talangan perlu dikoreksi kembali karena

di antara wajib haji adalah istitâ‟ah atau mampu, sehingga apakah dengan

dana talangan itu dia betul-betul mampu atau belum. Hudi berpendapat

perlunya dikaji kembali dampak dana talangan terhadap mekanisme

pelaksanaan ibadah haji. Dana talangan ada kemungkinan dapat

menghalangi orang yang benar-benar mampu dan ingin berhaji tetapi ada

masa tunggu yang panjang. Kondisi ini bisa mengacaukan sistem haji.

Seharusnya ada prioritas bagi orang yang benar-benar mampu. Apabila

ada seseorang yang bisa membayar Rp 25 juta secara cash maka dia harus

mendapat kesempatan lebih dulu untuk berangkat ibadah.30

b) Pendapat yang membolehkan menggunakan dana talangan

Menurut Syaikh Abdullah bin Baz seseorang boleh berhutang untuk

melaksanakan ibadah haji, terutama jika seseorang tersebut memiliki

penghasilan tetap yang dapat digunakan untuk membayar hutangnya.

Namun sebelum berangkat haji, ia sudah harus melunasi hutangnya.31

Dewan Syari‟ah Nasional Majelis Ulama Indonesia ( DSN-MUI) juga

membolehkan seseorang untuk berhutang untuk membiayai pelaksanaan

ibadah hajinya melalui fatwa DSN-MUI No 29/DSN-MUI/VI/2002

tentang pembiayaan pengurusan haji oleh lembaga keuangan syari‟ah

(LKS).

Terkait dengan kebolehan untuk berhutang dan kaitannya dengan

istitha‟ah . Ulama yang membolehkan berhaji dengan berhutang

30

Prioritas haji hanya bagi yang benar-benar mampu, Artikel diakses pada 15 Oktober

2018, Pukul 12.15 WIB dari https://news.solopos.com/read/20120420/496/180901/prioritas-haji-

hanya-bagi-yang-benar-benar-mampu 31

Rajab, Berhaji dengan dana kredit (Kaji Ulang Konsep Istitha‟ah Dalam Haji), Jurnal

Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Ambon, Vol. X No. 1, Juni 2014.

Page 43: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

27

memandang bahwa istitha‟ah adalah syarat wajib haji (bukan sah haji),

upaya untuk mendapatkan porsi haji dengan cara memperoleh dana

talangan haji dari LKS ada boleh, karena hal itu merupakan

usaha/kasab/ikhtiar dalam rangka menunaikan haji.32

D. Peraturan Menteri Agama No. 24 Tahun 2016 Tentang Bank Penerima

Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji

Besarnya antusiasme masyarakat untuk mendaftar haji memang tidak bisa

dilepaskan dari dana talangan haji yang ditawarkan pihak Bank kepada mereka

yang punya keinginan untuk naik haji. Terlepas dari pro dan kontra kebolehan

dana talangan haji secara fikih, tetapi memang dampak psikologinya begitu besar

dirasakan.

Dengan adanya dana talangan haji orang yang pada dasarnya belum

mampu melaksanakan pendaftaran haji secara finansial dapat mendaftar dengan

modal utang dari bank. syarat untuk bisa mendaftar haji dan mendapatkan nomor

porsi di Kementerian Agama yaitu menyetorkan uang sebesar 25 juta rupiah.

Dengan adanya dana talangan haji maka seseorang bisa membayarkan setoran

awal BPIH ke Kementerian Agama dan mencicilnya ke Bank di kemudian hari.

Akibatnya, mereka yang sebenarnya mempunyai kemampuan finansial menjadi

terhalang keberangkatan hajinya karena terlambat mendaftar dan membayarkan

uang untuk nomor porsi haji. Padahal keterlambatan tersebut terjadi karena calon

jamaah tersebut ingin menghindari hutang sehingga ia melakukannya dengan cara

menabung terlebih dahulu .

Menurut Ledia Hanifa, anggota Komisi VIII DPR RI , panjangnya

antrean atau daftar tunggu calon jamaah haji disebabkan kemudahan fasilitas

produk perbankan berupa dana talangan haji. Pelaksanaan ibadah haji telah

membuka kesempatan bisnis, tidak terkecuali bagi pihak perbankan termasuk

perbankan syariah. Dengan dana talangan haji, calon jamaah haji cukup menyetor

sejumlah uang yang besarnya bervariasi kepada bank. Kemudian pihak bank

32

Lihat Ijtima‟ Ulama Komisi Fatwa Seluruh Indonesia IV Fatwa Seluruh Indonesia IV

tentang masalah-masalah fikih kontemporer, (Masail Fiqhiyyah Mu‟ashirah), (Cipasung: 9-12

Sya‟ban 1433H/29 Juli 2012 M).

Page 44: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

28

menutupi kekurangan dana agar mereka dapat segera memperoleh nomor porsi

kursi atau seat haji. Dalam praktik di lapangan, ada pihak bank yang memberikan

kemudahan , yaitu dengan setoran awal Rp. 500 ribu hingga Rp. 2 juta seorang

calon jamaah sudah bisa mendapatkan nomor porsi.33

Kebijakan ini berkontribusi menambah panjang daftar tunggu calon

jamaah haji. Pada satu sisi dana talangan haji memberikan kemudahan bagi

masyarakat untuk mendaftar haji sampai mendapat porsi. Sementara itu, disisi lain

dana talangan ini malah memperpanjang masa tunggu calon jamaah haji yang

memiliki kemampuan riil untuk membayar biaya haji.

Kajian ulang terhadap produk dana talangan haji menghasilkan sebuah

regulasi yang melarang pemberian dana talangan oleh bank kepada calon jamaah

haji secara bebas. Kementerian Agama menerapkan pembatasan dana talangan

haji dituding sebagai penyebab panjangnya antrean haji. Bank Penerima Setoran

(BPS) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) boleh memberikan dana

talangan haji, namun tidak boleh bersifat pinjaman. Kementerian Agama

menetapkan bahwa dana talangan tidak boleh menjadi pembiayaan. Oleh karena

itu maka dana talangan diberikan kepada calon jamaah sudah mendapatkan porsi

untuk berangkat tahun tersebut namun kesulitan untuk berangkat tahun tersebut

namun kesulitan untuk melunasi kekurangan setoran BPIH. Bank

diperbolehkannya dalam waktu maksimal satu tahun. Karena bukan pinjaman

dana talangan yang diberikan bank juga tidak boleh membebani masyarakat

Dalam Peraturan Menteri Agama No. 30 Tahun 2013 tentang Bank

Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji, Kemenag melarang

perbankan memberikan dana talangan yang tidak sesuai dengan aturan. Dana

talangan hanya boleh diberikan sesuai aturan yakni selama satu tahun.34

Permenang tersebut sebenarnya tidak bermaksud melarang dana talangan haji

karena landasan syari‟ nya sangat kuat berupa Fatwa DSN-MUI yang diperkuat

33

Sopa dan Siti Rahmah yang berjudul, “Studi Evaluasi Atas Dana Talangan Produk

Perbankan Syariah di Indonesia”, (Jurnal Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Jakarta, 2013). 34

Lihat Peraturan Menteri Agama No. 30 Tahun 2013 tentang Bank Penerima Setoran

Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji

Page 45: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

29

oleh putusan Ijtimak Ulama Komisi Fatwa seluruh Indonesia. Lebih dari itu,

ternyata fatwa-fatwa tersebut di dukung oleh teks-teks al Quran dan al Hadits

serta qawa‟id fiqhiyyah yang memadai. Oleh karena itu, fatwa-fatwa tersebut

mencerminkan pendapat mayoritas ulama Indonesia ( jumhur ulama ) meskipun

ada sebagian ulama yang tidak sependapat.

Akibat adanya pro dan kontra, yang ditimbul akibat Dana Talangan Haji,

Pemerintah mengambil langkah yaitu melarang adanya Talangan Haji.

Sebelumnya Dana Talangan Haji di atur dalam Peraturan Nomor 30 Tahun 2013

Tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji. kemudian

diganti dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2016.

Memutuskan:

Menetapkan: PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 24 TAHUN 2016

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR

30 TAHUN 2013 TENTANG BANK PENERIMA SETORAN BIAYA

PENYELENGARAAN IBADAH HAJI.35

Pasal 1

Beberapa ketentuan dalam peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2013

tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 615) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 2 ayat (2) huruf g dihapus dan ayat (3) diubah, sehingga Pasal

2 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 2

(1) Menteri menetapkan BPS BPIH

(2) BPS BPIH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setelah

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Berbadan hukum Perseroan Terbatas:

b. Berbentuk bank syariah atau bank umum nasional yang memiliki

layanan syariah:

35

Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Menteri

Agama Nomor 30 Tahun 2013 tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji.

Page 46: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

30

c. Memiliki sarana, prasarana, dan kapasitas untuk berintegrasi dengan

sistem layanan haji Kementerian agama

d. Memiliki kondisi kesehatan bank sesuai dengan Peraturan Bank

Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan peraturan

lainnya:

e. Menunjukkan keterangan menjadi anggota Lembaga Penjamin

Simpanan (LPS) dan surat kesanggupan melaksanakan program LPS

atas dan setoran awal; dan

f. Dihapus.

(3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan lebih oleh

Direktur Jenderal.

2. Diantara Pasal 6 dan Pasal 7 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 6A sehingga

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 6A

BPS BPIH dilarang memberikan layanan dana talangan haji baik secara langsung

maupun tidak langsung.

3. Diantara Pasal 12 dan Pasal 13 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 12 A

sehingga berbunyi sebagai berikut

Pasal 12 A

(1) Dana talangan haji yang diberikan oleh BPS BPIH sebelum

diberlakukannya Peraturan Menteri ini, harus diselesaikan oleh BPS

BPIH dengan jamaah haji.

(2) Penyelesaian sebagaiana dimaksud pada ayat (1) paling lambat tanggal

31 Desember 2020 terhitung sejak tanggal pengundangan Peraturan

Menteri ini.

(3) Dalam hal masih terdapat dana talangan haji yang belum diselesaikan

setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), nomor porsi

jamaah haji masih tetap aktif (Kementerian Agama, Peraturan Menteri

Agama No. 24 Th 2016.

Page 47: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

31

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG PRODUK ARRUM HAJI DI

PEGADAIAN SYARIAH CABANG KEMANG JAKARTA SELATAN

A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

1. Profil Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

Pada tahun 1901 Pegadaian didirikan pertama kali di Sukabumi (jawa

barat tanggal 1 April 1901). Pada tahun 1905 pegadaian berbentuk lembaga resmi

yaitu “JAWATAN”. Pada tahun 1961 bentuk badan hukum berubah

“JAWATAN” menjadi “PN” berdasarkan Peraturan Pemerintah Penganti

Undang-undang ( Perpu ) No. 19 Tahun 1960 Jo Peraturan (PP) NO. 178 Tahun

1961. Pada tahun 1969 bentuk badan hukum berubah dari “PN” menjadi

“PERJAN” berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun 1969. Pada

tahun 1990 Bentuk badan hukum berubah dari “PERJAN” menjadi “PERUM”

berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) NO.10 Tahun 1990 yang diperbarui

dengan Peraturan Pemerintah (PP) NO.103 Tahun 2000. Pada tahun 2012 hingga

sekarang bentuk badan hukum berubah dari “PERUM” ke “PERSERO‟‟ yaitu

pada tanggal 1 April 2012 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 51 Tahun

2011 .1

Terbitnya PP / 10 tanggal 1 April 1990, Dapat dikatakan menjadi

tonggak awal kebangkitan Pegadaian, satu hal yang perlu dicermati bahwa PP 10

menegaskan misi yang harus diemban oleh pegadaian untuk mencegah praktik

riba, misi ini tidak berubah hingga terbitnya PP 103/2000 yang dijadikan sebagai

landasan kegiatan usaha PERUM pegadaian sampai sekarang, banyak pihak yang

berpendapat bahwa operasionalisasi pegadaian pra fatwa MUI tanggal 16

desember 2003 tentang bunga bank telah sesuai dengan konsep syariah, meskipun

harus diakui belakangan bahwa terdapat beberapa aspek yang menepis anggapan

itu, berkat rahmat Allah dan setelah melaui kajian panjang, akhirnya disusunlah

suatu konsep, pendirian unit layanan gadai syariah sebagai langkah awal

1Sejarah Berdirinya Pegadaian, diakses pada 14 April 2019, Pukul 14.00 WIB dari

https://pegadaiansyariah.co.id/

Page 48: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

32

pembentukan divisi khusus yang menangani kegiatan usaha syariah, konsep

operasi syariah mengacu pada sistem administrasi modern yaitu asas serta

rasionalitas efisiensi efektifitas yang diselaraskan dengan nilai Islam, fungsi

operasi pegadaian syariah itu sendiri dijalankan oleh kantor-kantor cabang

pegadaian syariah atau Unit Layanan gadai syariah (ULGS) sebagai unit

organisasi dibawah binaan divisi usaha lain Perum Pegadaian, ULGS ini

merupakan unit bisnis mandiri yang secara struktural terpisah pengelolaannya dari

usaha gadai konvensional, Pegadaian syariah pertama berdiri di jakarta dengan

nama unit layanan gadai syariah (ULGS), Cabang Dewi Sartika di bulan Januari

2003 menyusul kemudian pendirian ULGS di Surabaya, Makasar, Semarang,

Surakarta dan Jogjakarta, di tahun yang sama hingga september 2003. Masih

ditahun yang sama pula 4 kantor cabang di Aceh dikonversi menjadi Pegadaian

Syariah. (Wawancara Ibu Iin Kasir Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta

Selatan).2 Profil Perusahaan Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan:

Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan dan mempunyai 7

Unit Pelayanan Syariah yaitu:3

1) Unit Pegadaian Syariah Terogong

2Wawancara pribadi dengan Iin Nur Linda, Kasir Pegadaian Syariah Cabang Kemang

Jakarta Selatan., 13 Mei 2019, Kantor Pegadaian Kemang Jakarta Selatan, Pukul 11:00 WIB. 3Wawancara pribadi dengan Ibu Iin Nur Linda, Kasir Pegadaian Syariah Cabang

Kemang Jakarta Selatan.

a. Nama :

b. Alamat :

c. Tahun Berdiri :

d. Pos :

e. Telepon :

f. Situs Web :

PT .Pegadaian Syariah (Persero) Cabang Kemang

Jakarta Selatan

Jl. Kemang Selatan VIII Blok C No. 4,

RT.7/RW.2, Bangka, Mampang Prapatan., Kota

Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2009

12730

(021) 7180957

www.pegadaiansyariah.co.id

Page 49: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

33

2) Unit Pegadaian Syariah Sanusi

3) Unit Pegadaian Syariah Lebak Bulus

4) Unit Pegadaian Syariah Ciputat Raya

5) Unit Pegadaian Syariah Siliwangi

6) Unit Pegadaian Syariah Kampung Sawah

7) Unit Pegadaian La Joe

2. Visi Misi dan Moto Pegadaian Syariah 4

Adapun misi dan visi pada Pegadaian Syariah sendiri, yaitu ;

a. Visi :

1) Menjadi the most valuable finansial company di Indonesia

2) Sebagai agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat

b. Misi:

1) Memberikan manfaat dan keuntungan optimal bagi seluruh pemangku

kepentingan dengan mengembangkan bisnis inti

2) Membangun bisnis yang lebih beragam dengan mengembangkan bisnis

baru untuk menambah proposisi nilai ke nasabah dan pemangku

kepentingan.

3) Memberikan servis exellent dengan fokus nasabah melalui ; Bisnis proses

yang lebih sederhana dan digital, Teknologi informasi yang handal dan

mutakhir, Praktik manajemen yang risiko kokoh, SDM yang profesional

berbudaya kinerja baik.

3. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta

Selatan

Struktur organisasi berguna untuk membedakan batas-batas wewenang

serta tanggung jawab secara sistematis sehingga menunjukkan adanya hubungan

atau keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

oleh perusahaan. Suatu instansi atau perusahaan biasa terdiri dari berbagai unit

4Visi dan misi Pegadaian Syariah, diakses pada 15 Mei 2019, Pukul 11.00 WIB dari

www.pegadaiansyariah.co.id.

Page 50: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

34

kerja yang bisa dilakukan oleh seorang individu, maupun sebuah kelompok kerja

yang melakukan serangkaian tertentu. Berikut adalah struktur organisasi di

Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan.

Sumber: Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

4. Produk-produk Pegadaian Syariah

Berdasarkan hasil ( Wawancara Ibu Iin Pegawai Kasir Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan) Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta

Selatan menawarkan berbagai macam produk , yaitu : 5

5Wawancara pribadi dengan Ibu Iin Nur Linda., Kasir Pegadaian Syariah Cabang

Kemang Jakarta Selatan.

Tabel 1. Struktur Organisasi Pegadai Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

Sumber : Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selata

Pimpinan Cabang

Susanto, S.E, M.M.

Asisten Manejer / Penaksir Asep Supriyanto, S.E.

Petugas Barang Jaminan

Hiliyati Min Ummaya,S.E.

Kasir

Iin Nurlinda, S.E.

Sekuriti

Yudi Susilo dan Kiki Santoso

Page 51: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

35

a. Rahn

Rahn atau yang juga dikenal dengan gadai syariah adalah suah produk

dari pegadaian syariah yang memberikan solusi bagi yang membutuhkan dana

cepat. Prosesnya pencairan dana hanya membutuhkan waktu 15 menit, barang

jaminan dapat berupa perhiasan, elektronik dan juga kendaraan bermotor.

Keunggulan dari produk ini adalah :6

1) Layanan rahn tersedia di outlet pegadaian syariah di seluruh Indonesia

2) Prosedur pengajuannya sangat mudah. Calon nasabah atau debitur hanya perlu

membawa agunan ke outlet pegadaian.

3) Proses pinjaman sangat cepat , hanya membutuhkan waktu 15 menit .

4) Pinjaman ( marhum bih ) mulai dari Rp 50.000 sampai dengan Rp.

200.000.000 atau lebih

5) Jangka pinjaman maksimal 4 bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang

dengan cara membayar ijarah saja

6) Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan perhitungan ijarah selama

masa pinjaman

7) Tanpa perlu membuka buku rekening

8) Nasabah menerima pinjaman dalam bentuk tunai

9) Barang jaminan tersimpan aman di pegadaian

b. Amanah

Pembiayaan Amanah adalah pembiayaan berprinsip syariah yang

ditujukan kepada karyawan tetap maupun pengusaha mikro , agar dapat memiliki

motor atau mobil dengan cara agunan. Keunggulan dari produk ini adalah :7

1) Proses transaksi berprinsip syariah yang adil dan menentramkan sesuai fatwa

92/DSN-MUI/IV/2014.

2) Proses pembiayaan dilayani di lebih dari 4400 outlet pegadaian di seluruh

Indonesia.

6Rahn Pegadaian Syariah, diakses pada 16 Mei 2019, Pukul 11.00 WIB dari

www.pegadaiansyariah.co.id 7Amanah Pegadaian Syariah diakses pada 16 Mei 2019, Pukul 11.00 WIB dari

www.pegadaiansyariah.co.id

Page 52: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

36

3) Uang muka pembelian sepeda motor mulai dari 20 %

4) Pembiayaan berjangka waktu fleksibel mulai dari 12, 18, 24, 48, dan 60

bulan.

5) Pegadaian memberikan tarif (mu‟nah) menarik dan kompetitif.

6) Pembiayaan dapat diberikan untuk kendaraan baru dan juga bekas.

c. Arrum BPKB dan Arrum Emas

Pembiayaan Arrum BPKB dan Arrum Emas pada pegadaian syariah

bertujuan untuk memudakan para pengusaha kecil agar mendapatkan modal usaha

dengan jaminan kendaraan dan emas, untuk Arrum Kendaraan, kendaraan tetap

pada pemiliknya, sehingga dapat digunakan untuk mendukung usaha sehari-hari

dan juga mendayagunakan kendaraan. Keunggulan dari Arrum BPKB adalah:8

1) Proses transaksi berprinsip syariah yang adil dan menentramkan sesuai fatwa

DSN-MUI

2) Proses pembiayaan dilayani lebih dari 600 outlet pegadaian syariah

3) Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh outlet pegadaian syariah

4) Pembiayaan berjangka waktu fleksibel mulai dari 12, 18, 24, 48, dan 60

bulan.

5) Pegadaian memberikan tarif (mu‟nah) menarik dan kompetitif.

6) Prosedur pelayanan sederhana, sepat, dan mudah.

7) Pegadaian hanya menyimpan BPKB, kendaraan dapat digunakan nasabah

d. Rahn Hasan

Sama halnya dengan gadai syariah pada umumnya, akan tetapi yang

menjadi pembeda ialah rahn hasan tidak memerlukan barang jaminan.

Keunggulan dari produk ini adalah lebih berfokus kepada kalangan mahasiswa,

8Arrum BPKB dan Arrum Emas Pegadaian Syariah, diakses pada 16 Mei 2019, Pukul

11.00 WIB dari www.pegadaiansyariah.co.id

Page 53: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

37

pegawai kantor dan juga buruh pabrik dan tidak memerlukan barang jaminan.

Keunggulan lainnya sama seperti gadai syariah.9

e. Arrum Haji

Melaksanakan ibadah haji merupakan kewajiban setiap umat Islam yang

mampu. Oleh karena itu, pegadaian syariah menawarkan Produk Arrum Haji

untuk membantu nasabah mendapatkan porsi haji dengan jaminan emas.

Keunggulan dari produk ini adalah :10

1) Memperoleh tabungan haji yang langsung dapat digunakan untuk memperoleh

nomor porsi haji

2) Emas dan dokumen haji aman tersimpan di pegadaian

3) Biaya pemeliharaan barang jaminan terjangkau

4) Jaminan Emas dapat digunakan untuk pelunasan biaya haji pada saat lunas

B. Gambaran Umum Produk Arrum Haji Cabang Kemang Jakarta Selatan

1. Pengertian Arrum Haji

Arrum Haji adalah nama layanan produk Perusahaan Pegadaian Syariah

yang memberikan pinjaman kepada Nasabah guna pendaftaran porsi haji .Arrum

sendiri singkatan dari nama Ar-rahn (gadai) Untuk Umum. Haji merupakan

kewajiban setiap umat Islam yang mampu.11

Arrum haji merupakan produk yang disediakan oleh Pegadaian Syariah,

yang di peruntukan bagi nasabah yang hendak menunaikan ibadah haji, dimana

Pegadaian Syariah membantu nasabah agar dapat melaksanakan ibadah haji.

Dengan cara menggadaikan emas atau logam mulia seberat 3,5 gram senilai

dengan RP 2.000.000 nasabah akan segera mendapatkan porsi haji (Wawancara

9Rahn Hasan Pegadaian Syariah, diakses pada 16 Mei 2019, Pukul 11.00 WIB dari

www.pegadaiansyariah.co.id 10

Arrum Haji Pegadaian Syariah, diakses pada 16 Mei 2019, Pukul 11.00 WIB dari

www.pegadaiansyariah.co.id 11

Wawancara pribadi dengan Iin Nurlinda., Kasir Pegadaian Syariah Cabang Kemang

Jakarta Selatan

Page 54: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

38

Asisten Manajer Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan)12

.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diartikan bahwa Arrum Haji yaitu sebuah

produk yang dapat meminjamkan sejumlah uang kepada nasabah/ calon jamaah

haji untuk bisa mendapatkan nomor porsi haji, dengan cara menggadaikan berupa

barang jaminan berupa emas.

2. Persyaratan dan Ketentuan Calon Nasabah Arrum Haji Pegadaian

Syariah

Pendaftaran Porsi Haji adalah proses pendaftaran haji sesuai ketentuan

Kementerian Agama. Rahin13

dinyatakan terdaftar secara sah sebagai jamaah haji,

apabila telah mendapatkan nomor porsi yang diperoleh dengan persyaratan yang

ditetapkan oleh Kementerian Agama .14

Gambar 1. Cara Mendaftar Haji

Sumber : Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

12

Wawancara pribadi dengan Asep Saifudin., Asisten Manajer Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan, Jakarta 23 Mei 2019, Kantor Pegadaian Kemang Jakarta Selatan,

Pukul 13 : 00 WIB

13

Rahin adalah nasabah yang telah memenuhi syarat untuk mendaftar sebagai jemaah

haji sesuai ketentuan Kementerian Agama, melakukan akad Arrum Haji dan menggunakan uang

pinjamannya untuk mendaftar haji. 14

Lihat Peraturan Menteri Agama No. 13 Tahun 2018, Tentang Penyelenggaraan Ibadah

Haji Reguler. Bab II. Syarat dan Prosedur Pendaftaran haji.

Page 55: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

39

a. Persyaratan Calon Rahin (nasabah)15

1) Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama untuk

mendaftar haji

2) Usia Rahin (nasabah) pada saat jatuh tempo adalah 60 (enam puluh )

tahun

b. Persyaratan Dokumen Calon Rahin (nasabah ) Menyerahkan coppy KTP

yang masih berlaku dan menujukkan aslinya16

c. Persyaratan Marhum (Barang Pinjaman) Rahin (nasabah) wajib

menyerahkan jaminan pinjaman berupa :17

1) Emas 3,5 gram dengan nilai taksiran minimal Rp 2.000.000,- (dua juta

rupiah)

2) Bukti Pendaftaran haji yang terdiri dari :

a) Asli SPPH berisi nomor porsi yang telah ditandatangani dan dibubuhi

stempel dinas oleh petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten /

Kota.

b) Asli Tanda Bukti Setoran Awal BPIH yang terdapat nomor validasi18

c) Asli lembar/buku tabungan

Hasil wawancara dengan Asisten Manajer Pegadaian Syariah Cabang

Kemang, ia mengatakan. “Bahwa pemberian layanan Produk Arrum Haji

Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan bertindak sebagai perantara

untuk memberikan kekurangan dana untuk mendapatkan porsi haji. Dalam hal ini

Pegadaian Syariah tidak memiliki akses untuk Sistem Komunikasi Haji Terpadu

( SISKOHAT). Maka Pegadaian syariah bekerja sama dengan Bank mitra Syariah

yaitu Bank Mega Syariah , BRI syariah, BNI syariah CNB syariah, Bukopin

15

Wawancara pribadi dengan Iin Nurlinda., Kasir Pegadaian Syariah Cabang Kemang

Jakarta Selatan. 16

Wawancara pribadi dengan Iin Nurlinda., Kasir Pegadaian Syariah Cabang Kemang

Jakarta Selatan. 17

Wawancara pribadi dengan Iin Nurlinda., Kasir Pegadaian Syariah Cabang Kemang

Jakarta Selatan. 18

Nomor validasi adalah nomor yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama sebagai

tanda pengkreditan setoran awal BPIH jemaah ke rekening Setoran Awal, nomor validasi

tercantum pada bagian atas Tanda Bukti SA BPIH yang dicetak oleh bank mitra.

Page 56: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

40

syariah , Panin Syariah , untuk Pegadaian Syariah Cabang Kemang sendiri bekerja

sama dengan Bank Mega Syariah”. 19

Pegadaian Syariah dalam menerapkan Arrum Haji merujuk Fatwa DSN

(Dewan Syariah Nasional) MUI yaitu: Fatwa No.92 /DSN-MUI/IV/2014 tentang

Pembiayaan Yang Disertai Rahn..20

Peminat Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah Cabang Kemang

Jakarta Selatan cukup Banyak, saat ini Cabang sendiri memiliki cabang sendiri

berserta unit sudah mencapai 52 peserta keseluruhan 150 peserta, dan tiap

tahunnya meningkat sebanyak 15% atau 20%.21

C. Mekanisme Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah

Gambar 2. Mekanisme Prosedur Arrum Haji

Sumber : Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

19

Wawancara dengan Asep Saifudin, Asisten Manajer Pegadaian Syariah Cabang

Kemang Jakarta Selatan. 20

Lihat Fatwa DSN MUI Nomor 92/DSN-MUI/VI/2014 Tentang Pembiayaan Yang

Disertai Rahn. 21

Wawancara pribadi dengan Asep Saifudin, Asisten Manajer Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan.

Page 57: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

41

Berdasarkan simulasi diatas, jadi mekanisme Arrum Haji ini ialah: (1)

nasabah mendatangi Kantor Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

dengan membawa syarat dan ketentuan dan juga membayar biaya administrasi,

selanjutnya pihak pegadaian akan memproses seluruh dokumen yang diperlukan,

(2). Setelah itu, nasabah akan ditemani oleh pegawai pegadaian syariah menuju

bank terdekat untuk pembuatan buku tabungan untuk memperoleh SA BPIH

(Setoran Awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) serta pemberian pinjaman

Rp.25.000.000; yang langsung dikreditkan kedalam tabungan haji si nasabah,

dalam hal ini bank yang bekerja sama dengan Pegadaian Syariah Cabang Kemang

Jakarta Selatan adalah Bank Mega Syariah, Selanjutnya nasabah akan ditemani

pegawai Pegadaian mendatangi kantor kementerian agama untuk mendapatkan

porsi haji, (3). Setelah itu nasabah menyerahkan SBPIH, SPPH, dan buku

tabungan kepada pihak Pegadaian Syariah, (4). nasabah membayar angsuran

kepada pihak pegadaian syariah sesuai dengan akad yang dilakukan.

Tabel 2. Simulasi Angsuran Arrum Haji

Sumber : Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

Berdasarkan tabel diatas, nasabah bisa mengambil jangka waktu

angsuran minimal 1 tahun (12 bulan) dan maksimal 5 tahun (60 bulan). Jika

Jangka

Waktu

Angsuran

Pokok

Mu‟nah Jumlah

Angsuran Per

bulan

Jumlah

Angsuran Per

Tahun

12 Bulan Rp. 2.083.333 Rp. 252.867 Rp. 2.336.200 Rp.28.034.400

24 Bulan Rp. 1.041.633 Rp. 252.867 Rp. 1.294.500 Rp.31.070.400

36 Bulan Rp. 694.433 Rp. 252.867 Rp. 947.300 Rp.36.102.800

48 Bulan Rp 520.833 Rp. 252.867 Rp . 773.700 Rp.37.137.600

60 Bulan Rp . 416.733 Rp. 252.867 Rp . 669.600 Rp.40.176.000

Page 58: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

42

nasabah mengambil jangka waktu 1 tahun (12 bulan). Maka, nasabah akan

membayar angsuran pokok + mu‟nah yaitu Rp. 2.336.200 Per bulan dan Rp.

28.034.400 Per tahun. Apabila nasabah mengambil jangka waktu 5 tahun (60

bulan). Maka, nasabah akan membayar Rp. 669.000 per bulan dan Rp 40.176.000

Per tahun.

Biaya yang dipungut dari nasabah pada saat akad atau pemberian

pinjaman terdiri dari : Biaya administrasi sebesar Rp. 270.000 serta jasa kafalah

(biaya yang dibebankan kepada nasabah untuk keperluan asuransi) dan nasabah

menyerahkan setoran pembukaan rekening tabungan haji di Bank Mitra sebesar

Rp. 500. 000- (lima ratus ribu rupiah) . Berikut simulasi biaya saat akad;22

Tabel.3. Biaya Adm + Kafalah dan Pembukaan Tabungan Haji

Sumber : Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

Akad yang digunakan dalam transaksi Arrum Haji adalah qard

(pinjaman) dan rahn (gadai) yaitu:23

Penerima jaminan memberikan pinjaman

uang kepada nasabah dengan jaminan barang berharga berupa emas serta Bukti

Setoran Awal Biaya penyelenggara Ibadah Haji ( SA BPIH). Surat Pendaftaran

Pegi Haji (SPPH) dan Buku/Lembar Tabungan. Atas jasa pemeliharaan dan

22

Wawancara pribadi dengan Asep Saifudin ,Asisten Manajer Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan. 23

Wawancara pribadi dengan Asep Saifudin ,Asisten Manajer Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan.

Akad Biaya

Administrasi

Biaya

Kafalah

Membuka

Tabungan Haji

Jumlah

12 Bulan Rp. 270.000 Rp. 70.000 Rp. 500.000 Rp 845.000

24 Bulan Rp. 270.000 Rp.112.500 Rp. 500.000 Rp. 882.500

36 Bulan Rp. 270.000 Rp 175.000 Rp. 500.000 Rp. 935.000

48 Bulan Rp. 270.000 Rp 265.000 Rp. 500.000 Rp. 1.035.000

60 Bulan Rp. 270.000 Rp.412.5000 Rp. 500.000 Rp. 1.182.000

Page 59: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

43

penjagaan dan jaminan tersebut .Perusahaan memperoleh mu‟nah (biaya

pemeliharaan barang jaminan).24

Pelunasan selama jangka waktu akad dilakukan dengan cara angsuran

setiap bulan atau pelunasan sekaligus sebelum jatuh tempo. Dan apabila angsuran

melebihi tanggal jatuh tempo angsuran, yaitu pada tanggal yang sama dengan

tanggal akad ,nasabah dikenakan ta‟widh (ganti rugi). Adapun denda yang di

tetapkan oleh Pegadaian Syariah berdasarkan hasil wawancara Bapak Asep

Asisten Manajer Pegadaian Syariah Kemang Jakarta Selatan ia mengatakan bahwa

denda yang dibebankan terhadap nasabah yang terlambat membayar angsuran,

diperuntukkan untuk kemaslahatan umat seperti kegiatan sosial, sumbangan, dan

sebagainya .

Jika terjadi pembatalan porsi karena permintaan nasabah /ahli waris ,

nasabah dapat mengajukan pembatalan porsi karena sebab apapun ,dengan

langkah-langkah sebagai berikut :25

1. Nasabah /ahli waris mengisi permohonan pembatalan.

2. Pimpinan Cabang atau karyawan yang ditunjuk , mendatangi nasabah/ahli

waris untuk melakukan proses administrasi pembatalan pendaftaran porsi haji

ke Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan membawa asli SPPH, Asli

Tanda Bukti Setoran Awal BPIH dan lembar/buku tabungan.

3. Pimpinan Cabang memberitahukan perihal pembatalan porsi haji kepada bank

mitra . Sebagai dasar bagi bank untuk memindahkan dana pendaftaran porsi

haji dari Kementerian Agama ke rekening giro Kantor Pusat Perusahaan,

Pemimpin Cabang menyerahkan dokumen kepada bank mitra berupa

permohonan pembatalan ibadah haji.

4. Dana dari hasil pembatalan digunakan untuk menutup kewajiban nasabah yang

terdiri dari sisa Marhun bih (sisa utang), Mu‟nah (biaya pemeliharaan barang

24

Jika penerima gadai tidak memanfaatkan barang jaminan dan berkewajiban untuk

memeliharanya sampai batas waktu yang disepakati, maka pemberi gadai (rahn) wajib

mengeluarkan biaya-biaya (mu‟nah) yang terkait dengan pemeliharaan barang jaminan (marhun). 25

Wawancara pribadi dengan Asep Saifudin ,Asisten Manajer Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan.

Page 60: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

44

jaminan), dan ta‟widh (ganti rugi) yang dihitung sejak angsuran terakhir

sampai dengan waktu diterimanya dana dari hasil pembatalan.

5. Jika nasabah meninggal dunia, tidak bisa digantikan oleh ahli waris, maka

porsi haji harus dibatalkan, jika ingin digantikan, maka harus melakukan

akad/pendaftaran ulang.26

26

Wawancara pribadi dengan Asep Saifudin ,Asisten Manajer Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan.

Page 61: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

45

BAB IV

SYARAT WAJIB HAJI DALAM PELAKSANAAN PRODUK ARRUM

HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG KEMANG JAKARTA

SELATAN DAN PELARANGAN DANA TALANGAN HAJI

OLEH KEMENAG RI

A. Istitha’ah Dengan Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah Cabang

Kemang Jakarta Selatan Menurut Ahli Fikih

Tentang diwajibkannya haji, tidak ada selisih pendapat ulama tentang

itu.1 Karena berdasarkan pada firman Allah SWT. yaitu;

...)ال ... (٧٩ :٣ \عمران ولله على النهاس حج الب يت من استطاع إليو سبيلاArtinya : “... Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu

(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah....”

Q.s.3 ( Ali Imran : 97).

Ibadah Haji, wajib dilakukan seseorang ketika telah memenuhi 5 Syarat ,

yaitu Islam, berakal, baligh, merdeka, dan mampu.2 Syarat tersebut menjadi dua

bagian yaitu syarat wajib dan syarat sahnya haji.

1. Islam dan berakal. Fukaha tidak berselisih bahwa Islam merupakan salah satu

dari syarat sahnya haji.3Adapun orang gila belum dikenakan kewajiban haji

karena belum mencapai kategori mukalaf (dewasa).4 Oleh Sebab itu, haji tidak

wajib dan tidak sah bagi orang kafir (non-muslim) serta orang gila, sebab

keduanya tidak termasuk ahli Ibadah.5

1Ibnu Rusyd, Syarah Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Penerjemah: Abdul

Rasyad Shiddiq, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid,. Cet. 3, (Jakarta: Akbar Media Eka

Sarana, 2017), h. 448. 2Ibnu Qudamah, Al Mughni & Terjemahan, h.363.

3Ibnu Rusyd, Syarah Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid & Terjemahan, h.

448. 4Ibnu Qudamah, Al Mughni & Terjemahan, h.363.

5Ibnu Qudamah, Al Mughni & Terjemahan, h.354.

Page 62: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

46

2. Baligh dan merdeka. Fukaha berbeda pendapat tentang sah tidaknya ibadah

haji yang dilakukan oleh anak kecil. Mazhab Maliki dan Syafi‟i

membolehkannya. Sedangkan Abu Hanifah tidak membolehkannya.6 Jumhur

Ulama berpendapat bahwa seorang hamba sahaya tidak wajib menunaikan

ibadah haji hingga dia merdeka.7 Sedangkan sebagian ulama pengikut mazhab

Daud Azh-Zhahiri mewajibkannya. Oleh sebab itu, apabila anak kecil dan

budak pergi haji, maka hajinya sah, namun tidak bisa menggugurkan hajinya

yang wajib.8

3. Kemampuan (Istitha‟ah) tidak ada perbedaan pendapat dikalangan ulama,

semua ulama sepakat atas syarat “harus sudah mampu” untuk menunaikan

ibadah haji. 9 Berdasarkan firman Allah SWT;

...)ال (٧٩:٣\عمرانمن استطاع إليو سبيلا ... Artinya :“... Bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah....

“ Q.s. 3 (Ali „Imran : 97).

Apabila orang yang tidak mampu atau mengalami kesulitan, lalu ia

berjalan kaki dengan tanpa biaya dan kendaraan, kemudian menjalankan ibadah

haji, maka hukum hajinya dianggap sah dan cukup.10

Penjelasan istitha‟ah (kemampuan), ulama sepakat, bahwa ada tiga syarat

istitha‟ah yang harus dipenuhi dalam ibadah haji, yaitu: kemampuan kesehatan,

kemampuan material/finansial, kemampuan keamanan.11

Disebabkan penelitian

ini memfokuskan dalam persoalan istitha‟ah (kemampuan) dari segi

finansial/biaya calon jamaah haji. Maka, uraian selanjutnya hanya dikaitkan pada

istitha‟ah (kemampuan) dari segi finansial calon jamaah haji. Berikut istitha‟ah

(kemampuan) finansial/biaya menurut ulama mazhab;

6Ibnu Rusyd, Syarah Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid & Terjemahan,

h.448. 7Ibnu Rusyd, Syarah Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid & Terjemahan,

h.453. 8Ibnu Qudamah, Al Mughni & Terjemahan, h. 365.

9Ibnu Rusyd, Syarah Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid & Terjemahan, h.656

10Ibnu Qudamah, Al Mughni & Terjemahan, h.365.

11Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh & Terjemahan.,h. 383.

Page 63: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

47

1) Menurut Mazhab Hanafi Kesanggupan finansial adalah memiliki bekal dan

kendaraan. Yaitu, mampu menanggung biaya pulang pergi serta punya

kendaraan, yang merupakan kelebihan dari biaya tempat tinggal, serta

keperluan lain. Harus lebih dari nafkah keluarga yang dinafkahinya sampai

waktu kepulangannya.12

2) Menurut Mazhab Maliki, Kemampuan finansial yaitu Adanya bekal yang

cukup sesuai dengan kondisi orang dan sesuai pula dengan kebiasaan mereka

itu sendiri, jalan kaki bisa menggantikan kendaraan, bagi orang yang mampu,

dan keterampilan kerja yang mendatangkan pemasukan yang cukup bisa

membuat seseorang tidak perlu membawa bekal atau uang dan bisa dikatakan

cukup sebagai ganti bakal. 13

3) Menurut Mazhab Syafi‟i Kemampuan finansial, dengan adanya bekal, Adanya

kendaraan (sarana transportasi), Adanya air dan makanan hewan tunggangan.

14

4) Menurut Mazhab Hambali. Kesanggupan yang disyaratkan adalah

Kesanggupan atas bekal dan kendaraan.15

Pendapat ulama mengenai istitha‟ah (kemampuan) dari segi finansial

sebagai syarat wajib haji memang tidak berhubungan langsung dengan adanya

pengurusan haji oleh Lembaga Keuangan Syariah baik bank maupun non-bank.

Istitha‟ah atau mampu merupakan salah satu syarat wajib untuk melaksanakan

ibadah haji. Mampu inilah yang banyak diperdebatkan. Apakah mampu

menyicil/berhutang untuk haji juga dapat dikatakan mampu?.

Pada tahun 2016, Lembaga Keuangan Syariah non-Bank yaitu Pegadaian

Syariah menerbitkan produk yang bertujuan untuk membantu umat muslim agar

mendapatkan nomor porsi haji dengan menggunakan sistem gadai emas.

Maksudnya, calon jamaah haji bisa mendapatkan nomor porsi haji dengan cara

menggadaikan emas seberat 3,5 gram atau setara dengan RP. 2.000.000;, setelah

itu Pegadaian Syariah akan memberikan pinjaman sebanyak RP. 25.000.000 untuk

12

Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh & Terjemahan, h. 383. 13

Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh & Terjemahan, h. 385. 14

Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh & Terjemahan. h. 386. 15

Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh & Terjemahan, h. 388.

Page 64: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

48

mendaftar setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Sesuai dengan

ketentuan Kementerian Agama Republik Indonesia). Pinjaman tersebut dapat

diangsur oleh calon jamaah haji selama beberapa tahun diantaranya 12, 24, 36, 48,

dan 60 bulan.16

Namun, dalam hal ini yang menjadi permasalahan adalah Arrum

Haji di Pegadaian Syariah dianggap sama dengan Dana Talangan Haji di Bank

Syariah.

Tabel 4. Perbedaan Dana Talangan dan Arrum Haji

NAMA

PRODUK

PENGERTIAN AKAD FATWA LEMBAGA

DANA

TALANGAN

Dana Talangan

Haji di Bank

Syariah

bertujuan untuk

memberikan

sejumlah dana

kepada calon

jamaah haji.

Untuk memenuhi

persyaratan

minimal SA

BPIH sebesar

Rp. 25.000.000,

sehingga ia bisa

mendapatkan

porsi haji

Sistem Dana

Talangan Haji

memakai

gabungan dua

akad , yaitu

akad qard

( pinjaman)

dengan akad

ijarah (jual

beli jasa), yaitu

jasa LKS

( Lembaga

Keuangan

Syariah ) yang

memberikan

pinjaman

kepada

nasabah

Fatwa DSN

MUI Nomor

29/DSN-

MUI/VI/2002

Tentang

Pembiayaan

Pengurusan

Haji Lembaga

Keuangan

Syariah

Bank Syariah

ARRUM

HAJI

Arrum Haji

singkatan kata

dari Ar rahn

Umum untuk

Haji di

Pegadaian

Syariah

bertujuan untuk

membantu umat

muslim agar

mendapatkan

nomor porsi haji

dengan

menggunakan

sistem gadai

emas

akad Qard

(Pinjaman) dan

Rahn (gadai)

yaitu :

penerima

jaminan

memberikan

pinjaman uang

kepada

nasabah

dengan

jaminan

barang

berharga

berupa emas

serta Bukti

Setoran Awal

Fatwa

No.92/DSN-

MUI/IV/2014

tentang

Pembiayaan

Yang Disertai

Rahn.

Pegadaian

Syariah

16

Brosur Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan 2019.

Page 65: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

49

Biaya

penyelenggara

Ibadah Haji

( SA BPIH).

Surat

Pendaftaran

Pergi Haji

(SPPH) dan

Buku/Lembar

Tabungan.

Dana Talangan Haji sendiri, mengalami pro dan kontra. Karena

memberikan layanan pinjaman kepada nasabah, yang ingin mendapatkan nomor

porsi haji terlebih dahulu sebelum benar-benar memiliki uang sebesar

Rp.25.000.000; (Setoran Awal Biaya Penyelenggaraan Haji). Terdapat Dalam

fatwa MUI Tentang Masail Fiqhiyah Mu‟ashirah ( Masalah Fikih Kontemporer)

Pada tahun 2012. Mengenai Dana Talangan Haji dan Istitha‟ah Untuk

Menunaikan Ibadah Haji. Terdapat dalam ijtima‟ ulama tersebut, bahwa isu yang

berkembang di masyarakat dalam menyikapi fatwa tentang Pembiayaan

Pengurusan Haji di LKS berkaitan dengan istitha‟ah; (1) orang yang sudah

istitha‟ah (mampu) untuk melakukan ibadah haji merasa terhalangi oleh orang

yang memperoleh fasilitas dari bank yang berupa talangan haji sehingga

mendapatkan porsi haji lebih awal., (2) Di sisi yang lain, keberadaan dana

talangan haji dirasakan tidak sejalan dengan ruh syariat Islam yang menganjurkan

kaum muslimin dari berhutang.17

Berdasarkan isu-isu yang terdapat dalam ijtima ulama mengenai Dana

Talangan Haji dan Istitha‟ah untuk menunaikan Ibadah Haji. Menurut penulis,

Dana Talangan Haji di Bank Syariah dengan Produk Arrum Haji di Pegadaian

Syariah. Terdapat kesamaan dari segi tujuannya yaitu sama-sama memberikan

pinjaman/talangan kepada calon jamaah haji untuk bisa mendapatkan nomor porsi

haji, dengan cara berutang terlebih dahulu. Walaupun dari segi akad dan fatwanya

berbeda namun dari segi tujuannya kedua produk tersebut sama. Dalam hal ini,

17

Ijtima‟ Ulama Komisi Fatwa Seluruh Indonesia IV Fatwa Seluruh Indonesia IV

tentang masalah-masalah fikih kontemporer, (Masail Fiqhiyyah Mu‟ashirah), ( Cipasung: 9-12

Sya‟ban 1433H/29 Juli 2012 M).

Page 66: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

50

penulis menganalogikan Arrum Haji di Pegadaian Syariah dan Dana Talangan

Haji di Bank Syariah adalah produk yang sama dari segi tujuannya. Dalam

persoalan tersebut, muncul beberapa pertanyaan; Bagaimanakah haji yang

berhutang dan apa yang menjadikan seseorang Istitha‟ah (mampu) untuk haji

menurut ahli fikih ?., Apakah orang yang menggunakan Produk Arrum Haji di

Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan termasuk orang yang

berhutang dan tidak wajib untuk melaksanakan ibadah haji ?.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Asisten Manajer Pegadaian

Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan, ia mengatakan “ Bahwa 80 %

kebanyakan dari nasabah yang memakai produk Arrum Haji ini ialah anak yang

mendaftarkan orang tuanya untuk mendapatkan nomor porsi haji melalui Produk

Arrum Haji di Pegadaian Syariah”.18

Jadi, dapat diartikan bahwa Praktik Arrum

Haji di Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan tersebut adalah

seseorang anak yang ingin mendaftarkan orang tuanya untuk haji dengan cara

meminjam/berutang kepada Pegadaian Syariah melalui produk Arrum Haji.

Adapun seseorang dikatakan istitha‟ah (mampu) menurut ahli fikih ialah;

Abu Ishaq dalam kitab Al Muhabzab mengatakan bahwa : “ jika seseorang

membutuhkan uang yang dapat dipergunakan untuk belanja ke Mekkah dan

kendaraan, sedang dia membutuhkan uang itu karena ada hutangnya , maka tidak

wajib atasnya mengerjakan haji , sebaiknya hutang itu harus dilunasi dengan

segera, ataupun ditangguhkan . Dan jika memerlukan uang untuk membeli rumah

atau untuk ongkos khadam yang dibutuhkannya, maka tidaklah wajib dia

mempergunakan uang itu untuk keperluan haji.19

Wabah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh

menafsirkan bahwa menurut Mazhab Maliki tidak wajib haji dengan cara berutang

meskipun utang kepada anaknya sendiri, jika dia tidak punya harapan untuk dapat

melunasi utangnya, Juga, tidak wajib haji dengan harta pemberian orang lain

18

Wawancara pribadi dengan Asep Saifudin, Asisten manajer Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan. 19

Abu Ishaq al-Muhadzab, Juz 1. (Dar al-Kutub.t.t), h. 358.

Page 67: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

51

(hibah atau sedekah) yang tanpa pemberian orang lain.20

Mazhab Syaf‟i dan

Hambali sepakat: “Seorang tidaklah wajib haji disebabkan pemberian orang lain,

karena dengan itu ia belum berarti sanggup, baik si pemberi itu merupakan

keluarga dekat atau orang lain. Juga tidak peduli apakah yang diberi orang itu

berupa bekal dan kendaraan ataukah uang untuk pembelinya. Bahwa, ia tidak

wajib menerimanya, karena dalam menerima itu ia terpaksa memikul tanggung

jawab, sedang baginya sulit untuk melaksanakannya.21

Ibnu Qudamah dalam buku Al Mughni mengatakan .“ Jika seseorang

mempunyai banyak utang namun jika ditaksir barang-barangnya dapat membayar

utangnya tersebut, bahkan lebih, maka ia wajib naik haji. karena termasuk orang

yang sanggup . Tetapi jika ia dalam keadaan susah dan sulit secara ekonomi, atau

sulit untuk menggunakan barang-barang miliknya untuk membayar utang maka

tidaklah wajib menunaikan ibadah haji”.22

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli fikih diatas, bisa diartikan

bahwa tidak wajib haji bagi seseorang yang berhutang dan tidak wajib haji bagi

seseorang disebabkan atas pemberian orang lain, meskipun pemberian itu dari

keluarganya sendiri. Maka dari itu penulis menganalisis bahwa yang

menggunakan produk Arrum Haji tersebut tidak dikenakan wajib untuk

melaksanakan haji. karena seperti yang dikatakan Ibnu Qudamah dalam bukunya

Al-Mughni “Bahwa Allah SWT hanya mewajibkan haji bagi orang yang sanggup,

sedangkan hukum yang tidak sanggup adalah tidak wajib”.23

20

Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh & Terjemahan, h. 385. 21

Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islamy Wa Adillatuh & Terjemahan, h. 389. 22

Ibnu Qudamah, Al Mughni & Terjemahan, h. 374. 23

Ibnu Qudamah, Al Mughni & Terjemahan, h. 365.

ARRUM HAJI

( Ar-Rahn Untuk Umum )

Fatwa Dewan Syariah Nasional Fatwa

No.92 /DSN-MUI/IV/2014 tentang

Pembiayaan Yang Disertai Rahn

Akad Qard (pinjaman) & Akad Rahn

(Gadai)

Page 68: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

52

Hasil wawancara dengan asisten manajer Pegadaian Syariah Cabang

Kemang. ia mengatakan bahwa “Pelaksanaan produk Arrum Haji sudah sesuai

dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Fatwa No.92 /DSN-MUI/IV/2014 tentang

Pembiayaan Yang Disertai Rahn. Dan sebelum nasabah berangkat haji, nasabah

harus melunasi biaya yang dipinjamkan oleh Pegadaian untuk nomor porsi haji

sebelum berangkat ke Tanah Suci”.24

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menganalisis bahwa calon jamaah

haji di Pegadaian Cabang Syariah Kemang Jakarta Selatan sudah layak berangkat

haji. Sebab, dalam praktiknya bahwa calon jamaah harus sudah melunasi

pinjaman sebelum berangkat haji oleh karena itu calon jamaah saat menunaikan

ibadah haji tidak mempunyai tanggungan atau beban yang di tanggung.

Dalam praktiknya Arrum Haji di Pegadaian Syariah menggunakan akad

(Qard) pinjaman yang disertai dengan gadai (ar-rahn). Maksudnya adalah

seseorang nasabah akan menerima pinjaman uang sebesar Rp. 25.000.000; untuk

mendapatkan nomor porsi haji dengan menggadaikan emas 3,5 gram senilai

Rp.2.000.000; kepada Pegadaian Syariah. Hal tersebut tidak bertentangan dengan

syariat,25

karena seperti dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 283;

دوا كاتباا فرىان مقبوضة تم على سفر ول ت (٢٨٣ :٢\البقرة ( ....وإن كن Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai)

sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada

barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang ) ... Q.s. 2 (Al

Baqarah: 283).

Sebagaimana sesuai dengan kaidah fikih.26

ليل على التهحري الصل ف الشياء اإل ب حة حته يد له الده

24

Wawancara dengan Asep Saifudin, Asisten Manajer Pegadaian Syariah Cabang

Kemang Jakarta Selatan. 25

Oni Sahroni, Ushul Fikih Muamalah (Kaidah-kaidah Ijtihad dan Fatwa dalam

Ekonomi Islam).,(Jakarta : Rajawali Pers, 2017). h.126. 26

Ahmad Sudirman Abbas, Qawaid Fiqhiyyah dalam Perspektif Fiqh, Cet 1, (Jakarta:

Radar Jaya Offset, 2004), h. 68.

Page 69: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

53

Artinya: Hukum asal dari segala sesuatu adalah boleh dilakukan kecuali ada

dalil yang mengharamkannya.

Menggadaikan barang kepada orang yang berpiutang itu dibolehkan.

Tujuannya untuk meyakinkan orang yang berpiutang untuk memberikan pinjaman

kepada orang yang akan diberikan utang. Produk Arrum Haji di Pegadaian

Syariah dibolehkan karena sudah memiliki landasan hukum syari‟ yaitu fatwa

Dewan Syariah Nasional: Fatwa No.92 /DSN-MUI/IV/2014 tentang Pembiayaan

Yang Disertai Rahn . Terdapat pada ketentuan akad bahwa: “Pada prinsipnya akad

al-rahn (akad) dibolehkan hanya atas utang-piutang (al-dain) yang di antara lain

timbul karena akad al-qard, jual beli (al-bai) yang tidak tunai, atau akad sewa-

menyewa (ijarah) yang pembayaran ujrah nya tidak tunai”.27

Berdasarkan

penjelasan tersebut Arrum Haji di Pegadaian Syariah hukumnya boleh karena

dalam kentuan akad ar-rahn (gadai) berdasarkan akad (al-qard) pinjaman.

Hasil wawancara penulis dengan Asisten Manajer Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan, ia mengatakan “ Bahwa jika ada nasabah yang

telat membayar untuk angsuran dan akan dikenakan ganti rugi (ta‟widh) uang

tersebut diperuntukkan untuk kegiatan sosial ”.28

Namun dalam hal ini menurut

penulis pihak pegadaian syariah salah dalam menetapkan nama ganti rugi

(ta‟widh) dan denda (ta‟zir) .Dalam pengertian Ta‟widh (ganti rugi) yaitu

ditetapkan berdasarkan kerugian riil29

yang diterima oleh perusahaan dan uang

tersebut masuk ke perusahaan . Sedangkan denda (ta‟zir) ditetapkan untuk

memberikan sanksi yaitu bertujuan agar nasabah lebih disiplin dalam

melaksanakan kewajibannya dan dana yang diterima masuk kepada dana sosial. 30

Berdasarkan penjelasan diatas, jadi jika ada yang tidak mampu

membayar angsuran pinjaman tersebut. Sebaiknya ini tidak dianjurkan memakai

produk tersebut karena ini akan menyusahkan bagi dirinya sendiri. Karena

27

Lihat Fatwa No.92 /DSN-MUI/IV/2014 Tentang Pembiayaan Yang Disertai Rahn. 28

Wawancara pribadi dengan Asep Saifudin, Asisten Manajer Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan. 29

Lihat Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 43/DSN MUI/VII/2004 Tentang Ganti Rugi

(Ta‟widh) 30

Lihat Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 17/DSN MUI/IX/2000 Tentang Sanksi atas

Nasabah Mampu yang Menunda-nunda Pembayaran.

Page 70: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

54

semakin lama jangka waktu angsuran, akan semakin banyak uang yang

dikeluarkan dan beban yang ditanggung. Terdapat juga dalam fatwa MUI tentang

Dana Talangan Haji dan Istittha‟ah. Cipasung tahun 2012 pada poin 4 yakni:

Istitha‟ah merupakan syarat wajib haji (syarth al-wujub) bukan syarat sah haji

(syarath al-sihah). 31

Upaya untuk memperoleh kursi haji melalui talangan haji itu

boleh, karena hal tersebut merupakan usaha/ikhtiar dalam rangka menunaikan

ibadah haji, jika upaya tersebut madharat bagi dirinya atau orang lain. maka tidak

diperbolehkan. 32

Adapun kaidah fikih yaitu:

رر ي زال 33الضه

Artinya: Kemudharatan Dihilangkan Sebisa Mungkin.

Berdasarkan kaidah tersebut. Jadi, umat muslim tidak sepatutnya

memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah haji sebelum benar-benar istitha‟ah

(mampu). Jika ia memaksakan diri kemungkinan ia akan menyusahkan dirinya

sendiri dan keluarganya, Sebab harus membayar angsuran tiap bulan untuk

melunasi utangnya. Padahal sesuai dengan firman Allah yaitu:

ا إله وسعها ن فسا (١٢٨: ٢\.)البقرة...ل يكلف اللهArtinya :“Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya “...

Q.s. 2 (Al-Baqarah : 286).

Walaupun meminjam untuk mendapat nomor porsi haji dengan Produk

Arrum Haji di Pegadai Syariah itu diperbolehkan berlandasan fatwa DSN-MUI,

Namun demikian, kaum muslimin tidak sepatutnya memaksakan diri untuk

melaksanakan ibadah haji sebelum benar-benar istitha‟ah dan tidak dianjurkan

untuk memperoleh talangan haji terutama dalam kondisi antrean haji yang sangat

31

Lihat Fatwa No.92 /DSN-MUI/IV/2014 Tentang Pembiayaan Yang Disertai Rahn 32

Lihat Ijtima‟ Ulama Komisi Fatwa Seluruh Indonesia IV Fatwa Seluruh Indonesia IV

tentang masalah-masalah fikih kontemporer, (Masail Fiqhiyyah Mu‟ashirah), (Cipasung: 9-12

Sya‟ban 1433H/29 Juli 2012 M). 33

Fawaiddul janiyah, Muhammad Yasin alfadani Al Makki, (Daarul mahaja, 2008),

h.247.

Page 71: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

55

panjang seperti saat ini. Sebaiknya yang bersangkutan tidak menunaikan ibadah

haji sebelum pembiayaan talangan haji dari LKS dilunasi .

Pihak pemberi dana talangan haji wajib melakukan seleksi dan memilih

nasabah penerima dana talangan haji tersebut dari sisi kemampuan finansial,

standar penghasilan, persetujuan suami/istri serta tenor pembiayaan. Hal ini

dimaksudkan untuk menjamin tidak terabaikannya kewajiban-kewajiban yang

menjadi tanggung jawab nasabah seperti nafkah keluarga. Menurut penulis lebih

baik calon jamaah haji menabung terlebih dahulu untuk mendapatkan nomor porsi

haji. Walaupun, sulit untuk mengumpulkan biaya tersebut. Karena menabung

lebih baik dari pada harus berutang untuk mendapatkan nomor porsi haji. seperti

kaidah fikih:

يسي 34 ة تلب الت ه شقه

املArtinya : Adanya kesulitan akan mendatangkan kemudahan.

Seluruh amal ibadah, baik yang berhubungan dengan hati atau yang

berhubungan dengan anggota tubuh, tidak dibebankan oleh Allah, melainkan

semua itu sudah sesuai kadar kemampuan seseorang.35

Islam itu agama yang

mudah, jika ikhlas melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya,

akan mendatangkan pahala bagi dirinya. Di satu sisi Arrum Haji tersebut

mendatangkan maslahat, sedangkan disisi lain mendatangkan madharat. Dampak

positifnya dapat membantu umat islam yang menunaikan ibadah haji dan dampak

negatifnya ialah orang yang sudah istitha‟ah (mampu) untuk melakukan ibadah

haji merasa terhalangi oleh orang yang memperoleh fasilitas dari bank yang

berupa talangan haji. Maka dari itu, harus benar-benar diperhatikan dalam

menggunakan Produk Arrum Haji agar istitha‟ah calon jamaah haji benar-benar

sempurna.

34

Fawaiddul janiyah, Muhammad Yasin alfadani Al Makki, h.226. 35

Ahmad Sudirman Abbas, Qawaid Fiqhiyyah dalam Perspektif Fiqh, h. 79.

Page 72: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

56

B. Dana Talangan dan Arrum Haji Menurut Peraturan Menteri Agama No.

24 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama No.

30 Tahun 2013 tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan

Ibadah haji .

Produk Arrum haji yang dikeluarkan oleh Pegadaian Syariah pada tahun

2016 sering dikait-kaitkan dengan produk Dana Talangan yang ada di Bank

Syariah, karena sama-sama memberikan layanan pinjaman sejumlah dana kepada

nasabah untuk mendapatkan nomor porsi haji.

Kedua produk ini sama-sama produk yang memberikan layanan

pinjaman dengan sejumlah dana kepada nasabah yang belum mencukupi uang

untuk bisa membayar Setoran Awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (SA

BPIH). Karena banyaknya perdebatan yang terjadi, baik dikalangan masyarakat

maupun ulama. Pemerintah mengambil kebijakan untuk melarang adanya produk

Talangan Haji di Perbankan Syariah.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada tangga 19 mei 2016 telah

menetapkan Peraturan Menteri Agama No. 24 Tahun 2016 tentang perubahan atas

Peraturan Menteri Agama No. 30 Tahun 2013 tentang Bank Penerima Setoran

Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji. Dalam pasal 6A dijelaskan bahwa BPS BPIH

(Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji ) dilarang memberikan

dana talangan haji baik secara langsung maupun tidak langsung. Dijelaskan pula

dalam pasal 12 ayat 1 dana talangan haji yang telah diberikan oleh BPS BPIH

sebelum berlakunya Peraturan ini, harus diselesaikan oleh BPS BPIH dengan

jamaah haji.36

Berdasarkan hasil wawancara dengan Asisten Manajer Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan, ia mengatakan. “Bahwa terkait pelarangan oleh

Kementerian Agama tersebut pihak Pegadaian Syariah tidak terikat langsung,

Karena Pegadaian Syariah hanya sebagai pihak ketiga atau hanya sebagai

penyedia dana bagi yang ingin menunaikan Ibadah haji ke tanah suci. yang terkait

dengan pelarangan Dana Talangan Haji yaitu Bank yang ditunjuk oleh

36

Lihat Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan atas

Menteri agama Nomor 30 Tahun 2013 tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara

Ibadah Haji.

Page 73: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

57

Kementerian Agama untuk penerima Setoran Awal Biaya Penyelenggaraan

Ibadah Haji”.37

Dari penjelasan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa Pegadaian

Syariah tidak ada hubungannya dengan pelarangan Dana Talangan oleh Kemenag,

karena berdasarkan hasil Wawancara dengan Bapak Asep Saifudin Asisten

Manajer Pegadaian bahwa Arrum Haji di Pegadaian Syariah Cabang Kemang

Jakarta Selatan, Pegadaian hanya bertindak sebagai perantara untuk memberikan

kekurangan dana untuk mendapatkan porsi haji.

Dalam hal ini Pegadaian Syariah tidak memiliki akses untuk Sistem

Komunikasi Haji Terpadu ( SISKOHAT). Yang dimana Pegadaian syariah

bekerja sama dengan Bank mitra Syariah yaitu Bank Mega Syariah. Walaupun

namanya berbeda namun tujuannya tetap sama yaitu berupa layanan

talangan/pinjaman sejumlah uang kepada nasabah untuk mendapatkan nomor

porsi haji dengan cara berhutang terlebih dahulu. Hanya saja yang dilarang oleh

Kemenag adalah Bank Syariah. Maka dari itu, Pegadaian Syariah tidak melanggar

peraturan yang tetapkan oleh Kemenag RI.

37

Wawancara dengan Asep Saifudin, Asisten Manajer Pegadaian Syariah Cabang

Kemang Jakarta Selatan

Page 74: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah diuraikan

diatas, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Produk Arrum Haji (Ar rahn Untuk Umum) adalah sebuah produk yang

diterbitkan oleh Pegadaian Syariah pada tahun 2016. Dengan Produk Arrum Haji

nasabah bisa mendapatkan nomor porsi haji dengan mudah, caranya yaitu

menggadaikan emas 3,5 gram atau setara dengan Rp.2.000.000;. Pihak Pegadaian

Syariah akan memberikan pinjaman uang sebanyak Rp. 25.000.000 untuk

mendaftar Setoran Biaya Awal Penyelenggaraan Haji (SA BPIH). Pinjaman uang

untuk nomor porsi haji dapat diangsur selama beberapa tahun, diantarnya 12, 24,

36, 48, dan 60 bulan. Untuk mendapatkan produk Arrum Haji tersebut nasabah

harus memenuhi syarat dan ketentuan yang harus dipersiapkan, diantaranya

menyerahkan foto coppy KTP, jaminan emas, buku tabungan haji.

2. Menurut Pendapat ulama 4 mazhab (Syafi‟i, Maliki, Hanafi, dan Hambali)

sepakat bahwa Istitha‟ah (kemampuan) adalah salah satu syarat wajib haji, baik

secara fisik, finansial dan keamanan. Dan pendapat ahli fikih kontemporer lainnya

( Abu Ishaq, Wabah Al Zuhaili, Ibnu Qudamah,) mengartikan kata istitha‟ah

(mampu) secara finansial adalah memiliki biaya ibadah haji dengan dirinya

sendiri. Orang yang belum memiliki harta yang cukup belum diwajibkan untuk

melaksanakan ibadah haji. Sedangkan kaitan Produk Arrum Haji dengan

istitha‟ah. dalam berhaji di Pegadaian Cabang Kemang Jakarta Selatan, calon

jamaah haji sudah layak untuk pergi haji dan sudah memenuhi kriteria istitha‟ah.

Sebab, calon jamaah yang menggunakan Produk Arrum Haji harus melunasi

utang/angsuran pinjaman sebelum berangkat ke tanah suci. Namun, ada beberapa

Page 75: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

59

hal yang harus diperhatikan agar istitha‟ah benar-benar sempurna yaitu tidak

terdapat unsur menyulitkan diri sendiri dan orang lain.

3. Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah tidak sama dengan Produk Dana

Talangan Haji di Bank Syariah menurut Peraturan Menteri Agama No. 24 Tahun

2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Agama No. 30 Tahun 2013

tentang Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji . Dalam Pasal

6A memutuskan bahwa: Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah

Haji (BPS BPIH) dilarang memberikan layanan Dana Talangan Haji baik secara

langsung maupun tidak langsung. Keterkaitan pelarangan talangan haji oleh

Kementerian Agama dengan Produk Arrum Haji. Pegadaian Syariah tidak

melanggar peraturan. Karena, Pegadaian Syariah tidak memiliki akses ke

SISKOHAT dan hanya sebagai pihak ketiga/sebagai penyedia dana, bagi nasabah

yang ingin menunaikan Ibadah haji ke tanah suci. yang terkait dengan pelarangan

Talangan Haji tersebut adalah Bank yang ditunjuk langsung oleh Kementerian

Agama untuk menerima Setoran Awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.

B. Saran – saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Pegadaian Syariah

Cabang Kemang Jakarta Selatan, beberapa saran yang dapat penulis berikan masukan

adalah sebagai berikut:

1. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang ada pada

penelitian ini. Penulis berharap pada peneliti berikutnya untuk dapat lebih

mengkaji dan mempelajari fenomena yang ada di masyarakat berkenaan tentang

penggunaan Produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah khususnya di bidang

Ibadah.

2. Kepada Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan, agar menyeleksi

nasabah dari segi kemampuan finansialnya. Apakah nasabah dalam menggunakan

Produk Arrum Haji tersebut sanggup membayar angsuran atau tidak, agar

istitha‟ah (kemampuan) dari segi finansial, calon jamaah benar-benar sempurna.

Page 76: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

60

DAFTAR PUSTAKA

Al Quran dan Terjemahan, Jakarta: PT. Suara Agung, 2015.

Abbas, Ahmad., Sudirman Qawaid Fiqhiyyah dalam Presfektif Fiqh, Cet 1, Jakarta:

Radar Jaya Offset, 2004.

Al- Fairazy Abu Ishaq, al-Muhadzab, Juz 1. Bairut : Dar al-Kutub.t.t

Amiruddin & Asikin, Zainal., Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2013.

Al Imam Ahmad Ibnu Hambal, Al Musnad, Beirut: Dar al Kitab Al Ilmiah, 1993.

Al-Munawwir, Kamus Al-Munawwir-Indonesia, Dikoreksi oleh: KH. Ali Ma‟shum,

dkk, Yogyakarta: Pustaka Progresif 1984.

Ali ibni „Umar Abu al- Husaini al-Daru Quthni al-Baghdadi, Sunan al-Daru Quthni,

Juz 2, Beirut, Dar al-Ma‟rifah, 1996.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet.12,

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.

Azzam, Abdul, A., M., dkk,, Penerjemah Kamran As‟sat ,dkk., Fiqh Ibadah:

Thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji, Jakarta: Amzah, 2009.

Basrowi & Suwardi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Rineka Cipta,

2008.

Brosur Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan, 2019.

Damayanti, Rena, Pelaksanaan Penentuan Ganti Rugi (Ta‟widh) Pada Produk Arrum

Dzajuli, Kaidah-kaidah fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam Dalam Menyelesaikan

Masalah-Masalah Yang Praktis, Cet 2 , Jakarta: Kencana, 2007.

Imam Abu Husein Muslim bin Hajaj dan Al-Qusyairi An Naisaburi, Shahih Muslim,

Beirut: Dar al Fikr, 1993, Juz I.

Janiyah, Fawaiddul Muhammad Yasin alfadani Al Makki, (Daarul mahaja, 2008.

Mazhahiri, Husain, Hajinya Para Nabi dan Malaikat, Jakarta: Zahra, 2005.

Page 77: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

61

Qudamah, Ibnu, Al Mughni, Penerjemah. Amir Hamzah, Al Mughni [4], Jakarta:

Pustaka Azzam,2008.

Ruslan, Rosadi, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, Jakarta : PT

Raja Grafindo Persada, 2003.

Rusyd, Ibnu, Syarah Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Penerjemah

Abdul Rasyad Shiddiq, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid.,

Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2017, Cet. 3.

Rivai, Veithzal, Islamic Marketing, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Riyanto, Slamet, Dinamika dan Perspektif Haji Indonesia, Jakarta: Kementerian

Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, 2012.

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah, Penerjemah Mahyuddin Syaf, Fiqh Sunnah Jilid 5,

Bandung : PT Al Ma‟arif, 1978.

Sahroni, Oni, Ushul Fikih Muamalah (Kaidah-Kaidah Ijtihad dan Fatwa dalam

Ekenomi Islam)., Jakarta : Rajawali Pers, 2017.

Sarwat, Ahmad, Seri Fiqh Kehidupan [6] Haji dan Umrah, Jakarta: DUA

Publishing, 2011.

Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Soekanto, Soejono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1982.

Syafe‟i, Rachmat, Ilmu Ushul Fikih, Jakarta: Pustaka Setia, 2015.

Syarifuddin, Amir, Ushul Fiqh, Jilid 1, Jakarta: Logos Wacana, 1997.

Syarifudidin, Amir, Garis-garis Besar Fiqh, Bogor: Prenada Media. 2003.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, .Jakarta: Balai Pustaka, 1990.

Zuhaili, Wabah, Al-Fiqhul al-Islamy Wa Adillatuh. Penerjemah Abdul Hayie al-

Kattani, dkk,Fiqih Islam Wa Adillatuhu jilid 3, Jakarta: Gema Insani,

2011. Cet 1.

Zuhaili,Wabah, Al-Fiqhul al-Islamy Wa Adillatuh. Penerjemah Abdul Hayie al-

Kattani, dkk, Fiqih Islam Wa Adillatuhu jilid 6, Jakarta: Gema Insani,

2011, Cet 1.

Page 78: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

62

Zurinal &Aminuddin, Fiqih Ibadah, Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

JURNAL

Rajab, Berhaji dengan dana kredit (Kaji Ulang Konsep Istith‟ah Dalam Haji),

Jurnal Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Ambon, Vol. X No. 1,

Juni 2014

Sopa & Rahmah. Siti, Studi Evaluasi Atas Dana Talangan Produk Perbankan

Syariah di Indonesia, Jurnal Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Jakarta, Vol. XIII, No. 2,. 2013.

Tho‟in., Muhammad dan Iin, Emy., Prastiwi, Analisis Dana Talangan Haji

Berdasarkan Fatwa No.29/DSN-MUI/VI/2002 Studi Kasus Pada BPRS

Dana Mulia Surakarta, (Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol. 02 NO. 01,

Maret 2016.

PERATURAN

Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI yaitu: Fatwa No.92 /DSN-

MUI/IV/2014 tentang Pembiayaan Yang Disertai Rahn.

Fatwa DSN MUI Nomor 29/DSN-MUI/VI/2002 Tentang Pembiayaan Pengurusan

Haji Lembaga Keuangan Syari‟ah

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 43/DSN MUI/VII/2004 Tentang Ganti Rugi

(Ta‟widh).

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 17/DSN MUI/IX/2000 Tentang Sanksi atas

Nasabah Mampu yang Menunda-nunda Pembayaran.

Dewan Hisbah PP Persatuan Islam, Pada Sidang Dewan Hisbah Terbatas Tentang

: “Dana Talangan Haji”. Bandung, 11 April 2011/7 Jumadil Ula 1432.

Ijtima‟ Ulama Komisi Fatwa Seluruh Indonesia IV Fatwa Seluruh Indonesia IV

tentang masalah-masalah fikih kontemporer. (Masail Fiqhiyyah

Mu‟ashirah), Cipasung: 9-12 Sya‟ban 1433H/29 Juli 2012 M.

Peraturan Menteri Agama No. 24 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Agama, No. 30 Tahun 2013 Tentang Bank Penerima Setoran

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Peraturan Menteri Agama No. 13 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Ibadah

Haji Reguler.

Page 79: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

63

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 83 Tahun 2015 Tentang Kementerian

Agama.

Undang-undang No. 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

WAWANCARA

Asep Saifudin, Asisten Manajer Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta

Selatan, Jakarta 23 Mei 2019, Kantor Pegadaian Kemang Jakarta Selatan,

Pukul 13: 00 WIB.

Iin Nurlinda ,Kasir Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan Jakarta

13 Mei 2019, Kantor Pegadaian Kemang Jakarta Selatan, Pukul 11:00

WIB.

INTERNET.

http://jogja.tribunnews.com/konten/2018/03/06/progam-dana-talangan-haji-

ditutup-pegadaian-syariah-luncurkan-arrum-haji.

https://news.solopos.com/read/20120420/496/180901/prioritas-haji-hanya-bagi-

yang-benar-benar-mampu

https://kbbi.web.id.

www. pegadaiansyariah.co.id

https://www.cermati.com/artikel/dana-talangan-haji-apa-itu-dan-kenapa-dilarang.

https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/13/03/19/mjwxc0-

kemenag-larang-bank-beri-dana-talangan-haji

Page 80: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

LAMPIRAN

Page 81: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 82: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 83: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 84: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

TENTANG GAMBARAN UMUM DAN PRODUK ARRUM HAJI

PEGADAIAN SYARIAH CABANG KEMANG JAKARTA

SELATAN

Narasumber : Iin Nurlinda, S.E

Jabatan : Kasir

Tempat : Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

Tanggal/Waktu : 13 Mei 2019/11:00

1. Bagaimana sejarah berdirinya Pegadaian Syariah ?

Jawaban : Terbitnya PP / 10 tanggal 1 April 1990 , Dapat dikatakan menjadi

tonggak awal kebangkitan pegadaian , satu hal yang perlu dicermati bahwa PP

10 menegaskan misi yang harus diemban oleh pegadaian untuk mencegah

praktik riba, misi ini tidak berubah hingga terbitnya PP 103 / 2000 yang

dijadikan sebagai landasan kegiatan usaha perum pegadaian sampai sekarang ,

banyak pihak yang berpendapat bahwa operasionalisasi pegadaian pra fatwa

MUI tanggal 16 desember 2003 tentang bunga bank telah sesuai dengan

konsep syariah ,meskipun harus diakui belakangan bahwa terdapat beberapa

aspek yang menepis anggapan itu , berkat rahmat Allah dan setelah melaui

kajian panjang, akhirnya disusunlah suatu konsep ,pendirian unit layanan gadai

syariah sebagai langkah awal pembentukan divisi khusus yang menangani

kegiatan usaha syariah , konsep operasi syariah mengacu pada sistem

administrasi modern yaitu asas serta rasionalitas efisiensi efektifitas yang

diselaraskan dengan nilai islam , fungsi operasi pegadaian syariah itu sendiri

dijalankan oleh kantor-kantor cabang pegadaian syariah atau unit layanan gadai

syariah (ULGS) sebagai unit organisasi dibawah binaan divisi usaha lain

Perum Pegadaian , ULGS ini merupakan unit bisnis mandiri yang secara

struktural terpisah pengelolaannya dari usaha gadai konvensional , Pegadaian

syariah pertama berdiri di jakarta dengan nama unit layanan gadai syariah

(ULGS) , cabang dewi sartika di bulan Januari 2003 menyusul kemudian

Page 85: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

pendirian ULGS di Surabaya , Makasar, Semarang surakarta dan Jogjakarta, di

Tahun yang sama hingga september 2003 masih ditahun yang sama pula 4

kantor cabang di Aceh dikonversi menjadi Pegadaian Syariah

2. Apa visi dan misi Pegadaian Syariah ?

Jawaban:

a. Visi :

1) Menjadi the most valuable finansial company di Indonesia

2) Sebagai agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat

b. Misi

1) Memberikan manfaat dan keuntungan optimal bagi seluruh pemangku

kepentingan dengan mengembangkan bisnis inti

2) Membangun bisnis yang lebih beragam dengan mengembangkan

bisnis baru untuk menambah proposisi nilai ke nasabah dan pemangku

kepentingan.

3) Memberikan servis exellent dengan fokus nasabah melalui ; Bisnis

proses yang lebih sederhana dan digital, Teknologi informasi yang

handal dan mutakhir, Praktik manajemen yang risiko kokoh, SDM

yang profesional berbudaya kinerja baik.

3. Bagaimana Struktur Organisasi di Pegadaian Syariah ?

Jawaban : Pimpinan Cabang (Susanto, S.E, M.M),Asisten Maneger/Penaksir

(Asep Supriyanto, S.E), Petugas BJ Hiliyati (Min Ummaya S.E),Kasir ( Iin

Nurlinda S.E), Sekuriti (Yudi Susilo dan Kiki Santoso)

4. Apa saja produk-produk yang ada di Pegadaian Syariah ?

Jawaban : kami mempunyai 5 produk, kalau mau lebih jelasnya lihat saja web

Pegadaian Syariah co.id.

5. Sejak kapan produk Arrum Haji mulai diterbitkan oleh Pegadaian Syariah ?

Jawaban : sejak 2016

6. Apa yang di maksud dengan Produk Arrum Haji ?

Jawaban : Arrum Haji ialah pembiayaan Arrum haji pada pegadaian syariah

menggunakan sistem gadai emas guna pendaftaran haji.

Page 86: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

7. Mengapa Pegadaian Syariah menamakan Arrum Haji untuk produk

pembiayaan haji ?

Jawaban : Arrum itu singkatan dari Ar-rahn untuk umum dan haji merupakan

kewajiban setiap umat Islam yang mampu.

8. Dasar hukum apa yang digunakan oleh produk Arrum haji ?

Jawaban : Kami menggunakan Fatwa DSN No. 92 Tahun 2014 Tentang

Pembiayaan Yang Disertai Rahn

9. Akad apa yang digunakan pada produk Arrum Haji ?

Jawaban : Akad yang digunakan dalam transaksi Arrum Haji adalah rahn ,

yaitu : Murtahin ( penerima jaminan ) memberikan pinjaman uang kepada

rahin (nasabah) dengan jaminan barang berharga berupa emas serta Bukti

Setoran Awal Biaya penyelenggara Ibadah Haji ( SA BPIH). Surat Pendaftaran

Pegi Haji (SPPH) dan Buku/Lembar Tabungan. Atas jasa pemeliharaan dan

penjagaan dan jaminan tersebut .Perusahaan memperoleh mu‟nah. .

10. Persyaratan apa yang harus dipenuhi oleh nasabah untuk bisa mendapatkan

produk Arrum Haji ?

Jawaban : nasabah harus menyerahkan KTP, KK dan Logam mulia sebesar

3,5 gram (2jt) kemudian membayar asuransi pembiayaan serta adm

Page 87: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

TENTANG MAKANISME PRODUK ARRUM HAJI CABANG KEMANG

JAKARTA SELATAN

Narasumber : Asep Supriyanto, S.E

Jabatan : Asisten Maneger/Penaksir

Tempat : Pegadaian Syariah Cabang Kemang Jakarta Selatan

Tanggal/Waktu : 23 Mei 2019 , Pukul 13:00 WIB

1. Bagaimana mekanisme produk Arrum Haji di Pegadaian Syariah ?

Jawaban: Pertama-tama nasabah harus menyiapkan syarat dan ketentuan untuk

mendaftar haji .setelah itu nasabah mengisi formulir permohonan pembiayaan

arrum haji dan menyerahkan emas 3,5 gram ke petugas, setelah itu petugas

kemudian menaksir emas dan menghitung pinjaman nasabah, dan

menandatangani akad , setelah itu nasabah yang ditemani oleh petugas

mendatangi bank untuk memperoleh SA BPIH dari bank dan mendatangi

kantor kemenag untuk memproses dan memperoleh nomor porsi haji.

2. Arrum Haji ini awalnya 15 gram yang dijaminkan , sejak tahun berapa menjadi

3,5 gram ? apa alasan perusahaan menurunkan jaminan emas menjadi 3,5 gram

untuk produk arrum haji ?

Jawaban : Produk arrum haji menjadi 3,5 gram sejak 2019 awal, kenapa begitu

supaya meringankan nasabah yang tadinya 15 gram menjadi 3,5 gram

3. Bagaimana cara Pegadaian Syariah mempromosikan produk Arrum Haji

kepada masyarakat ?

Jawaban : Promosinya di medsos, televisi, kemudian manualnya kita

mendatangi majelis taklim dan kita melakukan literasi , kemudian ke KBIH

4. Apa manfaat dari menggunakan produk Arrum Haji ?

Jawaban :Manfaatnya, produk ini merupakan layanan yang memberikan

nasabah kemudahan untuk pendaftaran dan pembiayaan haji di sini keunggulan

dari produk ini , bagi nasabah ini memperoleh tabungan haji langsung dapat

digunakan untuk memperoleh nomor porsi haji di awal setelah nasabah

memberikan emas 3,5 gram untuk sebagai jaminan, emas dan dokumen haji

Page 88: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

disimpan , biaya pemeliharaan jaminan terjangkau dan jaminan emas dapat

dipergunakan untuk pelunasan biaya haji pada saat haji

5. Berapa banyak jumlah nasabah yang telah memakai produk Arrum Haji di

Pegadaian Cabang Syariah Kemang Jakarta Selatan ?

Jawaban :Jumlah nasabah cabang sendiri berserta unit sudah mencapai 52

peserta keseluruhan 150 peserta, dan tiap tahunnya meningkat sebanyak 15%

atau 20%

6. Dari kalangan mana sajakah nasabah yang menggunakan produk Arrum Haji ?

Jawaban: 80 % Kebanyakan dari kalangan pegawai swasta, yang mendaftarkan

orang tuanya.

7. Bagaimana jika nasabah tidak sanggup untuk melunasi pembiayaan atau

meninggal dunia ?

Jawaban : Kalo meninggal tidak bisa digantikan ahli waris jadi dana nya

dikembalikan ke ahli waris, kalau tidak sanggup proses kita pembatalan dulu

ke KEMENAG dan nanti KEMENAG itu mengganti uangnya ke bank , setelah

itu di pegadaian dilihat total pelunasannya berapa, misalkan uang dari kemenag

baliknya 25 juta ternyata pelunasan di pegadaian nya itu 27 juta , nanti kita

ambil dari benda jaminan itu, untuk menutupi pelunasan.

8. Adakah ada denda yang dibebankan kepada nasabah jika terlambat untuk

membayar ?

Jawaban : ta‟widh sebesar 4 % dari angsuran untuk satu bulan. Namun denda

yang dipungut diperuntukkan untuk kegiatan sosial

9. Umur berapa minimal dan maksimal untuk bisa mendapatkan Produk Arrum

Haji ?

Jawaban : Usia minimal 12 tahun dan maksimal 65 tahun sudah termasuk tenor

10. Apakah dalam pemberian pinjaman pembiayaan Arrum Haji tersebut ,

pihak Pegadaian Syariah melakukan seleksi atau melihat kemampuan dari

nasabah tersebut?

Jawaban : Untuk seleksi nasabah , pihak perusahaan tidak melakukan seleksi,

yang penting di sini kita melihat persyaratan, untuk kemampuan dari nasabah

kita tidak melakukan seleksi.

Page 89: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama

11. Dengan Bank mitra apa saja pihak pegadaian melakukan kerja sama terkait

produk Arrum Haji ?

Jawaban : Bank mitra kerja sama Mega Syariah , BRI Syariah, BNI Syariah

CNB Syariah, Bukopin syariah , Panin Syariah , untuk Kemang sendiri kita

kerja sama dengan Bank Mega Syariah

12. Terkait pelarangan talangan haji di bank syariah , apakah berpengaruh

terhadap Arrum haji di pegadaian syariah ? Bagaimana tanggapan bapak ?

Jawaban ; Tidak , karena kami hanya sebagai pihak ketiga saja untuk

memberikan kekurangan dana kepada nasabah guna mendapatkan porsi haji

dan perusahaan tidak memilik akses ke SISKOHAT.

Page 90: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 91: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 92: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 93: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 94: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 95: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 96: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 97: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 98: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 99: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 100: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama
Page 101: PRODUK ARRUM HAJI DI PEGADAIAN SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47479...Hal yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih aksara dari tulisan asing (terutama