PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan...

132
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI KEGIATAN PERMAINAN KANCING HURUF KELOMPOK B TK ISLAM UMINDA KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada program studi pendidikan guru pendidikan anak usia dini Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : Siti Hadidan Rena NIM 105450006415 PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN AJARAN 2019

Transcript of PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan...

Page 1: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI

KEGIATAN PERMAINAN KANCING HURUF KELOMPOK B TK

ISLAM UMINDA KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

Pendidikan pada program studi pendidikan guru pendidikan anak usia dini

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

Siti Hadidan Rena

NIM 105450006415

PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2019

Page 2: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 3: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 4: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Hadidan Rena

NIM : 105450006415

Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Jurusan : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Judul Skripsi :Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui

Kegiatan Permainan Kancing Huruf Kelompok B TK Islam

Uminda Kota Makassar

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya saya sendiri,

bukan hasil jiplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Januari 2020

Yang Membuat Pernyataan

Siti Hadidan Rena

Page 5: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

v

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertandatangan di bawahini:

Nama : Siti Hadidan Rena

NIM : 105450006415

Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia dini

Jurusan : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia dini

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan

menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapa pun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian pada butir 1, 2 dan 3, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Januari 2020

Yang Membuat Pernyataan

Siti Hadidan Rena

Page 6: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan. Maka Apabila Engkau

Telah Selesai (Dari Suatu Urusan), Tetaplah Bekerja Keras (Untuk Urusan

yang Lain). Dan Hanya Kepada Tuhanmulah Engkau Berharap.

(QS. Al-Insyirah:6-8)

Kupersembahkan karya ini buat:

Kedua orang tuaku, saudaraku, keluargaku tercinta,

atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis

mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

Page 7: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI

KEGIATAN PERMAINAN KANCING HURUF KELOMPOK B TK

ISLAM UMINDA KOTA MAKASSAR

ABSTRAK

Siti Hadidan Rena. 2020. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui

Kegiatan Permainan Kancing Huruf Kelompok B Tk Islam Uminda Kota

Makassar. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakulats

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pembimbing I Herman dan pembimbing II Arie Martuty.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah pengenalan huruf dapat

ditingkatkan melalui kegiatan permainan kancing huruf di TK Islam Uminda Kota

Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengenalan huruf melalui

kegiatan permainan kancing huruf di TK Islam Uminda Kota Makassar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua

siklus dimana setiap siklus dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Prosedur

penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan

refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B TK Islam Uminda

Kota Makassar sebanyak 23 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara

keseluruhan hanya mencapai 61% yang memenuhi kriteria cukup. Sedangkan

dilakukannya kembali penelitian pada siklus dua secara keseluruhan telah

mencapai 83% dan telah memenuhi kriteria baik atau berada dalam kategori yang

sangat tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan

kemampuan mengenal huruf kelompok B TK Islam Uminda Kota Makassar

melalui kegiatan permainan kancing huruf mengalami peningkatan.

Kata Kunci: kemampuan mengenal huruf, kancing huruf

Page 8: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas hadirat Allah Swt, atas segala nikmat,

hidayah, inayah dan karunia-Nya. Maha pengasih lagi maha penyayang. Demikian

kata untuk mewakili atas segala nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bersyukur atas

anugerah yang senantiasa melengkapi langkah kaki dan hembusan nafas, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir atau SKRIPSI yang berjudul

“Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Kegiatan Permainan

Kancing Huruf Kelompok B TK Islam Uminda Kota Makassar”.

Salam serta Shalawat dihaturkan untuk sang pembawa nikmat iman,

Muhammad Saw. Nabi panutan seluruh umat manusia.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun “SKRIPSI” ini. Dengan rasa

hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

3. Bapak Herman, S.Pd., M.Pd. sebagai pembimbing I dan Ibu Arie

Martuty, S.Si., M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah meluangkan

waktu, pikiran, dan tenaga dalam memberikan bimbingan, arahan,

saran, motivasi, dan petunjuk.

Page 9: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

4. Dosen PGPAUD yang telah memberikan ilmu, motivasi dan

pengalaman berharga sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal

dengan baik.

5. Pimpinan Yayasan dan Kepala Sekolah TK Islam Uminda Kota

Makassar.

7. Keluarga tercinta yang telah menberikan dorongan dan motivasi.

Teristimewa, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

yang tulus kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda tercinta almarhum Sabirin

dan Ibunda Halima, yang telah mengasuh, mendoakan, memotivasi, dan mencintai

penulis hingga sekarang. Kepada tiga adik-adikku yang luar biasa selama ini

menjadi tempat berbagi suka dan duka serta penyemangat dalam menyelesaikan

studi. Air mata dan senyum yang kalian hadiahkan akan menjadi kisah terindah

akan selalu penulis rindukan. Serta kepada semua keluarga besar yang turut

membantu mendoakan kelancaran studi penulis.

Akhirnya, harapan dan doa penulis semoga tulisan ini dapat berguna dan

di manfaatkan sebagai mana mestinya. Terkhusus bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dibidang yang sama maupun dibidang yang lain.

Terakhir penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya

jika terdapat kesalahan. Akhir kata,

Billahi Fii sabililhaq Fastabiqul Khaerat

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Makassar, Januari 2020

Page 10: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

SITI HADIDAN RENA

Page 11: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... v

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................. 5

1. Identifikasi Masalah .............................................................................. 5

2. Alternatif Pemecahan Masalah ............................................................. 5

3. Rumusan Masalah ................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

Page 12: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 8

A. Landasan Teori .......................................................................................... 8

1. Konsep Bahasa .................................................................................... 8

a. Pengertian bahasa ............................................................................ 8

b. Perkembangan Bahasa Anak .......................................................... 10

c. Kemampuan Bahasa Anak .............................................................. 12

d. Karakteristik Anak .......................................................................... 15

e. Prinsip Pembelajaran Anak Kelompok B ....................................... 18

f. Kemampuan Mengenal Huruf Anak ............................................... 22

2. Konsep Mengenal Huruf ....................................................................... 23

a. Pentingnya Mengenal Huruf ............................................................ 23

b. Manfaat Mengenal Hurf ................................................................... 24

3. Konsep Permainan Kancing Huruf ....................................................... 24

a. Pengertian Bermain .......................................................................... 24

b. Fungsi Bermain ................................................................................ 25

c. Manfaat Bermain .............................................................................. 26

d. Permainan Kancing Huruf ................................................................ 28

e. Tahapan-tahapan Permainan Kancing Huruf ................................... 33

f. Indikator Mengenal Huruf ................................................................ 35

B. Kerabgka Pikir ......................................................................................... 36

C. Hipotesis Tindakan .................................................................................. 38

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 40

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 40

B. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 40

C. Faktor yang Diselidiki ............................................................................... 40

D. Prosedur Penelitian ................................................................................... 41

E. Instrument Penelitian ................................................................................ 43

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 44

G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 45

H. Indikator Keberhasilan .............................................................................. 46

a. Indikator Proses .................................................................................. 46

Page 13: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

b. Indikator Hasil .................................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 48

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 48

1. Kondisi Awal Pra Tindakan ............................................................... 48

2. Paparan Data Siklus I ......................................................................... 49

a. Tahap Perencanaan ...................................................................... 49

b. Tahap Pelaksanaan ....................................................................... 50

c. Tahap Pengamatan ........................................................................ 53

d. Tahap Refleksi .............................................................................. 54

3. Paparan Data Siklus II ........................................................................ 56

a. Tahap Perencanaan ....................................................................... 56

b. Tahap Pelaksanaan ........................................................................ 57

c. Tahap Pengamatan ........................................................................ 58

d. Tahap Refleksi .............................................................................. 60

4. Analisis Data ....................................................................................... 60

B. Pembahasan Hasil Peneltian ..................................................................... 61

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 66

A. Kesimpulan ............................................................................................... 66

B. Saran ......................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Indikator Mengenal huruf ............................................................... 35

Tabel 2. Rubrik Penilaian Kemampuan Anak Mengenal Huruf ...................... 43

Tabel 3. Hasil Observasi Kemampaun Mengenal Huruf Siklus I .................... 52

Tabel 4. Peningkatan Hasil Kemampuan Mengenal Huruf

Pra Siklus Dan Siklus I ..................................................................... 53

Tabel 5. Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf Siklus II ................. 57

Tabel 6. Peningkatan Hasil Kemampuan Mengenal Huruf

Siklus I Dan Siklus II ......................................................................... 58

Page 15: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir .................................................................... 38

Gambar 2. Bagan Prosedur Penelitian ............................................................. 43

Gambar 3. Siklus I ........................................................................................... 55

Gambar 4. Siklus II .......................................................................................... 59

Gambar 5. Hasil Pencapaian Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II ...................... 61

Page 16: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang diperuntukan bagi

anak-anak sebelum memasuki pendidikan pada janjang Sekolah Dasar.

Pendidikan anak usia dini sangat penting bagi anak, sebagai bekal persiapan pada

jenjangpendidikan berikutnya. Maimunnah Hasan (2009) dalam Skripsi

Trisnawati (20014:1) mengungkapkan bahwa pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan

suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia

enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Upaya pembinaan melalui pendidikan anak usia dini yang ditunjukan bagi

anak-anak perlu diberikan agar nantinya anak-anak dapat mengembangkan aspek

perkembangan yang dimiliki, salah satunya perkembangan bahasa. Melalui

rangsangan dengan kagiatan pembelajaran yang bertujuan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Menurut Imas Kurniawan (2009)

dalam Skripsi Trisnawati (2014:1) mengungkapkan bahwa “Pertumbuhan adalah

perubahan ukuran dan bentuk tubuh, danperkembangan adalah perubahan mental

yang berlangsung secara bertahap dan dalam kurun waktu tertentu”.

Page 17: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

2

PAUD terutama pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) merupakan

pendidikan yang penting sebagai wadah untuk membina, menumbuhkan, dan

mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal sehingga terbentuk

perilakudan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangan agar anak

memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selnjutnya (Trianto, 2010: 24).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 146 Tahun 2014

pendidikan anak usia dini, yang selanjutnya di singkat PAUD, merupakan suatu

upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6

(enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agak anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Struktur kurikulum

PAUD memuat program-program pengembangan mencakup, nilai agama dan

moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan seni. Program-

program yang dimiliki anak tersebut diatas perlu mendapatkan rangsangan dan

perhatian yang baik.

Begitu pula dalam aspek perkembangan bahasa, khususnya kemampuan

mengenal huruf pada anak usia dini. Kemampuan mengenal huruf merupakan

bagian dari aspek perkembangan bahasa anak, yang perlu dikembangkan dengan

memberi stimulasi secara optimal sejak usia dini. Tadkirotun Musfiroh (2009: 10)

dalam Skripsi Trisnawati (2014:2) mengungkapkan bahwa stimulasi pengenalan

huruf adalah merangsang anak untuk mengenali, memahami, dan menggunakan

simbol tertulis untuk berkomunikasi.

Page 18: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

3

Berdasarkan hasil observasi di TK Islam Uminda Kota Makassar pada

tanggal 3 sampai dengan 7 September 2018 diperoleh hasil kemampuan bahasa

khususnya kemampuan mengusai huruf belum berkembang secara optimal

dibandingkan dengan kemampuan-kemampuan lainnya. Anak nampak kesulitan

saat menyebutkan huruf-huruf. Dari observasi tersebut di kelas B TK Islam

Uminda terdapat 6 orang anak saja yang dapat mengenal huruf dengan baik,

sedangkan yang lain hanya mampu menyebutkan huruf namun tidak mengenal

bentuk hurufnya. Selain permasalahan tersebut penggunaan media pembelajaran

juga belum maksimal, hal tersebut dapat mempengaruhi ketertarikan. Terdapat

dua faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi.

Pertama, kurangnya informasi yang diberikan oleh guru mengenai huruf-

huruf. Informasi yang diberikan hanya berfokus pada langkah-langkah pengerjaan

lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas

pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi yang diberikan guru.

Faktor kedua adalah lembar kerja anak dijadikan sebagai satu-satunya media

belajar yang digunakan oleh guru untuk mengenalkan huruf. Lembar kerja

tersebut kurang menarik sebagai media pembelajaran karena hanya berupa kertas

putih berisi gambar dan tulisan. Hal ini semakin diperburuk dengan penggunaan

lembar kerja anak yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga membuat anak

kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Faktor ketiga adalah inforrmasi mengenai pengenalan huruf terhadap anak

hanya menggunanakan media yang ada di kelas, misalnya poster abjad dan huruf-

Page 19: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

4

huruf abjad yang ditempel di dinding kelas, dalam kegiatan ini hanya berlangsung

5 menit saja.

Melihat dari permasalahan yang ada tersebut, maka kemampuan anak dalam

mengenal huruf perlu dikembangkan dengan cara yang tepat, yaitu dengan tetap

berpedoman pada bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.

Slamet Suyanto (2005: 25) dalam Skripsi Trisnawati (2014:4)

mengungkapkan bahwa pada dasarnya pendidikan Anak Usia Dini lebih

menekankan pada kegiatan bermain sambil belajar yang mengandung arti setiap

kegiatan pembelajaran harus menyenangkan. Melalui bermain, banyak konsep

dasar dari pengetahuan dapat diperoleh, seperti konsep dasar warna, ukuran,

bentuk, dan arah yang merupakan dasar dari perkembangan bahasa.Oleh karena

itu guru perlu metode lain yang lebih menarik yaitu permainan huruf. Salah satu

bentuk permainan huruf adalah permainan kancing huruf. Permainan kancing

huruf adalah permainan dengan aturan untuk merangsang perkembangan bahasa

anak dengan mengenal huruf.

Permainan merupakan aktivitas yang menimbulkan rasa senang Sofia Hartati,

(2005: 95) dalam Skripsi Trisnawati (2014:4). Melalui permainan, anak dapat

mengembangkan potensinya yang ada pada diri anak.Penelitian ini menerapkan

permainan kancing huruf dalam pembelajaran agar anak dapat belajar aktif,

menyenangkan, sehingga kemampuan anak dalam mengenal huruf dapat

meningkat.

Permainan kancing huruf merupakan salah satu metode bermain yang cukup

efektif untuk mengembangkan kemampuan mengenal huruf karena anak pada usia

Page 20: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

5

sampai 6 tahun masih pada tahap pra operasional. Penelitian ini menggunakan

kancing huruf sebagai media/benda konkret yang dapat digunakan anak saat

belajar mengenal huruf, sehingga dapat membantu anak dalam mengenal dan

memahami lafal huruf danbentuknya.

Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian mengenai Meningkatkan

kemampuan mengenal huruf melalui kegiatan permainan kancing huruf kelompok

B TK Islam Uminda KotaMakassar.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan terdapat identifikasi masalah

sebagai berikut:

a. Kurangnya pemahaman sebagian besar anak kelompok B TK Islam Uminda

Kota Makassar mengenai huruf yang disebabkan karena minimnya informasi

yang diberikan oleh guru.

b. Tujuan pembelajaran mengenal huruf yang dilakukan guru hanya terbatas

pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi yang diberikan.

c. Pembelajaran mengenal huruf belum menerapkan konsep bermain.

Hal inilah yang berdampak pada kurangnya kemampuan tentang pengenalan

huruf.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Masalah tentang kurangnya kemampuan pengenalan huruf akan dipecahkan

melalui penerapan permainan kancing huruf.

Page 21: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

6

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan dalam

pengembangan penelitian ini adalah: Apakah pengenalan huruf dapat ditingkatkan

melalui kegiatan permainan kancing huruf di TK Uminda Kota Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

meningkatkan pengenalan huruf melalui kegiatan permainan kancing huruf di TK

Islam Uminda Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagi anak

Penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf

melalui kegiatan permainan kancing huruf pada kelompok B TK Islam

Uminda Kota Makassar.

2. Bagi guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif pembelajaran yang tepat/efektif

untuk meningkatkan kemampuan anak kelompok B TK Islam Uminda Kota

Makassar dalam mengenal huruf melalui kegiatan permainan kancing huruf.

Page 22: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

7

3. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat memberikan alternatif dalam pengambilan kebijakan

sekolah yang terkait dengan proses pembelajaran yang akan digunakan oleh

guru untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak kelompok B TK

Islam Uminda Kota Makassar.

4. Bagi peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang cara

meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui kegiatan permainan

kancing huruf.

Page 23: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Konsep Bahasa

a. Pengertian Bahasa

Bahasa (language) ialah suatu simbol yang digunakan untuk berkomunikasi

dengan orang lain. Pada manusia basaha ditandai oleh daya cipta yang tidak

pernah habis dan adanya sebuah aturan. Daya cipta yang tidak pernah habis

(infinite generativity) ialah suatu individu untuk menciptakan sejumlah kalimat

bermakna yang tidak pernah berhenti dengan menggunakan seperangkat kata dan

aturan terbatas ,yang menjadikan bahasa sebagai upaya yang sangat kreatif (John

W.Santrock, 2000:178) dalam skripsi Yesy Armayanti (2013:13).

Lebih luas Hurlock (1978) mendefinisikan bahasa sebagai setiap sarana

komunikasi dengan menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk menyampaikan

makna kepada orang lain. Termaksuk didalamnya perbedaan bentuk komunikasi

yang luas seperi tulisan, bicara, bahasa simbol, ekspresi muka, isyarat, pantomim,

dan seni. Penggunaan bahasa memiliki sistem aturan tersendiri. Santrock (2002)

dalam skripsi Yesy Armayanti (2013:13) mengungkapkan bahwa sistem aturan

bahasa mencakup fonologi, morfologi sintaksis, semantik, pragmatik. Fonologi

(Phonology) ialah studi tentang sistem bunyi-bunyian bahasa. Ketentuan-

ketentuan fonologis menjamin bahwa urutan bunyi tertentu terjadi (misalnya, sp,

ba, atau ar) dan yang lain tidak terjadi (misalnya zx atau qp).

Page 24: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

9

Morfologi (morphology) mengacu kepada ketentuan-ketentuan

pengkombinasian morfrem ialah rangkaian bunyi- bunyian terkecil yang memberi

makna kepada apa yang kita ucapkan (Jhon W.Santrock,2002) dalam skripsi Yesy

Armayanti (2013:14). Morfem juga disebut sebagai bagian terkecil kata dalam

bahasa yang harus dikaitkan untuk membentuk suatu kata. Termaksuk didalam

kelompok ini adalah awalan, seperti pra- atau oto-, dan akhiran seperti-isme, yang

tak mengandung makna jika berdiri sendiri. Sintaksis (syntax) melibatkan

bagaimana kata-kata dikombinasikan untuk membentuk ungkapan dan kalimat

yang dapat diterima. Semantik (semantices) mengacu kepada makna kata dan

kalimat. Setiap kata memiliki seperangkat gambaran semantik. Girl dan woman,

misalnya, berbagi gambaran semantik yang sama dengan kata female dan human.

Perangkat terakhir ketentuan- ketentuan bahasa meliputi pragmatik (pragmatics)

kemampuan untuk melibatkan diri dalam percakapan yang sesuai dengan maksud

dan keinginan. Ketentuan-ketentuan pragmatik tertentu menjamin bahwa suatu

kalimat tertentu dan tidak pada konteks yang lain (Anderson dalam John W.

Santrock, 2002).

Sistem aturan bahasa yang diungkapkan John W. Santrock (2002) dalam

skripsi Yesy Armayanti (2013:14). yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis,

dan pragmatik oleh Mel Levine dinyatakan sebagai tingkatan bahasa. Tingkatan

bahasa adalah semacam piramid terbaik di mana tuntunan verbal terakumulasi

dalam bidang yang semakin besar. Tingkatan ini dimulai dari unit terkecil , yaitu

bunyi bahasa, kemudian meningkat menjadi bagian-bagian kata yang penting

(seprti awalan, akar kata, dan kata majemuk ) selanjutnya sampai kata utuh,

Page 25: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

10

kalimat utuh, hingga rangkaian kalimat yang panjang dan akhirnya proses yang

tidak hanya berpikir dalam bahasa melainkan berpikir tentang bahasa.

b. Perkembangan Bahasa Anak

Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek pengembangan anak usia

dini. Artinya aspek ini berperan penting dalam perkembangan anak serta

mempengaruhi masa tumbuh kembang anak di masa selanjutnya. Menurut

Santrock bahasa (language) adalah suatu bentuk komunikasi baik lisan, tertulis,

maupun isyarat yang didasarkan pada sebuah sistem simbol. Bahasa terdiri atas

kata-kata yang digunakan oleh masyarakat (perbendaharaan kata) dan aturan-

aturan untuk memvariasikan dan mengkombinasikan kata-kata tersebut (tata

bahasa dan sintaksis). Sedangkan bahasa anak usia dini yakni bahasa yang dipakai

anak untuk meyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan untuk dirinya

sendiri.

Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Suhartono menyatakan bahwa peranan bahasa bagi anak usia dini di antaranya

sebagai sarana untuk berfikir, sarana untuk mendengarkan, sarana untuk berbicara

dan saranan agar anak mampu membaca dan menulis. Melalui bahasa seseorang

dapat menyampaikan keinginan dan pendapatnya kepada orang lain. Anak-anak

usia 5 tahun telah mampu menghimpun setidaknya 8.000 kosakata. Mereka dapat

membuat kalimat pertannyaan, kalimat negatif, kalimat tunggal, kalimat

majemuk, serta bentuk penyusunan lainnya.

Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasaan manusia secara

teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya. Dengan demikian, melalui

bahasa, orang dapat saling bertegur sapa, saling bertukar pikiran untuk memenuhi

Page 26: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

11

kebutuhannya. Hal ini juga yang terjadi pada anak-anak. Demikian pula hanya

dengan anak membutuhkan orang lain untuk mengungkapkan isi hati atau

pikirannya melalui bahasa. Apakah yang berlangsung di rumah, di lingkungan

sekitar anak, ataupun di sekolah.

Perkembangan kemampuan bahasa sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

faktor bawaan (nature) dan faktor pengasuhan (narture). Faktor bawaan (nature)

mengacu kepada warisan biologis organisme, sementara faktor pengasuhan

(nurture) mengacu kepada pengalaman lingkungan (Santrock, 1995) dalam skripsi

Yesy Armayanti (2013:16). Chomsky merupakan salah satu ahli yang

menyebutkan bahwa kemampuan bahasa seseorang dipengaruhi oleh faktor

bawaan (nature). Chomsky dalam Tadkiroatum Musfiroh (2005) menyebutkan

bahwa kecepatan anak dalam berbicara ( bahasa pertama) merupakan salah satu

keajaiban alam dan menjadi bukti kuat dari dasar biologis untuk pemerolehan

bahasa.

Berbeda dengan Chomsky, Teori Belajar Sosial (Sosial Learning Theory) dari

Bandura menyatakan bahwa kemampuan berbahasa seseorang diperoleh melalui

imitasi dari lingkungan, yakni perkembangan bahasa membutuhkan stimulasi dari

luar, termasuk disini adalah model learning (modelling), melalui modellinganak

dapat belajar bahasa dari model-model yang ada didekatnya dan model yang

paling mudah untuk ditiru adalah orang-orang dekat anak atau significant person

(Rita Eka Izzaty, dkk, 2008). Hal tersebut menunjukan bahwa kemampuan bahasa

seseorang dapat distimulasi oleh orang-orang terdekat anak seperti orang tua,

saudara, pengasuh, dan guru. Kegiatan stimulasi ini dapat dilakukan melalui

Page 27: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

12

berbagai cara, seperti bercerita, menceritakan kembali, bermain sosio drama dan

permainan bahasa.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat dua

faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa seorang anak yaitu faktor

bawaan dan faktor lingkungan. Keduanya menjadi penting untuk dipertimbangkan

dalam mendukung perkembangan bahasa anak. Faktor bawaan mengimplikasikan

bahwa kemampuan bahasa sudah dimiliki anak sejak lahir dan faktor lingkungan

menunjukkan bahwa anak juga membutuhkan rangsangan dari lingkungan agar

kemampuan bahasa anak dapat berkembang secara optimal. Taman kanak-kanak

menjadi lingkungan yang strategis untuk mengembangkan bahasa anak termasuk

kemampuan mengenal huruf.

c. Kemampuan Bahasa Anak

Kemampuan bahasa anak adalah berbagai kemampuan yang dikuasai anak

dalam menggunakan bahasa berdasarkan usia yang dimilikinya. Merujuk pada

kurikulum Taman Kanak-kanak (2010) maka anak kelompok B adalah anak yang

memiliki rentang usia 5-6 tahun. Dardjowidjojo dalam Tadkiroatun Musfiroh

(2005:193-194) dalam skripsi Yesy Armayanti (2013:18) menyatakan bahwa anak

usia lima tahun telah menguasai lebih dari 8000 kata produktif. Selanjutnya Clark

& Clark (2005) dalm Tadkiroatun Musfiroh (2005: 193-194) dalam skripsi Yesy

Armayanti (2013:18) menambahkan bahwa anak usia enam tahun telah menguasai

14.000 kata produktif.

Selanjutnya Bredekamp & Copple (2005) menambahkan bahwa pada usia 6

tahun, perkembangan bahasa anak mengalami ledakan yang diikuti oleh masa

transisi yang dramatis, yakni perpindahan dari ekspresi diri yang bersifat oral ke

Page 28: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

13

ekspresi diri yang bersifat tertulis. Pada periode ini, kosa kata reseptif anak

bertambah, bukan saja lewat mendengar, tetapi juga lewat membaca, dan kosa

kata ekpresif mereka meluas dari komunikasi lisan ke komunikasi tertulis.

Sejalan dengan hal tersebut Andyda Meliala (2004) mengungkapkan bahwa

anak usia 5-7 tahun memiliki kemampuan bahasa berupa bicara dalam kalimat,

mengerti dan mengikuti perintah dan permintaan, menirukan tindakan tanpa

menggunakan kata-kata, merangkai kata-kata untuk berkomunikasi, berusaha

menulis huruf, mulai membaca kata-kata, mengenali huruf dengan baik, dan

senang membaca buku (walaupun dibacakan). Bahkan Spodek, Saracho, & Davis

dalam M. Ramli (2005) menegaskan bahwa anak usia 5 tahun mampu menyadari

beberapa angka dan huruf. Suyadi (2009) pun mengungkapkan anak usia 4-5

tahun telah mampu mengenal masing-masing bunyi huruf, senang belajar

membaca, dan mampu diajak berdialog sederhana.

Pendapat berbagai ahli tersebut merujuk pada satu kesepakatan bahwa masa

Taman Kanak-kanak merupakan masa munculnya kesadaran anak akan adanya

bahasa tulis atau literasi. Pada masa ini anak mulai dapat mengenal huruf dan

mulai tertarik pada kegiatan membaca. Adapun Cochraneet all dalam Slamet

Suyanto (2005) menyatakan adanya lima tahap perkembangan kemampuan

membaca pada anak yaitu sebagai berikut:

1) Tahap Magis (Magical Stage)

Pada tahap ini, anak belajar memahami fungsi dari bacaan.Anak mulai

menyukai bacaan, menganggap bacaan itu penting.Anak sering menyimpan

dan membawa bacaan ke tempat yang disukainya. Anak usia dua tahun

biasanya sudah memperlihatkan tahap ini.

Page 29: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

14

2) Tahap konsep diri (Self-concept Stage)

Pada tahap ini anak memandang dirinya sudah dapat membaca (padahal

belum).Anak sering berpura-pura membaca buku. Anak sering menerangkan

isi atau gambar dalam buku yang disukainya kepada anak lain seakan anak

tersebut sudah dapat membaca. Anak usia tiga tahun biasanya sudah

mencapai tahap ini.

3) Tahap Membaca Peralihan (Bridging Reader Stage)

Anak mulai mengingat huruf atau kata yang sering dijumpainya, misalnya

dari buku cerita yang sering dibacakan orangtuanya.Anak dapat menceritakan

kembali alur cerita dalam buku sebagaimana yang diceritakan

orangtuanya.Anak juga mulai tertarik tentang jenis-jenis huruf dalam alfabet.

Anak usia empat tahun biasanya sudah mencapai tahap ini.

4) Tahap Membaca Lanjut (Take-off Reader Stage)

Anak mulai sadar akan fungsi bacaan dan cara membacanya. Anak mulai

tertarik dengan berbagai huruf atau bacaan yang ada dilingkungannya

(enviromentalprint).Pada tahap ini anak mulai mengeja dan membaca kata

dalam papan iklan yang ada gambarnya. Anak usia lima tahun biasanya sudah

menunjukkan kemampuan tersebut.

5) Tahap Membaca Mandiri (Independent Reader)

Anak mulai dapat membaca secara mandiri.Anak mulai sering membaca buku

sendirian. Anak juga mencoba memahami makna dari apa yang dibacanya.

Anak mencoba menghubungkan apa yang dibacanya dengan pengalamannya.

Anak usia 6-7 tahun biasanya sudah mencapai tahap membaca mandiri.

Page 30: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

15

Berdasarkan berbagai uraian tentang kemampuan bahasa anak kelompok B

tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada usia 5-6 tahun merupakan masa yang

tepat untuk meningkatkan kemampuan anak dalammengenal huruf. Anak usia 4

tahun sudah berada pada tahap membaca peralihan (Bridging Reader Stage)di

mana anak mulai mengingat huruf atau kata yangsering dijumpainya dan mulai

tertarik tentang jenis-jenis huruf dalam alfabet. Selanjutnya pada usia 5 tahun

anak berada pada tahap membaca lanjut (Take-off Reader Stage) di mana anak

mulai sadar akan fungsi bacaan dan cara membacanya. Anak mulai tertarik

dengan berbagai huruf atau bacaan yang ada dilingkungannya (enviromental

print).Anak juga berada pada tahap alphabetic yaitu tahapan di mana anak

menggunakan huruf untuk mengidentifikasi kata.

d. Karakteristik Anak

Berdasarkan Kurikulum Taman Kanak-kanak (2013) maka anak kelompok B

adalah anak yang memiliki rentang usia5-6 tahun. Santrock (2002) menyebutkan

bahwa anak usia 5-6 tahun berada pada masa awal Kanak-kanak (early

childhood), di mana periode ini disebut sebagai “tahun-tahun prasekolah”. Selama

masa ini anak belajar semakin mandiri (self-sufficient) dan menjaga dirinya

sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah, dan meluangkan

waktu berjam-jam bermain dengan teman sebaya.

NAEYC (National Assosiation Education for Young Children) (2005) dalam

Sofia Hartati (2005:7) dalam skripsi Yesy Armayanti (2013:23) mendefinisikan

anak usia dini sebagai sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara

0-8 tahun. Dari definisi tersebut maka anak usia 5-6 tahun termasuk didalamnya.

Sofia Hartati (2005) menyatakanbahwa anak usia dini merupakan sosok individu

Page 31: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

16

yang sedang menjalani suatu proses perkembangan yang sangat pesat dan

fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini memiliki dunia dan

karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari dunia dan karakteristik orang dewasa.

Anak usia dini juga sangat aktif, dinamis, antusias, dan hampir selalui ingin tahu

terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, dan seolah tak pernah berhenti belajar.

Berdasarkan pandangan psikologis anak usia dini memiliki karakteristik yang

khas dan berbeda dengan anak lain yang berada diatas usia 8 tahun. Karakteristik

anak usia dini yang khas tersebut dikemukakan oleh Kellough(2005) sebagai

berikut:

a. Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar

Berdasarkan persepsi anak, dunia ini dipenuhi dengan hal-hal yang

menarik dan menakjubkan.Hal ini menimbulkan rasa keingintahuan anak

yang tinggi. Rasa keingintahuan sangatlah bervariasi tergantung apa yang

menarik perhatiannya. Brooks dan Brooks (2005) dalam Sofia Hartati

(2005:9) dalam skripsi Yesy Armayanti (2013:24). menyebutkan bahwa

keuntungan yang dapat diambil dari rasa keingintahuannya adalah dengan

menggunakan fenomena atau kejadian yang tidak biasa.Kejadian yang tidak

biasa tersebut dapat menimbulkan ketidak cocokan kognitif, sehingga dapat

memancing keinginan anak untuk tekun memecahkan permasalahan atau

ketidak cocokan tersebut.

b. Anak bersifat unik

Anak merupakan individu yang unik di mana masing-masing memiliki

bawaan, minat, kapabilitas, dan latar belakang kehidupan yang berbeda satu

sama lain. Disamping memiliki kesamaan menurut Bredekamp(2005) dalam

Page 32: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

17

Sofia Hartati (2005:10) dalam skripsi Yesy Armayanti (2013:24) anak juga

memiliki keunikan tersendiri seperti dalam gaya belajar, minat dan latar

belakang keluarga. Meskipun terdapat pola urutan umum dalam

perkembangan anak yang dapat diprediksi, namun pola perkembangan dan

belajarnya tetap memiliki perbedaan satu sama lain.

c. Anak memiliki daya kosentrasi yang pendek

Pada umumnya anak sulit untuk berkonsentrasi pada suatu kegiatan dalam

jangka waktu lama. Anak selalu cepat mengalihkan perhatian pada kegiatan

lain, kecuali memang kegiatan tersebut selain menyenangkan juga bervariasi

dan tidak membosankan. Menurut Berg (2005) dalam Sofia Hartati (2005: 11)

dalam skripsi Yesy Armayanti (2013:24).sepuluh menit adalah waktu yang

wajar bagi anak usia sekitar 5 tahun untuk dapat duduk memperhatikan

sesuatu secara nyaman. Daya perhatian yang pendek membuat anak masih

sangat sulit untuk duduk dam memperhatikan sesuatu untuk jangka waktu

yang lama, kecuali terhadap hal-hal yang menyenangkan.

d. Anak merupakan masa belajar yang paling potensial

Masa usia dini disebut sebagai golden age atau magic years. NAEYC

dalam Sofia Hartati mengemukakan bahwa masa-masa awal kehidupan

tersebut sebagai waktu belajar dengan slogannya “Early Years are Learning

Years”. Hal ini disebabkan bahwa selama rentang waktu usia dini, anak

mengalami berbagai pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dan

pesat pada berbagai aspek. Pada periode ini hampir seluruh potensi anak

mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan

hebat.Pembelajaran pada periode ini merupakan wahana yang memfasilitasi

Page 33: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

18

pertumbuhan dan perkembangan anak guna mencapai tahapan sesuai dengan

tugas perkembangannya.

Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa anak kelompok B berada

pada masa awal Kanak-kanak (early childhood).Periode ini ditandai dengan

beberapa karakteristik yaitu anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, anak

bersifat unik, anak memiliki daya konsentrasi yang pendek dan anak merupakan

masa belajar yang paling potensial.

e. Prinsip Pembelajaran Anak Kelompok B

Pembelajaran pada anak usia dini termasuk pembelajaran anak kelompok B

merupakan proses interaksi antara anak, orang tua, atau orang dewasa lainnya

dalam suatu lingkungan untuk mencapai tugas perkembangan. Interaksi

yangdibangun tersebut merupakan faktor yangmempengaruhi tercapainya

tujuanpembelajaran yang akan dicapai. Hal ini disebabkan interaksi tersebut

mencerminkan suatu hubungan di mana anak akan memperoleh pengalaman yang

bermakna, sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan lancar. Vygotsky

(2005) dalam Sofia Hartati (2005:29) dalam skripsi Yesy Armayanti (2013:26)

menyebutkan bahwa pengalaman interaksi sosial merupakan hal yang penting

bagi perkembangan proses berpikir anak. Aktivitas mental yang tinggi pada anak

dapat terbentuk melalui interaksi dengan orang lain.

Pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna jika anak dapat

melakukan sesuatu atas lingkungannya. Pembelajaran merupakan kesempatan

bagi anak untuk mengkreasikan dan memanipulasi objek atau ide. Greenberg

dalam Sofia Hartati (2005) berpendapat bahwa anak akan terlibat dalam belajar

secara lebih intensif jika anak membangun sesuatu daripada sekedar melakukan

Page 34: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

19

atau menirukan sesuatu yang dibangun oleh orang lain. Anak melukiskan bahwa

pembelajaran dapat efektif jika anak dapat belajar melalui bekerja, bermain dan

hidup bersama dengan lingkungannya. Oleh karena itu proses pembelajaran yang

dilakukan harus memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran agar anak dapat

mencapai tahapan perkembangan yang optimal.

Adapun prinsip pembelajaran tersebut sebagai berikut (Sofia Hartati, 2005):

a. Berangkat dari yang dimiliki anak

Setiap anak membawa segala pengetahuan yang telah dimilikinya

terhadap pengalaman-pengalaman barunya. Jika suatu pengalamanbelajar

tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk menciptakan pengetahuan

baru, maka pembelajaran itu akan membosankan. Sebaliknya, bila

pengalaman belajar itu terlalu asing bagi anak, maka pengalaman itu akan

membuat cemas anak. Hal ini akan menyebabkan anak menarik diri atau

menolak berhubungan dengan pengalaman baru itu. Dengan demikian

pengalaman belajar hendaknya mengandung sebagian unsur yang sudah

dikenal oleh anak dan sebagian lainnya merupakan pengalaman baru.

b. Belajar harus menantang pemahaman anak

Proses belajar pada anak usia dini dapat terjadi dalam dua arah dari yang

umum ke yang khusus dari sederhana ke yang kompleks. Oleh karena itu,

untuk memastikan terjadinya pengembangan pada anak, aktivitas

pembelajaran yang dirancang harus menantang anak untuk mengembangkan

pemahaman sesuai dengan apa yang dialaminya.

c. Belajar dilakukan sambil bermain

Page 35: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

20

Belajar pada anak usia dini adalah bermain. Melalui bermain dapat

memberi kesempatan bagi anak untuk bereksplorasi, menemukan,

mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar secara

menyenangkan.Selain itu bermain juga dapat membantu anak mengenal

tentang diri sendiri, dengan siapa anak hidup dan di lingkungan mana anak

hidup.

d. Belajar dilakukan melalui sensorinya

Anak memperoleh pengetahuan melalui sensori atau inderawinya yaitu

peraba, pencium, pendengar, penglihat dan perasa. Setiap sensorianak akan

merespon stimulan atau rangsangan yang diterima. Oleh karenanya

pembelajaran hendaknya memberikan stimulasi yang dapat merangsang

setiap sensori yang dimiliki anak.

e. Belajar sambil melakukan

Pendidikan hendaknya mengarahkan anak untuk menjadi pebelajar

aktif.Pendidikan yang dirancang secara kreatif akan menghasilkan pebelajar

yang aktif. Anak-anak akan terbiasa belajar dan mempelajari berbagai aspek

pengetahuan, sikap dan keterampilan melalui berbagai aktivitas mengamati,

mencari,menemukan, mendiskusikan, menyimpulkan, dan mengemukakan

sendiri berbagai hal yang ditemukan pada lingkungannya. Proses pendidikan

seperti ini merupakan wujud pembelajaran yang bertumpu pada aktivitas

belajar anak secara aktif (active larning).

Slamet Suyanto (2005) menambahkan beberapa prinsip pembelajaran anak

usia dini yaitu konkret dan dapat dilihat langsung, bersifat pengenalan, dan sesuai

tingkat perkembangan anak. Prinsip pembelajaran harus konkret dan dapat dilihat

Page 36: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

21

langsung artinya dalam proses belajar hendaknya anak dapat berinteraksi dengan

benda-benda, bermain dan melakukan eksplorasi agar mereka memperoleh

pengalaman langsung. Kehadiran benda-benda merupakan jangkar bagi anak

untuk belajar.Anak dapat dilatih untuk membuat hubungan sebab-akibat jika dapat

dilihat secara langsung.Guru TK hendaknya menggunakan berbagai benda

nyatauntuk belajar anak.Berbagai benda

tersebut dapat berupa benda-benda di alam, manipulatif, alat-alat permainan, dan

alat-alat percobaan.

Bersifat pengenalan artinya pembelajaran hendaknya menekankan pada

proses mengenalkan anak dengan berbagai benda, fenomena alam, dan fenomena

sosial. Fenomena tersebut akan mendorong anak tertarik terhadap persoalan,

sehingga anak ingin belajar lebih lanjut. Seperti fenomena adanya benda-benda

yang menempel dan yang tidak menempel pada magnet.Biarlah anak menyimpan

untuk sementara persoalan dibenaknya, “mengapa magnet menarik logam?”

Vygotsky dalam Slamet Suyanto (2005) menyebut pertanyaan dalam anak seperti

itu sebagai internal speech, suatu proses yang akan menumbuhkan rasa ingin tahu

dan menantang anak untuk berpikir lebih jauh.

Sesuai tingkat perkembangan anak artinya pembelajaran untuk anak usia dini

harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Developmentally

Appropriate Pratice menyarankan agar pembelajaran disesuaikan dengan usia dan

kebutuhan individual anak. Pada umumnya anak normal, pada usia yang sama

memiliki tingkat perkembangan yang sama. Dengan demikian, pembelajaran anak

usia dini harus disesuaikan baik lingkup maupun tingkat kesulitannya dengan

kelompok usia anak.

Page 37: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

22

Berdasarkan penjabaran tersebut, maka pembelajaran anak kelompok B harus

memperhatikan prinsip pembelajaran anak. Pembelajaran akan menjadi bermakna

apabila anak dapat terlibat dalamsuatu aktivitas, di mana anak dapat memainkan

seluruh sensorinya. Anak belajar melalui interaksi langsung dengan objek

sehingga pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk

mengkreasi dan memanipulasi objek tersebut. Interaksi dengan objek tersebut,

pada akhirnya akan mendorong anak memperoleh pengalaman yang dapat

merangsang proses berpikirnya.

f. Kemampuan Mengenal Huruf Anak

Burnett menyatakan bahwa mengenal huruf merupakan hal penting bagi anak

usia dini yang didengar dari lingkungannya baik huruf latin, huruf arab dan

lainnya. Berbagai huruf yang dikenal anak menumbuhkan kemampuan untuk

memlih dan memilah berbagai jenis huruf. Melatih anak untuk mengenal huruf

dan mengucapkannya mesti harus di ulang-ulang. (Harun Rasyid dkk, 2009).

Soenjono Darjowidjojo (2003) mengungkapkan bahwa kemampuan mengenal

huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu tentang

keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat mengetahui bentuk huruf

dan memaknainya. Belajar mengenal huruf menurut Ehri dan Mc. Cormick

(dalam Carol Seefelt dan Barbara A. Wasik, 2008) merupakan komponen hakiki

dari perkembangan baca tulis. Anak perlu mengetahui atau mengenal dan

memahami huruf abjad untuk akhirnya menjadi pembaca dan penulis yang

mandiri dan lancar. Anak-anak yang bisa mengenal dan menyebut huruf-huruf

padadaftar abjad dalam belajar membaca memiliki kesulitan lebih sedikit dari

anak yang tidak mengenal huruf.

Page 38: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

23

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

No 137 tahun 2014 tentang standar pendidikan anak usia dini, kemampuan

mengenal huruf merupakan bagian dari perkembangan bahasa anak, diantaranya

kemampuanpemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru

bentuk huruf serta memahami kata dalam cerita.

Jadi dari pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa kemampuan mengenal

huruf adalah kesanggupan anak dalam mengetahui dan memahami tanda-tanda

aksara dalam tata tulis yang marupakan huruf abjad dalam melambangkan bunyi

bahasa. Kemampuan anak dalam mengetahui huruf dapat dilihat saat anak mampu

memahami hubungan bentuk dan bunyi hurufdan anak mampu meniru bentuk

huruf serta dapat dilihat dari kemampuan anak saat memaknai sebuah kata dalam

cerita sehingga anak mampu menyebutkan huruf depan dari sebuah kata.

2. Konsep Mengenal Huruf

a. Pentingnya Mengenal Huruf

Menurut Glenn Doman (Maimunah Hasan, 2009) bahwa anak balita perlu

diajari mambaca karena, a)anak usia balita mudah menyerap informasi dalam

jumlah yang banyak, b) anak usia balita dapat menangkap informasi dengan

kecepatan luar biasa, c) semakin banyak yang diserapsemakin banyak yang

diingat, d) anak usia balita mempunyai energy yang luar biasa, e) anak usia balita

dapat mempelajari bahasa secara utuh dan belajar hampir sebanyak yang

diajarkan.

Pengenalan huruf sejak usia TK yang penting adalah metode pengajarannya

melalui proses sosialisasi, dan metode pengajaran membaca tanpa membebani

dengan kegiatan belajar yang menyenangkan (Maimunah Hasan, 2009).

Page 39: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

24

Dari pernyataan diatas bahwa mengenal huruf adalah penting bagi anak TK

dan perlu diajarkan dengan metode bermain karena merupakan kegiatan yang

menyenangkan, tidak membebani anak dan memerluakan energi sehingga anak

dapat mempelajari bahasa secara utuh belajar sesuai yang diujarkan/diharapkan.

b. Manfaat Mengenal Huruf

Carol Seefelt dan Barbara A. Wasik (2008) mengungkapkan bahwa belajar

huruf adalah tonggak kurikulum Taman Kanak-Kanak lewat penyingkapan

berulang dan bermakna kepada peristiwa-peristiwa baca tulis, sehingga anak

menjadi tahu akan huruf-huruf dan mengerti bahwa huruf-huruf membentuk

sebuah kata. Menurut Agus Hariyanto (2009) mengungkapkan bahwa dengan

strategi pengenalan huruf sejak usia dini sangat bermanfaat bagi perkembangan

bahasa anak, karena membantu mempersiapkan anak untuk dapat membaca

dengan mudah. Bond dan Dykstra (Slamet Suyanto, 2005) mengungkapkan

bahwa anak yang dapat mengenal huruf dengan baik cendrung memilki

kemampuan membaca dengan lebih baik.

Jadi berdasrkan hal-hal tersebut dapat ditegaskan bahwa, anak-anak yang

belajar mengenal huruf sejak usia dini dapat memberikan manfaat bagi anak-anak

untuk mempersipkan diri dalam belajar membaca dan menulis.

3. Konsep Permainan Kancing Huruf

a. Pengertian bermain

Bermain merupakan salah satu pendekatan dalam melaksanakan kegiatan

pendidikan untuk anak usia dini. Dengan menggunakan strategi, metode,

materi/bahan, dan media yang menarik, permainan dapat diikuti anak secara

menyenangkan. Secara umum dalam term psikologi, Joan Freeman dan Utami

Page 40: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

25

Munandar (1996) mendefenisikan ber main sebagai suatu aktivitas yang

membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial,

moral, dan emosional.

Menurut Piaget (1951) bermain merupakan kegiatan yang dilakukan

berulang-ulang demi kesenangan. Kemudian Elizabeth Hurlock (1987) bermain

merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang

ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

Bermain menurut Mulyadi (2004), secara umum sering dikaitkan dengan

kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan. Terdapat lima pengertian

bermain:Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki niali instrinsik pada anak

1) Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih berisfat intrinsik

2) Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih

oleh anak

3) Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak

4) Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan

bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa,

perkembangan sosial dan sebainya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa nermain

merupakan keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh individu yang sifatnya

menyenangkan, yang berfungsi untuk membantu individu mencapai

perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional.

Page 41: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

26

b. Fungsi Bermain

Fungsi bermain pada anak memang begitu beragam. Anak akan menemukan

perkembangan fisik serta mental yang ia miliki. Melalui permainan pula, seorang

anak akan mampu mempelajari begitu banyak hal bahkan anak mendapatkan

sistem pemecahan masalah yang jauh lebih baik daripada anak-anak yang tidak

banyak bermain. Adapun fungsi bermain bagi anak anatara lain:Melatih

perkembangan sensori motorik

Melalui permainan, anak akan menjadi terlatih ketika melakukan beragam

aktivitas sensorik serta motorik. Permainan aktif melatih panca indera sang anak

karena dengan permainan maka semua anggota panca indera anak akan tergerak

untuk melakukan sesuatu. Sebagai hasilnya, organ sensorik dan motorik akan

semakin baik.

1) Mengasah memori otak

Anak kecil memiliki organ memori yang belum banyak terisi oleh beragam

hal. Oleh karena itu, melalui bermain anak bisa mengembangkan kemampuan

memori yang ia miliki. Anak akan mengeksplorasi serta melihat benda yang

ada diseskitarnya.

2) Mengembangkan etika

Ketika anak bermain, maka ia melakukan banyak hal bersama tema-

temannya. Ia mempelajari banyak aturan, mempunyai tingkat sportivitas, dan

tentu saja belajar bagaimana membangun etika yang benar.

3) Meningkatkan kreativitas anak

Didalam melakukan permainan, anak-anak dapat mengeksplorasi dan

menerapkan banyak ide yang terkait dengan sistem permainan.

Page 42: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

27

c. Manfaat Bermain

Menurut buku “Games Therapyuntuk kecerdasan bayi dan balita” yang ditulis

oleh Psikolog Effiana Yuriastien, dkk, ada sembilan manfaat bermain bagi anak:

1) Memahami diri sendiri dan mengembangkan harga diri

Ketika bermain, anak menentukan pilihan-pilihan. Mereka harus memilih

apa yang akan dimainkan. Anak juga memlih dimana dan dengan siapa

mereka bermain. Semua pilihan itu akan membantu terbentuknya gambaran

tentang diri mereka dan membuatnya merasa mampu mengendalikan diri.

2) Menemukan apa yang dapat mereka lakukan dan mengembangkan

kepercayaan diri

Permainan mendorong berkembangnya keterampilan, fisik, sosial dan

intelektual.

3) Melatih mental anak

Ketika bermain, anak berimajinasi dan mengeluarkan ide-ide yang

tersimpan di dalam dirinya. Anak mengekspresikan pengetahuan yang dia

miliki sekaligus mendapatkan pengetahuan baru.

4) Meningkatkan daya kreativitas dan membebaskan anak dari stres

Kreativitas anak akan berkembang melalui permainan. Ide-ide yang

orisinil akan keluar dari pikiran mereka.bemain juga dapat membantu anak

untuk lepas dari stres kehidupan sehari-hari.Mengembangkan pola sosialisasi

dan emosi anakDalam permainan kelompok, anak belajar tentang sosialisasi.

Anak mempelajari nilai keberhasilan pribadi ketika berhasil memasuki suatu

kelompok. Ketika anak memainkan peran” baik” dan “jahat”, hal ini

membuat mereka kaya akan pengalaman emosi.

Page 43: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

28

5) Melatih motorik dan mengasah daya analisah anak

Melalui permainan, anak dapat belajar banyak hal. Diantaranya melatih

kemampuan menyeimbangkan antara motorik halus dan kasar. Hal ini sangat

mempengaruhi perkembangan psikologisnya.

6) Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan anak

Kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat dipenihi dengan cara lain,

sering kali dapat dipenuhi dengan bermain.

7) Standar moral

Walaupun anak belajar di rumah dan sekolah tentang apa yang dianggap

baik dan buruk oleh kelompok, tidak ada pemaksaan standar moral selain

dalam kelompok bermain.

8) Mengembangkan otak kanan anak

Bermain memiliki aspek-aspek yang menyenangkan dan membuka

kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya berhadapan dengan teman

sebaya serta mengembangkan perasaan realistis akan dirinya. Dengan begitu,

bermain memberi kesempatanpada anak untuk mengembangkan otak kanan,

kemampuan yang mungkin kurang terasa baik di sekolah maupun di rumah.

d. Permainan Kancing Huruf

Pemberian pengalaman pada anak untuk membelajarkan pengenalan huruf

tidak bisa dilepaskan dari aktivitas bermain. Alasannya bagi anak bermain bukan

hanya menjadi kesenangan tetapi juga suatu kebutuhan yang mau tidak mau harus

terpenuhi. Jika tidak menurut Conny R, Semiawan (2005) dalam Tadkiroatun

Musfiroh (2005:1) dalam Skripsi Yesy Armayanti (2013:35) menambahkan

Page 44: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

29

bahwa bermain merupakan wahana yang memungkinkan anak-anak berkembang

optimal. Bermain secara langsung mempengaruhi seluruh wilayah dan aspek

perkembangan anak termasuk pengembangan bahasa. Tadkirioatum Musfiroh

(2005) mengungkapkan arti penting bermain bagi anak sebagai berikut:

a. Bermain membantu anak membangun konsep dan pengetahuan. Anak anak

tidak membangun konsep atau pengetahuan dalam kondi terisolasi,

melainkan interaksi dengan orang lain (Bredekamp & Copple dalam

Tadkiroatun Musfiroh 2005: 15) dalam Skripai Yesy Armayanti (2013:35).

b. Bermain membantu anak mengembangkan kemampuan mengorganisasi dan

menyelesaikan masalah. Menurut Catron dan Allen Copple dalam

Tadkiroatun Musfiroh (2005: 12) Dalam Skripsi Yesy Armayanti (2013:35).

anak menemukan pengalaman baru, memanipulasi benda dan alat-alat,

berinteraksi dengan anak lain, dan melalui menyusun pengetahuannya tentang

dunia. Bermain menyediakankerangka bagi anak untuk mengembangkan

pengetahuan mereka tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan

lingkungannya.

c. Bermain mendorong anak untuk berfikir kreatif. Bermain mendukung

tumbuhnya pikiran kreatif, karena didalam bermain anak memilih sendiri

kegiatan yang mereka sukai, belajar membuat identifikasi tentang banyak hal,

banyak menikmati proses sebuah kegiatan, belajar mengontrol kegiatan diri

mereka sendiri diantara teman sebaya. Didalam bermain, anak terdorong

untuk melihat, empercayakan sesuatu, menemukan atau membuat jawaban,

dan kemudian menguji jawaban dan pertanyaan yang mereka buat sendiri.

Page 45: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

30

Tidak semua aktivitas digolongkan dalam kegiatan bermain, oleh karena itu

diperlukan batasan mengenai pengertian bermain. Batasan tersebut menjadi

penting untuk dipahami karena berfungsi sebagai parameter dalam menentukan

sejauh mana aktivitas yang dilakukan anak bisa dikategorikan dalam kegiatan

bermain atau bukan bermain.Bermain merupakan kegiatan yang jauh dari kegiatan

bekerja, sebab apabila kegiatan bermain condong pada kegiatan bekerja, maka hak

anak untuk bermain sudah dirampas. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (2005) suatu

aktivitas dikatakan bermain apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Bermain selalu menyenangkan (pleasurable) dan menikmatkan atau

menggembirakan (enjoyable). Bahkan ketika tidak disertai oleh tanda-tanda

keriangan, bermain tetaplah bernilai positif bagi parapemainnya. Ini berarti,

suatu kegiatan dapat dikategorikan bermain apabila anak-anak merasa senang

melakukan aktivitas tersebut.

b. Bermain tidak bertujuan ekstrinsik, motivasi bermain adalah motivasi

intrinsik.Ini berarti, anak bermain bukan karena melaksanakan tugas yang

diberikan oleh orang lain, tetapi semata-mata karena anak memang ingin

melakukannya. Karena memiliki motivasi intrinsik ini pulalah anak tidak

mengharapkan balasan apapun dari orang lain. Sebenarnya, kegiatan bermain

lebih ditujukan pada kesenangan daripada tujuan akhir.

c. Bermain melibatkan peran aktif semua peserta. Kegiatan bermain terjadi

karena adanya keterlibatan semua anak sesuai peran dan giliran

masingmasing. Oleh karena itulah, mimpi walaupun menyenangkan tidak

dapat dikategorikan sebagai bermain karena tidak ada keikutsertaan secara

Page 46: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

31

aktif (Garvey dalam Tadkiroatun Musfiroh 2005:7) dalam Skripsi Yesy

Armayanti (2013:37).

d. Bermain bersifat aktif. Semua kegiatan bermain menuntut keaktifan anak

yang bermain. Bermain bukanlah kegiatan yang pasif, seperti menonton

televisi. Anak yang sedang bermain bersama-sama memikirkan,

mengorganisasikan, merencanakan, dan berinteraksi dengan lingkungan.

d. Anak bermain sesuai dengan usianya, dengan pikirannya sendiri, dengan

perasaannya sendiri, dengan pengertiannya sendiri dan dengan dunianya

sendiri. Untuk itu satu bentuk permainan semestinya diciptakan dengan

tujuan jelas sehingga pertumbuhan dan perkembangan yangdiharapkan pada

anak akan dapat dicapai. Pada saat memasuki Taman Kanak-kanak, anak-

anak sudah mahir bermain bebas di luar ruangan.Disamping itu, mereka juga

bisa melakukan permainan di dalam ruangan baik di atas meja maupun di atas

lantai. Permainan ini biasanya berkembang dan dilaksanakan sehari-hari,

serta ditandai oleh meningkatnya pemahaman akan kebutuhan anak untuk

berdiskusi, merencanakan,berbagi, mengambil giliran, dan bermain dengan

menyetujui aturan (Sheridan Copple dalam Tadkiroatun Musfiroh 2005: 11)

dalam Skripsi Yesy Armayanti (2013:38)

Adapun Santrock (2002) mengungkapkan jenis permainan anak sebagai

berikut. Permainan fungsional merupakan bentuk permainan paling awal yang

dapat dimainkan oleh anak, di mana permainan ini memanfaatkan sensorimotor

anak yang mulai berkembang pada usia 0-2 tahun atau tahap sensori motor.

Permainan ini mendorong anak melakukan gerakan yang bersifat sederhana dan

berulang-ulang. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa permainan fungsional

Page 47: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

32

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan olah motorik baik motorik halus

maupun maupun kasar.

e. Sejalan dengan hal tersebut Jo Ann Brewer (dalam Tadkiroatun Musfiroh

2005: 12) dalam Skripsi Yesy Armayanti (2013:39) mengungkapkan bahwa

anak usia 6 tahun sudah mulai dapat melakukan kegiatan bermain dengan

aturan. Anak usia 6 tahun ini dapat dilibatkan kedalam permainan-permainan

yang memiliki aturan-aturan sederhana dan melibatkan banyak anak. Setelah

memasuki usia 6 tahun, kecenderungan anak untuk bermain simbolik mulai

berkurang dan digantikan dengan permainan yang lebih kompetitif dan

didasarkan pada keterampilan bahasa dan akedemik. Ini berarti, permainan

yang dirancang untuk menstimulasi aspek-aspek tertentu dapat diberikan, asal

menarik bagi anak, tidak terlalu rumit, melibatkan peran aktif semua anak,

dapat dilakukan secara berkelompok atau berpasangan dan tidak berpotensi

memancing perseturuan fisik.Malone (dalam Tadkiroatun Musfiroh 2005: 40)

dalam Skripsi Yesy Armayanti (2013:40) menandai tiga karakteristik kritis

dari permainan.

Kriteria pertama adalah tantangan.Tantangan mendorong permainan menjadi

lebih efektif.Aturan permainan harus jelas bagi anak dan hasil permainan itu tidak

bisa dipastikan. Permainan dakon atau congklak, misalnya, relatif menantang

karena anak dituntut dapat memperkirakan jumlah kecik (biji sawo) yang akan

diambil.

f. Kriteria kedua untuk memotivasi anak terlibat dalam permainan adalah

fantasi. Fantasi menyediakan bingkai referensi anak dengan cara

Page 48: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

33

menyediakan konteks untuk bermain mental dengan aturan dan strategi.

Malone (dalam Tadkiroatun Musfiroh 2005: 40) dalam Skripsi Yesy

Armayanti (2013:40).membedakan pengertian permainan fantansi ekstrinsik

dan permainan fantasi intrinsik.Dalam fantasi ekstrinsik, anakanak mengejar

cita-cita dalam fantasinya seperti mendarat di bulan.Fantasi intrinsik

berkaitan dengan tujuan penyelesaian masalah permainan.Anak-anak menjadi

berhasil dalam kegiatan karena mereka membuat strategi yang lebih baik

daripada hanya bersandar pada keberuntungan.Monopoli, misalnya,

merupakan contoh permainan dengan fantasi instrinsik.

Kriteria ketiga adalah keingintahuan (curiosity).Keingintahuan ini mendorong

keinganan anak untuk terus bereksplorasi, bereksperimen dengan cahaya, suara,

dan gerakan, untuk melihat pola-pola apakah yang dibentuk oleh tindakan mereka.

Rasa ingin tahu anak akan mendorong bagaimana harus memecahkan suatu

pertentangan dalam logika permainan, seperti bagaimana mengenali suara teman

dengan mata tertutup dan bagaimana dapat memenangkan suatu permainan.

Berdasarkan karakteristik, prinsip pembelajaran, prinsip perkembangan, metode

pembelajaran membaca phonics dan jenis permainan anak usia dini, maka

terciptalah permainan kancing huruf. Permainan kancing huruf adalah bentuk

permainan dengan aturan untuk merangsang perkembangan bahasa anak dalam

mengenal huruf.

e. Tahapan-tahapan Permainan Kancing Huruf

Cucu Eliyawati (2005: 72) dalam skipsi Trisnawati halaman 16, menyebutkan

langkah-langkah dalam bermain kartu huruf diantaranya yaitu ambilah satu

Page 49: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

34

persatu kartu huruf secara bergantian. Amatilah simbol huruf pada kartu yang

sedang dipegang, kemudian sebutkanlah symbol huruf yang tertera pada kartu

huruf. Baliklah kartu huruf, amatilah gambar dan tulisan yang tertera pada kartu

huruf, kemudian sebutkanlah gambar benda dan huruf depan dari gambar benda

yang tertera pada kartu huruf. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam

penelitian ini kemudian dikembangkan kedalam permainan yang menggunakan

kancing huruf. Ada pun langkah-langkah permainan kancing huruf ini adalah

sebagai berikut:

a) Anak dikondisikan duduk melingkar di karpet

b) Anak-anak diberi penjelasan tentang permainan yang akan dilakukan, yaitu

permainan kancing huruf. Anak-anak diberi contoh cara bermain kancing

huruf yang akan dijelaskan sebagai berikut ini:

1) Guru mengambil sebuah kancing huruf, kemudian diperlihatkan pada

anak-anak.

2) Guru mengucapkan simbol huruf yang tertera pada karcing huruf

tersebut, kemudian anak-anak diberi kesempatan untuk meniru

mengucapkan simbol huruf tersebut.

3) Guru membalik kancing huruf, kemudian menyebutkan warna yang

tertera pada kancing huruf lalu menyebutkan pula huruf depannya, dan

anak-anak jugadiberi kesempatan untuk meniru dan mengucapkan.

4) Anak-anak diajak mempraktikan permainan kancing huruf secara

bersama-sama, dengan posisi anak masih duduk membentuk lingkaran.

Page 50: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

35

5) Setelah anak-anak bermain bersama-sama, guru memberi kesempatan

pada setiap anak untuk melakukan permainan kancing huruf secara

individu, permainan dimulai

a. guru akan mengocok kancing huruf pada sebuah kotak yang telah

disediakan.

b. Anak mengambil sebuah kancing huruf, anak mengamati kartu huruf

tersebut kemudian anak menyebutkan simbol huruf yang tertera pada

kartu huruf tersebutAnak mengamati warna yang terdapat pada

kancing huruf kemudian anak menyebutkan huruf depan dari nama

warna yang terdapat pada kancing huruf tersebut.

c. Setelah selesai anak menunjukkan kancing huruf yang diperolehnya

kepada guru dan kemudian mengucapkan setiap huruf yang ada pada

kancing huruf yang diperolehnya.

f. Indikator Mengenal Huruf

Berdasarkan Permendikbud 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013

pendidikan anak usia dini, terdapat indikator dalam pengenalan huruf pada anak

usia 5-6 tahun.

Table 1 Indikator Mengenal Huruf

Kompatisi Dasar Indikator

3.12 mengenal keaskasaraan awal

melalui bermain

4.12 menunjukkan kemampuan

keaksaraan awal dalalm berbagai

bentuk karya

• Menunjukkan bentuk-bentuk symbol

(pra menulis)

• Mengenal suara huruf awal

• Menyebutkan lambang-lambang

huruf sesuai suara/bunyi

• Mengenal perubahan bunyi dan arti

berdasarkan perubahan huruf dan

posisi huruf

• Menyebutkan kelompok gambar

yang memiliki bunyi/huruf yang

sama

Page 51: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

36

• Mengenal arti kata dari gabungan

beberapa huruf vocal dan konsonan

• Menulis huruf-huruf dari namanya

sendiri

• Membaca nama sendiri

Berdasarkan indikator diatas, maka terdapat beberapa indikator yang

digunakan dalam penelitian ini yakni, menunjukkan bentuk-bentuk simbol (pra

menulis), menyebutkan lambang-lambang huruf sesuai suara/bunyi dan

menyebutkan kelompok gambar yang memilki bunyi/huruf yang sama.

B. Kerangka Pikir

Kemampuan mengenal huruf merupakan bagian dari aspek perkambangan

bahasa pada anak usia dini. Kemampuan mengenal huruf adalah kesanggupan

anak dalam mengetahui atau mengenal dan memahami tanda-tanda aksara dalam

tata tulis yang merupakan huruf abjad dalam melambangkan bunyi bahasa.

Kemampuan mengenal huruf perlu dirangsang dengan cara yang tepat, sehingga

kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf dapat berkembang optimal.

Pemberian rangsangan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf,

perlu menerapkan pembelajaran yang menarik. Pembelajaran yang menarik akan

meningkatkan motivasi belajar anak dan dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenagkan, sehingga mempermudah masuknya rangsangan pada anak-anak.

Pemberian rangsangan untuk meningkatkan kemampuan anak-anak dalam

mengenal huruf, yaitu dengan menerapkan metode permainan dalam

pembelajaran. Melalui metode permainan, anak akan merasa senang dan nyaman

dalam mengikuti pembelajaran, makarangsangan yang diberikan akan diterima

baik oleh anak-anak. Selain itu melalui metode permainan, anak akan mudah

Page 52: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

37

belajar mengenal huruf yang didukung dengan menggunakan kancing huruf.

Penerapan metode permainan kancing huruf dalam menstimulasi kemampuan

anak-anak, merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan kemampuan anak-

anak dalam mengenal huruf. Hal tersebut dikarenakan dengan menerapkan

metode permainan kancing huruf, anak-anak akan lebih mudah dalam mengenal

huruf-huruf saat bermain kancing huruf. Anak-anak akan melihat, memaknai, dan

mengingat simbol huruf dan gambar pada setiap kancing huruf yang anak

mainkan.

Page 53: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

38

Gambar 1 Bagan Kerangka Pikir

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka pikir tersebut, dapat diajukan

hipotesis tindakan sebagai berikut: jika kemampuan mengenal huruf Kelompok

BTK Islam Uminda Kota Makassar dapat ditingkatkan dengan permainan kancing

huruf maka dengan menerapkan permainan kancing huruf dalam kegiatan

Kemampuan mengenal huruf anak di

TK Islam Uminda belum

berkembang dengan baik

Aspek Guru

Kurangnya pemahaman guru

terhadap pentingnya mengenalkan

huruf pada anak melalui permainan

kancing huruf

Aspek Anak

Pengenalan huruf anak masih

rendah

Bermain Kancing Huruf

1. Guru menyediakan media kancing huruf

2. Guru menjelaskan symbol-simbol huruf yang ada di akncing

huruf tersebut

3. Guru mebalikkan kancing huruf, kemudian menyebutkan warna

yang ada di kancing tersebut lalu menyebutkan huruf depannya

4. Guru mengajak anak untuk bermain bersama

5. Guru menyuruh setiap anak untuk melakukan permainan

kancing huruf secara individu

Kemampuan

mengenal huruf

anak di TK Islam

Uminda meningkat

Indikator

1. Menunjukkan bentuk-bentuk symbol (pra menulis)

2. Menyebutkan lambang-lambang huruf sesuai suara/bunyi

3. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki

bunyi/huruf yang sama

Page 54: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

39

pembelajaran dengan permainan kancing hurufdapat meningkatkan kemampuan

mengenal huruf di kelompok B TK Islam Uminda Kota Makassar.

Page 55: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas

(PTK). Suharsimi Arikunto dkk (2007) menjelaskan bahwa penelitian tindakan

kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Berdasarkan pengertian tersebut maka penelitian tindakan kelas ini merupakan

pencermatan terhadap kegiatan belajar dalam aspek pengembangan bahasa yaitu

kemampuan mengenal huruf. Selanjutnya disebutkan bahwa penelitian tindakan

kelas sebagi sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan, maka tindakan tersebut

diwujudkan dalam bentuk permainan kancing huruf).

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di TK Islam Uminda Kota Makssar.

Alamat sekolah Jl. Talasalapang, No 38 A Desa Gunung Sari, Kecamatan

Rappocini Kota Makassar. Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini

adalah anak kelompok B yang berjumlah 23 orang. Laki-laki berjumlah 10 orang

dan perempuan berjumlah 13 orang.

C. Faktor yang Diselidiki

Faktor yang peneliti selidiki di TK Islam Uminda adalah faktor meningkatkan

kemampuan mengenal huruf melalui kegiatan permainan kancing huruf kelompok

Page 56: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

41

B. Peneliti mengamati kemampuan mengenal huruf dalam permainan kancing

huruf.

D. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas

yang dikemukakan oleh Hopkins, terdiri atas beberapa siklus. Masing-masing

siklus terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan (plan),

pemberian tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflektive).

Tahap-tahap penelitian dalam masing-masing tindakan terjadi secara berulang

yang akhirya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian tindakan kelas.

Page 57: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

42

PERENCANAAN

1. Mengevaluasi Prota, Prosem dan

RPPM

2. Menetukan tema

3. Menyusun RPPH

4. Menyiapkan lembar observasi

5. Menyiapkan bahan

6. Menyiapkan alat dokumentasi

SIKLUS I

PENGAMATAN

1. Peneliti mengamati dan mencatat

perkembangan kemampuan bahasa

anak sesuai dengan instrumen

observasi yang telah ditentukan

2. Mencatat data yang diperoleh

3. Melakukan pendokumentasian

PERENCANAAN

1. Mengevaluasi Prota, Prosem dan

RPPM

2. Menentukan tema

3. Menyusun RPPH

4. Menyiapkan lembar observasi

5. Menyiapkan bahan

6. Menyiapkan alat dokumentasi

PELAKSANAAN

a. Guru memberikan

penjelasan tentang cara

bermain kancing huruf.

b. Membuatkesepakatan

tentang aturan main

bersama anak-anak.

c. Guru memberikan contoh

kepada anak, kemudian

anak melakukan kegiatan

tersebut.

d. Guru melakukan

pengawasan dan

bimbingan.

REFLEKSI

1. Melakukan penilaian

terhadap proses

pembelajaran dan

perkembangan anak,

berdasarkan hasil

observasi dan

pencatatan.

2. Mengambil keputusan

untuk melakukan

siklus ke II untuk

melakukan perbaikan

terhadap masalah-

masalah yang muncul

dan menetukan

langkah tindakan

selanjutnya

SIKLUS II

REFLEKSI

a. Peneliti dan guru

melakukan penilaian

dan evaluasi hasil

pengamatan dan hasil

pencatatan

b. Mengambil keputusan

bersama untuk

melakukan evaluasi

terhadap kemampuan

bahasa anak

mengalami

peningkatan, sehingga

tindakan

diberhentikan pada

PENGAMATAN

1. Peneliti mengamati dan mencatat

perkembangan kemampuan bahasa anak

sesuai dengan instrumen observasi yang

telah di tentukan

2. Mencatat data yang diperoleh

3. Melakukan pendokumentasian

PELAKSANAAN

1. Guru membuat

kesepakatan bersama

dengan anak-anak

2. Anak melakukan

kegiatan permainan

kancing huruf

3. Guru membimbing,

memotivasi agar

anak merasa percaya

diri dan lebih

bersemangat dalam

melakukan kegiatan

bermain kanging

huruf.

Kemampuan bahasa anak berkembang

sesuia harapan melalui permainan

kancing huruf

Page 58: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

43

Gambar 2 Bagan Prosedur Penelitian

E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

(Suharsimi Arikunto, 2006) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar observasi berbentuk cheklist. Cheklist adalah daftar variabel yang akan

dikumpulkan datanya. Dalamini peneliti tinggal memberikan tanda tally pada

setiap pemunculan gejala yang dimaksud. Adapun kisi-kisi rubrik penilaian

sebagai berikut:

Tabel 2 Rubrik Penilaian Kemampuan Anak mengenal huruf melalui

permainan kancing huruf anak TK kelompok B

No Indikator Kriteria Skor Deskripsi

1 Menunjukkan

bentuk-bentuk

symbol

BB

(Belum Berkembang)

1

Anak belum mampu menunjuk huruf

MB

(Mulai Berkembang)

2 Anak mulai mampu menunjuk huruf

BSH

(Berkembang Sesuai harapan)

3 Anak mampu menunjuk bentuk huruf

BSB

(berkembang Sangat Baik)

4

Anak mulai mampu menunjuk bentuk huruf

tanpa bantuan guru dan dapat membantu

temannya

BB

( Belum Berkembang)

1 Anak belum mampu mneyebutkan lambang

huruf 2 Menyebutkan

lambang-lambang

huruf sesuai MB 2 Anak mulai mampu menyebutkan lambang

huruf

Page 59: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

44

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk menumpulkan data (suharsimi Arikunto, 2005). Adapun jenis-jenis

teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalapenelitian ini adalah angket

(questionnaire), wawancara (interview), pengamatan, dokumentasi, ujian atau tes

(test), dan lain sebagainya. Bertumpu pada pandangan tersebut, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi

dan dokumentasi. Hal ini dikarenakan teknik observasi dan dokumentasi sangat

sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan interaksi belajar

mengajar (Hamzah B Uno dkk, 2011)seperti pada pembelajaran mengenal huruf.

1. Observasi

suara/bunyi

(Mulai Berkembang)

BSH

(Berkembang Sesuai harapan)

3 Anak mampu menyebutkan huruf

BSB

(berkembang Sangat Baik)

4 Anak mampu menyebutkan huruf tanpa

bantuan guru dan membantu temannya

3 Menyebutkan

kelompok gambar

yang memiliki

bunyi/huruf yang

sama

BB

(Belum Berkembang)

1 Anak belum mampu menyebutkan

kelompok gambar sesuai bunyi huruf yang

sama

MB

(Mulai Berkembang)

2 Anak mulai mampu menyebutkan kelompok

gambar sesuai bunyi huruf yang sama

BSH

(Berkembang Sesuai harapan)

3 Anak mampu menyebutkan kelopok gambar

sesuai bunyi hutuf yang sama

BSB

(berkembang Sangat Baik)

4 Anak mampu menyebutkan kelompok

gambar sesuai bunyi huruf yang sama tanpa

bantuan guru dan membantu temannya

Page 60: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

45

Teknik observasi atau pengamatan adalah kegiatan pemantauan perhatian

suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Pengamatan dilakukan oleh

guru dan kolaborator ketika proses pembelajaran berlangsung menggunakan

lembar observasi tentang kemampuan mengenal huruf melalui permainan kancing

huruf. Selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga mengambil gambar

pada saat anak melakukan proses pembelajaran. Gambar ini berupa foto yang

dapat menggambarkan secara nyata aktivitas anak ketika pembelajaran mengenal

huruf melalui permainan kancing huruf.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah pencarian data mengenai hal-hal atau variabel

melalui catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan bahan referensi lain ( Suharsimi

Arikunto, 2002). Pencarian data awal atau data pra tindakan dalam penelitian ini

dilakukan melalui dokument lembar kerja anak. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan anak dalam mengenal huruf. Lembar kerja

anak juga dapat dijadikan sebagai bukti otentik mengenai perkembangan

kemampuan anak dalam mengenal huruf.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses pengolahan dan menginterpretasikan dan

dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya

hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian (Wina

Sanjaya, 2011). Analisis dalam penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dari

hasil lembar observasi dan dokumentasi mengenai hasil pembelajaran mengenal

huruf melalui permainan kancing huruf. Analisis dilakukan pada setiap siklus

dengan tekhnik deskriptif kuantitatif.. berikut ini rumus yang digunakan dalam

Page 61: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

46

analisis data dengan teknik deskriptif kuantitatif (Ngalim Purwanto, 2006: 102)

yaitu:

Nilai Persentase =���������� ���������

����������� × 100%

Rumus tersebut menjelaskan bahwa analisis data yang dilakukan

menggunakan data yang diperoleh dari skor pada hasil observasi, yaitu dengan

menjulah seluruh skor pada setiap indicator sehingga menghasilkan skor mentah

(R) dengan kemudian SM diperoleh dengan menghitung jumlah seluruh skor

maksimum setiap indicator, lalu dimasukkan pada rumus tersebut sehingga

tampak presentase hasil tindakan pada setiap indicator dan selanjutnya

dihubungkan dengan presentase sebelum tindakan.

Selanjutnya hasil perhitungan tersebut adalah berupa data angka yang dapat

diinterpretasikan kedalam 4 tingkatan (Ngalim Purwanto, 2006) yaitu:

1. Kriteria baik, yaitu antara 76-100%

2. Kriteria cukup, yaitu antara 60-75%

3. Kriteria kurang, yiatu antara 55-59%

4. Kriteria kurang sekali, yaitu ≤ 54%

H. Indikator Keberhasilan

a. Indikator proses

kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dapat

dicermati melalui kegiatan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini diindikator proses kemampuan yang dilakukan dengan langkah-

langkah seperti memilih masalah sederhana, mengamati dan menganalisis,

NP =�

�� × 100%

Page 62: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

47

menetukan tema dan lingkup kegiatan, mengamati dan mengidentifikasi, dialok

dan tanya jawab, membuat kesimpulan sederhana, memiliki 100% dengan kriteria

penilaian yang berbeda. Pada penelitian tindakan kelas proses keberhasilan guru

berada pada skor keberhasilan,(1) sangat tidak baik, (2) tidak baik, (3) baik dan

(4) sangat baik.

b. Indikator Hasil

Indikator adalah patokan menentukan keberhasilan kegiatan atau program.

Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan, keberhasilan dalam penelitian

dinyatakan dengan adanya perubahan atau peningkatan terhadap hasil belajar anak

maupun suasana pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dinyatakan berhasil

apabila terjadi peningkatan berupa peningkatan hasil belajar yang diperoleh anak

selama mendapatkan perlakuan. Keberhasilan dari penelitian ini adalah apabila

perhitungan persentase menunjukan ≥ 76% anak mengalami peningkatan dalam

mengenal huruf.

Page 63: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Kondisi Awal Pra Tindakan

kegiatan awal dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah melakukan

observasi terhadap proses pembelajaran tentang mengenal huruf kelompok B TK

Islam Uminda Kota Makassar. Kemampuan mengenal huruf yang diamati terdiri

dari 3 kemampuan, yakni menunjukkan bentuk-bentuk simbol, menyebutkan

lambang-lambang huruf sesuai bunyi, dan menyebutkan kelompok gambar yang

memilki bunyi huruf yang sama. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar

observasi. Kondisi kemampuan anak dalam mengenal huruf dapat diketahui

bahwa kemampuan mengenal huruf belum berkembang dengan baik. Berdasarkan

hasil observasi awal kemampuan mengenal huruf yang telah dilaksanakan

diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa kemampuan anak-anak dalam mengenal

huruf belum berkembang baik karena presentasenya baru mencapai 42%.

Berdasarkan data hasil observasi, maka peneliti perlu melakukan tindakan

untuk meningkatkan kemampaun anak dalam mengenal huruf. Upaya yang

dilakukan adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas melalui permainan

kancing huruf. Melalui permainan kancing huruf anak diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan mengenal huruf sesuai dengan indikator keberhasilan

sebesar 80% anak mampu mengenal huruf dengan kriteria baik.

Page 64: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

49

2. Paparan Data Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Mengevaluasi Program Tahunan, Program Semester dan RPPM

Dalam tahap ini peneliti lebih dahulu mengevaluasi Program Tahunan,

Program Semester dan RPPM atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

yang dilakukan di TK Islam Uminda Kota Makassar. Pada Program Tahunan

Kepala sekolah serta guru-guru kelas membuat perecanaan program tahunan

tentang kegiatan sekolah selama satu tahun, waktu pelaksanaan serta guru yang

bertanggung jawab setiap kegiatan. Kemudian pada program semester terdapat

dua semester selama satu tahun. Pada semester satu terdapat 5 tema yaitu Diri

Sendiri, Lingkunganku, Kebutuhanku, Binatang dan Tanaman. Pada RPPM di TK

Islam Uminda Kota Makassar peneliti mengevaluasi tema yang digunakan yaitu

tema Tanaman dengan Sub tema tanaman buah, tanaman sayur, tanaman hias,

tanaman obat, dan tanamam umbi-umbian.

2) Menyusun Rencana Kegiatan Harian

Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun oleh peneliti yang diuraikan

dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH). Peneliti membuat

sebanyak 2 RPPH, yang akan dipakai untuk 2 kali pertemuan dalam 1 siklus.

Tindakan yang dilakukan yaitu menggunakan permainan kancing huruf untuk

meningkatkan anak dalam mengenal huruf. Anak-anak akan diajak bermain

kancing huruf kemudian anak-anak diberi lembar kegiatan untuk mengetahui

kemampuan mengenal huruf selama bermain kancing huruf. Lembar kegiatan

dibuat mengikuti tema pembelajaran yang sedang digunakan yaitu tanaman

dengan sub tema tanaman buah.

Page 65: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

50

3) Menyiapkan Instrumen

Instrument penelitian yang berupa lembar observasi anak dan lembar

observasi guru yang akan digunakan untuk menilai hasil pengamatan selama

penelitian berlangsung. Pada lembar observasi guru peneliti akan mengamati,

kegiatan yang dilakukan guru, apakah sesuai dengan langkah-langkah permainan

kancing huruf. Sedangkan lembar observasi anak, peneliti akan mengamati

kemampuan mengenal huruf anak dan dinilai sesuai dengan skor kriteria

keberhasilan.

4) Menyiapkan Alat dan Bahan

Peneliti menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan selama proses

pembelajaran termasuk alat-alat yang diperlukan dalam permainan kancing huruf

serta peralatan lain yang dibutuhkan selama satu hari pembelajaran yaitu, gambar-

gambar buah, lembar kerja anak dan alat peraga sesuai dengan sub tema.

5) Menyiapkan Alat Dokumentasi

Dalam menyediakan alat dokumentasi peneliti menggunakan handphone (HP)

untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

b. Tahap Pelaksanaan

a) Langkah Proses Tindakan silkus I

Proses tindakan Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu pada tanggal 13

November 2019 dan 15 november 2019. Kegiatan dilaksanakan dalam waktu

kurang lebih 30 menit pada kegiatan awal pembelajaran, permainan dilakukan

dalam 2 tahapan yaitu tahap pra permainan dan inti permainan. Berikut ini akan

Page 66: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

51

diuraikan mengenai tahapan perlakuan permainan kancing huruf pada Siklus I

yang meliputi:

(1) Kegiatan Pra Permainan

Pada kegiatan pra permainan guru melakukan tanya jawab tentang huruf

huruf, mengenalkan huruf-huruf dengan memperlihatkan kancing huruf pada

anak-anak serta mengenalkan warna yang ada di pada kancing huruf tersebut.

Guru memberi pengertian tentang tujuan, menjelaskan langkah-langkah dan

memberi contoh dalam permainan kancing huruf huruf sebagai berikut ini:

(a) Guru mengambil sebuah kancing huruf, kemudian diperlihatkan pada anak-

anak.

(b) Guru mengucapkan lafal simbol huruf yang tertera pada kancing huruf,

kemudian anak-anak diberi kesempatan untuk menirukan lafal simbol huruf

tersebut.

(c) Guru membalik kancing huruf, kemudian menyebutkan warna pada kancing

huruf tersebut dan menyebutkan huruf depannya, anak-anak kemudian diberi

kesempatan untuk meniru mengucapkannya.

(d) Anak-anak diajak mempraktekkan permainan kartu huruf secara bersama-

sama, dengan posisi anak-anak masih duduk membentuk lingkaran.

(2) Kegiatan Inti Permainan

Langkah-langkah kegiatan permainan kartu huruf dalam penelitian ini antara

lain sebagai berikuti:

(a) Anak-anak dikondisikan duduk melingkar di karpet.

Page 67: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

52

(b) Guru menyiapkan kancing huruf pada setiap pertemuannya.

(c) Anak mengambil sebuah kancing huruf, anak mengamati kartu huruf yang

sedang dipegang kemudian anak menyebutkan lafal simbol huruf yang

tertera pada kartu huruf.

(d) Anak membalik kancing huruf, anak mengamati warnanya kemudian anak

menyebutkan warna yang tertera pada kancing huruf dan menyebutkan pula

huruf depannya.

b) Hasil Tindakan siklus I

Hasil tindakan siklus I yang dilksnakan 2 kali pertemuan, diperoleh hasil

yang akan disajikan dalam bentuk table 3.1 seperti berikut ini:

Table 3 Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf Siklus I

No Pertemuan Pencapaian

1 I 47%

2 II 61%

Berdasarkan table 3 tersebut dapat diketahui bahwa, hasil presentase

pencapaian kemampuan mengenal huruf pada sisklus I menunjukkan sedikit

peningkatan pada setiap pertemuannya. Hasil rata-rata persentase pencapaian

jumlah keseluruhan dalam 1 kelas pada siklus I belum dapat mencapai hasil yang

ditetapkan sesuai dengan indikator keberhasilan.

Page 68: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

53

c. Tahap Pengamatan

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan

menerapkan permainan kancing huruf untuk meningkatkan kemampuan mengenal

huruf. Pada awal pembelajaran, guru menerangkan seluruh rangkaian permainan

pada anak-anak. Sebagaian besar anak berantusias mengikutinya, beberapa anak

berusaha memahami dengan bertanya dan memperhatikan. Selain itu ada anak

yang diam dan tampak bingung. Namun, ada pula anak yang kurang focus dan

asik berbicara sendiri.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I menunjukkan adanya

peningkatan kemampuan mengenal huruf secara bertahap pada setiap

pertemuannya, namun hasil kemampuan mengenal huruf pada siklus I belum

mencapai sesuai dengan indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Adapun

peningkatan kemampuan mengenal huruf dapat dilihat dari peningkatan

presentase kemampuan anak dalam mengenal huruf Pra Siklus dengan presentase

kemampuan anak mengenal huruf pada siklus I, adapun peningkatannya, dapat

dilihat pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4 Peningkatan Hasil Kemampuan Mengenal Huruf Pra Siklus dan

Siklus I

No Kemampuan keaksaraan Presentase

1 Pra Siklus 42%

2 Siklus I 61%

Page 69: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

54

Berdasarkan tabel 4 pelaksanan tindakan pada siklus 1 menunukkan adanya

peningkatan dibandingkan dengan kemampuan mengenal huruf sebelum

dilakukan tindakan. Presentase hasil pencapaian kemampuan mengenal huruf pada

siklus 1 sebesar 61%. Berdasarkan presentase hasil pencapaian pada siklus 1,

terjadi sedikit peningkatan kemampuan mengenal huruf dari sebelum dilakukan

tindakan. Berikut ini presentase peningkatan hasil mengenal huruf saat prasiklus

dan hasil siklus 1, dapat dilihat pada gambar 3 sebagai berikut:

Gambar 3 Siklus I

d. Tahap Refleksi

Refleksi dalam penelitian ini adalah evaluasi yang dilakukan terhadap

pelaksanaan pembelajaran kemampuan mengenal huruf kelompok B TK Islam

Uminda Kota Makassar pada siklus I hasil refleksi kemudian dijadikan sebagai

acuan untuk pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Hasil evaluasi

menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan permainan

kancing huruf dinilai dapat memberikan stimulus untuk meningkatkan

42%

61%

Siklus I

Hasil kemampuan mengenal

huruf pra siklus

Hasil kemampuan Mengenal

Huruf Siklus I

Page 70: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

55

kemampuan mengenal huruf. Hal ini dikarenakan penerapan permainan kancing

huruf pada saat pembelajaran mampu menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan.

Dengan suasana belajar yang menyenangkan, akan menciptakan suatu iklim

belajar yang tepat untuk menstimulasi kemampuan mengenal huruf. Proses

stimulasi akan lebih mudah diterima anak dengan permainan kancing huruf,

sehingga dengan metode bermain dapat meningkatkan kemampuan mengenal

huruf. Peningkatan yang dicapai pada siklus I mengungkapkan bahwa

kemampuan mengenal huruf meningkat namun belum sampai mencapai indikator

keberhasilan. Berdasarkan keadaan tersebut dikarenakan adanya masalah-masalah

sebagai berikut:

1) Waktu 30 menit dianggap kurang untuk melakukan kegiatan bernain

bersama anak-anak sehingga guru kura makasimal dalam memberikan

stimulus saat bermain kancing huruf.

2) Anak masih kesulitan dalam mengenal bentuk huruf terutama huruf-huruf

yang dianggap memiliki bentuk yang hampir sama.

3) Anak-anak kurang bersemangat saat melakukan permainan kancing huruf.

Berdasarkan permasalahan yang didapatkan pada siklus I, maka peneliti

perlu mencari solusi dari permasalahan tersebut. Sehingga kemampuan mengenal

huruf pada siklus berikutnya dapat meningkat sehingga mencapai indikator

keberhasilan dalam penelitian ini. Berikut ini solusi yang akan diterapkan pada

saat tindakan, diantaranya:

Page 71: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

56

1) Waktu tindakan ditambah 15 menit menjadi 45 menit, diharapkan dengan

penambahan waktu bisa memberi kesempatan yang lebih pada guru untuk

menstimulus kemampuan mengenal huruf anak.

2) Guru memberi penjelasan pada anak-anak tentang huruf-huruf yang

bentuknya hampir sama dan melakukan pendampingan pada anak yang

belum bisa mengindentifikasi bentuk huruf.

3) Pemberi dukungan pada anak saat bermain dengan memotivasi dan setelah

anak bermain anak diberi hadiah berupa kertas bintang.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan mengenai kemampuan

mengenal huruf, dengan menerapkan permainan kancing huruf pada saat

pembelajaran. Dapat diketahui adanya peningkatan dalam kemampuan mengenal

huruf kelompok B TK Islaam Uminda Kota Makassar. Namun, peningkatan

tersebut belum mampu memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan,

karena pencapaian presentase kemampuan mengenal huruf belum mencapai

kemampuan 80%. Maka peneliti mengambil keputusan untuk melanjutkan

penelitian siklus II. Dengan kelanjutan siklus tersebut diharapkan dapat lebih

meningkatkan kemampuan mengenal huruf sampai mencapai indikator dari

penelitian ini.

3. Paparan Data Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II, sama dengan tahap perencanaan pada

siklus I yang terdiri dari mengevaluasi RPPM dan kegiatan menyusun rencana

kegiatan harian dengan Tema Tumbuhan Sub Temanya Tanaman Buah,

Page 72: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

57

mempersiapkan lembar observasi untuk menilai hasil pengamatan, menyiapkan

alat dan bahan yang akan digunakan dalam permainan kancing huruf serta

menyediakan alat dokumentasi.

b. Tahap Pelaksanaan

a) Langkah proses tindakan siklus II

Tindakan pada siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal

18 November 2019 dan 20 November 2019. Langkah tindakan pada siklus II,

sama dengan tindakan pada siklus I. pelaksanaan pada siklus II, alokasi waktu

yang digunakan ditambah menjadi 45 menit, lebih menekankan pada saat

memberi penjelasan pengenalan huruf, mendapingi anak saat bermain, serta

pemberian motivasi dan hadiah pada anak.

b) Hasil tindakan siklus II

Hasil tindakan pada siklus II yang dilaksanakan dua kali pertemuan,

diperoleh hasil dalam bentuk table 5 sebagai berikut:

Tabel 5 Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf Siklus II

Berdasarkan Tabel 5 tersebut dapat diketahui bahwa, hasil presentase

pencapaian kemampuan mengenal huruf pada siklus II menunjukkan peningkatan

pada setiap pertemuannya. Hasil rata-rata pencapaian persentase pencapaian

No Pertemuan Pencapaian

1 I 74%

2 II 83%

Page 73: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

58

jumlah keseluruhan dalam 1 kelas pada siklus II sudah mencapai hasil yang telah

ditetapkan sesuai indikator keberhasilan. Hasil rata-rata persentase pencapaian

pada siklus II yaitu diambil dari pencapaian tertinggi sebesar 83% dengan kriteria

baik.

c. Tahap Pengamatan

Tahap pengamatan pada siklus II dilakukan sama seperti pada siklus I,

observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Perubahan pada

siklus II sudah Nampak terlihat jelas, kemampuan anak-anak saat mengikuti

pembelajaran sudah lebih terarah, sehingga pembelajaran mengenal huruf melalui

permainan kancing huruf berlangsung dengan lancar. Selain itu hasil observasi

kemampuan mengenal huruf semakin meningkat secara bertahap pada tiap

pertemuannya.

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, dapat diketahui bahwa

kemampuan mengenal huruf pada siklus II sudah berkembang baik. Kemampuan

mengenal huruf mampu meningkat mencapai kriteria baik mencapai 83%.

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus II menunjukan adanya peningkatan

kemampuan mengenal huruf secara bertahap, peningkatan yang dicapai hasilnya

sudah mencapai kriteria yang diharapkan. Perbandingan pencapaian persentase

kemampuan mengenal huruf pada saat siklus I sampai kondisi siklus II dapat

dilihat pada peningkatan pencapaian persentase sebagai berikut:

Page 74: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

59

Table 6 Peningkatan Hasil Kemampuan Mengenal Huruf Siklus I dan Siklus

II

No Kemampuan Keaksaraan Persentase

1 Siklus I 61%

2 Siklus II 83%

Berdasarkan tabel 6 diatas, pelaksanaan tindakan pada siklus II menunjukkan

adanya peningkatan dibandingkan dengan kemampuan mengenal huruf pada

siklus I. persentase hasil pencapaian kemampuan mengenal huruf pada siklus II

sebesar 83%, berdasarkan persentase hasil pencapaian pada siklus II, terjadi

peningkatan kemampuan mengenal huruf dari hasil persentase pencapaian pada

siklus I.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama 2 siklus dapat diketahuai

bahwa kemampuan mengenal huruf, yang terdiri dari kemampuan menunjukkan

bentuk-bentuk huruf, menyebutkan lambing-lambang huruf sesuai suara/bunyi

dan menyebutkan gambar yang memiliki bunyi/huruf yang sama berkembang

dengan baik. Kemampuan anak kelompok B TK Islam Uminda Kota Makassar

menunjukkan peningkatan persentase pada setiap siklus. Pencapaian yang

diperoleh anak-anak dari setiap siklus terus menerus meningkat dan berhasil

mencapai kriteria baik hingga 83%. Berikut ini persentase peningkatan hasil

kemampuan mengenal huruf pada siklus I dan siklus II, dapat dilihat dalam

gambar 4 sebagai berikut:

Page 75: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

60

Gambar 4 Siklus II

d. Tahap Refleksi

Tahap refleksi pada siklus II peneliti dan guru mengevaluasi tentang hasil dari

siklus II yang merupakan kelanjutan dari siklus I. Berdasarkan data-data yang

diperoleh, peneliti mengungkapkan bahwa adanya peningkatan mengenai

kemampuan mengenal huruf pada kelompok B TK Islam Uminda Kota Makassar.

Mengacu pada data-data tersebut, kemampuan anak dalam mencapai skor 4

meningkat secara menyeluruh baik pada kemampuan menunjukkan bentuk-bentuk

simbol, menyebutkan lambang-lambang huruf sesuai bunyi, dan menyebutkan

kelompok gambar yang memilki bunyi huruf yang sama sehingga mencapai 83%.

Peningkatan kemampuan mengenal huruf sudah mencapai target yang telah

ditentukan, maka penelitian dihentikan sampai siklus II. Anak yang belum

mencapai target perlu melakukan pendekatan kepada anak dan orang tua serta

guru untuk meningkatkan lagi kemampuannya.

83%

61%

Siklus II

Siklus II

Siklus I

Page 76: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

61

4. Analisis Data

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam 2 Siklus menunjukkan adanya

peningkatan kemampuan mengenal huruf pada Kelompok B TK Islam Uminda

Kota Makassar. Peningkatan kemampuan mengenal huruf yang dicapai anak-anak

selama kegiatan pembelajaran berlangsung meningkat secara bertahap dari setiap

siklus. Adapun peningkatan yang dicapai dapat dilihat dari kenaikan presentase

pencapaian setiap siklus. Adapun peningkatan yang dicapai dapat dilihat dari

kenaikan persentase pencapaian setiap siklus pada semua indicator, peniingkatan

dapat dilihat dari gambar 5 berikut ini:

Gambar 5 Hasil Pencapaian Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan gambar 5 tersebut dapat diketahui tingkat pencapaian pesentase

kemampaun anak-anak dalam mengenal huruf. Pada kondisi Pra Siklus diketahui

bahwa kemampuan anak dalam mengenal huruf baru mencapai 42%. Kondisi

83%

61%

42%

Hasil Pencapaian Pra Siklus, Siklus I

dan Siklus II

Siklus II

Siklus I

Pra Siklus

Page 77: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

62

tersebut kemudian menunjukkan perubahan setelah diterapkan permainan kancing

huruf pada Siklus I dan Siklus II.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Kondisi kemampuan awal dalam mengenal huruf anak kelompok B TK

Islam Uminda Kota Makassar belum berkembang dengan baik. Hal ini

dikarenakan pembelajaran mengenal huruf masih dilakukan menggunakan lembar

kerja anak sehingga membuat pembelajaran menjadi sangat formal dan

terstruktur. Kemampuan anak dalam mengenal huruf perlu dikembangkan, karena

kemampuan ini merupakan hal yang mendasar bagi kesiapan anak saat belajar

baca tulis nantinya. Hal tersebut seauai dengan Carol Seefelt dan Barbara A.

Wasik (2008:331) mengungkapkan bahwa anak-anak yang bisa mengenal dan

menyebut huruf-huruf pada daftar abjad, dalam belajar memilki kesulitan lebih

sedikit dari anak yang tidak mengenal huruf.

Berkaitan dengan hal tersebutterlihat bahwa pembelajaran mengenal huruf

belum memenuhi salah satu prinsip pembelajayaitu berangkat dari yang dimilki

anak. Menurut Sofia Hartati (2005:30) jika suatu pengalaman belajar terlalu asing

bagi anak maka akan membuat anak merasa cemas sehingga menyebabkan anak

menarik diri atau menolak berhubungan dengan pengelaman baru tersebut.

Pengalaman belajar yang tepat hendaknya mengandung sebagian unsur yang

sudah dikenal oleh anak dan sebagian lainnya merupakan pengalaman baru.

Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II

berupa pengenalan kembali huruf , pengenalan bentuk dan nama huruf yang masih

asing bagi anak, serta pengenalan huruf-huruf yang memilki bentuk yang hamper

sama. Hal ini sesuai prinsip pembelajaran yang diungkapkan oleh Slamet Suyanto

Page 78: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

63

(2005) bahwa pembelajaran anak usia dini adalah bersifat pengenalan. Bersifat

pengenalan artinya pembelajaran yang menekankan pada proses mengenalkan

anak dengan berbagai benda, fenomena alam, dan fenomena sosial. Bentuk dan

bunyi huruf yang berbeda satu dengan yang lain adalah salah satu bentuk

fenomena sosial yang perlu diketahui oleh anak. Fenomena tersebut akan

mendorong anak tertarik terhadap persoalan, hingga anak ingin belajar lebih

lanjut.

Guna meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf, maka

deperlukan pemberian stimulasi pada anak supaya kemampuan mengenal huruf

anak-anak dapat meningkat. Tadkiroatum Musfiroh (2009: 10) mengungkapkan

stimulasi pengenalan huruf adalah merangsang anak untuk mengenali, memahami

dan menggunakan simbol tertulis untuk berkomunikasi.

Pemberian stimulasi guna meningkatkan kemampuan mengenal huruf, perlu

diberikan pada anak dengan cara yang tepat. Pemberian stimulasi yang tepat dapat

membantu meningkatkan mengenal huruf dengan mudah dan dapat memberi rasa

senang pada anak-anak. Stimulasi yang diberikan pada anak-anak adalah melalui

permainan. Permainan digunakan untuk mengenalkan huruf, dikarenakan melalui

permainan anak-anak akan lebih senang saat belajar mengenal huruf. Conny R

Semiawan (2008: 20) mengungkapkan permainan adalah alat bagi anak untuk

menjelajahi dunianya, maka dari yang tidak anak kenal sampai yang anak ketahui,

dan dari yang tidak dapat diperbuatnya sampai mampu melakukannya.

Hasil penelitian pada siklus II, dapat diketahui kemampuan mengenal huruf

meningkatkan secara bertahap. Peningkatan yang dicapai pada siklus II mampu

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hasil persentase

Page 79: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

64

pencapaian yang diperoleh pada siklus II berhasil mencapai kriteria baik dengan

peningkatan mencapai 83%. Berpijak pada teori yang ada terbukti bahwa

permainan kancing huruf menyediakan kesempatan kepada anak untuk belajar

melaui pengalaman langsung, baik aktif maupun pasif. Hal ini sesuai pendapat

Tadkiroatum Musfiroh (2005) yang menyebutkan bahwa pengenalan huruf yang

tepat bagi anak adalah melalui pengalaman langsung. Pengalaman secara aktif

adalah ketika anak mencoba membolak-balik kancing huruf untuk mencari huruf

sesuai huruf yang diperolehnya. Anak-anak juga berusaha mengucapkan bunyi

huruf sesuai dengan bentuk huruf dan dengan artikulasi yang jelas.

Secara pasif, pengelaman adalah mengalami sesuatu, ketika anak-anak

barmain dengan huruf, anak mungkin sekali mengalami kebingungan dan susah

untuk membedakan ketika betemu dengan huruf-huruf yang belum pernah mereka

temui seperti huruf (v), (d), (b), (p), (q) (i), (j), (u), (n). Kombinasi pengalaman

aktif dan pasif, yakni bertindak dan mengalami, mencoba dan menjalani inilah

yang menentukan keberhasilan dari sebuah pengalaman (Dewey dalam

Tdakiroatum Musfiroh: 25)

Aktivitas bermain dalam permainan kancing huruf mendorong anak untuk

menemukan pengalaman baru. Pengalaman baru tersebut menyediakan kerangka

bagi anak untuk mengembangkan pengetahuan mereka dalam mengenal huruf.

Bermain dalam permainan kancing huruf juga mendorong anak untuk berpikir

kreatif. Hal ini dikarenakan saatvbermain kancing hurufjuga mendorong anak

untuk berpikir kreatif. Hal ini dikarenakan saat bermain kancing huruf anak

mengidentifikasi tentang banyak hal seperti bentuk huruf, bunyi huruf, dan bunyi

huruf yang sama pada satu warna. Dalam permaian kancing huruf juga

Page 80: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

65

mendorong anak untuk berani bertanya entuk huruf yang masih meragukan bagi

anak-anak.

Berdasarkan peningkatan pencapaian tersebut anak-anak dalam mengenal

huruf, anak-anak berhasil mencapai kriteria baik sampai 83% pada siklus II.

Kondisi anak-anak saat belajar mengenal huruf melalui permainan kancing huruf

terlihat senang saat bermain. Situasi tersebut sangat mendukung dalam proses

belajar anak-anak, sehingga dapat dengan mudah mengenal huruf dan mampu

mencapai kriteria baik.

Jadi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, secara umum peningkatan

kemampuan mengenal huruf melalui permainan kancing huruf, sudah berhasil

meningkat hingga 83% dengan kriteria baik. Oleh karena itu, permainan kancing

huruf dapat meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan terdapat keterbatasan. Keterbatasan tersebut

adalah kancing huruf terkadang huruf yang tertempel pada kancing terlepas.

Page 81: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan

bahwa permainan kancing huruf dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf

kelompok B TK Islam Uminda Kota Makassar. Hal ini dapat dibuktikan dengan

meningkatnya kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf. Kondisi pada

prasiklus prasentase rata-rata baru mencapai 42%, kemudian pada siklus I

presentase rata-rata meningkat menjadi 61%, dan presentase rata-rata pada siklus

II mampu meningkat hingga 83%.

Kegiatan yang diberikan pada anak-anak untuk meningkatkan kemampuan

mengenal huruf yaitu melalui permainan kancing huruf. Dalam penelitian ini

adalah 1) anak-anak dikondisikan duduk melingkar di karpet, 2) guru menyiapkan

media permainan kancing huruf disetiap pertemuannya, 3) anak mengambil

sebuah kancing huruf, anak mengamati kancing huruf yang dipegangnya

kemudian anak menyebutkan simbol huruf yang tertera pada kancing huruf, 4)

anak membalikan kancing huruf, anak kemudian mengamati warnanya setelah itu

anak menyebutkan warna yang tertera pada kancing huruf dan menyebutkan pula

huruf depannya.

Page 82: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

67

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru ditaman kanak-kanak

Guru dapat memberikan program pengembangan kemampuan mengenal

huruf dengan metode permainan kancing huruf.

2. Bagi kepala sekolah

Sekolah perlu menambah berbagai sumber kegiatan yang menarik untuk

anak dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan misalnyadengan menyediakan

media permainan yang dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf,

sehingga metode pembelajaran yang ada lebih bervariatif.

Page 83: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

68

DAFTAR PUSTAKA

Armayanti, Yesy. (2013). Peningkatan Kemampauan Mengenal Huruf Vokal Dan

Konsonan Melalui Permainan Kancing Huruf Pada Anak Kelompok B TK

Masyithoh Ngasem Sewon Bantul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta

Beaty, janice. J. (2013). Observasi Perkembangan Anak Usia Dini.Jakarta:

Kencana

Brown, Douglas. H. (2008). Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa.

Jakarta: Pearson Education

Darjowidjojo, Soenjono. (2003). Buku Ajar Pendidikan Prasekolah. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia

Depdikbud., Lock. Cit

Eliyawati, Cucu. (2005) Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk

Anak Usia Dini. Jakarta: Dirjen Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dan

Ketenagaan Perguruan Tinggi

Fadillah, M. (2017). Buku Ajar Bermain dan Permainan Anak Usia Dini. Jakarta:

Kencana

Freeman, Joan, dan Munandar, Utami. (2001) Cerdas dan Cemerlang. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Indonesia

Kurniawan, Hendry. (2002). Penggunaan Media Kartu Terhadap Peningkatan

Kemampuan Anak dalam Berhitung. Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta

Kurniawan, Imas. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Edukasia

Hartati, Sofia. (2005). Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta:

Depdiknas

Haryanto, Agus. (2009) Membuat Anak Anda Cepat Pintar Membaca. Yoyakarta:

Diva Press

Hasan, Maimunah. (2009) Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press.

Humanika, Suhartono. (2011). Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia

Dini. Jakarta: Depdiknas, 2005

Page 84: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

69

Hurlock, Elizabeth B. (1998). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. (translator: Soedjarwo). Jakarta: Erlangga

John, Santrock, W. (2010) Educational Pschycologi (Psikologi Pendidikan). Alih

Bahasa: Tri Wibowo B.s Jakarta: Kencana Prenanda Media Group

Purwanto, Ngalim. (2006). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Rosda Karya

Ramli, M. (2005). Pendampingan Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:

Depdiknas

Rasyid, Harun, dkk. (2009) Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini.

Yogyakarta: Multi Pressindo

Seefelt, Carol. (2008). Pendidikan Anak Usia Dini. (Alih Bahasa) Mila

Rachmawati). Jakarta: Erlangga

Seefeldt, Carol dan Wasik, Barbara A. (2008). Pendidikan Anak Usia Dini.(ahli

bahasa: Pius Nasar). Jakarta: Indek

Trisnawati, (2014). Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Metode

Permainan Kartu Huruf Pada Kelompok B1TK ABA Ketanggungan

Wiribrajan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta

Mulyadi, Seto. (1997) Bermain Itu Penting: Seri Psikologi Anak. Jakarta: PT.

Gramedia

Meliala, Andyda. (2004). Anak Ajaib, Temukan dan Kembangkan Keajaiban Anak

anda Melalui Kecerdasan Majemuk, Yogyakarta: Andi Offset

Morrison, George. S. (2012). Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Jakarta: Indeks

Piaget, Jean. (2010) Psikologi Anak. Yogyakarta: Pustaka Belajar)

Permendikbud RI No. 146. (2014) Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Permendikbud RI No. 137. (2014). Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Izzaty, Eka, Rita, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY

Pres

Page 85: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

70

Sugiyono, Prof. Dr. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suyanto, Slamet. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

Depdiknas

Musfiroh, Tadkiroatun. (2009). Cerita untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Tiara

Wacana

Page 86: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

Lampiran 1

Daftar Nama Siswa

Page 87: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

DAFTAR NAMA SISWA

KELOMPOK B TK ISLAM UMINDA KOTA MAKASSAR

No Nama Jenis kelamis

1 Taqi Laki-laki

2 Fawwas Laki-laki

3 Kevin Laki-laki

4 Farid Laki-laki

5 Nizar Laki-laki

6 Ical Laki-laki

7 Faiza Perempuan

8 Raihana Perempuan

9 Aira perempuan

10 Afika Perempuan

11 Yaya perempuan

12 Ainun perempuan

13 Eka Perempuan

14 Andra Laki-laki

15 Jawad Laki-laki

16 Hasan Laki-laki

17 Husen Laki-laki

18 Fajrun Laki-laki

19 Ubaidil Laki-laki

20 Alzam Laki-laki

21 Hafiza Perempuan

22 Dzaqi Laki-laki

23 Farhan Laki-laki

Page 88: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

Lampiran 2

Jadwal Penelitian

Page 89: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

JADWAL PENELITIAN

KEMAMPUAN MENGENAL HURUF KELOMPOK B

TK ISLAM UMINDA KOTA MAKASSAR

No Jadwal Kegiatan

1 Senin, 11 November 2019 Mengobservasi kemampuan mengenal

Page 90: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

huruf anak melalui lembar kerja siswa

2 Rabu, 13 November 2019

Menstimulasi kemampuan mengenal

huruf melalui permainan kancing huruf

3 Jumat, 15 November 2019

Menstimulasi kemampuan mengenal

huruf melalui permainan kancing huruf

4 Senin, 18 November 2019

Menstimulasi kemampuan mengenal

huruf melaluii permainan kancing huruf

5 Rabu, 20 november 2019

Menstimulasi kemampuan mengenal

huruf melalui permainan kancing huruf

Page 91: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

Lampiran 3

Skenario

Pembelajaran

Page 92: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

1. Nama Kegiatan : Permainan Kancing Huruf

2. Pengertian :

Permainan kancing huruf adalah suatu kegiatan dengan menggunakan alat

berupa kancing hurufyang terdapat simbol huruf dan warna, dengan tujuan

meningkatkan kemampuan mengetahui atau mengenal dan memahami huruf.

3. Tujuan Permainan:

a. Mengembangkan kemampuan berbahasa anak terutama kemampuan

mengenal huruf yang meliputi kemampuan mengenal simbol huruf dan

menyebutkan simbol huruf sesuai dengan bunyinya.

b. Mengembangkan kognitif atau pengetahuan anak dalam memahami 2-3

perintah sederhana, serta menambah pengetahuan tentang warna.

c. Menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi belajar anak.

4. Perlengkapan yang Digunakan:

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah kancing huruf sejumlah 3 set.

5. Langkah Permainan

Page 93: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

permainan dilakukan dalam 2 tahapan yaitu tahap pra permainan dan inti

permainan. Berikut ini akan diuraikan mengenai tahapan perlakuan permainan

kancing huruf pada setiap Siklus yang meliputi:

(1) Kegiatan Pra Permainan

Pada kegiatan pra permainan guru melakukan tanya jawab tentang huruf

huruf, mengenalkan huruf-huruf dengan memperlihatkan kancing huruf pada

anak-anak serta mengenalkan warna yang ada di pada kancing huruf tersebut.

Guru memberi pengertian tentang tujuan, menjelaskan langkah-langkah dan

memberi contoh dalam permainan kancing huruf huruf sebagai berikut ini:

(a) Guru mengambil sebuah kancing huruf, kemudian diperlihatkan pada anak-

anak.

(b) Guru mengucapkan lafal simbol huruf yang tertera pada kancing huruf,

kemudian anak-anak diberi kesempatan untuk menirukan lafal simbol huruf

tersebut.

(c) Guru membalik kancing huruf, kemudian menyebutkan warna pada kancing

huruf tersebut dan menyebutkan huruf depannya, anak-anak kemudian diberi

kesempatan untuk meniru mengucapkannya.

(d) Anak-anak diajak mempraktekkan permainan kartu huruf secara bersama-

sama, dengan posisi anak-anak masih duduk membentuk lingkaran.

(2) Kegiatan Inti Permainan

Langkah-langkah kegiatan permainan kartu huruf dalam penelitian ini antara

lain sebagai berikuti:

(a) Anak-anak dikondisikan duduk melingkar di karpet.

Page 94: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

(b) Guru menyiapkan kancing huruf pada setiap pertemuannya.

(c) Anak mengambil sebuah kancing huruf, anak mengamati kartu huruf yang

sedang dipegang kemudian anak menyebutkan lafal simbol huruf yang

tertera pada kartu huruf.

(d) Anak membalik kancing huruf, anak mengamati warnanya kemudian anak

menyebutkan warna yang tertera pada kancing huruf dan menyebutkan pula

huruf depannya.

SKENARIO PEMBELAJARAN

Hari / Tanggal : Rabu, 13 November 2019

Tema / Sub Tema : Tanaman / Tanaman Buah

Berikut ini akan diuraikan mengenai langkah-langkah tindakan yang

dilaksanakan pada siklus 1 yang meliputi:

1) Anak-anak dikondisikan duduk melingkar di karpet

2) Anak- anak diberikan penjelasan tentang permainan yang akan dilakukan,

yaitu permainan kancing huruf.

3) Anak- anak diberi contoh cara bermain kancing huruf yang akan dijelaskan

sebagai berikut ini:

a. Guru mengambil sebuah kancing huruf, kemudian diperlihatkan pada

anak-anak.

b. Guru mengucapkan simbol huruf yang tertera pada kancing huruf,

kemudian anak-anak diberi kesempatan untuk menirukan simbol huruf

tersebut.

Page 95: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

c. Guru membalik kancing huruf, kemudian menyebutkan warna yang

tertera pada kancing huruf, anak- anak kemudian diberi kesempatan

untuk meniru mengucapkannya.

4) Anak-anak diajak mempraktekan permainan kancing huruf secara bersama-

sama, dengan posisi anak-anak masih duduk membentuk lingkaran.

5) Setelah anak-anak bermain bersama-sama, guru memberikan kesempatan

pada setiap anak untuk melakukan permainan kancing huruf secara individu,

dengan cara permainnnya sebagai berikut ini:

a. Anak mengambil sebuah kancing huruf, amatilah kancing huruf tersebut

kemudian sebutkanlah simbol huruf apa yang tertera pada kancing huruf.

b. Anak membalik kancing huruf, amatilah gambarnya kemudian sebutkan

gambar apa yang tertera pada kancing huruf dan sebutkan pula huruf

depannya.

Page 96: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

SKENARIO PEMBELAJARAN

Hari / Tanggal : Jumat, 15 November 2019

Tema / Sub Tema : Tanaman / Tanaman Buah

Berikut ini akan diuraikan mengenai langkah-langkah tindakan yang

dilaksanakan pada siklus 1 yang meliputi:

6) Anak-anak dikondisikan duduk melingkar di karpet

7) Anak- anak diberikan penjelasan tentang permainan yang akan dilakukan,

yaitu permainan kancing huruf.

8) Anak- anak diberi contoh cara bermain kancing huruf yang akan dijelaskan

sebagai berikut ini:

d. Guru mengambil sebuah kancing huruf, kemudian diperlihatkan pada

anak-anak.

e. Guru mengucapkan simbol huruf yang tertera pada kancing huruf,

kemudian anak-anak diberi kesempatan untuk menirukan simbol huruf

tersebut.

Page 97: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

f. Guru membalik kancing huruf, kemudian menyebutkan warna yang

tertera pada kancing huruf, anak- anak kemudian diberi kesempatan

untuk meniru mengucapkannya.

9) Anak-anak diajak mempraktekan permainan kancing huruf secara bersama-

sama, dengan posisi anak-anak masih duduk membentuk lingkaran.

10) Setelah anak-anak bermain bersama-sama, guru memberikan kesempatan

pada setiap anak untuk melakukan permainan kancing huruf secara individu,

dengan cara permainnnya sebagai berikut ini:

c. Anak mengambil sebuah kancing huruf, amatilah kancing huruf tersebut

kemudian sebutkanlah simbol huruf apa yang tertera pada kancing huruf.

d. Anak membalik kancing huruf, amatilah gambarnya kemudian sebutkan

gambar apa yang tertera pada kancing huruf dan sebutkan pula huruf

depannya.

Page 98: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

SKENARIO PEMBELAJARAN

Hari / Tanggal : Senin, 18 November 2019

Tema / Sub Tema : Tanaman / Tanaman Buah

Berikut ini akan diuraikan mengenai langkah-langkah tindakan yang

dilaksanakan pada siklus II yang meliputi:

11) Anak-anak dikondisikan duduk melingkar di karpet

12) Anak- anak diberikan penjelasan tentang permainan yang akan dilakukan,

yaitu permainan kancing huruf.

13) Anak- anak diberi contoh cara bermain kancing huruf yang akan dijelaskan

sebagai berikut ini:

g. Guru mengambil sebuah kancing huruf, kemudian diperlihatkan pada

anak-anak.

h. Guru mengucapkan simbol huruf yang tertera pada kancing huruf,

kemudian anak-anak diberi kesempatan untuk menirukan simbol huruf

tersebut.

Page 99: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

i. Guru membalik kancing huruf, kemudian menyebutkan warna yang

tertera pada kancing huruf, anak- anak kemudian diberi kesempatan

untuk meniru mengucapkannya.

14) Anak-anak diajak mempraktekan permainan kancing huruf secara bersama-

sama, dengan posisi anak-anak masih duduk membentuk lingkaran.

15) Setelah anak-anak bermain bersama-sama, guru memberikan kesempatan

pada setiap anak untuk melakukan permainan kancing huruf secara individu,

dengan cara permainnnya sebagai berikut ini:

e. Anak mengambil sebuah kancing huruf, amatilah kancing huruf tersebut

kemudian sebutkanlah simbol huruf apa yang tertera pada kancing huruf.

f. Anak membalik kancing huruf, amatilah gambarnya kemudian sebutkan

gambar apa yang tertera pada kancing huruf dan sebutkan pula huruf

depannya.

Page 100: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

SKENARIO PEMBELAJARAN

Hari / Tanggal : Rabu, 20 november 2019

Tema / Sub Tema : Tanaman / Tanaman Buah

Berikut ini akan diuraikan mengenai langkah-langkah tindakan yang

dilaksanakan pada siklus II yang meliputi:

16) Anak-anak dikondisikan duduk melingkar di karpet

17) Anak- anak diberikan penjelasan tentang permainan yang akan dilakukan,

yaitu permainan kancing huruf.

18) Anak- anak diberi contoh cara bermain kancing huruf yang akan dijelaskan

sebagai berikut ini:

j. Guru mengambil sebuah kancing huruf, kemudian diperlihatkan pada

anak-anak.

k. Guru mengucapkan simbol huruf yang tertera pada kancing huruf,

kemudian anak-anak diberi kesempatan untuk menirukan simbol huruf

tersebut.

Page 101: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

l. Guru membalik kancing huruf, kemudian menyebutkan warna yang

tertera pada kancing huruf, anak- anak kemudian diberi kesempatan

untuk meniru mengucapkannya.

19) Anak-anak diajak mempraktekan permainan kancing huruf secara bersama-

sama, dengan posisi anak-anak masih duduk membentuk lingkaran.

20) Setelah anak-anak bermain bersama-sama, guru memberikan kesempatan

pada setiap anak untuk melakukan permainan kancing huruf secara individu,

dengan cara permainnnya sebagai berikut ini:

g. Anak mengambil sebuah kancing huruf, amatilah kancing huruf tersebut

kemudian sebutkanlah simbol huruf apa yang tertera pada kancing huruf.

h. Anak membalik kancing huruf, amatilah gambarnya kemudian sebutkan

gambar apa yang tertera pada kancing huruf dan sebutkan pula huruf

depannya.

Page 102: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

Lampiran 4

RPPH

Page 103: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 104: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 105: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 106: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 107: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 108: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 109: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 110: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 111: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

Lampiran 5

Instrumen Observasi

Kemampuan Mengenal

Huruf

Page 112: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 113: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 114: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 115: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 116: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 117: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 118: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

Lampiran 6

Hasil Observasi

Kemampuan Mengenal

Huruf

Page 119: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 120: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 121: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 122: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 123: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 124: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

Lampiran 7

Lembar Observasi

Guru

Page 125: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 126: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 127: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 128: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 129: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi

Lampiran 8

Surat Izin Penelitian

Page 130: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 131: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi
Page 132: PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI … · lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan intruksi