PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH …repository.uinjambi.ac.id/223/1/HERIYANTO,...

78
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) AL-IKHLAS KEL. MAYANG MANGURAI KEC. ALAM BARAJO JAMBI SKRIPSI Diajukan sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Strata I (S1) Oleh: HERIYANTO NIM. TK. 140618 PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Transcript of PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH …repository.uinjambi.ac.id/223/1/HERIYANTO,...

  • KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

    MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SEKOLAH

    MENENGAH PERTAMA (SMP) AL-IKHLAS

    KEL. MAYANG MANGURAI KEC. ALAM BARAJO JAMBI

    SKRIPSI

    Diajukan sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Strata I (S1)

    Oleh:

    HERIYANTO

    NIM. TK. 140618

    PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

    2018

  • Lampiran I

    KEMENTRIAN AGAMARIUIN SULTHAI\T TIIAITA SAITUDDIN JAMBIFAI(I;LTAS TARBryAH I}AN KEGURUAN

    Alamat : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Janbi-Ma Eulian KM. 16Simp. Sungai Duren Kab. Muanr Jambi 36363

    KARTU BIMBINGAIY SKRIPSIff UGAS AKTIIR

    Iu.08-FM-FP-05-03

    Nama Mahasiswa

    NIMPembimbing IJudul

    Fakultas

    JurusanlProgram Studi

    HeriyantoTK.140618

    Drs. H. M. Amin Jamaluddin, MMKepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan KinerjaGuru di SMP A1 Ikhlas Kel. Mayang Mangurai Kec AlamBarajo Jambi

    Tarbiyah dan KeguruanManajemen Pendidikan Islam (MPI)

    No Tanccal Konsultasi lWateri Bimbinsen Talda Tangar

    05 Oktober 2017 IKonsultasi Proposal sltripsi dan perbaikan

    judul serta isi dari BAB I, BAB II, dan BABm./ H?2 20 Oktober 2017 2

    Konsultasi Proposal isi BAB I, BAB 16BAB tII .ry

    -1 20 Oktober 2017 J ACC Seminar 4 Try;4

    14 November2017

    4Perbaikan Hasil SeminarBAB I, BAB II, z

    BAB III',4ry'

    52l November

    20175 Perbaikan BAB II, BAB III 4%6 2l November2017 6 ACC Riset

    7 05 Januari 2018 7Perbaikan u* ,*m III, BAB rY daty

    I 29 Maret 2018 8 Perbaikan BAB ry dan BAB V ,

    9 17 April2018 9 PerbaikanKeseluruhan ,BAB I -BAB V

    t0 8 Agustus 2018 10 ACC Skripsi I 'ffiyJambi

    zVAgastus )ft

    Pembimbing I

    9550919 197903 I 003

  • Lampiran 2

    KEMENTAIAIY AGAMA RIT}IN SULTIIAN THAHA SAITUDDIN JAMBIF'AKULTAS TARtsIYAII DAN KEGURUAI\I

    Alamat: Fakultas Tarbiyah dauKeguruan UIN STS Janbi-Ma Bulian KM. 16Simp, Sungai Dure Kab- MualaJambi 36363

    KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AI(HIR

    k.llS-FM-PP-0s-03

    NamaMahasiswaNIMPembimbing IJudul

    Fakultas

    JurusanlProgram Studi

    HeriyantoTK.140618

    Drs. H. M. Amin Jamaluddin, MMKepemimpinan Kepala Sekolah dalamGuru di SMP Al Ikhlas Kel. MayangBarajo Jambi

    Tarbiyah dan KeguruanManaj emen Pendidikan Islam (fuIPI)

    Jambi Agustus 2018II

    meningkatkan KinerjaMangurai Kec Alam

    Dr.su-*"dHitu.-M-Pd.rNIP. 19581218 197903 1 003

    No Tanssal Konsultssi lllateri Bimbinsen Tarda Tanpan

    I 05 Oktober20l7 1Konsultasi Proposal skripsi dan perbaikan

    judul serta isi dari BAB I, BAB II, dan BABm 4--'^&

    2 20 Oktober 2017 2Konsultasi Proposal isi BAB I, BAB II, dan

    BAB III ,C**-4J 20 Oktober 2017 ., ACC Seminar /r;,.,,44

    14 November2At7

    4Perbaikan Hasil SeminarBAB I, BAB II,

    BAB III /r"\"r^45

    21 November2017

    5 Perbaikan BAB Il, BAB III /r-*r6

    2I November2017

    6 ACC Riset **'4n 05 Januari 201 8 7

    Perbaikan BAB II, BAB III, BAB IV danBABV /

    {,*,^ a-;--T8 29 Mmet2018 I Perbaikan BAB tV dan BAB V {ar-a-.-*

    ,/

    9 17 April2018 9 Perbaikan KeseluruhanBAB I -BAB V

    , /d,-^-410 8 Agustus 2018 l0 ACC Skripsi ftr-^4

  • KEMENTERIAN AGAMA RITIIN SULTHAN THAIIA SAITUDDIN JAMBIT.AKULTAS TARBTYAH DAI\[ KEGURUATI

    akultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jarrbi 36363

    PERSETUJUAIY SKRIPSI/TUGAS AKHIR

    Hal : NotadinasLampiran : -

    Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Sulthan Thalra Saifuddin JambiDi Jambi

    As s alamu' alaihtm.wr.wb.

    Setelah membac4 meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi sertamengadakaii perbaikrm seperltrny4 maka karmi selaku pembimbing berpendapatbahwa skripsi saudara;

    NaniaNIM

    : Heriyarito: TK. 140618

    JudulSkripsi : Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan KinerjaGuru Di Sekolatr Menengatr Pertama (SI\rIP) Al- Ikhlas MayangMengurai Keluraan Alam Berajo Kecamatan Kota Baru

    Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dari Kegunran JurusanManajemen Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salahsatu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapatsegera di munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

    Jambi, Juli 2018Pembimbing I

    :195509191979031003

  • KEMENTERIAN AGAMA RIt]IN ST}LTHAN THAIIA SAIFT]I}DIN JAMBIFAKULTAS TARBTYAH DAI[ KEGT'RUAI\I

    Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

    Hal : NotadinasLampiran : -

    Kepada Yth. Dekm Fakultas Tarbiyah dan KegunranUIN Sulthan Thaha Saifuddin JambiDi Jambi

    As s al amu' al ai kum.w r. w b.

    Setelah membaca, me.neliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi sertamengadakan perbaikan seperhmy4 maka karni selaku pembimbing berpendapatbahwa skripsi saudara;

    NarhaNIM

    : Heriyanto: TK. 140618

    JudulSkripsi : Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan KinerjaGuru Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al- Ikhlas MayangMengruai Keluraan Alam Berajo Kecamatan Kota Banr

    Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan JurusanManajemen Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salahsatu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Stata Satu.Dengan ini kami harapkan agm skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapatsegera di munaqasyahkan. Atas perhatiarmya kami ucapkan terima kasih.

    Di.SiCmsul Huda. M. Pd.INip: 19581 21 81 979031 003

    PERSETUJUAI\I SKRIPSI/TUGAS AKHIR

    25-r0-2013

    Jambi, Juli 2018

  • KEMENTRIAN AGAMA RIUIN SULTEAN THAIIA SAIFUDDIN JAMBIFAKULTAS TARBTYAH DAIY KEGURUAN{

    Alamat : Fakulras Tarbiyah d*n Keguruaa tlIN STS JambiMa Bulian KM. 16Simp. Smgai Dwen Kab. MuaroJarnbi 36363

    PERSETUJUA}I SI(RIPSI/TUGAS AKIIIR

    I*.$&PP-0!0t 25.l{t-2013

    Skripsi/Tugas Akhir dengan judul

    Yang dipersiapkan dan disusun oleh:Nama

    NIMTelah dimunaqasyahkan pada

    Nilai Munaqasyah

    Pembimbing I

    Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam rneningkatkanKinerja Guru di SMP Al Ikhlas Kel. Mayang ManguraiKec. Alam Barajo Jambi

    HeriyantoTK.1406t824 September 2018

    75,75 (B+)

    Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah ruan UIN Sulthan Saifuddin Jambi.

    TIM

    M.Pd.INIP. 200501 2 008

    Penguji II

    NIP. 1956126 198202 1 001

    Dr. Samsyut nffirra.rO.INIP. 19581218 197903 1 003

    lsnf, Dewi, M.Pd, INrP. 19681017 1994U 2 0A1

    Jambi, 24 September 2018Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    Dekan

    /

    Jamaluddin, MM

    Dr.Hj.Armida, M.PU,INIP. I 9621223 199003 2 A01

  • KEMENTRIANAGAMA RIUTN SULTHAN THAHA SAITUDDIN JAIUBIFAKTJLTAS TARBTYAII DAN KSGURUAF{

    Alamat : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan LIIN STS Jarnbi-Ma- Bulian KM. 16Simp. Sungai Duren Kab. Muaro Jatnbi 36363

    PERSETUJUAI\T SKRIPSI/IUGAS AKHIR

    241{L2$r3In-0$-PP-05-

    01

    Nama

    NIMTanggal munaqasyahkan

    Jurusan ProdiJudul

    Skripsi telah diserahkan kepada :

    1. Ketua sidang

    2. Penguji I

    3. Penguji II

    4. Pembimbing I

    5. Pembirnbing I1

    6. Sekretaris Sidang

    7. Perpustakaan Pusat

    8. Fakultas

    9. Jurusan

    Heriyanto

    TK.14061824 September 2018

    Manajemen Pendidikan Islam (MPI)Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan

    Kinerja Guru di SMP Al n ni* Kel. Mayang ManguraiKec AlamBarajo Jambi

    Dr. Rusmini, M.Pd. I

    Dr. A. Khalik, M. Pd,I

    Dr. Khairunas, M. Pd,I

    Drs. H. M. Amin Jamaluddin, MM

    Dr. Samslrrl Hudq M.Pd.I

    Hasna Dewi, M.Pd, I

    7.

    9.

    8.

    Jambi, Oktober 2018

  • SURAT PER}I-YATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama

    Nim

    Jurusan

    : Heriyanto

    : TK. 140618

    : Manajemen Pendidikan Islam

    Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang beriudul :

    Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SekolahMenengah Pertama (SMP) Al-Ikhlas Kel. Mayang Mangurai Kec. AlamBarajo Jambi.

    Benar karya asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkansumbernya sesuai ketentuan yang berlaku. Apabila dikemudian hari ternyataperknyaan ini tidak benar, maka saya sepenuhnya bertanggung jawab sesuaidengan hukum yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islamuniversitas Islam Negeri sulthan Thaha Saifuddin Jambi terrnasukpencabutan gelar yang saya peroleh melalui skripsi ini.

    Demikianlah surat pertanyaan ini saya buat dengan sebenarnya untukdapat dipergunakan seperlunya.

    Jambi,Penulis,

    Oktober 2018

    IV

  • viii

    PERSEMBAHAN

    Sembah sujud serta syukur kepada allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-

    Mu telah memberikan kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta

    memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau

    berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan

    salam selalu terlimpahkan untuk nabi muhammad SAW.

    Kupersembahkan skripsi ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi .

    Ayah dan ibu ku tercinta sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terimakasih yang

    tiada terhingga kupersembahkan karyaku ini untuk papa dan mama yang telah

    memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga

    yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan

    kata cinta dan persembhan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk papa dan

    mama bahagia karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih.

    Untuk Ayah dan ibu yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami

    kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatkanku menjadi lebih baik,

    kepada adikku dan keluargaku, Terimakasih kepada kalian yang telah

    mendo’akan ku dan memberikan semangat kepadaku dan inspirasi dalam

    menyelesaikan tugas akhir ini.

    Kepada Bapak Drs. H. M. Amin Jamaluddin, MM dan Bapak Dr.H. Syamsul

    Huda, M.Pd.I yang telah membimbing saya selama penyelesaian tugas akhir ini.

    Saya ucapkan terimakasih atas ilmu, nasehat, saran yang telah ibu berikan kepada

    saya.

    Tak lupa, kepada sahabat-sahabatku dan teman seperjuangan khususnya Fakultas

    Tarbiyah dan Keguruan yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan semngat

    yang tidak pernah berhenti kalian berikan kepadaku hingga akhirnya penulisan

    skripsi ini selesai.

  • ix

    MOTTO

    مَ ََمكَا َِليَا اَِذَ اَونَمَ َ نِياََّا اَاَُّيي اَي ََ ِْا يِف اَََُّن َاي ِ َِ مَيَيَيََّا ََ ََ

    َََُّفِا َا اَ ُن َا اََعيَرِا يَيَوَزَشاَ ََوَزَشاَ َِليَا َااَِذَ اا ََمكَا ُن اَونَمَ َ نِياََّا

    َِكَا اَااَمَ َاَ نِياََّا ِوَنَمكَا ِْ يرَا ََ ََ َت ٍَ اا َا ُن ي َا َِ َِمعَا اِ َِ َْ رِلعَا اَ ٌَ

    Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

    "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya

    Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:

    "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan

    meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

    orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

    Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S. AL-

    MUJADILAH : 11)

  • x

    ABSTRAK

    Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah terhadap

    kinerja guru, kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam mengelola kinerja guru,

    dan strategi kepala sekolah dalam mengelola kinerja guru di SMP Al-Ikhlas

    Mayang Mangurai Jambi. Skripsi ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan

    menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengkaji tentang kepemimpinan

    kepala sekolah terhada kinerja guru di SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai

    berikut: Pertama, Kepemimpinan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Ikhlas

    Mayang Mangurai Kelurahan Alam Barajo Kecamatan Kota Baru antara lain:

    kepemimpinan yang demokratis. Kedua, Kendala-kendala yang dialami kepala

    sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

    Al-Ikhlas Mayang Mangurai Kelurahan Alam Barajo Kecamatan Kota Baru antara

    lain: fasilitas terbatas, komitmen guru kurang baik, dan penguasaan materi. Ketiga,

    Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di Sekolah Menengah

    Pertama (SMP) Al-Ikhlas Mayang Mangurai Kelurahan Alam Barajo Kecamatan

    Kota Baru dengan menerapkan strategi antara lain: meningkatkan kedisiplinan,

    memberikan motivasi, memberikan penghargaan, terbuka, kekeluargaan dan

    musyawarah.

    Kata Kunci : Kepemimpinan. Strategi, Kinerja.

  • xii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana

    dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan

    kekuatan , sehingga dapat meyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa

    shalawat beserta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW

    beserta keluarga dan sahabatnya.

    Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari dan mengakui bahwa

    ada sedikit kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi, namun atas bantuan dan

    bimbingan dari semua pihak terutama dosen pembimbing, maka penulis dapat

    menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Kepemimpinan dalam

    Meningkatkan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Ikhlas

    Kel. Mayang Mangurai Ke. Alam Barajo Jambi”. Terimakasih penulis

    sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan

    skripsi ini, terutama kepada yang terhormat:

    1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA Selaku Rektor UIN STS Jambi

    2. Bapak Dr. H. Suaidi, Ma, P.Hd Selaku Wakil Rektor I Bidang

    Akademik dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr. Hidayat, M.Pd

    selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

    Keuangan dan Ibu Hj. Fadillah, M.Pd sebagai Wakil Rektor III

    Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN STS Jambi.

    3. Ibu Dr. Hj. Armida, Mpd Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

    Keguruan UIN STS Jambi.

  • xiii

    4. Ibu Rusmini, M.Pd.I Selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

    Islam Fakultas Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.

    5. Bapak Drs. H. M. Amin Jamaluddin, MM, dan Dr.H. Syamsul Huda,

    M.Pd.I selaku Pembimbing I dan Pembimbing II Skripsi ini

    6. Ayah dan Ibu ku tercinta yang telah membimbing dan mendidikku

    dari sejak kecil memberikan dukungan baik itu dukungan materi dan

    semangat, dan buat adikku tersayang. Semoga ALLAH SWT

    memberikan kesehatan selalu kepada seluruh keluarga ku, dan allah

    SWT Memberikan ampunan dan kasih sayangnya kepada kedua

    orang tua ku dan adikku.

    Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan semua pihak untuk dapat

    memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah

    SWT kita momohon ampun-nya, dan kepada manusia kita memohon

    kemaafannya. semoga amal kebajikan kita di terima allah SWT.

    Jambi, Oktober 2018

    Penulis

    HERIYANTO

    NIM: TK. 140.618

  • xiv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    NOTA DINAS ................................................................................................. i

    PENGESAHAN .............................................................................................. v

    PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ vii

    PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

    MOTTO .......................................................................................................... ix

    ABSTRAK ...................................................................................................... x

    ABSTRACT .................................................................................................... xi

    KATA PENGANTAR .................................................................................... xii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ....................................................................... 1

    B. Fokus Penelitian ..................................................................... 5

    C. Rumusan Masalah .................................................................. 5

    D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................... 6

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................................. 8

    B. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah ......................................... 11

    C. Hakikat Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................... 14

    D. Tipe-Tipe Kepemimpinan ...................................................... 15

    E. Prinsip-prinsip Kepemimpinan .............................................. 17

    F. Kinerja Guru........................................................................... 18

    G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru ................ 21

    H. Study Relevan ........................................................................ 22

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan dan Desain Penelitian ......................................... 24

  • xv

    B. Setting dan Subjek Penelitian ................................................ 24

    C. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 25

    D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 26

    E. Teknik Analisis Data .............................................................. 28

    F. Teknik Pemerikasaan Keabsahan Data .................................. 29

    G. Jadwal Penelitian .................................................................... 30

    BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

    A. Temuan Umum....................................................................... 32

    B. Temuan Khusus dan Pembahasan .......................................... 34

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................ 44

    B. Saran ....................................................................................... 45

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Struktur Organisasi ........................................................................... 33

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Struktur Organisasi ........................................................................... 33

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Presentasi Kehadiran Guru 2017 ........................................................... 4

    Tabel 2 Jadwal Penelitian ................................................................................. 31

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran I Daftar Riwayat Hidup

    Lampiran II Instrumen Pengumpulan Data

    Lampiran III Daftar Nama Siswa-Siswi

    Lampiran IV Foto Kegiatan di SMP Islam Al Ikhlas Mayang Mangurai Jambi

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan merupakan sarana yang paling penting dalam mengembangkan

    sumber daya manusia dan watak bangsa. Harkat dan martabat suatu bangsa sangat

    ditentukan oleh mutu pendidikannya. Pendidikan bagi bangsa merupakan

    kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan. Dalam kegiatan pendidikan terdapat

    tiga komponen utama yaitu peserta didik, guru dan kurikulum. Pendidikan yang

    dikelola dengan tertib, teratur, dan efisien dapat menghasilkan sesuatu yang

    mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa sesuai tujuan dari

    pendidikan nasional (Prasetyo, 2017). Lembaga pendidikan formal merupakan

    lembaga pendidikan yang berlangsung di sekolah dalam pengelolaannya

    terorganisir dengan baik. Selain dari pada itu pendidikan disamping berlangsung

    di lingkungan sekolah juga dapat berlangsung di luar lingkungan sekolah, seperti

    lingkungan keluarga dan masyarakat. Hal ini berarti pendidikan tidak hanya

    menjadi tugas sekolah (guru dan kepala sekolah), melainkan keluarga dan

    masyarakat juga menjadi tanggung jawab terhadap keberhasilan kelangsungan

    pendidikan (Zakaria, Dkk, 2016).

    Sekolah merupakan salah satu unit penting yang keberadaannya tidak bisa

    dilepaskan dari masyarakat. Oleh karena itu, program pengembangan sekolah

    harus berorientasi pada peserta didik agar para peserta didik mampu berperan

    dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya. Keberadaan sekolah benar-benar

    sangat diperlukan, karena sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

    menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk membimbing, mendidik,

    melatih dan mengembangkan kemampuan siswa untuk mencapai tujuan

    pendidikan diantaranya adalah menjadi manusia yang berbudi pekerti atau akhlak

    yang luhur. Maka dari pada itu “suatu lembaga pendidikan dituntut untuk mampu

    menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

    terhadap pendidikan dan sesuai dengan cita-cita pendidikan, yaitu lembaga

    pendidikan mampu dan sanggup menyelenggarakan pembelajaran untuk

  • 2

    membimbing, mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan siswa untuk

    mencapai tujuan pendidikan serta menjadikan manusia yang berbudi pekerti atau

    memiliki akhlak yang luhur” (Ubiyati, 2005, Hal. 9-11).

    Ketercapaian tujuan pendidikan salah satunya bergantung pada kecakapan

    dan kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan salah satu

    pemimpin pendidikan. Keberhasilan untuk mewujudkan tujuan tersebut kepala

    sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengkoordinasikan,

    menggerakkan, dan menyelaraskan sumber daya pendidikan yang tersedia.

    Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat

    mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran

    melalui program sekolah yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap

    (Prasetyo, 2017).

    Kepemimpinan (leadership) adalah proses kegiatan seseorang yang

    memiliki seni atau kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinasikan

    menggerakkan individu-individu tanpa dipaksa dari pihak manapun agar dapat

    bekerja sama secara teratur dalam upaya mencapai tujuan bersama yang telah

    ditetapkan atau dirumuskan. Kepemimpinan pendidikan pada lembaga

    pendidikan, yaitu Kepala Sekolah, penting sekali bagi peningkatan kualitas

    pendidikan, karena lembaga pendidikan yang dikelola oleh pemimpin yang

    mengerti komitmen serta berwawasan luas akan berjalan dengan tertib dan

    dinamis sesuai dengan kemajuan zaman. Kepemimpinan merupakan usaha yang

    dilakukan seseorang dengan segenap kemampuan untuk mempengaruhi,

    mendorong, mengarahkan, dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin supaya

    mereka mau bekerja dengan penuh semangat dan kepercayaan dalam mencapai

    tujuan-tujuan organisasi (Anwar, 2004, Hal. 77).

    Kepemimpinan pendidikan memerlukan perhatian yang utama karena

    melalui kepemimpinan yang baik kita harapkan lahir tenaga-tenaga yang

    berkualitas dalam berbagai bidang sebagai pemikir, perencana dan pekerja yang

    handal. Melalui pendidikan kita menyiapkan tenaga-tenaga yang berkualitas,

    tenaga yang siap latih dan siap pakai, memenuhi kebutuhan masyarakat bisnis dan

    industri serta masyarakat lainnya. Seorang pemimpin harus dapat mendorong

  • 3

    kinerja bawahannya untuk melaksanakan segala sesuatu dengan serius dan cermat

    untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan gaya kepemimpinan yang tepat.

    Kepemimpinan yang digunakan secara menyeluruh akan menghasilkan tingkat

    dan kepuasan kinerja terhadap bawahannya. Kepemimpinan adalah sifat yang

    dimiliki oleh seseorang yang oleh karena tugas yang diembannya berusaha untuk

    memberikan pengaruh kepada pengikutnya (follower) dengan mematuhi terhadap

    apa yang menjadi instruksi dari orang yang memimpinnya (Hermino, 2016, Hal.

    234).

    Kinerja merupakan terjemahan yang dianggap paling sesuai dari istilah

    performance. Kata kinerja sering diartikan dengan unjuk kerja, pencapaian kerja,

    atau penampilan kerja, Kinerja yang baik dapat dipengaruhi oleh kemampuan dan

    motivasi. Kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan,

    menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan, dan tujuan yang

    ditetapkan (Supardi, 2013). Peningkatan kinerja merupakan peningkatan profesi

    pendidik. Sebuah profesi itu merupakan jabatan yang sesuai dengan pengertian

    sebagai berikut: (1) Melayani masyarakat, merupakan karier yang akan

    dilaksanakan sepanjang hayat (tidak berganti-ganti pekerjaan), (2) memerlukan

    bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak ramai (tidak

    setiap orang dapat melakukannya), (3) memerlukan pelatihan khusus dengan

    waktu yang panjang (4) mempunyai komitmen dengan jabatan dan klien, dengan

    penekanan terhadap layanan yang akan diberikan, (5) mempuyai organisasi yang

    diatur oleh anggota profesi sendiri (Usman, 2012).

    Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pelaku pendidikan yang

    berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung

    jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah,

    pembinaan tenaga lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan

    prasarana. Kurang maksimalnya kepala sekolah dalam membina dan membimbing

    guru-guru, sehingga masih ada guru yang kurang disiplin dalam bertugas,

    terlambat datang dan pulang lebih awal, kondisi seperti itulah yang menjadi

    permasalahan di lembaga pendidikan SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi,

    yang merupakan salah satu sekolah di Kota Jambi, SMP Al-Ikhlas Mayang

  • 4

    Mangurai Jambi masih sangat perlu ditingkatkan kinerjanya. Fakta menunjukkan

    tingkat kedisiplinan guru dan wali kelas di SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai

    Jambi masih relatif kurang. Hal ini dapat dilihat dari absensi

    (kehadiran/ketidakhadiran) dari guru dan pembinaan wali kelas setiap minggu.

    Tabel berikut ini data ketidakhadiran guru dan pembinaan wali kelas di SMP Al-

    Ikhlas Mayang Mangurai Jambi dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.

    Tabel 1

    Presentasi Kehadiran Guru 2017

    No Keterangan Bulan Rata-

    Rata Mei Jun Jul Agust Sept Okt

    1. Hari Kerja Efektif 27 26 26 27 26 26

    2. Jumlah Guru Hadir 96,7 95,8 95,5 94,3 94,5 97,3 95,68

    3. Jumlah Guru Tidak

    Hadir 3,3% 4,2% 4,5% 5,7% 5,5% 2,7% 4,32%

    4. Pembinaan saat

    guru saat Upacara 60,8% 64,3% 56,8% 76,3% 66,9% 72,7% 66,3

    Sumber : Laporan Kurikulum SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi, 2017

    Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa ketidakhadiran dalam setiap

    bulannya di bawah 5%, dan pembinaan yang dilakukan oleh wali kelas sebesar

    66,3%, sekilas tampaknya bukan masalah besar. Tetapi sesungguhnya dalam

    sistem pendidikan kita saat ini, hal itu dapat membawa pengaruh buruk, siswa jadi

    terlantar karena gurunya absen dan wali kelasnya belum maksimal dalam

    melakukan pembinaan. Pada tahap inilah peran kepemimpinan kepala sekolah

    diperlukan. Kepala sekolah harus bertindak tegas terhadap pelanggaran yang

    terjadi, agar semua komponen yang ada dalam sekolah memberikan pelayanan

    yang optimal kepada para siswa. Kinerja guru adalah tingkat keberhasilan guru

    dalam melaksanakan tugas pendidikan sesuai dengan tugas tanggung jawab

    dan wewenangnya berdasarkan standar-standar kinerja yang telah ditetapkan

    selama periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Barnawi &

    Mohamad Hasan, 2012, Hal. 13). Permasalahan kinerja guru tentu dipengaruhi

    oleh banyak faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor

    kepemimpinan yang dimiliki kepala sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat

  • 5

    Prasetyarini (2017, Hal. 35) yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif

    antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja

    guru. Pernyataan tersebut didukung oleh Kosim (2017, Hal. 37) yang

    mengemukakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif secara

    signifikan terhadap kinerja guru untuk memewujudkan mutu pembelajaran.

    Kepala sekolah harus memberikan pelayanan yang optimal kepada guru, sehingga

    guru juga akan memberikan pelayanan yang optimal kepada siswa.

    Setelah diamati pada observasi awal ditemukan fakta bahwa dari hasil

    interview dengan beberapa siswa mengenai proses belajar mengajar di sekolah,

    dari data yang diperoleh beberapa siswa menjawab masih banyaknya guru yang

    monoton dalam mengajar sehingga membuat sebagian siswa kurang

    memperhatikan yang berdampak proses belajar mengajar tidak efektif.

    Pelaksanaan kepemimpinan belum sesuai dengan hal yang diharapkan, hal

    tersebut dapat terlihat dari terdapat kepala sekolah yang kurang cepat tanggap

    terhadap permasalahan yang dihadapi guru maupun siswa sehingga terkesan

    kepala sekolah tersebut kurang bijaksana dalam pengambilan keputusan. Dalam

    kaitannya dengan peranan kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja guru, perlu

    dipahami bahwa setiap pemimpin bertanggung jawab mengarahkan apa yang baik

    bagi pegawainya, dan dia sendiri harus berbuat baik. Pemimpin dalam hal ini

    kepala sekolah seharusnya memberi contoh, sabar, dan penuh pengertian.

    Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

    judul “Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru

    di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Ikhlas Kel. Mayang Mangurai Kec.

    Alam Barajo Jambi”.

    B. Fokus Penelitian

    Agar pembahasan yang dipaparkan oleh penulis lebih terfokus, maka

    penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti, bagaimana kinerja guru dalam

    mendidik peserta didik serta bagaimana kepala sekolah mengelola kinerja guru di

    SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi, serta kendala yang di hadapi kepala

  • 6

    sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai

    Jambi.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, permasalahan yang

    akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagaimanakah kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP

    Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi?

    2. Apakah kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam mengelola kinerja guru

    di SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi?

    3. Bagaimanakah strategi kepala sekolah dalam mengelola kinerja guru di SMP

    Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi?

    D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di

    SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi.

    2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam mengelola

    kinerja guru di SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi.

    3. Untuk mengetahui strategi kepala sekolah dalam mengelola kinerja guru di

    SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi.

    Kegunaan dari penelitian ini adalah :

    1. Kegunaan Teoritis

    a. Dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil dari pengamatan

    langsung serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu yang diperoleh

    selain studi di perguruan tinggi.

    b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca dan

    pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengetahui pengaruh

    kepemimpinan kepala sekolah dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru di

    SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi.

  • 7

    2. Kegunaan Praktis

    a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai input bagi pimpinan dalam

    menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan

    kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitannya dengan peningkatan

    kinerja guru.

    b. Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran guna

    meningkatkan kinerja guru di SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi.

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Kepemimpinan Kepala Sekolah

    Kepemimpinan sering disebut leader dari akar kata to lead dan kegiatannya

    disebut kepemimpinan atau leadership. Dalam kata kerja to lead tersebut

    terkandung dalam beberapa makna yang saling berhubungan erat yaitu, bergerak

    lebih cepat, berjalan ke depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu,

    mempelopori, mengarahkan pikiran atau pendapat orang lain, membimbing,

    menuntun menggerakkan orang lain lebih awal, berjalan lebih depan, mengambil

    langkah pertama, berbuat paling dulu, mempelopori suatu tindakan, mengarahkan

    pikiran atau pendapat, menuntun dan menggerakkan orang lain melalui

    pengaruhnya (Suprayogo, 1999, Hal. 161).

    Dalam Islam istilah kepemimpinan sering diidentikkan dengan istilah

    khilafah dan orangnya di sebut kholifah dan Ulil Amri yang orangnya di sebut

    Amir, pemegang kekuasaan (Suprayogo, 1999, Hal. 162). Sebagaimana firman

    Allah SWT dalam surat An Nisa’ ayat 59 yang berbunyi :

    َها يَُّأ ِينَ َيَٰٓ ِطيُعواْ ٱَّلذ

    ََ َءاَمُنٓواْ أ ِطيُعواْ ٱّللذ

    َْوِِل ٱلرذُسوَل َوأ

    ُرِ َوأ مأ

    َ ُتمأ ِِف ٱۡلأ ۖۡ فَإِن تََنَٰزَعأ ِمنُكمأءٖ فَُردُّوهُ إََِل ِ ََشأ ِ ٱلرذُسولِ وَ ٱّللذ ِمُنوَن ب ِ إِن ُكنُتمأ تُؤأ َوأمِ وَ ٱّللذ

    سَ ٱٓأۡلِخرِ ٱۡلأ حأَٞ َوأ َٰلَِك َخۡيأ نُ َذ

    وِيًلا أ ٥٩تَأ

    Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul

    (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamuberlainan

    pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al

    Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman

    kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama

    (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

    Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan

    dan memengaruhi orang. Kepemimpianan sebagai sebuah alat, sarana atau proses

    untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela/sukacita.

  • 9

    Ada beberapa faktor yang dapat menggerakkan orang yaitu karena ancaman,

    penghargaan, otoritas, dan bujukan. Di dalam Islam kepemimpinan identik dengan

    istilah khalifah yang berarti wakil. Pemakaian kata khalifah setelah Rasulullah

    SAW wafat menyetuh juga maksud yang terkandung didalam perkataan “amir“

    (yang jamaknya umara) atau pengusaha. Oleh karena itu, kedua istilah ini dalam

    bahasa Indonesia disebut pemimpin formal. Namun, jika merujuk kepada firman

    Allah SWT dalam surah Al-Baqarah (2) ayat 30 yang berbunyi :

    ۡرِض قَاَل َربَُّك لِلأَمَلَٰٓئَِكةِ إِِّنِ َجاِعٞل ِِف ِإَوذأ َ ََتأَعُل فِيَها َمن ٱۡلأ

    َْ أ ۖۡ قَالُٓوا َخلِيَفة

    فُِك ِسُد فِيَها َويَسأ لَُم ٱِلَِمآءَ ُيفأ عأَٓ أ ُس لََكۖۡ قَاَل إِِّنِ ِدَك َوُنَقِدِ َوََنأُن نَُسِبُِح ِِبَمأ

    لَُموَن ٣٠َما ََل َتعأ

    Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:

    "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka

    bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan

    (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya

    dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih

    dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan

    berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu

    ketahui".(Q.S Al Baqarah : 30)

    Kepemimpinan sering diidentikkan dengan otoritas, wewenang, pengaruh

    dominasi, dan tentu saja materi. Wajar jika banyak orang mengira kepemimpinan

    hanya dikitari dengan hal-hal yang menyenangkan. Dan banyak orang berambisi

    meraih kepemimpinan, namun hanya sedikit orang yang benar-benar

    menjalaninya dengan efektif (Djafar, 2003, Hal. 2). Berbagai pengertian tentang

    arti kepemimpinan di atas dapat diambil pengetian secara comprehensive yaitu

    bahwa pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus atau

    superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk

    menggerakkan orang lain, serta dia harus berpengetahuan yang luas, dan bervisi

  • 10

    jauh ke depan serta memenuhi syarat-syarat tertentu dan mampu mempengaruhi

    kegiatan-kegiatan anggota dari kelompok.

    Nabi Muhammad SAW merupakan sosok pemimpin sangat ideal untuk

    diikuti oleh umat manusia, khususnya umat muslim. Allah sendiri telah berfirman

    dalam Al-Qur’an bahwa sesungguhnya Rasulullah merupakan suri tauladan yang

    baik, yaitu: firman Allah Qs. Al-ahzab 21:

    ِ ََكَن لَُكمأ ِِف رَُسوِل لذَقدأ َوةٌ َحَسَنةٞ لَِِمن ََكَن يَرأُجواْ ٱّللذ سأَُ أ َوأمَ وَ ٱّللذ ٱٓأۡلِخرَ ٱۡلأ

    َ َوَذَكَر ا ٱّللذ ٢١َكثِۡي Artinya:“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suiri teladan yang baik

    bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

    (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.

    Kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai seorang tenaga fungsional guru

    yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses

    belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi

    pelajaran dan murid yang menerima pelajaran (Wahjosumidjo, 2002, Hal. 83).

    Adapun istilah kepala sekolah berasal dari dua kata kepala dan sekolah. Kepala

    dapat diartikan ketua atau pemimpin. Sedangkan sekolah diartikan sebuah

    lembaga yang didalamnya terdapat aktivitas belajar mengajar. Sekolah juga

    merupakan lingkungan hidup sesudah rumah, di mana anak tinggal beberapa jam,

    tempat tinggal anak yang pada umumnya pada masa perkembangan, dan lembaga

    pendidikan dan tempat yang berfungsi mempersiapkan anak untuk menghadapi

    hidup (Rivai, 2004, Hal. 253).

    Dengan demikian kepala sekolah adalah seorang tenaga profesional atau

    guru yang diberikan tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana sekolah

    menjadi tempat interaksi antara guru yang memberi pelajaran, siswa yang

    menerima pelajaran, orang tua sebagai harapan, pengguna lulusan sebagai

    penerima kepuasan dan masyarakat umum sebagai kebanggaan (Bafaadal, 1992,

    Hal. 62). Kepala sekolah sebagai pemimpin di sebuah lembaga pendidikan, di

    dalam kepemimpinanya ada beberapa unsur yang saling berkaitan yaitu: unsur

  • 11

    manusia, unsur sarana, unsur tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur

    tersebut secara seimbang seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan atau

    kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan

    kepemimpinan. Kepala sekolah sebagai pemimpin di sebuah lembaga pendidikan,

    di dalam kepemimpinanya ada beberapa unsur yang saling berkaitan yaitu: unsur

    manusia, unsur sarana, unsur tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur

    tersebut secara seimbang seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan atau

    kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan

    kepemimpinan. Pengetahuan dan keterampilan ini dapat diperoleh dari

    pengalaman belajar secara teori ataupun dari pengalaman di dalam praktek selama

    menjadi kepala sekolah.

    B. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah

    Aswarni sujud, moh. Saleh dan tatang M amirin dalam (AA. Ketut Jelantik,

    2015) menyebutkan bahwa fungsi kepala sekolah adalah sebagai berikut:

    1. Perumusan tujuan kerja dan pembuat kebijakan sekolah.

    2. Pengatur tata kerja sekolah, yang mengatur pembagian tugas dan mengatur

    petugas pelaksana, menyelenggaran kegiatan.

    3. Pensupervisi kegiatan sekolah, meliputi: mengatur kegiatan, mengarahkan

    pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, membimbing dan

    meningkatkan kemampuan pelaksana. (Daryanto, 2001, Hal. 81).

    Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan

    adalah:

    1. Perencanaan sekolah dalam arti menetapkan arah sekolah sebagai lembaga

    pendidikan dengan cara merumuskan visi, misi, tujuan dan strategi

    pencapaian.

    2. Mengorganisasikan sekolah dalam arti membuat struktur organisasi,

    menetapkan staf dan menetapkan tugas dan fungsi masing-masing staf.

    3. Menggerakkan staf dalam artian memotivasi staf melalui internal marketing

    dan memberi contoh eksternal marketing.

  • 12

    4. Mengawasi dalam arti melakukan supervisi, mengendalikan dan membimbing

    semua staf dan warga sekolah.

    5. Mengevaluasi proses dan hasil pendidikan untuk dijadikan dasar pendidikan

    dan pertumbuhan kualitas, serta melakukan problem solving baik secara

    analitis sistematis maupun pemecahan masalah secara kreatif dan

    menghindarkan serta menanggulangi konflik. (Sudrajat, 2004, Hal. 112).

    Sebagai pemimpin pendidikan disekolahnya, seorang kepala sekolah

    mengorganisasikan sekolah dan personilnya yang bekerja didalamnya dalam

    situasi yang efektif, efisien, demokratis, dan kerjasama tim (team work) dibawah

    kepemimpinanya, program pendidikan untuk para siswa harus direncanakan,

    diorganisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi. Dalam pelaksanaan program kepala

    sekolah harus dapat memimpin secara professional, para staf pengajar, bekerja

    secara ilmiah, penuh perhatian dan demokratis dengan menekankan pada

    perbaikan proses belajar mengajar secara terus-menerus. Kepala Sekolah juga

    mempunyai tugas pokok mengelola penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan

    pembelajaran di sekolah. Secara lebih operasional tugas pokok kepala sekolah

    mencakup kegiatan menggali dan mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah

    secara terpadu dalam kerangka pencapaian tujuan sekolah secara efektif dan

    efisien.

    Secara garis besar tugas dan fungsi kepala sekolah dapat dijelaskan sebagai

    berikut (Mulyasa, 2010, Hal. 98):

    1. Pendidik (Educator)

    Sebagai pendidik, kepala sekolah melaksanakan kegiatan perencanaan,

    pengelolaan, dan evaluasi pembelajaran. Kegiatan perencanaan menuntut

    kapabilitas dalam menyusun perangkat-perangkat pembelajaran; kegiatan

    pengelolaan mengharuskan kemampuan memilih dan menerapkan strategi

    pembelajaran yang efektif dan efisien, dan kegiatan mengevaluasi

    mencerminkan kapabilitas dalam memilih metode evaluasi yang tepat dan

    dalam memberikan tindak lanjut yang diperlukan terutama bagi perbaikan

    pembelajaran. Sebagai pendidik, kepala sekolah juga berfungsi membimbing

    siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya.

  • 13

    2. Pemimpin (leader)

    Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi menggerakkan semua potensi

    sekolah, khususnya tenaga guru dan tenaga kependidikan bagi pencapaian

    tujuan sekolah. Dalam upaya menggerakkan potensi tersebut, kepala sekolah

    dituntut menerapkan prinsip-prinsip dan metode-metode kepemimpinan yang

    sesuai dengan mengedepankan keteladanan, pemotivasian, dan pemberdayaan

    staf.

    3. Pengelola (manajer).

    Sebagai pengelola, kepala sekolah secara operasional melaksanakan

    pengelolaan kurikulum, peserta didik, ketenagaan, keuangan, sarana dan

    prasarana, hubungan sekolah-masyarakat, dan ketatausahaan sekolah. Semua

    kegiatan-kegiatan operasional tersebut dilakukan melalui oleh seperangkat

    prosedur kerja berikut: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

    pengawasan. Berdasarkan tantangan yang dihadapi sekolah, maka sebagai

    pemimpin, kepala sekolah melaksanakan pendekatan-pendekatan baru dalam

    rangka meningkatkan kapasitas sekolah.

    4. Administrator.

    Dalam pengertian yang luas, kepala sekolah merupakan pengambil kebijakan

    tertinggi di sekolahnya. Sebagai pengambil kebijakan, kepala sekolah

    melakukan analisis lingkungan (politik, ekonomi, dan sosial-budaya) secara

    cermat dan menyusun strategi dalam melakukan perubahan dan perbaikan

    sekolahnya. Dalam pengertian yang sempit, kepala sekolah merupakan

    penanggung-jawab kegiatan administrasi ketatausahaan sekolah dalam

    mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran

    5. Wirausahawan.

    Sebagai wirausahawan, kepala sekolah berfungsi sebagai inspiratory bagi

    munculnya ide-ide kreatif dan inovatif dalam mengelola sekolah. Ide-ide

    kreatif diperlukan terutama karena sekolah memiliki keterbatasan sumber

    daya keuangan dan pada saat yang sama memiliki kelebihan dari sisi potensi

    baik internal maupun lingkungan, terutama yang bersumber dari masyarakat

    maupun dari pemerintah setempat.

  • 14

    6. Pencipta Iklim Kerja.

    Sebagai pencipta iklim kerja, kepala sekolah berfungsi sebagai katalisator

    bagi meningkatnya semangat kerja guru. Kepala sekolah perlu mendorong

    guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam bekerja di bawah atmosfir kerja

    yang sehat. Atmosfir kerja yang sehat memberikan dorongan bagi semua staf

    untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan sekolah.

    7. Penyelia (Supervisor)

    Supervisi juga dapat diartikan sebagai pembinaan yang diberikan kepada

    seluruh staf madrasah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk

    mengembangkan situasi belajar mengajar dengan lebih baik sesuai dengan

    tujuan pendidikan. Kepala Sekolah sebagai supervisor mempunyai peran dan

    tanggung jawab untuk membina, memantau dan memperbaiki proses

    C. Hakikat Kepemimpinan Kepala Sekolah

    Pengelolaan sekolah harus benar-benar dipimpin oleh seorang kepala

    sekolah yang mempunyai acceptability, karena keberhasilan pendidikan di

    sekolah sangat ditentukan oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan motor

    penggerak aktivitas yang ada dalam mencapai tujuan. Aktivitas kepala sekolah

    sebagai seorang manajer meliputi pengelolaan 3 M, yaitu pertama, manusia

    sebagai faktor penggerak utama aktivitas sekolah, kedua, money yaitu sebagai

    modal aktivitas, ketiga, method sebagai alat untuk mengarahkan manusia dan

    uang menjadi efektif dalam mencapai tujuan. Namun peranan kepala sekolah

    sebagai manajer tidaklah cukup (Mulyasa, 2001, Hal. 21).

    Pada era globalisasi ini paradigma kepala sekolah sebagai hanya manajer

    kurang cocok, tetapi selain sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu menjadi

    seorang pemimpin yang menggerakkan bawahannya dan mengarahkan dalam

    pencapaian tujuan. Menurut Warren Bennis dan Robert Tonwsend, seperti yang

    dikutip Soetjipto membedakan antara pemimpin dan manajer. Pemimpin adalah

    orang yang melakukan hal-hal yang benar, dan manajer adalah orang yang

    melakukan hal-hal dengan benar. (Soetjipto, Raflis Kosasi, 2007, Hal. 65).

    Orientasi kepala sekolah sebagai pemimpin sangatlah cocok dengan misi daripada

  • 15

    sekolah sebagai organisasi terbuka dan Agent of Change, yang mana sekolah

    dituntut inovatif, aspiratif dan tanggap terhadap perkembangan zaman.

    Kesempatan ini lebih didukung dengan adanya otonomi pendidikan dengan

    program Manajemen Berbasis sekolah (School Based Management). Dengan

    program tersebut kepala sekolah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam

    rangka mengelola sekolah, sehingga dituntut memahami secara komprehensif

    manajemen sekolah. Kemampuan manajerial yang tinggi menjadikan sekolah

    efesien. Tetapi juga tidak dikendalikan dengan kemampuan kepemimpinannya

    yang efektif, maka kepala sekolah akan menjadi manajer yang tangguh yang

    menggunakan kekuasaannya dengan semena-mena, dengan kurang begitu

    memperhatikan aspek-aspek moral, etika dan sosial. Harus diingat bahwa kepala

    sekolah sebagai pemimpin harus memegang pada prinsip utama saat

    melaksanakan tugasnya yaitu bahwa orang lebih penting ketimbang benda-benda

    mati.

    D. Tipe-Tipe Kepemimpinan

    Ditinjau dari pelaksanaan tugas maka kepala sekolah dalam menjalankan

    kepemimpinannya dikenal dengan 3 tipe kepemimpinan yang masing-masing

    dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. Tipe Otokrasi/ Otoriter

    Otokrasi merupakan pemerintahan atau kekuasaan yang dipegang oleh

    seseorang yang berkuasa secara penuh dan tidak terbatas masanya.

    Sedangkan yang memegang kekuasaan di sebut otokrat yang biasanya di

    jabat oleh pemimpin yang berstatus sebagai raja atau yang menggunakan

    sistem kerajaan (Partanto & Dahlan, 1994, Hal. 952). Sedangkan di

    lingkungan sekolah bukan raja yang menjadi pemimpin akan tetapi kepala

    sekolah yang memiliki gaya seperti raja yang berkuasa mutlak dan sentral

    dalam menentukan kebijaksanaan sekolah.

    Jadi tipe otoriter, semua kebijaksanaan “policy” semuanya di tetapkan

    pemimpin, sedangkan bawahan tinggal melaksanakan tugas. Semua

    perintah, pemberian dan pembagian tugas dilakukan tanpa ada konsultasi

  • 16

    dan musyawarah dengan orang-orang yang dipimpin. Pemimpin juga

    membatasi hubungan dengan stafnya dalam situasi formal dan tidak

    menginginkan hubungannya yang penuh keakraban, keintiman serta ramah

    tamah. Kepemimpinan otokrasi ini mendasarkan diri pada kekuasaan dan

    paksaan yang selalu harus dipatuhi. Pemimpin selalu mau berperan sebagai

    pemain tunggal pada “one on show” (Kartono, 1998, Hal. 38).

    2. Tipe Laissez-Faire

    Kepala sekolah sebagai pemimpin bertipe laissez faire menghendaki

    semua komponen pelaku pendidikan menjalankan tugasnya dengan bebas.

    Oleh karena itu tipe kepemimpinan bebas merupakan kemampuan

    mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan

    yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan diserahkan pada

    bawahan. Karena arti laissez sendiri secara harfiah adalah mengizinkan dan

    faire adalah bebas. Jadi pengertian laissez-faire adalah memberikan kepada

    orang lain dengan prinsip kebebasan, termasuk bawahan untuk

    melaksanakan tugasnya dengan bebas sesuai dengan kehendak bawahan dan

    tipe ini dapat dilaksanakan di sekolah yang memang benar–benar

    mempunyai sumber daya manusia maupun alamnya dengan baik dan

    mampu merancang semua kebutuhan sekolah dengan mandiri (Sutarto,

    1998, Hal. 77). Pemimpin laissez-faire merupakan kebalikan dari

    kepemimpinan otokratis, dan sering disebut liberal, karena ia memberikan

    banyak kebebasan kepada para tenaga pendidikan untuk mengambil

    langkah-langkah sendiri dalam menghadapi sesuatu (Mulyasa, 2003, Hal.

    271). Jika pemimpin otokratis mendominasi, maka tipe pemimpin laissez-

    faire ini menyerahkan persoalan sepenuhnya pada anggota.

    3. Tipe Demokratis

    Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan berdasarkan

    demokrasi yang pelaksanaannya disebut pemimpin partisipasi (participative

    leadership. Kepemimpinan partisipasi adalah suatu cara pemimpin yang

    kekuatannya terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.

    Kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis merupakan kepemimpinan

  • 17

    yang menganggap dirinya bagian dari kelompok pelaku sekolah, orang tua

    siswa, dan masyarakat umum, dimana kepala sekolah tidak selalu membuat

    keputusan dan kebijakan menurut dirinya sendiri, akan tetapi melalui

    musyawarah mufakat dan dialog dengan asas mufakat.

    Kepala sekolah yang demokratis menyadari bahwa dirinya merupakan

    bagian dari kelompok, memiliki sifat terbuka, dan memberikan kesempatan

    kepada para tenaga kependidikan untuk ikut berperan aktif dalam membuat

    perencanaan, keputusan, serta menilai kinerjanya. Kepala sekolah yang

    demokratis memerankan diri sebagai pembimbing, pengarah, pemberi

    petunjuk, serta bantuan kepada para tenaga pendidikan. Oleh karena itu

    dalam rapat sekolah, kepala sekolah ikut melibatkan diri secara langsung

    dan membuka interaksi dengan tenaga pendidikan, serta mengikuti berbagai

    kegiatan rapat sekolah (Mulyasa, 2003, Hal. 270).

    E. Prinsip-prinsip Kepemimpinan

    Sebagai pemimpin tentunya prinsip-prinsip kepemimpinannya harus

    dipahami dalam rangka mengembangkan sekolahnya. Prinsip-prinsip

    kepemimpinan secara umum antara lain:

    1. Konstruktif kepala sekolah harus memberikan dorongan dan pembinaan

    kepada setiap guru dan stafnya untuk mengembangkan kemampuannya secara

    optimal.

    2. Kreatif kepala sekolah jangan terjebak kepada pola-pola kerja lama yang

    dikerjakan oleh kepala sekolah sebelumnya, namun dia harus selalu kreatif

    mencari gagasan-gagasan baru dalam menjalankan tugasnya.

    3. Partisipasif memberikan kepercayaan kepada semua pihak untuk selalu

    terlibat dalam setiap aktivitas sekolah.

    4. Kooperatif: kepala sekolah harus senantiasa bekerja sama dengan semua

    komponen yang terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan.

    5. Delegatif: kepala sekolah berupaya memberikan kepercayaan kepada staf

    untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan deskripsi tugas/

    jabatannya.

  • 18

    6. Integratif: untuk menghasilkan suatu sinergi yang besar, kepala sekolah harus

    mengintegrasikan semua kegiatannya agar tujuan sekolah dapat tercapai.

    7. Rasional dan objektif: kepala sekolah berupaya untuk menjadi pemimpin

    yang bijak dalam melaksanakan tugasnya dan bertindak berdasarkan

    pertimbangan rasio dan obyektif, bukan dengan emosional.

    8. Pragmatis: kepala sekolah dalam menetapkan kebijakan dan target harus

    mendasarkan pada kondisi dan kemampuan riil yang dimiliki oleh sekolah.

    9. Tidak memaksakan diri untuk melakukan kegiatan di luar kemampuan dan

    target.

    10. Keteladanan: kepala sekolah sebagai seorang figur yang patut memberikan

    keteladanan kepada seluruh staf, guru dan para siswa. Oleh karena itu kepala

    sekolah harus senantiasa menunjukkan perilaku-perilaku yang baik dan

    mampu menunjukkan perilakunya sebagai pemimpin.

    11. Adaptable dan Fleksibel: kepala sekolah harus mampu beradaptasi dan

    fleksibel dalam menghadapi situasi baru dan juga menciptakan kondisi kerja

    yang mendukung staf untuk cepat beradaptasi. (Wahjosumidjo, 1999, Hal.

    24).

    F. Kinerja Guru

    Secara etimologi menurut Rue dan Byars dalam Amin (2007, Hal. 63),

    menegaskan bahwa kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atau degree of

    accomplishment atau dengan kata lain kinerja merupakan tingkat pencapaian

    tujuan. Sedangkan secara bahasa kinerja bisa diartikan sebagai prestasi yang

    nampak sebagai bentuk keberhasilan kerja pada diri seseorang. Keberhasilan

    kinerja juga ditentukan dengan pekerjaan serta kemampuan seseorang pada bidang

    tersebut. Keberhasilan kerja juga berkaitan dengan kepuasan kerja seseorang

    (Mangkunegara, 2000, Hal. 67). Sedangkan secara terminology Prawirosentono

    (1999, Hal. 2) menegaskan bahwa kinerja merupakan terjemahan dari kata

    performance yang berarti hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau

    sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung

  • 19

    jawab masing masing, dalam upaya mencapai tujuan secara legal, tidak melanggar

    hukum dan sesuai moral dan etika.

    Muhammad As’ad (2003, Hal. 47) menyatakan bahwa kinerja adalah

    kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja itu

    berkenaaan dengan apa yang dihasilkan seseorang dari tingkah laku kerjanya.

    Orang yang tingkat kinerjanya tinggi disebut sebagai orang yang produktif, begitu

    juga sebaliknya orang yang tingkat kinerjanya tidak mencapai standar dikatakan

    sebagai orang yang tidak produktif atau berkinerja rendah. David dkk dalam

    Ahyat Muh (2002, Hal. 13) mengungkapkan untuk dapat mengetahui tingkat

    kualifikasi kinerja guru dan tingkah lakunya harus melingkupi tiga kategori guru

    dalam pelaksanaan pembelajaran yang dikelolanya, yaitu merencanakan atau

    mempersiapkan aktifitas ruang kelas, mengorganisasikan sekaligus melakukan

    kontrol terhadap sikap siswa dalam proses belajarnya, dan mengajar dalam arti

    terfokus pada penyediaan bimbingan belajar bagi siswa. Belajar mengajar pada

    hakikatnya dapat menjadi dua aktifitas, yaitu kegiatan belajar dan kegiatan

    mengajar dan masing-masing kegiatan memiliki makna yang berbeda.

    Menurut Syamsul Huda (2017, Hal. 14), kinerja adalah unjuk kerja nyata

    individu yang ditampilkan dalam hasil kerja penggunaan sumber daya secara

    terencana untuk mewujudkan target kerja dalam rangka mencapai tujuan

    organisasi. Pendapat lainnya mengatakan, kinerja adalah penggunaan sumber daya

    secara tepat untuk menghasilkan nilai-nilai bagi pencapaian tujuan organisasi

    (Schermerhorn, 2005, Hal. 12-13). Sedangkan menurut George dan Jones (2012,

    Hal. 158) kinerja adalah evaluasi hasil perilaku seseorang, ini melibatkan

    menentukan seberapa baik atau buruk seseorang telah menyelesaikan tugas atau

    melakukan pekerjaan. Berkenaan dengan kinerja guru, secara implisit, dalam

    Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 telah memberikan gambaran bahwa

    kinerja guru adalah melaksanakan tugas utama dan menunaikan beban kerja, serta

    mewujudkan kompetensi dalam mengemban amanah pendidikan yang ada

    dipundaknya. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

    keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan

    dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau

  • 20

    kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama. Kinerja

    pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai.

    Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk

    meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-

    masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut (Mathis dan Jackson,

    2011, Hal. 253-260).

    Sementara itu kinerja menurut Islam merupakan bentuk atau cara individu

    dalam mengaktualisasikan diri, bentuk nyata dari nilai, kepercayaan, dan

    pemahaman yang dianut serta dilandasi prinsip-prinsip moral yang kuat dan dapat

    menjadi motivasi untuk melahirkan karya bermutu (Multitama, 2006, Hal. 12).

    Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-raaf ayat 39 yang berbunyi :

    ٖل فَُذوقُواْ َوقَالَتأ َُٰهمأ َفَما ََكَن َلُكمأ َعلَيأَنا ِمن فَضأ َرى خأَُُٰهمأ ِۡل ولَى

    ُبَِما لأَعَذاَب ٱأ

    ِسُبوَن ٣٩ُكنُتمأ تَكأArtinya : Dan Berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antaramereka

    kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidakmempunyai

    kelebihan sedikitpun atas kami, Maka rasakanlahsiksaan Karena

    perbuatan yang Telah kamu lakukan.

    Ayat di atas menjelaskan bahwasanya segala kelebihan hanya milik Allah,

    oleh karena itu bekerja tidak hanya sebatas ubuddiyah saja, karena pekerjaan

    merupakan proses yang frekuensi logisnya adalah pahala (balasan) yang akan kita

    terima. Dalam konteks ini, pekerjaan tidak hanya bersifat ritual dan ukhrowi, akan

    tetapi juga merupakan pekerjaan sosial yang bersifat duniawi.

    Berdasarkan definisi kinerja sebagaimana telah diuraikan di atas, dapat

    disimpulkan bahwa kinerja guru merupakan kemampuan yang ditunjukkan oleh

    guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik dan

    memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah

    ditetapkan. Kinerja guru adalah kemampuan seorang guru untuk melaksanakan

    tugasnya yang menghasilkan hasil yang memuaskan, guna tercapainya tujuan

  • 21

    organisasi kelompok dalam suatu unit kerja. Jadi, kinerja guru dalam proses

    belajar mengajar adalah kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai

    pengajar yang memiliki keahlian mendidik anak didik dalam rangka pembinaan

    peserta didik untuk tercapainya tujuan institusi pendidikan.

    G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru

    Menurut Mangkunegara (2000, Hal. 67) faktor yang mempengaruhi kinerja

    guru adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivision).

    1. Faktor kemampuan

    Secara psikologi, kemampuan guru terdiri dari kemampuan potensi (IQ)

    dan keampuan reality (knowledge + skill). Artinya seorang guru yang

    memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai dengan

    bidangnya serta terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka

    ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu,

    pegawai perlu ditetapkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

    Dengan penempatan guru yang sesuai dengan bidangnya akan dapat

    membantu dalam efetivitas suatu pembelajaran.

    2. Faktor motivasi

    Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam menghadapi situsi

    kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan seseorang yang

    terarah untuk mencapai tujuan pendidikan. C. Meclelland mengatakan

    dalam bukunya Mangkunegara (2000, Hal. 68) berpendapat bahwa ada

    hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kinerja.

    Guru sebagai pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Guru

    harus menyadari bahwa ia hars mengerjakan tugasnya tersebut dengan

    sungguh-sungguh, bertanggung jawab, dan ikhlas sehingga siswa dapat

    dengan mudah menerima apa saja yang disampaikan oleh gurunya. Jika ini

    tercapainya maka guru akan memiiki tingkat kinerja yang tinggi.

    Selanjutnya MeClelland dalam Mangkunegara (2000, Hal. 68)

    mengemukakan 6 karakteristik dari guru yang memiliki motif berprestasi

    tinggi yaitu memiliki tanggung jawab pribadi tinggi, berani mengambil

  • 22

    resiko, memiliki tujuan yang realistis, memanfaatkan rencana kerja yang

    menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya, memanfaatkan

    umpan balik yang kongkret dalam seluruh kegiatan kerja yang

    dilakukannya, dan mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang

    telah diprogramkan.

    H. Study Relevan

    Dari hasil telaah penulis, banyak peneliti terdahulu yang membahas tentang

    kepemimpinan dan masing-masing mereka mempunyai penekanan yang berbeda,

    diantaranya adalah:

    Penelitian Hervian Prasetyo (2017) yang berjudul Analisis Gaya

    Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru. Penelitian ini

    merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Teknik

    pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.

    Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan triangulasi

    sumber. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa Gaya

    kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SD Negeri

    Singopuran 02 mengarah kepada gaya kepemimpinan demokratis, hambatan

    dalam meningkatkan kinerja guru mulai dari kesiplinan, tanggung jawab, dan cara

    mengajarnya, dan solusi dari kepala sekolah yaitu membuat jadwal piket,

    memberikan tugas kepada guru, dan selalu memberikan dorongan serta motivasi

    kepada semua guru.

    Penelitian Ahmad Jakaria, Cut Zahri Harun, Khairuddin (2016) yang

    berjudul Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di

    MTsN Rukoh Banda Aceh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)

    kepemipinan kepala sekolah MTsN Rukoh Banda Aceh dalam meningkatkan

    komitmen guru melalui pemberdayaan kegiatan rutin sesuai dengan bidangnya (2)

    kepala sekolah MTsN Rukoh Banda Aceh menggunakan gaya yang demokratis,

    dan upaya yang dilakukan kepala sekolah bisa dilihat dengan adanya menyusun

    rencana kerja guru, melaksanakan KKG, supervisi/kunjungan kelas, membantu

    dalam pengusulan kenaikan pangkat, memberi penghargaan, dan memperhatikan

  • 23

    kebutuhan guru. (3) kepala sekolah MTsN Rukoh Banda Aceh memiliki

    hambatan dalam meningkatkan kedisiplinan guru disekolah. Hal ini biasa dilihat

    dengan adanya etos kerja guru yang masih lemah, latar belakang pendidikan

    berbeda, sehingga kurang menguasai tertib administrasi, baik administrasi guru

    maupun administrasi kelas.

    Penelitian Yofita Astrianingsih (2015) yang berjudul Peran Kepemimpinan

    Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SDN 1 Darmakradenan

    Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Penelitian ini adalah penelitian

    kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peran kepemimpinan kepala

    sekolahdalam meningkatkan kinerja guru yaitu Kepala sekolah sebagai manajer

    yaitu membuat indikator keberhasilan, memberdayakan manajemen dan guru dan

    pemberian penghargaan/rewards, kepala sekolah sebagai motivator melalui

    pemberian motivasi dan pembinaan disiplin tenaga kependidikan, kepala

    sekolahsebagai educator (pendidik) yaitu membuat target yang disepakati,

    melakukan sosialisasi target dan melengkapi fasilitas guru. Peran tersebut

    berpengaruh dalampeningkatan kinerja guru, walaupun belum maksimal dan

    masih perlu untuk dievaluasi dan kepala sekolah perlu terus meningkatkan kinerja

    guru demi majunya mutu pendidikan sekolah.

  • 24

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan dan Desain Penelitian

    Penelitian ini adalah peneliti menggunakan pendekatan deskriptif dengan

    menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengkaji tentang

    kepemimpinan kepala sekolah terhada kinerja guru di SMP Al-Ikhlas Mayang

    Mangurai Jambi. Mengenai penelitian kualitatif Bogdan dan Taylor,

    mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

    menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

    prilaku yang dapat diamati (Moleong, 2011, Hal. 4).

    B. Setting dan Subjek Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Kel Alam

    Barajo Kec Kota Baru Jambi, tentang tentang kepemimpinan kepala sekolah

    terhadap kinerja guru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017 hingga

    bulan Mei 2018.

    Subjek yang diteliti adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. Penelitian ini

    menggunakan teknik “porposive sampling” adalah peneliti menetapkan lebih awal

    siapa saja yang menjadi sampelnya, dan menyebutkan statusnya masing-masing

    sesuai dengan keinginan atau tujuan penelitian (Mukhtar, 2013, Hal. 94).

    Pemilihan subjek penelitian ini dimaksudkan agar dapat merepresentasikan data

    terkait sikap toleransi beragama. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek

    penelitiannya meliputi Kepala Sekolah, guru, serta peserta didik di SMP Al-

    ikhlas.

    a. Kepala Sekolah

    Kepala Sekolah merupakan pengambil kebijakan dalam upaya pengembangan

    sekolah. Informasi yang didapat dari Kepala Sekolah, adalah informasi yang

    terkait tentang kebijakan-kebijakan yang dibuat sekolah yang diberlakukan

    untuk semua warga sekolah baik guru, karyawan, maupun peserta didik.

  • 25

    b. Guru

    Guru menjadi informan penting dalam penelitian ini. Informasi yang

    diperlukan adalah terkait metode dan strategi yang digunakan mengajar

    peserta didik

    c. Tenaga Kependidikan

    Tenaga pendidik merupakan tenaga-tenaga (personil) yang berkecimpung di

    dalam lembaga atau organisasi pendidikan yang memiliki wawasan

    pendidikan (memahami falsafah dan ilmu pendidikan), dan melakukan

    kegiatan pelaksanaan pendidikan (mikro atau makro) atau penyelenggaraan

    pendidikan. (Sukirman, 2000, Hal. 8). Tenaga kependidikan dalam penelitian

    ini adalah:

    1. Kepala Tata Usaha

    2. Guru Pembimbing

    3. Tenaga Perpustakaan

    C. Jenis dan Sumber Data

    1. Jenis Data

    Data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh seorang peneliti

    umumnya dari hasil observasi terhadap situasi sosial dan atau diperoleh dari

    tangan pertama atau subjek (informan) melalui proses wawancara (Moleong,

    2011, Hal. 100). Data primer yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah

    data tentang faktor pendukung dan penghambat kepala sekolah dalam

    meningkatkan kinerja guru.

    Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh

    peneliti, tapi telah berjenjang melalui sumber tangan kedua atau ketiga. Data

    sekunder dikenal juga sebagai data-data pendukung atau pelengkap data utama

    yang dapat digunakan oleh peneliti, jenis data sekunder ini dapat berupa gambar-

    gambar, dokumentasi, grafik, manuscrif, tulisan-tulisan tangan, dan berbagai

    dokumentasi lainnya (Moleong, 2011, Hal. 100). Data sekunder dalam penelitian

    ini adalah data yang diambil mengenai gambaran umum dan laporan kurikulum

    SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi.

  • 26

    2. Sumber Data

    Sumber data adalah dimana data diperoleh. Sumber data primer dan data

    sekunder dalam penelitian ini meliputi hasil wawancara kepada Kepala sekolah,

    Guru, dan Siswa dan laporan kurikulum dari SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai

    Jambi.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Valid tidaknya suatu data penelitian tergantung dari jenis penelitian yang

    digunakan. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

    memperoleh data (Tanzeh & Suyitno, 2006, Hal. 30). Adapun pengumpulan data

    yang digunakan dalam penelitian ini penulis akan menggunakan beberapa metode

    pengumpulan data, antara lain:

    1. Observasi Partisipan

    Observasi dilakukan untuk menggali data dari sumber data yang berupa

    peristiwa, tempat, benda, serta rekaman dan gambar (Hadi, 2001, Hal. 91). Dalam

    penelitian ini dilaksanakan dengan teknik (participant observation), yaitu

    dilakukan dengan cara penelitian melibatkan diri atau berinteraksi pada kegiatan

    yang dilakukan oleh subyek penelitian dalam lingkungannya, selain itu juga

    mengumpulkan data secara sistematik dalam bentuk catatan lapangan (Hadi,

    2001, Hal. 69). Teknik inilah yang disebut teknik observasi partisipan.

    Dalam observasi partisipan, peneliti menggunakan buku catatan kecil dan

    alat perekam. Buku catatan kecil diperlukan untuk mencatat hal-hal penting yang

    ditemui selama pengamatan. Sedangkan alat perekam (tape recorder) digunakan

    untuk mengabadikan beberapa momen yang relevan dengan fokus penelitian. Ada

    tiga tahap observasi yang dilakuka dalam penelitian, yaitu observasi deskriptif

    (untuk mengetahui gambaran umum), observasi terfokus (untuk menemukan

    kategori-kategori), dan observasi selektif (mencari perbedaan di antara kategori-

    kategori). (Spradley, 1980, Hal. 7).

    Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi partisipan tahap pertama,

    yaitu dimulai dari observasi deskriptif (descriptive observation) secara luas

    dengan melukiskan secara umum situasi sosial yang terjadi pada lembaga yang

  • 27

    menjadi subjek penelitian, yaitu di SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi.

    Tahap berikutnya dilakukan terfokus (focused observation) untuk menemukan

    kategori-kategori upaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan

    kinerja guru. Tahap akhir setelah dilakukan analisis dan observasi yang berulang-

    ulang diadakan penyempitan lagi dengan melakukan observasi selektif (selective

    observation) dengan mencari perbedaan di antara kategori-kategori, seperti upaya

    kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Semua hasil

    pengamatan selanjutnya dicatat sebagai pengamatan lapangan (field note), yang

    selanjutnya dilakukan refleksi.

    2. Wawancara (interview)

    Wawancara adalah tehnik pengumpulan data dengan interview pada satu

    atau beberapa orang yang bersangkutan (Faisal dan Waseso, 1982, Hal. 213).

    Wawancara sedikit banyak juga merupakan angket lisan. Responden

    mengemukakan informasinya secara lisan dalam hubungan tatap muka. Jadi

    responden tidak perlu menuliskan jawabannya.

    Dalam wawancara ini peneliti terlebih dahulu menyiapkan siapa saja yang

    akan diwawancarai dan menyiapkan materi yang terkait dengan upaya

    kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Oleh karena itu,

    sebelum dilakukan wawancara, garis besar pertanyaan harus sesuai dengan

    penggalian data dan kepada sispa wawancara itu dilaksanakan. Di sela percakapan

    itu diselipkan pertanyaan pancingan dengan tujuan untuk menggali lebih dalam

    lagi tentang hal-hal yang diperlukan.

    3. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

    mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

    surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya. Dengan

    tehnik dokumentasi, peneliti mengumpulkan data, dokumen atau laporan tertulis

    dari semua peristiwa yang isinya berupa penjelasan dan penilaian terhadap obyek

    yang diteliti (Arikunto, 2002, Hal. 206).

    Metode ini diharapkan agar memperoleh data berupa keadaan siswa,

    peraturan sekolah dan lain sebagainya. Pada sebuah penelitian, teknik

  • 28

    dokumentasi digunakan sebagai sumber data pendukung. Di samping itu data

    dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara

    dan observasi. Peneliti dalam hal ini menggunakan teknik dokumentasi untuk

    memperoleh data yang berupa arsip-arsip, catatan-catatan, buku-buku yang

    berkaitan dengan upaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan

    kinerja guru. Dokumen yang dimaksud bisa berupa foto-foto, dokumen , transkrip

    wawancara, dan dokumen tentang sejarah sekolah serta perkembangnya. Semua

    dokumentasi ini akan dikumpulkan untuk di analisis demi kelengkapan data

    penelitian.

    E. Teknik Analisis Data

    Analisa data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis

    hasil observasi, transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain

    yang telah dihimpun oleh peneliti untuk meningkatkan pemahaman tentang kasus

    yang diteliti untuk dilaporkan. Penulis memproses data yang telah dikumpulkan

    melalui wawancara, observasi, catatan lapangan, dan dokumen. Kemudian data

    dianalisa sedemikian rupa sehingga menjadi paparan data yang mudah diapahami

    dan kemudian diolah dengan pendekatan kualitatif.

    Teknik analisa data yang digunakan adalah metode interaktif, yaitu antara

    proses pengumpulan data, reduksi data (penyusunan data dalam pola, kategori,

    pokok permasalahan tertentu), penyajian data (penyusunan data dalam bentuk

    matrik, grafik, jaringan, bagan tertentu) dan pengambilan kesimpulan, tidak di

    pandang sebagai kegiatan yang berlangsung secara linier, namun merupakan

    siklus yang interaktif. Teknik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

    prosedur Analisa data ke dalam 3 langkah:

    1. Reduksi data

    Menurut Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh Tanzeh & Suyitno

    (2006, Hal. 175), reduksi data adalah “Proses pemilihan, pemutusan perhatian

    pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah yang didapat

    dari catatan-catatan penulis dilapangan. Dengan demikian data yang telah

  • 29

    direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti

    untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.

    2. Penyajian data

    Penyajian data ini merupakan proses penyusunan informasi secara sistematis

    dalam rangka memperoleh kesimpulan sebagai temuan penelitian (Tanzeh &

    Suyitno, 2006, Hal. 176).

    3. Penarikan kesimpulan

    Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan.

    Kesimpulan yang dikemukakan dalam penelitian kualitatif harus didukung oleh

    bukti-bukti yang valid dan konsisten sehingga kesimpulan yang dikemukakan

    merupakan temuan baru yang bersifat kredibel dan dapat menjawab rumusan

    masalah yang dirumuskan (Sugiyono, 2005, Hal. 89).

    F. Teknik Pemerikasaan Keabsahan Data

    Keabsahan data dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

    kriteria kredebilitas (derajat kepercayaan). Kredibilitas data ini dimaksudkan

    untuk membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan

    kenyataan yang ada di lapangan. Untuk menetapkan keabsahan data digunakan

    teknik pemeriksaan sebagai berikut:

    1. Perpanjangan keikutsertaan

    Penelitian merupakan instrumen pengumpulan data utama dalam penelitian

    kualitatif. Untuk itu keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam

    pengumpulan data, sehingga diperlukan perpanjangan peneliti pada latar

    penelitian (Tanzeh & Suyitno, 2006, Hal. 162).

    2. Triangulasi

    Tringulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba, berdasarkan anggapan

    bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau

    lebih teori. Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan

    perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu

    studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan

    dari berbagai pandangan (Moleong, 2011, Hal. 327-332).

  • 30

    Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan

    berbagai sumber diluar data tersebut sebagai bahan perbandingan. Triangulasi

    yang digunakan oleh peneliti ada tiga yaitu: (1) Triangulasi data, yaitu dengan

    cara membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, data

    hasil wawancara dengan dokumentasi, dan data hasil pengamatan dengan

    dokumentasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyatukan persepsi atas

    data yang diperoleh. (2) Triangulasi metode dilakukan penelitian untuk

    pencarian data tentang fenomena yang sudah diperoleh dengan menggunakan

    metode yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.

    Hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda itu dengan

    membandingkan dan disimpulkan sehingga memperoleh data yang dipercaya.

    (3) Menggunakan triangulasi sumber yang dilakukan penelitian dengan cara

    membandingkan kebenaran suatu fenomana berdasarkan data yang diperoleh

    peneliti baik di lihat dari dimensi waktu maupun sumber lain, misalnya

    membandingkan data yang diperoleh melalui wawancara baik antara pihak

    obyek peneliti maupun dengan kepala sekolah, guru atau tokoh ahli.

    Penelitian ini, melakukan perbandingan antara dua yang diperoleh melalui

    observasi pengamatan atau dengan data yang diperoleh melalui wawancara

    maupun dokumentasi sehingga datanya dapat dibuktikan.

    3. Pemeriksaan sejawat

    Menurut Moleong (2011, Hal. 332) pemeriksaan sejawat adalah teknik yang

    dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir diperoleh

    dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawatan. Dari informasi yang

    berhasil digali, diharapkan bisa terjadi pertemuan pendapat yang berbeda,

    yang akhirnya lebih memantapkan hasil penelitian. Pembahasan ini peneliti

    lakukan bersama-sama beberapa teman sesama peneliti yang kemudian

    mendiskusikan data yang diperoleh oleh peneliti.

  • 31

    G. Jadwal Penelitian

    Tabel 2

    Jadwal Penelitian

    No Jenis kegiatan

    penelitian

    BULAN

    Mar 18 April 18 Mei 18 Juni 18 Juli 18 Agustus

    18

    1. Pengajuan Judul

    2. Penyusunan Proposal

    3. Bimbingan Proposal

    4. Pengurusan Izin

    Seminar

    5. Seminar Proposal

    6. Pembuatan IPD

    7. Perbaikan Proposal

    8. Pengajuan Izin Riset

    9. Pengumpulan Data

    10. Verifikasi dan

    Analisis Data

    11. Penulisan Laporan

    Skripsi

    12. Penggadaan Laporan

    Skripsi

    13. Sidang Munaqasah

  • 32

    BAB IV

    TEMUAN DAN PEMBAHASAN

    A. Temuan Umum

    1. Gambaran Umum Sekolah

    SMP Islam Al- Ikhlas Mayang Mangurai adalah sekolah SMP Swasta yang

    terletak di Provinsi Jambi yang beralamat di Jl. RD. Bakaruddin No. 18 Kel.

    Mayang Mangurai Kec. Kota Baru, Jambi. SMP ini adalah Madrasah Aliyah di

    Kota Jambi yang berdiri pada tahun 2009. Sekolah ini menggunakan Agama Islam

    sebagai pegangan utama pendidikan Agamanya. Sebagai suatu lembaga

    pendidikan formal selalu melakukan perubahan-perubahan dan inovasi baik secara

    fisik maupun potensi profesionalisme guru yang bertujuan untuk dapat

    meningkatkan kualitas pendidikan serta melahirkan siswa-siswi yang berpotensi

    dan intelektual yang dilandasi iman dan taqwa.

    Usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah telah membawa perubahan yang

    maju dalam peningkatan kualitas pendidikan bagi masyarakat Jambi dan

    sekitarnya sehingga mengantarkan sekolah tersebut menjadi salah satu pilihan

    masyarakat sebagai wadah dalam memperoleh ilmu dan pendidikan. Dalam hal ini

    didukung oleh kebijakan-kebijakan kepala sekolah dalam upaya mengembangkan

    sekolah yang berkualitas seperti kedisplinan, pengembangan ekstrakurikuler serta

    pembelajaran dan sebagainya.

    2. Struktur Organisasi

    Salah satu bagian yang penting dari keberadaan sekolah sebagai system

    adalah adanya struktur organisasi sekolah. Pembentukan organisasi sekolah

    adalah merupakan bagian dari pedoman arah kepemimpinan yang menunjukkan

    adanya pembangian tugas, koordinasi dan kewenangan dalam jabatan.

    Berdasarkan data yang diperoleh dari tata usaha, maka dapat dikemukakan

    struktur organisasi ISLAM AL- IKHLAS Jambi adalah sebagai berikut :

  • 33

    Gambar 1.

    Struktur Organisasi

    Sumber : Data SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi, 2018

    3. Data Ketenagaakerjaan Guru

    Guru merupakan suatu komponen yang paling penting di dalam sekolah.

    Karena guru merupakan fondasi utama yang melaksanakan tugas dalam

    mengelola sekaligus faktor yang menentukan kelangsungan proses belajar

    mengajar di kelas dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, sehingga guru juga

    adalah komponen yang paling utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

    Dengan demikian maka jumlah dan mutu guru menjadi ukuran bagi

    perkembangan pendidikan. Dalam penelitian ini guru yang dimaksud adalah guru

    SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi. Guru-guru di SMP Al-Ikhlas Mayang

    Mangurai Jambi memiliki kualifikasi pendidikan Strata Satu (S1) sebanyak 19

    YAYASAN

    KOMITE KA. TATA USAHA

    Vivi Yuliana, SP

    WK. KUR

    Robiatul. A, S.Pd

    WK. SIS

    Amrina, S.Pd

    WK. SARANA

    Megawati, S.Pd

    WK. HUMAS

    -

    PEMBINA OSIS

    Sabri Hidayat

    KA. PUSTAKA

    Artati, S.Pd

    WALI KELAS – WALI KELAS

    SISWA - SISWI

    GURU

    KOORDINATOR BK

    KEAMANAN

    Agung Prasetyo

    KEPALA SEKOLAH

    Milus, S.Pd

  • 34

    orang yang merupakan keseluruhan tenaga kependidikan yang ada di SMP Al-

    Ikhlas Mayang Mangurai Jambi. Data ini diperoleh dari hasil observasi peneliti

    serta berdasarkan dokumen yang diberikan pihak sekolah. Hal ini menunjukkan

    bahwa sebagai tenaga yang profesional, guru memegang peran dan pencapaian

    tujuan pembelajaran.

    4. Data Siswa-Siswi

    Berdasarkan hasil observasi diperoleh data siswa-siswi kelas VII – IX SMP

    Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi, sebagai berikut :

    Tabel 3

    Data Siswa-Siswi kelas VII – IX

    SMP Al-Ikhlas Mayang Mangurai Jambi

    NO NAMA JENIS KELAMIN KELAS

    1 ADAM RIZKI LAKI-LAKI VII

    2 AKMAL LUKMAN AGUNG LAKI-LAKI VII

    3 ANGGI PRASETIAN LAKI-LAKI VII

    4 APRILIA AMELIZAR PEREMPUAN VII

    5 AYU WULANDARI PEREMPUAN VII

    6 DIMAS DWI ANDIKA LAKI-LAKI VII

    7 DHEA FITRI ANGGRAINI PEREMPUAN VII

    8 GINO RAMADINIEL LAKI-LAKI VII

    9 INDAH WULANDARI PEREMPUAN VII

    10 IMELDA SELFIONITA PEREMPUAN VII

    11 M. ALBARI ABRAR LAKI-LAKI VII

    12 M. SYAHRUL DZIKRA LAKI-LAKI VII

    13 NURHALISYAH PEREMPUAN VII

    14 RANO DAMARA LAKI-LAKI VII

    15 RAHAN RIKI PRATAMA LAKI-LAKI VII

    16 RIANSYAH ADHA LAKI-LAKI VII

    17 SASA APRILIA PEREMPUAN VII

    18 SASKIA ISABELLA STEFANI PEREMPUAN VII

    19 SHANDY FIRMANSYAH LAKI-LAKI VII

    20 SUCI NURUL ISLAMI PEREMPUAN VII

    21 TRIO ARDI HANDOKO LAKI-LAKI VII

    22 TESA AMELIA PEREMPUAN VII

    23 AMELIA RAHMAWATI PEREMPUAN VIII

    24 AGUNG ANUGRAH B LAKI-LAKI VIII

  • 35

    25 DARUL AWAL RIDWAN LAKI-LAKI VIII

    26 DEWI RAHAYU PEREMPUAN VIII

    27 DINO JUNATAN LAKI-LAKI VIII

    28 FADILATURRAHMAN LAKI-LAKI VIII

    29 HENDRA ALI MAULANA LAKI-LAKI VIII

    30 M. FAHRUROZI ABDILLAH LAKI-LAKI VIII

    31 M. NAUVAL RIZKI SAPUTRA LAKI-LAKI VIII

    32 M. MARIO ARDI