PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV,...

89
PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU-GURU DI MA NEGERI 1 KEBUMEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Disusun Oleh: FITRI NUR FARIDA NIM. 09470098 JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013

Transcript of PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV,...

Page 1: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN

BAGI GURU-GURU DI MA NEGERI 1 KEBUMEN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu Pendidikan Islam

Disusun Oleh:

FITRI NUR FARIDA NIM . 09470098

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru
Page 3: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru
Page 4: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru
Page 5: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

v  

 

MOTTO

......... È≅ Ïo? u‘ uρ tβ#u™ ö à)ø9$# ¸ξ‹ Ï? ö s?

“...........Dan Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan”. (Q. S. Al-Muzzammil: 4)1

 

 

 

 

                                                            1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2008), hal

458.

Page 6: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

vi  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk ALMAMATERKU TERCINTA

Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

vii  

KATA PENGANTAR

  ÉΟ ó¡Î0 «! $# Ç⎯≈ uΗ÷q §9$# ÉΟŠÏm§9$#

د م ح ل ا م ال الس و ة ال الص و هللا ل و س ا ر د م ح م ن أ د ھ ش ا و هللا ال إ ه ل ا ال ن أ د ھ ش ا ، ن ي م ا ل ع ال ب ر

ب ن األ ف ر ش ى أ ل ع د ع ا ب م ، أ ن ي ع م ج أ ه ا ب ح ص أ و ه ى آل ل ع و د م ح م ن ي ل س ر م ال و ء ياPuji dan syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Tidak lupa sholawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita harapkan

syafaatnya besok pada hari kiamat.

Skripsi ini berjudul “Problematika Peningkatan Bacaan Al-Qur’an Bagi Guru-

Guru di MA Negeri 1 Kebumen ”. Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak

akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan rasa

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Ibu Dra. Hj. Nurrohmah, M.Ag. selaku Ketua Jurusan dan Bapak Drs. Misbah

Ulmunir, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.  

3. Ibu Dra. Hj. Nurrohmah, M.Ag Selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi selama melaksanakan perkuliahan.

4. Bapak Drs. H. Mangun Budiyanto M.SI selaku dosen pembimbing yang senantiasa

membimbing, mengarahkan serta memberi nasihat-nasihat kepada penyusun dari awal

hingga akhir dalam penyusunan skripsi ini.

Page 8: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

viii  

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta Khususnya Jurusan Kependidikan Islam yang telah memberikan ilmunya

selama penyusun mengikuti perkuliahan.

6. Bapak Drs. H.Wasingan, M.Pd selaku kepala MA Negeri 1 Kebumen yang telah

memberikan izin kepada penyusun untuk melakukan penelitian.

7. Bapak Masrukhin, S.Ag selaku koordinator kegiatan pembelajaran al-Qur’an dan Ibu

Siti Masruroh, S.Pd.I yang telah memberikan informasi bagi penyusun hingga

terselesaikan skripsi ini.

8. Segenap guru dan karyawan MA Negeri 1 Kebumen serta segenap ustadzah kegiatan

pembelajaran al-Qur’an yang telah membantu memberikan informasi-informasi yang

penyusun butuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

9. Ayah dan Ibu yang tercinta serta kakak dan adik-adiku tersayang yang senantiasa

memberikan bantuan, bimbingan, motivasi, dan doa.

10. Segenap rekan-rekan seperjuangan (KI-C angkatan 2009, PPL I, dan PPL-KKN

Integratif) yang senantiasa membantu dan memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.

11. Teman-teman kos wisma rambu dan kos No 416 yang telah memberikan semangat

dan menjadi teman seperjuangan selama ini, serta semua pihak yang telah berjasa

dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Semoga amal baik yang telah dicurahkan dapat diterima di sisi Allah, dan

mendapat limpahan rahmat dari-Nya dengan iringan doa, jazakumullahu ahsana al-

jaza’, amin.

Yogyakarta, 20 April 2013

Penyusun

Fitri Nur Farida NIM: 09470098

Page 9: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

ix  

ABSTRAK

FITRI NUR FARIDA. Problematika Peningkatan Bacaan Al-Qur’an bagi Guru-Guru di MA Negeri 1 Kebumen. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.

Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa ketika adanya peninjauan dari KANWIL JATENG tentang kinerja guru MA Negeri 1 Kebumen yang ternyata masih ditemukan sebagian guru-guru yang dalam membaca al-Qur’an masih kurang maksimal (bacaannya kurang fasih, lancar dan baik), kecuali bagi mereka yang berusaha mempelajarinya dari mereka muda untuk mengikuti bimbingan belajar. Oleh karena itu pihak madasah terus menindaklanjutinya dengan mengadakan suatu upaya untuk menanggulangi kurangnya kemampuan membaca al-Qur’an bagi guru tersebut dengan mengadakan kegiatan pembelajaran al-Qur’an. Akan tetapi, dalam kegiatan pembelajaran al-Qur’an tersebut tidak lepas dari adanya suatu problematika. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja problematika yang dihadapi guru dalam meningkatkan bacaan al-Qur’an di MA Negeri 1 Kebumen dan bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an untuk meningkatkan bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen serta bagaimana hasil yang dicapainya dalam meningkatkan bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang pelaksanaan proses pembelajaran al-Qur’an bagi guru-guru dan mengungkap problematika yang dihadapi guru dalam pembelajaran al-Qur’an tersebut serta hasil yang dicapainya dalam meningkatkan bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar MA Negeri 1 Kebumen. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi (pengamatan), wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis data dilakukan dengan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif-analitik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Problematika peningkatan bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen yaitu antara lain : a. Peserta pembelajaran Al-Qur’an (guru) yang meliputi : 1) kesibukan guru, 2) faktor malas, 3) latar belakang (asal) sekolah guru yang bersangkutan. b. Tenaga pendidik (mentor) yaitu kurangnya kekompakan dalam pembelajaran Al-Qur’an dan faktor status mentor. (2) Pelaksanaan proses pembelajaran al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan. Komponen tersebut yaitu antara lain: tujuan pembelajaran al-Qur’an, materi pembelajaran al-Qur’an, peserta pembelajaran Al-Qur’an yaitu para guru yang mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, guru (tenaga pendidik) yaitu 2 orang mentor, metode pembelajaran al-Qur’an, media pembelajaran al-Qur’an, dan evaluasi pembelajaran al-Qur’an. c. Problem materi d. Alokasi waktu yang digunakan yaitu 2 jam setiap satu minggu sekali sehingga kurang begitu efektif. (3) Hasil yang dicapai guru dalam pembelajaran al-Qur’an di MA Negeri 1 Kebumen yaitu pembelajaran al-Qur’an di MA Negeri 1 Kebumen ini rata–rata cukup meningkat dikarenakan 5 orang peserta mendapatkan hasil cukup meningkat dan 2 orang lagi memperoleh hasil meningkat. Sebagian guru yang mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an sudah dapat membaca al-Qur’an dengan fasih, lancar dan baik, meskipun masih ada guru yang masih membaca al-Qur’an dengan meraba-raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru mengikuti pembelajaran al-Qur’an dan melaksanakan tes kemampuan membaca, hasil yang dicapainya yaitu awal sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an tingkat kesulitan belajar al-Qur’an guru mencapai hingga 65 % namun sekarang telah berkurang hingga 25 % guru yang masih mengalami kesulitan belajar al-Qur’an.

Page 10: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

x  

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Sesuai dengan SKB Menteri Agama RI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.

158/1987 dan No. 05436/1987

Tertanggal 22 Januari 1988

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا

bā’ B Be ب

tā’ T Te ت

sā Ś es (dengan titik di atas) ث

jīm J Je ج

hā’ H ha (dengan titik di bawah) ح

khā’ Kh ka dan ha خ

dāl d De د

zāl ź zet (dengan titik di atas) ذ

rā’ r Er ر

zai z Zet ز

sīn s Es س

syīn sy es dan ye ش

sād ş es (dengan titik di bawah) ص

dād d de (dengan titik di bawah) ض

tā’ ţ te (dengan titik di bawah) ط

zā’ z zet (dengan titik di bawah) ظ

ain ‘ koma terbalik di atas' ع

- gain g غ

- fā’ f ف

- qāf q ق

- kāf k ك

Page 11: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

xi  

- lām l ل

- mīm m م

- nūn n ن

- wāwu w و

- ħā h ھـ

hamzah ‘ Apostrof ء

- yā’ y ي

B. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap, contoh:

Ahmadiyyah احمدية

C. Tā Marbūtah di Akhir Kata

1. Bila dimatikan ditulis, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi

Bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.

ditulis jamā’ah جماعة

2. Bila dihidupkan ditulis t, contoh:

’ditulis karāmatul-auliyā كرامة األوليآء

D. Vokal Pendek

Fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan dammah ditulis u.

E. Vokal Panjang

a panjang ditulis ā, i panjang ditulis ī, dan u panjang ditulis ū, masing-masing dengan

tanda hubung (-) di atasnya.

F. Vokal-vokal Rangkap

1. Fathah dan yā mati ditulis ai

Bainakum بينكم

2. Fathah dan wāwu mati ditulis au

Qaul قول

G. Vokal-vokal yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan apostrof (ʻ)

A’antum أأنتم

Page 12: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

xii  

Mu’annaś مؤنث

H. Kata sandang Alif dan Lam

1. Bila diikuti huruf Qamariyah

ditulis Al-Qur’ān القرآن

ditulis Al-Qiyās القياس

2. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggandakan huruf Syamsiyyah yang

mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya.

’As-samā السماء

Asy-syams الشمس

I. Huruf Besar

Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD

J. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

1. Dapat ditulis menurut penulisannya

ditulis Żawi al-fuŕud ذوى الفروض

2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut

نة ditulis Ahl as-Sunnah اھل الس

سالم ditulis Syaikh al-Islām atau Syaikhul-Islām شيخ اال

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

xiii  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ...................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iv

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................. vii

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... ix

HALAMAN TRANSLITERASI ..................................................................... x

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................... xiii

HALAMAN DAFTAR TABEL ....................................................................... xv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................... xvi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xvii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 6

D. Telaah Pustaka ........................................................................................ 7

E. Landasan Teori ........................................................................................ 10

F. Metode Penelitian ................................................................................... 21

G. Sistematika Pembahasan ........................................................................ 27

BAB II : GAMBARAN UMUM MA NEGERI 1 KEBUMEN

A. Letak dan Keadaan Geografis ................................................................. 29

B. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya ................................................... 30

C. Visi, Misi dan Tujuan . ........................................................................... 33

D. Struktur Organisasi ................................................................................. 35

E. Keadaan Guru dan Karyawan. ................................................................ 42

F. Keadaan Sarana Prasarana ...................................................................... 50

G. Kegiatan pendanaan .. ............................................................................. 58

Page 14: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

xiv  

BAB III : PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU-

GURU DI MA NEGERI 1 KEBUMEN

A. Proses pembelajaran membaca al-Qur’an

bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen ................................. ............60

B. Problematika pembelajaran al-Qur’an yang dihadapi guru

dalam meningkatkan bacaan al-Qur’an di MA Negeri 1 Kebumen .... ...77

C. Hasil yang dicapai guru dalam pembelajaran

al-Qur’an di MA Negeri 1 Kebumen .............................................. ......... .. 93

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 97

B. Saran ....................................................................................................... 98

C. Penutup ................................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 100

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 102

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

xv  

DAFTAR TABEL

TABEL I : STRUKTUR ORGANISASI ............................................... 41

TABEL II : DAFTAR GURU MAN 1 KEBUMEN ............................... 42

TABEL III : REKAPITULASI JUMLAH SISWA DAN KELAS ......... 51

TABEL IV : KONDISI BANGUNAN DAN SARANA .......................... 55

TABEL V : KONDISI SARANA MEBELEIR ...................................... 56

TABEL VI : SARANA ADMINISTRASI ............................................... 56

TABEL VII : KONDISI SARANA OLAHRAGA DAN SENI ................ 57

TABEL VIII : SARANA SUMBER AIR DAN PENERANGAN .............. 57

TABEL IX : KEGIATAN PENDANAAN ............................................... 58

TABEL X : DAFTAR GURU DAN KARYAWAN YANG MENGIKUTI

KEGIATAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN................. 66 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

xvi  

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR I : PROFIL MA NEGERI 1 KEBUMEN

GAMBAR II : GAMBAR KONDISI BANGUNAN MA NEGERI 1 KEBUMEN

GAMBAR III : GAMBAR KONDISI RUANG KELAS DAN MUSHOLA

GAMBAR IV : FOTO MADRASAH DARI DEPAN

GAMBAR V : FOTO PENDIDIK MA NEGERI 1 KEBUMEN

GAMBAR VI : FOTO KOORDINATOR, USTADZAH DAN PESERTA

PEMBELAJARAN AL-QUR’AN

GAMBAR VII : FOTO MEDIA PEMBELAJARAN

GAMBAR VIII : FOTO PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DI MUSHOLA AL-

KAUTSAR MA NEGERI 1 KEBUMEN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

xvii  

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

LAMPIRAN II

: PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

: CATATAN LAPANGAN

LAMPIRAN III

LAMPIRAN IV

: OBSERVASI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN

: DAFTAR NAMA-NAMA KEPALA MADRASAH

LAMPIRAN V

LAMPIRAN VI

: REKAPITULASI JUMLAH SISWA DAN KELAS

: DAFTAR NAMA-NAMA WALI KELAS

LAMPIRAN VII : DAFTAR GURU DAN KARYAWAN

LAMPIRAN VIII : JADWAL KBM MA NEGERI 1 KEBUMEN TAHUN 2013

LAMPIRAN IX : SOAL TES KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN

LAMPIRAN X : FORMAT PENILAIAN BIDANG TAJWID

LAMPIRAN XI : HASIL PENILAIAN TES KEMAMPUAN MEMBACA AL-

QUR’AN

LAMPIRAN XII : DAFTAR URAIAN TUGAS TENAGA KEPENDIDIKAN

DAN ADMINISTRASI MADRASAH

LAMPIRAN XIII

LAMPIRAN XIV

: BUKTI SEMINAR PROPOSAL

: SURAT PENUNJUKAN PEMBIMBING

LAMPIRAN XV

LAMPIRAN XVI

LAMPIRAN XVII

LAMPIRAN XVIII

LAMPIRAN XIX

: KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

: SURAT IJIN PENELITIAN

: SERTIFIKAT PPL 1

: SERTIFIKAT PPL-KKN INTEGRATIF

: SERTIFIKAT TOEFL

Page 18: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

xviii  

LAMPIRAN XX

LAMPIRAN XXI

LAMPIRAN XXII

LAMPIRAN XXIII

: SERTIFIKAT TOAFL

: SERTIFIKAT ICT

: SURAT PERNYATAAN BERJILBAB

: DAFTAR RIWAYAT HIDUP

 

 

Page 19: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sampai saat ini perkembangan pendidikan keagamaan di Indonesia masih

dihadapkan pada sejumlah permasalahan yang cukup mendasar. Permasalahan itu

menyangkut berbagai perangkat pendidikan yang mendukung pada kualitas

pengembangan akademik dan sarana yang dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan

dari suatu proses pembelajaran. Tantangan yang harus diperhitungkan dalam

perkembangan pendidikan keagamaan ke depan adalah tantangan internal dan

eksternal. Tantangan eksternal lebih cenderung pada perubahan yang dialami oleh

masyarakat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa kini dan

akan datang. Tantangan internal pendidikan keagamaan dapat dilihat dari aspek

filosofis pendidikan agama dan tataran perencanaan maupun pelaksanaan di lembaga

pendidikan.1

Pendidikan Islam berperan sebagai mediator di mana ajaran islam dapat

disosialisasikan secara intensif kepada masyarakat dalam berbagai tingkatannya.

Masyarakat Indonesia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam

sesuai dengan ketentuan al-Qur’an dan al-Sunnah melalui pendidikan. Tingkat

kedalaman pemahaman, penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran Islam

tergantung pada tingkat kualitas pendidikan Islam yang diterimanya. Pendidikan

1 Said Agil Husin Al Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’ani Dalam Sistem Pendidikan Islam

(Jakarta: Ciputat Press, 2005), hal. 9.

Page 20: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

2

keagamaan seringkali berhadapan dengan berbagai problematika yang terkait dengan

sistem dan komponen pendidikan.

Al-Qur’an adalah pedoman dan tuntunan hidup manusia, baik sebagai

individu maupun sebagai umat. Sebagai pedoman dan tuntunan hidup, al-Qur’an

diturunkan oleh Allah bukan sekedar untuk dibaca secara tekstual melainkan

dipahami dan diamalkan. Untuk memahami ajaran islam secara sempurna langkah

yang harus dilakukan adalah memahami kandungan isi al-Qur’an dengan

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara bersungguh-sungguh dan

konsisten. Al- Qur’an diturunkan mempunyai tujuan untuk mengangkat derajat umat

manusia dari sistem keilmuan yang rendah menuju kemajuan ilmu pengetahuan

modern yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, HAM, dan berkeadilan.

Al-Qur’an menekankan bahwa kemajuan tidak akan dapat diraih dengan

sendirinya dan tidak akan ada perubahan tanpa aktivitas intelektual kemanusiaan. Al-

Qur’an menekankan bahwa tidak akan ada hasil sempurna diperoleh oleh manusia

tanpa usaha maksimal secara bersungguh-sungguh. Oleh karena itu, pendidikan yang

berlandaskan nilai-nilai al-Qur’an akan memegang peranan signifikan dalam

memperkokoh ketahanan rohani umat manusia. Jika pendidikan al-Qur’an terus

dikembangkan secara berkesinambungan, maka nilai-nilai al-Qur’an akan mampu

mendampingi bangsa Indonesia khususnya dalam melukis sejarah dengan tinta emas

pengetahuan. Atas dasar itu menjadi kewajiban bagi seluruh komponen bangsa

khususnya pendidikan agama, pesantren, madrasah, dan perguruan tinggi Islam untuk

Page 21: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

3

terus memasyarakatkan al-Qur’an dengan menekankan pada pendalaman isi serta

kandungan yang sudah tentu dimulai dengan kemampuan membaca al-Qur’an.2

Pendidikan Islam merupakan suatu proses pengembangan potensi kreatifitas

peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Allah Swt, cerdas, terampil, memiliki etos kerja yang tinggi, berbudi pekerti

luhur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya, bangsa, dan negara serta

agama. Disamping itu, pendidikan Islam tersebut juga merupakan salah satu upaya

untuk memperjuangkan sebuah sistem pendidikan alternatif yang lebih baik dan

relatif dapat memenuhi kebutuhan umat Islam dalam menyelesaikan semua

problematika kehidupan manusia yang dihadapi sehari-hari.3 Pendidikan Islam pada

dasarnya adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim

seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani

maupun rohani. Menumbuh-suburkan hubungan yang harmonis setiap pribadi dengan

Allah, manusia dan alam semesta.4

Khusus untuk guru agama yang selama ini mengajarkan al-Qur’an beserta

seluruh isi kandungannya Allah lewat Rasul-Nya telah memberikan predikat sebagai

orang yang terbaik dikalangan umatnya. Dalam hadits terdapat penjelasan keutamaan

dan pentingnya belajar dan mengajar al-Qur’an sebagai berikut:

2 Ibid., hal.11.

3 Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2002),

hal. 3.

4 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,

(Jakarta: Kencana, 2006), hal. 31.

Page 22: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

4

(روا� ا��� �ن)و���� � ����� ا���ان � ���آ�

Artinya : Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan

mengajarkannya (kepada orang lain). (HR. Bukhary dan Muslim dari

sahabat Utsman bin Affan).5

MA Negeri 1 Kebumen merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

yang berada di jalan Cincin Kota No.44, desa Gemeksekti, Kabupaten Kebumen.

Lembaga pendidikan ini berada dibawah naungan Departemen Agama. Keseluruhan

jumlah guru yang ada di MA Negeri 1 Kebumen yaitu 58 orang guru dan 19 orang

bagian staf tata usaha. Berangkat dari suatu masalah ketika MA Negeri 1 Kebumen

ada peninjauan dari Kantor Wilayah Jawa Tengah tentang kinerja guru, yang ternyata

masih ditemukan sebagian guru-guru yang dalam membaca al-Qur’an masih kurang

maksimal (bacaannya kurang fasih, lancar dan baik), kecuali bagi mereka yang

berusaha mempelajarinya dari mereka muda untuk mengikuti bimbingan belajar.

Jumlah guru yang tergolong masih perlu peningkatan pembelajaran al-Qur’an yaitu

berjumlah 7 orang guru. Oleh karena itu pihak madrasah terus menindaklanjutinya

dengan mengadakan suatu upaya untuk menanggulangi kurangnya kemampuan

membaca al-Qur’an bagi guru.6 Proses pelaksanaan pembelajaran dalam lembaga-

lembaga pendidikan merupakan kegiatan-kegiatan pokok yang di dalamnya terdapat

suatu interaksi dan komunikasi antara guru dengan santri sebagai subyek.

5 Fatchurrahman, Al-Haditsun Nabawi (Yogyakarta: Menara Qudus, 1979), hal. 59

6 Hasil wawancara awal dengan bapak Masrukhin, S. Ag (Koodinator pembelajaran Al-Qur’an

MAN 1 Kebumen), pada hari Selasa tanggal 17 April 2012, pukul 10.00 WIB, tatap muka langsung.

Page 23: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

5

Pada proses pembelajaran untuk mencapai suatu keberhasilan pastinya tidak

akan terlepas dari adanya suatu problem. Problem tersebut dapat menyebabkan

terhambatnya suatu proses pembelajaran. Problematika pembelajaran yang dimaksud

disini adalah permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam mengikuti pembelajaran

dan penghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Begitu juga di MA Negeri 1

Kebumen pembelajaran al-Qur’an bagi guru tidak terlepas dari suatu problem.

Problem dalam proses pembelajaran al-Qur’an bagi guru di MA Negeri 1 Kebumen

yang meliputi alokasi waktu, kegiatan pembelajaran al-Qur’an, strategi dan problem

atau kendala lain yang kurang mendukung peningkatan pembelajaran membaca al-

Qur’an bagi guru.7

Oleh karena itu, berangkat dari suatu kondisi tersebut penulis merasa tertarik

untuk meneliti problem-problem atau kendala bagi guru khususnya dalam mengikuti

pembelajaran al-Qur’an dan alasan inilah yang mendorong penulis untuk melakukan

penelitian Problematika Peningkatan Bacaan Al-Qur’an bagi guru-guru di MA

Negeri 1 Kebumen secara lebih mendalam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa saja problematika pembelajaran al-Qur’an yang dihadapi guru dalam

meningkatkan bacaan al-Qur’an di MA Negeri 1 Kebumen?

7 Hasil wawancara awal dengan bapak Masrukhin, S. Ag (Koordinator pembelajaran al-Qur’an

MAN 1 Kebumen), pada hari Rabu tanggal 28 November 2012, pukul 10.00 WIB, tatap muka langsung

Page 24: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

6

2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an untuk meningkatkan

bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen?

3. Bagaimana hasil yang dicapai madrasah dalam meningkatkan bacaan Al-

Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi problematika pembelajaran al-

Qur’an dalam meningkatkan bacaan Al-Qur’an bagi guru-guru di MA

Negeri 1 Kebumen.

b. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an dalam

meningkatkan bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen.

c. Untuk mengetahui hasil yang dicapai madrasah dalam meningkatkan

bacaan Al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen.

2. Kegunaan Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi perkembangan ilmu

pendidikan Islam.

b. Menjadi kontribusi yang penting bagi pemerhati dunia pendidikan dan para

pembaca untuk pengetahuan khususnya bagi penulis tentang pelaksanaan

pembelajaran al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen.

c. Menambah khasanah pengetahuan tentang problematika peningkatan

bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen.

Page 25: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

7

D. Telaah Pustaka

Berdasarkan penelusuran terhadap penelitian dan pengakajian yang telah ada,

ditemukan beberapa karya ilmiah (skripsi) dan buku yang sealur dengan tema kajian

penelitian ini. Berikut beberapa hasil usaha penelusuran tentang skripsi dan buku

yang berkaitan dengan tema penelitian ini.

Pertama yaitu Skripsi yang ditulis oleh Lilien Suminar Meishashi Jurusan

Kependidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, tahun 2011, dengan judul “Keberhasilan Belajar Membaca Al-Qur’an

Dengan Panduan Tarsana (Tartil Sari’ Nagham) Studi Kasus di Desa Beran Ngawi

Jawa Timur”.8 Penelitian ini menganalisis tentang masih banyaknya anak-anak,

remaja, maupun orang tua yang belum dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan

benar, bahkan sama sekali belum pernah mempelajarinya. Penelitian ini lebih

menekankan pada bagaimana implementasi dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an

dengan panduan TARSANA dan kelebihan serta kekurangan dalam pembelajaran

membaca Al-Qur’an dengan panduan TARSANA. Hasil penelitian ini menunjukkan

proses pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan panduan TARSANA adalah

menggunakan sistem 7 jam, dengan penyampaian materi pokok dan materi

penunjang. Materi pokok berisi seluruh isi dalam buku panduan pembelajaran

TARSANA dan materi penunjang yaitu kitab, gharaibul kalimah, serta tafsir. Adapun

kelebihan dalam pembelajaran ini yaitu belajarnya mulai dari huruf, cepat dapat

8 Lilien Suminar Meishashi, “Keberhasilan Belajar Membaca Al-Qur’an Dengan Panduan

Tarsana (Tartil Sari’ Nagham) Studi Kasus di Desa Beran Ngawi Jawa Timur”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2011.

Page 26: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

8

membaca Al-Qur’an, menyenangkan, merindukan, solidaritas antar santri semakin

akrab, dan tempat-tempat yang digunakan menjadi makmur. Kekurangan dalam

pembelajaran ini adalah kurangnya ustadz dan ustadzah serta sistem evaluasi tidak

sistemik.

Skripsi yang kedua ini ditulis oleh Chana Zakiyah Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2007, dengan judul

“Usaha Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan

Agama Islam Di MAN Tegalrejo Magelang”.9 Penelitian ini mendeskripsikan dan

menganalisis tentang usaha kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru

PAI di MAN Tegalrejo Kabupaten Magelang melalui pelaksanaan manajemen

sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah sebagai manajer

melaksanakan tugas-tugasnya yang salah satunya untuk mendongkrak

profesionalisme guru PAI. Untuk melaksanakan fungsi pembinaan dan

pengembangan tersebut, maka kepala sekolah memanfaatkan pengelolaan manajemen

sebagai sistem yang ada di sekolah. Mulai dari perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah terkait dengan

pengembangan mutu guru, ada pengaruh positif yang ditimbulkan guru serta banyak

manfaat yang bisa diambil. Dari ke-8 guru PAI yang diteliti, diantaranya sudah

mencapai indikasi profesional, sedang guru yang lainya masih perlu mendapatkan

pengembangan secara kontinyu, yang bukan hanya bersifat teknis saja, melainkan

9 Chana Zakiyah, “Usaha Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

Pendidikan Agama Islam Di MAN Tegalrejo Magelang”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2007.

Page 27: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

9

juga bersifat psikologis. Hal ini dikarenakan masih terdapat hambatan-hambatan

internal maupun eksternal.

Skripsi yang ketiga ditulis oleh Akhmad Nasrudin Jurusan Pendidikan Bahasa

Arab, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2009, dengan judul

“Problematika Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di Sekolah Dasar Islam Terpadu

(SDIT) Luqman Al-Hakim Yogyakarta”.10 Penelitian ini mendeskripsikan dan

menganalisis tentang fenomena ditemukannya siswa kelas IV SDIT Luqman Al-

Hakim Yogyakarta bahwasanya mereka dalam pelaksanaan program pengajaran

membaca al-Qur’an belum maksimal (bacaannya kurang fasih, lancar, dan baik).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran membaca al-Qur’an

kelas VI SDIT Luqman Al-Hakim Yogyakarta menggunakan buku ummi yang

diterbitkan oleh UMMI Foundation Surabaya. Dalam proses pembelajaran tersebut,

problem yang dihadapi yaitu: (a) Anak didik atau siswa terdiri dari: sakit dan tidak

masuk sekolah, motivasi siswa yang masih rendah, serta faktor latar belakang siswa

yang berbeda-beda. (b) tenaga pendidik (guru) terdiri dari: kompetensi guru,

perbandingan guru dengan siswa yang tidak seimbang, dan guru kurang perhatian

terhadap siswa. (c) sempitnya waktu yang diberikan untuk proses pembelajaran

membaca al-Qur’an (hanya 30 menit) dan jam pelajaran tidak menentu. (d) problem

utama dari metode pengajaran (Ummi atau klasikal baca simak murni) adalah ketika

satu orang membaca, yang lain tidak ikut menyimak. Dan solusi yang ditawarkan

10

Akhmad Nasrudin, “Problematika Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Hakim Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2009.

Page 28: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

10

penulis yaitu hendaknya ada kegiatan yang dapat menstimulus (merangsang) siswa

untuk lebih bersemangat mengikuti pembelajaran membaca al-Qur’an, dan guru

hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam mendidik siswanya.

Berdasarkan dari berbagai penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka

dapat disimpulkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu

terletak pada fokus penelitian dan tempat penelitiannya. Fokus penelitian ini tentang

problematika peningkatan bacaan al-Qur’an bagi guru-guru beserta hasilnya. Selain

itu penulis belum menemukan penelitian yang membahas tentang problematika

peningkatan bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen sebelumnya.

E. Landasan Teori

1. Proses Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu sistem instruksional yang mengacu pada

seperangkat komponen (tujuan, bahan, peserta didik, guru, metode, situasi dan

evaluasi) yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.11 Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.12 Hakikat

belajar adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku (behavioral

change) pada diri individu yang belajar. Perubahan tingkah laku terjadi karena usaha

individu yang bersangkutan. Belajar itu melibatkan tiga hal pokok, yaitu adanya

perubahan tingkah laku, sifat perubahan relatif permanen, dan perubahan tersebut

11 Hamruni, Strategi Dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan (Yogyakarta:

Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009), hal.10.

12 Kunandar, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 265.

Page 29: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

11

disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan, bukan oleh proses kedewasaan ataupun

perubahan-perubahan kondisi fisik yang sifatnya temporer. Oleh karena itu, pada

prinsipnya belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi

antara siswa dengan sumber-sumber belajar, baik sumber yang didesain maupun yang

dimanfaatkan. Jadi, belajar dapat disimpulkan sebagai perubahan dalam perbuatan

melalui aktivitas, praktik, dan pengalaman.13

2. Kajian Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya (mu’jizat), diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril, ditulis dalam

mushaf-mushaf yang disampaikan kepada umatnya secara mutawatir (oleh orang

banyak), serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah, dimulai dari surat Al-Fatihah

dan ditutup dengan surat An-Naas. Oleh karena itu, manusia wajib mempelajari Al-

Qur’an yakni membacanya, memahami maknanya, dan mengamalkan isi dari

kandungan Al-Qur’an.14 Al – Qur’an mempunyai tiga tujuan pokok yaitu :

a. Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang

tersimpul dalam keimanan akan ke-Esaan Tuhan dan kepercayaan akan

kepastian adanya hari pembalasan.

b. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-

norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam

kehidupannya secara individual atau kolektif.

13 Ibid., hal. 298.

14 Mohammad Aly Ash Shabuny, Pengantar Study Al-Qur’an (At-Tibyan) (Bandung: Al-Ma’arif, 1984), hal. 18.

Page 30: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

12

c. Petunjuk mengenal syariat dan hukum yang harus diikuti oleh manusia

dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya dan Al-Qur’an sebagai

petunjuk bagi seluruh manusia ke jalan yang harus ditempuh demi

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Al-Qur’an tidak cukup hanya dibaca, tetapi harus dipelajari, dipahami,

dihayati dan juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat memberi

manfaat dan sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia. Menjadi suatu kewajiban

umat islam untuk membumikan Al-Qur’an dengan maksud memelihara dan

memfungsikannya dalam kehidupan kontemporer yakni dengan memberinya

interpretasi yang sesuai dengan tanpa mengorbankan teks sekaligus tanpa

mengorbankan kepribadian, budaya, bangsa, dan perkembangan positif masyarakat.15

Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang dibukukan, yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW sebagai mu’jizat, membacanya pun dianggap sebagai ibadah dan

merupakan sumber utama ajaran islam. Membaca Al-Qur’an tidak sama dengan

membaca buku atau membaca kitab suci lain. Al-Qur’an itu mempunyai

keistimewaan sendiri diantaranya Al-Qur’an adalah Kalamullah (wahyu Allah) yang

dibukukan, kemurnian dan eksistensinya (keotentikannya) dijamin pemeliharaannya

oleh Allah sendiri, Al-Qur’an mengandung ajaran yang bersifat universal berlaku

pada segala tempat dan situasi dan juga menjadi pedoman sepanjang zaman, ajaran

yang dikandung Al-Qur’an secara umum dan prinsip meliputi seluruh aspek

kehidupan, membaca Al-Qur’an (walaupun belum mengerti terjemahannya) dinilai

15

M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1995), hal. 40.

Page 31: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

13

sebagai suatu ibadat, serta kebenaran yang dibawa oleh Al-Qur’an bersifat mutlak

artinya bahwa Al-Qur’an itu tidak diragukan dan tidak meragukan. Keistimewaan

itulah yang diantaranya yang membuat pelajaran membaca Al-Qur’an itu menempati

suatu ilmu tersendiri yang dipelajari secara khusus. Adanya hasrat untuk mempelajari

Al-Qur’an itu lebih baik bagi orang islam, mendorong para qari’ untuk menyusun

ilmu yang khusus untuk membaca Al-Qur’an itu dengan baik.16

3. Pembelajaran Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan intisari dan sumber pokok dari ajaran islam yang

disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Nabi Muhammad SAW

disamping mengajarkan tauhid, beliau juga mengajarkan Al-Qur’an kepada umatnya,

agar secara utuh dan sempurna menjadi milik umatnya, dan kemudian akan menjadi

warisan ajaran secara turun temurun dan menjadi pegangan serta pedoman hidup bagi

kaum muslimin sepanjang zaman. Adapun yang diajarkan Nabi Muhammad SAW

yaitu tidak hanya Al-Qur’an saja tetapi juga hal ibadah seperti latihan shalat, wudlu,

keimanan, akhlak dan lain-lain. Pembelajaran Al-Qur’an dimulai sejak zaman nabi,

bahkan dapat dikatakan pengajaran Al-Qur’an merupakan ajaran yang pertama dan

utama dalam pendidikan islam. Hal ini sudah berlangsung dan berkembang di negara-

negara islam, baik negara-negara Arab maupun negara-negara lain.

Nabi Muhammad SAW selalu menganjurkan kepada para sahabatnya agar Al-

Qur’an dihafal dan selalu dibaca, dan diwajibkan membacanya dari ayat-ayatnya

dalam shalat sehingga menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan mereka. Setiap

16

Proyek Pembinaan Prasarana Dan Sarana IAIN Jakarta, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam: 1985), hal. 69.

Page 32: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

14

turun wahyu Al-Qur’an, Nabi Muhammad langsung menyampaikan pada para

sahabatnya dengan membacakan ayat (wahyu) tersebut dan memerintahkan pada para

sahabatnya untuk membaca dan menghafalkan sesuai dengan hukum tajwid yang

tepat dan benar serta menuliskannya ayat-ayat tersebut. Nabi Muhammad SAW

sering mengadakan ulangan dalam pembacaan Al-Qur’an yaitu dalam shalat, pidato,

dan dalam pelajaran-pelajaran lain.17

Belajar Al-Qur’an menurut Muttaqien Said dibagi menjadi beberapa tingkatan

yaitu :

a. Belajar membacanya sampai lancar dan baik sesuai dengan kaidah yang

berlaku dalam hal ilmu qiroat dan tajwid.

b. Menghafalkan Al-Qur’an di luar kepala.

c. Mempelajari, memperdalam isi kandungan Al-Qur’an hingga mengerti

maksudnya.

d. Mengamalkan isi kandunganya dengan sebaik-baiknya.18

4. Komponen-komponen Pembelajaran

a. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an

Tujuan artinya sesuatu yang dituju, yaitu sesuatu yang akan dicapai

dengan suatu kegiatan atau usaha. Setiap aktivitas dan usaha manusia itu

dilaksanakan secara sadar agar aktivitas tersebut dapat terarah dan tercapainya

suatu tujuan yang jelas. Tujuan adalah apa yang dicanangkan oleh manusia,

17

Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal. 27-33.

18 Munawar Chalil, Al-Qur’an dari Masa ke Masa (Solo: Ramadhani, 1985), hal. 117.

Page 33: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

15

diletakannya sebagai pusat perhatian, dan demi merealisasikannya dalam

menata tingkah laku. Tujuan itu sangat penting karena suatu tujuan itu

berfungsi sebagai pengakhir segala kegiatan, mengarahkan segala aktivitas

pendidikan dan merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan

lanjutan dari pertama, serta sebagai tolok ukur keberhasilan suatu proses

belajar mengajar, dan memberi nilai (sifat) pada semua kegiatan.19

Begitu juga di MA Negeri 1 Kebumen ini, pembelajaran al-Qur’an

yang dilaksanakan bagi guru-guru yang masih mengalami kesulitan belajar

membaca al-Qur’an, kegiatan pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan

kualitas bacaan al-Qur’an sesuai dengan kaidah hukum tajwid yang benar dan

menjadikan para guru lebih menanamkan rasa kecintaan kepada agama serta

meningkatkan iman dan taqwanya pada Allah Swt. Disamping itu juga

pembelajaran al-Qur’an ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas

guru dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik.

b. Materi Pembelajaran Al-Qur’an

Salah satu komponen pendidikan Islam adalah kurikulum. Kurikulum

dapat juga berarti materi yang diajarkan secara sistematis dengan tujuan yang

telah ditetapkan. Pada hakikatnya antara materi dan kurikulum mengandung

arti yang sama, yaitu bahan-bahan pelajaran yang disajikan dalam proses

pembelajaran. Pada pendidikan Islam fase Mekkah, materi pendidikan yang

diberikan salah satunya adalah materi pengajaran al-Qur’an. Para sahabat

19

Maragustam Siregar, Mencetak Pembelajar Menjadi Insan Paripurna (Falsafah Pendidikan Islam) (Yogyakarta: Nuha Litera, 2010), hal. 182.

Page 34: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

16

mempelajari al-Qur’an di rumah-rumah, seperti di rumah Arqam bin Arqam.

Mereka berkumpul membaca al-Qur’an, memahami setiap kandungannya

dengan cara tadarus secara sembunyi-sembunyi. Al-Qur’an dipelajari dengan

mudah sesuai dengan dialek yang digunakan masing-masing daerah yang

dikenal dengan qira’ah al-sab’ah yaitu tujuh bacaan.20

c. Guru

Guru merupakan orang yang bertanggung jawab untuk mendidik,

maka guru harus memiliki kepribadian yang baik, karena kepribadian itulah

yang akan menentukan apakah ia akan menjadi pendidik dan pembina yang

baik bagi anak didiknya ataukah akan menjadi perusak atau penghancur masa

depan anak didiknya. Guru juga sebagai motifator dan dinamisator dalam

belajar bagi anak didiknya. Oleh karena itu, guru dituntut memiliki

kemampuan sebagai penunjang kerjanya antara lain : guru harus menciptakan

situasi belajar mengajar yang baik, sehingga proses belajar mengajar berjalan

dengan lancar.21 Guru juga diartikan seorang yang memiliki kemampuan dan

pengalaman yang dapat memudahkan dalam melaksanakan peranannya

membimbing muridnya. Guru harus sanggup menilai diri sendiri tanpa

berlebih-lebihan, sanggup berkomunikasi dan bekerja bersama dengan orang

20

Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 14.

21 Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), hal. 15-16.

Page 35: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

17

lain. Selain itu perlu diperhatikan pula dalam hal mana ia memiliki

kemampuan dan kelemahan.22

Sifat–sifat yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam

kepribadiannya antara lain adalah :

1) Suka bekerja sama dengan demokratis.

2) Penyayang.

3) Menghargai kepribadian anak didik.

4) Sabar.

5) Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman.

6) Menyenangkan dan berkelakuan baik.

7) Adil dan tidak memihak.

8) Toleran.

9) Memahami metode belajar atau mengajar Al-Qur’an.

10) Mampu memimpin secara baik.

11) Berakhlak baik.23

d. Strategi Pembelajaran Al-Qur’an

Metode merupakan suatu cara yang ditempuh oleh seseorang untuk

sampai pada tujuan. Metode juga merupakan suatu cara yang digunakan oleh

pendidik (guru) dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

yang telah dirumuskan. Metode mempunyai kedudukan yang sangat penting

22

Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal. 266.

23 Ibid., hal. 44.

Page 36: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

18

dalam mencapai suatu tujuan, karena dengan metode yang tepat dan menarik,

tujuan belajar akan mudah tercapai, mudah mengambil kesimpulan dari bahan

yang disajikan serta dapat memberikan motivasi bagi pembelajar untuk belajar

lebih jauh dengan hati yang senang.24

Guna untuk memudahkan pembelajaran al-Qur’an, guru dapat

melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Mengembangkan cara membaca al-Qur’an dengan baik yang

kemudian menimbulkan ilmu tajwid al-Qur’an.

2) Meneliti cara pembacaan al-Qur’an (qiraat).

3) Memberikan tanda-tanda baca dalam tulisan sehingga menjadi lebih

mudah dibaca dengan benar bagi mereka yang baru belajar membaca

al-Qur’an.

4) Memberikan penjelasan tentang maksud dan pengertian yang

dikandung oleh ayat-ayat al-Qur’an yang diajarkan.25

Dick dan Carey menjelaskan bahwa strategi pembelajaran yaitu

prosedur kegiatan yang memuat komponen materi pembelajaran yang akan

disampaikan kepada peserta didik. Komponen strategi pembelajaran menurut

Dick dan Carey menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen strategi

24

Maragustam Siregar, Mencetak Pembelajar Menjadi Insan Paripurna (Falsafah Pendidikan Islam) (Yogyakarta: Nuha Litera, 2010), hal. 147.

25 Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal.80.

Page 37: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

19

pembelajaran yaitu kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian

informasi, partisipasi peserta didik, tes, dan kegiatan lanjutan.26

Pemilihan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Selain itu juga harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta

didik, serta situasi atau kondisi di mana proses pembelajaran tersebut akan

berlangsung.27 Kriteria pemilihan strategi ada empat yaitu orientasi strategi

pada tugas pembelajaran. Relevansi dengan isi/materi pembelajaran, metode

dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan yang ingin dicapai, dan

media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indra peserta didik

secara stimultan.

e. Evaluasi

Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan

dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan atau usaha untuk

memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan

pendidikan. Artinya dari penilaian tersebut terdapat suatu usaha yang dicapai

dan mendatakan berbagai informasi secara bertahap, maka dengan evaluasi

yang berkesinambungan akan dapat dipantau proses dan hasil dari

26

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif cet.ke-7 (Jakarta: Bumi Aksara,2011), hal.1.

27 Zuhairini, Sejarah ..., hal.7.

Page 38: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

20

pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai melalui program kegiatan

belajar.28

Guna untuk mengetahui keberhasilan dari proses pembelajaran Al-

Qur’an yang telah diterapkan dengan evaluasi, dari hasil yang diperoleh dapat

diketahui apakah sistem pembelajaran yang telah ditetapkan mencapai tujuan

dan membutuhkan suatu pengembangan untuk meningkatkan pembelajaran

Al-Qur’an. Suatu keberhasilan yang dicapai tidak dapat dilihat dari satu

komponen saja melainkan dari berbagai komponen yang ada ketika suatu

sistem pendidikan dan pengajaran telah berlangsung berjalan. Disamping itu

juga sebagai koreksian antara komponen-komponen sistem pendidikan dan

pembelajaran mana yang masih perlu untuk mendapatkan perbaikan.

F. Metode Penelitian

Penelitian (research) merupakan suatu kegiatan ilmiah dalam rangka

pemecahan suatu permasalahan. Fungsi penelitian yaitu mencari penjelasan dan

jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang

dapat digunakan untuk pemecahan masalah.29Secara umum metode penelitian

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.30Dengan menggunakan sebuah metode penelitian maka akan mempermudah

28

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 9.

29 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hal.1.

30 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2009), hal.3.

Page 39: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

21

bagi peneliti dalam menemukan masalah dan memecahkan masalah serta akan lebih

mempermudah proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti itu sendiri.

Hal-hal yang perlu dijelaskan dalam suatu penelitian meliputi : jenis

penelitian, penentuan subjek penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis

data, dan trianggulasi data.31

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan. Jenis penelitiannya,

penelitian kualitatif yakni penelitian yang pengumpulan datanya menggunakan

indepth interviews (wawancara mendalam) dan dokumentasi. Hasil penelitian

kualitatif bersifat transferability yaitu lebih menekankan makna dibandingkan

generalisasi sehingga hasil penelitiannya dapat diterapkan pada situasi sosial

yang sama.32

Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada kerangka teori yang sudah

disusun dari beberapa referensi sehingga bisa dijadikan panduan dalam penelitian

problematika peningkatan bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1

Kebumen ini.

31

Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Jurusan Kependidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009, hal.12.

32 Sugiyono, Metode,..., hal.3.

Page 40: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

22

2. Metode Penentuan Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian yaitu yang

memiliki data mengenai variable-variabel yang diteliti.33 Dengan kata lain dalam

penelitian kualitatif ini, subjek penelitian disebut juga dengan nara sumber atau

informan. Nara sumber yang diambil sebagai sampel penelitian ini diambil

menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling yaitu nara sumber

diambil dari subyek yang mengetahui, memahami dan mengalami langsung dalam

problematika peningkatan bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1

Kebumen. Adapun subjek penelitian yang akan diambil sebagai sampel yaitu :

a. Kepala Sekolah yaitu bapak Drs. H. Wasingan, M.Pd

b. Koordinator Pembelajaran Baca al-Qur’an yaitu bapak Masrukhin, S.Ag

d. Dua orang tentor

e. Tujuh orang guru yang kurang maksimal membaca Al-Quran

3. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, untuk mempermudah proses penelitian maka peneliti

juga menggunakan berbagai metode pengumpulan data untuk memperoleh

berbagai data yang diperlukan. Untuk mendapatkan data yang akurat, penyusun

dalam pengumpulan data menggunakan teknik dan metode sebagai berikut :

a. Metode Indepth Interviews (Wawancara Mendalam)

Wawancara mendalam bisa dikatakan sebagai wawancara tidak

berstruktur. Yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti hanya

33

Saifudin Azwar, Metode,..., hal. 34.

Page 41: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

23

menggunakan garis-garis besar permasalahan/variabel yang akan diteliti

sebagai pedoman wawancara.34 Wawancara ini bersifat terbuka karena nara

sumber bisa memberikan jawaban secara luas dan mendalam dari pertanyaan

yang diajukan oleh peneliti. Wawancara ini dilakukan baik secara face to face

atau melalui telepon pada kondisi yang tidak dipaksakan untuk memperoleh

jawaban yang valid dan akurat.

b. Metode Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang

terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.35 Observasi yang

digunakan disini yaitu observasi partisipasi pasif yaitu observasi terhadap

objek pengamatan tanpa terlibat dalam kegiatan tersebut. Posisi peneliti di

sini sebagai pengamat/observer kegiatan proses pembelajaran peningkatan

bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen. Observasi ini

digunakan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dari obyek yang

diselidiki yaitu keadaan MA Negeri 1 Kebumen, sarana dan prasarana yang

tersedia, pelaksanaan proses pembelajaran, problem atau kendala guru-guru

dalam pembelajaran al-Qur’an serta usaha sekolah dalam mengatasi problem-

problem tersebut.

34

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2009), hal. 320.

35 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 2 (Yogyakarta: UGM, 1986), hal. 137.

Page 42: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

24

c. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan suatu catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Metode dokumen ini dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan

harian, sejarah kehidupan, biografi. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya

foto, sketsa, gambar hidup dan lain-lain. Sedangkan dokumen yang berbentuk

karya dapat berbentuk seperti karya seni, gambar, film dan lain-lain.36Metode

ini digunakan untuk mendapatkan sumber data yang berkaitan dengan

penelitian seperti latar belakang berdirinya sekolah, letak geografis, visi

maupun misinya, keadaan guru, karyawan, sarana dan prasarana dan lain

sebagainya yang ada di MA Negeri 1 Kebumen.

d. Tes

Tes merupakan suatu cara atau prosedur yang dapat dipergunakan dalam

rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk

pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan

yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh testee,

sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat

dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee.

Adapun fungsi tes yaitu sebagai berikut :

1) Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik yang berfungsi mengukur

tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta

36

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2009), hal. 320.

Page 43: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

25

didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka

waktu tertentu.

2) Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, karena

melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah berapa jauh program

pengajaran yang telah ditentukan dan dapat dicapai.37

4. Metode Analisis Data

Analisa data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Proses

analisa data ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai

sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan

lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya.

Sedangkan, data yang diperoleh dari wawancara ditranskrip secara

lengkap dalam bentuk transcribe. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah,

langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan

membuat abstraksi yaitu usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan

pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya.

Langkah selanjutnya ialah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu

kemudian dikategorisasikan (compare) pada langkah berikutnya. Kategorisasi-

kategorisasi itu dibuat setelah melakukan coding (pemberian kode pada kategori

yang sama). Setelah selesai tahap ini, mulailah tahap penafsiran data dalam

37

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 67.

Page 44: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

26

bentuk narasi dengan memasukkan teori yang digunakan.38Tahap akhir dari

analisa data ini ialah melakukan pemeriksaan keabsahan data.

5. Triangulasi Data

Triangulasi merupakan metode pemeriksaan keabsahan data. Triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik

pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber dan metode. Triangulasi

sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda, yang dapat

dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara atau membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang

berkaitan. Sementara itu, triangulasi metode yaitu melakukan pengecekan derajat

kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.39

G. Sistematika Pembahasan

Pada skripsi ini, untuk memberikan kemudahan mengenai gambaran umum

skripsi, maka peneliti perlu mengemukakan sistematika penulisan skripsi. Skripsi ini

terdiri dari empat bagian atau bab yang masing-masing diperinci menjadi sub-sub bab

yang sistematis dan saling berkaitan yaitu sebagai berikut :

38

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 247.

39 Ibid., hal. 330-331.

Page 45: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

27

BAB I, berisi tentang pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah,

untuk memberikan penjelasan secara akademik mengapa penelitian ini perlu

dilakukan dan apa yang melatar belakanginya. Kemudian rumusan masalah, yang

dimaksud dengan rumusan masalah adalah mempertegas pokok-pokok masalah yang

akan diteliti agar lebih fokus. Setelah itu, dilanjutkan dengan tujuan dan kegunaan

penelitian, yaitu untuk menguraikan pentingnya penelitian ini. Sedangkan, telaah

pustaka berisi tentang perbandingan antara skripsi penulis dengan skripsi yang sejenis

tapi berbeda judul. Kemudian, kerangka teori yang dilanjutkan dengan metode

penelitian untuk mensistematiskan metode dan langkah-langkah penelitian

dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana cara yang dipergunakan dalam penulisan

skripsi ini. Dan yang terakhir adalah menjelaskan tentang sistematika pembahasan

skripsi ini, yang mana menjelaskan mulai dari BAB I, BAB II, BAB III, dan BAB IV.

BAB II, berisi tentang gambaran umum MA Negeri 1 Kebumen. Gambaran

tersebut meliputi letak dan keadaan geografis; sejarah berdiri dan proses

perkembangannya; visi, misi, arah tujuan dan ciri khasnya; struktur

kepengurusannya; keadaan guru, karyawan, keadaan guru yang kurang mampu

membaca Al-Qur’an; serta sarana dan prasarana. Bab ini berfungsi untuk

memberikan gambaran utuh mengenai MA Negeri 1 Kebumen sebelum melangkah

pada pembahasan utama, yaitu “Problematika Peningkatan Bacaan Al-Qur’an bagi

Guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen”.

BAB III, merupakan inti dari penelitian ini. Yaitu berisi tentang pembahasan

mengenai masalah yang diteliti yaitu “Problematika Peningkatan Bacaan Al-Qur’an

bagi Guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen”. Pada bagian ini difokuskan tentang

Page 46: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

28

pembelajaran bacaan al-Qur’an bagi guru, problematika peningkatan bacaan al-

Qur’an bagi guru dan hasilnya.

BAB IV, merupakan penutup dari keseluruhan bab-bab sebelumnya. Pada

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian, saran dan kata penutup. Saran-

saran tentang hasil penelitian juga disampaikan dalam bab ini agar dipertimbangkan

mengenai masukan dari peneliti, baik bagi MA Negeri 1 Kebumen maupun peneliti

yang lain atau pun kalangan umum sekalipun. Serta pada bagian akhir terdapat daftar

pustaka dan lampiran-lampiran terkait dengan penelitian.

Page 47: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

95

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan uraian tersebut, dapat disimpulkan mengenai

problematika peningkatan bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1

Kebumen adalah sebagai berikut:

1. Problematika peningkatan bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1

Kebumen yaitu antara lain : a. Problem dari peserta kegiatan pembelajaran Al-

Qur’an (guru) yang meliputi : 1) kesibukan guru, 2) faktor kemalasan, 3) latar

belakang (asal) sekolah guru yang bersangkutan. b. Problem dari Tenaga

pendidik (mentor) yaitu kurangnya kekompakan dalam pembelajaran Al-

Qur’an dan faktor status mentor c. Problem materi. d. Alokasi waktu yang

digunakan dalam pembelajaran yaitu 2 jam setiap satu minggu sekali sehingga

kurang begitu efektif.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran membaca al-Qur’an bagi guru-guru yang

meliputi : tujuan pembelajaran al-Qur’an, materi pembelajaran al-Qur’an,

peserta didik, guru (tenaga pendidik), metode pembelajaran al-Qur’an, media

pembelajaran al-Qur’an, dan evaluasi pembelajaran al-Qur’an. Namun,

menurut hasil wawancara penulis dengan koordinator kegiatan pembelajaran

al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen tidak adakan evaluasi

karena tidak berperan penting dalam pembelajaran al-Qur’an. Para mentor

juga tidak mentargetkan guru untuk dapat membaca al-Qur’an dengan dibatasi

oleh waktu.

Page 48: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

96

3. Hasil yang dicapai guru dalam pembelajaran al-Qur’an di MA Negeri 1

Kebumen yaitu pembelajaran al-Qur’an di MA Negeri 1 Kebumen ini rata –

rata cukup meningkat dikarenakan 5 orang peserta pembelajaran Al-Qur’an

mendapatkan hasil cukup meningkat dan 2 orang peserta pembelajaran Al-

Qur’an lagi memperoleh hasil meningkat. Sebagian guru yang mengikuti

kegiatan pembelajaran al-Qur’an sudah dapat membaca al-Qur’an dengan

fasih, lancar dan baik, meskipun masih ada guru yang masih membaca al-

Qur’an dengan meraba-raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah

guru mengikuti pembelajaran al-Qur’an dan melaksanakan tes kemampuan

membaca, hasil yang dicapainya yaitu awal sebelum mengikuti kegiatan

pembelajaran al-Qur’an tingkat kesulitan belajar al-Qur’an guru mencapai

hingga 65 % namun sekarang telah berkurang hingga 25 % guru yang masih

mengalami kesulitan belajar al-Qur’an.

B. Saran

Setelah penulis mengadakan penelitian dan pembahasan tentang problematika

peningkatan bacaan al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen, maka

penulis mengemukakan beberapa saran guna memperbaiki pengembangan

pembelajaran al-Qur’an di madrasah tersebut. Dan semoga saran ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi kemajuan pembelajaran al-Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri

1 Kebumen khusunya dan bagi lembaga pendidikan yang lain pada umumnya.

1. Kepada koordinator pembelajaran al-Qur’an hendaknya bekerja sama dengan

mentor untuk menambahkan alokasi waktu pembelajaran al-Qur’an.

Page 49: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

97

2. Bagi mentor (tenaga pendidik) hendaknya tidak jenuh dan tetap sabar dalam

memberikan bimbingan belajar al-Qur’an serta memberikan motivasi guru

agar senantiasa meningkatkan kualitas bacaan al-Qur’an.

3. Bagi mentor hendaknya mengadakan evaluasi kepada guru setelah

dilaksanakannya kegiatan pembelajaran al-Qur’an agar para guru dapat

memperbaiki kekurangan-kekurangannya.

4. Hendaknya para guru tetap bersemangat dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran al-Qur’an dan membagi-bagi waktu belajar membaca al-Qur’an

dengan rutinitas rumah di tengah-tengah kesibukannya.

C. Kata Penutup

Alhamdulilahirobbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari

bahwa manusia tempat salah dan lupa, sehingga dalam penulisan dan penyusunan

skripsi ini kemungkinan banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharap

kritik dan saran yang membangun dari para pembaca mengenai penulisan dan

penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi yang ditulis dan disusun oleh penulis ini

bermanfaat bagi pembaca semua.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

terselesainya penulisan skripsi ini. Semoga bantuan tersebut menjadi amal sholeh dan

mendapat pahala dari Allah SWT. Amiin ya robbal ‘alamiin.

Page 50: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

98

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Nasrudin, Problematika Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Hakim Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2009.

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.

Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Chana Zakiyah, Usaha Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Di MAN Tegalrejo Magelang, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2007.

Fatchurrahman, Al-Haditsun Nabawi, Yogyakarta: Menara Qudus, 1979. Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di

Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006. Hamruni, Strategi Dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan,

Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009. Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang

Kreatif dan Efektif, cet.ke-7, Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Kunandar, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Lilien Suminar Meishashi, Keberhasilan Belajar Membaca Al-Qur’an Dengan Panduan Tarsana (Tartil Sari’ Nagham) Studi Kasus di Desa Beran Ngawi Jawa Timur, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2011.

Maragustam Siregar, Mencetak Pembelajar Menjadi Insan Paripurna (Falsafah Pendidikan Islam), Yogyakarta: Nuha Litera, 2010.

Mohammad Aly Ash Shabuny, Pengantar Study Al-Qur’an (At-Tibyan), Bandung: Al-Ma’arif, 1984.

Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.

M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1995. Munawar Chalil, Al-Qur’an dari Masa ke Masa, Solo: Ramadhani, 1985. Pedoman Penulisan Skripsi, Jurusan Kependidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2009. Proyek Pembinaan Prasarana Dan Sarana IAIN Jakarta, Metodik Khusus Pengajaran

Agama Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam: 1985.

Said Agil Husin Al Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’ani Dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2005.

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.

Page 51: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

99

Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia, Jakarta: Kencana, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:Alfabeta, 2009.

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 2, Yogyakarta: UGM, 1986. Tika Ani Saputri, Problematika Orang Lanjut Usia Dalam Mengikuti Pembelajaran

Al-Qur’an Di Pondok Sepuh Masjid Agung Payaman Magelang , Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2011.

Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang, 1980. _____________, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Page 52: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 53: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru
Page 54: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

PEDOMAN INTERVIEW KEPALA MADRASAH

1. Menurut bapak apakah letak geografis MA Negeri 1 Kebumen ini sudah setrategis? Berapa

luas banguan/gedung MA Negeri 1 Kebumen ini ?

2. Bagaimanakah sejarah pertumbuhan dan perkembangan MA Negeri 1 Kebumen ini? Sejak

berdirinya, Madrasah ini mengalami kepemimpinan berapa kali?

3. Apa visi, misi dan tujuan dari MA Negeri 1 Kebumen ini?

4. Bagaimana tata kerja / pembagian kerjanya / Struktur organisasi di MA Negeri 1 Kebumen

ini?

5. Program unggulan Madrasah seperti apa yang menjadi skala prioritas pengembangan

Madrasah saat ini?

6. Bagaimana respon bapak terkait dengan kedatangan ?pihak KANWIL JATENG

kemarin di Madrasah ini?

7. Apakah ada persiapan khusus yang ditujukan pada semua guru terkait dengan adanya

kedatangan pihak KANWIL JATENG itu?

8. Bagaimana respon bapak terkait adanya guru MA Negeri 1 Kebumen ini yang kurang

maksimal dalam membaca al-Qur’an dengan baik?

9. Bagaimana Madrasah menindaklanjuti adanya guru-guru yang kurang maksimal

membaca al-Qur’an dengan baik?

10. Kebijakan apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pihak Madrasah?

11. Apakah di MA Negeri 1 Kebumen sering diadakan tes untuk mengetahui kemampuan

baca al-Qur’an khususnya bagi guru? Tes seperti apa yang digunakan atau diberikan?

12. Berapa jumlah guru yang dikategorikan masih kurang maksimal membaca al-Qur’an

dan perlu mengikuti pembelajaran membaca al-Qur’an?

13. Dampak apa yang ditimbulkan dengan adanya guru MA Negeri 1 Kebumen ini yang

masih kurang maksimal membaca al-Qur’an?

14. Menurut bapak, apakah lingkungan MA Negeri 1 Kebumen mendukung adanya

pembelajaran al-Qur’an bagi guru yang masih kurang maksimal membaca al-Qur’an

dengan baik?

Page 55: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

PEDOMAN INTERVIEW KOORDINATOR PEMBELAJARAN AL-QUR’AN

1. Bagaimana cara bapak mengetahui guru-guru yang masih kurang maksimal membaca

al-Qur’an dengan baik?

2. Berapa jumlah orang guru yang masih dikategorikan kurang maksimal membaca al-

Qur’an dengan baik?

3. Berapa jumlah mentor yang diundang untuk ikut berpartisipasi membantu

pembelajaran baca al-Qur’an itu?

4. Setiap hari dan jam berapa proses kegiatan pembelajaran al-Qur’an itu dilaksanakan?

5. Kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an itu dilaksanakan berapa kali dalam seminggu?

6. Dimana tempat pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an bagi guru-

guru?

7. Materi apa yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an bagi guru-

guru di MA Negeri 1 Kebumen?

8. Siapa yang merancang/menyiapkan materi yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran baca al-Qur’an ini?

9. Strategi apa saja yang digunakan mentor dalam proses kegiatan pembelajaran baca al-

Qur’an bagi guru-guru di MA Negeri 1 Kebumen ini?

10. Apa faktor pendukung dalam kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an?

11. Apa kendala/faktor penghambat dari adanya kegiatan pembeajaran baca al-Qur’an

bagi guru-guru?

12. Upaya apa yang dilakukan bapak sebagai koordinator kegiatan pembelajaran baca al-

Qur’an ini untuk mengawasi segala kendala yang ada?

Page 56: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

PEDOMAN INTERVIEW GURU YANG MENGIKUTI PEMBELAJARAN BACA

AL-QUR’AN

1. Bagaimana respon ibu ketika ditunjuk untuk mengikuti kegiatan pembelajaran baca

al-Qur’an?

2. Bagaimana respon/sikap guru yang lain ketika ibu mengikuti kegiatan pembelajaran

baca al-Qur’an?

3. Bagaimana respon ibu ketika MA Negeri 1 Kebumen mengadakan kegiatan

pembelajaran tersebut?

4. Apakah anda pernah belajar membaca al-Qur’an sebelumnya? Dimana?

5. Bagaimana cara ibu belajar membaca al-Qur’an?

6. Menurut ibu, apa yang menyebabkan ibu kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an

dengan baik?

7. Menurut ibu, apa faktor penghambat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran baca al-

Qur’an di MA Negeri 1 Kebumen?

8. Apa faktor pendukung dalam mengikuti kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an di MA

Negeri 1 Kebumen?

9. Apakah lingkungan rumah ibu mendukung dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

baca al-Qur’an?

10. Setiap hari apa dan jam berapa ibu mengikuti kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an

itu?

11. Menurut ibu, bagaimana alokasi waktu yang sudah diterapkan dalam proses kegiatan

pembelajaran baca al-Qur’an di MA Negeri 1 Kebumen ini?

12. Selain adanya kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an di MA Negeri 1 Kebumen,

apakah ibu mengikuti kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an diluar?

13. Kesulitan apa yang dihadapi ibu ketika mengikuti proses kegiatan pembelajaran baca

al-Qur’an? Apakah tingkat kesulitan itu dilihat dari segi hukum tajwidnya,

pengenalan huruf hijaiyah atau yang lain?

14. Setelah rutin mengikuti kegiatan tersebut, apakah ibu sendiri secara rutin menerapkan

membaca al-Qur’an dirumah?

15. Apakah setelah mengikuti proses pembelajaran baca al-Qur’an, ibu merasa mampu

membacanya dengan lancar, fasih dan benar?

16. Apa yang ibu peroleh dari materi pembelajaran baca al-Qur’an di MA Negeri 1

Kebumen ini?

Page 57: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

17. Bagaimana proses pembelajaran baca al-Qur’an yang ibu ikuti di MA Negeri 1

Kebumen ini?

18. Apakah menurut ibu, membaca al-Qur’an itu sulit? Mengapa?

Page 58: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

PEDOMAN INTERVIEW MENTOR

1. Apa latar belakang pendidikan anda?

2. Berapa waktu lama proses kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an tiap pertemuan di

MA Negeri 1 Kebumen ini?

3. Dimana tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an?

4. Materi apa saja yang diberikan anda pada guru yang mengikuti kegiatan pembelajaran

baca al-Qur’an itu?

5. Sumber dan media apa saja yang digunakan untuk proses kegiatan pembelajaran baca

al-Qur’an?

6. Apakah anda sebagai mentor mengajarkan guru yang kurang maksimal itu secara

privat (mendatangi rumahnya) atau hanya belajar secara bersamaandi MA Negeri1

Kebumen?

7. Bagaimana perasaan anda ketika menghadapi guru yang mengikuti proses kegiatan

pembelajaran baca al-Qur’an itu? Apakah ada rasa sungkan/pakewuh atau biasa saja?

8. Strategi apa yang diterapkan anda dalam kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an di

MA Negeri 1 Kebumen?

9. Apa saja kendala yang paling kompleks yang dialami anda sebagai mentor ketika

dalam kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an itu?

10. Bagaimana cara anda mengetahui kemampuan baca al-Qur’an guru yang sebelumnya

dengan setelahnya?

11. Bagaimana proses kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an itu? Apakah secara

klasikal/individu?

12. Faktor apa saja yang mendukung proses kegiatan pembelajaran baca al-Qur’an itu?

13. Apa saja kesulitan-kesulitan yang dihadapi anda ketika memberikan materi

pembelajaran baca al-Qur’an itu?

14. Apa saja solusi yang ditawarkan anda sebagai mentor untuk menanggulangi segala

kendala yang ada?

15. Bagaimana hasil/kemampuan baca al-Qur’an guru yang sebelumnya dengan

kemampuan setelah mengikuti kegiatan itu?

Page 59: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Catatan Lapangan 1 Metode Pengumpulan data : Wawancara

Hari / Tanggal : Jum’at, 25 Januari 2013 Jam : 09.15 – 10.05 WIB Lokasi : Ruang tamu tata usaha MA Negeri 1 Kebumen Sumber Data : Bapak M. Sultoni, S. Pd Deskripsi Data

Informan adalah Waka humas MA Negeri 1 Kebumen sekaligus sebagai guru kelas yang mewakili dari kepala madrasah yaitu bapak Drs. H. Wasingan, M. Pd. Beliau telah menduduki kepemimpinan di madrasah tersebut selama kurang lebih 15 tahun. Selama beliau menjabat alkhamdulillah dari sejak berdirinya MAN sampai sekarang telah banyak kemajuan dan peningkatan mutu madrasah baik animo maupun proses KBM-nya meningkat. Pertanyaan yang disampaikan bagaimana madrasah merespon terkait kedatangan pihak Kanwil Jateng, persiapan khusus yang ditujukan pada semua guru, respon madrasah terkait adanya guru yang belum maksimal membaca al-Qur’an dengan baik, tindak lanjut dan kebijakan madrasah terkait adanya guru-guru yang belum maksimal membaca al-Qur’an dengan baik.

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan hasil yaitu kepala MA Negeri 1 Kebumen menanggapi dengan baik dan sangat senang terkait dengan adanya kedatangan dari pihak Kanwil Jateng karena dengan adanya kedatangan pihak tersebut dapat memberikan saran terhadap kemajuan baik itu kelebihan ataupun kekurangan madrasah. Jika tidak ada peninjauan tersebut maka madrasah akan santai-santai saja. Persiapan khusus yang ditujukan pada semua guru sebelum jatuhnya hari H pihak tersebut datang yaitu kaitannya dengan tugas mengajar dan himbauan agar tidak datang ke sekolah terlambat serta proses KBM. Disamping itu, respon madrasah terkait dengan adanya guru yang masih belum maksimal membaca al-Qur’an dengan baik yaitu menghimbau pada guru-guru yang masih belum maksimal membaca al-Qur’an dengan baik agar mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an setiap minggunya secara rutin dan telaten untuk membaca al-Qur’an secara terus menerus. Adapun untuk tindak lanjut dan kebijakan madrasah terkait dengan adanya guru yang belum maksimal membaca al-Qur’an dengan baik yaitu mengadakan kegiatan pembelajaran al-Qur’an yaitu salah satunya dengan metode pembelajaran Qira’ati yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali dan menggiatkan program baca al-Qur’an (tadarus) setiap sebelum bel masuk dan pada waktu istirahat. Kebijakan dari pihak madrasah sendiri yaitu menghimbau para guru yang membacanya belum lancar diharapkan untuk sering latihan membaca al-Qur’an secara rutin. Interpretasi: Pembelajaran al-Qur’an yaitu salah satunya dengan metode pembelajaran Qira’ati merupakan salah satu kebijakan yang diadakan oleh MA Negeri 1 Kebumen untuk menanggulangi adanya guru-guru yang masih belum maksimal membaca al-Qur’an dengan baik dan menghimbau para guru yang masih belum lancar membaca al-Qur’an agar belajar latihan membaca al-Qur’an secara rutin.

Page 60: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Catatan Lapangan 2 Metode Pengumpulan data : Wawancara

Hari / Tanggal : Rabu, 23 Januari 2013 Jam : 09.00 WIB Lokasi : Ruang guru MA Negeri 1 Kebumen Sumber Data : Bapak Masrukhin, S. Ag Deskripsi Data

Informan adalah koordinator pembelajaran al-Qur’an di MA Negeri 1 Kebumen sekaligus sebagai guru agama dikelas. Pertanyaan yang diajukan kepada beliau yaitu berapa jumlah guru yang belum maksimal membaca al-Qur’an, berapa jumlah mentornya, bagaimana proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-Qur’an, problem apa yang dihadapi guru ketika mengikuti pembelajaran tersebut, dan upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut.

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan hasil yaitu peserta yang mengikuti kegiatan pembelajaran adalah para guru yang belum maksimal membaca al-Qur’an dengan baik berjumlah 10 orang guru dan untuk mentor (tenaga pendidiknya) itu mengundang dari luar madrasah berjumlah 2 orang. Para guru mereka menginginkan diadakan pembinaan dalam membaca al-Qur’an. Terkait dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-Qur’an dilaksanakan setiap satu minggu 1x yaitu setiap pada hari jum’at jam 11.30 WIB. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kelas dan terkadang dilaksanakan di mushola Al-Kautsar MAN 1 Kebumen. Materi yang digunakan dalam pembelajaran tersebut langsung dirancang oleh pihak mentor sendiri. Adapun untuk materinya yaitu mencakup qira’ati jilid 1-6, tajwid, dan gharib. Sedangkan untuk strategi yang digunakan para mentor dalam pembelajaran al-Qur’an adalah strategi klasikal dan individual. Problem yang dihadapi guru sendiri adalah kesibukan guru, ketika proses KBM di Madrasah padat dan diselingi dengan berbagai kesibukan-kesibukan lain dalam berrumah tangganya. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan meluangkan waktu belajar membaca al-Qur’an dan latihan secara rutin.

Interpretasi: Pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-Qur’an dilaksanakan setiap satu minggu 1x yaitu setiap pada hari jum’at jam 11.30 WIB. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kelas dan terkadang dilaksanakan di mushola Al-Kautsar MAN 1 Kebumen. Materi yang digunakan dalam pembelajaran tersebut langsung dirancang oleh pihak mentor sendiri. Adapun untuk materinya yaitu mencakup qira’ati jilid 1-6, tajwid, dan gharib. Sedangkan untuk strategi yang digunakan para mentor dalam pembelajaran al-Qur’an adalah strategi klasikal dan individual. Problem yang dihadapi guru yaitu kesibukan guru, dan upaya mengatasinya dengan meluangkan waktu belajar membaca al-Qur’an dan latihan secara rutin.

Page 61: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Catatan Lapangan 3 Metode Pengumpulan data : Wawancara

Hari / Tanggal : Jum’at, 22 Februari 2013 Jam : 14.30 WIB Lokasi : Mushola Al-Kautsar MA Negeri 1 Kebumen Sumber Data : Ustadzah Chusnul Khotimah Deskripsi Data

Informan adalah mentor pembelajaran al-Qur’an di MA Negeri 1 kebumen yang diberi wewenang oleh madrasah untuk membina para guru yang belum maksimal membaca al-Qur’an dengan baik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an. pertanyaan yang disampaikan kepada beliau yaitu latar belakang pendidikan, respon adanya kegiatan pembelajaran al-Qur’an, proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-Qur’an, kendala yang dihadapinya dalam mengajar, kesulitan yang dihadapinya ketika mengajar, solusi dan hasil dari kegiatan pembelajaran al-Qur’an tersebut. Dari hasil wawancara tersebut didapatkan hasil yaitu latar belakang pendidikan beliau adalah masih menempuh pendidikan S1 (masih kuliah). Beliau kuliah di STAINU Kebumen jurusan PAI. Terkait dengan adanya kegiatan pembelajaran al-Qur’an di MAN 1 Kebumen tersebut, kegiatan dilaksanakan setiap satu minggu 1x yaitu pada jam 11.30 sampai dengan jam 14.45, jadi alokasi waktu pembelajaran sekitar 2 jam. Tempat yang digunakan untuk pembelajaran yaitu di kelas ataupun di mushola. Materi yang diberikan mencakup Qira’ati jilid 1-6, makharijul huruf, fashohah, materi tajwid dan gharib. Media yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran al-Qur’an yaitu alat peraga qira’ati, buku qira’ati lengkap dengan tajwid serta gharib, dan VCD. Strategi yang digunakan adalah klasikal dan individual. Disamping itu, terkait dengan kendala yang dihadapi dalam mengajar adalah faktor kesesuaian waktu. Terkait dengan kesulitan yang dihadapi ketika memberikan materi pelajaran dalam kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah guru merasa malu diajari karena mereka merasa bahwasanya mereka sudah tua umurnya. Solusi yang ditawarkan untuk menanggulangi kendala tersebut dengan melalui pendekatan personal serta memotivasi peserta agar tetap terus belajar walaupun umur sudah tua dan meluangkan waktu untuk rutin belajar latihan membaca al-Qur’an serta aktif mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an. Hasil yang telah dicapai para guru setelah mengikuti kegiatan tersebut yaitu hasilnya baik dan ada perkembangan sedikit demi sedikit walaupun terkadang masih meraba-raba dan mengingat-ingat hukum bacaanya.

Interpretasi: Pembelajaran al-Qur’an yang dilaksanakan di MAN 1 Kebumen tersebut sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat suatu kendala. Solusi yang ditawarkan untuk menanggulangi kendala tersebut dengan melalui pendekatan personal serta memotivasi peserta agar tetap terus belajar walaupun umur sudah tua dan meluangkan waktu untuk rutin belajar latihan membaca al-Qur’an serta aktif mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an. Hasil yang telah dicapai para guru setelah mengikuti kegiatan tersebut yaitu hasilnya baik dan ada perkembangan.

Page 62: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Catatan Lapangan 4 Metode Pengumpulan data : Wawancara

Hari / Tanggal : Jum’at, 22 Februari 2013 Jam : 15.00 WIB Lokasi : Mushola Al-Kautsar MA Negeri 1 Kebumen Sumber Data : Ustadzah Maesaroh Deskripsi Data

Informan adalah mentor pembelajaran al-Qur’an di MA Negeri 1 kebumen yang diberi wewenang oleh madrasah untuk membina para guru yang belum maksimal membaca al-Qur’an dengan baik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an. pertanyaan yang disampaikan kepada beliau yaitu latar belakang pendidikan, respon adanya kegiatan pembelajaran al-Qur’an, proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-Qur’an, kendala yang dihadapinya dalam mengajar, kesulitan yang dihadapinya ketika mengajar, solusi dan hasil dari kegiatan pembelajaran al-Qur’an tersebut. Dari hasil wawancara tersebut didapatkan hasil yaitu latar belakang pendidikan beliau adalah D3. Beliau lulusan STAINU Kebumen jurusan PAI pada tahun 2011, dan sekarang beliau mengabdi mengajar di TK IT Ibnu Abbas Kebumen. Terkait dengan adanya kegiatan pembelajaran al-Qur’an di MAN 1 Kebumen tersebut, kegiatan dilaksanakan setiap satu minggu 1x yaitu pada jam 11.30 sampai dengan jam 14.45, jadi alokasi waktu pembelajaran sekitar 2 jam. Tempat yang digunakan untuk pembelajaran yaitu di kelas ataupun di mushola. Materi yang diberikan mencakup Qira’ati jilid 1-6, tajwid dan gharib. Media yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran al-Qur’an yaitu alat peraga qira’ati, buku qira’ati lengkap dengan tajwid serta gharib, dan VCD. Strategi yang digunakan adalah klasikal dan individual. Disamping itu, terkait dengan kendala yang dihadapi dalam mengajar adalah faktor kesesuaian waktu dan pengucapan lafadz hurufnya/penekanan mkahrajnya masih belum benar jadi membutuhkan waktu lama untuk mengajari karena mereka baru mengenal hukum bacaan (tajwid). Terkait dengan kesulitan yang dihadapi ketika memberikan materi pelajaran dalam kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah guru merasa malu diajari karena mereka merasa bahwasanya mereka sudah tua umurnya. Solusi yang ditawarkan untuk menanggulangi kendala tersebut dengan melalui pendekatan personal serta memotivasi peserta agar tetap terus belajar dan rutin belajar latihan membaca al-Qur’an serta aktif mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an. Hasil yang telah dicapai para guru setelah mengikuti kegiatan tersebut yaitu hasilnya baik dan ada perkembangan sedikit demi sedikit walaupun terkadang masih meraba-raba dan mengingat-ingat hukum bacaanya.

Interpretasi: Pembelajaran al-Qur’an yang dilaksanakan di MAN 1 Kebumen tersebut sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat suatu kendala. kendala yang dihadapi dalam mengajar adalah faktor kesesuaian waktu dan pengucapan lafadz hurufnya/penekanan mkahrajnya masih belum benar jadi membutuhkan waktu lama untuk mengajari karena mereka baru mengenal hukum bacaan (tajwid). Terkait dengan kesulitan yang dihadapi ketika memberikan materi pelajaran dalam kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah guru merasa malu diajari karena mereka merasa bahwasanya umur mereka sudah tua. Solusi yang ditawarkan untuk menanggulangi kendala tersebut dengan melalui pendekatan personal serta memotivasi peserta agar tetap terus belajar dan rutin belajar latihan membaca al-Qur’an serta aktif mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an. Hasil yang telah dicapai para guru setelah mengikuti kegiatan tersebut yaitu hasilnya baik dan ada perkembangan.

Page 63: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Catatan Lapangan 5 Metode Pengumpulan data : Wawancara

Hari / Tanggal : Rabu, 23 Januari 2013 Jam : 10.00 WIB Lokasi : Ruang guru MA Negeri 1 Kebumen Sumber Data : Ibu Tri Rahayu, S. Pd Deskripsi Data

Informan adalah salah satu peserta kegiatan pembelajaran al-Qur’an di MAN 1 Kebumen sekaligus guru kelas. Pertanyaan yang disampaikan beliau yaitu respon mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor yang menyebabkan kurang maksimal membaca al-Qur’an dengan baik, faktor penghambat/kendala mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an, respon tentang kegiatan pembelajaran al-Qur’an, dan kesulitan yang dihadapinya.

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan hasil yaitu kegiatan pembelajaran al-Qur’an tersebut diikuti karena keinginan dan kemauan sendiri agar dapat membaca al-Qur’an dengan baik yaitu membaca dengan fasih, lancar dan benar sesuai dengan kaidah hukum tajwid yang benar. Pembelajaran al-Qur’an dengan salah satunya pembelajaran Qiraati tersebut sangat menyenangkan karena dari proses tidak mengenal hukum bacaan al-Qur’an (tajwid), maka dengan adanya pembelajaran tersebut menjadi mengenal dan memahami karena dari waktu SD sampai menikah belum sama sekali mengenal hukum tajwid. Disamping itu juga pembelajaran qiraati tersebut penekanan makharijul huruf dan penekanan lafadzny benar-bemar ditekankan. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu malu dan minder karena melihat umur sudah tua dan disamping itu karena faktor kesibukan mengajar di sekolah dan kesibukan di luar sekolah seperti halnya kesibukan dalam berumah tangga. Adapun untuk faktor penghambat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah waktu, kesibukan guru, latar belakang asal sekolah. Disamping itu juga terdapat faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah keluarga dan lingkungan sekitar rumah. Terkait dengan adanya kegiatan pembelajaran al-Qur’an yaitu alokasi waktu yang sudah diterapkan memanglah sangat kurang karena setiap minggunya hanya ada satu pertemuan. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an pelafadzan huruf-hurufnya karena dalam pembelajaran qiraati tersebut untuk penekanan huruf/lafadznya itu benar-benar ditekankan. Jadi setelah mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an sehingga ada perkembangan dan peningkatan.

Interpretasi:

Pembelajaran al-Qur’an yaitu dengan metode pembelajaran qiraati di MAN 1 Kebumen sangat menyenangkan dan memberikan manfaat besar bagi para guru khususnya yang masih belum maksimal dalam membaca al-Qur’an dengan baik yaitu bacaanya kurang fasih, lancar, dan benar. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu malu dan minder serta kesibukan guru. Problem/kendala lain yaitu latar belakang asal sekolah guru yang bersangkutan dan juga alokasi waktu yang kurang begitu efektif. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an pelafadzan huruf-hurufnya karena dalam pembelajaran qiraati tersebut untuk penekanan huruf/lafadznya itu benar-benar ditekankan. Jadi setelah mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an sehingga ada perkembangan dan peningkatan.

Page 64: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Catatan Lapangan 6 Metode Pengumpulan data : Wawancara

Hari / Tanggal : Rabu, 23 Januari 2013 Jam : 09.15 WIB Lokasi : Ruang guru MA Negeri 1 Kebumen Sumber Data : Ibu Yulia Widowati, S.H Deskripsi Data

Informan adalah salah satu peserta kegiatan pembelajaran al-Qur’an di MAN 1 Kebumen sekaligus guru kelas. Pertanyaan yang disampaikan beliau yaitu respon mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor yang menyebabkan kurang maksimal membaca al-Qur’an dengan baik, faktor penghambat/kendala mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an, respon tentang kegiatan pembelajaran al-Qur’an, dan kesulitan yang dihadapinya.

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan hasil yaitu kegiatan pembelajaran al-Qur’an tersebut diikuti karena keinginan dan kemauan sendiri agar dapat membaca al-Qur’an dengan baik yaitu membaca dengan fasih, lancar dan benar sesuai dengan kaidah hukum tajwid yang benar. Pembelajaran al-Qur’an dengan salah satunya pembelajaran Qiraati tersebut sangat menyenangkan dan penekanan makharijul huruf dan penekanan lafadzny benar-bemar ditekankan. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu malu dan minder serta faktor kesibukan mengajar di sekolah dan kesibukan di luar sekolah seperti halnya kesibukan dalam berumah tangga. Adapun untuk faktor penghambat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah waktu, kesibukan guru, latar belakang asal sekolah. Disamping itu juga terdapat faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah keluarga dan lingkungan sekitar rumah. Terkait dengan adanya kegiatan pembelajaran al-Qur’an yaitu alokasi waktu yang sudah diterapkan memanglah sangat kurang karena setiap minggunya hanya ada satu pertemuan. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an pelafadzan huruf-hurufnya karena dalam pembelajaran qiraati tersebut untuk penekanan huruf/lafadznya itu benar-benar ditekankan. Jadi setelah mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an sehingga ada perkembangan dan peningkatan.

Interpretasi:

Pembelajaran al-Qur’an yaitu dengan metode pembelajaran qiraati di MAN 1 Kebumen sangat menyenangkan dan memberikan manfaat besar bagi para guru khususnya yang masih belum maksimal dalam membaca al-Qur’an dengan baik yaitu bacaanya kurang fasih, lancar, dan benar. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu malu dan minder serta kesibukan guru. Problem/kendala lain yaitu latar belakang asal sekolah guru yang bersangkutan dan juga alokasi waktu yang kurang begitu efektif. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an pelafadzan huruf-hurufnya karena dalam pembelajaran qiraati tersebut untuk penekanan huruf/lafadznya itu benar-benar ditekankan. Jadi setelah mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an sehingga ada perkembangan dan peningkatan.

Page 65: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Catatan Lapangan 7 Metode Pengumpulan data : Wawancara

Hari / Tanggal : Kamis, 24 Januari 2013 Jam : 09.00 WIB Lokasi : Ruang guru MA Negeri 1 Kebumen Sumber Data : Ibu Maryani, S. Pd Deskripsi Data

Informan adalah salah satu peserta kegiatan pembelajaran al-Qur’an di MAN 1 Kebumen sekaligus guru kelas. Pertanyaan yang disampaikan beliau yaitu respon mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor yang menyebabkan kurang maksimal membaca al-Qur’an dengan baik, faktor penghambat/kendala mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an, respon tentang kegiatan pembelajaran al-Qur’an, dan kesulitan yang dihadapinya.

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan hasil yaitu kegiatan pembelajaran al-Qur’an tersebut diikuti karena keinginan pribadi dan kemauan sendiri agar dapat membaca al-Qur’an dengan baik yaitu membaca dengan fasih, lancar dan benar sesuai dengan kaidah hukum tajwid yang benar. Pembelajaran al-Qur’an dengan salah satunya pembelajaran Qiraati tersebut sangat menyenangkan dan penekanan makharijul huruf dan penekanan lafadzny benar-bemar ditekankan. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu rasa ketakutan karena membaca al-Qur’an itu jika salah berdosa dan faktor kesibukan mengajar di sekolah dan kegiatan di luar sekolah seperti halnya kesibukan dalam berumah tangga. Adapun untuk faktor penghambat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah waktu, kesibukan guru, latar belakang asal sekolah. Disamping itu juga terdapat faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah keluarga dan lingkungan sekitar rumah. Terkait dengan adanya kegiatan pembelajaran al-Qur’an yaitu alokasi waktu yang sudah diterapkan memanglah sangat kurang karena setiap minggunya hanya ada satu pertemuan. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an karena belum mengenal hukum tajwid, baru mengenal ketika mengikuti pembelajaran qiraati tersebut. Pada waktu di SD belum pernah diterapkan belajar membaca dengan tajwid yang ada hanyalah membaca biasa tanpa ada hukum-hukum bacaan. Jadi setelah mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an sehingga ada perkembangan dan peningkatan walaupun hasil tidak seperti yang diharapkan dan belum begitu sempurna, yang penting bisa memahami hukum tajwid dan lancar membaca al-Qur’an dengan baik.

Interpretasi:

Pembelajaran al-Qur’an yaitu dengan metode pembelajaran qiraati di MAN 1 Kebumen sangat menyenangkan dan memberikan manfaat besar bagi para guru khususnya yang masih belum maksimal dalam membaca al-Qur’an dengan baik yaitu bacaanya kurang fasih, lancar, dan benar. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu rasa ketakutan jika membaca salah dan kesibukan guru serta banyaknya kegiatan diluar. Terkait dengan adanya kegiatan pembelajaran al-Qur’an yaitu alokasi waktu yang sudah diterapkan memanglah sangat kurang karena setiap minggunya hanya ada satu pertemuan. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an karena belum mengenal hukum tajwid. Jadi setelah mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an sehingga ada perkembangan dan peningkatan walaupun hasil tidak seperti yang diharapkan dan belum begitu sempurna, yang penting bisa memahami hukum tajwid dan lancar membaca al-Qur’an dengan baik.

Page 66: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Catatan Lapangan 8 Metode Pengumpulan data : Wawancara

Hari / Tanggal : Kamis, 24 Januari 2013 Jam : 10.15 WIB Lokasi : Ruang guru MA Negeri 1 Kebumen Sumber Data : Ibu Dra. Elly Samodrati Deskripsi Data

Informan adalah salah satu peserta kegiatan pembelajaran al-Qur’an di MAN 1 Kebumen sekaligus guru kelas. Pertanyaan yang disampaikan beliau yaitu respon mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor yang menyebabkan kurang maksimal membaca al-Qur’an dengan baik, faktor penghambat/kendala mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an, respon tentang kegiatan pembelajaran al-Qur’an, dan kesulitan yang dihadapinya.

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan hasil yaitu kegiatan pembelajaran al-Qur’an tersebut diikuti karena kemauan sendiri agar dapat membaca al-Qur’an dengan baik yaitu membaca dengan fasih, lancar dan benar. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu rasa ketakutan karena membaca al-Qur’an itu jika salah berdosa dan faktor kesibukan mengajar di sekolah dan kegiatan di luar sekolah seperti halnya kesibukan dalam berumah tangga. Adapun untuk faktor penghambat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah waktu, kesibukan guru, latar belakang asal sekolah. Disamping itu juga terdapat faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah adanya motivasi atau keniatan ingin bisa, keluarga dan lingkungan sekitar rumah. Terkait dengan adanya kegiatan pembelajaran al-Qur’an yaitu alokasi waktu yang sudah diterapkan memanglah sangat kurang efektif. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an karena belum mengenal hukum tajwid. Jadi setelah mengikuti kegiatan pembelajaran qiraati tersebut sehingga ada perkembangan dan peningkatan walaupun hasil tidak seperti yang diharapkan dan belum begitu sempurna, yang penting bisa memahami hukum tajwid dan lancar membaca al-Qur’an dengan baik.

Interpretasi:

Pembelajaran al-Qur’an yaitu dengan metode pembelajaran qiraati di MAN 1 Kebumen sangat menyenangkan dan memberikan manfaat besar bagi para guru khususnya yang masih belum maksimal dalam membaca al-Qur’an dengan baik yaitu bacaanya kurang fasih, lancar, dan benar. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu rasa ketakutan dan kesibukan serta kegiatan diluar sekolah maupun rumah. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an karena belum mengenal hukum tajwid. Alokasi waktu yang sudah diterapkan sangat kurang dan perlu ada penambahan jam belajar.

Page 67: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Catatan Lapangan 9 Metode Pengumpulan data : Wawancara

Hari / Tanggal : Jumat, 25 Januari 2013 Jam : 11.45 WIB Lokasi : Ruang piket MA Negeri 1 Kebumen Sumber Data : Ibu Karsiyatun, S. Pd Deskripsi Data

Informan adalah salah satu peserta kegiatan pembelajaran al-Qur’an di MAN 1 Kebumen sekaligus guru kelas. Pertanyaan yang disampaikan beliau yaitu respon mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor yang menyebabkan kurang maksimal membaca al-Qur’an dengan baik, faktor penghambat/kendala mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an, respon tentang kegiatan pembelajaran al-Qur’an, dan kesulitan yang dihadapinya.

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan hasil yaitu kegiatan pembelajaran al-Qur’an tersebut diikuti karena keinginan dan kemauan sendiri agar dapat membaca al-Qur’an dengan baik yaitu membaca dengan fasih, lancar dan benar sesuai dengan kaidah hukum tajwid yang benar. Pembelajaran al-Qur’an dengan salah satunya pembelajaran Qiraati tersebut sangat menyenangkan karena penekanan lafadzny benar-bemar ditekankan. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu malu dan minder serta faktor kesibukan mengajar di sekolah dan kesibukan di luar sekolah seperti halnya kesibukan dalam berumah tangga. Adapun untuk faktor penghambat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah waktu, kesibukan guru, latar belakang asal sekolah. Disamping itu juga terdapat faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah keluarga dan lingkungan sekitar rumah. Terkait dengan adanya kegiatan pembelajaran al-Qur’an yaitu alokasi waktu yang sudah diterapkan memanglah sangat kurang karena setiap minggunya hanya ada satu pertemuan. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an pelafadzan huruf-hurufnya karena dalam pembelajaran qiraati tersebut untuk penekanan huruf/lafadznya itu benar-benar ditekankan.

Interpretasi:

Pembelajaran al-Qur’an yaitu dengan metode pembelajaran qiraati di MAN 1 Kebumen sangat menyenangkan dan memberikan manfaat besar bagi para guru khususnya yang masih belum maksimal dalam membaca al-Qur’an dengan baik yaitu bacaanya kurang fasih, lancar, dan benar. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu malu dan minder serta kesibukan guru. Problem/kendala lain yaitu latar belakang asal sekolah guru yang bersangkutan dan juga alokasi waktu yang kurang begitu efektif. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an pelafadzan huruf-hurufnya karena dalam pembelajaran qiraati tersebut untuk penekanan huruf/lafadznya itu benar-benar ditekankan.

Page 68: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Catatan Lapangan 10 Metode Pengumpulan data : Wawancara

Hari / Tanggal : Senin, 4 Februari 2013 Jam : 09.00 WIB Lokasi : Ruang guru MA Negeri 1 Kebumen Sumber Data : Ibu Sri Rejeki S, S. Pd Deskripsi Data

Informan adalah salah satu peserta kegiatan pembelajaran al-Qur’an di MAN 1 Kebumen sekaligus guru kelas. Pertanyaan yang disampaikan beliau yaitu respon mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor yang menyebabkan kurang maksimal membaca al-Qur’an dengan baik, faktor penghambat/kendala mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an, respon tentang kegiatan pembelajaran al-Qur’an, dan kesulitan yang dihadapinya.

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan hasil yaitu kegiatan pembelajaran al-Qur’an tersebut diikuti karena kemauan pribadi agar dapat membaca al-Qur’an dengan fasih, lancar dan benar. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu rasa ketakutan karena membaca al-Qur’an itu jika salah berdosa dan faktor kesibukan mengajar di sekolah dan kegiatan di luar sekolah. Adapun untuk faktor penghambat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah waktu, dan kesibukan dalam kegiatan diluar. Disamping itu juga terdapat faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah adanya motivasi atau keniatan ingin bisa, keluarga dan lingkungan sekitar rumah. untuk alokasi yang sudah diterapkan dalam pembelajaran tersebut memang sangat kurang. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah pelafalan huruf dan sulit memahami hukum bacaanya. Akan tetapi, setelah mengikuti kegiatan pembelajaran qiraati tersebut sehingga ada peningkatan walaupun hasil tidak seperti yang diharapkan dan belum sempurna, yang penting bisa memahami hukum tajwid dan lancar membaca al-Qur’an dengan baik.

Interpretasi:

Pembelajaran Qiraati di MAN 1 Kebumen tersebut untuk alokasi waktu sangat kurang dan perlu penambahan waktu/jam belajar. setelah mengikuti kegiatan pembelajaran qiraati tersebut sehingga ada peningkatan walaupun hasil tidak seperti yang diharapkan dan belum sempurna, yang penting bisa memahami hukum tajwid dan lancar membaca al-Qur’an dengan baik.

Page 69: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Catatan Lapangan 11 Metode Pengumpulan data : Wawancara

Hari / Tanggal : Senin, 4 Februari 2013 Jam : 11.15 WIB Lokasi : Ruang guru MA Negeri 1 Kebumen Sumber Data : Ibu Faizatul Khasanah, S. Pd Deskripsi Data

Informan adalah salah satu peserta kegiatan pembelajaran al-Qur’an di MAN 1 Kebumen sekaligus guru kelas. Pertanyaan yang disampaikan beliau yaitu respon mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor yang menyebabkan kurang maksimal membaca al-Qur’an dengan baik, faktor penghambat/kendala mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an, faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an, respon tentang kegiatan pembelajaran al-Qur’an, dan kesulitan yang dihadapinya.

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan hasil yaitu kegiatan pembelajaran al-Qur’an tersebut diikuti karena keinginan dan kemauan sendiri agar dapat membaca al-Qur’an dengan baik yaitu membaca dengan fasih, lancar dan benar sesuai dengan kaidah hukum tajwid yang benar. Pembelajaran al-Qur’an dengan salah satunya pembelajaran Qiraati tersebut sangat menyenangkan karena dari proses tidak mengenal hukum bacaan al-Qur’an (tajwid), maka dengan adanya pembelajaran tersebut menjadi mengenal dan memahami karena dari waktu SD sampai menikah belum sama sekali mengenal hukum tajwid. Disamping itu juga pembelajaran qiraati tersebut penekanan makharijul huruf dan penekanan lafadzny benar-bemar ditekankan. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu malu dan minder karena melihat umur sudah tua dan disamping itu karena faktor kesibukan mengajar di sekolah dan kesibukan di luar sekolah seperti halnya kesibukan dalam berumah tangga. Adapun untuk faktor penghambat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah waktu, kesibukan guru, latar belakang asal sekolah. Disamping itu juga terdapat faktor pendukung kegiatan pembelajaran al-Qur’an adalah keluarga dan lingkungan sekitar rumah. Terkait dengan adanya kegiatan pembelajaran al-Qur’an yaitu alokasi waktu yang sudah diterapkan memanglah sangat kurang karena setiap minggunya hanya ada satu pertemuan. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an pelafadzan huruf-hurufnya karena dalam pembelajaran qiraati tersebut untuk penekanan huruf/lafadznya itu benar-benar ditekankan. Jadi setelah mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an sehingga ada perkembangan dan peningkatan.

Interpretasi:

Pembelajaran al-Qur’an yaitu dengan metode pembelajaran qiraati di MAN 1 Kebumen sangat menyenangkan dan memberikan manfaat besar bagi para guru khususnya yang masih belum maksimal dalam membaca al-Qur’an dengan baik yaitu bacaanya kurang fasih, lancar, dan benar. Faktor yang menyebabkan kurang maksimal dalam membaca al-Qur’an yaitu malu dan minder serta kesibukan guru. Problem/kendala lain yaitu latar belakang asal sekolah guru yang bersangkutan dan juga alokasi waktu yang kurang begitu efektif. Kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an pelafadzan huruf-hurufnya karena dalam pembelajaran qiraati tersebut untuk penekanan huruf/lafadznya itu benar-benar ditekankan. Jadi setelah mengikuti kegiatan pembelajaran al-Qur’an sehingga ada perkembangan dan peningkatan.

Page 70: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Daftar Nama-nama Kepala Madrasah sejak berdirinya MA Negeri 1 Kebumen sampai saat ini antara lain yaitu :

1. Drs. Purwanto Direktur SP “IAIN” Sunan Kalijaga Kebumen masa bakti dari tahun 1967-1981.

2. Soeparlan, BA Kepala MA Negeri 1 Kebumen masa bakti dari tahun 1981-1990.

3. Drs. H. Hadi Sunarto Kepala MA Negeri 1 Kebumen masa bakti dari tahun 1990-1997.

4. Drs. H. Darobi, M.Ag Kepala MA Negeri 1 Kebumen masa bakti dari tahun 1997-2000.

5. Drs. H. Djahidul Wa’di, M. Ag Kepala MA Negeri 1 Kebumen masa bakti dari tahun 2000-2002.

6. Drs. H. Warsono Aly Akbar, M. Ag Kepala MA Negeri 1 Kebumen masa bakti dari tahun 2002-2004.

7. Drs. H. Affandie, M. Ag Kepala MA Negeri 1 Kebumen masa bakti dari tahun 2004-2010.

8. Drs. H. Wasingan, M. Pd Kepala MA Negeri 1 Kebumen masa bakti dari tahun 2010-sekarang

Page 71: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Daftar Uraian Tugas Tenaga Kependidikan dan Administrasi Madrasah MA Negeri 1 Kebumen

Tahun Pelajaran 2012/2013

1. Komite Madrasah : KH. Fahrus Malik Abd. 2. Kepala Madrasah : Drs. H. Wasingan, M. Pd 3. Waka Kurikulum : Drs. Edi Susanto, M. P.Fis 4. Waka Humas : M. Sultoni, S. Pd 5. Waka Kesiswaan : Drs. Suparno, M. Pd 6. Waka Sarpras : Sunardi, S, Ag 7. Kepala Tata Usaha : Mohamad Faozi, S.H 8. Koordinator Mapel/MGMP : Agus Dwi Wibowo, S. Pd 9. Koordinator Ekskul :

1) Slamet Raharjo, S. Pd 2) M. Sya’bani, S. Pd 3) Wachid Mubarok, S. Pd 4) Siti Sa’diyati, S. Ag 5) Drs. Pujiyono 6) Agung Yuliantoro, S. Pd 7) Puspaningrum, S. Pd 8) Siti Masruroh, S. Pd. I

10. Koordinator Tata Busana : Tri Cahyaningsih, BA 11. Kepala Perpustakaan : Hasim Asngari, S. Pd 12. Kepala Bengkel : Agung Yuliantoro, S. Pd 13. Kepala Laboratorium :

1) Laboran IPA Biologi : Yuniasih, S. Pd 2) Laboran Komputer : M. Sya’bani S, S. Pd 3) Laboran IPA Fisika : Drs. Parjono, M. Si 4) Laboran IPA Kimia : Faizatul Khasanah, S. Pd 5) Laboran Bahasa : Dra. Elly Samodrawati

14. Bag. Keuangan : Hj. Siti Kustiyah 15. Bag. Umum : Aulia Rachman, S. Sos 16. Bag. Kepegawaian : Hj. Umi Salmah 17. Arsiparis : Elia Muzahidah 18. Koordinator BP/BK : Dra. Asnawati 19. Guru BP/BK Kelas X : Suwarno dan Hj. Siti Parwiyah, S, Ag 20. Guru BP/BK Kelas XI : Maftuhatus Sholihah, S. Sos. I 21. Guru BP/BK Kelas XII : Dra. Asnawati

Page 72: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Rekapitulasi Keadaan Jumlah Siswa dan Jumlah Kelas

MA Negeri 1 Kebumen Bulan Januari 2013

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah Keterangan

1. X 91 218 309 9 Kelas

2. XI 91 276 368 11 Kelas

3. XII 107 296 403 11 Kelas

Jumlah 1080 Siswa 31 Kelas

Page 73: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

DAFTAR NAMA WALI KELAS

MA NEGERI 1 KEBUMEN TAHUN 2012/2013

Wali Kelas X.1 : Agung Yulianthoro, S. Pd

Wali Kelas X.2 : Okte Rinawati, S. Pd

Wali Kelas X.3 : Puspaningrum, S. Pd

Wali Kelas X.4 : M. Kharis Budiman, S. Ag

Wali Kelas X.5 : Sri Banun M, S. Pd

Wali Kelas X.6 : Drs. Momon Rakhmat Hermono

Wali Kelas X.7 : Tri Cahyaningsih, S. Pd

Wali Kelas X.8 : Agus Dwi Wibowo, S. Pd

Wali Kelas X.9 : Yeti Hikmawati, S. Ag

Wali Kelas XI IPA 1 : Drs. Parjono, M. Si

Wali Kelas XI IPA 2 : Dra. Elly Samodrati

Wali Kelas XI IPA 3 : Wahib Subkhi, S. Ag

Wali Kelas XI IPS 1 : Dhian Panggih S, S. Pd

Wali Kelas XI IPS 2 : M. Sya’bani S, S. Pd

Wali Kelas XI IPS 3 : Yulia Widowati, S.H

Wali Kelas XI IPS 4 : Siti Sa’diyati, S. Ag

Wali Kelas XI IPS 5 : Tri Rahayu, S. Pd

Wali Kelas XI IPS 6 : M. Khanifan, S. Ag

Wali Kelas XI Bahasa : Eni Kustini, S. Pd

Wali Kelas XI Agama : Dra. Siti Nuranisah

Wali Kelas XII IPA 1 : Suwardi, S. Pd

Page 74: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Wali Kelas XII IPA 2 : Yuniasih, S. Pd

Wali Kelas XII IPA 3 : Faizatul Khasanah, S. Pd

Wali Kelas XII IPS 1 : Karsiyatun, S. Pd

Wali Kelas XII IPS 2 : Siti Fathurrohmah, S. Pd

Wali Kelas XII IPS 3 : Sri Rejeki S, S. Pd

Wali Kelas XII IPS 4 : Mutiyatun J, S. Pd

Wali Kelas XII IPS 5 : M. Nurkholiq, S. Sos

Wali Kelas XII IPS 6 : Imam Rofingi, S. Pd

Wali Kelas XII Bahasa : Suwarno

Wali Kelas XII Agama : Hj. Siti Parwiyah, S. Ag

Page 75: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Daftar Guru

MA Negeri 1 Kebumen

Tahun 2012/2013

NO NAMA & NIP Pend. Terakhir (Nama, Thn. Lulus, Tk. Ijasah

L/P AGAMA TEMPAT TGL. LAHIR

1 Drs. H. Wasingan, M. Pd 19540609 198903 1 001

Univ. Muh. Surakarta/2006/S2

L Islam Kebumen, 09 Juni 1954

2 Drs. Momon Rahmat H. 196410151994031001

UNS Surakarta/1990/S1 L Islam Kebumen, 15 Oktober 1964

3 Dra. Asnawati 196202181994032001

Univ. Muh. Magelang/1991/S1

P Islam Magelang, 18 Februari 1962

4 Drs. Edi Susanto, M. P.Fis 196604241994031002

Institut Teknologi Bandung/2008/S2

L Islam Kebumen, 24 April 1966

5 Drs. Suparno, M. Pd 196403041994031002

Univ. Negeri Jakarta/2003/S2

L Islam Kebumen, 04 Maret 1964

6 Dra. Elly Samodrawati 196602031993032002

IKIP Semarang/1990/S1 P Islam Kebumen, 03 Februari 1966

7 H. Sunardi, S. Ag 196102101987031005

STAINU Kebumen/2001/S1

L Islam Kebumen, 10 Februari 1961

8 M. Sultoni, S. Pd 195710131983031005

Univ. Terbuka/1999/S1 L Islam Kebumen, 13 Oktober 1957

9 Drs. Parjono, M. Si 196709081997021002

Institut Pertanian Bogor/2008/S2

L Islam Kebumen, 08 September 1967

10 Yeti Hikmawati, S. Ag 197310011999032001

IAIN Sunan Kalijaga/1998/S1

P Islam Banyumas, 01 Oktober 1973

11 Suwardi, S. Pd 196608312002122001

Univ. Terbuka/2002/S1 L Islam Bantul, 31 Agustus 1966

12 Dra. Siti Nuranisah 196805232002122001

IKHA Tebu Ireng Jombang/1992/S1

P Islam Kebumen, 23 Mei 1968

13 Eni Kustini, S. Pd 197112262003122002

IKIP Muh. Purwokerto/1995/S1

P Islam Karangduwur, 26 Desember 1971

14 Wahib Subkhi, S. Ag 196908182002121001

IAIN Sunan Kalijaga/1995/S1

L Islam Kebumen, 19 Agustus 1969

15 Mutiyatun J, S. Pd 1973040122005012002

IKIP Muh. Purworejo/1997/S1

P Islam Kebumen, 01 April 1973

16 Teguh Waldiono, S. Pd 197505272006041009

UNS Surakarta/2001/S1 L Islam Kebumen, 27 Mei 1975

17 Teguh Triwasono, S. Pd 197507242006041008

Univ. SarjanaWiyata Taman siswa Yogyakarta/2002/S1

L Islam Kebumen, 24 Juli 1975

18 Siti Fatkhurohmah, S. Pd 197712242006042010

IKIP Muh. Purworejo/2002/S1

P Islam Purworejo, 24 Desember 1977

19 Yuniasih, S. Pd 198006242006042018

UNNES Semarang/2003/S1 P Islam Kebumen, 24 Juni 1980

20 Agung Yuliantoro, S. Pd 198107242006041006

Univ. SarjanaWiyata Taman Siswa Yogyakarta/2003/S1

L Islam Kebumen, 24 Juli 1981

21 Hasim Asngari, S. Pd 196611102006041006

IKIP Muh. Purworejo/1996/S1

L Islam Kebumen, 10 November 1966

Page 76: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

22 Ulistinganatun K, S. Ag 197601162006042001

IAIN Sunan Kalijaga/S2 P Islam Kebumen, 16 Januari 1976

23 M. Khanifan, S. Ag 197107032006041038

IAIN Sunan Kalijaga/1997/S1

L Islam Kebumen, 03 Juli 1971

24 Karsiyatun, S. Pd 197912012007102004

Univ. Negeri Semarang/2002/S1

P Islam Kebumen, 01 Desember 1979

25 M. Kharis Budiman, S. Ag 197805172007101002

IKHA Tebu Ireng Jombang/2000/S1

L Islam Kebumen, 17 Mei 1978

26 Hj. Siti Parwiyah, S. Ag 196705212007012022

IAIN Yogyakarta/1994/S1 P Islam Kebumen, 21 Mei 1967

27 Masrukhin, S. Ag 197112312007101007

IAIIG Cilacap/2000/S1 L Islam Kebumen, 31 Desember 1971

28 Slamet Raharjo, S. Pd 197302022007011032

IKIP Semarang/1998/S1 L Islam Kebumen, 02 Februari 1973

29 Toha Abdul Ch, S. Sos 197110092007011020

Univ. Terbuka/ 2001/S1 L Islam Kebumen, 09 Oktober 1971

30 Sri Rejeki S, S. Pd 197501192007012011

IKIP Semarang/1998/S1 P Islam Kebumen, 19 Januari 1975

31 Muslichudin, S. Ag 197208272007011012

IAIN Sunan Kalijaga/1999/S1

L Islam Kebumen, 27 Agustus 1972

32 Faizatul Khasanah, S. Pd 198008282007102002

Univ. Negeri Yogyakarta/2003/S1

P Islam Sampit, 28 Agustus 1980

33 Wachid Mubarok, S. Pd 150431300

Univ. Muh. Surakarta/1999/S1

L Islam Kebumen, 25 Agustus 1974

34 Puspaningrum, S. Pd 197811022007102001

UNS Surakarta/2003/S1 P Islam Kebumen, 02 november 1978

35 Nur Hidayah I, S. Sos 1504256611

- P Islam -

36 Suwarno, Amj 197611082007101002

SPP Kutoarjo/1996/SMA L Islam Kebumen, 08 November 1976

37 Okte Rinawati, S. Pd 198010132007102002

Univ. Muh. Purworejo/2003/S1

P Islam Kebumen, 13 Oktober 1980

38 Sri Banun M, S. Pd 197605252007102002

Univ. Muh. Purworejo/1999/S1

P Islam Kebumen, 25 Mei 1976

39 Siti Sa’diyati, S. Ag 197609192007102004

IAIN Walisongo Semarang/1999/S1

P Islam Kebumen, 19 September 1976

40 Maryani, S. Pd 197303222007102002

Univ. Muh.Purworejo/2002/S1

P Islam Kebumen, 22 Maret 1973

41 Agus Dwi W, S. Pd 197804202009101002

Univ. Muh. Purworejo/2002/S1

L Islam Kebumen, 20 April 1978

42 Maftuhatus S, S. Sos. I 197807272007102001

Univ. Muh. Purworejo/2003/S1

P Islam Kebumen,27 Juli 1978

43 Imam Rofingi, S. Pd 197306272007101001

Univ. Widya Dharma Klaten/1997/S1

L Islam Kebumen, 27 Juni 1973

44 Tri Rahayu, S. Pd 197804082007102004

Univ. Negeri Semarang/2002/S1

P Islam Kebumen, 08 April 1978

45 M. Sya’bani, S. Pd 198006262007101001

Univ. Muh. Purworejo/2003/S1

L Islam Kebumen, 26 juni 1980

46 Yulia Widowati, S.H 197807192007102002

Univ. Muh. Purwokerto/2000/S1

P Islam Kebumnen, 19 Juli 1978

47 M. Nurkholiq, S.Sos 197411142007101002

UNSOED Purwokerto/1998/S1

L Islam Kebumen, 14 November 1974

48 Siti Masruroh, S. Pd. I 196910142007012025

STAINU Kebumen/2002/S1

P Islam Kebumen, 14 Oktober 1969

Page 77: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

49 Drs. Pujiyono -

- L Islam -

50 Elok Waiqoh, S. P d 197108102007102001

Univ. Negeri Semarang/2002/S1

P Islam Kebumen, 10 Agustus 1971

51 Budi Santosa, S. Pd 197205112007101001

Univ. Muh. Purwokerto/2000/S1

L Islam Kebumen, 11 Mei 1972

52 M. Wakhidin, S. Pd -

- L Islam -

53 Tri Cahyaningsih, S. Pd -

- P Islam -

54 Drs. Agus Widodo -

- L Islam -

55 Dhian Panggih S, S. Pd -

Univ. Negeri Semarang/2010/S1

L Islam -

56 Ridha Rakhman, S. Pd. I -

- L Islam -

57 Komarudin, S.HI, S.Pd -

- L Islam -

58 Farih Ibnu Khozin, S. Pd, M. Si, M. Sc -

- L Islam -

Page 78: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Daftar Karyawan/Karyawati

MA Negeri 1 Kebumen

Tahun 2012/2013

NO NAMA & NIP L/P AGAMA 1 Mohamad Faozi, S.H

19691130 199303 1 002 L Islam

2 Hj. Siti Kustiyah 19590908 199303 2 001

P Islam

3 Hj. Sri Kaidah 19661225 198903 2 001

P Islam

4 Hj. Aminah Listiowati 19630101 199403 2 001

P Islam

5 Elia Muzahidah 19750228 2 00500901 2

P Islam

6 Mahmudatul Azizah, SE I -

P Islam

7 Veni Sophia, SE -

P Islam

8 Pratiwi Fatmawati, SE -

P Islam

9 Aulia Rachman, S. Sos -

L Islam

10 Adinila Budiyadi -

L Islam

11 Sarimin -

L Islam

12 Ikhwanudin -

L Islam

13 Ahmad Marsudi -

L Islam

14 Harun -

L Islam

15 Mansyur -

L Islam

16 Husni Fahmi -

L Islam

17 M. Faris Ulinnuha -

L Islam

18 Siti Ulfatul Khasanah, SIP -

P Islam

19 Mutawali -

L Islam

Page 79: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Daftar nama-nama Guru yang belum maksimal membaca al-Qur’an

MA Negeri 1 Kebumen Tahun Ajaran 2012/2013

No Nama dan NIP Jabatan Jenis Kelamin Alamat 1. Maryani, S. Pd

19730322200710 2 002 Guru Bahasa Indonesia Kelas XI dan XII

Perempuan Gesing RT 02 RW 06 Adikarso Kebumen 54313

2. Dra. Elly Samodrati 19660203199303 2 002

Guru Bahasa Inggris Kelas X dan XI

Perempuan Jl. Indrakila No. 46 RT 02 RW 08 Panjer Kebumen

3. Aminah Listiowati 19590908 199303 2 001

Staf Tata Usaha Perempuan Jl. Malang Kencana No. 155 RT 03 RW 06 Jatimulyo Kebumen

4. Veni Sophia, SE -

Staf Tata Usaha

Perempuan Gunung Mujil RT 03 RW 04 Bumirejo Kebumen 54316

5. Pratiwi Fatmawati, SE -

Staf Tata Usaha

Perempuan RSS Jatimulyo RT 02 RW 06 Alian Kebumen

6. Karsiyatun, S. Pd 19791201200710 2 004

Guru IPS Ekonomi Kelas X dan XII

Perempuan Tukinggedang RT 01 RW 03 Puring Kebumen 54383

7. Sri Rejeki S, S. Pd 19750119200701 2 011

Guru IPS Sejarah Kelas XI dan XII

Perempuan Jl. Ampera No. 60 RT 02 RW 06 Kebumen 54311

8. Tri Rahayu, S. Pd 19780408200710 2 004

Guru IPS Ekonomi dan Geografi Kelas X, XI, XII

Perempuan Jl. Karangsambung RT 01 RW 01 Seling Kebumen 54353

9. Yulia Widowati, S.H 19780719200710 2 002

Guru PKN dan Bahasa Jawa Kelas X dan XI

Perempuan Kedawung RT 05 RW 05 Pejagoan Kebumen

10. Faizatul Khasanah, S. Pd 19800828200710 2 002

Guru IPA Kimia Kelas X, XI, dan XII

Perempuan Kalirejo RT 04 RW 01 Kebumen 54351

Page 80: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Kode Etik Siswa

Standar Etika Siswa adalah standar standar perilaku yang baik yang mencerminkan ketinggian akhlak dan ketaatan terhadap norma-norma etik yang hidup dalam masyarakat meliputi :

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan yang dianut 2. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni. 3. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional 4. Menjaga kewibawaan dan nama baik sekolah 5. Secara aktif ikut memelihara sarana dan prasarana sekolah serta menjaga kebersihan,

ketertiban dan keamanan 6. Menjaga integritas pribadi sebagai warga sekolah 7. Mentaati peraturan dan tata tertib sekolah 8. Berpenampilan rapi dan sopan 9. Berperilaku ramah dan menjaga sopan santun terhadap orang lain

10. Menghormati orang lain tanpa membedakan suku, agama, ras dan status sosial 11. Taat terhadap norma hukum dan norma lainnya yang hidup ditengah masyarakat 12. Menghargai pendapat orang lain 13. Bertanggung jawab dalam perbuatannya 14. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan atau bertentangan dengan norma

hukum dan norma lainnya yang hidup ditengah masyarakat 15. Berupaya dengan sungguh-sungguh menambah ilmu pengetahuan.

Page 81: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Nama : Maryani, S. Pd

Surat : An-Nisa ayat 1 sampai 2

No Jenis yang dinilai Salah Jali Salah Khafi Jumlah

Pengurangan Jali + Khafi

Nilai Akhir Berapa

Kali Jumlah Berapa

Kali Jumlah

1 Makharij al huruf 2 X 2 4 4 X 1 4

4 + 9 13 2 Sifat al huruf 4 X 2 8 3 X 1 3 3 Ahkam al huruf 3 X 2 6 6 X 1 6 4 Ahkam al mad wa al qashar 4 X 2 8 3 X 1 8

Nilai maksimal 30 Jumlah akhir jali = 30 – 26 = 4 Jumlah akhir khafi = 30 – 21 = 9

Nama : Dra. Elly Samodrati

Surat : An-Nisa ayat 1 sampai 2

No Jenis yang dinilai Salah Jali Salah Khafi Jumlah

Pengurangan Jali + Khafi

Nilai Akhir Berapa

Kali Jumlah Berapa

Kali Jumlah

1 Makharij al huruf 5 X 2 10 5 X 1 5

2 + 8 10 2 Sifat al huruf 2 X 2 4 6 X 1 6 3 Ahkam al huruf 4 X 2 8 4 X 1 4 4 Ahkam al mad wa al qashar 3 X 2 6 7 X 1 7

Nilai maksimal 30 Jumlah akhir jali = 30 – 28 = 2 Jumlah akhir khafi = 30 – 22 = 8

Nama : Karsiyatun, S. Pd

Surat : An-Nisa ayat 1 sampai 2

No Jenis yang dinilai Salah Jali Salah Khafi Jumlah

Pengurangan Jali + Khafi

Nilai Akhir Berapa

Kali Jumlah Berapa

Kali Jumlah

1 Makharij al huruf 3 X 2 6 4 X 1 4

6 + 15 21 2 Sifat al huruf 4 X 2 8 2 X 1 2 3 Ahkam al huruf 2 X 2 4 6 X 1 6 4 Ahkam al mad wa al qashar 3 X 2 6 3 X 1 3

Nilai maksimal 30 Jumlah akhir jali = 30 – 24 = 6 Jumlah akhir khafi = 30 – 15 = 15

Page 82: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Nama : Sri Rejeki S, S. Pd

Surat : An-Nisa ayat 1 sampai 2

No Jenis yang dinilai Salah Jali Salah Khafi Jumlah

Pengurangan Jali + Khafi

Nilai Akhir Berapa

Kali Jumlah Berapa

Kali Jumlah

1 Makharij al huruf 6 X 2 12 4 X 1 4

2 + 12 14 2 Sifat al huruf 4 X 2 8 4 X 1 4 3 Ahkam al huruf 2 X 2 4 3 X 1 3 4 Ahkam al mad wa al qashar 2 X 2 4 7 X 1 7

Nilai maksimal 30 Jumlah akhir jali = 30 – 28 = 2 Jumlah akhir khafi = 30 – 18 =12

Nama : Tri Rahayu, S. Pd

Surat : An-Nisa ayat 3 sampai 4

No Jenis yang dinilai Salah Jali Salah Khafi Jumlah

Pengurangan Jali + Khafi

Nilai Akhir Berapa

Kali Jumlah Berapa

Kali Jumlah

1 Makharij al huruf 4 X 2 8 3 X 1 3

6 + 13 19 2 Sifat al huruf 2 X 2 4 5 X 1 5 3 Ahkam al huruf 3 X 2 6 2 X 1 2 4 Ahkam al mad wa al qashar 3 X 2 6 7 X 1 7

Nilai maksimal 30 Jumlah akhir jali = 30 – 24 = 6 Jumlah akhir khafi = 30 – 17 = 13

Nama : Yulia Widowati, S.H

Surat : An-Nisa ayat 3 sampai 4

No Jenis yang dinilai Salah Jali Salah Khafi Jumlah

Pengurangan Jali + Khafi

Nilai Akhir Berapa

Kali Jumlah Berapa

Kali Jumlah

1 Makharij al huruf 3 X 2 6 5 X 1 5

8 + 16 25 2 Sifat al huruf 2 X 2 4 3 X 1 3 3 Ahkam al huruf 4 X 2 8 4 X 1 4 4 Ahkam al mad wa al qashar 2 X 2 4 2 X 1 2

Nilai maksimal 30 Jumlah akhir jali = 30 – 22 = 8 Jumlah akhir khafi = 30 – 14 = 16

Page 83: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

Nama : Faizatul Khasanah, S. Pd

Surat : An-Nisa ayat 3 sampai 4

No

Jenis yang dinilai Salah Jali Salah Khafi Jumlah

Pengurangan Jali + Khafi

Nilai Akhir Berapa

Kali Jumlah Berapa

Kali Jumlah

1 Makharij al huruf 4 X 2 8 6 X 1 6

4 + 12 16 2 Sifat al huruf 2 X 2 4 5 X 1 5 3 Ahkam al huruf 4 X 2 8 3 X 1 3 4 Ahkam al mad wa al qashar 3 X 2 6 4 X 1 4

Nilai maksimal 30 Nilai akhir Jali = 30 – 26 = 4 Nilai akhir Khafi = 30 – 18 = 12

Keterangan nilai :

A. 20 – 30 ( Meningkat )

B. 10 – 20 ( Cukup meningkat )

C. < 10 ( Kurang meningkat )

Kebumen, 01 Maret 2013

Peneliti

Fitri Nur Farida

Page 84: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

FOTO PROFIL MAN 1 KEBUMEN

FOTO KONDISI BANGUNAN MAN 1 KEBUMEN

Page 85: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

FOTO KONDISI RUANG KELAS DAN MUSHOLA AL-KAUTSAR

FOTO MAN 1 KEBUMEN DARI DEPAN

Page 86: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

FOTO KOORDINATOR, USTADZAH DAN PESERTA PEMBELAJARAN AL-QUR’AN

FOTO MEDIA PEMBELAJARAN

Page 87: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru

FOTO PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DI MUSHOLA AL- KAUTSAR MA

NEGERI 1 KEBUMEN

Pembelajaran Al-Qur’an Metode Klasikal

Pembelajaran Al-Qur’an Metode Individual

Page 88: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru
Page 89: PROBLEMATIKA PENINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN BAGI GURU …digilib.uin-suka.ac.id/8119/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · raba hukum bacaan al-Qur’annya (tajwidnya). Setelah guru