PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
-
Upload
iqtishadia-jurnal-ekonomi-perbankan-syariah -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
1/13
PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
Nuzulul Qurnain(Universitas Madura (UNIRA) Jalan Raya Panglegur Km. 3,5 Pamekasan
Email: [email protected])
Abstrak: Pengangguran dan kemiskinan di Indonesia menjadi
salah satu masalah yang tidak ada habisnya. Jumlah siswa putus
sekolah dan penganguran terdidik juga menambah parah
terpuruknya ekonomi di Indonesia. Tiap tahunnya, perguruan
tinggi ikut menyumbangkan alumni yang tidak terserap oleh
lapangan pekerjaan. Belum lagi siswa menengah yang drop out
atau tidak melanjutkan sekolah. Salah satu usaha yang dapat
dilakukan adalah menumbuh kembangkan semangat danmotivasi untuk berwirausaha. Pendidikan kewirausahaan
bukan hanya dirasa perlu tapi wajib diberikan pada masyarakat
baik dibangku pendidikan dasar, menengah sampai perguruan
tinggi dalam rangka membentuk mindset generasi muda untuk
berwirausaha. Dukungan dari semua pihak, seperti keluarga,
masyarakat, dunia pendidikan, pemerintah, dunia usaha dan
industri juga dapat meningkatkan jumlah wirausahawan muda
di Indonesia. Berbagai upaya-upaya khusus diperlukan untuk
mengatasi problematika dalam menciptakan wirausahawan.
Abstract: Unemployment and poverty in Indonesia became one
of the problems is endless. Number of Students dropouts and
educated unemployment also exacerbate the economicdownturn in Indonesia. annually, University chip in alumni who
are not absorbed by the employment. Not again secondary
students who drop out or do not continue school. One of efforts
that can be done to cultivate enthusiasm and motivation to
entrepreneurship. entrepreneurship education is not only
necessary but must be given to the public, good for basic
education,secondary to College in order to shape the mindset of
the younger generation to entrepreneurship. Support from all
parties, such as family, community, education World,
government, business world and industry can also increase the
number of young entrepreneurs in Indonesia. Various efforts,
special are needed to resolve the problems in creating
entrepreneurs.
Kata Kunci: Problematika, Wirausaha.
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
2/13
Problematika Menciptakan Wirausaha Muda
al Ihkm
V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 15 79Iqtishadia
PENDAHULUANMasalah pengangguran dan kemiskinan merupakan masalahyang dihadapi oleh bangsa Indonesia dan juga negara lainnya. Selama
beberapa dekade angka pengangguran dan kemiskinan telah mengalami
kenaikan. Krisis moneter juga telah ikut menyumbangkan angka
pengangguran dan kemiskinan. Di Indonesia angka pengangguran dan
kemiskinan terbanyak justru diciptakan oleh kelompok terdidik. Salah
satu faktor yang paling dominan untuk mengatasi hal tersebut diatas
yaitu melalui berwirausaha khususnya generasi muda yang terdidikuntuk mampu menjadi wirausaha yang mandiri. Untuk menciptakan
Wirausaha Muda tersebut harus dimulai dari Pendidikan Dasar,
Menengah dan Perguruan Tinggi, maka dibutuhkan pola pikir (mindset)
pada generasi muda mulai dari Pendidikan Dasar sesuai harapanPresiden kita Dr. Susilo Bambang Yudoyono pada Kementerian
Pendidikan Nasional Muhammad Nuh bahwa kewirausahaan dijadikan
kurikulum mulai dari tingkat SD sampai Tingkat Perguruan Tinggi. Hal
ini disebabkan Pemerintah sudah tidak sanggup lagi untuk mengatasi
pengangguran melalui pengangkatan Pegawai Negeri. Upaya pemerintah
dalam rangka mendorong minat mahasiswa untuk berwirausaha
dilakukan melalui pelatihan, pembinaan, pemagangan, inkubator,
kolaborasi maupun kemitraan. Hal ini ternyata cukup efektif, jumlahwirausaha muda yang sebagian besar merupakan mahasiswa mengalami
peningkatan terutama pada tahun 2012 dimana jumlah wirausahasecara keseluruhan mencapai angka 3.744.000 orang sehingga pada
tahun 2013 ini diprediksikan target pemerintah untuk mencapai 2%atau 4 juta wirausaha baru akan tercapai.
Maka dengan ini kita mempunyai tujuan untuk membentuk pola
pikir (mindset) tersebut melalui sebagai berikut :1. Mulai dari Pendidikan Dasar, Menengah dan Perguruan Tinggi harus
ada Materi Pelajaran Pendidikan Kewirausahaan dengan maksuduntuk memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan kepada
peserta didik sedini mungkin,
2. Memberikan keterampilan di bidang produksi barang dan jasa
kepada peserta didik,
3. Melatih keterampilan berwirausaha kepada peserta didik melalui
Praktek Berwirausaha.
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
3/13
Nuzulul Qurnain
al Ihkm
V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 1580 Iqtishadia
Hambatan yang Terjadi di Negara Kita sebagai berikut:a. Jumlah anak putus sekolah (drop out) SMK/SMU/MA ditambah
lulusan SLTP, SLTA tidak melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi
tahun 2013 sebesar 2.023.222 anak1;
b. Penduduk miskin di Indonesia pada September 2014 sebesar 27,73
juta jiwa atau sebesar 10,96% dari total penduduk Indonesia2;
c. Penganggur Terbuka di Indonesia pada Agustus 2014 sebesar 7,24
juta jiwa atau 5,94 % dari jumlah angkatan kerja sebesar 121,87 juta
jiwa3;d. Menurut David Mc Clelland, untuk menjadi negara maju dan
makmur, minimal jumlah wirausaha yang dibutuhkan adalah 2%dari total jumlah penduduk. Saat ini di Indonesia hanya memiliki
sekitar 450.000 wirausaha atau sekitar 0,18% dari total populasi,masih tertinggal jauh dari Amerika, Singapura bahkan Malaysia4.
Bagaimana dengan Generasi muda kita terutama kelompok yang
berstatus sarjana? Sebenarnya kelompok ini merupakan kelompok yangsangat potensial jika mempunyai jiwa wirausaha karena memiliki
wawasan dan ilmu yang cukup dibandingkan kelompok yang hanyalulusan SMA ke bawah. Namun dibalik itu, faktanya justru berbanding
terbalik. Sesuai data BPS Susenas, para sarjana lebih condong menjadi
buruh, karyawan swasta atau menggebu-gebu menjadi Pegawai Negeri
atau BUMN meskipun telah membutuhkan mengorbankan yang cukup
besar baik materi maupun tenaga dengan penuh perjuangan dan
pengabdian bertahun-tahun untuk bisa menjadi Pegawai Negeri.
Mengapa Generasi muda kita enggan menjadi Wirausahaterutama yang hidup di kota kecil atau pedesaan?. Ada banyak jawaban
yang diberikan, diantaranya:
1. Tidak mau Resiko
2. Tidak berani untuk memulai membuka usaha
3. Image masyarakat sudah terlanjur menjadi Pegawai Negeri
merupakan pekerjaan yangprestise dimata masyarakat
4. Enggan berjuang dalam merintis usaha dari bawah
1
Pusat Data Statistik Pendidikan Kemendikbud, 20142 Berita statistik BPS, 2 Januari 20153 Berita statistik BPS, 5 November 20144 McClelland, D. The Achievement Motive in Economic Growth in: P. Kilby (ed.)
Entreprenuership and Economic Development. (New York: The Free Press, 1971),
hlm.109 123:
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
4/13
Problematika Menciptakan Wirausaha Muda
al Ihkm
V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 15 81Iqtishadia
5. Alasan tidak punya modal untuk berwirausaha padahal kalaudigunakan untuk menjadi Pegawai Negeri berusaha secaramaksimal.
Akibat Masalah
Permasalahan tersebut akan memberikan beban tersendiri bagi
pemerintah. Terjadinya putus sekolah (drop out) atau lulus tidak
melanjutkan juga berdampak pada bertambahnya pengangguran dan
kemisikinan selanjutnya akan dapat memicu munculnya permasalahansosial seperti kejahatan, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas,
perdagangan orang (trafficking), maraknya demo yang anarkis, dan
lemahnya daya saing bangsa. Fenomena ini terjadi salah satu faktornya
yaitu rendahnya minat dan motivasi pemuda Indonesia untukberwirausaha dewasa ini menjadi pemikiran serius berbagai pihak, baik
pemerintah, dunia pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat.
Berbagai upaya dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan
terutama merubah mindset para pemuda yang selama ini hanya
berminat sebagai pencari kerja (job seeker) apabila kelak menyelesaikan
sekolah atau kuliah mereka. Hal ini merupakan tantangan bagi pihak
sekolah dan perguruan tinggi sebagai lembaga penghasil lulusan.
Apabila jumlah wirausahawan dibiarkan rendah dalam suatu negaramaka dampaknya adalah:
a. Rendahnya sikap kreatif berdampak pada motivasi berprestasi,berorintasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif5. Rendahnyainisiatif akan berdampak pada rendahnya kemandirian, sehingga
ketergantungan pada pihak lain tidak akan menemukan
penyelesaian.b. Ketertinggalan dalam hal sikap kreatif dan sikap inovatif bisa
menyebabkan sebuah negara relatif tertinggal perkembanganekonomi dan kesejahteraan rakyatnya, sehingga secara makro akan
mengancam stabilisas ekonomi masyarakat. Semakin banyaklulusan yang kurang inovatif, akan menyebabkan penumpukan
pengangguran yang pada akhirnya akan mengganggu proses
pembangunan.
5 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses (Jakarta:
Salemba Empat.,2006), hlm. 67
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
5/13
Nuzulul Qurnain
al Ihkm
V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 1582 Iqtishadia
Solusi Semua perguruan tinggi di Indonesia telah memasukkan matakuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum mereka sebagai salah satu
mata kuliah yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa. Pendidikan
kewirausahaan tidak hanya memberikan landasan teoritis mengenai
konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir
(mindset) seorang wirausahawan (entrepreneur). Hal ini merupakan
investasi modal berupa sumber daya manusia untuk mempersiapkan
para mahasiswa dalam memulai bisnis baru melalui integrasipengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang sangat penting untuk
mengembangkan dan memperluas sebuah bisnis. Pendidikan
kewirausahaan juga dapat meningkatkan minat para mahasiswa untuk
memilih kewirausahaan sebagai salah satu pilihan karir selain pilihankarir menjadi pegawai swasta, PNS, atau Pegawai BUMN di mana secara
signifikan dapat mengarahkan sikap, perilaku, dan minat ke arah
kewirausahaan.
Sikap, perilaku, dan minat kewirausahaan seorang mahasiswa
dipengaruhi oleh pertimbangan atas berbagai aspek mengenai pilihan
karir sebagai wirausahawan. Maka dengan pertimbangan itu Pemerintah
Indonesia mendorong tumbuhnya semangat kewirausahaan masyarakat
melalui program pendidikan kewirausahaan dalam bentuk regulasi danimplementasi di lapangan, diantaranya melalui instruksi Presiden
Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. PresidenRepublik Indonesia juga telah mencanangkan Gerakan Kewirausahaan
Nasional pada tanggal 2 Februari 2011.Pada konteks dunia bisnis, wirausahawan adalah seseorang yang
menemukan produk (barang dan/atau jasa) baru, membuka pasar yang
tadinya belum ada, memberikan nilai tambah terhadap produk yangdiproduksi selama ini, yang menghubungkan modal dan pekerja, agar
modal itu semakin berkembang, digunakan semakin baik, sehinggahasilnya semakin optimal. Berdasarkan pemikiran di atas maka
dibutuhkan Kurikulum Pendidikan Kewirausahaan. Pengaruhpendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai
salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan
hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi muda 6.
Terkait dengan pengaruh pendidikan kewirausahaan tersebut,
diperlukan adanya pemahaman tentang bagaimana mengembangkan
6 Kourilsky, M.L dan W.B. Walstad. Entreprenuership and female youth: Knowledge,
Attitude, Gender Differences, and Educational Practices,Journal of Bussiness Venturing
13 (1), 1998, hlm. 77 88.
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
6/13
Problematika Menciptakan Wirausaha Muda
al Ihkm
V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 15 83Iqtishadia
dan mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda yang potensialsementara mereka berada di bangku kuliah. Beberapa penelitiansebelumnya menyebutkan bahwa keinginan berwirausaha para
mahasiswa merupakan sumber bagi lahirnya wirausaha-wirausaha masa
depan. Sikap, perilaku dan pengetahuan mereka tentang kewirausahaan
akan membentuk kecenderungan mereka untuk membuka usaha-usaha
baru di masa mendatang.
Kewirausahaan merupakan penggerak yang sangat penting bagi
kemajuan perekonomian dan sosial suatu negara. Pertumbuhan yangbegitu cepat dari banyak Negara tidak lepas dari adanya peran
kewirausahaan yang dinilai sebagai sumber pertumbuhan inovasi,
produktivitas dan peluang kerja. Oleh karena itu, banyak negara secara
aktif mempromosikan program kewirausahaan melalui berbagai bentukdukungan dari berbagai negara.
Maka berdasarkan pengamatan penulis mengapa wirausaha
muda di negara kita sangat minim karena banyak faktor yang kurang
mendukung meliputi Rumah tanggga (Orang tua), Masyarakat, Dunia
Pendidikan dan Pemerintah:
1. Rumah tangga (Orang tua): Hal yang memprihatinkan terlihat
juga pada masyarakat atau Orang tua yang diharapkan bisa
membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik justru malahsebaliknya. Orang tua mereka mengorbankan seluruh harta
bendanya untuk menyekolahkan anaknya sampai jenjang yangsangat tinggi. Mereka berharap anaknya mampu mengentaskan
pengangguran dan kemiskinan yang ada di keluarganya dan menjaditeladan untuk adik-adiknya kelak. Orang tua juga berharap anaknya
mampu berguna bagi bangsa. Tetapi yang terjadi adalah para
pemuda berpendidikan hanyalah mengandalkan ijazahnya untukmelamar pekerjaan, mereka tidak berfikir untuk menjadi
wirausawan yang dengan cepat bisa membawa Indonesia ke arahyang lebih cemerlang. Banyak juga di antara mereka yang menjadi
pengangguran. Mereka menganggur karena sulit dalam mencaripekerjaan karena lowongan pekerjaan sangat sedikit. Tetapi
mengapa mereka tidak mempunyai inisiatif untuk menciptakan
pekerjaan untuk dirinya sendiri, padahal mereka adalah pemuda-
pemudi terdidik?
sampai saat ini masih sangat minim atau mungkin belum adaorang tua yang mengantarkan putra/putri melalui dunia pendidikan
yang mempunyai cita-cita putranya untuk menjadi wirausahawan.Pada umumnya mereka menginginkan anaknya untuk menjadi
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
7/13
Nuzulul Qurnain
al Ihkm
V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 1584 Iqtishadia
Dokter, ABRI, Guru, Bidan dan PNS lainnya. Fenomena inimenimbulkan salah satu faktor keterpurukan dalam pertumbuhanekonomi negara kita. Apabila pola pikir orang tua tersebut tidak
cepat berubah maka bisa berakibat kehancuran, terutama dalam
bidang perekonomian seperti bertambahnya tingkat pengangguran,
kemiskinan dan munculnya permasalahan sosial lain di negara kita.
2. Masyarakat : Masyarakat Indonesia tidak sedikit yang hanya
mengandalkan penghasilan orang tua karena orang tuanya kaya.
Masyarakat Indonesia juga kurang mempunyai motivasi dalamdirinya untuk bekerja. Karena sudah lelah dalam mencari pekerjaan
tetapi hasilnya nihil maka pencari kerja ini kehilangan kepercayaan
dirinya dan mereka lupa bahwa sebenarnya bekerja tidak hanya di
perusahaan tetapi masih banyak bidang lain seperti Pertanian,Perikanan, Peternakan, dan industri kecil. Faktor yang paling utama
menurut Sudradjat adalah kurangnya jiwa wirausaha yang dimiliki
oleh masyarakat Indonesia. Lulusan negara kita banyak yang hanya
menjual ijazahnya ke perusahaan untuk melamar pekerjaan di
perusahaan tersebut. Padahal hanya beberapa saja yang bisa
diterima. Mereka kurang menyadari bahwa bila dengan
berwirausaha mereka akan bisa cepat sukses tanpa bergantung
dengan orang lain serta mampu membuka lapangan pekerjaan untukmengurangi pengagguran yang terjadi di Indonesia. Pengangguran
merupakan masalah yang membawa masyarakat kepada kemiskinan.Hal ini yang memicu segala persoalan yang selalu menghantui
Bangsa Indonesia. Masyarakat ini juga ikut terhanyut dalampemikiran yang sangat dangkal dalam menterjemahkan arti
berwirausaha. Ini dibuktikan apabila ada salah satu lulusan sarjana
membuka usaha mandiri maka masyarakat kita langsung mengklaimlulusan sarjana tersebut tidak berhasil. Seperti Sarjana Pertanian
menggarap lahan pertaniannya, Sarjana perikanan membuka usahabudidaya ikan dan yang Sarjana Ekonomi berbisnis. Pola pikir
seperti ini muncul terutama bagi masyarakat yang hidup di kota-kotakecil atau pedesaan. Padahal kalau kita lihat penghasilannya bisa
melebihi dari pekerjaan pegawai negeri atau sejenisnya.
3. Dunia Pendidikan: Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukmengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
8/13
Problematika Menciptakan Wirausaha Muda
al Ihkm
V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 15 85Iqtishadia
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi wargaNegara yang demokratis serta bertanggung jawab. Namun masalah
yang terjadi adalah kualitas pendidikan yang masih rendah. Kualitas
guru, sarana pendidikan dan kualitas siswa mempengaruhi kualitas
pendidikan yang ada. Banyak guru yang kurang kompeten dan
berpengalaman dalam menyampaikan materi. Banyak juga daerah
terpencil yang sarana pembelajarannya kurang memadai sehingga
siswa kurang fokus dalam menangkap materi yang diberikansehingga mereka tidak akan atau lupa dalam mengaplikasikannya
dalam kehidupan bermasyarakat. Sadar atau tidak terutama
pengelola lembaga pendidikan formal maupun non formal pada
umumnya kurang berfikir ke depan mengantarkan para lulusannya,hanya yang menjadi Pegawai Negeri yang diprimadonakan atau
dipromosikan baik melalui media cetak maupun media elektronik
dengan mengklaim bahwa lembaga pendidikan tersebut sukses
mengantarkan para lulusannya pada hal yang menjadi Pegawai
Negeri tiap tahunnya tidak sampai 5%. Kemanakah yang 95 % para
lulusannya?. Tidak ada lagi jawabannya jadi pegawai swasta atau
berwirausaha. Padahal pengelola Perguruan Tinggi tidak hanya
bertanggung jawab dalam proses pendidikan saja dalammengantarkan mahasiswanya lulus dengan predikat Sarjana, namun
sampai sejauh mana Perguruan Tinggi ikut bertanggung jawab dalamhal menempatkan para lulusannya ke dunia kerja terutama
berwirausaha sesuai dengan Intruksi Presiden Dr. Susilo BambangYudoyono. Maka untuk menjawab tantangan tersebut dunia
Perguruan Tinggi mewajibkan semua Prodi harus ada mata kuliah
Pendidikan kewirausahaan dengan menggunakan tenaga Pengajarpraktisi atau Pengusaha sehingga jiwa kewirusahaannya lebih
mengena pada mahasiswa tersebut yang ujung-ujungnya setelahnanti lulus mahasiswa tersebut sudah bisa mandiri sesuai bidang
keahliannya masing-masing.4. Pemerintah dalam hal ini baru menyadari tentang pentingnya
membangun jiwa kewirausahaan terhadap generasi muda terutama
yang berlatar belakang pendidikan sarjana. Kelompok generasi muda
ini yang membuat problem bagi pemerintah yang fundamental
dibandingkan dengan kelompok generasi muda yang hanya lulusanSMA kebawah. Setuju atau tidak menjadi mahasiswa tidak hanya
mencari ilmu saja akan tetapi kelompok ini termasuk kelompokpenundaan penggangguran bila kelompok ini tidak cepat diatasi
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
9/13
Nuzulul Qurnain
al Ihkm
V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 1586 Iqtishadia
maka akan membuat problem yang cukup besar karena kelompok initermasuk kelmpok kalangan ilmiah. Maka terobosan pemerintahterutama melalui Kementerian Pendidikan & Kebudayaan dan
Kementerian Riset, Teknologi dan Dikti memberikan kewajiban pada
dunia Pendidikan dari Pendidikan dasar, menengah sampai
Perguruan Tinggi untuk membangun jiwa kewirausahaan pada
kalangan siswa dan mahasiswa yang di harapkan nantinya setelah
lulus bisa mandiri atau berwirausaha. Akan tetapi program
pemerintah tersebut akan sia-sia kalau tidak didukung sektor-sektoryang lain seperti Dunia usaha, Dunia industri, organisasi-organisasi
sosial dan masyarakat pada umumnya yang dapat mendukung
program tersebut melalui sosialisasi secara maksimal.
Manfaat Wirausaha
Alma7 menyebut, keberadaan wirausaha memiliki banyak
manfaat, yakni:
a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
b. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi,
distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya.
c. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggulyang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu orang
terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.d. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha
selalu memperjuangkan lingkungan.e. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun
kebersihan lingkungan.
f. Berusaha memberikan bantuan kepada orang lain dan pembangunansosial, sesuai dengan kemampuannya.
Beberapa yang telah Sukses Berwirausaha
Ada banyak tokoh wirausahawan yang telah membuktikansumbangsihnya terhadap Negara dan bangsa melalui jiwa entreprenuer
seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Dahlan Iskan Beliau dilahirkan di
desa terpencil Kabupaten Magetan dari keluarga yang tidak mampu.
Mottonya dikenal dengan Membuka Usaha dari yang kecil dan mulailah
sekarang juga. Beliau telah sukses merintis Harian surat kabar "JawaPos" menjadi Perusahaan Raksasa dan juga memimpin sebanyak 25
7 Alma, B. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm. 1
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
10/13
Problematika Menciptakan Wirausaha Muda
al Ihkm
V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 15 87Iqtishadia
perusahaan dan terhitung akhir tahun 2009 beliau oleh pemerintahdibutuhkan tenaganya utuk memimpin PT. PLN (Persero) dan akhirnyadipercaya menjadi menteri BUMN. Chairul Tanjung dikenal dengan
sebutan Si Anak Singkong Lahir di Jakarta, l6 Juni l962 Jabatan Mantan
Menko Perekonomian di era Susilo Bambang Yudoyono
Begitu juga Ciputra Si raja Property Indonesia. Ia lahir di Parigi
pada tanggal 24 Agustus 1931 dan dibesarkan di sebuah desa terpencil
yang terletak 150 Km dari kota Gorontalo. Sejak kehidupan masa
kecilnya berusia 12 tahun, beliau telah menjadi anak yatim dan miskin.Akan tetapi Ciputra optimis mampu mengubah penderitaan menjadi
kemakmuran. Untuk menuju kesana, ia menempuh perjalanan sulit,
berbatu-batu, dan terjal, sampai mengantarkan dirinya sebagai miliuner
yang menguasai puluhan perusahaan besar. Tidak berhenti sampaidisitu, beliau juga mampu mengubah pandangan masyarakat tentang
pentingnya kewirausahaan dan telah diakui oleh Presiden Dr. Sulilo
Bambang Yudoyono dalam mensosialisasikan kewirausahaan. Beliau
juga telah mendirikan Perguruan Tinggi Pertama kali di Indonesia yang
berbasis kewirausahaan. Ada banyak tokoh wirausaha diluar negeri yang
sangat menginspirasi, seperti BILL Gates hanyalah seorang manusia
yang sekolahnya tidak selesai, namun prestasinya melewati banyak
sekali manusia sekolahan. Cory Aquino hanyalah seorang perempuanbiasa yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, tetapi mampu
mengubah sejarah Filipina secara menyakinkan.
Negara Sukses Dengan BerwirausahaBagaimana dengan kehidupan suatu Negara yang berbasis
Kewirausahaan seperti Singapura? Singapura merupakan negara yang
bisa mengubah kotoran dan rongsokan menjadi Emas. Singapura yangdalam peta Asia atau dunia hanya sebuah titik kecil ternyata menjadi
salah satu negara makmur di dunia. Bandingkanlah kini prasaranaumum, perumahan rakyat dan kualitas kehidupan rakyat Singapura dan
sejumlah negara lainnya. Dengan mudah kita temukan perbedaan yangkontras. Apa rahasianya? Karena Rongsokan menjadi emas. Aspek lain
Singapura minim korupsi, berawal sebagai negara miskin bukan berarti
menjadi miskin terus-menerus. Kemiskinan di suatu negara dapat
dipunahkan jika para pemimpin bangsa ini dan generasi mudanya
produktif dan potensial melalui wirausaha. Perlu juga diketahui bahwaSingapura cukup mengalami kesulitan untuk mencari tenaga muda
untuk menjadi Pegawai Negeri.
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
11/13
Nuzulul Qurnain
al Ihkm
V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 1588 Iqtishadia
Apa yang menjadi kunci dari semua keberhasilan dalamberwirausaha?. Menurut Gede sebagai berikut :1. To dream the impossible dream. Milikilah keberanian untuk
bermimpi tentang kehidupan yang lebih baik. Ingat mimpi, cita-cita
dan sejenisnya adalah pompa yang membuat kehidupaan berdenyut
penuh semangat.
2. The power of consistency. Lihatlah air yang menetesi batu yang sama
secara terus-menerus, ternyata berbekas juga kan, demikian juga
dengan keberhasilan dan kemajuan.3. Bermain-main dengan ide. Tidak ada yang tidak mungkin bagi
manusia yang berani bermain-main dengan ide. Lebih-lebih bila
ditambah dengan keberanian untuk melaksanakannya.
4. Banjiri diri anda dengan dunia yang penuh kemungkinan. Ia bisadilakukan dengan membaca, melihat, mencoba danpossitive self talk.
Sudut Pandang Agama
Oleh karena itu mari kita bangun jiwa kewirausahaan ini
terutama generasi muda untuk bangkit dari ketertinggalan negara kita
ini menuju masyarakat madani dengan penuh keyakinan diri. Kemauan
yang kuat, motivasi sukses tersebut bisa dibangun bahwa wirausaha ini
merupakan pekerjaan yang sangat mulia, ditinjau dari sudut pandangmanapun. Konsep kewirausahaan telah diajarkan oleh Nabi Muhammad
SAW, jauh sebelum beliau menjadi Rasul. Rosulullah telah memulaibisnis kecil-kecilan pada usia kurang dari 12 tahun dengan cara membeli
barang dari suatu pasar, kemudian menjualnya kepada orang lain untukmendapatkan keuntungan agar dapat meringankan beban pamannya.
Bersama pamannya, Rosulullah melakukan perjalanan dagang ke Syiria.
Bisnis Rosulullah terus berkembang sampai kemudai Khadijahmenawarkan kemitraan bisnis dengan sistem profit sharing. Selama
bermitra dengan Khadijah, Rosulullah telah melakukan perjalanan kepusat bisnis di Hbasyah, Syiria dan Jorash (Ermawati, n.d.).
Dengan merujuk ke ayat Al Qur'an Al Jumuah (10) "dan apabilaselesai sholat, maka hendaklah kamu bertebaran di muka bumi, dan
carilah karunia Allah (Rizqi) dan ingatlah sebanyak-banyaknya kepada
Allah, agar kamu mendapatkan kejayaan. Jadi bisnis (mencari Rizqi)
harus selalu disertai doa, mengingat (dzikir) kepada Allah, karena dzikir
atau ingat kepada Allah "Kejayaan" (sukses) dijamin oleh Allah akandapat diraih.
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukanwirausaha. Banyak ditemukan ayat atau hadits yang mendorong umat
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
12/13
Problematika Menciptakan Wirausaha Muda
al Ihkm
V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 15 89Iqtishadia
Islam untuk berwirausaha, misalnya keutamaan berdagang sepertidisebutkan dalam hadits yang artinya: Perhatikan olehmu sekalianperdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada 9 dari 10 pintu
rizki (HR. Ahmad). Kemudian Pernah Nabi ditanya Oleh para sahabat:
pekerjaan apa yang paling baik ya Rasulullah ?beliau menjawab
Seorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang
bersih.(HR. Al Bazzar).
Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwakemiskinan dan pengangguran baik dari pengangguran terbuka dan
terdidik merupakan polemik yang tidak ada habisnya bagi negara. Hal ini
dikarenakan pengangguran membawa banyak permasalahan baik dari
segi ekonomi, sosial dan hukum. Rendahnya motivasi dan kreativitasgenerasi muda untuk memulai usaha juga menjadi pemicu semakin
bertambahnya angka pengangguran. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi, seperti sudut pandang masyarakat awam yang terlalu
minim dan tabu untuk mendukung generasi muda berwirusaha.
Wirausaha dapat menjadi salah satu terobosan untuk membantu
meningkatkan lapangan pekerjaan dan membantu pemerintah
mengatasi masalah perekonomian. Hal ini mengingat, bahwa semakin
banyak jumlah wirausahawan di suatu negara maka dapat dipastikanlaju perekonomian semakin membaik. Dari sudut pandang agama, juga
mendorong setiap orang untuk berwirausaha. Ada banyak ayat al-quran,hadist bahkan kisah teladan Nabi Muhammad yang memberi contoh
kepada umatnya tentang berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
Alex Nugraha, Dion, 8 Revolusi Sikap menjadi Entreprenuer, Jakarta: PTElex Media Komputindo Gramedia, 2008.
Alma, B. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, Bandung: Alfabeta,2009.
Berita Biro Pusat Statistik, Penduduk Miskin di Indonesia, 2015.Berita Biro Pusat Statistik, Penganggur Terbuka di Indonesia, 2014.
Departemen Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta, 2003.
Gorman, G.D. Hanlon, dan W.King, Entreprenuership Education The
Australian Perpective for The Nineties. Journal of small BussinessEducation 9: 114. 1997.
Hakim Nasution, Arman dkk. Entrepeneurship, Membangun SpiritTeknoprenship, Yogyakarta: Andi, 2007.
-
7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA
13/13
Nuzulul Qurnain
al Ihkm
V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 1590 Iqtishadia
Indiarti, Nurul, dan Rokhima Rostiani, Intensi KewirausahaanMahasiswa: Studi Perbandingan antara Indonesia, Jepang, danNorwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis, Vol. 23 No. 4 Oktober
2008.
Instruksi Presiden Republik Indonesia No 6 Tahun 2009 Tentang
Pengembangan Ekonomi Kreatif. Jakarta.
Kourilsky, M.L dan W.B. Walstad. Entreprenuership and female youth:
Knowledge, Attitude, Gender Differences, and Educational
Practices,Journal of Bussiness Venturing 13 (1): 77 88, 1998..McClelland, D., The Achievement Motive in Economic Growth in: P. Kilby
(ed.) Entreprenuership and Economic Development, The Free
Press, 109123: New York, 1971.
Osborne, David dan Ted Gaebler. Mewirausahakan Birokrasi ReinventingGoverment, Mentransformasi Semangat Wirausaha ke Dalam Sektor
Publik. Jakarta: Seri Umum No.17, 1992.
Prama, Gede, Catatan Konsultan, Sukses dan Sukses, Sukses di Perjalanan,
Sukses di Tempat Tujuan, Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Gramedia, 2004.
Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses
Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat, 2006.
Syahatah, Husain dan Siddiq Muh Al Amin Adh Dhari, Transaksi danEtika Bisnis Islam. Visi Insani Publishing, 2005.
http://pdsp.kemdikbud.go.id/#, Pusat Data Statistik PendidikKemendikbud. 2014. Jumlah Anak Putus Sekolah (drop out)
SMK/SMU/MA Ditambah Lulusan SLTP, SLTA tidak Melanjutkanke Pendidikan Lebih Tinggi Tahun 2013 (Online), Diakses 25 Mei
2015.