PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

download PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

of 13

Transcript of PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    1/13

    PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    Nuzulul Qurnain(Universitas Madura (UNIRA) Jalan Raya Panglegur Km. 3,5 Pamekasan

    Email: [email protected])

    Abstrak: Pengangguran dan kemiskinan di Indonesia menjadi

    salah satu masalah yang tidak ada habisnya. Jumlah siswa putus

    sekolah dan penganguran terdidik juga menambah parah

    terpuruknya ekonomi di Indonesia. Tiap tahunnya, perguruan

    tinggi ikut menyumbangkan alumni yang tidak terserap oleh

    lapangan pekerjaan. Belum lagi siswa menengah yang drop out

    atau tidak melanjutkan sekolah. Salah satu usaha yang dapat

    dilakukan adalah menumbuh kembangkan semangat danmotivasi untuk berwirausaha. Pendidikan kewirausahaan

    bukan hanya dirasa perlu tapi wajib diberikan pada masyarakat

    baik dibangku pendidikan dasar, menengah sampai perguruan

    tinggi dalam rangka membentuk mindset generasi muda untuk

    berwirausaha. Dukungan dari semua pihak, seperti keluarga,

    masyarakat, dunia pendidikan, pemerintah, dunia usaha dan

    industri juga dapat meningkatkan jumlah wirausahawan muda

    di Indonesia. Berbagai upaya-upaya khusus diperlukan untuk

    mengatasi problematika dalam menciptakan wirausahawan.

    Abstract: Unemployment and poverty in Indonesia became one

    of the problems is endless. Number of Students dropouts and

    educated unemployment also exacerbate the economicdownturn in Indonesia. annually, University chip in alumni who

    are not absorbed by the employment. Not again secondary

    students who drop out or do not continue school. One of efforts

    that can be done to cultivate enthusiasm and motivation to

    entrepreneurship. entrepreneurship education is not only

    necessary but must be given to the public, good for basic

    education,secondary to College in order to shape the mindset of

    the younger generation to entrepreneurship. Support from all

    parties, such as family, community, education World,

    government, business world and industry can also increase the

    number of young entrepreneurs in Indonesia. Various efforts,

    special are needed to resolve the problems in creating

    entrepreneurs.

    Kata Kunci: Problematika, Wirausaha.

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    2/13

    Problematika Menciptakan Wirausaha Muda

    al Ihkm

    V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 15 79Iqtishadia

    PENDAHULUANMasalah pengangguran dan kemiskinan merupakan masalahyang dihadapi oleh bangsa Indonesia dan juga negara lainnya. Selama

    beberapa dekade angka pengangguran dan kemiskinan telah mengalami

    kenaikan. Krisis moneter juga telah ikut menyumbangkan angka

    pengangguran dan kemiskinan. Di Indonesia angka pengangguran dan

    kemiskinan terbanyak justru diciptakan oleh kelompok terdidik. Salah

    satu faktor yang paling dominan untuk mengatasi hal tersebut diatas

    yaitu melalui berwirausaha khususnya generasi muda yang terdidikuntuk mampu menjadi wirausaha yang mandiri. Untuk menciptakan

    Wirausaha Muda tersebut harus dimulai dari Pendidikan Dasar,

    Menengah dan Perguruan Tinggi, maka dibutuhkan pola pikir (mindset)

    pada generasi muda mulai dari Pendidikan Dasar sesuai harapanPresiden kita Dr. Susilo Bambang Yudoyono pada Kementerian

    Pendidikan Nasional Muhammad Nuh bahwa kewirausahaan dijadikan

    kurikulum mulai dari tingkat SD sampai Tingkat Perguruan Tinggi. Hal

    ini disebabkan Pemerintah sudah tidak sanggup lagi untuk mengatasi

    pengangguran melalui pengangkatan Pegawai Negeri. Upaya pemerintah

    dalam rangka mendorong minat mahasiswa untuk berwirausaha

    dilakukan melalui pelatihan, pembinaan, pemagangan, inkubator,

    kolaborasi maupun kemitraan. Hal ini ternyata cukup efektif, jumlahwirausaha muda yang sebagian besar merupakan mahasiswa mengalami

    peningkatan terutama pada tahun 2012 dimana jumlah wirausahasecara keseluruhan mencapai angka 3.744.000 orang sehingga pada

    tahun 2013 ini diprediksikan target pemerintah untuk mencapai 2%atau 4 juta wirausaha baru akan tercapai.

    Maka dengan ini kita mempunyai tujuan untuk membentuk pola

    pikir (mindset) tersebut melalui sebagai berikut :1. Mulai dari Pendidikan Dasar, Menengah dan Perguruan Tinggi harus

    ada Materi Pelajaran Pendidikan Kewirausahaan dengan maksuduntuk memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan kepada

    peserta didik sedini mungkin,

    2. Memberikan keterampilan di bidang produksi barang dan jasa

    kepada peserta didik,

    3. Melatih keterampilan berwirausaha kepada peserta didik melalui

    Praktek Berwirausaha.

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    3/13

    Nuzulul Qurnain

    al Ihkm

    V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 1580 Iqtishadia

    Hambatan yang Terjadi di Negara Kita sebagai berikut:a. Jumlah anak putus sekolah (drop out) SMK/SMU/MA ditambah

    lulusan SLTP, SLTA tidak melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi

    tahun 2013 sebesar 2.023.222 anak1;

    b. Penduduk miskin di Indonesia pada September 2014 sebesar 27,73

    juta jiwa atau sebesar 10,96% dari total penduduk Indonesia2;

    c. Penganggur Terbuka di Indonesia pada Agustus 2014 sebesar 7,24

    juta jiwa atau 5,94 % dari jumlah angkatan kerja sebesar 121,87 juta

    jiwa3;d. Menurut David Mc Clelland, untuk menjadi negara maju dan

    makmur, minimal jumlah wirausaha yang dibutuhkan adalah 2%dari total jumlah penduduk. Saat ini di Indonesia hanya memiliki

    sekitar 450.000 wirausaha atau sekitar 0,18% dari total populasi,masih tertinggal jauh dari Amerika, Singapura bahkan Malaysia4.

    Bagaimana dengan Generasi muda kita terutama kelompok yang

    berstatus sarjana? Sebenarnya kelompok ini merupakan kelompok yangsangat potensial jika mempunyai jiwa wirausaha karena memiliki

    wawasan dan ilmu yang cukup dibandingkan kelompok yang hanyalulusan SMA ke bawah. Namun dibalik itu, faktanya justru berbanding

    terbalik. Sesuai data BPS Susenas, para sarjana lebih condong menjadi

    buruh, karyawan swasta atau menggebu-gebu menjadi Pegawai Negeri

    atau BUMN meskipun telah membutuhkan mengorbankan yang cukup

    besar baik materi maupun tenaga dengan penuh perjuangan dan

    pengabdian bertahun-tahun untuk bisa menjadi Pegawai Negeri.

    Mengapa Generasi muda kita enggan menjadi Wirausahaterutama yang hidup di kota kecil atau pedesaan?. Ada banyak jawaban

    yang diberikan, diantaranya:

    1. Tidak mau Resiko

    2. Tidak berani untuk memulai membuka usaha

    3. Image masyarakat sudah terlanjur menjadi Pegawai Negeri

    merupakan pekerjaan yangprestise dimata masyarakat

    4. Enggan berjuang dalam merintis usaha dari bawah

    1

    Pusat Data Statistik Pendidikan Kemendikbud, 20142 Berita statistik BPS, 2 Januari 20153 Berita statistik BPS, 5 November 20144 McClelland, D. The Achievement Motive in Economic Growth in: P. Kilby (ed.)

    Entreprenuership and Economic Development. (New York: The Free Press, 1971),

    hlm.109 123:

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    4/13

    Problematika Menciptakan Wirausaha Muda

    al Ihkm

    V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 15 81Iqtishadia

    5. Alasan tidak punya modal untuk berwirausaha padahal kalaudigunakan untuk menjadi Pegawai Negeri berusaha secaramaksimal.

    Akibat Masalah

    Permasalahan tersebut akan memberikan beban tersendiri bagi

    pemerintah. Terjadinya putus sekolah (drop out) atau lulus tidak

    melanjutkan juga berdampak pada bertambahnya pengangguran dan

    kemisikinan selanjutnya akan dapat memicu munculnya permasalahansosial seperti kejahatan, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas,

    perdagangan orang (trafficking), maraknya demo yang anarkis, dan

    lemahnya daya saing bangsa. Fenomena ini terjadi salah satu faktornya

    yaitu rendahnya minat dan motivasi pemuda Indonesia untukberwirausaha dewasa ini menjadi pemikiran serius berbagai pihak, baik

    pemerintah, dunia pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat.

    Berbagai upaya dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan

    terutama merubah mindset para pemuda yang selama ini hanya

    berminat sebagai pencari kerja (job seeker) apabila kelak menyelesaikan

    sekolah atau kuliah mereka. Hal ini merupakan tantangan bagi pihak

    sekolah dan perguruan tinggi sebagai lembaga penghasil lulusan.

    Apabila jumlah wirausahawan dibiarkan rendah dalam suatu negaramaka dampaknya adalah:

    a. Rendahnya sikap kreatif berdampak pada motivasi berprestasi,berorintasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,

    mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif5. Rendahnyainisiatif akan berdampak pada rendahnya kemandirian, sehingga

    ketergantungan pada pihak lain tidak akan menemukan

    penyelesaian.b. Ketertinggalan dalam hal sikap kreatif dan sikap inovatif bisa

    menyebabkan sebuah negara relatif tertinggal perkembanganekonomi dan kesejahteraan rakyatnya, sehingga secara makro akan

    mengancam stabilisas ekonomi masyarakat. Semakin banyaklulusan yang kurang inovatif, akan menyebabkan penumpukan

    pengangguran yang pada akhirnya akan mengganggu proses

    pembangunan.

    5 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses (Jakarta:

    Salemba Empat.,2006), hlm. 67

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    5/13

    Nuzulul Qurnain

    al Ihkm

    V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 1582 Iqtishadia

    Solusi Semua perguruan tinggi di Indonesia telah memasukkan matakuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum mereka sebagai salah satu

    mata kuliah yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa. Pendidikan

    kewirausahaan tidak hanya memberikan landasan teoritis mengenai

    konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir

    (mindset) seorang wirausahawan (entrepreneur). Hal ini merupakan

    investasi modal berupa sumber daya manusia untuk mempersiapkan

    para mahasiswa dalam memulai bisnis baru melalui integrasipengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang sangat penting untuk

    mengembangkan dan memperluas sebuah bisnis. Pendidikan

    kewirausahaan juga dapat meningkatkan minat para mahasiswa untuk

    memilih kewirausahaan sebagai salah satu pilihan karir selain pilihankarir menjadi pegawai swasta, PNS, atau Pegawai BUMN di mana secara

    signifikan dapat mengarahkan sikap, perilaku, dan minat ke arah

    kewirausahaan.

    Sikap, perilaku, dan minat kewirausahaan seorang mahasiswa

    dipengaruhi oleh pertimbangan atas berbagai aspek mengenai pilihan

    karir sebagai wirausahawan. Maka dengan pertimbangan itu Pemerintah

    Indonesia mendorong tumbuhnya semangat kewirausahaan masyarakat

    melalui program pendidikan kewirausahaan dalam bentuk regulasi danimplementasi di lapangan, diantaranya melalui instruksi Presiden

    Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. PresidenRepublik Indonesia juga telah mencanangkan Gerakan Kewirausahaan

    Nasional pada tanggal 2 Februari 2011.Pada konteks dunia bisnis, wirausahawan adalah seseorang yang

    menemukan produk (barang dan/atau jasa) baru, membuka pasar yang

    tadinya belum ada, memberikan nilai tambah terhadap produk yangdiproduksi selama ini, yang menghubungkan modal dan pekerja, agar

    modal itu semakin berkembang, digunakan semakin baik, sehinggahasilnya semakin optimal. Berdasarkan pemikiran di atas maka

    dibutuhkan Kurikulum Pendidikan Kewirausahaan. Pengaruhpendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai

    salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan

    hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi muda 6.

    Terkait dengan pengaruh pendidikan kewirausahaan tersebut,

    diperlukan adanya pemahaman tentang bagaimana mengembangkan

    6 Kourilsky, M.L dan W.B. Walstad. Entreprenuership and female youth: Knowledge,

    Attitude, Gender Differences, and Educational Practices,Journal of Bussiness Venturing

    13 (1), 1998, hlm. 77 88.

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    6/13

    Problematika Menciptakan Wirausaha Muda

    al Ihkm

    V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 15 83Iqtishadia

    dan mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda yang potensialsementara mereka berada di bangku kuliah. Beberapa penelitiansebelumnya menyebutkan bahwa keinginan berwirausaha para

    mahasiswa merupakan sumber bagi lahirnya wirausaha-wirausaha masa

    depan. Sikap, perilaku dan pengetahuan mereka tentang kewirausahaan

    akan membentuk kecenderungan mereka untuk membuka usaha-usaha

    baru di masa mendatang.

    Kewirausahaan merupakan penggerak yang sangat penting bagi

    kemajuan perekonomian dan sosial suatu negara. Pertumbuhan yangbegitu cepat dari banyak Negara tidak lepas dari adanya peran

    kewirausahaan yang dinilai sebagai sumber pertumbuhan inovasi,

    produktivitas dan peluang kerja. Oleh karena itu, banyak negara secara

    aktif mempromosikan program kewirausahaan melalui berbagai bentukdukungan dari berbagai negara.

    Maka berdasarkan pengamatan penulis mengapa wirausaha

    muda di negara kita sangat minim karena banyak faktor yang kurang

    mendukung meliputi Rumah tanggga (Orang tua), Masyarakat, Dunia

    Pendidikan dan Pemerintah:

    1. Rumah tangga (Orang tua): Hal yang memprihatinkan terlihat

    juga pada masyarakat atau Orang tua yang diharapkan bisa

    membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik justru malahsebaliknya. Orang tua mereka mengorbankan seluruh harta

    bendanya untuk menyekolahkan anaknya sampai jenjang yangsangat tinggi. Mereka berharap anaknya mampu mengentaskan

    pengangguran dan kemiskinan yang ada di keluarganya dan menjaditeladan untuk adik-adiknya kelak. Orang tua juga berharap anaknya

    mampu berguna bagi bangsa. Tetapi yang terjadi adalah para

    pemuda berpendidikan hanyalah mengandalkan ijazahnya untukmelamar pekerjaan, mereka tidak berfikir untuk menjadi

    wirausawan yang dengan cepat bisa membawa Indonesia ke arahyang lebih cemerlang. Banyak juga di antara mereka yang menjadi

    pengangguran. Mereka menganggur karena sulit dalam mencaripekerjaan karena lowongan pekerjaan sangat sedikit. Tetapi

    mengapa mereka tidak mempunyai inisiatif untuk menciptakan

    pekerjaan untuk dirinya sendiri, padahal mereka adalah pemuda-

    pemudi terdidik?

    sampai saat ini masih sangat minim atau mungkin belum adaorang tua yang mengantarkan putra/putri melalui dunia pendidikan

    yang mempunyai cita-cita putranya untuk menjadi wirausahawan.Pada umumnya mereka menginginkan anaknya untuk menjadi

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    7/13

    Nuzulul Qurnain

    al Ihkm

    V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 1584 Iqtishadia

    Dokter, ABRI, Guru, Bidan dan PNS lainnya. Fenomena inimenimbulkan salah satu faktor keterpurukan dalam pertumbuhanekonomi negara kita. Apabila pola pikir orang tua tersebut tidak

    cepat berubah maka bisa berakibat kehancuran, terutama dalam

    bidang perekonomian seperti bertambahnya tingkat pengangguran,

    kemiskinan dan munculnya permasalahan sosial lain di negara kita.

    2. Masyarakat : Masyarakat Indonesia tidak sedikit yang hanya

    mengandalkan penghasilan orang tua karena orang tuanya kaya.

    Masyarakat Indonesia juga kurang mempunyai motivasi dalamdirinya untuk bekerja. Karena sudah lelah dalam mencari pekerjaan

    tetapi hasilnya nihil maka pencari kerja ini kehilangan kepercayaan

    dirinya dan mereka lupa bahwa sebenarnya bekerja tidak hanya di

    perusahaan tetapi masih banyak bidang lain seperti Pertanian,Perikanan, Peternakan, dan industri kecil. Faktor yang paling utama

    menurut Sudradjat adalah kurangnya jiwa wirausaha yang dimiliki

    oleh masyarakat Indonesia. Lulusan negara kita banyak yang hanya

    menjual ijazahnya ke perusahaan untuk melamar pekerjaan di

    perusahaan tersebut. Padahal hanya beberapa saja yang bisa

    diterima. Mereka kurang menyadari bahwa bila dengan

    berwirausaha mereka akan bisa cepat sukses tanpa bergantung

    dengan orang lain serta mampu membuka lapangan pekerjaan untukmengurangi pengagguran yang terjadi di Indonesia. Pengangguran

    merupakan masalah yang membawa masyarakat kepada kemiskinan.Hal ini yang memicu segala persoalan yang selalu menghantui

    Bangsa Indonesia. Masyarakat ini juga ikut terhanyut dalampemikiran yang sangat dangkal dalam menterjemahkan arti

    berwirausaha. Ini dibuktikan apabila ada salah satu lulusan sarjana

    membuka usaha mandiri maka masyarakat kita langsung mengklaimlulusan sarjana tersebut tidak berhasil. Seperti Sarjana Pertanian

    menggarap lahan pertaniannya, Sarjana perikanan membuka usahabudidaya ikan dan yang Sarjana Ekonomi berbisnis. Pola pikir

    seperti ini muncul terutama bagi masyarakat yang hidup di kota-kotakecil atau pedesaan. Padahal kalau kita lihat penghasilannya bisa

    melebihi dari pekerjaan pegawai negeri atau sejenisnya.

    3. Dunia Pendidikan: Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

    tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa:

    Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

    rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukmengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    8/13

    Problematika Menciptakan Wirausaha Muda

    al Ihkm

    V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 15 85Iqtishadia

    beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi wargaNegara yang demokratis serta bertanggung jawab. Namun masalah

    yang terjadi adalah kualitas pendidikan yang masih rendah. Kualitas

    guru, sarana pendidikan dan kualitas siswa mempengaruhi kualitas

    pendidikan yang ada. Banyak guru yang kurang kompeten dan

    berpengalaman dalam menyampaikan materi. Banyak juga daerah

    terpencil yang sarana pembelajarannya kurang memadai sehingga

    siswa kurang fokus dalam menangkap materi yang diberikansehingga mereka tidak akan atau lupa dalam mengaplikasikannya

    dalam kehidupan bermasyarakat. Sadar atau tidak terutama

    pengelola lembaga pendidikan formal maupun non formal pada

    umumnya kurang berfikir ke depan mengantarkan para lulusannya,hanya yang menjadi Pegawai Negeri yang diprimadonakan atau

    dipromosikan baik melalui media cetak maupun media elektronik

    dengan mengklaim bahwa lembaga pendidikan tersebut sukses

    mengantarkan para lulusannya pada hal yang menjadi Pegawai

    Negeri tiap tahunnya tidak sampai 5%. Kemanakah yang 95 % para

    lulusannya?. Tidak ada lagi jawabannya jadi pegawai swasta atau

    berwirausaha. Padahal pengelola Perguruan Tinggi tidak hanya

    bertanggung jawab dalam proses pendidikan saja dalammengantarkan mahasiswanya lulus dengan predikat Sarjana, namun

    sampai sejauh mana Perguruan Tinggi ikut bertanggung jawab dalamhal menempatkan para lulusannya ke dunia kerja terutama

    berwirausaha sesuai dengan Intruksi Presiden Dr. Susilo BambangYudoyono. Maka untuk menjawab tantangan tersebut dunia

    Perguruan Tinggi mewajibkan semua Prodi harus ada mata kuliah

    Pendidikan kewirausahaan dengan menggunakan tenaga Pengajarpraktisi atau Pengusaha sehingga jiwa kewirusahaannya lebih

    mengena pada mahasiswa tersebut yang ujung-ujungnya setelahnanti lulus mahasiswa tersebut sudah bisa mandiri sesuai bidang

    keahliannya masing-masing.4. Pemerintah dalam hal ini baru menyadari tentang pentingnya

    membangun jiwa kewirausahaan terhadap generasi muda terutama

    yang berlatar belakang pendidikan sarjana. Kelompok generasi muda

    ini yang membuat problem bagi pemerintah yang fundamental

    dibandingkan dengan kelompok generasi muda yang hanya lulusanSMA kebawah. Setuju atau tidak menjadi mahasiswa tidak hanya

    mencari ilmu saja akan tetapi kelompok ini termasuk kelompokpenundaan penggangguran bila kelompok ini tidak cepat diatasi

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    9/13

    Nuzulul Qurnain

    al Ihkm

    V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 1586 Iqtishadia

    maka akan membuat problem yang cukup besar karena kelompok initermasuk kelmpok kalangan ilmiah. Maka terobosan pemerintahterutama melalui Kementerian Pendidikan & Kebudayaan dan

    Kementerian Riset, Teknologi dan Dikti memberikan kewajiban pada

    dunia Pendidikan dari Pendidikan dasar, menengah sampai

    Perguruan Tinggi untuk membangun jiwa kewirausahaan pada

    kalangan siswa dan mahasiswa yang di harapkan nantinya setelah

    lulus bisa mandiri atau berwirausaha. Akan tetapi program

    pemerintah tersebut akan sia-sia kalau tidak didukung sektor-sektoryang lain seperti Dunia usaha, Dunia industri, organisasi-organisasi

    sosial dan masyarakat pada umumnya yang dapat mendukung

    program tersebut melalui sosialisasi secara maksimal.

    Manfaat Wirausaha

    Alma7 menyebut, keberadaan wirausaha memiliki banyak

    manfaat, yakni:

    a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi

    pengangguran.

    b. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi,

    distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya.

    c. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggulyang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu orang

    terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.d. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha

    selalu memperjuangkan lingkungan.e. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun

    kebersihan lingkungan.

    f. Berusaha memberikan bantuan kepada orang lain dan pembangunansosial, sesuai dengan kemampuannya.

    Beberapa yang telah Sukses Berwirausaha

    Ada banyak tokoh wirausahawan yang telah membuktikansumbangsihnya terhadap Negara dan bangsa melalui jiwa entreprenuer

    seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Dahlan Iskan Beliau dilahirkan di

    desa terpencil Kabupaten Magetan dari keluarga yang tidak mampu.

    Mottonya dikenal dengan Membuka Usaha dari yang kecil dan mulailah

    sekarang juga. Beliau telah sukses merintis Harian surat kabar "JawaPos" menjadi Perusahaan Raksasa dan juga memimpin sebanyak 25

    7 Alma, B. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm. 1

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    10/13

    Problematika Menciptakan Wirausaha Muda

    al Ihkm

    V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 15 87Iqtishadia

    perusahaan dan terhitung akhir tahun 2009 beliau oleh pemerintahdibutuhkan tenaganya utuk memimpin PT. PLN (Persero) dan akhirnyadipercaya menjadi menteri BUMN. Chairul Tanjung dikenal dengan

    sebutan Si Anak Singkong Lahir di Jakarta, l6 Juni l962 Jabatan Mantan

    Menko Perekonomian di era Susilo Bambang Yudoyono

    Begitu juga Ciputra Si raja Property Indonesia. Ia lahir di Parigi

    pada tanggal 24 Agustus 1931 dan dibesarkan di sebuah desa terpencil

    yang terletak 150 Km dari kota Gorontalo. Sejak kehidupan masa

    kecilnya berusia 12 tahun, beliau telah menjadi anak yatim dan miskin.Akan tetapi Ciputra optimis mampu mengubah penderitaan menjadi

    kemakmuran. Untuk menuju kesana, ia menempuh perjalanan sulit,

    berbatu-batu, dan terjal, sampai mengantarkan dirinya sebagai miliuner

    yang menguasai puluhan perusahaan besar. Tidak berhenti sampaidisitu, beliau juga mampu mengubah pandangan masyarakat tentang

    pentingnya kewirausahaan dan telah diakui oleh Presiden Dr. Sulilo

    Bambang Yudoyono dalam mensosialisasikan kewirausahaan. Beliau

    juga telah mendirikan Perguruan Tinggi Pertama kali di Indonesia yang

    berbasis kewirausahaan. Ada banyak tokoh wirausaha diluar negeri yang

    sangat menginspirasi, seperti BILL Gates hanyalah seorang manusia

    yang sekolahnya tidak selesai, namun prestasinya melewati banyak

    sekali manusia sekolahan. Cory Aquino hanyalah seorang perempuanbiasa yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, tetapi mampu

    mengubah sejarah Filipina secara menyakinkan.

    Negara Sukses Dengan BerwirausahaBagaimana dengan kehidupan suatu Negara yang berbasis

    Kewirausahaan seperti Singapura? Singapura merupakan negara yang

    bisa mengubah kotoran dan rongsokan menjadi Emas. Singapura yangdalam peta Asia atau dunia hanya sebuah titik kecil ternyata menjadi

    salah satu negara makmur di dunia. Bandingkanlah kini prasaranaumum, perumahan rakyat dan kualitas kehidupan rakyat Singapura dan

    sejumlah negara lainnya. Dengan mudah kita temukan perbedaan yangkontras. Apa rahasianya? Karena Rongsokan menjadi emas. Aspek lain

    Singapura minim korupsi, berawal sebagai negara miskin bukan berarti

    menjadi miskin terus-menerus. Kemiskinan di suatu negara dapat

    dipunahkan jika para pemimpin bangsa ini dan generasi mudanya

    produktif dan potensial melalui wirausaha. Perlu juga diketahui bahwaSingapura cukup mengalami kesulitan untuk mencari tenaga muda

    untuk menjadi Pegawai Negeri.

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    11/13

    Nuzulul Qurnain

    al Ihkm

    V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 1588 Iqtishadia

    Apa yang menjadi kunci dari semua keberhasilan dalamberwirausaha?. Menurut Gede sebagai berikut :1. To dream the impossible dream. Milikilah keberanian untuk

    bermimpi tentang kehidupan yang lebih baik. Ingat mimpi, cita-cita

    dan sejenisnya adalah pompa yang membuat kehidupaan berdenyut

    penuh semangat.

    2. The power of consistency. Lihatlah air yang menetesi batu yang sama

    secara terus-menerus, ternyata berbekas juga kan, demikian juga

    dengan keberhasilan dan kemajuan.3. Bermain-main dengan ide. Tidak ada yang tidak mungkin bagi

    manusia yang berani bermain-main dengan ide. Lebih-lebih bila

    ditambah dengan keberanian untuk melaksanakannya.

    4. Banjiri diri anda dengan dunia yang penuh kemungkinan. Ia bisadilakukan dengan membaca, melihat, mencoba danpossitive self talk.

    Sudut Pandang Agama

    Oleh karena itu mari kita bangun jiwa kewirausahaan ini

    terutama generasi muda untuk bangkit dari ketertinggalan negara kita

    ini menuju masyarakat madani dengan penuh keyakinan diri. Kemauan

    yang kuat, motivasi sukses tersebut bisa dibangun bahwa wirausaha ini

    merupakan pekerjaan yang sangat mulia, ditinjau dari sudut pandangmanapun. Konsep kewirausahaan telah diajarkan oleh Nabi Muhammad

    SAW, jauh sebelum beliau menjadi Rasul. Rosulullah telah memulaibisnis kecil-kecilan pada usia kurang dari 12 tahun dengan cara membeli

    barang dari suatu pasar, kemudian menjualnya kepada orang lain untukmendapatkan keuntungan agar dapat meringankan beban pamannya.

    Bersama pamannya, Rosulullah melakukan perjalanan dagang ke Syiria.

    Bisnis Rosulullah terus berkembang sampai kemudai Khadijahmenawarkan kemitraan bisnis dengan sistem profit sharing. Selama

    bermitra dengan Khadijah, Rosulullah telah melakukan perjalanan kepusat bisnis di Hbasyah, Syiria dan Jorash (Ermawati, n.d.).

    Dengan merujuk ke ayat Al Qur'an Al Jumuah (10) "dan apabilaselesai sholat, maka hendaklah kamu bertebaran di muka bumi, dan

    carilah karunia Allah (Rizqi) dan ingatlah sebanyak-banyaknya kepada

    Allah, agar kamu mendapatkan kejayaan. Jadi bisnis (mencari Rizqi)

    harus selalu disertai doa, mengingat (dzikir) kepada Allah, karena dzikir

    atau ingat kepada Allah "Kejayaan" (sukses) dijamin oleh Allah akandapat diraih.

    Islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukanwirausaha. Banyak ditemukan ayat atau hadits yang mendorong umat

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    12/13

    Problematika Menciptakan Wirausaha Muda

    al Ihkm

    V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 15 89Iqtishadia

    Islam untuk berwirausaha, misalnya keutamaan berdagang sepertidisebutkan dalam hadits yang artinya: Perhatikan olehmu sekalianperdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada 9 dari 10 pintu

    rizki (HR. Ahmad). Kemudian Pernah Nabi ditanya Oleh para sahabat:

    pekerjaan apa yang paling baik ya Rasulullah ?beliau menjawab

    Seorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang

    bersih.(HR. Al Bazzar).

    Kesimpulan

    Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwakemiskinan dan pengangguran baik dari pengangguran terbuka dan

    terdidik merupakan polemik yang tidak ada habisnya bagi negara. Hal ini

    dikarenakan pengangguran membawa banyak permasalahan baik dari

    segi ekonomi, sosial dan hukum. Rendahnya motivasi dan kreativitasgenerasi muda untuk memulai usaha juga menjadi pemicu semakin

    bertambahnya angka pengangguran. Ada banyak faktor yang

    mempengaruhi, seperti sudut pandang masyarakat awam yang terlalu

    minim dan tabu untuk mendukung generasi muda berwirusaha.

    Wirausaha dapat menjadi salah satu terobosan untuk membantu

    meningkatkan lapangan pekerjaan dan membantu pemerintah

    mengatasi masalah perekonomian. Hal ini mengingat, bahwa semakin

    banyak jumlah wirausahawan di suatu negara maka dapat dipastikanlaju perekonomian semakin membaik. Dari sudut pandang agama, juga

    mendorong setiap orang untuk berwirausaha. Ada banyak ayat al-quran,hadist bahkan kisah teladan Nabi Muhammad yang memberi contoh

    kepada umatnya tentang berwirausaha.

    DAFTAR PUSTAKA

    Alex Nugraha, Dion, 8 Revolusi Sikap menjadi Entreprenuer, Jakarta: PTElex Media Komputindo Gramedia, 2008.

    Alma, B. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, Bandung: Alfabeta,2009.

    Berita Biro Pusat Statistik, Penduduk Miskin di Indonesia, 2015.Berita Biro Pusat Statistik, Penganggur Terbuka di Indonesia, 2014.

    Departemen Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 20 Tahun

    2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta, 2003.

    Gorman, G.D. Hanlon, dan W.King, Entreprenuership Education The

    Australian Perpective for The Nineties. Journal of small BussinessEducation 9: 114. 1997.

    Hakim Nasution, Arman dkk. Entrepeneurship, Membangun SpiritTeknoprenship, Yogyakarta: Andi, 2007.

  • 7/26/2019 PROBLEMATIKA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA

    13/13

    Nuzulul Qurnain

    al Ihkm

    V o l .2 N o .1 J u ni 2 0 1590 Iqtishadia

    Indiarti, Nurul, dan Rokhima Rostiani, Intensi KewirausahaanMahasiswa: Studi Perbandingan antara Indonesia, Jepang, danNorwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis, Vol. 23 No. 4 Oktober

    2008.

    Instruksi Presiden Republik Indonesia No 6 Tahun 2009 Tentang

    Pengembangan Ekonomi Kreatif. Jakarta.

    Kourilsky, M.L dan W.B. Walstad. Entreprenuership and female youth:

    Knowledge, Attitude, Gender Differences, and Educational

    Practices,Journal of Bussiness Venturing 13 (1): 77 88, 1998..McClelland, D., The Achievement Motive in Economic Growth in: P. Kilby

    (ed.) Entreprenuership and Economic Development, The Free

    Press, 109123: New York, 1971.

    Osborne, David dan Ted Gaebler. Mewirausahakan Birokrasi ReinventingGoverment, Mentransformasi Semangat Wirausaha ke Dalam Sektor

    Publik. Jakarta: Seri Umum No.17, 1992.

    Prama, Gede, Catatan Konsultan, Sukses dan Sukses, Sukses di Perjalanan,

    Sukses di Tempat Tujuan, Jakarta: PT Elex Media Komputindo

    Gramedia, 2004.

    Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses

    Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat, 2006.

    Syahatah, Husain dan Siddiq Muh Al Amin Adh Dhari, Transaksi danEtika Bisnis Islam. Visi Insani Publishing, 2005.

    http://pdsp.kemdikbud.go.id/#, Pusat Data Statistik PendidikKemendikbud. 2014. Jumlah Anak Putus Sekolah (drop out)

    SMK/SMU/MA Ditambah Lulusan SLTP, SLTA tidak Melanjutkanke Pendidikan Lebih Tinggi Tahun 2013 (Online), Diakses 25 Mei

    2015.