PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak...

94
PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi SKRIPSI DESWITA TRA.151751 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIADINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak...

Page 1: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

PROBLEMATIKA GURU PAUD

Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi

SKRIPSI

DESWITA

TRA.151751

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIADINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

PROBLEMATIKA GURU PAUD

Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Islam Anak Usia Dini ( SI )

DESWITA

TRA.151751

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIADINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani
Page 4: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani
Page 5: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani
Page 6: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani
Page 7: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani
Page 8: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani
Page 9: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

PERSEMBAHAN

Dengan Nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang Dengan

rasa Syukur dan bahagia kupersembahkan Skripsi ini untuk Ayahanda Zulbaidi,

Ibunda Endriana, Eva susilawati dan sumardi ( kakak) dan juga adikku tercinta

Rifqi ahyat dengan selalu memperjuangkan hidupku dengan penuh kesabaran,

cinta dan kasih sayang, sebagai bukti dan rasa banggaku. Selalu ada do‟a agar

beliau diberikan kesehatan. Umur panjang dan terutama selalu ta‟at beribadah

pada Allah SWT. Dengan didikan dan pengorbanan yang tak terhingga kepadaku.

Sehingga aku bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, berguna

bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani kehidupan di

masyarakat. Dan juga untuk almarhum gedeh dan almarhumah nyai yang juga

selalu ikut mendo‟akan agar selalu dipermudah segala urusan dan diperlancar

dalam segala urusan.

Untuk kakak-kakakku yang sudah menjadi motivasi bagiku, ku ucapkan

terima kasih yang tak terhingga atas segala yang telah diberikan dan perjalanan

hidupku dan untuk keluargaku yang kucintai dan kusayangi seumur hidupku juga

untuk sahabat-sahabat seperjuanganku yang selalu mendukung dan memotivasi,

memberi arahan serta masukan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dan

semoga Allah memberikan berkah dan ridho-nya. Amin..

Page 10: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani
Page 11: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah

SWT, tuhan yang maha „alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang

diajarkannya. Dengan segala sifat kesempurnaan-nya. Zat yang mengatur segala

apa yang didunia dengan kekuasaan-nya. Dan zat yang telah menganugerahkan

kepada manusia akal pikiran dan memahami tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dialah

Allah yang tak pernah lepas pengawasannya terhadap apa yang dilakukan manusia

dan kepada-Nya kita mempertanggung jawabkan setiap apa yang kita kerjakan.

Shalawat dan salam telah tercurahkan kepada junjungan Alam Nabi besar

Muhammad SAW. Untuk segala keluarga serta para sahabat beliau yang

senantiasa istiqomah dalamm perjuangan islam. Semoga kita mmenjadi hamba-

hamba pilihan laksana mereka.

Alhamdulilah proses perjuangan dalam penyusunan skripsi ini dengan

segala pengorbanan dan rintangan lahir batin telah dapat penulis lalui. Tak ada

penggambaran lain yang dapat penulis utarakan selain ucapan syukur yang tiada

tara pada Allah SWT karena hanya atas ridha dan pertolongan-Nya lah penulis

dapat melalui semua ini. Penyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang tulus dan ikhlas kepada:

1. Bapak Dr..H.Hadri Hasan MA, Selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi

2. Ibu Dra.Hj.Armida,M,Pd.I Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan

3. Ibu Dra.Umil Muhsinin, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Prodi Pendidikan

Islam Anak Usia Dini

4. Dosen pembimbingan I Dra. Hj.Huda, M.Pd dan Dosen Pembimbing II

Achmad Fadlan, M.Pd.I atas bimbingan arahan dan motivasi yang

telah diberikan.

Page 12: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani
Page 13: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

ABSTRAK

Nama : Deswita

Jurusan/prodi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul : Problematika Guru PAUD Di Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi

Skripsi ini membahas tentang Problematika Guru PAUD Di Taman Kanak-kanak

Rizani Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi. Problematika sering terjadi

manakala pembelajaran berlangsung, tidak hanya dari guru tetapi juga faktor dari

siswa. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apa saja

Problematika Guru PAUD, Upaya apa saja dalam mengatasi problematika dan

bagaimana proses pembelajaran.

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif sebagai bentuk

memberi jawaban atas permasalahan yang telah di uraikan karena sifatnya

menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan menggunakan teknik

pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya kreatifitas guru dalam

Proses Belajar mengajar pada anak, kurangnya sarana dan prasarana dan cara

mengatasi problematika pembelajaran tersebut dengan solusi yang dilakukan guru

dalam memberi kegiatan ekstrakurikuler.

Kata Kunci : Problematika, Guru

Page 14: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

ABSTRACT

Name : Deswita

Study Program: Education Islamic Early Childhood

Fittle : Problematic Teacher Auditor in Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Beautiful District Muaro Jambi

This thesis discusses the problematic of teacher PAUD in rizani putra

kindergarten beautiful muaro jambi district. Problems often occur when learning

takes place not only from the teaher but also from students, while the problems

formulation in this study is what the teachers problem are. Any effort to overcome

problems and how the learning process.

This approach uses descriptive qualitative approach as a form of giving answers

to the problems described because it uses a descriptive analysis approach using

data collection techniques through observation, interviews, and documentation.

The results of this study can be concluded that lack of teacher creativity in the

teaching and learning process in children, lack of facilities and infrastructure and

how to overcome the learning problems with the solutions made by the teaher in

giving extracurricular activities.

Keywords : problems,and teachers

Page 15: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................ v

MOTTO .................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACK .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Fokus Penelitian .............................................................................. 6

C. Rumusan Masalah ........................................................................... 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 8

A. Kajian teoretik ................................................................................. 8

1. Pengertian Problematika ............................................................. 8

2. Macam-macam Problematika ..................................................... 8

3. Pengertian Guru .......................................................................... 11

4. Peran Guru .................................................................................. 12

5. Tugas dan Tanggung Jawab Guru .............................................. 13

6. Syarat-syarat Guru ...................................................................... 19

7. Kompetensi Guru ........................................................................ 20

B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 25

Page 16: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

A. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 25

B. Setting dan Subjek Penelitian .......................................................... 26

1. Setting Penelitian ........................................................................ 26

2. Subjek Penelitian ........................................................................ 26

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 26

1. Jenis Data .................................................................................... 26

2. Sumber Data ............................................................................... 27

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 28

1. Metode Observasi ....................................................................... 28

2. Metode Wawancara .................................................................... 29

3. Metode Dokumentasi .................................................................. 39

E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 30

F. Uji Keabsahan Data ......................................................................... 31

G. Rencana Waktu Penelitian ............................................................... 34

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 37

A. Temuan Umum ................................................................................. 37

B. Temuan Khusus dan Pembahasan .................................................... 48

BAB V PENUTUP .................................................................................... 59

A. Kesimpulan ....................................................................................... 59

B. Saran ................................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran : 1 Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran : 2 Foto Dokumentasi Riset

Page 17: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Photo Gedung Sekolah. .................................................. 38

Gambar 4.2 Dokumentasi Riset ............................................................. 70

Page 18: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : 1 Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran : 2 Foto Dokumentasi Riset

Page 19: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dinyatakan

bahwa guru wajib memiliki kualifikasi, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat

jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional. Kulifikasi akademik diperoleh melalui pendidik tinggi

program sarjana dan diploma empat. Sedangkan kompetensi yang harus

dimiliki guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui profesi.

dan Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang

guru dan dosen, dalam pasal 1, dinyatakan bahwa guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah. ( Helmawati, 2016, hal:34)

Pendidikan merupakan sebuah sistem yang mengandung aspek visi, misi,

tujuan, kurikulum, bahan ajar, pendidik, peserta didik, sarana prasarana, dan

lingkungan. Di antara kedelapan aspek tersebut satu sama lainnya tidak bisa di

pisahkan. Karena aspek tersebut saling berkaitan sehingga membentuk satu

sistem. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dunia

pendidikan adalah aspek pendidik atau guru. (Martinis Yamin, 2013:5). Perlu

diketahui bahwa Guru PAUD ialah karakteristik khas yang dimiliki oleh anak-

anak usia dini, baik yang menyangkut tugas-tugas perkembangan maupun

dimensi-dimensi perkembangannya, yaitu yang terkait dengan perkembangan

intelektual, sosial, emosional, moral, agama, disiplin, bahasa dan fisik/motorik.

Guru PAUD bertugas mengembangkan dimensi-dimensi perkembangan anak

tersebut secara optimal. (Suyadi, 2013:165)

Page 20: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Guru adalah pendidik professional dengan tugas-tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. perlu diketahui bahwa guru

PAUD ialah karakteristik khas yang dimiliki oleh anak-anak usia dini, baik

yang menyangkut tugas-tugas perkembangan maupun dimensi-dimensi

perkembangannya, yaitu yang berkaitan dengan perkembangan intelektual

(kognitif), sosial, emosional, moral, agama, disiplin, bahasa, dan Fisik/motorik.

Guru PAUD bertugas mengembangkan dimensi-dimensi Perkembangan anak

tersebut secara optimal. (Suyadi, 2013, hal:161)

Guru adalah pendidik professional, karenanya secara implisit ia telah

merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab

pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua. Orang tua terkala

menyerahkan anaknya kesekolah berarti sekaligus melimpahkan sebagian

tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru. Hal itu pun menunjukkan

pula bahwa orang tua tidak mungkin menyerahkan anaknya kepada

sembarangan guru, karena tidak sembarang orang dapat menjadi guru.

(Helmawati, 2016, hal:33)

Guru merupakan pendidik pendamping orang tua, guru seperti yang

uraikan sebelumnya memiliki pengertian yang luas dan sempit. Untuk bahasan

selanjutnya yang akan dibahas adalah guru dalam ruang lingkup yang sempit,

yaitu guru sebagai pendidik dilembaga pendidikan formal (sekolah)

dilingkungan dikdasmen (Pendidikan dasar menengah) dan sebab selanjutnya

yaitu pembahasan guru pada pendidikan anak usia dini. Helmawati (2014)

menguraikan bahwa disekolah, pendidik merupakan orang tua kedua setelah

orang tua yang ikut bertanggung jawab terhadap perkembangan potensi anak

didik dan pertumbuhan kemanusiaannya. Pendidikan anak secara keseluruhan

tidak mungkin dapat dipikul sendiri oleh orang tua, terlebih perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini berkembang dengan pesat.

Berbeda dengan zaman dahulu, dimana kehidupan masih sangat sederhan dan

Page 21: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

belum ada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kehidupan

zaman dahulu yang masih primitive, cukup hanya orang tua saja yang

membesarkan dan mendidik anak.

Guru yang profesional ( kreatif ) dapat mengubah suasana yang

menggairahkan, karena membangun motivasi, menjalin rasa simpati dan saling

pengertian, membangun keriangan dan ketakjuban, mendorong pengambilan

resiko, membangun rasa saling memiliki, menampilkan keteladanan, media

belajar, lingkungan sekitar kelas, penataan meja-kursi belajar. (Idris, 2014: 46)

Kompetensi guru Sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 Undang-

Undang Guru dan Dosen, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Adapun macam-macam

kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai tenaga pendidik profesional

adalah: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi professional. Selain peran yang melekat pada guru, mereka juga

mempunyai tugas dan tanggung jawab. Sebagaimana dipahami bahwa guru

merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan yang sangat

berpengaruh dalam menentukan keberhasilan tujuan pendidikan. Sardiman

(2005:93).

Sebagai Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi

bimbingan atau bantuan kepada anak didik (siswa) dalam perkembangan

jasmani dan rohaninya agar siswa mencapai kedewasaannya, mampu

melaksanakan sebagai makhluk Tuhan di muka bumi, sebagai makhluk sosial,

dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri. Istilah pendidik dipakai di

lingkungan formal, informal maupun non-formal, sedangkan guru seringkali

dipakai di lingkungan pendidikan formal. Sebagai orang yang bertanggung

jawab atas keseluruhan proses pendidikan di sekolah, maka guru harus mampu

menciptakan situasi untuk pendidikan, yaitu keadaan di mana tindakan-

tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang

memuaskan. Selain itu, tanggung jawab guru sebagai pendidik yang paling

Page 22: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

berat adalah sebagai contoh (tauladan) bagi siswanya, baik di sekolah maupun

di luar sekolah.

Untuk menjadi seorang guru yang dapat membantu anak didik menjadi

manusia seutuhnya (berilmu, beriman, beramal) serta mendapatkan kebahagian

dunia dan akhirat sesungguhnya tidaklah ringan. Artinya ada syarat-syarat yang

harus dipenuhi. Dalam UU Guru Dosen pasal 8, menyatakan bahwa guru wajib

memiliki kualifikasi. Sebagai pembimbing Pengertian guru dalam arti lebih

luas dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya sekedar penyampai

pengetahuan kepada siswa, tetapi juga mempunyai peranan sebagai

pembimbing yang harus dapat membantu dan memahami siswa. Sehingga

dengan demikian, berhasil tidaknya seorang guru dapat dilihat dalam

kemampuannya melaksanakan proses belajar mengajar yang sebaik-baiknya

serta semua siswa dapat mencapai tujuan yang telah diharapkan.

Sebagai pembimbing, guru dalam menyampaikan materi harus disesuaikan

dengan keadaan psikologi anak. Dalam hal ini, pembimbing juga dituntut untuk

memahami pribadi siswa secara mendalam juga terhadap faktor-faktor

pembentuknya. Kenyataan siswa yang beraneka ragam latar belakang

menjadikan guru harus lebih sabar dan konsisten dalam membimbing siswanya

dalam belajar. Selain itu, guru harus berusaha semaksimal mungkin

menimbulkan semangat anak agar tidak merasa bosan terhadap guru dan materi

yang diberikan.

Istilah problema/problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu

problematik yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan dalam bahasa

Indonesia, problem berarti hal yang belum dapat dipecahkan, yang

menimbulkan masalah, permasalahan, situasi yang dapat didefinisikan sebagai

suatu kesulitan yang perlu dipecahkan, diatasi atau disesuaikan (Sutan Rajasa,

2002: 499). Problematika guru Secara umum adalah problem yang dialami

oleh para guru dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu problem yang

berasal dari diri guru yang bersangkutan dan problem yang berasal dari dalam

diri guru lazim disebut problem internal, sedangkan yang berasal dari luar

Page 23: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

disebut problem eksternal.

Berdasarkan hasil pengamatan awal (Grand Tour) peneliti yang dilakukan

selama satu bulan tepatnya pada tanggal 22 April-22 Mei 2018 di temukan di

Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi

beberapa guru kualitasnya kurang. Guru yang tamatan Sarjana sudah

menerapkan pembelajaran dengan professional, hal ini sudah sewajarnya

dimiliki oleh seorang guru untuk mengetahui dan memahami kompetensi

sebagai seorang guru. Kompetensi guru menjadi modal penting didalam

pengelolaan pendidikan dan pengajaran yang begitu banyak macamnya. Cara

guru yang mengajar mampu berinteraksi, berkomunikasi baik dengan anak

yang ada di Taman Kanak-kanak Rizani Putra serta gurunya juga mampu

melaksanakan bimbingan dan penyuluhan/sosialisasi kepada orang tua serta

guru sudah melaksanakan administrasi disekolah. Tak luput juga guru sudah

menjalankan penelitian sederhana sebagai keperluan pengajaran, menguasai

landasan pendidikan, memahami bahan pengajar, dan mengevaluasi hasil

proses belajar mengajar yang telah dijalankan. Sedangkan Guru yang tidak

tamatan sarjana (Guru pendamping) cara mengajarnya masih canggung, atau

gurunya masih belum banyak memahami materi, dan proses mengajarnya

masih menggunakan metode yang lama. Dan guru tidak memiliki persiapan

ketika masuk kelas, maksudnya guru yang tamatan Sarjana cara mengajarnya

berbeda dengan Guru yang tidak tamatan sarjana ( Guru pendamping).

Guru yang tamatan Sarjana cara mengajarnya ada perbedaan dengan

Guru yang tidak tamatan Sarjana. Yaitu Guru yang tamatan Sarjana banyak

menguasai materi, menguasai lagu-lagu untuk anak agar pengajaran tidak

terlihat bosan dan dapat mengoperasikan kelas dengan baik agar anak tidak

rebut, banyak memahami permainan, karena sesungguhnya anak usia dini

masih terbawa dunia bermain, jadi guru harus bisa mengkombinasikan antara

materi pembelajaran dan permainan, karena guru sudah mempersiapkan sangat

matang sebelum memasuki kelas untuk mengajar.

Page 24: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Fakta diatas menunjukkan lemahnya kualitas guru dalam Proses belajar

mengajar, belum menguasai materi, belum mengevaluasi hasil proses belajar

mengajar. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik mengangkat judul

penelitian tentang “Problematika Guru PAUD Di Taman Kanak-kanak

Rizani Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi”

B. Fokus dan Sub Fokus

Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti

memfokuskan pada Problematika Guru PAUD di Taman Kanak-kanak

Rizani Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan fokus penelitian yang dikemukan, maka dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran?

2. Upaya apa saja dalam mengatasi prolematika Guru PAUD?

3. Apa saja problematika Guru PAUD anak usia dini?

D. Tujuan dan Kegunaan penelitian

1. Tujuan penelitian

berdasarkan rumusan pertanyaan penelitian, maka tujuan

penelitian yaitu:

a. Ingin mengetahui bagaimana proses pembelajaran.

b. Ingin mengetahui apa saja upaya dalam mengatasi problematika

Guru PAUD.

c. Ingin mengatahui bagaimana problematika Guru PAUD anak usia

dini.

Page 25: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

2. Kegunaan penelitian

a. Kegunaan teoretis

Penelitian ini dilakukan agar temuan-temuan dan pembahasan

hasil penelitian dapat menjadi konstribusi dalam problematika Guru

PAUD. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan pula dapat

menjadi salah satu landasan ilmiah dalam memecahkan persoalan

serupa dengan problematika Guru PAUD.

b. Kegunaan praktis

Setelah penelitian ini dilakukan temuan-temuan dan pembahasan

hasil penelitian dapat menjadi pedoman dalam memahami, upaya,

kendala,dan fakta.

1. peneliti

bagi peneliti, penelitian ini berguna untu menambah pengalaman,

pengetahuan, serta wawasan mengenai problematika Guru PAUD dan

salah satu untu menyelesaikan sarjana strata satu (SI) dalam bidang

pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

STS Jambi.

2. Guru

Bagi Guru, penelitian ini berguna untuk menjadi salah satu sarana

untuk mengevaluasi dan memberikan pengajaran bagi anak dalam

bermain sambil belajar untuk meningkatan proses belajar.

3. Siswa

Bagi siswa, penelitian ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang

menyenangkan karena melatih anak untuk bekerjasama, melatih anak

untuk memiliki rasa empati dan simpati, meningkatkan bahasa, serta

dapat mengembangkan motorik pada anak.

Page 26: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

4. Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo Indah Kabupaten

Muaro Jambi

bagi sekolah, penelitian berguna untuk meningkatkan kualifikasi

Guru PAUD dalam proses belajar mengajar.

Page 27: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Pengertian Problematika Guru PAUD

Guru PAUD tidaklah mudah, banyak sekali tantangan yang harus

dihadapi, pekerjaan yang banyak rasa tanggung jawab pada perkembangan

anak usia dini sangat menguras tenaga dan pikiran yang sangat melelahkan.

Menghadapi anak usia dini tidak semudah membalikan telapak tangan, tidak

segampang menghadapi anak kelas tinggi. Mereka sangat memerlukan

totalitas perhatian dari sang guru, anak-anak membutuhkan pendamping

ketika proses pembelajaran dan anak membutuhkan sentuhan halus seorang

guru.

Istilah problema/problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu

problematik yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan dalam bahasa

Indonesia, problema berarti hal yang belum dapat dipecahkan, yang

menimbulkan masalah, permasalaha, situasi yang dapat didefinisikan sebagai

suatu kesulitan yang perlu dipecahkan, diatasi atau disesuaikan (Sutan Rajasa,

2002: 499)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, problematika mempunyai

arti. masih menimbulkan masalah, hal yang masih belum dapat dipecahkan

permasalahan. Sedangkan Syukir (1983:65), menyatakan bahwa problematika

adalah suatu kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang diharapkan

dapat diselesaikan atau dapat diperlukan atau dengan kata lain dapat

mengurangi kesenjangan itu. Uraian pendapat tentang problematika adalah

berbagai persoalan-persoalan sulit yang dihadapi dalam proses

pemberdayaan, baik yang datang dari individu (faktor internal) maupun

dalam upaya pemberdayaan SDM atau guru dalam dunia pendidikan.

Page 28: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

2. Macam-macam problematika

Secara umum problem yang dialami oleh para guru dapat dibagi

menjadi 2 kelompok besar, yaitu problem yang berasal dari diri guru yang

bersangkutan dan problem yang berasal dari dalam diri guru lazim disebut

problem internal, sedangkan yang berasal dari luar disebut problem eksternal.

a. Problem internal

Menurut Nana Sudjana (1998: 41), bahwa problem internal yang

dialami oleh guru pada umumnya berkisar pada kompetensi profesional

yang dimilikinya, baik bidang kognitif seperti penguasaan bahan/materi,

bidang sikap seperti mencintai profesinya (kompetensi kepribadian) dan

bidang perilaku seperti keterampilan mengajar, menilai hasil belajar siswa

(kompetensi pedagogis) dan lain-lain.

1). Menguasai bahan/materi

Menguasai materi harus dimulai dengan merancang dan

menyiapkan bahan ajar/materi pelajaran yang merupakan faktor penting

dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari guru kepada anak

didiknya. Agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik,

rancangan dan penyiapan bahan ajar harus cermat, baik dan sistematis.

Rancangan atau persiapan bahan ajar/materi pelajaran berfungsi sebagai

pemberi arah pelaksanaa pembelajaran sehingga proses belajar mengajar

dapat terarah dan efektif. Namun hendaknya dalam merancang dan

menyiapkan bahan ajar disertai pula dengan gagasan/ide dan perilaku

guru yang kreatif, dengan memperhatikan segenap hal yang terkandung

dalam makna belajar peserta didik (Iskandar Agung, 2010: 54).

2). Mencintai profesi keguruan

Bertolak dari kompetensi guru yang harus dimiliki oleh guru dan

adanya keinginan kuat untuk menjadi seorang guru yang baik, persoalan

profesi guru di sekolah terus menarik untuk dibicarakan, didiskusikan,

dan menuntut untuk dipecahkan, karena masih banyak guru yang punya

anggapan bahwa mengajar hanyalah pekerjaan sambilan, padahal guru

Page 29: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

merupakan faktor dominan dalam pendidikan formal pada umumnya

karena bagi siswa, guru sering dijadikan teladan dan tokoh panutan.

Untuk itu guru seyogyanya memiliki perilaku dan kemampuan yang

memadai dalam mengembangkan peserta didik secara utuh. Peran guru

adalah perilaku yang diharapkan (expected behavior) oleh masyarakat

dari seseorang karena status yang disandangnya. Status yang tinggi

membuat seorang guru mengharuskan tampilnya perilaku yang

terhormat dari penyandangnya. Menurut Tilaar (2002: 296), dewasa ini

masyarakat tetap memgharapkan perilaku yang paling baik dan

terhormat dari seorang guru.

3). Keterampilan mengajar

Guru harus memiliki beberapa komponen keterampilan mengajar

agar proses pembelajaran dapat tercapai, di antaranya yaitu 10

kompetensi guru yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang

guru. Adapun 10 kompetensi guru tersebut menurut Depdikbud (dalam

Mulyasa, 2006: 4-5), meliputi:

a. Menguasai bahan,

b. Mengelola program belajar mengajar,

c. Mengelola kelas,

d. Penggunaan media atau sumber,

e. Mengelola interaksi belajar mengajar,

f. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran,

g. Mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan,

h. Mengenal menyelenggarakan administrasi sekolah

i. Memahami prinsipprinsip

j. Menafsirkan hasil penelitian pendidikan guru untuk keperluan

pengajaran.

4). Menilai hasil belajar siswa

Evaluasi diadakan bukan hanya ingin mengetahui tingkat

Page 30: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

kemajuan yang telah dicapai siswa saja, melainkan ingin mengetahui

sejauh mana tingkat pengetahuan siswa atau peserta didik yang telah

dicapai. Menurut (Syaiful Bahri Djamarah 2005: 20) evaluasi adalah

suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan data tentang sejauh

mana kerberhasilan anak didik dalam belajar dan keberhasilan guru

dalam mengajar. Pelaksanaan evaluasi dilakukan oleh guru dengan

memakai instrument penggali data seperti tes perbuatan, tes tertulis dan

tes lisan.

b. Problem eksternal

Problem eksternal yaitu problem yang berasal dari luar diri guru itu

sendiri. Menurut Nana Sudjana (1998: 42-43) mengemukakan bahwa

kualitas pengajaran juga ditentukan oleh karakteristik kelas dan

karakteristik sekolah.

1. Karakteristik kelas seperti besarnya kelas, suasana belajar,

fasilitas dan sumber belajar yang tersedia.

2. Karakteristik sekolah yang dimaksud misalnya disiplin

sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah memberikan

perasaan yang nyaman, bersih, rapi dan teratur.

3. Pengertian guru

Guru adalah pendidik professional dengan tugas-tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal,pendidikan dasar,dan pendidikan menengah. perlu

diketahui bahwa Guru PAUD ialah karakteristik khas yang dimiliki oleh

anak-anak usia dini, baik yang menyangkut tugas-tugas perkembangan

maupun dimensi-dimensi perkembangannya, yaitu yang berkaitan dengan

perkembangan intelektual, sosial, emosional, moral, agama, disiplin,

bahasa, dan fisik/motorik. Guru PAUD bertugas mengembangkan

dimensi-dimensi perkembangan anak tersebut secara optimal. (Suyadi,

2013:161)

Page 31: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Guru adalah pendidik professional, karenanya secara implisit ia

telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab

pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua. Orang tua terkala

menyerahkan anaknya kesekolah berarti sekaligus melimpahkan sebagian

tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru. Hal itu pun

menunjukkan pula bahwa orang tua tidak mungkin menyerahkan anaknya

kepada sembarangan guru, karena tidak sembarang orang dapat menjadi

guru. (Helmawati, 2016, hal:33)

Guru merupakan pendidik pendamping orang tua, guru seperti

yang uraikan sebelumnya memiliki pengertian yang luas dan sempit.

Untuk bahasan selanjutnya yang akan dibahas adalah guru dalam ruang

lingkup yang sempit, yaitu guru sebagai pendidik dilembaga pendidikan

formal (sekolah) dilingkungan dikdasmen (Pendidikan dasar menengah)

dan sebab selanjutnya yaitu pembahasan guru pada pendidikan anak usia

dini. (Helmawati, 2016:31)

Menjadi guru adalah pekerjaan yang mulia. Ia bertanggung jawab

tidak hanya menjadikan para anak manusia pandai di bidang ilmu

pengetahuan,tetapi juga bermoral baik dalam kehidupan ini. Seorang anak

manusia yang pada mulanya tidak mengerti apa-apa, dihadapan seorang

guru di didik untuk memahami kehidupan secara lebih baik. jelas sekali

bahwa manusia hidup didunia ini membutuhkan pendidikan. Karena tanpa

pendidikan hidup manusia tidak akan teratur bahkan bisa merusak sistem

kehidupan di dunia. (Idris, 2014:37)

4. Peran guru

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran. Peserta

didik memerlukan peran seorang guru untuk membantunya dalam proses

perkembangan dan pengoptimalan bakat dan kemampuan yang dimiliki

peserta didik. Tanpa adanya seorang guru, mustahil seorang peserta didik

dapat mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Hal ini berdasar pada

Page 32: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang selalu memerlukan

bantuan orang lain untuk mencukupi semua kebutuhannya. (Mulyasa,

2007:37) mengidentifikasikan sedikitnya sembilan belas peran guru dalam

pembelajaran. Kedelapan belas peran guru dalam pembelajaran yaitu:

a. Guru sebagai pendidik,

b. Pengajar,

c. Pembimbing,

d. Pelatih,

e. Penasehat,

f. Pembaharu (innovator),

g. Model dan teladan,

h. Pribadi,

i. Peneliti,

j. Pendorong kreativitas,

k. Pembangkit pandangan,

l. Pekerja rutin, pemindah kemah,

m. Pembawa cerita,

n. Aktor,

o. Emansivator,

p. Evaluator,

q. Pengawet, dan

r. Sebagai kulminator.

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa guru juga harus

bersikap sebagai pengayom, berkasih sayang terhadap murid-murid

dan hendaknya memperlakukan mereka seperti anaknya sendiri. Dan

harus mengontrol keseimbangan perkembangan keilmuan (akal) dan

akhlak . (Idris, 2014:41)

Page 33: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

merupakan seorang pemimpin yang mempunyai peran dan

fungsi teramat besar dalam mempengaruhi prestasi belajar anak didik.

Oleh karena itu diperlukan pemikiran kreatif dan inovatif dari guru

agar dapat mewujudkan perang dan fungsinya itu secara efektif.

5. Tugas dan tanggung jawab guru

Tugas dan tanggung jawab guru dalam pengembangan profesi

menurut (Udin Syaefudin S.2009:32 ), terdiri atas enam peran, yakni guru

sebagai pengajar, pembimbing, administrator kelas, pengembangan

kurikulum, pengembangan profesi, dan membina hubungan dengan

masyarakat. Kaitannya dengan tugas guru sebagai pembimbing, guru

hendaknya mampu memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan

masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik sebab

bukan hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan, melaikan

juga menyangkut pembinaan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai para

siswa.

Berdasarkan PP.No. 27 Tahun 1990 Pasal 14 ayat 1 dan 2 bahwa

ada dua pihak yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan proses

pembelajaran di Taman Kanak-kanak, yakni guru dan anggota masyarakat

yang memiliki kemampuan tertentu. Guru Taman Kanak-kanak adalah

penanggung jawab, langsung penyelenggaraan pendidikan di Taman

Kanak-kanak, sedangkan anggota masyarakat sifatnya hanya membantu.

Pelaksanaan pembelajaran pada anak usia dini, seorang guru

memiliki tugas dan tanggung jawab pembelajaran yang dilakukan dengan

bermain yang memerhatikan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

kontekstual dan berpusat pada anak untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan keleluasan bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis anak.

proses interaktif merupakan proses pembelajaran yang mengutamakan

interaksi antara anak dan anak, anak dan pendidik, serta anak dan

lingkungannya. Proses pembelajaran juga perlu dilakukan dalam suasana

Page 34: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

bebas dan nyaman untuk mencapai tujuan pembelajaran. anak juga perlu

belajar mengetahui tuntutan lingkungan alam dan social-budaya. Hal

tersebut juga sejalan dengan PP No.32 Tahun 2013 pasal 19 bahwasannya

proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik, serta pikologis peserta didik. (Ahmad Susanto,

2017:66 )

Selain peran yang melekat pada guru, mereka juga mempunyai tugas

dan tanggung jawab. Sebagaimana dipahami bahwa guru merupakan salah

satu komponen penting dalam pendidikan yang sangat berpengaruh dalam

menentukan keberhasilan tujuan pendidikan. ( Sardiman, 2005: 93).

Karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul

sebagai tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang

tua. Orang tua tatkala menyerahkan anaknya kesekolah berarti sekaligus

melimpahkan sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru.

Hal itu pun menunjukkan pula bahwa orang tua tidak mungkin

menyerahkan anaknya kepada sembarang guru, karena tidak sembarang

orang dapat menjadi guru. ( Helmawati, 2016:33 )

karena besarnya tanggung jawab terhadap anak didiknya, hujan dan

panas bukanlah menjadi penghalang bagi guru untuk selalu hadiri tengah-

tengah anak didiknya. Guru tidak pernah memusuhi anak didiknya

meskipunsuatu ketika ada anak yang berbuat kuarang sopan pada orang

lain. Bukan dengan sabardan bijaksana guru memberikan nasihat

bagaimana cara bertingkah laku yang sopan pada orang lain. ( Syaiful

Bahri Djamarah, 2014:28 ).

Page 35: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Dengan demikian tugas dan tanggung jawab guru dalam belajar

mengajar dalam proses pendidikan yaitu:

a. Sebagai pendidik

Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh panutan, dan identifikasi

bagi para peserta didik dan lingkungan. Oleh karena itu, guru harus

mempunyai standar kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung

jawab, kebiwaan, kemandirian, dan kedisiplinan. Guru harus memahami

berbagai nilai, norma moral dan sosial, serta berusaha untuk berperilaku

sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung

jawab terhadap tindakannya dalam proses pembelajaran disekolah. guru

dalam tugasnya sebagai pendidik harus berani mengambil keputusan

secara mandiri berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan

kompetensi, serta bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik dan

lingkungan. (Hamzah B Uno, Nina lamatenggo, 2016:3).

Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi

bimbingan atau bantuan kepada anak didik (siswa) dalam perkembangan

jasmani dan rohaninya agar siswa mencapai kedewasaannya, mampu

melaksanakan sebagai makhluk Tuhan di muka bumi, sebagai makhluk

sosial, dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri. Istilah pendidik

dipakai di lingkungan formal, informal maupun non-formal, sedangkan

guru seringkali dipakai di lingkungan pendidikan formal. Sebagai orang

yang bertanggung jawab atas keseluruhan proses pendidikan di sekolah,

maka guru harus mampu menciptakan situasi untuk pendidikan, yaitu

keadaan di mana tindakan-tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan

baik dan hasil yang memuaskan. Selain itu, tanggung jawab guru sebagai

pendidik yang paling berat adalah sebagai contoh (tauladan) bagi

siswanya, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Page 36: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

b. Sebagai pembimbing

Guru sebagai pembimbing dapat diibaratkan sebagai pembimbing

perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang

bertanggung jawab, sebagai pembimbing guru harus merumuskan tujuan

secara jelas, meneetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus

ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan, serta menilai kelancarannya

sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Semua kegiatan

yang dilakukan oleh guru harus berdasarkan kerja sama yang baik antara

guru dengan peserta didik. Guru memilki hak dan tanggung jawab dalam

setiap perjalanan yang direncanakan dan dilaksanakannya. (Hamzah B

Uno,2016:4)

Pengertian guru dalam arti lebih luas dalam melaksanakan tugasnya

tidak hanya sekedar penyampai pengetahuan kepada siswa, tetapi juga

mempunyai peranan sebagai pembimbing yang harus dapat membantu dan

memahami siswa. Sehingga dengan demikian, berhasil tidaknya seorang

guru dapat dilihat dalam kemampuannya melaksanakan proses belajar

mengajar yang sebaik-baiknya serta semua siswa dapat mencapai tujuan

yang telah diharapkan. Sebagai pembimbing, guru dalam menyampaikan

materi harus disesuaikan dengan keadaan psikologi anak. Dalam hal ini,

pembimbing juga dituntut untuk memahami pribadi siswa secara

mendalam juga terhadap faktor-faktor pembentuknya. Kenyataan siswa

yang beraneka ragam latar belakang menjadikan guru harus lebih sabar

dan konsisten dalam membimbing siswanya dalam belajar. Selain itu, guru

harus berusaha semaksimal mungkin menimbulkan semangat anak agar

tidak merasa bosan terhadap guru dan materi yang diberikan.

c. Sebagai pengajar

Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk

mempelajari sesautu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi,

dan memahami materi standar yang dipelajari. Guru sebagai pengajar

Page 37: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

harus terus mengikuti perkembangan teknologi sehingga apa yang

disampaikan kepada peserta didik merupakan hal-hal yang terus

diperbarui.

d. Sebagai pengarah

Guru adalah seorang pengarah bagi peserta didik bahkan bagi orang

tua. Sebagai pengarah guru harus mampu mengajarkan peserta didik dalam

memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi, mengarahkan peserta

didik dalam mengambil suatu keputusan, dan menemukan jati dirinya.

Guru juga dituntut untuk mengarahkan peserta didik dalam

mengembangkan potensi dirinya sehingga peserta didik dapat membangun

karakter yang baik bagi dirinya dalam menghadapi kehidupan nyata di

masyarakat.

e. Sebagai pelatih

Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan

keterampilan, baik intelektual maupun motorik sehingga menuntut guru

untuk bertindak sebagai pelatih. Guru bertugas melatih peserta didik dalam

pembentukan kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing

peserta didik. Selain harus memerhatikan kompetensi dasar dan materi

standar, pelatihan yang dilakukan juga harus mampu memerhatikan

perbedaan individual peserta didik dan lingkungannya. Untuk itu, guru

harus memilki pengetahuan yang banyak, meskipun tidak mencakup

semua hal secara sempurna.

f. Sebagai penilai

Penilaian atau evaluasi merupakan aspek pembelajaran yang paling

kompleks karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta

variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks

yang tidak mungkin dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Tidak ada

Page 38: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

pembelajaran tanpa penilaian, karena penilaian merupakan proses

menetapkan kualitas hasil belajar. Atau proses untuk menentukan tingkat

pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik. Sebagai suatu proses,

penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan dengan teknikyang

sesuai, baik tes nontes, teknik apapun yang dipilih, penilaian harus

dilakukan dengan prosedur yang jelas meliputi tiga tahap, yaitu persiapan,

pelaksanaan, dan tindak lanjut.

Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.

Dengan evaluasi, guru dapat mengetahui tingkat kemajuan, perubahan

tingkah laku siswa (baik secara kuantitatif maupun kualitatif) sebagai hasil

proses belajar mengajar yang melibatkan dirinya selaku pembimbing dan

pembantu dalam kegiatan belajar. Pelaksanaan evaluasi harus bersifat

kontinyu setiap selesai pembelajaran, sehingga guru dapat memperbaiki

sistem pembelajaran. Terhadap siswa yang belum berhasil, seorang guru

bertanggung jawab untuk membantu. Dalam hal ini guru dituntut untuk

mampu berkomunikasi mengenai kendala yang dihadapi, memberikan

motivasi, dan mungkin solusi pada setiap siswa untuk dapat mencapai

prestasi belajar secara optimal (Muhibbin Syah, 2000:141).

6. Syarat-syarat guru

Untuk menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang gampang,

seperti yang dibayangkan sebagai orang, dengan modal penguasaan materi

dan menyampaikannya kepada siswa sudah cukup, hal ini belumlah dapat

dikatagori sebagai guru yang memiliki pekerjaan profesional, karena guru

yang profesional, mereka harus memiliki berbagai keterampilan,

kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru, dan

lain sebagainya. Martnis yamin, 2013:5).

dapat membantu anak didik menjadi manusia seutuhnya (berilmu,

beriman, beramal) serta mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat

Page 39: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

sesungguhnya tidaklah ringan. Artinya ada syarat-syarat yang harus

dipenuhi. Dalam UU Guru Dosen pasal 8, menyatakan bahwa guru wajib

memiliki kualifikasi:

a. Akademik

b. Kompetensi

c. Sertifikat pendidik

d. Sehat jasmani dan rohani

e. Kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

7. Kompetensi guru

Sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 Undang-Undang Guru dan

Dosen, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional

yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Adapun macam-macam

kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai tenaga pendidik profesional

adalah:

a. Kompetensi pedagogik

Adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

dimaksud dengan guru sebagai agen pembelajara (learning agent)

adalah peran guru antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu,

perekayasa pembelajaran, dan memberi inspirasi belajar bagi peserta

didik. Dan suatu kompetensi yang dapat mencerminkan kemampuan

mengajar seorang guru. Untuk dapat mengajar dengan baik maka yang

bersangkutan harus menguasai teori dan praktek pedagogik dengan baik.

Misalnya memahami karakter peserta didik, dapat menjelaskan materi

pelajaran dengan baik, mampu memberikan evaluasi terhadap apa yang

sudah diajarkan, juga mengembangkan potensi yang dimiliki peserta

didik. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam

pengelolaan peserta didik yang meliputi:

Page 40: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,

sosial, kultral, emosional dan intlektual.

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang

mendidik.

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang

pengembangan yang mendidik.

4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.

5. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang

mendidik.

6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan

peserta didik.

8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil

belajar.

9. Memanfatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran.

10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas

pembelajaran

b. Kompetensi kepribadian

Yaitu kemampuan seseorang dengan pribadi yang mantap,

berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta mampu menjadi teladan

bagi peserta didik. Akhlak bagi seorang guru sangatlah penting. Guru

sebagaimana orang tua akan selalu menjadi suri talada, anak akan

selalu meniru atau mencontoh apa yang dilakukan pendidiknya. Jika

guru memiliki akhlak mulia dalam mendidik anak, maka anak-anak

akan meniru atau mencontoh sifat gurunya itu. Dan kompetensi

kepribaian adalah suatu kompetensi yang mencerminkan kepribadian

seorang guru terkait dengan profesinya. Dalam hal kepribadian ini

Page 41: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

seorang guru hendaknya memiliki sifat dewasa, berwibawa, berakhlak

mulia, cerdas, dan dapat diteladani masyarakat utamanya anak didik.

Tanpa memiliki sifat seperti ini boleh jadi kompetensi guru layak

dipertanyakan. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan

kepribadian yang meliputi:

1. Bertindak sesuai dengan norma agama, sosial dan kebudayaan

nasional Indonesia.

2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur dan berakhlak

mulia dan teladan terhadap peserta didik dan masyarakat.

3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif dan

bijaksana.

4. Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi, rasa

bangga menjadi guru dan percaya diri.

5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru

c. Kompetensi sosial

yaitu kompetensi guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi

secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang

tua/wali peserta didik, dan masyarakat luas. Misalnya, berkomunikasi

lisan dan tulisan, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi

secara fungsional. Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik

sebagai bagian di masyarakat di antaranya; guru, di mata masyarakat

dan siswanya merupakan panutan yang dicontoh dan teladan dalam

kehidupan sehari-hari.

g. Kompetensi profesional

Merupakan kemampuan seseorang terhadap penguasaan

pekerjaan atau profesi yang ditekuninya. Bagi guru kompetensi

professional berarti kemampuan terhadap penguasaan meteri pelajaran

secara luas dan mendalam. Kemampuan itu dapat ditunjukan pada saat

melamar dengan ijazah. Dan kompetensi professional yaitu kemampuan

guru dalam penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.

Page 42: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Kompetensi profesional juga dapat berarti kewenangan dan kemampuan

guru dalam menjalankan profesinya. Adapun yang termasuk komponen

kompetensi profesional (Muhibbin Syah, 2000: 229-230).

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu.

2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar, mata

pelajaran yang diampu.

3. Mengembangkan professional secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan refleksi.

4. Memanfaatkan teknologi dan informasi dengan baik.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian relevan merupakan penelitian yang hampir serupa atau sudah

dilakukan oleh peneliti lain dengan masalah yang diteliti oleh sebab itu

dikemukan beberapa penelitian lain yang pernah dilakukan berikut ini:

1. Pada jurnal: Nono Hery Yeonanto (2005), mengadakan penelitian

dengan judul “ Problematika Guru dalam pelaksanaan kurikulum

berbasis kompetensi ( Studi kasus Guru sekolah dasar di kota

Surabaya)” Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Guru

memiliki pemahaman yang cukup baik tentang KBK, adanya faktor

pendukung dalam pelaksanaan KBK antara lain: a. kreatifitas guru

dalam mengajar, b. kemampuan guru , c. penguasaan materi yang baik.

persamaan jurnal ini dengan peneliti yaitu ditemukan masalah yang

yaitu kreatifitas guru dalam mengajar dan penguasaian materi. Namun

ada perbedaan juranal ini dengan yang akan teliti oleh peneliti pada

bagian setting penelitian dan tempat penelitian.

2. Jurnal: Suprapto (2009), dengan penelitian berjudul” Problematika

kompetensi penulisan karya ilmiah Guru SMP I curup rejang lebong

Bengkulu”. Penelitian bertujuan untuk mencari kesulitan-kesulitan yang

dihadapi oleh guru-guru SMP I curup dalam menyusun karya ilmiah

Page 43: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

dalam pendidikan. Problematika penulisan karya ilmiah dipilih sebagai

focus perhatian penelitian karena didalam pengembangan profesi

keguruan penyusunan karya ilmiah dirasakan sebagai beban yang cukup

memberatkan bagi para guru dampaknya adalah pembinaan. Persama

jurnal ini dengan peneliti yaitu adanya wawancara, dokumentasi,

pengumpulan data dan analisis data. Namun, adanya perbeda dengan

yang akan diteliti oleh peneliti pada bagian tempat penelitian dan

setting penelitian.

3. Selanjutnya jurnal: Muhammad Solichun, dengan penelitiannya

berjudul “ Problematika pembelajaran bahasa arab: di MTs Negeri

susukan dan MTs Terpadu AL-Mustaqim Timpik Kecamatan susukan

kabupaten semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

pelaksanaan pembelajaran di MTs Negeri susukan dan MTs terpadu al-

mustaqim timpik, mengungkapkan problematika pembelajaran bahsa

arab dalam mengatasi problematika pembelajaran bahasa arab. Adapun

pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Persamaan jurnal ini dengan peneliti yaitu ditemukan

masalah yang sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif.

Perbedaan jurnal ini dengan yang akan diteliti oleh peneliti pada bagian

tempat.

Page 44: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif deskriptif. Kualitatif deskriptif merupakan salah satu dari jenis

penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta,

keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian

berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif

dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi. Dalam penelitian kuantitatif, pengumpulan data tidak dipandu

oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat

penelitian dilapangan. Oleh karena ini analisis data dilakukan bersifat

induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan kemudian dapat

dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori (Sugiyono,2014,hal:23)

Selain itu Bogdan dan Taylor (1975: 5) mendefinisikan penelitian

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan

individu tersebut secara holistik (Lexy Moleong, 2013, hal. 4)

Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat

deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna

(perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Penelitian

dengan judul “Problematika Guru PAUD Di Taman Kanak-kanak Rizani

Page 45: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi ” ini menggunakan

penelitian kualitatif.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat dan waktu penelitian

sebagai berikut:

a. Tempat Penelitian

Peneliti ini dilakukan Di Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi. Pemilihan tempat tersebut

sebagai tempat penelitian berdasarkan atas pemikiran bahwa fokus

permasalahan penelitian ini.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan pada tahun 2019/2020 yaitu dimulai

dari bulan Apil-Mei 2019.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian kualitatif merupakan pihak-pihak yang

dijadikan sebagai sampel atau sasaran dalam sebuah penelitian.

Dimana subjek penelitian ini memberikan tanggapan dan informasi

yang terkait dengan data yang dibutuhkan oleh peneliti. (Sugiono,

2018 hal 292)

Subjek penelitian ini terdiri dari guru, orang tua dan anak yang

ada di Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo Indah Kabupaten

Muaro Jambi.

Page 46: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

C. Jenis dan Sumber Data Penelitian

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data primer dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer adalah data yang langsung di ambil oleh

peneliti tanpa campur tangan orang lain yaitu peneliti langsung

mendapatkan data dari objek yang akan di teliti (Sugiyono, 2014,

hal 62).

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung, minsalnya

lewat orang lain atau di dapatkan lewat dokumen (Sugiyono, 2014,

hal. 62). Data ini diperoleh melalui dokmentasi di Taman Kanak-

kanak Rizani Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi dan

data yang termasuk dalam data sekunder yaitu:

1. Sejarah Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo Indah

Kabupaten Muaro Jambi

2. Struktur Organisasi Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo

Indah Kabupaten Muaro Jambi.

2. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata, peristiwa,

dan dokumentasi. Dalam penelitian ini sumber data yang di

dapatkan yaitu pencatatan yang dilakukan peneliti melalui observasi

dan wawancara (catatan dilapangan) dan sumber data adalah

dimana data diperoleh (Sugiono,2013 hal 15).

Page 47: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu:

c. Kepala sekolah Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo

Indah Kabupaten Muaro Jambi

d. Guru yang mengajar di Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan ke dalam

dua katagori. Yaitu teknik yang bersifat interaktif dan noninteraktif.

Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan pengamatan berperan serta,

sedangkan noninteraktif terdiri dari pengamatan tak berperan serta,

sumber data penelitian adalah manusia dengan perilakunya, peristtiwa,

arsip dan dokumen ( Matja, 2007, hal 52 ).

Teknik pengumpulan data yaitu bagaimana cara peneliti

mengumpulkan data,dan disini peneliti mengunakan teknik

pengumpulan yaitu dengan cara observasi,wawancara,dan dokumentasi.

Berikut ini dipaparkan masing-masing teknik tersebut

1. Teknik observasi

Poerwandi (1998) berpendapat bahwa observasi merupakan

metode yang paling dasar dan paling tua, karena dengan cara-cara

tertentu kita selalu terlibat dalam proses mengamati. Istilah

observasi diarahkan pada kegiatan memerhatikan secara akurat

mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan

hubungan aspek dalam fenomena tersebut. Observasi selalu

menjadi bagian dalam penelitian dapat berlangsung dalam

konteks eksperimental maupun dalam konteks alamiah. Observasi

dalam rangka penelitian kualitatif harus dalam konteks alamiah.

Teknik observasi ini adalah dimana peneliti melakukan

pengamatan langsung dilakukan terhadap objek penelitian. Yang

berkaitan dengan fokus penelitian ditunjukkan kepada Guru.

Observasi ini berguna untuk mendapatkan informasi secara akurat

Page 48: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

melalui pengamatan langsung oleh peneliti, peneliti berperan

langsung dalam observasi dimana peneliti mempersiapkan

pertanyaan-pertanyaan yang akan diamati.

2. Teknik wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada

suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan,

dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik

(Kartono, 1980, hal 171). Denzin dan Lincoln 1994 : 335

mengemukakan wawancara merupakan suatu percakapan seni

tanya jawab dan mendengarkan. Ini bukan merupakan suatu alat

yang netral pewawancara menciptakan situasi tanya jawab yang

nyata Dalam situasi ini jawaban-jawaban diberikan. Wawancara

menghasilkan pemahaman yang terbentuk oleh situasi

berdasarkan peristiwa-peristiwa interasional yang khusus.

Robinson, 2000 menyatakan bahwa wawancara tidak

berstruktur dengan suatu tujuan yang biasanya mengutamakan

perekaman dan transkrip kata Perkata dan penggunaan suatu

pedoman wawancara dari bada susunan pertanyaan yang kaku.

Teknik yang dilakukan dengan cara ini peneliti melakukan kontak

langsung melakukan tatap muka antara interviewer dengan

interviewee dengan tanya jawab, sehingga mendapatkan

informasi. Wawancara di tunjukkan kepada Guru.

Adapun data yang diperoleh dari wawancara antara lain:

a. Bagaimana proses pembelajaran?

b. Upaya apa saja dalam mengatasi problematika Guru PAUD?

c. Apa saja problematika Guru PAUD anak usia dini?

Page 49: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

3. Metode Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data

historis. Teknik dokumen jarang digunakan dalam penelitian

kualitatif, pada masa kini menjadi salah satu bagian dari teknik

penelitian kualitatif. Hal ini disebabkan oleh adanya kesadaran dan

pemahaman baru yang berkembang dipara peneliti bahwa banyak

sekali data yang tersimpan dalam bentuk dokumen yang berbentuk

gambar dokumentasi, sumber data lewat dokumen menjadi

pelengkap proses penelitian kualitatif (Bungin, 2005, hal 122).

Dokumentasi yang berupa pengumpulan data bersumber dari

dokumen tertulis seperti gambar berguna untuk melengkapi data

yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah pencarian atau pelacakan pola-pola. Analisis

data kualitatif adalah pengujian sistematik dari sesuatu yang untuk

menetapkan bagian-bagiannya, hubungan antar kajian, dan hubungannya

terhadap keseluruhan artinya semua analisis data kualitatif akan

mencakup penelusuran data, melalui catatan-catatan (pengalaman

lapangan) untuk menemukan pola-pola yang dikaji peneliti ( Matja, 2007

hal 210 ).

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis data. Pelaksanaan analisis ini berlangsung selama

pengumpulan data dan setelah pengumpulan data. Berikut ini langkah

yang dilakukan dalam analisis data yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-

hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari

tema dan polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan

Page 50: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

gambaran lebih jelas dan memudahkan untuk melakukan

pengumpulan data (Sugiyono, 2014, hal: 92).

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah penuangan sekumpulan informasi

tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan data. penyajian data digunakan untuk

meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil

tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data. Data

penelitian ini disajiakan dalam bentuk uraian yang didukung

dengan jaringan kerja ( imam gunawan, 2015, hal: 211).

3. Kesimpulan / verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut

Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi,

kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kegiatan

verifikasi di perlukan untuk membuat kesimpulan menjadi

kredibel, artinya terpercaya yang dapat teruji dengan bukti dan

catatan lapangan melalui metode pengumpulan data yang

digunakan.

F. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data adalah upaya peneliti untuk memberikan

jaminan data yang diperoleh terpercaya kebenarannya (valid) Dalam

penelitian kualitatif bermacam cara untuk menguji keabsahan data yaitu

uji Kredibilitas,uji transferability, uji depenability, uji comfirmability.

Masing-masing uji tersebut memiliki konsep pengujian yang berbeda.

Dalam penelitian menggunakan uji kredibilitas data sebagai alat uji

keabsahan data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji

kredibilitas (kepercayaan terhadap data) data sebagai alat uji keabsahan

data.

Page 51: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

1. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan dimana peneliti harus kembali ke

lapangan untuk melakukan pengamatan dan wawancara dengan

sumber data yang pernah ditemui atau sumber data baru. Dengan

perpanjangan pengamatan ini bearti hubungan peneliti dengan nara

sumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab ( tidak ada

jarak lagi ), saling terbuka saling mempercayai sehingga tidak ada

informasi yang disembunyikan lagi. Bila telah terbentuk raport,

maka telah terjadi kewajaran dalam penelitian dimana kehadiran

peneliti tidak lagi menganggu perilaku yang dipelajari.( sugiyono,

2014, hal, 123)

Perpanjangan pengamatan yang dilakukan peneliti guna untuk

menguatkan data yang diperoleh pada tahap awal. Dan peneliti juga

harus mengecek kembali apakah data yang diberikan pada tahap

awal sudah benar atau tidak, jika peneliti menemukan ada data

yang tidak benar ketika di cek dengan sumber yang asli maka

peneliti harus melakukan pengamatan dan wawancara mendalam

sehingga diperoleh data yang pasti akan kebenarannya.

2. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan bearti melakukan pengamatan

secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut

maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara

pasti dan sistematis. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan

ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku

maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait

dengan temuan yang diteliti.

3.Triangulasi

Triangulasi mencari dengan cepat pengujian data yang sudah

ada dalam memperkuat tafsir dan meningkatkan kebijakan, serta

program yang berbasis pada bukti yang telah tersedia. Triangulasi

Page 52: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

adalah suatu pendekatan analisa data yang mensintesa data dari

berbagai sumber (Bachri,2010,hal.55)

Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

cara memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu sendiri, untuk

keperluan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai

cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi

sumber, teknik, dan waktu.(imam gunawan, 2015, hal 219).

a.Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi

tertentu melalui berbagai sumber memperoleh data. Dalam

triangulasi dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Sebuah

straregi kunci harus mengolongkan masing-masing kelompok

bahwa peneliti sedang “mengevaluasi”. Kemudian yakin pada

sejumlah orang untuk dibandingkan dari masing-masing

kelompok dalam evaluasi tersebut. Dengan demikian, triangulasi

sumber berarti membandingkan (pengecekan ulang) informasi

yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Misalnya

membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara

membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang

dikatakan secara pribadi, membandingan hasil wawancara

dengan dokumen (Rahardjo, 2010, hal 219).

b.Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik adalah upaya pengecekan data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. teknik dilakukan

pengecekan data dengan teknik yang berbeda untuk menarik

kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya satu cara

pandang (iman gunawan, 2015, hal 222).

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara pengecekan data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda, misalnya data diperoleh dengan wawancara,

Page 53: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau kuesioner. Bila

dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan

data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih

lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk

memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semua

benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda (Sugiyono, 2014, hal:

127)

c.Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu adalah pengecekan data dengan cara

pengumpulan data melalui observasi dan wawancara pada waktu

yang berbeda. Perbedaan waktu dalam melakukan pengumpulan data

dapat memberikan hasil berbeda terhadap sumber yang sama dapat

berbeda dengan wawancara yang dilakukan pada siang atau sore hari.

Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh kesegaran fisik.untuk itu dalam

rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara

melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik

lain dalam waktu atau situasi yang berbeda (sugiyono, 2014 hal:127).

G. Rencana Waktu Penelitian

Rencana waktu penelitian akan dilakukan selama selama satu bulan

Rencana waktu ini masih bersifat tentatif, artinya dapat berubah

berdasarkan situasi dan kondisi secara tentatif, artinya dapat berubah

berdasarkan situasi dan kondisi secara teknis administratif maupun kondisi

dilapangan. Berikut ini dapat diberikan uraian tahap-tahap yang dilakukan

selama penelitian dilaksanakan.

Page 54: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Tabel 3.1

Rencana Waktu dan Tahap Penelitian

No Kegiatan Bulan

Desember

-Januari

Februari

-maret

April Mei-Juni Juli Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4

1

Pengajuan

dan

pengesahan

judul

2 Penyusuna

n

propoposal

√ √ √ √ √ √ √ √ √

3 Seminar

proposal

√ √

4 Perbaikan

hasil

seminar

proposal

√ √

5 Pengurusan

dan

penerbitan

izin

penelitian

√ V

6 Pengumpul

an data di

lapangan

√ √

7 Analisis

dan

penyusuna

n laporan

penelitian

8 Seminar

hasil/ujian

skripsi

9 Perbaikan

hasil ujian

skripsi

10 Pengesaha

n

Page 55: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

hasil ujian

oleh

tim penguji

11 Pengganda

an

dan

laporan

penyerahan

hasil

Page 56: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN UMUM

1. Sejarah Singkat Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Sejarah Taman Kanak-kanak pertama kali belum ada namanya

taman kanak-kanak, pada tahap ke tahap bahwa berdasarkan hasil

verifikasi kepala unit pelayanan pendidikan kecamatan Jambi Luar

Kota, kepala yayasan/lembaga tersebut diatas dapat diberikan izin

operasional penyelenggaraan sekolah Taman Kanak-kanak. Bahwa izin

operasional penyelenggaraan sekolah Taman Kanak-kanak dapat

diberikan dalam batas ketentuan hukum dan perundang-undangan yang

berlaku.

Memberi izin operasional penyelenggaraan Sekolah Taman

Kanak-kanak kepada:

Nama Yayasan/lembaga : Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Jenis Yayasan/Lembaga : Taman Kanak-kanak

Alamat : Kota kampus RT. Komp. BTN Arza Griya

Mandiri 1 Blok B No.12

Desa : Mendalo Darat

Kecamatan : Jambi Luar Kota

Kabupaten : Muaro Jambi

Kepala sekolah : PESRI YENNI

(Sumber: Dokumentasi TU Taman Kanak-kanak Rizani

Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi)

Page 57: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

2. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi

Cerdas, Kreatif, Beriman, dan Mandiri

b. Misi

1. Meningkatkan mutu pendidikan dengan guru yang professional

2. Menciptakan suasana yang menyenangkan dengan prinsip”

beriman sambil belajar, belajar sambil bermain”

3. Menumbuhkan kecintaan terhadap ajaran agama yang diantur.

4. Menumbuhkan kembangkan sifat kreatif kepada anak serta

berani menghadapi tantangan.

c. Tujuan

1. Meningkatkan kualitas lulusan Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo agar mampu bersaing dan menyesuaikan diri serta

mandiri

2. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dan pengajaran kepada

anak didik.

Page 58: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

3. Meningkatkan kualitas pendidikan Taman Kanak-kanak Rizani

Putra Mendalo dengan mengikuti kegiatan-kegiatan

pelatihan/KKG/IGTKI

4. Meningkatkan kinerja setiap personil Taman Kanak-kanak Rizani

Putra Mendalo menjadi lebih baik lagi.

5. Mengembangkan kreatifitas anak sesuai kemampuan, bakat serta

minatnya.

6. Meningkatkan pendidikan dibidang moral, sosial budaya dan

agama.

3. Struktur Organisasi

Struktur adalah suatu susunan personil yang bergabung dalam suatu

organisasi, melalui struktur maka dapat dilihat tugas, wewenang dan

bidang kerja yang ada dalam organisasi tersebut. Struktur juga dapat

membentuk skema yang menunjukkan gambaran dalam bidang masing-

masing personil. Dengan adanya struktur organisasi tersebut akan

memudahkan pimpinan mengadakan pengawasan, koordinasikan.

Sedangkan organisasi tanapa struktur sulit untuk melaksanakan

aktifitas dalam melakukan kegiatan program kerja dan tujuan organisasi.

Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi dan misi, oleh

karena itu dibutuhkan struktur dimana setiap bagian pada struktur itu

mempunyai fungsi dan sosialisasi kerja sehingga sekolah terorganisasi

dengan baik.

Page 59: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Struktur Organisasi Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kec.Jambi Luar Kota kab. Muaro Jambi

Ketua Yayasan

Pesri Yenni S.Pd

PENGELOLA

Siti Hajar,S.Pd

Guru Kelompok A

Nur‟Aini

ANAK DIDIK

Tabel 4:1

(Sumber: Dokumentasi bagian TU Taman Kanak-kanak Rizani Putra)

Guru Kelompok B

Nila Dwi Putri

Page 60: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

4. Tata Tertib Taman Kanak-kanak Rizani Putra

a. Guru

1. Hari senin setiap guru diwajibkan hadir disekolah paling lambat jam

07:00, jam 07:30 upacara

Hari selasa sampai sabtu setiap guru diwajibkan hadir disekolah

paling lambat 07:15 an meninggalkan sekolah jam 11:30 wib.

2. Guru yang berhalangan hadir dikarenakan sakit dan keperluan yang

mendadak wajib membertahu kepada kepala sekolah.

3.Tidak meninggalkan kelas saat proses pembelajaran berlangsung.

4. Mengisi daftar hadir.

5. Membuat perangkat mengajar Prota, Promes, RPPM, RPPH.

6. Berpakaian seragam sesuai dengan ketentuan yayasan.

b. Siswa

1. Hari senin setiap siswa wajib kesekolah paling lambat 15 menit sebelum.

Upacara dimulai

Hari selasa sampai sabtu wajib hadir disekolah paling lambat 15 menit

sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan meninggalkan sekolah pukul

10:30 untuk hari senin sampai kamis dan hari jum‟at sampai sabtu pukul

09:30.

2. Berpakaian rapi, bersepatu dan berkaos kaki dengan ketentuan seragam.

a. Hari senin sampai selasa memakai baju seragam putih-hijau memakai topi

b. Hari rabu sampai kamis memakai seragam batik.

c. hari jum‟at memakai seragam muslim putih dan bagi laki-laki memakai

peci putih dan perempuan memakai jilbab putih polos.

Page 61: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

d. hari sabtu memakai seragam olahraga.

3. Membawa makanan dan minuman dari rumah.

4. Apabila berhalangan hadir harus memberitahu lewat surat/telpon.

5. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Majelis guru merupakan tenaga edukatif yaitu tenaga sekaligus sebagai

pendidikan merupakan sumber informasi bagi siswa, karena guru merupakan

salah satu komponen penting dalam kegaiatan belajar mengajar. Guru

bukanlah hanya bertugas menstransfer ilmu saja kepada siswa, melainkan

sebagai fasilitator.

Guru harus mampu memotivasi siswa supaya siswa lebih tertarik dengan

pelajaran yang disampaikan. Sedangkan staf tata usaha dan pegawai lainnya

mengambil peran yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan.

Urusan-urusan yang berkaitan dengan keuletan staf.

Guru mempunyai peranan yang besar dalam keberhasilan siswanya dan

tanggung jawab alam proses pembelajaran disekolah. Keberhasilan guru

mengajar tergantung dari sejauh mana guru tersebut melaksnakan peranan dan

tanggung jawabnya. Untuk saat ini guru Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah kabupaten muaro jambi berjumalah 4 orang dengan kelas 2

ruangan, kepala Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo Indah kabupaten

muaro jambi saat ini adalah Siti Hajar,S.Pd berikut wawancara dengan ibu Siti

Hajar.

“Ada 4 orang guru termasuk saya, dan perangkat sekolah sekretaris,

bendaraha, tata usaha, dan operator masih dikelola oleh guru,yang mana

seharusnya memang ada yang mengemban sendiri tugas tersebut, jadi di

Taman Kanak-kanak ini masih kurangnya staf untuk adminitrasi sekolah”

Page 62: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Tabel 4:2 Data Guru Taman Kanak-Kanak Rizani Putra

No Nama/NIP

L/P Tempat/tanggal

lahir

ijazah Status/dpk/

Honda/swasta

GOL

1 Pesri yenni

P Sungai peneuh

3 juli 1968

D II

PGTK

PNS III d

K.Tk

2 Siti Hajar

P Pijoan 29

maret 1983

D II

PGTK

SWASTA Guru

3 Nur‟Aini

P Padang 28

agustus 19969

SMA II a

Guru

4 Nila Dwi

Putri

P Jambi 16

februari 1985

SMA II b

Guru

Sumber: Dokumentasi Bagian TU Taman Kanak-kanak

Rizani Putra Mendalo Indah

b. keadaan siswa

Jumlah keseluruhan siswa Taman Kanak-kanak Rizani Putra kabupaten

Muaro Jambi berjumlah 26 orang siswa, masing-masing kelas A 14 siswa, B

12 siswa. Yang mana laki-laki berjumlah 14 orang dan siswa perempuan

berjumlah 12.

Tabel 4.3 Daftar nama siswa kelas A dan kelas B Taman Kanak-kanak

Rizani Putra

No NAMA L/P NO INDUK

1 Arif muda daulay L 033

2 Adya arrazie adiyanto L 034

3 Sintia P 035

Page 63: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Tabel 4.3

(Sumber Dokumentasi bagian TU)

4 Aditya rahman L 036

5 Merisa putra P 037

6 Indah angraini P 038

7 Alpin putra L 039

8 Rina sapitri P 040

9 Zahra andriani P 041

10 Caca fitriani P 042

11 Rendi saputra L 043

12 Zaib saputra L 044

13 Andre pratama daulay L 045

14 Rijoni ardiansyah L 046

15 Ade wira Samuel L 047

16 Ade fathul rasyid L 048

17 Billy dwi putra L 049

18 Daffa praduta L 050

19 Marzella zuita P 051

20 Tia renata P 052

21 Melisa saputriana P 053

22 Sintia dwi putrid P 054

23 Angga alfifari L 055

24 Diny marsandi P 056

25 Morga alal huda L 057

26 Sindyrah manias P 058

Page 64: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

6. sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk mencapai tujuan,

alat memperlancar kegiatan atau proses belajar atau alat-alat maupun fasilitas

yang digunakan untuk menunjang tercapainya pendidikan. Sarana meerupakan

tempat berlangsungnya pembelajaran, saran dapat membantu proses

pembelajaran agar berjalan deengan baik dan juga memberikan motivasi kepada

siswa untuk belajar.

Berdasarkan pengamatan penelitian di Taman Kanak-kanak Rizani Putra

kabupaten muaro jambi memiliki 3 ruangan. Adapun sarana dapat menunjang

berlangsung proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak Rizani Putra.

No

Sarana

Jumlah

Baik

kurang

1 Ruang kepala

1 1 0

2

Ruang guru 0 0 0

3

Ruang belajar 2 2 0

4

Meja guru 2 2 0

5 Meja belajar siswa

40 37 3

6 Kursi guru

2 2 0

7 Kursi siswa

40 0 0

Page 65: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

8 Papan tulis

2 0 0

9 Ayunan

1 0 0

10 Jungkat jungkit

1 0 0

11 Perosotan

1 0 0

12 Buku bacaan/panduan

guru

20 20 0

13 Kamar mandi/WC guru

1 1 0

14 Kamar mandi/WC

murid

1 1 0

(Sumber: Dokumentasi Bagian TU Taman Kanak-kanak Rizani Putra)

Tabel 4.4

Tabel 4.5 Ruangan/Bangunan Fisik Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi

No

Ruangan Bantuan

APBN APBD DLL

Jumlah

1 Ruangan belajar

teori

2 Ruangan kepsek

3 Ruangan guru

Page 66: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

4 Ruangan

TU/kantor

(Sumber Dokumentasi Bagian TU).

Berdasarkan tabel diatas dapat dketahui bahwa jumlah sarana dan

prasarana yang dimilki oleh Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo Indah

Kabupaten Muaro Jambi masih kurang memadai. Tanpa sarana dan prasarana

yang lengkap maka tujuan pendidikan yang hendak di inginkan tidak akan

terlaksana dengan baik. akan tetapi Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi masih berusaha untuk melengkapi

sarana dan prasarana menjadi lebih baik dan nyaman, aman dan dalam

pembelajaran terlaksana dengan baik.

Tabel 4.6 Dana Bantuan Alat Bermain Edukatif Taman Kanak-kanak

Rizani Putra

NO

URAIAN VOLUME SATUAN

(Rp)

JUMLAH(Rp)

1 Pengadaan alat bermain

dalam ruangan (60 %)

a.Mencocok

b. Papan alur

c.Sliding kar

d.Puzzel buah

e.Puzzel hewan

f.Papan panel

g.Balok bangunan

h.Lempar gelang

i.Bola tangan kemarga

j.Topeng wajah

k.Lemari penyimpanan

APE

2 Set

4 Set

4set

5 set

5 set

1 set

2 set

4 set

1 set

4 set

1 set

Jumlah

II Pengadaan APE Luar

ruangan (40%)

a.Ayunan x gorong-

gorong

1 paket

1 peket

Page 67: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

b.Tangga majemuk x 1

Jumlah

Jumlah total I+II

(Sumber: Dokumentasi bagian TU)

B. Temuan Khusus

Berdasarkan penelitian secara umum terkait dengan problematika

Guru PAUD Di Taman kanak-kanak Rizani Putra Mendalo Indah

Kabupaten Muaro Jambi telah berjalan dengan baik dan dirasakan

manfaatnya oleh Guru dan Siswa.

1. Apa saja problematika Guru PAUD

Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi peneliti melakukan penelitian

tentang Problematika Guru PAUD di Taman Kanak-kanak Rizani

Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi. Selama melakukan

penelitian kepada kepala sekolah dan guru-guru yang mengajar di

Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro

Jambi, penelitia melakukan penelitian melalui observasi dan

wawancara kepada responden.

Mengenai problematika Guru PAUD Indonesia dari hasil analisa

terhadap kebijakan dan fakta yang terjadi dilapangan.

a. Tenaga pengajar

Tenaga pengajar (Guru) merupakan komponen kunci

keberhasilan pendidikan, karena tenaga pengajarlah yang langsung

berhadapan dengan peserta didik, sehingga diperlukan tenaga

pendidikan yang professional yang benar-benar memahami bagaimana

cara mengajar anak usia dini, bukan hanya sebagai ajang coba-coba

dalam menangani anak usia dini. Peneliti melakukan wawancara yang

dilakukan dengan kepala Taman Kanak-Kanak Rizani Putra Mendalo

Page 68: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Indah Kabupaten Muaro Jambi Ibu Siti hajar berikut hasil

wawancaranya:

“guru pengajar di taman kanak-kanak rizani putra ini sebetulnya

kurang, baik dari segi jumlahnya maupun dari segi kualitasnya. Untuk

mengisi jam pelajaran di 3 kelas ssetiap hari bergantian karena guru

ada yang memilki tugas ditempat (sekolah) lain. Oleh karena itu, untuk

mengisi kekosongan guru, saya kadang harus mengajar 2 kelas

sekaligus". ( wawancara kepala sekolah,22,23, april 2019).

b. Lembaga PAUD

Kesadaran masyarakat akan pentingnya PAUD semakin

meningkat, hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya berdiri

lembaga PAUD baik diperdesaan maupun diperkotaan. Peningkatan

jumlah lembaga PAUD tidak diimbangi dengan ketersediaan fasilitas

dan jumlah lulusan SI PG-PAUD sehinggga lembaga PAUD

menggunakan untuk menyelenggarakan PAUD.

Sehubungan dengan hal ini peneliti juga melakukan wawancara

kepada Nur‟aini selaku Guru kelas Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi sebagai objek penelitian:

“ terkait guru yang kurang, kami tidak dapat berbuat banyak karena

peminat menjadi guru di taman kanak-kanak rizani putra mungkin saja

kurang karena kemampuan pengelola untuk insentif yang memadai

belum terlaksana. Jadi guru yang bertahan adalah guru belum punya

pekerjaaan lain dan guru yang sudah terakreditasi dengan mendapat

tunjangan sertifikat dari pemerintah”.(wawancara kepala sekolah ibu

siti hajar)

kita menggunakan tenaga pengajar seadanya, Guru PAUD yang

kita ambil dari lulusan SMA, atau SI yang tidak sesuai dengan

bidangnya masing-masing, dan juga fasilitas, sarana dan prasarana

yang sangat minim

Page 69: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru sudah banyak

dilakukan diantaranya dengan pelatihan dan workshop baik yang

diselenggarakan ditingkat regional maupun nasional yang diselenggarakan

oleh dinas pendidikan dan kementerian agama serta perguruan tinggi yang

mempunyai program studi pendidikan Guru PAUD, walaupun masih dirasa

kurang memadai dengan jumlah Guru PAUD yang ada.

2. Upaya apa saja dalam mengatasi problematika

Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang

studi yang sesuai dengan kemampuannya, tetapi juga menjadi pendidik. Tugas

utama seorang guru adalah membelajarkan siswa, ini berarti bahwa bila guru

bertindak mengajar, maka diharapkan anak mampu belajar. Namun

adakalanya didalam kegiatan belajar mengajar dilembaga PAUD sering di

temukannya masalah-masalah tersebut. Masalah-masalah tersebut dipengaruhi

oleh faktor internal ( yang berasal dari dalam diri sendiri ) dan juga faktor

eksternal ( yang berasal dari luar ).

Masalah-masalah yang dialami oleh anak apa bila tidak segera diatasi

tentunya akan menghambat proses belajar anak dan akan berdampak pada

pencapaian tujuan dari belajar tersebut. Anak akan berhasil dalam proses

apabila anak itu tidak mempunyai masalah yang dapat memperangaruh proses

belajarnya. Jika terdapat anak yang mempunyai masalah dan permasalahan

anak tersebut tidak segera ditemukan solusinya.

Tujuan pendidikan yang hendak dicapai pemerintah Indonesia adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa, keberhasilan pendidikan merupakan

tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Menyediakan tempat untuk belajar yaitu sekolah, untuk itu, sebagai seorang

guru atau pun pendidik kita harus mengetahui kondisi anak agar tercapai

proses pembelajaran yang baik dan kondusif.

Page 70: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Adapun upaya dalam mengatasi problematika Guru PAUD yaitu sebagai

berikut:

a. Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik SI/D IV cukup besar

yaitu sebanyak 63,1 %

masalah yang ini kebanyakan berada dilingkup sekolah dasar,

kemarin pemerintah mewajibkan semua guru disemua jenjang pendidikan

harus memiliki kualifikasi akademik SI. dan sampai saat ini memang

masih banyak sekali guru SD yang belum berijazah SI dan begitu pula

dengan guru TK/PAUD.

Solusi untuk masalah ini yaitu pemerintah harus benar-benar

mendorong serta memotivasi guru-guru yang belum SI untuk melanjutkan

kuliah lagi seperti pemberian beasiswa bagi guru yang melakukan study

lanjut dan harus memberikan sanski yang tegas bagi guru-guru yang sulit

diatur seperti pemberentian pemberian tunjangan sampai pemberentian

tugas kalau suah benar-benar keterlaluan.

b. banyak guru berkompetensi rendah

Masalah ini yang menurut ibu siti hajar selaku kepala sekolah

benar-benar subtansial, yaitu bagaimana kualitas pendidikan bisa baik

kalau gurunya saja berkompetensi rendah. Padahal guru memegang

peranan yang pokok dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

“solusi untuk permasalahan ini, pemerintah membuat program

pendidikan dan pelatihan profesi Guru serta kompetensi Guru untuk

mengatasi permasalahn kualitas Guru.

Adapun upaya yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengatasi

masalah dalam proses pembelajaran yaitu:

a. melakukan pendekatan terhadap anak

b. pencarian data tentang masalah yaitu dengan berkomunikasi dengan

Page 71: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

orang tua dan wali kelas

c. melakukan konsultasi secara pribadi dengan adanya upaya mengurangi

masalah-masalah yang ada.

3. bagaimana proses pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses kegaiatan belajar mengajar yang juga

berperan dalam menentukan keberhasilan belajar anak. dari proses

pembelajaran akan terjadi sebuah kegiatan timbale balik antara guru dengan

anak menuju tujuan yang lebih baik. proses pembelajaran adalah proses yang

didalam terdapat kegiatan interaksi antara guru dan anak. Dalam proses

pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak

terpisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling

menunjang agar hasil belajar dapat secara optimal.

Pada saat melakukan observasi dalam proses belajar mengajar saya

melaksanakan observasi dari pagi hari sampai pembelajaran selesai atau

sampai waktu pulang, pada pagi hari anak-anak mulai memasuki pintu

sekolah, anak-anak silih berganti berdatangan yang mana anak diantar oleh

orang tua nya, terlihat guru disini tidak menyambut anak di depan gerbang,

yang mana seharusnya dilakukan oleh seorang guru, demi membina nilai

agama dan moral anak-anak, ketika datang anak-anak dibiasakan untuk

memberi salam kepada orang yang lebih tua. Setelah anak-anak datang, anak-

anak dipersilahkan masu kekelas masing-masing untuk mengaji atau membaca

juz amma didampingan oleh guru-guru yang bertugas mengajar dikelas

tersebut.

Bagaimana menurut ibu Nur‟aini proses pembelajaran yang pernah

diajarkan kepada anak.

“ Proses belajar mengajar inilah yang membedakan taman kanak-

kanak rizani putra dengan RA/PAUD lainnya kami selalu

mengutamakan program agama untuk bekal anak-anak menuju

Page 72: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

pendidikan selanjutnya, selain orangtua syang berperan penting

dalam pendidikan agama anaknya, juga lingkungan sekolah yang

mendorong kegiatan tersebut” (wawancara ibu dwi, rabu, jum‟at

1, 2,3 Mei 2019).

Juga ditambahkan oleh ibu nur‟aini selaku guru sebagai berikut:

“Program agaa inilah yang menjadi minat bagi orang tua untuk

memasukin anak-anak nya ke Taman kanak-kanak Rizani Putra ini,

selain anak mendapatkan ilmu pengetahuan juga mendapatkan ilmu

agama, yang seharusnya sudah ditanamkan sejak dini”.

Berdasarkan hasil observasi peniliti dilapangan dapat disimpulkan

bahwa proses pembelajaran adalah segala upaya bersama antara guru untuk

mengelolah informasi, dengan harapan pengetahuan yang diberikan

bermanfaat menjadi landasan belajar yang berkelanjutan, serta diharapkan

adanya perubahan-perubahan yang lebih baik untuk mencapai suatu

peningkatan yang positif yag ditandai dengan perubahan tingkah laku individu

demi terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efesien.

a. Materi pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen

pembelajaran yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam kegiatan

belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

“ Materi pembelajaran atau sering disebut materi pokok adalah

pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajar sebagai

sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan di nilai dengan

menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan

indicator ketercapaian kompetensi” (wawancara, 6,7 Mei 2019).

Page 73: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Menurut saya mengatakan “ materi pembelajaran merupakan suatu

yang disajikan guru untuk diolah dan kemudian dipahami oleh anak,

dalam pencapaian tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan”

Berdasarkan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa materi

pembelajaran merupakan isi yang akan diberikan kepaa anak pada proses

pembelajaran yang akan mengarahkan anak kepada tujuan yang akan

dicapai dalam pembelajaran.

b. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan komponen yang diperlukan oleh

guru setelah menentukan materi pembelajaran. berbagai macam metode

dapat digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan pembelajaran

itu. Oleh karena itu dalam proses kegiatan bermusik di pembelajaran

music, metode sangat dibutuhkan untuk mempermudah pelaksanaan

kegiatan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran musik.

sebelum metode itu diaplikasikan, terlebih dahulu harus dipahami arti dari

metode itu sendiri. Definisi tentang metode sangat bermacam-macam

namun pada dasarnya memiliki makna yang sama, diantaranya definisi

metode yang dikemukakan adalah cara yang digunakan pada saat

berlangsungnya pengajaran dengan mengatur sebaik-baiknya materi yang

disampaikan agar memperoleh pembelajaran yang terencana untuk

mencapai tujuan. Pendapat lain mengungkapkan metode adalah ”cara yang

didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan, makin tepat

metodenya diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut.

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan

oleh pendidik dalam berlangsungnya hubungan interaksi antara guru

dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran, akan mempengaruhi

serta hasil pembelajaran.

Page 74: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

“ Metode pembelajaran musik adalah cara yang ditempuh untuk

mencapai suatu pembelajaran musik secara bertahap menurut

tingkat urutan yang logis. Metode pembelajaran musik ini

didasarkan atas tahapan tingkat urutan kegiatan belajar musik.

Urutan kegiatan musik harus mungkin tahapan syarat tingkat

materi pembelajaran musik. Metode yang digunakan seorang guru

musik akan sangat tergantung pada pandangan tentang sifat dan

hakikat musik itu sendiri, sifat dan hakikat belajar, serta sifat dan

hak pembelajaran musik”

c. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran sebenarannya adalah untuk memperoleh

pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih kemampuan intelektual

dan rangsangan keingintahuan serta memotivasi kemampuan mereka.

Tujuan pembelajaran dibagi menjadi tiga katagori yaitu: kognitif

(kemampuan intelektual), efektif (perkembangan moral). Dan

psikomotorik (keterampilan). Hal ini diperkuat oleh pendapat Blomm yang

membagi tiga katagori dalam tujuan pembelajaran yaitu: kognitif, afektif,

dan psikomotorik.

Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individu mengenal

dunia sekitar yang meliputi perkembangan intelektual. Tujuan afektif

mengenai perkemabangan sikap, perasaan, nilai-nilai yang disebut juga

perkembangan moral.sedangkan tujuan psikomotorik adalah menyangkut

perkembangan keterampilan yang mengandung unsur-unsur motorik

sehingga anak mengalami perkembangan yang maju dan positif.

Tujuan pembelajaran di dalamnya terdapat tingkah laku dan

kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki anak setelah menyelesaikan

kegiatan belajar dalam proses pengajaran. Oleh karena itu, tujuan

Page 75: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

pembelajaran yang dibuat oleh guru haruslah bermanfaat bagi anak dan

sesuai dengan karakteristik dapat tercapai secara optimal.

Berdasarkan hasil observasi dilapangan, maka dapat disimpulkan

bahwa tujuan pembelajaran adalah sebagai upaya membekali diri anak

dengan kemampuan-kemampuan yang bersifat pengalaman, pemahaman

moral dan keterampilan sehingga mengalami perkembangan positif.

d. Komponen-komponen pembelajaran

Proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak

didukung dengan komponen-komponen dalam pembelajaran, karena

antara proses pembelajaran dengan komponen pembelajaran saling

berkaitan dan membutuhkan. Komponen dalam pembelajaran sangat

penting keberadaannya karena dengan pembelajaran diharapkan perilaku

anak akan berubah kearah yang positif dan diharapkan dengan adanya

proses belajar mengajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada diri

anak.

keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran merupakan indikator

pelaksanaan kurikulum yang telah dibuat oleh lembaga bimbingan belajar,

sehinggga dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk menciptakan

suasana belajar yang kondusif sehingga memungkinkan dan mendorong

anak untuk mengembangkan segala kreatifitasnya engan bantuan guru.

Peranan guru disini sangatlah penting, yaitu guru harus menyiapkan

materi dan metode pembelajaran, serta guru juga harus mengetahui dan

memahami keadaan anak untuk kelancaran pembelajaran.

Adapun komponen yang mempengaruhi berjalannya suatu proses

pembelajaran adalah kegiatan belajar mengajar terdapat beberapa

komponen pembelajaran yang saling berkaitan antara satu dengan yang

lainnya yaitu: guru, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media

Page 76: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

pembelajaran, evaluasi pembelajaran. beberapa komponen pembelajaran

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Guru

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh

pada proses pembelajaran, karena guru memegang peranan yang

sangat penting antara lain menyiapkan materi, menyampaikan meteri,

serta mengatur semua kegiatan belajar mengajar dalam proses

pembelajaran. dalam proses pembelajaran, peran seorang guru

diperlukan untuk memberikan pembelajaran dan mengatur serta

membentuk anak yang berpotensi. Menurut Ibu Siti Hajar dan

diungkapkan bahwa guru adalah “ komponen manusiawi dalam proses

belajar mengajar yang ikut sertakan dalam usaha pembentukan suasana

proses belajar belajar yang menyenangkan bagi anak usia dini.

Pendapat hampir serupa juga disebutkan oleh Ibu Dwi

menyatakan bahwa dalam suatu proses belajar mengajar, anak

memerlukan sosok guru sebagai suatu sumber bahan dalam

menyampaikan materi serta sejumlah ilmu pengetahuan serta tumbuh

kembangnya pendidikan anak usia dini.

Dari hasil observasi peneliti dilapangan, dapat disimpulkan

bahwa guru merupakan salah satu komponen yang sangat berperanan

penting dalam proses pembelajaran, karena guru memegang peranan

yang sangat berpengaruh antara lain menyiapkan materi,

menyampaikan materi, serta bertanggung jawab dan mengatur semua

kegiatan belajar mengajar dalam proses pembelajaran.

2. Anak

Komponen lain juga berpengaruh terhadap jalannya suatu

kegiatan belajar mengajar adalah anak atau biasa juga disebut dengan

Page 77: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

peserta didik. Anak sebagai individu adalah orang yang tidak

bergantung pada orang lain dalam arti bebas menentukan sendiri dan

tidak dipaksa dari luar, maka daripada itu dalam pendidikan anak harus

kehadiran sebagai pribadi yang unik dan individual. Setiap anak

memilki karakteristik individual yang khas dan terus berkembang

meliputi perkembangan emosional, moral, intelektual dan sosial.

Perkembangan ini berpengaruh terhadap kemampuan anak sebagai

subjek pendidikan.

Dari hasil observasi peneliti dilapangan, dapat disimpulan bahwa

anak adalah peserta didik dengan pribadi unik yang menjadi subjek

pendidikan. Keunikan anak terlihat dari segi perkembangan emosional,

moral, intelektual dan sosial harus diakui dalam proses pendidikan.

Karena itu, anak adalah subjek aktif, bukan objek pendidikan.

e. Evaluasi pembelajaran

Komponen yang terakhir pada bagian proses pembelajaran adalah

evaluasi. Evaluasi menurut pendapat ibu Nur‟Aini mengatakan:

“Evaluasi merupakan bahan untuk mengukur tercapainya proses

interaksi, dengan mengadakan evaluasi dapat mengontrol hasil belajar

anak dan mengontrol ketepatan suatu metode yang digunakan oleh

guru sehingga pencapaian tujuan pembelajaran dapat dioptimalkan”

(wawancara, 20,22 Mei 2019).

Pendapat yang hampir sama juga dengan pendapat yang dikemukan

oleh ibu Dwi bahwa evaluasi bertujuan untuk mleihat atau mengatur

belajar anak dalam hal penguasaan materi yang telah dipelajari sesuai

dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Dari hasil observasi peneliti dilapangan maka dapat disimpulkan

bahwa maksud dan tujuan evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan

Page 78: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

penilaian untuk mengukur dan mengetahui pencapai atau tidak tercapainya

tujuan pembelajaran serta ketepatan suatu metode yang digunakan oleh

guru terhadap anak. maka daripada itu, diharapkan evaluasi sangat

berpengaruh pada kemajuan kemampuan anak untuk lebih baik.

Page 79: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu tentang temuan penelitian

penulis terhadap problematika Guru PAUD di Taman Kanak-kanak Rizani

Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Problematika guru PAUD adalah Kebijakan pemerintah dalam

meningkatkan kualitas guru sudah banyak dilakukan diantaranya

dengan pelatihan dan workshop baik yang diselenggarakan ditingkat

regional maupun nasional yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan

dan kementerian agama serta perguruan tinggi yang mempunyai

program studi pendidikan Guru PAUD, walaupun masih dirasa kurang

memadai dengan jumlah Guru PAUD yang ada.

2. Upaya mengatasi problematika yaitu Masalah-masalah yang dialami

oleh anak apa bila tidak segera diatasi tentunya akan menghambat

proses belajar anak dan akan berdampak pada pencapaian tujuan dari

belajar tersebut. Anak akan berhasil dalam proses apabila anak itu

tidak mempunyai masalah yang dapat memperangaruh proses

belajarnya. Jika terdapat anak yang mempunyai masalah dan

permasalahan anak tersebut tidak segera ditemukan solusinya.

3. Bagaimana proses pembelajaran adalah Pembelajaran merupakan

proses kegaiatan belajar mengajar yang juga berperan dalam

menentukan keberhasilan belajar anak. dari proses pembelajaran akan

terjadi sebuah kegiatan timbale balik antara guru dengan anak menuju

tujuan yang lebih baik. proses pembelajaran adalah proses yang

didalam terdapat kegiatan interaksi antara guru dan anak. Dalam

proses pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang

tidak terpisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin

Page 80: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar dapat secara

optimal. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar

mengajar menyangkut kegiatan tenaga pendidik, kegiatan peserta

didik, pola dan proses interaksi tenaga pendidik dan peserta didik dan

sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar dalam kerangka

keterlaksanakan program pendidikan.

B. Kritik dan saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan,

maka selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat

memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait atas penelitian ini.

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk kepala sekolah

Supaya ibu bisa menambahkan sarana dan prasarana untuk

meningkatkan proses belajar mengajar

2. Bagi Guru

Para guru-guru senantiasa meningkatkan profesinya dan

mengefektifkan penggunaan metode mengajar demi tercapainya tujuan

pembelajaran pada anak.

3. Bagi siswa

Anak-anak harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh

materi/pelajaran yang disampaikan oleh ibu guru.

Page 81: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

C. Kata Penutup

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahkan

rahmat an hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya ilmiah ini dengan Judul Problematika Guru PAUD

Di Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro

Jambi.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua pembimbing

yang telah membimbing penulis dalam penyempurnakan Skripsi ini.

Segala kritik, saran yang membangun untuk menyempurnakan Skripsi ini.

Penulis harapkan dan pada akhirnya semoga Skripsi ini bermanfaat bagi

penulis khususnya bagi pembaca. Amin.

Page 82: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Iskandar, 2010. Meningkatkan kreativitas pembelajaran bagi

guru, Jakarta:

Ahmad Susanto 2017, Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Bumi Aksara

Bestari buana murni 2014. Mengembangkan profesionalitas guru, upaya

meningatkan kompetensi dan profesionalisme kinerja guru,

Jakarta:Media Pustaka

Helmawati, 2016. Pendidikan Sebagai Model. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Hamzah B.Uno, Nina Lamatenggo 2018, Tugas Guru dalam Pembelajaran,

Jakarta: Bumi Aksara

Idris, 2014. Menjadi pendidik yang menyenangkan: Jakarta timur

Maulida ulfah, 2013. Konsep Dasar Paud. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Martinis Yamin, 2013. Professional guru dan implementasi: Jakarta

Pontoh, Widya P. 2013, Peranan Komunikasi Interpersonal Guru Dalam

Meningkatkan Pengetahuan Anak,, Jurnal “ Acta Diurna, Volume

1. Nomor 1.

Rica, P Lia & Priyanto, Dian Eka, 2017. Manajemen Pendidikan Karakter

AUD, Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Volume 2,

No.1

Page 83: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Syaiful Bahri Djamarah. 2014. Guru dan anak didik dalam interaktif

edukatif. Jakarta:

Suyadi, 2013. Konsep Dasar Paud. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 1998. Cara belajar siswa aktif dalam proses belajar

mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sugiono, 2014. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabet

Page 84: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA ( IPD)

PENELITIAN KUALITATIF

Judul : Problematika Guru PAUD di Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi

A. Observasi

Tekhnik pengumpulan data dilakukan menjangkau data-data yang di

mungkinkan untuk di amati secara mendalam dengan tehnik observasi

tersebut, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Pengamatan langsung ke lapangan

2. Pengamatan ke lokasi

3. Mengamati lingkungan sekolah

4. Mengamati suasana proses belajar mengajar

5. Mengamatai situasi dan kondisi hubungan antara guru dan siswa.

B. Wawancara

Wawancara bersama Guru di Taman Kanak-Kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi luar kota.

1. Bagaimana sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi?

2. Bagaimana kondisi sarana prasarana/fasilitas yang ada di sekolah?

3. Bagaimana kondisi dan jumlah tenaga guru sampai saat ini?

4. Bagaimana dukungan masyarakatan terhadap keberadaan sekolah?

5. Bagaimana keadaan siswa setiap tahunnya meningkat atau menurut?

Page 85: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

C. DOKUMENTASI

Hal-hal yang di teliti dalam dokumentasi antara lain :

1. Sejarah Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo Indah Kabupaten

Muaro Jambi

2. Visi, Misi dan Tujuan

3. Struktur Organisasi di Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo

Indah Kabupaten Muaro Jambi

4. Jumlah dan keadaan Guru

5. Jumlah Siswa

6. Jumlah dan keadaan sarana dan prasarana Taman Kanak-kanak Rizani

Putra Mendalo Indah Kabupaten Muaro Jambi

Page 86: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA

PROBLEMATIKA GURU PAUD STUDI KASUS DI TAMAN KANAK-

KANAK RIZANI PUTRA MENDALO INDAH KABUPATEN

MUARO JAMBI

Hari/Tanggal :

Informan : Siti Hajar

Jabatan : Kepala Taman Kanak-kanak Rizani Putra Mendalo Indah

Kabupten Muaro Jambi

NO PERTANYAAN

1. Sebagai Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Rizani Putra menurut ibu

apa saja upaya dalam mengatasi problematika guru paud?

2. Bagaimana bentuk penilaian yang guru berikan kepada siswa dalam

proses pembelajaran?

3. Menurut ibu apa saja problematika Guru PAUD?

4 Apakah dari pihak orang tua murid sering mengadakan konsultasi

dengan pihak Taman Kanak-kanak Rizani Putra?

5 Meode-meode apa saja yan guru gunakan dalam proses pembelajaran

Di Taman Kanak-kanak Rizani Putra?

6 Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses

pembelajaran?

7 Bagaimana sejarah dan latar belakang berdirinya Taman Kanak-kanak

Rizani Putra?

8 Bagaimana kondisi sarana dan prasarana yang disekolah?

9 Bagaimana dukungan masyarakat terhadap keadaan dilingkungan

sekolah?

Page 87: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA

PROBLEMATIKA GURU PAUD STUDI KASUS DI TAMAN KANAK-

KANAK RIZANI PUTRA MENDALO INDAH KABUPATEN

MUARO JAMBI

Hari/Tanggal :

Informan : Nur‟aini

Jabatan : Guru Kelas A Taman Kanak-kanak Rizani Putra

NO PERTANYAAN

1 Apa saja Problematika Guru PAUD?

2 Upaya apa saja yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi

problematika Guru PAUD?

3 Sudah berapa lama proses pembelajaran Di Taman Kanak-kanak

Rizani Putra dilaksanakan?

4 Bagaimana sistem pembelajaran dan metode apa yang digunakan

oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran?

5 Apakah selama ibu mengajar diTaman Kanak-kanak Rizani Putra

mendapat kesulitan dalam proses pembelajaran?

6 Berapa kali proses pembelajaran dilaksanakan?

Page 88: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA

PROBLEMATIKA GURU PAUD STUDI KASUS DI TAMAN KANAK-

KANAK RIZANI PUTRA MENDALO INDAH KABUPATEN

MUARO JAMBI

Hari/Tanggal :

Informan : Nila Dwi Putri

Jabatan : Guru Kelas B Taman Kanak-kanak Rizani Putra

NO PERTANYAAN

1 Apa saja Problematika Guru PAUD?

2 Upaya apa saja yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi

problematika Guru PAUD?

3 Sudah berapa lama proses pembelajaran Di Taman Kanak-kanak

Rizani Putra dilaksanakan?

4 Bagaimana sistem pembelajaran dan metode apa yang digunakan

oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran?

5 Apakah selama ibu mengajar di Taman Kanak-kanak Rizani Putra

mendapat kesulitan dalam proses pembelajaran?

6 Berapa kali proses pembelajaran dilaksanakan?

7 Bagaimana tanggapan ibu dalam mengatasi Problematika Guru

PAUD?

Page 89: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

LAMPIRAN

Lokasi sekolah Taman Kanak-kanak Rizani Putra

Wawancara dengan kepala sekolah

Page 90: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

Guru menyampaikan proses pembelajaran.

Page 91: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani
Page 92: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani
Page 93: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani
Page 94: PROBLEMATIKA GURU PAUD Studi Kasus Di Taman Kanak-kanak ...repository.uinjambi.ac.id/1471/1/TRA151751_deswita_PIAUD - Desi El… · bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CIRRICULUM VITAE)

PendidikanFormal :

1. SDN 65/VIII Pulau Panjang Tamat : Tahun 2009

2. MTs.N Pulau Temiang Tamat : Tahun 2012

3. MAN Pulau Temiang Tamat : Tahun 2015

PengalamanOrganisasi : 1. Anggota Osis Tahun 2011/2012.

2. HimpunanMahasiswaJurusan

(HMJ)PIAUD Tahun 2016/2017.

Motto Hidup : Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan

berhasil.

Nama : DESWITA

JenisKelamin : Perempuan

Tempat/TglLahir : Pulau Panjang /02 Desember

1996

Nama Ayah : Zulbaidi

NamaIbu : Endriana

AnakKe : Anak ke-2 dari 3 bersaudara

Alamat : Teluk Keloyang, Desa Pulau

Panjang,Kab.Tebo, Kec.Tebo

Ulu.

Pekerjaan : Mahasiswa UIN STS Jambi

Alamat E-Mail : [email protected]

No Kontak : 082348108217