Problem posing
-
Upload
interestmatematika2011 -
Category
Documents
-
view
4.342 -
download
0
Transcript of Problem posing
Pembelajaran matematika menggunakan model problem posing
Disusun oleh :Niken Larasati
0903580Interes matematika
Problem posing
Terdiri dari dua kata yaitu “problem” yang artinya masalah dan “posing” berasal dari kata “pose” artinya mengajukan atau membentuk
Problem posing merupakan pembelajaran dimana siswa diminta untuk mengajukan masalah (soal) berdasarkan situasi tertentu
Silver dan cay dalam Yuniati (2010) menjelaskan bahwa problem posing berkorelasi positif dengan
kemampuan pemecahan masalah.
Stoyanova (1996) dalam Abdussakir mengklasifikasikan informasi atau situasi problem posing menjadi 3, yaitu :1.situasi problem posing yang bebas2.Situasi problem posing semi terstuktur3.Situasi problem posing terstruktur.
Situasi problem posing yang bebas
Pada situasi problem posing yang bebas, siswa tidak diberikan suatu informasi yang harus ia patuhi, tetapi siswa diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk membentuk soal sesuai dengan apa yang ia kehendaki.
Situasi problem posing semi terstruktur
Dalam situasi problem posing yang semi terstruktur, siswa diberi situasi atau informasi yang terbuka.
Situasi problem posing terstruktur
Pada situasi problem posing yang terstuktur, informasi atau situasinya berupa soal atau penyelesaian dari suatu soal.
Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika
Dalam pembelajaran matematika, problem posing (pengajuan soal) menempati posisi yang strategis karena problem posing merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan bernalar matematis.
Suryanto (1998) dalam Siregar (2011) mengemukakan bahwa ada tujuh sistem kriteria
berpikir matematis, yaitu: (1) memahami, (2) keluar dari kemacetan, (3) mengidentifikasi kekeliruan, (4) meminimumkan pekerjaaan
berhitung, (5) tekun, (6) siap mencari jalan lain, dan (7) merumuskan soal/ problem posing.
Pedoman pelaksanaan problem posing menurut Suryanto (1998) dalam
Siregar (2011)
• Problem posing dilakukan sebelum, selama, atau sesudah penyelesaian masalah matematika.
• Untuk membantu mengembangkan kemampuan siswa dalam mengajukan masalah dari masalah lain dapat terlebih dahulu menonjolkan komponen-komponen masalah yang telah ada.
Lanjutan…
• Agar kemampuan problem posing siswa berkembang dari situasi yang telah disediakan, maka sebaiknya guru menyediakan situasi yang cukup dekat bagi siswa.
• Sebaiknya guru memperhatikan faktor-faktor penyulit soal atau masalah agar contoh yang dibentuk bervariasi
Problem posing dapat dilakukan secara individu, berpasangan, ataupun kelompok.
Problem posing yang dilakukan secara berkelompok akan menghasilkan masalah atau soal yang lebih berbobot.
Langkah-langkah pembelajaran model problem posing secara umum menurut Fauzan
• Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa (dapat diikuti dengan menampilkan media).
• Guru memberikan latihan soal secukupnya.• Siswa diminta mengajukan soal sebanyak 1 atau 2 soal,
dan siswa yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya.
• Guru menyuruh siswa untuk menyajikan soal temuannya di depan kelas.
• Guru memberikan tugas rumah secara individual.
Kelebihan model problem posing
– Memberi penguatan pada konsep yang diterima atau memperkaya konsep dasar.
– Memberi keleluasaan kepada siswa untuk menggali pengetahuan dalam mencari dan menyusun soal sesuai dengan pengetahuannya.
– Mampu melatih siswa meningkatkan kemandirian dalam belajar.
Kekurangan model problem posing
• Tidak semua siswa memiliki kemampuan untuk menguasai konsep dalam waktu yang singkat.
• Pertanyaan yang dibuat oleh siswa tidak semuanya bersifat menantang.
• Pelaksanaannya memerlukan waktu yang relatif lama.
Termin I
Kesimpulan
Problem posing merupakan model pembelajaran dimana siswa ditugaskan untuk menyusun masalah atau soal sesuai dengan pemahaman masing-masing siswa. Mamona dan Gonzales dalam Siregar (2011) memandang bahwa problem posing merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemecahan masalah, di mana hasil pemecahan masalah matematika mengundang untuk diajukannya pertanyaan yang baru.