Pro

8
PROPOSAL PENELITIAN Judul : Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan In-vitro Bakteri Escherichia coli. Peneliti : BAYU PRATAMA NPM : H1A009013 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya, yaitu lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. Buku IPD FKUI Diare adalah keluarnya tinja air dan elektrolit yang hebat. Pada bayi, volume tinja lebih dari 15 g/kg/24 jam disebut diare. Buku Anak Nelson Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk di Indonesia dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan pada anak, terutama anak usia di bawah 5 tahun. Hal ini terjadi karena diare pada anak menimbulkan kecenderungan dehidrasi yang akut dan episode diare berulang.Di dunia, sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahun dan sebagian besar terjadi di negara berkembang, serta

Transcript of Pro

Page 1: Pro

PROPOSAL PENELITIAN

Judul :

Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L) Terhadap Daya

Hambat Pertumbuhan In-vitro Bakteri Escherichia coli.

Peneliti : BAYU PRATAMA

NPM : H1A009013

Bab I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Diare merupakan buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah

cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya, yaitu lebih dari 200

gram atau 200 ml/24 jam.Buku IPD FKUI Diare adalah keluarnya tinja air dan elektrolit yang hebat.

Pada bayi, volume tinja lebih dari 15 g/kg/24 jam disebut diare.Buku Anak Nelson

Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang

termasuk di Indonesia dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan pada

anak, terutama anak usia di bawah 5 tahun. Hal ini terjadi karena diare pada anak

menimbulkan kecenderungan dehidrasi yang akut dan episode diare berulang.Di dunia,

sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahun dan sebagian besar terjadi di negara

berkembang, serta kurang lebih terjadi 1,3 milyar episode diare yang sebagian besar

merupakan anak di bawah 5 tahun. Secara episode keseluruhan anak-anak ini mengalami 3,3

episode diare tiap tahunnya, tetapi di beberapa tempat dapat lebih dari 9 episode per

tahun.Diktat Kuliah Muzal Kadim

Dari hasil RISKEDAS 2007, diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi

dan balita, hal ini sangat disayangkan mengingat pengobatan diare tidak terlalu sulit.Buku Diare

DEPKESKejadian Luar Biasa (KLB) diare masih sering terjadi terutama di wilayah dengan

faktor resiko, kesehatan lingkungan yang jelek serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

masih rendah.Buku Diare DEPKES

Page 2: Pro

Lebih dari 90% diare akut disebabkan karena infeksi, sedangkan sekitar 10% karena

sebab-sebab lain antara lain obat-obatan, bahan-bahan toksik, iskemik dan sebagainya. Pada

penelitian diare akaut pada 123 pasien di Rumah Sakit Persahabatan dri 1 Nopember 1993

sampai dengan 30 April 1994, Hendarwanto, Setiawan B, dkk, mendapatkan etiologi infeksi

tertinggi adalah bakteri Escherichia coli, sebesar 38,29%Buku IPD FKUI. Organisme utama yang

berperan adalah Escherihia coli enterotoksigenik dan enteroadheren.At a Glance Mikrobiologi Medis dan

Infeksi

Bakteri Eschercia Coli merupakan spesies dengan habitat alami dalam saluran

pencernaan manusia maupun hewan. Eschercia coli pertama kali diisolasi oleh Theodor

Escherich dari tinja seorang anak kecil pada tahun 1885.(IPB)

Eschercia Coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan

meningkat atau berada di luar usus Eschercia coli menghasilkan enterotoksin yang

menyebabkan beberapa kasus diare. Eschercia coli berasosiasi dengan enteropatogenik

menghasilkan enterotoksin pada sel epitel (jawetz et al)

Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat

sebagai salah satu upaya dalam menaggulangi masalah kesehatan.Pengetahuan tersebut

diterapkan berdasarkan pengalaman dan keterampilan yang secara turun-temurun diwariskan

dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui resep nenek moyang, adat istiadat,

kepercayaan, atau kebiasaan setempat.Bahkan pengetahuan tersebut tertulis dalam kitab-kitab

yang disusun oleh para tabib, pendeta, dan pakar-pakar pengobatan tradisional. Karena itu,

kekayaan alam di sekitar masyarakat Indonesia sebenarnya sangat berguna, tetapi belum

sepenuhnya digali.Buku Pengobatan Tradisional

Di daerah padang guci kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu pada umumnya masyarakat

memanfaatkan daun sirsak untuk mengobati diare. Di Kabupaten Kaur khususnya daerah

padang guci masyarakat lebih mengenal pohon sirsak dengan sebutan ‘’pohon sirkaye’’.

Menurut penelitian takahashi et al. (2006). Ekstrak etanol daun Annona muricata L mengandung senyawa flavonoid. Senyawa flavonoid ini terdapat dalam sel-sel yang sedang melakukan fotosintesis sehingga banyak tersebar pada kingdom plantae (cushie dan Lamb, 2005). Secara umum, senyawa flavonoid berasal dari pati yang dirubah menjadi asam fosfoenolpirivat dan asam piruvat pada proses glikolisis. Asam fosfoenolpiruvat akan yang dirubah menjadi asam sinamat dan asam piruvat menjadi asetil CoA. Asam sinamat dan asetil CoA inilah yang berperan dalam pembentukan senyawa flavonoid pada tumbuhan

Page 3: Pro

(Salisbury dan Ross, 1995). Salah satu fungsi flavonoid untuk tumbuhan ini ialah sebagai agen antimikroba dan antivirus (Robinson, 1995) (PERPUS UNIV.PEND INDONESIA)

Lebih lanjut Annona muricata L mengandung senyawa kimia alkaloid seperti reticulin, coreximine, coclarine, dan anomurine, serta minyak esensial seperti ß-caryophyllene, ð-cadinene, epi-α-cadinol dalam jumlah besar. Daun, batang, kulit kayu dan biji Annona muricata L mengandung sejumlah bahan kimia yang dipercaya sebagai senyawa bioaktif yang disebut annonaceous acetogenins ( Noller, 2005). Annonaceous acetogenins merupakan salah satu senyawa alami yang baru ditemukan. Senyawa ini merupakan sebuah rangkaian turunan asam lemak C-35 atau C-37 dan hanya ditemukan pada tumbuhan family Annonaceae. Sejauh ini telah ditemukan lebih dari 250 jenis annonaceus acetogins yang berhasil diisolasi dari 30 spesies yang diteliti. Sebagaian besar dari senyawa tersebut menunjukan aktivitas biologis dengan spectrum yang luas seperti antitumor in vivo tanpa membahayakan sel inang, sitotoksik, pestisida, antibakteri dan antiparasit. Selain itu annonaceus acetogins ini bekerja secara selektif dalam menghambat sel-sel tumor (kim et al, 1997) (PERPUS UNIV.PEND INDONESIA)

Penelitian mengenai aktivitas biologis Annona muricata L pertama kali dimulai antara tahun 1941 hingga 1962. Beberapa penelitian berbeda melaporkan bahwa ekstrak daun, kulit kayu, akar, batang dan biji Annona Muricata L bersifat antibakteri terhadap sejumlah bakteri pathogen, sedangkan ekstrak kulit batangnya memiliki senyawa antifungi (Adewole dan Caxton-martin, 2006). (PERPUS UNIV.PEND INDONESIA)

Menurut Adewole dan Caxton- Martins (2006), Annona Muricata L kaya dengan beberapa macam tannin, lakton dan alkaloid isokuinolina. Sedangkan menurut penelitian Takashi et al. (2006), ekstrak etanol daun Annona Muricata L mengandung senyawa flavonoid. Senyawa fenolik seperti flavonoid dapat memnghambat pertumbuhan mikroorganisme karena adanya ikatan hydrogen dengan protein-protein penting seperti enzim (Saravanakumar et al, 2009) (PERPUS UNIV.PEND INDONESIA)

Dari tinjauan tersebut, tidak salah jika pemanfaatan yang efektif dari keragaman flora

di Inonesia yang dikaitkan dengan keadaan kasus infeksi yang masih tinggi adalah

mendayagunakan obat-obatan tradisional sebagai anti-mikroba.Oleh karena itu, peneliti ingin

mengidentifikasi obat-obatan tradisional yang dapat digunakan sebagai anti-mikroba, khusus

yang berkaitan dengan penangangan diare dan menghambat pertumbuhan E. coli.

Berdasarkan uraian di atas, uji efektivitas yang dilakukan pada ekstrak daun sirsak

dengan metode cakram. Untuk “Bagaimanakah daya efektifitas terhadap pertumbuhan in-

vitro bakteri Escherichia coli ?”

Page 4: Pro

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah:

Bagaimanakah efektifitas ekstrak daun sirsak terhadap pertumbuhan in-vitro bakteri E.

coli?

Bagaimanakah pola daya hambat pertumbuhan in-vitro bakteri E.coli terhadap

peningkatan konsentrasi ekstrak daun sirsak ?

1.3 Hipotesis

Berdasarkan studi pendahuluan yang dikaitkan dengan perumusan masalah pada

penelitian ini maka dibuat hipotesis sebagai berikut:

Terdapat efektivitas daya hambat pertumbuhan in-vitro bakteri E. coli dari ekstrak

daun sirsak.

Karakteristik peningkatan daya hambat tidak berkorelasi sebanding dengan

peningkatan konsentrasi ekstrak daun sirsak.

1.4 Tujuan

Tujuan Umum;

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti memiliki tujuan umum yang ingin dicapai

adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun sirsak (Annona Muricata L) erhadap

pertumbuhan in-vitro bakteri Eschercia coli.

Tujuan Khusus;

Secara spesifik, penelitian ini bertujuan untuk:

membuktikan ada atau tidaknya pengeruh signifikan antara ektrak daun sirsak terhadap

pertumbuhan in-vitro bakteri E. coli,

Page 5: Pro

mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak daun sirsak terhadap pola daya hambat

petumbuhan in-vitro bakteri E.coli,

1.5 Manfaat

I. Manfaat Teoritis

Mengembangkan teori yang berkaitan dengan pemanfaatan pengobatan herbal sebagai

bahan bakterisidal.

II. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai potensi-potensi tumbuhan (flora)

yang ada di Indonesia sebagai tanaman obat.

Dapat mengetahui pengaruh ektrak daun sirsak terhadap daya hambat pertumbuhan

bateri E. coli,

Sarana untuk menanmbah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan ilmu yang ditekuni.

b. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai daun sirsak yang dapat

dimanfaatkan sebagai obat penanganan diare infeksius.

c. Bagi Institusi:

Meperoleh data mengenai pengaruh penggunaan ekstrak daun sirsak terhadap daya

hamabat pertumbuhan bakteri E.coli, korelasi konsentrasi ekstrak setiap tumbuhan

tersebut dengan daya hambat yang terbentuk, serta perbandingan efektifitas ekstrak

tersebut.

Dapat menjadi dasar untuk pengembangan penelitian lanjutan yang lebih kompleks

mengenai potensi tumbuhan sirsak tersebut, dan secara umum untuk tanaman obat

herbal.