PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB...

113
PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN BITCOIN, PERFORMA FIAT MONEY DAN SISTEM KELOLA NEGARA (Skripsi) Oleh RIA AULIA MEDIANA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH

PERKEMBANGAN BITCOIN, PERFORMA FIAT MONEY DAN SISTEM

KELOLA NEGARA

(Skripsi)

Oleh

RIA AULIA MEDIANA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

ABSTRAK

PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH

PERKEMBANGAN BITCOIN, PERFORMA FIAT MONEY DAN SISTEM

KELOLA NEGARA

Oleh

RIA AULIA MEDIANA

Bitcoin memiliki sistem peer to peer yang bertolak belakang dengan

sistem keuangan dengan menghilangkan pihak ketiga dalam transaksi. Negara-

negara di dunia memiliki posisi yang berbeda-beda atas Bitcoin, ada negara yang

menerima, menolak atau tidak keduanya sehingga dibutuhkan pemahaman yang

lebih mendalam terhadap faktor-faktor yang menentukan posisi negara atas

Bitcoin. Penelitian ini bertujuan mencari pengaruh perkembangan Bitcoin,

performa fiat money dan sistem kelola negara-negara di dunia dalam menentukan

posisinya terhadap legalitas Bitcoin. Teori dan konsep yang digunakan di dalam

penelitian ini adalah sistem keuangan internasional dan sistem kelola negara;

dengan pendekatan kuantitatif serta analisis regresi logistik multinomial yang

didukung dengan data sekunder. Hasil analisa dalam penelitian ini

mengungkapkan bahwa dari sembilan faktor mempengaruhi posisi negara atas

Bitcoin; hanya saja signifikansinya berbeda. Faktor-faktor yang berpengaruh

signifikan dalam menentukan posisi negara atas Bitcoin merupakan faktor-faktor

politik dan faktor-faktor ekonomi justru tidak signifikan berpengaruh. Sehingga

dapat dikatakan bahwa penerimaan negara atas Bitcoin cenderung dikarenakan

alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri berada

pada aspek ekonomi. Jika penerimaan Bitcoin di legalkan, maka negara-negara di

dunia tetap harus menyertai peran pemerintah sebab Bitcoin dinilai tidak memiliki

aturan yang jelas dan berpotensi merugikan orang lain.

Kata Kunci: Bitcoin, Fiat Money, Cryptocurrency, Sistem Kelola Negara,

Sistem Keuangan Internasional

Page 3: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

ABSTRACT

THE PROS DAN CONS OF BITCOIN: INFLUENCE ANALYSIS OF

BITCOIN EVOLUTION, FIAT MONEY PERFORMACE AND STATE

MANAGEMENT SYSTEM

By

RIA AULIA MEDIANA

Bitcoin has a peer to peer system that contradicted with financial system by

eliminating the third parties in the transaction. Countries in the world have

different positions on the legality of acceptance of Bitcoin, there are countries that

accept, reject or have no position yet; so that a deeper understanding of the factors

that determine the position of the state of Bitcoin is needed. This study aims to

find out the effect of the Bitcoin development, the performance of fiat money and

the management systems from each countries in the world in determining its

position on the legality of Bitcoin. The theory and concepts used in this study are

the international financial system and the state management system; with a

quantitative approach and multinomial logistic regression analysis supported by

secondary data. The results of this study reveals that nine factors in this study able

to affected the country's position on Bitcoin; in the other hand the significances

are different. The factors that have a significant effect in determining country’s

position on Bitcoin are mostly political factors and economic factors are actually

not significantly influential. So it can be said that country’s acceptance on Bitcoin

tend to be due to political reasons than the economics, even though Bitcoin itself

is in the economic aspect. If Bitcoin acceptance is legalized, then the countries in

the world still need the role of the government because Bitcoin is considered not

to have a clear rules and has the potential to harm other people in the future.

Key Words: Bitcoin, Fiat Money, Cryptocurrency, Sistem Kelola Negara,

Sistem Keuangan Internasional

Page 4: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH

PERKEMBANGAN BITCOIN, PERFORMA FIAT MONEY DAN SISTEM

KELOLA NEGARA

Oleh

RIA AULIA MEDIANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pada

Program Sarjana Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri
Page 6: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri
Page 7: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri
Page 8: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bandar Lampung, pada tanggal 10 Juli

1996 sebagai anak keempat dari empat bersaudara. Buah

hati dari pasangan Bapak Hazwari Achmad dan Ibu Elida.

Penulis mengawali pendidikan formal di Taman Kanak-

kanak (TK) Taruna Jaya tahun 2001-2002, melanjutkan

pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Al-Azhar 2 Bandar

Lampung tahun 2002 – 2008, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1

Bandar Lampung pada tahun 2008 dan lulus di tahun 2011, Sekolah Menengah

Atas Negeri (SMAN) 1 Bandar Lampung pada tahun 2011 dan lulus di tahun

2014.

Penulis melanjutkan pendidikan ke perguruaan tinggi dengan terdaftar

sebagai mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung pada tahun 2014. Selama menjadi mahasiswa,

penulis aktif dalam beberapa kegiatan seperti menjadi panitia dalam acara

Lokakarya Kurikulum Jurusan Hubungan Internasional; FUNCAMP dan Panita

Khusus dalam Musyawarah Besar di Jurusan Hubungan Internasional. Pada

Agustus tahun 2017 penulis berkesempatan melakukan kegiatan magang di

Kementerian Luar Negeri, Direktorat Kerjasama Intrakawasan dan Antarkawasan

Amerika dan Eropa; dan berkesempatan untuk menjadi bagian dari perencaan

berlangsungnya ASEM Transport Ministers’ Meeting (TMM) ke 4 di Bali pada

September 2017 yang dihadari oleh menteri transportasi dari negara-negara di

kawasan Asia dan Eropa.

Page 9: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

MOTTO

“If something is destined for you, never in million years it will be for

somebody else.”

Melewati hidup ini adalah pertama kalinya bagi kita semua. Semua orang

punya cerita yang berbeda-beda, tidak perlu membandingkan diri kita

dengan orang lain. Terkadang hidup tak sesuai yang diharapkan, tapi jangan

pernah menyerah atas apapun dan teruslah mencoba. Just love your life by

living it to the fullest, and life will love you back eventually.

- Ria Aulia Mediana -

Page 10: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

SANWACANA

Puji Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi dengan judul “Pro dan

Kontra Bitcoin: Analisis Perkembagan Bitcoin, Performa Fiat Money dan

Sistem Kelola Negara” adalah salah satu syarat untuk memeperoleh gelar sarjana

Hubungan Internasional di Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung

2. Bapak Drs. Aman Toto Dwijono, M.H. selaku pembimbing pertama skripsi

dan Ketua Jurusan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Lampung. Terima kasih atas jasa, ilmu, saran, masukan, serta

dukungan moril yang sangat berguna terhadap pengembangan diri penulis.

Mohon maaf penulis haturkan jika terdapat tindakan tercela ataupun proses

bimbingan yang memakan waktu sangat lama akibat kelalaian yang dilakukan

penulis. Doa dan dukungan Bapak sangat berguna bagi penulis sebagai bekal

untuk masa depan.

3. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B selaku dosen pembahas yang selalu

memberikan saran dan membantu membangun logika penulis dalam

penulisan skirpsi. Terima kasih bapak selalu memberikan semangat dan doa

Page 11: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

agar penulis sukses dalam segala hal. Mohon maaf jika terdapat perkataan

ataupun tidakan yang tercela, baik secara sadar ataupun tidak.

4. Mas Fahmi Tarumanegara, S.IP., M.Si., M.B.A selaku pembimbing skripsi

dan pembimbing akademik yang selama ini senantiasa membimbing penulis

dalam berbagai aspek baik perkuliahan, kehidupan dan masa depan. Terima

kasih telah menjadi kakak yang sangat baik, yang penuh perhatian dan

pengetahuan sehingga selalu menjawab apapun yang penulis tanyakan.

Terima kasih selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil yang

sangat berguna bagi penulis dan senantiasa mengingatkan, mengarahkan dan

membantu penulis dalam segala hal. Tidak lupa penulis ucapkan maaf yang

sebesar-besarnya jika selama menjadi mahasiswi dan anak bimbingan skripsi

yang dalam proses bimbingan memakan waktu cukup lama akibat kelalaian

yang dilakukan penulis. Mohon maaf penulis ucapkan sebagai adik jika

terdapat perbuatan atau perkatan yang tidak mengenakan baik perkataan yang

sengaja maupun tidak sengaja.

5. Bapak Hazwari Achmad dan Ibu Elida selaku kedua orang tua yang sangat

penulis sayangi dan selalu ingin penulis banggakan. Terima kasih sudah

menunggu dengan sabar sampai penulis dapat menyelesaikan studi ini.

Terima kasih atas segala yang sudah dilakukan untuk penulis serta dukungan

yang diberikan baik moril dan materil serta doa-doa yang selalu dipanjatkan

untuk penulis. Mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam jika selama ini

telah mengecewakan mama dan papa serta selalu menyusahkan, dan maaf

jika penulis pernah membuat mama dan papa sedih atas perkataan maupun

Page 12: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

perbuatan baik yang sengaja maupun tidak sengaja, sungguh penulis tidak

pernah bermaksut untuk menyakiti hati mama dan papa.

6. Ray Felizio Harisman selaku keponakan yang penulis sayangi. Terima kasih

sudah menjadi anak yang baik, cerdas dan ceria. Terima kasih sudah

menemani hari-hari aunty dalam menulis skripsi ini, yang selalu menjadi

penghibur dan penyemangat aunty untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

7. Rico Frans Saputra, Rengga Ade Mahendra, Robby Andrean, Feblisa dan

Purwanti selaku kakak- kakak yang penulis sayangi. Terima kasih selama ini

sudah menjadi kakak yang baik, yang selalu menjaga dan membantu penulis

dan selalu memenuhi keinginan penulis serta menyediakan apapun yang

penulis butuhkan. Terima kasih atas dukungan dan doa yang selalu

dipanjatkan. Maaf jika penulis sering tidak nurut dan menunda jika disuruh.

8. Fadia Rasyqa Fitri, Hani Regina Sari, Sarah Atika Putri selaku sahabat

penulis sejak bangku SMP. Terima kasih sudah menjadi sahabat yang baik,

yang selalu ada untuk penulis yang menjadi partner makan dan liburan.

Terima kasih selalu mendengarkan keluh kesah dan selalu bersedia

membantu penulis. Terima kasih atas dukungan dan doa yang selama ini

dipanjatkan. Maaf jika selama kita bersahabat penulis pernah melakukan

perbuatan maupun perkataan yang menyakiti hati baik sengaja maupun tidak

sengaja.

9. Hayjamanahazzahwa Putri A, Wilma Dewasuti, Sheila Magdalena, Novinka

Dian Malino, dan Luky Kurniawati selaku teman baik penulis di bangku

perkuliahan. Terima kasih kalian selalu membantu penulis dalam

melaksanakan seminar-seminar. Terima kasih selalu menghibur penulis

Page 13: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

dengan hal-hal kecil yang sederhana tapi mampu memberikan kebahagiaan.

Terima kasih untuk selalu ada dan memikirkan penulis serta bersedia untuk

penulis repotkan. Mohon maaf jika selama ini penulis pernah melakukan

perbuatan ataupun perkataan yang tidak mengenakan baik itu sengaja

maupun tidak sengaja, sungguh penulis tidak bermaksut demikian. Terima

kasih atas segala hal yang telah kalian lakukan, tanpa kalian kehidupan

perkuliahan penulis tidak akan berkesan.

10. Riski Putri Aprlia selaku teman baik sejak kecil hingga sekarang. Terima

kasih sudah menjadi teman yang selalu menemani dalam perjalanan dari

awal kuliah hingga tidak ada kuliah lagi. Terima kasih sudah berbagai tawa

dan cerita. Maaf jika penulis selama ini belum menjadi teman yang baik dan

tidak bisa selalu ada ketika dibutuhkan.

11. Anika Ayu Puspita selaku saudara dan partner pertarung skripsi. Terima

kasih selalu bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih selalu menemani penulis untuk bimbingan dan mengurus

segala hal bersama. Maaf jika selama ini penulis selalu merepotkan dan

menyusahkan.

12. Andika, Dimas dan Eris selaku teman-teman yang unggul dalam akademis

namun tetap mau berteman dengan penulis. Terima kasih selama ini selalu

membantu penulis dalam menjalani perkuliahan dan selalu bersedia untuk

penulis repotkan. Maaf jika selama ini penulis pernah mengatakan ataupun

melakukan hal yang tidak mengenakan.

13. Hani, Dean dan Tata selaku adik-adik yang penulis sayangi. Terima kasih

atas saran yang diberikan kepada penulis. Terima kasih juga selalu

Page 14: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

memberikan tawa dan cerita-cerita yang menghibur dan juga selalu bersedia

mendengarkan curahan hati penulis. Maaf jika selama ini belum banyak

membantu kalian dan mungkin ada perbuatan maupun perkataan yang tidak

mengenakan.

14. Teman-teman seperbimbingan Masterpiece Squad I-III dari angkatan 2013

hingga 2015. Terima kasih khussusnya kepada Masterpiece Squad II: Dimas

Dwi Santoso, Andika Prasetya, Rima Silviana, Nurika Amalia yaitu teman-

teman seperbimbingan yang selalu bersama-sama menanamkan budaya saling

mendukung, membantu dan memberi baik itu ilmu ataupun masukan-masukan

yang berguna bagi perkembangan skripsi ataupun mentalitas sesama keluarga.

15. Staff Jurusan, Dekanat, Universitas terima kasih telah berperan dan membantu

penulis dalam segala urusan administrasi yang diperlukan.

16. Dosen-dosen Jurusan Hubungan Internasional terima kasih atas seluruh ilmu

yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir dengan lancar.

17. Caffe Tegar Tv selaku tempat yang selalu penulis kunjungi selama proses

skiripsi ini. Terima kasih penulis ucapkan atas dukungan berupa penyediaan

tempat untuk penulis dalam menulis skripsi ini hingga selesai.

18. Aditya Mahardika selaku teman sebangku SMA dan sahabat yang selalu

bersedia membantu penulis. Terima kasih sudah selalu bersedia untuk

direpotkan demi menunjang visualisasi terbaik yang penulis inginkan. Maaf

jika selama ini selalu menyusahkan.

19. Muhammad Azwan, Mevi Maharani, Cindy Amalia, Belinda Apriliani

selaku sahabat sedari SMA. Terima kasih atas dukungan, doa dan cemoohan

Page 15: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

yang selama ini diberikan kepada penulis. Maaf jika selama ini kita sedikit

sekali bersilaturahmi semoga kedepannya kita akan lebih sering untuk

bertemu.

20. Debby Sintia, Vindy Vivid, Putri Sekar selaku teman sedari lahir. Terima

kasih atas dukungan dan doa yang selama ini dipanjatkan. Terima kasih telah

menjadi teman yang baik yang bersedia menghibur penulis dan selalu

menyusahkan penulis.

21. Teman-teman Hubungan Internasional angkatan 2014. Terima kasih sudah

menjadi bagian dari perjalanan perkuliahan penulis. Terima kasih sudah

berbagai tawa, cerita dan kesulitan bersama. Maaf jika selama ini penulis

pernah melakukan perbuatan maupun perkataan yang kurang mengenakan,

sungguh penulis tidak bermaksut demikian.

22. Untuk orang-orang yang belum disebutkan dan tidak mungkin untuk

disebutkan. Penulis mengucapkan terima kasih atas semuanya, yang pernah

terjadi dahulu telah membuat penulis menjadi pribadi yang lebih baik lagi

dan memberikan pembelajaran yang sangat bermakna bagi penulis. Maaf

atas kesalahan yang pernah penulis lakukan di masa itu.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari

kata kesempurnaa, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi semua. Amin.

Bandar Lampung, 27 Desember 2018

Penulis,

Ria Aulia Mediana

Page 16: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ...................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 9

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 10

1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 11

2.1. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 12

2.2. Sistem Keuangan Internasional ...................................................................... 23

2.2.1. Fiat Money System ............................................................................... 26

2.2.2. Cryptocurrency .................................................................................... 33

2.3. Sistem Kelola Negara .................................................................................... 36

2.3.1 Sistem Pemerintahan ............................................................................. 36

2.3.2 Sistem Ekonomi .................................................................................... 39

2.3.3 Rezim Demokrasi ................................................................................. 41

2.4 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 43

III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 45

3.1. Jenis Penelitian .............................................................................................. 45

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................... 45

3.2.1. Variabel Penelitian ............................................................................. 45

3.2.2. Definisi Operasional ............................................................................ 46

3.3. Sumber Data .................................................................................................. 48

3.4. Teknis Pengumpulan Data ............................................................................ 48

3.4.1. Stratified Random Sampling ............................................................... 49

3.5. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 49

3.5.1. Uji Simultan ........................................................................................ 50

3.5.2. Uji Parsial ........................................................................................... 51

3.6. Realisasi Jadwal Penelitian ........................................................................... 52

3.7. Sistematika Penelitian ................................................................................... 52

Page 17: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

IV. GAMBARAN UMUM ................................................................................. 54

4.1. Fenomena Bitcoin ........................................................................................ 55

4.2. Perkembangan Bitcoin ................................................................................. 61

4.2.1. Nodes Bitcoin .................................................................................... 61

4.2.2. Volume Bitcoin .................................................................................. 63

4.2.3. Perdagangan Bitcoin .......................................................................... 65

4.2.4. Korelasi Ketiga Faktor Perkembangan Bitcoin ................................. 67

4.3. Performa Fiat Money ................................................................................... 69

4.3.1. Jumlah Uang Beredar ......................................................................... 69

4.3.2. Inflasi ................................................................................................. 71

4.3.3. Sistem Nilai Tukar ............................................................................. 73

4.4.4. Korelasi Ketiga Faktor Performa Fiat Money .................................... 74

4.4. Sistem Kelola Negara-Negara Dunia ............................................................ 77

4.4.1. Sistem Pemerintahan Negara-Negara Dunia ...................................... 77

4.4.2. Sistem Ekonomi Negara-Negara Dunia ............................................. 79

4.4.3. Rezim Demokrasi Negara-Negara Dunia ........................................... 81

4.4.4. Korelasi Ketiga Sistem Kelola Negara-Negara Dunia ....................... 82

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 86

5.1. Hasil Uji Hipotesis Regresi Logistik Multinomial ...................................... 86

5.1.1. Hasil Uji Simultan ............................................................................. 86

5.1.2. Hasil Klasifikasi ................................................................................ 89

5.1.3. Hasil Uji Parsial ................................................................................. 90

5.2. Hasil Interpretasi ......................................................................................... 97

5.2.1. Probabilitas Sistem Pemerintahan terhadap Posisi Negara atas

Bitcoin .............................................................................................. 97

5.2.2. Probabilitas Sistem Ekonomi terhadap Posisi Negara atas Bitcoin .. 98

5.2.3. Probabilitas Rezim Demokrasi terhadap Posisi Negara atas

Bitcoin ............................................................................................... 99

5.2.4. Probabilitas Sebaran Nodes terhadap Posisi Negara atas Bitcoin..... 101

5.2.5. Probabilitas Volume Bitcoin terhadap Posisi Negara atas Bitcoin .. 102

5.2.6. Probabilitas Perdagangan Bitcoin terhadap Posisi Negara atas

Bitcoin ............................................................................................... 103

5.2.7. Probabilitas Sistem Nilai Tukar terhadap Posisi Negara atas

Bitcoin .............................................................................................. 104

5.2.8. Probabilitas Uang Beredar terhadap Posisi Negara atas Bitcoin ..... 105

5.2.9. Probabilitas Inflasi terhadap Posisi Negara atas Bitcon ................... 106

5.3. Hadirnya Bitcoin dan Bergesernya Sistem Keuangan Internasinoal ....... ...107

VI. PENUTUP ..................................................................................................116

6.1. Kesimpulan .................................................................................................116

6.2. Saran dan Rekomendasi ..............................................................................117

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................118

LAMPIRAN .......................................................................................................121

Page 18: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Perbandingan Bitcoin dengan cryptocurrency lain ................................... 2

2.1. Komparasi Penelitian Terdahulu ............................................................... 21

2.2. Perbandingan Sistem Pemerintahan Negara ............................................. 38

2.3. Perbandingan Sistem Ekonomi Negara .................................................... 41

3.1. Definisi Operasional ................................................................................. 47

3.2 Sampling ................................................................................................... 49

3.3 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 52

4.1 Tingkat Legalitas Negara berdasarakan Nodes Bitcoin ............................ 62

4.2 Tingkat Legalitas Negara bedasarkan Volume Bitcoin ............................ 64

4.3 Legalitas Negara berdasarakan Tingkat Perdagangan Bitcoin ................. 66

4.4 Tingkat Legalitas Negara berdasarkan Jumlah Uang Beredar ................. 71

4.5 Legalitas Negara berdasarkan Tingkat Inflasi .......................................... 72

4.6 Tingkat Legalitas Negara berdasarkan Sistem Nilai Tukar ...................... 74

4.7 Legalitas Bitcoin berdasarkan Sistem Pemerintahan ................................. 78

4.8 Legalitas Bitcoin berdasarkan Sistem Ekonomi ........................................ 80

4.9 Legalitas Bitcoin berdasarkan Rezim Demokrasi Negara ......................... 82

4.10 Komparasi Sistem Pemerintahan dengan Sistem Ekonomi ...................... 83

4.11 Komparasi Sistem Pemerintahan dengan Rezim Demokrasi ................... 84

4.12 Komparasi Sistem Ekonomi dengan Rezim Demokrasi ........................... 85

5.1 Goodness of Fit Test ................................................................................. 87

5.2 Model Fitting Infromation ........................................................................ 87

5.3 Pseduo R-Square ....................................................................................... 89

5.4 Klasifikasi ................................................................................................. 90

5.5 Uji Parsial ................................................................................................. 91

5.6 Estimasi Parameter .................................................................................. 94

5.7 Nilai Estimasi Probabilitas ....................................................................... 96

5.8 Perubahan Kondisi Struktur Pasar Keuangan Internasional ................... 109

5.9 Perubahan Kinerja Sistem Keuangan Internasional ............................... 111

5.10 Perubahan Aktor Sistem Keuangan Internasional .................................. 113

Page 19: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Perkembangan Bitcoin sejak Kemunculan hingga Sekarang .................. 3

2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................ 44

4.1 Nodes di Negara-Negara Dunia ................................................................ 62

4.2 Volume Bitcoin di Negara-Negara Dunia ................................................ 64

4.3 Perdagangan Bitcoin di Negara-Negara Dunia ......................................... 65

4.4 Ketiga Faktor Perkembangan Bitcoin ....................................................... 68

4.5 Jumlah Uang Beredar Negara-Negara ....................................................... 70

4.6 Tingkat Inflasi Negara-Negara ................................................................. 72

4.7 Sistem Nilai Tukar Negara-Negara Dunia ................................................ 73

4.8 Korelasi Uang Beredar dengan Sistem Nilai Tukar ................................. 75

4.9 Korelasi Inflasi dengan Sistem Nilai Tukar .............................................. 76

4.10 Korelasi Inflasi dengan Uang Beredar ...................................................... 76

4.11 Sistem Pemerintahan Negara-Negara Dunia ............................................ 78

4.12 Sistem Ekonomi Negara-Negara Dunia .................................................... 79

4.13 Rezim Demokrasi Negara-Negara Dunia ................................................. 81

Page 20: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

DAFTAR SINGKATAN

AS : Amerika Serikat

IBRD : Internasional Bank for Reconstruction and Development

IMF : International Monetary Fund

P2P : Peer-to-Peer

SOWT : Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats

UNESCO : United Nation Educational, Scientific and Cultral Organization

IP Address : Internet Protocol Address

HAM : Hak Asasi Manusia

Page 21: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. DATA SET PENELITIAN ...................................................121

1.A. Perkembangan Bitcoin ...........................................................121

1.B. Performa Fiat Money ..............................................................122

1.C. Sistem Kelola Negara ............................................................123

LAMPIRAN 2. OUTPUT UJI REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL 124

2.A. Case Processing Summary ....................................................124

2.B. Model Fitting Information .....................................................124

2.C. Goodness of Fit Test ...............................................................124

2.D. Pseduo R-Square ....................................................................125

2.E. Classification .........................................................................125

2.F. Parameter Estimate ................................................................126

2.G. Observed and Predicted Frequencies ....................................128

Page 22: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem keuangan internasional di tahun 2008 telah mengalami gangguan

akibat terjadinya krisis global yang dirasakan di hampir seluruh negara dengan

skala yang berbeda-beda. Sebuah ide baru muncul pada saat bersamaan mengenai

format sistem keuangan internasional, yaitu lahirnya sistem cryptocurrency yang

merupakan penggunaan mata uang digital dengan konsep kriptografi atau kode

rahasia sebagai sistem keamanannya. Bitcoin sebagai bentuk cryptocurrency

pertama yang muncul, telah berkembang di tengah keberadaan sistem keuangan

konvesional. Kemunculan Bitcoin kemudian menimbulkan pro dan kontra atas

kontrol dan penerimaan negara-negara dunia.

Ide awal Bitcoin dalam sejarahnya lahir dari jurnal yang ditulis oleh Satoshi

Nakamoto pada tahun 2008 dengan judul Bitcoin: A peer-to-peer Electronic Cash

System. Jurnal tersebut memuat ide mengenai konsep Bitcoin yang muncul pada

tahun 2009 ketika Satoshi Nakamoto membuat perangkat lunak (software) dan

mulai menyebarluaskan Bitcoin di tahun yang sama. Bitcoin sejak diliris pada

transaksi pertamanya di tahun 20101, telah menjadi isu konterversial karena

1 Benjamin Wallace. 2011. The Rise and Fall of Bitcoin. Wired magazine. Diakses melalui

https://www.wired.com/2011/11/mf_bitcoin/ pada tanggal 11 Januari 2018 pukul 18.56.

Page 23: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

2

sepenuhnya terdesentralisasi atau tidak ada otoritas negara atau lembaga baik

domestik maupun internasional yang mengatur peredaran Bitcoin.

Bitcoin saat ini bukan merupakan satu-satunya bentuk cryptocurrency yang

ada di dunia. Terdapat 1500 bentuk cryptocurrency lainnya: seperti Litecoin,

Dogecoin, Ripple dan lain sebagainya.2 Atas hal ini, Bitcoin merupakan

cryptocurrency pertama sekaligus yang paling populer. Berikut perbandingan

Bitcoin dengan cryptocurrency lainnya:

Tabel 1.1 Perbandingan Bitcoin dengan cryptocurrency lain

Cryptocurrency Capitalization (USD) Number of

Units Price (USD)

Reward Per

Block (USD)

Bitcoin $ 187.502.654.752 16.823.775 $ 14.530 $ 139.219

Ethereum $ 99.267.006.445 97.183.394 $ 1.021 $ 4.098

Ripple $ 51.545.528.642 38.739.142 $ 1,33 $ -

Litecoin $ 9.785.944.278 54.900.108 $ 178,25 $ 4.321

Stellar $ 9.536.180.618 17.867.953 $ 0,533703 $ -

DASH $ 5.950.618.640 7.837.393 $ 759,26 $ 2.602

Dogcoin $ 788.851.810 112.909.741 $ 0,006987 $ 64

Zcash $ 1.392.953.994 3.127.331 $ 445,41 $ 5.123

Bitcore $ 271.129.786 10.893.909 $ 24,89 $ -

Monero $ 4.881.391.578 15.640.473 $ 312,10 $ 1.621

Total/Rerata $ 370.922.260.543,00 375.923.219 $ 1.727,28 $ 15.705

Sumber : www.coinmarketcap.com3

Bitcoin bukan hanya berbeda, namun relatif lebih unggul dari

cryptocurrency lain. Tabel di atas menunjukkan perbandingan yang cukup

signifikan antara Bitcoin dengan cryptocurrency lainnya, termasuk karena

popularitasnya, dimana kapitalisasi pasarnya menguasai 49% total keseluruhan

cryptocurrency dunia. Nilai Bitcoin juga merupakan yang tertinggi di antara

cryptocurrency lain atau setara dengan 81% dari keseluruhan nilai cryptocurrency

2 Jenis Cryptocurrency antara lain Ethereum, Ripple, Litecoin, Stellar, Dash, Zcash, Dogecoin, Bytecoin,

BitShares, MaidSafeCoin, NXT, BanxShares, Cardano, EOS, NEO, Monero, IOTA, NEM, TRON, RaiBlocks.

Data diperoleh dari https://coinmarketcap.com/all/views/all/ yang diakses pada tanggal 12 Januari 2018 pukul

11.30 WIB. 3 Data diperoleh dari http://coinmarketcap.com/all/views/all diakses pada tanggal 12Januari 2018 pukul 23.57

WIB.

Page 24: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

3

yang ada. Posisi Bitcoin yang jauh berada di atas cryptocurrency lainnya dan

berpotensi mendominasi pasar cryptocurrency, karena potensi penerimaannya

secara luas untuk menyingkirkan cryptocurrency lain dari pasar keuangan.

Bitcoin selain unggul dalam posisinya juga mengalami perkembangan pesat

di berbagai aspek. Bitcoin yang diciptakan saat terdapat ketidakpercayaan terhadap

otoritas pemerintah ditamabah terjadinya krisis keuangan internasional; telah

mengalami perkembangan baik di lingkup masyarakat (pengguna), level bisnis,

maupun pemerintah negara. Perkembangan Bitcoin yang juga terlihat pada

peningkatan nilai tukarnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.2 di bawah.

Gambar 1.1 Perkembangan Bitcoin Sejak Kemunculan Hingga Sekarang

Sumber : www.coindesk.com

Nilai tukar Bitcoin di tahun 2013 yang hanya sebesar 91 Dollar Amerika (US$), di

2014 bergerak naik sebesar 829% menjadi US$ 846 per satu Bitcoin.4 Pada tahun

2015 meski nilainya mengalami penurunan 68,8% ke posisi US$ 265 per unit,

namun nilai Bitcoin kembali naik diawal tahun 2016, hingga pada Desember 2017

4 Bitcoin Price Index, Desember 2017. Diakses melalui https://www.coindesk.com/price/ pada tanggal 5

Januari 2018 pukul 16.25.

0

2

4

6

8

10

12

14

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Th

ou

san

d U

S$

Tahun

Page 25: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

4

nilai tukarnya tercatat mencapai US$ 19.000 per satu Bitcoin.5 Nilai tersebut juga

merupakan pertumbuhan tertinggi sebuah cryptocurrency dengan kenaikan hampir

sebesar 2.000 persen sejak diciptakannya.6 Data tersebut menunjukkan bahwa

Bitcoin telah semakin berkembang dan diterima.

Perkembangan Bitcoin yang didasarakan supply dan demand para

penggunanya, tidak serta merta membuat Bitcoin terus diproduksi meskipun

tingginya transaksi perhari. Bitcoin sejak kemunculannya telah di program hanya

berjumlah 21 juta7, dengan peredaran baru sebanyak 16 juta unit diseluruh dunia.8

Total transaksi Bitcoin mencapai 292 juta transaksi, dimana terdapat 498 ribu

transaksi terjadi setiap harinya.9 Uniknya jumlah transaksi Bitcoin ini tetap tinggi

ditengah kontroversi yang ada, yang juga menandakan Bitcoin mampu bertahan

meskipun adanya dukungan dan penolakan terhadapnya.

Dukungan atas Bitcoin saat ini tidak lepas dari banyaknya penerimaan

Bitcoin dalam dunia bisnis global, yang mengadopsi Bitcoin sebagai alternatif alat

pembayaran. Setidaknya saat ini terdapat lebih dari 100 perusahaan yang menerima

Bitcoin seperti: situs perbelanjaan online Overstock.com dan eBay yang tercatat

memiliki lebih dari 168 ribu pengguna,10 situs Expedia dan Virgin Galatic yang

merupakan situs pemesanan perjalanan liburan dan perjalanan luar angkasa yang

mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran,11 serta Microsoft sebagai perusahaan

5 Ibid. 6 Ibid. 7 Nakamoto, Satoshi. ”Bitcoin: A peer-to-peer Electronic Cash System”. Diakses melalui

https://bitcoin.org/bitcoin.pdf pada tanggal 28 November 2017 pukul 19.56 WIB. 8 Ibid. 9 Bitcoin Chart. Diakses melalui https://charts.bitcoin.com/#cat-market pada tanggal 1 Desember 2017 pukul

13.15 WIB. 10 Number of Ebay Bitcoin Users. Diakses melalui http://www.statista.com/statistics/242235/number-of-ebays-

bitcoin-users/ pada tanggal 26 Januari 2018 pukul 15.15 WIB. 11 Haley Moore. 2017. Major Companies That Accept Bitcoin: (Updated) September 2017. Coin Review.

Diakses melalui https://coinreviews.io/companies-that-accept-bitcoin-august-2017/ pada tanggal 2 Desember

2017 pukul 21.45 WIB.

Page 26: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

5

teknologi terbesar di dunia yang menerima Bitcoin sebagai salah satu sistem

pembayarannya dalam pembelian aplikasi dan software windows serta game

Xbox.12 Beberapa contoh perusahaan besar yang melibatkan Bitcoin tersebut,

secara tidak langsung memperlihatkan dukungan dunia bisnis terhadap

perkembangan Bitcoin.

Bitcoin tidak hanya digunakan dalam ranah bisnis online, namun nyatanya

juga hadir dan dipergunakan dalam kehidupan masyarakat dunia. Bitcoin saat ini

telah menjadi alat pembayaran sekolah oleh Switzerland’s Lucerne University

Swiss yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran biaya pendidikan.13 Bitcoin

di Jepang juga digunakan untuk membayar gaji karyawan pada sebuah perusahaan

bernama GMO Internet Group.14 Di perusahaan tersebut karyawan bahkan

menerima bonus jika bersedia digaji menggunakan Bitcoin. Perusahaan mobil

mewah Lamborghini juga menerima Bitcoin sebagai alat pembayarannya, dimana

pada tahun 2011 seseorang bernama Saddington membeli sebuah mobil

Lamborghini seharga US$ 115 juta dengan menggunakan Bitcoin.15 Hal-hal di atas

menandakan bahwa Bitcoin semakin banyak diterima secara luas oleh masyarakat

baik dalam dunia maya maupun dunia nyata. Hal tersebut sekaligus

mengindikasikan bahwa Bitcoin bukan hanya sebuah mata uang online, namun

12 Tom Warren. 2014. Microsoft now accepts Bitcoin as a Payment. The Verge. Diakses melalui

https://www.theverge.com/2014/12/11/7375771/microsoft-supports-bitcoin-payments pada tanggal 2

Desember 2014 pukul 22.05 WIB. 13 Wolfie Zhao. 2017. Swiss Public University Begins Accepting Bitcoin. Diakses melalui

https://www.coindesk.com/swiss-public-university-begins-accepting-bitcoin/ pada tanggal 11 Januari 2018

pukul 23.34 WIB. 14 Steve Dent. 2017. Japanese Company will pay part of workers’ salaries in Bitcoin. Diakses melalui

https://www.engadget.com/2017/15/japanese-company-gmo-internet-paying-salaries-bitcoin/ pada tanggal 11

Januari 2018 pukul 22.40 WIB. 15 Akshay Makadiya. 2017. This Guy Bought a Lamborghini With Bitcoin. Diakses melalui

https://www.bitsonline.com/lamborghini-bitcoin-saddington/ pada tanggal 2 Desember 2017 pukul

22.23 WIB.

Page 27: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

6

telah menjadi alat tukar yang bersanding dengan uang konvensional yang saat ini

digunakan oleh masyarakat secara umum.

Bitcoin seiring perkembangannya justru mengalami pergeseran fungsi,

dimana yang awalnya sebagai sebuah alat pembayaran namun saat ini umumnya

digunakan sebagai sebuah aset. Hal tersebut disebabkan adanya ketidaksamaan

informasi atas Bitcoin, serta minimnya penerimaan pembayaran melalui Bitcoin.

Sehingga penggunaan Bitcoin sebagai aset dinilai paling aman.

Penerimaan Bitcoin serta sambutan baik dari masyarakat dan dunia bisnis,

ternyata tidak sejalan dengan respon pemerintah negara-negara dunia. Kehadiran

Bitcoin justru menimbulkan pro dan kontra dalam hubungan antar negara, maupun

kehidupan domestik negara. Pemerintah negara-negara di dunia melalui bank

sentralnya memiliki posisi beragam atas penerimaan Bitcoin, bahkan cenderung

melarang dan belum memandang Bitcoin sebagai sebuah mata uang. Atas pro dan

kontra tersebut, di tahun 2017 setidaknya terdapat 68 negara yang melegalkan

Bitcoin; dimana 15 negara diposisi menentang, dan 19 negara masih belum

merespon adanya Bitcoin.16

Beberapa contoh negara yang melegalkan Bitcoin sebagai mata uang sah

diantaranya adalah Jepang dan Australia. Keberadaan Bitcoin di Jepang berada

dalam pengawasan the Japan Financial Services Agency.17 Jepang saat ini menjadi

negara dengan perdagangan Bitcoin terbesar yaitu sebayak 60,51% dari total

keseluruhan perdagangan Bitcoin dunia.18 Di sisi lain terdapat beberapa negara

16 Bitlegal Tracks the envolving regulatory landscape of cryptocurrency. Diakses melalui http://bitlegal.io/ pada

tanggal 1 Desember 2017 pukul 00.15 17 David Meyer. 2017. Japan’s Regulators Are Putting Bitcoin Exchanges Under Heavy Surveillance. Diakses

melalui https://www.fortune.com/2017/09/25/japan-bitcoin-exchanges-fsa-financial-regulation/ pada tanggal

11 Januari 2018 pukul 21.45 18 Diakses melalui https://www.cryptocompare.com/coins/btc/analysis/USD pada tanggal 14 April 2018 pukul

23.57 WIB

Page 28: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

7

didunia uang menentang Bitcoin. Islandia merupakan salah satu negara yang

melarang transaksi Bitcoin karena bank sentral Islandia melalukan kontrol ketat

terhadap pergerakan modal pasca krisis keuangan global tahun 2008.19 Lain halnya

di Tiongkok, pemerintah Tiongkok tidak melarang penggunaan Bitcoin bagi

masyarakat, namun tidak untuk bank-bank ataupun institusi keuangan.20 Sedangkan

Indonesia Bitcoin bukan tergolong alat pembayaran yang sah, namun pemerintah

belum memberikan sikap resmi terkait Bitcoin, atau masih dalam tahap

mengevaluasi regulasi transaksi Bitcoin.21 Perbedaan pandangan antara masyarakat

dan pemerintah negara menjadikan negara-negara belum menyusun regulasi yang

kongkrit dan resmi terkait Bitcoin, baik di level domestik maupun internasional.

Kemunculan dan perkembangan Bitcoin serta pro dan kontra negara-negara

memperlihatkan bahwa mata uang ini mulai masuk dalam perdebatan sistem

keuangan internasional, yang sebelumnya di dominasi sistem fiat money22 ala

Amerika Serikat. Dominasi Amerika Serikat terhadap sistem keuangan

internasional ditandai dengan lahirnya Sistem Bretton Woods, yaitu sistem

keuangan yang muncul menggantikan sistem standar emas. Sistem ini lahir dari

pertemuan yang berlangsung di Bretton Woods pada tahun 1944 yang dihadiri oleh

44 negara,23 sebagai awal kelahiran lembaga ekonomi internasional yaitu

19 Mara Leseman. 2017. Is Bitcoin legal in the US. Di akses melalui

https://www.investopedia.com/ask/answers/121515/bitcoin-legal-us.asp pada tanggal 30 November

2017 pukul 19.56 20 Ibid. 21 Dob, Daniel. 2017. Indonesia’s Central Bank Bans Bitcoin as Method of Payment. Diakses

melalui https://themerkle.com/indonesias-central-bank-bans-bitcoin-as-method-of-payment/ pada

tanggal 6 Januari 2018 pukul 23.56 22 Fiat money adalah uang yang nilainya berasal dari regulasi atau keputusan pemerintah. Uang ini

termasuk uang kertas atau uang yang saat ini digunakan oleh mayoritas masyarakat dunia dengan

sistem yang berdasarakan atas kepercayaan terhadap pemerintah, dengan kata lain uang ini tidak

memiliki nilai instrintik. 23 Iskandar Simorangkir Suseno. Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar. Seri Kebanksentralan No. 12.

Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK). Jakarta: Bank Indonesia

Page 29: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

8

International Monetary Fund (IMF) serta International Bank for Reconstruction

and Development (IBRD) atau biasa dikenal dengan World Bank.24 Sistem Bretton

Woods yang digagas AS membuka kesempatan kepada AS untuk mengontrol mata

uang dunia, yang didasari kesepakatan bahwa setiap negara yang terlibat harus

menentukan kurs mata uang negaranya pada standar tukar Dollar Amerika (USD).25

Meskipun sistem Bretton Woods hanya mampu bertahan sekitar 30 tahun, hingga

hancurnya sistem ini karena terjadinya krisis kepercayaan terhadap AS yang mana

telah mencetak dolarnya melebihi candangan emas yang dimiliki, namun supremasi

fiat money dan kontrol bank sentral atas mata uang negara terus berlangsung.

Uniknya sistem fiat money yang mengusung konsep liberal dan pasar bebas,

nyatanya tidak sejalan dengan adanya dominasi dan kontrol sistem Bretton Woods

oleh AS, maupun bank sentral negara-negara atas pasar.

Kemunculan Bitcoin di tengah dominasi fiat money justru membawa ide

sistem baru yang dikontrol oleh pasar. Bitcoin dalam hal ini justru sesuai dengan

logika pasar bebas, karena nilai dan ketersediaan Bitcoin didasarkan supply dan

demand pasar tanpa adanya intervensi dari negara maupun lembaga keuangan.

Bitcoin di tengah kenyataan tersebut uniknya mengalami pertentangan yang tidak

hanya hadir dari negara-negara yang mengontrol pemerintahannya namun juga dari

negara yang justru pro akan pasar bebas. Sehingga hal tersebut menyebabkan

ketidaksamaan kondisi dan tidak adanya kecenderungan negara-negara dunia dalam

memposiskan diri atas Bitcoin.

24 Ibid. 25 G. Hall, Stephen. 2010. Bretton-Woods systems, old and new, and the rotation of exchange-rate

regimes. Bank of Greece : Economic Research Department – Special Studies Division

Page 30: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

9

1.2 Rumusan Masalah

Sejarah negara modern menjadi wujud nyata lemahnya sistem keuangan

internasional fiat money dan dominasi Amerika Serikat dengan pengaruh dolar AS

khususnya pasca berakhirnya krisis global dan runtuhnya sistem Bretton Woods.

Bitcoin yang merupakan fenomena baru terus mengalami pertumbuhan dan

mendapat dukungan dari dunia bisnis serta masyarakat secara umum, namun di sisi

lain justru tidak sejalan dengan dukungan dari negara-negara dunia khususnya

institusi keuangan negara.

Kehadiran Bitcoin menimbulkan pro dan kontra di negara-negara dunia.

Ada negara yang menolak juga ada negara yang menerima, namun negara yang

menolak tidak cenderung merupakan negara-negara yang memiliki kontrol penuh

atas negaranya melainkan juga ada negara yang mendukung pasar bebas pun

menolak Bitcoin, hal ini juga terjadi pada negara-negara yang menerima Bitcoin.

Hal tersebut menunjukkan negara-negara dunia memiliki kondisi yang beragam

dalam menyikapi Bitcoin. Sistem yang dianut sebuah negara juga tidak menjadi

penyebab sebuah negara menerima atau menolak Bitcoin.

Ketidaksamaan kondisi atas penolakan dan penerimaan Bitcoin menjadikan

penelitian ini mencari faktor yang melandasi penerimaan dan penolakan negara atas

Bitcoin. Berdasarkan penjabaran di atas, penelitian ini merumuskan sebuah

pertanyaan yaitu: Apakah kekuatan fiat money, perkembangan Bitcoin dan

sistem kelola negara mempengaruhi posisi negara-negara dunia dalam

penerimaan Bitcoin?

Page 31: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

10

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini disusun sebagai dasar arahan analisis lebih lanjut guna

menjawab pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun tujuan

penelitian ini adalah:

1) Mendeskripsikan perkembangan Bitcoin, performa fiat money dan sistem

kelola negara di negara-negara dunia.

2) Mendeskripsikan pengaruh perkembangan Bitcoin terhadap posisi negara.

3) Medeskripsikan pengaruh performa fiat money terhadap posisi negara.

4) Mendeskripsikan pengaruh sistem kelola negara terhadap posisi negara.

5) Menjelaskan kemunculan Bitcoin dalam sistem keuangan internasional.

1.4 Manfaat Penelitian

Di akhir penelitian setelah pengujian dan analisis terlaksana guna menjawab

semua pertanyaan serta tercapai tujuan, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat

untuk:

1) Bidang keilmuan agar dapat dapat mengisi kekosongan teori terkait

faktor-faktor yang melandasi dukungan dan penolakan suatu negara atas

sistem keuangan internasional, khususnya sistem keuangan berbasis

cryptocurrency. Penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya

kajian Hubungan Internasional terkait era baru dalam keuangan

internasional.

2) Bidang praktis diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi para pembuat kebijakan negara di dunia untuk

menentukan posisi diri atas keberadaan Bitcoin.

Page 32: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi serangkaian penelitian terdahulu, landasan konseptual dan

kerangka pemikiran dengan dasar perspektif neoliberalisme sebagai salah satu

pendekatan yang berfokus pada bidang ekonomi dan pasar global,26 serta digunkaan

untuk melihat perkembangan sistem keuangan internasional. Neoliberalisme

memiliki asumsi bahwa negara merupakan kunci dalam Hubungan Internasional

tetapi bukan sebagai aktor utama, sebab bagi neoliberalisme institusi dan organisasi

internasional juga memiliki peran yang sama pentingnya dengan negara.27

Liberalisme yang memandang optimis kondisi sistem dunia, maka

neoliberal justru mengakui adanya sistem internasional yang anarki. Menurut kaum

neoliberalis, maka sistem atau struktur dunia yang anarki akan mendorong dan

menciptakan peluang untuk melakukan kerjasama demi kepentingan negara,

dimana kerjasama internasional merupakan solusi utama atas sistem yang anarki.

Neoliberalisme menekankan pencapaian dalam kerjasama internasional yaitu

absolute gains, artinya bahwa kerjasama yang dibentuk akan memperoleh

keuntungan atau membagi kerugian dengan sama rata.

26 Gilpin, Robert. 2001. Global Political Economy: Understanding the International Economic

Order. New Jersey: Priceton University Press. 27 Ibid.

Page 33: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

12

Kemunculan Bitcoin yang mendapat pro dan kontra pada level

pemerintahan maupun masyarakat, menjadikan neoliberalisme dinilai mampu

memberikan solusi atas ketidaksamaan kondisi ini. Tujuan neoliberal untuk

mengedepakan kerjasama yang saling menguntungkan adalah untuk menekan

konflik, karenanya pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama untuk menyikapi

keberadaan Bitcoin sehingga tidak saling merugikan.

2.1 Penelitian Terdahulu

Sebelum membangun kerangka pemikiran, penelitian ini mencoba

melakukan tinjauan pustaka mendalam dengan memaparkan beberapa penelitian

terdahulu guna memberikan gambaran mengenai fenomena Bitcoin dan

perkembangannya, sehingga dapat membantu pembangunan kerangka pemikiran.

Berbagai penelitian dengan tema Bitcoin dilibatkan yang telah dilakukan oleh

Thomas Alcorn, Adam Eagle dan Ethan Sherbondy; Samantha Douma; Matthew

Kien; dan Daniela Sonderegger.

Pertama adalah penelitian yang ditulis oleh Thomas Alcorn, Adam Eagle

dan Ethan Sherbondy yang berjudul “Legitimizing Bitcoin: Policy

Recommendations”.28 Penelitian tersebut berangkat dari munculnya fenomena

Bitcoin yang merepresentasikan sebuah inovasi teknologi pada mata uang. Bitcoin

berpotensi membawa keuntungan ekonomi bagi siapapun yang dapat

memanfaatkannya dengan baik. Teknologi Bitcoin sama halnya dengan teknologi

baru pada umumnya, juga mengalami ketidakpastian serta mendapat hambatan

akibat kurangnya pemahaman dan kepercayaan dari masyarakat. Hal ini diperparah

28 Thomas Alcorn. 2013. Legitimizing Bitcoin: Policy Recommendations. Ethics and Law on the

Electronic Frontier. Cambridge : MIT Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory.

Page 34: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

13

dengan belum adanya legalitas yang diberikan oleh pemerintah negara-negara

terhadap teknologi Bitcoin.

Penelitian tersebut mencoba menganalisis dan memberikan rekomendasi

kebijakan terkait Bitcoin. Rekomendasi tersebut dilakukan dengan melihat apa saja

kelebihan serta kekurangan yang dimiliki Bitcoin dibandingkan dengan fiat

currency yang selama ini dominan digunakan dalam transaksi keuangan. Bitcoin

memiliki kelebihan yang menutupi kekurangan mata uang konvensional yang tinggi

biaya transaksinya serta tidak efisien, dengan membebaskan biaya transaksi serta

menghadirkan transparansi. Bitcoin disisi lain juga memiliki kelemahan seperti

belum adanya legatimasi yang jelas, tingkat kepercayaan masyarakat yang masih

rendah, serta tingkat kemanan dan perlindungan konsumen yang belum terbukti.

Alcorn dalam penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode analisis SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats). Konsep

yang digunakan dalam jurnal tersebut meliputi: cryptocurrency dan kebijakan, yang

digunakan untuk melihat Bitcoin sebagai sebuah cryptocurrency serta perumusan

kebijakan terkait Bitcoin. Data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah

data sekunder dengan metode pengumpulan data studi kepustakaan. Penelitan

tersebut menyimpulkan bahwa Bitcoin merupakan sebuah inovasi keuangan yang

harus dipertimbangkan, sebab Bitcoin dianggap sebagai teknologi yang mampu

membentuk kembali pandangan dan penggunaan baru atas uang.

Alcorn menghasikan beberapa rekomendasi kebijakan terkait Bitcoin, yaitu:

(1) Pemerintah harus mengakui Bitcoin sebagai harta benda dan menetapkannya

dalam hukum serta melibatkan para pendukung Bitcoin dan stakeholders dalam

pembuatan regulasi terkait Bitcoin. (2) Butuhnya pengaturan pasar dan bisnis

Page 35: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

14

terkait Bitcoin untuk melindungi masyarakat dalam menggunakkan Bitcoin serta

bekerja sama dengan para ahli Bitcoin untuk memerangi pasar ilegal yang banyak

menggunakan Bitcoin dalam transaksinya. (3) Bitcoin butuh dipertahankan sebagai

cadangan untuk membantu menstabilkan mata uang.29

Penelitian karya Alcorn secara tidak langsung memodelkan bahwa

pertimbangan atas perkembangan cryptocurrency (Bitcoin) mempengaruhi

rumusan rekomendasi kebijakan yang dalam hal ini berupa pelegalan Bitcoin,

khususnya terkait penetapan hukum serta aturan pasar dan bisnis Bitcoin. Penelitian

ini juga menyimpulkan bahwa terdapat aspek lain yang dapat mempengaruhi

kebijakan sebuah negara seperti aspek masyarakat, aspek pasar dan lain sebagainya.

Penelitian Kedua ditulis oleh Samantha Douma dengan judul “Bitcoin: The

Pros and Cons of Regulations”.30 Penelitian tersebut berangkat dari konterversi

kemunculan Bitcoin yaitu ketika pemerintah negara-negara dunia mengambil sikap

yang berbeda terkait penggunaan Bitcoin. Perbedaan tersebut terkait kebijakan,

peraturan dan metode perpajakan yang sering kali menimbulkan kekeliruan serta

masalah hukum terhadap kebijakan Bitcoin.

Saat ini pemerintah negara-negara dunia belum mengambil langkah

substansial terkait regulasi Bitcoin, sehingga konsumen dan produsen menghadapi

resiko seperti aktivitas kriminal dan volatilitas dalam valuasi Bitcoin. Latar

belakang penelitian tersebut berangkat dari asumsi bahwa Bitcoin dapat menyaingi

Euro dan mengganggu ekonomi Eropa jika tidak diatur dengan tepat.31

29 Ibid. 30 Samantha Douma. 2016. Master Tesis. Bitcoin : The Pros and Cons of Regulation. International

Relation (Master). Leiden: Leiden Univerisity. 31 Ibid.

Page 36: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

15

Douma menggunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan teori

moneter dari Austrian School of Economics guna menjelaskan kaitan nilai yang ada

pada mata uang sebagai media pertukaran, yang berguna untuk mengetahui nilai

yang ditempatkan pada Bitcoin. Douma dalam penelitiannya menggunakan data

primer dan data sekunder, yang diperoleh dari laporan asli yang dipublikasi oleh

European Central Bank, United States Congress, European Banking Authority, dan

International Monetary Fund (IMF), serta artikel yang ditulis oleh organisasi berita

serta wartawan yang sudah tersertifikasi.

Penelitian Douma menemukan bahwa aturan yang mungkin diadopsi Uni

Eropa adalah menyangkut transparansi, otoritas pusat, dan perpajakan dari Bitcoin.

Uni Eropa lebih baik menerima Bitcoin dengan juga memberlakukan regulasi yang

membuatnya lebih transparan, sehingga mengurangi potensi penggunaan Bitcoin

dalam aktivitas kriminal dan teroris.32 Douma menambahkan bahwa Bitcoin jika

tidak diatur maka akan berdampak negatif pada perekonomian negara.

Penelitian karya Douma berkontribusi terhadap penelitian ini guna

membangun kerangka pemikiran mengenai logika persaingan antara Bitcoin dan

fiat money dalam mempengaruhi kebijakan keuangan negara. Logika atas hadirnya

pengaruh tersebut merujuk pada penjelasan Douma atas kaitan nilai pada mata uang

sebagai media pertukaran untuk mengetahui nilai yang ada pada Bitcoin.

Keberlangsungan Bitcoin karenanya butuh ditetapkan jika ingin dipergunakan,

serta secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap penentuan kebijakan

keuangan negara. Kebijakan keuangan negara penting dirumuskan untuk

menciptakan stabilitas perekonomian suatu negara, sehingga dalam

32 Ibid.

Page 37: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

16

implementasinya negara seharusnya mengambil keputusan atas penggunaan atau

tidaknya suatu currency. Logika yang dikemukakan oleh Douma tersebut kemudian

diadopsi dalam penelitian ini sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi posisi

negara dalam penerimaan Bitcoin.

Penelitian ketiga adalah penelitian yang ditulis oleh Matthew Kien dengan

judul ”Coining Bitcoin’s “Legal-Bits”: Examining the Regulatory Framework

for Bitcoin and Virtual Currencies”33. Penelitian tersebut berangkat dari fenomena

kemunculan virtual currency dan Bitcoin yang baru-baru ini menyita perhatian

media dan para pembuat kebijakan negara. Atas kehadiran fenomena tersebut,

masih banyak masyarakat yang belum memahami apa dan bagaimana cara kerja

virtual currency termasuk Bitcoin.

Penelitian tersebut mencoba menjelaskan bahwa saat ini masyarakat dunia

terdorong menggunakan Bitcoin karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya

yaitu berupa anonimitas, transparansi, kemudahan dalam transaksi, serta minimnya

biaya transaksi hingga memungkinkan untuk tidak adanya biaya. Objek penelitian

Kien difokuskan pada regulasi pemerintah Amerika Serikat khususnya respon

pemerintah terkait isu-isu penggunaan Bitcoin untuk aktifitas ilegal. Di sisi lain,

Kien juga menyebutkan bahwa regulasi yang diterapkan akan berdampak kepada

aktor dalam sistem Bitcoin pada dimensi: bisnis penukaran, pembelian dan

penjualan Bitcoin, pedagang yang menerima Bitcoin sebagai alternatif pembayaran,

pengguna Bitcoin, serta penambang Bitcoin.

33 Matthew Kien. 2014. Coining Bitcoin’s “Legal-Bits: Examining the Regulatory Framework for

Bitcoin and Virtual Currencies. Harvard Journal of Law & Technology Vol. 27.Cambridge: Harvard

Law School.

Page 38: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

17

Kien dalam penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif dan

memaparkan penelitian secara deskriptif dengan melibatkan beberapa konsep

seperti: virtual currency dan tata kelola (governance). Metode pengambilan data

yang digunakan adalah analisis data sekunder yang bersumber dari dokumen atau

laporan hasil penelitian lainya.

Penelitan Kien menyimpulkan bahwa perkembangan Bitcoin secara global

mengindikasikan bahwa mata uang tersebut tidak lagi dapat diabaikan

keberadaannya. Adanya perkembangan regulasi terkait Bitcoin menunjukkan

bahwa pemerintah mulai memahami keberadaan cryptocurrency, menariknya

upaya pemerintah tersebut berpotensi memunculkan efek berupa adanya legitimasi

mata uang virtual dan mendorong pasar untuk mengadopsinya. Kien dalam

penelitiannya menyatakan agar pemerintah lebih berhati-hati atas peraturan yang

berlebihan, sebab hal tersebut dapat menghambat pengembangan dan inovasi

teknologi Bitcoin.

Penelitian Kien juga menghasilkan beberapa kerangka hukum untuk

dijadikan referensi oleh pemerintah dalam pengambilan kebijakan untuk mengatur

Bitcoin dan mata uang virtual, yaitu: (1) The Bank Secrecy Act; (2) Securities

Regulations; (3) the Stamps Payments Act; (4) the Electronic funds Transfer Act;

dan (5) the Uniform Commercial Code. Kelima kerangka tersebut membangun

rekomendasi utama bahwa Undang-Undang Kerahasiaan Bank (The Bank Secrecy

Act) merupakan yang paling relevan untuk mengatur Bitcoin, sebab anonimitas

Bitcoin rentan membuka peluang pencucian uang serta transaksi di pasar gelap.

Page 39: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

18

Penelitian karya Kien ini berkontribusi terhadap penelitian ini sebagai

landasan dalam perumusan model kerangka pemikiran. Penelitian ini mengadopsi

konsep yang digunakan dalam penelitian Kien yaitu berupa konsep virtual currency

serta konsep tata kelola. Kien dalam penelitiannya berasumsi bahwa virtual

currency dan konsep tata kelola menjadi dasar pertimbangan kebijakan pemerintah

Amerika Serikat khususnya pada aspek hukum dan legalitas Bitcoin. Sedangkan

penelitian ini justru hanya berfokus pada kebijakan terkait posisi penerimaan atau

penolakan negara terhadap Bitcoin.

Penelitian keempat yang ditulis oleh Daniela Sonderegger dengan judul “A

Regulatory and Economic Perplexity: Bitcoin Needs Just a Bit of Regulation”.34

Penelitian tersebut berangkat dari pemikiran bahwa terdapat perubahan pada sistem

keuangan dunia, yang mana otoritas pusat tidak lagi mennjadi satu-satunya pihak

yang berperan dalam pergerakan nilai mata uang, tapi juga atas keberadaan

masyarakat dalam sistem tersebut. Sonderegger mengemukakan bahwa Bitcoin

bukan hanya sekedar teknologi baru, lebih dari itu juga merupakan tawaran sistem

keuangan baru yang tidak terpusat sebagaimana mata uang konvensional lainnya.35

Bitcoin adalah sistem pembayaran yang memungkinkan transaksi internasional

berlangsung di saat yang bersamaan, dimanapun dan dengan biaya yang sangat

rendah. Di sisi lain, Bitcoin dianggap sebagai kemenangan bagi individu yang

mencari transaksi pembayaran tanpa hambatan dan pengawasan. Secara politis

Bitcoin berusaha memisahkan uang dari kewenangan negara.36 Hal tersebut

34 Daniela Sonderegger. 2015. A Regulatory and Economic Perplexity: Bitcoin Needs Just a Bit of

Regulation. Journal of Law & Policy Volume 47. United State: Washington University School of

Law. 35 Ibid. Hal 176. 36 Ibid. Hal 177.

Page 40: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

19

membuat kehadiran Bitcoin kini menimbulkan dilema bagi pemerintahan di seluruh

dunia, bahkan memunculkan ancaman yang didasari atas teknologi Bitcoin.

Penelitian Sonderegger mencoba menganalisis potensi keberadaan Bitcoin,

serta mengusulkan solusi jangka pendek atas peraturan Bitcoin. Tujuan penelitian

tersebut juga untuk menjembatani keberadaan Bitcoin dan otoritas pusat (di

masing-masing negara). Hal ini dikarenakan secara logis pemerintah ingin

mengatur Bitcoin, namun mengingat dasar ideologis serta peran dan fungsi negara,

membuat keberadaan Bitcoin dan kontrol negara menjadi bergesekkan.

Sonderegger menggunakan pendekatan kualitatif dengan logika berfikir

historis, dimana peneliti mengumpulkan berbagai konteks sejarah dari penggalian

informasi yang relevan dengan realita di lapangan. Konsep yang digunakan adalah

konsep self regulation untuk memaparkan sistem Bitcoin. Sementara metode

pengambilan data menggunakan studi literatur dengan berfokus pada pengambilan

informasi dari sumber data sekunder seperti dokumen penelitian sebelumnya,

artikel atau berita terkait lainnya.

Penelitian Sonderegger menemukan bahwa Bitcoin idealnya diizinkan

dalam kerangka hukum yang tidak ketat guna mendukung perkembangannya

sekaligus meminimalisir intervensi pemerintah. Lebih lanjut, Sonderegger

memberikan solusi agar menetapkan Bitcoin sebagai komoditas yang mampu

membantu pemerintah dalam mengontrol, menjadikan harga, dan menstabilkan

penggunaan Bitcoin menjadi stabil dalam beberapa waktu. Solusi tersebut

merupakan solusi jangka pendek yang setidaknya memungkinkan Bitcoin dan

pemerintah memiliki fleksibilitas untuk pengembangan di masa depan.

Sonderegger juga berpendapat bahwa regulasi yang tepat tidak akan menghambat

Page 41: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

20

inovasi tetapi memungkinkan sistem Bitcoin untuk mengatur diri sendiri dalam

kerangka peraturan yang ditetapkan secara samar, selain itu disebutkan bahwa

aturan terkait Bitcoin pada akhirnya akan efektif jika dunia bersatu untuk

menentukan status dan regulasi atasnya.

Penelitian karya Sonderegger ini memposisikan Bitcoin yang didominasi

oleh level bisnis dan fiat money yang dikuasi oleh pemerintah, dimana terdapat

persaingan diantara dua hal tersebut. Sonderegger berpendapat bahwa Bitcoin dan

fiat money tidak secara bersamaan saling mempengaruhi, namun disebutkan bahwa

negara secara ideologi menginginkan untuk memberi aturan atas Bitcoin. Penelitian

ini juga mengadopsi model pemikiran tersebut, dengan mengasumsikan bahwa

performa fiat money dan perkembangan cryptocurrency dapat memberikan

pengaruh terhadap posisi negara atas penerimaan Bitcoin, sebagaimana dibangun

dari penelitian-penelitian sebelumnya.

Keempat penelitian terdahulu yang telah dipaparkan di atas, kemudian

dirangkum kedalam sebuah tabel komprasi untuk melihat inti sari serta perbedaan

dari keempat penelitian terdahulu secara komprehensif yang telah dipilih oleh

peneliti dan digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian ini, sekaligus

untuk memudahkan dalam melihat perbedaan keempat penelitian terdahulu dengan

penelitian ini. Berikut tabel komperasi keempat penelitian terdahulu tersebut:

Page 42: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

21

Tabel 2.1 Komparasi Penelitian Terdahulu

Jurnal 1

Thomas Alcorn

Jurnal 2

Samantha Douma

Jurnal 3

Matthew Kien

Jurnal 4

Daniela Sonderegger T

op

ik

Pen

elit

ian

Rekomendasi kebijakan

terkait kemunculan

Bitcoin sebagai sebuah

inovasi keuangan baru

dengan pemetaan

SWOT sebagai

acuannya

Kemunculan Bitcoin

yang berpotensi

menyaingi Euro serta

perbedaan sikap negara-

negara dunia terkait

penggunaan Bitcoin

Regulasi pemerintah

Amerika Serikat

sebagai respon terkait

aturan dalam

penggunaan Bitcoin

untuk aktivitas ilegal

Hadirnya Bitcoin

membawa perubahan

bagi sistem keuangan

dunia, sehingga perlu

dianalisis terhadap

potensi keberadaannya

Teo

ri /

Ko

nse

p

Konsep Kebijakan

Publik

Teori Moneter

Teori Austrian School

of Economics

Konsep virtual currency

Konsep Pemerintah Konsep self-regulation

Met

od

e Pendekatan : Kualitatif

Sumber data : Sekunder

Metode data : Studi

Literatur

Pendekatan : Kualitatif

Sumber Data : Primer

dan Sekunder

Metode data : Studi

Literatur

Pendekatan : Kualitatif

Sumber data : Sekunder

Metode data : Studi

Literatur

Pendekatan : Kualitatif

Sumber Data: Sekunder

Metode Data : Studi

Pustaka

Fo

ku

s In

ti

Kekurangan yang

dimiliki Bitcoin

merupakan

kelebihannya, keduanya

dianalisis untuk

merekomendasikan

kebijakan yang tepat

dan sesuai terkait

Bitcoin.

Mengetahui bentuk

peraturan yang dapat

diadopsi oleh Uni

Eropa, serta langkah

yang tepat untuk

mengatasi resiko yang

muncul di masa depan

terkait Bitcoin agar

tidak menyaingi euro

dan menghancurkan

ekonomi Eropa.

Respon negara-negara

pemerintah terkait

dengan isu-isu tentang

Bitcoin seperti soal

penggunaannya dalam

aktivitas ilegal

Bitcoin merupakan

sebuah teknologi baru

di antara ideologi

politik dan reformasi

keuangan, dimana

fondasi yang mendasari

sistem keuangan dan

ekonomi mulai

dipertanyakan

Kes

imp

ula

n

Bahwa Bitcoin unggul

sebagai teknologi mata

uang yang telah

membuktikan sebuah

teknologi yang mampu

membentuk pandangan

baru atas uang dan

penggunaanya, dimana

kekurangannya adalah

minimnya kepercayaan,

keamanan dan

perlindungan pengguna.

Bentuk peraturan yang

memungkinkan untuk

diadopsi Uni Eropa

yaitu: transparansi,

otoritas pusat, dan

perpajakan.

Pemerintah Amerika

Serikat mengambil

tindakan berupa

membentuk panduan

tentang mata uang

virtual yang dibuat oleh

FinCEN; mengirim

surat penolakan melalui

lembaga-lembaga

keuangan California

kepada perusahaan

Bitcoin; serta menyita

dan menahan aset

Bitcoin.

Dengan semakin

berkembangnya

Bitcoin, maka perlu

untuk lebih

memahaminya.

Aktivitas Bitcoin perlu

dikontrol oleh

pemerintah mengingat

potensi gangguan yang

mungkin ditimbulkan

oleh Bitcoin.

Po

sisi

Ju

rna

l t

erh

ad

ap

Pen

elit

ian

Jurnal 1 memodelkan

pertimbangan kekuatan

cryptocurrency yang

mempengaruhi

kebijakan yang dalam

hal ini terkait penetapan

hukum serta aturan

pasar dan Bisnis

Bitcoin. Penelitian ini

kemudian memiliki

posisi bahwa terdapat

hal lain seperti aspek

masyarakat dan pasar

turut mempengaruhi

kebijakan.

Jurnal 2 memunculkan

logika bahwa Bitcoin

dan fiat money dapat

mempengaruhi

kebijakan keuangan

negara, kemudian

penelitian ini

mengadopsi logika

tersebut sebagai salah

satu aspek dalam

mempengaruhi posisi

negara atas Bitcoin.

Jurnal 3 ini sebagai

landasan awal dalam

merumuskan model

kerangka pemikiran,

dimana penelitian ini

mengadopsi konsep

yang digunakan yaitu

konsep virtual currency

dan konsep tata kelola

yang mempengaruhi

posisi negara dalam

penerimaan Bitcoin.

Jurnal 4 memposisikan

Bitcoin yang di

dominasi oleh level

bisnis dan fiat money

dikuasi pemerintah

yang juga ingin

menguasai Bitcoin.

Sehingga penelitian ini

sependapat bahwa

performa fiat money

dan perkembangan

cryptocurrency

berpengaruh terhadap

penentuan posisi

negara atas Bitcoin.

Sumber: Diolah oleh peneliti

Page 43: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

22

Keempat penelitian terdahulu yang telah dipaparkan di atas umumnya fokus

pada perumusan regulasi Bitcoin, yang masing-masing menjelaskan

pertimbangannya atas keuntungan dan kelemahan Bitcoin ataupun respon

pemerintah negara dilihat dari potensi serta tantangan Bitcoin yang ada. Penelitan-

penelitan terdahulu juga memberikan hasil rekomendasi kebijakan yang cenderung

mirip satu sama lain sehingga rekomendasi kebijakan terkait Bitcoin tidak variatif.

Lingkup objek penelitian yang digunakan juga lebih kepada urusan domestik

negara dibandingkan pandangan internasional, sehingga hasil penelitian dinilai

kurang relevan untuk diterapkan di berbagai negara, sebab Bitcoin merupakan

fenomena global sehingga objek penelitian idealnya harus menggunakan objek

dengan lingkup yang besar. Penelitian ini juga mencoba mengambil fokus yang

berbeda, yaitu akan mambahas posisi negara dalam menerima Bitcoin, sehingga

tidak hanya fokus pada kelemahan dan keunggulan serta regulasi-regulasi yang

direkomendasikan kepada negara terkait Bitcoin. Penelitian ini tidak hanya

menjadikan Bitcoin sebagai objek yang akan diteliti, tetapi negara sebagai objek

penelitian.

Penelitian ini diharapkan membawa pembaharuan yang tidak terdapat di

penelitian sebelumnya, berupa pemetaan posisi negara dalam penerimaan Bitcoin.

Penelitian ini akan dimulai dengan membuat kategorisasi posisi negara dalam

penerimaan Bitcoin, dimana akan dibagi kedalam tiga kategori yaitu: (1) negara

yang menerima Bitcoin; (2) negara yang menolak Bitcoin; dan (3) negara yang

tidak menolak pun tidak menerima (abstain). Hal tersebut sejauh ini belum pernah

dilakukan oleh para peneliti terdahulu yang lebih fokus pada kelebihan dan

kekurangan Bitcoin serta merekomendasikan berbagai regulasi atasnya.

Page 44: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

23

2.2 Sistem Keuangan Internasional

Sistem keuangan internasional didefinisikan oleh Yuriy Kozak sebagai

gabungan dari pasar dan institusi-institusi keuangan yang terkait dengan hukum dan

pajak bisnis internasional.37 Sistem keuangan internasional juga didefinisikan oleh

C.M. Adam sebagai struktur pasar dimana organisasi dan perdagangan yang

dilakukan oleh individu mendukung komitmen ekonomi yang dilakukan melewati

batas-batas nasional.38 Berdasarkan definisi di atas dapat diambil garis besar bahwa

sistem keuangan internasional merupakan sebuah sistem yang mengacu pada

institusi keuangan serta pelaku di dalamnya yang mengatur prosedur dan hukum

terkait kegiatan keuangan internasional yang berdasarkan atas kesepakatan dari

pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

Dalam perjalanan suatu sistem keuangan internasional, terdapat beberapa

beberapa elemen di dalamnya berupa sekumpulan subsistem utama ekonomi dunia

yang mana berdampak pada penentuan ekonomi nasional dan global. Elemen-

elemen tersebut terdiri dari:39

1) Sistem moneter internasional - ditandai oleh komponen seperti mata

uang nasional dan cadangan, mata uang kolektif internasional, kondisi

konvertibilitas bersama, paritas mata uang, nilai tukar, serta mekanisme

aturan nilai tukar nasional dan internasional.

2) Pasar keuangan internasional - termasuk mata uang, pinjaman dan

sekuritas oleh instrumen keuangan tertentu.

37 Kozak, Yuriy. 2015 . International Finance: Training Manual, 5th Edition, revised and enlarged.

New York: Ministry of Education and Science of Ukraine. Hal. 19 38 C.M. Adam. 2011. The Globalization of The International Financial System. International

Economics, Finance and Trade Vol 2. Sydney : University of Sydney. 39 Kozak, Yuriy. 2015. Op.Cit. Hal. 12 dan 19.

Page 45: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

24

3) Sektor keuangan virtual - yaitu internet banking, online shopping,

digital currency, e-money; Kredit khusus dan Institusi keuangan

(seperti dana asuransi pensiun dan kumpulan investor).

4) Perdagangan ekonomi – berupa bursa saham dan komoditas

internasional.

5) Pelaku ekonomi – terdiri dari negara-negara, bank-bank, perusahaan-

perusahaan, TNC dan TNB; yang melakukan operasi untuk menarik

investasi asing sebagai sumber modal untuk membiayai investasi

mereka berupa penjualan saham atau pinjaman di pasar modal

internasional.

Elemen-elemen di atas menjadi sebuah kesatuan dan berjalan bersamaan sebagai

penggerak sistem keuangan internasional. Dalam penelitian ini, kelima elemen

tersebut digunakan untuk melihat posisi cryptocurrency sehingga dapat diketahui

apakah cryptocurrency termasuk dalam sistem keuangan internasional.

Sistem keuangan internasoinal dengan begitu melibatkan beberapa aktor

utama yang menengahi sebagian besar arus keuangan internasional yaitu aktor

negara seperti: perusahaan, bank serta pemerintah.40 Selain itu juga terdapat aktor

non-negara seperti: perusahaan internasional, perusahaan multinasional, bank

internasional, lembaga keuangan dan institusi keuangan internasional.41 Aktor-

aktor tersebut memiliki perannya masing-masing seperti penyedia jasa layanan

serta pengawas di dalam berlangsungnya sistem keuangan internasional.

Penelitian ini hanya fokus pada aktor dan kebijakan negara karena

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui legalitas Bitcoin sebagai mata uang.

40 Ibid. Hal 19 41 Ibid.

Page 46: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

25

Alasannya dikarenakan yang berhak untuk memberikan legalitas penggunaan

Bitcoin adalah aktor negara. Berlangsungnya sistem keuangan tidak lepas dari

Peran aktor tersebut dalam mendukung kinerja sistem keuangan tersebut dapat

diukur, dari:42

1) Competition (persaingan) - pasar keuangan menjadi tempat persaingan

untuk menyediakan berbagai macam layanan keuangan dari para

penyedia layanan. Hal ini sekaligus memberi kemudahan masyarakat

untuk memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Adapun

indikator-indikator dalam sektor persaingan ini yaitu: jumlah lembaga

keuangan, perubahan saham, kemudahan masuknya investasi asing,

harga layanan dan lain sebagainya.

2) Concentration (pemusatan) - banyaknya persaingan pada pasar

keuangan mendorong terjadinya pemusatan kekuasaan dimana

pemusatan kekuasaan ini dilihat dari sejauh mana sektor keuangan

dikendalikan oleh institusi terbesar di pasar internasinoal. Indikator

pemusatan dihitung dari jumlah kuadrat dari saham-saham semua

perusahaan pada suatu sektor, dengan nilai indeks yang lebih tinggi

mengindikasikan pemusatan pasar yang lebih besar.

3) Efisiensi - kemampuan sektor keuangan untuk menyediakan produk

dan layanan berkualitas tinggi dengan biaya yang rendah. Persaingan

dan efisiensi dalam sistem keuangan sebagian besar saling berkaitan

karena sistem yang lebih kompetitif selalu berubah menjadi lebih

efisien. Indikator untuk menilai efisiensi sebuah sistem keuangan

42 World Bank; International Monetary Fund. 2005. Financial Sector Assessment : A Handbook.

Washington, DC. World Bank.

Page 47: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

26

adalah persentase total aset (biaya operasioanal, pajak, keuntungan

bersing dan lain sebagainya) serta penyebaran suku bunga.

Ketiga indikator di atas merupakan sebuah kinerja dalam proses sistem

keuangan internasional, dimana ketika sistem tersebut berlangsung maka ketiga

sektor itu akan muncul sebagai pendukung berjalannya sistem keuangan

internasional. Indikator-indikator tersebut menjadi acuan dalam siklus sistem

keuangan internasional, yang hal ini digunakan untuk melihat apakah

cryptocurrency telah memenuhi ketiga sektor tersebut.

Akt orNasional

Akt or I nt er-

nasional

Kinerj a Sist em

KeuanganI nt ernasional

Monet er I nt ernasional

Pasar Keuangan

I nt ernasional

Bursa Saham dan Kom odit as

Sekt o rKeuangan

Virt ual

Negara,Bank,TNC

Compet it ion

Consent rat ion

Ef iciency

Gambar 2.1 Model Sistem Keuangan Internasional Sumber: Gambar diolah dari deskripsi sebelumnya

Model di atas menggambarkan bagaimana arus sebuah sistem keuangan

internasional berlangsung. Aktor-aktor yang terlibat masuk dalam setiap elemen-

elemen yang ada pada sistem keuangan internasional, kemudian mereka

menggerakan semua elemen tersebut sehingga sistem keuangan internasional dapat

berjalan. Ketika hal itu berlangsung maka muncul sifat berupa persaingan,

pemusatan, dan efisiensi, dalam sistem keuangan internasional. Sifat-sifat tersebut

menjadi indikator dalam sistem keuangan internasional.

2.2.1. Sistem Fiat Money

Sistem uang fiat merupakan sistem keuangan yang didasarkan pada

mandat pemerintah bahwa mata uang yang dicetak merupakan alat

Page 48: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

27

pembayaran yang sah dalam melakukan transaksi keuangan.43 Legalitas

uang fiat kini tidak lepas dari kepercayaan masyarakat kepada pemerintah

yang telah memberikan keputusan akan penggunaannya sebagai media

penyimpanan dan alat tukar. Uang fiat yang berupa uang kertas dan uang

koin, merupakan uang yang memiliki nilai nominal yang lebih besar

dibandingkan dengan nilai instrinsiknya (harga kertas dan biaya cetak).

Rekening giro serta cek juga merupakan bentuk lain dari uang fiat, dimana

semua itu merupakan representasi dari nilai sebuah aset.

Sistem dan nilai pada uang fiat rentan terhadap inflasi. Inflasi

merupakan cerminan kestabilan nilai sebuah mata uang. Sistem keuangan

dunia saat ini dikuasi fiat money yang nilainya sangat fluktuasi. Domanasi

fiat money berdampak pada perekonomian dunia yang senantiasa

mengalami “pasang surut”. Robet A Mundell seorang peraih nobel ekonomi

menyebutkan bahwa ketika masyarakat dunia menggunakan fiat money,

maka konsekuensinya dunia memasuki tahapan ekonomi baru yaitu regime

of permanent inflation atau inflasi abadi.44 Hal tersebut menandakan bahwa

fiat money merupakan sistem mata uang yang sangat mudah menyebabkan

inflasi. Seperti yang dikatakan oleh Mishkin bahwa uang memiliki pengaruh

besar pada inflasi, siklus binis dan suku bunga, dimana ketiga hal tersebut

penting bagi kesehatan perekonomian.45

43 Angela Redish. 1993. Anchors Aweigh: The Transitioin form Commodity Money to Fiat Money

in Western Economies. The Canadian Journal of Economics/Revue canadienne d’Economique,

Vol.26, No.4. Canada: The University of British Colombia. 44 A. Riawan Amin. 2008. Mengendalikan atau Menghilangkan Inflasi. Jurnal Ekonomi Islam. 45 Frederic S. Mishkin. 2016. The Economics of Money, Banking, and Financial Markets, 11th

Edition. England: Pearson Education Limited.

Page 49: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

28

Dua pernyataan di atas uniknya merepersentasikan bahwa fiat money

bukan hanya mempengaruhi inflasi tetapi juga dapat mempengaruhi

kebijakan negara. Inflasi yang terjadi tersebut kemudian dapat berpengaruh

pada perekonomian negara, sehingga secara logika pemerintah akan

membuat kebijakan untuk menjaga stabilitas perekonomiannya.

Konsep fiat money system digunakan dalam penelitian ini untuk

melihat bagaimana performa uang fiat sebagai mata uang konvensional

yang sejak lama digunakan di berbagai negara dunia. Konsep ini dijadikan

sebagai faktor dalam mengindentifikasi pengaruh performa uang fiat yang

digunakan negara dalam menentukan posisi penolakan atau penerimaannya

Bitcoin. Dalam mengukur performa fiat money, penelitian ini menggunakan

tiga indikator yaitu: uang beredar yang dikemukakan oleh David Ricardho,

stabilitas mata uang oleh Alex Lebed serta sistem nilai tukar menurut

Sebastian Edward.

Indikator pertama adalah jumlah uang beredar. Definisi uang beredar

berdasarkan laporan yang dirilis oleh Bank Indonesia dibagi menjadi dua

yaitu dalam arti sempit (narrow money) dan dalam arti luas (broad

money).46 Uang beredar dalam arti sempit adalah daya beli yang digunakan

langsung untuk pembayaran berupa: uang kartal dan uang giro yang

dipegang oleh masyarakat. Sedangkan definisi dalam arti luas adalah uang

kartal dan uang giro, ditambah dengan uang kuasi yang berupa deposito

berjangka, tabungan, giro dalam valuta asing dan surat berharga.

46 Diakses melalui https://www.bi.go.id/id/publikasi/perkembangan/Default.aspx pada tanggal 15

Juni 2018 jam 06.08 WIB

Page 50: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

29

Menurut David Ricardho jumlah uang beredar berpengaruh signifikan

terhadap harga barang dan turunnya nilai mata uang. Semakin banyak

jumlah uang beredar yang tidak sejalan dengan jumlah barang yang ada,

maka secara otomatis akan meningkatkan permintaan terhadap barang

tersebut yang kemudian berakibat pada kenaikan harga barang.47 Penelitian

ini berdasarkan konsep tersebut berasumsi bahwa uang yang beredar harus

dikontrol agar tidak terjadi inflasi berlebih yang akan berdampak pada

ekonomi. Dengan kata lain uang beredar merupakan aspek penting dalam

performa fiat money sebab jumlah uang beredar akan berdampak pada aspek

lainnya seperti: harga barang, pertumbuhan ekonomi, serta nilai mata uang.

Pemerintah memiliki kontrol penuh atas uang fiat baik dalam

pencetakan, pendistribusian, serta kontrol atas transaksinya. Pemerintah

dalam mengontrol uang fiat menetapkan sebuah sistem nilai tukar. Hal

tersebut dikarenakan adanya pasar bebas yang melibatkan berbagai negara

dengan jenis mata uang yang berbeda-beda; sehingga perlu ditentukan nilai

tukar mata uang tiap negara yang biasa disebut dengan kurs. Penetapan kurs

tersebut dilakukan guna mencegah kerugian dalam transaksi perdagangan

internasional.

Indikator kedua untuk mengukur performa fiat money dalam

penelitian ini digunakan indikator sistem nilai tukar mata uang. Sistem nilai

tukar adalah kebijakan yang digunakan oleh suatu negara terkait tingkat

nilai mata uang saat ditukarkan dengan mata uang negara lain.48 Negara-

47 Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter Edisi 1. Yogyakarta: BPFE. 48 Sebastian Edwards. 2003. Exchange Rate Regimes. Economic and Financial Crises in Emerging

Market Economies. Chicago: University of Chicago Press.

Page 51: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

30

negara dunia memiliki sistem nilai tukar yang berbeda. Definisi nilai tukar

mata uang menurut Mankiw adalah harga dari mata uang yang digunakan

oleh penduduk sebuah negara yang digunakan untuk saling bertransaksi

dalam perdagangan dengan negara lainnya.49 Sedangkan menurut Krugman

dan Maurice dalam buku Thomas Oatley, menambahkan bahwa nilai tukar

mata uang merupakan harga sebuah mata uang suatu negara yang

dinyatakan dalam mata uang lainnya.50 Berdasarkan dua definisi tersebut

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai tukar mata uang adalah harga

mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain yang digunakan

untuk melakukan transaksi perdagangan internasional.

Mata uang suatu negara dapat ditukarkan dan diperjualbelikan dengan

mata uang negara lain sesuai dengan nilai tukar mata uang yang berlaku di

pasar mata uang atau biasa disebut dengan pasar valuta asing. Nilai tukar

mata uang suatu negara dengan negara lain dapat berubah seiring perubahan

ekonomi, sosial dan politik di dalam negara tersebut. Perubahan nilai tukar

mata uang suatu negara dengan begitu tidak lepas dari intervensi

pemerintah, dalam hal ini bank sentral memiliki kebijakan untuk menaikkan

dan menurunkan nilai tukar mata uang nasional intervensi ini dilakukankan

sebagai langkah penyesuasian dengan nilai mata uang suatu negara yang

terdapat dalam pasar valuta asin atau pasar internasional.51

49 N. Gregory Mankiw. 2007. Macroeconomics 7th Edition. New York: Worth Publishers. 50 Thomas Oatley. 2015. International Political Ecoonomy 5th Edition. New York: Routledge. 51 Jeff Madura. 2008. International Financial Management. Florida:

Page 52: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

31

Jeff Madura menjelaskan bahwa nilai tukar mata uang berdasarkan

tingkat pengendaliannya yang diterapkan sebuah negara, dapat digolongkan

menjadi empat kategori, yaitu:

1. Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Exchange Rate System)

Sistem nilai tukar tetap adalah sistem nilai tukar mata uang

domestik terhadap mata uang asing yang telah ditetapkan oleh

pemerintah, dalam sistem ini intervensi pemerintah sangat besar.

Hal tersebut disebakan adanya permintaan dan penawaran dapat

menyebabkan berubahanya nilai tukar. Ketika nilai tukar

bergerak terlalu tajam di luar batas yang ditetapkan, maka

pemerintah akan melakukan intervensi sehingga nilai tukar tetap

bertahan dalam batas-batas yang telah dikehendaki.

2. Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas (Free Floating Exchange

Rate System)

Sistem nilai tukar mengambang bebas adalah sistem nilai tukar

mata uang domestik terhadap mata uang asing yang ditentukan

atas kehendak pasar tanpa adanya campur tangan pemerintah.

Pergerakan nilai tukar ditentukan atas permintaan dan penawaran,

ketika permintaan tinggi maka nilai tukar akan naik, sebaliknya

ketika permintaan menurun maka nilai tukar juga akan

mengalami penurunan; sehingga sistem ini bersifat fluktuasi

mengikuti mekanisme pasar. Sistem ini lebih lanjut mendorong

keseimbangan dicapainya dengan menemuhi permintaan yang

ditawarkan.

Page 53: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

32

3. Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali (Manage Float

Exchange Rate System)

Sistem nilai tukar mengambang terkendali merupakan sistem

yang terdiri dari gabungan atas nilai tukar tetap dan nilai tukar

mengambang bebas. Pada sistem ini tinggi rendahnya nilai mata

uang ditentukan oleh mekanisme pasar, namun pemerintah bisa

melakukan intervensi untuk menjaga supaya nilai mata uang

untuk tidak berubah terlalu banyak dan tetap dalam arah tertentu.

4. Sistem Nilai Tukar Terikat (Pegged Exchange Rate System)

Sistem nilai tukar terikat adalah mata uang domestik yang

nilainya dikaitkan dengan sebuah mata uang asing yang nilai

tukarnya cenderung stabil terhadap mata uang negara partner

dagang utama. Nilai mata uang domestik dalam hal ini bergerak

mengikuti mata uang yang dijadikan ikatan tersebut. Dengan kata

lain, mata uang domestik akan mengalami fluktuasi mengikuti

mata uang yang dikaitkannya. 52

Secara garis besar sistem nilai tukar yang umum digunakan di

negara-negara dunia dikelompokan menjadi dua yaitu sistem nilai tukar

tetap (fixed exchange rates) dan sistem nilai tukar mengambang (floating

exchange rates). Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memelihara

kestabilan nilai mata uang baik terhadap barang dan jasa serta kestabilannya

terhadap mata uang negara lain untuk menghindari kemungkinan yang dapat

mengganggu perekonomian negara.

52 Jeff Madura. 2008. International Financial Management. Mason: Thomson South Western.

Page 54: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

33

Kestabilan nilai mata uang sangat penting untuk mendukung

pembangunan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan

rakyat. Maka dari itu indikator ketiga dalam penelitian ini adalah stabilitas

mata uang. Stabilitas mata uang adalah keberhasilan mata uang dalam

menjalankan fungsinya sebagai alat tukar dan penyimpanan nilai karena

daya beli dan jualnya yang stabil.53 Nilai uang yang stabil dapat

menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan dunia usaha dalam melakukan

berbagai aktivitas ekonominya, baik konsumsi maupun investasi, sehingga

dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Dengan kata lain,

secara logis maka pemerintah akan merumuskan berbagai kebijakan agar

dapat tetap menjaga stabilitas nilai mata uang.

2.2.2. Cryptocurrency

Cryptocurrency merupakan sebuah teknologi baru dalam sistem

keuangan. Cryptocurrency merupakan aset digital yang berfungsi sebagai

media pertukaran dengan menggunakan kriptografi sebagai sistem

keamananya.54 Dikatakan digital karena cryptocurrency tidak memiliki

bentuk fisik, namun mata uang ini tetap memiliki nilai karena dapat

digunakan sebagai alat pembayaran. Lebih lanjut, cryptocurrency juga

didefinisikan sebagai sebuah revolusi baru dari jenis mata uang yang serupa

seperti: mata uang lainnya yang memiliki nilai karena orang

menganggapnya bernilai.

53 Alex Lebed. 2018. StableUnit: A low-volatility p2p Electronic Cash System. Stable Unit

Whitepaper. 54 Usman W. Chohan, MBA. Cryptocurrencies: A Brief Thematic Review. 4 Agustus 2017.

University of New South Wales, Canberra.

Page 55: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

34

Berdasarkan definisi-definisi yang telah disebutkan dapat dimaknai

bahwa cryptocurrency adalah mata uang yang tidak memiliki wujud nyata

dan hanya terdapat di dunia maya, dimana cryptocurrency merupakan

sebuah jenis mata uang digital yang menggunakan prinsip kriptografi55 yang

nilainya ditentukan oleh supply dan demand para penggunanya. Konsep

cryptocurrency dalam penelitian ini akan digunakan untuk mengukur

perkembangan cryptocurrency khususnya Bitcoin guna melihat

pengaruhnya terhadap kontroversi di negara-negara dunia. Penelitian ini

berasumsi bahwa perkembangan cryptocurrency di suatu negara akan

mempengaruhi posisinya menentukan legalitas atas Bitcoin.

Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur

perkembangan cryptocurrency. Pertama - jumlah transaksi cryptocurrency,

dimana tiap negara memiliki jumlah transaksi yang berbeda-beda.

Banyaknya transaksi di sebuah negara sejalan dengan seberapa banyak

pengguna di negara tersebut, sehingga semakin banyak pengguna maka

jumlah transaksinyapun akan semakin tinggi.

Indikator kedua – pengguna cryptocurrency yang menjadi penentu

terhadap pergerakan nilainya yang secara logika semakin banyak pengguna

maka akan semakin banyak permintaan dan penawaran. Jumlah pengguna

cryptocurrency di tiap negara berbeda-beda, banyaknya pengguna di suatu

negara maka dapat diindikasikan bahwa cryptocurrency di negara tersebut

semakin diterima.

55 Kriptografi adalah alat yang diperluakan untuk melindungi informasi dala sistem komputasi.

Kriptografi digunakan oleh miliaran orang diseluruh dunia setiap hari untuk melindungi data-data

mereka. Dikutip dari Dan Boneh. 2015. A Graduate Course in Applied Cryptography.

Page 56: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

35

Indikator ketiga dalam penelitian ini yaitu perdagangan

cryptocurrency. Penerimaan cryptocurrency di sebuah negara tidak lepas

dari tingginya perdagangan cryptocurrency, yang merupakan aktifitas

penukaran cryptocurrency terhadap mata uang domestik atau sebaliknya.

Aktivitas tersebut berlangsung di pasar cryptocurrency yang menjadi tempat

dimana cryptocurrency ditukarkan dengan cryptocurrency lainnya atau

bahkan dengan uang fiat.56 Tingginya perdagangan nilai mata uang

domestik terhadap cryptocurrency atau sebaliknya tidak lepas dari jumlah

pengguna dan jumlah transaksi cryptocurrency disuatu negara, dimana

semakin banyak jumlah pengguna dan jumlah transaksi maka akan

berdampak pada tingginya perdagangan.

Indikator keempat dalam penelitian ini adalah harga cryptocurrency

(Bitcoin). Pada pasar bursa cryptocurrency terdapat harga yang nilainya

dapat dengan mudah berbubah. Harga tersebut secara logis dipengaruhi oleh

penerimaan dan penawaran pasar. Harga cryptocurrency merupakan nilai

yang harus dibayarkan untuk mendapat satu unit cryptocurrency. Menurut

Hyadumadha perbedaan harga cryptocurrency (Bitcoin) disebabkan

penentuan harga berdasarkan nilai mata uang suatu negara serta

penggunanya, sehingga harga cryptocurrency di suatu negara akan berbeda

dengan di negara lainnya mengikuti nilai mata uang negara tersebut, selain

56 Peter M. Krafft, et.al.,2018. An Experimental Study of Cryptocurrency Market Dynamics. Journal

for Social and Behavioral Science: Economic. Canada. ACM: Montreal.

Page 57: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

36

itu harga yang berlaku juga tidak lepas dari pengaruh jumlah pengguna

cryptocurrency.57

2.3 Sistem Kelola Negara

United Nation Development Program (UNDP) mendefinisikan tata kelola

negara sebagai pelaksanaan otoritas politik, ekonomi dan adminsitratrif untuk

mengelola urusan negara di semua tingkatan.58 Konsep governance lebih dipahami

sebagai tata kelola pemerintah dalam mengelola jalannya pemerintahan. Tiap

negara memiliki pola pemerintahan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi

negaranya. Sistem kelola negara yang diterapkan di tiap negara diindikasikan

memiliki pengaruh terhadap penentuan posisi negara dalam menanggapi fenomena

global. Konsep sistem kelola negara dalam penelitian ini akan digunakan untuk

mengelompokan negara berdasarkan sistem yang dianutnya, Rowland Pasaribu

berpendapat yang termasuk dalam tata kelola negara adalah sistem pemerintahan,

sistem ekonomi, dan sistem demokrasi.59

2.3.1 Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan merupakan sistem yang dibentuk dan

dijalankan oleh regulator negara guna mencapai tujuan pemerintahan.

Mahfud MD pernah mengemukakan bahwa sistem pemerintahan

merupakan sebuah sistem hubungan serta aturan kerja antar lembaga-

lembaga negara dalam menjalankan pemerintahan.60 Secara garis besar

57 Hyadumadha. 2017. “Pasar Bursa Cryptocurrency”. Cryptolocho. Diakses melalui

http://cryptolocho.com/2017/09/11/apa-saja-pasar-bursa-cryptocurrency/ pada tanggal 15 April

2018 pukul 22.43 WIB. 58 Rowland B.F. Pasaribu. 2011. Tata Kelola Pemerintahan. 59 Ibid. 60 Moh. Mafud MD. 2001. Dasar & Struktur Ketatanegaraan Indonesia. Jakarta: Renika Ciptra.

Halaman 74.

Page 58: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

37

terdapat dua sistem pemerintahan yang dianut oleh negara-negara di dunia,

yaitu sistem parlementer dan sistem presidensial, namun seiring berjalannya

waktu ada negara-negara yang mulai mengadopsi gabungan kedua sistem.

1) Sistem Parlementer - adalah sistem yang menekankan parlemen

sebagai subjek pemerintahan dan memiliki peran penting dalam

pemerintahan.61 Parlemen dipilih langsung oleh rakyat melalui

pemilu, sehingga partai yang memenangkan pemilu akan berpotensi

menguasai parlemen. Di sistem ini pemerintahan dipimpin oleh

perdana menteri yang dipilih oleh parlemen dan bertanggung jawab

kepada parlemen, sehingga setiap kebijakan pemerintah yang dibuat

tidak boleh menyimpang dari apa yang dikehendaki oleh parlemen.

2) Sistem Presidensial - merupakan sistem dimana kepala

pemerintahan dan kepala negara dipegang oleh presiden yang dipilih

langsung oleh rakyat.62 Sistem presidensial menempatkan eksekutif

dan legislatif sama, sehingga presiden tidak dapat diberhentikan dari

jabatannya oleh legislatif, sebab presiden tidak dipilih langsung oleh

parlemen tatapi presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui

pemilu.63 Dalam menjalankan tugasnya presiden memilih dan

mengangkat menteri-menteri sebagai pembantu presiden. Menteri-

menteri (kabinet) bertanggung jawab langsung kepada presiden yang

telah memilih dan mengangkatnya.

61 Op.cit. Moh.Mahfud MD. 2001. 62 Moh Kusnardi dan Harmaily Ibrahim. 1993. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta:

Sinar Bakti. 63 Sarundajang. 2012. Babak Abru Sistim Pemerintahan. Jakarta: Kata Hasta Pustaka. Halaman 35.

Page 59: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

38

3) Sistem Pemerintahan Campuran - merupakan sistem pemerintahan

yang menggabungkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh

sistem parlementer dan sistem presidensil. Dalam sistem ini presiden

tetap sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara. Namun

dalam kepala pemerintahan terdapat perdana menteri yang sama

berkuasa seperti presiden sehingga menimbulkan dua kekuasaan.64

Kabinet yang terdiri dari Perdana Menteri dan para menteri dipilih

oleh presiden, namun di saat yang bersamaan kabinet juga harus

mendapat kepercayaan dari parlemen. Perdana Menteri yang

memegang kekuasan eksekutif dapat tetap memegang jabatan jika

parlemen tidak beroposisi terhadap mereka.65 Berikut merupakan

perbandingan ketiga sistem pemerintahan negara:

Tabel 2.2 Perbandingan Sistem Pemerintahan Negara

Sistem

Parlementer Sistem Campuran

Sistem

Presidensil

Kepala

Pemerintahan

Perdana

menteri

Presiden dan perdana

menteri Presiden

Pemilihan Menteri Parelemen Parlemen Presiden

Sistem Pemilihan

Perdana

menteri dipilh

oleh parlemen

Presiden dipilih

langsung oleh rakyat,

sedangkan perdana

menteri dipilih oleh

parlemen

Presiden dipilih

langsung oleh

rakyat melalui

pemilihan

umum

Pusat Kekuasaan Parlemen Presiden dan parlemen Presiden

Lama Masa

Jabatan Eksekutif

Tidak

menentuk

bergantung

pada parlemen

Ditentukan dalam

konstitusi

Ditentukan

jangka waktu

Sumber: Diolah oleh Peneliti

64 Saldi Isra. 2010. Pergeseran Fungsi Legislatif: Menguatnya model Legislasi Parlementer Dalam

Sistem Presidensial Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. 65 Maurice Duverger. 1995. Model Sistem Politik Baru: Pemerintahan Semi-Presidensial. Jakarta:

Rajawali Pers.

Page 60: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

39

2.3.2 Sistem Ekonomi

Pengertian sistem ekonomi menurut Gilarso adalah keseluruhan

sistem yang mengatur perilaku masyarakat baik itu produsen, konsumen,

pemerintah dan lain sebagainya dalam menjalankan kegiatan ekonomi.66

Sistem ekonomi adalah kegiatan dan aturan yang ada dalam menjalankan

perekonomian untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kesejahteraan.

Kegiatan ekonomi menciptakan dan memberikan kekayaan yang dapat

dimanfaatkan oleh individu dan masyarakat secara luas untuk mencapai

tujuan sosial dan material yang berbeda, sehingga dapat dikatakan bahwa

ekonomi adalah aspek pokok pada perkembangan manusia. Saat ini terdapat

beberapa sistem ekonomi yang diberlakukan oleh negara-negara dunia,

yaitu:

1) Sistem Ekonomi Liberal - merupakan sistem yang seluruh kegiatan

ekonomi diserahkan kepada pasar baik itu produksi, distribusi, dan

konsumsinya. Dalam sistem ini peran pemerintah sangat minim,

dimana pemerintah hanya sebagai pengawas jalannya

perekonomian. Pasar dengan begitu menjadi penentu harga serta

modal yang memegang peran penting dalam berlangsungnya

perekonomian.67 Kepemilikan individu dalam sistem ini diakui, serta

masyarakat diberikan kebebasan untuk bersaing dalam melakukan

usaha, sehingga dapat mendorong setiap individu untuk bekerja

lebih giat lagi sehingga kemakmuran dapat ditingkatkan.

66 Dicky Sumarsono. 2016. Sistem Perekonomian Negara-Negara di Dunia. Jurnal Akutansi dan

Pajak Vol. 16 No. 2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AAS Surakarta. 67 Ibid.

Page 61: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

40

2) Sistem Ekonomi Sosialis - merupakan sebuah sistem ekonomi yang

menghendaki adanya campur tangan pemerintah, dimana seluruh

kegiatan ekonomi diatur oleh negara68, sehingga peran negara sangat

dominan. Seluruh sumber daya dan kegiatan ekonomi diatur dan

dikuasi oleh negara, baik itu produksi hingga penyaluran barang

serta harga.69 Dalam sistem ini masyarakat tidak diberi kebebasan

dalam menjalankan perekonomian, namun sistem ini memiliki

tujuan untuk kemakmuran masyarakat secara merata sehingga tidak

adanya penindasan.

3) Sistem Ekonomi Campuran - merupakan gabungan dari kedua

sistem diatas. Dalam sistem ini baik pemerintah maupun pihak

swasta bersama-sama dalam menjalankan perekonomian.

Pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian, namun

tidak membatasi kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh swasta.70

Sistem ekonomi campuran melahirkan ekonomi pasar bebas, yang

memungkinkan persaingan secara bebas tetapi tidak saling

mematikan. Campur tangan pemerintah diperlukan untuk

menstabilkan perekonomian, mencegah adanya pemusatan yang

terlalu besar di pihak swasta, dan membantu golongan ekonomi

lemah. Dalam sistem ini transaksi ekonomi dilakukan dengan

mekanisme pasar, namun pemerintah dapat melakukan intervensi

dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan.71

68 Opcit. Dicky Sumarsono. 69 Ibid. 70 Opcit. Rowland B.F. Pasaribu. 71 Ibid.

Page 62: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

41

Berikut merupakan rincian perbandingan ketiga sistem

ekonomi negara:

Tabel 2.3 Perbandingan Sistem Ekonomi Negara Ekonomi Liberal Ekonomi Campuran Ekonomi Sosialis

Mekanisme

Pasar Diatur oleh Pasar

Pemerintah dan Pasar

(Pihak Swasta)

Diatur oleh

Negara

Peran

Pemerintah

Sangat Minim

Hanya Sebagai

Pengawas

Jalannya Pasar

Seimbang dengan

Peran Pasar dalam

Mengatur Jalannya

Perekonomian

Sangat Dominan

Sebagai Pengatur

Seluruh Kegiatan

Ekonomi

Kepemilikan

Individu Diakui Diakui Tidak Diakui

Pembagian

Aset Negara

Masyarakat

diizinkan untuk

memiliki aset

negara

Aset negara yang

berupa hajat hidup

orang banyak dikuasi

oleh negara, namun

masyarkat dapat

memiliki aset yang

lain

Negara

merupakan

penguasa tunggal

atas aset negara

Sumber: Diolah oleh Peneliti

2.2.3 Sistem Demokrasi

Sistem demokrasi adalah mekanisme pemerintah negara untuk

mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh

pemerintah negara.72 Pengertian demokrasi berdasarkan bahasa adalah

bentuk pemerintahan dimana keputusan pemerintah baik langsung ataupun

tidak langsung didasarkan atas kesepakatan mayoritas yang diberikan secara

bebas dari rakyat dewasa.73 Dalam demokrasi kekuasaan dan tanggung

jawab sebagai warga negara dilaksanakan oleh semua warga negara dewasa

secara langsung atau melalui perwakilan mereka yang dipilih secara

bebas.74

Michael J. Sodaro menjelaskan bahwa dalam demokrasi maka

rakyat memilih untuk menentukan siapa yang mengaturnya dengan

72 Siti Witianti. 2016. Demokrasi dan Pembangunan. Jurnal Wacana Politik – Junral Ilmiah

Dapertemen Ilmu Politik. Vol.1. N0.1. Bandung: Dapertemen Ilmu Politik FISIP Universitas

Padjajaran. 73 Catatan perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan. 74 Laporan projek yang ditulis oleh Uni Eropa dengan judul Concepts and Principples of Democratic

Governance and Accountability; A Guide for Peer Educators. 2011.

Page 63: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

42

memberlakukan batasan hukum pada otoritas pemerintah dengan menjamin

hak-hak dan kebebasan tertentu kepada warganya.75 Dari definisi tersebut

dapat disimpulkan bahwa sistem demokrasi merupakan sistem yang dinilai

sangat pro terhadap rakyat.

Demokrasi saat ini telah menjadi dasar negara yang digunakan oleh

sebagian besar negara-negara di dunia. Suatu penelitian yang dilakukan oleh

UNESCO pada tahun 1949 menjelaskan bahwa mungkin untuk pertama kali

dalam sejarah demokrasi dinyatakan sebagai sistem yang paling baik untuk

semua sistem organisasi politik dan sosial.76

Berdasarkan The Economist bahwa demokrasi negara-negara dunia

diklasifikasikan dalam 4 jenis rezim berdasarkan indeks demokrtasinya

yaitu:77

1) Rezim demokrasi sempurna - negara tidak hanya menghormati

kebebasan politik dan kebebasan rakyat, tetapi juga diperkuat

dengan budaya politik yang kondusif bagi perkembangan prinsip-

prinsip demokrasi. Negara-negara dengan sistem ini memiliki check

dan balance pemerintah yang valid, pemerintah yang berfungsi

dengan baik, serta memiliki media yang beragam dan independen.

2) Rezim demokrasi tidak sempurna - negara melaksanakan pemilu adil

dan bebas menghormati kebebasan rakyat tetapi cenderung

membatasi kebebasan pers. Negara yang tergolong dalam rezim ini

memiliki masalah dalam aspek demokrasi lainnya seperti budaya

75 David F.J. Campbell. 2008. The Basic Concept for the Democracy Ranking of the Quality of

Democracy. Vienna: Democracy Ranking. 76 Prof. Marian Budiardjo. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: CV Prima Grafika. 77 Democracy Index 2017: Free Speech Under Attack. The Economist Intelligence Unit.

Page 64: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

43

politik yang belum berkembang, minimnya tingkat partisipasi

masyarakat dalam politik, serta masalah dalam fungsi pemerintahan.

3) Rezim campuran - negara dalam melaksanakan pemilu cenderung

tidak bersikap adil dan bebas. Negara-negara yang dikategorikan

dalam rezim ini umumnya memiliki pemerintah yang korup. Aturan

dan pemberlakukan hukum yang buruk, budaya politik yang belum

berkembang dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam politik.

4) Rezim otoriter - negara sangat membatasi kebebasan rakyat dan

kebebasan politik. Negara-negara yang termasuk dalam rezim ini

mungkin memiliki institusi demokrasi yang perannya sangat kecil

sehingga meskipun pemilu dilakukan maka akan berjalan tidak adil

dan bebas, selain itu media seringkali dikendalikan oleh negara dan

kelompok-kelompok yang berkuasa dan banyak terjadi penakanan

kepada para pengecam pemerintah.

Berdasarkan keempat rezim di atas, penelitian ini hanya akan menggunakan

tiga rezim yaitu rezim demokrasi sempurna, rezim demokrasi tidak

sempurna dan rezim campuran. Hal itu disebabkan ketiga rezim tersebut

cenderung erat kaitannya terhadap liberalisme, sedangkan rezim otoriter

sangat berseberangan dengan paham liberlisme.

2.4 Kerangka Pemikiran

Dari berbagai konsep yang telah dipaparkan sebelumnya dibangun kerangka

pemikiran penelitian ini: bahwa sistem kelola negara, performa fiat money dan

perkembangan cryptocurrency dianggap dapat mempengaruhi posisi negara dalam

penerimaan atau penolakan Bitcoin. Penelitian ini memilih faktor dan indikator

Page 65: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

44

yang digunakan sebagai analisa penelitian berdasarkan latar belakang serta sumber

data yang diperoleh. Secara garis besar, kerangka pemikiran yang akan dianalisis

oleh peneliti terangkum dalam gambar berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian

Sumber: Diolah oleh Peneliti

- Jumlah Nodes

- Volume Bitcoin

- Perdagangan Bitcoin

Perkembangan

Cryptocurrency

Posisi

Negara

dalam

Legalitas

Bitcoin

Menerima

- Sistem Pemerintahan

- Sistem Ekonomi - Sistem Demokrasi

- Sistem Nilai Tukar - Uang Beredar

- Inflasi

Sistem Kelola

Negara

Performa Fiat

Money

Menolak

Tidak

Keduanya

Page 66: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang erat dengan alur

logika deduktif. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan dengan

menjaga proses penelitian secara terstruktur dan sistematis. Bob Matthews dan Liz

Ross menjelaskan penelitian kuantitatif berkaitan dengan pengumpulan data dan

analisis data yang terstruktur serta dinyatakan secara numerik.78 Data-data yang

dikumpulkan dengan begitu dapat berupa nilai atau kategori yang disajikan secara

numerik, kemduain dipresikan dalam pengujian guna memecahkan masalah

penelitian. Penelitian ini juga menggunakan sampling sehingga peneliti dapat

melihat performa masing-masing variabel pada negara secara umum dengan lebih

objektif dan terukur.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan karakteristik yang menjelaskan suatu

objek. Variabel penelitian adalah faktor-faktor yang berperan dalam

78 Bob Matthews dan Liz Ross. 2010. Research Methods, A practical guide for the social sciences. London:

Pearson Education. Halaman 141.

Page 67: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

46

peristiwa yang diteliti.79 Pada penelitian kuantitatif variabel merupakan ide

utama. Variabel dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan posisi

dalam rantai kausalitas yaitu; variabel independen dan variabel dependen.80

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan terjadinya

perubahan atas variabel lain, sedangkan variabel dependen adalah variabel

yang merespons perubahan atas variabel independen.81 Penelitian ini

melibatkan empat variabel, yang terdiri dari tiga variabel indepeden serta

satu varibael dependen. Variabel tersebut yaitu:

1) Variabel independen: Sistem Kelola Negara, Perkembangan

Cryptocurrency dan Performa Fiat Money.

2) Variabel dependen: Posisi Negara dalam Penerimaan Bitcoin.

3.2.2 Definisi Operasional

Menurut Nachmias definisi opersional adalah seperangkat petunjuk

yang menggambarkan definisi pengukuran suatu variabel.82 Definisi

operasional sebagai sebuah buku pegangan yang berisi petunjuk bagi

peneliti, dimana diperlukan untuk membantu peneliti dalam menganalisis

sebuah konsep yang tidak dapat secara langsung diobservasi. Definisi

operasional singkatnya memberikan batasan atau arti suatu variabel dengan

merinci hal-hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur

variabel, sehingga akan mengurangi kesahalan pengukuran dan

79 Sumadi Suryabrata. 2000. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Halaman 72. 80 Ibid. 81 Dr. Ulber Silalahi, MA. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung. PT. Refika Aditama. Halaman 132 – 133. 82 David Nachmias & Chava Nachmias.1987. Research Methods in the Soscial Science, 3rd Edition. New York:

St,. Martin’s Press. Halaman 14-15.

Page 68: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

47

pengamatan. Deskripsi operasional dalam penelitian ini terangkum dalam

tabel berikut :

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Elemen Definisi Indikator

Sistem Kelola

Negara

(Independen)

Sistem Ekonomi

Jenis sistem yang dianut

negara dalam

menjalanakn

perekonomian

Skala Nominal

Kategori:

1. Sosialis

2. Campuran

3. Kapitalis

Sistem Pemerintahan Jenis pemerintahan yang

diadposi negara

Skala Nominal

Kategori:

1. Presidensil

2. Campuran

3. Parlementer

Sistem Demokrasi Jenis demokrasi yang

diterapkan di negara

Skala Nominal

Kategori:

1. Sempurna

2. Campuran

3. Tidak Sempurna

Perkembangan

Cryptocurrency

(Independen)

Pengguna Bitcoin

Jumlah orang-orang yang

memiliki dan

menggunakan Bitcoin di

suatu negara

Skala Ordinal

Kategori:

1. Banyak

2. Sedang

3. Sedikit

Volume Bitcoin Jumlah Bitcoin yang

beredar di suatu negara

Skala Ordinal

Kategori:

1. Tinggi

2. Sedang

3. Rendah

Perdagangan Bitcoin

Total pertukaran Bitcoin

dari mata uang nasional

negara

Skala Ordinal

Kategori:

1. Tinggi

2. Sedang

3. Rendah

Performa Fiat

Money

(Independen)

Sistem Nilai Tukar

Sistem yang diterapkan

sebuah negara untuk

bertransaksi dengan

negara lain

Skala Nominal

Kategori:

1. Tetap

2. Mengambang

Uang Beredar Jumlah uang yang beredar

di masyarkat

Skala Ordinal

Kategori:

1. Banyak

2. Sedang

3. Sedikit

Inflasi Data tingkat inflasi

negara-negara dunia

Skala Ordinal

Kategori:

1. Tinggi

2. Sedang

3. Rendah

Posisi Negara

dalam legalitas

Bitcoin

(Dependen)

Pro Kontra Negara

atas Penerimaan

Bitcoin

Posisi penerimaan Bitcoin

di negara-negara dunia

Skala Nominal

Kategori:

1. Menerima

2. Menolak

3. Tidak Keduanya

Sumber: Diolah oleh peneliti

Page 69: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

48

3.3 Sumber Data

Data sebuah penelitian dapat dikumpulkan dari berbagai sumber. Sumber

data adalah infromasi yang dikumpulkan guna menjawab pertanyaan serta

mendukung kualitas penelitian. Sumber data dibedakan menjadi dua yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data terdekat dari sebuah peristiwa

yang telah diamati, dialami dan dicatat secara aktual, data tersebut diperoleh

melalui individu, kelompok maupun laporan resmi; sedangkan data sekunder

adalah data primer yang diartikan oleh sumber-sumber lain, data tersebut dapat

berupa argumen, artikel dalam surat kabar maupun hasil penelitian terdahulu.83

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder dari berbagai dokumen

online, laporan, dan data-data dari peneliti sebelumnya, lembaga serta bank data

dari organisasi internasional seperti: World Bank, IMF, CIA, Bitcoin dan lainnya.

Penelitian ini akan berfokus untuk mengkaji posisi negara-negara dunia terkait

kontroversi Bitcoin.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan bagian penting dari suatu rancangan

penelitian. Data yang dikumpulkan digunakan untuk menjawab pertanyaan atau

menguji hipotesis dan mencapai tujuan penelitian.84 Oleh karena itu, data dan

kualitas data merupakan pokok penting dalam penelitian karena menentukan

kualitas hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

sekunder yaitu data yang bersumber dari situs dan laporan resmi telah dilakukan

pengutipan dan penyesuaian dengan data yang dibutuhkan.

83 Op. Cit. Dr. Ulber Silalahi, MA. 2010. Halaman 289 – 291. 84 Ibid. Halaman 280.

Page 70: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

49

3.4.1 Stratified Random Sampling

Penelitian ini menggunakan metode sampling untuk memperoleh

sampel yang representatif terhadap negara-negara yang menerima dan

menolak Bitcoin. Sampel yang diambil merupakan representasi dari

populasi sejumlah 102 negara. Adapun deskripsi sampling pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Sampling

Klasifikasi Negara Populasi Sampel

Jumlah Persen Jumlah Persen

Legal 68 66,7 % 34 66,7%

Netral 19 18,6 % 9 18,6%

Ilegal 15 14,7 % 6 14,7%

Jumlah 102 100% 50 100%

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Untuk memudahkan penelitian, maka jumlah dari perhiungan di atas

dapat dibulatkan menjadi negara legal sebanyak 33 negara, negara netral

sebanyak 9 negara dan negara ilegal sebanyak 8 negara. Sehingga ukuran

sampel yang digunakan dalam penelitian ini mencapai 50 negara, dengan

convidence interval 10. Pengambilan sample dilakukan secara acak

(random) menggunakan rumus pada excel.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dan penyajian data dengan

mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasi.85

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

logistik multinomial. Analisis tersebut digunakan saat variabel dependen

mempunyai skala yang bersifat polichotomuous atau variabel respon lebih dari dua

kategori. Penelitian ini memiliki variabel respon berskala nominal dengan tiga

85 Ibid. Halaman 332.

Page 71: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

50

kategori. Model yang digunakan pada regresi logistik multinomial adalah sebagai

berikut:

Logit P(Y=1) = ∝+𝛽1𝑋1+𝛽2𝑋2+ …+ 𝛽𝑛𝑋𝑛

Dengan menggunakan transformasi logit didapatkan fungsi logit,

𝑃1(𝑥) = ln [𝑃 (𝑌=1)1 | 𝑥

𝑃 (𝑌=1)0 | 𝑥]

= β10 + β11X11 + β12X2 + ….. + β1nXn

= x1β1

𝑃1(𝑥) = ln [𝑃 (𝑌=1)2 | 𝑥

𝑃 (𝑌=1)0 | 𝑥]

= β20 + β21X1 + β22X2 + ….. + β1nXn

= x1β1

Berdasarkan kedua fungsi logit tersebut maka didapatkan model regresi logistik

multinomial sebagai berikut:

𝜋0 (𝑥) = 1

1 + 𝑒𝑥𝑝 𝑃1(𝑥) + 𝑒𝑥𝑝 𝑃2 (𝑥)

𝜋1 (𝑥) = 𝑒𝑥𝑝 𝑃1 (𝑥)

1 + 𝑒𝑥𝑝 𝑃1(𝑥) + 𝑒𝑥𝑝 𝑃2 (𝑥)

𝜋2 (𝑥) = 𝑒𝑥𝑝 𝑃2 (𝑥)

1 + 𝑒𝑥𝑝 𝑃1(𝑥) + 𝑒𝑥𝑝 𝑃2 (𝑥)

Model regresi logistik mulitnomial di atas akan digunakan sebagai rumus

menghitung probabilitas kondisi lain di luar penelitian ini, sehingga dapat

memudahkan untuk memprediksi kejadian serupa di masa akan datang. Rumus

tersebut dapat digunakan atau dijadikan acuan menghitung probabiltas sebuah

negara masuk pada kategori penerimaan Bitcoin.

3.5.1 Uji Simultan

Uji simultan dilakukan untuk menguji keseluruhan model dengan

menggunakan seluruh variabel bebas, dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara keseluruhan.

Page 72: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

51

Penelitian ini menggunakan tiga uji simultan yaitu: Pertama, Goodness of

Fit-Test; uji ini dilakukan untuk mengetahui kecocokan antara data,

variabel independen, dan model sehingga diketahui apakah model yang

dibuat layak untuk diujikan. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan kondisi: H0

= model layak digunakan. H0 diterima jika: P-Value ≥ α = 0,05; H1 = model

tidak layak digunakan. H1 diterima jika: P-Value ≤ α = 00,05. Kedua,

Model Fitting Information; uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

antara variabel independen yang diujikan bersamaan terhadap variabel

dependen. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan kondisi: H0 = tidak ada

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. H0 dapat

diterima jika: P-Value ≥ α = 0,05; H1 = ada pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen. H1 diterima jika: P-Value ≤ α =

00,05. Ketiga, Pseduo R-Square; uji ini dilakukan untuk mengetahui

kekuatan model yang dibangun dalam menjelaskan fenomena

3.5.2 Uji Parsial

Uji parsial digunakan untuk menguji tiap variabel independen

terhadap variabel dependen, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

setiap variabel independen dalam model secara parsial. Hipotesis yang

digunakna adalah: H0 = tidak ada pengaruh antara faktor terhadap variabel

dependen. H0 dapat diterima jika: P-Value ≥ α = 0,05; H1 = ada pengaruh

antara faktor terhadap variabel dependen. H1 diterima jika: P-Value ≤ α =

00,05.

Page 73: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

52

3.6 Realisasi Jadwal Penelitian

Dalam menyusun penelitian ini, peneliti telah mentapkan jadwal penelitian

sebagai acuan agar penelitian ini dapat berlangsung sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

Aktivitas

Waktu (Minggu ke)

Januari –

Juni 2018 Juli 2018

Agustus

2018 Sept 2018 Okt 2018 Nov 2018

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pra riset

Pembuatan

proposal

penelitian

Bimbingan

proposal

Seminar usul

penelitian

Pengumpulan

data

Kelola data

Analisis data

Bimbingan hasil

Seminar hasil

Penyusunan

naskah skripsi

Bimbingan

skripsi

Sumber: Diolah oleh Peneliti

3.7 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini terdapat enam bab yang secara sistematis dan setiap

bab-nya mengandung penjabaran masing-masing terkait penelitian ini secara

keseluruhan. Ke-enam bab tersebut kemudian memiliki subbab-nya asing-masing

sebagai berikut:

Bab I (Pendahuluan), bab ini berisi uraian latar belakang terkait penelitian ini.

Dalam bab ini di uraikan terkait fenomena Bitoin yang semakin mengglobal sebagai

salah satu alternatif dalam sistem keuangan internasional. Bab ini juga berisi

rumusan masalah dan tujuan penelitian yang sesuai dengan permasalahan tersebut.

Selain itu, dalam bab ini terdapat manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini

Page 74: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

53

baik manfaat keilmuan sebagai informasi tambahan atas faktor-fakor yang

melandasi penentuan posisi negara dan sebagai referensi keilmuan Hubungan

Internasional serta manfaat praktis sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat

kebijakan negara.

Bab II (Tinjauan Pustaka), bab ini berisi beberapa penelitian terdahulu yang

terkait dengan Bitcoin yang dapat memperkaya peneliti dalam menyusun penelitian

ini. Selain itu, dalam bab ini juga terdapat konsep-konsep yang menjadi landasan

penelitian dan disertai dengan kerangka pemikiran penelitian.

Bab III (Metedelogi Penelitian), dalam bab ini berisi metode dan langkah-

langkah peneliti dalam menyusun penelitian ini. Bab ini terdiri atas: jenis penelitian,

variabel penelitian dan definisi operasional, sumber data, teknik pengumpulan data,

teknik analisa data, jadwal penelitian dan sistematika penulisan dalam penelitian.

Bab IV (Gambaran Umum), bab ini berisis paparan data-data yang akan

digunakan dalam analisis penelitian, yaitu berupa perkembangan Bitcoin, kekuatan

fiat money, serta sistem kelola negara yang ada di negara-negara dunia. Hal ini

sebagai bentuk pemaparan data yang layak dalam segi jenis, bentuk dan sumber

sehingga akurat dan sesuai untuk diuji dan dianalisis.

Bab V (Pembahasan), bab ini berisi uraian analisis sesuai dengan tujuan penelitian

yang telah ditetapkan. Dimana fokus pada dua sub-bab terakhir yaitu: paparan

pengaruh faktor terhadap posisi negara atas Bitcoin dan kemungkinan Bitcoin

masuk ke dalam siste keuangan internasional.

Bab VI (Penutup), bab ini berisi kesimpulan atas hasil penelitian yang telah

dilakukan, serta saran yang diberikan untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan.

Page 75: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Metode dan variabel yang telah ditetapkan digunakan untuk membantu

memaparkan data aktual dan gambaran keseluruhan penelitian. Pada bab ini juga

akan di paparkan performa masing-masing variabel penelitian guna memberikan

gambaran aktual atas kondisi yang terjadi.

4.1 Fenomena Bitcoin

Penggunaan mata uang fiat memang masih menjadi alat utama dalam

transaksi keuangan. Namun seiring perkembangan digital, saat ini telah banyak

jenis sistem pembayaran di dunia, dimana banyak diantaranya berbasis internet,

penyimpanan digital bahkan melalui handphone, contohnya adalah PayPal,

Alipay, Apple Pay, Go-Pay dan lain sebagainya. Di tengah kemajuan teknologi,

nyatanya terdapat pertumbuhan penggunaan mata uang digital yang lebih cepat,

lebih fleksibel dan lebih inovatif dalam sistem pembayaran serta pembiayaan

barang dan jasa. Hal tersebut melahirkan sebuah inovasi baru di bidang keuangan

seperti munculnya virtual currency hingga cryptocurrency, yang tidak bisa

disamakan dengan mata uang fiat.

Cryptocurrency pertama yang lahir di dunia adalah Bitcoin, meskipun saat

ini tidak lagi menjadi satu-satunya jenis yang ada. Bitcoin diciptakan oleh Satoshi

Nakamoto di tahun 2008 dan pada tahun yang sama transaksi pertama Bitcoin

Page 76: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

55

dilakukan ditandai dengan kemunculan 50 Bitcoin yang dikenal dengan sebutan

Genesis Block yang ditambang sendiri oleh Satoshi Nakamoto.1 Setahun setelah

kemunculannya, Bitcoin semakin terkenal di kalangan masyarakat. Sejarah

transaksi pertama Bitcoin di dunia nyata adalah pada tahun 2010, yang pertama

kali digunakan untuk membeli Pizza oleh Laszlo Hanyecs seorang programer,

dimana saat itu dua Pizza dihargai sebesar 10,000 BTC setara dengan US$ 25.2

Itulah menjadi awal mula penggunaan Bitcoin di dunia nyata.

Bitcoin kerap disebut sebagai emas digital,3 sebab layaknya emas yang ada

di dunia nyata, cara menghasilkan Bitcoin adalah dengan menambangnya

(mining). Menambang yang dimaksud bukan dengan menggunakan kapak yang

besar dan harus masuk kedalam gua, tapi dilakukan dengan komputer

berspesifikasi tinggi. Para penambang yang disebut sebagai miner melakukan

proses mining dengan memecahkan angka-angka matematis (alogaritma) atau

komputasi dengan menggunakan hardware dan software khusus. Seperti halnya

emas, semakin banyak orang yang menambang Bitcoin, maka jumlahnya semakin

sedikit sehingga semakin sulit untuk ditemukan.

Transaksi Bitcoin menggunakan E-wallet4 yaitu sebuah dompet elektronik

yang disimpan dalam komputer maupun handphone ataupun perangkat

penyimpanan lainnya yang dapat diunduh secara gratis melalui internet. Fungsi E-

wallet sebagai tempat menyimpan Bitcoin, serta melakukan transaksi Bitcoin

1 Julia Finch, ―From Silk Road to ATMs: the history of bitcoin‖, The Guardian, 14 September

2017. Di akses melalui https://www.theguardian.com/technology/2017/sep/13/from-silk-road-to-

atms-the-history-of-bitcoin pada tanggal 28 November 2017. 2 Benjamin Wallace, ―The Rise and Fall of Bitcoin‖. Wired magazine, 23 September 2011.

Diakses melalui https://www.wired.com/2011/11/mf_bitcoin/ pada tanggal 11 Januari 2018 3 Oscar Dernawan. 2014. Bitcoin Mata Uang Digital Dunia. Jasakom. Hlm 33.

4 Ibid. Hlm 34.

Page 77: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

56

sekaligus menyimpan identitas pengguna, layaknya dompet sebagai tempat

menyimpan uang dan identitas.

Keamanan sebuah e-wallet dimiliki oleh masing-masing pengguna Bitcoin

dimana keamanan tersebut memiliki kode enkripsi5 yang disebut dengan private

key dan public key6 dengan fungsi berbeda. Private key merupakan password yang

digunakan oleh pengguna Bitcoin untuk membuka e-walletnya yang mana hanya

diketahui oleh pengguna tersebut, sedangkan public key merupakan kode-kode

yang terdiri dari huruf dan angka acak yang digunakan untuk identitas pengguna

Bitcoin dalam melakukan transaksi sesama pengguna Bitcoin lainnya. Dimana

privet dan public key merupakan hal terpenting dalam transaksi Bitcoin guna

memverivikasi transaksi yang terjadi.

Dalam Bitcoin terdapat satuan atau besaran yang digunakan dalam

transaksi Bitcoin. Satuan atau besaran Bitcoin disebut dengan BTC yang

merupakan singkatan dari Bitcoin. Terdapat 5 jenis satuan Bitcoin yaitu, BTC

sebagai satuan dengan unit terbesar, centibitcoin (bitcent), milibitcoin (mbit),

microbitcoin (microbit) dan SAT (Satoshi yang merpakan unit terkecil dari

Bitcoin).7 Sejak kemunculannya nilai satu Bitcoin pernah tercatat hingga US$

19,000 atau jika dirupiahkan sekitar 285 juta rupiah (kurs 15.000) per unitnya,

sedangkan saat ini nilainya berada di kisaran US$ 7,000.8

Bitcoin berkembang pesat dan menjadi perbincangan di dunia sejak lima

tahun terakhir dan saat ini telah menjadi pusat perhatian bagi para investor dunia.

5 Enkripsi merupakan proses dengan mengamankan suatu informasi yang tidak dapat dibaca tanpa

bantuan khusus, sehingga data informasi dikodekan sedemikian rupa sehingga keamanannya

terjaga. 6 Ibid. Hlm 42.

7 Ibid. Hlm 34.

8 Bitcoin Price. Diakses melalui https://www.coindesk.com/price/ pada tanggal 08 Oktober 2018

pukul 13.35 WIB.

Page 78: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

57

Bitcoin membuka kesempatan untuk menanamkan investasi karena Bitcoin

dibandingkan mata uang konvensional, nilainya cukup besar dan sangat fluktuatif

sehingga membuat para user-nya berlomba untuk melakukan jual-beli Bitcoin dan

mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Bitcoin dibandingkan dengan

uang fiat yang selama ini digunakan juga memiliki kelebihan karena tidak ada

lembaga yang mengatur dan mengontrol peredarannya.

Tidak adanya otoritas pusat yang bertanggung jawab atas jumlah Bitcoin

yang beredar menjadikan tidak ada lembaga keuangan internasional atau negara

yang terlibat dalam transaksi Bitcoin. Pengguna melakukan setiap langkah-

langkah transaksinya sendiri, dalam proses transaksi yang dilakukan antara dua

pihak yang terlibat, serta semua aturan serta kesepakatan dilakukan oleh pihak-

pihak tersebut tanpa dicampuri oleh pihak lain, atau dilakukan atas persetujuan

pihak yang melakukan transaksi. Bitcoin juga terbuka untuk umum sehingga

sangat tidak memungkinkan untuk memalsukan transaksi Bitcoin, sebab semua

transaksi yang terjadi akan tercatat secara langsung dan transparan, kemudian

akan disebarkan ke jutaan server pengguna Bitcoin.

Transaksi Bitcoin yang tercatat hanyalah perputaran Bitcoin yang

dihasilkan dan digunakan meskipun tidak diketahui siapa pemilik dari masing-

masing Bitcoin tersebut. Tidak seperti Bank yang mencatat semua aktivitas

penggunaan uang dan siapa nasabah yang terdaftar sehingga Bank dapat

memantau semua transaksi keuangan yang ada. Sistem Bitcoin menggunakan

jaringan peer to peer untuk semua yang terlibat dalam membuat dan memperjual-

belikan Bitcoin sebagai proses dan validasi semua transaksi.

Page 79: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

58

Selain memiliki kelebihan berupa anonimitas, biaya transaksi yang minim

serta tidak adanya campur tangan dari pihak ketiga, nyatanya seperti teknologi

pada umumnya Bitcoin juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan Bitcoin

adalah kelebihan dari Bitcoin itu sendiri yaitu pertama tidak adanya regulator

yang mengatur nilai Bitcoin sehingga nilainya cenderung sangat berfluktuasi.

Kedua, anonimitas yang dimiliki Bitcoin berpotensi untuk disalah gunakan oleh

oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk dijadikan sebagai alat

pencucian uang, pendanaan kriminal, pembelian barang-barang ilegal dan lain

sebagainya. Ketiga, transaksinya yang ―Irreversible Transaction” atau tidak dapat

dikembalikan atau dibatalkan bila sudah diserahkan kepada pengguna lain.9

Bitcoin yang sudah dicuri oleh para peretas tidak akan bisa kembali apalagi untuk

melacak kemana hilangnya, ditambah tidak adanya lembaga pihak ketiga yang

mampu melindungi pengguna Bitcoin dari para peretas.

Hilangnya pihak ketiga dalam transaksi keuangan pada kemunculan

Bitcoin menimbulkan pro dan kontra di level negara, ada negara yang menolak

namun juga ada yang menerimanya. Pro dan kontra tersebut tidak hanya terdapat

pada level negara. Lembaga keuangan seperti bank-bank sentral dan bank swasta

yang ada di negara-negara juga memiliki ketidaksamaan suara. Tercatat sebanyak

10 bank10

yang telah menerima transaksi Bitcoin, dimana bank-bank tersebut

menerima transaksi kartu kredit untuk pembelian Bitcoin dan para pengguna di

9 Rahma Novita Pura. 2015. Cybercrime Melalui Bitcoin. Surabaya: ADLN Perpustakaan

Universitas Airlangga. 10

Bank-bank tersebut adalah Fidor Bank; Change Bank; Worldcore Bank, Bankera Bank; USAA

Bank, Goldman Sachs Bank, Toronto-Dominon Bank; Royal Bank of Canada; National Bank of

Canada; dan Simple Bank.

Page 80: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

59

izinkan untuk membeli langsung Bitcoin melalui bank-bank tersebut.11

Uniknya

bank yang melegalkan Bitcoin berada di negara-negara maju. Hal itu menjadi

salah satu kemajuan pada Bitcoin ditengah pro dan kontranya.

Pro dan kontra yang hadir ditengah keberadaan Bitcoin dan

perkembangannya membuat mata uang ini dapat mempertahankan keberadaanya,

serta penggunaanya tersebar secara luas di berbagai penjuru dunia termasuk di

Indonesia. Telah banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak terkait jasa

Bitcoin, baik itu penjualan, pembelian, atau penukaran Bitcoin dari atau ke mata

uang fiat. Saat ini terdapat 67 perusahaan yang menangani transaksi Bitcoin,12

bahkan saat ini telah didirikan ATM (Automated Teller Machine) khusus untuk

Bitcoin. Tercatat terdapat sebanyak 3984 ATM Bitcoin yang tersebar di negara-

negara dunia, meskipun hampir 70% berada di negara Amerika Serikat.13

Di Indonesia terdapat satu perusahaan jasa Bitcoin bernama Indodex (atau

sebelumnya Bitcoin.co.id) yang merupakan perusahaan Bitcoin terbesar di

Indonesia. Indodax melayani transaksi penjual, pembelian, dan penukaran Bitcoin

ke dalam rupiah. Perusahaan ini terdapat di tiga kota besar di Indonesia yaitu:

Jakarta, Surabaya, dan Bali; yang merupakan kota yang dinilai memiliki

penerimaan yang cukup baik atas Bitcoin sebagaimana terlihat dari banyaknya

store yang menerima pembayaran melalui Bitcoin. Pemerintah Indonesia di sisi

lain melalui Bank Indonesia telah mengeluarkan pernyataan bahwa Bitcoin bukan

merupakan alat pembayarana yang sah, sehingga segala resiko terkait dengan

11

William McKown. 2018. Know Which Banks Accept Bitcoin. Diaksese melalui

https://www.banks.com/articles/cryptocurrency/banks-that-accept-bitcoin/ pada tanggal 21

September 2018 pukul 07.49 WIB. 12

Bitcoin Exchanges. Diakses melalui https://bitcoin.org/en/exchanges pada tanggal 21 September

2018 pukul 08.56 WIB. 13

Bitcoin ATM Map. Diakses melalui https://coinatmradar.com/ pada tanggal 21 September 2018

pukul 15.22 WIB.

Page 81: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

60

penggunaan dan kepemilikan Bitcoin ditanggung oleh pengguna atau pemilik

Bitcoin dan virtual currency lainnya.14

Sejak diciptakan Bitcoin telah dirancang hanya akan terdapat sebanyak 21

juta di seluruh dunia dan saat ini telah ada sebanyak 17 juta Bitcoin yang berhasil

ditambang.15

Semakin lama Bitcoin akan semakin mengurangi jumlah

peredarannya dan diprediksi akan berhenti di tahun 2140, dimana setiap 4 tahun

sekali akan berkurang dari setengah jumlahnya. Hal tersebut bertujuan untuk

mempertahankan nilai Bitcoin sehingga dengan demikian tidak akan terjadi over

supply terhadap Bitcoin yang beredar di masyarakat. Data statistik Coindance

menyebutkan bahwa pengguna Bitcoin 90% adalah laki-laki dengan mayoritas

berumur 25 – 34 tahun yang merupakan kelompok orang-orang yang berkaitan

dengan jasa keuangan atau investasi.16

Sehingga dari data tersebut terlihat bahwa

para pengguna Bitcoin merupakan orang-orang dengan umur yang produktif dan

memiliki pemahaman terkait teknologi dan keuangan.

Kondisi yang telah disebutkan di atas memperlihatkan bahwa Bitcoin saat

ini masih terus mengalami perkembangan dan masih menjadi salah satu

cryoptocurrency yang memiliki nilai yang tinggi dibandingkan dengan jenis

lainnya, sehingga meskipun masih mengalami pro dan kontra tidak membuat

eksistensinya menjadi hilang. Potensi Bitcoin semakin berkembang dan

bersanding dengan fiat money yang selama ini telah digunakan oleh masyarakat

dan dunia.

14

Diakses melalui http://www/bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_160614.aspx pada

tanggal 23 OKtober 2018, pukul 09.30 WIB. 15

Bitcoin statistic. Diakses melalui https://coin.dance/stats pada tanggal 11 September 2018 pukul

21.54 WIB. 16

Ibid.

Page 82: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

61

4.2 Perkembangan Bitcoin

Bitcoin sejak kemunculannya di tahun 2009 hingga saat ini telah

mengalami perkembangan yang cukup pesat baik nilai maupun kapitalisasi

pasarnya. Perkembangan Bitcoin memiliki karakteristik yang berbeda-beda di

setiap negara, baik itu ketersediaan Bitcoin, pengguna, maupun transaksinya.

Perbedaan tersebut kemudian dijadikan sebagai indikator untuk mengukur

perkembangan Bitcoin di negara-negara dunia, sehingga dapat dilihat sejauh mana

perkembangan Bitcoin di suatu negara.

4.2.1 Nodes Bitcoin

Anonimitas yang disediakan Bitcoin bagi para penggunanya

menjadikan data terkait jumlah pengguna Bitcoin sangat terbatas.

Sehingga untuk mengetahui banyaknya pengguna Bicoin di sebuah negara

dapat diketahui melalui seberapa banyak nodes yang ada di negara

tersebut. Nodes merupakan kumpulan setiap perangkat yang digunakan

untuk mengakses Bitcoin dalam sebuah jaringan.17

Nodes merupakan

kumpulan Internert Protocol Address (IP Address) perangkat para

pengguna Bitcoin, sehingga banyaknya IP Address dianggap cukup

merepresentasikan jumlah pengguna Bitcoin di sebuah negara, dimana

satu nodes diindikasikan berisi beberapa IP Address pengguna Bitcoin.

Berikut merupakan grafik tingkat nodes di negara-negara dunia.

17

Mariem Hammami. 2017. Bitcoin and Blockchain Mechanism. Université de Neuchâtel

Page 83: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

62

Gambar 4.1 Nodes di Negara-Negara Dunia

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Dari 50 sampel negara ditemukan bahwa jumlah pengguna Bitcoin

berdasarkan tingkat nodesnya masih termasuk dalam ketegori rendah.

Sebanyak 46% negara dengan kategori tersebut 18% diantaranya berada di

kawasan Asia. Sedangkan negara-negara dengan jumlah nodes yang tinggi

hingga sangat tinggi hanya sebanyak 16%. Negara-negara dengan tingkat

nodes tinggi umumnya merupakan kelompok negara-negara maju dan

sebaliknya negara-negara berkembang memiliki jumlah nodes yang

rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan sebuah negara memiliki

hubungan dengan jumlah pengguna yang cenderung tinggi. Data secara

keseluruhan menunjukkan bahwa pengetahuan terkait Bitcoin belum

cukup tersebar luas di seluruh dunia, yang terlihat dari belum banyaknya

para pengguna Bitcoin. Berikut merupakan grafik legalitas negara-negara

dunia atas Bitcoin.

Tabel 4.1 Tingkat Legalitas Negara berdasarkan Nodes Bitcoin

Legalitas Nodes

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

Legal 22% 34% 14% 70%

Netral 14% 4% 0% 18%

Ilegal 10% 0% 2% 12%

Jumlah 46% 38% 16% 100%

Sumber: Diolah oleh Peneliti

0%

10%

20%

30%

40%

50%

Rendah Sedang Tinggi

Eropa

Australia

Asia

Amerika

Afrika

Page 84: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

63

Negara-negara dunia memiliki posisi yang berbeda-beda dalam

menanggapi keberadaan Bitcoin. Berdasarkan berbagai pertimbangan

negara-negara, ada yang menerima dan ada juga negara yang memilih

untuk menolak penggunaan Bitcoin di negaranya. Dari 50 sampel negara,

terlihat bahwa dari 70% negara yang melegakan Bitcoin 34% diantaranya

memiliki jumlah nodes yang sedang, sedangkan 22% dengan jumlah nodes

yang rendah dan jumlah nodes yang tinggi hanya terdapat 14% negara.

disisi lain, terdapat 12% negara-negara yang melarang penggunaan Bitcoin

dimana 10% diantaranya memiliki tingkat nodes yang rendah. Uniknya

ada satu negara yang melarang penggunaan Bitcoin namun memiliki

tingkat nodes yang sangat tinggi seperti negara Tiongkok

4.2.2 Volume Bitcoin

Ketersediaan Bitcoin yang hanya dibatasi sebanyak 21 juta unit di

dunia. Saat ini telah terdapat 17 juta lebih unit Bitcoin yang berhasil

ditambang dan telah tersebar di negara-negara dunia. Setiap negara

memiliki volume Bitcoin yang berbeda-beda, yang dapat dijadikan

merepresentasikan perkembangan Bitcoin di sebuah negara. Semakin

banyak volume Bitcoin di suatu negara diindikasikan tingginya

perkembangan Bitcoin di negara tersebut, sebab mencerminkan tingginya

penggunaan Bitcoin. Berikut merupakan grafik volume Bitcoin di negara-

negara dunia.

Page 85: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

64

Gambar 4.2 Volume Bitcoin di Negara-Negara Dunia

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Dari 50 sampel negara ditemukan bahwa volume Bitcoin masih

tergolong rendah. Sejumlah 68% negara memiliki volume Bitcoin dengan

kategori tersebut dan 28% memiliki volume dengan kategori sedang.

Volume Bitcoin yang sangat tinggi hanya dimiliki oleh dua negara yaitu

Inggris dan Amerika Serikat. Negara-negara dengan volume Bitcoin yang

rendah mayoritas merupakan negara-negara maju yaitu sebanyak 18

negara. Hal tersebut menunjukkan bahwa persediaan Bitcoin masih

terbatas di dunia. Berikut merupakan tingkat legalitas Bitcoin terhadap

volume ketersediaanya.

Tabel 4.2 Tingkat Legalitas Negara berdasarkan Volume Bitcoin

Legalitas Volume Bitcoin

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

Legal 48% 18% 4% 70%

Netral 12% 6% 0% 18%

Ilegal 8% 4% 0% 12%

Jumlah 68% 28% 4% 100%

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Perbedaan pandangan negara-negara dunia atas Bitcoin menjadikan

adanya perbedaan sikap negara-negara. Berdasarkan volume Bitcoin maka

terlihat bahwa negara-negara dengan tingkat Bitcoin yang rendah

cenderung merupakan negara-negara yang justru melegalkan Bitcoin atau

0%

20%

40%

60%

80%

Rendah Sedang Tinggi

Eropa

Australia

Asia

Amerika

Afrika

Page 86: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

65

sebanyak 48% negara, meskipun ada juga negara yang memiliki volume

Bitcoin yang tinggi namun melegalkan Bitcoin. Sedangkan negara-negara

yang melarang Bitcoin yaitu sebanyak 12% negara memiliki volume

Bitcoin yang cenderung rendah. Sedangkan negara-negara yang bersikap

netral sebanyak 12% memiliki volume Bitcoin yang rendah. Hal ini juga

menunjukkan bahwa legalitas negara terhadap volume Bitcoin dinilai

belum cukup memperlihatkan pengaruh terhadap tingginya volume

Bitcoin di suatu negara.

4.2.3 Perdagangan Bitcoin

Perdagangan Bitcoin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

banyaknya pertukaran Bitcoin ke dalam mata uang domestik negara-

negara dunia. Setiap negara memiliki mata uangnnya masing-masing

dengan nilai yang berbeda-beda, dimana setiap pengguna Bitcoin dari

berbagai dunia pernah menukarkan Bitcoinnya ke dalam mata uang

domestik negaranya. Tingkat pertukaran tersebut menjadi ukuran

perkembangan Bitcoin di sebuah negara. Berikut merupakan grafik

perdagangan Bitcoin.

Gambar 4.3 Perdagangan Bitcoin di Negara-Negara Dunia

Sumber: Diolah oleh Peneliti

0%

15%

30%

45%

60%

75%

Rendah Sedang Tinggi

Eropa

Australia

Asia

Amerika

Afrika

Page 87: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

66

Terdapat dua negara yang paling dominan dalam perdagangan

Bitcoin yaitu Amerika Serikat dan Jepang. Kedua negara tersebut

menguasai hampir 50% total pertukaran Bitcoin ke dalam mata uang

domestik. Dari 50 sample negara ditemukan bahwa tingkat perdagangan

Bitcoin di negara-negara dunia masuk kedalam kategori sedang, dimana

lebih dari setengahnya atau sebanyak 60% negara masuk dalam kategori

tersebut. Sedangkan 24% negara lainnya memiliki perdangangan Bitcoin

yang rendah, serta 16% lainnya merupakan kategori yang tinggi.

Tingkat perdagangan Bitcoin uniknya memiliki persentase yang

relatif rata antara negara yang maju dan negara berkembang. Sedangkan

perdagangan dengan tingkatan tinggi umumnya dimiliki oleh negara maju

begitupun dengan tingkatan rendah yang mayoritas merupakan negara

berkembang. Meski demikian, hal tersebut tidak mengartikan bahwa status

negara maju ataupun tidak, bukanlah menjadi sebuah acuan tingginya

tingkat perdagangan Bitcoin ke dalam mata uang domestik sebuah negara.

Berikut merupakan grafik legalitas negara terhadap tingkat perdagangan

Bitcoin.

Tabel 4.3 Legalitas Negara berdasarkan Tingkat Perdagangan Bitcoin

Legalitas Perdagangan Bitcoin

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

Legal 16% 38% 16% 70%

Netral 6% 12% 0% 18%

Ilegal 2% 10% 0% 12%

Jumlah 24% 60% 16% 100%

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Legalitas Bitcoin dilihat dari tingkat perdagangannya

memperlihatkan bahwa negara yang melegalkan, melarang, maupun

bersikap netral secara keseluruhan memiliki tingkat perdagangan yang

Page 88: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

67

cenderung sedang. Dari sebanyak 70% negara yang melegakan Bitcoin,

tercatat 38% negara memiliki tingkat perdagangan Bitcoin yang sedang,

dan sisanya tersebar rata dalam kategori tinggi dan rendah.

Negara-negara yang melegalkan Bitcoin dengan tingkat

perdagangan tinggi mayoritas merupakan negara maju. Terdapat satu

negara berkembang yang masuk dalam kategori tersebut yaitu Turki yang

merupakan negara dengan urutan ke lima terbesar sebagai negara paling

banyak melakukan pertukaran Bitcoin ke dalam mata uang domestiknya.

Negara-negara yang memiliki sikap netral tercatat sebanyak 12% yang

memiliki tingkat perdagangan yang sedang. Sedangkan sebanyak 12%

negara yang melarang Bitcoin umumnya merupakan negara-negara

berkembang, namun Tiongkok menjadi satu-satunya negara maju yang

malarang Bitcoin di dalam negaranya.

Dari deskripsi yang telah disebutkan di atas, menunjukkan bahwa

legalitas negara cenderung minim hubungannya terhadap tingkat

perdagangan Bitcoin ke dalam mata uang domestik. Legalitas Bitcoin

disebuah negara tidak menjelaskan tingginya tingkat perdagangan Bitcoin

ke dalam mata uang domestik di negara tersebut, begitupun dengan negara

yang melarang Bitcoin juga tidak menjadikan tingkat perdagangan Bitcoin

menjadi rendah.

4.2.4 Korelasi Ketiga Faktor Perkembangan Bitcoin

Faktor pembentuk perkembangan Bitcoin yaitu sebaran nodes, jumlah

volume Bitcoin dan perdagangan Bitcoin menunjukkan gejala yang berbeda-

Page 89: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

68

beda. Meski begitu ketiganya secara bersamaan menunjukkan hubungan. Berikut

merupakan grafik ketiga faktor tersebut.

Perdagangan

Page 90: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

69

Gambar 4.4 Ketiga Faktor Perkembangan Bitcoin Sumber: Diolah oleh Peneliti

Ketiga grafik diatas menunjukkan korelasi antara ketiga faktor dimana

antara nodes dengan volume Bitcoin yang memperlihatkan apabila semakin

banyak nodes jumlah volume Bitcoin pun cenderung tinggi, hal ini menunjukkan

bahwa banyaknya nodes diindikasikan mampu meningkatkan volume Bitcoin.

Selain itu, antara nodes dengan perdagangan Bitcoin menunjukkan bahwa

semakin tinggi tingkat perdagangan sejalan dengan banyaknya nodes yang ada,

sehingga hal tersebut memperlihatkan bahwa keberadaan nodes berpotensi untuk

meningkatkan perdagangan Bitcoin ke dalam mata uang domestik. Kemudian

antara volume Bitcoin dan perdagangan juga cenderung mengalami hal serupa

dimana tingginya volume Bitcoin yang ada berbanding lurus dengan tingginya

perdagangan Bitcoin. Secara keseluruhan ketiga faktor ketika dilihat secara

hampir bersamaan cenderung memiliki korelasi satu sama lain.

4.3 Performa Uang Fiat

Penggunaan mata uang fiat telah berlangsung sejak runtuhnya sistem

Bretton Woods dimana saat itu penggunaan uang fiat diberlakukan sebab terjadi

krisis kepercayaan terhadap mata uang Amerika Serikat. Setiap negara memiliki

mata uang yang berbeda-beda yang digunakan untuk melakukan transaksi

ekonomi di dalam negaranya. Uang fiat dikontrol penuh oleh pemerintah, baik itu

peredaraannya maupun pencetakkanya. Hal ini justru berlawanan dengan Bitcoin

dimana tidak ada campur tangan pihak ketiga, termasuk pemerintah dalam

transaksinya maupun peredaraanya. Dari itulah muncul pro dan kontra Bitcoin

Perdagangan

Page 91: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

70

dari pemerintah yang mengindikasikan pemerintah belum dapat mengontrol

Bitcoin itu sendiri. Kemunculan Bitcoin berpotensi menyaingi keberadaan uang

fiat yang selama ini digunakan, sehingga dalam penelitian ini juga akan melihat

performa uang fiat untuk melihat potensi tersebut.

4.3.1 Jumlah Uang Beredar

Pemerintah di setiap negara melalui bank sentralnya melalukan

kontol atas uang yang beredar di negaranya, khususnya di dalam

masyarakat. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menjaga nilai

mata uang serta menjaga stablitias perekonomiannya. Jumlah uang beredar

menjadi faktor penting dalam performa uang fiat sebuah negara, sebab jika

jumlah uang yang beredar terlalu banyak dapat berdampak pada performa

mata uang negara. Berikut merupakan grafik jumlah uang beredar negara-

negara dunia.

Gambar 4.5 Jumlah Uang Beredar Negara-Negara Sumber: Diolah oleh Peneliti

Dari 50 sample negara ditemukan bahwa hampir setengah negara-

negara tersebut memiliki jumlah uang beredar yang tergolong sedang,

dimana tercatat sebanyak 58% negara masuk kedalam kategori tersebut.

Negara yang memiliki jumlah uang beredar yang tinggi tercatat sebanyak

0%

20%

40%

60%

Rendah Sedang Tinggi

Eropa

Australia

Asia

Amerika

Afrika

Page 92: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

71

8 negara (16%), uniknya negara-negara yang memiliki jumlah uang

beredar yang tinggi berada di kawasan Asia, sedangkan negara dengan

jumlah uang beredar yang rendah justru berasal dari kawasan Eropa dan

Amerika. Negara-negara di kawasan tersebut merupakan kawasan yang

memiliki banyak negara maju. Keunikan lain terlihat dimana dari sejumlah

54% negara maju hanya 14% diantaranya yang memiliki jumlah uang

beredar yang tinggi, sedangkan 16% menempati kategori rendah. Hal

tersebut memperlihatkan bahwa maju atau berkembangnya sebuah negara

tidak secara langsung berhubungan dengan tinggi rendahnya jumlah uang

beredar di negara tersebut. Berikut merupakan grafik tingkat legalitas

negara terhadap jumlah uang beredar.

Tabel 4.4 Tingkat Legalitas Negara berdasarkan Jumlah Uang Beredar

Legalitas Jumlah Uang Beredar

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

Legal 16% 42% 12% 70%

Netral 8% 10% 0% 18%

Ilegal 2% 6% 4% 12%

Jumlah 26% 58% 16% 100%

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Pro dan kontra negara—negara yang pada kategori legal, ilegal,

maupun netral umumnya memiliki jumlah uang beredar yang cenderung

sedang. Negara-negara yang melegalkan Bitcoin memiliki jumlah uang

beredar dengan kategori sedang tercatat sebanyak 42% negara. Hanya 12%

negara yang memiliki jumlah uang beredar yang tinggi. Sedangkan dari

18% negara netral tidak ada satupun yang memiliki jumlah uang beredar

yang tinggi. Uniknya dari 12% negara yang melarang Bitcoin, terdapat

dua negara yang memiliki jumlah uang beredar yang tinggi yaitu negara

Page 93: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

72

Tiongkok dan India. Tiongkok menempati urutan pertama sebagai negara

dengan jumlah uang beredar tertinggi yaitu sebanyak 24 juta triliun dollar

Amerika mengalahkan jumlah uang beredar yang dimiliki Amerika

Serikat.

4.3.2 Inflasi

Inflasi merupakan salah satu aspek penting dalam keuangan

interanasional. Ketika inflasi terjadi maka berpotensi mengganggu

stabilitas perekonomian negara, sehingga tingkat inflasi harus selalu

dijaga. Inflasi juga digunakan sebagai salah satu indikator dalam melihat

kestablian mata uang sebab banyaknya uang yang beredar menjadi salah

satu faktor yang menyebabkan inflasi. Setiap negara setidaknya pernah

mengalami inflasi meskipun dengan tingkat yang berbeda-beda. Berikut

merupakan grafik tingkat inflasi negara-negara dunia.

Gambar 4.6 Tingkat Inflasi Negara-Negara Sumber: Diolah oleh Peneliti

Dari 50 sample negara ditemukan bahwa hampir setengah dari

negara-negara tersebut memiliki tingkat inflasi yang sedang atau tercatat

sebanyak 54% negara. Hanya sejumlah 14% negara yang memiliki tingkat

inflasi tinggi, dan sebanyak 32% negara memiliki tingkat inflasi rendah.

0%

15%

30%

45%

60%

Rendah Sedang Tinggi

Eropa

Australia

Asia

Amerika

Afrika

Page 94: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

73

Negara-negara maju dan berkembang umumnya memiliki tingkat inflasi

yang cenderung rendah. Uniknya terdapat dua negara maju yang memiliki

tingkat inflasi yang tinggi yaitu Argentina dan Ukraine dimana tingkat

inflasi negara tersebut mencapai 30%. Hal ini menunjukkan bahwa

kemajuan sebuah negara tidak serta menjadikan tingkat inflasi negara

tersebut rendah.

Tabel 4.5 Legalitas Negara berdasarkan Tingkat Inflasi

Legalitas Tingkat Inflasi

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

Legal 28% 32% 10% 70%

Netral 2% 12% 4% 18%

Ilegal 2% 10% 0% 12%

Jumlah 32% 54% 14% 100%

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Legalitas negara atas Bitcoin dilihat dari tingkat inflasi negara

menunjukkan bahwa umumnya negara yang melegalkan Bitcoin memiliki

tingkat inflasi yang sedang atau tercatat sebanyak 32%. Tingkat inflasi

yang sedang mayoritas dimiliki oleh negara-negara yang melegalkan,

melarang ataupun netral terhadap Bitcoin. Uniknya negara-negara yang

melagalkan Bitcoin memiliki tingkat inflasi yang paling tinggi, dimana

sebanyak 10% negara dalam kategori tersebut. Keunikan lain terlihat

dimana terdapat satu negara yang melarang Bitcoin namun memiliki

tingkat inflasi yang rendah yaitu Morroco, dengan 2,1% inflasi di

negaranya. Tidak ada satupun negara yang melarang Bitcoin namun

memiliki tingkat inflasi yang tinggi.

4.3.3 Sistem Nilai Tukar

Page 95: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

74

Setiap negara memiliki mata uangnya tersendiri yang digunakan

untuk menjalankan ekonomi dan transaksi perdagangan maupun keuangan.

Di era globalisasi saat ini setiap negara saling melakukan kegiatan

ekonomi untuk memenuhi kebutuhan negaranya sehingga diperlukan

sebuah sistem untuk mengatur pertukaran mata uang suatu negara dengan

negara lainnya. Terdapat berbagai jenis sistem nilai tukar namun dalam

penelitian ini akan dikelompokkan menjadi dua sistem nilai tukar yaitu

sistem nilai tukar mengambang dan sistem nilai tukar tetap.

Gambar 4.7 Sistem Nilai Tukar Negara-Negara Dunia

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Dari 50 sampel negara ditemukan bahwa umumnya negara

menggunakan sistem nilai tukar mengambang terlepas dari mengambang

bebas ataupun mengambang terkendali. Tercatat sebanyak 80% negara

menggunakan sistem tersebut, dimana mayoritas merupakan negara maju.

Sedangkan sistem nilai tukar tetap hanya di gunakan oleh 20% negara

yang terdistribusi rata, baik itu negara maju maupun negara berkembang.

0%

20%

40%

60%

80%

Mengambang Tetap

Eropa

Australia

Asia

Amerika

Afrika

Page 96: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

75

Berikut merupakan tabel tingkat legalitas negara-negara terhadap sistem

nilai tukar.

Tabel 4.6 Tingkat Legalitas Negara berdasarkan Sistem Nilai Tukar

Legalitas Sistem Nilai Tukar

Mengambang Tetap Jumlah

Legal 60% 10% 70%

Netral 12% 6% 18%

Ilegal 8% 4% 12%

Jumlah 80% 20% 100%

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Berdasarkan sistem nilai tukar yang diadopsi sebuah negara terlihat

bahwa sebanyak 60% negara yang melegalkan Bitcoin merupakan negara-

negara yang menganut sistem nilai tukar mengambang. Sedangkan negara-

negara yang menganut sistem nilai tukar tetap yang melegalkan Bitcoin

hanya terdapat lima negara (10%). Dari data tersebut terlihat bahwa

banyaknya negara yang menganut sistem nilai tukar mengambang,

berhubungan dengan sistem tersebut baik itu dalam ketegori negara yang

melegalkan, melarang, ataupun negara yang bersikap netral.

4.3.4 Korelasi Ketiga Faktor Performa Fiat Money

Ketiga faktor perfoma fiat money yaitu jumlah uang beredar,

inflasi, serta sistem nilai tukar yang digunakan dilihat secara hampir

bersamaan menunjukkan bahwa hubungan ketiga faktor tersebut memiliki

gejala yang hampir serupa. Berikut merupakan grafik korelasi antara uang

beredar dengan sistem nilai tukar:

Page 97: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

76

Gambar 4.8 Korelasi Uang Beredar dengan Sistem Nilai Tukar

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Sistem nilai tukar yang dianut sebuah negara dengan uang yang

beredar, menunjukkan bahwa mayoritas negara yang menganut sistem

nilai tukar mengambang cenderung memiliki jumlah uang beredar yang

rendah hingga ke sedang. Negara yang menganut sistem nilai tukar

mengambang atau sejumlaj 42% negara memiliki jumlah uang beredar

yang sedang, dimana negara-negara tersebut umumnya berada di kawasan

Eropa, Asia, dan Amerika serta mayoritas merupakan negara maju.

Sedangkan negara-negara yang menganut sistem nilai tukar tetap juga

umumnya memiliki jumlah uang beredar dalam kategori sedang. Tidak ada

satupun negara dengan sistem nilai tukar tersebut yang memiliki jumlah

uang beredar yang rendah. Uniknya terdapat dua negara yang

menggunakan sistem nilai tukar tetap yang memiliki jumlah uang beredar

yang tinggi yaitu Tiongkok dan Hongkong yang merupakan 10 besar

negara yang memiliki jumlah uang beredar yang tinggi. Selanjutnya dilihat

juga korelasi antara inflasi dengan sistem nilai tukar yang digunakan

negara-negara dunia, berikut merupakan grafiknya.

0%

20%

40%

60%

80%

Rendah Sedang Tinggi

Tetep

Mengambang

Page 98: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

77

Gambar 4.9 Korelasi Inflasi dengan Sistem Nilai Tukar

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Negara-negara cenderung memili tingkat Inflasi yang tergolong

sedang dimana dari 27 negara hampir 80% merupakan negara yang

menganut sistem nilai tukar mengambang. Negara-negara yang

mengadopsi sistem nilai tukar mengambang memang cenderung

memiliki tingkat inflasi yang sedang bahkan rendah. Sedangkan negara-

negara yang menganut sistem nilai tukar tetap sebanyak 50% negara-

negara tersebut memiliki tingkat inflasi yang sedang. Negara-negara

yang menggunakan sistem nilai tukar ini 30% negara bahkan memiliki

tingkat inflasi yang tinggi. Meski demikian belum dapat dipastikan

hubungan sebuah sistem nilai tukar terhadap terjadinya inflasi di sebuah

negara, sebab perlu dilihat faktor-faktor pendukung lainnya.

Gambar 4.10 Korelasi Inflasi dengan Uang Beredar

Sumber: Diolah oleh Peneliti

0%

20%

40%

60%

Rendah Sedang Tinggi

Tetep

Mengambang

Page 99: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

78

Semakin banyaknya uang yang beredar dapat menimbulkan

terjadinya inflasi di negara tersebut, karenanya negara-negara berupaya

untuk mengotrol peredaraan uang agar tidak terjadi inflasi. Hal tersebut

sesuai dengan toeri yang dikemukakan oleh David Ricardo bahwa

jumlah uang yang beredar dapat berpengaruh pada tingkat harga.18

Jika

jumlah uang beredar meningkat, maka harga barang dan jasa akan naik

pula, begitupun sebaliknya, sehingga ketika hal tersebut terus terjadi

maka akan berpotensi untuk terjadinya inflasi. Dari grafik diatas

menunjukkan bahwa tingginya uang beredar cenderung menjadikan

tingkat inflasi negara juga tinggi, meskipun terdapat beberapa negara

yang memiliki uang beredar yang rendah namun tingkat inflasi yang

tergolong sedang. Uniknya terdapat negara yang memiliki jumlah uang

beredar yang tinggi justru memiliki tingkat inflasinya yang cenderung

sedang bahkan rendah.

4.4 Sistem Kelola Negara-Negara Dunia

Negara dalam menjalankan pemerintahan memiliki sebuah sistem untuk

mengelola urusan negara dan berbeda-beda; baik itu sistem ekonomi,

pemerintahan, maupun sistem demokrasinya, yang disesusaikan dengan kondisi

negara. Penelitian ini akan melihat sistem kelola negara yang diterapkan oleh

negara-negara dunia guna melihat kecenderungan sistem yang mayoritas

digunakan.

4.4.1 Sistem Pemerintahan Negara-Negara Dunia

18

Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter Edisi 1. Yogyakarta: BPFE. Hal. 56-57.

Page 100: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

79

Penyelanggaraan pemerintahan memerlukan sebuah sistem guna

mengatur jalannya pemerintahan agar tujuan-tujuan pemerintahan tercapai.

Di dunia ini setidaknya terdapat tiga jenis sistem pemerintahan yang

digunakan oleh negara-negara dunia, seperti sistem pemerintahan

presidensil, parlementer dan campuran. Berikut merupakan grafik ketiga

jenis sistem pemerintahan yang dianut negara-negara dunia.

Gambar 4.11 Sistem Pemerintah Negara-Negara Dunia

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Data yang terkumpul memperlihatkan bahwa dari 50 sampel

negara, sejumlah 44% merupakan negara yang menganut sistem

pemerintahan presidensil, dengan 22% diantaranya merupakan negara-

negara di kawasan Eropa. Sistem presidensil paling banyak digunakan di

kawasan Amerika, dimana sebanyak 11 negara di kawasan tersebut

menganut sistem ini. Tercatat sebanyak 28% negara yang mengadopsi

sistem parlementer merupakan negara maju, sedangkan 36% lainnya

merupakan negara-negara berkembang yang mengadopsi sistem

presidensil.

Tabel 4.7 Legalitas Bitcoin berdasarkan Sistem Pemerintahan

Legalitas Sistem Pemerintahan

Presidensil Parlementer Campuran Otoriter Jumlah

Legal 30% 32% 6% 2% 70%

Netral 4% 8% 2% 4% 18%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

Presidensil Parlementer Campuran Otoriter

Eropa

Australia

Asia

Amerika

Afrika

Page 101: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

80

Ilegal 6% 4% 0% 2% 12%

Jumlah 40% 44% 8% 8% 100%

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Saat ini tercatat sebanyak 35 negara (70%) telah melegalkan

Bitcoin, dengan 32% diantaranya merupakan negara-negara yang

mengadopsi sistem pemerintahan parlementer, sedangkan hanya 30%

negara yang melegalkan Bitcoin dengan sistem presidensil. Uniknya dari

12% negara yang melarang Bitcoin setengahnya merupakan negara dengan

sistem pemerintahan presidensil, dan hanya satu negara saja yang

mengadopsi sistem pemerintahan otoriter serta melarang Bitcoin yaitu

Vietnam. Terdapat negara-negara yang bersikap netral dimana negara-

negara tersebut tidak melarang namun juga tidak mengeluarkan statment

legalitas atas Bitcoin. Tercatat 18% negara mengambil sikap netral dimana

hampir terdistribusi rata di setiap jenis sistem pemerintahan.

4.4.2 Sistem Ekonomi Negara-Negara Dunia

Perekonomian merupakan salah satu aspek penting sebuah negara,

sehingga sistem ekonomi diperlukan untuk mengatur jalannya

perekonomian. Sistem inilah yang akan memberi arahan terkait

perkembangan ekonomi suatu negara. Setidaknya terdapat tiga jenis sistem

ekonomi yang digunakan oleh negara-negara dunia yaitu sistem ekonomi

sosialis, liberalis dan campuran. Berikut merupakan grafik ketiga jenis

sistem ekonomi yang dianut negara-negara dunia.

Page 102: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

81

Gambar 4.12 Sistem Ekonomi Negara-Negara Dunia

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Dari data yang diolah ditemukan bahwa tercatat 48% dari 50

sampel negara merupakan negara yang menganut sistem ekonomi

campuran, dimana 16% negara berada di kawasan Asia. Hal ini

menunjukkan bahwa negara-negara cenderung menggunakan sistem

ekonomi campuran daripada sistem ekonomi liberal. Tercatat pula 36%

negara menganut sistem ekonomi liberal, padahal negara-negara dunia saat

ini banyak yang mendukung adanya pasar bebas, tetapi hal tersebut belum

nampak dari data yang telah dikumpulkan. Sedangkan hanya 16% negara

yang menganut sistem ekonomi sosialis. Dari banyaknya negara yang

menganut sistem ekonomi campuran sejumlah 36% diantaranya

merupakan negara berkembang, sedangkan negara maju justru cenderung

menggunakan sistem ekonomi liberal yang terlihat dari 22% negara yang

menganut sistem ekonomi tersebut. Sistem ekonomi yang dianut sebuah

negara meskipun demikian belum dapat dikatakan sebagai faktor

kemajuan sebuah negara. Sistem ekonomi juga dapat disesuaikan dengan

kondisi sebuah negara dan masih terdapat faktor pendukung lain dalam

kemajuan sebuah negara.

Tabel 4.8 Legalitas Bitcoin berdasaekan Sistem Ekonomi

0%

20%

40%

60%

Liberal Sosialis Campuran

Eropa

Australia

Asia

Amerika

Afrika

Page 103: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

82

Legalitas Sistem Ekonomi

Liberal Sosialis Campuran Jumlah

Legal 26% 8% 36% 70%

Netral 6% 8% 4% 18%

Ilegal 4% 0% 8% 12%

Jumlah 36% 16% 48% 100%

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Seiring berjalannya waktu semakin banyak negara-negara yang

melegalkan Bitcoin. Dari data yang diperoleh, tercatat sebanyak 36%

negara dengan sistem ekonomi campuran, negara dengan sistem ekonomi

liberal hanya terdapat 26% negara yang melegalkan Bitcoin. Uniknya

sebanyak 12% negara yang melarang Bitcoin merupakan negara-negara

yang menganut sistem ekonomi campuran dan liberal dan tidak ada negara

dengan sistem ekonomi sosialis yang mengilegalkan Bitcoin. Negara-

negara dengan sistem ekonomi sosialis justru bersikap netral bahkan ada

juga yang melegalkan Bitcoin.

4.4.3 Rezim Demokrasi Negara-Negara Dunia

Kebebasan individu atau Hak Asasi Manusia (HAM) saat ini telah

menjadi perhatian bagi masyarakat di seluruh dunia. Adanya transparansi,

kebebesan berpendapat, berkeyakinan dan berorganisasi merupakan hak

yang dapat diperoleh semua orang.

Demokrasi merupakan representasi dari adanya kebebasan individu

di sebuah negara, meskipun rezim demokrasi yang diterapkan disetiap

negara berbeda. Terdapat tiga rezim demokrasi yang saat ini digunakan

oleh negara-negara dunia yaitu: rezim demokrasi penuh, tidak sempurna,

dan campuran. Berikut merupakan grafik rezim demokrasi yang digunakan

negara-negara.

Page 104: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

83

Gambar 4.13 Rezim Demokrasi Negara-Negara Dunia

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Dari data yang diolah ditemukan bahwa 48 % dari 50 sample

negara menganut rezim demokrasi tidak sempurna. Uniknya, rezim

demokrasi penuh dan rezim otoriter masing-masing memiliki persentase

yang sama yaitu sejumlah 20% negara, dimana rezim demokrasi penuh

12% negara berada di kawasan Eropa, sedangkan rezim otoriter banyak

diadopsi oleh negara-negara di kawasan Asia dengan jumlah 14% negara.

Selain itu dari sejumlah 38% negara maju, 18% diantaranya merupakan

negara yang menganut rezim demokrasi penuh, sedangkan dari 62%

negara berkembang 32% diantaranya menganut rezim demokrasi tidak

langsung.

Tabel 4.9 Legalitas Bitcoin berdasarkan Rezim Demokrasi Negara

Legalitas

Rezim Demokrasi

Penuh Tidak

Langsung Campuran Otoriter Jumlah

Legal 12% 36% 10% 12% 70%

Netral 4% 6% 2% 6% 18%

Ilegal 4% 6% 0% 2% 12%

Jumlah 20% 48% 12% 20% 100%

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Seperti halnya dengan dua sistem kelola negara lainnya, keunikan

muncul dari negara-negara yang melegalkan Bitcoin, dimana justru negara

0%

20%

40%

60%

Penuh Tidak

Langsung

Campuran Otoriter

Eropa

Australia

Asia

Amerika

Afrika

Page 105: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

84

dengan rezim demokrasi tidak langsung yang paling banyak melegalkan

Bitcoin atau sebesar 36% negara, sedangkan negara-negara dengan rezim

demokrasi penuh hanya sejumlah 18% negara yang melagalkan Bitcoin.

Negara-negara yang mengilegalkan Bitcoin sejumlah 12% negara, dimana

setengahnya merupakan negara dengan rezim otoriter.

4.4.4 Korelasi Ketiga Sistem Kelola Negara-Negara Dunia

Ketiga sistem kelola negara yang dianut oleh negara-negara dunia

ketika dilihat secara keseluruhan menunjukkan bahwa sebuah sistem

kelola tersebut memiliki keunikan-keunikan dimana suatu negara bisa

mengadopsi sistem pemerintahan, sistem ekonomi dan rezim demokrasi

yang berbeda. Berikut merupakan tabel perbandingan sistem pemerintahan

dan sistem ekonomi negara-negara

Tabel 4.10 Komparasi Sistem Pemerintahan dengan Sistem Ekonomi

S

u

mber: Diolah oleh Peneliti

Dari 50 sampel negara yang menggunakan sistem parlementer

umumnya menggunakan sistem ekonomi liberal. Setidaknya terdapat 50%

negara dari jumlah negara-negara yang menganut kedua sistem tersebut,

dan 20% negara diantaranya tergolong dalam negara maju. Sedangkan

negara-negara yang menganut sistem ekonomi presidensil lebih dominan

mengadopsi sistem ekonomi campuran. Tercatat 50% lebih negara yang

Sistem

Pemerintahan

Sistem Ekonomi

Liberal Sosialis Campuran Jumlah

Presidensil 8% 8% 24% 40%

Parlementer 22% 4% 18% 44%

Campuran 4% 2% 2 % 8%

Otoriter 2% 2% 4% 8%

Jumlah 36% 16% 48% 100%

Page 106: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

85

menganut kedua sistem tersebut, dan 22% negara merupakan negara

berkembang. Uniknya, seluruh jumlah negara-negara yang mengadopsi

sistem pemerintahan otoriter justru 50% mengadopsi sistem ekonomi yang

campuran bukan sistem ekonomi sosisalis. Hal tersebut menunjukkan

bahwa negara yang menganut sebuah sistem pemerintahan belum tentu

mengadopsi sistem ekonomi dengan karakteristik yang sama dengan

sistem pemerintahannya.

Selain sistem ekonomi, negara juga memiliki rezim demokrasi,

berikut adalah data terkait sistem pemerintahan dengan rezim demokrasi

sebuah negara:

Tabel 4.11 Komparasi Sistem Pemerintah dengan Rezim Demokrasi

Sistem

Pemerintahan

Rezim Demokrasi

Demokrasi

Penuh

Demokrasi

Tidak

Sempurna

Demokrasi

Campuran Otoriter Jumlah

Presidensil 2% 28 % 4% 6% 40%

Parlementer 18% 16% 6% 4% 44%

Campuran 0% 4% 2% 2% 8%

Otoriter 0% 0% 0% 8% 8%

Jumlah 20% 48% 12% 20% 100%

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Tabel di atas merupakan tabel perbandingan antara sistem pemerintahan

dengan rezim demokrasi negara-negara dunia. Data tersebut menunjukkan

bahwa dari 50 sampel negara, sejumlah 14 negara diantarnya (28%)

meganut sistem presidensil dengan rezim demokrasi tidak sempurna,

dimana mayoritas merupakan negara berkembang. Sedangkan rezim

demokrasi penuh dan otoriter memiliki persantase yang sama yaitu 20%,

namun negara-negara dengan rezim otoriter mengisi setiap jenis sistem

pemerintahan. Sejumlah 8% negara yang menganut jenis sistem

Page 107: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

86

pemerintahan yang otoriter, dimana jumlah itu merupakan jumlah tertinggi

dalam rezim tersebut. Data yang dikumpulkan juga menunjukkan dari 38%

negara maju, sejumlah 18% diantaranya merupakan negara yang menganut

sistem pemerintahan parlementer dengan rezim demokrasi penuh.

Selain itu juga akan dilihat terkait perbandingan sistem ekonomi

negara dengan rezim demokrasi yang dianutnya. Berikut merupakan tabel

perbadinga antara sistem ekonomi dengan rezim demokrasi:

Tabel 4.12 Komparasi Sistem Ekonomi dengan Rezim Demokrasi

Sistem

Ekonomi

Rezim Demokrasi

Demokrasi

Penuh

Demokrasi

Tidak

Sempurna

Demokrasi

Campuran Otoriter Jumlah

Liberal 16% 16% 0% 4% 36%

Sosialis 0% 8% 4% 4% 16%

Campuran 4% 24% 8% 12% 48%

Jumlah 20% 48% 12% 20% 100%

Sumber: Diolah oleh Peneliti

Tabel di atas merupakan tabel perbandingan antara sistem ekonomi

dengan rezim demokrasi negara-negara dunia. Dari data 50 sampel negara

menunjukkan bahwa sebanyak 48% negara menganut sistem ekonomi

campuran dengan rezim demokrasi tidak sempurna, dimana 16%

diantaranya merupakan negara berkembang. Sedangakan dari 36% negara

yang menganut sistem ekonomi liberal, 16% menganut sistem demokrasi

penuh dan tidak sempurna, uniknya terdapat 4% negara menganut rezim

otoriter. Hal ini menunjukkan bahwa rezim yang diadopsi sebuah negara

belum tentu menjadi acuan bagi sebuah negara untuk mengadopsi sistem

ekonomi yang bertentangan dengan rezim yang dianutnya.

Page 108: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa performa fiat money,

perkembangan Bitcoin dan sistem kelola negara mempengaruhi penentuan

posisi negara dalam penerimaan Bitcoin, baik legal, netral ataupun ilegal.

Hasil ini diperkuat dengan hasil uji yang menyatakan bahwa model layak

digunakan (Goodness of Fit Test dengan nilai sig = 1,000), serta memiliki

pengaruh (Model Fitting Information dengan nilai sig = 0,000) terhadap

variabel dependen, dan mampu menjelaskan kekuatan fenomena (nilai

Nagelkarke 0,974) atau sebesar 97,4 persen.

Adapun secara parsial tujuh faktor berpengaruh membedakan

yaitu: Sistem Ekonomi (0,000); Sistem Pemerintahan (0,001); Volume

Bitcoin (0,000); Uang Beredar (0,000); Sistem Nilai Tukar (0,000); Rezim

Demokrasi (0,006); dan Perdaganan Bitcoin (0,007). Sedangkan dua faktor

lain diinilai tidak berpengaruh, yaitu: Nodes (0,977) dan Inflasi (0,313).

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi adalah faktor-

faktor yang berkaitan dengan sistem kelola negara dan erat aspek politik,

sedangkan faktor-faktor terkait perkembangan Bitcoin dan performa uang

fiat dinilai kurang dalam memberikan pengaruh dalam membedakan

Page 109: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

117

negara untuk melegalkan atau mengilegalkan Bitcoin. Dalam kondisi ini

negara akan cenderung bergerak untuk melegalkan Bitcoin yang pada

akhirnya dapat menggeser peran pemerintah, bank dan masyarakat

6.2 Saran dan Rekomendasi

Penelitian ini merekomendasikan bagi negara-negara dalam

mempertimbangkan posisinya atas Bitcoin harus memperhatikan faktor-

faktor terkait sistem kelola negara serta kondisi fiat money dan

perkembangan Bitcoin, juga terkait pergeseran kondisi keuangan

internasional. Sistem keuangan konvensional (fiat money) memiliki

karakteristik yang tidak hadir dalam cryptocurrency, dimana perbedaan

karakteristik itu harus menjadi instrumen penelitian mata uang jenis baru

tersebut. Sehingga disarankan bagi para akademisi untuk memperbaharui

konsep keuangan internasional khususnya yang berbasis cryptocurrency.

Penelitian ini juga memberikan saran dan rekomendasi untuk

peneliti selanjutnya, bahwa penelitian ini sudah menggunakan sampel

yang cukup memadai, namun dengan instrumen yang sangat kategoristik.

Sehingga diharapkan untuk dapat melibatkan skala lainnya yang tidak

kategoristik sehingga analisa yang dilakukan lebih rinci dan mendalam.

Page 110: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Baldwin, David A.. 1993. Neorealism and Neoliberalism: The

Contemporary Debate. New York: Columbia University Press.

Budiardjo, Prof. Marian. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: CV

Prima Grafika.

Chohan, Usman W. Cryptocurrencies: A Brief Thematic Review. 4

Agustus 2017. Canberra: University of New South Wales.

C.M. Adam. 2011. The Globalization of The International Financial

System. International Economics, Finance and Trade Vol 2. Sydney :

University of Sydney

Duverger, Maurice. 1995. Model Sistem Politik Baru: Pemerintahan Semi-

Presidensial. Jakarta: Rajawali Pers.

Field, Andy. 2009. Discovering Statistic Using SPSS 3rd Edition. London:

Sage Publication.

Gilpin, Robert. 2001. Global Political Economy: Understanding the

International Economic Order. New Jersey: Priceton University Press.

Isra, Saldi. 2010. Pergeseran Fungsi Legislatif: Menguatnya model

Legislasi Parlementer Dalam Sistem Presidensial Indonesia. Jakarta:

Rajawali Pers.

Jackson, Robert and Georg Sorense. 2013. Introduction to International

Relations: theories and approaches. 5th ed. New York: Oxford

University Press.

Page 111: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

119

Kusnardi, Moh. dan Harmaily Ibrahim. 1993. Pengantar Hukum Tata

Negara Indonesia. Jakarta: Sinar Bakti.

Kozak, Yuriy. 2015 . International Finance: Training Manual, 5th

Edition, revised and enlarged. New York: Ministry of Education and

Science of Ukraine

Madura, Jeff. 2008. International Financial Management. Mason:

Thomson South Western.

Mafud MD, Moh. 2001. Dasar & Struktur Ketatanegaraan Indonesia.

Jakarta: Renika Ciptra.

Mankiw, N. Gregory. 2007. Macroeconomics 7th Edition. New York:

Worth Publishers.

Matthews, Bob dan Lizz Ross. 2010. Research Methods, A practical guide

for the social sciences. London: Pearson Education.

Mishkin, Frederic S. 2016. The Economics of Money, Banking, and

Financial Markets, 11th Edition. London: Pearson Education Limited.

Nachmias, David & Chava Nachimas. 1987. Research Methods in the

Social Science, 3rd Edition. New York: St. Martin’s Press

Neuman, W. Laurence. 2014. Social Research Methods: Qualitative and

Quantitative Approaches, 7th edition. Edinburgh: Pearson.

Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Oatley, Thomas. 2015. International Political Ecoonomy 5th Edition. New

York: Routledge

Pasaribu, Rowlan B.F. 2011. Tata Kelola Pemerintahan. Yogyakarta:

Penerbit ANDI.

Sarundajang. 2012. Babak Abru Sistim Pemerintahan. Jakarta: Kata Hasta

Pustaka

Page 112: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

120

Silalahi, Dr. Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika

Aditama.

Suryabrata, Sumadi. 2000. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

B. Jurnal dan Penelitian

Alcorn, Thomas. 2013. Legitimizing Bitcoin: Policy Recommendations.

Ethics and Law on the Electronic Frontier. Cambridge: MIT

Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory.

Bixho, Tomi. 2016. Theories of Money Supply: The Relationship of

Money Supply in a Period of Time. European Journal of

Multidisciplinary Studies. Vol. 1 No.1. Rottenburg: EUSER, INSOC.

Douma, Samantha. 2016. Master Tesis. Bitcoin : The Pros and Cons of

Regulation. International Relation (Master). Leiden: Leiden

Univerisity.

Edwards, Sebastian. 2003. Exchange Rate Regimes. Economic and

Financial Crises in Emerging Market Economies. Chicago: University

of Chicago Press

Kien, Matthew. 2014. Coining Bitcoin’s “Legal-Bits: Examining the

Regulatory Framework for Bitcoin and Virtual Currencies. Harvard

Journal of Law & Technology Vol. 27. United State : Harvard Law

School.

Krafft, Peter M., et.al.2018. An Experimental Study of Cryptocurrency

Market Dynamics. Journal for Social and Behavioral Science:

Economic. ACM: Montreal, Canada.

Lebed, Alex. 2018. StabelUnit: A Low-Volatility P2P Electronic Cash

System. Stable Unit Whitepaper.

Page 113: PRO DAN KONTRA BITCOIN: ANALISIS PENGARUH …digilib.unila.ac.id/55125/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri

121

Redish, Angela. 1993. Anchors Aweigh: The Transitioin form Commodity

Money to Fiat Money in Western Economies. The Canadian Journal

of Economics/Revue canadienne d’Economique, Vol.26. No.4.

Vancouver: The University of British Colombia.

Sumarsono, Dicky. 2016. Sistem Perekonomian Negara-Negara di Dunia.

Jurnal Akutansi dan Pajak Vol. 16 No. 2. Solo: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi AAS Surakarta.

Sonderegger, Daniela. 2015. A Regulatory and Economic Perplexity.

Washington University Journal of Law & Policy.St.Louis:

Washington University.

World Bank; International Monetary Fund. 2005. Financial Sector

Assessment : A Handbook. Washington DC: World Bank.

Witianti, Siti. 2016. Demokrasi dan Pembangunan. Jurnal Wacana Politik

– Junral Ilmiah Dapertemen Ilmu Politik. Vol.1. No.1. Bandung:

Dapertemen Ilmu Politik FISIP Universitas Padjajaran

C. Situs Internet Resmi dan Publikasi

Bitcoin : https://bitcoin.org/

Chart Bitcoin : http://www.charts.bitcoin.com/

Real Time Bitcoin Price : http://www.coinmarketcap.com/

: http://www.coindesk.com/

IMF : https://www.imf.org

World Bank : https://www.worldbank.org

CIA : https://www.cia.gov

Perkembangan Penerimaan Bitcoin : https://coinreviews.io/

: https://www.theverge.com/

: https://www.engadget.com/

: https://www.bitsonline.com/

: http://bitlegal.io/

: https://www.fortune.com/

: https://themerkle.com/

: https://statista.com/

: https://www.cryptocompare.com/

: https://investopedia.com/