PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk...

12
PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA Volume IV/II/2016 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan Dasar yang Baik di Provinsi Papua Disdik Jayawijaya Harap BPKP Dapat Diimplementasikan dengan Baik Wamena -Sekretaris Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, Bambang Budiandoyo menyampaikan bahwa pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh USAID PRIORITAS dan Yayasan Kristen Wamena (YKW) dengan memanfaatkan BPKP dalam pembelajaran telah membawa perubahan yang positif dalam bidang pendidikan di Jayawijaya. Penerapan BPKP ini diharapkan dapat didukung oleh berbagai pihak. USAID PRIORITAS tidak dapat melaksanakannya sendiri, karena itu dinas pendidikan akan ikut memfasilitasi dan mendukung program tersebut. “Kami berharap fasilitator pendamping dan guru-guru yang sudah dilatih dapat mengimplementasikan BPKP dengan baik. Dengan demikian program ini dapat membantu adik-adik kita di kelas awal agar transformasi ilmu, ketrampilan, dan sikap yang diharapkan dapat berjalan,” ujar Bambang. Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya, Bambang Budiandoyo MPd. Untuk mendapatkan data awal kemampuan baca, tulis, dan hi- tung (Calistung) siswa di sekolah mitra baru maka diadakan kegiatan baseline survey (survey data awal). Kegiatan dilakukan oleh tim pelatih dari YKW. Pemilihan sampel dilakukan secara acak yaitu 30% dari setiap sekolah dampingan YKW. Siswa yang terlibat dalam kegiatan baseline survey adalah siswa-siswa kelas 1, 2, dan 3. Proses survei dilakukan secara langsung di 15 sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para siswa mengerjakan tes secara mandiri, mereka tidak boleh dibantu oleh guru kelas maupun te- man sekelasnya. Setelah data terkumpul, data baseline akan ditabulasi sampai dengan hasil akhir yang beru- pa bentuk grafik. Melalui hasil baseline tersebut dapat diketahui bagaimana kondisi awal kemampuan mem- baca dan berhitung siswa-siswi di sekolah-sekolah yang menjadi target pendampingan YKW. (TT) Baseline Survey di 15 Sekolah Mitra Baru Siswa kelas awal sedang mengerjakan tes untuk data awal kemampuan Calistung.

Transcript of PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk...

Page 1: PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para

PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA Volume IV/II/2016

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan

bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan Dasar yang Baik di Provinsi Papua

Disdik Jayawijaya Harap BPKP Dapat

Diimplementasikan dengan Baik

Wamena -Sekretaris Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten

Jayawijaya, Bambang Budiandoyo menyampaikan bahwa pelatihan dan

pendampingan yang dilakukan oleh USAID PRIORITAS dan Yayasan

Kristen Wamena (YKW) dengan memanfaatkan BPKP dalam

pembelajaran telah membawa perubahan yang positif dalam bidang

pendidikan di Jayawijaya.

Penerapan BPKP ini diharapkan dapat didukung oleh berbagai pihak.

USAID PRIORITAS tidak dapat melaksanakannya sendiri, karena itu

dinas pendidikan akan ikut memfasilitasi dan mendukung program

tersebut.

“Kami berharap fasilitator pendamping dan guru-guru yang sudah dilatih dapat mengimplementasikan BPKP

dengan baik. Dengan demikian program ini dapat membantu adik-adik kita di kelas awal agar transformasi

ilmu, ketrampilan, dan sikap yang diharapkan dapat berjalan,” ujar Bambang.

Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya,

Bambang Budiandoyo MPd.

Untuk mendapatkan data awal kemampuan baca, tulis, dan hi-

tung (Calistung) siswa di sekolah mitra baru maka diadakan

kegiatan baseline survey (survey data awal). Kegiatan dilakukan

oleh tim pelatih dari YKW. Pemilihan sampel dilakukan secara

acak yaitu 30% dari setiap sekolah dampingan YKW. Siswa yang

terlibat dalam kegiatan baseline survey adalah siswa-siswa kelas

1, 2, dan 3. Proses survei dilakukan secara langsung di 15 sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS.

Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3

SD. Para siswa mengerjakan tes secara mandiri, mereka tidak boleh dibantu oleh guru kelas maupun te-

man sekelasnya. Setelah data terkumpul, data baseline akan ditabulasi sampai dengan hasil akhir yang beru-

pa bentuk grafik. Melalui hasil baseline tersebut dapat diketahui bagaimana kondisi awal kemampuan mem-

baca dan berhitung siswa-siswi di sekolah-sekolah yang menjadi target pendampingan YKW. (TT)

Baseline Survey di 15 Sekolah Mitra Baru

Siswa kelas awal sedang mengerjakan tes untuk

data awal kemampuan Calistung.

Page 2: PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para

2 Volume IV/II/2016

Daftar Isi:

Harapan Dinas Pendidikan

Jayawijaya 1

Baseline Survey 1

Catatan Redaksi 2

Pentingnya Media Massa 2

Dampak Program USAID

bagi Pendidikan 3

Peran STKIP Kristen

Wamena 4

Keseriusan Guru-Guru dari

Pinggiran 5

Profesi Tidak menentukan

Keberhasilan Seseorang 6

Sadar akan Pentingnya

Pelatihan 6

Merangsang Kreatifitas

dengan Lomba Alat Peraga 7

Menjadi Pelatih yang gigih 8

Cerita dari Yahukimo 9

Lensa Prioritas (Yahukimo) 10

Lensa Prioritas (Jayawijaya) 11

Sepenggal Cerita dari

Showcase di Jakarta 12

Catatan Redaksi

Program kerjasama YKW

(Yayasan Kristen Wamena)

dengan Badan Bantuan

Pembangunan Internasional

Amerika (USAID) melalui

program USAID PRIORITAS

telah memasuki tahun kedua, dengan jumlah sekolah

dampingan sebanyak 34

sekolah.

Tahun pertama sangat

mendapat apresiasi baik dari guru dan murid, masyarakat, serta

pemerintah. Mulai terjadi perubahan dan peningkatan mutu

pembelajaran di sekolah.

Konsentrasi sasaran kami adalah guru dan murid sebagaimana

kegiatan YKW dalam program peningkatan kemampuan

membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) dengan

memanfaatkan BPKP (Buku Paket Kontekstual Papua) di SD.

Lewat Pelatihan, distribusi BPKP, dan pendampingan kepada guru

di sekolah, diharapkan para murid bisa lebih baik lagi dalam

aktivitas belajar. Berdasarkan pengalaman tahun pertama, guru

merupakan titik sentral dari keberhasilan program ini. Program

bisa berjalan dan berdampak positif ketika guru mau

mengaplikasikan hasil pelatihan, mau bekerja sama, dan terus

mencoba. (GM)

Grandy Muaja Program Manager

YKW-USAID PRIORITAS

Pentingnya Media Massa

Untuk Publikasi

Program di Jayawijaya

Untuk mempublikasikan perkembangan

program, YKW bersama Dinas Pendidi-

kan Kabupaten Wamena dan para ahli

pendidikan akan ambil bagian dalam dialog interaktif di program Radio Re-

publik Indonesia (RRI) Wamena yang akan di siarkan secara langsung di

Pegunungan Tengah Papua. Kegiatan ini akan membahas tentang program

pelatihan dan pendampingan yang sedang di-lakukan oleh YKW-USAID

PRIORITAS. Dalam dialog interaktif para nara sumber menjelaskan ten-

tang dampak program di sekolah. Para pendengar juga dapat mengajukan pertanyaan seputar program

yang dilaksanakan kepada nara sumber. Acara ini dipandu jurnalis radio. (TT)

Devidson Budikasih

Education Officer

Page 3: PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para

3 PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA

Pertama-tama kita mengucap syukur kepada Tuhan dan berterima kasih

kepada USAID PRIORITAS, atas dukungannya pada peningkatan mutu

pendidikan di Pegunungan Tengah, Papua. Setelah pelaksanaaan pro-

gram, Badan Pengurus Yayasan Kristen Wamena mengamati tiga peru-

bahan di sekolah. Pertama, anak-anak mendapat perhatian untuk

meningkatkan minat belajar. Selama ini siswa sering dianggap sebagai

pihak yang tidak tahu, pihak yang salah, pihak yang tidak bisa.

Melalui proses pendampingan YKW-USAID PRIORITAS, pelatihan

pengelolaan kelas dan pelatihan metode mengajar yang kontekstual,

anak-anak merasa lebih dekat dan keinginan mereka didengar.

Kedua, guru-guru di sekolah mendapat motivasi dan solusi atas tantangan

dan kesulitan dalam mendidik anak. Guru mendapat pelatihan metode mengajar calistung secara kontekstual

dengan nilai-nilai kearifan lokal serta cara pengelolaan kelas, penanganan anak-anak hiperaktif, dan lainnya.

Banyak guru-guru menyambut program dengan baik, mereka mampu mengembangkan diri dan mengalami peningkatan kualitas mengajar. Ketiga, SDM YKW memperoleh pengalaman dan jaringan pelayanan yang lebih

luas. Kami semakin mengenal anak-anak, guru-guru dan sekolah-sekolah di Pegunungan Tengah Papua.

Pengalaman di lapangan ini menjadi evaluasi bagi YKW untuk meningkatkan manajemen pendidikan. (PN)

Dampak Program USAID Bagi Pendidikan di Pegunungan Tengah

Pdt. Peres Nekwek, M.Th

Sekretaris BP Yayasan Kristen Wamena

Sa

STKIP Kristen Wamena didirikan untuk membangun kualitas pendidikan di

Pegunungan Tengah Papua.Tantangan pendidikan yang ditangani adalah kualitas

guru, penyelenggaraan pendidikan, kehadiran di kelas, manajemen dan penge-

lolaan sekolah, kualitas dan karakter siswa serta ketelibatan pemerintah dan

lembaga lain. STKIP Kristen Wamena juga telah mengembangkan Buku Paket

Kontekstual Papua (BPKP) di bawah Tim Kurikulum sebagai bahan ajar untuk

siswa kelas 1-3 SD, serta membentuk Tim Training, sebuah tim khusus mening-

katkan ketrampilan guru–guru dan melatih penggunaan buku BPKP.

Peran STKIP Kristen Wamena dalam program kerjasama YKW – USAID

PRIORITAS sangat erat dan kuat, sebagaimana berikut:

1. Secara struktur: STKIP Kristen Wamena bertindak atas nama YKW yang

bertanggung jawab dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengontrol

program. Kendali dan tanggung jawab utama tetap pada Badan Pengurus YKW. Jalur koordinasi kerja diperpendek sehingga memperlancar program

dan menghemat waktu.

2. Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan: Sejak awal, STKIP Kristen Wamena terlibat aktif karena

Tim Training sebagai pelaksana program, Tim Koordinasi yang bertanggung jawab dalam koordinir

pelaksanaan program, dan Tim Kurikulum sebagai pembuat bahan ajar BPKP di bawah STKIP Kristen

Wamena.

3. Tanggung jawab: Semua program yang telah dirancang dalam proposal diawasi langsung STKIP Kristen

Wamena, sebagai Penanggung Jawab Program, yang bertanggung jawab kepada BP YKW.

4. Pengembangan dan pembinaan staf: STKIP Kristen Wamena menjaga kebersamaan untuk meningkatkan

kinerja. Program dalam bidang pendidikan dasar diharapkan dapat menjawab tantangan pendidikan di

Kabupaten Jayawijaya khususnya meningkatkan kemampuan calistung siswa di Pegunungan Tengah. (SU)

Peran STKIP Kristen Wamena dalam Program Kerjasama

YKW – USAID PRIORITAS

Samuel Udau Ketua STKIP

Kristen Wamena

Page 4: PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para

4 Volume IV/II/2016

Belajar Menyenangkan

dengan BPKP

Oleh Eirene Mary MPdK

Dosen STKIP Yayasan Kristen Wamena

Enonce Wandik, mahasiswa semester III, STKIP

Kristen Wamena, praktik mengajar di kelas IIA SD

YPPK Wouma, Wamena, Papua, sekolah mitra

USAID PRIORITAS. Dia mengajar matematika

dengan menggunakan buku paket kontekstual Pa-

pua (BPKP). Dalam pembelajaran, Enonce men-

erapkan langkah demi langkah sesuai RPP yang telah

tertulis dalam BPKP.

Pada kegiatan pendahuluan (P1), dengan

menggunakan garis bilangan, dia mengajak siswa

berhitung maju dan berhitung mundur bilangan 1

sampai 30. Setelah itu dilanjutkan dengan penjela-

san (P2), guru menjelaskan materi pelajaran dengan

menggunakan kartu angka dan garis bilangan. Dalam

pelaksanaan P1 dan P2 ini, siswa terlibat aktif dalam

Samuel Udau Ketua STKIP

Kristen Wamena

Bermain kartu sambil belajar

matematika.

proses pembelajaran. Untuk mengukur pema-

haman siswa, dilanjutkan dengan pelatihan (P3).

Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap

siswa diberikan beberapa kartu yang bertuliskan

angka. Mereka bergiliran menurunkan kartu dan

harus menyebutkan angka tersebut jika dit-

ambahkan dengan bilangan tertentu yang telah

disebutkan sebelumnya. Siswa bermain sambil

belajar dengan didampingi oleh guru. Kemudian

pembelajaran ditutup dengan menyimpulkan

pembelajaran hari itu (P4).

Para siswa mengaku senang dengan pengalaman

pembelajaran itu karena banyak bermain dan

mudah mengikuti tugas guru.

Page 5: PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para

5 PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA

Guru-guru Daerah Terpencil Ikuti Pelatihan

Selama tiga tahun melakukan pelatihan guru–guru

yang ada di Pegunungan Tengah, Yayasan Kristen

Wamena (YKW) menghadapi banyak masalah

dalam pelaksanaannya. Salah satunya adalah

rendahnya angka kehadiran guru dalam training

yang disebabkan, antara lain jarak yang harus

ditempuh guru untuk mengikuti pelatihan. Sebelum bekerjasama dengan USAID PRIORITAS,

YKW telah mengadakan pelatihan untuk sekolah

yang berada di sekitar kota Wamena yang

jaraknya relatif dekat dengan tempat pelatihan.

Walaupun telah mengundang sekitar 20 orang,

namun saat pelatihan, hanya ada sekitar 10 guru

yang hadir. Hal ini menghambat proses coaching di

sekolah mitra.

Di tahun ke–2 kerjasama USAID PRIORITAS dan

YKW ini, banyak sekolah–sekolah di daerah

terpencil yang menjadi

mitra. Jarak yang harus

ditempuh adalah 70

km dengan kendaraan

melalui jalan yang

rusak dan berjalan kaki

sejauh 500 meter,

belum lagi kalau ada

banjir atau jembatan

yang rusak. Saat hari

pertama pelatihan,

kami berpikir hanya

sedikit guru yang akan

datang karena jarak

Guru-guru sedang praktek

permainan saat

Pelatihan Buku Paket

Kontekstual Papua

yang jauh dan adanya Ujian Akhir Sekolah (UAS).

Saat sesi pertama pelatihan, kurang dari 10 guru

yang hadir. Tetapi di sesi kedua, banyak guru–guru

yang datang. Saat pelatihan berakhir, ada sekitar 27

guru yang hadir dan masih banyak guru–guru yang

berada dalam perjalanan untuk mengikuti pelatihan.

Kami sangat bangga melihat guru–guru yang datang sebelum pelatihan dimulai. Pelatihan berjalan

dengan lancar dan guru–guru sangat bersemangat

mengikuti pelatihan. Sebagian besar guru yang

hadir jarang mendapatkan training. Dalam pelatihan

disampaikan mengenai Buku Paket Kontekstual

Papua (BPKP), yaitu buku teks yang disusun dengan

mempertimbangkan unsur lokal Papua. Dengan

adanya pelatihan BPKP, guru – guru sangat

mengharapkan coaching di sekolah–sekolah sebagai

tindak lanjut dari training. Melihat semangat guru–

guru, kami termotivasi untuk melakukan coaching.

Kami berharap guru–

guru tetap

bersemangat dalam

menerapkan BPKP di

sekolah masing–masing

agar tingkat buta huruf

menurun dan

penguasaan

matematika di Papua

bisa meningkat. (Arni)

Guru-guru sedang mempelajari BPKP saat pelatihan

Page 6: PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para

6 PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA

Salah satu hal yang berubah dari guru-guru

dampingan di sekolah mitra adalah penggunaan

alat peraga. Guru-guru yang sebelumnya sangat

jarang menggunakan alat peraga dalam kegiatan

belajaar mengajar, mulai kreatif untuk

menggunakan bahkan membuat alat peraga.

Untuk itu pada showcase meeting yang diadakan di

Pilamo Baliem Hotel (25/3) Yayasan Kristen

Wamena menyelenggarakan lomba alat peraga

untuk guru-guru dari sekolah-sekolah mitra. Dari

30 guru yang diundang, 25 guru mengikuti lomba

tersebut.

Alat peraga yang boleh dilombakan adalah alat

peraga buatan sendiri. Kriteria penilaiannya

berdasarkan kreatifitas, originalitas (keaslian), dan

fungsi alat peraga tersebut. Para juri yang ditunjuk

untuk menilai alat peraga para guru itu

adalah koordinator pengawas sekolah Dinas

Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya,

education cosultant Yayasan Kristen Wamena, dan

technical advisor USAID PRIORITAS Papua.

Para guru mengumpulkan alat peraga pada saat

mereka datang dan dinilai pada saat istirahat. Para

juri yang menilai tidak sekadar melihat saja, tetapi

juga memanggil beberapa guru untuk

mempraktikkan penggunaan alat peraga buatannya.

Pada akhir acara, panitia mengumumkan pemenang

lomba alat peraga ini, yaitu Sr. M. Melani (SD YPPK

Yiwika) sebagai juara I, Alpius Lani (SD YPPK

Sinatma) dan Ida Gobay (SD Inpres Megapura)

sebagai juara II dan III. Sedangkan untuk harapan I

dan II adalah Sujono (SD YPPGI Pugima) dan

Hotmauli Gultom (SD YPPGI Hitigima). Para

pemenang mendapatkan hadiah berupa piala dan

sebuah bingkisan. (JP/GM)

Showcase Meeting:

(1) Sambutan Gaad P. Tabuni, Sekretaris Daerah Kabupaten Jayawijaya; (2) Testimoni Matias Eolpere, salah satu guru dampingan, mengenai manfaat yang didapat dari program pelatihan guru dan pendistribusian BPKP oleh YKW dan USAID

PRIORITAS; (3) Ibu guru dari SD YPPK Wouma mempraktikkan penggunaan alat peraga buatannya pada saat proses penjurian lomba

alat peraga; (4) Simulasi alat peraga oleh Sr. Melani, salah satu guru dampingan; (5) Proses penilaian lomba alat peraga buatan

guru; (6) Penyerahan piala kepada para pemenang lomba alat peraga.

Merangsang Kreatifitas

dengan Lomba Alat Peraga

Showcase Meeting Tahun Pertama Program Kerjasama USAID PRIORITAS dan YKW (25 Maret 2015)

1 2 3

4 5 6

Page 7: PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para

7 PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA

Menjadi Pelatih yang Gigih Program pelatihan guru kerja sama Yayasan Kristen

Wamena (YKW) dan USAID PRIORITAS sudah berjalan

selama satu tahun. Dalam satu tahun itu, tim pelatih YKW

melakukan pelatihan dan pendampingan kepada guru-guru

kelas awal di sekolah-sekolah mitra. Sekolah-sekolah terse-

but juga telah mendapat buku paket kontekstual papua

(BPKP) yang dikembangkan oleh YKW.

Pendampingan merupakan bagian penting untuk membantu

para guru menerapkan BPKP dalam pembelajaran. Sering-

kali para pelatih harus menempuh medan yang sulit karena

sekolah-sekolah mitra hanya bisa ditempuh dengan berjalan

kaki dan melewati daerah pegunungan tengah. Medan yang

sulit tidak menurunkan semangat para pelatih untuk datang

ke sekolah.

Kendala lain yang dihadapi tim pelatih saat melaksanakan pendampingan, yaitu ketidakhadiran guru yang akan di-

observasi. Akhirnya pendampingan tidak semaksimal seperti yang diharapkan atau tidak memenuhi target. Hal ini

menuntut kesabaran pendamping. Para pendamping harus gigih untuk datang ke sekolah, memberi motivasi kepada

para guru, dan mengikat komitmen mengajar mereka. Para pendamping tidak meminta para guru membuat kesepa-

katan dengan kami sebagai pendamping, tetapi kesepakatan yang dibuat adalah dengan diri mereka sendiri dan anak-

anak yang mereka ajar.

Tim pelatih menyadari bahwa keluar dari kebiasaan lama yang sudah mendarah daging itu tidak mudah. Mereka

tekun memberikan pengertian mengapa kebiasaan-kebiasaan lama tersebut harus diubah. Tanpa alasan yang jelas dan

masuk akal, para guru tidak akan yakin untuk memulai belajar hal baru.

Dari usaha tersebut, sebagian besar guru dampingan berani meninggalkan kebiasaan lama mereka. Sekarang para

guru lebih rajin datang mengajar, tidak lagi memukul saat mendisiplinkan anak, menggunakan buku panduan saat

mengajar sehingga menjadi lebih terarah, menggunakan alat peraga saat mengajar, bahkan mendorong anak-anak un-

tuk aktif di kelas. Tim pelatih merasa bangga karena kemauan dan usaha para guru untuk menerima dan menerapkan

hal yang baru untuk kebaikan mereka dan anak-anak didik. Para guru menilai adanya BPKP dapat membantu dan

mempermudah dalam kegiatan pembelajaran. (AK)

Tim Pelatih YKW: (1) dari kiri ke kanan atas: Deni Siep, Teguh, Rosita, Mega, Demsita, Indas, Nugi, Delsi, dan Radixon. Dari kiri ke kanan bawah:

Marlince, Sabrina, dan Apius. (2) Mega berjalan kaki untuk pendampingan ke SD Musatfak (3) Deni mendaki gunung Okilik untuk melakukan pen-

dampingan di SD Okilik. (4) Indas Wenda harus melewati jalan lumpur untuk pendampingan ke SD Tanah Merah.

1 2 3 4

Agustina Kosay mendampingi guru di SD Inpres Moai.

Page 8: PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para

8 Volume IV/II/2016

Cerita dari Yahukimo:

Manfaatkan BPKP untuk Mengajar Siswa

Kelas I-VI Berbekal lulusan SMA, Yonatan Bahabol, mengabdikan diri sebagai guru di kampung halamannya, SD

Inpres Soba di Distrik Soba, Kabupaten Yahukimo, Papua. Dia mengajar kelas I – VI seorang diri karena

tidak ada guru lain yang mengajar di sekolahnya. Dia juga merangkap menjadi kepala sekolah.

Sebelum Yayasan Sosial untuk Masyarakat Tertinggal (Yasumat) melakukan kegiatan pelatihan di Klaster

Soba, Yonatan mengajar hanya dengan berbekal pengalamannya saat masih duduk di bangku SD. Buku yang

digunakannya untuk mengajar adalah buku kurikulum 1994.

Yasumat bekerja sama dengan USAID PRIORITAS melaksanakan pelatihan di klaster Soba, dan Yonatan

menjadi salah satu peserta pelatihan tahap I. Dia mendapatkan pelatihan mengajar dengan buku paket

kontektsual Papua (BPKP). Dengan segala upayanya dia menggunakan BPKP untuk mengajar siswa kelas I –

VI, karena memang semua siswa di sekolahnya belum dapat membaca dan menulis dengan lancar.

Kisah yang sama juga disampaikan Yosafat Kwebu, guru di sekolah paralel Kasembak kampung Memla

Distrik Puldama. Dia hanya lulusan SMP, tetapi semangatnya yang besar membawa dia mau mengajar anak

-anak dan orang tua di kampung halamannya.

Usai mengikuti pelatihan BPKP, dia berharap

semua anak di sekolahnya bisa mendapatkan

pendidikan yang layak seperti anak-anak di

sekolah lainnya.

Bapak Yonatan Bahabol sedang

praktik mengajar BPKP di pelatihan

guru yang diselenggarakan Yasumat

dan USAID PRIORITAS.

Bapak Yosafat Kwebu, mengajar anak

-anak di sekolah Kasembak kampung

Memla Distrik Puldama, Yahukimo.

Page 9: PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para

9 PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA

Lensa Pendidikan: Pengambilan Data Awal

di Kabupaten Yahukimo

Ibu Ester memberikan tes kepada ibu yang masih belajar di

SD Inpres Dirwemna. Ibu tersebut semangat untuk belajar

walaupun dia sudah memiliki dua anak.

Pak Kayus memberikan tes kepada siswa SD Inpres Puldama Cluster

Puldama.

Pak Alex memperkenalkan angka kepada anak-anak sebelum pelaksa-

naan tes untuk data awal kepada siswa/i di Cluster Nalca.

Pak Alex kasih mendampingi para siswa di Cluster

Nalca saat pengambilan data awal.

Para siswa SD Inpres Holuwon yang hadir untuk mengikuti tes awal

di sekolah. Para guru dan siswa di Cluster Ninia mendengarkan

penjelasan tentang tes materi dari Buku Paket Kontekstual

Papua (BPKP).

Page 10: PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para

10 Volume IV/II/2016

Lensa Pendidikan

(1) Harry Christian (Technical Advisor

USAID PRIORITAS Papua) bersama Bpk.K Siregar (Staf Ahli Bupati Kab.Jayawijaya) dalam rangka sosialisasi

program. (2) Bersama Bpk.Bambang

Budiandoyo (Sek.Dis.Pendidikan Jayawija-ya) membahas seleksi sekolah dan hara-pan terhadap program USAID PRIORI-

TAS dan YKW. (3) Bersama Guru dan murid SD Tanah Merah dalam rangka sosialisasi program

1 2 3

1 2

1 2 3 4

5 6 7

(1) Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bapak Bambang

Budiandoyo memberikan pembekalan dan menjelaskan posisi Dinas pendidikan sebagai rekan kerja untuk mensukseskan program ini; (2) Ibu.Linda (finance dan admin USAID PRIORI-

TAS Papua) memperkenalkan diri kepada para pelatih baru

dan siap membantu untuk kelancaran program ini.

Kegiatan dalam Training of Trainers

tahap 1 program tahun ke-2 : (1) Penguasaan BPKP , (2) Eirene Mary menjelaskan bagaimana menjadi guru

yang inspiratif, (3) Martijn van Driel mengajar praktik komunikasi dengan orang dewasa, (4) Komunikasi sebuah inspirasi untuk guru berprestasi, (5)

Praktik membuat alat peraga, (6) Praktik berkomunikasi dengan guru

bermasalah, (7) Deni dan Apius se-

dang praktik prinsip matematika BPKP.

(1) Seorang anak di SD Kulagaima mencoba mengerjakan latihan BPKP di papan tulis, (2) Suasana belajar di SD Don Bosco Pugima, (3) Rosita sedang melakukan umpan

balik kepada guru di SD Pikhe sesudah mengajar, (4) Delsi sedang berdiskusi dengan Bapak Linus Logo, guru SD Wesaput.

1 2 3 4

Page 11: PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para

Pengambilan Data Awal

di Kabupaten Jayawijaya

11 PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA

(1) Kegiatan pengambilan data awal (baseline survey) di SD Gunung Susu; (2) Delsi Wenda (tim pelatih YKW)

sedang memberikan tes membaca kata dalam 1 menit di SD Pugima; (3) Teguh (tim pelatih YKW) sedang mem-

berikan tes membaca huruf dalam 1 menit kepada murid SD Wolo; (4) Seorang murid SD Gunung Susu

menggunakan topi dari bola plastik tampak sangat serius mengerjakan tes matematika.

1 2 3 4

1 2 3

Pelatihan Guru Tahap 1:

(1) Semangat guru-guru dalam mengikuti praktik BPKP, (2) Para guru sangat memperhatikan para pelatih ketika sedang membawakan materi,

(3) Peserta berdiskusi dan saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas, (4) Tendina Tabuni, guru SD Bolakme, sedang praktik mengajar

BPKP, (5) Para guru mencoba membuat alat peraga sendiri, (6) Peserta pelatihan sedang melakukan permainan tebak kata dalam BPKP,

(7) Para pelatih memberikan contoh gerakan tarian di sesi pelatihan.

(1) Penyaluran Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) ke SD Pugima, (2) Penyaluran BPKP ke SD Bolakme, (3) Deni Siep sedang menjelaskan

pentingnya pendidikan anak pada workshop orang tua di SD Sogokmo, (4) Workshop orang tua di SD Umpakalo; Agustina Kosay menggunakan

bahasa daerah menjelaskan bahwa anak mempunyai hak untuk sekolah.

4 5 6 7

1 2 3 4

Page 12: PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA · sekolah mitra baru YKW-USAID PRIORITAS. Tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa-siswi kelas 1, 2, 3 SD. Para

Buletin PRIORITAS PENDIDIKAN PAPUA diterbitkan oleh YKW, Yasumat, dan USAID PRIORITAS

sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik yang baik dalam bidang pendidikan. USAID PRIORITAS adalah

program lima tahun yang didanai oleh USAID, dirancang untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas di

Indonesia. USAID PRIORITAS bekerja sama dengan YKW dan Yasumat selama dua tahun (2014 s.d. 2016)

mengimplementasikan program peningkatan mutu pendidikan dasar di Provinsi Papua.

Informasi hubungi: Yayasan Kristen Wamena, Jalan Jenderal Sudirman, Potikelek, Wamena,

Kabupaten Jayawijaya, Papua. Kode Pos 99511.

HP. 0821 9881 1655

email: [email protected].

Website: www.prioritaspendidikan.org

Cerita dari Showcase di Jakarta

12 Volume IV/II/2016

Oleh Nerina Heluka, Guru SD Sinar Baliem

Saya diundang ke Jakarta untuk mengikuti

pameran pendidikan yang diselenggarakan

USAID PRIORITAS. Hal ini pengalaman per-

tama bagi saya sebagai guru dan Nilka murid

kelas II di sekolah saya. Terima kasih untuk

program USAID PRIORITAS yang memberi

kesempatan kepada kami untuk dapat ke Ja-

karta. Jerih payah kami mengajar

menggunakan BPKP untuk murid kelas 1 dan

2 di sekolah dipamerkan di acara showcase

yang diselenggarakan di gedung A Kemendik-

bud, Jakarta (28/10).

Di acara tersebut saya belajar banyak terutama dengan melihat sekolah-sekolah yang berhasil dalam

mengimplementasikan pembelajaran. Program USAID PRIORITAS sangat berdampak bagi kemajuan

sekolah-sekolah. Saya melihat ada begitu banyak hasil kreativitas guru dan murid yang luarbiasa, dan itu

menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkarya di sekolah saya.

Bagi Nilka murid saya yang ikut, pengalaman ini tidak pernah dibayangkan terjadi. Dia menjadi punya

banyak teman dari acara ini.

Kesempatan istimewa untuk berinteraksi dengan

banyak murid dari provinsi lainnya. Hal itu mem-

buat dia sangat senang dan percaya diri sehingga

pada satu kesempatan dia berkata pada saya bah-

wa jika suatu hari kembali ke Jakarta bukan se-

bagai murid lagi tetapi sebagai guru.

Sekalilagi terima kasih buat YKW dan terutama

USAID PRIORITAS yang telah memberikan ke-

sempatan kepada saya dan Nilka untuk mendapat

pengalaman yang istimewa dan yang tidak akan

pernah kami lupakan. (Nerina)

Didik Suhardi PhD, Sekjen Kemendikbud dan Derrick Brown, pelaksana tugas

Direktur USAID Indonesia saat berkunjung ke stan Papua

Perwakilan YKW, Yasumat, dan USAID PRIORITAS di stan pameran.