Print!!!
-
Upload
ankgie-argha-nauli -
Category
Documents
-
view
9 -
download
5
Transcript of Print!!!
Fungsi Injeksi Vitamin K
Bayi baru lahir bisa saja tiba-tiba mengalami perdarahan. Perdarahan dapat terjadi spontan
atau akibat trauma, terutama trauma lahir. Pada kebanyakan kasus perdarahan terjadi di kulit seperti
bintik bintik kemerahan atau kehitaman di bawah kulit, pada mata, seperti mata merah,
hidung/mimisan, tali pusat berdarah dan saluran cerna (muntah atau berak darah), bahkan jika terjadi
perdarahan otak (intrakranial), dan jika terjadi akibat dari proses persalinan bisa berakibat kematian
atau kecacatan.
Ternyata sumber permasalahannya adalah bayi baru lahir mengalami kekurangan Vitamin K
karena pembentukan dalam tubuh bayi baru lahir belum sempurna. Keadaan ini disebut Perdarahan
akibat Defisiensi Vitamin K (PDVK).
Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, merupakan faktor yang berperan dalam
pembekuan darah. kadar vitamin K dan cadangan vitamin K dalam hati pada bayi baru lahir relatif
lebih rendah dibanding bayi yang lebih besar. Sementara itu kadar vitamin K dari ASI belum
mencukupi (0,5 ng/L), dan saluran cerna bayi baru lahir juga masih steril sehingga tidak dapat
menghasilkan Vitamin K yang biasanya dapat diproduksi flora usus, ataupun dari makanan tambahan
dan sayuran. Hal ini menyebabkan bayi baru lahir cenderung mengalami defisiensi vitamin K
sehingga berisiko tinggi untuk mengalami PDVK.
Selain itu, salah satu akibat kekurangan vitamin K terlihat pada kejadian ikutan pasca
imunisasi (KIPI) berupa perdarahan yang timbul sekitar 2 jam sampai 8 hari setelah imunisasi.
Jenis vitamin K yang digunakan untuk penyuntikan ke bayi baru lahir adalah vitamin K1
(phytomenadione) injeksi dalam sediaan ampul yang berisi 10mg Vitamin K1 per 1 ml
Cara pemberian:
Vitamin K1 dimasukkan ke dalam semprit sekali pakai steril 1 ml, kemudian disuntikkan secara
intramuskular di paha kiri 1 mg dosis tunggal, diberikan paling lambat 2 jam setelah lahir. Vitamin
K1 injeksi diberikan sebelum pemberian imunisasi hepatitis B0 (uniject), dengan selang waktu 1-2
jam.
Metode bleeding time
1. Metode Ivy
o Pasang manset tensimeter pada lengan atas pasien kemudian atur tekanan pada 40
mmHg. Tekanan ini dipertahankan hingga pemeriksaan selesai.
o Pilih lokasi penusukan pada satu tempat kira-kira 3 cm di bawah lipat siku. Bersihkan
lokasi tersebut dengan kapas alkohol 70 %, tunggu hingga kering.
o Tusuk kulit dengan lancet sedalam 3 mm. Hindari menusuk vena.
o Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar kemudian isap darah yang keluar dengan
kertas saring setiap 15 detik.
o Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir.
o Kurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu lepas manset tensimeter.
o Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah noktah darah yang ada pada
kertas saring. Normal 2-7 menit
2. Metode Duke
o Bersihkan anak daun telinga dengan kapas alkohol 70 %, tunggu hingga kering.
o Tusuk pinggir anak daun telinga dengan lancet sedalam 2 mm.
o Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar kemudian seka darah yang keluar
dengan kertas saring setiap 30 detik.
o Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir.
o Kurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu lepas manset tensimeter.
o Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah noktah darah yang ada pada
kertas saring.
Tes Rumple leede
1. Buatlah lingkaran (pakai spidol), dilengan bawah bag. volar 4cm distal dari fossa cubiti
2. Pasang manset tensimeter pada lengan atas.
Carilah Tekanan Sistole (TS) dan Tekanan Diastole (TD). Pompa sfigmomanometer sampai
didapatkan sistol dan diastol
sistole + diastole = x mmHg 2Pertahankan tekanan x mmHg selama 5 menit
3. Lepaskan ikatan sfigmomanometer dan tunggu sampai tanda stasis darah lenyap. Stasis darah
telah berhenti jika warna kulit pada lengan yang dibendung sama dengan warna kulit lengan yang
disebelahnya. Perhatikan timbulnya peteki(bintik-bintik merah) pada lengan bawah di daerah kulit
lipatan siku di bawah bebatan.(pada lengan bawah sepertiga bagian proksimal medial)
Peteki : ialah manifestasi perdarahan yang sering ditemukan, biasanya muncul pada hari pertama
demam dan berlangsung selama 3-6 hari.