PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi investor institusional, tujuan akan dipengaruhi oleh karakteristik kewajiban institusinya. Walaupun investor menghadapi risiko yang sama pada investasi aktiva keuangan, namun karakteristik kewajiban yang dimiliki suatu institusi berbeda dengan institusi lainya. Hal ini merupakan faktor utama dalam pemilihan kelompok aktiva untuk dimasukkan dalam suatu portofolio. Berbagai jenis risiko yang berhubungan dengan investasi aktiva keuangan serta pengelompokan umum karakteristik kewajiban. Investor menghadapi satu atau lebih resiko investasi. Berbagai jenis resiko yang berhubungan dengan investasi aktiva keuangan serta pengelompokan umum karakteristik kewajiban. Berbekal pemahaman tentang resiko yang dihadapi dalam investasi aktiva keuangan dan karakteristik kewajiban yang dihadapi oleh suatu institusi, selanjutnya akan dijelaskan mengenai prinsip – prinsip yang mendasari pengelolaan aktiva relative terhadap kewajiban, yang sering disebut sebagai aktiva – kewajiban. 1

description

MANAJEMEN INVESTASI

Transcript of PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN

Page 1: PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bagi investor institusional, tujuan akan dipengaruhi oleh karakteristik kewajiban

institusinya. Walaupun investor menghadapi risiko yang sama pada investasi aktiva

keuangan, namun karakteristik kewajiban yang dimiliki suatu institusi berbeda dengan

institusi lainya. Hal ini merupakan faktor utama dalam pemilihan kelompok aktiva untuk

dimasukkan dalam suatu portofolio.

Berbagai jenis risiko yang berhubungan dengan investasi aktiva keuangan serta

pengelompokan umum karakteristik kewajiban. Investor menghadapi satu atau lebih resiko

investasi. Berbagai jenis resiko yang berhubungan dengan investasi aktiva keuangan serta

pengelompokan umum karakteristik kewajiban. Berbekal pemahaman tentang resiko yang

dihadapi dalam investasi aktiva keuangan dan karakteristik kewajiban yang dihadapi oleh

suatu institusi, selanjutnya akan dijelaskan mengenai prinsip – prinsip yang mendasari

pengelolaan aktiva relative terhadap kewajiban, yang sering disebut sebagai aktiva –

kewajiban.

1

Page 2: PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN

BAB II

PEMBAHASAN

1. Resiko yang Berhubungan dengan Investasi dalam Aktiva Keuangan

Investor menghadapi satu atau lebih resiko pada saat melakukan investasi pada saat aktiva

keuangan. Pada bagian ini akan dijabarkan resiko-resiko yang ada. Cara pengukuran risiko

secara kuantitatif lihat pada gambar dibawah ini :

PENGELOMPOKAN RISIKO

Resiko Contoh

Risiko harga Nilai aktiva menurun pada saat investor harus menjual aktiva yang dimiliki

Risiko kelalaian Penerbit aktiva tidak dapat memenuhi kewajiban

Risiko inflasi Tingkat inflasi yang terjadi mengurangi nilai aktiva

Risiko nilai tukar Nilai tukar yang ada mengurangi nilai aktiva yang dinyatakan dalam mata uang asing

Risiko rinvestasi Arus kas yang diterima hrus diinvestasikan kembali pada insrumen yang sama yang menawarkan tingkat pengembalian yang lebih rendah

Risiko ditarik kembali Penerbit ktiva melaksanakan hknya untuk melunasi besarnya pinjaman yang diambil.

Risiko likuiditas Aktiva tidak dapat dijual kembali pada harga yang wajar

Resiko Harga

Untuk dapat mencapai tujuan investasi tertentu, manajer portofolio mungkin harus

menjual sekuritas. Secara umum, investor menghadapi resiko menurunnya nilai sekuritas

(atau suatu nilai portofolio) di masa depan. Resiko ini disebut dengan resiko harga.

Pergerakan umum pasar saham secara menyeluruh merupakan faktor utama yang dapat

menciptakan resiko harga saham.

2

Page 3: PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN

Untuk obligasi, perubahan suku bunga merupakan faktor utama yang mempengaruhi resiko

harga, karena jika suku bunga meningkat harga obligasi akan menurun.

Untuk dapat mencapai tujuan investasi trtentu, manajer portofolio mungkin harus

menjual sekuritas. Portofolio sekuritas dengan nilai pasar sebesar $10 miliar dan harus

memenuhi kewajiban sebesar $10 juta dua tahun lagi. Institusi keuangan tersebut menghadapi

risiko, yaitu pada saat dua tahun dari sekarang ia harus memenuhi kewajibannya dan menjual

sekuritas yang dimiliki, namun nilai skuritas tersebut mungkin saja dibawah $10 miliar.

Risiko ini imbul karena tidak adanya kepastian mengenai nilai pasar sekuritas dimasa depan.

Investor menghadapi risiko menurunya nilai sekuritas (nilai portofolio) dimasa depan.

Risiko ini disebut dengan risiko harga. Pengerakan umum pasar saham secara menyeluruh

merupakan faktor utama yang dapat menciptakan risiko

Resiko harga merupakan resiko utama yang dihadapi seorang investor. Cara

pengukuran risiko harga pada saham, ukuran umum kepekaan harga suatu aktiva atau

porofolio terhadap perubahan suku bunga. Bagaimanapun untuk dapat memahami masalah

aktiva atau kewajiban yang dibahas maka dirasa perlu memperkenalkan salah satu alat ukur

resiko tersebut yaitu durasi, ukuran umum dari kepekaan harga suatu aktiva atau portofolio

terhadap perubahan suku bunga.

Lebih khusus lagi durasi mengukur perkiraan perubahan persentase harga aktiva atau

nilai pasar potofolio jika suku bunga berubah sebesar 100 titik dasar. Arah perubahan harga

berlawanan dengan perubahan suku bunga. Kenaikan suku bunga sebesar berarti harga akan

menurun sekitar 4%. Seluruh aktiva keuangan memiliki durasi karena seluruh aktiva

keuangan akan bereaksi terhadap perubahan suku bunga. Contoh, jika durasi saham adalah

0,5 ini berarti ini perubahan persentasi harga saham akan berkisar 0,5% jika suku bunga

berubah sebesar 100 titik dasar.

Risiko Kelalaian atau Risiko Kredit

Risiko Kelalaian (default risk) merupakan risiko dimana penerbit obligasi mungkin

tidak dapat melakukan pembayaran pokok dan bungan pada saatnya. Risiko kredit

diungkapkan melalui pemberian peringkat oleh perusahaan pemberi peringkat komersial

seperti Moody’s Investor Service

3

Page 4: PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN

Risiko ini merupakan akibat dari dua jenis risiko yaitu risiko usaha dan risiko

keuangan. Risiko usaha merupakan risiko dimana arus kas penerbit obligasi tidak seimbang

karena kondisi ekonomi yang tiddak baik, seperti membayar gaji karyawan yang menunggak.

Risiko keuangan merupakan risiko dimana arus kas penerbit obligasi tidak mencukupi untuk

memenuhi kewajiban keuangannya, seperti pembayaran hutang dan bunga.

Risiko Inflasi

Risiko atau risiko kemampuan beli adalah risiko dimana perubahan dalam

pengembalian yang sesungguhnya stetlah disesuaikan dengan tingkat inflasi adalah negatif.

Risiko Nilai Tukar

Risiko perubahan nilai investasi disebabkan nilai tukar mata uang asing yang disebut

juga dengan risiko nilai tukar atau risiko mata uang. Jika yen mengalami apresiasi relatif

terhadap USD, maka investor akan mengalami keuntungan dan menerima USD dalam jumlah

yang lebig banyak.

Risiko ReInvestasi

Risiko dimana hasil yang diterima dimasa depan harus diinvestasikan kembali dalam

suku bunga yang lebih rendah. Risiko harga adalah risiko dimana suku bunga akan meningkat

sehingga mengurangi nilai portofolio obligasi. Sebaliknya risiko ReInvestasi adalah risiko

dimana suku bunga akan menurun yang menyebabkan arus kas yang diterima harus

diinvestasikan kembali pada suku bunga yang lebih rendah. Strategi berdasarkan kedua risiko

yang bertolak belakang ini disebut imunisasi.

Risiko Ditarik Kembali

Kebanyakan obligasi memiliki ketentuan yang memungkinkan penerbit obligasi untuk

menarik kembali seluruh atau sebagian obligasi sebelum jatuh tempo. Kombinasi antara

ketidakpastian arus kas dengan risiko investasi kembali disebabkan ditariknya obligasi

sebelum jatuh tempo disebut dengan risiko ditarik kembali. Risiko ini sudah dianggap

sebagai risiko yang melekat pada manajemen risiko obligasi sehingga para investor tidak

mengganggap risiko ini terlalu penting dibandingkan risiko harga.

4

Page 5: PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN

Risiko Likuiditas

Suatu aktiva keuangan mengacu pada kemudahan aktiva untuk dijual sesuai dengan

nilai atau sedikitnya mendekati nilai aktiva tersebut. Risiko likuiditas timbul dari adanya

kesulitan untuk menjual aktiva atau dapat dianggap sebagai perbedaan antara’ nilai

sesungguhnya’ suatu aktiva dengan harga yang disetujui dikurangi komisi. Likuiditas

ditentukan oleh perjanjian yang dituangkan dalam suatu kontrak. Bagi aktiva keuangan yang

diperdagangkan di pasar ukuran utama likuiditas adalah besarnya selisih hasil (Spread) antara

harga penawaran ( harga yang diinginkan) dengan harga yang diminta (harga yang disetujui

pembeli) ditambah komisi semakin besar selisih ini dan komisi, maka semakin besar risiko

likuiditas.

2. Karakteristik Dasar Kewajiban

Karakteristik dasar kewajiban investor institusional akan menentukan strategi

investasi yang akan dijalankan oleh menajer keuangan. Kebanyakan perusahaan investasi

tidak menanggung biaya eksplisit atas dana yang akan diperoleh dan tidak memiliki

kewajiban khusus yang harus dipenuhi.

Pengelompokan Kewajiban

Kewajiban mrupakan pengeluaran kas yang harus dilakukan pada waktu yang telah

dipastikan untuk memenuhi perjanjian yang ada. Investor institusional sangat memperhatikan

jumlah dan durasi kewajiban, Karena aktiva yang dimilikinya harus menghasilkan kas untuk

memenuhi kewajiban tepat waktu. Risiko-risiko kewajiban dipengaruhi faktor-faktor yang

sama dengan risiko aktiva.

PENGELOMPOKAN KEAJIBAN DARI INVESTOR

INSTITUSIONAL

Jenis Kewajiban Jumlah Pengeluaran Waktu Terjadinya Pengeluaran

Jenis I Diketahui Diketahui

Jenis II Diketahui Tidak Pasti

Jenis III Tidak Pasti Diketahui

Jenis IV Tidak Pasti Tidak Pasti

5

Page 6: PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN

Masalah Likuiditas

Karena ketidak pastian mengenai waktu dan jumlahnya kewajiban yang harus

dipenuhi, suatu institusi harus memiliki dana yang memadai untuk memenuhi kewajibannya.

Hal yang juga perlu diperhatikn adalah entitas yang memiliki hak atas pembayaran kewajiban

suatu institusi dapat saja mengubah ketentuan yang telah disepakati sebelumnya, dan untuk

itu dikenakan sanksi.

3. Sekilas Manajemen Aktiva dan Kewajiban

Pengelompokan kewajiban merupakan pengeluaran kas yang harus dilakukan pada

waktu yang telah dipastikan untuk memenuhi perjanjian yang ada. Kewajiban dikelompokkan

berdasarkan tingkat kepastian besarnya kewajiban dan durasi.

Surplus Ekonomi

Surplus ekonomi setiap entitas merupakan perbedaan antara nilai pasar seluruh

aktivanya dan nilai pasar kewajibannya, yaitu :

Surplus ekonomi = nilai pasar aktiva – nilai pasar kewajiban

Konsep nilai pasar aktiva bukan konsep yang asing lagi, nilai ini secara sederhana

dapat diartikan sebagai nilai sekarang kewajiban dimana kewajiban didiskontokan pada

tingkat bunga yang sesuai. Peningkatan suku bunga akan menyebabkan penurunan nilai

skarang atau nilai pasar kewajiban; penurunan suku bunga akan menybabkan peningkatan

atau nilai pasar kajiban. Oleh karna itu, surplus ekonomi dapat dinyatakan sebagai berikut :

Surplus ekonomi = nilai pasar aktiva – nilai sekarang kewajiban

Surplus Akuntansi

Investor institusional harus mempersiapkan laporan keuangan secara berkala. Laporan

keuangan ini harus sesuai dengan prinsip-prinsip standar akuntansi keuangan. Jadi aktiva dan

kewajiban yang dilaporkan didasarkan pada akuntansi GAAP (Generlly Accepted Accounting

Principles).

6

Page 7: PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN

Surplus Peraturan

Investor institusional yang diatur oleh pemerintah tingkat Negara bagian harus

menyajikan laporan keuangan kepada pmerintah berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi

pemerintah RAP (Ragulatory Accouning Principles=RAP). Prinsip-prinsip akuntansi ini bagi

institusi yang diatur tidak sama dengan FASB 115. Kewajiban mungkin saja dapat (mungkin

juga tidak) dilaporkan berdasarkan nilai sekarang kewajiban, tergantung dari jenis institusi

dan jenis kewajiban. Surplus yang diukur dengan menggunakan RAP disebut dengan surplus

peraturan, yang seperti halnya akuntansi surplus, dapat saja besarnya jauh berbeda dari

surplus ekonomi.

Bahaya Pengabaian Nilai Pasar Aktiva-Kewajiban

FASB 15 menunjukan peringkat besar dibandingkan dengan standar pelaporan

akuntansi sebelumnya. Pada dasarnya, FASB 115 telah memindahkan akuntansi bagi aktiva

lebih dekat kepada nilai ekonominya. Perlu diperhatikan bahwa kegagalan dalam

mengharuskan pelaporan berdasarkan nilai pasarnya menunjukan adanya kondisi keuangan

kurang baik yang disembunyikan.

Patok-Duga Bagi Entitas Tanpa Kewajiban

Sejauh ini pembahasan difokuskan pada investor institusional yang memiliki

kewajiban. Namun tidak seluruh instutisi keuangan memiliki kewajiban. Salah satu

contohnya adalah perusahaan investasi. Selain itu, walaupun institusi seperti rencana pension

memiliki kewajiban, namun institusi ini mungkin menggunakan manajer keuangan eksternal

dan menetapkan tujuan bagi para manajer tersebut yang tidak berhubungan dengan kewajiban

dana pension. Bagi para manajer keuangan tidak berhubungan dengan kewajiban keuangan,

tujuan yang mereka miliki adalah mencapai kinerja yang lebih baik dari perusahaan. Secara

luas, kinerja manajer keuangan akan diukur sebagai berikut :

Pengembalian atas portofolio – pengembalian atas benchmark

7

Page 8: PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN

BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Bahwa strategi investasi yang berhasil disuatu perusahaan tidak menjamin kesuksesan

yang sama jika diterapkan pada perusahaan lain. Dalam konteks yang sama, kelompok aktiva

atau sekuritas yang menarik bagi seorang investor mungkin tidak sesuai bagi portofolio

investor lain.

Kewajiban dipengaruhi oleh resiko yang sama dengan resiko yang mempengaruhi

aktiva antara lain adalah risiko suku bunga, resiko nilai tukar dan resiko inflasi. Selain itu

juga kebalikan dari manajer institusi keuangan yang menghadapi masalah kewajiban, ada

jenis manajer yang dapat dengan bebas membuat keputusan investasi tanpa adanya kendali

dari sisi kewajiban, namun kinerja manajer ini dinilai berdasarkan patok – duga (benchmark)

yang dirancang klien.

Dan seorang investor harus menetapkan suatu tujuan. Bagi investor itu sendiri

(institusional) tujuannya akan mempengaruhi karakteristik kewajiban institusinya. Walaupun

investor menghadapi resiko yang sama pada investasi keuangan, namun karakteristik

kewajiban yang dimiliki suatu institusi berbeda dengan institusi lainnya. Hal ini merupakan

faktor utama dalam pemilihan kelompok aktiva untuk dimasukkan dalam portofolio.

8

Page 9: PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2001. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.

Bodie, Zvi, Alex Kane dan Alan J. Marcus. 2006. Investments. Salemba Empat: Jakarta.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.

Yogyakarta : BPFE.

9