PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

97
PRINSIP-PRINSIP PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL DESAIN VISUAL OLEH : W. FILIANTO OLEH : W. FILIANTO

description

PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL. OLEH : W. FILIANTO. SENI VISUAL. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

Page 1: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

PRINSIP-PRINSIPPRINSIP-PRINSIPDESAIN VISUALDESAIN VISUAL

PRINSIP-PRINSIPPRINSIP-PRINSIPDESAIN VISUALDESAIN VISUAL

OLEH : W. FILIANTOOLEH : W. FILIANTO

Page 2: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

SENI VISUALSeni Visual salah satu cabang kesenian memiliki peranan yang cukup penting didalam kehidupan manusia, dia merupakan salah satu kesenian yang mengacu pada bentuk visual atau sering disebut bentuk perupaan, yang merupakan susunan atau komposisi atau satu kesatuan dari unsur-unsur visual. Penyusunan unsur-unsur visual dalam mewujudkan bentuk pada seni visual diperlukan hukum atau asas penyusunan, untuk menghindari kemonotonan dan kekacau balauan.

Page 3: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

FINE ART (SENI MURNI)

Adalah kelompok karya Seni Visual yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual. Kelahiran karya seni tersebut karena adanya ungkapan atas ekspresi jiwa, tanpa adanya faktor pendorong untuk tujuan materiil.

Page 4: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

APPLIED ART Kelompok Seni Visual yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan sehari-hari secara materiil. Artinya bahwa, Kelahiran karya seni tersebut merupakan bagian dari kebutuhan manusia dan atau masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara materiil.

Page 5: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

FORMALITAS VISUAL ART

1. Karya seni Figuratif, unsur-unsur pendukung sebagian / keseluruhan merupakan penggambaran alam.

2. Karya seni non figuratif, apabila didalam penggambarannya merupakan susnan atau komposisi dari unsur visual secara elementer, artinya sajian karya tanpa adanya wujud alam (figur).

Page 6: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

CABANG-CABANG SENI VISUAL

• Seni Lukis• Seni Patung• Seni Grafis• Seni Ilustrasi• Seni Arsitektur• Seni Instalasi• Seni Kriya • Dll yang terkait dengan seni visual.

Page 7: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

STRUKTUR SENI VISUAL

Seni visual merupakan salah satu kesenian yang mengacu pada bentuk visual (perupaan), Merupakan susunan atau komposisi atau satu kesatuan dari unsur-unsur visual.

Page 8: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

ASPEK FISIOPLASTIS VISUAL

• GARIS• BENTUK• WARNA• TEKSTURE• CAHAYA• RUANG• RITME / NADA / IRAMA• KOMPOSISI

Page 9: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

ASPEK PSIKOPLASTIS VISUAL

Disebut juga aspek Ideoplastis Visual• Ide / Gagasan• Aspek yang mengilhami• Filosofi• Respon terhadap ruang dan waktu• Aspek Kreatifitas• Aspek teknik• Aspek kepribadian• Cita-cita / Impian• Fantasi• Imajinasi• Emosi• Dll yang terkait dengan unsur kejiwaan.

Page 10: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

GARISBentangan titik-titik yang bersambung.Menurut Kathbun dan Heyes garis

dibedakan menjadi 4 macam :1. Garis huruf / tipografi / tulisan

(caligraphic lines)2. Garis Tepi ( out lines )3. Garis batas ( contour lines )4. Garis Ekspresi ( Expresive lines )

Page 11: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

SIFAT GARISKaku, keras, lembut, lentur, tegas,dan sebagainya, yang ditentukan oleh cara menggariskannya.

TEKANAN GARIS :Polanya setiap individu tidak sama, bisa lemah, kuat atau sedang. Dan juga ditentukan oleh alat dan media yang berbeda-beda.

Page 12: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

RAGAM GARISGARIS TERPUTUS-PUTUSGARIS LENGKUNGGARIS GELOMBANGGARIS LINGKARANGARIS KERITINGGARIS ZIGZAGGARIS LUNCUR / LANCAR / GERAK ANGIN

Page 13: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

SIMBOL EKPRESI GARIS1. DIMINISING PERSPECTIVE

Perspektive yang melenyap memberi sugesti adanya jarak kejauhan / kerinduan

Page 14: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

WATER FALLAir terjun, memberi sugesti gaya berat, penurunan yang berirama

Page 15: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

HORIZONTAL LINEGaris horizontal, memberi sugesti ketenangan “Repose” hal yang tak bergerak.

Page 16: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

CONSENTRIC ARCSLengkung-lengkung yang memusat memberi sugesti perluasan ke atas gerakan yang mengembang, kegembiraan.

Page 17: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

VERTICAL LINEMemberi sugesti kestabilan, kuat sederhana megah

Page 18: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

DIAGONALSMemberi sugesti dinamis / bergerak /tidak stabil.

Page 19: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

ROUNDED ARCHESKubah yang membulat, memberi sugesti kokoh atau kekuatan.

Page 20: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

PYRAMIDEMemberi sugesti kuat / stabil /massif

Page 21: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

GOTHIC ARCHLengkung-lengkung gothic memberi sugesti “spiritual Uplife” Kepercayaan dan harapan relegius.

Page 22: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

RHITMIC CURVELengkung-lengkung berirama memberi sugesti lemah gemulai kelembutan dan kegembiraan

Page 23: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

EXPANDING SPHERESGelembung-gelembung yang mengembang, memberi sugesti kegembiraan, ringan / kebaikan.

Page 24: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

CONFLICTING DIAGONALS

Diagonal-diagonal yang saling berbenturan, memberi sugesti peperangan, kebencian, kebingungan.

Page 25: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

ZIG-ZAG LINEMemberi sugesti kegairahan

Page 26: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

BENDING UPRIGHT LINE

Garis-garis tegak yang membengkok memberi sugesti ; sedih, lesu dan duka

Page 27: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

UPWARD SWIRLSOlak-olakan keatas, memberi sugesti aspirasi kekuatan spiritual dan semangat yang menyala, hasrat yang keras dan berkobar-kobar.

Page 28: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

RHITMIC HORIZONTALHorizontal-horizontal berirama, memberi sugesti malas, tidur, ketenangan yang menyenangkan

Page 29: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

UPWARD SPRAYPancaran ke atas, memberi sugesti idealisme, pertumbuhan spontanitas.

Page 30: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

RADIATION LINEGaris-garis yang memancar, memberi sugesti pemusatan peletupan

Page 31: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

KESAN GARIS VISUALKesan perubahan pada garis karena mendapat pengaruh dari unsur garis lain yang ditempatkan pada posisi yang berbeda.

A B C

A

B

Page 32: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL
Page 33: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL
Page 34: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL
Page 35: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

BENTUK / WUJUDSegala sesuatu yang kita lihat, baik berupa benda, titik, garis, maupun bidang yang terukur besarnya dan dapat dilihat warnanya serta dapat dirasakan tekturnya.2 MACAM BENTUK :a. Dwi Matra (2Dimensi)b. Tri Matra (3Dimensi)

Page 36: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

BENTUK• Bentuk dari karya seni, tidak lain adalah susunan

dari bagian-bagian atau pengorganisasian elemen-elemen dari ; kontras, transisi, pengulangan ritmis, balans, proporsi, dll hingga klimak, menjadi suatu kesatuan yang harmonis (bentuk universal).

• Keindahan bentuk akan lebih lengkap disebut karya seni apabila didukung oleh elemen-elemen lain antara lain ; ekspresi dan individualitas seorang seniman. Sehingga dalam karya seni tersebut terlihat pula kepribadian dari sipenciptanya, unik dan khas / individual; ada kemungkinan dapat diketahui orang lain. Kehadiran kepribadian dalam bentuk karya seni tersebut disebut GAYA / STYLE.

Page 37: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

SUMBER-SUMBER BENTUK1. Bentuk-bentuk yang

terdapat di alam.2. Bentuk-bentuk yang

dibuat oleh manusia

3. Bentuk-bentuk yang terjadi /terbentuk dikarenakan alat.

Page 38: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

SIFAT BENTUK• Geometris, sifatnya terukur dan

teratur• Organis ; sifatnya tidak teratur

dan lebih bervariasi, sesuai dengan warna maupun coraknya.

Page 39: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

BENTUK DALAM KONTEK VISUAL ARTPenggambaran suatu objek yang dapat dilihat oleh mata, kemudian kesannya dipindahkan pada bidang gambar melalui torehan-torehan garis-garis, warna dan lain-lain.

Page 40: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

SHAPE (BANGUN)

Adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau oleh gelap terangnya pada arsiran pada arsiran atau karena adanya tekture.

Page 41: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

SHAPE (BIDANG)• Menyerupai wujud alam (figur)• Shape non figur, tidak menyerupai wujud

alam. Keduanya akan terjadi menurut kemampuan senimannya dalam mengolah objek. Dalam pengolahan objek akan terjadi perubahan wujud sesuai dengan selera maupun latar belakang senimannya. Perubahan wujud tersebut antara lain ; stilisasi, distorsi, transformasi, dan disformasi.

Page 42: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

STILISASIMerupakan cara penggambaran untuk mencapai bentuk keindahan dengan cara mengayakan objek dan atau benda yang digambar, yaitu dengan cara mengayakan setiap kontur pada objek atau benda tersebut.Contoh ; ornamen motif batik, tatah sungging kulit, lukisan tradisional Bali dsb.

Page 43: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

DISTORSIAdalah penggambaran bentuk yang menekankan pada pencapaian karakter dengan cara menyangatkan wujud-wujud tertentu pada benda atau objek yang digambar, misalnya pada penggambaran figur tokoh Gatut kaca pada wayang kulit purwa, semua shape disangatkan menjadi serba kecil atau mengecil. Demikian pula pada penggambaran topeng, warna merah mata melotot, untuk menyangatkan bentuk karakter tokoh angkara murka. Baik untuk wayang Bali maupun Jawa.

Page 44: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

TRANSFORMASIAdalah penggambaran bentuk yang menekankan pada pencapaian karakter, dengan cara memindahkan wujud atau figur dari obyek lain ke objek yang digambar. Contoh objek penggambaran setengah manusia setengah binatang. Perpaduan sifat antara manusia dan binatang. Penggambaran wujud mencapai karakter ganda.

Page 45: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

DISFORMASIMerupakan penggambaran bentuk yang menekankan pada interpretasi karakter, dengan cara mengubah bentuk objek dengan hanya sebagian yang dianggap mewakili, atau pengambilan unsur tertentu yang mewakili karakter hasil interpretasi yang sifatnya sangat hakiki. Perubahan bentuk semacam ini banyak dijumpai pada seni lukis modern; unsur-unsur yang dihadirkan merupakan komposisi yang setiap unsurnya menimbulkan getaran karakter dari wujud ekspresi simbolis.

Page 46: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

BENTUK ESTETISAESTHETIC; PROBLEMS IN THE PHILOSOPHY OF CRITICISM

1. Kesatuan (unity), kesempurnaan bentuk.2. Kerumitan (Complexity), Benda estetis /

karya seni tidak sederhana dan kaya akan isi maupun unsur-unsur yang saling berlawanan, juga mengandung perbedaan-perbedaan yang halus.

3. Kesungguhan (intensity), Suatu benda estetis

(Monroe Beardsley)

Page 47: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

ARTI BENTUK• NATURALIS ; Bentuk yang dibuat dengan cara meniru dari bentuk alam

baik corak maupun warna.• INTUITIF ; Bentuk yang diciptakan berdasarkan insting atau naluri

saja, tanpa menggunakan suatu ilmu tertentu.• ABSTRAK ; Bentuk yang tidak dikenal atau bentuk yang melepaskan

diri dari esensi obyek yang nyata, yaitubentuk yang menyimpang jauh dari bentuk alami.

• ARSITEKTONIS ; Bentuk yang disusun secara intelektual dan dapat dipertanggung jawabkan obyektifitasnya.

• SIMBOLIS ; Bentuk-bentuk perlambang.• FIGURATIF ; Berasal dari bentuk alam yang perubahannya tergantung

pada konsepsi, pandangan hidup seseorang atau bangsa. Contoh ; konsepsi bangsa Mesir menghendaki kelengkapan, konsepsi bangsa Yunani menghendaki idealisme, konsepsi bangsa timur menghendaki simbolisme.

• BENTUK FILOSOFI ; Bentuk yang diciptakan atas dasar falsafah/filsafat suatu bangsa dan merupakan hasil pemikiran yang sangat dalam.

Page 48: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

5 MACAM BENTUK DASARBentuk dasar ini berlainan dengan apa yang biasa kita lihat di alam. Secara garis besar bisa dikatakan ada lima pokok al;1. Tabung2. Bola3. Piramida4. Kerucut5. Balok

Page 49: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

DALAM BENTUK BIDANG

• Lingkaran

• Silinder

• Piramida

• Kerucut

• Segi empat

Page 50: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

TEXTUREAdalah unsur rupa yang menunjukan rasa permukaan bahan, yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa tertentu pada permukaan bidang pada perwajahan bentuk pada karya seni visual secara nyata atau semu.

Page 51: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

TEXTURE BUATAN1. Merupakan texture yang sengaja dibuat

atau hasil penemuan ; kertas, logam kaca, plastic dsb.

2. Nature Texture ; Merupakan wujud rasa permukaan bahan yang sudah ada secara alami tanpa campur tangan manusia ; batu, pasir kayu, rumput dsb.

3. Texture dibuat dgn teknik kolase; dengan cara menempelkan berbagai bahan.

Page 52: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

WARNACahaya yang dipantulkan oleh permukaan suatu benda / objek dan kesannya ditangkap oleh mata melalui retina yang menembus kesadaran kita.

Page 53: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

WARNA• Warna sebagai salah satu elemen atau

medium seni visual, merupakan unsur susun yang sangat penting, baik dibidang seni murni maupun seni terapan. Dan lebih dari itu warna sangat berperan dalam segala aspek kehidupan manusia. Contoh ; pakaian, perhiasan, peralatan rumah tangga dsb.

• Warna sebagai warna, warna sebagai representasi alam, warna sebagai lambang, warna sebagai simbol ekspresi.

Page 54: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

WARNA SBG WARNAKehadiran warna tersebut sekedar untuk memberi tanda pada suatu benda / barang, atau hanya untuk membedakan ciri benda satu dengan lainnya tanpa maksud tertentu dan tidak memberikan pretensi apapun.

Page 55: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

WARNA SEBAGAI REPRESENTASI ALAMKehadiran warna merupakan penggambaran sifat objek secara nyata, atau penggambaran dari suatu objek alam sesuai dengan apa yang dilihatnya.

Page 56: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

STANDARD WARNA• Adalah penyempurnaan sistem dari

angka-angka warna dan terminologinya, berdasarkan atas penyelidikan pada standarisasi warna yang dapat digunakan untuk aspek-aspek fisik dan psikologi. Sistem Munsell mendasarkan pada dimensi kualitas warna yaitu : hue, value, dan intensty / chroma

Page 57: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

HUEAdalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, sepeti merah, biru, hijau, kuning, dan ungu. Percampuran dari warna-warna tersebut dsb Intermediate.

VALUE (nilai warna)Secara teoritis hanya membicarakan mengenai tingkatan kegelapan dan kecerahan daripada warna. Dari putih murni (10) sampai dengan hitam jet (0), Putih nilai tertinggi, hitam nilai terendah.

Page 58: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

RANGKUMAN NILAI WARNA

• Putih, menambah kecerahan warna serta menambah ukuran atau skala karena putih memantulkan cahaya.

• Hitam menyerap warna serta menciutkan ukuran karena hitam menyerap cahaya.

• Abu-abu akan menetralisir, makin dekat nilai abu-abu dan makin kuat netralnya.

• Putih di atas hitam terasa kurang mencolok dibandingkan dengan hitam di atas putih, karena putih memantulkan cahaya sedangkan hitam menyerapnya.

• Nilai kontras yang kuat mempunyai kekuatan untuk menarik perhatian dan bila tidak digunakan secara ahli akan menimbulkan efek yang membingungkan.

• Nilai yang berdekatan mempunyai sifat yang aman / damai

• Nilai kontras yang kuat akan membuat siluet suatu objek.

Page 59: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

9 TINGKATAN VALUE• White = W• High Light = HL = Yellow• Light = L = Yellow-Orange, Yellow-Green• Low Light = LL = Orange, Green• Middle = M = Red Orange, Blue Green• Hight Dark = HD = Red, Blue• Low Dark = LD = Red Violet, Blue Violet• Dark = D• Black = B

Page 60: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

Lanjutan...........Jika warna tersebut disusun dalam tabel sesuai tingkatan value, maka akan dapat terlihat warna hue berubahsecara berangsur; paling terang dipuncak dan warna paling gelap di dasar.Tint, adalah kecerahan dari sesuatu warna ke putih atau value yang lebih terang / cerah daripada warna normal.Tone adalah kecerahan dari warna normal ke abu-abu.Shade adalah kecerahan warna menuju kehitam atau dengan kata lain value yang lebih gelap dari warna normal.

Page 61: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

Intensity / ChromaDiartikan sebagai gejala kekuatan / intensitas warna ( Jernih atau suramnya warna). Warna yang mempunyai intensity penuh/tinggi adalah warna yang sangat menyolok dan menimbulkan efek yang brillian, sedangkan warna yang intensitynya rendah adalah warna-warna yang lebih berkesan lembut. Warna ini dapat menyenangkan bila digunakan untuk area yang luas dengan intensity yang penuh digunakan sebagai aksen.

Page 62: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

KOMPOSISI WARNA• Composition (inggris) / to compose; mengarang,

menyusun atau mengubah.• Adalah susunan warna-warna yang diatur untuk tujuan-

tujuan seni (visual)• Efek sebuah warna dalam komposisi ditentukan oleh

situasi karena warna selalu dilihat dalam hubungannya dengan lingkungannya. Bila sebuah warna dikeluarkan dari lingkaran warna, ia akan memiliki kekuatan sendiri. Nilai dan kepentingan sebuah warna dalam komposisi atau sebuah warna dalam komposisi atau sebuah lukisan tidak berdiri sendiri, kualitas dan kuantitas keluasannyamerupakan faktor-faktor yang sangat penting.

Page 63: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

WARNA SEBAGAI TANDA / LAMBANG / SYMBOL

Kehadiran warna merupakan lambang atau melambangkan sesuatu yg merupakan tradisi atau pola umum. Kehadiran warna disini banyak digarap oleh seniman tradisi dan banyak dipakai untuk memberikan warna pada wayang, batik tradisional, dan tata visual lain yang punya citra tradisi. Juga kehadiran warna untuk memberikan tanda tertentu yg sudah merupakan kebiasaan umum atau pola umum, misalnya tanda merah, kuning, hijau dsb.

Page 64: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

IMAGE GAMBARAN WARNA

• Merah; penggambaran rasa marah, gairah cinta yg membara, bahaya, berani dll.

• Putih; gambaran suci, tak berdosa, alim, setia, dll.• Kuning; gambaran kecewa, pengecut, sakit hati, duka,

misteri, prihatin, dst.• Biru; gambaran kecerahan, keagungan, keriangan, dll.• Hijau; gambaran kesuburan, kedamaian, kerukunan,

dan kesejukan.• Hitam; gambaran kematian, frustasi, kegelapan, tak

puas diridan sebagainya.

Page 65: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

ANALISIS WARNANO WARNA SIFAT EFEK

1.

2.

Merah

Kuning

MenggairahkanHangatKuatManusiawi

Riang gembiraBercahayaMengandung harapanKuatKesan luas

Angresif MenggelisahkanKasar & menentangMenonjol

Sombong / keakuanSilauSukar dikombinasikan

Page 66: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

ANALISIS WARNANO WARNA SIFAT EFEK

3.

4.

5.

6.

Hijau

Biru

Putih

Ungu

TenangMenghibur /GembiraNyamanAlamiNyamanTentram

SuciAgungBersih

AgungWibawa

Angresif MenggelisahkanKasar & menentangMenonjol

Dingin

SilauTidak beremosi

Angkuh

Page 67: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

NO WARNA SIFAT EFEK

7.

8.

9.

Abu-abu

Jingga

Coklat

TertibSantaiAmanTerlindungRomantis /senduGembiraAkrabRamahKuat

KokohMantapPastiDapat di[percaya

Redup SeramMembosankanTidak Menarik

KerasMenyolokMendekatMengacaukanJanggalKakuMembosankanKotor

Mangun Wijaya, YB. Pengantar Fisika Bangunan, Jakarta 1990

Page 68: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

SUBTRAKTIF

Subtraktif Kimia (Pigmen)

Subtraktif Fisika Cahaya

Page 69: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

Aditif Fisika

Magenta / jingga

Kuning/Cadmium/Yellow pale Cobalt Blue/Sian

Page 70: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

RUANG & WAKTURuang dalam unsur rupa merupakan ujud tri matra (3D) yg mempunyai; panjang, lebar, dan tinggi (punya volume). Sedangkan ruang dalan seni visual terbagi atas 2 macam ; R. nyata dan R. semu. R.nyata ; benar-benar dapat dirasakan keberadaannya dengan indra peraba.R. Semu ; hanya dapat ditangkap dengan penglihatan saja, tapi kalau diraba hanya datar saja.

Page 71: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

Dasar-dasar Penyusunan (prinsip Desain)

Penyusunan atau komposisi dari unsur-unsur estetik merupakan prinsip pengorganisasian unsur dalam desain. Meliputi ; harmony, kontras, unity, balance, aksentuasi dan proporsi. Semuanya dalam kesatuan saling terkait satu dengan lainnya.

Page 72: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

HARMONY (SELARAS)Adalah paduan dari unsur-unsur yang berbeda dekat. Jika unsur-unsur estetika dipadu secara berdampingan maka timbul kombinasi tertentu dan serasi.

Page 73: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

KONTRASMerupakan paduan unsur-unsur yang berbeda tajam dan bertentangan tapi dinamis dan menarik perhatian.Kontras juga merupakan komposisi dalam pencapaian bentuk. Tapi kalau berlebihan akan merusak komposisi, ramai dan berserakan.

Page 74: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

Contoh Kontras

Tata letak

ukuran

bentuk

A A

AkumulasiAkumulasi

Page 75: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

REPETISI (IRAMA)Merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni visual.

Page 76: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

GRADASI• Gradasi merupakan satu sistem paduan dari

laras menuju kontras, dgn meningkatkan masa dari unsur yang di hadirkan.

• Merupakan paduan dari interval kecil ke interval besar, yg dilakukan dgn penambahan atau pengurangan secara laras dan bertahap.

• Merupakan keselarasan yg dinamik perpaduan dari yang halus menuju kasar dan sebaliknya.

• Merupakan susunan yg monoton menuju dinamika yg menarik.

Page 77: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

HUKUM PENYUSUNAN (AZAS DESAIN)

KESATUAN (UNITY)Adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yg merupakan isi pokok dari komposisi.Merupakan efek yg dicapai dalam suatu susunan atau komposisi diantara hubungan unsur pendukung karya, sehingga keseluruhan menampilkan kesan tanggapan secara utuh. Yaitu menyatunya unsur-unsur estetik yg ditentukan oleh kemampuan memadu keseluruhan.

Page 78: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

BALANCEKeseimbangan dalam penyusunan unsur-unsur visual.Balance Formal ; adalah keseimbangan pada dua pihak yang berlawanan dari satu poros. Biasanya simetris secara eksak, atau ulangan berbalik pada sebelah menyebelah. Kesan statis tenang tapi tidak membosankan.Balance Informal ; keseimbangan dari susunan unsur yang menggunakan prinsip ketidaksamaan tapi mempunyai bobot dan daya tarik yang sama.

Page 79: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

Contoh Balance Formal

Page 80: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

CONTOH BALANCE INFORMAL

Page 81: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

SIMPLICITY (kesederhanaan)

Adalah kesederhanaan selektif dalam desain. Kecermatan dalam pengelompokan unsur-unsur artistik dalam desain tidak rumit tapi menarik dan enak dipandang maupun dirasakan. Kalau terlalu rumit sering menjadi bentuk yang menyolok dan menyendiri, asing dan sulit diikat dalam kesatuan.

Page 82: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

EMPHASIS (AKSENTUASI)

Adalah suatu pusat perhatian (centre of interest) dalam desain agar menarik. Dan merupakan titik berat untuk menarik perhatian. Dapat dicapai melalui bentuk, warna, tekstur, garis, nada, ruang, atau motif, penggerombolan object dsb.

Page 83: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

PROPORSIProporsi dan skala mengacu pada hubungan antara bagian dari suatu desain dan hubungan bagian dgn keseluruhan. Ukuran untuk menempatkan berbagai elemen visual yang sesuai dengan ketentuan ukuran ruang / bidangnya agar didapatkan komposisi yang harmonis dan menarik.

Page 84: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

PERSPEKTIFPERSPEKTIFPerspektif atau sudut pandang adalah teknik Perspektif atau sudut pandang adalah teknik atau metode untuk menggambar objek-objek berupa benda, atau metode untuk menggambar objek-objek berupa benda, ruangan (interior), dan lingkungan (eksterior) yang ukurannya ruangan (interior), dan lingkungan (eksterior) yang ukurannya lebih besar dari manusia.lebih besar dari manusia.

Teknik ini tercipta karena keterbatasan jarak pandang mata kita Teknik ini tercipta karena keterbatasan jarak pandang mata kita dalam melihat objek. Semakin jauh jarak mata dengan dalam melihat objek. Semakin jauh jarak mata dengan benda, semakin kecil penampakannya dan bahkan akan hilang benda, semakin kecil penampakannya dan bahkan akan hilang dari pandangan pada jarak tertentu. Sebaliknya, semakin dari pandangan pada jarak tertentu. Sebaliknya, semakin dekat jarak mata kita, benda tersebut akan terlihat semakin dekat jarak mata kita, benda tersebut akan terlihat semakin besar.besar.

Page 85: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

Dua hal yang harus dijadikan patokan dalam teknik menggambar perspektif, ialah sebagai

berikut :

1. Garis Horizon Garis Horizon adalah garis khayal mata. Dimana

mata kita berada, disitulah garis horizon itu ada.

2. Titik hilang/lenyap Titik hilang adalah titik terjauh dari jangkauan.

Jarak pandang mata dan titik hilang selalu terletak di dalam garis horizon.

Page 86: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

Sudut PandangSudut pandang adalah efek visual yang disebabkan oleh posisi pandang mata kita. Sudut pandang dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Sudut Pandang Mata Burung

Pada sudut pandang mata burung kita seolah-olah berada di atas dan melihat objek berada di bawah. Jadi letak garis horizon berada di atas bidang gambar.Sementara itu, letak titik hilang berada pada garis itu, bisa di bagian kiri, tengah atau kanan. Bahkan bisa juga diletakkan di luar bidang gambar. Setiap objek yang digambar, garisnya bersumber dari titik hilang.

Page 87: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL
Page 88: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL
Page 89: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL
Page 90: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL
Page 91: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

2. Sudut Pandang Normal

Pada sudut pandang normal, diri kita seolah-olah berdiri normal memandang lurus ke depan. Dengan demikian, bagian atas dan bagian bawah terlihat lebih seimbang. Letak garis horizon tepat di tengah-tengah bidang gambar dan titik hilang bisa diletakkan di mana saja pada bagian garis tersebut. Semua objek yang digambar garisnya berasal dari titik hilang.

Page 92: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL
Page 93: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL
Page 94: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL
Page 95: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL
Page 96: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL

Sudut Pandang Mata Kodok

Pada sudut pandang mata kodok, seolah-olah kita dalam posisi tiarap dan melihat ke depan sehingga penampakan objek bagian atas akan lebih dominan. Letak garis horizon di bagian bawah bidang gambar dan letak titik hilang pada garis horizon.Titik hilang ini dijadikan pusat untuk menarik garis dalam menggambarkan setiap objek benda.

Page 97: PRINSIP-PRINSIP DESAIN VISUAL