PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

246
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1 NISWONGER - WARREN - REEVE - FESS Penerbit Erlangga

description

NISWONGER - WARREN - REEVE - FESS. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1. Penerbit Erlangga. BAB 1. Pengantar Akuntansi dan Bisnis. Penerbit Erlangga. POKOK-POKOK PEMBAHASAN 1-6. Sifat perusahaan Peranan akuntansi dalam perusahaan - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Page 1: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PRINSIP-PRINSIPAKUNTANSIEDISI 19

JILID 1

NISWONGER - WARREN - REEVE - FESS

Penerbit Erlangga

Page 2: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 1

Penerbit Erlangga

Pengantar Akuntansi dan Bisnis

Page 3: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 1-6

1. Sifat perusahaan2. Peranan akuntansi dalam perusahaan3. Pentingnya etika bisnis dan prinsip-prinsip dasar

perilaku yang etis4. Profesi akuntansi5. Perkembangan prinsip-prinsip akuntansi dan

kaitannya dengan praktek akuntansi6. Persamaan akuntansi dan setiap unsur persamaan

tersebut

Penerbit Erlangga

Page 4: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 7-9

7. Transaksi bisnis dapat dinyatakan dalam perubanan-perubahan yang terjadi pada tiga unsur dasar persamaan akuntansi

8. Laporan keuangan perusahaan perorangan dan bagaimana laporan-laporan tersebut saling berhubungan

9. Rasio kewajiban terhadap ekuitas pemilik untuk menganalisis kemampuan perusahaan bertahan dalam kondisi bisnis yang buruk

Penerbit Erlangga

Page 5: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERUSAHAAN

• Perusahaan adalah suatu organisasi di mana sumber daya (input) dasar -seperti bahan dan tenaga kerja- dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

Penerbit Erlangga

Page 6: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERUSAHAAN:Tujuan dan Jenis

• Tujuan dari hampir semua perusahaan adalah memaksimumkan laba

• Ada tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu:

– Pabrikan– Perusahaan dagang– Perusahaan jasa

Penerbit Erlangga

Page 7: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERUSAHAAN:Bentuk-bentuk

• Perusahaan biasanya didirikan dalam tiga bentuk, yaitu:

– Perusahaan perorangan– Persekutuan– Korporasi (perseroan)

Penerbit Erlangga

Page 8: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERUSAHAAN:Pihak-pihak yang Berkepentingan

• Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan adalah perorangan atau entitas yang mempunyai kepentingan terhadap kinerja ekonomi perusahaan tersebut

• Perorangan atau entitas tersebut antara lain pemilik, manajer, karyawan, pelanggan, kreditor, atau pemerintah

Penerbit Erlangga

Page 9: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKUNTANSI

• Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan

• Akuntansi adalah bahasa perusahaan

Penerbit Erlangga

Page 10: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Penerbit Erlangga

Sistem Informasi Akuntansi

Page 11: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

ETIKA

• Etika adalah prinsip moral yang memberikan pegangan bagi tingkah laku seseorang

• Seseorang bertindak secara etis bila memperhatikan dampak dari tindakannya terhadap lingkungan sosialnya

Penerbit Erlangga

Page 12: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

ETIKA:Prinsip-prinsip

• Beberapa prinsip etika: – menghindari penyimpangan etika yang kecil-

kecil– berfokus pada reputasi jangka panjang– mau menerima konsekuensi pribadi demi

mempertahankan etika

Penerbit Erlangga

Page 13: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PROFESI AKUNTANSI

• Seorang akuntan dapat menekuni baik akuntansi swasta (private accounting) maupun akuntansi publik (public accounting)

Penerbit Erlangga

Page 14: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PROFESI AKUNTANSI:Bidang-bidang

• Dua bidang yang paling lazim ditemukan dalam akuntansi adalah akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen

• Bidang lainnya meliputi akuntansi biaya, akuntansi lingkungan hidup, akuntansi pajak, sistem akuntansi, akuntansi internasional, akuntansi untuk perusahaan nirlaba, dan akuntansi sosial

Penerbit Erlangga

Page 15: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Penerbit Erlangga

Profesi Akuntansi

Page 16: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PRINSIP DAN PRAKTEK AKUNTANSI: Akuntansi Keuangan

• Akuntansi keuangan mengikuti GAAP dalam menyusun laporan, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dapat melakukan perbandingan antara perusahaan yang satu dengan yang lain

Penerbit Erlangga

Page 17: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PRINSIP DAN PRAKTEK AKUNTANSI: Perkembangan

• Prinsip-prinsip dan konsep akuntansi berkembang dari:

– Penelitian – Penerimaan atas praktek akuntansi– Pengumuman dari badan yang memiliki

kewenangan

Penerbit Erlangga

Page 18: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PRINSIP DAN PRAKTEK AKUNTANSI: Badan-badan

• Saat ini, FASB (di A.S.) dan IAI (di Indonesia) merupakan badan yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab utama dalam mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi

Penerbit Erlangga

Page 19: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PRINSIP DAN PRAKTEK AKUNTANSI: Entitas Usaha

• Konsep entitas usaha memandang perusahaan sebagai entitas yang terpisah dari pemilik, kreditor, atau pihak-pihak berkepentingan lainnya

• Entitas usaha membatasi data ekonomi dalam sistem akuntansi yang berhubungan langsung dengan kegiatan perusahaan

Penerbit Erlangga

Page 20: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PRINSIP DAN PRAKTEK AKUNTANSI: Objektivitas

• Konsep objektivitas mengharuskan pembelian aktiva tetap dan jasa oleh perusahaan dicatat berdasarkan biaya atau harga perolehan aktual

• Konsep objektif mengharuskan pencatatan dan pelaporan akuntansi didasarkan atas bukti-bukti yang objektif

Penerbit Erlangga

Page 21: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PRINSIP DAN PRAKTEK AKUNTANSI: Unit Pengukuran

• Konsep unit pengukuran mengharuskan data ekonomi dicatat dalam satuan mata uang

Penerbit Erlangga

Page 22: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERSAMAAN AKUNTANSI

• Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan hak atau klaim atas sumber daya tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

Penerbit Erlangga

Page 23: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERSAMAAN AKUNTANSI:Transaksi Bisnis

• Semua transaksi bisnis dapat dinyatakan dengan perubahan dari salah satu atau lebih dari ketiga unsur dasar persamaan akuntansi

• Oleh karena itu, dampak dari setiap transaksi dapat dinyatakan dalam naik-turunnya satu atau lebih ketiga unsur tersebut, sambil tetap mempertahankan keseimbangan di antara kedua sisi persamaan

Penerbit Erlangga

Page 24: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN KEUANGAN

• Laporan keuangan yang utama pada perusahaan perorangan adalah:

– Laporan laba-rugi– Laporan ekuitas pemilik– Neraca– Laporan arus kas

Penerbit Erlangga

Page 25: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN KEUANGAN:Uraian dan Hubungan• Laporan laba-rugi melaporkan laba bersih atau rugi

bersih untuk jangka waktu tertentu, yang juga terlihat pada laporan ekuitas pemilik

• Saldo akhir modal pemilik pada laporan ekuitas pemilik juga dilaporkan dalam neraca

• Saldo akhir kas dilaporkan dalam neraca dan laporan arus kas

Penerbit Erlangga

Page 26: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

RASIO KEWAJIBAN TERHADAP EKUITAS PEMILIK

• Rasio kewajiban terhadap ekuitas pemilik berguna dalam menganalisis kemampuan perusahaan membayar utang-utangnya

• Semakin kecil rasio tersebut, semakin baik kemampuan perusahaan untuk bertahan di masa krisis dan mampu memenuhi kewajiban kepada para kreditornya

Penerbit Erlangga

Page 27: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 2

Penerbit Erlangga

Analisis Transaksi

Page 28: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 1-4

1. Akun yang digunakan untuk mencatat dan mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap laporan keuangan

2. Karakteristik suatu akun3. Kaidah debit dan kredit serta saldo akun yang

normal4. Pengaruh transaksi terhadap laporan keuangan

Penerbit Erlangga

Page 29: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 5-7

5. Neraca saldo dan penggunaannya untuk menemukan kesalahan

6. Kesalahan dalam pencatatan transaksi dan koreksinya

7. Analisis horisontal dalam membandingkan laporan keuangan dari periode yang berbeda

Penerbit Erlangga

Page 30: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKUN

• Catatan yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi dinamakan akun

• Sekumpulan akun disebut buku besar• Sistem akun yang membentuk buku besar disebut

bagan akun• Akun-akun tersebut diberi nomor dan dicatat sesuai

dengan urutan pemunculannya dalam neraca dan laporan laba-rugi

Penerbit Erlangga

Page 31: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKUN:Bentuk T

• Bentuk yang paling sederhana dari sebuah akun adalah bentuk akun T yang terdiri atas tiga bagian, yakni:

– Judul, yang merupakan nama transaksi yang dicatat dalam akun tersebut

– Sisi kiri yang disebut debit– Sisi kanan yang disebut kredit

Penerbit Erlangga

Page 32: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKUN:Debit, Kredit, dan Saldo

• Nilai transaksi yang dimasukkan ke sisi kiri setiap akun disebut didebit dan nilai yang dimasukkan ke sisi kanan disebut dikredit

• Secara periodik semua nilai yang ada dalam sisi debit dan kredit sebuah akun dijumlahkan sehingga dapat ditentukan saldo akun

Penerbit Erlangga

Page 33: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

DEBIT DAN KREDIT

• Ketentuan atau kaidah umum debit dan kredit yang berlaku ditetapkan untuk pencatatan:

– Peningkatan atau penurunan aktiva– Kewajiban– Ekuitas pemilik– Pendapatan– Beban– Penarikan

Penerbit Erlangga

Page 34: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

DEBIT DAN KREDIT:Transaksi

• Setiap transaksi dicatat sedemikian rupa sehingga jumlah debit selalu sama dengan jumlah kredit

• Semua transaksi dicatat dalam catatan yang disebut jurnal

Penerbit Erlangga

Page 35: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

DEBIT DAN KREDIT:Kenaikan

• Jumlah kenaikan yang tercatat dalam sebuah akun biasanya sama atau lebih besar daripada jumlah penurunan yang tercatat dalam akun bersangkutan

• Karena itu, saldo normal dari sebuah akun biasanya diindikasikan oleh sisi akun (debit atau kredit) yang mengalami kenaikan

Penerbit Erlangga

Page 36: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

TRANSAKSI:Analisis• Analisis transaksi dilakukan dengan menentukan

apakah: 1. Akun aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik,

pendapatan, atau beban terpengaruh oleh transaksi yang dilakukan

2. Akun-akun yang terpengaruh mengalami kenaikan atau penurunan akibat transaksi yang terjadi

3. Setiap kenaikan atau penurunan tersebut dicatat sebagai debit atau kredit

Penerbit Erlangga

Page 37: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

TRANSAKSI:Jurnal

• Suatu Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi awal

• Ayat jurnal secara periodik diposkan ke akun-akun

Penerbit Erlangga

Page 38: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

NERACA SALDO

• Neraca saldo dibuat dengan mencatat secara berurut semua akun dari buku besar beserta saldo-saldonya

• Jika jumlah total dari debit dan kredit tidak sama, maka telah terjadi kesalahan

Penerbit Erlangga

Page 39: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KESALAHAN CATATAN TRANSAKSI

• Kesalahan dapat ditemukan:– Dengan melakukan prosedur audit– Secara tidak sengaja atau kebetulan– Dengan memeriksa neraca saldo

Penerbit Erlangga

Page 40: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

ANALISIS HORISONTAL

• Dalam analisis horisontal, nilai dari setiap akun dalam laporan keuangan dibandingkan dengan akun bersangkutan dari satu atau lebih periode yang berbeda

• Kenaikan atau penurunan nilai akun tersebut kemudian dihitung dengan baik dalam jumlah totalnya maupun dalam persentase

Penerbit Erlangga

Page 41: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 3

Penerbit Erlangga

Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian

Page 42: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 1-3

1. Hubungan konsep penandingan dengan akuntansi dasar akrual

2. Perlunya penyesuaian dan apa saja karakteristik ayat jurnal penyesuaian

3. Pembuatan ayat jurnal untuk akun yang membutuhkan penyesuaian

Penerbit Erlangga

Page 43: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 4-5

4. Proses penyesuaian dan persiapan neraca saldo yang disesuaikan

5. Analisis vertikal untuk membandingkan pos-pos laporan keuangan dengan pos lainnya dan dengan rata-rata industri

Penerbit Erlangga

Page 44: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KONSEP PENANDINGAN DAN AKUNTANSI DASAR AKRUAL

• Akuntansi dasar akrual membutuhkan proses penyesuaian pada akhir periode akuntansi untuk menandingkan pendapatan dan beban secara benar

• Pendapatan dilaporkan pada periode dihasilkannya pendapatan tersebut, dan beban ditandingkan dengan pendapatan yang dihasilkannya

Penerbit Erlangga

Page 45: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KETIDAKTEPATAN

• Pada akhir periode akuntansi, sebagian dari jumlah yang tercantum pada neraca saldo mungkin belum tepat

• Misalnya, jumlah yang tercantum untuk beban dibayar di muka biasanya lebih tinggi karena penggunaan aktiva ini tidak dicatat setiap harinya

Penerbit Erlangga

Page 46: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

DEFERRAL

• Penundaan pengakuan beban yang sudah dibayar atau pendapatan yang sudah diterima disebut penangguhan (deferral)

Penerbit Erlangga

Page 47: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKRUAL

• Beberapa pendapatan dan beban yang terkait dengan suatu periode bisa saja belum dicatat pada akhir periode, karena pos ini biasanya dicatat hanya ketika kas diterima atau dibayar

• Pendapatan atau beban yang belum dibayar atau dicatat disebut akrual

Penerbit Erlangga

Page 48: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AYAT JURNAL PENYESUAIAN

• Ayat jurnal yang dibutuhkan pada akhir periode akuntansi untuk memutakhirkan dan memastikan ketepatan penandingan pendapatan dengan beban disebut ayat jurnal penyesuaian

• Ayat jurnal penyesuaian membutuhkan debit atau kredit untuk akun pendapatan atau beban yang diimbangi dengan debit atau kredit ke akun aktiva atau kewajiban

Penerbit Erlangga

Page 49: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AYAT JURNAL PENYESUAIAN:Pengaruh terhadap Laporan Keuangan

• Ayat jurnal penyesuaian mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan neraca

• Dengan demikian, jika ayat jurnal penyesuaian tidak dicatat, maka laporan keuangan ini akan salah (tidak akurat)

Penerbit Erlangga

Page 50: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AYAT JURNAL PENYESUAIAN:Macam-macam

• Ayat jurnal penyesuaian meliputi:1. Beban yang ditangguhkan (dibayar di muka)2. Pendapatan ditangguhkan (diterima di muka)3. Beban akrual (kewajiban akrual)4. Pendapatan akrual (aktiva akrual)5. Penyusutan atas aktiva tetap6. Akun-akun lain yang perlu disesuaikan

Penerbit Erlangga

Page 51: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

DEFINISI AJP

• AJP adalah ayat jurnal yang digunakan untuk mengikhtisarkan (memilah-milah) pendapatan dan beban yang menjadi bagian dalam periode berjalan sehingga akun-akun pada neraca saldo menunjukkan angka yang sebenarnya.

Page 52: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PROSES

TRIAL BALANCE

ADJUSTMENTS

ADJUSMENT BALANCE

Page 53: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AYAT JURNAL PENYESUAIAN:Macam-macam

• Ayat jurnal penyesuaian meliputi:

1 Beban yang ditangguhkan (dibayar di muka)

Contoh sederhana:

Rumah KontrakanApartemenMobil sewaan

Penerbit Erlangga

Page 54: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

CONTOH AKUNTANSI

• Sewa dibayar dimuka• Iklan dibayar dimuka• Asuransi dibayar dimuka

S-I-A(sakit – Ijin – Alpa)

Page 55: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AZAZ YANG DIGUNAKAN

•HARTA•BEBAN

Page 56: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AZAZ

HARTA (D) BEBAN (D)•Ciri: Di NS : akun ...dibayar dimuka Ciri: Di NS : akun Beban .......

Sewa dibayar dimuka Beban SewaIklan dibayar dimuka Beban IklanAsuransi dibayar dimuka Beban Asuransi

Cara: Cara:1. Pindahkan akun Debit ke Kredit 1. Pindahkan akun Debit ke Kredit2. Isi Debet dengan perkiraan kontra 2. Isi Debet dengan perkiraan kontra 3. Gunakan Waktu yang Habis digunakan.3. Gunakan Waktu yang belum digunakan.

Page 57: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Contoh Beban dibayar dimuka: Tanggal 1 September 2009 perusahaan membayar sewa toko dibayar dimuka untuk satu tahun sebesar Rp.12.000.000.

• Jawab: Azaz Harta(D) Beban Sewa Toko(K) Sewa Toko dibayar dimuka

Habis: 1 Sept – 31 Des = 4 Bulan.4 bulan X Rp.12.000.000,00 = Rp. 4.000.000,0012 bulan

Rp.4.000.000,00

Rp.4.000.000,00

Page 58: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Contoh Beban dibayar dimuka: Tanggal 1 September 2009 perusahaan membayar beban sewa toko untuk satu tahun sebesar Rp.12.000.000.• Jawab: Azaz Beban

Habis: 31 Des 2009 -1 Sept 2010= 8 Bulan.8 bulan X Rp.12.000.000 ,00 = Rp. 8.000.000,0012 bulan

(D) Sewa toko dibayar dimuka

(K) Beban Sewa toko

Rp.8.000.000,00

Rp.8.000.000,00

Page 59: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LATIHAN1. Pada tanggal 30 April 2009 perusahaan membayar iklan

dibayar dimuka untuk satu tahun sebesar Rp. 24.000.000,00

2. Pada tanggal 1 Mei 2009 perusahaan membayar biaya asuransi untuk satu tahun sebesar Rp. 48.000.000,00

3. Pada tanggal 1 Februari 2009 perusahaan membayar sewa

dibayar dimuka bengkel untuk satu tahun sebesar Rp. 18.000.000,00

4. Pada tanggal 30 Juni 2009 perusahaan membayar biaya advertensi untuk satu tahun sebesar Rp. 96.000.000,00

Buatlah AJP per 31 Desember 2009, dan tentukan azaz yang digunakan!

Page 60: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AYAT JURNAL PENYESUAIAN:Macam-macam

• Ayat jurnal penyesuaian meliputi:

2. Pendapatan yang ditangguhkan (diterima di muka)

Contoh sederhana:

Pemilik Rumah KontrakanPemilik ApartemenPemilik Mobil sewaan

Penerbit Erlangga

Page 61: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

CONTOH AKUNTANSI

• Sewa diterima dimuka• Iklan diterima dimuka• Asuransi diterima dimuka

S-I-A(sakit – Ijin – Alpa)

Page 62: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AZAZ YANG DIGUNAKAN

•HUTANG•PENDAPATAN

Page 63: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AZAZ

HUTANG (K) PENDAPATAN (K)•Ciri: Di NS : akun ...diterima dimuka Ciri: Di NS : akun Pendapatan .......

Sewa diterima dimuka Pendapatan SewaIklan diterima dimuka Pendapatan IklanAsuransi diterima dimuka Pendapatan Asuransi

Cara: Cara:1. Pindahkan akun Kredit ke Debit 1. Pindahkan akun Kredit ke Debit2. Isi Kredit dengan perkiraan kontra 2. Isi Kredit dengan perkiraan kontra 3. Gunakan Waktu yang Habis digunakan.3. Gunakan Waktu yang belum digunakan.

Page 64: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Contoh Pendapatan diterima dimuka: Tanggal 1 September 2009 perusahaan menerima sewa toko diterima dimuka untuk satu tahun sebesar Rp.12.000.000.

• Jawab: Azaz Hutang(D) Sewa toko diterima Dimuka(K) Pendapatan Sewa toko

Habis: 1 Sept – 31 Des = 4 Bulan.4 bulan X Rp.12.000.000,00 = Rp. 4.000.000,0012 bulan

Rp.4.000.000,00

Rp.4.000.000,00

Page 65: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Contoh Beban dibayar dimuka: Tanggal 1 September 2009 perusahaan menerima sewa toko diterima dimuka untuk satu tahun sebesar Rp.12.000.000.• Jawab: Azaz Pendapatan

Habis: 31 Des 2009 -1 Sept 2010= 8 Bulan.8 bulan X Rp.12.000.000 ,00 = Rp. 8.000.000,0012 bulan

(D) Pendapatan Sewa toko

(K) Sewa toko diterima dimuka

Rp.8.000.000,00

Rp.8.000.000,00

Page 66: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LATIHAN1. Pada tanggal 30 April 2009 perusahaan menerima pendapatan iklan

untuk satu tahun sebesar Rp. 24.000.000,00

2. Pada tanggal 1 Mei 2009 perusahaan menerima pendapatan asuransi diterima dimuka untuk satu tahun sebesar Rp. 48.000.000,00

3. Pada tanggal 1 Februari 2009 perusahaan menerima pendapatan sewa

bengkel untuk satu tahun sebesar Rp. 18.000.000,00

4. Pada tanggal 30 Juni 2009 perusahaan menerima pendapatan advertensi untuk satu tahun sebesar Rp. 96.000.000,00

Buatlah AJP dengan azaz Harta dan Beban

Page 67: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AYAT JURNAL PENYESUAIAN:Macam-macam

• Ayat jurnal penyesuaian meliputi:3. Beban akrual (kewajiban akrual)

Penerbit Erlangga

Page 68: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AYAT JURNAL PENYESUAIAN:Macam-macam

• Ayat jurnal penyesuaian meliputi:4. Pendapatan akrual (aktiva akrual)

Penerbit Erlangga

Page 69: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AYAT JURNAL PENYESUAIAN:Macam-macam

• Ayat jurnal penyesuaian meliputi:5. Penyusutan atas aktiva tetap

Penerbit Erlangga

Page 70: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AYAT JURNAL PENYESUAIAN:Pembuktian Kesamaan

• Setelah semua ayat jurnal penyesuaian diposkan, kesamaan total saldo debit dan total saldo kredit dibuktikan dengan neraca saldo yang disesuaikan

Penerbit Erlangga

Page 71: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

ANALISIS VERTIKAL

• Membandingkan masing-masing pos dari laporan periode berjalan dengan jumlah total pada laporan tersebut disebut analisis vertikal

• Masing-masing kewajiban dan ekuitas pemilik ditetapkan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik

Penerbit Erlangga

Page 72: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

ANALISIS VERTIKAL:Neraca dan Laporan Laba-rugi

• Dalam analisis vertikal atas neraca, masing-masing pos aktiva dinyatakan sebagai persen dari total aktiva

• Dalam analisis vertikal atas laporan laba-rugi, masing-masing pos dinyatakan sebagai persen dari total pendapatan atau pendapatan honor

Penerbit Erlangga

Page 73: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 4

Penerbit Erlangga

Penyelesaian Siklus Akuntansi

Page 74: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN

1. Neraca lajur 2. Laporan keuangan dari neraca lajur 3. Ayat jurnal penyesuaian dan penutup dari neraca

lajur 4. Tahun fiskal dan tahun bisnis alami 5. Tujuh langkah dasar dalam siklus akuntansi6. Analisis dan interpretasi dari solvensi keuangan

suatu perusahaan dengan menghitung modal kerja dan rasio lancar

Penerbit Erlangga

Page 75: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

NERACA LAJUR:Langkah-langkah Penyusunan 1-3

1. Neraca lajur disiapkan dengan teriebih dahulu memasukkan neraca saldo pada kolom-kolom Neraca Saldo

2. Selanjutnya penyesuaian dimasukkan ke kolom Debit dan Kredit Penyesuaian

3. Jumlah-jumlah Neraca Saldo ditambah atau dikurangi penyesuaian diteruskan ke kolom Neraca Saldo yang Disesuaikan

Penerbit Erlangga

Page 76: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

NERACA LAJUR:Langkah-langkah Penyusunan 4-5

4. Neraca lajur dirampungkan dengan meneruskan Jumlah-jumlah aktiva, kewajiban, dan modal serta penarikan pemilik dari Neraca Saldo yang Disesuaikan ke kolom Neraca

5. Sedangkan jumlah-jumlah pendapatan dan beban diteruskan ke kolom Laporan Laba- Rugi

Penerbit Erlangga

Page 77: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

NERACA LAJUR:Langkah-langkah Penyusunan 6-7

6. Laba bersih (atau rugi bersih) pada periode tersebut dimasukkan ke kolom Debit (atau Kredit) Laporan Laba-Rugi dan kolom Kredit (atau Debit) Neraca

7. Terhadap masing-masing dari keempat kolom tersebut kemudian dilakukan penjumlahan

Penerbit Erlangga

Page 78: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN NERACA LAJUR:Laba-rugi

• Laporan laba-rugi biasanya disiapkan langsung dari neraca lajur

• Pada laporan laba-rugi, beban umumnya disajikan menurut besarnya, mulai dari yang terbesar ke yang terkecil

Penerbit Erlangga

Page 79: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN NERACA LAJUR:Ekuitas Pemilik

• Laporan ekuitas pemilik disiapkan dengan mencantumkan saldo awal ekuitas pemilik, menambahkan investasi pada usaha tersebut serta laba bersih selama periode bersangkutan, dan mengurangkan penarikan oleh pemilik

Penerbit Erlangga

Page 80: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN NERACA LAJUR:Saldo Awal dan Tambahan• Jumlah yang dicantumkan di neraca lajur sebagai

modal tidak selalu merupakan saldo akun pada awal periode akuntansi

• Pemilik mungkin sudah menanamkan aktiva tambahan pada bisnisnya dalam periode tersebut

• Karena itu, untuk melihat saldo awal dan tambahan investasi, kita perlu mengacu ke akun modal

Penerbit Erlangga

Page 81: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN NERACA LAJUR:Pengelompokan Susunan Neraca

• Berbagai seksi dan sub-seksi acapkali digunakan dalam menyusun neraca

• Dua kelompok aktiva yang lazim adalah aktiva lancar dan aktiva tetap

Penerbit Erlangga

Page 82: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN NERACA LAJUR:Aktiva Lancar

• Kas dan aktiva lain yang biasanya diharapkan akan dikonversi menjadi kas atau dijual atau terpakai habis dalam periode satu tahun atau kurang disebut aktiva lancar

Penerbit Erlangga

Page 83: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN NERACA LAJUR:Aktiva Tetap

• Properti, bangunan, dan peralatan disebut sebagai aktiva tetap atau aktiva pabrik

• Biaya (harga perolehan), akumulasi penyusutan, dan nilai buku dari setiap jenis utama aktiva tetap biasanya dilaporkan pada neraca

Penerbit Erlangga

Page 84: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN NERACA LAJUR:Kewajiban-kewajiban• Dua kelompok utama kewajiban adalah kewajiban

lancar dan kewajiban jangka panjang• Kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu

singkat (biasanya satu tahun atau kurang) dan yang akan dibayarkan dengan menggunakan aktiva lancar disebut kewajiban lancar

• Kewajiban yang tidak akan jatuh tempo dalam waktu lama (biasanya di atas satu tahun) disebut kewajiban jangka panjang.

Penerbit Erlangga

Page 85: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN NERACA LAJUR:Penyajian Kewajiban

• Hak pemilik atas aktiva disajikan di bawah seksi kewajiban dan ditambahkan dengan total kewajiban

• Total kewajiban dan ekuitas pemilik harus sama dengan total aktiva

Penerbit Erlangga

Page 86: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

NERACA LAJUR:Ayat Jurnal Penyesuaian

• Data untuk membuat ayat jurnal penyesuaian terdapat pada kolom Penyesuaian dari neraca lajur

Penerbit Erlangga

Page 87: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

NERACA LAJUR:Menutup Akun-akun Sementara 1-2• Empat ayat jurnal yang diperlukan untuk menutup

akun-akun sementara adalah:1. Mendebit setiap akun pendapatan atas jumlah

yang terdapat dalam saldonya, dan mengkredit Ikhtisar Laba-Rugi atas seluruh pendapatan tersebut

2. Mendebit Ikhtisar Laba-Rugi atas total beban dan mengkredit masing-masing akun beban atas jumlah yang terdapat pada saldonya

Penerbit Erlangga

Page 88: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

NERACA LAJUR:Menutup Akun-akun Sementara 3-4

3. Mendebit Ikhtisar Laba-Rugi atas jumlah yang terdapat pada saldonya (laba bersih), dan mengkredit akun modal atas jumlah yang sama (Debit dan Kredit akan dibalik bila terdapat kerugian bersih)

4. Mendebit akun modal atas saldo akun penarikan dan mengkredit akun penarikan atas jumlah yang sama

Penerbit Erlangga

Page 89: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Penerbit Erlangga

Menutup Akun

Page 90: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

NERACA LAJUR:Ayat Jurnal Penutup

• Setelah ayat jurnal penutup diposkan ke buku besar, saldo akun modal akan sama dengan seluruh jumlah yang dilaporkan pada laporan ekuitas pemilik dan neraca

• Selain itu, akun pendapatan, beban, dan penarikan akan mempunyai saldo nol

Penerbit Erlangga

Page 91: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

NERACA LAJUR:Langkah Terakhir

• Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah menyiapkan neraca saldo setelah penutupan

• Tujuan dari neraca saldo setelah penutupan adalah untuk memastikan bahwa buku besar mempunyai saldo yang berimbang pada awal periode berikutnya

Penerbit Erlangga

Page 92: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

TAHUN FISKAL DAN TAHUN BISNIS ALAMI• Periode akuntansi tahunan yang digunakan

perusahaan disebut sebagai tahun fiskal

• Adakalanya perusahaan menggunakan tahun fiskal yang berakhir pada saat aktivitas operasi usaha berada dalam titik terendah sepanjang siklus operasi tahunannya

• Tahun fiskal semacam ini disebut tahun bisnis alami

Penerbit Erlangga

Page 93: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Penerbit Erlangga

Siklus Operasi

Page 94: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

SIKLUS AKUNTANSI:Tujuh Langkah Dasar 1-4

1. Transaksi dianalisis dan dicatat pada buku jurnal

2. Transaksi diposkan ke buku besar

3. Neraca saldo disiapkan, data penyesuaian dikumpulkan, dan neraca lajur diselesaikan

4. Laporan keuangan disusun

Penerbit Erlangga

Page 95: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

SIKLUS AKUNTANSI:Tujuh Langkah Dasar 5-7

5. Ayat jurnal penyesuaian dibukukan ke jurnal dan diposkan ke buku besar

6. Ayat jurnal penutup dibukukan ke jurnal dan diposkan ke buku besar

7. Neraca saldo setelah penutupan disiapkan

Penerbit Erlangga

Page 96: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

SOLVENSI

• Kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya disebut solvensi

• Dua tolok ukur keuangan untuk mengevaluasi solvensi jangka pendek dari suatu perusahaan adalah modal kerja dan rasio lancar

• Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap kewajiban lancar suatu perusahaan

• Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar

Penerbit Erlangga

Page 97: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 5

Penerbit Erlangga

Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal

Page 98: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN

1. Sistem akuntansi dan implementasinya2. Tujuan pengendalian internal dan lima unsurnya3. Transaksi pada sistem akuntansi manual yang

menggunakan buku besar pembantu serta jurnal khusus

4. Buku besar pembantu tambahan serta jurnal khusus yang dimodifikasi

5. Komponen-komponen sistem akuntansi yang dikomputerisasi pada siklus pendapatan dan penagihan

Penerbit Erlangga

Page 99: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

SISTEM AKUNTANSI

• Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi keuangan suatu perusahaan

• Tiga tahapan dalam akuntansi adalah: – Analisis terhadap kebutuhan informasi– Perancangan sistem– Implementasi dari rancangan sistem

Penerbit Erlangga

Page 100: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENGENDALIAN INTERNAL

• Pengendalian internal memberikan jaminan yang memadai bahwa:

– Aktiva dilindungi dan digunakan untuk keperluan perusahaan

– Informasi usaha akurat– Perundangundangan serta peraturan dipatuhi

Penerbit Erlangga

Page 101: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENGENDALIAN INTERNAL:Unsur-unsur

• Lima unsur pengendalian internal adalah:– Lingkungan pengendalian– Penilaian risiko– Prosedur pengendalian– Pemantauan – Informasi serta komunikasi

Penerbit Erlangga

Page 102: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BUKU BESAR PEMBANTU

• Buku besar pembantu bisa digunakan untuk menyimpan catatan terpisah bagi setiap pelanggan (buku besar pembantu piutang usaha) dan kreditor (buku besar pembantu utang usaha)

• Setiap buku besar pembantu diwakili pada buku besar umum oleh suatu akun ikhtisar yang disebut akun pengendali

• Hasil penjumlahan atas saldo akun buku besar pembantu harus sama dengan saldo yang terdapat pada akun pengendali

Penerbit Erlangga

Page 103: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

JURNAL KHUSUS

• Jurnal khusus bisa digunakan untuk mengurangi waktu pemrosesan dan beban pencatatan atas transaksi yang terjadi berulang-ulang dan mempunyai karakteristik yang sama

Penerbit Erlangga

Page 104: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

JURNAL KHUSUS:Macam-macam• Jurnal pendapatan digunakan untuk mencatat

penjualan jasa secara kredit• Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat

semua penerimaan kas• Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat semua

pembelian secara kredit• Jurnal pembayaran kas digunakan untuk mencatat

semua pembayaran tunai• Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi

yang tidak tertampung pada jurnal khusus yang ada

Penerbit Erlangga

Page 105: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BUKU BESAR PEMBANTU TAMBAHAN

• Buku besar pembantu bisa dibuat untuk berbagai akun seperti aktiva tetap sebagaimana halnya dengan piutang usaha dan utang usaha

Penerbit Erlangga

Page 106: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

JURNAL KHUSUS MODIFIKASI

• Jurnal khusus bisa dimodifikasi dengan menambahkan kolom untuk mencatat transaksi yang sering terjadi

• Misalnya, kolom tambahan seringkali dibuat pada jurnal pendapatan untuk mencatat penagihan utang pajak penjualan atau pajak pertambahan nilai

Penerbit Erlangga

Page 107: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

SISTEM KOMPUTER

• Komputer terdiri dari perangkat keras dan lunak• Perangkat keras berfungsi untuk input/output data

dan pengelolaan serta pemrosesan data internal• Perangkat lunak memberikan instruksi kepada

komputer• Sistem operasi memberikan instruksi dasar kepada

komputer, sedangkan aplikasi merupakan perintah untuk pelaksanaan tugas khusus

Penerbit Erlangga

Page 108: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

SISTEM AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI• Sistem akuntansi yang dikomputerisasi mirip dengan

sistem akuntansi manual• Keunggulan utama dari sistem akuntansi yang

dikomputerisasi adalah: – Pencatatan serta pemrosesan transaksi secara

simultan– Tingkat akurasi yang tinggi– Kecepatan pelaporan

• Contohnya, siklus pendapatan dan penagihan menggunakan QuickBooks®

Penerbit Erlangga

Page 109: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 6

Penerbit Erlangga

Akuntansi untuk Perusahaan Dagang

Page 110: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 1-4

1. Perbedaan aktivitas antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang

2. Jurnal pembelian dan penjualan barang dagang

3. Jurnal biaya transportasi barang dagang

4. Jurnal transaksi barang dagang bagi pembeli maupun penjual

Penerbit Erlangga

Page 111: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 5-8

5. Bagan akun untuk perusahaan dagang

6. Laporan laba-rugi untuk perusahaan dagang

7. Siklus akuntansi untuk perusahaan dagang

8. Rasio penjualan bersih terhadap aktiva sebagai tolok ukur dari efektivitas penggunaan aktiva perusahaan

Penerbit Erlangga

Page 112: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERUSAHAAN DAGANG

• Perbedaan utama di antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang berkaitan dengan aktivitas pendapatan

• Perusahaan dagang membeli barang dagang untuk dijual kepada pelanggan

Penerbit Erlangga

Page 113: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERUSAHAAN DAGANG:Laporan Laba-rugi• Pada laporan laba-rugi perusahaan dagang,

pendapatan dari penjualan barang dagang dilaporkan sebagai penjualan

• Harga pokok penjualan dikurangkan dari penjualan untuk mendapatkan laba kotor

• Beban operasi dikurangkan dari laba kotor untuk mendapatkan angka laba bersih

• Persediaan barang dagang yang merupakan barang dagang yang belum terjual, dilaporkan sebagai aktiva lancar pada neraca

Penerbit Erlangga

Page 114: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

JURNAL PEMBELIAN BARANG

• Pembelian barang dagang secara tunai atau kredit dicatat dengan mendebit Persediaan Barang Dagang

• Untuk pembelian barang dagang secara kredit, syarat- syarat kredit bisa membuka kemungkinan akan adanya diskon untuk pembayaran yang lebih cepat

• Diskon pembelian tersebut dianggap sebagai pengurang terhadap harga pokok penjualan

• Jika barang dagang dikembalikan atau potongan harga diperoleh, pembeli mengkredit Persediaan Barang Dagang

Penerbit Erlangga

Page 115: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

JURNAL PENJUALAN BARANG

• Penjualan barang dagang secara tunai atau kredit dicatat dengan mengkredit Penjualan

• Harga pokok penjualan dan pengurangan persediaan barang dagang juga dicatat atas penjualan tersebut

Penerbit Erlangga

Page 116: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

JURNAL PENJUALAN BARANG:Kredit• Untuk penjualan barang dagang secara kredit, syarat-

syarat kredit memungkinkan diberikannya diskon penjualan untuk pembayaran yang lebih cepat

• Diskon semacam itu dicatat oleh penjual sebagai debit ke Diskon Penjualan

• Diskon penjualan dilaporkan sebagai pengurangan terhadap Penjualan

• Begitu juga, bila barang dagang dikembalikan atau potongan harga diberikan, penjual mendebit Retur dan Potongan Penjualan

Penerbit Erlangga

Page 117: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

JURNAL PENJUALAN BARANG:Kewajiban Pajak

• Kewajiban atas pajak penjualan akan timbul bila penjualan dilakukan dan dicatat oleh penjual sebagai kredit ke akun Utang Pajak Penjualan

• Jika pajak penjualan dibayarkan ke dinas perpajakan, Utang Pajak Penjualan didebit dan Kas dikredit

Penerbit Erlangga

Page 118: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

JURNAL PENJUALAN BARANG:Rabat

• Banyak pedagang grosir menawarkan rabat (trade discount), yaitu diskon terhadap daftar harga yang ada (umumnya karena pembelian dalam partai besar)

• Umumnya, baik penjual maupun pembeli tidak membukukan daftar harga serta rabat dalam akun-akun

Penerbit Erlangga

Page 119: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

JURNAL BIAYA TRANSPORTASI DARI BARANG DAGANG• Bila barang dagang dikirimkan dengan syarat FOB

shipping point, pembeli membayar biaya transportasi dan mendebit Persediaan Barang Dagang

• Bila barang dagang dikirimkan dengan syarat FOB destination, maka penjual membayar biaya transportasi dan mendebit Biaya Pengiriman atau Ongkos Pengiriman

• Bila penjual membayar terlebih dahulu biaya transportasi untuk memudahkan bagi pembeli, maka penjual mendebit Piutang Usaha atas biaya-biaya tersebut

Penerbit Erlangga

Page 120: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAGAN AKUN UNTUK PERUSAHAAN DAGANG• Bagan akun untuk perusahaan dagang lebih kompleks

dibanding bagan akun untuk perusahaan jasa, dan lazimnya mencakup akun-akun seperti:

– Penjualan– Diskon Penjualan– Retur dan Potongan Penjualan– Harga Pokok Penjualan– Persediaan Barang Dagang

Penerbit Erlangga

Page 121: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN LABA-RUGI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG• Laporan laba-rugi untuk perusahaan dagang

melaporkan: – Penjualan – Harga pokok penjualan– Laba kotor

• Laporan laba-rugi dapat disiapkan dalam bentuk bertahap atau langsung

Penerbit Erlangga

Page 122: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG 1• Siklus akuntansi untuk perusahaan dagang mirip

dengan siklus untuk perusahaan jasa

• Akan tetapi, perusahaan dagang mungkin akan mengalami penciutan persediaan, yang harus dicatat

• Ayat jurnal penyesuaian yang biasanya dibuat adalah mendebit Harga Pokok Penjualan dan mengkredit Persediaan Barang Dagang atas jumlah penciutan tersebut

Penerbit Erlangga

Page 123: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG 2

• Neraca bisa disiapkan entah dalam bentuk akun atau dalam bentuk laporan

• Persediaan barang dagang harus dilaporkan sebagai aktiva lancar

Penerbit Erlangga

Page 124: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

RASIO PENJUALAN BERSIH TERHADAP AKTIVA• Aktiva yang digunakan dalam menghitung rasio

penjualan bersih terhadap aktiva bisa berupa: – Total aktiva pada akhir tahun– Rata-rata total aktiva pada awal dan akhir

tahun– Rata-rata aktiva bulanan

• Semakin tinggi rasio penjualan bersih terhadap aktiva berarti semakin efektif perusahaan menggunakan aktivanya

Penerbit Erlangga

Page 125: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 7

Penerbit Erlangga

Kas

Page 126: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 1-4

1. Sifat kas dan pentingnya pengendalian internal terhadap kas

2. Prosedur dasar untuk menyelenggarakan pengendalian internal terhadap kas

3. Prosedur dasar untuk menyelenggarakan pengendalian internal terhadap pembayaran kas, termasuk penggunaan sistem voucher

4. Sifat akun bank dan penggunaannya dalam mengendalikan kas

Penerbit Erlangga

Page 127: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 5-8

5. Rekonsiliasi bank dan ayat jurnal yang diperlukan

6. Transaksi yang melibatkan kas dalam jumlah kecil dengan menggunakan dana kas kecil

7. Cara penyajian kas di neraca

8. Perhitungan dan penginterpretasian rasio kas terhadap kewajiban lancar

Penerbit Erlangga

Page 128: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KAS

• Kas meliputi: – Koin – Uang kertas– Cek – Wesel (kiriman uang atau money orders)– Uang yang tersimpan di bank yang

penarikannya tidak dibatasi

Penerbit Erlangga

Page 129: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KAS:Pengendalian

• Karena mudahnya pemindahan uang, perusahaan harus merancang dan menggunakan pengendalian untuk mengamankan kas dan memberikan otorisasi terhadap transaksi kas

Penerbit Erlangga

Page 130: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENGENDALIAN KAS

• Salah satu dari pengendalian terpenting untuk melindungi kas yang diterima dari konter penjualan adalah register kas

• Slip pembayaran (remittance advice) merupakan pengendalian preventif atas kas yang diterima melalui pos

• Pemisahan tugas antara pemegang kas dan pencatat kas juga merupakan pengendalian preventif

Penerbit Erlangga

Page 131: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

SISTEM VOUCHER

• Sistem voucher adalah serangkaian prosedur untuk mengotorisasi dan mencatat kewajiban serta melakukan pembayaran kas

• Sistem voucher menggunakan: – Voucher – Arsip untuk voucher yang belum dibayar– Arsip untuk voucher yang telah dilunasi

Penerbit Erlangga

Page 132: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKUN BANK

• Formulir yang digunakan dengan akun bank adalah:– Kartu spesimen tanda tangan– Formulir setoran– Cek – Catatan atas cek yang ditarik

Penerbit Erlangga

Page 133: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKUN BANK:Laporan

• Setiap bulan, bank biasanya mengirimkan laporan bank (rekening koran) kepada pemegang rekening yang mengikhtisarkan semua transaksi pada bulan tersebut

• Laporan bank ini memungkinkan perusahaan untuk membandingkan transaksi kas pada pembukuan perusahaan dengan catatan bank

Penerbit Erlangga

Page 134: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

REKONSILIASI BANK:Seksi Pertama

• Seksi pertama dari rekonsiliasi bank dimulai dengan saldo kas menurut laporan bank

• Saldo ini disesuaikan terhadap perubahan yang dilakukan deposan terhadap kas yang belum terlihat pada laporan bank dan terhadap kesalahan bank

Penerbit Erlangga

Page 135: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

REKONSILIASI BANK:Seksi Kedua

• Seksi kedua dimulai dengan saldo kas menurut pembukuan deposan

• Saldo ini disesuaikan terhadap perubahan kas yang dilakukan oleh bank namun belum dimasukkan dalam pembukuan deposan dan terhadap kesalahan deposan

Penerbit Erlangga

Page 136: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

REKONSILIASI BANK

• Saldo yang telah disesuaikan untuk kedua seksi tersebut harus sama

• Informasi yang dihasilkan oleh seksi pertama dari rekonsiliasi bank tidak memerlukan ayat jurnal dalam pembukuan deposan

• Akan tetapi, hal-hal yang terdapat pada seksi kedua rekonsiliasi bank perlu dijurnal dalam pembukuan deposan

Penerbit Erlangga

Page 137: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

DANA KAS KECIL

• Dana kas kecil bisa digunakan perusahaan untuk melakukan pembayaran kecil yang sering terjadi

• Dana kas kecil ditempatkan di bawah pengawasan karyawan tertentu yang memberikan otorisasi atas pembayaran dari dana tersebut

• Secara periodik atau apabila jumlah uang dalam dana tersebut telah menurun ke jumlah minimum, maka pengisian kembali dana dilakukan

Penerbit Erlangga

Page 138: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KAS:Penyajian di Neraca

• Kas disajikan sebagai aktiva pertama pada seksi Aktiva Lancar dari neraca

• Perusahaan yang telah menanamkan kas yang berlebih dalam investasi yang sangat likuid biasanya melaporkan Kas dan ekuivalen kas pada neraca

Penerbit Erlangga

Page 139: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

RASIO “KIAMAT”

• Perusahaan yang sedang menghadapi masalah keuangan bisa mengalami kesulitan dalam mengkonversi piutang, persediaan, dan panjar (uang muka) menjadi kas pada saat diperlukan

• Dalam hal ini, rasio kas terhadap kewajiban lancar, yang disebut rasio "kiamat", mungkin akan berguna untuk menilai kemampuan perusahaan membayar kewajiban kepada para kreditor

Penerbit Erlangga

Page 140: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 8

Penerbit Erlangga

Piutang

Page 141: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 1-4

1. Klasifikasi umum piutang2. Prosedur pengendalian internal atas piutang3. Sifat dan akuntansi piutang tak tertagih4. Ayat jurnal dengan metode penyisihan akuntansi

untuk piutang tak tertagih, dan estimasi piutang tak tertagih berdasarkan penjualan dan analisis piutang

Penerbit Erlangga

Page 142: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 5-9

5. Ayat jurnal untuk mencatat penghapusan langsung piutang tak tertagih

6. Sifat dan karakteristik surat promes atau wesel7. Ayat jurnal untuk transaksi wesel tagih8. Piutang dalam seksi Aktiva Lancar pada neraca9. Perputaran piutang usaha dan jumlah hari

penjualan dalam piutang

Penerbit Erlangga

Page 143: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PIUTANG

• Istilah piutang meliputi semua klaim uang terhadap entitas-entitas lain, termasuk perorangan, perusahaan, dan organisasi lainnya

• Piutang biasanya diklasifikasikan sebagai: – Piutang usaha– Wesel tagih– Piutang lain-lain

Penerbit Erlangga

Page 144: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PIUTANG:Pengendalian Internal

• Pengendalian internal yang berlaku bagi piutang meliputi pemisahan tanggung jawab atas fungsi-fungsi yang berhubungan

• Dengan pemisahan ini, pekerjaan seorang karyawan bisa berfungsi sebagai pengecekan atas pekerjaan orang lain

Penerbit Erlangga

Page 145: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PIUTANG TAK TERTAGIH:Metode-metode Akuntansi• Dua metode akuntansi untuk piutang tak tertagih

adalah metode penyisihan dan metode penghapusan langsung

• Metode penyisihan meminta pembayaran di muka atas piutang tak tertagih

• Metode penghapusan langsung mengakui beban hanya apabila piutang tersebut dianggap tidak akan tertagih

Penerbit Erlangga

Page 146: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PIUTANG TAK TERTAGIH:Ayat Jurnal Penyesuaian• Ayat jurnal penyesuaian akhir tahun meminta:

1. Pengurangan nilai piutang hingga ke jumlah kas yang diperkirakan akan terealisasi di masa depan

2. Alokasi beban yang diharapkan dari pengurangan piutang ke periode berjalan

• Ayat jurnal penyesuaian itu mendebit Beban Piutang Tak Tertagih dan mengkredit Penyisihan Piutang tak tertagih

Penerbit Erlangga

Page 147: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PIUTANG TAK TERTAGIHDasar-dasar Estimasi• Jika estimasi piutang tak tertagih didasarkan pada

jumlah penjualan periode fiskal, maka ayat jurnal penyesuaian dibuat tanpa mengacu kepada saldo akun penyisihan

• Jika estimasi piutang tak tertagih didasarkan pada jumlah dan umur piutang usaha pada akhir periode, ayat jurnal penyesuaian dibuat sedemikian rupa sehingga saldo akun penyisihan sama dengan estimasi piutang tak tertagih pada akhir periode

Penerbit Erlangga

Page 148: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PIUTANG TAK TERTAGIH:Akun Penyisihan• Jika suatu piutang dianggap tak tertagih, maka

piutang tersebut akan dihapus dengan akun penyisihan

• Akun penyisihan, yang akan memiliki saldo kredit setelah ayat jurnal penyesuaian diposkan, merupakan akun kontra-aktiva

• Beban piutang tak tertagih umumnya dilaporkan dalam laporan laba-rugi sebagai beban administratif

Penerbit Erlangga

Page 149: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PIUTANG TAK TERTAGIH:Metode Penghapusan Langsung

• Berdasarkan metode penghapusan langsung, ayat jurnal untuk menghapus piutang adalah mendebit Beban Piutang tak Tertagih dan mengkredit Piutang Usaha

• Tidak dibutuhkan akun penyisihan ataupun ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode

Penerbit Erlangga

Page 150: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PROMES / WESEL

• Promes atau wesel adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang atas permintaan atau pada suatu waktu tertentu

• Karakteristik promes yang mempengaruhi bagaimana promes itu dicatat dan dilaporkan meliputi tanggal jatuh tempo, suku bunga, dan nilai jatuh tempo

Penerbit Erlangga

Page 151: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Penerbit Erlangga

Promes / Wesel

Page 152: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PROMES / WESEL:Bunga dan Jatuh Tempo• Rumus dasar untuk menghitung bunga promes adalah:

Pokok x Suku Bunga x Waktu = Bunga

• Tanggal jatuh tempo adalah tanggal di mana promes harus dilunasi, dan periode waktu antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo biasanya dinyatakan dalam jumlah hari atau bulan

• Nilai jatuh tempo adalah jumlah dari nilai nominal (pokok) dan bunga

Penerbit Erlangga

Page 153: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PROMES / WESEL TAGIH

• Promes yang diterima sebagai pelunasan piutang usaha dicatat dengan mendebet Wesel Tagih dan mengkredit Piutang Usaha

• Pada saat promes jatuh tempo, yang didebit adalah Kas sementara Wesel Tagih dan Pendapatan Bunga dikredit

Penerbit Erlangga

Page 154: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PROMES / WESEL TAGIH:Jatuh Tempo

• Jika pembuat promes tidak memenuhi kewajibannya pada tanggal jatuh tempo, maka promes dimaksud dikatakan ditolak

• Jika pemegang promes atau wesel yang ditolak telah dibayar oleh endorser, maka jumlah klaim endorser terhadap pembuat promes didebit ke akun piutang usaha

Penerbit Erlangga

Page 155: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

SEKSI AKTIVA LANCAR DALAM NERACA

• Semua piutang yang diperkirakan akan terealisasi menjadi kas dalam setahun disajikan dalam seksi Aktiva Lancar pada neraca

• Aktiva ini umumnya disajikan menurut urutan likuiditasnya, yaitu urutan seberapa cepat aktiva tersebut dikonversi menjadi kas dalam operasi normal

Penerbit Erlangga

Page 156: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERPUTARAN PIUTANG USAHA

• Perputaran piutang usaha adalah penjualan kredit bersih dibagi dengan piutang usaha rata-rata

• Hal ini mengukur seberapa sering piutang usaha dikonversi menjadi kas dalam suatu periode

• Jumlah hari penjualan dalam piutang adalah saldo piutang usaha akhir tahun dibagi dengan penjualan kredit rata-rata harian

• Hal ini mengukur lamanya waktu piutang usaha beredar

Penerbit Erlangga

Page 157: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 9

Penerbit Erlangga

Persediaan

Page 158: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 1-4

1. Prosedur pengendalian internal yang berlaku untuk persediaan

2. Pengaruh kesalahan persediaan terhadap laporan keuangan

3. Tiga-asumsi arus biaya persediaan dan pengaruhnya terhadap laporan laba-rugi dan neraca

4. Biaya persediaan menurut sistem persediaan perpetual dan sistem persediaan periodik, dengan menggunakan metode kalkulasi first-in, first-out (FIFO), last-in, first-out (LIFO), dan biaya rata-rata

Penerbit Erlangga

Page 159: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 5-9

5. Tiga metode kalkulasi biaya persediaan6. Nilai persediaan yang tepat pada selain harga pokok,

dengan konsep mana yang lebih rendah antara biaya (harga pokok) dengan harga pasar dan nilai realisasi bersih

7. Neraca persediaan barang dagang8. Estimasi biaya persediaan dengan menggunakan

metode eceran dan metode laba kotor 9. Rasio perputaran persediaan dan jumlah hari

penjualan dalam persediaan

Penerbit Erlangga

Page 160: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERSEDIAAN:Pengendalian dan Perhitungan• Prosedur pengendalian internal atas persediaan

dibentuk untuk melindungi persediaan dari: – Kerusakan– Pencurian oleh karyawan– Pencurian oleh pelanggan

• Selain itu, perhitungan fisik persediaan harus dilakukan secara periodik untuk mendeteksi kekurangan persediaan serta untuk mencegah pencurian

Penerbit Erlangga

Page 161: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERSEDIAAN:Kesalahan Pelaporan• Setiap kesalahan dalam pelaporan persediaan yang

didasarkan atas perhitungan fisik akan menyesatkan:– Persediaan akhir– Aktiva lancar– Total aktiva– Ekuitas pemilik pada neraca

• Selain itu, harga pokok penjualan, laba kotor, dan laba bersih juga akan salah disajikan dalam laporan laba-rugi

Penerbit Erlangga

Page 162: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERSEDIAAN:Metode Asumsi Arus Biaya• Tiga asumsi arus biaya yang paling umum dalam bisnis

adalah:– Metode first-in, first-out– Metode last-in, first-out– Metode biaya rata-rata

• Setiap metode biasanya menghasilkan jumlah harga pokok penjualan dan persediaan akhir barang dagang yang berbeda

• Jadi, pemilihan asumsi arus biaya secara langung mempengaruhi laporan laba-rugi dan neraca

Penerbit Erlangga

Page 163: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERSEDIAAN:Sistem Perpetual

• Dalam sistem persediaan perpetual, jumlah unit dan biaya setiap jenis barang dagang dicatat dalam buku besar pembantu persediaan, dengan akun terpisah untuk setiap jenis barang dagang

• Biaya persediaan dan jumlah yang dibebankan terhadap persediaan diilustrasikan dengan menggunakan metode FIFO dan LIFO

Penerbit Erlangga

Page 164: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PERSEDIAAN:Sistem Periodik

• Dalam sistem persediaan periodik, perhitungan fisik persediaan dilakukan untuk menentukan biaya persediaan dan harga pokok penjualan

• Biaya persediaan dan jumlah yang dibebankan terhadap pendapatan diilustrasikan dengan menggunakan metode FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata

Penerbit Erlangga

Page 165: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KALKULASI BIAYA PERSEDIAAN:Perbedaan

• Ketiga metode kalkulasi biaya persediaan untuk periode berjalan biasanya akan menghasilkan jumlah yang berbeda untuk:

– Persediaan akhir– Harga pokok penjualan– Laba kotor (dan laba bersih)

Penerbit Erlangga

Page 166: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KALKULASI BIAYA PERSEDIAAN:Selama Periode Inflasi• Selama periode inflasi, metode FIFO akan

menghasilkan harga pokok penjualan paling rendah, laba kotor (dan laba bersih) paling tinggi, dan persediaan akhir paling tinggi

• Metode LIFO memberikan hasil-hasil yang sebaliknya, selama periode deflasi, dampaknya terbalik dengan yang sudah dijelaskan di atas

• Metode biaya rata-rata memberikan hasil-hasil yang berada di antara metode FIFO dan LIFO

Penerbit Erlangga

Page 167: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

HARGA POKOK DAN HARGA PASAR1

• Jika harga pasar suatu item persediaan lebih rendah dari harga pokoknya, maka harga pasar yang lebih rendah digunakan untuk menghitung nilai item tersebut

• Harga pasar adalah harga pokok yang diperlukan untuk mengganti barang dagang pada tanggal persediaan

Penerbit Erlangga

Page 168: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

HARGA POKOK DAN HARGA PASAR2

• Adalah mungkin untuk mengaplikasikan metode mana yang lebih rendah antara harga pokok dan harga pasar atas setiap item persediaan, atas kelas-kelas utama persediaan, atau atas persediaan secara keseluruhan

• Barang dagang yang hanya dapat dijual dengan harga yang lebih rendah daripada harga pokoknya harus dicatat pada nilai realisasi bersih, yaitu estimasi harga jual dikurangi biaya pelepasan langsung

Penerbit Erlangga

Page 169: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

NERACA PERSEDIAAN BARANG

• Persediaan barang dagang biasanya disajikan dalam neraca pada seksi Aktiva Lancar, setelah atau di bawah piutang

• Baik metode penentuan biaya persediaan (apakah FIFO, LIFO, atau biaya rata-rata) maupun metode penilaian persediaan (biaya atau LCM) harus diungkapkan

Penerbit Erlangga

Page 170: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BIAYA PERSEDIAAN:Metode Eceran

• Dalam menggunakan metode eceran untuk mengestimasi persediaan, harga eceran dari semua barang dagang harus diakumulasi

• Persediaan pada eceran ditentukan dengan mengurangi penjualan periode bersangkutan dari harga eceran barang yang tersedia untuk dijual selama periode berjalan

• Persediaan pada eceran kemudian dikonversikan menjadi harga pokok atas dasar rasio biaya terhadap harga jual (eceran) barang dagang yang tersedia untuk dijual

Penerbit Erlangga

Page 171: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Penerbit Erlangga

Penentuan Biaya Persediaan dengan Metode Eceran

Page 172: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BIAYA PERSEDIAAN:Metode Laba Kotor

• Dalam menggunakan metode laba kotor untuk mengestimasi persediaan, estimasi laba kotor dikurangkan dari penjualan untuk menentukan estimasi harga pokok penjualan

• Jumlah ini kemudian dikurangi dari harga pokok barang dagang tersedia untuk dijual guna mengestimasi persediaan akhir

Penerbit Erlangga

Page 173: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

RASIO PERPUTARAN DAN JUMLAH HARI PENJUALAN PERSEDIAAN• Rasio perputaran persediaan, yang dihitung dengan

membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata, mengukur hubungan antara volume barang dagang yang dijual dengan jumlah persediaan yang dimiliki selama periode dimaksud

• Jumlah hari penjualan dalam persediaan, yang dihitung dengan membagi persediaan akhir dengan harga pokok penjualan rata-rata harian, mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membeli, menjual, dan mengganti persediaan

Penerbit Erlangga

Page 174: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 10

Penerbit Erlangga

Aktiva Tetap dan Aktiva Tak Berwujud

Page 175: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 1-6

1. Aktiva tetap dan akuntansi untuk biaya aktiva tetap2. Perhitungan penyusutan, dengan menggunakan

metode garis-lurus, metode unit-produksi, dan metode saldo-menurun

3. Klasifikasi biaya aktiva tetap sebagai pengeluaran modal atau pengeluaran pendapatan

4. Ayat jurnal untuk pelepasan aktiva tetap 5. Lease dan ikhtisar aturan-aturan akuntansi yang

berhubungan dengan leasing aktiva tetap6. Pengendalian internal atas aktiva tetap

Penerbit Erlangga

Page 176: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 7-10

7. Perhitungan deplesi dan pembuatan ayat jurnal untuk deplesi

8. Pembuatan ayat jurnal untuk mengakuisisi dan mengamortisasi aktiva tak berwujud, seperti paten, hak cipta, dan goodwill

9. Cara pelaporan beban penyusutan dalam laporan laba-rugi dan menyusun neraca yang mencantumkan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud

10. Perhitungan dan penginterpretasian rasio aktiva tetap terhadap kewajiban jangka panjang

Penerbit Erlangga

Page 177: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKTIVA TETAP

• Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan dalam operasi normal perusahaan

• Contoh-contoh aktiva tetap adalah:– Peralatan – Bangunan – Tanah

Penerbit Erlangga

Page 178: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKTIVA TETAP:Biaya-biaya

• Biaya akuisisi awal aktiva tetap meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva dimaksud hingga aktiva tersebut siap digunakan

• Contoh biaya aktiva tetap:– Pajak penjualan– Biaya pengangkutan– Asuransi dalam perjalanan– Biaya pemasangan

Penerbit Erlangga

Page 179: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKTIVA TETAP:Penyusutan

• Sejalan dengan berlalunya waktu, semua aktiva tetap -kecuali tanah- kehilangan kemampuan untuk memberikan manfaat kepada perusahaan

• Karenanya, biaya aktiva tetap harus ditransfer ke akun beban secara sistematis, selama umur manfaat yang diharapkan

• Transfer periodik ini, dari biaya ke beban, dinamakan dengan penyusutan

Penerbit Erlangga

Page 180: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENYUSUTAN

• Dalam menghitung penyusutan, ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan:

– Biaya akuisisi awal aktiva tetap– Umur manfaat aktiva– Nilai residu aktiva

Penerbit Erlangga

Page 181: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENYUSUTAN:Metode-metode

• Metode garis-lurus menghasilkan beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur aktiva

• Metode unit-produksi menghasilkan beban penyusutan yang sama bagi setiap unit yang diproduksi selama umur manfaat aktiva

• Metode saldo-menurun diterapkan dengan mengalikan nilai buku aktiva yang menurun dengan dua kali tarif garis lurus

Penerbit Erlangga

Page 182: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Penerbit Erlangga

Akuntansi Penyusutan

Page 183: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BIAYA AKTIVA TETAP:Pengeluaran Modal• Biaya-biaya penambahan pada aktiva tetap dan biaya

lainnya yang berhubungan dengan peningkatan efisiensi atau kapasitas diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal

• Biaya-biaya penambahan pada aktiva dan biaya-biaya yang menambah kegunaan aktiva lebih dari satu periode (disebut perbaikan atau betterments) juga diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal

• Biaya-biaya yang memperpanjang umur manfaat aktiva melampaui estimasi awalnya juga merupakan pengeluaran modal dan disebut reparasi besar-besaran

Penerbit Erlangga

Page 184: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BIAYA AKTIVA TETAP:Pengeluaran Pendapatan

• Pengeluaran yang hanya memberi manfaat pada periode berjalan atau dikeluarkan dengan tujuan mempertahankan efisiensi operasi normal diklasifikasikan sebagai pengeluaran pendapatan dan didebit ke akun beban

Penerbit Erlangga

Page 185: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PELEPASAN AKTIVA TETAP:Ayat Jurnal

• Ayat jurnal untuk mencatat pelepasan aktiva tetap bervariasi

• Namun, dalam semua kasus, setiap penyusutan untuk periode berjalan harus terlebih dahulu dicatat, dan nilai buku aktiva kemudian dihapus dari akun

• Ayat jurnal untuk menghapus nilai buku dari akun adalah mendebit akun akumulasi penyusutan aktiva bersangkutan dan mengkredit akun aktiva

• Untuk aktiva yang tidak dapat lagi digunakan dan harus dibuang, kerugian harus dicatat untuk setiap sisa nilai buku aktiva

Penerbit Erlangga

Page 186: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PELEPASAN AKTIVA TETAP:Penjualan

• Pada saat aktiva tetap dijual, nilai buku aktiva dihapuskan dan kas atau aktiva lainnya yang diterima juga dicatat

• Jika harga jual lebih tinggi dari nilai buku aktiva, transaksi tersebut menghasilkan keuntungan

• Jika harga jual lebih rendah dari nilai buku, terjadi kerugian

Penerbit Erlangga

Page 187: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PELEPASAN AKTIVA TETAP:Penukaran

• Jika aktiva tetap ditukarkan dengan aktiva tetap lain yang serupa, tidak ada keuntungan yang diakui

• Yang ada hanyalah penyesuaian atas biaya aktiva baru

• Namun, setiap kerugian yang muncul dari pertukaran semacam itu harus dicatat

Penerbit Erlangga

Page 188: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LEASE AKTIVA TETAP

• Lease adalah kontrak untuk menggunakan suatu aktiva dalam jangka waktu tertentu

• Lease diperlakukan sebagai lease modal jika lessee membeli aktiva dimaksud

• Pembayaran lease menurut lease operasi dicatat sebagai beban sewa dan sisi lessee

Penerbit Erlangga

Page 189: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP

• Pengendalian internal atas aktiva tetap harus meliputi prosedur yang akan digunakan untuk mengotorisasi pembelian aktiva

• Setelah dibeli, aktiva tetap harus dilindungi dari pencurian, penyalahgunaan, atau kerusakan

• Pemeriksaan persediaan fisik atas aktiva-aktiva tetap harus dilakukan secara periodik

Penerbit Erlangga

Page 190: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

DEPLESI

• Jumlah deplesi periodik dihitung dengan mengalikan kuantitas barang tambang yang ditambang selama periode yang dimaksud dengan tarif deplesi

• Tarif deplesi dihitung dengan membagi biaya cadangan mineral dengan estimasi besarnya cadangan

• Ayat jurnal untuk mencatat deplesi adalah mendebit akun beban deplesi dan mengkredit akun akumulasi deplesi

Penerbit Erlangga

Page 191: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKTIVA TAK BERWUJUD

• Aktiva jangka panjang yang tidak memiliki atribut-atribut fisik tetapi digunakan dalam bisnis diklasifikasikan sebagai aktiva tak berwujud

• Contoh-contoh aktiva tak berwujud adalah:– Paten – Hak cipta– Merek dagang– Goodwill

Penerbit Erlangga

Page 192: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKTIVA TAK BERWUJUD:Biaya Awal

• Biaya awal dari suatu aktiva tak berwujud harus didebit ke akun aktiva

• Biaya ini kemudian harus diamortisasi atau dihapus selama estimasi umur manfaat aktiva yang diharapkan dengan mendebit akun beban dan mengkredit akun aktiva tak berwujud

Penerbit Erlangga

Page 193: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENYUSUTAN:Laporan Keuangan

• Jumlah beban penyusutan dan metode-metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan harus diungkapkan dalam laporan keuangan

• Selain itu, setiap kelas utama aktiva juga harus diungkapkan bersama-sama dengan akumulasi penyusutan yang berhubungan

Penerbit Erlangga

Page 194: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

AKTIVA TAK BERWUJUD:Laporan Keuangan

• Aktiva tak berwujud biasanya disajikan di neraca dalam seksi terpisah dari seksi aktiva tetap

• Setiap kelas utama aktiva tak berwujud harus dilaporkan setelah amortisasi dicatat pada tanggal terjadinya

Penerbit Erlangga

Page 195: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

RASIO AKTIVA TETAP TERHADAP KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

• Rasio aktiva tetap terhadap kewajiban jangka panjang merupakan ukuran solvensi yang mengindikasikan marjin pengaman bagi para kreditor

• Rasio tersebut juga menyediakan suatu indikasi mengenai kemampuan perusahaan untuk meminjam dana tambahan atas dasar jangka panjang

Penerbit Erlangga

Page 196: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 11

Penerbit Erlangga

Kewajiban Lancar

Page 197: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 1-4

1. Kewajiban lancar

2. Ayat jurnal untuk wesel bayar jangka pendek

3. Perlakuan akuntansi untuk kewajiban kontinjen dan ayat jurnal untuk garansi produk

4. Kewajiban majikan yang berhubungan dengan penggajian, termasuk kewajiban yang timbul dari pendapatan karyawan dan pengurangan dari pendapatan

Penerbit Erlangga

Page 198: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 5-7

5. Sistem akuntansi penggajian yang menggunakan register gaji, catatan pendapatan karyawan, dan jurnal umum

6. Ayat jurnal untuk tunjangan khusus karyawan, termasuk pembayaran cuti dan pensiun

7. Penggunaan rasio cepat untuk menganalisis kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar kewajiban lancarnya

Penerbit Erlangga

Page 199: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KEWAJIBAN LANCAR

• Kewajiban lancar adalah kewajiban yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar dan jatuh tempo dalam periode waktu yang pendek, biasanya 1 tahun

• Kewajiban lancar timbul dari:– Barang atau jasa yang telah diterima tetapi

belum dibayarkan– Pembayaran yang telah diterima tetapi barang

atau jasa belum dikirimkan

Penerbit Erlangga

Page 200: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PROMES JANGKA PENDEK

• Promes atau wesel yang diterbitkan kepada kreditor untuk menutupi utang usaha secara sementara dicatat sebagai debit ke utang Usaha dan kredit ke Wesel Bayar

• Pada saat promes dilunasi, Wesel Bayar dan Beban Bunga didebet dan Kas dikredit

• Promes juga bisa diterbitkan untuk membeli barang dagang atau aktiva lain atau untuk meminjam uang dari bank

Penerbit Erlangga

Page 201: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PROMES JANGKA PENDEK:Diskonto• Jika perusahaan menerbitkan promes yang

didiskontokan, Beban Bunga didebet sebesar diskon pada saat penerbitan, akun aktiva didebet sejumlah hasil penerbitan, dan Wesel Bayar dikredit sebesar nilai nominal

• Nilai nominal dan nilai jatuh tempo promes atau wesel yang didiskontokan adalah sama

Penerbit Erlangga

Page 202: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KEWAJIBAN KONTINJEN

• Kewajiban kontinjen adalah kewajiban potensial yang ditimbulkan oleh transaksi masa lalu tetapi tergantung pada kejadian masa depan

• Jika kewajiban kontinjen bersifat probable dan dapat diestimasi, kewajiban tersebut harus dicatat

• Jika kewajiban kontinjen bersifat reasonable possible, atau sukar diestimasikan, kewajiban tersebut harus diungkapkan dalam catatan kaki laporan keuangan

Penerbit Erlangga

Page 203: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

GARANSI PRODUK

• Sebuah contoh kewajiban kontinjen yang harus dicatat adalah garansi produk

• Jika sebuah perusahaan memberikan garansi atas suatu produk, estimasi beban garansi dan kewajiban yang berkaitan harus dicatat dalam periode dijualnya produk dimaksud

• Beban dan kewajiban dicatat dengan mendebet Beban Garansi Produk dan mengkredit utang Garansi Produk

Penerbit Erlangga

Page 204: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KEWAJIBAN PENGGAJIAN

• Kewajiban majikan atas penggajian dihitung dengan menentukan total pendapatan karyawan, termasuk gaji lembur, untuk suatu periode penggajian

• Jumlah ini kemudian dikurangi dengan potongan sehingga menghasilkan pembayaran bersih

Penerbit Erlangga

Page 205: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KEWAJIBAN PENGGAJIAN:Pembayaran Pajak• Kewajiban majikan untuk memotong gaji karyawan

dan menyetorkannya kepada badan perpajakan langsung diketahui pada saat penggajian dicatat

• Sebagian besar majikan juga menanggung kewajiban untuk membayar pajak yang berhubungan dengan penggajian, meliputi pajak kesejahteraan sosial, pajak Medicare, pajak kompensasi pengangguran federal dan pajak kompensasi pengangguran negara bagian

Penerbit Erlangga

Page 206: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

REGISTER GAJI

• Register gaji digunakan dalam menata dan mengikhtisarkan data-data yang dibutuhkan bagi setiap periode penggajian

• Register gaji didukung oleh catatan gaji terinci bagi masing-masing karyawan, yang dinamakan dengan catatan pendapatan karyawan

Penerbit Erlangga

Page 207: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

REGISTER GAJI:Data-data• Data-data yang dicatat dalam register gaji meliputi:

– Jumlah jam kerja– Pendapatan – Data-data pemotongan bagi masing-masing

karyawan• Register gaji juga meliputi kolom-kolom yang

digunakan untuk menjumlahkan total upah seluruh karyawan atau yang akan didebet ke berbagai akun beban

Penerbit Erlangga

Page 208: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

TUNJANGAN KHUSUS

• Tunjangan khusus merupakan beban dalam periode diberikannya tunjangan tersebut kepada karyawan

• Tunjangan khusus dicatat dengan mendebet akun beban dan mengkredit akun kewajiban

• Sebagai contoh, ayat jurnal untuk mencatat pembayaran uang cuti akrual adalah mendebet Beban Uang Cuti dan mengkredit utang Uang Cuti

Penerbit Erlangga

Page 209: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

RASIO CEPAT

• Rasio cepat atau acid-test ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lancarnya dalam jangka pendek

• Rasio cepat adalah aktiva cepat dibagi kewajiban lancar

• Biasanya, perusahaan perlu memiliki rasio cepat di atas 1

Penerbit Erlangga

Page 210: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 12

Penerbit Erlangga

Korporasi: Organisasi, Transaksi Modal Saham, dan

Dividen

Page 211: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN

1. Karakteristik dari berbagai bentuk organisasi2. Dua sumber utama ekuitas pemegang saham3. Sumber utama modal disetor, dan kelas-kelas saham4. Ayat jurnal untuk penerbitan saham dan untuk

transaksi saham treasuri5. Pengaruh pemecahan laporan keuangan korporasi6. Ayat jurnal untuk dividen tunai dan dividen saham 7. Perhitungan dan penginterpretasian hasil dividen

atas saham biasa

Penerbit Erlangga

Page 212: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KORPORASI

• Korporasi memiliki:– Eksistensi hukum yang terpisah– Unit saham yang dapat dipindah-tangankan

dengan mudah– Kewajiban pemegang saham yang terbatas

• Korporasi bisa berupa korporasi publik ataupun korporasi terbatas, dan terkena pajak penghasilan federal

Penerbit Erlangga

Page 213: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KORPORASI:Dokumen-dokumen Pembentukan

• Dokumen-dokumen yang terlibat dalam pembentukan korporasi meliputi:

– Aplikasi pendirian korporasi– Akte pendirian– AD/ART

Penerbit Erlangga

Page 214: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

KORPORASI:Biaya-biaya Pendirian• Biaya- biaya yang biasanya timbul dalam proses

pendirian korporasi adalah: – Fee legal– Pajak – Fee pendirian korporasi negara bagian– Biaya promosi

• Biaya-biaya tersebut didebit ke akun aktiva tak berwujud dengan judul Biaya Pendirian

• Biaya ini biasanya diamortisasikan selama 5 tahun

Penerbit Erlangga

Page 215: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

EKUITAS PEMEGANG SAHAM

• Dua sumber utama ekuitas pemegang saham (atau modal) adalah:

– Modal yang disetorkan oleh pemegang saham dan pihak-pihak lain, yang disebut modal disetor

– Laba bersih yang ditahan dalam perusahaan, yang dinamakan dengan laba ditahan

• Ekuitas pemegang saham dilaporkan dalam neraca korporasi sesuai dengan dua sumber ini

Penerbit Erlangga

Page 216: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

MODAL DISETOR

• Sumber utama modal disetor berasal dari penerbitan saham

• Dua kelas saham yang utama adalah saham biasa dan saham preferen

• Saham preferen biasanya berupa saham preferen nonpartisipasi dan bersifat kumulatif atau nonkumulatif

• Selain dari penerbitan saham, modal disetor bisa berasal dari sumbangan aktiva dan dari transaksi saham treasuri

Penerbit Erlangga

Page 217: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENERBITAN SAHAM

• Ketika korporasi menerbitkan saham bernilai nominal secara tunai, akun kas didebit dan kelas saham yang diterbitkan dikredit sebesar nilai nominalnya

• Jika korporasi menerbitkan saham dengan harga di atas nilai nominal, Modal Disetor di Atas Nilai Nominal dikredit sebesar selisih antara kas yang diterima dengan nilai nominal saham

• Jika saham diterbitkan untuk ditukarkan dengan aktiva-aktiva selain kas, aktiva yang didapatkan harus dicatat sebesar nilai pasar wajarnya

Penerbit Erlangga

Page 218: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENERBITAN SAHAM:Tanpa Nilai Nominal

• Jika saham diterbitkan tanpa nilai nominal, seluruh hasil penerbitan dikreditkan ke akun saham

• Saham tanpa nilai nominal mungkin memiliki nilai ditetapkan per saham, dan selisih antara hasil penerbitan dengan nilai ditetapkan dikreditkan ke akun Modal Disetor di Atas Nilai Ditetapkan

Penerbit Erlangga

Page 219: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

SAHAM TREASURI

• Jika sebuah korporasi membeli sahamnya sendiri, pencatatan biasanya menggunakan metode biaya

• Saham Treasuri didebit sebesar harga perolehannya, dan Kas dikredit

• Jika saham tersebut dijual kembali, Saham Treasuri dikredit sebesar harga beli dan selisih antara harga jual dengan harga beli biasanya didebit atau dikredit ke Modal Disetor dari Penjualan Saham Treasuri

Penerbit Erlangga

Page 220: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PEMECAHAN SAHAM

• Jika sebuah korporasi mengurangi nilai nominal atau nilai ditetapkan saham biasanya dan menerbitkan saham-saham baru dalam jumlah yang proporsional, hal ini dinamakan dengan proses pemecahan saham

• Pemecahan saham tidak menimbulkan perubahan apa pun dalam neraca perusahaan dan tidak memerlukan pencatatan

Penerbit Erlangga

Page 221: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

DIVIDEN TUNAI DAN DIVIDEN SAHAM

• Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dividen tunai adalah mendebit Dividen dan mengkredit Utang Dividen bagi kelas saham yang bersangkutan

• Pembayaran dividen dicatat dengan cara biasa• Pada saat dividen saham diumumkan, Dividen Saham

didebit sebesar nilai wajar saham yang diterbitkan• Selisih antara nilai wajar saham dengan nilai

ditetapkan atau nilai nominal dikredit ke Agio—Saham Biasa

Penerbit Erlangga

Page 222: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

DIVIDEN SAHAM YANG DAPAT DIDISTRIBUSIKAN• Dividen Saham yang Dapat Didistribusikan dikredit

sebesar nilai nominal atau nilai ditetapkan saham biasa yang diterbitkan

• Pada saat saham diterbitkan pada tanggal pembayaran dividen saham, Dividen Saham yang Dapat Didistribusikan didebit dan Saham Biasa dikredit sebesar nilai nominal atau nilai ditetapkan saham yang diterbitkan

Penerbit Erlangga

Page 223: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

HASIL DIVIDEN ATAS SAHAM BIASA

• Hasil dividen mengindikasikan tingkat pengembalian kepada pemegang saham dalam bentuk distribusi dividen tunai

• Hasil dividen dihitung dengan membagi dividen tahunan per lembar saham biasa dengan harga pasar per saham pada tanggal tertentu

• Rasio ini merupakan rasio yang penting diperhatikan oleh investor yang tujuan utamanya adalah memaksimumkan pengembalian atas investasi mereka melalui dividen

Penerbit Erlangga

Page 224: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

BAB 13

Penerbit Erlangga

Korporasi: Laba dan Pajak, Ekuitas Pemegang Saham, dan

Investasi dalam Saham

Page 225: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 1-4

1. Ayat jurnal untuk pajak penghasilan korporasi, termasuk pajak penghasilan yang ditangguhkan

2. Laporan laba-rugi yang melaporkan pos-pos tidak biasa berikut: operasi yang dihentikan, pos-pos luar biasa, dan perubahan-prinsip akuntansi

3. Laporan laba-rugi yang mencantumkan data laba per saham

4. Ekuitas pemegang saham dalam laporan keuangan

Penerbit Erlangga

Page 226: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POKOK-POKOK PEMBAHASAN 5-8

5. Konsep dan pelaporan laba komprehensif

6. Akuntansi untuk investasi dalam saham

7. Metode alternatif bagi penggabungan bisnis dan bagaimana laporan keuangan konsolidasi disusun

8. Penghitungan dan penginterpretasian rasio harga-laba

Penerbit Erlangga

Page 227: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PAJAK PENGHASILAN KORPORASI

• Korporasi merupakan subjek pajak penghasilan federal dan diwajibkan untuk mengestimasi pembayaran pajak sepanjang tahun

Penerbit Erlangga

Page 228: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PAJAK PENGHASILAN KORPORASI:Ayat Jurnal

• Untuk mencatat pembayaran estimasi pajak, korporasi mendebit Pajak Penghasilan dan mengkredit Kas

• Jika masih ada pajak yang terutang pada akhir tahun, korporasi mendebit Pajak Penghasilan dan mengkredit Utang Pajak Penghasilan

• Jika estimasi pembayaran pajak lebih besar daripada kewajiban pajak aktual, korporasi mendebit akun Piutang dan mengkredit Pajak Penghasilan

Penerbit Erlangga

Page 229: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PAJAK PENGHASILAN KORPORASI:Pengaruh Pajak

• Pengaruh pajak dari perbedaan temporer antara laba kena pajak dengan laba sebelum pajak penghasilan harus dialokasikan ke berbagai periode

• Ayat jurnal untuk mencatat alokasi semacam itu biasanya adalah dengan mendebit Pajak Penghasilan dan mengkredit Utang Pajak Penghasilan serta Utang Pajak Penghasilan Ditangguhkan

Penerbit Erlangga

Page 230: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POS-POS TIDAK BIASA:Operasi yang Dihentikan

• Keuntungan atau kerugian yang berasal dari pelepasan segmen bisnis harus dilaporkan dalam laporan laba-rugi, setelah pajak penghasilan yang berhubungan

• Hasil-hasil dari operasi berlanjut juga harus dilaporkan

Penerbit Erlangga

Page 231: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POS-POS TIDAK BIASA:Pos-pos Luar Biasa

• Keuntungan atau kerugian juga bisa muncul dari kejadian atau transaksi yang tidak biasa dan jarang terjadi

• Pos-pos luar biasa semacam ini, setelah pajak penghasilan terkait, harus dilaporkan dalam laporan laba-rugi

Penerbit Erlangga

Page 232: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

POS-POS TIDAK BIASA:Perubahan Prinsip Akuntansi

• Perubahan prinsip akuntansi berasal dari pemakaian prinsip akuntansi yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang dipakai sebelumnya

• Pengaruh perubahan prinsip akuntansi atas laba bersih periode berjalan, serta pengaruh kumulatifnya atas laba periode sebelumnya, juga harus dilaporkan, setelah pajak penghasilan terkait, dalam laporan keuangan

Penerbit Erlangga

Page 233: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN LABA-RUGI DENGAN DATA LABA PER SAHAM

• Laba per saham dilaporkan dalam laporan laba-rugi korporasi publik

• Jika terdapat pos-pos tidak biasa dalam laporan laba-rugi, maka jumlah per saham harus disajikan bagi masing-masing pos tersebut selain laba bersih

Penerbit Erlangga

Page 234: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN KEUANGAN:Ekuitas Pemegang Saham

• Perubahan yang signifikan dalam sumber-sumber ekuitas pemegang saham -modal disetor dan laba ditahan- bisa dilaporkan dalam laporan terpisah atau dalam catatan yang mendukung penyajian neraca

• Perubahan yang signifikan dalam ekuitas pemegang saham bisa juga dilaporkan dalam laporan ekuitas pemegang saham

Penerbit Erlangga

Page 235: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LAPORAN KEUANGAN:Laba Ditahan• Perubahan laba ditahan bisa dilaporkan dengan

membuat laporan laba ditahan terpisah, laporan laba-rugi dan laporan laba ditahan gabungan, atau laporan ekuitas pemegang saham

• Pembatasan laba ditahan, yang dinamakan dengan apropriasi, harus diungkapkan, biasanya dalam catatan atas laporan keuangan

• Kesalahan yang material dalam laba bersih periode sebelumnya, yang dinamakan dengan penyesuaian periode sebelumnya, dilaporkan dalam laporan laba ditahan

Penerbit Erlangga

Page 236: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

LABA KOMPREHENSIF

• Laba komprehensif adalah semua perubahan ekuitas pemegang saham selama suatu periode kecuali yang ditimbulkan oleh dividen dan investasi pemegang saham

• Perusahaan harus melaporkan laba bersih tradisional ditambah atau dikurangi pos-pos laba komprehensif lainnya sehingga menghasilkan laba komprehensif

• Pos-pos laba komprehensif lainnya meliputi transaksi dan kejadian yang tidak dimasukkan dalam laba bersih, seperti keuntungan atau kerugian belum terealisasi dari investasi tertentu dalam sekuritas ekuitas dan utang

Penerbit Erlangga

Page 237: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

INVESTASI DALAM SAHAM

• Sebuah "perusahaan" mungkin membeli saham sebagai salah satu cara mencari pengembalian (laba) atas kelebihan kas lebih yang tidak/belum dipakai bagi operasi bisnis normalnya

• Investasi semacam itu dicatat dalam akun sekuritas yang dapat dipasarkan

• Jumlah yang dicatat meliputi semua jumlah yang dikeluarkan untuk mendapatkan sekuritas dimaksud

• Setiap dividen yang diterima dari investasi dicatat dengan mendebit Kas dan mengkredit Pendapatan Dividen

Penerbit Erlangga

Page 238: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

INVESTASI DALAM SAHAM:Neraca

• Dalam neraca, investasi sementara dilaporkan pada nilai pasar wajar

• Selisih antara nilai pasar wajar sekuritas dengan biayanya merupakan keuntungan atau kerugian holding yang belum terealisasi (setelah pajak penghasilan terkait) dan dilaporkan sebagai pos laba komprehensif lainnya

Penerbit Erlangga

Page 239: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

INVESTASI DALAM SAHAM:Jangka Panjang

• Investasi jangka panjang dalam saham tidak dimaksudkan sebagai sumber kas dalam operasi bisnis normal

• Investasi dilaporkan dengan judul Investasi dalam neraca

• Dua metode akuntansi untuk investasi jangka panjang adalah metode biaya dan metode ekuitas

Penerbit Erlangga

Page 240: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

INVESTASI DALAM SAHAM:Penjualan

• Akuntansi untuk penjualan saham adalah serupa baik bagi investasi jangka pendek maupun jangka panjang

• Akun investasi harus dikredit sebesar nilai buku saham yang dijual, hasil yang diterima didebit ke akun kas atau piutang, dan setiap selisih antara nilai buku dengan hasil dicatat sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan

Penerbit Erlangga

Page 241: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENGGABUNGAN BISNIS

• Perusahaan dapat melakukan penggabungan melalui merger atau konsolidasi

• Penggabungan bisnis bisa juga terjadi jika sebuah korporasi mengakuisisi kontrol kepemilikan perusahaan lain dengan membeli mayoritas saham berhak suara perusahaan dimaksud

• Dalam hal ini, terbentuk hubungan perusahaan induk-perusahaan anak, dan keduanya dikatakan sebagai perusahaan afiliasi

Penerbit Erlangga

Page 242: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENGGABUNGAN BISNIS:Laporan Keuangan

• Walaupun korporasi yang membentuk afiliasi induk-anak mungkin beroperasi sebagai unit ekonomi tunggal, mareka biasanya tetap memelihara catatan-catatan akuntansi dan membuat laporan keuangan yang terpisah

• Laporan keuangan yang menggabungkan laporan keuangan perusahaan induk dengan perusahaan anak dinamakan dengan laporan keuangan konsolidasi

Penerbit Erlangga

Page 243: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENGGABUNGAN BISNIS:Kepemilikan Minoritas

• Jika perusahaan induk membeli kurang dari 90% saham perusahaan anak, maka ekuitas sisanya dinamakan dengan kepemilikan minoritas

• Kepemilikan minoritas dilaporkan dalam neraca konsolidasi, biasanya sebelum ekuitas pemegang saham

Penerbit Erlangga

Page 244: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

PENGGABUNGAN BISNIS:Laporan Laba-rugi Konsolidasi

• Dalam menyiapkan laporan laba-rugi konsolidasi, semua jumlah yang muncul dari transaksi antar- perusahaan, seperti penjualan barang dagang antar-perusahaan dan harga pokok penjualan harus dieliminasi

Penerbit Erlangga

Page 245: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

RASIO HARGA-LABA

• Penilaian tentang prospek pertumbuhan dan laba perusahaan di masa depan dapat dilakukan dengan melihat rasio harga-laba (rasio P/E)

• Rasio ini dihitung dengan membagi harga pasar per lembar saham pada tanggal tertentu dengan laba per saham tahunan perusahaan

Penerbit Erlangga

Page 246: PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI EDISI 19 JILID 1

Penerbit Erlangga