Prinsip Preparasi Penyangga Jembatan

2
Prinsip Preparasi Penyangga Jembatan Prinsip preparasi penyangga adalah mendapatkan bentuk akhir yang menjamin retensi yang sebesar-besarnya bagi retainer. Retensi utama preparasi terletak pada bidang aksial, makin luas bidang ini, makin besar pula retensinya. Di samping luas bidang aksial, perlu diperhatikan juga penyudutan bidang tersebut. Bidang aksial yang slaing membuat sudut sekitar 5 derajat dianggap yang paling menguntungkan di klinik karena dapat memberi retensi yang besar, juga memudahkan adonan semen lolos melalui tepi retensi jembatan pada waktu penyemenan di rongga mulut. Sebenarnya, bidang aksial yang semakin mendekati kesejajaran, makin besar pula retensinya, akan tetapi makin sukar juga semen dapat lolos pada saat pemasangan jembatan. Sebaliknya, jika penyudutan diatas 5 derajat, makin berkurang retensinya. Contoh penyudutan bidang aksial sebesar 10 derajat maka menghasilkan retensi yang tinggal separuh dari penyudutan yang 5 derajat. Bila terpaksa harus memakai gigi penyangga dengan mahkota klinik yang pendek, preparasi bidang aksial dibuat lebih mendekati sejajar. Diharapkan adonan semen masih dapat keluar karena bidang aksial yang tidak terlalu tinggi.

description

Prinsip Preparasi Penyangga Jembatan

Transcript of Prinsip Preparasi Penyangga Jembatan

Prinsip Preparasi Penyangga JembatanPrinsip preparasi penyangga adalah mendapatkan bentuk akhir yang menjamin retensi yang sebesar-besarnya bagi retainer. Retensi utama preparasi terletak pada bidang aksial, makin luas bidang ini, makin besar pula retensinya.Di samping luas bidang aksial, perlu diperhatikan juga penyudutan bidang tersebut. Bidang aksial yang slaing membuat sudut sekitar 5 derajat dianggap yang paling menguntungkan di klinik karena dapat memberi retensi yang besar, juga memudahkan adonan semen lolos melalui tepi retensi jembatan pada waktu penyemenan di rongga mulut. Sebenarnya, bidang aksial yang semakin mendekati kesejajaran, makin besar pula retensinya, akan tetapi makin sukar juga semen dapat lolos pada saat pemasangan jembatan.Sebaliknya, jika penyudutan diatas 5 derajat, makin berkurang retensinya. Contoh penyudutan bidang aksial sebesar 10 derajat maka menghasilkan retensi yang tinggal separuh dari penyudutan yang 5 derajat. Bila terpaksa harus memakai gigi penyangga dengan mahkota klinik yang pendek, preparasi bidang aksial dibuat lebih mendekati sejajar. Diharapkan adonan semen masih dapat keluar karena bidang aksial yang tidak terlalu tinggi.

Prajitno, H.R., Yuwono, Lilian. 1991. Ilmu Geligi Tiruan Jembaran. Jakarta: EGC.