Prinsip Kerja OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion)

Ocean Thermal Energy Conversion atau OTEC bergantung pada perbedaan suhu

antara permukaan laut dan suhu air laut pada kedalaman 600 – 1000 m. Ada 2 jenis berbeda

dari OTEC ditinjau dari sistemnya : (1) siklus tertutup, system ini memanfaatkan fluida yang

memiliki kandungan dengan titik didih yang rendah yang disebut , misalnya amonia atau

Freon, dan (2) siklus terbuka, yang secara langsung mengkonversi air laut menjadi uap

(Bishop, 1984).

Pada siklus tertutup (Gambar 1), air permukaan yang hangat dilewatkan suatu ruang

penguapan yang mengandung ammonia atau Freon (working fluid). Kemudian working fluid

tersebut akan teruapkan oleh panas yang yang diberikan oleh air permukaan dikarenakan titik

didih yang rendah (Bishop, 1984).

Gambar 1. Diagram skematik dari OTEC dengan system siklus tertutup (Masutani &

Takahashi, 2001)

Uap yang dihasilkan akan memberikan tekanan yang dimanfaatkan untuk memutar

turbin, yang akan menghasilkan daya. Setelah tekanan dilepaskan, kemudian working fluid

dilewatkan pada sebuah kondensator, yang akan mengubah uap dari working fluid kembali

kedalam fase cairnya dengan memanfaatkan suhu dingin dari air yang dipompa dari

kedalaman 600-1000 m.

Pada siklus terbuka (Gambar 2), air permukaan yang hangat diubah kedalam bentuk

uap menggunakan ruang hampa bertekanan rendah, dan uap digunakan seperti working fluid

dalam system tertutup. Karena hanya kurang dari 0,5% dari air yang masuk berubah menjadi

uap, maka harus digunkan volume air yang cukup besar. Uap yang telah melewati turbin

kemudian dikondensasikan dengan air dingin dari kedalaman 600-1000 m. Hasil dari

kondensasi adalah air desalinasi yang tentunya dapat termanfaatkan lebih lanjut.

Gambar 2. Diagram skematik dari OTEC dengan system siklus terbuka

Penempatan OTEC baik system terbuka maupun tertutup dapat ditempatkan baik

onshore maupun offshore, ataupun pada kapal yang berpindah-pindah.

LIAT INI RIN, KITA FAIL … WKWKWKWKWKWK !!!!!