Prinsip Kerja
-
Upload
ratna-juwita -
Category
Documents
-
view
255 -
download
24
Transcript of Prinsip Kerja
Prinsip kerja thresher
Alat yang digunakan untuk melakukan proses ini dinamakan THRESHER. Prinsip kerjanya adalah
Thresher berputar dengan putaran tertentu, kemudian buah (fuit bunch) ikut berputar dan terangkat
sampai ketinggian tertentu dan akibat gravitasi buah (fruit bunch) jatuh dan mengalami bantingan.
Dengan proses ini berkali-kali maka brondolan (fruit) lepas dari janjangan (bunch).
Prinsip kerja reaper
Cara Pemanenan Padi dengan Reaper
Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat. Prinsip kerjanya mirip dengan cara
kerja orang panen menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegkan
tanaman dan menjatuhkan atau merobohkan tanaman tersebut kea rah samping mesin reaper dan ada pula
yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar.
Prinsip kerja ITGM
ITGM atau Integrated Thressing Grading Machine adalah mesin pertanian yang dapat digunakan
untuk merontokkan sekaligus mengupas padi menjadi beras dan memisahkan menirnya.
Namun perlu diperhatikan, kadar air pada beras tidak boleh kurang dari 14 persen.
Jika kurang, maka akan mengakibatkan beras menjadi patah. Alsintan ini dilengkapi
dengan system control otomatis electric. Artinya semua system yang ada pada ITGM digunakan
arus listrik dan arus ini saling berhubungan antara system yang satu dengan yang lainnya (seri)
apabila pada salah satu system terjadi not regular contraction current, maka system ini akan
terputus dengan sendirinya tanpa merusak system lainnya.
Prinsip kerja combine
Mesin panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang. Mesin ini hanya mengumpankan bagian
malainya saja dari padi yang dipotong ke bagian perontok mesin. Gabah hasil perontokan dapat
ditampung pada karung atau tangki penampung gabah sementara. Bagian pemotong dari mesin
ini adalah hampir sama dengan bagian pemotong dari binder, bagian pengikatnya digantikan
dengan bagain perontokan. Jerami, setelah perontokan, bisa dicacah kecil-kecil sepanjang 5 cm
dan ditebar di atas lahan, atau tidak dicacah, tetapi diikat dan dilemparkan ke satu sisi, untuk
kemudian dikumpulkan untuk kemudian dapat dimanfaatkan untuk hal lain.