Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

25
Teknik Drainase Drainase (drainage) yang berasal dari kata kerja 'to drain' yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakana sistim-sistim yang berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas maupun dibawah permukaan tanah. Pengertian drainase perkotaan tidak terbatas pada teknik pembuangan air yang berlebihan namun lebih luas lagi menyangkut keterkaitannya dengan aspek kehidupan yang berada di dalam kawasan perkotaan.Semua hal yang menyangkut kelebihan air yang berada di kawasan kota sudah pasti dapat menimbulkan permasalahan drainase yang cukup komplek. Dengan semakin kompleknya permasalahan drainase di perkotaan, maka di dalam perencanaan dan pembangunan bangunan air untuk drainase perkotaan, keberhasilannya tergantung pada kemampuan masing- masing perencana. Dengan demikian di dalam proses pekerjaan memerlukan kerjasama dengan beberapa ahli di bidang lain yang terkait. Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu Sedangkan drainase perkotaan adalah ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sosial Budaya yang ada di kawasan kota tersebut. Drainase perkotaan merupakan sistim pengeringan dan pengaliran air dan wilayah perkotaan yang meliputi : Pemukiman, kawasan industri & perdagangan, sekolah, rumah sakit, & pasilitas umum lainnya, lapangan olah raga,

description

Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

Transcript of Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

Page 1: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

Teknik Drainase

Drainase (drainage) yang berasal dari kata kerja 'to drain' yang berarti mengeringkan atau

mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakana sistim-sistim yang

berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas maupun dibawah permukaan

tanah. Pengertian drainase perkotaan tidak terbatas pada teknik pembuangan air yang berlebihan

namun lebih luas lagi menyangkut keterkaitannya dengan aspek kehidupan yang berada di dalam

kawasan perkotaan.Semua hal yang menyangkut kelebihan air yang berada di kawasan kota

sudah pasti dapat menimbulkan permasalahan drainase yang cukup komplek. Dengan semakin

kompleknya permasalahan drainase di perkotaan, maka di dalam perencanaan dan pembangunan

bangunan air untuk drainase perkotaan, keberhasilannya tergantung pada kemampuan masing-

masing perencana. Dengan demikian di dalam proses pekerjaan memerlukan kerjasama dengan

beberapa ahli di bidang lain yang terkait. Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu

pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu

konteks pemanfaatan tertentu Sedangkan drainase perkotaan adalah ilmu drainase yang

mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi

Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sosial Budaya yang ada di kawasan kota tersebut. Drainase

perkotaan merupakan sistim pengeringan dan pengaliran air dan wilayah perkotaan yang

meliputi : Pemukiman, kawasan industri & perdagangan, sekolah, rumah sakit, & pasilitas umum

lainnya, lapangan olah raga, Lapangan parkir, instalasi militer, instalasi listrik & telekomunikasi,

pelabuhan udara, pelabuhan lautlsungai serta tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana

kota. Dengan demikian Kriteria Desain drainase perkotaan memiliki ke-khususan, sebab untuk

perkotaan ada tambahan variabel design seperti : keterkaitan dengan tata guna lahan, keterkaitan

dengan master plan drainase kota, keterkaitan dengan masalah sosial budaya (kurangnya

kesadaran masyarakat dalam ikut memelihara fungsi drainase kota) dan lain-lain.

Page 2: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

SISTEM DRAINASE

1. Jenis Drainase

a. Menurut Sejarah Terbentuknya

1). Drainase Alamiah ( Natural Drainase )

Drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan-bangunan penunjang seperti

bangunan pelimpah, pasangan batu/beton, gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini terbentuk

oleh gerusan air yang bergerak karena grafitasi yang lambat laun membentuk jalan air yang

permanen seperti sungai.

2). Drainase Buatan ( Arficial Drainage )

Drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga memerlukan bangunan –

bangunan khusus seperti selokan pasangan batu/beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan sebagainya.

a. Menurut Letak Bangunan

1). Drainase Permukaan Tanah (Surface Drainage)

Saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan

permukaan. Analisa alirannya merupakan analisa open chanel flow.

2). Drainase Bawah Permukaan Tanah ( Subsurface Drainage )

Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media dibawah

permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan itu antara lain Tuntutan

artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di permukaan

tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman dan lain-lain.

Page 3: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

c. Menurut Fungsi

1). Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air

hujan saja atau jenis air buangan yang lainnya seperti limbah domestik, air limbah industri dan

lain – lain.

2). Multi Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik

secara bercampur maupun bergantian.

d. Menurut Konstruksi

1). Saluran Terbuka. Yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di

daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak

membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan.

2). Saluran Tertutup, yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran kotor (air

yang mengganggu kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak di kota/permukiman.

gambar 1. Dranaise Buatan

Page 4: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

2. Pola Jaringan Drainase

a. Siku

Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi dari pada sungai. Sungai

sebagai saluran pembuang akhir berada akhir berada di tengah kota.

Gambar 2.  Pola Jaringan Drainase Siku

b.  Pararel

Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang (sekunder) yang

cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan kota, saluran-saluran akan

dapat menyesuaikan diri.

Gambar 3  Pola Jaringan Drainase Pararel

Page 5: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

c.   Grid Iron

Untuk daerah dimana sungainya terletak di pinggir kota, sehingga saluran-saluran cabang

dikumpulkan dulu pada saluran pengumpulan.

Gambar 4.  Pola Jaringan Drainase Grid Iron

d. Alamiah

Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar.

Gambar 5.  Pola Jaringan Drainase Alamiah

Page 6: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

e. Radial

Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke segala arah.

Gambar 6.  Pola Jaringan Drainase Radial

http://tsipilunikom.wordpress.com/2012/06/19/sistem-drainase/

Page 7: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

Prinsip Drainase di Lahan Pertanian

1. Perencanaan Untuk Sukses

Langkah pertama Anda adalah untuk menghubungi Badan Konservasi Tanah lokal Anda dan

memverifikasi apa yang memungkinkan Anda mungkin perlu untuk mendapatkan. Jadilah

terutama rajin jika Anda berpikir Anda mungkin memiliki beberapa tanah dan daerah yang

diklasifikasikan sebagai lahan basah. Setelah ini selesai, jadwal kontraktor drainase. Seorang

kontraktor yang baik akan membantu Anda untuk memutuskan mana dan berapa banyak ubin

drainase untuk menginstal. Bicara dengan dan mendapatkan izin tetangga Anda jika diperlukan.

Juga pertimbangkan tetangga upstream Anda ketika Anda berbicara tentang ukuran pipa

pertimbangan.

2. Tahu Tanah Mu

Meskipun Anda mungkin umumnya tahu apa jenis tanah yang di peternakan Anda, memiliki peta

tanah tersedia selama fase perencanaan proyek lapangan ubin Anda akan menjadi bantuan besar

bagi Anda dan bidang ubin kontraktor. Tanah informasi peta dapat digunakan untuk menentukan

kedalaman penempatan optimal dari garis, dan jarak. Cara terbaik untuk mendapatkan peta tanah

adalah meminta Sumber Daya Tanah Badan Konservasi Alam setempat untuk peta survei tanah

Anda pertanian. Misalnya, tanah liat yang ketat mungkin memerlukan baris dijalankan pada

setiap 30 kaki, versus pengeringan tanah yang lebih baik di mana garis dijalankan pada 70 kaki.

3. Outlet

Outlet benar dilindungi sangat penting untuk keberhasilan sistem ubin Anda. Jika stopkontak

Anda adalah di tepi aktif lahan digarap Anda butuhkan minimal 30 "cover kotoran dari pipa

untuk menghindari menghancurkan. Gunakan dinding pipa berat seperti Jadwal 40 pipa mana

pun Anda memiliki kurang dari 24" penutup kotoran dari pipa. Tempatkan penjaga hewan untuk

mencegah muskrat dan hewan kecil lainnya masuk dan memasukkan sistem genteng menguras

Anda. Tinggal jauh dari pohon. Akar pohon akan masuk dan pasang pipa. Aturan praktis yang

baik adalah sistem akar selebar pohon. Jika Anda menggali akar, Anda berada dalam zona

Page 8: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

bahaya.

4. Rekayasa Sistem

Ukuran pipa sangat penting bagi keberhasilan sistem anda. Aturan umum praktis tidak pernah

berjalan lebih dari 3000 meter menjadi 4 "jalur utama. Jika Anda berpikir Anda memiliki tanah

benar-benar basah, atau ragu-ragu, menjalankan 6" utama dan mengubah beberapa laterals Anda

ke 6 "jalur utama sebelum mengurangi sampai 4 ". Mempertahankan minimum kemiringan

absolut of.4%. Jika lebih tidak mungkin karena tanah datar, Anda mungkin perlu menggali parit

lebih dalam untuk mempertahankan kemiringan minimum.

5. Instalasi.

Tentukan kedalaman yang tepat untuk jenis tanah tertentu. Umumnya Tiriskan baris ubin

ditempatkan tiga meter. Kedalaman ini pemogokan keseimbangan antara menjadi cukup dalam

untuk menarik lebih banyak air dari wilayah yang lebih besar, tapi tidak begitu dalam bahwa

tanaman dapat menarik dari cadangan melalui masa pengering.

Page 9: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

DRAINASE

1. LATAR BELAKANG.

Tatanan atau perencanaan suatu kawasan ataukota memerlukan perencanaan yang

matang, terutama dalam bidang penataan systemdrainase. Factor drainase dalam suatu kawasan

atau wilayah atau kota merupakanharga mati yang harus dikaji dengan serius.

Buruknya system drainase suatu wilayah ataukota merupakan atau bisa dikatakan sebagai

tabungan bencana dimasa yang akandating, kasus genangan air, banjir adalah beberapa dampak

yang akan menjadikenyataan. Oleh karena itu perlunya perencanaan danpenataan drainase yang

matang pada suatu wilayah atau kawasan dengansebaik-baiknya, sehingga tatanan wilayah atau

kota yang ideal dapatterwujudkan.Drainase sangatlah diperlukan dan sangatpenting untuk kita

ketahui. Dalam perhitungan luas dan volum juga tidak kalahpentingnya karena dengan mengukur

luas drainase tersebut  maka dapat memanfaatkan saluran drainasesecara efesien dan tidak ada

yang tidak terpakai, jika saluran drainase lebihkecil dari volume curah hujan maka akan terjadi

banjir dan jika saluran irigasilebih besar dari volume curah hujan maka akan terjadi pemborosan.

Fungsi dari drainase sangat berbeda denganfungsi dari irigasi. Jika irigasi menyalurkan air

kemedia tanam maka drainasemembuang air berlebih dari suatu media atau lahan pertanian.

2. TUJUAN

Tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah :

a. Mengetahui kegunaan drainase

b. Mencari besar debit air di suatu drainase

c. Menghitung laju drainase

d. Menentukan ketetapan pengaliran subsurface flow.

Page 10: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA

Drainase merupakan salah satu faktor pengembangan irigasi yang berkaitan dalam

pengolahan banjir (flood protection), sedangkan irigasi bertujuan untuk memberikan suplai air

pada tanaman. Drainase merupakan suatu sistim pembuangan air untuk mengalirkan kelebihan

air di permukaan tanah maupun dibawah tanah,sehingga dengan demikian drainase dibagi

menjadi dua macam, yaitu :

1. Drainase permukaan

Suatu sistem pembuangan air untuk mengalirkan kelebihan air dipermukaan tanah hal ini

berguna untuk mencegah adanya genangan.

2. Drainase bawah tanah.

Suatu sistem pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air di bawah tanah. Hal ini dibuat

untuk mengendalikan ketinggian muka air tanah. Drainase diperlukan untuk mengalirkan air,

baik yang berasal dari hujan lokal maupun air kiriman dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,

sistem ini juga dimanfaatkan pada musim kering untuk meningkatkan kondisi tanah yaitu

menekan derajat keasinan (salinitas) di daerah yang bersangkutan. Pada jenis tanaman tertentu

drainase juga bermanfaat untuk mengurangi ketinggian muka air tanah sehingga tanaman dapat

tumbuh dengan baik sesuai dengan persyaratan hidupnya.

Tingkat sistem drainase, yaitu :

1. Tersier drainage

2. Secondary drainage

3. Main drainage

4. Sea drainage

Page 11: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

Desain kriteria harus sesuai dengan :

a. Kebutuhan

b. Pertimbangan ekonomis

c. Kondisi alam, meliputi :

1. Segi hidrologis.

2. Segi topografis.

3. Segi geologis.

1. Segi hidrologis.

Tergantung dari data curah hujan didaerah tersebut dengan intensitas 3–5 hari berturut turut dan

harus habis mengalirkan air.

2. Segi Topografis

Dalam pembuatan drainase ini sangat diperlukan bentuk topografis yang mempunyai ketinggian

yang berbeda. Sehingga selalu memungkinkan adanya beda tinggi yang akan menyebabkan air

tetap mengalir. Disamping itu agar saluran drainase ini diusahakan berupa galian semua

sedangkan timbunan dihindarkan agar mendapatkan kemiringan saluran yang dapat mengalirkan

air dari hulu ke hilir.

Apabila terpaksa terjadi saluran drainase timbunan, maka kemiringan saluran harus diusahakan

kecil.

Rumus :

Q = F . V

V = K . R2/3 . I 1/2

I =

Jika I kecil maka V = kecil dan F = besar.

Page 12: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

Dengan demikian perlu dibuat drainase dengan kedalaman kecil tetapi lebar. Tetapi

dalam hal ini akan mengakibatkan adanya pengendapan sehingga diikuti adanya eksploitasi

sebagai berikut :

I = Disesuaikan kelandaiannya dengan tanah setempat maka [1-2].10-4

V= [0,5 – 0,6] m/s

Dalam drainase juga terdapat kecepatan maximum, tetapi ada batas–batas tertentu untuk

menghindari gesekan / keausan saluran.

3. Segi geologis.

Drainase kecil tidak perlu peninjauan geologi, tetapi untuk drainase besar perlu diadakan

peninjauan geologi misalnya pada bidang mekanika tanah, terutama untuk mendapatkan

konstruksi pelengkap dari sistem drainase yang stabil. Untuk mendapatkan hal–hal itu maka

dalam merencanakan kita harus memperhatikan hal–hal sebagai berikut :

a. Kemiringan talud [tg a]

Harus memperhatikan dan disesuaikan dengan sudut geser dalam tanah dan besarnya

kohesi tanah yang bersangkutan. Saluran drainase makin curam maka air yang mengalir makin

deras, sehingga makin cepat dinding saluran aus karena terkikis.

b. Kecepatan aliran air.

c.Drainase Modul.

Drainase modul adalah jumlah air yang harus didrainase karena apabila tidak akan

menimbulkan genangan, hal ini tergantung dari curah hujan. Data total /tahun, dengan data hujan

per 1 hari, 2 hari, atau 3 hari.

Dalam tugas ini dipakai dasar hujan 3 hari didrainase 3 hari dengan genangan,

menggunakan rumus:

Hujan 3 hari di drainase, 3 hari dengan genangan

Page 13: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

Dimana : Dn= R( n )T + n( IR – ET – P ) – S

Dimana : R = Jumlah hujan dari n hari

S = Storage

N = Jumlah hari

I = Irrigation Supplay

P = Perkolasi

ET = Evapotranspirasi

DM = Drainage Module

Drainase merupakan salah satu factor pengembangan irigasi yang berkaitan dalam

pengolahan banjir (float protection), sedangkan irigasi bertujuan untuk memberikan suplai air

pada tanaman . Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah

dalam kaitannya dengan salinitas.

a) Jenis-Jenis Drainase :

• Menurut sejarah terbentuknya :

1. Drainase alamiah ( natural drainage )

Terbentuksecara alamiah, tidak terdapat bangunan penunjang.

2. Drainase buatan ( artificial drainage )

Dibuat dengan tujuan tertentu, memerlukan bangunan khusus.

• Menurut letak bangunan :

1. Drainase permukaan tanah ( surface drainage )

Page 14: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

Suatu system pembuangan air untuk menyalurkan air dipermukaan tanah. Hal ini berguna

untuk mencegah adanya genangan.

2. Drainase bawah permukaan tanah ( subsurface drainage )

Suatu sistem pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air dibawah tanah. Pada jenis

tanaman tertentu drainase juga bermanfaat untuk mengurangi ketinggian muka air tanah

sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.

• Menurut fungsi :

1. Single purpose

Suatu jenis air buangan : air hujan, limbah domestic, limbah industri dll.

2. Multi purpose

Beberapa jenis air buangan tercampur.

• Menurut kontruksi :

1. Saluran terbuka

2. Saluran tertutup

Sistem drainase dibagi menjadi:

1. tersier drainage

2. secondary drainage

3. main drainage

4. sea drainage

Page 15: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

Permasalahan drainase :

Permasalahan drainase perkotaan bukanlah hal yang sederhana. Banyak faktor yang

mempengaruhi dan pertimbangan yang matang dalam perencanaan, antara lain :

1. Peningkatan debit

Manajemen sampah yang kurang baik memberi kontribusi percepatan pendangkalan /

penyempitan saluran dan sungai. Kapasitas sungai dan saluran drainase menjadi berkurang,

sehingga tidak mampu menampung debit yang terjadi, air meluap dan terjadilah genangan.

2. Peningkatan jumlah penduduk

Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan yang sangat cepat, akibat dari pertumbuhan

maupun urbanisasi. Peningkatan jumlah penduduk selalu diikuti oleh penambahn infrastruktur

perkotaan, disamping itu peningkatn penduduk juga selalu diikuti oleh peningkatan limbah, baik

limbah cair maupun pada sampah.

3. Amblesan tanah

Disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan, mengakibatkan beberapa bagian

kota berada dibawah muka air laut pasang.

4. Penyempitan dan pendangkalan saluran

5. Reklamasi

6. Limbah sampahdan pasang surut

Penanganan drainase perkotaan :

1. Diadakan penyuluhan akanpentingnya kesadaran membuang sampah

2. Dibuat bak pengontrol serta saringan agar sampah yang masuk ke drainase dapat dibuang

dengan cepat agar tidak mengendap

3. Pemberian sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan terutama pembuangan sampah

sembarangan agar masyarakat mengetahui pentingnya melanggar drainase.

Page 16: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

4. Peningkatan daya guna air, meminimalkan kerugian serta memperbaiki konservasi

lingkungan.

5. Mengelola limpasan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan,

menyimpan air hujan maupun pembuatan fasilitas resapan.

 a. Drainase Jalan Raya

Drainase jalan raya dibedakan untuk perkotaan dan luar kota. Umumnya di perkotaan dan

luar perkotaan, drainase jalan raya selalu mempergunakan drainase muka tanah ( Surface

drainage ). Di perkotaan saluran muka tanah selalu ditutup sebagai bahu jalan atau trotoar.

Walaupun juga sebagaimana diluar perkotaan, ada juga saluran drainase muka tanah tidak

tertutup ( terbuka lebar ), dengan sisi atas saluran rata dengan muka jalan sehingga air dapat

masuk dengan bebas. Drainase jalan raya diperkotaan elevasi sisi atas selalu lebih tinggi dari sisi

atas muka jalan. Air masuk ke saluran melalui inflet. Inflet yang ada dapat berupa inflet tegak

ataupun inflet horizontal. Untuk jalan raya yang lurus, kemungkinan letak saluran pada sisi kiri

dan sisi kanan jalan. Jika jalan ke arah lebar miring kearah tepi, maka saluran akan terdapat pada

sisi tepi jalan atau pada bahu jalan, sedangkan jika kemiringan arah lebar jalan ke arah median

jalan maka saluran akan terdapat pada median jalan tersebut. Jika jalan tidak lurus, menikung,

maka kemiringan jalan satu arah , tidak dua arah seperti jalan yang lurus. Kemiringan satu arah

pada jalan menikung ini menyebabkan saluran hanya pada satu sisi jalan yaitu sisi yang rendah.

Untuk menyalurkan air pada saluran ini pada jarak tertentu,direncanakan adanya pipa nol yang

diposisikan dibawah badan jalan untuk mengalirkan air dari saluran.

b. DrainaseLapangan Terbang

Drainase lapangan terbang pembahasannya difokuskan pada drainase area runway dan

shoulder karena runway dan shoulder merupakan area yang sulit diresapi, maka analisis

kapasitas / debit hujan mempergunakan formula drainase muka tanah atau surface drainage.

Kemiringan keadaan melintang untuk runway umumnya lebih kecil atau sama dengan

1,50%, kemiringan shoulder ditentukan antara 2,50% sampai 5%. Kemiringan kearah

memanjang ditentukan sebesar lebih kecil atau sama dengan 0,10%, ketentuandari FAA.

Page 17: Prinsip Drainase Di Lahan Pertanian

Amerika Serikat, genangan air dipermukaan runway maksimum 14cm, dan harus segera

dialirkan.

Disekeliling pelabuhan udara terutama di sekeliling runway dan shoulder, harus ada saluran

terbuka untuk drainase mengalirkan air ( Interception ditch ) dari sisi luar lapangan terbang.

c. Drainase Lapangan Olahraga

Drainase lapangan olahraga direncanakan berdasarkan infiltrasi atau resapan air hujan

pada lapisan tanah, tidak run of pada muka tanah ( subsurface drainage ) tidak boleh terjadi

genangan dan tidak boleh tererosi. Kemiringan lapangan harus lebih kecil atau sama dengan

0,007. Rumput di lapangan sepakbola harus tumbuh dan terpelihara dengan baik. Batas antara

keliling lapangan sepakbola dengan lapangan jalur atletik harus ada collector drain.