Pribadi (2009). Kerugian Ekonomi Infestasi Rayap Di an
-
Upload
teguh-pribadi -
Category
Documents
-
view
174 -
download
7
Transcript of Pribadi (2009). Kerugian Ekonomi Infestasi Rayap Di an
NOMOR 28 EDISI DESEMBER 2OO9 TAHUN X tssN 1412-4645
JURI\ALffiHffiffiPffiffi
Media Publikasi llmiah llmuwan dan Praktisi Rimbawan
JUMLAH FtNtR FACE DAN CORE PADA 3 (TtGAl VARIAS| DIAMETER 276 - 283LOG DI PT. SURYA DATRYA TIMUR CORPORATION BANJARMASINMuhammad Faisal Mahdie
IAJTAN POTENSI TUMBUHAN GELAMUNTUK BAHAN BAKU INDUSTRI PULP :
KAYUAhmad Budi Junaidi & Rahmat Yunus
(Melaleuca caJuputi Powell) 2aa - ?s1ASPEK KANDUNGAN KIMIA
INVESTIGASI DAN MODEL TERPADU UNTUK MENDUGA DATI'IPAKANGIN PUTING BELIUNG DI KAWASAN HUTAN DAN PEDESAAN DIPROVINSI KALIMANTAN SELATANWahyuni llham & Syarifuddin Kadir
JENIS-JENIS FUNGI TANAH PADA AREAL REVEGETASI Acaciamangium Willd Dl KECAMATAN CEMPAKA BANJARBARUEny Dwi Pujawati
KERUGIAN EKONOMI AKIBAT INFESTASI RAYAP PADA BANGUNANPERUMAHAN (STUDI KASUS OE$AGANDASULI, BOBOTSARI,PURBALTNGGA JAWA TENGAH) iTeguh Pribadi
KA'IAN RENCANA TEKNIK REHABILITASI HUTAN DAN TAHAN DIDIS BATULICIN PROVINSI KALIMANTAN SELATANKarta Sirang & Syarifuddin Kadir
PENANGGULANGAN KADAi BESI (FE) AIR SUMUR MENGGUNAI(Ai| ael _ a2.1
ARANG AKTIF KAYU BAKAU (Rhizophora Mucronata LAMCK) -- I vv I
DENGAN AKTIVATOR NATRIUM KARBONAT 5 %Ahmad Jauhari
292 -304
305 - 312
313 - 320
332 - 337
DITERBITKAN OLEI{FAKULTAS KEHL F, TAN UNIVERSITAS LAMBUNG MAhIGKURAT
BANJARBARU _ INDONESIA
KERUGIAN EKONOMI :313-320
KERUGIAN EKONOMI AKIBAT INFESTASI RAYAP PADA BANGUNAN PERUMAHAN
(sruDt KASUS DESA GANDASULT, BoBorsARl, PURBALINGGA, JAWA TENGAH)
Oleh
TEGUH PRIBADIJurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Palangka Raya
ABSTRACT
Termites are important home building pesf in lndonesia. Termite infestation cause
senbusly damages on building components, especfally in resldence area. However,
investigafions t; access their economic impact on suburban residence remain poor
studied. This study was conducted to know damage building level and economic impact
cause termite infestation on residence buitding of suburban area. lnspection of residence
building was executed in Gandasuli, Purbatingga District. Termite infestation was
calcutited based on ratio totat of damage wood volume with total of wood volume from
building components respectively. Economic impact value was estimated by termite
infestation level times with price of Ouining components. Resulf of investigation found all ofhome buitdings in Gandasuli have been experienced termite infestation. Termite infestation
caused damige buitding 5.70 % tevel. Termite infestation have been caused damage ofbuitding
"o*[on"nts reach 18.09 % level from all of building components come ftom
woods materials. Most seriously damage in building componenfs were door and window
frames. Subterranean termites were termite groups caused serious/y damage on building
components. Termite infesfatrbn caused economic impact in building might exceed Rp.
11,i01,52g.g2,-. Termite control to prevent damage in building componenfs must apply
be,fore and after building construction, especiatly on building componenfs near ground
surtace.Key words: Termite infestation, economic impact, building components, suburban areapenulis untuk korespondensi : Jalan Hiu Putih-Tjilik Riwut Km. 7 Palangka Raya, Kode Pos
73112, Telp +6236 3220778, Fax +6236 32244A9, email [email protected]
PENDAHULUAN
Tekanan terhadaP lahan untukdialihfungsikan menjadi arealpemukimanan seiring denganpertumbuhan jumlah penduduk, semakinintensif. Berdasarkan data Badan PusatStatistik (BPS) tahun 1990 lajupeftambahan jumlah Perumahan di
lndonesia adalah sebesar 2,4 % tiaP
tahunnya (Nandika et al- 2003).Fenomena ini menimbulkan efeklimpasan yang merugikan bagi eksistensiperumahan tersebut. Salah satunya,adalah meningkatnYa kerawananinfestasi rayap Pada bangunanperumahan. Perubahan peruntukan lahandari ekosistem yang mantap (hutan)meniadi areal dengan peruntukan baruyang bersifat homogen, sePertiperkebunan atau Pemukiman,memperparah tingkat infestasi rayap
tanah. Habitat yang mengalamipenurunan derajat komPleksitasekosistem berdampak pada peningkatanpreferensi infestasi rayap (Bakti 2004).Perubahan ini mengakibatkan perubahanperilaku makan rayap, denganmengkonsumsi kayu (bahan berselulosa)yang bukan merupakan makanan umumdikonsumsi rayap.
Kerentanan bangunan terhadapinfestasi rayap juga diperparah denganfaktor material konstruksi bangunantersebut, terutama material berupa kayu.Sebagian besar perumahan di lndonesiamenggunakan kayu sebagai bahankonstruksi umumnya berasal dari kayudengan kualitas rendah (kelas awet V -lll). Hal ini merupakan dampak semakinmenyusutnya jumlah kaYu dengankeawetan yang tinggi Yang
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009 313
diperjualbelikan di pasaran. Abdurrohman& Kadir (1991) menyebutkan bahwahampir 77,1o/o kayu yang diperdagangkanadalah kayu dengan kelas awet lll - V,yang didominasi oleh jenis meranti,terentang, keruing dan kamper.Sedangkan sisanya baru diisi jenis yanglain sepertijati, mahoni dan sonokeling.
lnfestasi rayap pada bangunansecara ekonomis cukup besardampaknya. Berdasarkan penelitianRahmawati (1996) di dalam Nandika etal. (2003) tercatat bahwa kerugianekonomis akibat infestasi rayap Wdabangunan perumahan di lndonesia telahmencapai angka 1,67 trilyun rupiah. Daritotal populasi rumah yang ada, ternyata12,5o/o-nya dari perumahan yang adaterindikasi telah mengalami kerusakanakibat infestasi rayap. Dengan angkakerusakan rata-rata mencapai 70o/o daritotal kayu yang digunakan padabangunan lersebut.
Kerugian material akibat infestasirayap, bukan semata terbatas pada nilaikonstruksional kayu. Lebih jauh,
kerugiannya akan lebih besar dari angkayang tertera di atas. Efek-efek ikutan dariinfestasi rayap antara lain adalahpenurunan masa pakai kayu (/ive seruice)pada bangunan. Selain itu juga akanmeningkat resiko keselamatan penghunirumah tersebut. Abdurrahman dan Kadir(1991); Syafii (1999) berpendapat bahwainfestasi rayap juga berkorelasi positifdengan tingkat efisiensi pemanfaatansumber daya hutan dalam jangkapanjang.
Penelitian tentang dampakekonomis infestasi rayap Wda bangunanperumahan umumnya dilakukan padakawasan perumahan di perkotaan, belumada laporan yang menyebutkan tingkatkerugian ekonomis bangunan perumahanpada kawasan pedesaan. Oleh karena itupenelitian ini bertujuan untuk untukmengetahui tingkat kerusakan bangunandan kerugian ekonomis akibat infestasirayap pada bangunan perumahan didesa Gandasuli, Kecamatan Bobotsari,Kabupaten Purbalingga.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilaksanakan diDesa Gandasuli, Kecamatan Bobotsari,Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengahdari Bulan September sampai Desember2006.
Perumahan yang diambil sebagairumah contoh adalah perumahanpenduduk yang terdapat di DesaGandasuli tanpa memperhatikankepadatan perumahan tersebut hanyadidasarkan pada keterwakilan secaraadministrasi. Penentuan rumah contohdilakukan penarikan contoh bertingkatdari tingkat Rukun Warga (RW) sampaiRukun Tangga (RT). Setelah penentuanRT contoh selesai maka diambil 15rumah contoh secara acak untukdiinspeksi dari infestasi rayap padabangunan tersebut.
Lokasi pada bangunanperumahan yang rentan terhadapinfestasi rayap seperti: 1) semuakomponen bangunan dan perabot rumah
tangga yang terbuat dari kayu; 2) daerahsekitar bangunan dengan kelembabantinggi; 3) komponen bangunan dari kayuyang berhubungan langsung dengantanah dan/atau jaraknya kurang dari 30cm; 4) tumpukan kayu dan/atau bahan-bahan yang mengandung selulosa.
Data yang dicuplik dalampenelitian ini adalah: 1) volume totalmasing-masing komponen bangunanatau perabot rumah tangga yang terbuatdari kayu; 2) volume total bagiankomponen bangunan atau perabot rumahtangga yang diinfestasi oleh rayap; dan3) umur bangunan, luas bangunan danfaktor biofisik di sekitar bangunan.Sedangkan, data sekunder yangdiperoleh adalah: 1) harga komponenbangunan atau perabot rumah tangga dipasaran: 2\ biaya penggantian atauperbaikan komponen; 3) biayapemasangan.
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009 314
KERUGIAN EKONOMI 8):313-320
Kerusakan bangunan diukurberdasarkan Perbandingan antaravolume masing-masing komPonen
bangunan dan/atau Perabot rumah
tangga terhadap total volumenya. Nilai
Xerugian ekonomis dihitung berdasarkanpersentase kerusakan komPonen
bangunan dan/atau Perabot rumah
tangga yang terbuat dari kayu dengan
nilai tengah contohnilai peubah acak fsrudern berderajat bebas n - 1
selang kepercaYaan 0.05 (95%)ukuran contohsimpangan baku
HASIL DAN PEMBAHASAN
estimasi harga masing-masing komponendan/atau perabot tersebut sebagaipatokan.-
Semua data Yang terkumPuldiringkas dengan analisis statistikadeskriptif. Pendugaan nilai tengahpopulasi dianalisis dengan uji f untukselang kepercayaan 95% (Saefudin et al-
2009).
yang merupakan enclave habitat rayap.Selain itu, kawasan urban biasanYainteraksi antara koloni rayap denganbangunan perumahan making tinggikarena meningkatnYa Pembangunanpemukiman. Rayap dan aktivitas manusiamemiliki asosiasi timbal balik yang erat.Kolonisasi rayap meruPakan tandapengaruh aktivitas manusia terhadapekosistem, aktivitas manusia jugamempengaruhi kolonisasi rayap. Prosesini penting bagi rayap untuk masuk dalamlingkungan yang terganggukeseimbangan. Pola distribusi lokal rayapperusak bangunan berbeda-bedatergantung pada tingkat kerusakanlingkungan (Takematsu et al- 2005).
Ekosistem Yang rusak mengurangikeanekaragaman haYati rayap danmenimbulkan dominasi rayap pemakankayu (Eggleton et al. 1995). RaYaP
pemakan kaYu meruPakan kelomPokyang umum d'ljumPai sebagai hamaperusak bangunan.
Tipe rayaP Yang dominanmerusak struktur bangunan perumahandi Desa Gandasuli adalah rayap tanah.Hampir semua (79,94 Vo) komPonenstruktur bangunan diserang oleh rayap
(_
['-;=[=q=n=s=
'Yrn;*+t''*)Keterangan :
Jumlah rumah contoh yang terinfestasi rayap
Penelitian ini menuniukan bahwaseluruh rumah contoh yang dicuplik telahmengalami infestasi rayap dari tingkatringan sampai berat. Tingkat kerusakanbangunan akibat infestasi rayapbervariasi dari ringan sampai berat.
Bangunan rumah Yang mengalam.iinfeJtasi rayap > 10% mencapai 13,33%dari total rumah contoh sedangkansisanya berturut-turut tingkat kerusakandan persentese rumah yang terserangadalah: 1-10 Yo (33,33 Yo) dan(53,33 %). Tingkat kerusakan bangunanakibat infestasi rayap di Desa Gandasulimencapai 5,70o/o + 3,13o/o. Karakteristikbangunan dan tingkat kerusakan
bangunan akibat infestasi rayap disajikanpada Gambar 1.'
Tingkat kerusakan akibat infestasirayap Pada bangunan Perumahan di
Gindasuli lebih kecil dibandingkandengan tingkat kerusakan akibat infestasirayap pada bangunan di lndonesia yang
menbapai 12,5 % (Nandika ef a/- 2003)'
Kemungkinan hal ini disebabkan olehperbedian karakteristik wilayah'
Umumnya daerah Pedesaan memilikiekosistem Yang belum terlalu berubahdan masih banYak terdaPat kawasan
.turnat Hutan Tropis Borneo No' 28, Edisi Desember 2009 315
tanah, sedangkan sisanya (20,06 %)merupakan akibat infestasi rayap kayukering. Rayap tanah memiliki dayaserang yang lebih tinggi dan lafukerusakan yang lebih tinggi dibandingkandengan rayap kayu kering. Rayap inimemiliki anggota koloni yang sangatbesar dan dapat menyerang lebih darisatu struktur bangunan. Koloni rayapdapat mencapai 100.000 1 .000.000(Pearce 1997).
Rayap kayu kering umumnyadijumpai pada perabot rumah tangga,pada struktur Mngunan lazimnyamenyerang bagian kayu yang kering dan
jauh dari tanah seperti daun jendela,daun pintu dan kusen-kusen yang beradadi atas. Kerusakan yang diakibatkan olehrayap kayu kering tidak terlalu besar.
juga berpendapat bahwa rayaptanah adalah rayap dominan yangmenginfestasi bangunan di lndonesia.Genus yang lazim menyerang adalahCoptotermes, Microtermes, danMacrotermes, tetapi genus yang terakhirumumnya dijumpai di sekitar bangunantidak menyerang kayu di dalambangunan. Rayap kayu kering umumnyaadalah Cyptotermes. (Takematsu et al.2003).
perumahan di Desa Gandasuli mencapai242,0A t 23,56 komponen. Dari jumlahtersebut rata-rata 15,40 t 3,09 komponenterindikasi mengalami kerusakan akibatinfestasi rayap dengan volume 0,20 mt t0,1 1 mt. Dari total volume kayu yangrusak, 52,3o/o terjadi pada komponenbangunan dan sisanya disumbangkanoleh perabot rumah tangga. Komponenbangunan yang berhubungan dengantanah (kusen pintu, daun pintu, tiang dandinding) menunjukan kerusakan akibatinfestasi rayap tanah. Sedangkan,perabot rumah tangga dan kusen jendela
l rrtru txuSuun(udrut)
l,uuJ bdrg[m ".nGambar 1. Umur Bangunan, Luas Bangunan, Faktor Biofisik dan Tingkat Kerusakan
Bangunan akibat lnfestasi Rayap di Desa Gandasuli
("t*l1n
Jenis komponen bangunan atau perabot rumah tangga yang terinfestasi rayap
Bangunan perumahan di DesaGandasuli umumnya banyakmengandung material yang terbuat darikayu. Konsumsi kayu untuk bangunanperumahan di Desa Gandasuli mencapai73,49 mt + 0,39 m3. Dari total konsumsikayu tersebut, 86,06 o/o digunakansebagai komponen bangunan yangbersifat struktural. Sedangkan sisanyayaitu 13,93o/o dalam bentuk perabotrumah tangga (almari, meja, kursi danlain-lain).
Jumlah komponen bangunan danperabot rumah tangga pada bangunan
fr'IinlAar lsNrlur
(o/o,
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009 316
diserang oleh rayap kayu kering. Lisplangdan plafon menunjukan absennyaserangan rayap (sangat kecil). Tingkatkerusakan yang paling masif disebabkanoleh infestasi rayap tanah terutama padakomponen bangunan yang berjarakkurang dari 30 cm dari permukaan tanah.Komponen bangunan atau perabotrumah tangga yang menunjukan jumlahkerusakan terbanyak adalah kusenjendela dan yang terendah adalah plafon(Gambar 2).
Volume komponen bangun yangmengalami kerusakan paling besaradalah kusen jendela yaitu sebesar 5,19% kemudian diikuti olek kusen pintusebesar 5,17 o/o. Volume kayu yangmengalim kerusakan yang paling ringanadalah rangka atau usuk. Volumemasing-masing komponen bangunanyang mengalami kerusakan akibatinfestasi rayap disajikan pada Gambar 3.
Rayap pada umumnyamenyerang komponen bangunan yang diatas permukaan tanah melewati celah-celah sempit untuk mobilitasnya.Kalangkala rayap juga membentuklorong-lorong antara (shelter fubes)
Kuscn Daun kuscn daun lisphngpiotu pinlu jcndch indeh
sebagai penghubung antara gatheringzone dengan sarang mereka. Selain ituuntuk meningkatkan daya hancur rayappada bangunan, mereka sering membuatsarang-sarang antara untuk mobilitasrayap dalam menginfestasi strukturbangunan yang mengandung kayu(Pearce 1997).
Faktor-faktor pendorong infestasirayap pada bangunan antara lain:banyaknya kayu yang tertimbun di dalamdan atau di permukaan tanah, adanyacelah-celah pada pondasi tembok, sistemventilasi yang kurang baik dan adanyakayu yang berhubungan langsungdengan tanah.
lntensitas serangan kerusakanbangunan akibat infestasi rayap sangattergantung pada jenis rayap, jenis kayu,keadaan tanah, kelembaban dantemperatur lingkungan di sekitarbangunan tersebut (Dapan 1980 yangdikutip o/eh Safarudin 1994). Sedangkan,faktor jenis rayap yang mempengaruhiintensitas kerusakan material yangdiserang adalah perilaku makan rayapdan jumlah populasi rayap (Rudi, 1999).
sotttrItnhin
{5 I
{,
l5
.1'
$zsExt
.15
l0
5
0
I
tlt_la
dindbg praron #fl.
Konporcn bargunan
Gambar 2. Jenis komponen bangunan perumahan dan iumlah komponen bangunan (%).yang rusak akibat infestasi rayap di Desa Gandasuli
(it*l{n
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009 317
KERUGIAN EKONOMI
E
fiIELI il
7iniT
i:i1|li,;ll'j'l-J
Kuscn
rll)aur kuscn chun lsplrng tlinding pLrl'trn rangka srrtre{npntu .prrJela .icnJetr rjun u;u[ hin
ktn.r;xn*n hungumn
Gambar 3- Jenis komponen bangunan perumahan dan volume komponen banguna n (%)yang rusak akibat infestasi rayap di Desa Gandasuli
Total kerugian ekonomis akibat infestasi rayap pada bangunan perumahan
(i**l4n
Kerugian ekonomis akibatinfestasi rayap pada bangunanperumahan di desa Gandasuli mencapaiangka Rp. 11 .401 .SZB,9Z ,-. + Rp.6.073.059,93 ,- .perhitungan inididasarkan pada nilai penggantiankomponen bangunan akibat infestasirayap rata-rata tiap rumah sebesar Rp.22.803,06 ,-. r Rp. 12.146,12 ,-. Nilaikerugian ini dihitung berdasarkanintensitas infestasi rayap diklaikandengan nilai komponen atau perabotrumah tangga yang berada di pasarstandard (tahun 2006). Komponenbangunan yang paling tinggi kerugiannyaadalah kusen pintu yaitu sebesar Rp.
8.345,45 ,- t Rp. 6.012,43 ,- dan yangkedua adalah sortimen lain sebesai npl6.982,54 ,- t Rp. 2.917,19 ,_. sedangkanlisplang tidak mengalami dampakekonomis.
Kerugian ekonomis bangunanakibat infestasi rayap akan makinmeningkat dengan meningkatnya tingkatperubahan lahan yang makin terbuka.Selain itu, penggunaan kayu yang tidakawet juga memicu nilai kerugian yangmakin tinggi untuk penggantian dan masipakai kayu yang makin pendek. Teknikbangunan ycng digunakan jugamenimbulkan kerentanan terhadipinfestasi rayap.
t6.000a 14.000 rg r2,ooo I
gfffi ilhfia*":11,f,$ot-1".;$*ff
Komponcn bangunan Y
Gambar 4. Nilai ekonomis kerusakan pada masing-masing komponen bangunan (Rp.)akibat infestasi rayap di Desa Gandasuli
(it*l"Jn
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 2g, Edisi Desember 200g 318
KERUGIAN EKONOMI 8) :313-320
Tindakan pencegahan kerusakan bangunan
Peningkatan nilai kerugian
ekonomis akibat infestasi rayap pada
bangunan Perumahan Perludimi-nimalkan. Selain damapk ekonomis,keruasak an banagunan berdampak iugaterhadap keselamatan dan kesehatanpenghuni. DamPak Yang lebih jauh,
aOatafr meningkatnya kerusakan sumber
daya hutan karena semakin tingginya
kebutuhan akan bahan baku kaYu
sebagai material bangunan (Abdurrohin &
Kadir 1991).Pengendalian serangan rayap
pada bangunan meliPuti upayapencegahan serangan rayaP 9unpembelantasan atau PenYembuhanbangunan Yang terserang rayaP'
Tindlkan pengend alian Yang paling baik
adalah melakukan pencegahan seranganrayap sebelum kontruksi dibangunkarena di samping secara ekonomis lebih
murah, tindakan ini juga jauh lebih mudah
dilakukan.Perlindungan bangunan secara
efektif dan ekonomis dalam menghadapiserangan rayap adalah saat kita
melakukan perencanaan dan kontruksibangunan. Tindakan-tindakan ini meliputifegiatan-kegiatan : (1) sanitasi, yaitu
membersihkan semua sisa-sisabongkahan kayu, akar, tunggak pohon di
sekiiar bangunan; (2) mencegah adanya
kecukupan drainase (kelembaban) di
bawah dan sekitar bangunan; (3)
perlakuan kimia terhadaP tanah(pemberian bahan termisida) di bawah
dan sekitar Pondasi bangunan,
Abdurrohim S, & Kadir K. 1991. Perananpengawetan kaYu danpengeringan dalam upayapelestarian sumber daYa .alaT'Maiatah
Kehutanan lndonesta (3):
38-43
UCAPAN TERIMA KASIH
penelitian ini dibiayai dari DlpA Kopertis wilayah Xl Kalimantan tahun anggaran 2006'
DAFTAR PUSTAKA
akibat lnfestasi raYaP
khususnya jika menggunakan pondasi
sistem irisan (slab foundation); (4) sistemventilasi yang cukup di bawah bangunan;(5) menghindarkan bahan bangunanyang terbuat dari kayu untuk bersentuaniangsung dengan tanah, minimal 8 inchidi atas tanah; (6) membuat semuapondasi sebagai penghalang rayap: q.?n
(7) mengawetkan kayu terutama jika
digunakan sebagai pondasi. (Panshin &
de Zeeuw 1980).Strategi Perlindungan bangunan
dari serangan rayap (raYaP tanah)meliputi tindakan pencegahan (excluidinginfestationi) dan pembasmian serangan(eradication or remidial infestation)'Tindakan pencegahan meliputi kegiataneliminasi kondisi yang disukai raYap,pemanfaatn kayu awet atau terawetkan-(termites resisfenf timber) untukmenghindari kelimpahan bahan makanbagi rayap, penghalang fisik (physical
barrierf) untuk mencegah penetrasi rayap
tanah pada bangunan, dan penghalangkimia (Chemically treated sotT barrier'1
atau so/ treatmenf Yng dilakukansebelum pembangunan atau masaprakontruksi. Sementara itu tindaikanpembasmian serangan rayaP daPat
dilakukan dengan aplikasi perlakuankimia pada tanah dan kayu, penekananpopulasi dan koloni rayap denganmenggunakan umpan beracun (baiting
sysfem) pada banguan Yang telahterserang (Pascakonstruksi) danpengendalian hayati (Nandika et al.,
2003).
Bakti D. 2004. Keanekaragaman Jenlsrayap Pada ekosistemperkebunan kelaPa sawit danhutan di sekitarnYa. Kultura 39(1\:32-a2
.lurnat Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009 319
<=RUGIAN EKONOMI ... . . .(28) :313-320
Eggleton P, et al. 1995. The speciesrichness of termites (lsoptera)under differing levels of forestdisturbance in the MbalmayoForest Reserve, southernCameroon. J Tropic Ecol 11: 85-98
Nandika D, Rismayadi Y, Diba F. 2003.Rayap Biologi danPengendaliannya. Surakarta:Muhammadiyah Univ Pr UMS
panshin AJ, de Zeeuw C. 1980. Textbookof wood technology: structures,identifications, properties, anduses of the commercial wood ofUnited Sfafe and Canada. NewYork: McGrawHill
Pearce MJ. 1997. Termites biology andpest management. Wallingford:Cabi
R.udi. 1999. Preferensi makan rayaptanah Coptotermes curuignathusHolmgrenRhinotermitidae)
(lsoptera:terhadap
delapan jenis kayu bangunan.Bogor: SPS lPB. [Tesis]. Tidakdipublikasikan
Saefuddin A, Notodiputro l(A, Alamudi A,Sadik K. 2009. Sfafistrka Dasar.Jakarta: Gramedia
Safarudin. 1994. Kerugian ekonomiakibat serangan rayap padabangunan perumahan di duawilayah DKI Jakarta (KodyaJakarta Barat dan Jakarta Timur).Bogor: Fahutan lPB. [Skripsi].Tidak dipublikasrkan
Syafii W. 1999. pentingnya penelitiansifat-sifat dasar kayu dalamrangka peningkatan efisiensipemanfaatan sumberdaya hutan.Jurnal Teknologi Hasil Hutan 12(1):1-e
Takematsu T, et al. 2005. Termiteassemblages in urban of SouthEast Asia; diversity and economicimpact. lmamura T, Emezawa T,Hata T (eds). Report of JSPS-L/P/core university program in field ofWood science 1996-2005.Sustainable development andutilization of tropical forestresources. Kyoto: KyotoUniversity
Jumal Hutan Tropis Borneo No. 28, Edisi Desember 2009 320
a
CARA PENULISAN NASKAH YANG DIKIRIM KE REDAKSI
Naskah yang dikirimkan berupa hasil penelitian ilmiah dan bebas dari unsur plagiat.Dikirimkan dalam bentuk print ouf dan rekaman komputer format MS Word. Printout pada kertas 44 maksimal 15 halaman termasuk tabel dan gambar, diketik rapidengan hurup arial 11, ketikan spasi ganda dengan margin atas dan bawah 3 cm,rnargin kanan 2,5 cm dan margin kiri 3,5 cm.
i.laskah ditulis dalam bahasa lndonesia dengan abstract bahasa lnggris ataudalam bahasa lngris dengan intisari bahasa lndonesia. Abstract atau intisari tidaklebih dari 250 kata dengan disertai 2 - 5 kata-kata kunci (key words\
Format Penulisan Naskah :
a. Judul Naskah (Disajikan secara ringkas dan ditulis dalam Bahasa lndonesiadan Bahasa lnggris)
b. Nama Penulis (Ditulis lengkap tanpa gelar. Apabila penulis lebih dari satuDrang, penulis kedua dan berikutnya nama depan disingkat dan nama belakangditulis lengkap, Profesi penulis dan tempat bekerja dituliskan pada bagianfooter halaman 1)
c Abstractllntisari dan Key wordslKata kuncid. Pendahuluan (Menyajikan latar belakang permasalahan dan perumusan
masalah)e Tujuan dan Manfaat Penelitianf Metode Penelitiang Hasil dan Pembahasanh Kesimpulan dan Saran (Saran dapat saja tidak ada)r Ucapan terima kasih (bila ada)J Daftar Pustaka
Redaksi menetapkan kebijakan mengumpulkan naskah digital dengan tujuan akand*irimkan ke Pusat Dokumentasi llmiah lndonesia-Lembaga llmu Pengetahuanilndoresian (PDll-LlPl) dan website Jurnal Hutan Tropis Borneo. Untuk itu bagipenulis disarankan agar mengirimkan juga naskah lengkap dalam format PDF.
lr