Manajemen Rayap Blog

download Manajemen Rayap Blog

of 18

description

Alan Handru (2012)

Transcript of Manajemen Rayap Blog

PERKEMBANGAN PESTISIDA.

Pestisida merupakan zat kimia yang digunakan untuk membasmi hama baik berupa hewan maupun tumbuhan. Penamaan pestisida biasanya berdasarkan aplikasinya terhadap obyek yang diberantasnya. Pembasmian pada jamur digunakan Fungisida, pada gulma (tanaman pengganggu) digunakan Herbisida, sedangkan untuk penanggulangan rayap digunakan Termisida. Perkembangan pestisida seiring sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dalam hal ini adalah ilmu kimia. Apalagi dengan isu-isu lingkungan yang semakin gencar, maka semakin memacu upaya penemuan formula-furmula kimia yang semakin ramah terhadap lingkungan. Pestisida generasi awal adalah formulasi kimia yang bernama ORGANOKLORIN ( Aldrin, Dieldrin, Lindane dll). Jenis ini sangat kuat dan dapat membunuh binatang-binatang predator yang menjadi pemangsa hama yang dibasmi, sehingga hama menjadi semakin sulit dikendalikan. Selain daripada itu tidak mudah terurai sehingga berbahaya pada lingkungan dan sekarang sudah dilarang penggunaannya. Generasi berikutnya adalah ORGANOFOSFAT (Klorfervinphos, Klorphirifos, Isofenfos phoxim dll). Pengunaannya masih relatif dengan dosis tinggi, volatilitasnya tinggi dan berbau tajam. Formulasi berikutnya adalah PYRETHROID (Bifentrine, Cypermetrine, Deltametrine dll). Formula ini sudah relatif lebih rendah dosisnya dan toksisitas terhadap mamalia juga rendah baunya juga tidak terlalu menyengat. Pengggunaan pestisida masih dituntut dengan dosis yang sangat rendah, maka ditemukan formula PHENYL PYRAZOLE (Fipronil) . Dan kemudian formula NITRO GUANIDINE (Imidakloprid) yang efektif pada dosis sangat rendah dan tidak berbau. Kedua generasi terakhir yaitu PHENYL PYRAZOLE dan NITRO GUANIDINE mempunyai sifat non repelen, yang artinya tidak menolak rayap. Tetapi rayap secara tidak sadar telah memasuki area yang telah di-treatment dan membawa racun kedalam koloninya, sehingga dapat meracuni seluruh koloni. Diposkan oleh manajemenrayap di 17.1.08 0 komentar

Selasa, 15 Januari 2008

TIP MENGURANGI RESIKO SERANGAN RAYAP.

Mengurangi serangan rayap pada bangunan dapat dilakukan pada tahap pra-kontruksi maupun pada tahap pasca-kontruksi. Pada tahap pra-kontruksi: bersihan sisa-sisa kayu bekas bangunan, karena kayu tersebut dapat mengundang rayap dengan cepat. Untuk pemasangan kusen, hindari kaki kusen menempel langsung pada lantai (gunakan umpak/locis). Lemari/kitchen set yang menempel pada dinding dan lantai juga sangat rawan terhadap serangan rayap. Pada tahap pasca-kontruksi: pencahayaan dan ventilasi udara yang baik dapat mengurangi serangan rayap. Peletakan furnitur berilah jarak kira-kira 10 cm dari dinding, selain mudah dibersihkan juga untuk mengontrol serangan rayap yang muncul dari retakan dinding dan lantai. Tempat-tempat yang memerlukan perhatian kusus yaitu: dapur, kamar mandi, gudang, instalasi listrik (steker dan stopkontak), instalasi drainase dan kebun. Diposkan oleh manajemenrayap di 15.1.08 0 komentar

Jumat, 11 Januari 2008METODE PENGEDALIAN RAYAP PADA BANGUNAN

Pengendalian rayap pada bangunan dapat dilakukan secara pra-kontruksi maupun pasca-kontruksi. Perlakuan keduanya meliputi perlakuan tanah (soil treatment) dan perlakuan kayu (wood treatment). Metode perlakuan tanah secara pra-kontruksi yaitu menyemprot galian pondasi dan lantai tanah dengan larutan kimia (termisida). Sedangkan untuk pasca-kontruksi dengan mengebor sisi-sisi dinding bangunan, kemudian diinjeksi dengan larutan kimia (termisida). Untuk perlakuan kayu dilakukan penyemprotan seluruh komponen kayu yang meliputi: rangka atap, rangka plafon dan kusen-kusen. Secara garis besar fungsi dari perlakuan tanah adalah membuat penghalang kimiawi (chemical barrier) antara bangunan dan koloni rayap yang ada didalam tanah, sehingga rayap tidak dapat masuk dan merusak isi bangunan ( furnitur, buku dan kertas-kertas dokumen). Sedangkan perlakuan kayu berfungsi melindung kayu dari serangan rayap yang ada disekitar bangunan maupun rayap yang sudah ada di dalam kayu itu sendiri. Kunci keberhasilan pengendalian rayap pada bangunan adalah penggunaan termisida yang tepat baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Dan yang paling utama adalah profesionalitas dan integritas orang yang meng-aplikasikan-nya. Diposkan oleh manajemenrayap di 11.1.08 0 komentar

Selasa, 01 Januari 2008Rayap

Rayap merupakan serangga pemakan selulosa, jadi bahan-bahan yang mengandung selulosa seperti kayu dan produk turunannya yaitu kertas merupakan makanannya. Untuk mencapai makanannya rayap dapat menembus/merusak bahan-bahan lainnya baik berupa logam maupun plastik. Kerugian yang ditimbulkan oleh rayap dapat mencapai trilyun-an rupiah/tahun. Rayap dapat menyerang berbagai macam property seperti perumahan, pergudangan maupun kawasan industri. Selain daripada itu rayap juga banyak merugikan di bidang perkebunan seperti kelapa sawit, karet maupun perkebunan jati. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung paling banyak menderita kerugian akibat serangan rayap. Mengapa rayap banyak merusak di daerah perkotaan? Hal ini terjadi karena terjadi perubahan habitat didaerah perkotaan. Area yang dahulu berupa kebun, sekarang berubah menjadi area perumahan. Sehingga rayap yang dulu makan kayu/sisa-sisa kayu dikebun sekarang makan kayu bangunan rumah maupun furnitur dan kertas yang banyak terdapat dirumah.

PERBANDINGAN ANTARA SISTEM UMPAN DAN SISTEM PENYEMPROTAN/INJEKSI

Perkembangan sistem pengendalian rayap, memunculkan sistem pengendalian rayap dengan cara umpan (baiting system). sistem ini di-klaim mampu membasmi rayap tanpa merusak lingkungan dan bangunan/rumah yang diaplikasi. Karena hanya menggunakan umpan beberapa titik saja kurang lebih (4m-5m). Sedangkan sistem penyemprotan/injeksi meng-aplikasi seluruh permukaan tanah untuk pra kontruksi dan seluruh jalur rayap pada pasca kontruksi. Dari kedua sistem diatas tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu perlu analisa dan survey yang mendalam sebelum memilih akan menggunakan salah satunya. Sistem umpan (baiting system) tentu lebih ramah lingkungan, karena menggunakan bahan kimia jauh lebih sedikit. tetapi apakah umpan itu dapat menarik rayap, seperti halnya GULA yang menarik SEMUT? Sedangkan sistem penyemprotan/injeksi secara lingkungan kurang begitu ramah, tetapi mempunyai jangkauan perlindungan terhadap bangunan /rumah yang lebih luas.

FOSIL RAYAP.

Berdasarkan waktu geologis keberadaan rayap di bumi sudah terdeteksi dari zaman Mesozoic atau akhir zaman Palaezoic atau sekitar 225 juta tahun yang lalu. Beberapa fosil telah ditemukan

di berbagai tempat di seluruh dunia. Fosil tertua ditemukan di hutan Arizona yang diperkirakan berumur 220 juta tahun yang lalu. Fosil lainnya ditemukan di Inggris utara yang diperkirakan berumur 120 juta tahun yang lalu, kemungkinan dari golongan Cretatemitinae. Di Brazil ditemukan fosil yang lebih muda yaitu berumur sekitar 110 juta tahun yang lalu yaitu rayap Meiatermes araipena. Pada zaman Miocene dan zaman Oligocene sekitar 26 sampai 38 juta tahun yang lalu ditemukan fosil rayap Mastotermitidae di Mexiko dan Eropa.Diposkan oleh manajemenrayap di 23.10.11 0 komentar

LARON: PENERUS KOLONI RAYAP.

Pada awal musim hujan biasanya banyak laron yang berterbangan menuju cahaya lampu di sekitar rumah. Laron adalah rayap yang telah mencapai tahap dewasa/imago dan siap untuk melakukan perkawinan. Laron terbang keluar sarang (swarming) secara berkelompok untuk mencari pasangan dan membentuk koloni baru. Setelah berada di luar sarang, rayap melepaskan sayap-sayapnya dan bergerak dengan lincah untuk menarik pasangannya. Setelah menemukan pasangan, rayap berjalan beriringan, dimana rayap betina berada didepan rayap jantan. Pasangan rayap akan mencari tempat yang tepat untuk memulai

membangun sarang. Dalam beberapa hari setelah mendiami sarang, pasangan rayap akan melakukan perkawinan/kopulasi. Rayap betina/ratu rayap akan mengalami pembesaran perut/abdomen dari ruas di ujung kepala sampai ruas paling belakang (physogastric). Beberapa hari berikutnya telur mulai menetas, dalam jangka waktu 6 bulan sampai 7 bulan anak rayap sudah mulai dapat bekerja, dan terbentuklah koloni baru yang terdiri dari raja dan ratu rayap, rayap prajurit dan rayap pekerja.Diposkan oleh manajemenrayap di 23.10.11 0 komentar

Jumat, 21 Oktober 2011SARANG RAYAP

Sarang rayap merupakan faktor yang penting bagi kemampuan hidup dan penyebaran rayap di seluruh dunia. Sarang rayap mempunyai sistem pengaturan suhu (thermoregulasi) yang dapat mengatur kondisi yang ideal yang dibutuhkan untuk lingkungan hidup yang sesuai dengan kehidupan rayap. Karena itu rayap mampu hidup dari lingkungan tropis yang panas sampai daerah sub-tropis yang dingin. Bentuk dan tipe sarang rayap berbeda-beda tergantung pada famili/genus/jenis masingmasing rayap. Sarang di dalam kayu kering dari famili Kalotermitidae, sarang di dalam kayu lembab dari famili/jenis

Termopsidae, sarang di atas pohon/arboreal dari genus Neotermes dan Nasutitermes, sarang karton dari genus Coptotermes dan sarang bukit dari dari famili Termitidae yang dapat mencapai ketinggian hingga puluhan meter. Sarang rayap disebut juga Termitarium/Mosamus atau Pundhung.Diposkan oleh manajemenrayap di 21.10.11 0 komentar

Senin, 17 Oktober 2011RAYAP PRAJURIT

Rayap prajurit populasinya sangat sedikit bila dibanding dengan populasi rayap pekerja yaitu hanya 10% sampai 20% dari total populasi. Peran rayap prajurit adalah menjaga koloni dari serangan predator seperti semut atau binatang kecil. Rayap prajurit berukuran lebih besar dari rayap pekerja. Mempunyai senjata mandibel di kepalanya yang dapat berfungsi sebagai penusuk, pengiris dan penjepit. Rayap golongan tertentu mempunyai "senjata kimia" yaitu cairan sekresi kelenjar frontal yang disemprotkan melalui nasut (nasutoid) dan kelenjar saliva yang disemprotkan melalui mulut. Dengan resiko kematian rayap prajurit mengorbankan dirinya sendiri untuk menjaga sarangnya. Rayap prajurit bisa berjenis kelamin jantan atau betina tergantung jenisnya. Species-species tertentu rayap prajuritnya mempunyai ukuran yang berbeda-beda (polimorfisme) ada

prajurit yang berukuran besar/mayor, prajurit sedang/intermediet dan prajurit yang berukuran kecil/minor. Rayap prajurit akan menyerang rayap dari luar koloninya walaupun dari jenis yang sama. Setiap koloni mempunyai kode kimia/feromon yang berbeda.Diposkan oleh manajemenrayap di 17.10.11 0 komentar

RAYAP PEKERJA

Rayap pekerja merupakan tulang punggung kehidupan sebuah koloni rayap. Mendominasi sekitar 80% sampai 90% jumlah populasi dalam suatu koloni. Bertugas mulai dari mencari makanan, membangun dan merawat sarang, memberi makan semua anggota koloni (ratu, raja dan rayap prajurit) dan merawat telur dan bayi-bayi rayap. Kalau ratu rayap dapat hidup sampai 20 tahun, rayap pekerja hanya hidup sampai kurang lebih 3 tahun. Rayap pekerja mulai aktif bekerja dari umur 6 sampai 7 bulan. Karena peran tersebut di atas, maka rayap pekerjalah yang bertanggung jawab terhadap kerusakan tanaman, rumah atau bangunan yang merugikan manusia. Rayap bersifat kanibal yaitu dengan memakan rayap yang lemah atau sakit untuk menjaga keseimbangan (homeostatika). Dari peran rayap pekerjalah metoda-metoda pengendalian hama rayap diterapkan. Rayap pekerja yang telah terinfeksi termisida menularkan kepada seluruh anggota koloni melalui makanan.

Diposkan oleh manajemenrayap di 17.10.11 0 komentar

Rabu, 05 Oktober 2011BAGAIMANA RAYAP MASUK KE DALAM RUMAH?

Sering timbul pertanyaan bagaimana rayap tiba-tiba masuk dan merusak rumah tanpa diketahui jalur atau jalan masuknya? Rayap merupakan serangga yang mempunyai sifat kriptobiotik yaitu hidup secara sembunyi-sembunyi dan menghindari cahaya. Apabila melalui tempat terbuka rayap melindungi dirinya dengan membuat lorong-lorong kembara yang terbuat dari tanah (sheltertubes). Hal ini mudah terdeteksi, biasanya terlihat di celah antara tembok dan kayu kusen, dari retakan-retakan dinding, nat keramik, marmer, granit atau bahan lantai lainnya. Sedangkan yang sulit terdeteksi adalah yang melalui jalur-jalur pipa listrik dan pipa drainase. Melalui pipa listrik baik di dalam maupun di luar pipa, rayap dapat menjangkau seluruh sudut dalam rumah. Biasanya baru terdeteksi setelah muncul butiranbutiran tanah dari steker atau stop kontak listrik. Dari pipa drainase rayap bisa melalui celah celah antara pipa dan tembok, baik dari pipa drainase air bersih maupun air kotor. Terutama pada pipa drainase air kotor yang besar, terdapat lilitan jaring

kawat untuk memudahkan dan merekatkan pemasangan semen penutup, dan di sinilah banyak celah untuk jalur masuk rayap. Secara horisontal rayap dapat menjelajah (foraging) sejauh puluhan meter, maka tidak sulit pula bagi rayap untuk mencapai jarak puluhan meter keatas atau vertikal. Apalagi bila telah menemukan celah-celah melalui jalur pipa kabel atau pipa drainase.Diposkan oleh manajemenrayap di 5.10.11 0 komentar

Selasa, 04 Oktober 2011PERBEDAAN RAYAP, SEMUT DAN TAWON

Adalah sesuatu hal yang wajar apabila timbul kekuatiran apabila disekitar rumah kita banyak serangga yang berterbangan, terutama pada awal musim penghujan. Bisa jadi itu adalah rayap yang akan menjadi hama perusak rumah anda. Terutama bahanbahan yang mengandung selulosa terutama komponen bangunan yang berbahan kayu, furniture, kertas dan yang lainnya. Serangga yang paling banyak berterbangan diawal musim hujan memang kebanyakkan adalah rayap kemudian semut dan tawon tanah. Untuk itu kita harus tahu perbedaan antara rayap, semut dan tawon tanah. Secara morfologi atau bentuk sangat mudah

dibedakan antara rayap, semut dan tawon tanah. Yang pertama adalah bentuk fisik : rayap mempunyai bentuk fisik yang relatif lebih lurus dari ketiga bagian badannya atau tagmata yaitu kepala-dada-perut (cephalo-thorax-abdomen), sedangkan semut dan tawon tanah lebih berlekuk diantara ketiga tagmata-nya. Yang kedua dari bentuk sayapnya : sayap rayap berbentuk dua pasang yang sama besarnya (ordo Isoptera) sedangkan sayap semut dan tawon tanah bagian belakang lebih kecil (ordo Hymenoptera). Diantara rayap dan semut secara rantai makanan bersifat sebagai musuh alaminya, karena semut suka menyerang sarang rayap dan memakan rayap. Sedangkan tawon tanah sering disalahpahami sebagai rayap, karena suka membentuk sarang dari tanah yang menempel di dinding atau plafon.

PENGENDALIAN RAYAP PASCA KONSTRUKSI

Pengendalian rayap pasca konstruksi adalah pengendalian rayap pada bangunan yang sudah jadi, baik untuk pencegahan maupun

untuk penanggulangan terhadap rayap yang sudah terlanjur menyerang. Secara teknis lebih membutuhkan banyak ketelitian dan kesabaran, karena biasanya bangunan sudah terisi berbagai macam furnitur, partisi-partisi maupun ornamen-ornamen lainnya. Ada dua perlakuan yaitu perlakuan tanah (soil treatment) dan perlakuan Kayu (wood treatment). Perlakuan tanah dengan cara pengeboran seluruh sisi-sisi dinding untuk memasukan larutan kimia, guna memutus jalur rayap dari bawah tanah. Kemudian merapikan bekas lubang dengan menutup dengan semen yang sewarna dengan keramik, marmer atau granit. Perlakuan kayu adalah menyemprot semua komponen kayu dari rangka atap, plafon, kusen-kusen, belakang lemari dan kitchen set dan partisi-partisi bila ada. Langkah terakhir adalah penyemprotan sekeliling bangunan luar yang memungkinkan seperti taman depan, belakang atau samping bangunan.Diposkan oleh manajemenrayap di 27.9.11 0 komentar

PENGENDALIAN RAYAP PRA KONSTRUKSI

Pengendalian rayap pra konstruksi relatif lebih efisien baik secara teknis maupun efektifitasnya. Terbagi menjadi dua jenis perlakuan yaitu: perlakuan tanah (soil treatment) dan perlakuan kayu (wwd treatment). Perlakuan tanah secara garis besar adalah

membuat penghalang kimia (chemical barrier) antara tanah dan bangunan, sehingga rayap yang hidup di sekitarnya tidak dapat menembus ke dalam bangunan. Pekerjaan awal adalah penyemprotan galian pondasi, kemudian dilanjutkan dengan penyemprotan tanah urug di sisi luar dan dalam pondasi. Langkah selanjutnya adalah penyemprotan lantai tanah yang sudah siap untuk dilapisi adukan semen. Langkah terakhir adalah penyemprotan sekeliling bangunan atau halaman setelah dibersihkan dari puing-puing sisa bahan bangunan. Manfaat perlakuan tanah selain melindungi bahan bangunan yang terbuat dari kayu, juga melindungi isi bangunan seperti furnitur dan barang barang berharga yang mengandung selulosa. Perlakuan kayu adalah penyemprotan semua komponenkomponen bangunan yang terbuat dari kayu. manfaatnya adalah untuk melindungi kayu dari serangan rayap dari lingkungan sekitar maupun rayap kayu yang mungkin sudah ada di dalam kayu atau rayap kayu kering. Dengan demikian dapat memperpanjang masa pakai kayu.Diposkan oleh manajemenrayap di 27.9.11 0 komentar

Minggu, 25 September 2011PENGENDALIAN RAYAP PADA BANGUNAN

Pengendalian rayap pada bangunan dapat bersifat pencegahan (preventive) atau pembasmian (curative). Tindakan pencegahan bisa dilakukan sebelum bangunan berdiri atau pra-konstruksi maupun bangunan yang sudah berdiri atau pasca-konstruksi. Tindakan pembasmian tentu dilakukan pada bangunan yang sudah jadi yang telah terserang rayap. Pengendalian rayap tersebut di atas mempunyai ke-efektifitas-an masing-masing. Pencegahan sebelum bangunan berdiri tentu lebih efektif bila dibandingkan dengan bangunan yang sudah berdiri. Namun demikian semua hal tersebut diatas tergantung pada kualitas dan kuantitas termisida yang digunakan dan yang paling penting adalah kapabilitas dan kredibilitas orang yang melaksanakan (MAN BEHIND THE GUN).Diposkan oleh manajemenrayap di 25.9.11 0 komentar

Sabtu, 24 September 2011RAYAP DI KOTA-KOTA BESAR DI INDONESIA

Penelitian rayap di Indonesia kebanyakan dilakukan di kota-kota besar, karena rayap sudah menjadi hama yang sangat merugikan yang menyerang segala bentuk property baik perumahan biasa maupun gedung-gedung bertingkat. Walaupun besar juga kerugian yang ditimbulkan oleh rayap pada bidang perkebunan dan yang lainnya. Kota kota metropolitan seperti JABODETABEK, Bandung, Surabaya,

pulau Bali, pulau Batam, sudah banyak menghasilkan penelitian tentang hama rayap tersebut. Telah ter-identifikasi sekitar 200 jenis rayap yang hidup di Indonesia dari sekitar 2500 jenis di seluruh dunia. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan hanya 9 sampai 15 jenis rayap yang banyak menyerang perumahan kota-kota besar di Indonesia. Perubahan habitat-lah yang menyebabkan rayap sebagai dekomposer yang menguntungkan bagi kehidupan, berubah menjadi hama yang merugikan di kota-kota besar di Indonesia.Diposkan oleh manajemenrayap di 24.9.11 0 komentar

Rabu, 21 September 2011HABITAT RAYAP DI DUNIA

Mayoritas rayap hidup didaerah tropika dan dataran rendah, semakin tinggi garis lintang dan dataran dari permukaan laut populasi rayap semakin sedikit. Penyebaran rayap dapat mencapai sampai garis lintang 50 lintang selatan dan lintang utara. Genus Porotermes hidup di Tasmania, Australia tenggara dan Chile. Dan genus Archotermopsis hidup di daerah

pegunungan Himalaya yang berketinggian 3000 meter di atas permukaan laut. Genus Heterotermes hidup di daerah ber-iklim panas Amerika, Karibia dan India. Genus Reticulitermes hidup di daerah sub tropis Amerika serikat, Kanada, Asia tengah, Jepang dan China, Genus Mastotermes dapat dijumpai di Papua New Guinea dan Australia. Sub famili Macrotermitinae hanya hidup di Asia dan Afrika. Genus tertentu dapat hidup di seluruh dunia dan genus tertentu hanya terdapat di wilayah tertentu pula.Diposkan oleh manajemenrayap di 21.9.11 0 komentar

METAMORFOSIS RAYAP

Metamorfosis adalah proses perubahan bentuk, perilaku dan habitat yang dialami suatu hewan dari masa kelahiran sampai dewasa. Tidak semua hewan melewati fase-fase yang sama, oleh karena itu dibedakan menjadi metamorfosis sempurna (Holometabola) dan metamorfosis tak sempurna (Hemimetabola). Dalam siklus hidup rayap mengalami metamorfosis tak sempurna (Hemimetabola) karena dari fase pertama yang disebut larva/ nimfa menuju dewasa mengalami pertumbuhan berulang dan pergantian kulit (ekdisis), fase ini disebut fase

Instar. tanpa melewati fase pembentukan kepompong. Senin, 19 September 2011JENIS RAYAP

pupa

atau

chrysalis

atau

Diposkan oleh manajemenrayap di 21.9.11 0 komentar

Tidak kurang telah ter-indentifikasi 2700 jenis rayap diseluruh dunia, dan sekitar 200 jenis dapat hidup di Indonesia. Kondisi iklim dan tanah di Indonesia merupakan habitat yang tepat, sehingga memungkinkan banyaknya jenis rayap yang terdapat di Indonesia. Kurang lebih delapan puluh persen daratan di Indonesia merupakan habitat yang baik bagi kehidupan rayap. Baik di daerah perkotaan maupun pedesaan dan dari daerah pegunungan sampai daerah pantai. Secara garis besar terbagi dua jenis rayap yaitu: rayap tanah dan rayap kayu kering. Sebagai hama keduanya dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi kehidupan manusia.