Press Release : USUT TUNTAS KORUSPI MIGAS..! [TRANSPARANSI TRADING MIGAS MELALUI EITI]
Click here to load reader
-
Upload
publish-what-you-pay-pwyp-indonesia -
Category
Documents
-
view
304 -
download
0
Transcript of Press Release : USUT TUNTAS KORUSPI MIGAS..! [TRANSPARANSI TRADING MIGAS MELALUI EITI]
RILIS PERS
USUT TUNTAS KORUSPI MIGAS..![TRANSPARANSI TRADING MIGAS MELALUI EITI]
Menanggapi kasus ditangkapnya kepala SKK Migas:Rudi Rubiandini oleh KPK selasa malam, yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penyuapan oleh pengusaha perusahaan trader minyak mentah asal singapura PT. Kernel Oil Pte Ltd, Publish What You Pay (PWYP) Indonesia-koalisi masyarakat sipil untuk transparansi dan akuntabilitas tata kelola industri ekstraktif-menilai hal tersebut sebagai problem serius korupsi sektor migas yang harus diusut tuntas. Terlebih, dugaan suap tersebut mengenai kepala SKK Migas yang notabene merupakan penanggungjawab tertinggi dari institusi yang mengawasi pelaksanaan Kontrak Kerja Sama (KKS) Migas di Indonesia. Industri yang menopang hampir 30% dari penerimaan negara.
Menanggapi kasus ini, Ketua Dewan Pengarah Publish What You Pay Indonesia: Fabby Tumiwa mengatakan: “SKK Migas minim pengawasan, sehingga rawan penyimpangan pada proses pemberian kontrak, biaya produksi dan cost recovery, serta penjualan minyak mentah maupun kondensat bagian pemerintah”. Maryati Abdullah, Koordinator PWYP Indonesia menambahkan: “dugaan suap yang berkaitan dengan perusahaan trader minyak tersebut sangat erat kaitannya dengan kewenangan SKK Migas untuk menunjuk pihak ketiga dalam penjualan minyak bagian pemerintah dalam kontrak bagi hasil migas. Khususnya minyak mentah dan kondensat yang tidak diolah di dalam negeri oleh Pertamina”.
Dari penelusuran PWYP Indonesia pada website Kernel Oil (www.kerneloil.com), bisnis utama perusahaan ini berkaitan dengan perdagangan minyak mentah (crude) dan kondensat serta beberapa produk turunan dari olahan crude oil seperti bensin, minyak tanah, naftha, fuel oil dan sebagainya. Pada bisnis inti perdagangan minyak mentah (crude) dan kondensat, aktifitas utama perusahaan ini adalah membeli dan menjual kembali sesuai dengan jenis (grade) crude dan kondensat yang dibutuhkan oleh konsumen. Penelusuran PWYP pada website tersebut menemukan bahwa sebagian besar minyak mentah dan kondensat yang diperdagangkan sesuai dengan jenis yang dihasilkan oleh lapangan-lapangan minyak dari KKKS yang beroperasi di Indonesia. Seluruhnya meliputi jenis minyak mentah dan kondensat utama Indonesia (benchmark crude) seperti Ardjuna, Belida, Cinta, Duri, Widuri, Attaka dan Senipah kondensat; maupun jenis minyak mentah lainnya seperti Geradai, Walio Mix, Belanak, Mudi maupun Bontang Return Condensate. Sehingga, patut diduga kuat bahwa kasus ini terkait dengan penjualan minyak mentah dan kondensat dari lapangan produksi KKKS di Indonesia.
Firdaus Ilyas, peneliti Indonesia Corruption Watch menambahkan bahwa : “proses perdagangan minyak mentah di sektor hulu migas memang bisa dibilang tertutup. Jika proses penunjukan pihak ketiga saja rawan disuap, maka tidak menutup kemungkinan dalam proses jual belinya rawan praktek tranfer pricing yang notabene merugikan keuangan negara karena mengurangi potensi penerimaan yang seharusnya masuk ke
National Secretariat of PWYP Indonesia: Jl. Intan No.81, Cilandak Barat, South of Jakarta 12340, INDONESIA Telp/Fax : +62-‐21-‐7512503 | www.pwyp-‐indonesia.org | E-mail: [email protected]
rekening negara. Indonesia saat ini telah menjadi bagian dari negara yang menerapkan standar EITI (Extractive Industries Transparency Initiative) secara global melalui Perpres No.26/2010, dimana SKK Migas dan badan-badan Pemerintahan lainnya seperti Kementerian ESDM, Dirjen Pajak, Kementerian Keuangan dan perusahaan-perusahaan migas dan pertambangan yang beroperasi di Indonesia wajib menyampaikan laporan pembayaran penerimaan negara kepada EITI Indonesia yang digawangi oleh Kemenko Perekonomian RI.
“Jika memang rantai nilai perdagangan minyak dan tambang ini dianggap sebagai pintu kebocoran penerimaan negara, maka tidak menutup kemungkinan EITI Indonesia dapat diperluas mencakup transparansi rantai perdagangan migas dan komoditas tambang” imbuh Maryati yang duduk sebagai unsur masyarakat sipil dalam forum multipihak EITI Indonesia. Ambarsari Dwi Cahyani, revenue specialist EITI Indonesia menambahkan bahwa ‘transparansi penjualan minyak mentah bisa menjadi bagian dari EITI, terutama setelah adanya perbaruan standar EITI baru-baru ini dalam keputusan Dewan EITI di Sydney beberapa bulan lalu’. “Kasus yang menimpa SKK Migas bisa jadi hanyalah gunung es dari karut marut proses kontrak migas di Indonesia”. “Sudah saatnya Pemerintah dan DPR mengevaluasi institusi Migas di Indonesia, karena sesuai dengan keputusan MK konsep SKK Migas seharusnya bersifat sementara. Pemerintah harus membangun institusi yang lebih permanen yang sesuai konstitusi” imbuh Fabby yang juga merupakan anggota dewan EITI internasional dan direktur IESR.
Jakarta, 15 Agustus 2013Publish What You Pay Indonesia
Maryati AbdullahKoordinator Nasional
CP: 082125238247, [email protected]_________________________________________________PWYP-‐Indonesia adalah sebuah koalisi Nasional Masyarakat Sipil untuk Transparansi dan Akuntabilitas Sumberdaya Ekstraktif. Beranggotakan 38 Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terdiri atas: Transparansi International Indonesia-‐TII, Pusat Telaah dan Informasi Regional-‐PATTIRO, Institute for Essential Services Reform-‐IESR, Indonesia Corruption Watch-‐ICW, Indonesia Parliamentary Center-‐IPC, Indonesia Center for Environmental Law-‐ICEL, Phi Institute-‐PI, Seknas Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran-‐FITRA, Masyarakat Transparansi Aceh-‐MATA, Gerakan Antikorupsi Aceh-‐GERAK, GERAK Aceh Besar, AKAR Bengkulu, Fitra Riau, Lembaga Pemberdayaan dan Aksi Demokrasi-‐LPAD Riau, Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau-‐FKPMR, WALHI Riau, Yayasan Puspa Indonesia-‐PUSPA Palembang, Pusat Studi Kebijakan Sumatra Selatan-‐PASKASS, Pattiro Serang Banten, Institute for Ecological Study-‐INFEST Garut, Institute for Development and Economic Analysis-‐IDEA D.I Yogyakarta, Lembaga Penelitian dan Aplikasi Wacana-‐LPAW Blora, Bojonegoro Institute, Fitra Jawa Timur, Public Crisis Center-‐PCC Tuban, Gresik Institute, Gerakan Rakyat Peduli Sampang-‐GPRS, Pokja-‐30 Samarinda, Yayasan PADI Indonesia-‐Balikpapan, POSITIF Kalimantan, Gemawan Kalbar, Lembaga Pengembangan Masyarakat Pesisir dan Pedalaman-‐Lepmil Sultra, Yayasan Pengembangan Studi Hukum dan Kebijakan-‐YPSHK Sultra, Yayasan Swadaya Mitra Bangsa-‐Yasmib Sulselbar, Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi-‐SOMASI NTB, Lembaga Studi dan Bantuan Hukum-‐LSBH NTB, Forum Kerja Sama LSM-‐FOKER LSM Papua, PERDU Manokwari.
National Secretariat of PWYP Indonesia: Jl. Intan No.81, Cilandak Barat, South of Jakarta 12340, INDONESIA Telp/Fax : +62-‐21-‐7512503 | www.pwyp-‐indonesia.org | E-mail: [email protected]