Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014

download Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014

If you can't read please download the document

description

Tinjauan mengenai perkembangan keuangan syariah dan perbankan syariah di kuartal pertama 2014. Di dalamnya juga menjelaskan mengenai peran OJK dalam perkembangan keuangan syariah.

Transcript of Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014

  • 1. Press Briefing Islamic Banking Development Q1-2014 Jumat, 9 Mei 2014

2. Industri keuangan syariah Indonesia masih relatif kecil (dg market share + 5 - 7%), sedangkan potensi bertumbuh dan kemanfaatan bagi perekonomian masih besar. Industri keuangan syariah perlu terus didorong untuk bertumbuh, meningkatkan daya saing, ketahanan dan kemanfaatannya bagi perekonomian nasional. Fungsi dan kewenangan OJK di bidang pengaturan dan pengawasan memungkinkan dilakukannya integrasi arah kebijakan, strategi dan tahapan pengembangan industri keuangan syariah, termasuk dalam mengembangkan hubungan kerjasama yg saling mendukung dg lembaga domestik & lembaga internasional. Kegiatan edukasi dan pengembangan pasar keuangan syariah masih menjadi prioritas dalam pengembangan sektor jasa keuangan syariah, karena efisiensi, daya saing dan kemanfaatan bagi perekonomian dipengaruhi oleh volume usaha industri keuangan syariah, sehingga perlu dukungan OJK khususnya dalam akselerasi pertumbuhan pasar melalui proses edukasi. LATAR BELAKANG: PERAN OJK DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KEUANGAN SYARIAH 3. Misi OJK: Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil Produk yg terdiversifikasi Basis pengguna yg semakin luas Infrastruktur pasar yg kredibel & efisien IJK yg inklusif IJK yg sehat, tumbuh & berkesinambungan Arah Kebijakan Perbankan Syariah (2014) Fokus Kebijakan Perbankan Syariah 2014 4. Penyusunan Masterplan Pengembangan Jasa Keuangan Syariah Indonesia Penguatan Permodalan dan Manajemen Risiko Implementasi TKS RBBR & Review KPMM Koordinasi Pengembangan Jasa Keuangan Syariah Pembentukan KPJKS dan Tim Kerja Edukasi & Promosi Keuangan Syariah Terintegrasi 4 FOKUS KEBIJAKAN PERBANKAN SYARIAH (2014) 5. Sejalan dg mandat OJK untuk mengawasi dan mengatur industri jasa keuangan secara terintegrasi termasuk jasa keuangan syariah, diperlukan masterplan yg bertujuan utk: Identifikasi potensi vulnerabilities, sekaligus menganalisis isu terkait SSK syariah dan positioning dlm sistem keuangan nasional Merumuskan langkah-langkah pengembangan yang dibutuhkan, berikut skala prioritasnya Menjadi panduan bagi Pimpinan OJK & satuan kerja dibawahnya dlm merumuskan kebijakan yang tepat Menjadi acuan bagi industri keuangan syariah dalam menyusun renstra pengembangan bisnis Menjadi masukan bagi pemerintah dalam menyusun dan menetapkan RPJPM sektor keuangan*) Setiap bidang (BS, IKNBS, PMS) thn ini akan menyiapkan roadmap sektoral untuk diintegrasikan dalam masterplan SJK syariah sbg framework untuk harmonisasi renstra berbagai sub-sistem keuangan syariah. *) Bappenas RI sedang mengkordinasikan bantuan teknis IDB dalam penyusunan Masterplan Keuangan Syariah Indonesia - sesuai MCPS IDB-RI 2011-2014 Masterplan SJK Syariah 6. Dalam rangka memperkuat penerapan manajemen risiko perbankan syariah sekaligus harmonisasi dgn best practices perbankan, OJK akan segera menerbitkan ketentuan TKS RBBR Syariah. Dalam waktu dekat, akan dilakukan sosialisasi ketentuan tsb kepada perbankan syariah. Implementasi TKS RBBR Syariah ditargetkan bersamaan dengan penerapan sistem pelaporan baru (LBU-LSMK) yang menggantikan LBUS 2004* OJK juga tengah mereview ketentuan KPMM perbankan syariah (PBI 7/13 thn 2005) dlm rangka harmonisasi dengan ketentuan KPMM perbankan dan Revised Capital Adequacy Standard IFSB yang baru terbit (Des 2013). *) progress LBU-LSMK: msk tahap akhir uji implementasi (parallel run dg LBUS) oleh bank-bank syariah Implementasi TKS-RBBR Syariah & Update Regulasi KPPM 7. Sesuai mandat UU 21/2008 ttg perbankan syariah, Komite Perbankan Syariah perlu dibentuk di OJK. Scr internal fungsi pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan syariah OJK yang berada di 3 Sektor plus EPK juga memerlukan sinergi. Sehingga OJK akan membentuk KPJKS. KPJKS yang didukung TP-JKS merupakan forum internal dan eksternal OJK yg memberikan advis kebijakan dan koordinasi pelaksanaan pengembangan keuangan syariah. Penguatan Koordinasi & Pembentukan KPJKS 8. Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan memperluas akses masyarakat terhadap produk dan layanan perbankan syariah, OJK melanjutkan kegiatan iB Vaganza berkolaborasi dengan bank-bank syariah, plus melibatkan BMT dan IKNB syariah lainnya. Hingga saat ini telah dilakukan 5 event iB vaganza sbb: Bandung (31 Jan-2 Feb 2014) Yogyakarta (20 - 23 Feb 2014) Bandar Lampung (20 - 23 Mar 2014) Tangerang (10-13 Apr 2014) Batam (1-4 Mei 2014). hasil: 99 ribu rekening DPK baru senilai Rp321 milyar, PYD baru Rp212 milyar. Rencana iB vaganza berikutnya: Depok (depok town square) 19-22 Juni Edukasi & Promosi Keuangan Syariah 9. FDR: 102,2%. (Q4-13: 100,3%) PYD tumbuh 14,9% yoy (Q4-13: 24,8%) CAR : 16.7% NPF : 3,5% (gross) Deposit account meningkat dari 12,7 juta (Q4-13) jadi 13.1 juta. Jaringan kantor BUS, UUS, BPRS bertambah sebanyak 54 kantor (sejak Q4-13) menjadi 3044. Share : 4.88% ( Q4-13) Pertumbuhan aset 14.9% yoy (nasional 14,4%) Terjadi perlambatan pertumbuhan dari Q4-13 (24,2%) KetahananIntermedias i Pertumbuha n Penetrasi *Data Sementara Highlight Perkembangan Perbankan Syariah Q1-2014* 10. Catatan: Perlambatan pertumbuhan dipengaruhi: ketatnya persaingan di pasar funding, seiring tren kenaikan suku bunga perlambatan pertumbuhan/kinerja sektor riil konsolidasi internal beberapa bank (a.l. reorientasi portfolio, implementasi SOP baru) Realisasi penambahan modal pada beberapa bank sejak akhir tahun, dan pengalihan bertahap dana haji memperkuat CAR dan likuiditas Kinerja Q2-2014 (pertumbuhan, profitabilitas) diharapkan membaik dgn selesainya pengalihan dana haji (estimasi total yg dialihkan dari BPH sebelumnya (incl. BUK) Rp14,3 Triliun) Highlight Perkembangan Perbankan Syariah Q1-2014