Present_Disertasi.ppt
-
Upload
hariyono21 -
Category
Documents
-
view
226 -
download
1
Transcript of Present_Disertasi.ppt
PENGEMBANGAN INSTRUMEN STATISTIKA DALAM PENGEMBANGAN INSTRUMEN STATISTIKA DALAM
MENGANALISIS DAN MENYAJIKAN INDEKS KEPENTINGAN MENGANALISIS DAN MENYAJIKAN INDEKS KEPENTINGAN
BUDAYA DARI SUMBERDAYA HUTAN BUKAN KAYUBUDAYA DARI SUMBERDAYA HUTAN BUKAN KAYU
DRAFT DISERTASIDRAFT DISERTASI
PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU KEHUTANANPROGRAM STUDI DOKTOR ILMU KEHUTANAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN, 2015UNIVERSITAS MULAWARMAN, 2015
ABD. BASIR AABD. BASIR A
NIM: 080301002NIM: 080301002
PromotorProf Dr. H. Abubakar Lahjie, M.Agr (utama)Prof. Dr. B.D.A.S Simarangkir, M.A.Sc (Pendamping I)Dr. Ir. Paulus Matius. M.Sc (Pendamping II)
BERDASARKAN PENINJAUAN TERHADAP :BERDASARKAN PENINJAUAN TERHADAP :HASIL - HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA TENTANG MANFAAT SOSIAL HASIL - HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA TENTANG MANFAAT SOSIAL
EKONOMI SUMBERDAYA HUTANEKONOMI SUMBERDAYA HUTAN
Khususnya Nilai Manfaat berdasarkan Indeks Kepentingan Budaya Tumbuhan (Kajian Etnobotani)
Pada Penyajian Hasil Penelitian Sekarang,
• 1. Masih Memungkinkan : Mengungkap Banyak Informasi
( Sangat disayangkan jika Data telah terkumpul, informasi masih ada tetapi tdk diungkap + Juga untuk memperdalam pemahaman terhadap hasil kajian)
Tujuan: Tujuan: 1. Mengembangkan Metode-Metode Statistika Multivariate1. Mengembangkan Metode-Metode Statistika Multivariate
Untuk mengungkap informasi lebih banyakUntuk mengungkap informasi lebih banyak
BERDASARKAN PENINJAUAN TERHADAP :BERDASARKAN PENINJAUAN TERHADAP :PERKEMBANGAN ETNOBOTANI KUANTITATIFPERKEMBANGAN ETNOBOTANI KUANTITATIF
KAJIAN
ETNOBOTANI
ETNOBOTANI
KUANTITATIF
PENINGKATAN WAJAH : Menuju ke penerapan keunggulan Ilmu Sains (Science)Terutama Kuantifikasi dan Penerapan Statistika
Dengan Kemajuan ICT / Komputerisasi :
Lebih dalam dan luas, akurat dan fleksibel
TUJUAN PENELITIANTUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan,
1. Mengembangkan sehimpunan metode-metode statistika untuk diterapkan dalam menganalisis dan menyajikan nilai kepentingan budaya tumbuhan, sehingga rangkaian metode ini dapat mengungkap dan menyajikan informasi yang lebih banyak dan terbaru.
2. Menyelidiki Informasi yang dapat diungkap dari penerapan analisis klaster, analisis penskalaan dimensi ganda, kombinasi analisis komponen utama dan analisis faktor, dan analisis biplot dalam menganalisis dan menyajikan indeks kepentingan budaya dari tumbuhan.
Untuk memperoleh Data Primer (Keperluan Bahan Pengujian),
Penelitian Ini juga bertujuan;
3. Mengukur nilai manfaat berdasarkan indeks kepentingan budaya sekelompok tumbuhan dapat dimakan, di Kecamatan Muara Lawa Kabupaten Kutai Barat.
PENGERTIAN :PENGERTIAN :INDEKS KEPENTINGAN BUDAYAINDEKS KEPENTINGAN BUDAYA
INDEKS OF CULTURAL SIGNIFICANCE ( ICS)INDEKS OF CULTURAL SIGNIFICANCE ( ICS) (KAJIAN ETNOBOTANI KUANTITATIF) (KAJIAN ETNOBOTANI KUANTITATIF)
ICS Merupakan hasil kajian Etnobotani Kuantitatif yang menunjukan Nilai Kepentingan tiap-tiap jenis tumbuhan berguna yang didasarkan pada keperluan masyarakat
Kepentingan budaya bagi suatu tumbuhan didefinisikan sebagai peran yang dimainkan oleh suatu tumbuhan dalam suatu budaya tertentu di masyarakat (Pieroni, 2001).
Diukur melalui sistem pengetahuan masyarakat,
Pengukuran dilakukan atas respon perilaku dan pemikiran masyarakat bermotif sosial terhadap obyek tumbuhan
FOKUS UTAMA : PENGGUNAAN SUATU TUMBUHAN
Perilaku, misalnya memakaiRespon pemikiran , misalnya asumsi menyehatkan, ritual
INDEKS KEPENTINGAN BUDAYA TUMBUHAN DAPAT DIMAKANINDEKS KEPENTINGAN BUDAYA TUMBUHAN DAPAT DIMAKAN ((Cultural Food Significance IndexCultural Food Significance Index , , CFSI CFSI ))
• CFSI = QI x AI x FUI x PUI x MFFI x TSAI x FMRI x 10-2
• Dengan Variabel sub-indeks :• • QI : Indeks kutipan/Keseringan disebut (Quotation index )• AI : Indeks Ketersediaan (Availability Index ) • MFFI : Indeks penggunanan makanan multi-fungsi • (Multi-Functional Food Use Index )• FUI : Indeks frekuensi penggunaan (Frequency of Use Index)• PUI : Indeks bagian yang digunakan (Part Use Index )• • TSAI : Indeks penghargaan terhadap rasa • (Taste Score Appreciation Index )• FMRI : Indeks peran sebagai makanan obat dan ritual• (Food Medicinal -Ritual Index)
SEBAGAI CONTOH Hasil-hasil Penelitian (Jurnal) :
Index of Cultural Significance, ICS menurut Turner (1988)
Menggunakan 3 variabel, yaitu kualitas penggunaan (quality of use), intensitas penggunaan (intensity of use), dan ekslusivitas penggunaan (exclusivity of use)
The cultural food significance index, CFSI, Pieroni .(2001)
menggunakan 7 variabel, yaitu frekuensi pengutipan (Quotation), ketersediaan (Availability), frekuensi penggunaan (Frequency of Use), bagian tumbuhan yang digunakan (Part Use), penggunaan makanan multifungsi (Multi-Functional Food Use), penghargaan kepada rasa (Taste Score Appreciation), dan peranan sebagai makanan-obat (Food-Medicinal Role)
CFSI = QI x AI x FUI x PUI x MFFI x TSAI x FMRI x 10-2
METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian landasan (Grounded Research) yang berbentuk desk study, yaitu melakukan kajian literatur dan membangun metode-metode statistika untuk analisis dan penyajian nilai manfaat sosial ekonomi sumberdaya hutan bukan kayu, yang didasarkan pada nilai kepentingan budaya tumbuhan pada masyarakat lokal.
Akan tetapi untuk keperluan uji coba dengan data primer juga dikembangkan penelitian survei kajian etnobotani, berupa pengukuran indeks kepentingan budaya tumbuhan menggunakan pengetahuan masyarakat lokal di sekitar hutan
Lokasi pengumpulan data untuk pengembangan penelitian survei kajian etnobotani, meliputi Kampung Dingin, Kampung Lotaq, Kampung Payang, dan Kampung Lambing Di Kecamatan Muara Lawa Kabupaten Kutai Barat, Propinsi Kalimantan Timur
METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
Gambar 3.1 Alur Penelitian
METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
Obyek penelitianObyek utama penelitian ini adalah pengembangan sehimpunan
metode-metode statistika sebagai instrumen analisis dan penyajian.
Sedangkan obyek penelitian kajian etnobotani, untuk keperluan uji coba dengan data primer adalah indeks kepentingan budaya sekelompok tumbuhan ( 24 spesies) pada masyarakat lokal di sekitar hutan di Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat.
No Nama spesies Nama lokal Nama famili QI AI FUI PUI MFFI TSAI FMRI ICS
1 Arenga pinnata Saraf, Enau (Ind) Arecaceae 55 3 3 3 2 6,5 3,5 6762 Stenochlaena palustri Paku meaq
Paku merah (Ind)Blechnaceae 78 4 1,5 2 2 6,5 3 365
3 Stenochlaena palustri Paku/Kelakai HijauPaku hijau (Ind)
Blechnaceae 76 4 1,5 2 2 6,5 3 356
4 Mangifera pajang Payang Anacardiaceae 75 3 2 1,5 2,5 7,5 2 253
5Artocarpus lanceifoliusRoxb
Obeeq,Keledang (Ind)
Moraceae 48 3 2,5 1,5 2 7,5 3 243
6Artocarpus elasticus blume
Pepuat, Terap (Ind)
Moraceae 50 3 2,5 2 2 7,5 2 225
7 Eugessona utilis Nangeq, Bertan (Ind) Palmae 75 2 1 2,5 2,5 7,5 3 2118 Mangifera Odorata griffith Kuweni Anacardiaceae 46 3 2 2,5 1,5 8 2,5 207
9 Calamus manan Ngono, Manau (Ind)
Palmae 60 4 2 2,5 1,5 5,5 2 198
10 Mangifera caesia Jack Wanyi, Binjai (Ind) Anacardiaceae 45 3 2 1,5 2,5 7,5 2 15211 Dimocarpus
longan ssp malesianusIhau,Mata kucing (Ind)
Sapindaceae 95 4 3 1,5 0,5 7,5 2 128
12 Durio kutejensis (hassk.) Lai, Lai (Ind) Bombacaceae 85 4 2,5 1,5 0,5 9 2 11513 Baccaurea Puberula Mawooi, 50 2 2 1,5 2 7,5 2 9014 Durio dulcis Becc. Tuola, lahung (Ind) Bombacaceae 85 3 2 1,5 1,5 6,5 1 75
H A S I L P E N E L I T I A N
Tabel 6.2. Data Primer Hasil Pengukuran Indeks Kepentingan Budaya Terhadap 24 Spesies Tumbuhan Dapat Dimakan, Di Kecamatan Muara lawa, (Menggunakan Pengukuran CFSI oleh Pieroni ,2001)
Tabel 6.2 (Lanjutan )
No Nama spesies Nama lokal Nama famili QI AI FUI PUI MFFI TSAI FMRI ICS
15 Mangifera similis Bulau, Anacardiaceae 49 3 2 1,5 0,5 9 2 40Asam putar (Ind)
16 Baccaurea pyriformis Keliwatn, Euphorbiaceae 55 3 2 1,5 0,5 7,5 2 37Kapul kecil(Ind)
17 Baccaurea macrocarpa(Miq)M.A
Pasi, Kapul (Ind) Euphorbiaceae 55 3 2 1,5 0,5 6,5 2 32
18 Mangifera decandrakosterm
Konyot, Kemang (Ind)
Anacardiaceae 45 3 2,5 1,5 0,5 5,5 2 28
19 Nephelium maingayi Ridatn Sapindaceae 54 3 2,5 1,5 0,5 7,5 1 23Nephelium ramboutan-ake (Labill) Lennh
Maritan/Semayap Sapindaceae 50 3 2 1,5 0,5 7,5 1 17
21 Diospyros discolor Mentot, Mentega (Ind) Ebenaceae 38 3 2 1,5 0,5 6,5 1 1122 Urceola brachysepala
Hook.f.Letan, Gitaan (Ind) Apocynaceae 35 3 2 1,5 0,5 6,5 1 10
23 Dracomonto dao (blanco) Merr
Dahu, Sengkuang (Ind)
Anacardiaceae 35 3 2 1,5 0,5 4 1 6
24 Baccaurea bracteata Rambai (Ind) Euphorbiaceae 30 2 1 1,5 0,5 4 1 2
HASIL UJI COBA : HASIL UJI COBA : Pengembangan Instrumen StatistikaPengembangan Instrumen Statistika
• HASIL UJI COBA :
• 1. ANALISIS KLASTER
• MENGUNGKAP INFORMASI TAMBAHAN, BERUPA :
• Dapat memberikan klasifikasi kelompok-kelompok tumbuhan berdasarkan kemiripan nilai kepentingan budayanya
• CATATAN :Konstruksi Analisis kluster dapat dilihat pada Disertasi (halaman 44,Gambar 4.1 )
HASIL UJI COBA : HASIL UJI COBA : Pembangunan Instrumen StatistikaPembangunan Instrumen Statistika
• HASIL UJI COBA :
2. ANALISIS PENSKALAAN DIMENSI GANDA
• • MENGUNGKAP INFORMASI
TAMBAHAN, BERUPA :
• Dapat memberikan klasifikasi kelompok-kelompok tumbuhan berdasarkan kemiripan nilai kepentingan budayanya
• CATATAN :Konstruksi Analisis Penskalan Dimensi Ganda
dapat dilihat pada Disertasi (halaman 59,
Gambar 4.4 )
Pada jarak ketakmiripan euclides = 90, Pada jarak ketakmiripan euclides = 90, analisis klaster mengklasifikasi spesis tumbuhan menjadi 4 kelompok, analisis klaster mengklasifikasi spesis tumbuhan menjadi 4 kelompok, yaitu yaitu kelompok A = {1=enau }, kelompok B = { 2= paku merah dan 3 = paku hijau }, kelompok C = {4,5,6,7, dan 12 } kelompok A = {1=enau }, kelompok B = { 2= paku merah dan 3 = paku hijau }, kelompok C = {4,5,6,7, dan 12 } dan kelompok D = {13, 14, 15, ... , 24}. dan kelompok D = {13, 14, 15, ... , 24}.
Selanjutnya pada jarak ketakmiripan euclides = 40, kelompok C terklasifikasi menjadi kelompok CSelanjutnya pada jarak ketakmiripan euclides = 40, kelompok C terklasifikasi menjadi kelompok C 11 = {4=payang, = {4=payang,
5=keledang, 6=terap, 7=bertan, dan 8=kuweni } dan C5=keledang, 6=terap, 7=bertan, dan 8=kuweni } dan C22 = { 9, 10, 11, dan 12 }. Sedangkan kelompok D = { 9, 10, 11, dan 12 }. Sedangkan kelompok D
terklasifikasi menjadi Dterklasifikasi menjadi D11 = { 13, 14 } dan D = { 13, 14 } dan D22 = { 15, 16, 17, . . . , 24 } = { 15, 16, 17, . . . , 24 }..
Nama lokal setiap spesies tumbuhan yang bersesuaian dengan nomor spesies dapat dilihat pada Tabel 6.2 di Lampiran 2. penelitian iniNama lokal setiap spesies tumbuhan yang bersesuaian dengan nomor spesies dapat dilihat pada Tabel 6.2 di Lampiran 2. penelitian ini
HASIL UJI COBA : HASIL UJI COBA : Pembangunan Instrumen StatistikaPembangunan Instrumen Statistika
• HASIL UJI COBA :
3. KOMBINASI ANALISIS KOMP. UTAMA DENGAN ANALISIS FAKTOR
• • MENGUNGKAP INFORMASI
TAMBAHAN, BERUPA :
• Dapat menemukan kelompok variabel sub-indeks yang dominan menentukan skor indeks kepentingan budaya tumbuhan ( ICS ).
• FAKTOR PERTAMA
• F1 = 0,846 UFI + 0,767 PUI + 0,693 FMR
• + 0,601 TSAI
CATATAN :Konstruksi Analisis Faktor
dapat dilihat pada Disertasi (halaman 54,
Gambar 4.3 )
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3
QI ,447 ,812 ,360
AI ,541 ,791 ,266
UFI ,846 ,434 ,281
PUI ,767 ,514 ,352
MFI ,542 ,596 ,588
TSA ,601 ,640 ,457
FMR ,693 ,588 ,389
Extraction Method: Principal Component Analysis.Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KLASTERPEMANFAATAN HASIL ANALISIS KLASTER
MELALUI PEMAHAMAN STRUKTUR /KOMPOSISI POPULASI TUMBUHAN
(menurut kepentingan budayanya)
Skala prioritas : Dengan memilih salah satu atau beberapa klaster
Pengambilan sampel representatif (Keterwakilan) : Pemilihan beberapa spesies tumbuhan pada masing-masing klaster
Pada jarak ketakmiripan euclides = 2,8 , tumbuhan dengan nomor spesies { 5=keledang dan 6=terap } berada dalam satu klaster, sedangkan tumbuhan dengan nomor spesies { 17=Kapul } berada di klaster yang lain.
Pada Gambar kiri , ditunjukan bahwa tumbuhan terap dan keledang memiliki ciri atau skor yang sama pada 4 variabel, yaitu variabel ketersediaan (AI), frekuensi penggunaan (FUI), multi-penggunaan (MFFI) dan nilai rasa (TSAI),
sedangkan antara tumbuhan terap dan kapul hanya memiliki ciri atau skor yang sama pada 2 variabel, yaitu variabel ketersediaan (AI) dan makanan obat dan ritual (FMRI).
Hal ini menyebabkan jarak ketakmiripan antara terap dengan kapul lebih besar dari pada jarak ketakmiripan antara terap dengan keledang.
Skala prioritas dapat ditemukan dengan menelusuri pada kelompok yang mana tumbuhan memiliki ciri yang dinginkan ( skor pada beberapa variabel hampir sama ).
HASIL UJI COBA : Pembangunan Instrumen StatistikaHASIL UJI COBA : Pembangunan Instrumen Statistika44.. KOMBINASI KOMBINASI Metode Penguraian Nilai SingularMetode Penguraian Nilai Singular dengan dengan Analisis BiplotAnalisis Biplot
(( Menumpan tindihkan (kelp. Spesies dgn kelp. Sub indeks) dlm satu plot Menumpan tindihkan (kelp. Spesies dgn kelp. Sub indeks) dlm satu plot))
DAPAT MENGUNGKAP :• KELOMPOK / KEMIRIPAN SPESIES
BERDASARKAN KEDEKATAN
• KORELASI ANTAR SUB-INDEKS BERDASARKAN SUDUT YANG DIBENTUK
• BESAR VARIANS SETIAP SUB-INDEKS BERDASARKAN PANJANG VEKTOR
•
• KEDUDUKAN (POSISI) SETIAP SPESIES TERHADAP MASING-MASING SUB-INDEKS :
• Searah atau dalam arah positip dengan vektor Sub-indeks, berarti skor di atas rata-rata pada sub-indeks tsb. (Sebagai contoh spesies no. 2 dan 3 terhadap semua variabel sub indeks )
• Berlawan arah atau dalam arah negatif dengan sub indeks, berarti skor dibawah rata-rata pada sub indeks tsb ( Sebagai contoh spesies no. 14 dan 15 terhadap semua sub indeks )
KESIMPULANKESIMPULAN
1. Metode-metode statistika multivariat yang dikembangkan pada penelitian ini dapat berfungsi dengan baik sebagai instrumen untuk menganalisis dan menyajikan indeks kepentingan budaya tumbuhan.
2. Instrumen statistika tersebut dapat mengungkap dan menyajikan informasi, berupa :
a. Klasifikasi kelompok-kelompok tumbuhan berdasarkan indeks kepentingan budayanya
b. Mengungkap kelompok variabel sub-indeks yang dominan menentukan skor indeks kepentingan budaya dari tumbuhan
c. Perbandingan besar varians dan korelasi diantara variabel sub-indeks
d. Kedudukan nilai kepentingann budaya setiap spesies tumbuhan
KESIMPULANKESIMPULAN
3. Hasil pengukuran indeks kepentingan budaya terhadap 24 jenis tumbuhan, menempatkan tumbuhan enau (Arenga pinnata) sebagai tumbuhan yang memiliki indeks tertinggi. Dua jenis tumbuhan sayuran, yaitu kelakai merah dan kelakai hijau (Stenochlaena palustris) sebagai indeks tertinggi kedua dan ketiga, sedangkan jenis sagu, yaitu bertan (Eugeissona utilis) hanya menempati urutan ketujuh tertinggi. Secara umum, hasil pengukuran kepentingan budaya dari tumbuhan ini menempatkan tumbuhan jenis buah-buahan, terutama tumbuhan buah-buahan semi-liar, relatif lebih rendah atau menjadi peran bawahan (suborninate role) dari tumbuhan lainnya.
SARANSARAN
Hasil penelitian menunjukan bahwa beberapa jenis tumbuhan yang ditemukan memiliki kepentingan budaya yang cukup tinggi, umumnya tumbuh di lahan sekitar hutan atau ladang-ladang yang dimiliki oleh masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa sampai sekarang ini, betapa masih pentingnya kepemilikan lahan atau ladang bagi kelangsungan hidup masyarakat di Kecamatan Muara Lawa. Demikian pula ditemukan, bahwa umumnya masyarakat telah memiliki pengetahuan dan kearifan tersendiri dalam pola pemanfaatan tumbuhan, yang cenderung lebih bijak dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar hutan. Oleh karena itu disarankan kepada pemegang kebijakan yang terkait, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar dalam menentukan kebijakan, seperti kebijakan tentang pengusahaan atau pengelolaan hutan, alih fungsi dan konversi hutan agar senantiasa mempertimbangkan kebutuhan kepemilikan lahan dan kelangsungan hidup masyarakat lokal di Kecamatan Muara Lawa.
UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA BAPAK-BAPAK PROMOTOR
SAYA • Prof Dr. H. Abubakar Lahjie, M.Agr
• Prof. Dr. B.D.A.S Simarangkir, M.A.Sc
• Dr. Ir. Paulus Matius. M.Sc
DAN KEPADA BAPAK-BAPAK PENGUJI SAYA
Prof. Dr. H. Ichrar Asbar, MSDr. Ir. Rujehan, M.PProf. Dr. Lambang Subagiyo, M.Pd
SEMOGA PENELITIAN INI DAPAT MEMBERI MANFAAT
AMIN
KUTAI BARAT DAN MAHULUKUTAI BARAT DAN MAHULUKALIMANTAN TIMURKALIMANTAN TIMUR
METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
Kriteria Pencapaian Tujuan :Pada uji coba penelitian ini,
• Hasil penyusunan bagi tata cara input data telah cocok atau dapat digunakan pada penerapan metode-metode statistika yang dibangun, yang ditujukan untuk analisis dan penyajian nilai manfaat sumberdaya hutan nir kayu.
• Analisis dan penyajian dari instrumen-instrumen statistika yang dibangun, dapat mengungkap informasi yang lebih banyak dan terbaru, dibandingkan dengan hasil analisis dan penyajian atas beberapa penelitian terkait sebelumnya.
Jarak Euclides antara Terap dan KeledangJarak Euclides antara Terap dan Keledang
Nama lokal QI AI FUI PUI MFFI TSAI FMRI
6.Terap 50 3 2,5 2 2 7,5 2
5. Keledang 48 3 2,5 1,5 2 7,5 3
Di.k
Jarak Euclides antara Terap dan Kapul
Nama lokal QI AI FUI PUI MFFI TSAI FMRI
6. Terap 50 3 2,5 2 2 7,5 2
16. Kapul 55 3 2 1,5 0,5 6,5 2
Di.k
Da Silva, V. A. (2006). Revising the Cultural Significance Index: The Case of the Fulni-o in Northeastern Brazil. Field Methods. doi:10.1177/1525822X05278025
Da Silva, V., Andrade, L., & De Albuquerque, U. (2006). Revising the Cultural Significance Index: The Case of the Fulni-ô in Northeastern Brazil. Field Methods, 18(1), 98–108. doi:10.1177/1525822X05278025
Prance, G. T., Balee, W., Boom, B. M., & Carneiro, R. . (1987). Quantitative Ethnobotany and the Case for Conservation in Amazonia. Conservation Biology, 1(4), 296–310. doi:10.1111/j.1523-1739.1987.tb00050.x