Presentation1 (2).pptxmmm

14
Postdates Pembimbing : dr. Jenius L. Tobing, Sp.OG Mentor : dr. Apriza Prahatama Oleh : Juniaty R. Manurung Ridha Aulia Dian Feriansyah Rambe

description

nnnn

Transcript of Presentation1 (2).pptxmmm

PowerPoint Presentation

Postdates Pembimbing : dr. Jenius L. Tobing, Sp.OG Mentor : dr. Apriza PrahatamaOleh : Juniaty R. Manurung Ridha Aulia Dian Feriansyah Rambe

DEFINISIKehamilan lewat waktu (postdates, serotinus) merupakan kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu (294 hari) dihitung menurut rumus Neagele dengan siklus haid rata-rata 28 hari. EPIDEMIOLOGIApabila diambil batas waktu 42 minggu frekuensinya adalah 10,4 12%. Apabila batas waktu 43 minggu frekuensi 3,4-4 %. Perbedaan angka kejadian ini disebabkan perbedaan dalam dalam menentukan usia kehamilan

SEBAB TERJADINYA KEHAMILAN LEWAT BULAN

Tanda bayi post maturtanda postterm dapat dibagi dalam 3 stadiumStadium IKulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering, rapuh dan mudah mengelupas.Stadium IIGejala diatas disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) pada kulit.Stadium IIITerdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, dan tali pusat.

Jika fungsi plasenta masih cukup baik dapat menyebabkan :a. Tumbuh kembang janin berlangsung terus dan bisa menjadi makrosomia.b. Bayi postmaturel hipermature dengan kriteria:- Mungkin dengan berat badan yang besar makrosomia- Kuku panjang- Penulangan baik- Tulang rawan telinga sudah cukup- Lemak kulit masih cukup - Pertumbuhan genitalia sekunder masih ada- Mata besar dan terbuka

Jika fungsi plasenta telah mengalami insufiensi dapat terjadi :Bayi tampak tuaKuku panjangLipid, kulit berkurang sehingga menimbulkan keriput terutama ditelapak tangan dan kaki.Matanya lebar bahkan sudah terbukaVerniks kaseosanya telah hilang atau berkurang. DIAGNOSISPENGELOLAAN Ekspektatif Induksi dengan oksitosin dapat dilakukan bila serviks telah matang dan bila perlu dilakukan amniotomi. Prostaglandin E dapat pula dipakai untuk mematangkan serviks.

Aktif Tanpa melihat keadaan serviks induksi harus dilakukan pada fetus yang mempunyai risiko untuk mengalami dismaturitas atau bila kehamilan mencapai umur 44 minggu. Pengawasan intrapartum harus lebih ketat. Induksi dapat dilakukan dengan tetesan oksitosin perinfus atau dengan pemakaian preparat prostaglandin

1. Bila tidak dijumpai kontraindikasi persalinan pervaginam:Cerviks belum matang : pematangan cerviks dengan folley kateter no.24 intraservical diisi dengan aquadest 40ccCerviks sudah matang induksi persalinan dengan amniotomi + oksitosin drips 5 IU dalam 500 ml dextrose 5%/RL2. Sectiocaesaria dilakukan jika ada indikasi obstetrik.

PrognosisKematian janin pada kehamilan postdates/serotinus meningkat apabila pada kehamilan normal (37-41 minggu) angka kematiannya 1,1 %. Oleh karena itu, pada 43 minggu angka kematian bayi menjadi 3,3 % dan pada kehamilan 44 minggu menjadi 6,6 %.

Terima kasih