Presentasi Proposal Skripsi

11
ANALISA SISTEM PENGAKU ( STIFFENER ) PADA GELAGAR PELAT GIRDER Disusun Oleh : M. AGUS HANAFI SIPAHUTAR 110404033 BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

description

Proposal SkripsiM. Agus Hanafi S (110404033)

Transcript of Presentasi Proposal Skripsi

  • ANALISA SISTEM PENGAKU ( STIFFENER ) PADA GELAGAR PELAT GIRDER

    Disusun Oleh :M. AGUS HANAFI SIPAHUTAR110404033

    BIDANG STUDI STRUKTURDEPARTEMEN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA2014

  • LATAR BELAKANGBaja adalah salah satu bahan konstruksi yang memiliki kekuatan tarik yang tinggi. Salah satu sifat baja adalah sifat keliatannya ( ductility ). Keliatan ( ductility ) adalah kemampuan untuk berdeformasi secara nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi kegagalan { Joseph E. Bowles, 1985 }. Suatu struktur dikatakan aman atau kuat apabila struktur mampu menahan gaya gaya yang terjadi pada struktur, lendutan ataupun tegangan yang mungkin timbul akibat adanya pembebanan pada struktur tersebut. Oleh sebab itu, dalam mendesain sebuah struktur konstruksi bangunan perencana harus merancang dengan memperhatikan hal hal tersebut di atas dengan sebaik mungkin. Biasanya struktur dirancang memiliki kekuatan yang tinggi, sehingga struktur mampu memikul beban yang sudah direncanakan dan berada pada kondisi yang aman.

  • Dalam tugas akhir ini yang ditinjau adalah pengaku ( stiffener ) pada gelagar pelat girder. Apabila sebuah batang lurus mendapatkan gaya tekan aksial, semakin lama semakin besar gaya tekan aksialnya maka batang tersebut akan mengalami deformasi ( perubahan bentuk ). Perubahan bentuk tersebut menjadi melengkung, hal ini dinamakan tekuk. Baja juga memiliki kelemahan. Baja lemah terhadap gaya tekan, sehingga sering terjadi permasalahan konstruksi yaitu terjadinya tekuk pada baja akibat adanya gaya tekan aksial.Profil yang digunakan pada gelagar pelat girder adalah profil IWF. Profil ini memiliki ketebalan badan ( web ) yang tidak terlalu tebal. Sehingga bagian badan profil (web) akan lebih cenderung mengalami tekuk. Hal ini yang menyebabkan dipasangnya pengaku ( stiffener ) pada gelagar pelat girder yang bertujuan untuk membuat gelagar IWF menjadi lebih kaku ( rigid ).

  • RUMUSAN MASALAHSuatu struktur pengaku ( stiffener ) pada gelagar pelat girder akibat beban yang bekerja berupa beban mati ( berat sendiri gelagar ), beban hidup maka ditentukan berapa ukuran profil gelagar dan pengaku yang memenuhi syarat yang dapat menahan beban yang bekerja sesuai dengan peraturan SNI 03 1729 2002.

  • TUJUAN DAN MANFAATAdapun maksud dan tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisa perilaku pengaku ( stiffener ) untuk mengatasi tekuk badan pada gelagar baja. Serta dapat menentukan dimensi pengaku ( stiffener ) sepanjang gelagar balok baja I yang mengacu pada referensi LRFD ( Load and Resistance Factor Design ) dan SNI 03 1729 2002.

  • PEMBATASAN MASALAHDalam analisa ini banyak permasalahan yang akan ditinjau, maka untuk memudahkan analisa pada penulisan ini diadakan pembatasan pembatasan dan penyederhanaan masalah sebagai berikut :Pendimensian balok gelagar ( profil IWF ).Pendimensian ukuran dan tebal pengaku ( stiffener ).Tidak diperhitungkan adanya gaya gempa dan angin yang bekerja pada gelagar pelat girder.Perhitungan berdasarkan rumus rumus yang terdapat di dalam SNI 03 1729 2002 dan metode LRFD.

  • METODE PENELITIANMetode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah menggunakan aplikasi rumus rumus yang sudah ada dan juga dengan metode LRFD (Load and Resistance Factor Design) serta SNI 03 1729 2002.

  • FLOWCHART

  • TINJAUAN PUSTAKADua metode yang sering digunakan dalam perencanaan struktur baja adalah perencanaan berdasarkan tegangan kerja / working stress design ( Allowable Stress Design / ASD ) dan perencanaan kondisi batas / limit state design (Load and Resistance Factor Design / LRFD). Metode ASD lebih ditekankan kepada kontrol terhadap tegangan yang terjadi pada suatu elemen sedangkan pada metode LRFD lebih ditekankan terhadap faktor kelebihan beban dan koefisien reduksi yang memungkinkan menghasilkan dimensi yang lebih rasional.

  • Balok adalah salah satu diantara elemen struktur. Balok sering juga disebut dengan batang lentur karena balok merupakan elemen yang memikul beban yang bekerja tegak lurus terhadap sumbu sejajarnya ( longitudinal ).Balok girder merupakan komponen struktur lentur yang tersusun dari beberapa elemen pelat. Balok girder pada dasarnya adalah sebuah balok dengan ukuran penampang melintang yang besar serta bentang yang panjang ( balok tinggi ). Penampang melintang yang besar tersebut merupakan konsekuensi dari panjang bentang balok. Jika profil baja yang terbesar masih kurang cukup untuk memikul beban yang bekerja akibat panjangnya bentang, maka langkah awal yang dilakukan adalah dengan menambahkan elemen pelat pada salah satu atau kedua flens profil. Jika masih belum mampu memberikan tahanan momen yang mencukupi, maka akan dibuat elemen pelat pada bagian web profil.

  • TERIMA KASIH