Presentasi Proposal k'Ulon

download Presentasi Proposal k'Ulon

of 16

Transcript of Presentasi Proposal k'Ulon

HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIAK SIABUN KABUPATEN SELUMA

ULON KATARINA HUTAHAEAN NPM. 0826010143

BAB I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun 2012, jumlah peserta KB aktif di Provinsi Bengkulu tahun 2011 sebanyak 324.510, dengan jenis alat kontrasepsi terbanyak adalah Suntikan yaitu 141.185 (43,5%). Berdasarkan data yang diambil di puskesmas Riak Siabun Kabupaten Seluma, dengan jumlah penduduk 3.924 jiwa, jumlah PUS 797, jumlah KB aktif 688 (86,3%), terdiri dari: IUD 5 (0,6%), Implant 53 (6,6%), Suntik 348 (43,6%), Pil 300 (37,6%), Kondom 25 (3,1%). Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa jumlah akseptor Kontrasepsi terbanyak yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Riak Siabun Kabupaten Seluma adalah kontrasepsi Suntik yaitu sebanyak 348 peserta (43,6%).

RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Kontrasepsi

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen, dan upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obat-obatan. (Sudarmadi. L, dkk, 2006 Macam-macam Alat Kontrasepsi 1. Metode Sederhana 2. Metode Efektif 3. Metode Mantap

Kontrasepsi Suntik Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi cair yang berisi hanya hormone progesteron disuntikan dalam tubuh wanita secara periodik. Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi yang terbuat dari satu atau lebih hormon yang dilepaskan untuk menghambat ovulasi yang intervalnya satu dua atau tiga bulan tergantung dari jenis komposisi kimianya Jenis Kontrasepsi Suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat Depo Noretisteron Enantat Cyclofem

Mekanisme Kerja Suntik KB 1. Primer : Mencegah Ovulasi Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH (LH serge) respon kelenjar Hypophyse terhadap gonadotropin releasing hormon ensogenous tidak berubah sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di kelenjar hypophyse. 2. Sekunder a) Lendir servik menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa. b) Membuat endometrium menjadi kurang baik / layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi. c) Mungkin mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba falopi

Indikasi 1) Perempuan usia reproduksi 2) Perempuan yang telah memiliki anak atau belum 3) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas tinggi 4) Setelah abortus atau keguguran 5) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen 6) Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi 7) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi 8) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.

Kontra indikasi pemakaian kontrasepsi 1. Hamil atau dicurigai hamil 2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya 3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea 4. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara 5. Diabetes Mellitus (DM) disertai komplikasi.

Berat badan (BB) adalah volume tubuh manusia yang terdiri dari cairan tubuh dan jaringan tubuh yang ukurannya menggunakan kilogram, ukuran ini penting dalam setiap pemeriksaan kesehatan pada setiap kelompok umur, karena dapat menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi seseorang Klasifikasi berat badan Berat badan ideal Obesitas Kurus

Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan antara lain Faktor keturunan atau genetik maksudnya anak-anak dari orang tua yang obesitas cenderung akan mengalami obesitas juga dibandingkan dari orang tua yang berat badannya normal Terlalu banyak makan, Bila makan lebih banyak dari yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh, maka kelebihan tersebut akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh. Metabolisme tubuh yang rendah, sehingga tubuh hanya membutuhkan tenaga yang minimal untuk aktivitasnya. Kekurangan aktivitas fisik, Akibat kekurangan aktivitas fisik terjadi kelebihan energi, karena tidak ada proses pembakaran lemak dalam tubuh

Komplikasi yang ditimbulkan akibat berat badan yang berlebihan antara lain : Osteoatritis (peradangan sendi karena degenerasi) pada sendi yang menopang berat badan seperti lutut, pinggul, dan tulang belakang Tekanan darah tinggi (hipertensi) sehingga bisa menimbulkan penyakit jantung Diabetes Mellitus

KERANGKA KONSEPVariabel Independen Variabel Dependen

Kontrasepsi KB Suntik

Peningkatan Berat Badan

DEFINISI OPERASIONALDefenisi Operasional Variabel Jenis alat independen kontrasepsi yang t diberikan melalui Kontraseps suntikan yang iKB suntik tercatat di register atau kartu Kb akseptorVariabel Variabel Dependent Peningkata n berat badan Bertambahnya berat badan akseptor KB sesudah menggunakan kontrasepsi yang tercatat di kartu KB akseptor Cara Ukur Dengan melihat register atau kartu KB Akseptor Alat Cek List Hasil Ukur Skala 0 = Bila Nominal menggunakan kontrasepsi suntik 1 = Bila tidak menggunakan kontrasepsi suntik 0 = Ya, bila Nominal terjadi peningkatan berat badan 1 = Tidak, bila tidak terjadi peningkatan berat badan

Dengan melihat register atau kartu KB Akseptor

Cek List

HIPOTESIS

Ha: Ada hubungan yang signifikan antara pemakaian kontrasepsi KB suntik dengan peningkatan berat badan pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Riak Siabun Kabupaten Seluma Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara pemakaian kontrasepsi KB suntik dengan peningkatan berat badan pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Riak Siabun Kabupaten Seluma.

BAB III. METODE PENELITIANLokasi, Waktu, dan Objek Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Desain Penelitianan Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengolahan Data Analisis Data

Terima kasih