Oleh: Juniato Sidauruk

NPM 0906655282Pasca Sarjana Ilmu Linguistik

Universitas IndonesiaMaret 2010

Hubungan Sintagmatik - Paradigmatik Definisi Istilah Contoh Manfaat Praktis Rujukan Bacaan

Pendapat ini dikemukakan oleh F. de Saussure (1857 – 1913) – Bapak Linguistik Modern -- yang pada awalnya terkait upaya analisis linguistik terhadap tataran dalam bahasa. Ada dua jenis hubungan atau relasi yang terdapat antara satuan-satuan bahasa, yaitu relasi sintagmatik dan asosiatif.

Berikut beberapa pengertian dari keduanya.Relasi Sintagmatik hubungan yang terdapat antara satuan bahasa di dalam kalimat yang konkret tertentu; Hubungan-hubungan yang terjadi di antara satuan-satuan bahasa bersifat sintagmatis, jadi bersifat linier atau horizontal antara satuan yang satu dengan yang lain yang berada di kiri dan kanannya.

?F de Saussure

L Hjelmslev

R Jakobson

L BauerL Bloomfiel

d

Hasspelmath

H Kridalaksa

na

JR Firth

Danish

Engelse

American

Jakobson menyebut relasi sebagai “axes” (sumbu atau poros). kombinasi 'this-and-this-and-this' (seperti dalam kalimat 'the man cried'); sementara paradigmatik, seleksi 'this-or-this-or-this' (Mis. Penggantian kata pada kalimat tertentu; 'died' atau 'sang').” (Broughton, Vanda 2007; Chandler, 2002). Pendapat ini diaminkan oleh Lee bahwa dalam analisis linguistik sering dipahami bahwa dimensi paradigmatik bahasa sebagai seleksi ‘vertical axis’.

Relasi Asosiatif : hubungan yang terdapat dalam bahasa, namun tidak tampak dalam susunan suatu kalimat. Hubungan asosiatif ini tampak bila suatu kalimat dibandingkan dengan kalimat lain.Dalam Oxford Concise Dictionary of Literary Terms, diartikan bahwa “paradigm is: a set of linguistic or other units that can be substituted for each other in the same position within a sequence or structure.” A paradigm in this sense may be constituted by all words sharing the same grammatical function, since the substitution of one for another does not disturb the syntax of a sentence.Sedangkan “syntagm”: a linguistic term designating any combination of units…which are arranged in a significant sequence.” Pun sebuah kalimat sebagai sebuah sintagmatik dari kata-kata.

Seperti kata “saya”, “memetik” dan “bunga”. Ketiga kata ini bisa digabung menjadi kalimat “saya memetik bunga”. Gabungan kata yang sesuai itu memiliki makna.Penggabungan kata ini tidak terjadi begitu saja, tetapi dipertimbangkan menurut konvensi bahasa yang sudah ada.

Mengapa Why?

Karena because:kata “memetik” tentu tidak bisa digabungkan dengan kata “mengalir”. Atau gabungan kata “bunga mengalir” ;

(Koq bisa begitu ya…)

Karena gabungan ini tidak memiliki makna karena tidak sesuai tata bahasa yang umum atau standar (lazim-ness)

Kalimat: “The cat was sitting on the rug,”“the” dipilih dari sejumlah kata seperti “a,” “their,” “his,” dan “my” yang dapat mengisi slot yang sama menurut sistem paradigmatik, yakni, seleksi ‘vertical axis’.

Juga, “cat” dipilih selain “dog,” “boy,” atau “baby,” serta “was” dibanding memilih “is,” dst. Juga dua kalimat berikut: “I write what I know.”; dan “I know what I write.”

Terdiri dari satuan yang sama, “I,” “write,” “what,” dan, “know.” Tetapi, makna dari dua kalimat ini berbeda karena satuan-satuan yang menyusun kalimat tersebut diatur secara berbeda didasarkan atas sistem sintagmatik, yaitu kombinasi “horizontal axis”.

Dalam bahasa Perancis misalnya kata “re-lire” (baca kembali), la vie humain (kehidupan manusia) disusun secara linier (berada dalam in-praesentia) artinya unsur-unsur tersebut

harus hadir secara berurut dalam waktu tertentu secara lengkap. “éducation” (pendidikan), “apprentisage” (pembelajaran) berhubungan secara paradigmatik dengan

kata “enseignment” (pengajaran) dalam artian bahwa kata yang disebutkan terdahulu selalu solider dengan kata yang disebut terakhir (in-absentia) (Kembuan).

Jadi pada paparan ini, ekspresi menyiratkan pesan terstruktur menurut dua sistem paradigmatik dan sintagmatik. Dalam The Linguistics Encyclopedia diperikan bahwasanya pada “syntagmatic axis” kata-kata terhubung (linked, or chained) menurut aturan-aturan gramatika, tetapi kita membuat pilihan tentang kata-kata yang mana yang dihubungkan bersama merupakan “paradigmatic axis” -- axis of choice.

Paradigmatic Axis

IS246 - FALL 2004

Associative (Paradigmatic) Axis

Syntagmatic AxisA

C’’

C’

B C D E

C’’’ mauliate haturnuhun tarararenkyu*

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen. horas

dankebujur

Sebagai pengingat (reminder) dan aplikasinya, mari kita lihat paparan berikut ini (Yu:k Mari). relasi sintagmatik paradigmatik ubah.ppt

Manfaat Praktis Relasi Sintakmatik dan Paradigmatik:

1. Dalam “Term Variation” (Baca: Syntagmatic and Paradigmatic Representations of Term Variation: Christian Jacquemin (341-343) 10.1.1.12.9208[1] syntagmatig.pdf2. Dalam penyusunan kamus (Igor A. Bolshakov and Alexander Gelbukh) W04-2110[1] paradigmatic n s.pdfRingkasnya tentang : syntagmatic (collocations), paradigmatic (WordNet-like), or paronymic (words similar in letters or in morphs). 3. Dalam Percakapan Sehari-hari ; 05_Lee PARADIGM N SINTAG.pdf4. Dalam Bidang Multimedia (Prof. Marc Davis : slide 22-23) 2004-09-08_IS246-Lecture-03_FINAL PARADIGM N S.ppt5. Dalam Pengajaran Bahasa6. Dalam membentuk pola berpikir yang sistematis7. Bidang Penerjemahan (GTM)

RUJUKAN BACAAN:(bahan bacaan tentang Relasi Sintagmatik – Paradigmatik)Bauer; Palmer; Saeed; Verhaar; Broughton; Chandler; Lee; Wajiran; Ahimsa; Kridalaksana; Bolshakov dan Gelbukh; Davis; Kembuan, Jacquemin, Hasspelmath

Thank YouMauliate

HaturnuhunTarimakasih

Dank U