Presentasi MATA

21
Mekanisme Penglihatan Chintia Septiani Thintarso 102011083 / E7

description

mata fisiologis

Transcript of Presentasi MATA

Mekanisme PenglihatanChintia Septiani Thintarso 102011083 / E7

Analisis Masalah

Hipotesis• Bapak berusia 45 tahun mengeluh penglihatannya berkurang

karena gangguan pada media refraksi

Mata (Luar)• Alat indra kompleks yang berevolusi dari bintik-bintik peka

sinar • Kelopak mata berperan sebagai pelindung bagian anterior

mata dari lingkungan → kedipan mata,refleks. Luar: kulit tipis , Dalam: epitel berlapis silindris dengan sel goblet

• Kelenjar lacrimalis →memproduksi air mata secara terus-menerus

• Kelenjar lakrimalis = kelenjar eksokrin • Bulu mata → pelindung terhadap debu

Mata

Sumber: Sherwood L. Human physiology: from cells to system

Mata• Konjungtiva → lapisan tipis yang menempel pada sklera• Sklera termodifikasi di bagian anterior → membentuk kornea

yang tembus pandang• Kornea terdiri atas dua macam lapisan• Lapisan paling luar merupakan epitel berlapis gepeng • Lapisan dalam yang berbatasan dengan kamera okuli anterior

merupakan epitel selapis gepeng atau kuboid rendah.• Koroid: lapisan yang mengandung banyak pembuluh darah

yang memberikan nutrisi kepada mata. • Lensa mata terletak dibelakang iris → kamera okuli posterior

→ korpus vitreum

Retina• Mengandung jaringan saraf yang mengandung sel-sel reseptor• Sel Konus : penglihatan pada cahaya terang dan warna, 6 juta • Sel Batang : peka terhadap cahaya, penglihatan malam, 120 juta

• Fotoreseptor → mengubah energi cahaya menjadi impuls • Empat jenis neuron:1. sel bipolar2. sel ganglion3. sel horizontal4. sel amakrin

Komponen Saraf Retina

Sumber: Sherwood L. Human physiology: from cells to system

• Lensa kristalina → struktur tembus pandang yang difiksasi oleh ligamentum sirkular lensa (zonula zinii). Zonula melekat di bagian anterior kororid yang menebal: korpus siliaris.

• Korpus Silliaris → serat-serat otot melingkar dan longitudinal• Iris → berpigmen dan tidak tembus pandang: bagian mata

yang berwarna→ otot sirkular yang menciutkan dan serat-serat radial yang melebarkan pupil.

• Korpus vitreus (vitreous humor) → zat gelatinosa jernih → Aqueous humor →nutrisi kepada kornea dan lensa → dihasilkan oleh korpus siliaris.

• Aqueous humor diserap kembali melalui jaringan trabekula masuk ke dalam kanalis Schleman.

Proses penglihatan• Proses penglihatan normal terjadi melalui 5 tahap yaitu:

1. Refraksi berkas cahaya yang memasuki mata2. Memfokus bayangan pada retina melalui akomodasi3. Mengubah gelombang cahaya menjadi impuls sarag4. Mengolah aktivitas saraf dalam retina yang diteruskan melalui

N.Optikus5. Mengolah impuls saraf di otak

• Media refraksi terdiri dari kornea humor aquos, lensa mata dan korpus vitreus.

Cahaya Masuk ke dalam Mata• Otot sirkular memendek atau berkontraksi → pupil mengecil

→cahaya yang masuk menjadi sedikit→cahaya yang sangat terang

• Otot radial memendek → ukuran pupil membesar dan cahaya yang masuk menjadi banyak → cahaya intensitas rendah

• Otot pada iris disarafi oleh saraf otonom• Saraf parasimpatis mengecilkan pupil • Saraf simpatis memperbesar pupil.

• Di kutub posterior mata → bercak berpigmen kekuningan: makula lutea = fovea sentralis →titik dengan ketajaman penglihatan yang tertinggi→ tidak terdapat sel batang.

Jaras Penglihatan

Sumber: Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran.

Sistem Carian Mata • Mata diisi dengan cairan intraokular→mempertahankan

tekanan yang cukup pada bola mata untuk menjaga distensinya.

• Cairan ini dapat dibagi atas dua bagian:• Humor aquos yang berada didepan lensa, mengalir bebas• Humor vitreus yang berada di antara permukaan posterior lensa

dan retina→ badan vitreus: massa dari gelatin.• Humor aquosus secara terus menerus dibentuk dan

direabsorpsi. • Dibentuk oleh korpus siliaris, humor aquos →pupil →kamera

okuli anterior→ kornea dan iris →retikulum trabekula→kanalis schleman→vena ekstraokular

Akomodasi• Proses meningkatnya kelengkungan lensa : akomodasi. • Lensa mudah dibentuk → kelenturan kapsul lensa cukup

tinggi, lensa dapat ditarik menjadi gepeng. • Benda yang dekat(<6m): otot siliaris akan berkontraksi →

melemaskan ligamentum lensa → lensa mengerut → lebih cembung

• Pada orang berusia muda → +12 dioptri.• Pada mata normal, berkas sinar jauh difokuskan pada titik

fokus tanpa akomodasi.

Titik Dekat• Titik terdekat ke mata yang masih dapat memfokuskan suatu

benda dengan jelas oleh akomodasi • Titik dekat akan semakin jauh dengan pertambahan usia.

• ±9 cm dari usia 10 tahun menjadi ±83 cm pada usia 60 tahun

• Penurunan ini terutama disebabkan oleh bertambah kerasnya lensa, sehingga akomodari berkurang akitbat penurunan kemampuan lensa untuk melengkung

Reflex Pupil Lain• Bila sinar diserahkan ke salah satu mata, maka pupil akan

berkonstriksi (refleks cahaya pupil). Pupil mata yang lain juga berkonstriksi (refleks cahaya konsensual).

Sumber: http://www.viscidity.com/eyelol.jpg

Pembentukan Bayangan • Pembentukan bayangan di retina sama seperti pembentukan

bayangan oleh lensa kaca pada secarik kertas. • Bayangan ini terbalik dari benda aslinya. • Persepsi otak terhadap benda tetap dalam keadaan tegak,

tidak terbalik seperti bayangan yang terjadi di retina.• Otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu

sebagai keadaan normal.

Penglihatan Warna • Warna memiliki 3 sifat• Gradasi (hue)• Intensitas • Saturasi (derajat kebebasan dari pengenceran dengan warna

putih)• Hitam adalah kesan yang dihasilakan bila tidak terdapat

cahaya • Cahaya merah (723-647nm), cahaya hijau (575-492nm), dan

cahaya biru (492-450nm) • Merah, Hijau dan Biru disebut sebagai warna primer.• Land → persepsi kesan warna juga bergantung pada warna

benda lain dalam lapangan penglihatan

• Teori Young-Helmholtz → 3 jenis sel kerucut, yang masing-masing mengandung fotopigmen yang berlainan dan paling peka terhadap salah satu dari ketiga warna primer

• Pigmen peka biru atau gelombang pendek → biru-ungu• Pigmen peka-hijau atau gembang menengah →hijau • Pigmen peka merah atau gelombang panjang →kuning

Sumber: http://upload.wikimedia.org/

Kesimpulan

Media refraksi yaitu kornea, humor aquos, lensa mata dan korpus vitreus. Jika terjadi kelainan diantara salah satu

komponen media refraksi akan menimbulkan gangguan dalam mekanisme penglihatan.

Thank You