Presentasi Kasus jadiii

download Presentasi Kasus jadiii

of 31

Transcript of Presentasi Kasus jadiii

Presentasi Kasus MENINGITIS BAKTERIAL

Oleh : Yustin Kurnia Aningdita Kesumo G 0007177 / G.8.11 G 0007186 / G.9.11

Pembimbing : Prof. Dr. H. Harsono Salimo, Sp. A (K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2011

ABSTRAK Pasien seorang perempuan, umur 1 tahun 9 bulan, datang dengan keluhan pasien tidur terus, hanya bangun jika dibangunkan dengan keras sejak 3 hari SMRS. Sebelumnya, pasien batuk dan pilek sejak 10 hari SMRS. Batuk yang dikeluhkan berlendir, pilek berwarna coklat keputihan. Saat di RSDM, batuk dan pilek sudah tidak didapatkan. Selain itu, pasien juga panas tinggi sejak 7 hari SMRS. Panas turun jika diberi obat penurun panas, namun panas tinggi lagi sampai pasien kejang. Kejang seluruh tubuh, saat kejang pasien sadar, kejang terjadi 30 menit, hingga pasien dibawa ke puskesmas dan dirujuk ke RS PKU. Panas tidak turun dengan obat penurun panas, pasien mulai tidur terus, dan tidak ada perkembangan sehingga dirujuk ke RSDM. Nafsu makan dan minum menurun. BAK dan BAB seperti biasa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak lemah, somnolen, dan gizi kesan kurang. Denyut nadi 100x/menit, RR= 30x/menit, suhu 37,2oC. Pemeriksaan neurologis didapatkan kaku kuduk (+), reflek patologis (-), refleks fisiologis (+) normal. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,1 gr/d1; Hct 31,2 vol %; AE 4,22 x 106/ L; AL 5,8x103/L; AT 413.103/uL; Golongan darah A. Pemeriksaan abdomen nyeri tekan (+) epigastrium dan hipochondriaca kanan, hepar dan lien tidak teraba, CRT < 2, arteri dorsalis pedis teraba kuat. Hasil pemeriksaan cairan otak didapatkan tes Pandy (+), glukosa (+), jumlah sel meningkat, dan hitung jenis sel PMN dominan. mendukung diagnosis meningitis bakteri. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien pada kasus ini didiagnosis meningitis bakterial. Pasien diberi terapi untuk mencegah kejang berulang, mengatasi meningitis bakteri, mengatasi masalah gizi, serta monitoring KUVS per 8 jam untuk memantau perkembangan pasien.

BAB I TINJAUAN PUSTAKA A. MENINGITIS BAKTERIAL 1. Definisi Meningitis adalah suatu peradangan selaput jaringan otak dan medula spinalis yang disebabkan oleh bakteri patogen. 2. Faktor Predisposisi Faktor predisposisinya antara lain: infeksi saluran pernapasan, otitis media, mastoiditis, trauma kepala, hemoglobinopathy, infeksi HIV, keadaan defisiensi imun lainnya. 3. Etiologi Meningitis bacterial merupakan infeksi akut purulen di ruang subarachnoid. Penyebab meningitis paling adalah streptococcus pneumoniae, nisseria meningitides, streptococcus grup B, listeria monocytogen, dan haemophilus influenza. 4. Patofisiologi Infeksi dapat mencapai selaput otak melalui:a.

Aliran darah (hematogen) karena infeksi di tempat lain seperti faringitis, tonsilitis, endokarditis, pneumonia, infeksi gigi. Pada keadaan ini sering didapatkan biakan kuman yang positif pada darah, yang sesuai dengan kuman yang ada dalam cairan otak.

b.

Perluasan langsung dari infeksi (per kontinuitatum) yang disebabkan oleh infeksi dari sinus paranasalis, mastoid, abses otak, sinus kavernosus.

c.

Implantasi langsung: trauma kepala terbuka, tindakan bedah otak, pungsi lumbal dan mielokel. Meningitis pada neonatus dapat terjadi oleh karena: 1) Aspirasi dari cairan amnion yang terjadi pada saat bayi melalui jalan lahir atau oleh kuman-kuman yang normal ada pada jalan lahir.

d.

2) Infeksi bakterial secara transplasental terutama listeria. Sebagian besar infeksi susunan saraf pusat terjadi akibat penyebaran hematogen. Saluran napas merupakan port dentree utama bagi banyak penyebab meningitis purulenta. Proses terjadinya meningitis bakterial melalui jalur hematogen diawali dengan perlekatan bakteri pada sel epitel mukosa nasofaring dan melakukan kolonisasi, kemudian menembus rintangan mukosa dan memperbanyak diri dalam aliran darah dan menimbulkan bakteremia. Selanjutnya bakteri masuk ke dalam cairan serebrospinal dan memperbanyak diri di dalamnya. Bakteri ini menimbulkan peradangan pada selaput otak (meningen) dan otak. 5. Manifestasi klinis a. 1) 2) 3) 4) 5) 1) 2)3)

Neonatus:

Gejala tidak khas Panas Anak tampak malas, lemah, tidak mau minum, muntah, dan kesadaran menurun Ubun-ubun besar kadang-kadang cembung Pernafasan tidak teratur b. Anak umur 2 bulan 2 tahun: Gambaran klasik (-) Hanya panas, muntah, gelisah, kejang berulang Kadang-kadang high pitched cry c. Anak umur > 2 tahun: Panas, menggigil, muntah, nyeri kepala Kejang Gangguan kesadaran Tanda-tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, tanda Brudzinski dan Kernig (+) 6. Pemeriksaan Penunjang Meningitis adalah keadaan gawat darurat medik. Diagnosis pasti ditegakkan melalui isolasi bakteri dari LCS dengan metode lumbal punksi. Adanya inflamasi pada meningen ditandai oleh pleositosis, peningkatan kadar protein, dan penurunan kadar glukosa LCS. Tekanan LCS (opening

1) 2) 3)4)

pressure) juga warna LCS (keruh, jernih, berdarah) perlu untuk dinilai. Jika LCS tidak jernih maka pemberian terapi dilakukan secepatnya tanpa menunggu hasil pemeriksaan LCS. Pada spesimen LCS dilakukan pemeriksaan kimiawi (glukosa, protein), jumlah total leukosit dan hitung jenis (differential count), pewarnaan gram dan kultur. Pemeriksaan Neuroimaging yang direkomendasikan pada meningitis adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI) karena mampu mendeteksi area edema dan iskemia pada otak lebih baik daripada pemeriksaan Computed Tomography Scan (CT-Scan). 7. Diagnosis Banding Abses otak, tumor otak, vaskulitis SSP, lead encephalopathy, meningitis fungal, meningitis tuberculosis, tuberculoma, stroke, encephalitis. 9. Komplikasi Ventrikulitis, efusi subdural, gangguan cairan dan elektrolit, meningitis berulang, abses otak, paresis/paralisis, tuli, hidrosefalus, retardasi mental, epilepsi.

BAB II STATUS PENDERITA

A. IDENTITAS PENDERITA Nama Umur Berat badan Jenis Kelamin Agama Nama ayah Pekerjaan Nama Ibu Pekerjaan Ibu Alamat Tanggal masuk No. RM B. ANAMNESIS Anamnesis diperoleh dengan cara alloanamnesis terhadap ibu penderita dan dilengkapi dengan rekam medis rumah sakit. 1. Keluhan Utama Tidur terus-terusan (Pasien adalah rujukan dari RS PKU Karanganyar denga riwayat febris 7 hari) 2. Riwayat Penyakit Sekarang Kurang lebih 10 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami batuk pilek, batuk berlendir, pilek berwarna coklat putih, pasien masih bisa beraktivitas. Batuk dan pilek saat ini sudah berkurang. Ibu pasien memberikan obat penurun panas. Panas turun, namun naik lagi. Pasien mengalami panas tinggi selama 7 hari sampai kejang seluruh tubuh, mata melirik keatas. Durasi kejang 30menit. Kemudian pasien dibawa ke puskesmas, tapi masih kejang. Lalu dirujuk ke RS PKU Karanganyar. Pasien : An. R : 1 tahun 9 bulan : 9,2 kg : Perempuan : Islam : Tn. M : Wiraswasta : Ny.S : Ibu rumah tangga : Kedung Rejo RT 01/03 Polokarto, Skh : 27 Juli 2011 pukul 08.47 WIB : 01078349

Tanggal pemeriksaan : 27 Juli 2011 pukul 09.15 WIB

mendapat obat-obatan selama di RS PKU namun panasmasih naik turun, batuk pilek berhenti, sesak (-), kejang (-). Sejak 3 hari yang lalu pasien tidur terus menerus dan hanya bangun jika dibangunkan dengan keras. Makan minum seperti biasa, BAB jarang, BAB keras (+), hitam (-), BAK sering 3x/hari. Karena tidak ada perkembangan, pasien dirujuk ke RSDM. 3. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat sakit demam sebelumnya : disangkal Riwayat alergi obat/makanan Riwayat kejang sebelumnya Riwayat mondok sebelumnya 4. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat sakit serupa Riwayat alergi obat/makanan Riwayat kejang pada keluarga Riwayat menderita DHF/DF 5. Pohon Keluarga : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : 7 hari yang lalu di RS PKU Karanganyar

An.R 1 tahun 9 bln

: laki-laki : perempuan : penderita 6. Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita - Faringitis - Bronkitis - Pneumonia - Morbili - Pertusis - Difteri - Varicella - Malaria - Polio : (+) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) - Enteritis - Disentri basiler - Disentri amuba - Thypus - Cacing - Operasi - Gegar Otak - Reaksi obat - Fraktur : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)

7. Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungan Penderita adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Anggota keluarganya terdiri dari ayah, ibu, 1 orang kakak dan pasien. Ayah penderita bekerja sebagai wiraswasta yang rata-rata penghasilan perbulannya adalah 750.000 rupiah. Ibu adalah ibu rumah tangga. Keluarga penderita menempati rumah permanen berukuran 8 x 10 m2. Penerangan rumah cukup, ventilasi cukup. Sumber air berasal dari sumur gali yang berada di belakang rumah. 8. Riwayat Nutrisi ASI diberikan sejak lahir. Diberikan setiap anak meminta atau menangis. Lama menyusui 10-15 menit, bergantian payudara kanan dan kiri, sesudah menyusu anak tidak menangis dan tertidur. Sejak usia 6 bulan diberikan susu formula merk SGM dengan frekuensi diberikan setiap kali anak menangis atau minta minum. Sejak usia 6 bulan juga diberikan bubur susu merk SUN. Buah pisang diberikan 2 kali seminggu. 9. Riwayat Pemeriksaan Kehamilan dan Prenatal

Pemeriksaan kehamilan dilakukan ibu penderita di bidan setempat. Frekuensi pemeriksaan pada trimester I dan II 1 kali tiap bulan, dan pada trimester III 2 kali tiap bulan. Penyakit kehamilan disangkal. Riwayat minum jamu selama hamil disangkal, obat-obatan yang diminum adalah vitamin dan tablet penambah darah. 10. Riwayat Kelahiran Penderita lahir di Rumah Bersalin, partus normal, ditolong oleh bidan, cukup bulan, menangis kuat segera setelah lahir. Berat lahir 2600 gram, panjang badan saat lahir 46 cm. 11. Pemeriksaan Post Natal Pemeriksaan bayi setelah lahir dilakukan di posyandu, setiap sebulan sekali dan saat imunisasi. 12. Riwayat Imunisasi Dari anamnesis, ibu pasien menyatakan imunisasi pasien lengkap, sesuai jadwal imunisasi yang telah ditetapkan, sehingga penulis menulis imunisasi pasien seperti jadwal imunisasi yang telah ditetapkan. Jenis BCG DPT POLIO Hepatitis Campak I 2 bulan 2 bulan 2 bulan 3 bulan 9 bulan II 3 bulan 3 bulan 4 bulan Ill 4 bulan 4 bulan 9 bulan IV 9 bulan -

13. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik Kasar Mengangkat kepala Bahasa Bersuara ooh/aah Motorik halus Memegang benda Meraih benda : 3 bulan : 4 bulan : 2 bulan Menoleh ke arah suara : 6 bulan : 2,5 bulan

Personal sosial Tersenyum 14. Keluarga Berencana Ibu pasien mengikuti program KB dengan KB suntik. B. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum Status gizi Vital sign Suhu : 37,2 oC Frekuensi nadi : 100 x/menit Frekuensi nafas : 30 x/menit Berat Badan Tinggi Badan Status gizi : BB/U TB/U : 9,2/10.8 x 100 % = 85,2 % P3 < BB/U < P15 Gizi kurang (CDC 2000) : 84/84 x 100 % = 01,12 % P50 < TB/U < P85 Gizi baik (CDC 2000) BB/TB : 9,2/11,1 x 100 %= 82,88 % P50