Presentasi Fraud Jati
Transcript of Presentasi Fraud Jati
ANALISA 1
Mengapa manusia melakukan Fraud ?
1. Karena : “corruption by need, by greed, and by opportunity”
2. (korupsi karena kebutuhan, keserakahan, dan ada peluang)
Kecurangan ( FRAUD ) adalah :
Suatu tindakan salah yang disengaja dengan tujuan untuk menipu atau merugikan
pihak lain.
Kesengajaan pada yang berbuat salah tersebut.
Tindakan managemen dengan sengaja untuk menyajikan informasi keuangan yang
secara material salah.
Motif manajemen FRAUD :
Menyembunyikan fraud yang sangat besar, untuk menggambarkan laporan keuangan
yang jauh lebih baik dari pada yang sebenarnya untuk menghindari akibat-akibat yang
tidak diingini.
FRAUD TREE ( Occupational Fraud Tree )
Corruption
Aseet misappropriation
Fraudulent statment
ANALISA II
Asset Misappropriation
Asset misappropriation atau pengambilan aset secara ilegal dalam bahasa sehari-hari
disebut mencuri.
Dalam istilah hukum mengambil asset secara ilegal ( tidak sah, atau melawan
hukum ) yang dilakukan seseorang yang diberi wewenang untuk mengelola atau
mengawasi asset terseebut, disebut menggelapkan.
Istilah pencurian dalam fraud tree disebut : larcency.
Istilah penggelapan dalam bahasa inggris :
embezzlement
Asset misappropriation dalam bentuk penjarahan cash atau cas misappropriation
dilakukan dalam tiga bentuk
Skimming
Larcency
Fraudulent disbursment
LARCENCY
Peluang untuk terjadinya penjarahan
Berkaitan dengan lemahnya sistem pengendalian interen, khususnya yang
berhubungan dengan perlindungan keslamatan aset
SKIMMING
Penjarahan sebelum uang secara fisik masuk ke perusahaan.
Penjarahan inventory
“Penjualan barang secara ilegal’
Sales shemes
Fraudulent Disbursment / Statements
Fraud dalam menyusun laporan keuangan
Fraud yang berupa salah saji
(missatatements baik overstatements dan understatements)
Menyajikan pendapatan lebih rendah dari yang sebenarnya
Fraud dalam menyusun laporan non-keuangan
Penyampaian laporan keuangan menyesatkan, lebih bagus dari keadaan yang
sebenarnya, dan sering kali menjadi pemalsuan dan pemutarbalikan keadaaan.
Fraud Triangle (Donald R. Cressey)
Embezzlers disebut “trust violators” atau “pelanggar kepercayaan”.
Mereka yang melanggar kepercayaan atau amanah yang dititipkan kepada mereka
Hal-hal yang membuat mereka menyerah pada godaan
PEDOMAN :
“Trusted persons become trust violators when they conceive of themselves as having a
financial problem which is non-shareable, are aware this problem can be secretly resolved
by viation of the position of financial trust, and are able to apply to their own conduct in that
situation verbalization which enable them to adjust their conceptions of themselves as trusted
persons with their conception of themselves as users of the entrusted funds or property”
ANALISA III
PRESSURE
Penggelapan uang perusahaan oleh pelakunya (embezzler) bermula dari suatu tekanan
(pressure) yang menghimpitnya.
Adanya kebutuhan keuangan mendesak
Tekanan akan : Money and Sharing
Konsep ini dalam bahasa inggris disebut :
“perceived non-shareable financial need”
Non-shareable problems
Violation of ascribed obligation
Problems resulting from personal failure
Business reversals
Physical isolation
Status gaining
Employer-employee relation
Violation of Ascribed Obligation
Suatu kedudukan dengan tanggung jawab keuangan, membawa konsekuensi tertentu
bagi yang bersangkutan dan juga menjadi harapan atas majikannya.
Problems Resulting from Personal Failure
Kegagalan pribadi juga merupakan situasi yang dipersiapkan oleh orang yang
mempunyai kedudukan serta dipercaya dalam bidang keuangan, sebagai kesalahannya
menggunakan akal sehatnya, dan karena itu menjadi tanggung jawab pribadinya
Ia takut kehilangan statusnya sebagai seorang yang dipercaya dalam bidang keuangan
Takut mengakui kegagalannya
Rationalization
Rationalization dalam hal ini tidak selalu terjadi. Setelah kejahatan dilakukan
rationalization ini ditinggalkan dan sianggap tidak diperlukan lagi.
Pertama kali manusia akan berbuat kejahatan atau pelanggaran ada perasaan tidak
enak
Mengulangi lagi, lalu merasa mudah dan biasa
Ketika akan mencuri uang perusahaan. Ada pembenaran : nanti kubayar, nanti kuganti
ANALISA IV
Melakukan Pemeriksaan Laporan Keuangan :
Dilakukan apakah laporan-laporan keuangan secara menyeluruh (overall) disajikan dengan
prinsip akuntansi.
Laporan keuangan terdiri dari :
Neraca, Laporan laba rugi, Laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas
Melakukan Aktivitas Pengendalian :
- Adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan
manajemen dilaksanakan. Tujuannya memastikan bahwa tindakan yang diperlukan
untuk menanggulangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas, sudah dilaksanakan.
- Aktivitas pengendalian mempunyai berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat
organisasi dan fungsi.
Aktivitas Pengendalian berkaitan dengan hal-hal berikut :
- Review terhadap kinerja
- Pengolahan Informasi
- Pengendalian fisik
- Pemisahan tugas
PEMANTAUAN :
Adalah proses penentuan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan
ini mencangkup penentuan operasi pengendalian tepat waktu dan tindakan koreksi. Proses ini
dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus, evaluasi secara
terpisah atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya.
Melakukan pemerikasaan jenis-jenis transaksi dan perkiraan-perkiraan yang saling
berkaitan / pendekatan siklus (cycle approach) :
a. Penjualan
b. Penerimaan Kas
c. Daftar upah dan gaji ( personalia )
Melakukan Tes untuk menemukan Lapping :
Lapping yang merupakan suatu jenis Fraud yang lazim, ialah penangguhan pemasukan-
pemasukan untuk penagihan piutang-piutang untuk menutupi kekurangan cash yang ada.
Siklus Pengadaan dan Pembayaran adalah banyak perkiraan yang terpengaruh :
- Kas
- inventory
- Listrik, air, gas, biaya telephone
- Harga pokok Produksi
- Pajak penghasilan yang harus dibayar
Perkiraan Biaya Operasi :
Berbagai metode yang digunakan untuk memeriksa semua perkiraan dalam kategori ini.
Tujuan Perkiraan Biaya Operasi :
a. Hasil operasi ditujukan untuk menentukan apakah perkiraan pendapatan dan biaya
disajikan dengan prinsip akuntansi
b. Asumsinya : setiap jumlah pendapatan dan biaya yang termasuk dalam daftar laba
rugi / laba bersih tidak disajiakan secara material / keliru
c. Analytical test : memeriksa Neraca dan Laba Rugi
d. Menghasilakn kontrol yang benar :
- Transaksi-transaksi yang terjadi dalam struk adalah valid, dinilai semestinya,
diklarifikasi benar, dicatat pada saat semestinya
Hubungan dengan Akuntansi Biaya :
- Seperti pengendalian jenis pesanan dan biaya-biaya yang terjadi akibat sejak
bahan yang diminta sampai dengan jadi ( siap ).
- Mendapat biaya yang akurat unutk semua
Tes atas Akuntansi Biaya :
- Pengawasan fisik ( jumlah dan keadaan bahan baku yang telah dibeli )
- Bahan baku yang masuk dalam proses sampai menjadi olahan
- Biaya bahan baku menurut ukuran yang terjadi ( kg )
Tes Siklus Pengadaan dan Pembayaran :
a. Keakuratan bahan baku yang di beli
b. Biaya pengolahan
Tes Siklus Daftar gaji dan Personalia :
a. Cek biaya tenaga kerja
b. Cek pegawai langsung dan tidak langsung
Tes atas sistem Penjualan dan penerimaan Kas :
a. Terhadap harga pokok penjualan standar bersamaan waktu dengan tes atas penjualan
Siklus Pembelian sampai Pemprosesan :
a. Pemprosesan order-order pembelian :
Pengawasan ( kendali ) atas permintaan pembelian dan order pembelian yang
berkaitan, dan dinilai / sebagai bagian dari siklus pengadaan / pembayaran
b. Penerimaan Bahan Baku :
- Jumlah penerimaan yang dipesan
- Barang yang diterima harus diperiksa mengenai kualitas dan kuantitasnya.
- Bagian penerimaan bahan baku harus membuat suatu laporan penerimaan yang
menjadi dokumentasi yang diperlukan sebelum dilakukan pembayaran
c. Proses bahan baku :
- Menentukan pos-pos dan jumlah yang diperoleh pada umumnya. Didasarkan pada
kebutuhan dan ramalan penjualan.
- Harus ada pengaturan dalam produksi dan yang bertugas bertanggung jawab
dalam pengawasan pengolahan bahan baku. Seperti :
( kualitas bahan baku yang akan diolah )
( keamanan proses pengolahan bahan baku selama diolah )
Saat Penerimaan bahan Baku :
Jumlah penerimaan yang dipesan
Barang yang diterima harus diperiksa mengenai kualitas dan kuantitasnya.
Bagian penerimaan bahan baku harus membuat suatu laporan penerimaan yang
menjadi dokumentasi yang diperlukan sebelum dilakukan pembayaran
Proses Bahan Baku :
Menentukan pos-pos dan jumlah yang diperoleh pada umumnya. Didasarkan pada
kebutuhan dan ramalan penjualan.
Harus ada pengaturan dalam produksi dan yang bertugas bertanggung jawab dalam
pengawasan pengolahan bahan baku. Seperti :
( kualitas bahan baku yang akan diolah )
( keamanan proses pengolahan bahan baku selama diolah )
ANALISA V
Tingkat resiko yang terjadi :
Pemanfaatan / penyalahgunaan posisi sebagai penanggungjawab rumah makan
Pemanfaatan / penyalahgunaan posisi sebagai kasir
Pemanfaatan / penyalahgunaan Laporan Keuangan
Pemanfaatan / penyalahgunaan Kas sebagai bendahara
Tindak pelanggaran yang terjadi :
Melakukan Sales Schemes
Melakukan Penipuan inventory
Melakukan Windows Dressing
Melakukan Lapping
Melakukan Penggelapan Uang
Cara menganalisa kecurigaan :
Melakukan pengumpulan bukti.
a. Dari catatan kertas yang digunakan untuk mencatat transaksi pelanggan
b. Mencocokkan dengan salinan lsip pembayaran dari kasir untuk transaksi pelanggan
c. Memeriksa inventory (apakah ada dugaan pembelian di luar sepengetahuan pemilik)
d. Memeriksa Laporan Keuangan dan mencocokkan dengan cash yang diterima
e. Investigasi dengan pihak yang bertanggung jawab
Evaluasi Kulitatif :
- Ketaatan pegawai terhadap prosedur dan tanggung jawab berdasarkan masing-
masing pos dalam internal control
Evaluasi Kuantitatif :
- Keandalan internl control yang timbulkan kemungkinan penyimpangan terhadap
prosedur yang ditetapkan
Penyelesaian yang paling efektif :
Pembebanan tanggung jawab terhadap masing-masing pos harus dipisahkan
Pemisahan tanggung jawab khusus : kasir, pembukuan kas
Pengontrolan akan pembelian bahan baku baik secara interen maupun eksteren
terhadap supplier dengan melihat faktur
Pengontrolan interen terhadap penjualan
Pengontrolan interen terhadap kegiatan operasional sehari-hari
Keadaan dari kegiatan operasi yang tidak baik / menuju kebangkrutan
Posisi likuiditas :
Jika terus dalam keadaan kekurangan uang tunai dan modal kerja. Sehingga
merupakan petunjuk masalah kesulitan dalam pembayaran penagihan-penagihan di
masa depan.
Laba rugi dalam tahun yang lalu :
- Bila memperlihatkan keadaan laba yang cepat menurun atau rugi yang cepat
meningkat dalam beberapa tahun.
- Laba yang berubah dibndingkan dengan saldo yang tertinggal dalam laba ditahan.
- Keluarnya uang tunai dengan jumlah besar dalam periode singkat dapat memaksa
perusahaan menjadi bnagkrut.
Kompetensi Manajemen :
Manajemen yang kompeten seharusnya selalu waspada akan kesulitan-kesulitan
keuangan potensial dan menyesuaikan metode operasinya untuk meminalkan akibat-
akibat masalah jangka pendek.