Presentasi art.tropis. + cover

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi saat ini, dimana terjadi perkembangan yang begitu pesat, bukan saja mencakup kemajuan teknologi tetapi juga pola hidup masyarakatnya pun di tuntut untuk berkembang. Perkembangan ini mengarah pada berbagai aspek, baik itu aspek fisik, wilayah maupun perkembangan ke arah aspek kultural, sosial, budaya, ekonomi dan kemasyarakatan yang bentuknya antara satu dan yang lain saling berkaitan dan mempunyai daya dukung yang sangat signifikan. Seiring perkembangan ini berjalan maka muncul bangunan-bangunan moderen yang di sebabkan oleh kebutuhan ruang yang serba mewah, baik itu sebagai bangunan rumah tinggal maupun sebagai bangunan umum lainnya. Kemajuan teknologi pembangunan pun semakin berkembang pesat setelah ditemukannya bahan-bahan bangunan yang dapat menambah pesatnya pembangunan gedung-gedung dan bukan itu saja, penduduk di seluruh dunia pun ikut berkembang pesat, dan lahan hunian juga menjadi semakin menyempit, ini menyebabkan harga tanah pun semakin mahal dan memaksa manusia untuk membangun bangunan yang bersifat moderen minimalis. 1

description

tugas arsitektur tropis

Transcript of Presentasi art.tropis. + cover

Page 1: Presentasi art.tropis. + cover

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi saat ini, dimana terjadi perkembangan yang begitu pesat,

bukan saja mencakup kemajuan teknologi tetapi juga pola hidup masyarakatnya pun

di tuntut untuk berkembang.

Perkembangan ini mengarah pada berbagai aspek, baik itu aspek fisik, wilayah

maupun perkembangan ke arah aspek kultural, sosial, budaya, ekonomi dan

kemasyarakatan yang bentuknya antara satu dan yang lain saling berkaitan dan

mempunyai daya dukung yang sangat signifikan.

Seiring perkembangan ini berjalan maka muncul bangunan-bangunan moderen yang

di sebabkan oleh kebutuhan ruang yang serba mewah, baik itu sebagai bangunan

rumah tinggal maupun sebagai bangunan umum lainnya.

Kemajuan teknologi pembangunan pun semakin berkembang pesat setelah

ditemukannya bahan-bahan bangunan yang dapat menambah pesatnya pembangunan

gedung-gedung dan bukan itu saja, penduduk di seluruh dunia pun ikut berkembang

pesat, dan lahan hunian juga menjadi semakin menyempit, ini menyebabkan harga

tanah pun semakin mahal dan memaksa manusia untuk membangun bangunan yang

bersifat moderen minimalis.

1

Page 2: Presentasi art.tropis. + cover

Masalah pembangunan seharusnya memperhatikan ekologis. Para arsitek dapat

mencari solusi dengan memperhatikan bangunan-bangunan yang tanggap akan iklim di

Indonesia, seperti merancang bangunan dengan menggunakan bahan-bahan bangunan

lokal atau bahan bangunan alami. Bahan-bahan bangunan ini sangat sesuai untuk

bangunan tropis di Indonesia.

Tujuan yang akan dicapai disini adalah bagaimana untuk merancang sebuah bangunan

yang memiliki sistem penghawaan alami, sistem kenyamanan di dalam ruang yang baik

(cross Ventilation), struktur dan utilitas yang baik dan efesien memperhatikan

bahan alami, serta memberi tampilan bangunan yang sesuai dengan lingkungan yang

ada di lingkungan sekitarnya dan juga menghadirkan suatu bangunan yang tanggap

iklim dengan memperhatikan kenyamanan thermal.

1.2. KAJIAN TEORI ARSITEKTUR TROPIS

A. THERMAL (panas)

Faktor-faktor yang mempengaruhi konduktasi panas pada ruang udara ialah:

1. Ketebalan dan bentuk ruang udara

2. Orientasi

3. Arah laju panas (keatas atau kebawah)

4. Emissivitas dari kedua permukaan yang ada

5. Perbedaan suhu udara sepanjang ruang udara

6. Suhu udara rata-rata

7. Konveksi diantara ruang-ruang yang berdekatan

2

Page 3: Presentasi art.tropis. + cover

8. Ventilasi dari ruang udara

B. Thermal Capacity

Kapasitas thermal sistim struktur akan lebih terasa manfaatnya apabila

variasi suhu udara dalam satu hari harus cukup tinggi.

Teori laju panas secara periodik dan konsep akan membawa kepermasalahan

“seberapa besar thermal capacity yang diperlukan serta seberapa panjang time-lag

yang dikehendaki”. Tujuannya adalah untuk menentukan sistim struktur yang sesuai

dengan kebutuhan penanggulangan panas.

Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya sistim struktur yang sesuai untuk

daerah tropis lembab sebenarnya adalah yang ”ringan”. Dengan struktur semacam

ini akan didapat thermal capacity yang rendah serta time-lag yang pendek.

C. Kontrol Matahari

Disamping banyak hal maka salah satu sumber masuknya radiasi matahari

yang terbesar ialah menuju jendela. Oleh sebab itu untuk daerah tropis lembab hal-

hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengurangi beban panas dalam bangunan,

ialah

1. orientasi dan ukuran jendela

2. internal blinds, tirai

3. kaca khusus

4. alat penahan sinar matahari

3

Page 4: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 1 : pertukaran panas dari dan keluar bangunan untuk menciptakan keseimbangan panas didalam bangunan

Panas yang diserap sampai batas keseimbangan tertentu akan dilepaskan pada

kedua sisi (luar/dalam) dan ini akan mampu menaikkan suhu udara ruangan.

1.3. THERMAL PERFORMANCE OF BUILDING (kelakuan panas bangunan)

Kelakuan panas bangunan sangat dipengaruhi oleh hantaran panas matahari

(solar heat gains), thermal insulating propertis (sistim insulasi), ventilation system

(sistim ventilasi).

A. Pertukaran panas dalam bangunan

Pada dasarnya proses pertukaran panas untuk keseimbangan panas didalam bangunan

adalah:

4

Page 5: Presentasi art.tropis. + cover

B. Hantaran panas matahari (solar heat gains)

Efisiensi panas dari bangunan didaerah beriklim tropis ditentukan oleh ketahanan

panas dari semua elemen luar bangunan dan juga oleh kemampuan menyerap dan

menyimpan panas dari elemen tersebut pula. Ini tergantung sepenuhnya kepada

kepadatan elemen tersebut.

Untuk daerah tropis, dimana pendinginan menjadi pertimbangan utama, rambatan

panas baik langsung ataupun tak langsung, harus dijaga sekecil mungkin.

Pertimbangan ini ditujukan kepada:

1. pemilihan warna yang benar untuk bagian yang langsung kena sinar

matahari.

2. pemilihan orientasi yang benar

3. keseimbangan yang baik antara luas pembukaan kaca (jendela) dan luas

bidang dinding.

4. perencanaan penahan / pembayangan matahari yang benar untuk bagian

yang kena matahari langsung.

Apabila warna permukaan gelap, panas dari radiasi matahari akan banyak

yang diserap selanjutnya suhu akan naik sampai diatas suhu udara luar. Warna

ringan yang merefleksikan panas, yang berarti suhu akan lebih baik dari pada yang

berwarna gelap.

Berbeda dengan bangunan di daerah beriklim dingin, panas justru diperlukan

pada batas-batas tertentu untuk pemanasan ruangan. Oleh sebab itu biasanya

5

Page 6: Presentasi art.tropis. + cover

bangunan didaerah dingin lebih cenderung membuat perangkap-perangkap panas

(solar collector) yang berupa jendela kaca yang agak luas.

1.4. SISTEM PENGHAWAAN

Ada dua prinsip utama dalam penghawaan untuk bangunan guna mencapai

lingkungan yang sesuai untuk penghuninya yaitu penghawaan alam dan buatan.

Penghawaan alam ialah penghawaan yang sepenuhnya tergantung pada

keadaan lingkungan luar, sebaliknya penghawaan buatan ialah penghawaan yang

bebas sama sekali dari keadaan lingkungan luar.

Penghawaan (sistim ventilasi) merupakan faktor utama yang menentukan

kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan manusia.

Sedangkan, fungsi utama dari ventilasi antara lain :

1. menjaga kwalitas udara didalam ruangan

2. mendinginkan sistim struktur bangunan dengan cara konveksi

3. memberikan kenyamanann thermis kepada pemakai dengan sistim

pendinginan psikologis.

Konsentrasi udara

Udara luar rata-rata terdiri dari :

a. oksigen : 21%

b. carbon dioxida : 0, 03-0, 04%

c. nitrogen : 78%

6

Page 7: Presentasi art.tropis. + cover

d. argon dll. : 1%

e. water vapour : 5-25 gram dalam 1 m³ udara

Komposisi udara dalam ruangan sulit ditetapkan, karena tergantung jenis aktifitas

dalam ruang.

A. Aplikasi Sistim Penghawaan Silang

Penghawaan silang ialah penghawaan dalam ruangan melalui dua lubang

penghawaan yang berhadapan. Lubang pertama ialah untuk udara masuk, sedangkan

lubang kedua untuk lubang keluar.

Penggunaan ventilasi silang didaerah tropis lembab tidak sepenuhnya

tergantung pada jumlah pergantian udara di dalam ruang, namun lebih tergantung

pada kecepatan angin yang ada pada daerah yang sering ditempati didalam ruang

tersebut.

Kriteria untuk kondisi ventilasi yang baik ditentukan oleh tipe dari pemakaian

ruang dan iklim yang ada setempat. Guna mencapai distribusi aliran angin yang baik

maka sebaiknya sudut angin datang ialah sekitar 45-60 % terhadap bidang dinding

muka. Elemen penangkap angin, sirip dinding vertikal misalnya, dapat membantu

mempercepat aliran angin kedalam ruangan. Hal ini dikarenakan adanya benturan

angin yang secara aerodinamis dapat menghasilkan kecepatan tambahan.

Sedangkan distribusi kecepatan dan tapak aliran angin yang diinginkan

didalam ruang bervariasi menurut fungsi dari ruang.

7

Page 8: Presentasi art.tropis. + cover

Namun sebenarnya suksesnya pendinginan pasif dengan memakai penghawaan

alam sangat tergantung pada pemakai bangunan itu sendiri. Sebagai pemakaian

bangunan akhirnya akan mampu mengatur dirinya sendiri untuk mencapai

kenyamanan dengan mengatur pergantian udara dan kecepatan angin yang

diinginkannya. Proses memerlukan waktu yang lama.

B. Perancangan pembukaan untuk penghawaan alam

Perancangan pembukaan untuk sistim penghawaan alam harus mampu mendaya

gunakan angin dari bermacam-macam arah yang dominan. Perlu diketahui bahwa arah

angin disuatu tempat datangnya dari berbagai arah yang dominan, sesuai dengan

iklimnya.

Di daerah tropis, umumnya terdapat dua sistim bukaan, yaitu yang permanen

dan yang temporer. Pembukaan temporer, misalnya jendela, umumnya dibuka pada

waktu pagi hingga sore hari, waktu dimana terdapat radiasi matahari. Sedangkan,

pembukaan permanen terus terbuka. Hal ini disebabkan walau pada waktu malam

hari masih diperlukan penghawaan sebagai akibat karakter iklim setempat.

Pembukaan temporer disini ialah untuk penghawaan tetap, misalnya krepyak atau

jalusi.

Untuk mencapai aliran dan kecepatan angin didalam ruang yang efektif,

beberapa usaha seperti dibawah ini dapat dilakukan :

a. pembukaan yang seluas-luasnya pada dinding dimana angin datang dan

keluar, sesuai dengan kebutuhan.

8

Page 9: Presentasi art.tropis. + cover

b. Apabila kecepatan angin diluar lemah, maka untuk mendapatkan kecepatan

angin yang lebih baik didalam ruang luas pembukaan ditempat angin datang

sebaiknya lebih luas daripada permukaan dimana angin keluar.

c. Distribusi dan kecepatan angin didalam ruang dapat lebih efektif apabila

sudut 45-60º terhadap bidang muka.

Tipe distribusi yang dikehendaki dalam suatu ruang tergantung pada fungsi

ruang dan persyaratan ventilasi yang dikehendaki.

Lokasi dan tipe jendela juga menentukan suksesnya penghawaan silang.

Umumnya apabila “as” yang menghubungkan antara kedua jendela paralel dengan

arah datangnya angin, penghawaan akan lebih baik hasilnya. Yang perlu diperhatikan

untuk daerah tropis lembab, lubang pembukaan sebaiknya setinggi kurang lebih

1.00-1.50 m dari lantai. Ketinggian ini adalah ketinggian dimana manusia sensitif

terhadap aliran angin yang ada, rasa “nyaman” dapat dicapai.

Orientasi bangunan terhadap arah aliran angin perlu sekali mendapat

perhatian, terutama bangunan tinggi. Hal ini disebabkan oleh karena pada

permukaan yang semakin tinggi maka anginnya semakin tinggi pula, lagipula elemen-

elemen penghambat angin seperti misalnya pohon sudah tidak terdapat lagi. Maka,

jika hal tersebut terjadi orientasi bangunan tersebut membutuhkan penghambat

angin “wind break”.

Angin bergerak pada umumnya akan mengikuti kontur permukaan yang

melengkung, sudut tajam atau permukaan yang kasar akan menyebabkan angin

menjadi terpisah dan terjadinya “eddy”

9

Page 10: Presentasi art.tropis. + cover

Dalam suatu kelompok bangunan maka distribusi angin dan kecepatan angin

sangat dipengaruhi oleh :

a. bentuk pola kelompok bangunan tersebut

b. bentuk dasar bangunan yang ada

c. kepadatan bangunan dalam lingkungan tersebut

d. ketinggian rata-rata bangunan yang ada

e. sistim lansekap dari lingkungan

1.5. PENGARUH ATAP dan TINGGI LANGIT- LANGIT pada PANAS

Atap adalah komponen bangunan yang langsung berhubungan dengan semua

elemen iklim yang ada.

Di daerah dingin atap mempengaruhi suhu udara didalam bangunan dari satu

sisi saja, yaitu hilangnya panas lewat luasan yang bersangkutan dan besarannya

tergantung pada resistensi panas bahan atap.

Untuk daerah tropis pengaruh atap pada suhu udara didalam bangunan

tergantung pada beberapa hal yang pada dasarnya telah diketahui bahwa atap

adalah generator panas yang potensial. Hal ini dapat terjadi disebabkan karena

rancangan atap yang salah, sebab kalau kaidah panas lewat atap dapat diketahui

dengan baik, maka sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi.

10

Page 11: Presentasi art.tropis. + cover

Suhu permukaan terluar atap mempunyai fluktuasi paling besar diantara

bagian yang lain. Keadaan ini tergantung pada jenis atau tipenya serta warna

luarnya. Dengan keadaan ini maka tipe atap dapat dibagi menjadi 2 bagian utama,

yaitu atap dengan konstruksi berat dan atap dengan konstruksi yang ringan.

1. Atap dengan konstruksi berat

Biasanya berbentuk datar, atau sedikit miring. Biasanya terbuat dari beton

dengan kapasitas panas yang cukup tinggi. Proses perpindahan panas dari kulit

terluar hingga terdalam terjadi dengan sangat cepat, sehingga dapat memanaskan

suhu langit langit mencapai dalam ruangan.

Sedangkan kondisi yang mampu menurunkan suhu udara dalam ruangan ialah:

a. pemberian warna terang / putih mengkilau pada permukaan luar.

b. Meningkatkan resistansi panas dengan memberikan lapisan insulasi.

c. Pemberian efek pembayaran pada konstruksi atap

d. Kombinasi dari semua yang diatas.

Dengan pemasangan komponen diatas, maka masing-masing ternyata mampu

menurunkan suhu langit sampai 5ºC lebih dingin daripada komponen tersebut.

Perletakan lapisan insulasi sangat penting sekali untuk diperhatikan pada

pemakaian atap beton datar dengan warna gelap, hal ini akan mempengaruhi suhu

udara dalam ruangan (1.20 diatas permukaan lantai).

Apabila lapisan insulasi diletakkan diatas permukaan atap beton, maka

lapisan ini akan mengurangi penetrasi panas kedalam beton, dapat mempengaruhi

11

Page 12: Presentasi art.tropis. + cover

suhu udara ruangan menjadi kecil. Sebaliknya, apabila insulasi diletakkan dibawah

atap. Maka lapisan ini akan dapat menyerap panas yang banyak dari atap. Sehingga,

suhu udara dalam ruang akan tinggi.

Dan oleh sebab itu maka sebaiknya atap memakai warna terang pada kulit

luarnya.

Pendinginan dengan atap evaporasi merupakan salah satu cara untuk

melindungi atap dari panas, dengan cara memakai kolam air diatas atap atau dengan

menyemprotkan air pada atap.

Kombinasi atap berwarna putih dengan diberikan semprotan air pada siang

hari secara continue dapat menurunkan pengaruh atap panas terhadap ruang dalam.

2. Atap dengan konstruksi ringan

Konstruksi atap ringan biasanya dengan memakai satu atau dua lapisan, yaitu

penutup atap sendiri dan langit –langit, yang terpisah oleh lapisan udara.

Faktor yang mempengaruhi kelakuan panas dengan konstruksi semacam ini

adalah :

a. jenis material dan warna dari penutup atap

b. kondisi sistim ventilasi ruang atap

c. resistensi panas dari kedua lapisan tersebut (penutup atap, langit langit,

dan udara diantara keduanya).

Oleh karena baik lapisan penutup atap dan lapisan langit-langit merupakan

lapisan konstruksi yang tipis, maka suhu udara dipermukaan bawah lapisan akan

12

Page 13: Presentasi art.tropis. + cover

sangat tergantung pada keadaan permukaan luar, dan ini sangat dipengaruhi oleh

warna.

Lapisan udara diantara kedua lapisan dalam ruang atap akan berfungsi

sebagai inulasi dan sedikitnya akan menurunkan pengaruh panas dari lapisan penutup

atap akan berfungsi sebagai inulasi dan sedikitnya akan menurunkan pengaruh panas

dari lapisan penutup atap.

1.6. PENGARUH IKLIM Terhadap MANUSIA

Fungsi utama dari arsitektur adalah harus mampu menciptakan lingkungan

hidup yang lebih baik dengan cara menanggulangi tekanan iklim yang ada ”strees”

yang terjadi harus sesedikit mungkin. Suatu sistem guna mencapai kondisi

keseimbangan antara iklim dan arsitektur sulit sekali untuk diketengahkan, sebab

dalam hal ini banyak sekali cabang ilmu yang tersangkut.

Usaha untuk menyeimbangkan antara iklim dan arsitektur dilakukan

dengan menanfaatkan unsur-unsur iklim yang ada, seperti angin, suhu udara, dan

lain-lain.sehingga akhirnya manusia dapat memperoleh kenyamanan yang diharapkan.

Kenyamanan dapat dikategorisasikan dalam tiga bentuk, yaitu:

1. Kenyamanan thermal

2. Kenyamanan visual

3. Kenyamanan audial

13

Page 14: Presentasi art.tropis. + cover

1.7. KENYAMANAN THERMAL

Agar manusia ”survive” maka keseimbangan panas (thermal balance) harus

terjaga baik.

Untuk didaerah tropis lembab ”thermal comfort” dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu :

a. Faktor fisik mencakup, suhu udara, kelembapan relatif, kecepatan angin.

b. Faktor non fisik mencakup, jenis kelamin, umur, pakaian yang dipakai, jenis

aktifitas yang sedang dikerjakan.

Dari hasil penelitian telah ditemukan bahwa faktor utama yang menentukan

tingkat kenyamanan untuk daerah tropis lembab ialah ”suhu udara”.

Thermal comfort dapat tercapai apabila kecepatan angina yang ada cukup

untuk proses evaporasi keringat pada permukaan tubuh manusia. Proses evaporasi,

ini akan menurunkan suhu badan manusia melalui proses keseimbangan metabolisme

tubuh proses metabolisme.

Ciri iklim tropis lembab :

Suhu udara berkisar antara 24ºC - 29 ºC.

Kelembaban relatif berkisar antara 60% - 90%.

Arah angin dominan Timur dan Barat.

Kecepatan angin berkisar antara 0,5 – 1,5m/det.

14

Page 15: Presentasi art.tropis. + cover

”Calm period” (angin mati, terjadi pada siang hari, padawaktu suhu udara

dan kecepatan angin mencapai maximum dan relatif humidity mencapai

minimum.

Dari ciri iklim tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendinginan pasif

secara fisiologi dengan mendaya gunakan angin mempunyai kemungkinan untuk

dilaksanakan.

1.8. PERSYARATAN IKLIM BANGUNAN untuk DAERAH TROPIS

Panggunaan sun shadding pada bidang atau jendela yang terkena langsung

sinar matahari

Penggunaan ruang atap

Penggunaan material

Penggunaan vegetasi

Adanya ventilasi silang

Ventilasi pada ruang atap

15

Page 16: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 1: Contoh penerapan Sun Shadding, penggunaan ruang atap, penggunaan material dan penggunaan vegetasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. FUNGSI BANGUNAN

Fungsi bangunan sebagai bangunan tempat tinggal (rumah tinggal

berlantai 2).

2.2. SISTEM PERALATAN BANGUNAN

Contoh penerapan sistem bangunan (sun shading, overstek, tritisan, selasar , cross

ventilasi, dinding bahan alami)

16

Page 17: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 2: Contoh Pemanfaatan angin ke dalam ruangan bangunan

17

Page 18: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 3: Contoh Ventilasi silang dan ventilasi pada ruang atap

18

Page 19: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 4: Konsep Sun Shadding pada bangunan tugas

2.3. KONSEP-KONSEP DALAM TUGAS ARSITEKTUR TROPIS.

1. Karena posisi site menghadap ke selatan dan barat, maka khususnya pada

bagian dinding yang terkena matahari sore (bidang dan jendela pada posisi

barat) digunakan overstek sebagai Sun Sadding .

19

Page 20: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 5: Konsep Kisi-kisi pada penyelesaian ventilasi

2. Karena posisi site menghadap ke selatan dan barat, maka khususnya pada

bagian dinding yang terkena matahari sore (bidang dan jendela pada posisi

barat) digunakan overstek sebagai Sun Sadding, sementara pada posisi ini

perlu juga dibuatkan ventilasi, penyelesaiannya dengan membuatkan kisi-kisi.

Posisi kisi-kisi lihat gambar 5. di bawah ini.

20

Page 21: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 6: Konsep Cross Ventilasi

3. Menurut beberapa teori, bahwa udara sering berhembus dari arah selatan ke

utara atau sebaliknya, maka pada posisi bidang/dinding bagian selatan dan

utara diselesaikan dengan membuat lubang angin sebagai ventilasi silang

(cross ventilation). Penerapan konsep ini dapat dilihat pada Gambar 6 dibawah

ini.

21

Page 22: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 7: Tata massa ruang dalam dan luar. Didalam site ditata dengan 2 massa bangunan, dan diluar massa bangunan terdapat kolam.

2.4. SISTEM TATA MASA DAN RUANG LUAR

22

Page 23: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 8: Tata massa berdasarkan radiasi sinar matahari

23

Page 24: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 9: Tata massa berdasarkan arah angin

24

Page 25: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 10: Bukaan Jendela

GAMBAR 11: Pohon di depan Jendela

2.5 BANGUNAN TERHADAPA MATAHARI

Point-point / kriteria dalam menangkap pencahayaan alami sinar matahari yang tidak

kurang atau berlebihan.

1. Bagian bangunan yang menghadap ke timur, diperbanyak permukaan. Misal

dengan jendela, dinding kaca untuk memperoleh sinar matahari pagi yang

sehat.

2. Sebaliknya bagian bangunan yang menghadap ke barat diusahakan terlindung (

ada bagian terbuka namun terlindung ) untuk mencegah masuknya sinar terik

matahari langsung.

25

Page 26: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 12: Penggunaan over steck

GAMBAR 13: Penggunaan genting kaca

3. Perlindungan (over steck) pada bagian yang memungkinkan terkena sinar

matahari langsung disiang hari atau terlalu banyak.

4. Penggunaan genting kaca atau pembukaan bagian atap tertentu yang

dianggap kurang sinar.

26

Page 27: Presentasi art.tropis. + cover

Memungkinkan sedikitnya aliran udara yang masuk

GAMBAR 14: Jendela kecil (Boven Light)

GAMBAR 15: Jendela besar (bukaan lebar)

5. Macam-macam Jendela

27

Udara yang masuk sesuai dengan bukaan jendela nako, persentase udara

masuk 80 %

Page 28: Presentasi art.tropis. + cover

GAMBAR 16: Ventilasi silang (cross ventilation)

2.6. ANALISA TERHADAP ANGIN

Pada sirkulasi silang vertikal, posisi dan bentuk jendela pada dinding sangat

berpengaruh pada debit sirkulasi udara. Bukaan masuk ini akan menentukan apakah

udara akan berputar dahulu dalam ruangan atau langsung keluar lagi melalui bukaan

keluar. Yang paling baik adalah berputar lebih dahulu sebelum keluar melalui bukaan

yang lebih kecil, karena pergerakan itu akan mengganti udara lama di ruangan.

28

3HUVRQ

Page 29: Presentasi art.tropis. + cover

2.7. ANALISA TERHADAP ARAH SINAR MATAHARI

Diagram lintasan sinar matahar

Gambar 17. Sinar jatuhnya sinar matahari pagi pada pukul 09.00

Bangunan yang menghadap ke timur adalah bangunan yang baik jika dibandingkan

dengan bangunan yang menghadap ke arah barat. Bangunan yang menghadap ke arah

barat harus menghindari masuknya sinar matahari sore.

29

Page 30: Presentasi art.tropis. + cover

Gambar 18. Sinar jatuhnya sinar matahari sore pada pukul 15.00

Untuk menghalangi masuknya sinar matahari sore, maka dibuat teritis dari dak

beton dan ditanam pepohonan yang bersifat peneduh dan pelindung dengan tujuan

sebagai penghalang masuknya sinar matahari sore. Sinar matahari antara pukul

15.00 sampai dengan 17.00, maka panas matahari yang dihasilkan tidak menyehatkan

dan patut dihindari

Kontrol pandangan terhadap ruang luar

Tanaman dapat dipakai untuk komponen pembentuk ruang sebagai dinding,

atap, dan lantai. Dinding dapat dibentuk oleh tanaman semak sebagai border. Atap

dibentuk oleh tajuk pohon yang membentuk kanopi atau tanaman merambat pada

pergola. Sedangkan sebagai lantai dapat dipergunakan tanaman rumput atau penutup

tanah (ground covers). Dengan demikian pandangan dari arah atau kearah ruang

yang diciptakan dapat dikendalikan.

30

Page 31: Presentasi art.tropis. + cover

Kontrol pandangan terhadap hal yang tidak menyenangkan

Tanaman dapat pula dimanfaatkan sebagai penghalang pandangan terhadap

hal-hal yang tidak menyenangkan untuk ditampilkan atau dilihat seperti timbunan

sampah, tempat pembuangan sampah, dan galian tanah.

Pembatas fisik (Physical barriers)

Tanaman dapat dipakai sebagai penghalang pergerakan manusia dan hewan.

Selain itu juga dapat berfungsi mengarahkan pergerakan. Pembatas fisik yang

ditimbulkan dari tanaman dapat memberikan kesan tersendiri bagi manusia yang

berada di dalam koridor pembatas tersebut. Untuk pembatas dengan tinggi sebatas

telapak kaki berfungsi sebagai penutup tanah, tinggi sebatas lutut berfungsi

sebagai pola pangarah, tinggi di bawah pinggang berfungsi sebagai pengatur lalu

lintas ataupun pembentuk pola sirkulasi, tinggi sebatas dada berfungsi untuk

membentuk ruang paling terasa, dan yang terakhir adalah tinggi sebatas mata yang

berfungsi sebagai perlindungan.dan peneduh pada ruangan luar seperti pada

pedestrian.

31

Gambar 19. Peletakan vegetasi sebagai kontrol pandangan

Page 32: Presentasi art.tropis. + cover

Pengendali iklim ( Climate control )

Kontrol radiasi sinar matahari dan suhu

Tanaman menyerap panas dari pancaran sinar matahari dan memantulkannya

sehingga menurunkan suhu dan iklim mikro.

Pengendali suara

Tanaman dapat menyerap suara kebisingan bagi daerah yang

membutuhkan ketenangan. Pemilihan jenis tanaman tergantung dari tinggi

pohon, lebar tajuk, dan komposisi tanaman.

32

Gambar 20. Peletakan vegetasi sebagai kontrol radiasi sinar matahari dan suhu

Gambar 21. Pengendali suara

Page 33: Presentasi art.tropis. + cover

Penyaring udara

Tanaman sebagai filter atau penyaring debu, bau, dan memberikan udara

segar. Terutama pada tumpukan-tumpukan sampah yang terkadang selalu ada pada

bangunan pasar tradisonal. Di daerah kering, vegetasi lebat dapat menahan angin

panas dan debu dan penguapan daun menambah kelembaban udara sebaliknya di

daerah lembab diinginkan adanya gerakan maksimum dan semak serta pepohonan

dapat menghambat gerakan udara.

33

Gambar 22. Vegetasi sebagai filter kebisingan dan angin

Page 34: Presentasi art.tropis. + cover

Vegetasi pada area terbuka digunakan sebagai penyerap air hujan yang

kemudian diteruskan ke dalam tanah.

34

Gambar 23. Vegetasi sebagai filter kebisingan dan angin