PREPARAT RENTANG MESENTERIUM

6
PREPARAT RENTANG MESENTERIUM I. TANGGAL PRAKTIKUM Senin, 09 Mei 2011 II. TUJUAN 1 Membuat preparat jaringan hewan dengan metode rentang (spread) dengan pewarnaan ganda yaitu pewarnaan hematoxilin dan eosin. 2 Mengamati jaringan hewan untuk mengetahui strukturnya. 3 mengamati mast sel yang ada pada mesenterium. III. LANDASAN TEORI Metode rentang adalah suatu metode sediaan dengan cara merentangkan suatu jaringan pada permukaan gelas benda sedemikian rupa sehingga dapat diamati di bawah mikroskop. Pada umumnya jaringan-jaringan yang dibuat sediaan rentang adalah jaringan-jaringan yang tipis, misalnya pleura, mesenterium, peritoneum, plarachnoidea, pericardium, dsb. Menurut MC. Manus (1969), jaringan-jaringan yang tipis tersebut dapat langsung diamati di bawah mikroskop tanpa pewarnaan dan juga tanpa fiksasi lebih dulu. Tetapi pembuatan sediaan rentang dengan cara tersebut tentu saja tidak tahan lama, karena jaringan tidak difiksasi lebih dulu. Untuk membuat sediaan

description

tfyfhgtr

Transcript of PREPARAT RENTANG MESENTERIUM

Page 1: PREPARAT RENTANG MESENTERIUM

PREPARAT RENTANG MESENTERIUM

I.       TANGGAL PRAKTIKUM

Senin, 09 Mei 2011

II.    TUJUAN

1        Membuat preparat jaringan hewan dengan metode rentang (spread) dengan

pewarnaan ganda yaitu pewarnaan hematoxilin dan eosin.

2        Mengamati jaringan hewan untuk mengetahui strukturnya.

3        mengamati mast sel yang ada pada mesenterium.

III. LANDASAN TEORI

Metode rentang adalah suatu metode sediaan dengan cara merentangkan

suatu jaringan pada permukaan gelas benda sedemikian rupa sehingga dapat

diamati di bawah mikroskop. Pada umumnya jaringan-jaringan yang dibuat

sediaan rentang adalah jaringan-jaringan yang tipis, misalnya pleura,

mesenterium, peritoneum, plarachnoidea, pericardium, dsb.

Menurut MC. Manus (1969), jaringan-jaringan yang tipis tersebut dapat

langsung diamati di bawah mikroskop tanpa pewarnaan dan juga tanpa fiksasi

lebih dulu. Tetapi pembuatan sediaan rentang dengan cara tersebut tentu saja tidak

tahan lama, karena jaringan tidak difiksasi lebih dulu. Untuk membuat sediaan

rentang yang dapat tahan lama dan dapat diamati sewaktu-waktu, maka sediaan

tersebut harus difiksasi terlebih dahulu sebelum diwarnai.

Zat warna yang digunakan dalam metode rentang ini antara lain hematoxilin

dan eosin. Pewarnaan hematoxilin dangan pelarut aquades sangat baik untuk

mewarnai inti yang akan terlihat biru. Pewarna eosin dengan pelarut alkohol 70%

sangat baik untuk mewarnai sitoplasma dengan warna merah,. Metode rentang

dapat digunakan untuk tujuan sitologi dan histologi serta juga dapat digunakan

untuk tujuan sitokimiawi seperti penelitian phosphatase dan hyaluroidase.

Mast sel merupakan sel yang pertama kali dikenal oleh Ehrlich tahun 1879

karena terlihat sebagai sebuah sel yang besar yang terisi penuh dengan butir-butir.

Bentuk sel biasanya ovoid dengan inti bulat di tengah. Biasanya inti sel terlihat

Page 2: PREPARAT RENTANG MESENTERIUM

karena tertutup oleh butir-butir yang memenuhi sel. Butir-butir dalam sitoplasma

tersebut diketahui mengandung bahan-bahan seperti heparin, histamin dan

berbagai enzim yang diketahui berhubungan dengan gejala alergi anafilaksi. Mast

sel atau mastosit diduga keras berasal dari sel-sel darah yang dinamakan sel

basofil yang juga memiliki butir-butir. Mast sel yang terdapat pada jaringan tipis

misalnya pada mesenterium dapat diamati dengan metode rentang. Untuk melihat

mast sel akan lebih baik hasilnya bila sediaan dipulas atau diwarnai dengan

hematoxilin azurell-eosin.

IV. CARA KERJA

Segera setelah hewan dibedah, diambil jaringan mesenteriumnya. Kemudian

direntangkan pada gelas benda yang bersih dan bebas lemak dengan bantuan alat.

Sediaan rentangan tersebut kemudian difiksasi menggunakan metanol selama 5

menit. Dicuci dengan alkohol 50% beberapa celupan lalu dilanjutkan ke aquades

beberapa celupan (2 menit). Mewarnai jaringan dengan hematoxilin selama 5

menit. Kemudian didehidrasi dengan alkohol bertingkat mulai dari 30%, 50%, dan

70% masing-masing 2 menit. Mewarnai dengan eosin selama 5 menit. Kemudian

dicuci dengan alkohol 70% dan dilanjutkan dehidrasi dengan cara memasukan

gelas benda beberapa celupan pada staining jar berisi alkohol 80%,90% dan

alkohol absolut 96 % dengan waktu masing-masing 2 menit.

Untuk meneruskan proses selanjutnya dilakukan dealkoholisasi dengan larutan

alkohol xilol mulai dari perbandingan 3:1, 1:1, dan 1:3. Kemudian dilakukan

clearing dengan menggunakan xilol murni I dan II. Lalu mengambil gelas benda

dari staining jar dan meneteskan canada balsam lalu tutup hati-hati dan

melekatkan label pada gelas benda.

Mengamati di bawah mikroskop untuk mengetahui adanya mast cell dan

memotret hasilnya sebagai laporan praktikum.Berikut merupakan rincian waktu

yang diperlukan dalam pembuatan preparat ini.

No Tahapan Alat Bahan Waktu1 Membedah hewan

dan mengambil mesenterium

-Alat pembedah-sarung tangan-masker

- Mencit 30 menit

Page 3: PREPARAT RENTANG MESENTERIUM

2 Merentangkan mesenterium

-Sonde-Gelas benda

-Mesenterium mencit 10 menit

3 Memfiksai jaringan -Staining jar -Metyl alkohol 5 menit4 Mencuci dan

mewarnai-Beker glas -Alkohol 50%

-Zat warna hematoxilin

10 menit

5 Mencuci dan dehidrasi

-Beker glas-Staining jar

-air mengalir-alkohol 30%, 50%

dan 70%

40 menit

6 Dealkoholisasi-Staining jar

-Alkohol:xilol=3:1,1:1,1:3-Xilol murni I dan II

30 menit

7 Mounting -Pipet -Kanada Balsem 2 menit8 Labelling -Alat tulis, label, lem

plastic- 10 menit

9 Mengamati dan menganalisis

-mikroskop-alat tulis

-Preparat Jadi 20 menit

Total Waktu yang diperlukan 137 menit

V.    HASIL PENGAMATAN

Page 4: PREPARAT RENTANG MESENTERIUM

VI. PEMBAHASAN

Berdasarkan foto dan hasil pengamatan preparat rentang mesenterium tikus

dengan pewarnaan hematoxilin dan eosin, dapat diketahui bahwa preparat yang

kami buat terlihat cukup bagus., bersih dan terwarnai cukup jelas.

Pewarnaan ganda memberi warna preparat merah ungu. Bagian struktur sel

terwarna cukup jelas karena pewarnaan ganda mengguanakan hematoxylin dan

esoin dimana hematoxylin akan mewarnai inti sedangkan eosin akan mewarnai

sitoplasma. Hasil pengamatan di bawah mikroskop preparat rentang teramati yaitu

ada benang-benang, dan sel-sel ovoid yang besar.

Sel-sel ovoid berinti tersebut adalah mast cell sesuai cirinya yaitu sel

berbentuk ovoid dengan butir-butir yang terdapat pada sitoplasma. Mast cell dapat

terwarna dengan jelas karena menggunakan pewarnaan ganda yaitu zat warna

hematoxylin dan eosin. Zat warna hematoxylin akan mewarnai butir-butir

(ganula) pada inti sedangkan zat warna eosin mewarnai sitoplasma.

Struktur jaringan hewan pada preparat tersebut terlihat dengan utuh karena

sediaan diambil langsung sesaat setelah hewan mati sehingga sel atau jaringan

tubuh masih hidup dan belum berubah bentuknya. Fiksasi dengan larutan

methanol maka struktur asal tidak berubah.

http://mahendrabio.blogspot.co.id/p/laporan-praktikum-mikrotekpreparat.html