premi

download premi

of 2

description

asuransi

Transcript of premi

1.192 Perusahaan di Jawa Timur Menunggak Premi Jamsostek Surabaya, Kompas - Sampai saat ini sebanyak 1.192 perusahaan di Jawa Timur (Jatim), masih menunggak pembayaran premi asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Tunggakan pembayaran itu sudah berlangsung antara satu bulan hingga satu tahun lebih.Demikian diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) VI PT Jamsostek (Persero) Sentot Widharto, kepada pers di Surabaya, Rabu (19/3). Akan tetapi, besarnya nilai tunggakan yang disebut piutang macet itu belum dapat dihitung."Piutang macet itu sekitar 10 persen dari 11.000 perusahaan di Jatim yang sudah menjadi anggota Jamsostek. Adapun lokasi perusahaan hampir merata di seluruh Jatim, terutama di kota-kota industri seperti Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya," katanya.Berdasarkan catatan Kanwil VI Jamsostek, piutang macet tersebut terdiri dari 360 perusahaan yang terlambat membayar satu sampai tiga bulan, 198 perusahaan terlambat empat sampai enam bulan, 411 perusahaan terlambat membayar 7-12 bulan, dan sebanyak 223 perusahaan menunggak lebih dari setahun.Menurut Sentot, hampir semua pengusaha mengemukakan alasan klasik saat ditanya Jamsostek tentang piutang macet ini. Dengan alasan likuiditas keuangan perusahaan terganggu, perusahaan mengatakan tidak mampu membayar premi asuransi yang besarnya 5,74 persen dari gaji pegawai."Yah, seperti biasa, alasannya macam-macam, yang enggak mampu lah, yang hampir bangkrut lah. Pokoknya sebagian besar karena alasan likuiditas," katanya.Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Serikat Buruh/Pekerja Provinsi Jatim Gordon Harahap, meminta agar pemerintah memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang melanggar hak-hak pegawai.Pasalnya, sampai saat ini perusahaan yang memanipulasi Jamsostek (Perusahaan Daftar Sebagian/PDS-Red) masih 20 persen lebih. Manipulasi itu dilakukan dengan cara mendaftarkan gaji pegawai kepada Jamsostek lebih rendah dari aslinya, serta tidak mengikutkan seluruh pekerjanya dalam program Jamsostek.SanksiMenurut Sentot, sesuai dengan peraturan yang berlaku, seharusnya perusahaan yang menunggak pembayaran premi selama lebih dari tiga bulan akan dikenai sanksi. Sanksi yang diberikan adalah Jamsostek menghentikan sementara pelayanan kesehatan bagi pekerja, sampai tunggakan terbayar.Namun, ujar Sentot, sesuai ketentuan jika pelayanan kesehatan oleh Jamsostek dihentikan sementara akibat masalah piutang tersebut, maka tanggung jawab pelayanan kesehatan harus ditanggung perusahaan. Artinya, pekerja sebagai tertanggung tidak boleh dikorbankan oleh kelalaian yang dilakukan perusahaan."Bagaimanapun pekerja tidak boleh menjadi korban. Jadi, untuk sementara pelayanan kesehatan ditanggung perusahaan. Entah nanti perusahaan meminta klaim dari Jamsostek setelah piutangnya beres, atau entah bagaimana caranya, yang penting hak pekerja tidak boleh dihilangkan," kata Sentot.Dengan pertimbangan kepentingan pekerja itulah, sampai saat ini Kanwil VI Jamsostek baru menghentikan sementara pelayanan kesehatan bagi pekerja dari 223 perusahaan yang telah menunggak selama setahun lebih. Sementara pekerja dari 969 perusahaan yang memiliki piutang macet lainnya tetap memperoleh pelayanan kesehatan. "Tetapi, mereka tetap kami kejar-kejar terus," kata Sentot. (RMA)