preeclampsia

3
INJEKSI Pada akhir periode waktu istirahat total dan traksi pelvis, semua modalitas dan medikasi dilakukan dengan benar, variasi dalam pengobatan dapat dipertimbangkan jika gejala menetap. Periode tersebut sekitar 10 sampai 14 hari. Sebelum memulai pengobatan untuk nyeri jenis sciatik , tugas dokter adalah menentukan dulu letak terjadinya iritasi pada saraf. (gambar 70) Nyeri diskus herniasi dan kompresi radiks saraf cukup singkat yaitu: distribusi nyeri radiks, hiperalgesia, hypasthesia, paresis radiks motorik. Nyeri biasanya menyebar sampai di bawah lutut. Nyeri antalgic juga terjadi pada scoliosis. Ketika rasa nyeri timbul dari posterior primer atau berulang dari sinuvertebral distal saraf ke foramen tempat

description

bahan preeklampsia

Transcript of preeclampsia

Page 1: preeclampsia

INJEKSI

Pada akhir periode waktu istirahat total dan traksi pelvis, semua modalitas dan medikasi dilakukan dengan benar, variasi dalam pengobatan dapat dipertimbangkan jika gejala menetap. Periode tersebut sekitar 10 sampai 14 hari. Sebelum memulai pengobatan untuk nyeri jenis sciatik , tugas dokter adalah menentukan dulu letak terjadinya iritasi pada saraf. (gambar 70)

Nyeri diskus herniasi dan kompresi radiks saraf cukup singkat yaitu: distribusi nyeri radiks, hiperalgesia, hypasthesia, paresis radiks motorik. Nyeri biasanya menyebar sampai di bawah lutut. Nyeri antalgic juga terjadi pada scoliosis. Ketika rasa nyeri timbul dari posterior primer atau berulang dari sinuvertebral distal saraf ke foramen tempat terjadinya iritasi saraf dapat mempengaruhi manfaat pengobatan yang diharapkan. Jenis nyeri ini disebut pseudoradicular.

Rasa nyeri yang berasal dari arah posterior primer (dari otot, ligamen, atau aspek) biasanya tidak terjadi defisit neurologis, dan ada tes mengangkat kaki minimal atau samar-samar dengan lurus. Diagnosa dan terapi dilakukan dengan suntikan anestesi dari saraf posterior primer, yang terletak di (L3,L4,L5) pada tingkat ligamentum intertransversus akan

Page 2: preeclampsia

meringankan rasa sakit. Jika hal ini terjadi dan rasa sakit cenderung menjadi resisten terhadap pengobatan, elektrokauter dari ramus posterior primer dapat dilakukan dengan hasil yang memuaskan.

Nyeri yang terjadi dari iritasi saraf sinuvertebral tidak akan membaik dengan suntikan anestesi pada saraf posterior primer. Nyeri ini dimediasi dari iritasi posterior ligamentum longitudinal, dura anterior, sendi apophyseal. Temuan ini hanyalah tes mengangkat kaki lurus dengan pemeriksaan neurologis dengan hasil negatif dan nyeri tidak menjalar di bawah lutut.

Pasien-pasien ini bisa mendapatkan keuntungan dari injeksi epidural steroid dan agen anestesi (30 cc dari 0,5 persen prokain dan 80 mg depromedral). Penggunaan steroid intradural dengan agen anestesi tidak berpengaruh pada saraf sinuvertebral berulang "dan hanya efektif jika ada peradangan radiks dan epidural nya (seperti HNP dan arachnoiditis).